ppt asliiii 9.47.24 pm
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
1/22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia kematian maternalmerupakan jumlah wanita yang meninggal karena kematian yang berhubungan
dengan gangguan kehamilan maupun penanganannya, namun bukan karena
kecelakaan atau kebetulan selama masa kehamilan, melahirkan serta masa nifas
tanpa memperhitungkan masa kehamilannya per 100000 kelahiran hidup !1"
Kasus perdarahan sebagai penyebab utama kematian ibu dapat terjadi pada
masa kehamilan, persalinan dan pada masa nifas #alah satu penyebab perdarahan
tersebut adalah plasenta pre$ia, yaitu plasenta yang berimplantasi pada segmen
bawah rahim demikian rupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium
uteri internum !%"
&enyebab terjadinya plasenta pre$ia secara pasti sulit ditentukan namun ada
beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya plasenta pre$ia seperti jarak
kehamilan, paritas tinggi dan usia di atas '( tahun Menurut hasil penelitian
)ardana, plasenta pre$ia terjadi 1,' kali lebih sering pada ibu yang sudah beberapa
kali melahirkan dari pada ibu yang baru sekali melahirkan !&rimipara" #emakin
tua umur ibu maka kemungkinan untuk mendapatkan plasenta pre$ia semakin
besar &ada ibu yang melahirkan dalam usia * +0 tahun berisiko %, kali untuk
terjadinya plasenta pre$ia !%,'"
&lasenta pre$ia sering terjadi pada kehamilan ganda dari pada kehamilan
tunggal Ibu yang mempunyai riwayat seksio cesarea minimal satu kali mempunyai
risiko %, kali untuk menjadi plasenta pre$ia pada kehamilan berikutnya -ika
kasus plasenta pre$ia ini tidak terdiagnosa secara dini dan tidak mendapat
penangsanan yang cepat dapat menimbulkan syok dan kematin .leh karena itu
keadaan ini perlu diantisipasi sejak awal sebelum perdarahan sampai ketahap yang
membahayakan ibu dan janinnya &ada ibu yang mengalami plasenta pre$ia
persalinan prematur sulit untuk dihindari !'"
BAB II
1
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
2/22
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
&lasenta pre$ia adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat
abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau
seluruh pembukaan jalan lahir !ostium uteri internal" dan oleh karenanya bagian
terendah sering kali terkendala memasuki &intu /tas &anggul !&/&" atau
menimbulkan kelainan janin dalam rahim &ada keadaan normal plasenta
umumnya terletak di korpus uteri bagian depan atau belakang agak ke arah fundus
uteri !%"
&lasenta merupakan bagian dari kehamilan yang penting, mempunyai
bentuk bundar dengan ukuran 1( %0 cm dengan tebal %,( sampai ' cm dan
beratnya (00 gram &lasenta merupakan organ yang sangat aktif dan memiliki
mekanisme khusus untuk menunjang pertumbuhan dan ketahanan hidup janin al
ini termasuk pertukaran gas yang efisien, transport aktif 2at32at energi, toleransi
imunologis terhadap imunitas ibu pada alograft dan akuisisi janin Melihat
pentingnya peranan dari plasenta maka bila terjadi kelainan pada plasenta akan
menyebabkan kelainan pada janin ataupun mengganggu proses persalinan #alah
satu kelainan pada plasenta adalah kelainan implantasi atau disebut denganplasenta pre$ia !+"
2.2 Klasifikasi Plasenta Previa
Klasifikasi plasenta pre$ia didasarkan atas terabanya jaringan plasenta
melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu, karena klasifikasi tidak
didasarkan pada keadaan anatomi melainkan pada keadaan fisiologis yang dapat
berubah, maka klasifikasi ini dapat berubah setiap waktu misalnya pada
pembukaan yang masih kecil, seluruh pembukaan yang lebih besar, keadaan iniakan menjadi plasenta pre$ia lateralis!%"
2.2.1 Menurut De Snoo
%
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
3/22
Klasifikasi plasenta pre$ia menurut De #noo berdasarkan pembukaan +3( cm
dibagi menjadi dua, yaitu 41 &lasenta pre$ia sentralis !totalis", bila pada pembukaan +3( cm teraba plasenta
menutupi seluruh ostium
% &lasenta pre$ia lateralis, bila pada pembukaan +3( cm sebagian pembukaanditutupi oleh plasenta, dapat dibagi menjadi4
a &lasenta pre$ia lateralis posterior, bila sebagian menutupi ostium bagian
belakangb &lasenta pre$ia lateralis anterior, bila sebagian menutupi ostium bagian
depanc &lasenta pre$ia lateralis marginalis, bila sebagian kecil atau hanya pinggir
ostium yang ditutupi plasenta!("
2.2.2 Menurut Browne
Klasifikasi plasenta pre$ia menurut 5rowne yaitu 41 6ingkat 14Lateral plasenta previa. &inggir bawah plasenta berinsersi sampai ke
segmen bawah rahim, namun tidak sampai ke pinggir pembukaan% 6ingkat %4Marginal plasentapre$ia &lasenta mencapai pinggir pembukaan' 6ingkat '4 Complete plasenta previa. &lasenta menutupi ostium waktu tertutup,
dan tidak menutupi bila pembukaan hampir lengkap+ 6ingkat +4 Central plasenta previa. &lasenta menutupi seluruhnya pada
pembukaan hampir lengkap!("
#ecara umum plasenta pre$ia dapat dibagi menjadi empat, yaitu 41 &lasenta pre$ia totalis /pabila jaringan plasenta menutupi seluruh ostium uteri
internum% &lasenta pre$ia parsialisyaitu apabila jaringan plasenta menutupi sebagian
ostium uteri internum' &lasenta pre$ia marginalisyaitu plasenta yang tepinya terletak pada pinggir
ostium uteri internum+ &lasenta pre$ia letak rendah apabila jaringan plasenta berada kira3kira '3+ cm di
atas ostium uteri internum, pada pemeriksaan dalam tidak teraba !%"
'
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
4/22
!a" !b"
!c" !d"
7ambar %1 !a" Implantasi plasenta normal, !b" &lasenta pre$ia letak rendah
!c" &lasenta pre$ia parsialis, !d" &lasenta pre$ia totalis
2.3 Faktor Risiko
+
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
5/22
&enyebab implantasinya blastokis pada segman bawah rahim belum
diketahui secara pasti 8amun teori lain mengemukakan bahwa yang menjadi salah
satu penyebabnya adalah $askularisasi desidua yang tidak memadai, yang mungkin
terjadi karena proses radang maupun atropi!9"
:aktor risiko plasenta pre$ia yaitu41 Risiko plasenta pre$ia pada wanita dengan umur '( tahun % kali lebih besar
dibandingkan dengan umur ; '(% Risiko plasenta pre$ia pada multigra$ida 1,' kali lebih besar dibandingkan
primigra$ida
' Risiko plasenta pre$ia pada wanita dengan riwayat abortus + kali lebih
besar dibandingkan dengan tanpa riwayat abortus
+ Riwayat seksio sesaria tidak ditemukan sebagai faktor risiko terjadinya
plasenta pre$ia
&enyebab plasenta pre$ia belum diketahui secara pasti, namun ada
beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya plasenta pre$ia,
antara lain 41
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
6/22
tersebut tidak lebih dari lima kali, dan !'" grandemultipara adalah wanita yang
pernah melahirkan bayi aterm lebih dari lima kali !'"&lasenta pre$ia lebih sering pada paritas tinggi dari paritas rendah &aritas
13' merupakan paritas paling aman bila ditinjau dari sudut kematian ibu &aritas
lebih dari ' dapat menyebabkan angka kematian ibu tinggi !',("
&lasenta pre$ia terjadi 1,' kali lebih sering pada ibu yang sudah beberapa
kali melahirkan dari pada ibu yang baru sekali melahirkan !&rimipara", sedangkan
hasil penelitian di rumah sakit dr asan #adikin 5andung dalam kurun waktu
-anuari 1??> @ Desember %00%, kehamilan multipara mempunyai risiko 1,%> kali
untuk terjadinya plasenta pre$ia, demikian juga dengan grandemultipara!%,'"
2.3.3 Riwayat kehamilan/persalinan
&ersalinan yang dialami oleh ibu dengan persalinan prematur, keguguran,
bekas persalinan berulang dengan jarak pendek, persalinan dengan berat badan
lahir rendah !55AR", bayi lahir mati, cedera dalam uterus atau jalan lahir yang
ditimbulkan oleh proses kehamilan dan persalinan terdahulu dapat berakibat buruk
pada kehamilan yang sedang dialami !("
Di /merika #erikat tahun 1??9 telah menunjukkan bahwa ibu dengan
riwayat #B minimal satu kali mempunyai risiko %, kali untuk menjadi plasenta
pre$ia pada kehamilan berikutnya !+"
2.4 Patofisiologi
&erdarahan antepartum yang disebabkan oleh plasenta pre$ia umumnya
terjadi pada triwulan ketiga karena saat itu segmen bawah uterus lebih mengalami
perubahan berkaitan dengan semakin tuanya kehamilan, segmen bawah uterus akan
semakin melebar, dan ser$iks mulai membuka &erdarahan ini terjadi apabila
plasenta terletak diatas ostium uteri interna atau di bagian bawah segmen rahim
&embentukan segmen bawah rahim dan pembukaan ostium interna akan
menyebabkan robekan plasenta pada tempat perlekatannya !?"
Darah yang berwarna merah segar, sumber perdarahan dari plasenta pre$ia
ini ialah sinus uterus yang robek karena terlepasnya plasenta dari dinding uterus,
atau karena robekan sinus marginalis dari plasenta &erdarahannnya tak dapat
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
7/22
dihindarkan karena ketidakmampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk
berkontraksi menghentikan perdarahan tersebut, tidak sama dengan serabut otot
uterus menghentikan perdarahan pada kala III pada plasenta yang letaknya normal
#emakin rendah letak plasenta, maka semakin dini perdarahan yang terjadi .leh
karena itu, perdarahan pada plasenta pre$ia totalis akan terjadi lebih dini daripada
plasenta letak rendah yang mungkin baru berdarah setelah persalinan mulai !10"
2.5 Gambaran Klinik
7ambaran klinik plasenta pre$ia adalah sebagai berikut 4
1 &erdarahan per$aginam, darah berwarna merah terang pada umur kehamilan
trimester kedua atau awal trimester ketiga merupakan tanda utama plasenta
pre$ia &erdarahan pertama biasanya tidak banyak sehingga tidak akan berakibat
fatal, tetapi perdarahan berikutnya hampir selalu lebih banyak dari perdarahan
sebelumnya
% 6anpa alasan dan tanpa nyeriyang paling khas pada plasenta pre$ia adalah
9
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
8/22
perdarahan tanpa nyeri yang biasanya baru terlihat setelah kehamilan mendekati
akhir trimester kedua atau sesudahnya' &ada ibu, tergantung keadaan umum dan jumlah darah yang hilang, perdarahan
yang sedikit demi sedikit atau dalam jumlah banyak dengan waktu yang singkat,
dapat menimbulkan anemia sampai syok+ &ada janin, turunnya bagian terbawah janin ke dalam &intu /tas panggul !&/&"
akan terhalang, tidak jarang terjadi kelainan letak janin dalam rahim, dan dapat
menimbulkan aspiksia sampai kematian janin dalam rahim !(,?,10"
2.6 Diagnosis
Diagnosa dari plasenta pre$ia bisa ditegakkan dengan adanya gejala klinis
dan beberapa pemeriksaan yaitu4
1 /namnesia, pada saat anamnesis dapat ditanyakan beberapa hal yangberkaitan dengan perdarahan antepartum seperti umur kehamilan saat terjadinya
perdarahan, apakah ada rasa nyeri, warna dan bentuk terjadinya perdarahan,
frekuensi serta banyaknya perdarahan!"
% Inspeksi, dapat dilihat melalui banyaknya darah yang keluar melalui
$agina, darah beku, dan sebagainya /pabila dijumpai perdarahan yang banyak
maka ibu akan terlihat pucat!("
' &alpasi abdomen, sering dijumpai kelainan letak pada janin, tinggi
fundus uteri yang rendah karena belum cukup bulan -uga sering dijumpai bahwabagian terbawah janin belum turun, apabila letak kepala, biasanya kepala masih
bergoyang, terapung atau mengolak di atas pintu atas panggul !("
+ &emeriksaan inspekulo, dengan menggunakan spekulum secara hati3hati
dilihat dari mana sumber perdarahan, apakah dari uterus, ataupun terdapat kelainan
pada ser$iks, $agina, $arises pecah, dll!("
(
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
9/22
akhir yang paling ampuh dalam bidang obstetrik untuk diagnosa plasenta pre$ia
)alaupun ampuh namun harus berhati3hati karena dapat menimbulkan perdarahan
yang lebih hebat, infeksi, juga menimbulkan his yang kemudian akan
mengakibatkan partus yang prematur Indikasi pemeriksaan dalam pada perdarahan
antepartum yaitu jika terdapat perdarahan yang lebih dari (00 cc, perdarahan yang
telah berulang, his telah mulai dan janin sudah dapat hidup diluar janin Dan
pemeriksaan dalam pada plasenta pre$ia hanya dibenarkan jika dilakukan dikamar
operasi yang telah siap untuk melakukan operasi dengan segera !(,10,11"
2.7 Cara Persalinan
&ada umumnya yang menentukan tindakan dalam memilih cara persalinan yang
terbaik tergantung dari!("4
1 -enis plasenta pre$ia% &aritas
' -umlah perdarahan4 banyak atau sedikit,
+ Keadaan umum ibu
( Keadaan janin4 hidup, gawat, atau meninggal &embukaan jalan lahir
9 :asilitas penolong dan rumah sakit
#etelah memperhatikan faktor3faktor tersebut di atas, ada dua pilihan persalinan,
yaitu 4
A. Persalinan pervaginam
&ersalinan per$aginam bertujuan agar bagian terbawah janin menekan
plasenta sehingga perdarahan berkurang atau berhenti &ersalinan per$aginam
dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu 4
a /mniotomi !pemecahan selaput ketuban" &emecahan selaput ketuban adalah
cara yang terpilih untuk melancarkan persalinan per$aginam, karena bagian
terbawah janin akan menekan plasenta yang berdarah, persalinan berlangsung lebih
cepat, dan bagian plasenta yang berdarah dapat bebas mengikuti cincin gerakan
dan regangan segmen bawah rahim/mniotomi dilakukan dengan indikasi 4
1 &lasenta pre$ia lateralis atau marginalis atau letak rendah, bila telah ada
pembukaan% &ada primigra$ida dengan plasenta pre$ia lateralis atau marginalis dengan
pembukaan + cm atau lebih
?
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
10/22
' &lasenta pre$ia lateralisCmarginalis dengan janin yang sudah meninggal !(,"
&ada kasus prematurus, setelah pemeriksaan dilakukan pemecahan ketuban
untuk menghentikan perdarahan 6ekanan bagian terendah janin akan menekan
plasenta pre$ia sehingga perdarahan berhenti !1%"
B. Persalinan perabdominam, dengan seksio cesarea
&ersalinan dengan seksio cesarea bertujuan untuk secepatnya mengangkat
sumber perdarahan dengan demikian memberikan kesempatan kepada uterus untuk
berkontraksi menghentikan perdarahannya dan untuk menghindari perlukaan
ser$iks dan segmen3segmen uterus apabila dilakukan persalinan per$aginam !%"
#eksio cesarea dilakukan dengan indikasi 4
a #emua plasenta pre$ia sentralis, janin hidup atau meninggalb #emua plasenta pre$ia lateralis posterior, karena perdarahan yang sulit dikontrol
dengan cara3cara yang ada
c #emua plasenta pre$ia dengan perdarahan yang banyak dan tidak berhenti
dengan tindakan3tindakan yang ada
d &lasenta pre$ia dengan panggul sempit, letak lintang !("
2.8 Komplikasi Plasenta Previa
/da beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada ibu hamil yang menderita plasenta
pre$ia, yaitu 4
1 Komplikasi pada ibu
a Dapat terjadi anemia bahkan syok
b Dapat terjadi robekan pada ser$iks dan segmen bawah rahim yang rapuh
c Infeksi karena perdarahan yang banyak!?,11,1%"
% Komplikasi pada janin
a Kelainan letak janin
b &rematuritas dengan morbiditas dan mortalitas tinggi
c /sfiksia intra uterin sampai dengan kematian!11,1'"
2. Prognosis
&rognosis ibu pada plasenta pre$ia dewasa ini lebih baik jika dibandingkan
dengan masa lalu al ini dikarenakan diagnosa yang lebih dini, ketersediaan
transfusi darah, dan infus cairan yang telah ada hampir semua rumah sakit
10
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
11/22
kabupaten Demikian juga dengan kesakitan dan kematian anak mengalami
penurunan, namun masih belum terlepas dari komplikasi kelahiran prematur baik
yang lahir spontan maupun karena inter$ensi seksio cesarea Karenanya kelahiran
prematur belum sepenuhnya bisa dihindari sekalipun tindakan konser$atif
diberlakukan !%,10,1"
BAB IIIP!E"EN#A"I KA"U"
$.1 I%entitas Pasien
8ama 4 8y Irma -unita
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
12/22
mengeluhkan hal yang sama dan dirawat serta mendapatkan pematangan paru
&asien mengaku tidak ada keluar cairan ketuban, keluar lendir bercampur darah
maupun keputihan, gerak janin aktif dirasakan ibu &asien juga tidak mengalami
nyeri perut bagian bawah yang mendadak
!i(a)at Pen)akit Da'&l&
ipertensi , diabetes, jantung, asma, alergi dan penyakit jantung disangkal
!i(a)at Pen)akit Kel&arga
ipertensi , diabetes, jantung, asma, alergi dan penyakit jantung disangkal
!i(a)at Pengg&naan *+at
&asien mengkonsumsi $itamin untuk kehamilan
!i(a)at "osial, Peker-aan %an Ke+iasaan
&asien bekerja sebagai ibu rumah tangga
#uami bekerja wiraswasta dan perokok aktif, '3+ bungkusChari
!i(a)at *+stetri
Riw Menarche 4 umur 1+ tahun, teratur, 1Cbulan, selama (39 hari,
ganti pembalut '3+Chari, nyeri haid !3" Riw Menstruasi 4 bulan -anuari, :ebruari, dan Maret teratur
Riw &ernikahan 4 1 menikah, umur '0 tahun, selama tahun
Riw &ersalinan 4 amil sekarang
Riw K5 4 tidak ada
$.$ Pemeriksaan isik
Keadaan umum 4 #edang
Kesadaran 4 Bompos mentis
Eital sign 4 6D 4 1+0C?0 mmg
8adi 4 ?%Ci RR 4 %+Ci
6 4 ',+FB
55 4 9 kg 65 4 1(+ cm 5MI 4 %>,%9 kgCm%
"tat&s /eneralisata4
1%
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
13/22
Mata 4 anemis !3C3", ikterik !3C3", rcl !GCG", rctl !GCG"
6CC6 4 dalam batas normal
Aeher 4 6E- % R3% cm%., pemb K75 !3"
&aru 4 simetris, sonor !GCG", $es !GCG", rh !3C3", wh !3C3"
-antung 4 5- I * 5- II, reguler, murmur !3", gallop !3"
/bdomen 4 membesar sesuai kehamilan '%3'' minggu, soepel, distensi !3"hepar dan lien tidak teraba, bising usus !3", peristaltik %Ci
=kstermitas 4 edema !3C3" pucat !3C3"
"tat&s *+stetri
Aeopold I 4 teraba bagian besar dan lunak, kesan bokong, 6:< %9 cm,
65- %0%( gram,
Aeopold II 4 teraba bagian besar janin di sebelah kanan ibu, kesan
punggung janin, D-- 1'( bpm,
Aeopold III 4 teraba bagian besar, keras dan melenting, kesan kepala
Aeopold IE 4 kepala belum masuk pintu atas panggul
I 4 $Cu tenang, pendarahan aktif !G"
Io 4 portio li$id, ostium tertutup, flour !3", fluksus !G", pendarahan aktif !G"
E6 4 tidak dilakukan
$.4 Diagnosis Ban%ing
1 &lasenta pre$ia totalis% &lasenta pre$ia marginalis
$.0 Pemeriksaan Pen&n-ang
1 asil Aaboratorium
b 4 10, grCdl
t 4 '+ H
=rit 4 +,+ 10Cmm
Aeu 4 ?,( 10Cmm
6romb 4 %9> 10'? mgCdl
B6 4 9
56 4 %
1'
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
14/22
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
15/22
&lika $esikouterina diidentifikasi, disayat tajam dan dipisahkan ke bawah
#egmen 5awah
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
16/22
$.8 ollo( Up
#anggal " * A P
%(C11C%01+
Aab post %
jam operasi 4
b 4 11,9
gCdl
t 4 '> H
=ri 4 +,(
10Cmm'
Aeu 4 1%,9
10'Cmm'
6romb 4 %0
10'>Cmenit
RR 4 1>C
menit
64 ',? B
#tatus
7eneralisata 4
dbn
#tatus
.bstetri 4
6:< 4 % jari
dibawah
NH1 P1post
"3 ai
Plasenta
Previa
#otalis
3 IE:D RA %0
gttCmenit
3 Inj Beftriaone %
grC%+ j3 Inj Ketorolac
ampC> j
3 Inj Ranitidin
ampC1% j3 Inj /linamin :
ampC> j
3 Kaltropen supp
IIC> j3 :B 1%+ j
1
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
17/22
pusat
Kontraksi 4
5aik
&endarahan 4tidak ada
/#I 4 !3C3"
5=4 !3C3"
5/5 4 tidak
ada
5/K 4
terpasang
kateter
Aokia 4 rubra
BAB I5
PE6BAHA"AN
&ada anamnesis didapatkan pasien datang dengan keluhan utama keluar
darah dari kemaluan sejak satu jam yang lalu #atu bulan yang lalu pasien pernah
mengeluhkan hal yang sama dan dirawat serta mendapatkan pematangan paru
&asien mengaku tidak ada keluar cairan ketuban, keluar lendir bercampur darah
maupun keputihan, gerak janin aktif dirasakan ibu &asien juga tidak mengalami
nyeri perut bagian bawah yang mendadak &asien mengaku hamil > bulan, &64
19C+C%01+, 66&4 %+C1C%01(, '%3'' minggu, pemeriksaan /8B teratur di bidan
dan dokter spesialis &asien mengatakan sudah pernah di
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
18/22
al ini sesuai dengan teori perdarahan antepartum yang disebabkan oleh
plasenta pre$ia umumnya tanpa nyeri ataupun sebab dan biasanya terjadi pada
triwulan ketiga karena saat itu segmen bawah uterus lebih mengalami perubahan
berkaitan dengan semakin tuanya kehamilan, segmen bawah uterus akan semakin
melebar, dan ser$iks mulai membuka &erdarahan ini terjadi apabila plasenta
terletak diatas ostium uteri interna atau di bagian bawah segmen rahim
&embentukan segmen bawah rahim dan pembukaan ostium interna akan
menyebabkan robekan plasenta pada tempat perlekatannya !?"
Darah yang berwarna merah segar, sumber perdarahan dari plasenta pre$ia
ini ialah sinus uterus yang robek karena terlepasnya plasenta dari dinding uterus,
atau karena robekan sinus marginalis dari plasenta &erdarahannnya tak dapat
dihindarkan karena ketidakmampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk
berkontraksi menghentikan perdarahan tersebut, tidak sama dengan serabut otot
uterus menghentikan perdarahan pada kala III pada plasenta yang letaknya normal
#emakin rendah letak plasenta, maka semakin dini perdarahan yang terjadi .leh
karena itu, perdarahan pada plasenta pre$ia totalis akan terjadi lebih dini daripada
plasenta letak rendah yang mungkin baru berdarah setelah persalinan mulai !10"
&enyebab plasenta pre$ia belum diketahui secara pasti, namun ada
beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya plasenta pre$ia
seperti hal nya pada kasus ini adalah usia pasien adalah ' tahun, menurut
penelitian resiko plasenta pre$ia pada wanita hamil dengan umur * '( tahun % kali
lebih besar dibandingkan dengan umur ; '( tahun Dalam kurun waktu reproduksi
sehat dikenal bahwa umur aman untuk kehamilan dan persalinan adalah %03'(
tahun )anita pada umur kurang dari %0 tahun mempunyai risiko yang lebih tinggi
untuk mengalami plasenta pre$ia karena endometrium masih belum matang, dan
kejadian plasenta pre$ia juga sering terjadi pada ibu yang berumur di atas '( tahun
karena tumbuh endometrium yang kurang subur!%,,>"
Risiko lain yang didapatkan dari kasus ini adalah suami dari pasien
merupakan perokok aktif Menurut teori, risiko relati$e plasenta pre$ia dilaporkan
oleh )illiams dkk, meningkat sebanyak dua kali lipat pada perempuan yang
merokok Dibuat teori hipoksemia karbon monoksida menyababkan hipertrofi
plasenta kompensatorik Lang mungkin terkait terganggunya $askularisasi desidua,
1>
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
19/22
mungkin akibat perubahan atrofik atau peradangan, terlibat dalam terjadinya
plasenta pre$ia!1'"
6erminasi kehamilan yang dipilih untuk pasien ini adalah sectio cesarean
sito, karena atas indikasi pendarahan plasenta pre$ia totalis dengan riwayat
pendarahan berulang &asien hamil '%3'' minggu dimana sudah mendapatkan
terapi pematangan paru sebelumnya Ini sesuai dengan teori dimana kelahiran
prematur dan gawat janin sering tidak terhindarkan sebagian oleh tindakan
terminasi kehamilan yang terpaksa dilakukan dalam kehamilan belum aterm &ada
kehamilan ; '9 minggu dapat dilakukan amniosentesis untuk mengetahui
kematangan paru janin dan pemberian kortikosteroid untuk mempercepat
pematangan paru janin sebagai upaya antisipasi!9"
#etiap perempuan hamil yang mengalami perdarahan dalam trimester kedua
atau ketiga harus dirawat di rumah sakit &asien diminta istirahat baring dan
dilakukan pemeriksaan darah lengkap termasuk golongan darah dan faktor R
-ika kemudian ternyata perdarahan tidak banyak dan berhenti serta janin dalam
keadaan sehat dan masih prematur diperbolehkan pulang dilanjutkan dengan rawat
rumah atau rawat jalan dengan syarat telah mendapatkan komunikasi yang cukup
dengan pihak keluarga agar dengan segera kembali lagi ke rumah sakit bila terjadi
perdarahan berulang, walaupun kelihatannya tidak mencemaskan Dalam keadaan
yang stabil tidak ada keberatan pasien di rumah atau rawat jalan #ikap ini dapat
dibenarkan sesuai dengan hasil penelitian yang mendapatkan tidak ada perbedaan
pada morbiditas ibu dan janin bila masing3 masing kelompok diberlakukan rawat
inap atau rawat jalan pada kehamilan antara %+ minggu sampai '+ minggu
diberikan steroid dalam perawatan antenatal untuk pematangan paru janin!9"
1?
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
20/22
BAB 5
KE"I6PULAN
&asien dalam kasus ini didiagnosis &lasenta pre$ia totalis pada 7 1 hamil '%3
'' minggu, -&K6 yang ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang dimana keluarnya darah dari kemaluan, dari pemeriksaan
inspekulo didapatkan perdarahan aktif, dari
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
21/22
DA#A! PU"#AKA
1 Departemen Kesehatan Republik Indonesia %00? 5uku &rofil KesehatanIndonesia %00? -akarta
% &rawirohardjo # dan )inkjoastro , %011 Ilmu Kebidanan -akarta4 &6 5ina&ustaka
' Manuaba, I57, %00( &enuntun Kepaniteraan Klinik .bstetri dan 7inekologi
&enerbit 5uku Kedokteran =7B -akarta
+ #antoso, 5, %00> ubungan/ntara #inopsis .bstetri !.bstetri :isiologi dan &atologi" &enerbit
5uku Kedokteran =7B -akarta
)iknjosastro, , %009 Ilmu Kebidanan4 &erdarahan /ntepartum, -akarta4
Layasan 5ina &ustaka #arwono &rawirohardjo, pp4 '(3>(
9 Bhalik, 6M/, %011 &erdarahan &ada Kehamilan Aanjut dan &ersalinan
Dalam4 &rawirohardjo, #arwono, %011 Ilmu Kebidanan =disi ke3+ Betakan I
-akarta4 5ina &ustaka #arwono &rawirohardjopp4 +?%3(0%
%1
-
7/24/2019 Ppt Asliiii 9.47.24 Pm
22/22
> Bromwell, D / et al, %010, Risk of &lacenta &re$ia in #econd 5irth /fter :irst
5irth Besarean #ection4 / &opulation3based #tudy and Meta3analysis, 5MB
®nancy Bhildbirth, $olume 11
? Bunningham, :7et all, %00( .bstetri )illiams =disi ke3%1 -akarta4 =7Bpp4
>(3>>, (?%30+
10 .orn, , %00' Ilmu Kebidanan4 &atologi Dan :isiologi &ersalinanLogyakarta4 Layasan =ssentia Medicapp4 +%(3+%>
11 Mose, -B %00+ &erdarahan /ntepartum dalam4 #astrawinata # Ilmu
Kesehatan Reproduksi4 .bstetri &atologi -akarta4 =7Bpp4 >'3?1
1% De Bheney, /, 8athaan, A, %009 Burrent obstetric and gynecologic
diagnosis and treatment 10th
edition 8ew Lork4 Mc 7raw @ illpp4 ''3''>
1' Depp R &lacenta &re$ia In 4 7abbe #7, 8iebly -R, #impson -A !eds".bstetrics normal problem pregnancy 6hird edition Bhurchill Ai$ingstone
8ewLork, 1??4(13+%