ppt 34

29

Upload: amna

Post on 17-Sep-2015

21 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

gxcfh

TRANSCRIPT

  • Osteomielitis (osteo - tulang, myelo - sumsum, itis - peradangan) secara sederhana berarti infeksi tulang atau sumsum tulang.

    Osteomielitis adalah suatu proses inflamasi akut maupun kronik pada tulang dan struktur disekitarnya yang disebabkan oleh organisme pyogenik

  • Alat gerak pada vertebrata meliputi alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Gerak adalah hasil interaksi antara tulang, otot, dan persendian tulang

  • Tulang pada tubuh manusia terdiri dari :

  • Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya tulang dibedakan menjadi tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon)

  • Lapisan tulang dari luar kedalam tersusun oleh : Periosteum, Tulang kompak, Tulang spongiosa dan Sumsum tulang

  • Pada dasarnya semua jenisorganisme dapat menghasilkan osteomielitis, Staphylococcus aureus, Streptococcus, dan Haemophilus influenza adalah yang paling umum / Prevalensi osteomielitis setelah trauma sekitar 16% (30-40% pada pasien dengan DM). Tingkat mortalitasrendah,kecuali yang berhubungan dengansepsis atau keberadaan kondisi medis berat yang mendasari.

    Priamemiliki resikorelatif lebih tinggi, yang meningkat melalui masa kanak-kanak, memuncakpada masa remaja dan jatuh ke rasio rendahpada orang dewasa.

  • Infeksi dalam sistem muskuloskletal bisa berkembang dalam satu dari dua cara :

    Bakteri ditularkan melalui darah dari fokus infeksi yang telah ada sebelumnya, Bakteri bisa juga mencapai sistem muskuloskletal dari lingkungan luar (luka penetrasi, insisi bedah, fraktur terbuka).

  • Pada osteomyelitis, bakteri mencapai daerah metafisis tulang melalui darah dan tempat infeksi di bagian tubuh yang lain.

    Trauma ringan yang menyebabkan terbentuknya hematoma diduga berperan dalam menentukan timbulnya infeksi didaerah metafisis yang kaya akan pembuluh darah.

    Hematoma tersebut merupakan media yang baik bagi pertumbuhan bakteri yang mencapai tulang melalui aliran darah. Di daerah hematoma tersebut terbentuk suatu fokus kecil infeksi bakteri sehingga terjadi hyperemia dan edema.

  • Tulang merupakan jaringan yang kaku dan tertutup sehingga tidak dapat menyesuaikan diri dengan pembengkakan yang terjadi akibat edema.

    Edema akibat peradangan tersebut menyebabkan kenaikan tekanan intraseus secara nyata dan menimbulkan rasa nyeri yang hebat dan menetap, kemudian terbentuk pus, yang semakin meningkatkan tekanan intraseus didaerah infeksi

  • Mula-mula terdapat fokus infeksi di daerah metafisis hiperemia dan udem.

    Karena tulang bukan jaringan yang bisa berekspansi maka tekanan dalam tulang yang hebat ini menyebabkan nyeri lokal yang hebat. Biasanya osteomyelitis akut disertai dengan gejala septikemia seperti febris, malaise, dan anoreksia.

    Infeksi dapat pecah ke periost menembus subkutis selulitis, atau menjalar melelui rongga subperiost ke diafisis. Penjalaran subperiostal ke arah diafisis nekrosis tulang (sekuester) Periost membentuk tulang baru yang menyelubungi tulang mati (involukrum).

  • Penyebaran osteomyelitis :

    (1) penyebaran ke arah kortek, membentuk abses subperiosteal dan sellulitis pada jaringan sekitarnya; (2) penyebaran menembus periosteum membentuk abses jaringan lunak. Abses dapat menembus kulit melalui suatu sinus dan menimbulkan fistel. Abses dapat menyumbat atau menekan aliran darah ke tulang dan mengakibatkan kematian jaringan tulang (sekuester); (3) penyebaran ke arah medula (4) penyebaran ke persendian, terutama bila lempeng pertumbuhannya intraartikuler

  • Beberapa sistem klasifikasi telah digunakan untuk mendeskripsikan ostemielitis. Sistem tradisional membagi infeksi tulang menurut durasi dari timbulnya gejala : akut, subakut, dan kronik.

    Sistem klasifikasi lainnya dikembangkan oleh Waldvogel yang mengkategorisasikan infeksi muskuloskeletal berdasarkan etiologi dan kronisitasnya : hematogen, penyebaran kontinyu (dengan atau tanpa penyakit vaskular) dan kronik.

  • Osteomielitis Akut Hematogen Osteomielitis akut hematogen merupakan infeksi serius yang biasanya terjadi pada tulang yang sedang tumbuh.

    Penyakit ini disebut sebagai osteomielitis primer. Berbeda dengan osteomielitis primer, infeksi osteomielitis sekunder berasal dari infeksi kronik jaringan yang lebih superfisial seperti ulkus dekubitum, ulkus morbus hensen ulkus tropikum, akibat fraktur terbuka yang mengalami infeksi berkepanjangan, atau dari infeksi akibat pemasangan protesis sendi.

  • Penderita kebanyakan adalah anak laki-laki. Lokasi infeksi tersering adalah di daerah metafisis tulang panjang femur, tibia, humerus, radius, ulna dan fibula.

  • Osteomielitis Subakut.

    Infeksi subakut biasanya berhubungan dengan pasien pediatrik. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh organisme dengan virulensi rendah dan tidak memiliki gejala .

    Brodie Abses, awalnya ditemukan oleh Brodie pada tahun 1832, merupakan bentuk lokal osteomielitis subakut, dan sering disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Abses, biasanya terlokalisasi di metaphysis dari tibia atau tulang paha, dan dikelilingi oleh sclerosis reaktif. Sesuai teori tidak terdapatnya sekuester, namun gambaran radiolusen mungkin akan terlihat dari lesi ke lempeng epifisis. Abses tulang mungkin menyebrang ke lempeng epifisis namun jarang terlokalisir.

  • Osteomielitis Kronik.

    Osteomielitis kronis merupakan hasil dari osteomielitis akut dan subakut yang tidak diobati. Kondisi ini dapat terjadi secara hematogen, iatrogenik, atau akibat dari trauma tembus. Infeksi kronis seringkali berhubungan dengan implan logam ortopedi yang digunakan untuk mereposisi tulang

  • Perjalanan klinis osteomielitis biasanya dimulai dengan nyeri lokal serta timbul dengan cepat, malaese generalisata, demam dan kedinginan. Riwayat infeksi sebelumnya di dapat dalam sekitar 50% pasien. Pembengkakan generalisata dalam daerah infeksi biasanya disertai dengan eritema.

    Pada awal penyakit, gejala sistemik seperti febris, anoreksia, dan malaise menonjol, sedangkan gejala lokal seperti pembengkakan atau selulitis belum tampak.

  • Beberapa pemeriksaan yang dianjurkan bagi penderita ostiomielitis adalah :

    Pemeriksaan darah lengkapRadiografiMRIRadionuklidascanningtulangCT scanUltrasonografi

  • Perbaikan klinis biasanya terlihat dalam 24 jam setelah pemberian antibiotika. Jika tidak ditemukan perbaikan, maka diperlukan intervensi bedah. Osteomielitis akut harus diobati segera. Biakan darah diambil dan pemberian antibiotika intravena dimulai tanpa menunggu hasil biakan Pasien diharuskan untuk tirah baring, keseimbangan cairan dan elektrolit dipertahankan, diberikan antipiretik bila demam, dan ekstremitas diimobilisasi dengan gips.

  • Terapi antibiotik biasanya diteruskan hingga 6 minggu pada pasien dengan osteomielitis. Bila pasien tidak menunjukkan respons terhadap terapi antibiotika, tulang yang terkena harus dilakukan pembedahan, jaringan purulen dan nekrotik diangkat dan daerah itu diiringi secara langsung dengan larutan salin fisiologis steril.

    Pada osteomielitis kronik, antibiotika merupakan adjuvan terhadap debridemen bedah. Dilakukan sequestrektomi (pengangkatan involukrum secukupnya supaya ahli bedah dapat mengangkat sequestrum). Semua tulang dan kartilago yang terinfeksi dan mati diangkat supaya dapat terjadi penyembuhan yang permanen.Pada beberapa kasus, infeksi sudah terlalu berat dan luas sehingga satu-satunya tindakan terbaik adalah amputasi dan pemasangan prothesa.

  • Komplikasi dari osteomielitis antara lain :

    Kematian tulang (osteonekrosis)Arthritis septicGangguan pertumbuhanKanker kulitAbses tulang