ppt_anastesi

33
REGIONAL ANASTESI SUBARACHNOID BLOCK PADA OPERASI VESIKOLITHIASIS Adinda Nuramalia Anwar Mutiara Annisa Nurul Annisa SMF / Bagian Ilmu Anastesi Fakultas Kedokteran UISU Rumah Sakit Haji Medan 2015

Upload: alifiyanfithriyana

Post on 16-Feb-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vgfjhkbvbhuhhn

TRANSCRIPT

Page 1: ppt_anastesi

REGIONAL ANASTESI SUBARACHNOID BLOCK PADA OPERASI VESIKOLITHIASIS

Adinda Nuramalia AnwarMutiara AnnisaNurul Annisa

SMF / Bagian Ilmu Anastesi Fakultas Kedokteran UISU

Rumah Sakit Haji Medan2015 

Page 2: ppt_anastesi

DEFENISI VESIKOLITHIASIS

Batu buli-buli disebut juga batu vesika, vesical calculi, vesikal stone, bladder stone. Batu buli-buli atau vesikolithiasis adalah batu yang terbentuk dari Kristal yang berasal dari material mineral dan protein yang terdapat pada urine dan menghalangi aliran air kemih akibat penutupan leher kandung kemih, maka aliran yang mula-mula lancer secara tiba-tiba akan berhenti dan menetes disertai dengan rasa nyeri.

Page 3: ppt_anastesi

ETIOLOGI

Menurut Smeltzer bahwa batu kandung kemih disebabkan infeksi, statis urine dan periode imobilitas (drainage renal yang lambat dan perubahan metabolism kalsium).

Page 4: ppt_anastesi

MANIFESTASI KLINIS

Batu yang terjebak di kandung kemih biasanya menyebabkan iritasi dan berhubungan dengan infeksi traktus urinarius dan hematuria, jika terjadi obstruksi pada leher kandung kemih menyebabkan retensi urine atau bisa menyebabkan sepsis, kondisi ini lebih serius yang dapat mengancam kehidupan pasien, dapat pula kita lihat tanda seperti mual, muntah, gelisah, nyeri dan perut kembung.

Page 5: ppt_anastesi

DIAGNOSIS•Anamnesis•Pemeriksaan fisik•Pemeriksaan penunjang

PENATALAKSANAAN

• Pelarutan• Lithotripsi

• Vesikolithotomi

Page 6: ppt_anastesi
Page 7: ppt_anastesi

RA-SAB Anestesi blok subaraknoid atau biasa

disebut anestesi spinal adalah tindakan anestesi dengan memasukan obat analgetik kedalam ruang subaraknoid di daerah vertebra lumbalis yang kemudian akan terjadi hambatan rangsang sensoris mulai dari vertebra thorakal 4.

Page 8: ppt_anastesi

INDIKASI Untuk pembedahan daerah tubuh yang

dipersyarafi cabang T4 kebawah (daerah papila mamae kebawah ). Dengan durasi operasi yang tidak terlalu lama, maksimal 2-3 jam.

Page 9: ppt_anastesi

PERSIAPAN ANASTESI SPINAL Inform Consent Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Laboratorium

Page 10: ppt_anastesi

TEKNIK ANASTESI SPINAL1.Pasang IV line,

berikan infus Ringer laktat/

nacl 0,9% 500-1500cc (pre-loading).

2.Posisikan pasien dalam keadaan duduk.

Page 11: ppt_anastesi

3.Raba krista perpotongan antara garis yg menghubungkan kedua krista iliaka dgn tulang punggung ialah L4-L5.

4.Palpasi digaris tengah untuk indentifikasi ligamentum interspinosum

5. Cari ruang interspinosum

Page 12: ppt_anastesi

LANJUTAN….6. sterilkan tempat tusukan dengan

betadine7. berikan anastesi lokal pada tempat

tusukan, cara tusukan adalah median/ para median, jarum akan menembus kutis, subkutis, ligamentum supraspinosum, ligamentum interspinosum, ligamentum flavum, epidural, duramater, ruang subarachnoid.

Page 13: ppt_anastesi
Page 14: ppt_anastesi

8. Setelah jarum spinal telah dicabut, cairan serebrospinal akan menetes keluar. Selanjutnya disuntik kan obat analgesik kedalam ruang arachnoid tersebut

9. lalu aspirasi sedikit untuk meyakinkan posisi jarum tetap baik.

Page 15: ppt_anastesi

STATUS PASIEN IDENTITAS Nama : Abdul Hakim Jenis Kelamin : Laki-laki Umur: 49 tahun Agama : Islam Alamat : Jl. Bersama Gg. Sepakat Pendidikan: SMA Status Perkawinan : Menikah No RM : 23 63 63 Tgl Masuk : 9 Desember 2015 Dirawat ruang : Jabal rahmah Diagnosis prabedah : Vesikolithiasis Jenis pembedahan : Vesikolithotomi Jenis Anasthesi : RA-SAB

Page 16: ppt_anastesi

ANAMNESA Keluhan Utama : Kencing berdarah. Telaah: Os datang ke RS Haji Medan dengan

keluhan kencing berdarah. Hal dialami os 1 bulan ini. Awalnya sebelum kencing berdarah os selalu mersa BAK tak puas, saat kencing berasa perih, kencing seperti terputus-putus, Os mengaku selama 5 tahun terakhir ini memiliki kebiasaan jarang minum dan sering menahan kencing

RPT : (-) RPO : (-) RPK : (-)

Page 17: ppt_anastesi

PEMERIKSAAN FISIK Status Present Keadaan Umum : Tampak Sakit

Vital Sign Sensorium : Compos Mentis Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 82x/menit

Page 18: ppt_anastesi

RR : 22x/menit Suhu : 38,00C Tinggi Badan : 165 cm Berat Badan : 53 kg

Page 19: ppt_anastesi

Kepala Bentuk :Normocepali, tidak teraba

benjolan atau luka. Wajah : Simetris, tidak oedem. Mata : Konjungtiva tidak pucat, sclera tidak

ikterik, Reflex cahaya (+/+), Pupil bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, Gerak bola mata terkonjugasi ke segala arah.

Telinga : Bentuk normal, tidak ada deformitas, nyeri tekan (-).

Hidung : Hidung simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung.

Mulut : Bibir merah muda, tidak ada sianosis

Page 20: ppt_anastesi

Leher Pembesaran KGB : (-) Tyroid : (+) normal Bentuk : normal, simetris

Thorax Paru Inspeksi : Pergerakan nafas simetris, tipe

pernafasan torakal abdominal, retraksi costae -/- Palpasi : Stem fremitus kiri = kanan Perkusi : sonor seluruh lapang paru Auskultasi : vesikuler seluruh lapang paru

Page 21: ppt_anastesi

Jantung Inspeksi : Ictus tidak terlihat Palpasi : Ictus teraba, tidak

kuat angkat Perkusi : Batas jantung normal Auskultasi : Bunyi jantung dalam

batas normal  

Page 22: ppt_anastesi

Abdomen Inspeksi : simetris Palpasi : Soepel , terdapat nyeri

tekan pada area suprapubis

Perkusi : Timpani Auskultasi : Peristaltik (+) Normal Ekstremitas : edema -/-

Page 23: ppt_anastesi
Page 24: ppt_anastesi

Hasil USG Abdomen Hepar : Besar dan dalam bentuk normal,

permukaan rata, echo parenkim normal, tak terlihat SOL, CBD, dan vaskular baik.

Ginjal : Besar dan bentuk kedua ginjal normal. Tidak tampak batu.

Lien : Besar dan bentuk normal. GB : Besar dan bentuk normal, tak tampak

batu dan kelainan lainnya. Blass : Tampak batu berukuran sekitar 4,4 x

2,7 disertai dinding menebal irregular. Kesan : Vesicholitiasis disertai Cystitis.

Page 25: ppt_anastesi

VESIKOLHITIASIS

DIAGNOSIS KERJA

Page 26: ppt_anastesi

RENCANA TINDAKAN Tindakan : Vesicolithotomy Anesthesi : RA-SAB PS-ASA : 2 Posisi : Supinasi Pernapasan : Spontan

Page 27: ppt_anastesi

KEADAAN PRA BEDAH Pre operatif

B1 (Breath) Airway : Clear RR : 20x/menit SP : Vesikuler ka=ki ST :Ronchi(-),Wheezing

(-/-), snoring/gargling/crowing (-/-/-)

Page 28: ppt_anastesi

B2 (Blood) Akral : Hangat/Merah/Kering TD : 120/80 mmHg HR : 90x/menit

B3 (Brain) Sensorium : Compos Mentis Pupil : Isokor, ka=ki 3mm/3mm RC : (+)/(+)

Page 29: ppt_anastesi

B4 (Bladder) Urine output : (+) 300 cc, warna

kemerahan Kateter : (+)

B5 (Bowel) Abdomen : Soepel, nyeri tekan suprapubik

(+) Peristaltik : Normal (+) Mual/Muntah : (-)/(-)

B6 (Bone) Oedem : (-)

Page 30: ppt_anastesi

DURASI OPERATIF

RA-SAB (REGIONAL ANASTHESI

SUBARACHNOID BLOCK)

JENIS ANESTESI

LAMA ANESTESI : 10.40 – 12.35

LAMA OPERASI : 10.47 – 12.30

Page 31: ppt_anastesi

PERSIAPAN OBAT RA-SAB Intratekal Bupivacaine : 12,5mg Fentanyl : 25 µg

Jumlah Cairan PO : RL 500 cc DO : RL 1250 cc Total RL 1750 cc  Produksi Urine0,5-1cc/kgBB/jam = 26,5 – 53 cc/jam PO : 500 cc DO : 200 cc

Page 32: ppt_anastesi

Perdarahan Kasa Basah : 10 x 10 = 100 cc Kasa 1/2 basah : 5 x 5 = 25 cc Suction : 100 cc Jumlah : 225 cc

EBV : (65) x 55 = 65 x 55 kg = 3850 EBL 10 % = 385

20 % = 770 30 % = 1155

Page 33: ppt_anastesi

TERIMA KASIH