ppt miop
DESCRIPTION
miopiaTRANSCRIPT
IDENTITAS • Nama : An. NJ• Umur : 16 Tahun• Jenis Kelamin : Laki-laki• No. register : 413911• Agama : Islam• Suku/Bangsa : Makassar• Pekerjaan : Pelajar• Alamat : Jl. Syekh Yusuf• Tanggal Periksa : 26 September 2015• Tempat Periksa : RSUD Syekh Yusuf• Pemeriksa : dr. Yuyun Rahayu Gobel, Sp.M
RIWAYAT PERJALANAN
PENYAKITPasien mengeluhkan mata kabur pada kedua mata
terutama saat melihat jarak jauh. Keluhan dirasakan
perlahan-lahan, sejak ±3 tahun yang lalu. Mata
berair (-), merah (-), nyeri (-), sakit kepala (+).
Riwayat trauma tidak ada. Pasien baru pertma kali
berobat ke dokter, dan belum pernah menggunakan
kacamata. Tidak ada riwayat keluarga yang
menggunakan kacamata.
RIWAYAT PENYAKIT DALAM KELUARGA
• Tidak ada keluarga yang mengalami penyakit yang sama.
• Tidak ada keluarga yang mengalami hipertensi dan diabetes mellitus.
STATUS GIZI : CukupSTATUS EKONOMI : Pasien bekerja sebagai IRT
PEMERIKSAAN FISIKStatus GeneralisKeadan umum : Tampak sakit ringanKesadaran : KomposmentisTekanan Darah : 120/80 mmHgNadi : 80x/menitRespiratory rate : 20x/menit
Penyakit SistemikTrac. Respiratory : Tidak ada keluhanTrac. Digestivus : Tidak ada keluhanKardiovaskuler : Tidak ada keluhanEndokrin : Tidak ada keluhanNeurologi : Tidak ada keluhanTHT : Tidak ada keluhanKulit : Tidak ada keluhan
STATUS OFTALMOLOGI
Pemeriksaan OD OS
Palpebra Edema (-) Edema (-)
Aparatus lakrimal Lakrimasi (-) Lakrimasi (-)
Silia Normal Normal
Konjunctiva bulbi Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Mekanisme muscular Normal, ke segala arah Normal, ke segala arah
Kornea Jernih Jernih
BMD Normal Normal
Iris Coklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)
Pupil Bulat, letak sentral Bulat, letak sentral
Lensa Jernih Jernih
INSPEKSI
STATUS OFTALMOLOGI
Pemeriksaan OD OS
Test Okuler Tn Tn
Nyeri Tekan (-) (-)
Massa Tumor (-) (-)
Glandula Preaurikuler Pembesaran (-) Pembesaran (-)
PALPASI
STATUS OFTALMOLOGI
• Pemeriksaan VisusVOD : 20/70 S – 1.50 D 20/20VOS : 20/70 S – 1.50 D 20/20
• Tonometer Applanasi GoldmanTOD : Tidak dilakukan pemeriksaanTOS : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Color SenseTidak dilakukan pemeriksaan
STATUS OFTALMOLOGI
Pemeriksaan OD OS
Konjunctiva Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Kornea Jernih Jernih
BMD Normal Normal
Iris Coklat, Kripte (+) Coklat, Kripte (+)
Pupil Bulat, letak sentral Bulat, letak sentral
Lensa Jernih Jernih
PENYINARAN OBLIK
STATUS OFTALMOLOGI
SLIT LAMPSLOD : Konjunctiva normal, kornea jernih, BMD sedang, iris coklat dengan kripte (+), pupil bulat letak sentral, dan lensa jernih.SLOS : Konjuctiva normal, kornea jernih, BMD sedang, iris coklat dengan kripte (+), pupil bukat letak sentral, dan lensa jernih.
RESUMESeorang pasien laki-laki berumur 16 tahun datang ke poliklinik mata
RSUD Syekh Yusuf dengan visus jauh kabur pada kedua mata terutama saat melihat jarak jauh. Keluhan dirasakan perlahan-lahan, sejak ± 3 tahun yang lalu, cephalgia (+). Riwayat trauma tidak ada. Pasien baru pertama kali berobat ke dokter, dan belum pernah menggunakan kacamata. Tidak ada riwayat keluarga yang menggunakan kacamata.
Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan ODS segmen anterior dalam batas normal. Pada pemeriksaan refraksi VOD 20/70 dikoreksi ƪ-1.50 : 20/20 dan VOS 20/70 dikoreksi ƪ1.50 : 20/20. Pemeriksaan tonometri tidak dilakukan pemeriksaan. Sedangkan pada pemeriksaan slit lamp di dapatkan conjunctiva hiperemis (-), kornea jernih, BMD kesan normal, iris coklat, pupil bulat, lensa jernih.
Resep KacamataMata SPH CYL AXIS PRISM BASE
OD - 1.50 - - - -
OS - 1.50 - - - -
Tambahan Baca (ADD) : …………………………………………………. D
D.P…………………mm Prame……………………………. mm
Warna Lensa : ………………………………………………………………………
Definisi
Miopia berasal dari bahasa yunani “muopia” yang memiliki arti menutup mata.
Miopia adalah anomali refraksi pada mata dimana bayangan difokuskan di depan retina, saat mata tidak berakomodasi
Anatomi dan FisiologiStruktur yang penting dalam kemampuan refraktif mata adalah :• Kornea
Merupakan struktur pertama yang dilewati cahaya
Kemampuan refraksi kornea tetap konstan• Lensa
Kemampuan refraksi lensa dapat disesuailan untuk keperluan melihat jauh atau dekat yang disebut sebagai akomodasi.
Klasifikasi• Paling sering terjadi dibandingkan tipe
lainnya• Kurang dari 6 dioptri (D)• Dapat terjadi astigma
Simple myopia
• Terjadi pada penerangan yang kurang atau gelap
• Disebabkan karena meningkatnya respon akomodasi karena kurangnya cahaya
Nocturnal myopia
• Merupakan respon akomodasi yang tidak sesuai
• Disebabkan karena overstimulasi terhadap mekanisme akomodasi
Pseudomyopia
Klasifikasi
• Berhubungan dengan perubahan degeneratif pada segmen posterior
• Menyebabkan perubahan lapang pandang
Pathological myopia
(Degenerative)
• Dapat disebabkan oleh obat-obatan, kadar gula darah yang bervariasi
• Bersifat reversibel atau sementara
Induced myopia
EtiologiIdiopatik, faktor primer :• Genetik • Visual stressYang lainnya :• Level cahaya rendah • Overuse mekanisme fokus mata (Gejala bersifat
temporer)• Level gula darah diabetes katarak
PatofisiologiPembiasa
n sinar/cah
aya (kornea, humor
aqueous, lensa, humor vitreus)
Akomodasi lensa (cembung/cekung)
Konstriks
i pupi
lPemfokusan cahaya
Pembentukan bayangan namun jatuh di depan
retina
Manifestasi Klinis
Subjektif
Kabur bila melihat jauh
Membaca atau melihat benda kecil harus dari jarak dekat
Lekas lelah bila membaca
Miopia
simpleks
•Segmen anterior ditemukan bilik mata dalam dan pupil relatif lebar, kadang bola mata yang agak menonjol•Segmen posterior di temukan gambaran normal tetepi kadang disertai kresen miopia ringan disekitar papil saraf optik.
Miopia
patologik
•Segmen anterior serupa miopia simplek•Segmen poterior ditemukan kelainan.
Badan kaca
• Kekeruhan (perdarahan)
• Degenerasi yang terlihat seperti floaters
• Ablasi badan kaca
Papil saraf optik
• Pigmentasi peripapil
• Kresen miopia
• Papil terlihat pucat
Makula
• Pigmentasi di daerah retina
• Kadang ditemukan perdarahan subretina pada daerah makula
Retina Perifer
• Degenerasi kista rretina bagian perifer
Diagnosis
anamnesis
Penglihatan kabur saat melihat jauh
Cepat lelah saat membacaMelihat benda dari jarak dekat
Snellen Chart
Ketajaman penglihatan berkurang (visus tidak 6/6)
Jarak antara penderita dengan huruf optotipe Snellen per jarak yang seharusnya dilihat oleh penderita yang normal visus
Visus dapat dikoreksi dengan menggunakakn lensa sferis – untuk membantu akomodasi
OftalmoskopiSegmen anterior, tampak bilik mata dalam dan pupil lebih lebar, terkadang mola mata agak menonjol
Pada miopia simplek, segmen posterior normal, bila ada miopia kresen : bulan sabit pada polus posterior
Miopia patologik, keruh pada badan kaca (perdarahan/degenerasi), floaters, kadang ablasi badan kaca
Pada papil saraf optik, pigmentasi peripapil, kresen miopia, papil pucat meluas kearah temporal
Retinoskopi
Menentukan kesalahan refraktif sphenosilindris
Prinsip retinoskopi adalah pada saat cahaya dipantulkan dari cermin ke mata, maka arah bayangan tersebut akan berjalan melintasi pupil bergantung pada keadaan refraktif mata
Penatalaksanaan
Pengunaan kacamata
• Lensa yang dipakai adalah lensa konkaf
• Kacamata sferis negatif terkecil yang memberi ketajaman penglihatan yang baik tanpa akomodasi
• dengan cara memotong permukaan depan kornea. Hal ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut Excimer Laser.
Radial Keratotomy Photorefractive Keratectomy ( PRK )
• Singkatan dari Laser Assistet In-situ Keratomeuleosis, pada Lasik ini mengurangi kelengkungan daripada kornea hanya saja berbeda dalam teknik, yaitu lebih sempurna
LASIK
Komplikasi
Ablasio retina
Vitreal liquefacation
and detachment
Miopic maculopaty
Glaukoma Katarak Strabismus esotropia
Pencegahan
Pemeriksaan mata sedini mungkin jika didalam keluarga ada riwayat pemakaian kacamata
Bagi ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi vitamin A
Jika ada kelainan mata, kenali dan perbaiki sejak awal.
Prognosis• Saat ini miopia merupakan masalah yang makin
sering dijumpai bahkan pada anak-anak. (faktor keturunan & lingkungan)
• Namun, penatalaksanaan miopia menunjukkan titik terang dengan metode-metode terbaru selain penggunaan kacamata
• Utamakan pencegahan