ppk sistem skoring levator ani (3)

5
PANDUAN PELAYANAN KLINIK SISTEM SKORING DALAM MEMPREDIKSI TRAUMA LEVATOR ANI PADA PERSALINAN PERVAGINAM Judul Sistem Skoring Dalam Memprediksi Trauma Levator Ani Pada Persalinan Pervaginam Pendahuluan Otot levator ani adalah struktur penting yang dapat menyebabkan disfungsi dasar panggul pada persalinan pervaginam. Berbagai gejala disfungsi dasar panggul telah ditetapkan sebagai salah satu masalah dalam kehidupan wanita. Di tengah masalah kematian ibu di Indonesia, beberapa upaya telah dikembangkan untuk meningkatkan kualitas hidup wanita secara konsisten. Penelitian dan pendidikan dikembangkan untuk meningkatkan kesehatan wanita di Indonesia. Disfungsi dasar panggul dapat menyebabkan keluhan berupa inkontinensia urin, inkontinensia fekal, prolaps organ panggul, dan disfungsi seksual akan bermasalah pada biaya dan kualitas kehidupan. Di Amerika Serikat, lebih dari 200.000 prosedur bedah untuk memperbaiki disfungsi dasar panggul dilakukan per tahunnya, oleh karena itu dokter kandungan harus menyadari pentingnya pencegahan disfungsi dasar panggul, khususnya trauma levator ani. Batasan dan uraian umum Sistem skoring ini bertujuan dalam memprediksi terjadinya trauma levator ani pada persalinan pervaginam. Ketika sistem skoring menunjukkan risiko rendah trauma levator ani, maka pasien bisa diyakinkan untuk memilih persalinan normal tanpa rasa takut akan disfungsi dasar panggul. Sistem skoring ini menggunakan berbagai faktor risikonya dalam memprediksi trauma levator ani dalam persalinan pervaginam. 1

Upload: budi-iman-santoso

Post on 24-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sistem skoring kerusakan otot levator ani

TRANSCRIPT

PANDUAN PELAYANAN MEDIK PROLAPS ALAT GENITALIA

PANDUAN PELAYANAN KLINIK SISTEM SKORING DALAM MEMPREDIKSI TRAUMA LEVATOR ANI PADA PERSALINAN PERVAGINAM

JudulSistem Skoring Dalam Memprediksi Trauma Levator Ani Pada Persalinan Pervaginam

Pendahuluan

Otot levator ani adalah struktur penting yang dapat menyebabkan disfungsi dasar panggul pada persalinan pervaginam. Berbagai gejala disfungsi dasar panggul telah ditetapkan sebagai salah satu masalah dalam kehidupan wanita. Di tengah masalah kematian ibu di Indonesia, beberapa upaya telah dikembangkan untuk meningkatkan kualitas hidup wanita secara konsisten. Penelitian dan pendidikan dikembangkan untuk meningkatkan kesehatan wanita di Indonesia. Disfungsi dasar panggul dapat menyebabkan keluhan berupa inkontinensia urin, inkontinensia fekal, prolaps organ panggul, dan disfungsi seksual akan bermasalah pada biaya dan kualitas kehidupan. Di Amerika Serikat, lebih dari 200.000 prosedur bedah untuk memperbaiki disfungsi dasar panggul dilakukan per tahunnya, oleh karena itu dokter kandungan harus menyadari pentingnya pencegahan disfungsi dasar panggul, khususnya trauma levator ani.

Batasan dan uraian umumSistem skoring ini bertujuan dalam memprediksi terjadinya trauma levator ani pada persalinan pervaginam. Ketika sistem skoring menunjukkan risiko rendah trauma levator ani, maka pasien bisa diyakinkan untuk memilih persalinan normal tanpa rasa takut akan disfungsi dasar panggul. Sistem skoring ini menggunakan berbagai faktor risikonya dalam memprediksi trauma levator ani dalam persalinan pervaginam.

Angka Kejadian:

Prevalensi kerusakan otot levator ani pada saat 3 bulan setelah melahirkan adalah 15-30% pada wanita yang mengalami persalinan pervaginam. Dokter kandungan menganggap bahwa persalinan normal atau persalinan pervaginam dapat menyebabkan kerusakan levator ani.

Dalam dekade terakhir ini, jumlah persalinan sesar telah meningkat 50%, dari 2,5% yang dilakukan atas permintaan ibu. Selain itu, perhatian pada disfungsi dasar panggul, mengarahkan ke pemilihan persalinan sesar yang makin memprihatinkan. Padahal persalinan sesar sebenarnya hanya bisa mencegah 1 dari 7 wanita dengan kerusakan levator ani akibat persalinan pervaginam. Perlu diperhatikan bahwa risiko kematian persalinan sesar meningkat hingga lima kali dibandingkan dengan persalinan normal, di samping faktor lain seperti perdarahan, trauma organ dalam, perlekatan, emboli, dll.

Faktor risiko1.Faktor risiko demografi:

-usia ibu -ras -paritas -indeks massa tubuh (IMT)2.Faktor risiko obstetrik:

-usia saat melahirkan pertama -cara persalinan -durasi persalinan kala dua -berat lahir janin -episiotomi -ruptur perineum

Kriteria sistem skoringKartu skoring-Model 1VariabelSkoringpasienTotal skoringKesimpulanProbabilitas avulsi pada observasi 3 bulanKlasifikasi risikoEpisiotomi( Skor 0

( Skor 1

( Skor 2

( Skor 3

( Skor 4

1.04.416.746.979.5(Risiko rendah (total skor 0-1)(Risiko sedang (total skor 2)(Risiko tinggi

(total skor 3-4)(Ya (skor 1)(Tidak (skor 0)Durasi kala 2 ( 65 menit (skor 2)(