ppt 26 community medicine
DESCRIPTION
ilmu kesehatan masyarakatTRANSCRIPT
Masalah gizi adalah gangguan kesehatan seseorang atau masyarakat yang disebabkan oleh tidak seimbangnya pemenuhan kebutuhannya akan zat gizi yang diperoleh dari makanan.
Masalah gizi makro dan mikro
Masalah Gizi
Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP) KKP ringan, kalau berat badan anak
mencapai antara 84-95% dari berat badan menurut standar Harvard.
KKP sedang, kalau berat badan anak hanya mencapai 44-60% dari berat badan menurut standar Harvard.
KKP berat (gizi buruk), kalau berat badan anak kurang dari60% dari berat badan menurut standar Harvard.
Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan masalah gizi
KKP ringan atau gizi kurang dan KKP berat (gizi buruk) atau lebih sering disebut marsmus (kwashiorkor).
anak tampak sangat kurus berat badan kurang dari 60% dari berat
badan ideal menurut umurnya muka berkerut seperti orang tua, apatis terhadap sekitarnya rambut kepala halus dan jarang berwarna
kemerahan.
Pembagian KKP
Anemia Penyakit ini terjadi karena konsumsi zat besi
(Fe) pada tubuh tidak seimbang atau kurang dari kebutuhan tubuh.
Banyak terjadi pada wanita terutama pada ibu hamil yang menjadi masalah kesehatan di Indonesia
Xerophthalmia (Defisiensi Vitamin A) Gejala-gejala penyakit ini adalah kekeringan
epithel biji mata dan kornea, karena glandula lacrimalis menurun. Terlihat selaput bolamata keriput dan kusam bila biji mata bergerak
penanggulangan defisensi kekurangan vitamin A yang penting di sini ditujukan pada pencegahan kebutaan pada anak balita.
Penyakit Gondok Endemik Kekurangan zat iodium ini berakibat kondisi
hypothyroid-isme (kekurangan Iodium) dan tubuh mencoba untuk meng-konpensasi dengan menambah jaringan kelenjar gondok.akhirnya terjadi hypertrophi (membesarnya kelenjar thyroid), yang kemudian disebut penyakit gondok.
penanggulangan yang paling baik adalah pencegahan, yaitu dengan memberikan dosis Iodium kepada para ibu hamil. Iodiumnisasi dengan penyediaan gadam dapur iodium.
Retardasi Mental (GaKY) Prevalensi retardasi mental sekitar 1 %
dalam satu populasi. penduduk dunia mempunyai risiko kekurangan yodium, dan 300 juta menderita gangguan mental akibat kekurangan yodium.
Kelompok Rentan Gizi Kelompok rentan gizi adalah suatu kelompok
dalam masyarakat yang paling mudah menderita gangguan kesehatan nya atau rentan karena kekurangan gizi.
Kelompok bayi, umur 0-1 tahun. Kelompok di bawah lima tahun (balita): 1-5 tahun. Kelompok anak sekolah, umur 6-12 tahun. Kelompok remaja, umur 13-20 tahun. Kelompok ibu hamil dan menyusui. Kelompok usia (usia lanjut).
Pemantauan status gizi Terdapat metode pemantauan status gizi,
diantaranya menggunakan antropometri.Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Ukuran tubuh seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit.
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)- Ibu hamil (Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi yang dilakukan oleh kader kesehatan). ◦ Bayi dan Anak Balita (Pelayanan Posyandu untuk
balita harus dilaksanakan secara menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh kembang anak).
Program KIA
Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup :◦ Penimbangan berat badan◦ Penentuan status pertumbuhan◦ Penyuluhan◦ Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan
pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.
Gizi (Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh Kader. Sasarannya adalah bayi, balita, ibu hamil dan WUS (Wanita Usia Subur). Jenis pelayanan yang diberikan meliputi penimbangan berat badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian PMT, pemberian vitamin A dan pemberian sirup Fe).
PMT ini disebut PMT pemulihan. PMT-P dilaksanakan oleh pusat pemulihan gizi (PPG) di posyandu dan secara terus menerus di rumah tangga. Keseluruhan berjumlah 90 hari.
Pemberian PMT-P diberikan setiap hari kepada anak selama 3 bulan (90 hari).
Pencegahan dan Penanggulangan Diare Pencegahan diare di Posyandu dilakukan
antara lain dengan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
KMS adalah suatu pencatatan lengkap tentang kesehatan seorang anak.KMS harus dibawa ibu setiap kali ibu menimbang anaknya atau memeriksa kesehatan anak dengan demikian pada tingkat keluarga KMS merupakan laporan lengkap bagi anak yang bersangkutan,
lingkungan kelurahan bentuk pelaporan tersebut dikenal dengan SKDN. SKDN adalah data untuk memantau pertumbuhan balita
S= adalah jumlah balita yang ada diwilayah PosyanduK=jumlah balita yang terdaftar dan yang memiliki KMSD= jumlah balita yang datang ditimbang bulan iniN= jumlah balita yang naik berat badannya
persentase cakupan yang berhasil dicapai oleh suatu Posyandu, yaitu
cakupan kegiatan penimbangan (K/S), kesinambungan kegiatan penimbangan
posyandu (D/K), tingkat partisipasi masyarakat dalam
kegiatan (D/S), kecenderungan status gizi (N/D), efektifitas
kegiatan (N/S).
Surveilans Gizi Kegiatan surveilans gizi meliputi kegiatan pengumpulan dan pengolahan data, penyajian serta diseminasi informasi bagi pemangku kepentingan. Informasi ini dimanfaatkan oleh para pemangku kafik, peta, dan sebagainya
UPGK UPGK merupakan usaha keluarga untuk
memperbaiki gizi seluruh anggota keluarga, dilaksanakan oleh keluarga dan masyarakat dengan kader sebagai penggerak masyarakat, merupakan bagian dari kehidupan keluarga sehari-hari dan secara operasional adalah rangkaian kegiatan yang saling mendukung untuk melaksanakan alih teknologi sederhana kepada keluarga/masyarakat.
Peran Serta Masyarakat
Posyandu berperan sebagai wadah yang dibentuk dari swadaya masyarakat sebagai filter awal dalam perbaikan derajat kesehatan masyarakat. Biasanya posyandu menggunakan mekanisme lima meja dengan urutan dimulai dari penyuluhan berkelompok, penimbangan balita, pencatatan pada KMS, pelayanan untuk ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur tentang KB sampai dengan vaksinasi.
Peran posyandu
Meja 1- pendaftaran balita dan ibu hamil Meja 2- penimbangan Meja 3-Pencatatann Meja 4-Penyuluhan perorangan Meja 5-Pelayanan
Untuk mengatasi masalah gizi masyarakat diperlukannya peran dari posyandu dan puskesmas dalam menyusun setiap program-program serta dibutuhkan kesadaran dari setiap masyarakat untuk ikut serta dalam setiap kegiatannya.
kesimpulan