ppt bph

19
presentasi kasus BPH I Nengah Aditya Pramana

Upload: aditya-pramana

Post on 11-Aug-2015

138 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Benign Prostat Hiperplasia

TRANSCRIPT

Page 1: PPT BPH

presentasi kasusBPH

I Nengah Aditya Pramana

Page 2: PPT BPH

Status Pasien Identitas pasien

Nama : Tn. Marsidi Umur : 66 tahun Alamat : Plosoklaten Pekerjaan : Tukang potong rambut

  Anamnesa Keluhan utama : terasa panas saat buang air kecil Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dengan keluhan panas disertai nyeri saat buang air kecil sejak 1 tahun yang lalu. Sering buang air kecil pada malam hari bisa 3-4 kali tiap malam. Kencing sering tersendat. Pasien juga mengeluh sakit pada pinggang sebelah kanan sejak 6 bulan yang lalu.

Riwayat Penyakit Dahulu : Asthma (+), hipertensi (+)

Page 3: PPT BPH

Pemeriksaan Fisik Kesan Umum : baik Kesadaran : composmentis GCS: 456 Vital Sign :

Tekanan darah : 170/100 mmHg

Nadi : 84 x/menit

RR : 24 x/menit Kepala & leher : conjunctiva anemis (-), sclera icteric (-), cyanosis

(-), dypsnue (-) Thoraks: bentuk dada simetris Paru :

Inspeksi : gerak napas simetris

Palpasi : fremitus raba normal

Perkusi : sonor

Auskultasi : suara napas dasar : vesikuler

Rhonki (-), wheezing (+)

Page 4: PPT BPH

Jantung :Inspeksi : ictus cordis tidak terlihatPalpasi : ictus cordis tidak terabaPerkusi : batas jantung : normalAuskultasi : S1 S2 tunggal, murmur (-)

Abdomen : soepel, nyeri tekan (-)Hepar: tidak terabaLien : tidak terabaGinjal : tidak teraba

Rectal Toucher : pembesaran massa prostat +/- 2cm, konsistensi kenyal, tidak berdungkul

Ekstremitas : akral hangat

Page 5: PPT BPH

Benign Prostat Hyperplasi suatu keadaan dimana kelenjar periuretral

prostat mengalami hiperplasia yang akan mendesak jaringan prostat yang asli ke perifer dan menjadi simpai bedah.

Page 6: PPT BPH

Anatomi dan Fisiologi Prostat

Page 7: PPT BPH

Etiologi Teori Dehidrotestosteron

DHT dibentuk dari testosteron dibantu oleh 5α-reductase dan koenzim NADPH. Dehidrotestosteron inilah yang menstimulasi pertumbuhan sel prostat

Ketidakseimbangan estrogen-testosteron Pada usia tua, kadar testosteron menurun sedangkan

estrogen relatif tetap. Sehingga perbandingan estrogen-testosteron relatif meningkat. Estrogen meningkatkan sensitifitas sel-sel prostat terhadap rangsangan hormon androgen, menurunkan jumlah kematian sel-sel prostat (apoptosis) dan meningkatkan jumlah reseptor androgen

Interaksi stroma-epitel DHT dan estradiol menstimulasi sel stroma untuk

mengeluarkan growth factor sehingga menyebabkan proliferasi sel epitel dan sel stroma

Berkurangnya kematian prostat Teori sel stem

Page 8: PPT BPH

patofisiologi

Page 9: PPT BPH

Gejala klinis

Gejala obstruksi1. Harus menunggu pada permulaan miksi (Hesistency)2. Pancaran miksi yang lemah (Poor stream)3. Miksi terputus (Intermittency)4. Menetes pada akhir miksi (Terminal dribbling)5. Rasa belum puas sehabis miksi (Sensation of incomplete bladder emptying)6. nyeri pinggang

Page 10: PPT BPH

Gejala Klinis Gejala iritatif1. Bertambahnya frekuensi miksi (Frequency)2. Nokturia3. Miksi sulit ditahan (Urgency)4. Disuria (Nyeri pada waktu miksi)

Page 11: PPT BPH

Pemeriksaan fisik Digital Rectal Eamination (DRE) atau

pemeriksaan colok dubur dapat memberikan gambaran tentang keadaan tonus spingter ani, reflek bulbo cavernosus, mukosa rektum, adanya kelainan lain seperti benjolan pada di dalam rektum dan tentu saja teraba prostat.

Pada perabaan prostat harus diperhatikan: a. Konsistensi prostat (pada hiperplasia prostat

konsistensinya kenyal) b. Simetris/ asimetris c. Adakah nodul pada prostate d. Apakah batas atas dapat diraba e. Sulcus medianus prostate f. Adakah krepitasi

Page 12: PPT BPH

Colok dubur pada hiperplasia prostat menunjukkan konsistensi prostat kenyal seperti meraba ujung hidung, lobus kanan dan kiri simetris dan tidak didapatkan nodul. Sedangkan pada carcinoma prostat, konsistensi prostat keras dan atau teraba nodul dan diantara lobus prostat tidak simetris. Sedangkan pada batu prostat akan teraba krepitasi

Page 13: PPT BPH

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan Laboratorium · Darah

Ureum, kreatinin, elektrolit, Blood urea nitrogen, Prostate Specific Antigen (PSA), Gula darah

· UrineKultur urin dan test sensitifitas, urinalisis dan pemeriksaan mikroskopis, sedimen

Page 14: PPT BPH

Pemeriksaan pencitraan a. Foto polos abdomen (BNO)

Dari sini dapat diperoleh keterangan mengenai penyakit ikutan misalnya batu saluran kemih, hidronefrosis, atau divertikel kandung kemih juga dapat untuk menghetahui adanya metastasis ke tulang dari carsinoma prostat

b. Pielografi Intravena (IVP)

Pembesaran prostat dapat dilihat sebagai filling defect/indentasi prostat pada dasar kandung kemih atau ujung distal ureter membelok keatas berbentuk seperti mata kail (hooked fish). Dapat pula mengetahui adanya kelainan pada ginjal maupun ureter berupa hidroureter ataupun hidronefrosis serta penyulit (trabekulasi, divertikel atau sakulasi buli – buli). Foto setelah miksi dapat dilihat adanya residu urin.

c. Sistogram retrograde

Memberikan gambaran indentasi pada pasien yang telah dipasang kateter karena retensi urin.

d. Transrektal Ultrasonografi (TRUS)

Deteksi pembesaran prostat dengan mengukur residu urin e. MRI atau CT scan

Jarang dilakukan. Digunakan untuk melihat pembesaran prostat dan dengan bermacam – macam potongan

Page 15: PPT BPH

Terapi Tujuan terapi :

Memperbaiki keluhan miksi Meningkatkan kualitas hidup Mengurangi obstruksi infravesika Mengembalikan fungsi ginjal jika terjadi gagal

ginjal Mengurangi volume residu urine setelah miksi Mencegah progresifitas penyakit

Page 16: PPT BPH

Terapi Watchful Waiting

Watchful waiting dilakukan pada penderita dengan keluhan ringan (skor IPSS <>3).

1. Pasien diberi nasihat agar mengurangi minum setelah makan malam agar mengurangi nokturia.

2. Menghindari obat-obat parasimpatolitik (mis: dekongestan).

3. Mengurangi kopi. 4. Melarang minum minuman alkohol agar tidak

terlalu sering buang air kecil. Penderita dianjurkan untuk kontrol setiap tiga bulan untuk diperiksa: skoring, uroflowmetri, dan TRUS.

5. Bila terjadi kemunduran, segera diambil tindakan

Page 17: PPT BPH

Terapi Medikamentosa Penghambat adrenergik a-1 Penghambat enzim 5a reduktase Kombinasi penghambat adrenergik a- 1 dan

penghambat enzim 5a reduktase

Page 18: PPT BPH

Terapi Bedah KonvensionalProstatektomi digolongkan dalam 2 golongan: 1. Prostatektomi terbuka :

Prostatektomi suprapubik transvesikalis (Freyer) Prostatektomi retropubik (Terence Millin) Prostatektomi perinealis (Young)

2. Prostatektomi tertutup : Reseksi transuretral. Bedah beku

Page 19: PPT BPH