ppt pm
DESCRIPTION
PMTRANSCRIPT
Pemodelan Matematika pada Persimpangan Stasiun Jatinegara dengan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)
Lusia AgustinaMega Kuntum K
Meila NadyaMella Apriliani
Muhamad Sidik HMukti Widodo
Rizka Annisa FitriSharah Annisa
PendahuluanKemacetan merupakan salah satu permasalahan terbesar di ibukota. Penyebab kemacetan pun bermacam-macam, diantaranya adalah volume kendaraan yang melebihi kapasitas dan tidak sesuai dengan lama waktu nyala lampu lalu lintas, sehingga terjadi penumpukan kendaraan seperti yang terjadi ada persimpangan Stasiun Jatinegara. Untuk mengatasi masalah ini, maka dibuatlah suatu model matematika yang berdasarkan pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)
Kondisi Awal
AsumsiJalur A dialihkan mengikuti jalur B dan
putar balik ke arah jatinegara lalu belok kiri ke arah D. I Panjaitan.
Jalur C dialihkan mengikuti jalur D putar balikke arah Jatinegara
Pedagang kaki lima ditiadakanBus transjakarta tidak masuk dalam
perhitungan
Kondisi Setelah Penambahan Asumsi
PermasalahanDistribusi lama waktu nyala lalu lintas Jalur tanpa rambu-rambu lalu lintas
Data Perhitungan Menurut MKJI
Waktu nyala lampu lalu lintasVolume kendaraanKapasitasDerajat Kejenuhan
Kapasitas
Arus dasar jenuh untuk pelepasan tanpa halangan:
Arus dasar jenuh dengan gangguan:
Kapasitas jalan untuk perkotaan: Kapasitas jalan untuk interurban:
600Co W
600Co yW
C Co FCw FCsp FCsf FCcs
C Co FCw FCsp FCsf
Derajat Kejenuhan Derajat kejenuhan (ds) adalah
perbandingan antara arus total sesungguhnya (Qtot) dengan kapasitas sesungguhnya (C). Nilai derajat kejenuhan suatu ruas jalan bervariasi dari 0-1.
Pembahasan
Setelah dilakukan pengamatan pada persimpangan stasiun jatinegara, terjadi kesalahan dalam pengaturan lampu lalu lintas dan tidak adanya pengaturan lampu lalu lintas pada jalur C dan beberapa pengendara yang melanggar rambu lalu lintas di jalur G. Saat A berjalan, ada beberapa pelanggar di jalur F yang juga berjalan dikarenakan kendaraan yang melaju pada jalur A sangat sedikit.
Pagi (pukul 07.30 – 08.30)
Siang (pukul 13.00 – 14.00)
Malam (pukul 19.00 – 20.00)
MC : Motor CycleLV : Light VehicleHV : Heavy Vehicle
Karena simpang yang diobservasi merupakan pendekat dengan tipe terlindung, maka
digunakan emp tipe terlindungpada perhitungan.
WA : Lebar Pendekat PLTOR : Rasio Belok Kiri LangsungWMASUK : Lebar Masuk WLTOR : Lebar Jalan Belok Kiri LangsungWKELUAR : Lebar Keluar WE : Lebar Efektif
S : Arus jenuh IFR : Rasio Arus SimpangFR : Rasio Arus PR : Rasio Fase
DS : Derajat Kejenuhan DG : Tundaan GeometrikDT : Tundaan Lalu Lintas D : Tundaan Simpang
Nilai derajat kejenuhan masih tinggi, DS>1. Hai ini menunjukkan bahwa simpang tersebut sudah lewat jenuh. Ketersediaan ruang untuk kendaraan lebih sedikit dibandingkan keterbutuhan ruang jalan. Bahkan periode malam hari nilainya mencapai 2,073 yang mngakibatkan tundaan simpang sangat tinggi.
KesimpulanPersimpangan Stasiun Jatinegara memiliki
derajat kejenuhan yang tinggi melebihi standar yang dianjurkan oleh MKJI yaitu 0,75. Dari hasil analisis diperoleh nilai derajat kejenuhan 1,485 pada periode pagi, 0,896 pada periode siang, dan 2,073 pada periode malam hari.
Tundaan persimpangan Stasiun Jatinegara juga tinggi. Diperoleh bersarnya nilai tundaan untuk pagi hari, siang hari, dan malam hari masing-masing 38,3 detik, 36,6 detik, dan 69 detik pada malam hari.
Panjang antrian yang terjadi dalam satu jam pada persimpangan Stasiun Jatinegara juga tinggi.
thank you