modul bblr

28
KELOMPOK 5 MODUL BBLR

Upload: sryrahayu-arismawaty-ningsih

Post on 04-Dec-2015

242 views

Category:

Documents


36 download

DESCRIPTION

blok reproduksi

TRANSCRIPT

KELOMPOK 5

MODUL BBLR

SKENARIO

Seorang bayi laki-laki lahir spontan di puskesmas dari seorang ibu berumur 40 tahun. Berat lahir 1500 gram, skor Ballard 20. saat lahir bayi segera menangis, ketuban pecah saat lahir, jernih, dan tidak berbau. Bayi mulai disusui 2 jam setelah lahir, tetapi isapan bayi tampak lemah. Empat jam setelah lahir bayi tampak sesak, frekuensi napas 70x/menit, retraksi didaerah subcostal, tidak tampak biru dan pada auskultasi terdengar expiratory grunting. Suhu aksiller 36,3 celcius. Dua hari kemudian wajah dan daerah dada bayi tampak kuning.

Dari skenario …

• Faktor resiko melahirkan BBLR

Berumur 40 tahun

• Tergolong BBLRBBL 1500 gram

• UG 32 mingguballard score 20

BBLR

• Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi.

Definisi

• Menurut berat badan• Menurut usia kehamilan• Menurut status nutrisiKlasifikasi

Klasifikasi BBLR• BBLR (1500-2500 gram)• BBLSR (1000-1500 gram)• BBLASR(<1000 gram)

Menurut berat badan

• BKB (<37 minggu)• BCB(37-42 minggu)• BLB (>42 minggu)

Menurut usia gestasi

• KMK (<10 percentile)• SMK (percentile 10-90)• BMK (>90 percentile)

Menurut status nutrisi

BALLARD SCORE

8

Penilaian

pertumbuhan

bayi berdasarkan

Klasifikasi

neonatus

menurut

Battaglia &

Lubchenco

(1967)

(Gram)5000

4750

4500PERSENTIL

4250 KE 90

4000

3750

3500

3250

3000

2750

2500 PERSENTILKE 10

2250

2000

1750

1500

1250

1000

750

500

24 26 28 30 32 34 36 37 38 40 42 44 46

KB CB LB

B M K

S M K

K M K

Penyebab BBLR

Faktor plasenta

Faktor janin

Faktor ibu

FAKTOR IBU:

• Penyakit ibu • Angka kejadian prematuritas

tinggi adalah kehamilan pada usia <20 tahun atau >40 tahun

FAKTOR JANIN• Infeksi janin kronik• Kehamilan kembar• Gawat janinFAKTOR PLASENTA• Hidramnion• Solusio plasenta

Lanjutan …

• Normal Ketuban pecah

saat lahir, jernih, dan tidak berbau

• Takipnea• Normal : 40-60x/menit

Frekuensi napas 70x/menit

• Penggunaan otot bantu pernapasan

Retraksi daerah subcostal

11

Evaluasi Gawat napas dengan Menggunakan Skor Down

0 1 2

Frekuensi napas

< 60/menit 60-80/menit > 80/menit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang dengan O2

Sianosis menetap walaupun diberi O2

Air entry Udara masuk Bilateral baik

Penurunan ringan udara masuk

Tidak ada udara masuk

Merintih Tidak merintih Dapat didengar dengan stetoskop

Dapat didengar tanpa alat bantu

Tidak ada gawat napas <4 Gawat Napas : 4-7

Ancaman Gagal Napas : >7

Sesak napas

PrematurProduksi Surfaktan Masih <<

Gangguan Pengembangan

Paru

Kesulitan Bernafas

Lanjutan …

• Bunyi pernapasan saat ekspirasi menyerupai dengkuran

Expiratory grunting

• Hipotermi• Normal : 36,5-37,5 celcius

Suhu aksiller 36,3 celcius

• Ikterus (kramer 2)Wajah dan

daerah dada bayi kuning

Expiratory Grunting

Suatu kompensasi untuk mempertahankan

udara lebih lama di paru-paru mnutup

jalan napas dengan epiglottis bunyi

dengkuran (expiratory grunting)

Hipotermi pada skenario

• Sedikitnya Lemak Bawah kulit pada bayi Premature

• Produksi panas yang bekurang karena lemak coklat (brown fat) yang belum cukup.

• Regulasi suhu tubuh yang belum sempurna • Peningkatan Panas yg hilang

konveksi,konduksi,Radiasi,Evaporasi

Isapan Yang lemah

• Immaturasi fungsi alat-alat tubuh refleks mengisap (>34 minggu) oleh immaturasi susunan saraf pusat untuk koordinasi refleks mengisap pada bayi premature.

Masalah-masalah BBLR (berdasrkan sistem)

Sistem Respiratorik •Respiratory distress syndrome (hyaline membrane disease)•Apnea

Sistem Kardiovaskular •Patent Ductus Arteriousus•Bradikardi dengan apnea

Hematologi

•Hyperbilirubinemia–indirect•Subcutaneous, organ (liver, adrenal) hemorrhage

Sistem Pencernaan•Poor gastrointestinal function–poor motility

• Sistem Endokrin Metabolik

HypocalcemiaHypoglycemiaHypothermia

Sistem Nervous SentralHypotonia

Sistem UrologiHiponatremiaHipernatremiaHiperkalemia

OtherInfections

Masalah –masalah pada BBLR (Sering)

• Asfiksia• Gangguan Napas HMD/RDS• Hipotermi• Hipoglikemi• Infeksi• Ikterus• Masalah ASI

Berd.skenario2 hari kemudian,

wajah dan daerah dada tampak kuning

Ikterus

Mekanisme Ikterus Pada Premature

PREMATURITAS

FUNGSI HATI BELUM SEMPURNA

GANGGUAN METABOLISME BILIRUBIN

HIPERBILIRUBUNEMIA

Metabolisme bilirubin

IKTERUS

Fisiologis • Awitan terjadi setelah 24 jam

o Memuncak pada 3 s/d 5 hario Menurun setelah 7 hari- BCB rata-rata kadar bilirubin serum puncak 5-6 mg/dl- Ikterus fisiologis berlebihan ketika bilirubin serum puncak adalah 7-15 mg/dl pada bayi baru lahir

Patologis • Timbul dalam 24 jam pertama

kehidupan- Peningkatan bilirubin > 5 mg % /hari- Ikterus menetap setelah 2 minggu- Kadar bilirubin direk > 1 mg %- Adanya tanda-tanda penyakit yang mendasari pada setiap bayi (muntah,letargis.malas menetek,penurunan BB yang cepat,apnea,takipnea,suhu yang tidak stabil)

Penyebab ikterus berdasarkan usia onset

Usia <24 jam Usia 24 jam sampai 2 minggu

Usia >3 minggu-ikterus berkepanjangan

Hemolitik Fisiologis Tak terkonjugasi :

-Penyakit Rhesus Ikterus akibat ASI -ASI

- Inkompatibilitas ABO Hemolitik -Hipotiroidisme

- Defisiensi G6PD Infeksi Terkonjugasi :

- Sferositosi herediter Memar - Sindrom hepatitis neonatal

Infeksi kongenital Obstruksi GI - Atresia biliaris

Polisitemia

Gangguan metabolik

Defek enzim hati

- Sindrom Crigler-Najjar

KRAMERKRAMER

24

Area of jaundice Range of bilirubin concentration

TERM : 1. 4,3 – 7,8 mg%2. 5,4 – 12,23. 8,1 – 16,54. 11,1 – 18,35. > 15 - ….

PRETERM : 1. 4,1 – 7,5 mg%2. 5,6 – 12,13. 7,1 – 14,84. 9,3 – 18,45. > 10,5

1

2

34

5

4

5

Penanganan berdasarkan skenario …

Hipotermi Termoregulasi

- PMK- Pemancar pemanas

- Ruangan hangat- Inkubator

Ikterus Periksa kadar bilirubin serum

- Hydrasi feeding- Fototherapy

Cegah infeksi

1) Semua orang yang

akan mengadakan

kontak dengan bayi harus

melakukan cuci tangan terlebih

dahulu.

2) Peralatan yang digunakan dalam asuhan

bayi harus dibersihkan

secara teratur. Ruang

perawatan bayi juga harus dijagakebersihannya.

3) Petugas dan orang tua yang berpenyakit

infeksi tidak bolehmemasuki ruang

perawatan bayi sampai mereka dinyatakan

sembuh atau disyaratkan untuk

memakai alat pelindung sepertimasker ataupun

sarung tangan untuk mencegah penularan.