pp parkinson klp 2

14
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA PARKINSON NAMA KELOMPOK: • ADELA YUNIKA CRISANDI • ALRINAL OKTAFIANDI • ANANDA PUTRI ILMI • ELSA GUSTINA • FITRI AYU • MUHAMMAD ICHSAN • MUTIA SARI

Upload: alrinal-oktafiandi

Post on 13-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

weew

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA PARKINSON

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA PARKINSONNAMA KELOMPOK:ADELA YUNIKA CRISANDIALRINAL OKTAFIANDIANANDA PUTRI ILMIELSA GUSTINAFITRI AYUMUHAMMAD ICHSANMUTIA SARI1.PENGERTIAN Penyakit Parkinson adalah gangguan neurologik progresif yang mengenai pusat otak yang bertanggung jawab untuk mengontrol dan mengantur gerakan. Karakteristik yang muncul berupa bradikinesia (pelambatan gerakan),tremor dan kekuatan otot. (Brunner & Suddarth, 2001).

Parkinson (Parkinsons diease) adalah penyakit saraf progresif yang berdampak terhadap respons mesenfalon dan pergerakan regulasi. (Fransisca, 2009).

Parkinsonisme adalah istilah dari suatu sindrom ditandai dengan tremor ritmik, bradikinesia, kekuatan otot, dan hilangnya refleks-refleks postural. (Arif Muttaqin, 2009).

2.ETIOLOGIPenyakit Parkinson sering dihubungkan dengan kelainan neurotransmitter di otak dan faktor-faktor :

Defisiensi dopamine dalam subtansia nigra di otok memberikan respon gejala penyakit Parkinson.Etiologi yang mendasarinya mungkin berhubungan dengan virus, genetik, toksisitas, atau penyebab lainnya yang tidak diketahui.

3.PATOFISIOLOGI Lesi utama tampak menyebabkan hilangnya neuron pigmen,terutama neuron didalam subtansia nigra pada otak. (Subtansia nigra merupakan kumpulan nucleus otak tengah yang memproyeksikan serabut-serabut korpus striatum).

Salah satu neurotransmitter mayor di daerah otak ini dan bagian-bagian lain pada system persarafan pusat adalah dopamin, yang mempunyai fungsi penting dalam menghambat gerakan pada pusat control gerakan. Walaupun dopamin normalnya ada dalam konsentrasi tinggi dibagian-bagian otak tertentu, pada penyakit Parkinson dopamin menipis dalam subtansia nigra dan korpus stratum. Penipisan kadar dopamin dalam basal ganglia berhubungan dengan adanya bradikinesia, kekakuan, dan tremor. Aliran darah serebral regional menurun pada pasien dengan penyakit Parkinson, dan ada kejadian demensia yang tinggi. Data patologik dan biokimia menunjukan bahwa pasien demensia dengan penyakit Parkinson mengalami penyakit penyerta Alzheimer.

4.MANIFESTASI KLINIS Penyakit Parkinson mempunyai tanda dan gejala sebagai berikut:

Bradikinesia (pergerakan lambat), hilang secara spontan.Tremor yang menetap 4-5 Hz.Tindakan dan pergerakan yang tidak terkontrol.Gangguan saraf otonom (sulit tidur,berkeringat,hipotensi ortostatik).Depresi, demensia.Wajah seperti topeng.

5.PEMERIKSAAN PENUNJANGCSS Biasanya dalam batas normal dapat menunjukkan sedikit peningkatan konsentrasi protein pencitranCT scan Hasil normal atau dapat menunjukkan atrofi sebral.MRI Untuk menyingkirkan penyebab lainDarah Hitung darah lengkap : anemia mikrositik ringan kadar obat serum untuk menyingkirkan Parkinsonisme akibat / obat penyekat dopaminPemerikasaan GI Hipomotilitas, pelambatan pengosongan lambung, sebagai derajat distensi usus.EEG Normal dengan perlambatan minimal pelambatan nyata atau sedang dan/atau disorganisasi (dengan demensia nyata atau bradikinensia )Sinar X tengkorak Pemeriksaan sineradiografik terhadap kemampuan menelan.

6.KOMPLIKASIKomplikasi terbanyak dan tersering dari penyakit Parkinson yaitu demensia, aspirasi, dan trauma karena jatuh.

7.PENATALAKSANAAN MEDISAntihistamin Terapi anti koligenergikAmantadin hidrokhloridaTerapi levodopaDerivat Ergoet-Angonis DopaminInhibitor MAO Antidepresan

ASKEP TEORITIS1.PENGKAJIAN

a.Identitas Klien. b.Keluhan Utama. c.Riwayat penyakit saat ini. d.Riwayat penyakit dahulu. e.Riwayat penyakit keluarga. f.Pengkajian psiko-sosio-spiritual

2.PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum Adanya perubahan pada tanda vital,yaitu bradikardi,hipotensi,dan penurunan frekuensi pernapasan.

B1 (Breathing) Inspeksi: penurunan kemampuan untuk batuk efektif, peningkatan produksi sputum,sesak napas,dan penggunaan otot bantu napas. Palpasi: ditemukan taktil premitus seimbang kanan dan kiri. Perkusi: ditemukan adanya suara resonan pada seluruh lapangan paru. Auskultasi: ditemukan bunyi napas tambahan seperti napas berbunyi, stridor, ronkhi.

B2 (Blood) Hipotensi postural.

B3 (Brain) Perubahan pada gaya berjalan,tremor secara umum pada seluruh otot,dan kaku pada seluruh gerakan.

Tingkat kesadaran Biasanya compos mentis

Pemeriksaan fungsi serebri Status mental: penurunan status kognitif, penurunan persepsi, dan penurunan memori baik jangka pendek dan memori jangka panjang.Pemeriksaan saraf kranialSistem motorikSistem Sensorik

DIAGNOSA KEPERAWATANHambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan dan kelemahan otot.Defisit perawatan diri yang berhubungan dengan kelemahan neuromuscular, menurunnya kekuatan, kehilangan kontrol otot/koordinasi.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungsn dengan termor, pelambatan dalam proses makan serta kesulitan menelan dan mengunyahKerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan volume bicara, perlambatan bicara, ketidakmampuan menggerakan otot-otot wajah.Koping individu tidak efektif berhubungan dengan depresi dan disfungsi karena perkembangan penyakit.

INTERVENSIHAMBATAN MOBILITAS FISIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAKUAN DAN KELEMAHAN OTOT (Arif Muttaqin, 2008)klien mampu melaksanakan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya.Kriteria:Klien dapat ikut serta dalam program latihan, tidak terjadi kontraktur sendi, bertambahnya kekuatan otot, dan klien menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas. INTERVENSIRASIONALKajian mobilitas yang ada dan observasi terhadap peningkatan kerusakan. Kaji secara teratur fungsi motorik.Mengetahui tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktivitasLakukan program latihan meningkatkan kekuatan otot.