prakarya - makrame
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pelajaran Prakarya kelas X . X IPS 3 SMAN 1 Karanganyar, semoga bisa dimanfaatkan dengan bijak :) salam suksesTRANSCRIPT
- 1. 1. Desty Natalia Putri (08) 2. Dewi Suryani (10) 3. Kurniawan Hari P (14) 4. Naimah Rahmawati (19) 5. Shofia Nada (27)
2. MAKRAME Kata makrame berasal dari bahasa Turki. Dengan tulisan Ma-krama atau Miqramah. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa makrame adalah bentuk suatu kerajinan simpul- menyimpul dengan menggarap rangkaian benang pada awal atau akhir suatu tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai. Sedangkan menurut Bandi Soban yang diposting di internet, mengungkapkan bahwa makrame adalah kerajinan tangan simpul- menyimpul dengan menggunakan berbagai macam benang. Selain itu, Cut Kamaril (2002: 4.73) mengungkapkan bahwa makrame adalah membuat hiasan atau benda pakai yang menggunakan bahan tali- temali dengan teknik pilin, anyam atau simpul. Definisi Makrame 3. Kerajinan menyimpul atau mengikat tali sudah lama dikenal di Negara kita. Sebagai contoh dapat kita lihat alat penangkap ikan, seperti jala, jarring, bahkan perlengkapan pakaian, seperti topi, sarung tangan, kaos kaki, keranjang atau tas, dan lain-lain yang semuanya dikerjakan dengan teknik simpul, dengan mengandalkan ketrampilan tangan, tanpa menggunakan alat bantu mesin. Dari kebiasaan membuat simpul yang fungsional dan artistik itu pada akhirnya muncul seni kerajinan yang khusus menggunakan teknik ikat-mengikat tanpa tujuan menguatkan benda lain seperti yang semula dilakukan. Banyak jenis kerajinan makrame yang sepenuhnya merupakan kegiatan ikat mengikat yang tidak untuk mengikatkan ujung sesuatu tenunan seperti yang semula dilakukan. Di antara jenis-jenis kerajinan simpul atau makrame yang sering kita lihat adalah hasil karya berupa: ikat pinggang, penghias gerabah atau keramik, tas, hiasan dinding, keranjang untuk menggantung tanaman, gorden, gelang, topi, rompi, taplak meja dan sebagainya. 4. Simpul-simpul Dasar Makrame 1) Simpul Kepala Untuk ini diperlukan tali yang direntangkan sebagai tempat menyimpulkan simpul kepala. Simpul-simpul ini dibuat berulang dengan jumlah sesuai kebutuhan. 2) Simpul Mati Dalam bahasa Sunda simpul mati disebut cangreud mulang sebaliknya simpul hidup disebut dengan istilah tali sorog. Dikatakan simpul mati ikatannya kuat sehingga susah dibuka, sedangkan simpul hidup ikatannya cukut kuat, tetapi sangat mudah untuk dibuka kembali. 5. 3) Simpul Tunggal Hasil simpulannya akan tampak seperti tangga. Variasi bentuk dapat diputar kekiri atau kekanan. Sebaiknya lakukan percobaan simpul ini untuk menghasilkan variasi yang menarik. 4) Simpul Ganda Siapkan dua utas tali yang berbeda warnanya, agar jalinan kedua utas tali itu tampak jelas 5) Simpul Gordin Simpul ini dibuat untuk membuat variasi ikatan, merupakan deretan simpul yang hampir menyerupai garis yang bergandengan terputus-putus. Simpul ini dapat dibuat dalam berbagai variasi, diantaranya: vertikal, diagonal dan 5 horizontal. Kegunaan simpul diperuntukan untuk membuat variasi ikatan dalam membuat gordin, tirai, atau partisi ruang. 6. Macam macam Teknik Makrame Teknik makrame sangat banyak macamnya, disini kami memberikan contoh beberapa teknik membuat makrame, diantaranya adalah: 1. Teknik Makrame 1 Ikatlah tali yang masing-masing panjangnya 6 meter sebanyak 8 buah menjadi satu. Tepat di tengah-tengah. Kemudian di tengah-tengah (pada panjang 3 m dari ujung- ujungnya), buatlah simpul pipih ganda sebanyak 12 simpul dengan menggunakan tali yang panjangnya 1,75 m. ambil 8 utas tali kemudian masukkan ke dalam lubang ring. Aturlah sehingga simpul pipih ganda yang telah dibuat tepat pada lubang ring. Ikatlah semua tali menjadi menjadi satu dengan berkas dengan menggunakan tali yang panjangnya 0,5 meter. Ikatlah menjadi satu semua tali dengan simpul berkas/simpul jambul menggunakan tali 0,5 meter. 7. Karya-karya makrame sangatlah beragam. Bentuk karyanya bisa berupa benda pakai maupun untuk hiasan. Karya untuk benda pakai seperti, tas, ikat pinggang, baji, taplak meja, dan sebagainya, sedangkan untuk benda hias misalnya berupa bentuk-bentuk hiasan dinding. Contoh-Contoh Karya Makrame 8. 2. Tekstil Struktur Simpul pipih ganda dilipat jadi dua dan disimpul dengan simpul berkas. Bagi 16 tali yang berasal dari 8 tali yang masuk lubang ring sehingga jumlahnya menjadi 16 tali dan menjadi empat bagian. Kemudian buatlah 8 simpul pipih ganda pada masing-masing bagian (kelompok). Setelah jadi 8 simpul, tali pada bagian tengah dimasukkan di atas simpul bagian tengah, kea rah belakang, dan ditarik ke bawah sampai sejajar dengan sisa tali bagian bawah. 3. Teknik Makrame 2 Tali di bagi menjadi 4 kelompok. Dari masing-masing kelompok (1,2,3,4) bentuklah simpul pipih ganda yang telah dibuat menjadi simpul manic-manik. Caranya: tariklah tali pasangan ke atas (lihat gambar), masukkan kea rah belakang dan kembali kebawah. Lalu disimpul satu kali dengan simpul pipih ganda untuk mengunci simpul manic-manik yang telah dibuat. Buat simpul mutiara lagi dengan cara yang sama seperti langkah di atas sejumlah empat simpulan. Lihatlah gambar dengan empat simpul mutiara sesuai dengan kelompok masing-masing. Langkah selanjutnya pada bagian empat kelompok tali disimpul menjadi satu simpul cina. 9. Bahan a) Jenis Bahan Tali Katun Linen Pute Acrylic Nilon Serat b) Jenis Tali Tali Tambang/Tampar Tali koor Tali sumbu kompor Tali Rafia Tali pancing Tali serat (Sisal) Tali wol Tali Kulit Tali Benang katun, dll c) Bahan pelengkap / assesories missal gantungan tas, kancing, resleting, dll Alat a) Gunting b) Korek api c) Meteran d) Sikat Gigi e) Jarum penthul f) Lilin 10. Simpul Dasar Dalam anyam tali / makrame tali-tali kebanyakan dikerjakan hanya dengan tangan. Pada saat menganyam terdapat dua Jenis tali dilihat dari tali yang dikerjakan. Tali-tali yang diletakkan / ditaruh dan tidak dianyamkan disebut tali taruhan. Sedangkan tali yang aktif dianyamkan / digarapn pada tali taruhan disebut tali garapan. Sebenarnya makrame hanya terdiri dari 2 simpul dasar yaitu simpul pipih dan simpul tali bedil namun seiring dengan berkembangnya kreasi makrame muncullah simpul-simpul seperti berikut : A. Simpul Pembuka (Permulaan) 1. Simpul Jangkar Kaitkan Tali pada sepotong kayu/pensil/ tali yang dibentangkan Simpul ini bisa dibuat secara berantai ke samping untuk memperlebar jarak antar tali. Tali/kayu yang dibentangkan dapat diganti dengan ring/ gelang 2. Simpul Pangkal Kaitkan Tali pada sepotong kayu/pensil/ tali yang dibentangkan Simpul ini bisa dibuat secara berantai ke samping untuk memperlebar jarak antar tali. Tali/kayu yang dibentangkan dapat diganti dengan ring/ gelang 11. 3. Simpul Baling-baling Letakkan dua tali saling bersilangan Salah satu tali (tali A) kedua ujungnya tekuk/lipat sehingga berbentuk seperti huruf S. Tali yang lain (tali B) kedua ujungnya tekuk/lipat ujungnya dengan disusupkan tali (A) yang sudah berbentuk huruf S. Kencangkan dan semua ujung jadikan satu. 4. Laso (Ganda) Tekuk salah satu tali (A) menjadi dua dan silangkan ujungnya sehingga pada bagian tekukannya membentuk seperti tetes air (runcing). Tekuk tali yang lain (B) dan susupkan kedua ujungnya pada laso pertama sambil tali kedua (B) dibentuk menjadi laso juga. 12. B. Simpul Inti (Pembentuk benda) 1. Spiral (Kordon/tali bedil), spiral ganda (kordon/tali bedil), 2. Spiral pipih 3. Simpul pipih : untuk membentuk lembaran anyaman tali. 4. Simpul Jangkar 5. Simpul pangkal : untuk membentuk garis-garis atau bidang variasi. Merupakan Simpul kordon/tali bedil yang hanya terdiri dari 2 belitan. 6. Simpul Wampan merupakan pengembangan simpul pangkal dan kkordon yang membenntuk pola belah ketupat bersusun. 7. Simpul Cavandoli (ditemukan oleh Valentina Cavandoli dari Turijn) merupakan penegembangan simbul kkordon dan pangkal yang membentuk motif tertentu dengan kombinasi minimal dua warna 8. Laso ganda : variasi isian / bisa diganti monte/manik-manik dan berbagai simpul dekorasi unik misal : bola, kancing cina, dll 13. C. Simpul Penutup (Finishing) 1. Simpul pipih 2. Laso / tali mati 3. Simpul tiang : Satukan ujung tali Siapkan sepotong tali lain (pengikat) kira-kira 40 cm dan tekuklah. Satukan tali pengikat dengan ujung tali-tali yang telah disatukan. Salah satu ujung tali pengikat belitkan pada kelompok tali, mulailah dengan jarak kira-kira 2 cm dari tekukan/lipatan tali pengikat, ke arah tekukan/lipatan tali pengikat 14. Tips : 1. Menentukan Panjang Tali Buat satu pola yang akan diulang-ulang misal satu lengkungan Ukur panjang satu pola tersebut dan tandai batas pola dengan ballpoint Bongkar simpul dan ukur tanda batas pola yang terpanjang Jika panjang batas pola adalah 5 cm dan panjang tali setelah dibongkar dari anyaman satu pola adalah 10 cm, maka karya/benda yang panjangnya 50 cm dibutuhkan tali 10 cm kali 10 ditambah panjang tali simpul awal(pangkal) ditambah rumbai (jika pakai rumbai) ditambah panjang simpul penutup ditambah kelebihan/toleransi 10-25 % panjang tali. 2. Jika mengawali menggunakan gasper maka tali disimpul pada gasper terlebih dahulu. 3. Jika ikat pinggang tanpa gasper anyaman dimulai dari tengah tali ke ujung dengan mengikat tengah tali terlebih dahulu. 4. Awal anyaman dapat menggunakan kerangka maupun tidak. Jika tidak menggunakan kerangka salah satunya dapat menggunakan simpul pipih secara langsung. 5. Tas dengan tutup cara menganyamnya dimulai dari tutupnya terlebih dahulu. 6. Sambungan tali dilakukan dengan melelehkan kedua ujung tali secara bersamaan dengan korek api dan sedapat mungkin diletakkan secara tersembunyi baik didakam simpul maupun dibagian dalam benda agar terlihat rapi. Sambungan tali sebaiknya tidak sejajar dengan sambungan lain yang berdekatan, maka jika terdapat lebih dari satu tali yang akan disambung maka panjangnya harus dibuat berbeda dengan menguranginya. 15. Contoh Kreasi Makrame Buah Jagung Bahan Tali koor atau satin warna kuning benang jahit Cara membuat : 1. Potong tali 2 meter (tali A), lipat jadi dua lipatan, lalu simpulkan. 2. Turun jarak 2 cm, simpulkan tali A kembali. Dua tali yang terjuntai dinamakan Al dan A2 (untuk biji jagung). 3. Potong tali (tali B) sepanjing 30 cm sebanyak empat utas, (untuk tulang jagung). 4. Selipkan tali-tali B pada tali At dan A2, lalu ikat tali-tali B pada bagian tengah dengan menggunakan tali A1 dan A2. Delapan tali B yang terjuntai selanjutnya diberi nama B1, B2, B3, B4, B5,B6, 57, dan B8 (untuk tulang jagung). 5. Anyam tali-tali tersebut. Caranya, apit tali 51 oleh tali Al don A2, kemudian tali Al don A2 disilangkan, lalu apit tali B2 oleh tali Al dan A2, kemudian tali Al dan A2 disilangkan. Lakukan hal yang sama pada tali 83, B4, 85, 66, B7, don 58 (memutar) hingga terbeantuk satu deret biji jagung. 6. Cara mengerjakannya:seterusnya sama, panjang jagung selera masing-masing. 7. Ikat tali-tali sisa dengan benang. Uraikan tali-tali sisa tersebut, lalu sikat dengan sikat gigi sehingga, menjadi seperti bulu jagung. 8. Untuk pemanis bisa dipasang tali emas warna hijau pada pangkal jagung. Alat Gunting Sikat gigi 16. Bahan 1. Tekstur : Warna biru tua 4 x 40 m =160 m 2. Potongan hanger (gantungan baju) 3. Lem Langkah Pengerjaan : 1) Hanger dipotong 2 x 25 cm dan potong tali sepanjang 2,5 m untuk membuat badan tas. 2) Tali disimpulkan ke hanger semuanya dengan simpul jangkar. Kemudian disimpul dengan simpul pipih yang saling menyambung antara tali ke tali lain dan cara menyambungkan antara tas bagian depan dan belakang juga menggunakan simpul pipih tapi tali taruhannya ditarik hingga terlihat rapi. Simpul pipih digunakan pada semua badan tas. 3) Setelah ukuran badan cukup, pada paling akhir dari badan tas dibuat tali pangkal memutar. Simpul 1. Simpul Bedil 2. Simpul Pipih 3. Simpul Kordon 4. Simpul Pangkal 5. Simpul Jangkar Mini Bag 17. 4) Untuk penutup bawah digunakan lagi simpul pipih (2 kali simpul) kemudian tali bagian belakang tas dan bagian belakang tas digabung dengan cara ambil 2 tali dari belakang dan depan yang lurus. Dari gabungan tali tadi disimpul pipih demikian juga yang lain hingga atas bagian bawah tertutup. 5) Bagian paling bawah dari tas diberi hiasan rumbai-rumbai dari tali lebihan badan tas yang diikat hingga terlihat rapi.(Gb. 1) 6) Tutup tas dibuat dingan simpul yang sama dengan badan tas yaitu simpul odor dan diberi simpul tali bedil. Pada bagian tepi tutup dan pada tutup bagian bawah disimpul pangkal.(Gb. 2) 7) Agar tas tidak terbuka paling bawah dari tutup diberi pengunci tas yang memakai simpul pipih dan simpul tali bedil.(Gb.2) 8) Bagian paling akhir gantungan pada tas hanya menggunakan simpul kordon saja dan digabung dengan bagian kanan kiri tas yang paling atas. 9) Finished.