ppt hukum pembuktian i.pptx

21
Nama Kelompok : 1. Billy Lesmana (205100046) 2. Ayu Dewandary (205100075) 3. Rudy Kristianto (205100093) 4. Melyana (205110042)

Upload: melyana-woo

Post on 03-Jan-2016

302 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

Nama Kelompok :1. Billy Lesmana (205100046)2. Ayu Dewandary (205100075)3. Rudy Kristianto (205100093)4. Melyana (205110042)

Page 2: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

PEMBUKTIAN TERBALIK

Page 3: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

1.Pengertian

2.Pembuktian dalam Acara Pidana Indonesia

3.Munculnya gagasan Pembuktian Terbalik di Indonesia

4.Faktor pembuktian terbalik tidak dapat di lakukan di Indonesia5. Mencari Celah HukumA. KorupsiB. Pencucian uangC. Penggelapan

6. Dilema beban pembuktian terbalik

7.Hal yang perlu diperhatikanSEBELUM Pengunaan PEMBUKTIAN TERBALIK

Page 4: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

Pembuktian Terbalik atau istilahnya pembuktian secara a contrario adalah seseorang tersangka ataupun terdakwa dianggap telah bersalah sebelum dibuktikan terlebih dahulu di depan persidangan dengan kata lain, beban pembuktian ada ditangan tersangka atau terdakwa.

Pengertian

Page 5: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

Pembuktian dalam tatanan hukum kita adalahmenggunakan pembuktian negatif (negatief wettelijkbewijstheori) Hal ini bisa dilihat dariketentuan Pasal 183 KUHAP :“Hakim tidak boleh menjatuhkan putusan pidana kepadaseseorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alatbukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwasuatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalahyang bersalah melakukannya.”

Pembuktian dalam Acara Pidana Indonesia

Page 6: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

Asas pembuktian terbalik sempat mencuat dan menjadi perdebatan panjang dimasa Pemerintahan Gus Dur. Ketika itu, Gus Dur mengajukan draft Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) mengenai pembuktian terbalik, dalam penanganan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.

KPK mengusulkan penggunaan asas pembuktian terbalik pada tahun 2004 silam.

Kedua usulan tersebut ditolak.Adapun 2 alasan yang mendorong agar dilakukannya

Pembuktian Terbalik YAITU :

Munculnya gagasan Pembuktian Terbalik

di Indonesia

Page 7: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

Pertama, banyaknya kasus korupsi yang belum dapat

“diberantas” dan bahkan relatif meningkat intensitasnya

Kedua, belum ada justifikasi teori yang dapatdipergunakan sebagai tolok ukur untuk

memberantaskorupsi

Page 8: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

Faktor yang menyebabkan asas pembuktian terbalik tidak dapat di lakukan

di Indonesia

1. Tidak dikenal dalam system hukum kita2. Penggunaanya dianggap melanggar hak-hak dasar

seseorang dan melanggar asas praduga tak bersalah.3. Adanya problematika hukum, yakni meski celah untuk

memberlakukan asas pembuktian terbalik terdapat pada sejumlah klausul Undang-undang kita, namun secara universal berlaku asas hukum “lex superior derogat legi inferiori”

Page 9: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

Mencari Celah Hukum

asas pembuktian terbalik, dianggap kontradiktif dengan kitab undang-undang kita, namun terdapat beberapa aspek hukum yang dapat dijadikan pertimbangan dalam Pelaksanaanya,yaitu dapat digunakan pemberantasan tindak pidana penggelapan, korupsi dan pencucian uang

Ti ndak PIDANAPENGGELAPAN

Tindak PIDANA

KORUPSI

Tindak PIDANAPENCUCIAN UANG

Page 10: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

Pembuktian Terbalik dalam Kasus Korupsi

Meski tidak secara utuh, namun ruang pemberlakuan asas tersebut cukup jelas disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Page 11: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

Yaitu terlihat dalam pasal 37, 37 A ayat 1 dan 2 dan 37 ayat 3 Undang-undang Perdata Tindak Pidana Korupsi (UUPTPK) Nomor 20 Tahun 2001

pasal 37 ayat (1), ddikatakan bahwa, “terdakwa mempunyai hak untuk membuktikan bahwa ia tidak melakukan tindak pidana korupsi”

Pada pasal 37A ayat (1) dan (2), lebih menguatkan posisi beban pembuktian terbalik tersebut, dengan menegaskan bahwa, “Terdakwa wajib memberikan keterangan tentang seluruh harta bendanya dan harta benda istri atau suami, anak, dan harta benda setiap orang atau korporasi yang diduga mempunyai hubungan dengan perkara yang didakwakan”

Page 12: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

Dalam sistem pembuktian yang dilakukan dalam kasuskorupsi,Meski memiliki ruang dalam memberlakukan bebanpembuktian terbalik, namun ketentuan yang diatur dalamUU Nomor 20 Tahun 2001 bisa dikatakan setengah hati,dengan tetap membebankan pembuktian kepada jaksapentuntut, meski si terdakwa gagal membuktikan asalusul kekayaannya, yaitu dapat terlihat pada Pasal 37A ayat (3).

Page 13: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

Pasal 37A ayat (3), yang menyebutkan bahwa, “Pasal 37A ayat (3), yang menyebutkan bahwa, “Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) merupakan tindak pidana atau perkara pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, dan Pasal 16 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi dan Pasal 5 sampai dengan Pasal 12 Undang-undang ini, sehingga penuntut umum tetap berkewajiban untuk membuktikann dakwaannya”.

Page 14: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

Pembuktian Terbalik Bagi Pejabat Penyelenggara Negara

1. Bahwa pejabat penyelenggara Negara memilikikewajiban dan tanggung jawab dalam membuktikankekayaan yang dimilikinya baik sebelum, sementaradan sesudah menjabat

diatur dalam ketentuan Undang-undang Nomor 28Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Negara Yang BersihDan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme, pasal 5 ayat(3), yang menyebutkan bahwa, “setiap penyelenggara Negaraberkewajiban untuk melaporkan dan mengumumkankekayaan sebelum dan sesudah menjabat”.

Page 15: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

2. Jika kita memaknai tindakan penyalahgunaan uang Negara, sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime), maka sepatutnya pulalah asas pembuktian terbalik diberlakukan sebagai cara yang luar biasa pula.

Misalnya UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi, maka KPK diberikan kewenangan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan, sebagai upaya hukum luar biasa

3. Filosofi dan sifat dasar hukum adalah bahwa ia ada bukan untuk dirinya sendiri, namun hukum ada untuk memberikan rasa nyaman dan keadilan bagi manusia

Page 16: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

Pembuktian terbalik dalam UU Tindak Pidana Pencucian Uang

Caranya dengan melalui penetapan hakim atau permintaan dari pihak jaksa kepada hakim untuk melaksanakan metode tersebut.

Penerapan pembuktian terbalik dalam persidangan bisa dilakukan dengan didasarkan pada pasal 77 dan pasal 78 ayat 1 dan 2 Undang-Undang No 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU

Page 17: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

Dilema beban pembuktian terbalik Ada dilema bersifat krusialdalam perundang-undanganIndonesia tentang bebanpembuktian terbalik.

Yaitu ada kesalahan danketidakjelasan perumusan normatentang beban pembuktianterbalik

Terlihat pada ketentuan Pasal 12Bdan Pasal 37, Pasal 38B UU

Nomor31 Tahun 1999 jo UU Nomor 20Tahun 2001 diatur tentang beban

pembuktian terbalik

Sebenarnya beban pembuktian

terbalik dalam perundangundangan Indonesia “ada”ditatarankebijakan

legislasiAkan tetapi “tiada” dan

“tidakbisa” dilaksanakan dalamkebijakan aplikasinya.karena seluruh bagian inti

delikdisebut sehingga yang

tersisauntuk dibuktikan

sebaliknyamalah tidak ada

Page 18: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

Teori Beban Pembuktian Terbalik Keseimbangan

Kemungkinan (Balanced Probability of Principles) dariOliver Stolpe

Yaitu menempatkan pelaku korupsi terhadap perbuatan

Atau kesalahannya tidak boleh dipergunakan asas beban

pembuktian terbalik melainkan tetap berdasarkan asas“beyond reasonable doubt” asas pembuktiannegative,sedangkan..

Beban pembuktian terbalik dapat dilakukan terhadapHarta kekayaan pelaku korupsi

Page 19: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

Dalam praktiknya, penerapan teori ini dalam tindak

pidana korupsi telah dilakukan oleh Pengadilan Tinggi

Hong Kong dalam Kasus antara Attorney General Of

Hong Kong v Lee Kwang Kut

Page 20: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

Hal yang perlu diperhatikanSEBELUM Pengunaan

PEMBUKTIAN TERBALIK

Pertama adalah sistem pembuktian terbalik tidak dapat diberlakukan secara absolut

Kedua prosedur pelaksanaan sistem pembuktian terbalik harus jelas

Ketiga perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas moral para penegak hukum.

Page 21: Ppt Hukum Pembuktian i.pptx

ATAS PERHATIANNYA KAMI

UCAPKAN TERIMA

KASIHHH....Terima kasih ..Terima kasih

Terima kasihh.....

1. Billy Lesmana (205100046)2. Ayu Dewandary (205100075)3. Rudy Kristianto (205100093)4. Melyana (205110042)