ppt bblr

26
Presented by: RINDU YULIAN PUTRA P 1720113027 ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN KASUS BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)

Upload: riindhu-screamo

Post on 07-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

anak

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN KASUS BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)

Presented by:RINDU YULIAN PUTRAP 1720113027ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN KASUS BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)DEFINISIBayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa memperhatikan usia gestasi (Wong, 2009)BBLR merupakan bayi (neonatus) yang lahir dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499 gram (Hidayat, 2005)Bayibarulahirdenganberat badanpada saat kelahiran kurang dari 2500 gr atau lebihrendah(WHO, 1961)

KLASIFIKASIPrematuritas MurniBayi yang lahir dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat bayi sesuai dengan umur kehamilan. Bayi mudah mengalami infeksi karena daya tahan tubuh lemah.Dismaturasi Bayi yang lahir kurang dari berat badan yang seharusnya untuk masa gestasi dan si bayi mengalami retardasi pertumbuhan

ETIOLOGIPada Prematur MurniFaktor IbuRiwayat prematur sebelumnya, umur < 20 thn atau > 35 thn, gizi kurang, penyakit menahun(hipertensi, jantung dll), paritas (jumlah anak yg dilahirkan)Faktor KehamilanHamil dengan hidramnion, hamil ganda, ketuban pecah diniFaktor JaninCacat bawaan, infeksi dalam rahim Faktor Kebiasaan Pekerjaan yang melelahkan, merokokLANJUTAN ETIOLOGIPada DismaturFaktor IbuHipertensi dan penyakit ginjal kronik, perokok, gizi buruk, peminum alcoholFaktor uteri dan plasentaKelainan pembuluh darah, insersi tali pusat yang tidak normal, sebagian plasenta lepas.Faktor JaninKelainan kromosom, cacat bawaan, infeksi dalam kandunganMANIFESTASI KLINISBerat badan lahir < 2500 gram, panjang badan 45 Cm, lingkar dada < 30 Cm, lingkar kepala < 33 CmKulit tipis, transparan, lanugo banyak, ubun-ubun dan sutura lebarBila lapar menangis, gelisah, aktifitas bertambahNafas belum teraturPembuluh darah kulit diperut terlihat banyakLebih banyak tidur daripada bangunRefleks menghisap, menelan, dan batuk belum sempurna.

PATOFISIOLOOGIBBLR terjadi karena adanya gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya kelainan plasenta, infeksi, hipertensi dan keadaan-keadaan lain yang menyebabkan suplai makanan ke bayi jadi berkurang.Pada ibu yang mengalami anemia gizi dapat mengakibatkan kematian janin didalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkanKOMPLIKASIHipotermiaHipoglikemiaGangguan cairan dan elektrolitSindroma gawat nafasInfeksiPerdarahan intraventrikulerAnemiaPEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan skor ballardTes kocok (shake test), dianjur untuk bayi kurang bulanDarah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitas diperiksa kadar elektrolit dan analisa gas darah.Foto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru lahir dengan umur kehamilan kurang bulan dimulai pada umur 8 jam atau didapat/diperkirakan akan terjadi sindrom gawat nafas.USG kepala terutama pada bayi dengan umur kehamilanPENATALAKSANAANMempertahankan suhu tubuh dengan ketatMencegah infeksi dengan ketatPengawasan nutrisi/ASIPenimbangan ketat

PENCEGAHANMeningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan mudaPenyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, tanda tanda bahaya selama kehamilanHendaknya ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun umur reproduksi sehat (20-34 tahun)

ASUHAN KEPERAWATANPENGKAJIANBiodata/Identitas PasienRiwayat KesehatanRiwayat AntenalRiwayat NatalRiwayat Post NatalPola NutrisiPemeriksaan Fisik

DIAGNOSA KEPERAWATANGangguan pertukaran gas sehubungan dengan produksi surfactan yang belum optimal.

TUJUANINTERVENSISetelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan kebutuhan O2 bayi terpenuhi dengan kriteria hasil:Pernafasan normal 40-60 kali permenit.Pernafasan teratur.Tidak cyanosis.Wajah dan seluruh tubuh berwarna kemerahan (pink variable).Gas darah normalPH = 7,35 7,45PCO2 = 35 mm HgPO2= 50 90 mmHgLetakkan bayi terlentang dengan alas yang data, kepala lurus, dan leher sedikit tengadah/ekstensi dengan meletakkan bantal atau selimut diatas bahu bayi sehingga bahu terangkat 2-3 cmBersihkan jalan nafas, mulut, hidung bila perlu.Observasi gejala kardinal dan tanda-tanda cyanosis tiap 4 jamKolaborasi dengan team medis dalam pemberian O2 dan pemeriksaan kadar gas darah arteriResiko terjadinya hipotermia b/d lapisan lemak kulit yang tipis

TUJUANINTERVENSISetelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan tidak terjadi hipotermiadengan kriteria hasil:Suhu tubuh 36,5 37,5CAkral hangatwarna seluruh tubuh kemerahanLetakkan bayi terlentang diatas pemancar panas (infant warmer)Singkirkan kain yang sudah dipakai untuk mengeringkan tubuh, letakkan bayi diatas tubuh, letakkan bayi diatas handuk / kain yang kering dan hangat.Observasi suhu bayi tiap 6 jamKolaborasi dengan team medis untuk pemberian Infus Glukosa 5% bila ASI tidak mungkin diberikanResiko terjadinya infeksi b/d tali pusat yang belum kering, imunitas yang belum sempurna, ketuban meconial

TUJUANINTERVENSISetelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan selama perawatan tidak terjadi komplikasi (infeksi)dengan kriteria hasil:tidak ada tanda-tanda infeksi.Tidak ada gangguan fungsi tubuh.Lakukan teknik aseptik dan antiseptik dalam memberikan asuhan keperawatanCuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakanPakai baju khusus/ short waktu masuk ruang isolasi (kamar bayi)Lakukan perawatan tali pusat dengan triple dye 2 kali sehari.Jaga kebersihan (badan, pakaian) dan lingkungan bayi.Observasi tanda-tanda infeksi dan gejala kardinalHindarkan bayi kontak dengan sakit.Kolaborasi dengan team medis untuk pemberian antibiotik.Siapkan pemeriksaan laboratorat sesuai advis dokter yaitu pemeriksaan DL, CRP.Resiko terjadinya hipoglikemia sehubungan dengan metabolisme yang meningkat

TUJUANINTERVENSISetelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan tidak terjadi hipoglikemia selama masa perawatandengan kriteria hasil:Akral hangatTidak cyanosisTidak apneaSuhu normal (36,5C -37,5C)Distrostik normal (> 40 mg)Berikan nutrisi secara adekuat dan catat serta monitor setiap pemberian nutrisi.Berikan selimut dan bungkus bayi serta perhatikan suhu lingkunganObservasi gejala kardinal (suhu, nadi, respirasi)Kolaborasi dengan team medis untuk pemeriksaan laborat yaitu distrostikGangguan penemuhan kebutuhan nutrisi sehubungan dengan reflek menghisap lemah.

TUJUANINTERVENSISetelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhidengan kriteria hasil:Bayi dapat minum pespeen / personde dengan baik.Menunjukkan peningkatan berat badanRetensi tidak ada.Lakukan observasi BAB dan BAK jumlah dan frekuensi serta konsistensi. Monitor turgor dan mukosa mulut.Monitor intake dan out put.Beri ASI sesuai kebutuhan.Lakukan control berat badan setiap hari.ANY QUESTIONS?Kesimpulan Dalam melakukan pengkajian pada neonatus dengan BBLR ditekankan pada ditekankan pada adanya perubahan suhu, nutrisi, interitas kulit, dan resiko infeksiDalam perencanaan perlu dituliskan target waktu target waktu yang digunakan dalam pelaksanan intervensi disesuaikan dengan keadaan tempat praktek yakni di ruang neonatus sehingga kurang maksimal.Dalam melakukan pengkajiandan implementasi keperawatan, perawat harus benar-benar prosedural dan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi neonatus mengingat bayi BBLR terjadi imaturitas organ.

THANK YOU VERY MUACH