pp_kepemimpinan[1]

37
KEPEMIMPINAN (PEMICU) Kelompok I Astie Fauhida Burhandiah Eca Mardi Jenni Aswita M. Nizarudin Rina Fitriani Tuti Asrianti Zulhetti Dasrul

Upload: gerhana-matahari

Post on 26-Jun-2015

96 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PP_Kepemimpinan[1]

MANAJEMEN KEPERAWATANKEPEMIMPINAN (PEMICU)

Kelompok I

Astie FauhidaBurhandiah

Eca MardiJenni Aswita

M. NizarudinRina Fitriani

Tuti Asrianti Zulhetti Dasrul

Page 2: PP_Kepemimpinan[1]

Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi perilaku baik individu atau kelompok, tanpa alasan, dalam upaya untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu, (Harsey et al., 2001).

Pengertian

Page 3: PP_Kepemimpinan[1]

Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai perilaku yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut mempunyai kemampuan untuk mendorong orang lain bersedia dan dapat menyelesaikan tugas-tugas tertentu yang dipercayakan kepadanya, (Ordway Tead)

Pengertian

Page 4: PP_Kepemimpinan[1]

TUGAS PIMPINAN BERDASARKAN HIRARKI:

Pimpinan tingkat pertama ( Lower Manager ) langsung berhubungan dengan para

pekerja Pimpinan tingkat menengah (Middle

Manager) antara Lower Manager dan Top

ManagerPimpinan puncak ( Top Manager )

menduduki kewenangan organisasi tertinggi

Page 5: PP_Kepemimpinan[1]

SEBAGAI PENGAMBIL KEPUTUSAN, SEBAGAI PEMIKUL TANGGUNG JAWAB, MENGERAHKAN SUMBER DAYA UNTUK MENCAPAI TUJUAN SEBAGAI PEMIKIR KONSEPTUAL, BEKERJA DENGAN ATAU MELALUI ORANG LAIN, SEBAGAI MEDIATOR, POLITIKUS, DAN DIPLOMAT.

Tugas-tugas pimpinan:

Page 6: PP_Kepemimpinan[1]

Peranan pemimpin terhadap kelompok:

Sebagai penghubung interpersonalSebagai inovator atau pembaharuSebagai pemberi informasiMenghimpun kekuatanMembuat kedudukan perawat di media massaMemilih suatu strategi utama yang paling

efektif, bertindak di saat yang tepatMempertahankan kegiatanMemelihara formaf desentralisasi organisasiMendapatkan dan mengembangkan data

penelitian yang terbaik

Page 7: PP_Kepemimpinan[1]

Teori-teori kepemimpinan(Marquis , 1999)

Teori trait (bakat)menekankan bahwa setiap orang adalah pemimpin

Teori perilakumenekankan pada apa yang dilakukan oleh pemimpin dan bagaimana seorang manajer menjalankan fungsinya

Teori kontigensi dan situasionalmenekankan empat komponen penting dalam suatu pengelolaan (Manajer atau pemimpin, Staf dan atasan, Pekerjaan, Lingkungan)

Page 8: PP_Kepemimpinan[1]

Teori-teori kepemimpinan(Marquis , 1999)

Teori motivasiTeori motivasi ini diyakini dapat membantu dalam meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan kesehatan

Teori ZTeori ini lebih menekankan pada staf dibandingkan dengan kualitas produksi

Teori interaktifbahwa staf atau pegawai adalah manusia sebagai suatu sistem terbuka yang selalu berinteraksi dengan sekitarnya dan berkembang secara dinamis

Page 9: PP_Kepemimpinan[1]

Tahap manajemen proses:

1. Planning2. Organizing3. Staffing4. Directing5. Controlling

Page 10: PP_Kepemimpinan[1]

Tipe/gaya Kepemimpinan

Otokratis berorientasi pada tugas menggunakan jabatan dan kekuatan

Demokratismenghargai karakteristik dan kemampuan seseorang

Partisipatifgabungan bersama antara gaya kepemimpinan otoriter dan demokratis

Laissez fairemelepaskan tanggung jawabnya, meninggalkan pekerja tanpa arah, supervisi, atau koordinasi dan memaksa mereka untuk merencanakan, melakukan, dan menilai pekerjaan yang menurut mereka tepat.

Page 11: PP_Kepemimpinan[1]

Manajemen konflik

Konflik adalah sebagai suatu perselisihan atau perjuangan yang timbul bila keseimbangan antara perasaan, pikiran, hasrat, dan perilaku seseorang yang terancam Deutsch (1969).

Page 12: PP_Kepemimpinan[1]

Faktor umum penyebab konflik

Spesialisasi. Peran yang bertugas banyakInterdependensi peranKekaburan tugasPerbedaanKekurangan sumber dayaPerubahanKonflik tentang imbalanMasalah komunikasi

Page 13: PP_Kepemimpinan[1]

Manajemen atau penatalaksanaan konflik

Disiplin.Mempertahankan tahap kehidupan

Komunikasi Asertif training

Page 14: PP_Kepemimpinan[1]

Teknik manajemen konflik

Menetapkan tujuan Memilih strategi

Page 15: PP_Kepemimpinan[1]

Menyadari dan sungguh-sungguh bekerja untuk menyelesaikan konflik intrapersonal.

Menyelesaikan konflik dirasakan secepatnya.

Mencari solusi pemecahan masalah. Mengurangi perbedaan persepsi yang ada

antara pihak-pihak yang saling bertentangan dan memperluas pemahaman para pihak tentang masalah.

Peran kepemimpinan terkait dengan resolusi konflik

Page 16: PP_Kepemimpinan[1]

Peran kepemimpinan terkait dengan resolusi konflik

Membantu bawahan dalam mengidentifikasi resolusi alternatifkonflik.

Mengakui dan menerima perbedaan individu staf.

Menggunakan komunikasi yang baik tegas untuk meningkatkan komunikasi persuasi dan mendorong terbuka

Peran model jujur dan upaya negosiasi kolaboratif

Page 17: PP_Kepemimpinan[1]

Perawat Susan duduk di depan komputer dan membuka file dokumen yang baru. Hari ini dia menuliskan apa yang dipikirkan. Rumah Sakit tempat ia berkeja baru saja bergabung dengan Rumah Sakit swasta. Setelah penggabungan dibentuklah program manajemen lini yang terdiri dari tim multidisiplin. Sebagai tambahan, Rumah Sakit lamanya akan berkopetensi dengan lainnya berdasarkan kinerja praktek terbaik (best practice), dengan konsep yang belum terinci. Namun pengelolaan pelayanan keperawatan di dominasi oleh pengelola dari Rumah Sakit swasta tersebut. Perawat Susan menginginkan Rumah Sakittempat ia bekerja akan menjadi tempat praktik terbaik yang pertama.

Kasus Pemicu

Page 18: PP_Kepemimpinan[1]

1.RUMUSAN MASALAHNYA TERJADI MASALAH KEPEMIMPINAN PADA SCENARIO PERAWAT SUSAN DIMANA PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN DIDOMINASI PENGELOLA DARI RUMAH SAKIT SWASTA DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN OTOKRATIK YAITU GAYA PEMIMPIN UTAMA YANG BERORIENTASI PADA TUGAS DENGAN MENGGUNAKAN KEKUATAN PRIBADINYA UNTUK MENCAPAI TUJUAN(GILLIES,1994).

Page 19: PP_Kepemimpinan[1]

2. Masalah gaya kepemimpinan otokratis pada scenario dimana pengelolaan pelayanan keperawatan didominasi pengelola dari rumah sakit swasta dengan gaya pemimpin utama yang berorientasi pada tugas dengan menggunakan kekuatan pribadinya untuk mencapai tujuan(Gillies,1994).

Page 20: PP_Kepemimpinan[1]

2. Masalah timbul, akibat dari

1) perubahan : saat perubahan akan terjadi lebih tampak, maka kemungkinan tingkat konflik yang terjadi meningkat secara proporsional, karena perubahan manajemen penggabungan rumah sakit.

2) Masalah komunikasi, sikap mendua, penyimpangan persepsi, kegagalan bahsa dan saluran komunikasi yang tidak benar

Page 21: PP_Kepemimpinan[1]

3) Masalah timbul karena belum ada pemimpin yang mengendalikan pelayanan keperawatan dari profesi perawat itu sendiri atau dalam kegiatan kepemimpinan ini adalah kurang efektifnya kegiatan pengorganisasian di mana pihak pengelola tidak melibatkan sumber daya yang ada dalam suatu system untuk mencapai tujuan organisasi (Harsey dan Blanchard,1977).

Page 22: PP_Kepemimpinan[1]

4) Bahwa dalam suatu kelompok yang sangat kecil, antara pemimpin dan pengikut terjadi kontak pribadi karena komunikasi berlangsung secara interpersonal, namun ketika kelompok menjadi besar, maka hubungan antara pemimpin menjadi semakin jauh dan melalui peringkat peringkat. Organisasi hirarkis pada kelompok otoriter dapat dikaji sebagai konsekwensi dari tujuan si pemimpin untuk senantiasa memelihara posisinya sebagai kekuasaan sentral.

Page 23: PP_Kepemimpinan[1]

Masalah timbul, akibat dari masalah manajemen konflik tugas terjadi dimana terjadi pergantian kepemimpinan yang baru sehingga terdapat perbedaan yang berhubungan dengan kebijakan maupun peraturan-peraturan. Begitu juga dengan sasaran kerja antara program kerja Pelayanan Keperawatan RS lama untuk menjadi RS tempat praktik terbaik pertama dengan program kerja RS baru yang belum mendukung kegiatan ini.

Page 24: PP_Kepemimpinan[1]

PADA TEORI KONTEMPORER (KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN) MENEKANKAN EMPAT KOMPONEN PENTING DALAM SUATU PENGELOLAAN, YAITU (1) MANAJER ATAU PEMIMPIN, (2) STAF DAN ATASAN, (3) PEKERJAAN, (4) LINGKUNGAN. DIA MENEKANKAN DALAM MELAKSANAKAN SUATU MANAJEMEN SEORANG PEMIMPIN HARUS MENGINTEGRASIKAN KEEMPAT UNSUR TERSEBUT UNTUK MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI. (MARQUIS, )

3. ISU YG MUNCUL: Isu 1

Page 25: PP_Kepemimpinan[1]

Pada kasus muncul isu tidak ada kejelasan tentang kebijakan-kebijakan dan visi misi rumah sakit karena tidak ada integrasi dari keempat komponen berdasarkan teori kontemporer yang disebabkan oleh pengelolaan pelayanan keperawatan didominasi oleh pengelola dari rumah sakit swasta tersebut. Adanya anggapan sebagai pegawai yang tidak bersedia melaksanakan tugas karena perbedaan pendapat dalam hal pengelolaan pelayanan keperawatan yang baru dengan membuat tulisan yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja perawat lainnya.

Page 26: PP_Kepemimpinan[1]

MOTIVASI ADALAH PROSES EMOSIONAL LEBIH CENDERUNG PSIKOLOGIS DARI PADA LOGIKA. MEMPELAJARI BAGAIMANA SEORANG PERAWAT DAPAT MERASAKAN, DAN MEMBANTU PERAWAT INI MEMPERGUNAKAN ALAT-ALAT YANG AKAN MEMBANTU PENCAPAIAN PERASAAN TADI. SUATU PERASAAN YANG BERKAITAN DENGAN SUATU PERSATUAN DENGAN ORANG-ORANG PADA PEKERJAAN YANG MEMUNGKINKAN PERAWAT ITU MERASA DITERIMA, KINERJA DIMANA PERAWAT ITU MEMPUNYAI KETERAMPILAN TINGGI, DIKENAL MEMPUNYAI KETERAMPILAN MEMUASKAN DIANTARA LAINNYA. (RUSSEL C. SWANBURG)

Isu 2

Page 27: PP_Kepemimpinan[1]

Kemungkinan perawat susan merasa rumah sakit tempat dia bekerja dianggap kurang baik mengelolaan pelayanan keperawatan karena didominasi oleh pengelola dari rumah sakit swasta tersebut. Hal inilah yang memotivasi perawat susan untuk menjadikan rumah sakitnya menjadi tempat praktik terbaik yang pertama. Terjadi ketidakpuasan kerja dari para perawat karena merasa kurangnya motivasi dan dukungan dalam memberikan pelayanan keperawatan akibat perubahan pimpinan dan cara pengelolaan pelayanan keperawatan yang baru dan berbeda dengan pengelolaan yang lama

Page 28: PP_Kepemimpinan[1]

4. Upaya perawat menangani masalah diatas

Plan Of Action (terlampir)1. Tidak optimalnya kejelasan tentang kebijakan-kebijakan dan visi misi rumah sakit2. Pengelolaan pelayanan keperawatan rumah sakit tempat susan bekerja dianggap kurang baik

Page 29: PP_Kepemimpinan[1]

POAOBYEKTIF

URAIAN KEGIATAN

PROSEDUR/STRATEGY

TARGET WAKTU

PJ SASARAN

METODE

BIAYA

1.optimalnya kejelasan tentang kebijakan-kebijakan dan visi misi rumah sakit2.meningkatnya kualitas pelayanan rumah sakit

Ada kebijakan-kebijakan rumah sakit  

 Membentuk tim Manajer memilih pemimpin yang berorientasi pada hasil kerja yang juga seorang pemotivator

Sosialisasi tentang kebijakan yang terdapat di rumah sakit

Memberikan motivasi kepada karyawan dengan adanya jenjang karir

Meningkatkan kuaitas SDM dengan pelatihan

1 bulan

1 tahun

Ka Bid

Kpwt

Ka Ru

Semua Staf

Semua staf

Observasi

Diskusi

supervisi

Rp.-

Rp.-

Page 30: PP_Kepemimpinan[1]

5. Yang harus ditulis perawat susanperawat Susan dapat melengkapi tulisannya tentang hal-hal lain terkait konsep kinerja praktik terbaik yang belum terinci seperti; a). Apa yang di maksud dengan kinerja praktik terbaik atau RS sebagai lahan praktik keperawatan; b).strategi yang ingin dilakukan untuk mewujudkan program kerja tersebut misalnya dengan membentuk ruang perawatan MPKP (model praktik keperawatan profesional) sebagai ruang percontohan bagi perawat pendidikan yang memberikan pelayanan prima keperawatan

Page 31: PP_Kepemimpinan[1]

c). Keuntungan yang dapat diperoleh RS dengan terbentuknya ruang MPKP; pengembangan model praktik keperawatan ini dapat menurunkan angka kejadian infeksi, penurunan angka decubitus, angka perpindahan perawat menurun, adanya kepuasan pasien dan perawat karena adanya hubungan antara perawat-pasien yang berkesinambungan sehingga memungkinkan perawat primer bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien yang menjadi tanggung jawabnya.

Page 32: PP_Kepemimpinan[1]

Diharapkan dengan sistem pelaporan yang lengkap kepada pimpinan tertinggi RS akan dijadikan sebagai masalah prioritas dalam program pengembangan RS yang baru.

Page 33: PP_Kepemimpinan[1]

6. Strategi kepemimpinan yang efektif

Strategi diartikan sebagai pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan ide perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun masa tertentu

Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Sedangkan kepemimpinan adalah proses menggerakkan individu atau kelompok kepada tujuan yang ditempuh dengan cara tidak memaksa (John P.Kotter), 

Page 34: PP_Kepemimpinan[1]

kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam upaya menuju pencapaian tujuan dalam suatu situasi yang ada (Hersey dan Blanchard) sedangkan Sehingga dapat disimpulkan yang dimaksud strategi kepemimpinan adalah totalitas yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam upaya melakukan aktivitas yang  berkaitan dengan peningkatan  yang  bersifat kontinu.

Page 35: PP_Kepemimpinan[1]

Menurut Mc Greggor dengan teori perilaku dimanapengetahuan merupakan syarat lain dari kepemimpinan

yangefektif, dimana orang akan merasa aman apabila merekamengetahui apa yang mereka harapkan dari dirinya

termasuk;

1.Pengetahuan tentang kebijakan perusahaan dan falsafah manajemennya

2.Pengetahuan tentang prosedur, kebiaasaan dan peraturan-peraturan

3.Pengetahuan tetang persyaratan-persyaratan tugas bawahan, tanggung jawab dan posisi dalam organisasi

4.Pengetahuan tentang keanehan pribadi dari bawahannya dengan segera melalui atasannya

5.Pengetahuan dari bawahan tentang pandangan-pandangan penampilan atasannya

6.Pengetahuan berikutnya dari perubahan-perubahan yang mungkin dari bawahannya.

Page 36: PP_Kepemimpinan[1]

Sesuai dengan uraian diatas bahwa strategi kepemimpinan adalah totalitas yang dilakukan oleh seorang pemimpin melalui kegiatan orang lain dalam upaya melakukan aktivitas dalam kurun masa waktu tertentu berkaitan dengan peningkatan yang bersifat kontinu.

Page 37: PP_Kepemimpinan[1]

Setelah membekali diri dengan pengetahuan-pengetahuan tentang kebijakan, prosedur atau peraturan RS sebagai langkah kedua perawat Susan memberikan pengarahan kepada perawat pelaksana yang terlibat langsung dalam pelayanan keperawatan untuk mewujudkan RS. dengan tempat praktik terbaik berupa motivasi tentang pentingnya kegiatan ini dilaksanakan, dilanjutkan dengan supervisi dan pendelegasian kepada perawat yang berwenang.