ppt audit ch9

11
MENILAI RISIKO AUDIT YANG DAPAT DITERIMA Auditor harus memutuskan risiko audit yang dapat diterima yang tepat bagi suatu audit selama perencanaan audit. Pertama, auditor memutuskan risiko risiko penugasan. A. Risiko penugasan (engagement risk) adalah risiko bahwa auditor atau organisasi yang membawahi auditor akan menderita kerugian setelah selesainya audit, walaupun laporan audit sudah benar. Hasil riset menunjukkan beberapa faktor yang mempengaruhi risiko penugasan dan, karenanya, mempengaruhi

Upload: rani-mardian

Post on 07-Feb-2016

18 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

auditing

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt Audit Ch9

MENILAI RISIKO AUDIT YANG DAPAT DITERIMA

Auditor harus memutuskan risiko audit yang dapat diterima yang tepat bagi suatu audit selama perencanaan audit. Pertama, auditor memutuskan risiko risiko penugasan.

A. Risiko penugasan (engagement risk) adalah risiko bahwa auditor atau organisasi yang membawahi auditor akan menderita kerugian setelah selesainya audit, walaupun laporan audit sudah benar.

Hasil riset menunjukkan beberapa faktor yang mempengaruhi risiko penugasan dan, karenanya, mempengaruhi juga risiko audit yang dapat diterima. Dari faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :

Page 2: Ppt Audit Ch9

1. Derajat ketergantungan pemakai eksternal pada

laporan keuangan, jika pemakai eksternal sangat

tergantung pada laporan keuangan, maka tepat

untuk mengurangi risiko audit yang dapat diterima.

Jika laporan keuangan sangat diandalkan, mungkin

saja timbul kerugian sosial yang besar jika salah saji

yang signifikan dalam laporan keuangan tetap tidak

terdeteksi.

Page 3: Ppt Audit Ch9

Ada beberapa faktor yang merupakan indikator yang baik mengenai

derajat ketergantungan pemakai ekstern pada laporan keuangan :

- Ukuran klien

- Distribusi kepemilikan

- sifat dan jumlah kewajiban

Metode yang digunakan menilai risiko audit :

- Menelaah laporan keuangan

- Membaca notulen rapat dewan direksi untuk menentukan rencana

masa depan

- Membahas rencana pembiayaan dengan manajemen.

Page 4: Ppt Audit Ch9

2. Kemungkinan bahwa klien akan mengalami kesulitan

keuangan setelah laporan audit dikeluarkan,

jika klien terpaksa mengajukan permohonan kebangkrutan

atau menderita kerugian yang besar setelah audit selesai,

auditor menghadapikemungkinan yang lebih besar untuk

membela mutu audit ketimbang jika klien tidak mengalami

tekanan keuangan. Sulit bagi auditor untuk memprediksi

kegagalan keuangan sebelum hal itu terjadi, namun

beberapa faktor berikut dapat menjadi indikator yang baik

atas meningkatnya kemungkinan kegagalan keuangan

tersebut.

Page 5: Ppt Audit Ch9

- Posisi likuiditas. Jika klien terus menerus kekurangan kas dan modal

kerja, hal ini mengindikasikan adanya masalah dimasa mendatang dalam

pembayaran utang-utangnya. Auditor harus menilai kemungkinan dan

seberapa besar penurunan posisi likuiditas yang terjadi terus-menerus.

- Laba (rugi) ditahun-tahun sebelumnya. Sangat penting untuk

mempertimbangkan perubahan laba relative terhadap saldo yang tersisa

dalam saldo laba.

- Metode pertumbuhan pembiayaan. Auditor harus mengevaluasi apakah

asset tetap klien dibiayai oleh pinjaman jangka pendek atau jangka

penjan, karena sejumlah besar kas keluar yang dibutuhkan dalam waktu

yang singkat akan memaksa perusahaan untuk mengalami

kebangkrutan.

Page 6: Ppt Audit Ch9

- Sifat kegiatan operasi klien. Beberapa jenis bisnis secara alamiah lebih berisiko dibandingkan dengan bisnis lainnya.

- Kompetensi manajemen. Manajemen yang kompeten secara terus menerus akan mewaspadai adanya potensi kesulitan keuangan dan memodifikasinya dengan berbagai metode operasi untuk meminimalkan pengaruh dari masalah jangka pendek. Auditor harus menilai kemampuan manajemen sebagai bagian dari evaluasi atas kemungkinan terjadinya kebangkrutan.

Metode yang digunakan menilai risiko audit :- Menganalisis keuangan laporan keuangan dan

menggunakan prosedur analitis lainnya- Menelaah laporan arus kas historis dan proyeksi, untuk

mempelajari arus kas masuk dan keluar

Page 7: Ppt Audit Ch9

3. Evaluasi auditor atas integritas manajemen, Perusahan-perusahaan dengan integritas rendah sering kali menjalankan aktivitas bisnis mereka dengan cara-cara yang dapat menimbulkan konflik dengan para pemegang sahamnya, pemerintah dan pelanggannya. Pada akhirnya, konflik-konflik tersebut sering kali tercermin  dalam persepsi pengguna terhadap kualitas audit dan dapat mengakibatkan adanya tuntutan hukum dan ketidaksetujuan lainnya.

Metode yang digunakan menilai risiko audit :

- Menganalisa prosedur penerimaan klien dan kelanjutan klien.

Page 8: Ppt Audit Ch9

MENILAI RISIKO INHEREN

• Auditor melakukan penilaian risiko inheren selama tahap

perencanaan dan memperbaharui penilaian tersebut selama

audit berlangsung. Pencantuman risiko inheren pada model

risiko audit adalah salah satu konsep penting dalam

pengauditan. Hal ini mengimplikasikan bahwa auditor harus

mencoba untuk memprediksi bagian mana kemungkinan

terdapat salah saji dalam laporan keuangan. Informasi ini

memengaruhi jumlah bukti yang akan dikumpulkan auditor,

penugasan staf dan penelaahan dokumentasi audit.

Page 9: Ppt Audit Ch9

Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko inheren

• Sifat bisnis klien. Risiko inheren untuk akun tertentu dipengaruhi oleh sifat bisnis klien. Pemahaman auditor atas bisnis klien akan membantu menilai risiko inheren ini.

• Hasil audit sebelumnya. Salah saji yang ditemukan dalam audit tahun sebelumnya dapat ditemukan lagi dalam audit tahun berjalan. Oleh karena itu auditor tidak boleh mengabaikan hasil audit tahun sebelumnya selama mengembangkan proses audit di tahun berjalan.

• Penugasan awal vs penugasan berulang. Auditor akan memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang kemungkinan salah saji setelah mengaudit klien selama beberapa tahun. Auditor menetapkan risiko inheren yang tinggi pada tahun pertama audit dan mengurangi tinggkat risikonya pada tahun berikutnya karena telah semakin memahami klien.

Page 10: Ppt Audit Ch9

• Pihak pihak yang terkait. Pihak yang terkait yaitu perusahaan induk dengan perusahaan anak, serta manajemen dan entitas perusahaan. Risiko inheren atas transaksi pihak yang terkait ini sangat tinggi karena kemungkinan salah saji yang lebih besar.

• Transaksi non rutin. Transaksi yang tidak biasa bagi klien lebih besar resikonya dibandingkan transaksi rutin karen pengalaman untuk transaksi non rutin masih sedikit.

• Pertimbangan yang diperlukan untuk mencatat saldo akun dan transaksi dengan tepat. Auditor harus memperbesar risiko inheren karena banyak akun memerlukan estimasi dan banyak pertimbangan manajemen.

Page 11: Ppt Audit Ch9

• Unsur unsur populasi. Seluruh item yang membentuk populasi mempengaruhi ekspektasi auditor mengenai salah saji yang material

• Faktor faktor yang berkaitan dengan pelaporan keuangan yang curang dan misapropriasi aktiva. Menurut konsep maupun praktik sangat sulit memisahkan faktor faktor risiko kecurangan ke dalam risiko yang dapat diterima ataupun risiko inheren.