ppt audit kelompok 1

27
RESIKO AUDIT, MATERIALITAS DAN SAMPLING DALAM AUDIT Oleh AMELIA PUTRI NANA SRI APRIYANTI HUSAIN PUTRI AYUNINGSIH

Upload: ryo-rits-gansa

Post on 13-Sep-2015

44 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

resiko audit dan materialitas

TRANSCRIPT

  • RESIKO AUDIT, MATERIALITAS DAN SAMPLING DALAM AUDITOlehAMELIA PUTRI NANASRI APRIYANTI HUSAINPUTRI AYUNINGSIH

  • Komponen Risiko AuditAR = RMM X DRRMM = IR x CR

    Komponen risiko auditRMMRisiko dimana laoran keuangan disalahsajikan secara material sebelum audit dimulai. Risiko ini dipertimbangkan di tingkat laporan keuangan dan asersi. Pada tingkat laporan keuangan tinjauannya menyeluruh dan pervasive sementara pada tingkat asersi berkaitan dengan kelas transaksi, saldo akun, dan disclosuresDRRisiko auditor gagal mendeteksi salah saji dalam asersi yang bisa berdampak material. Dapat ditangani melalui:Perencanaan audit yang baikPelaksanaan audit yang tepat dalam menanggapi RMMPembagian tugas dalam tim auditPenerapan profesional skeptismeSupervise atau review pekerjaan audit

  • Prosedur penilaian risiko memberikan bukti audit untuk mendukung penilaian risiko pada tingkat laporan keuangan dan pada tingkat asersi. Namun, bukti itu saja tidak cukup. Bukti prosedur penilaian risiko harus dilengkapi dengan prosedur audit lanjutan yang merupakan tanggapan atas risiko yang diidentifikasi, seperi pengujian pengendalian dan/atau prosedur substantif.

  • Tujuan prosedur penilaian risiko adalah mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan.

  • Hasil prosedur analitikal dibandingkan dengan informasi yang dikumpulkan untuk:

  • Tujuan auditor menerapkan secara tepat konsep materialitas dalam merencanakan dan melaksanakan audit.

  • Tahapan proses auditAuditor melaksanakanRisk assesmentMenentukan materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan (overall materiality) dan performance materialityMerencanakan prosedur penilaian risiko yang harus dilaksanakanMengidentifikasi dan menilai risiko salah saji materialRisk responseMenentukan sifat, waktu, dan luas prosedur audit selanjutnyaMerevisi angka materialitas karena perubahan situasi selama audit berlangsungReportingMengevaluasi salah saji yang belum dikoreksi oleh entitas tersebutMerumuskan pendapat auditor

  • Poin penting ISA 320

    ISABahasanPenjelasan320.9Definisi performance materialityJumlah yang ditetapkan auditor dibawah angka overall materiality. Tanggung jawab auditor terkait performance materiality adalah menurunkan probabilitas salah saji (yang tidak dideteksi dan tidak terkoreksi) yang melebihi materialitas menyeluruh (untuk laporan keuangan keseluruhan) ke tingkat rendah yang sesuai.320.10Strategi audit dan angka materialitasUntuk strategi audit menyeluruh, auditor wajib menentukan angka materialitas laporan keuangan secara keseluruhan. Dalam kondisi tertentu, jika ada satu atau lebih transaksi, saldo akun, atau pengungkapan dimana jumlah yang lebih rendah dari angka materialitas laporan keuangan secara keseluruhan dapat memengaruhi keputusan ekonomis pemakai laporan keuangan, auditor juga wajib menentukan tingkat materialitas yang harus diterapkan pada jenis transaski, saldo akun, atau pengungkapan tersebut320.11Menetapkan besarnya performance materialityDitentukan dalam rangka menilai risiko salah saji yang material dan menentukan sifat, waktu, dan luasnya prosedur audit selanjutnya

  • Bukan didasari risk assessment, tetapi terkait dengan keputusan pemakai laporan keuangan.Memungkinkan auditor menentukan angka materialitas berdasarkan overall materiality, tetapi lebih rendah dari overall materiality yang mencerminkan penilaian risiko untuk berbagai area/unsur keuangan. Angka tersebut sebagai pengaman antara performance materiality dengan overall materiality.Overall materiality dijadikan referensi umum ambang batas pembuat keputusan sementara performance materiality (dalam Arens dkk disebut tolerable misstatement) atau materialitas pelaksanaan adalah materialitas yang dugunakan dalam melaksanakan prosedur audit

  • Overall materialityDidasarkan pada apa yang layaknya diharapkan berdampak pada keputusan pengguna laporan keuangan. Jika auditor memperoleh informasi yang menyebabkan ia menentukan angka materialitas yang berbeda dari yang ditetapkan semula, angka materialitas perlu direvisi.Overall performance materialityDitetapkan lebih rendah dari overall materiality. Memungkinkan auditor menanggapi penilaian risiko tertentu tanpa mengubah overall materiality dan menurunkan ke tingkat rendah yang tepat probabilitas salah saji yang tidak dikoreksi dan salah saji yang tidak terdeteksi secara agregat melampaui overall materiality. Performance materiality perlu diubah berdasarkan temuan auditSpecific materialityUntuk jenis transaksi, saldo akun, atau disclosures tertentu dimana jumlah salah sajinya akan lebih rendah dari overall materialitySpecific performance materialityDitetapkan lebih rendah dari specific materiality yang memungkinkan auditor menanggapi penilaian risiko tertentu dan memperhitungkan adanya salah saji yang tidak terdeteksi dan salah saji yang tidak material, yang secara agregat dapat material.

  • Sesuai ISA 320.14, yang didokumentasika antara lain (1) pemakai laporan keuangan (b) faktor untuk menentukan overall materiality serta materialitas di tingkat transaksi, saldo akun, atau disclosure tertentu; performance materiality, dan (3) revisi angka materialitas poin 1-2 selama audit berlangsung

  • Ketika merancang sebuah sampel audit, auditor harus mempertimbangkan tujuan prosedur audit dan karakteristik populasi dari mana sampel akan diambil.Auditor harus menentukan ukuran sampel yang cukup untuk mengurangi risiko sampling ke tingkat yang cukup rendah. Auditor harus memilih item untuk sampel sedemikian rupa bahwa setiap sampel Unit dalam populasi memiliki kesempatan seleksi.

  • Auditor harus menyelidiki sifat dan penyebab penyimpangan atau salah saji diidentifikasi, dan mengevaluasi efek mereka mungkin pada tujuan prosedur audit dan di daerah lain dari audit.

  • Untuk pengujian rinci, auditor harus memproyeksikan salah saji yang ditemukan di sampel untuk populasi.Auditor diperlukan untuk salah saji proyek bagi penduduk untuk mendapatkan pandangan yang luas dari skala saji tetapi proyeksi ini tidak mungkin cukup untuk menentukan jumlah yang akan direkam.Ketika salah saji yang telah ditetapkan sebagai sebuah anomali, mungkin dikecualikan ketika memproyeksikan salah saji untuk populasi.Namun, pengaruh dari setiap salah saji tersebut, jika tidak dikoreksi, masih perlu dipertimbangkan selain proyeksi salah saji non-anomali.

  • Untuk pengujian pengendalian, tingkat penyimpangan sampel tiba-tiba tinggi dapat menyebabkan peningkatan risiko dinilai dari salah saji material, kecuali audit lebih lanjut alat bukti yang mendukung penilaian awal diperoleh.Untuk pengujian rinci, sebuah tiba-tiba jumlah salah saji yang tinggi dalam sampel dapat menyebabkan auditor untuk percaya bahwa kelas transaksi atau saldo akun yang salah saji material, tidak adanya bukti audit lebih lanjut bahwa tidak ada salah saji material ada.

  • Dalam kasus pengujian rinci, proyeksi salah saji ditambah anomaly saji, jika ada, adalah perkiraan auditor terbaik dari salah saji dalam populasi.Ketika salah saji diproyeksikan ditambah saji anomali, jika ada, melebihi salah saji ditoleransi, sampel tidak memberikan dasar memadai untuk kesimpulan tentang populasi yang telah diuji. Semakin dekat saji diproyeksikan ditambah saji anomali adalah untuk salah saji ditoleransi, semakin besar kemungkinan bahwa salah saji yang sebenarnya di populasi dapat melebihi salah saji ditoleransi.