uu pasal 34

4
Nasional Fakir Miskin Gugat UU Jaminan Sosial ke MK UU ini sebelumnya juga pernah digugat ke MK. Dianggap tak memberik an jaminan sesuai UUD. KAMIS, 2 FEBRUARI 2012, 20:11 WIB Eko Huda S, Nur Eka Sukmawati Follow @vivanews Sidang di MK (ANTARA/Widodo S. Jusuf) BERITA TERKAIT  Derita Pasien Miskin di Surabaya  MK: Jaminan Sosial Tetap Pungut Iuran Anggota  Hatta: BPJS Dorong Pertumbuhan Ekonomi  Dibalik UU BPJS, Keputusan di Rumah Wapres   DPR Sahkan Undang-undang BPJS VIVAnews - Undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) kembali d igugat ke Mahkamah Konstitusi. Kali in i, gugatan diajukan oleh 14 orang, salah satunya fakir miskin. Para penggugat merasa UU ini tidak dapat memberikan jaminan sosial, khususnya kepada fakir miskin dan anak-anak terlantar. "Kami menguji undang-undang ini karena merasa hak-hak konstitusi kami terabaikan, tidak terpenuhi atau minimal dikurangi karena adanya UU ini," ujar pengacara para pemohon, Fathul Hadie Utsman, dalam sidang pemeriksaan pendahuluan di Gedung MK, Jakarta, Kamis 2 Februari 2012. Meski sudah mengatur tentang jaminan sosial, UU SJSN ini dianggap tetap tidak bisa memenuhi hak-hak warga negara yang diatur konstitusi. "Untuk fakir miskin dan anak-anak terlantar hanya mendapat jaminan kesehatan saja," kata Fatkhul Hadie. "Itu pun bagi mereka yang sudah mendapatkan kartu jaminan kesehatan masyarakat miskin, kartu keluarga miskin atau sejenisnya. Bagi yang tidak dapat kartu tersebut jangan berharap mendapat layanan jaminan kesehatan." Aturan yang disoal oleh para pemohon di antaranya pasal 14 Ayat (1) dan penjelasannya, serta pasal 17 ayat (5). Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa fakir miskin secara bertahap akan didaftarkan oleh pemerintah untuk ikut suatu jaminan sosial. Selain pasal-pasal itu, masih banyak aturan UU ini yang digugat. Tidak Dijamin 

Upload: rellya-indah

Post on 19-Jul-2015

68 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/16/2018 uu pasal 34 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uu-pasal-34 1/4

 

Nasional

Fakir Miskin Gugat UU Jaminan Sosial ke MK

UU ini sebelumnya juga pernah digugat ke MK. Dianggap tak memberikan jaminan sesuai UUD.

KAMIS, 2 FEBRUARI 2012, 20:11 WIB

Eko Huda S, Nur Eka Sukmawati

Follow @vivanews 

Sidang di MK (ANTARA/Widodo S. Jusuf)

BERITA TERKAIT

  Derita Pasien Miskin di Surabaya 

  MK: Jaminan Sosial Tetap Pungut Iuran Anggota 

  Hatta: BPJS Dorong Pertumbuhan Ekonomi 

  Dibalik UU BPJS, Keputusan di Rumah Wapres 

  DPR Sahkan Undang-undang BPJS 

VIVAnews - Undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) kembali digugat ke Mahkamah Konstitusi. Kali ini,

gugatan diajukan oleh 14 orang, salah satunya fakir miskin. Para penggugat merasa UU ini tidak dapat memberikan jaminan

sosial, khususnya kepada fakir miskin dan anak-anak terlantar.

"Kami menguji undang-undang ini karena merasa hak-hak konstitusi kami terabaikan, tidak terpenuhi atau minimal

dikurangi karena adanya UU ini," ujar pengacara para pemohon, Fathul Hadie Utsman, dalam sidang pemeriksaan

pendahuluan di Gedung MK, Jakarta, Kamis 2 Februari 2012.

Meski sudah mengatur tentang jaminan sosial, UU SJSN ini dianggap tetap tidak bisa memenuhi hak-hak warga negara yang

diatur konstitusi. "Untuk fakir miskin dan anak-anak terlantar hanya mendapat jaminan kesehatan saja," kata Fatkhul Hadie.

"Itu pun bagi mereka yang sudah mendapatkan kartu jaminan kesehatan masyarakat miskin, kartu keluarga miskin atau

sejenisnya. Bagi yang tidak dapat kartu tersebut jangan berharap mendapat layanan jaminan kesehatan."

Aturan yang disoal oleh para pemohon di antaranya pasal 14 Ayat (1) dan penjelasannya, serta pasal 17 ayat (5). Dalam

pasal tersebut disebutkan bahwa fakir miskin secara bertahap akan didaftarkan oleh pemerintah untuk ikut suatu jaminan

sosial. Selain pasal-pasal itu, masih banyak aturan UU ini yang digugat.

Tidak Dijamin 

5/16/2018 uu pasal 34 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uu-pasal-34 2/4

 

Dalam pasal-pasal selanjutnya juga tidak ada ketentuan atau norma jaminan sosial, seperti kecelakaan, pensiun, dan hari tua.

Pada pasal 17 hanya mengatur bahwa pemerintah akan membayar iurannya secara bertahap.

"Kami beranggapan bahwa fakir miskin ke depan tidak dapat jaminan apa-apa. Tidak ada ketentuan, hanya ada undang-

undang. Sewaktu-waktu bisa diubah, bisa dihindari karena tidak ada jaminan fakir miskin mendapat jaminan haknya yang

telah dijamin oleh konstitusi," kata dia.

Ke-14 penggugat itu adalah Imam Rofii (fakir miskin, nelayan), Imam Mawardi (petani penggarap), Fathul Hadie Utsman

(Direktur ACC/Sergap), Abdul Halim Soebahar, Abdul Kholiq Syafaat, dan M. Qomari (dosen), Hadi Purnomo, Sumilatun,

dan Sanusi Affansi (guru), Jaelani (kepala dusun), Hamdanah dan Raisal Haq (mahasiswa), serta Afkar Rara dan Raidal

Libar (pelajar). (ren)

http://nasional.vivanews.com/news/read/285147-fakir-miskin-gugat-uu-jaminan-sosial-ke-mk 

13-04-2012

21:22

http://www.depsos.go.id/users/dicksan/2011/depsos.go.id/produk%20hukum/uu_no.13-2011.pdf  

uu no 13-2011

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Undang-undang Dasar (UUD) a1945 telah mengalami lima kali amandemen.

 

Namun demikian, ada enam pasal dalam UUD 1945 yang harus tetap dipertahankan.

"Pasal-pasal tersebut merupakan penerjemahan langsung Pancasila yang merupakan dasar hukum bangsa ini,

oleh karena itu tidak boleh berubah," kata Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam sambutan yang

dibacakan Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo dalam forum Pekan Konstitusi, UUD1945, Amandemen, dan Masa

Depan Bangsa, di Jakarta, Senin (30/1).

Pasal-pasal tersebut adalah Pasal 27, 28, 29, 31, 33, dan 34 yang menyangkut hal-hal sangat prinsipil sehingga

 

tidak boleh diubah dan bersifat tetap.

Dia menyebtukan, Pasal 27 ayat 2 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pekerjaan dan

penghidupan yang layak. Pasal 28 menjamin kemerdekaan untuk berserikat, berkumpul, dan menyampaikan

pendapat secara tulisan maupun lisan. Pasal pada amandemen I-IV juga menyangkut hak-hak warga negara

lainnya.

Pasal 29 menyatakan bahwa Negara berdasar pada Asas Ketuhanan Yang Maha Esa. Pasal 31 memberi

 

landasan bagi hak warga negara untuk mendapat pendidikan. Pasal 33 menegaskan soal kemandirian ekonomi

bangsa.

Sementara Pasal 34 mengatur kewajiban negara untuk memelihara fakir miskin dan penyediaan layanan

kesehatan.

5/16/2018 uu pasal 34 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uu-pasal-34 3/4

 

"Pasal-pasal itulah yang menjamin kedaulatan negara dalam bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang

ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan," kata Mega.

Mega mengatakan, amandemen kelima yang sebelumnya banyak disuarakan oleh Dewan Perwakilan Daerah

(DPD), harus menjadi momentum untuk meluruskan kembali liberalisasi politik dan ekonomi yang telah

mengaburkan gambaran ideal rakyat sebagai negara berdaulat berdasarkan Pancasila.

Redaktur: Ramdhan MuhaiminSumber: Antara

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/01/30/lylx6i-megawati-enam-pasal-uud-

tidak-boleh-diubah 

 

Pasal 34 UUD 45?

Bunyinya kan : "Fakir miskin dan anak2 terlantar dipelihara oleh negara".Apakah anda sudah melihat implementasi yang dilakukan pemerintah negara kita dlm mewujudkanpasal ini?

 

Kalo iya, di mana, dalam wujud apa?

 

kalo nggak, kenapa pula mesti ada pasal ini dalam UUD kita kalo gak pernah digubris?

  4 tahun lalu

  Lapor Penyalahgunaan 

Blue Mountain Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak

Implementasinya belum maksimal, saya tidak bisa bilang tidak ada, sebenarnya sudah ada hanyapelaksanaan yang setengah-setengah...

 

sebenarnya Pasal itu jangan hanya diartikan bahwa kaum miskin harus dikasih BLT atau santunanatau apa... tapi yang lebih peting dari itu Pasal itu harus diiplementasikan dalam program

 

pengentasan kemiskinan...

 

Siapa orang miskin itu??.. Orang miskin bukan hanya yang sekedar berpenghasilan pas2xan.. orangmiskin adalah orang yang miskin harga diri, bermental pengemis dan tidak punya pendidikan.. mentalmiskin inilah yang harus dibenahi, bangun kepercayaan diri bangsa, jangan mudah meminta bantuan

 

dan merengek2x sumbangan, kembangkan harga diri dengan semangat untuk maju dan menggalipotensi diri..

 

Negara juga harus memberi contoh yang baik, nyatanya pemerintahanpun banyak yang bermental

 

miskin seperti memohon2x bantuan luar negri atau IMF, Korupsi, Kolusi, Nepotisme.... mentalpimpinan berpengaruh terhadap rakyat...

 

tentu saja ini perlu campur tangan pemerintah dengan menggalakan pendidikan, kursus2x

 

ketrampilan, kredit pinjaman bunga ringan, Koperasi, dll...

 

adapun yang harus diberi perhatian lebih adalah kaum gelandangan, cacat, manula, anak2x terlantar,

 

 janda, dll.. selama ini sudah ada program pemerintah kearah sana seperti Program jaminan Sosial,pembangunan panti asuhan maupun panti jompo, SLB untuk anak cacat, panti Rehabilitasi, dll,. yangdibangun atas dana pemerintah..

 

hanya saja semua itu belum optimal dan tidak memenuhi target terpeliharanya fakir miskin dan

 

anak2x terlantar, karena berbagai masalah seperti pada adminsitrasi dan manajemen pendataan

 

penyaluran dana yang nyangkut dimana-mana, tingkat keseriusan yang rendah dan juga yang

 

terpenting adalah karena angka kemiskinan yang tidak juga menurun.. sehingga semua fasilitas itu

tidak dapat menampung semua fakir miskin dan anak-anak terlantar....

5/16/2018 uu pasal 34 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uu-pasal-34 4/4

 

Pasal itu ada sebagai pegangan kita dalam mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak sesuaidengan pasal tersebut....

  4 tahun lalu

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080113182811AA3FgJr 

21:32