uji skoring

33
Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113) PENDAHULUAN Latar Belakang Pengujian organoleptik mempunyai berbagai macam cara. Cara- cara pengujian itu dikelompokkan dalam beberapa kelompok. Salah satunya adalah pengujian skalar. Pada pengujian skalar, panelis diminta menyatakan besaran kesan yang diperolehnya. Besaran ini dapat dinyatakan dalam bentuk besaran skalar atau dalam bentuk skala numerik (Soekarto, 1985). Uji skor disebut juga pemberian skor atau skoring. Pemberian skor ialah memberikan angka nilai atau menepatkan nilai mutu sensorik terhadap bahan yang diuji pada jenjang mutu atau tingkat skala hedonik. Uji skoring dapat dilakukan pada penilaian sifat sensorik yang sangat spesifik, seperti tekstur, warna, rasa, dan aroma. Seperti halnya pada skala mutu, pemberian skor dapat juga dikaitkan dengan skala hedonik. Banyaknya skala hedonik tergantung dari tingkat perbedaan yang ada dan juga tingkat kelas yang dikehendaki. Dalam pemberian skor besarnya skor tergantung pada kepraktisan dan kemudahan pengolahan atau interpretasi data (Soekarto, 1985). Banyaknya skala hedonik biasanya dibuat dalam jumlah tidak terlalu besar, demikian pula skor biasanya antara 1 – 10. Untuk skor hedonik biasanya dipilih jumlah ganjil. Pemberian skor terkadang menggunakan nilai positif dan negatif. Nilai positif dapat diberikan untuk skala diatas titik balik atau titik netral, nilai negatif untuk dibawah netral. Hal ini menghasilkan skor yang disebut skor simetrik (Soekarto, 1985). Tujuan Percobaan Tujuan percobaan ini adalah member nilai atau 1

Upload: aie-dayanti

Post on 02-Jul-2015

3.630 views

Category:

Documents


66 download

TRANSCRIPT

Page 1: uji skoring

Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengujian organoleptik mempunyai berbagai macam cara. Cara-cara pengujian itu dikelompokkan dalam beberapa kelompok. Salah satunya adalah pengujian skalar. Pada pengujian skalar, panelis diminta menyatakan besaran kesan yang diperolehnya. Besaran ini dapat dinyatakan dalam bentuk besaran skalar atau dalam bentuk skala numerik (Soekarto, 1985).

Uji skor disebut juga pemberian skor atau skoring. Pemberian skor ialah memberikan angka nilai atau menepatkan nilai mutu sensorik terhadap bahan yang diuji pada jenjang mutu atau tingkat skala hedonik. Uji skoring dapat dilakukan pada penilaian sifat sensorik yang sangat spesifik, seperti tekstur, warna, rasa, dan aroma. Seperti halnya pada skala mutu, pemberian skor dapat juga dikaitkan dengan skala hedonik. Banyaknya skala hedonik tergantung dari tingkat perbedaan yang ada dan juga tingkat kelas yang dikehendaki. Dalam pemberian skor besarnya skor tergantung pada kepraktisan dan kemudahan pengolahan atau interpretasi data (Soekarto, 1985).

Banyaknya skala hedonik biasanya dibuat dalam jumlah tidak terlalu besar, demikian pula skor biasanya antara 1 – 10. Untuk skor hedonik biasanya dipilih jumlah ganjil.

Pemberian skor terkadang menggunakan nilai positif dan negatif. Nilai positif dapat diberikan untuk skala diatas titik balik atau titik netral, nilai negatif untuk dibawah netral. Hal ini menghasilkan skor yang disebut skor simetrik (Soekarto, 1985).

Tujuan PercobaanTujuan percobaan ini adalah

member nilai atau skor pada sifat atau karakteristik mutu tertentu dari contoh

Prinsip Percobaan

Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan pemberian nilai atau skor tertinggi terhadap mutu bahan pangan yang baik.

BAHAN DAN ALAT PERCOBAAN

Bahan-bahan Percobaan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan uji rangking ini yaitu adalah Sampel Juice Jeruk, 385 (Buavita), 764 (Sunkist), 234 (Country Choice), dan 501 (Berry)

Alat-alat Percobaan

Alat-alat yang digunakan pada percobaan uji scoring adalah sendok, baki, gelas, dan piring kecil

METODE PERCOBAAN

Deskripsi Percobaan

Metode percobaan uji skoring yaitu semua sampel dinilai oleh panelis berdasarkan atribut yang telah ditentukan. Penilaian didasarkan atas skala dimana semakin tinggi skor

1

Page 2: uji skoring

Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)

maka sampel tersebut semakin baik mutunya

Analisis PercobaanSetelah pengujian dilakukan,

data hasil pengujian ada data yang normal dan ada yang tidak normal, data yang tidak normal kemudian ditransformasikan dan dimasukkan ke dalam tabel anava. Ciri-ciri data tidak normal adalah :1. 1-102. 0-30% Tidak normal3. 70-100% Tidak normal Ciri-ciri data normal adalah : 30-70%Ketentuan dalam tabel anava yaitu :1. Jika F hitung >F tabel pada

taraf 5% dan 1%, maka diberi tanda ** (sangat berbeda nyata.

2. Jika F hitung > Ftabel pada taraf 5% tapi lebih kecil dari F tabel pada taraf 1%, maka diberi tanda * (berbeda nyata).

3. Jika F hitung < F tabel pada taraf 5% dan 1%, maka diberi tanda tn (tidak berbeda nyata).

Jika sampel berbeda nyata, maka dilakukan uji lanjut Duncan, dan hasil data dimasukkan dalam bentuk diagram pie. Adapun ketentuan untuk tabel uji lanjut Duncan yaitu :1. Beri tanda * jika perlakuan > LSR 5%2. Beri tanda tn jika perlakuan < LSR 5%

Rumus Perhitungan adalahRumus Perhitungan adalah sebgai berikut :sebgai berikut :1. Data Transformasi = 1. Data Transformasi =

2. Jumlah data = Data 1 + 2. Jumlah data = Data 1 + Data 2 + ……+ + Data nData n

3. Rata-rata =

4. Tabel sidik ragam (tabel anava) :4. Tabel sidik ragam (tabel anava) : - dB sampel = - dB sampel =

- dB panelis = - dB panelis = - dB galat = dB total – dB sampel - dB galat = dB total – dB sampel

– dB panelis – dB panelis - dB total = ( - dB total = ( - RJK sampel = JKS/dB sampel - RJK sampel = JKS/dB sampel - RJK panelis = JKP/dB panelis - RJK panelis = JKP/dB panelis - RJK galat = JKG/dB galat - RJK galat = JKG/dB galat

5. FK =

6. JKS = -FK

7. JKP = -

FK8. JKT = [(n1)2+ …+ (nn)2]-FK9. JKG = JKT – JKP – JKS 10. Nilai rata-rata diurutkan dari yang10. Nilai rata-rata diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesarterkecil ke yang terbesar

11. Standar galat Sy = 11. Standar galat Sy =

12. SSR 5% (tabel 8. alam buku12. SSR 5% (tabel 8. alam buku rancangan percobaan Vincent)rancangan percobaan Vincent)13. LSR 5% = Sy x SSR13. LSR 5% = Sy x SSR14. Nilai Perlakuan = selisih nilai rata-14. Nilai Perlakuan = selisih nilai rata-rata.rata.

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Percobaan dan Pembahasan

2

Page 3: uji skoring

Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)

Hasil percobaan uji rangking dapat dilihat pada table di bawah ini.

Tabel 1. Hasil Percobaan Uji Skoring Rasa Jeruk Terhadap Sampel Jus Jeruk

Sampel Rata-rataData Asli

TarafNyata

Merk KodeBuavita 358 5,64 aSunkist 764 3,73 a

Country Choice 234 6,09 bBerry 501 3,91 b

(Sumber : Kelompok Karyawan, 2011)

Gambar 1. Grafik Uji Rangking Terhadap Warna

Berdasarkan tabel anava diperoleh F hitung > F tabel pada taraf 5% dan 1%, sehingga warna pada juice jeruk untuk sampel 385 (Buavita), 764 (Sunkist), 234 (Country Choice), dan 501 (Berry) sangat berbeda nyata sehingga perlu

dilakukan uji lanjut . Dari tabel Duncan diperoleh bahwa sampel 501 (Berry) sama dengan Sampel 234 (Country Choice) dan berbeda dengan sampel 764 (Sunkist) dan 385 (Buavita).

Penyebab jeruk terasa asam karena adanya asam sitrat. Asam sitrat merupakan asam organik lemah 

yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan

3

Page 4: uji skoring

Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)

bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat yang terjadi di dalam mitokondria, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan.

Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut). Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita

rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan. Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan (E number ) adalah E330.

 Asam sitrat dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh semua badan pengawasan makanan nasional dan internasional utama. Senyawa ini secara alami terdapat pada semua jenis makhluk hidup, dan kelebihan asam sitrat dengan mudah dimetabolisme dan dihilangkan dari tubuh.

Paparan terhadap asam sitrat kering ataupun larutan asam sitrat pekat dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata. Pengenaan alat protektif (seperti sarung tangan atau kaca mata pelindung) perlu dilakukan saat menangani bahan-bahan tersebut. (Anonim, 2011).

Tabel 2. Hasil Percobaan Uji Skoring Warna Orange Terhadap Jus Jeruk

Sampel Rata-rataData Asli

TarafNyata

Merk KodeBuavita 358 5,82 aSunkist 764 3,55 ab

Country Choice 234 3,09 bBerry 501 2,27 c

(Sumber : Kelompok Karyawan, 2011)

4

Page 5: uji skoring

Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)

Gambar 2. Grafik Uji Rangking Terhadap Rasa

Berdasarkan tabel anava diperoleh F hitung > F tabel pada taraf 5% dan 1%, sehingga warna pada juice jeruk untuk sampel 385 (Buavita), 764 (Sunkist), 234 (Country Choice), dan 501 (Berry) sangat berbeda nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjut. Dari tabel Duncan diperoleh bahwa sampel 501 (Berry) sama dengan Sampel 234 (Country Choice) dan berbeda dengan sampel 764 (Sunkist) dan 385 (Buavita)

Jenis manis mengandung betakaroten dan bioflavanoid yang menyebabkan jeruk berwarna orange yang berfungsi untuk memperkuat dinding pembuluh darah kapiler. Pektinnya juga banyak terapat dalam buah dan kulit jeruk, manfaatnya membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan mingkatkan kolesterol baik (HDL). Jeruk juga berlimpah kandungan flavanoidnya, seperti flavanpis yang berfungsi

sebagai antioksidan penangkal menangkap radikal bebas penyebab kanker. Flavanoid juga menghalangi reaksi oksidasi LDL yang menyebabkan darah mengental dan mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah. Jeruk juga kaya akan kandungan gula buah yang dapat memulihkan energi secara cepat. Jeruk juga kaya akan serat (dietary fiber) yang dapat mengikat zat karsinogen di dalam saluran pencernaan. Manfaatnya sembelit, wasir dan kanker kolon bisa dihindari.

Di dalam 100 g jeruk manis mengandung energi 51 kkal, protein 0,9 g, lemak 0.2 g, karbohidrat 11.4 g, kalsium 33 mg, fosfor 23 mg, besi 0.4 mg, retinol 57 mcg dan asam askorbat 49 mg. Jejruk juga kaya akan serat yang dapat memperlancar proses pencernaan.

Tabel 3. Hasil Percobaan Uji Skoring Aroma Jeruk Terhadap Jus Jeruk

5

Page 6: uji skoring

Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)

Sampel Rata-rataData Asli

TarafNyata

Merk KodeBuavita 358 5,36 a

Sunkist 764 3,54 b

Country Choice 234 4,27 bBerry 501 4,27 c

(Sumber : Kelompok Karyawan, 2011)

Gambar 3. Grafik Uji Skoring Terhadap Aroma Jeruk

Berdasarkan tabel anava diperoleh F hitung > F tabel pada taraf 5% dan 1%, sehingga warna pada juice jeruk untuk sampel 385 (Buavita), 764 (Sunkist), 234 (Country Choice), dan 501 (Berry) sangat berbeda nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjut Dari tabel Duncan diperoleh bahwa sampel 764 (Sunkist) berbeda dengan sampel 501 (Berry) dan Sampel 234 (Country Choice), dan juga berbeda dengan sampel dan 385 (Buavita).

Zat bermanfaat yang terkandung dalam kulit jeruk salah

satunya adalah minyak atsiri yang menyebabkan aroma segar dank has dan jeruk yang banyak terdapat pada kulit jeruk. Kandungan kulit jeruk yang satu ini banyak bermanfaat bagi manusia. Minyak atsiri adalah sejenis minyak nabati yang dapat berubah mengental bila diletakkan pada suhu ruangan. Minyak ini mengeluarkan aroma yang sangat khas dan biasa digunakan sebagai bahan pembuat minyak gosok alami yang digunakan untuk pengobatan.

6

Page 7: uji skoring

Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)

Pada bisnis parfum, hasil penyulingan minyak atsiri yang terkandung dalam kulit jeruk biasa digunakan sebagai bibit parfum. Dalam kaitannya dengan bidang kesehatan, minyak atsiri berguna untuk menstabilkan sistem saraf sehingga, dapat menimbulkan efek tenang bagi siapapun yang menghirupnya.

Senyawa limonen yang terkandung pada minyak atsiri, juga dapat memperlancar  peredaran darah, meringankan rasa sakit akibat radang tenggorokan dan batuk, serta dapat juga menghalangi berkembang biaknya sel kanker dalam tubuh.

Selain itu, kandungan kulit jeruk ini juga dapat meningkatkan selera makan seseorang. Selain limonen, zat lain yang juga merupakan kandungan kulit jeruk adalah lonalol, linalil, dan terpinol, yang masih memiliki fungsi sebagai penenang.

Selain ketiga zat tersebut, kandungan kulit jeruk lainnya yang berguna adalah sitronela. Zat atau senyawa ini bisa digunakan sebagai anti nyamuk. Aroma minyak atsiri yang menyengat membuat nyamuk tidak mau mendekat apalagi menggigit.

Kode ample385 (Buavita)

Kode sample 764 (Sunkist)

Kode Sampel 234 (Country Choice)

Kode sample 501 (Berry)

Buah jeruk merupakan sumber vitamin C yang berguna untuk kesehatan manusia. Kandungan vitamin C sangat beragam

7

Page 8: uji skoring

Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)

antarvarietas, tetapi berkisar antara 27-49 mg/100 g daging buah. Sari buah jeruk mengandung 40-70 mg vitamin C per 100 ml, tergantung pada jenisnya. Makin tua buah jeruk, biasanya makin berkurang kandungan vitamin C-nya, tetapi semakin manis rasanya. (DKBM, 1997)

Vitamin C terdapat pada sari buah, daging, dan kulit. Seperempat bagian dari total kandungan vitamin C buah jeruk terdapat di dalam sari buahnya. Betakaroten (provitamin A), yang membentuk vitamin A banyak terdapat di dalam kulit dan sari buah jeruk.Vitamin C berperan dalam proses penyerapan zat besi nonorganik (zat besi dan makanan nonhewani) sehingga dapat mencegah dan membantu penyembuhan anemia (lesu darah). Vitamin C juga memiliki kemampuan sebagai antioksidan, yang dapat membantu mencegah kerusakan sel akibat aktivitas molekul radikal bebas.

Dalam tubuh, molekul radikal bebas mengoksidasi protein, asam lemak, dan DNA. Kerusakan akibat radikal bebas berimplikasi pada timbulnya sejumlah penyakit, termasuk kanker, kardiovaskular, dan katarak.

Secara signifikan, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa asupan vitamin C yang tinggi dari makanan, termasuk dari jeruk, dapat mencegah kenaikan LDL teroksidasi. Kadar LDL teroksidasi tinggi merupakan faktor utama berkembangnya penyakit jantung.

Beberapa penelitian epidemiologi memang telah memperlihatkan hubungan signifikan antara asupan vitamin C dengan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Vitamin C dalam buah-buahan, termasuk jeruk, secara ilmiah telah terbukti mampu melindungi tubuh terhadap serangan kanker. Hasil penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa konsumsi buah-buahan (salah satunya jeruk) dan sayuran yang tinggi, memiliki efek perlindungan terhadap kanker yang lebih baik dibandingkan dengan konsumsi vitamin C dalam bentuk tablet atau suplemen lainnya.

Karena oksidasi lensa mata memainkan peran penting pada pembentukan penyakit katarak, peran antioksidan (termasuk vitamin C) menjadi penting. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa individu dengan konsentrasi vitamin C dan karotenoid dalam darah yang tinggi, memiliki risiko terkena katarak lebih rendah.Jeruk sebagai sumber vitamin C juga diduga memberikan efek pencegahan dan penyembuhan terhadap penyakit seperti pengeroposan tulang (osteoporosis), batu ginjal, gangguan fungsi kognitif, dan asma.

Selain sebagai sumber vitamin C jeruk juga merupakan sumber asam folat yang potensial. Satu buah jeruk dapat memenuhi 20 persen dari kebutuhan folat sehari-hari. Tingkat konsumsi makanan dengan kandungan folat tinggi, seperti jeruk segar atau dalam bentuk jus, akan meningkatkan kadar folat.

8

Page 9: uji skoring

Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)

Peningkatan kadar folat akan menurunkan kadar homosistein, yang merupakan racun bagi dinding pembuluh darah. Dengan menurunnya kadar homosistein, risiko penyakit kardiovaskular juga berkurang.

Kandungan air buah jeruk tergantung pada lokasi penanamannya, sinar matahari, temperatur, kelembaban, dan lain- lain. Tanaman jeruk yang ditanam di daerah yang cukup air, daging buah dan kulitnya akan lebih banyak mengandung air dan mineral dibandingkan dengan yang ditanam di daerah kering.

Karbohidrat dalam jeruk merupakan karbohidrat sederhana, yaitu fruktosa, glukosa, dan sukrosa. Dengan meningkatnya umur buah, kandungan gulanya bertambah, tetapi kandungan asamnya berkurang. Buah jeruk manis yang langsung terkena sinar matahari akan mengandung gula lebih banyak, demikian juga kandungan vitamin C nya.

Karbohidrat kompleksnya berupa polisakarida nonpati (secara umum dikenal sebagai serat pangan) yang baik untuk kesehatan. Serat pangan (dietary fiber) di dalam tubuh akan mengikat zat gizi pada suatu gel matriks, sehingga dapat memperlambat proses pengosongan lambung serta proses pencernaan dan penyerapan. Keadaan itu akan memperpanjang rasa kenyang dan menurunkan laju penyerapan glukosa, sehingga dapat membantu mencegah lonjakan kadar gula darah.

Kandungan asam sitrat cukup banyak pada buah yang masih muda, tetapi akan berkurang setelah buah

masak. Kandungan asam sitrat jeruk manis valencia yang telah masak akan berkurang sampai dua pertiga bagian. Cairan buah jeruk manis mengandung asam malat 1,4-1,8 mg per liter.

Produk olahan jeruk yang paling ideal adalah dalam bentuk jus. Hal tersebut sangat didukung oleh kandungan air yang tinggi (70-92 persen), serta diimbangi oleh banyaknya kandungan vitamin, mineral, serat, gula, asam organik dan senyawa fitokimia Dalam bentuk jus, aneka macam jeruk (termasuk jeruk impor) dapat dinikmati setiap saat, tanpa mengenal musim. Perbedaan uji ranking dan uji skoring diantaranya yaitu :

- Dalam, dalam uji skoring panelis diminta untuk memberi penilaian atau skor pada suatu produk dimana samakin besar skor maka intensitas mutu produk semakin baik sedangkan uji rangking panelis diminta menyusun tingkatan intensitas dimana rangkin yang paling besar menunjukkan intensitas mutu yang lebih rendah

- dalam uji skoring skala atau skor yang diberikan dapat bernilai positif atau negatif

- Dalam uji rangking, skala penilaian selalu positif, sedangkan sedangkan alam uji rangking jenjang rangking tidak sama, artinya tidak ada dua produk dalam rangking yang sama.

- Pada uji skoring menggunakan panelis yang terlatih sedangkan

9

Page 10: uji skoring

Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)

pada uji rangking menggunakan panelis yang terlatih untuk uji rangking perbedaan atau panelis tidak terlatih untuk uji rangking kesukaan (Kartika, 1988 dan Soekarto, 1985)Perbedaan uji hedonik dan uji

mutu hedonik yaitu dalam uji hedonik panelis hanya menyatakan suka atau tidak suka, sedangkan dalam uji mutu hedonik penilaiannya lebih spesifik yaitu baik atau tidak baik.

Pada proses pengolahan data asli yaitu data dari panelis, ditransformasi menjadi data transformasi, hal ini bertujuan untuk menghindari bias dan menormalkan data.

Jumlah contoh maksimal pada uji rangking adalah 6 karena jika lebih dari 6 maka panelis akan lelah dan tidak berkonsentrasi. Pada uji rangking dapat menggunakan panelis konsumen atau panelis tidak terlatih pada uji rangking kesukaan namun, dengan syarat panelis harus mengetahui produk yang akan diuji,sedangkan pada uji rangking pembedaan panelis yang digunakan adalah panelis yang terlatih.

Aplikasi uji skoring dalam bidang pangan dapat dipergunakan untuk mengentahui nilai mutu suatu produk pangan. Manfaat yang dapat diambil dari mempelajari uji skoring ini adalah dapat melatih mahasiswa calon ahli teknologi pangan dalam memberikan penilaian pada suatu produk atau bahan pangan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan tabel anava diperoleh F hitung > F tabel pada taraf 5% dan 1%, sehingga warna pada juice jeruk untuk sampel 385 (Buavita), 764 (Sunkist), 234 (Country Choice), dan 501 (Berry) sangat berbeda nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjut. Dari tabel Duncan diperoleh bahwa sampel 501 (Berry) sama dengan Sampel 234 (Country Choice) dan berbeda dengan sampel 764 (Sunkist) dan 385 (Buavita).

Berdasarkan tabel anava diperoleh F hitung > F tabel pada taraf 5% dan 1%, sehingga warna pada juice jeruk untuk sampel 385 (Buavita), 764 (Sunkist), 234 (Country Choice), dan 501 (Berry) sangat berbeda nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjut. Dari tabel Duncan diperoleh bahwa sampel 501 (Berry) sama dengan Sampel 234 (Country Choice) dan berbeda dengan sampel 764 (Sunkist) dan 385 (Buavita)

Berdasarkan tabel anava diperoleh F hitung > F tabel pada taraf 5% dan 1%, sehingga warna pada juice jeruk untuk sampel 385 (Buavita), 764 (Sunkist), 234 (Country Choice), dan 501 (Berry) sangat berbeda nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjut Dari tabel Duncan diperoleh bahwa sampel 764 (Sunkist) berbeda dengan sampel 501 (Berry) dan Sampel 234 (Country Choice), dan juga berbeda dengan sampel dan 385 (Buavita).

Saran

Saat penyajian sebaiknya dilakukan satu jam sebelum panelis

10

Page 11: uji skoring

Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)

menguji, sebagai persiapan yang matang. Pembagian tugas juga harus teratur dan tepat. Penjelasan yang dilakukan penyaji harus jelas dan benar agar panelis bisa melakukan percobaan dengan benar dan Sebaiknya perhitungan dilakukan dengan teliti agar terjadinya kesalahan dapat diperkecil. Dan dalam melakukan pengujian praktikan harus dapat menentukan dengan benar atribut dari sampel yang diujikan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2011). Asam Sitrat. http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrat

. Akses :16 April 2011Anonim (2011). Jeruk Lebih Baik

Dari Tablet Vitamin C http://www.dechacare.com/Jeruk-Lebih-Baik-dari-Tablet-Vitamin-C-I99.html Akses : 16 April 2011

Anonim (2011). Manfaat Kulit Jeruk. http://lifestylehealthy.blogdetik.com/manfaat-kulit-jeruk/ Akses 16 April 2011

Departemen Kesehatan RI (1997). Daftar Komposisi Bahan Makanan. Depkes RI, Bandung

Kartika, B. Hastuti, Supartono, W. (1988). Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Soekarto, Soewarno T. Prof. Dr., (1985). Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian, Penerbit Bhratara Karya Aksara, Jakarta.

Team Dosen UNPAS. (2011), Penuntun Praktikum Uji Inderawi, Universitas Pasundan, Bandung

Winarno, F. G.(1992). Kimia Pangan dan Gizi,. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

11

Page 12: uji skoring

LAMPIRAN I

DATA UJI SKORINGSampel kecap385 = Buavita764 = Sunkist234 = Country Choice501 = Berry

1. Atribut Rasa Jeruk

panelis

Kode SampelJumlah Rata-Rata

385 764 234 501

DA DT DA DT DA DT DA DT DA DT DA DT

1 5.00 0.78 4.00 0.70 7.00 0.90 3.00 0.60 19.00 2.98 4.75 0.75

2 2.00 0.48 5.00 0.78 3.00 0.60 5.00 0.78 15.00 2.64 3.75 0.66

3 5.00 0.78 3.00 0.60 6.00 0.85 2.00 0.48 16.00 2.70 4.00 0.68

4 7.00 0.90 4.00 0.70 5.00 0.78 6.00 0.85 22.00 3.23 5.50 0.81

5 5.00 0.78 3.00 0.60 7.00 0.90 3.00 0.60 18.00 2.89 4.50 0.72

6 6.00 0.85 5.00 0.78 7.00 0.90 4.00 0.70 22.00 3.23 5.50 0.81

7 7.00 0.90 5.00 0.78 7.00 0.90 2.00 0.48 21.00 3.06 5.25 0.77

8 7.00 0.90 4.00 0.70 7.00 0.90 4.00 0.70 22.00 3.20 5.50 0.80

9 6.00 0.85 3.00 0.60 7.00 0.90 7.00 0.90 23.00 3.25 5.75 0.81

10 7.00 0.90 3.00 0.60 6.00 0.85 3.00 0.60 19.00 2.95 4.75 0.74

11 5.00 0.78 2.00 0.48 5.00 0.78 4.00 0.70 16.00 2.73 4.00 0.68

Jumlah 62.00 8.89 41.00 7.32 67.00 9.27 43.00 7.38 213.00 32.86 53.25 8.21

Rata-Rata

5.64 0.81 3.73 0.67 6.09 0.84 3.91 0.67 19.36 2.99 4.84 0.75

Faktor Koreksi (FK)

= 24,56

JKS

Page 13: uji skoring

= 0,272

JKP

= 0,12

JKT = [(n1)2 + (n2)2 + … +(nn)2 ] – FK

= [(0,78)2 + (0,70)2 + … +(0,70)2 ] – 24,56

= 0,79

JKG = JKT – JKS – JKP

= 0,79 – 0,27 – 0,12

= 0,4

Tabel Anava

Sumber Varians

db JK RJK F hitungF tabel

5% 1%Sampel 3 0.27 0.09 6,9** 3,20 5,18Panelis 10 0,12 0,012 0,92Galat 30 0,4 0,01Total 43 0,79

Kesimpulan :Berdasarkan tabel anava diperoleh F hitung > F tabel pada taraf 5% dan 1%, sehingga warna pada juice jeruk untuk sampel 385 (Buavita), 764 (Sunkist), 234 (Country Choice), dan 501 (Berry) sangat berbeda nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjut

UJI DUNCAN1. Galat Baku

Page 14: uji skoring

2. SSR dilihat dari tabel Duncan

3. LSR = SSR Sỹ

4. - huruf yang sama tidak menunjukkan beda- huruf yang beda menunjukkan beda

Tabel Uji Duncan

SSR 5%

LSR 5%

Rata-rata

(kode)Perlakuan

Taraf Nyata

- -0,67 (764)

- a

2,89 0,0870,67 (234)

0tn - a

3,04 0,090,81 (501)

0,14*

0,14*

- b

3,12 0,090,84 (385)

0,17*

0,17*

0,03t

n - b

Kesimpulan :Dari tabel Duncan diperoleh bahwa sampel 501 (Berry) sama dengan Sampel 234 (Country Choice) dan berbeda dengan sampel 764 (Sunkist) dan 385 (Buavita)..

2. Atribut Warna Orange

panelis

Kode SampelJumlah Rata-Rata

305 764 234 501

DA DT DA DT DA DT DA DT DA DT DA DT

1 7.00 0.90 4.00 0.70 2.00 0.48 3.00 0.60 16.00 2.68 4.00 0.67

2 7.00 0.90 6.00 0.85 4.00 0.70 3.00 0.60 20.00 3.05 5.00 0.76

3 4.00 0.70 3.00 0.60 1.00 0.30 3.00 0.60 11.00 2.20 2.75 0.55

4 7.00 0.90 4.00 0.70 4.00 0.70 2.00 0.48 17.00 2.78 4.25 0.69

5 5.00 0.78 2.00 0.48 3.00 0.60 2.00 0.48 12.00 2.33 3.00 0.58

6 7.00 0.90 2.00 0.48 2.00 0.48 1.00 0.30 12.00 2.16 3.00 0.54

7 7.00 0.90 2.00 0.48 2.00 0.48 1.00 0.30 12.00 2.16 3.00 0.54

Page 15: uji skoring

8 4.00 0.70 4.00 0.70 4.00 0.70 3.00 0.60 15.00 2.70 3.75 0.67

9 4.00 0.70 3.00 0.60 4.00 0.70 4.00 0.70 15.00 2.70 3.75 0.67

10 6.00 0.85 5.00 0.78 3.00 0.60 1.00 0.30 15.00 2.53 3.75 0.63

11 6.00 0.85 4.00 0.70 5.00 0.78 2.00 0.48 17.00 2.81 4.25 0.70

Jumlah 64.00 9.08 39.00 7.07 34.00 6.51 25.00 5.44 162.00 28.11 40.50 7.02

Rata-Rata

5.82 0.83 3.55 0.64 3.09 0.59 2.27 0.49 14.73 2.55 3.68 0.64

Faktor Koreksi (FK)

= 17,96

JKS

= 0,63

JKP

= 0,22

JKT = [(n1)2 + (n2)2 + … +(nn)2 ] – FK

= [(0,90)2 + (0,70)2 + … +(0,48)2 ] – 17,96

= 1,28

Page 16: uji skoring

JKG = JKT – JKS – JKP

= 1,06 – 0,22 -1,28

= 0,43

Tabel Anava

Sumber Varians

db JK RJK F hitungF tabel

5% 1%Sampel 3 0,63 0.2 15** 3,20 5,18Panelis 10 0,22 0,022 1,57tn

Galat 30 0,43 0,014Total 43 1,28

Kesimpulan :Berdasarkan tabel anava diperoleh F hitung > F tabel pada taraf 5% dan 1%, sehingga warna pada juice jeruk untuk sampel 385 (Buavita), 764 (Sunkist), 234 (Country Choice), dan 501 (Berry) sangat berbeda nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjut

UJI DUNCAN1. Galat Baku

2. SSR dilihat dari tabel Duncan

3. LSR = SSR Sỹ

4. - huruf yang sama tidak menunjukkan beda- huruf yang beda menunjukkan beda

Tabel Uji Duncan

SSR 5%

LSR 5%

Rata-rata

(kode)Perlakuan

Taraf Nyata

- -0,49 (501)

- a

2,98 0,1290,59 (234)

0,1tn - ab

3,13 0,125 0,64 0,15 0,05t - b

Page 17: uji skoring

(764) * n

3,22 0,1290,83 (385)

0,34*

0,24*

0,19*

- c

Kesimpulan :Dari tabel Duncan diperoleh bahwa sampel 501 (Berry) sama dengan Sampel 234 (Country Choice) dan berbeda dengan sampel 764 (Sunkist) dan 385 (Buavita).

3. Atribut Aroma Jeruk

panelis

Kode SampelJumlah Rata-Rata

385 764 234 501

DA DT DA DT DA DT DA DT DA DT DA DT

1 6.00 0.85 3.00 0.60 4.00 0.70 3.00 0.60 16.00 2.75 4.00 0.69

2 7.00 0.90 6.00 0.85 4.00 0.70 6.00 0.85 23.00 3.3 5.75 0.82

3 3.00 0.60 2.00 0.48 4.00 0.70 5.00 0.78 14.00 2.56 3.50 0.64

4 7.00 0.90 5.00 0.78 4.00 0.70 7.00 0.90 23.00 3.28 5.75 0.82

5 6.00 0.85 3.00 0.60 4.00 0.70 3.00 0.60 16.00 2.75 4.00 0.69

6 7.00 0.90 5.00 0.78 4.00 0.70 6.00 0.85 22.00 3.23 5.50 0.81

7 2.00 0.48 2.00 0.48 3.00 0.60 2.00 0.48 9.00 2.03 2.25 0.51

8 6.00 0.85 4.00 0.70 6.00 0.85 4.00 0.70 20.00 3.1 5.00 0.77

9 4.00 0.70 3.00 0.60 4.00 0.70 4.00 0.70 15.00 2.70 3.75 0.67

10 5.00 0.78 1.00 0.30 5.00 0.78 2.00 0.48 13.00 2.34 3.25 0.58

11 6.00 0.85 5.00 0.78 5.00 0.78 5.00 0.78 21.00 3.19 5.25 0.79

Jumlah 59.00 8.6639.0

06.95

47.00

7.9147.0

07.72

192.00

31.24

48.00 7.80

Rata-Rata

5.36 0.79 3.54 0.63 4.27 0.72 4.27 0.70 17.45 2.84 4.36 0.71

Page 18: uji skoring

Faktor Koreksi (FK)

= 22,18

JKS

= 0,13

JKP

= 0,44

JKT = [(n1)2 + (n2)2 + … +(nn)2 ] – FK

= [(0,85)2 + (0,60)2 + … +(0,78)2 ] – 22,18

= 0,63

JKG = JKT – JKS – JKP

= 0,63 – 0,13 – 0,44

= 0,06

Tabel Anava

Sumber Varians

db JK RJK F hitungF tabel

5% 1%Sampel 3 0,13 0,043 4,3** 3,20 5,18Panelis 10 0,43 0,043 1,57tn

Galat 30 0,3 0,01

Page 19: uji skoring

Total 43 0,86

Kesimpulan :Berdasarkan tabel anava diperoleh F hitung > F tabel pada taraf 5% dan 1%, sehingga warna pada juice jeruk untuk sampel 385 (Buavita), 764 (Sunkist), 234 (Country Choice), dan 501 (Berry) sangat berbeda nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjut

UJI DUNCAN5. Galat Baku

6. SSR dilihat dari tabel Duncan

7. LSR = SSR Sỹ

8. - huruf yang sama tidak menunjukkan beda- huruf yang beda menunjukkan beda

Tabel Uji Duncan

SSR 5%

LSR 5%

Rata-rata

(kode)Perlakuan

Taraf Nyata

- -0,63 (764)

- a

2,89 0,020,70 (501)

0,07*

- b

3,04 0,030,72 (234)

0,09*

0,02t

n - b

3,12 0,030,79 (385)

0,16*

0,09*

0,07*

- c

Page 20: uji skoring

Kesimpulan :Dari tabel Duncan diperoleh bahwa sampel 764 (Sunkist) berbeda dengan sampel 501 (Berry) dan Sampel 234 (Country Choice), dan juga berbeda dengan sampel dan 385 (Buavita).

LAMPIRAN II

Kuis

1. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyajian sampel !

2. Apa yang dimaksud dengan Logical error dan Stimulus error ?

3. Sebutkan 3 hal yang mempengaruhi keberhasilan pengujian ?

4. Berapakah jumlah sampel maksimal yang digunakan dalam uji rangking ?

mengapa ? dan sebutkan ukuran sampel cairan dan padatan !

Page 21: uji skoring

5. Diketahui :

dB = 3

dB panelis = 8

JK panelis = 0,30

RJK sampel = 0,06

RJK galat = 0,032

F table 5% = 3,01

F table 1% = 4,72

Buat table Anova dan kesimpulannya !

Jawaban

1. Pengambilan sampel, penyajian sampel, ukuran sampel, suhu sample, cara

menyajikan, jumlah sampel, kenampakan, pengkodean,sarana/wadah,

kuesioner.

2. Logical error yaitu dimana pada pengujian yang perintahnya kurang jelas,

sehingga terjadi penilaian terhadap satu sifat dihubungkan dengan sifat lain

yang secara logis selalu berkaitan dengan sifat yang dinilai

Stimulus error yaitu kesalahan dimana sampel-sampel yang tidak seragam

sehingga panelis dipengaruhi oleh sifat-sifat yang dak relevan

3. Motivasi, sensitivitas psycologis, kesalahan psykologis.

4. Sampel maskimal yang disajikan pada uji rangking adalah 6 karena jika lebih

dari 6 maka panelis akan lelah dan tidak bias berkonsentrasi.

Sampel cairan : 16 ml

Sampel padatan : 28 gr

5. Tabel Anova

SK dB JK RJK FhitFtabel

5% 1%Sampel 3 0,18 0,06 1,875 tn 3,01 4,72Panelis 8 0,3 0,032 1,172 tn

Galat 24 0,768 0,032

Page 22: uji skoring

Total 35

Kesimpulan : F hitung < F table sehingga sampel tidak berpengaruh nyata

Page 23: uji skoring

LAMPIRAN III

Diskusi

1. Panelis yang bagaimana yang sebaiknya untuk uji scoring, jelaskan alasannya!

2. Kelompok industry pangan mana yang sering menggunakan uji scoring,

mengapa demikian ?

Jawab

1. Panelis yang terlatih, karena panelis terlatih akan bisa membedakan mana

produk yang mutunya paling baik, sehingga produk tersebut dapat

mendapatkan skor atau penilaian tertinggi, dan menggunakan panelis terlatih

karena mereka harus mengetahui karakteristik bahan yang akan diuji.

2. Aplikasi uji skoring dalam bidang pangan dapat dipergunakan untuk mengentahui nilai mutu suatu produk pangan. Manfaat yang dapat diambil dari mempelajari uji skoring ini adalah dapat melatih mahasiswa calon ahli teknologi pangan dalam memberikan penilaian pada suatu produk atau bahan pangan. Kelompok industry yang paling sering menggunakan uji ini misalnya pada industry makanan olahan, makanan atau minuman ringan yang siap untuk dikonsumsi, atau bumbu-bumbu olahan yang siap dikonsumsi misalnya kecap atau saus