potret retorika interpersonal pragmatik sang tokoh … fileyuyun arlindawati jurnal solusi, volume 2...

28
Yuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 70 POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH NOVEL MENGGENGGAM IMPIAN KARYA ENDIK KOESWOYO Yuyun Arlindawati SMP Negeri 3 Bojonegoro ABSTRAK Secara linguistik telah seringkali dijelaskan, bahwa bahasa merupakan sebuah sistem, artinya bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Di sisi lain bahasa juga bersifat dinamis, maksudnya, bahasa itu tidak terlepas dari berbagai kemungkinan perubahan yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan bentuk retorika interpersonal pragmatik, mendiskripsikan fungsi retorika interpersonal pragmatik dan mendiskripsikan strategi penyampaian retorika interpersonal pragmatik (RIP) antara tokoh dalam wacana percakapan novel Menggenggam Impian karya Endik Koeswoyo. Hasil yang diperoleh dalam penelitian adalah fungsi retorika secara retorik interpersonal pragmatic berupa tindak tutur retorik yang berbentuk lokusi yang memiliki bentuk ilokusi retorik, bentuk retorika interpersonal pragmatik didominasi oleh ranah sensualitas karena fungsi retorikanya sangat didominasi oleh retorika ekspresif dan strategi penyampaian retorika interpersonal pragmatik meliputi tindak tutur lokusi langsung dan tidak langsung. Kata kunci: novel, retorika interpersonal pragmatik, tindak tutur, strategi penyampaian

Upload: others

Post on 31-Aug-2019

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 70

POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK

SANG TOKOH NOVEL MENGGENGGAM IMPIAN

KARYA ENDIK KOESWOYO

Yuyun Arlindawati

SMP Negeri 3 Bojonegoro

ABSTRAK

Secara linguistik telah seringkali dijelaskan, bahwa

bahasa merupakan sebuah sistem, artinya bahasa itu dibentuk

oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat

dikaidahkan. Di sisi lain bahasa juga bersifat dinamis,

maksudnya, bahasa itu tidak terlepas dari berbagai kemungkinan

perubahan yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan bentuk

retorika interpersonal pragmatik, mendiskripsikan fungsi

retorika interpersonal pragmatik dan mendiskripsikan strategi

penyampaian retorika interpersonal pragmatik (RIP) antara

tokoh dalam wacana percakapan novel Menggenggam Impian

karya Endik Koeswoyo.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian adalah fungsi

retorika secara retorik interpersonal pragmatic berupa tindak

tutur retorik yang berbentuk lokusi yang memiliki bentuk ilokusi

retorik, bentuk retorika interpersonal pragmatik didominasi oleh

ranah sensualitas karena fungsi retorikanya sangat didominasi

oleh retorika ekspresif dan strategi penyampaian retorika

interpersonal pragmatik meliputi tindak tutur lokusi langsung

dan tidak langsung.

Kata kunci: novel, retorika interpersonal pragmatik, tindak

tutur, strategi penyampaian

Page 2: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 71

PENDAHULUAN

Percakapan interaksi yang dilakukan manusia bertujuan

untuk membangun suatu hubungan sosial dan untuk

mewujudkan peran dan eksistensinya merupakan suatu

kebutuhan hakiki yang tidak dapat dielakkan. Melalui

tuturannya, manusia menginginkan ide atau gagasannya dapat

diterima oleh orang lain, begitu pula sebaliknya terciptanya

hubungan saling pengertian satu sama lain, maka diperlukan

interaksi dan komunikasi verbal yang intensif ketika seorang

penutur menyampaikan pesan atau gagasannya kepada mitra

tutur, maka penutur tentu menginginkan agar mitra tutur dapat

sepenuhnya memahami pesan yang disampaikan penutur

melalui wacana yang dituturkan. Dengan demikian, tidak akan

terjadi salah paham dan penutur dengan mitra tutur dapat

memiliki konsep yang sama terhadap pesan dalam tuturan

tersebut sebagai proses tindak tutur yang dapat diterima satu

sama lain demi terwujudnya wacana retorika interaktif

komunikatif.

Tuturan antar tokoh yang berfungsi atau digunakan untuk

meminta secara wajar dan santun yang dinyatakan tokoh

terhadap tokoh dapat menunjukkan terciptanya hubungan

harmonis dan tidak menghambat pencapaian pemahaman

bersama selalu membutuhkan pola interaksi yang harmonis dan

secara pragmatik dan retorik dapat dipotret dalam bingkai proses

pengamatan tindak tutur timbal balik antara tokoh satu dan

tokoh lainya. Penggunaan tuturan tokoh satu terhadap tokoh

lainya yang demikian itu dapat dikatakan wajar dan alami

hubungan interaksi antara tokoh yang sedang berwacana.

Tuturan yang digunakan tokoh satu dan tokoh lain dalam

percakapan antara tokoh dapat berwujud direktif, deklaratif,

ekpresif, komisif dan asssertif. Penggunaan tindak tutur direktif

kepala tampak dalam upaya pimpinan dalam mengarahkan para

guru saat rapat berlangsung. Demikian pula sebalik percakapan

antar tokoh juga tampak menggunakan tindak tutur direktif

dalam percakapan dialogis antar tokoh. Artinya, para tokoh

dituntut untuk menggunakan tindak tutur atau menyatakan

Page 3: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72

maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau

bertanya dengan tuturan dalam berbagai bentuk (tuturan

deklaratif, interogatif dan imperatif) yang bakal terjadi ketika

antar tokoh saling berwacana. Dalam hal ini, tokoh satu dan

tokoh lainnya dituntut menggunakan tindak tutur dengan

memperhatikan prinsip kesopanan atau kehalusan bahasa untuk

menjalin hubungan baik atau harmonis sehingga terhindar dari

konflik, terjalin kerja sama, terjalin saling pengertian sehingga

komunikasi antara penutur dan mitra tutur dapat tetap

berlangsung persuasif dan menyenangkan sehingga menjadi

wacana komunikasi intensif para pembuat wacana dalam

membangun alur wacana novel yang dikisahkan menjadi model

interaksi intensif antara sang novelis dan penikmat novel.

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif

dengan setting alami yang berarti studi yang mencakup

penggunaaan dan pengumpulan berbagai data empirik yang bisa

dilakukan melalui interview, observasi dan interaksi, dalam hal

ini secara alami pula, Denzin & Lincoln dalam Murray

ditegaskan bahwa pendekatan deskriptif kualitatif selalu

mendasarkan hal-halyang bersifat fenomena dianalisis dan

dideskripsikan dan akhirnya disimpulkan berdasarkan temuan

dan analisis yang telah dilakukan.

Peneliti melakukan pembacaan dan penelahan secara

langsung dan alami baik yang menyangkut berbagai data yang

ada dalam sumber data sebagaimana yang telah ditetapkan

dalam fokus masalah. Selanjutnya dideskripsikan dan

diintreprestasikan, dan disimpulkan atas dasar trianggulasi yang

sudah dilakukan dari objek dan subjek penelitian ini,

sebagaimana pandangan yang dikemukakan oleh Bodgan dan

Taylor dalam Maleong yang menyarankan adanya proses

analisis ilmiah yang meliputi elaborasi, intepretasi, trianggulasi

dan konklusi data sarana retorika interpersonal pragmatik (RIP)

Page 4: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 73

antara tokoh dalam wacana percakapan yang dituangkan dalam

wacana antar tokoh dalam novel Menggenggam Impian karya

Endik Koeswoyo yang diselidiki.

Instrumen Penelitian

Instrumen didalam pandangan pendekatan penelitian

deskriptif kualitatif naturalistik tidak dipahami sebagai alat dan

sarana atau perlatan yang digunakan untuk mendapat data secara

akurat, tetapi yang dimaksud dengan di sini yaitu, peneliti itu

sendiri yang merupakan subjek dan pelaku langsung yang akan

sangat menentukan kualitas rancangan, teori, analisis dan

kesimpulan yang tepat dalam suatu komunitas tertentu dalam hal

ini percakapan langsung seperti rapat dinas misalnya yang akan

diteliti dalam proposal ini.

Sumber Data dan Data Penelitian

Penelitian ini diterapkan pada transkrip wacana sarana

retorika interpersonal pragmatik antara tokoh dalam wacana

percakapan yang dituangkan dalam novel Menggenggam Impian

karya Endik Koeswoyo.

Sebagai sumber data dan sekaligus sebagai data,

maksudnya ketika sumber data sudah ditelaah secara seksama

dan selanjutnya dilakukan kegiatan fragmentasi teks sesuai

dengan fokus masalah yang akan dianalisis yang meliputi

sarana retorika, stilistika dan amanah yang hendak diusung

oleh sang pengarang dalam rangka memberikan pencerahan

bagi pembaca dari sarana retorika interpersonal pragmatik

antara tokoh dalam wacana percakapan yang dituangkan tokoh

dalam novel Menggenggam Impian karya Endik Koeswoyo

tersebut.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang kami lakukan dengan cara

pembacaan yang intensif wawancara dengan pakar, pencatatan

data, dihimpun dan selanjutnya dianalisa dan dideskripsikan

sesuai dengan fokus masalah yang sedang dianalisis dari

transkrip wacana percakapan sarana retorika interpersonal

pragmatik (RIP) antara tokoh dalam wacana percakapan yang

Page 5: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 74

dituangkan dalam wacana antar tokoh dalam novel

Menggenggam Impian karya Endik Koeswoyo sebagai sumber

data.

Prosedur Analisa Data

Prosedur analisa data yaitu dengan cara mendeskripsikan

ketiga fokus permasalahan yang sudah ditetapkan, dan

selanjutnya di analisa dan di simpulkan, yang secara rinci dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Kegiatan reduksi data meliputi, selesksi, simplikasi,

abstraksi dan pemindahandata yang masih mentah dari catatan

yang dilakukan. Selanjutnya data diverifikasi menurut kelompok

data sesuai dengan fokus yang diteliti yaitu, memilih transkrip

wacana percakapan sarana retorika interpersonal pragmatikyang

dituangkankedalam slot-slot fragmen yang terkait dengan fokus

masalah data yang ada.Kegiatan ini meliputi presentasi data

yang sudah diperoleh berdasarkan masing-masing kelompok

fokus, disajikan dan dianalisa, dan selanjutnya disimpulkan

sesuai dengan fokus yang sudah ditetapkan, dalam bentuk tabel,

matrik, ataupun dalam bentuk penjelasan lainya

b. Verifikasi

Verifikasi dilakukan dalam rangka melakukan pemikiran

induktif untuk mendapatkan kesimpulan terakhir, yaitu dengan

cara “cross check” data satu dengan data yang lainya. Cara yang

lazim dipakai yaitu dengan sistem “trianggulasi”, yang meliputi

tiga tahapan. Tahapan pertama dengan cara membanding antara

data satu dengan data yang lain. Kedua, peneliti melakukan

trianggulasi personal dengan melibatkan pakar dan promoter

atau pembimbing agar setiap temuan data valid dan akurat, dan

bila mana perlu diadakan konsultasi untuk mendapatkan temuan

yang berkualitas secara akademis dari sarana retorika

interpersonal pragmatik (RIP) antara tokoh dalam wacana

percakapan yang dituangkan dalam wacana antar tokoh dalam

novel Menggenggam Impian karya Endik Koeswoyo. Ketiga

tahapan trianggulasi data, yaitu untuk memperoleh data yang

Page 6: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 75

akurat pada sumber datasarana retorika interpersonal pragmatik

dijelaskan dan disarankan oleh Miles dan Hubberman.

Teknik Analisa Data

Dilakukan dengan cara pembacaan intensif ditelaah

transkrip wacana percakapan sarana retorika interpersonal

pragmatik antara tokoh dalam wacana percakapan yang

dituangkan dalam wacana antar tokoh dalam novel

Menggenggam Impian karya Endik Koeswoyo yang

disempurnakan dengan fragmentasi, penyajian, diskusi dan

elaborasi dan pengintepretasian yang selanjutnya dideskripsikan

dan disimpulkan, jadi tidak melalui uji hipotesa terhadap teori

yang digunakan dan temuan yang diungkap.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Fungsi Retorika Antar Tokoh dalam Novel Menggenggam

Impian karya Endik Koeswoyo

a. Pembahasan

Fungsi retorika secara retorik interpersonal pragmatik

(RIP) antara tokoh dalam wacana tokoh yang dituangkan

dalam novel Menggenggam Impian karya Endik Koeswoyo

dengan pembahasan sebagai berikut:

F1 Han menarik nafas panjang. Ada senyum yang

mengembang dari bibirnya. Ada binary bahagia yang di

antarkan oleh seraut wajah ayu di hadapanya. Ada

keunikan yang membuat siapa saja akan betah duduk di

sana, apalagi dengan seorang yang begitu sempurna di

ciptakan sebagai wanita. Cerdas, pandai, camtik luar dan

dalam, keturunan keluarga terhormat, dan tentunya

seorang wanita karir. (M I, Koeswoyo Endik.Jogjakarta,

Maret 2011:14)

Berdasarkan fragmentasi F1 tersebut, sang tokoh

memfungsikan retorika interpersonal pragmatik kategori

retorika ekspresif karena sang tokoh Han mengekspresikan

suasana hati dan perasaannya berwujud menarik nafas

panjang dan senyum, ada binario bahagia. Tindakan tersebut

Page 7: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 76

merupakan tindak retorik ekspresif. Sementara ungkapan

yang dikemukakan oleh Ayu menggambarkan fungsi retorika

interpersonal pragmatik kategori deklaratif karena si Ayu

diceritakan sebagai sosok yang memiliki wajah bahagia

wanita cerdas, pandai, cantik luar dan dalam, keturunan

keluarga terhormat, dan tentunya seorang wanita karir.

Tindak tutur retori deklaratif karena ekspresi yang

dikemukakan menyatakan suatu kondisi seseorang yang

bersifat deklaratif dan sekaligus bersifat asertif karena sang

tokoh mempertegas kondisi sosok si Ayu.

F2 Persuntingku detik ini, aku menyambutnya dengan

sejuta kasih Aku rela, aku ikhlas untuk menjadi

pendampingmu. Aku ikhlas untuk selalu bersamamu

dalam suka maupun duka. Karen aku milikmu. Dan

hanya Dia yang bias memisahkan kita.(M I, Koeswoyo

Endik.Jogjakarta, Maret 2011: 20)

Fragmentasi kedua ini merupakan ungkapan retorik yang

berfungsi deklaratif dan ekspresif secara akumulatif. Disebut

demikian karena snag tokoh dalam hal ini menyatakan

tentang persuntingan, menyambutnya dengan sejuta kasih,

rela dan ikhlas untuk menjadi pendamping muikhlas untuk

selalu bersamamu dalam suka maupun duka. Karen aku

milikmu. Dan hanya Dia yang bisa memisahkan kita. Pilihan

diksi dari fregmentasi tersbut mengambarkan fungsi retorika

gabungan antara fungsi ekspresif dan deklaratif karena sang

tokoh menyatakan sekaligus mengungkapkan suasana hati

yang menggambarkan tentang rasa cinta yang disampaikan

kepada si Ayu dengan benar-benar ikhlas dan rela. Ia juga

menyatakan bahwa sang tokoh akan berpisah dan bertemu

karena Allah. Oleh karena itu, fungsi ekspresi yang

dinyatakan oleh sang tokoh menggambarkan ungkapan

deklaratif sekaligus ekspresif.

F3 Hanny…, jika memang semua harus seperti ini,

tetaplah senyum.yakinlah bahwa Tuhan Maha Adil.

Diapunya rencana di balik semuanya. Sebagai

Page 8: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 77

kekasihmu, aku meminta maaf atas keluargakuyang telah

begitu memusuhimu. Aku mohon sayangi mereka seperti

engkau menyayangiku. Sambutlah kemarahan mereka

dengan senyummu itu. Taklukan mereka dengan tatapan

matamu yang indah berbinar bening itu. (M I, Koeswoyo

Endik.Jogjakarta, Maret 2011: 20)

Pada fragmentasi 3 ini tergambar fungsi retorika yang

dimunculkan oleh sang tokoh berfungsi ekspresif dan

direktif, karena ditandaidengan adanya pilihan diksi yang

berfungsi mengungkap isi perasaan seperti memang semua

harus seperti ini, tetaplah senyum, yakinlah bahwa Tuhan

Maha Adil, mohon sayangi mereka seperti engkau

menyayangiku, Sambutlah kemarahan mereka dengan

senyummu itu. Taklukan mereka dengan tatapan matamu

yang indah berbinar bening itu. Fragmentasi klausa-klausa

tersebut di atas menggambarkan pernyataan ajakan yang

bersifat ajektif seperti ajakan tersebut bersifat ekspresif dari

sangtokoh oleh karenanya fungsi retorika yang digunakan

merupakan fungsi retorika ekspresif dan direktif yang datang

secara bersama-sama.

F4 Marilah kita melewatinya dengan pelan dan hati-hati.

Jika memang jalan kkita di tepi jurang, peganglah erat

tanganku, dan tataplah luruskedepan, jangan melihat ke

bawah sana yang penuh tebing terjal. (M I, Koeswoyo

Endik.Jogjakarta, Maret 2011: 20)

Fregmentasi keempat di atas secara verbal menunjukkan

berbagai diksi fungsi retorika direktif dalam bentuk kalimat

ajakan dan himbauan. Namun demikian, fungsi retorika

tersebut bisa dilihat dari fungsi ekspresif karena kalimat

tersebut bersifat ungkapan yang isinya menasihati sang

tokoh seperti pada klausa-klausa berikut:

Marilah kita melewatinya dengan pelan dan hati-hati. Jika

memang jalan kita di tepi jurang, peganglah erat tanganku,

Page 9: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 78

dan tataplah lurus kedepan, jangan melihat ke bawah sana

yang penuh tebing terjal.

Pada pernyataan ini sekalipun bersifat ajakan, namun bila

diamati dari sisi psikis merupakan refleksi sekaligus

nasihatdari lubuk hati yang paling dalam agar sang tokoh

tetap bersemangat dalam mengahadapi aneka ragam onak

dan duri tentang kehidupannya.

F5 Keyakinan itu ada kunci kemenangan sebelum perang.

Sembilan puluh pesen keyakinan dan cukup10 %

kemampuan. Sebuah semboyan untuk menutupi ketidak

mampuanya dalam mempelajari bahasa jepang. (M I,

Koeswoyo Endik.Jogjakarta, Maret 2011: 24)

Fregmentasi 5 menggambarkan fungsi retorika kategori

deklaratif karena sang tokoh mengungkapkan bahwa

Keyakinan itu ada kunci kemenangan sebelum perang.

Sembilan puluh persen keyakinan dan cukup10%

kemampuan. Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa fungsi

retorika yang ditunjukkan sang tokoh mengungkapkan

tentang keyakinan sangat ditentukan oleh kesungguhan dan

kemauan. Jika fungsi retorika itu berkonotasi menyatakan

sekaligus mengekspresikan tentang kemauan yang ada dari

dalam hati sang tokoh maka dipastikan sang tokoh

melakukan fungsi tindak retorik ganda yaitu fungsi retorik

deklaratif dan ekspresif.

F6 Sepi, heningdan tak ada sedikitpun suara. Langit

malam yang tak lagi perawan menemani lamunannya.

Langit itu telah tak lagi suci, begitu banyak manusia yang

merenggut kesucianya, dan memperkosa langit dengan

beribu ulah serakah. (M I, Koeswoyo Endik.Jogjakarta,

Maret 2011: 25)

Fragmentasi keenam menggambarkan dominasi fungsi

retorik ekspresif dan deklaratif. Ekspresif karena sang tokoh

mengekspresikan kondisi malam yang hening dengan

ungkapan-ungkapan sensual berupa pilihan diksi sepi,

Page 10: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 79

hening dan tak ada sedikitpun suara. Langit malam yang tak

lagi perawan menemani lamunannya. Langit itu telah tak lagi

suci, begitu banyak manusia yang merenggut kesucianya,

dan memperkosa langit dengan beribu ulah serakah. Fungsi

fragmentasi yang dikemukakan tokoh tersebut lebih

berfungsi ekspresif yang dideklarasikan secara tertulis

berupa pernyataan sebagaimana pekutipan tersebut. Oleh

karena itu, fungsi retorik yang disampaikan bernuansa ganda

pula., yaitu ekspresif dan deklaratif.

F7 Mas Supri sepertinya telah banyak meminum

minuman keras itu. Dia tampak sekali mengalami

perubahan perilaku. Perubahan fisiologis telah terjadi,

cara berjalan yang tidak mentap sempoyongan, mukanya

merah, dan cara menatapnya nanar, konsentrasinya juga

telah mulai hilang. (M I, Koeswoyo Endik.Jogjakarta,

Maret 2011: 26)

Fragmentasi ketujuh ini lebih didominasi fungsi retorik

ekspresif personal kategori deskriptif tentang tokoh

antagonis tentang keberadaan penyimpangan perilaku negatif

seperti Mas Supri sepertinya telah banyak meminum

minuman keras itu Dia tampak sekali mengalami perubahan

perilaku. Perubahan fisiologis telah terjadi, cara berjalan

yang tidak mentap sempoyongan, mukanya merah, dan cara

menatapnya nanar, konsentrasinya juga telah mulai hilang.

Fragmentasi tersebut menunjukkan pilihan diksi yang

menggambarkan tentang kondisi sang tokoh antagonis,

karena bersifat menggambarkan kondisi sang tokoh

antagonis, maka fungsi retorikanya lebih bernuansa

deskriptif.

F8 Siapa yang terkenaair bekas memandikan gong

tersebut bisa menjadi awet muda. Siraman Gong Kyai

Pradah mirip dengan ritual sekaten di Yogyakarta dan

Solo. Ritual siraman ini ternyata mempunyai aspek bisnis

yang cukup besar.Banyak pedagang yang memanfaatkan

acara ini untuk meraup keuntungan dari berbagai macam

Page 11: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 80

dagangan yang di gelar selama kurang lebih satu bulan

sebelum acara puncak. (M I, Koeswoyo Endik.Jogjakarta,

Maret 2011: 28)

Fragmen kedelapan ini memiliki fungsi retorika kategori

deklaratif. Adappun penanda fungsi deklaratif dimunculkan

beberapa diksi pada masing-masing klausa berikut ini yang

menyatakan sebuah opini sepertF8 Siapa yang terkenaair

bekas memandikan gong tersebut bisa menjadi awet muda.

Siraman Gong Kyai Pradah mirip dengan ritual sekaten di

Yogyakarta dan Solo. Ritual siraman ini ternyata

mempunyai aspek bisnis yang cukup besar. Banyak

pedagang yang memanfaatkan acara ini untuk meraup

keuntungan dari berbagai macam dagangan yang di gelar

selama kurang lebih satu bulan sebelum acara puncak.

F9 seperti beribu jarum yang menghujam pori-pori,

menembus hingga kulit terdalam.menggetarkan seluruh

badan. Belum lagi bunyi yang meraunng dari mesin

motor itu membelah kesunyian malam, memekakkan

telinga. (M I, Koeswoyo Endik. Jogjakarta, Maret 2011:

29)

Fungsi retorika kesembilan ini merupakan wacana retorik

kategori ekspresif sekaligus deskriptif karena klausa yang

dibangun berupa pilihan diksiyang mengekspresikan dan

mendeskripsikan suasana malam itu seperti pada klausa-

klausa berikut ini:

Seperti beribu jarum yang menghujam pori-por,

menembus hingga kulit terdalam menggetarkan seluruh

badan. Belum lagi bunyi yang meraunng dari mesin motor

itu membelah kesunyian malam, memekakkan telinga.

Berdasarkan klausa–klausa di atas mengekspresikan dan

mendeskripsikan tentang kondisi malam pada saat itu, oleh

karena itu fungsi tindak tutur berfungsi sebagai ekspresif dan

sekaligus berfungsi sebagai deklaratif.

Page 12: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 81

F10 Begini, Han. Pak Herman itu di suruh pak Djuari

untuk menakut-nakutimu! Dia di beri sejummlah uang

untuk memukulimu dan melarang kamu berhubungan

dengan indah. Untungnya, dia dating kesini dan ketemu

pak Yon sebelum ke rumahmu tadi. Kalau tidak ada pak

Yon, aku nggak tahu, Han. (M I, Koeswoyo

Endik.Jogjakarta, Maret 2011: 33)

Fragmentasi kesepuluh merupakan fungsi retorik kategori

direktif ekspresif dengan penanda diksi di suruh pak Djuari

untuk menakut-nakutimu! Dia di beri sejumlah uang untuk

memukulimu dan melarang kamu berhubungan dengan

indah. Sedangkan nuansa ekspresif diwakili oleh pilihan

diksi antara lain Untungnya, dia dating ke sini dan ketemu

pak Yon sebelum ke rumahmu tadi. Kalau tidak ada pak

Yon, aku nggak tahu, Han.

F11 “ Aduh, gimana ya,pak? Saya besok masih ujian!

Tiga hari baru selesai,” Jawab Han memberikan sebuah

penjelasan dalam gelisahnya yang semakin menjadi.

“Heh! Kamu ini di beri hati malah minta tahi! Mau

mampus sekarang?” hardik Herman sambil berdiri. (M I,

Koeswoyo Endik.Jogjakarta, Maret 2011: 35)

Fragmen kesebelas ini merupakn kategori fungsi kategori

retorik ekspresif persuasif. Disebut kategori demikian karena

sang tokoh mengekspresikan kata-kata berupa Aduh, gimana

ya, pak? Saya besok masih ujian! Tiga hari baru selesai,”

Jawab Han memberikan sebuah penjelasan dalam gelisahnya

yang semakin menjadi. Demikian juga sub fragmen berikut

ini :“Heh! Kamu ini di beri hati malah minta tahi! Mau

mampus sekarang?” hardik Herman sambil berdiri. Ekspresif

karena dia menyatakan ungkapan-ungkapan yang berupa

retorik yang mengekspresikan kejengkelannya terhadap Han

sebagai lawan bicara.

Untuk fragmen berikutnya dapat dilihat pada penelitian

ini.

Page 13: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 82

b. Temuan

Hasil dari analisa fragmen diatas didapatkan hasil

sebagai berikut:

Tabel 1 Fungsi retorik sang tokoh

Sumber: Analisa fragmen

Fragmentasi Direktif Ekspresif Deklaratif Persuasif

F1 √ √

F2 √ √

F3 √ √

F4 √ √

F5 √ √

F6 √ √

F7 √ √

F8 √

F9 √ √

F10 √ √

F11 √ √

F12 √ √

F14 √ √

F15 √ √

F16 √ √

F17 √

F18 √

F19 √ √

F20 √ √

Jumlah 3 18 15 1

Fungsi Retorik Sang Tokoh

Page 14: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 83

Gambar 1 Tabulasi temuan fungis retorika para tokoh. Sumber: Analisa fragmen

Berdasarkan temuan di atas, maka fungsi retorika tokoh

novel Mengenggam Impian karya Endik Koeswoyo bahwa

retorika sang tokoh terutama Han yang paling dominan adalah

fungsi retorika ekspresif yang bererti wacana retorika yang

dimunculkan lebih didominasi dengan ungkapan yang berasal

ari hati. Dengan demikian, retorika sang tokoh utama

didominasi oleh ranah sensualitas karena fungsi retorikanya

sangat didominasi oleh etorika ekspresif.

Demikian juga fungsi –fungsi retorika sang tokoh yang

paling dominan berikutnya yaitu deklaratif yang berarti fungsi

retorika sang tokoh bersifat pernyataan tentang seseorang

maupun tentang kondisi ligkungan. Sedangkan urutan

berikutnya adalah direktif yang berarti fungsi komando, ajakan,

dan perintah juga turut mendominasi dan yang paling terbatas

adalah fungsi retorik persuasif yang diawali hanya satu fragmen.

Dengan demikian, dapat diinterprentasikan bahwa fungsi

retorika dalam novel menggenggam Impian sangat didominasi

oleh fungsi retorika kategori ekspresif dan deklaratif, sehingga

retorika yang dimunculkan lebih menyentuh pada persoalan hati,

rasa, dan ekspresi. Dengan kata lain, isi teks dipastikan lebih

Page 15: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 84

menyentuh sensualitas dan sikap sang tokoh dalam novel

Menggenggam Impian.

Bentuk Retorika

a. Pembahasan

Bentuk retorika yang digunakan oleh para tokoh tidak

terlepas dari terima tindak tutur yang dikemukakan oleh

Austin yaitu: lokusi, ilokusi dan perlokusi.

Lokusi merupakan wujud tindak tutur yang dikemukakan

oleh para tokoh dalam novel itu, sedangkan ilokusi

merupakan maksud dan makna dari tindak tutur yang

dikemukakan oleh tokoh dan perlokusi merupakan efek

tindak tutur yang harus diwujudkan dan ditindaklanjuti oleh

pendengar atau lawan tindak tutur. Dengan demikian aplikasi

bentuk tindak tutur dapat dielaborasikan sebagai berikut:

F1 Han menarik nafas panjang. Ada senyum yang

mengembang dari bibirnya. Ada binary bahagia

yang di antarkan oleh seraut wajah ayu di

hadapanya. Ada keunikan yang membuat siapa saja

akan betah duduk di sana, apalagi dengan seorang

yang begitu sempurna diciptakan sebagai wanita.

Cerdas, pandai, cantik luar dan dalam, keturunan

keluarga terhormat, dan tentunya seorang wanita

karir. (M I, Koeswoyo Endik.Jogjakarta, Maret 2011

14)

Berdasarkan kutipan fragmen 1 Sang tokoh Han menarik

nafas panjang. Ada senyum yang mengembang dari bibirnya.

Ada binar bahagia yang di antarkan oleh seraut wajah ayu di

hadapanya. Ada keunikan yang membuat siapa saja akan

betah duduk di sana, apalagi dengan seorang yang begitu

sempurna diciptakan sebagai wanita. Cerdas, pandai, cantik

luar dan dalam, keturunan keluarga terhormat, dan tentunya

seorang wanita karir. Merupakan tindak tutur retorik yang

berbentuk lokusi yang memiliki bentuk ilokusi retorik bahwa

sang tokoh Han merasa sangat senang dan kagum terhadap

Page 16: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 85

kecantikan wanita yang dikaguminya, dengan kata lain

ilokusi dari tindak tutur Han menggambarkan perasaan Han

yang lagi jatuh cinta terhadap wanita cantik, cerdas, dan

pandai, dengan kata lain bentuk tindak tutur retorika yang

disampaikan sang tokoh meliputi tindak tutur lokusi dan

ilokusi.

F2 Persuntingku detik ini, aku menyambutnya dengan

sejuta kasih Aku rela, aku ikhlas untuk menjadi

pendampingmu. Aku ikhlas untuk selalu bersamamu

dalam suka maupun duka. Karen aku milikmu. Dan

hanya Dia yang bisa memisahkan kita.(M I, Koeswoyo

Endik.Jogjakarta, Maret 2011: 20)

Berdasarkan kutipan fragmen 2 menunjukkan bentuk

lokusi dan ilokusi serta perlokusi. Lokusi retorika yaitu apa

yang dikatakan oleh Han terhadap kekasihnya yang dapat

dikutip kembali sebagai berikut: “Persuntingku detik ini, aku

menyambutnya dengan sejuta kasih Aku rela, aku ikhlas

untuk menjadi pendampingmu. Aku ikhlas untuk selalu

bersamamu dalam suka maupun duka. Karena aku milikmu.

Dan hanya Dia yang bisa memisahkan kita. Adapun ilokusi

retorika merupakan makna dan maksud apa yang dikatakan

Han yaitu yang pada intinya seorang tokoh Han akan

membangun sejuta kasih dengan penuh keralaan dan

keihlasan yang siap mendampingi kasihnya dimana saja dan

kapan saja. Namun demikian kalau Tuhan mentakdirkan

lain, maka tidak menutup kemungkinan sang tokoh Han akan

menyusuri perubahan itu sesuai dengan irodah takdir-Nya.

Adapun perlokusi tindak tersebut menggambarkan makna

bahwa kekasihnya pun juga seharusnya dengan ikhlas

menerima cinta Han dan bagi pembacapun seharusnya dapat

memprediksi bahwa percintaan Han dan kekasihnya akan

berjalan lancar dan alami manakala didasari ketulusan dan

keikhlasan, dengan kata lain tindak retorik sang tokoh Han

dapat digolongkan menjadi 3 bentuk; tindak retorik lokusi,

ilokusi dan perlokusi.

Page 17: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 86

F3 Hanny…, jika memang semua harus seperti ini,

tetaplah senyum.yakinlah bahwa Tuhan Maha Adil.

Diapunya punya rencana di balik semuanya. Sebagai

kekasihmu, aku meminta maaf atas keluargakuyang

telah begitu memusuhimu. Aku mohon sayangi mereka

seperti engkau menyayangiku. Sambutlah kemarahan

mereka dengan senyummu itu. Taklukan mereka

dengan tatapan matamu yang indah berbinar bening

itu. (M I, Koeswoyo Endik.Jogjakarta, Maret 2011:

20)

Berdasarkan kutipan fragmen 3 tersebut bentuk retorika

tindak tutur sang tokoh Han meliputi tindak tutur lokusi,

ilokusi dan perlokusi. Lokusi merupakan apa yang dikatakan

oleh Han terhadap Hanny yaitu, “Hanny…, jika memang

semua harus seperti ini, tetaplah senyum.yakinlah bahwa

Tuhan Maha Adil. Diapunya punya rencana di balik

semuanya. Sebagai kekasihmu, aku meminta maaf atas

keluargakuyang telah begitu memusuhimu. Aku mohon

sayangi mereka seperti engkau menyayangiku. Sambutlah

kemarahan mereka dengan senyummuitu. Taklukan mereka

dengan tatapan matamu yang indah berbinar bening itu.”.

Adapun maksud tindak sang tokoh Han terhadap Hanny

memiliki makna ilokusi bahwa Han menasehati sang

kekasihnya Hanny agar bisa memanajemeni makna cinta, di

satu sisi mencintai Han, dan sisi lain bisa mencintai

keluarganya meskipun mendapatkan berbagai cercaan iapun

harus percaya pada takdir dan ujian dari Tuhannya. Atas

dasar kepiawaian sang tokoh Hanny kekasih Han

meyakinkan bahwa suatu saat akan ada jalan keluar terkait

dengan lika-liku kehidpuan percintaan Han dengan si Hanny.

Sang tokoh Han memberikan penguatan kepada tokoh

Hanny yang merupakan kekasihnya bahwa apapun yang

terjadi pada dirinya harus dihadapi dengan tabah dan ikhlas

sekalipun pahit adanya. Adapun perlokusi menginginkan

adanya proses perubahan tingkah laku sang Hanny agar ia

mampu menghadapi himpitan dari keluarganya yang tidak

menyetujui pernikahannya dengan Han. Inti perlokusi retorik

Page 18: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 87

sang tokoh menginginkan sang tokoh Hanny agar memiliki

keteguhan dan ketetapan pendirian sekalipun orang tuanya

tidak menyetujui atas pernikahannya inti dari permasalahan

percintaan antara Hanny dan Han merupakan perlokusi agar

Hanny tetap tegar dan ikhlas mencintai Han di satu sisi dan

mencintai keluarganya di sisi lain.

F4 Marilah kita melewatinya dengan pelan dan hati-

hati. Jika memang jalan kita di tepi jurang, peganglah

erat tanganku, dan tataplah luruskedepan, jangan

melihat ke bawah sana yang penuh tebing terjal. (M I,

Koeswoyo Endik.Jogjakarta, Maret 2011: 20)

Berdasarkan kutipan fragmen 4 tersebut bentuk retorika

tindak tutur sang tokoh Han meliputi tindak tutur lokusi,

ilokusi, dan perlokusi. Lokusi merupakan apa yang

dikatakan oleh Han terhadap Hanny yaitu, “Marilah kita

melewatinya dengan pelan dan hati-hati. Jika memang jalan

kita di tepi jurang, peganglah erat tanganku, dan tataplah

luruskedepan, jangan melihat ke bawah sana yang penuh

tebing terjal.”. Maksud dari metaforik sang tokoh Han yang

sampaikan pada Hanny kekasihnya terkandung maksud agar

Hanny lebih sabar, tabah, dan memandang kenyataan hidup

yang pahit ini dengan penuh harapan ke depan bahwa

kebahagiaan ini akan datang manakala onak dan duri di awal

percintaan dengan Han ini dilaluinya dengan berorientasi

masa depan sang Hannya harus mampu memaknai berakit-

rakit dahulu lalu berenang-renang ketepian, hidup ini

memang sakit di awal dan kebahagiaan akan hadir kemudian

kalau kita memang menghadapi dengan sabar dan ikhlas.

Kutipan fragmen 4 mengandung perlokusi agar si Hanny

tetap bersabar dalam menghadapi ujian di awal

pernikahannya semakin sabar ia menghadapinya dipastikan

semakin sukses dalam menjalin rumah tangganya,

sebaliknya semakin galau dan tidak sabar dipastikan akan

datang penderitaan dan pada akhirnya dipastikan akan terjadi

perceraian. Dengan demikian, dengan bentuk retorika tindak

Page 19: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 88

tutur fragmatik para tokoh meliputi lokusi, ilokusi, dan

perlokusi.

F5 Keyakinan itu ada kunci kemenangan sebelum

perang. Sembilan puluh pesen keyakinan dan cukup10

% kemampuan. Sebuah semboyan untuk menutupi

ketidakmampuannya dalam mempelajari bahasa

jepang. (M I, Koeswoyo Endik.Jogjakarta, Maret

2011: 24)

Berdasarkan kutipan fragmen 5 tersebut bentuk retorika

tindak tutur sang tokoh Han meliputi tindak tutur lokusi,

ilokusi, dan perlokusi. Lokusi merupakan apa yang

dikatakan oleh Han terhadap Hanny. Adapun rincian

lokusinya yaitu, “Keyakinan itu ada kunci kemenangan

sebelum perang. Sembilan puluh pesen keyakinan dan

cukup10 % kemampuan. Sebuah semboyan untuk menutupi

ketidakmampuannya dalam mempelajari bahasa jepang.”.

Maksud ilokusi atau retorika tersebut yaitu sang han

memotivasi dirinya sendiri atau orang lain agar hidup itu

tidak perlu ragu dan harus yakin-seyakinnya bahwa usaha itu

sangat didominasi oleh keyakinan, semakin percaya semakin

pasti bahwa keyakinan akan menjamin keberhasilan setiap

usaha. Adapun perlokusi retorik tersebut sang tokoh

menginginkan pada siapa saja termasuk pembaca agar hidup

selalu penuh percaya diri dan keyakinan yang kuat untuk

menjadi seorang yang sukses dalam mempelajari atau

mewujudkan cita-cita, artinya dia tidak perlu minder, putus

asa, rendah diri, namun ia harus percaya diri, semangat, dan

tidak pantang menyerah.

F6 Sepi, heningdan tak ada sedikitpun suara. Langit

malam yang tak lagi perawan menemani lamunannya.

Langit itu telah tak lagi suci, begitu banyak manusia

yang merenggut kesucianya, dan memperkosa langit

dengan beribu ulah serakah. (M I, Koeswoyo

Endik.Jogjakarta, Maret 2011: 25)

Page 20: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 89

Berdasarkan kutipan fragmen 6 tersebut bentuk retorika

tindak tutur sang tokoh Han meliputi tindak tutur lokusi,

ilokusi, dan perlokusi. Dengan uraian bahwa fargmen 6

tersebut memiliki lokusi yaitu, “Sepi, hening dan tak ada

sedikitpun suara. Langit malam yang tak lagi perawan

menemani lamunannya. Langit itu telah tak lagi suci, begitu

banyak manusia yang merenggut kesucianya, dan

memperkosa langit dengan beribu ulah serakah.”. Adapun

ilokusi sang tokoh Han menggambarkan bahwa kondisi

kehidupan yang dihadapinya sekarang ini sudah tidak alami,

status sosial sudah rusak, alampun juga rusak,

terkontaminasi oleh perilaku manusia yang serakah, artinya

kehidupan yang dialami sang Han memang tidak seperti

kehidupan pada zaman dulu dimana manusia masih

berperilaku sanak, menghormati orang, dan ringan untuk

membantu lainnya. Kehidupan sekarang sudah berubah

menjadi kehidupan patembayan dan kompetisi berat dalam

hidup ini. Sang tokoh menggambarkan suasa sosial saat

inidengan menggunakan bahasa metaforik, “Langit malam

yang tak lagi perawan menemani lamunannya. Langit itu

telah tak lagi suci, begitu banyak manusia yang merenggut

kesuciannya, dan memperkosa langit dengan beribu ulah

serakah.” Petikan tersebut secara hakiki menggambarkan

tentang kondisi sosial yang menghimpit Han dan tidak

bersahabat lagi untuk mewujudkan impiannya sebagaimana

judul novelnya menggenggam impian. Sedangkan perlokusi

dari kutipan tersebut nampaknya sang tokoh ingin

membangun kesadaran betapa pentingnya membangun

kesadaran sosial di tengah-tengah panatnya persaingan hidup

yang kian ketat. Dengan kata lain, dengan bentuk retorika

tindak tutur fragmatik para tokoh meliputi lokusi, ilokusi,

dan perlokusi.

Untuk bentuk retorika selanjutnya dapat dilihat pada

Penelitian ini.

Page 21: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 90

b. Temuan

Tabel 2 Bentuk Retorik Sang Tokoh

Sumber: Analisa fragmen

Fragmentasi Lukosi Ilokusi Perlokusi

F1 √ √

F2 √ √ √

F3 √ √ √

F4 √ √ √

F5 √ √ √

F6 √ √ √

F7 √ √ √

F8 √ √ √

F9 √ √ √

F10 √ √ √

F11 √ √ √

F12 √ √ √

F14 √ √ √

F15 √ √ √

F16 √ √ √

F17 √ √ √

F18 √ √ √

F19 √ √ √

F20 √ √ √

Jumlah 18 18 18

Bentuk Retorik Sang Tokoh

Page 22: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 91

Gambar 2 Bentuk retorik sang tokoh Sumber: Analisa fragmen

Semua fragmentasi satu sampai dua puluh

menunjukkan berbagai bentuk retorika yang digunakan oleh

paratokoh memenuhi bentuk rtorik yang disarankan oleh

Austin yang berupa tindak tutur retorika lukosi, ilokosi, dan

perlokosi. Lokosi adalah apa yang dikatakan oleh para

tokoh, sedangkan ilokosi adalah makna dan maksud yang

dikatakan oleh retorika para tokoh, sedangkan perlokosi

adalah bentuk retorika yang diinginkan oleh tpara tokoh

yang berupa proses perubahan tingkah laku dan dampak apa

yang dikatakan oleh sang tokoh terhadap tokoh lain ataupun

partisipan lain yaitu pembaca atau pendengar (jika ada).

Strategi Retorika Interpersonal Para Tokoh Novel

Menggenggam Impian

Secara garis besar strategi retoriksa yang digunakan para

tokoh menggambarkan dua model strategi yaitu strategi

langsung dan tidak langsung. Strategi retorika langsung apabila

sang tokoh menggunakan model retorika kelangsungan retorika

jelas, lugas, dan mudah dipahami secara kebahasaan sehingga

tidak perlu ditafsirkan dengan menggunakan strategi lapis sastra.

Sedangkan, strategi retorika tidak langsung merupakan wacana

retorika yang menggunakan gaya tuturan ketidaklangsungan

yang berupa pilihan diksi kusus atau berupa majas yang

merupakan figurative language ketidaklangsungan. Wacana

Page 23: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 92

yahg demikian harus menggunakan strategi pemaknaan

kesastraan terkait dengan apa dan bagaimana maksud ujaran

yang diungkapkan oleh sang tokoh. Adapun pembahasan yang

terkait dengan strategi retorika sang tokoh sebagai berikut:

a. Pembahasan

F1 Han menarik nafas panjang. Ada senyum yang

mengembang dari bibirnya. Ada binary bahagia

yang di antarkan oleh seraut wajah ayu di

hadapanya. Ada keunikan yang membuat siapa saja

akan betah duduk di sana, apalagi dengan seorang

yang begitu sempurna di ciptakan senbagai wanita.

Cerdas, pandai, cantik luar dan dalam, keturunan

keluarga terhormat, dan tentunya seorang wanita

karir. (M I, Koeswoyo Endik.Jogjakarta, Maret 2011

14)

Berdasarkan kutipan fragmen 1 Sang tokoh Han menarik

nafas panjang. Ada senyum yang mengembang dari bibirnya.

Ada binary bahagia yang di antarkan oleh seraut wajah ayu di

hadapanya. Ada keunikan yang membuat siapa saja akan

betah duduk di sana, apalagi dengan seorang yang begitu

sempurna di ciptakan senbagai wanita. Cerdas, pandai,

camtik luar dan dalam, keturunan keluarga terhormat, dan

tentunya seorang wanita karir. Merupakan strategi tindak

tutur retorik yang berbentuk lokusi langsung dan tidak

langsung. Bentuk tidak langsung terdapat pada diksi di

antarkan oleh seraut wajah ayu, menarik nafas, ada binar

bahagia, dan mengembang dari bibirnya. Sedangkan bentuk

langsung terdapat pada diksi Ada keunikan yang membuat

siapa saja akan betah duduk di sana, seorang yang begitu

sempurna di ciptakan senbagai wanita, keturunan keluarga

terhormat, dan seorang wanita karir

F2 Persuntingku detik ini, aku menyambutnya dengan

sejuta kasih Aku rela, aku ikhlas untuk menjadi

pendampingmu. Aku ikhlas untuk selalu bersamamu

dalam suka maupun duka. Karena aku milikmu. Dan

Page 24: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 93

hanya Dia yang bisa memisahkan kita.(M I, Koeswoyo

Endik.Jogjakarta, Maret 2011: 20)

Berdasarkan kutipan fragmen 2 menunjukkan bentuk

lokusi dan ilokusi serta perlokusi. Lokusi retorika yaitu apa

yang dikatakan oleh Han terhadap kekasihnya yang dapat

dikutip kembali sebagai berikut: “Persuntingku detik ini, aku

menyambutnya dengan sejuta kasih Aku rela, aku ikhlas

untuk menjadi pendampingmu. Aku ikhlas untuk selalu

bersamamu dalam suka maupun duka. Karen aku milikmu.

Dan hanya Dia yang bisa memisahkan kita.”. Adapun strategi

ilokusi retorika langsung yaitu terdapat pada diksi Aku ikhlas

untuk selalu bersamamu dalam suka maupun duka, dan hanya

Dia yang bisa memisahkan kita. Sedangkan strategi retorik

yang tidak langsung terdapat pada diksi aku menyambutnya

dengan sejuta kasih. Aku rela, menjadi pendampingmu.

Ketidaklangsungan ungkapan para tokoh menggunakan gaya

bahasa hiperbola pada pilihan kata sejuta kasih dan sekaligus

menggunakan gaya bahasa metAforik pada kata menjadi

pendamping.

Untuk Strategi retorika interpersonal selanjutnya dapat

dilihat pada Penelitian.

b. Temuan

Tabel 3 Strategi retorik sang tokoh

Sebagaimana ada dihalaman selanjutnya

Page 25: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 94

Sumber: Analisa fragmen

Fragmentasi LangsungTidak

Langsung

F1 √ √

F2 √ √

F3 √ √

F4 √ √

F5 √ √

F6 √ √

F7 √ √

F8 √ √

F9 √ √

F10 √ √

F11 √ √

F12 √ √

F14 √ √

F15 √ √

F16 √ √

F17 √ √

F18 √ √

F19 √ √

F20 √ √

Jumlah 18 18

Strategi Retorik Sang Tokoh

Page 26: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 95

Gambar 3 Strategi retorik sang tokoh Sumber: Analisa fragmen

KESIMPULAN

Atas dasar hasil analisis dan temuan Penelitian ini maka

dapat disimpulkan bahwa:

a. Fungsi retorika secara retorik interpersonal pragmatik (RIP)

antara tokoh dalam wacana percakapan yang dituangkan

dalam wacana antar tokoh dalam novel Menggenggam

Impian karya Endik Koeswoyo berupa tindak tutur retorik

yang berbentuk lokusi yang memiliki bentuk ilokusi retorik

bahwa sang tokoh Han merasa sangat senang dan kagum

terhadap kecantikan wanita yang dikaguminya, dengan kata

lain ilokusi dari tindak tutur Han menggambarkan perasaan

Han yang lagi jatuh cinta terhadap wanita cantik, cerdas dan

pandai, dengan kata lain bentuk tindak tutur retorika yang

disampaikan sang tokoh meliputi tindak tutur lokusi dan

ilokusi.

b. Bentuk retorika interpersonal pragmatik antar tokoh yang

digunakan dalam novel Menggenggam Impian karya Endik

Koeswoyo retorika sang tokoh utama didominasi oleh ranah

sensualitas karena fungsi retorikanya sangat didominasi oleh

retorika ekspresif. Demikian juga fungsi-fungsi retorika sang

tokoh yang paling dominan berikutnya yaitu deklaratif yang

Page 27: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 96

berarti fungsi retorika sang tokoh bersifat pernyataan tentang

seseorang maupun tentang kondisi ligkungan. Sedangkan

urutan berikutnya adalah direktif yang berarti fungsi

komando, ajakan dan perintah juga turut mendominasi dan

yang paling terbatas adalah fungsi retorik persuasif yang

diawali hanya satu fragmen. Dengan demikian, dapat

diinterpresentasikan bahwa fungsi retorika dalamnovel

Menggenggam Impian sangat didominasi oleh fungsi

retorika kategori ekspresif dan deklaratif, sehingga retorika

yang dimunculkan lebih menyentuh pada persoalan hati, rasa

dan ekspresi. Dengan kata lain, isi teks dipastikan lebih

menyentuh sensualitas dan sikap sang tokoh dalam novel

Menggenggam Impian.

c. Strategi penyampaian retorika interpersonal pragmatik yang

diwacanakan antar tokoh dalam novel Menggenggam Impian

karya Endik Koeswoyo bentuk strategi retorika meliputi

tindak tutur lokusi langsung dan tidak langsung. Strategi

retorika langsung terdapat pada pilihan diksi. Dari sisi

jendela itu, Han mengintip dunia luar. Sedangkan bentuk

strategi tidak langsung terdapat pada pilihan kata yang

diungkap secara tidak langsung dengan memanfaatkan gaya

penuturan metaforis.

DAFTAR PUSTAKA

Austin, J.L, How to Do Things with Words (ed. J.O. Urmson),

New York: Oxford University Press, 1962.

Crystal, David, A Dictionary of Linguisticsand Phonetics.

Oxford: Basil Blackwell Ltd, 1991.

Fowler, R. Power. Dalam van Dijk, T.(Ed.), Handbook of

Discourse Analysis Proses Produksi, 1985.

Halliday, M.A.K. & Hasan, R, Bahasa, Konteks, dan Teks:

Aspek-Aspek Bahasa dalam Pandangan Semiotik Sosial

(Terjemahan oleh Barori Tou), Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press, 1992.

Page 28: POTRET RETORIKA INTERPERSONAL PRAGMATIK SANG TOKOH … fileYuyun Arlindawati Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 72 maksud seperti menyampaikan pendapat, menanggapi atau bertanya dengan

Yuyun Arlindawati

Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 97

Kridalaksana, Harimurti, Kamus Linguistik, Jakarta: PT

Gramedia, 1984.

Hymes, Dell, Foundation in Sociolinguistics: An Ethnographic

Approach, Philadelphia: University of Pennsylvania

Press, 1976.

Leech, Geoffrey. (Terjemahan M.D.D. Oka), Prinsip-prinsip

Pragmatik, Jakarta: Universitas Indonesia, 1993.

M. (Eds.), Texts and Practices: Reading in Critical Discourse

Analysis, London: Routledge.

Makkai, V.B., & Heilmann, L. (Eds.), Linguistics at the

Crossroads, Padova: Tipografia-La Garangola.

Richards, Jack dkk., Longman Dictionary of Applied Linguistics,

Longman: Longman Group UK Limited, 1989.

Santoso, A., Paradigma Kritis dalam Kajian Kebahasaan

Bahasa dan Seni Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan

Pengajarannya, Jakarta: Penerbit Wedatama Widya

Sastra (WWS), 2000.

Santoso, Jejak Halliday Dalam Linguistik Kritis 15 Volume 4:

Discourse Analysis in Society, London: Academic Press.

Searle, John, Speech Acts, Cambridge: Cambridge University

Press, 1969.

Sutjaja, IG.M. 1990. Perkembangan TeoriM.A.K. Halliday.

Dalam Kaswanti Purwo,B. (Ed.), PELLBA 3: Pertemuan

LinguistikLembaga Bahasa Atma Jaya Ketiga(hlm. 59 89).

Yogyakarta: PENERBITKANISIUS.Theory. Dalam Makkai, A.