ppt kehamilan abdomen

22
Kehamilan Abdomen Kehamilan Abdomen Muhammad Hendra Ridanny Putra Muhammad Hendra Ridanny Putra I4A010035 I4A010035 Pembimbing: Pembimbing: dr. dr. Samuel L. Tobing, Sp.OG(K)

Upload: pandji-utuh

Post on 25-Sep-2015

85 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

PPT Kehamilan Abdomen

TRANSCRIPT

  • Kehamilan Abdomen

    Muhammad Hendra Ridanny PutraI4A010035

    Pembimbing:dr. Samuel L. Tobing, Sp.OG(K)

  • DefinisiKehamilan ektopik yang terjadi di dalam cavum peritoneum, dapat terjadi secara primer maupun sekunder. Kehamilan abdominal primer - implantasi di cavum peritoneum. Kehamilan abdominal sekunder berasal dari kehamilan tuba, ovarium atau uterus yang mengalami ruptur dan embrio berkembang di cavum peritoneum.

  • EpidemiologiKehamilam ektopik extrauteri : Ovarium, Tuba falopii dan Cavum abdominalKira-kira 2% dari seluruh kehamilan adalah ektopik, 95% dari seluruh kehamilan ektopik adalah kehamilan pada tubaKehamilan abdomen 1-4% dari seluruh kehamilan ektopikKehamilan abdomen kebanyakan merupakan kehamilan ektopik sekunder

  • Faktor ResikoTinggi : Bedah Korektif Tuba, Sterilisasi tuba, riwayat kehamilan ektopik, alat kontrasepsi dalam rahim, patologi tuba.Sedang : Infertilitas, riwayat infeksi genital, banyak pasanganRendah : riwayat bedah panggul, merokok,vaginal douche, riwayat hubunagn sex
  • Faktor ResikoBerdasarkan data demografiUsia maternal: ibu dengan usia yang lebih tua memiliki risiko yang lebih tinggi (rata-rata 31 tahun)Ras: Berdasarkan penelitian-penelitian sebagian besar kasus terjadi pada ras kulit hitam. Sosial Ekonomi: Kebanyakan terjadi pada maternal dengan sosial ekonomi yang rendah.

  • EtiologiKONGENITAL - Tubal Hypoplasia , Congenital diverticuli , Accessory ostia , Partial stenosis DIDAPAT Infeksi: PID, Abortus septik, Sepsis Puerperalis Operasi: Operasi rekonstruksi tuba, rekanalisasi tubaTumor: Broad ligament myoma, tumor ovarian Penyebab lain: IUD , Endometriosis, ART (IVF & & GIFT), Riwayat ektopik sebelumnya

  • Macam kehamilan ektopikTuba : ampulainterstisialistmus fimbriaOvariumKehamilan abdominalServiksUterus : kornu, rudimentary horn

  • Ovary (< 2%)Ampulla (>85%)

    Isthmus (8%)

    Cornual (< 2%)

    Cervix (< 2%)Abdomen (1-4%)

    1)Fimbrial 2)Ampullary 3)Isthemic 4)Interstitial 5)Ovarian 6)Cervical 7)Cornual-Rudimentary horn 8)Secondary abdominal 9)Broad ligament 10)Primary abdominal

  • Fisiologis: Implantasi Normal

  • Tanda dan Gejala klinis(Subyektif)Nyeri abdomen bagian bawah(konstan atau intermitten)AmenorheaBerkorelasi dengan umur kehamilanNyeri perut yang hebat disertai pusing atau pingsan (sewaktu terjadinya ruptur tuba). Gejala gangguan gastrointestinal:Nausea, vomitus, konstipasi dan diare.Gambaran gangguan mendadak : pingsan oleh karena rasa nyeri yang hebat, syok, anemia.

  • Tanda dan Gejala klinis(Obyektif)Tidak ada kontraksi braxton Hicks selama kehamilan, pada bagian abdomen yang mengandung janin tidak pernah mengeras.Bunyi jantung janin terdengar lebih jelas.Bagian-bagian janin teraba lebih jelas karena hanya terpisah oleh dinding abdomen.Pada pemeriksaan abdomen didapatkan massa disamping janin yang merupakan uterus yang ikut membesar.

  • Tanda dan Gejala klinis(Obyektif)Pada foto rontgen : tampak letak miring, melintang atau sikap dan lokasi yang abnormal. Pada pemeriksaan ulangan lokasi janin tetap sama.Serviks sering berpindah tempat ke anterior dan superior. Sering serviks teraba lembek seperti pada kehamilan intrauterin. Palpasi forniks dapat membedakan bagian-bagian janin atau kepala janin di luar uterus.

  • DiagnosisKU : Nyeri perut bagian bawah Pemeriksaan Abdomen:Bagian janin terasa lebih jelas dibawah kulitMassase abdomen tidak merangsang kontraksi

    Pemeriksaan ginekologi:Serviks bergeser bergantung pada posisi janinServiks mungkin berdilatasi tapi tidak terjadi pendataran

    Pemeriksaan lab : Anemia,, pemeriksaan urin atau pemeriksaan -hCG serum, peningkatan alfafetoprotein

  • USG:Visualisasi janin yang terpisah dari uterus.Kegagalan memvisualisasi dinding uterus diantara janin dan kandung kemih.Bagian-bagian janin berdekatan dengan dinding abdomen.Visualisasi jaringan plasenta ekstrauteri.

  • Diferensial diagnosisSalpingitis : pp tes negatifAbortus : perdarahan lebih banyakAppendisitis : biasanya tidak disertai perdarahan vaginal atau amenorhea, nyeri goyang servik bisa ada meskipun tidak berat.Torsi ovarium

  • TherapiPro MRSResusitasi syokOperatif :laparoskopi : diagnostik dan terapi, bila kondisi stabil

  • TherapiOperatif : LaparotomyPlasenta hanya dikeluarkan bila perdarahan dapat dikontrol dan berimplantasi pada alat yang bersama-sama dapat dikeluarkan dengan pengikatan pembuluh-pembuluh darah. Dengan meninggalkan plasenta dalam rongga perut ada kemungkinan terjadi infeksi, supurasi, perlekatan, luka perut terbuka, atau kadang-kadang ileus

  • Plasenta ditinggalkan dalam rongga perut lambat laun akan mengecil karena proses resorbsi dan memerlukan waktu beberapa bulan sampai beberapa tahun.ultrasonografi dan berbagai macam hormon plasenta dapat digunakan unuk mengontrol involusiPenggunaan metotreksat. pernah dianjurkan untuk mempercepat involusi tetapi dapat menyebabkan percepatan perusakan plasenta yang disertai dengan penumpukan jaringan nekrotik dan infeksi yang disertai dengan pembentukan abses.

  • Komplikasi Pada IbuPerdarahan dalam berbagai derajat menyebabkananemiakoagulasi intravaskular diseminata (DIC)Syok hipovolemikInfeksiEmboli paruTerbentuknya fistula antara membran amnnion dan saluran gastrointestinal

  • Komplikasi Pada JaninKomplikasi pada hasil konsepsi dapat berupa :Janin mati karena abortus spontanMalformasi organ tubuh dan sistem saraf pusatDeformitas kraniofasial dan kelainan sendi

  • PrognosisAngka kematian pada ibu sangat meningkat bila dibandingkan dengan kehamilan normal.Bayi yang lahir dari kehamilan abdominal memiliki morbiditas jangka panjang dan mortalitas perinatal yang tinggi.

  • Terima Kasih