pr dr sri sulastri,sp a(k)

1
Transmisi penyakit infeksi melalui air susu ibu Air susu ibu memberikan perlindungan kepada bayi melalui beberapa mekanisme, antara lain memperbaiki pertumbuhan mikroorganisme non-patogen, mengurangi pertumbuhan mikroorganisme patogen saluran cerna, merangsang perkembangan barier mukosa saluran cerna dan napas, faktor spesifik (IgA sekretori, sel kekebalan), mengurangi reaksi inflamasi (peradangan), dan sebagai imunomodulator (perangsang kekebalan). Beberapa virus (HIV1, human T-limfofotrophic virus I/HTLV-I, CMV) ditransmisi melalui ASI sehingga dapat menyebabkan infeksi pada bayi dan anak. Meskipun jarang, bakteri Streptococcus grup B dilaporkan dapat menginfeksi bayi melalui ASI. Walaupun demikian, menyusui jarang menjadi kontra- indikasi saat ibu mengalami infeksi. Segala keputusan tentang kemungkinan infeksi pada bayi dan anak harus mempertimbangkan keuntungan ASI dan kerugian risiko penularan penyakit,sehingga menghentikan ASI tidak akan mencegah infeksi pada bayi, bahkan akan mengurangi efek ASI untuk membatasi penyakit pada bayi. Beberapa penyakit ibu dengan gejala demam (misalnya payudara membangkak, atelektasis (paru kempis), peradangan pembuluh darah, dan infeksi saluran kemih) bukan merupakan alasan untuk memisahkan bayi dari ibunya.Penelitian melaporkan kejadian infeksi CMV berkurang pada bayi prematur yang mengkonsumsi ASI dengan CMV positif yang disimpan pada suhu -20 C atau dipasteurisasi.Ibu dengan CMV positif dapat memberikan ASI kepada bayinya yang cukup bulan dengan aman.Sebaliknya,bayi prematur dengan CMV negatif harus dihindarkan dari ASI dengan CMV positif.

Upload: dpriyantono

Post on 12-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

dimas

TRANSCRIPT

Transmisi penyakit infeksi melalui air susu ibu

Air susu ibu memberikan perlindungan kepada bayi melalui beberapa mekanisme, antara lain memperbaiki pertumbuhan mikroorganisme non-patogen, mengurangi pertumbuhan mikroorganisme patogen saluran cerna, merangsang perkembangan barier mukosa saluran cerna dan napas, faktor spesifik (IgA sekretori, sel kekebalan), mengurangi reaksi inflamasi (peradangan), dan sebagai imunomodulator (perangsang kekebalan).

Beberapa virus (HIV1, human T-limfofotrophic virus I/HTLV-I, CMV) ditransmisi melalui ASI sehingga dapat menyebabkan infeksi pada bayi dan anak. Meskipun jarang, bakteri Streptococcus grup B dilaporkan dapat menginfeksi bayi melalui ASI. Walaupun demikian, menyusui jarang menjadi kontra-indikasi saat ibu mengalami infeksi. Segala keputusan tentang kemungkinan infeksi pada bayi dan anak harus mempertimbangkan keuntungan ASI dan kerugian risiko penularan penyakit,sehingga menghentikan ASI tidak akan mencegah infeksi pada bayi, bahkan akan mengurangi efek ASI untuk membatasi penyakit pada bayi.Beberapa penyakit ibu dengan gejala demam (misalnya payudara membangkak, atelektasis (paru kempis), peradangan pembuluh darah, dan infeksi saluran kemih) bukan merupakan alasan untuk memisahkan bayi dari ibunya.Penelitian melaporkan kejadian infeksi CMV berkurang pada bayi prematur yang mengkonsumsi ASI dengan CMV positif yang disimpan pada suhu -20 C atau dipasteurisasi.Ibu dengan CMV positif dapat memberikan ASI kepada bayinya yang cukup bulan dengan aman.Sebaliknya,bayi prematur dengan CMV negatif harus dihindarkan dari ASI dengan CMV positif.