power point makalah seminar bahasa
TRANSCRIPT
DISUSUN OLEHNAMA : DYAH NOVITASARIKELAS : 7HNPM : 10401364
1
Pendahuluan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan negara Indonesia sering mengalami
pasang surut dalam perkembangannya. Dewasa ini banyak sekali masyarakat yang belum
memahami tentang bahasa Indonesia secara sebenarnya yakni mengenali tata baku bahasa
Indonesia, Penggunaan EYD yang tepat, dll. Masyarakat baik itu pelajar, mahasiswa,
orang dewasa seakan menghiraukan dan sangat tidak peduli dengan kebenarannya. Hampir
seluruh masyarakat tidak berusaha untuk mencari tahu kebenarannya dan sekedar asal-
asalan saja.
Analisis kesalahan berbahasa pada spanduk, rekame , dan papan nama
Masyarakat bahkan pelajar yang masih rancu dalam menempatkan kata
dalam kalimat. Disadari atau tidak, penggunaan kata sering sekali tidak tepat dalam
penggunaannya. Disamping itu kerancuan pun kerap membingungkan masyarakat
dalam penggunaan bahasa baku. Masyarakat/pelajar sering kali tidak memperhatikan
apakah tulisannya sesuai aturan atau tidak. yang terpenting tujuan dan maksud mereka
tersampaikan. Selain itu ketidak pahaman penggunaan tanda baca, menyebabkan
banyak tulisan-tulisan di spanduk, papan nama, selembaran, dan mading. Banyak
ditemui kata yang tidak baku dan juga ditemukan kesalahan dalam penulisan tanda
baca yang tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Hal itulah yang
menyebabkan dalam sebuah tulisan kerap tidak sesuai dengan EYD ataupun bahasa
baku.
Analisis kesalahan berbahasa pada spanduk, rekame , dan papan nama
Landasan Teori
A. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Peranan bahasa yang utama adalah sebagai sarana komunikasi, sebagai alat penyampai
maksud dan perasaan seorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Disikapi dari sudut
ini, sudah baiklah bahasa seseorang apabila sudah mampu mengemban amanat tersebut. Namun,
mengingat bahwa situasi kebahasaan itu bermacam-macam adanya, tidak selamanya bahasa yang
baik itu benar, atau sebaliknya, tidak selamanya bahasa yang benar itu baik.
Demikian pula halnya dalam bahasa Indonesia, yakni bahasa Indonesia yang baik tidak
selalu benar dan bahasa Indonesia yang benar tidak selalu baik (Sloka, 2006:112). Sedangkan
menurut (Hasan Alwi, 2010:20). Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan atau
yang dianggap baku itulah yang merupakan bahasa yang benar. Kata-kata baku adalah kata-kata
yang standar sesuai dengan aturan kebahasaaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai
ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman.Analisis kesalahan berbahasa pada spanduk, rekame , dan papan nama
B. Kesalahan Berbahasa
Adalah penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tertulis yang menyimpang
dari faktor-faktor penentu berkomunikasi atau menyimpang dari kaidah tata bahasa
Indonesia.
C. Faktor Kesalahan Berbahasa
1. Terpengaruh bahasa yang lebih dahulu dikuasainya.
2. Kekurangpahaman pemakai bahasa terhadap bahasa yang dipakainya.
3. Pengajaran bahasa yang kurang tepat dan kurang benar.
Analisis kesalahan berbahasa pada spanduk, rekame , dan papan nama
Hasil Penelitian:
A. Kesalahan penggunaan kata “di”
Penulis spanduk iklan pada gambar diatas pasti tidak tahu ada
dua macam “di” dalam kalimat. “di” yang pertama
menunjukkan tempat, yang harus dituliskan terpisah dari kata
yang menunjukkan tempat. “di” yang kedua merupakan sebuah
awalan untuk sebuah kata kerja pasif, yang harus digabungkan
pada kata yang diawalinya.
Jadi kata depan “di” yang ada digambar itu harus digabung
menjadi “Dijual” karena kata “jual” merupakan kata kerja.
bilamana digabungkan dengan kata depan “di” maka kata
“jual” itu menjadi kata kerja pasif.Analisis kesalahan berbahasa pada spanduk, rekame , dan papan nama
7
Kata “apotik” yang dilingkari di atas adalah kata yang tidak baku. Seharusnya kata tersebut ditulis “apotek” yang merupakan kata bakunya.
Analisis kesalahan berbahasa pada spanduk, rekame , dan papan nama
Kata “bis” yang ada di Kamus Besar
Bahasa Indonesia edisi ke-3
menerangkan bahwa artinya pipa besar
oleh karena itu kata “bis” yang ada pada
gambar diatas adalah kata yang tidak
baku. Seharusnya kata “bis” itu diganti
menjadi kata “bus” yang artinya sebuah
kendaraan besar.
Analisis kesalahan berbahasa pada spanduk, rekame , dan papan nama
1. Kata “praktek” dan “jam” pada gambar di atas
merupakan kata yang tidak baku. Kata “praktek”
seharusnya ditulis “praktik” dan kata “jam”
menunjukan alat pengukur waktu seharusnya
ditulis “pukul”.
2. Tanda titik yang dilingkari warna biru di atas,
dalam penempatannya tidak tepat. Seharusnya
tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama. Jadi
tanda titik di atas seharusnya ditempatkan setelah
huruf “s” yang merupakan singkatan nama.
Berikut perbaikannya: “Ny. Arjanti S.”
Analisis kesalahan berbahasa pada spanduk, rekame , dan papan nama
Kalimat tersebut merupakan kalimat
ambigu. Kata “ES” dan “PANAS”
memiliki makna yang berlawanan.
Kalimat yang benar seharusnya “ ES
JERUK” atau “ TEH PANAS”.
Analisis kesalahan berbahasa pada spanduk, rekame , dan papan nama
Dari gambar di atas tampak tidak ada yang salah dalam
penulisannya. Akan tetapi bila kita lihat lagi dengan
saksama tanda garis miring yang diapit oleh dua kata itu.
Penulisannya memakai spasi, seharusnya baik kata yang
mendahulu tanda garis miring maupun kata yang sebelum
tanda garis miring, keduanya tidak menggunakan spasi.
Berikut usulan perbaikan: “cash/kredit” disamping itu
kata “kerdit” di atas seharusnya ditulis “credit” yang
merupakan bentuk pasangan kata dari “cash” yang
merupakan kata bahasa asing. Karena penulisan “kredit”
diatas adalah kata bahasa Indonesia.
Analisis kesalahan berbahasa pada spanduk, rekame , dan papan nama
Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan
keterangan atau penjelasan. Samahalnya dengan
tanda garis miring, tanda kurung pun bila mengapit
suatu kata. Menempatkannya tidak memakai spasi
baik diawal sebelum kata, maupun sesudah kata yang
diapit. Dari gambar di atas, jelas tanda kurung yang
mengapit kata “siang-siang” di atas itu, tidak tepat.
Sebaiknya tanda kurung itu tidak menggunakan spasi
baik sebelum kata “siang” maupun sesudah kata
“siang” yang diapitnya. Misalnya: (siang-siang).
Analisis kesalahan berbahasa pada spanduk, rekame , dan papan nama
13
Analisis kesalahan berbahasa pada spanduk, rekame , dan papan nama