potensi ekstrak protein kasar ikan gabus channa … · hypertentive drug, captopril. key words:...

53
POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS (Channa striata) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DAN ANTIHIPERTENSI AYU RATIH PURNAMASARI DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

Upload: phamminh

Post on 02-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

1

POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS

(Channa striata) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DAN

ANTIHIPERTENSI

AYU RATIH PURNAMASARI

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 2: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

2

Page 3: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

1

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Potensi Ekstrak Protein

Kasar Ikan Gabus (Channa striata) sebagai Antioksidan dan Antihipertensi adalah

benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan

dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2016

Ayu Ratih Purnamasari

C34110063

.

*Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak

luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait

Page 4: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

2

Page 5: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

1

ABSTRAK

AYU RATIH PURNAMASARI. Potensi Ekstrak Protein Kasar Ikan Gabus (Channa striata)

sebagai Antioksidan dan Antihipertensi. Dibimbing oleh MALA NURILMALA dan

EKOWATI CHASANAH.

Ikan gabus (Channa striata) merupakan jenis ikan air tawar yang saat ini sudah dapat

dibudidayakan. Ikan gabus mempunyai potensi sebagai sumber biofarmaka. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak protein kasar ikan gabus alam dan budidaya

sebagai antioksidan dan antihipertensi. Metode ini dilakukan dengan mengukur kadar protein

dengan metode Bradford, identifikasi profil protein dengan metode SDS-PAGE, aktivitas

antioksidan dengan metode FRAP dan antihipertensi dengan penghambatan ACE. Penelitian

ini menggunakan uji T independen untuk menguji pengaruh perbedaan jenis ikan alam dan

budidaya terhadap komposisi proksimat, kadar protein, aktivitas antioksidan dan

antihipertensi. Konsentrasi protein ikan gabus budidaya (2,33±0,081 mg/mL) dan ikan gabus

alam (2,07±0,058 mg/mL). Profil protein dari ikan menunjukkan kesamaan dengan jumlah

pita hasil elektroforesis sebanyak 17 pita. Aktivitas antioksidan ekstrak protein ikan gabus

alam (83,73±0,613 µMol/ml) memiliki perbedaan yang nyata dengan ikan gabus budidaya

(92,77±1,600 µMol/ml). Ekstrak protein kasar ikan gabus budidaya (96,18±1,369%)

memiliki penghambatan ACE tidak berbeda nyata dengan ikan gabus alam (8,76±1,819%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan gabus alam dan budidaya mempunyai

kemampuan sebagai antioksidan lemah dan antihipertensi dengan kekuatan sebesar 1/10

kekuatan obat antihipertensi komersial, kaptopril.

Kata kunci: ACE, antihipertensi, antioksidan, Channa striata, protein, SDS-PAGE

ABSTRACT

AYU RATIH PURNAMASARI. Potential of Crude Protein Extract Striped Snakehead Fish

(Channa striata) as Antioxidant and Antihypertensive. Supervised by MALA NURILMALA

and EKOWATI CHASANAH.

Striped Snakehead (Channa striata) is freshwater fish species that can be cultured

nowdays. Striped snakehead (Channa striata) has potential as biopharmaceuticals. This

research was conducted to find potential of crude protein extracts from wild and cultured

striped snakehead as antioxidant and antihypertensive. Protein concentration measurement

by Bradford method, identify protein profile by SDS-PAGE, activity antioxidant with FRAP

and antihypertensive by inhibition of ACE. This research used T-test independent to verify

different effect between wild and cultured fish in proximate composition, protein content,

antioxidant and antihypertensive. Protein concentration of cultured fish (2.33±0.081 mg/mL)

was not significantly different higher than wild fish (2.07±0.058 mg/mL). Protein profiles of

both samples showed similar 17 bands. Activity antioxidants of wild fish (83.73±0.613

µMol/ml) significantly different than farmed fish (92.77±1.600 µMol/ml). Crude protein

extract of farmed fish (96.18±1.369%) had inhibition ACE no significantly different than

wild fish (88.76±1.819%). The results showed both wild and cultured striped snakehead fish

had capability as weak antioxidant and antyhipertensive as 1/10 of that of commercial

hypertentive drug, captopril.

Key words: ACE, antihypertensive, antioxidants, Channa striata, protein, SDS-PAGE

Page 6: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

2

Page 7: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

3

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2016

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau

tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan

IPB.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini

dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.

Page 8: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

4

Page 9: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

1

POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS

(Channa striata) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DAN

ANTIHIPERTENSI

AYU RATIH PURNAMASARI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan pada

Departemen Teknologi Hasil Perairan

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 10: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

2

Page 11: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh
Page 12: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

4

Page 13: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

5

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas hidayah-Nya

sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Potensi Ekstrak Protein Kasar Ikan

Gabus (Channa striata) sebagai Antioksidan dan Antihipertensi” ini dapat

diselesaikan. Skripsi disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi di Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan

dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini merupakan bagian dari

penelitian Balai Besar Litbang Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan

Perikanan (BBP4BKP) yang dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai

dengan bulan Juli 2015 dan didanai oleh APBN - BBP4BKP. Penulis

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada:

1 Dr Mala Nurilmala SPi MSi dan Dr Ir Ekowati Chasanah MSc selaku dosen

pembimbing, atas bimbingan dan arahan yang diberikan kepada penulis.

2 Dr Ella Salamah MSi selaku dosen penguji atas segala saran, bimbingan,

arahan, motivasi, dan ilmu yang diberikan kepada penulis.

3 Dr Ir Sri Purwaningsih MSi selaku perwakilan komisi pendidikan terima

kasih atas segala saran, bimbingan, arahan, dan ilmu yang diberikan kepada

penulis.

4 Prof Dr Ir Joko Santoso MSi selaku Ketua Departemen Teknologi Hasil

Periaran.

5 Seluruh dosen dan staf Departemen Teknologi Hasil Perairan terima kasih

atas segala bimbingan, arahan dan ilmu pengetahuan yang diberikan.

6 Dr Agus Heri Purnomo selaku Kepala Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan

Perikanan (BBP4BKP).

7 Kedua orang tua (Bapak Asep Hendrayanto dan Ibu Nurlina) dan keluarga

yang selalu memberi dukungan, doa, dan kasih sayang kepada penulis.

8 Teman satu perjuangan (Asya, Gigih, Aisyah Fatriani, Navisa, Bram, Pipit,

Bagja, Konita), mahasiswa peneliti BBP4BKP terutama M Habib Khirzin

dan seluruh keluarga besar THP angkatan 48 yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

9 Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.

Kritik dan saran diharapkan penulis untuk menyempurnakan karya ilmiah

ini. Demikian skripsi ini disusun, semoga bermanfaat.

Bogor, Februari 2016

Ayu Ratih Purnamasari

Page 14: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

6

Page 15: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

7

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix

PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

Perumusan Masalah ............................................................................... 2

Tujuan Penelitian .................................................................................. 2

Manfaat Penelitian ................................................................................ 2

Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 2

METODE PENELITIAN ............................................................................. 3

Waktu dan Tempat ............................................................................... 3

Bahan dan Alat ..................................................................................... 3

Prosedur Penelitian ............................................................................... 4

Analisis Data ......................................................................................... 9

HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 9

Morfometrik Ikan Gabus (Channa striata) .......................................... 9

Komposisi Proksimat ............................................................................ 11

Ekstraksi Protein Kasar Ikan Gabus (Channa striata) ......................... 12

Kadar Protein Terlarut .......................................................................... 13

Profil Protein ......................................................................................... 14

Aktivitas Antioksidan ........................................................................... 15

Aktivitas Antihipertensi dengan Penghambat ACE .............................. 18

KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 19

Kesimpulan ........................................................................................... 19

Saran ..................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 20

LAMPIRAN ................................................................................................. 25

RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... 37

Page 16: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

8

DAFTAR TABEL

1 Data rata-rata morfometrik ikan gabus alam dan budidaya ..................... 9

2 Hasil analisis proksimat ikan gabus alam dan budidaya ......................... 11

3 Hasil perhitungan berat molekul dan pendugaan jenis protein ................ 15

4 Hasil aktivitas antihipertensi dengan penghambat ACE ......................... 18

DAFTAR GAMBAR

1 Desain penelitian ..................................................................................... 4

2 Proporsi bagian tubuh ikan ...................................................................... 10

3 Kadar protein terlarut ............................................................................... 13

4 Hasil profil protein ikan gabus metode SDS-PAGE ............................... 14

5 Hasil aktivitas antioksidan ....................................................................... 16

DAFTAR LAMPIRAN

1 Dokumentasi penelitian .......................................................................... 27

2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh ikan gabus ........................ 27

3 Contoh perhitungan dan hasil analisis proksimat .................................... 28

4 Hasil analisis kadar protein terlarut air dengan metode Bradford ........... 29

5 Hasil analisis profil protein metode SDS-PAGE ..................................... 39

6 Grafik konversi luas area pita protein menggunakan Image-J ................ 31

7 Hasil aktivitas antioksidan metode FRAP ............................................... 32

8 Hasil aktivitas antihipertensi dengan penghambatan ACE ..................... 33

9 Hasil uji statistik ....................................................................................... 33

Page 17: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

1

PENDAHULUAN

Ikan gabus merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar Indonesia

yang memiliki kandungan protein tinggi. Ikan gabus memiliki nama yang berbeda

pada setiap daerahnya yaitu ikan gabus di Papua, gastor di daerah Merauke dan

ikan haruan di Kalimantan. Ikan gabus memiliki nilai ekonomis yang cukup

tinggi, terutama karena protein albumin yang terkandung di dalamnya dan

berpotensi sebagai biofarmaka (Moedjiharto 2007). Data produksi perikanan

tangkap ikan gabus meningkat pada setiap tahunnya, yaitu tahun 2008 yaitu

29.842 ton, 34.017 ton tahun 2010 dan 40.790 ton pada tahun 2012 (KKP 2015).

Ram et al. (2011) menyatakan bahwa ikan gabus memiliki kandungan asam lemak

yaitu EPA, DHA, asam arakidonat, asam palmitat. Dahlan et al. (2010)

menyatakan bahwa ikan gabus juga memiliki kandungan asam amino yang

lengkap seperti fenilalanin, isoleusin, leusin, metionin, valin, arginin, glisin,

alanin, prolin, serin, sistein, tirosin, treonin, histidin, lisin, glutamat dan asam

aspartat. Zuraini et al. (2005) menyatakan bahwa asam amino tersebut merupakan

komponen penyusun protein memiliki potensi sebagai sumber biofarmaka.

Protein pada ikan gabus memiliki potensi untuk dijadikan sumber

biofarmaka. Tawali et al. (2012) menyatakan bahwa potensi protein ikan gabus

dapat mempercepat penyembuhan penyakit infeksi dan peningkatan kadar

albumin penderita hipoalbuminemia dan anti inflamasi. Ghassem et al. (2011)

menyatakan bahwa hidrolisat protein myofibril ikan gabus memiliki kandungan

peptida yang digunakan sebagai antihipertensi. Mustafa et al. (2012) menyatakan

bahwa protein dan mineral seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan besi (Fe) yang

terkandung dalam ikan gabus juga mendukung aktivitas antioksidan.

Protein ikan gabus diduga mempunyai aktivitas penghambatan terhadap

ACE yang digunakan untuk menghambat terjadinya hipertensi. Pendugaan

tersebut didukung oleh hasil penelitian Nahariah et al. (2014) yang menunjukkan

protein albumin pada putih telur memiliki potensi sebagai antihipertensi. Aktivitas

antihipertensi pada protein albumin pada putih telur tersebut adalah 13,55% pada

telur ayam kampung, telur itik 12,77% dan telur ayam ras petelur 7,23%.

Potensi yang terkandung serta banyaknya penelitian tentang manfaat dan

kegunaan pada ikan gabus dapat meningkatkan jumlah permintaan terhadap ikan

gabus tersebut. Permintaan terhadap ikan gabus ini dapat mempengaruhi stok ikan

di perairan alam. Keberadaan ikan gabus dapat dipertahankan dengan cara

budidaya, supaya ikan tersebut tidak mengalami kepunahan. Proses budidaya akan

mempengaruhi komposisi kimia yang terdapat dalam tubuh ikan. Penelitian

Georgiev et al. (2008) melaporkan bahwa kadar protein daging mempunyai sifat

dapat berubah dengan berubahnya kondisi lingkungan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tersebut ikan gabus

ini memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai sumber bioaktif protein yang

memiliki sifat fungsional tertentu. Penelitian mengenai potensi ekstrak protein

kasar gabus yang berasal dari alam dan budidaya sebagai agen antioksidan dan

antihipertensi merupakan penelitian yang penting untuk dilakukan sehingga

diperoleh informasi potensi bioaktif dari sumberdaya alam Indonesia.

Page 18: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

2

Perumusan Masalah

Potensi ikan gabus (Channa striata) sebagai sumber asam lemak, asam

amino, vitamin, mineral dan protein tinggi menyebabkan ikan gabus dijadikan

sumber biofarmaka. Pengetahuan tentang manfaat dan kegunaan tersebut akan

meningkatkan jumlah permintaan ikan gabus dan mempengaruhi stok ikan di

perairan alam. Cara untuk menjaga ketersediaan stok ikan gabus dilakukan

budidaya. Ikan yang dilakukan proses budidaya akan mengalami proses adaptasi

terhadap lingkungan yang baru. Perubahan kondisi lingkungan akan

mempengaruhi pola tingkah laku dan pola makan dari ikan, serta diduga akan

mempengaruhi komposisi kimia dan komponen bioaktif yang dapat digunakan

sebagai antioksidan dan antihipertensi.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan komposisi

proksimat, profil protein, aktivitas antioksidan dan antihipertensi pada ikan gabus

alam dan budidaya. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui potensi

ekstrak protein kasar ikan gabus alam dan budidaya sebagai aktivitas antioksidan

dan antihipertensi.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi dan membandingkan

potensi antara ikan gabus alam dan budidaya sebagai aktivitas antioksidan dan

antihipertensi. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber informasi

alternatif bahan baku dalam industri farmasi.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah pengujian aktivitas antioksidan dan

antihipertensi dari ekstrak kasar protein ikan gabus alam dan budidaya. Tahapan

penelitian adalah preparasi dan ekstraksi sampel (Gam et al. 2006); pengukuran

komposisi proksimat (SNI 2006); kadar protein dengan metode Bradford

(Bradford 1976); analisis profil protein dengan menggunakan metode SDS-PAGE

(Laemmli 1970); analisis aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode

FRAP (Benzie dan Strain 1996); analisis antihipertensi dengan penghambatan

ACE (Correa et al. 2014).

Page 19: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

3

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juli 2015 yang

dilakukan di beberapa laboratorium yaitu laboratorium bioteknologi, laboratorium

kimia, laboratorium instrumen yang berada di Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

(BBP4BKP).

Bahan dan Alat

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ikan gabus alam

budidaya. Ikan gabus budidaya yang dipergunakan memiliki umur berkisar 5

bulan yang dibudidayakan di Yogyakarta antara bulan Desember 2014 hingga

bulan April 2015. Ukuran sampel ikan gabus budidaya berkisar pada 24-26 cm.

Sampel ikan gabus alam diperoleh dari salah satu perairan di daerah Bogor, Jawa

Barat. Ikan gabus alam ini memiliki ukuran (32-41 cm) dan umur yang beragam.

Bahan yang digunakan untuk analisis proksimat meliputi akuades, H2SO4

(Merck-Germany), NaOH (Merck-Germany), HCl 0,1 N (Merck-Germany),

H3BO4 (Merck-Germany), pelarut heksana (Merck-Germany). Bahan untuk

analisis kadar protein metode Bradford meliputi buffer Tris 40 mM pH 8,8, buffer

Tris 1mM pH 8,8, coomasie brilian blue (CBB) (Merck-Germany), etanol 95%,

asam fosfat (Merck-Germany), Bovin Serum Albumin (Sigma-USA). Bahan untuk

analisis profil protein metode SDS-PAGE meliputi akrilamid (Sigma-USA), bis-

akrilamida (Sigma-USA), sodium dodecil sulfat (SDS) (Sigma-USA), amonium

persulfat (APS) 10% (Sigma aldrich-USA), Tris (Sigma Aldrich-USA), Glysin

(Sigma aldrich-USA), gliserol (Merck-Germany), beta-merkaptoetanol (Merck-

Germany), Bromophenol blue (Merck-Germany), asam asetat glasial (Merck-

Germany), methanol (Merck-Germany), protein marker standar (Thermo

scientific-USA). Bahan untuk analisis aktivitas antioksidan meliputi 2,4,6-

tripyridyl-s-triazine (TPTZ) 10mM (Sigma aldrich-USA), FeSO4.7H2O (Merck-

Germany), FeCl3.6H2O 20mM (Sigma aldrich-USA). Bahan untuk analisis

antihipertensi dengan penghambat ACE meliputi hippuryl-L-histidyl-L-leusine

(HHL) (Sigma aldrich-USA), asam borat (H3BO3) (Sigma aldrich-USA), standar

kaptopril (Sigma-USA), etil asetat (Merck-Germany), enzim angiotensin

converting enzyme (ACE) (0.1 U/ml) (Sigma aldrich-USA).

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rotary evaporator buchi

R-220 SE 20 liter reflux (Buchi-Gemmany), freeze dryer martin beta 2-8 LD plus

(Christ-Germany), desikator, timbangan analitik Mettler AE 100, soxhlet,

erlenmeter, kertas saring, corong, pH meter (Thermo scientific-USA), sentrifuge

(Buckman coolter), vortex, Whatman No.1, tabung reaksi, tube, spektrofotometri,

alumunium foil, mini rocker shaker (Biosan), cetakan polyakrilamid gel (miniVE),

elektroforesis (miniVE; EC 250-90), thermoblock (Biometra).

Page 20: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

4

Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri atas penelitian pendahuluan dan penelitian utama.

Penelitian pendahuluan meliputi pengukuran morfometrik, proporsi tubuh ikan,

pengukuran komposisi umum ikan gabus dengan analisis proksimat (SNI 2006),

preparasi, ekstraksi dan pengeringan sampel dengan frezee dry (Gam et al. 2006).

Penelitian utama meliputi tahap pengujian ekstrak protein kasar ikan gabus

dengan beberapa analisis yaitu pengukuran kadar protein terlarut air menggunakan

metode Bradford (Bradford 1976), analisis profil protein metode SDS-PAGE

(Laemmli 1970), analisis aktivitas antioksidan metode Ferric Reduction

Antioxidant Power (FRAP) (Benzie dan Strain 1996) dan antihipertensi dengan

penghambat ACE (Correa et al. 2014). Diagram alir desain penelitian secara

umum disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1 Desain penelitian

Ikan gabus alam dan

Ikan gabus budidaya

Pem-fillet-an ikan

Fillet ikan gabus

Pencampuran fillet ikan gabus dan

akuades (1;1)

Sentrifugasi 1000 xg, 4°C, 30 menit

Supernatan

Freeze dry ± 48 jam

Ekstraksi ikan dengan akuades (1:1)

Ekstrak protein kasar

Morfometrik ikan

Analisis proksimat

Kadar protein larut air

metode Bradford

Elektroforesis metode SDS-

PAGE

Antioksidan metode FRAP

Antihipertensi dengan

penghambatan ACE

Sentrifugasi 12.000 xg, 4°C, 30 menit

Page 21: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

5

Preparasi dan ekstraksi sampel (Gam et al. 2006)

Preparasi sampel mengacu pada metode penelitian Gam et al. (2006) yang

dimodifikasi. Sampel ikan segar dipreparasi dengan cara dilakukan pemisahan

antara daging, kulit, tulang, kepala dan jeroan. Daging ikan (fillet) dibersihkan

dan dimasukkan ke dalam nitrogen cair lalu disimpan pada suhu -20 °C. Fillet

ikan dicampurkan dengan akuades dengan perbandingan 1:1 dan dihaluskan

menggunakan blander. Hasil campuran tersebut disentrifugasi pada kecepatan

10.000 xg pada suhu 4 °C selama 30 menit. Supernatan yang dihasilkan disaring

menggunakan kertas saring. Hasil saringan dikeringkan menggunakan mesin

freeze drying selama kurang lebih 48 jam.

Ekstrak protein kasar kering dihaluskan menggunakan mortar sampai

menjadi tepung dan diekstrak menggunakan akuabides dengan perbandingan 1:1

(w/v). Ekstrak sampel dihomogenisasi dengan menggunakan vortex dan

disentrifugasi dengan kecepatan 12.000 xg pada suhu 4 °C selama 30 menit.

Supernatan yang diperoleh merupakan ekstrak kasar protein yang akan dilakukan

pengujian selanjutnya.

Analisis proksimat (SNI 2006)

Analisis kandungan kimia ikan gabus alam dan budidaya yang dilakukan

meliputi analisis kadar air, kadar abu, kadar protein, dan kadar lemak yang

mengacu pada SNI 01-2354-2006.

Analisis kadar air (SNI 2006)

Analisis kadar air diawali dengan pengeringan cawan porselen dalam oven

pada suhu 105 °C selama 1 jam. Cawan tersebut diletakkan ke dalam desikator

selama 15-30 menit dan dibiarkan sampai dingin dan ditimbang. Sampel 2 gram

dimasukkan ke dalam cawan dan dikeringkan dalam oven suhu 105 °C selama 5-8

jam atau sampai beratnya konstan. Cawan porselin lalu dimasukkan ke dalam

desikator selama 30 menit kemudian ditimbang berat akhir. Kadar air dapat

dihitung dengan rumus :

Kadar air (%) = -

- x 100%

Keterangan : A : Berat cawan kosong (g)

B : Berat cawan dan sampel (g)

C : Berat cawan dan sampel setelah dikeringkan (g)

Analisis kadar abu (SNI 2006)

Analisis kadar abu diawali dengan pengeringan cawan porselen dalam oven

pada suhu 105 °C selama 1 jam. Cawan tersebut diletakkan ke dalam desikator

selama 15-30 menit dan dibiarkan sampai dingin dan ditimbang. Sampel 2 gram

dimasukkan ke dalam cawan pengabuan dan Furnace dengan suhu 550 °C hingga

seluruh sampel berubah menjadi arang atau abu. Cawan dimasukkan ke dalam

desikator selama 30 menit dan ditimbang berat akhirnya. Kadar abu dapat

dihitung dengan rumus :

Page 22: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

6

Kadar abu (%) = -

- x100%

Keterangan : A = Berat cawan kosong (g)

B = Berat cawan dan sampel setelah dikeringkan (g)

C = Berat cawan dan sampel (g)

Analisis kadar lemak (SNI 2006)

Sampel 2 gram dimasukkan dalam kertas saring dan dimasukkan ke dalam

selongsong. Labu lemak yang sudah ditimbang berat tetapnya, selanjutnya

disambungkan dengan selongsong lemak. Sampel dan pelarut lemak (diethyl

ether) dimasukkan ke dalam selongsong lemak. Rangkaian labu lemak dan

selongsong dipasang pada ekstraktor Soxhlet yang terhubung dengan alat

recirculation chiller 4 °C. Sampel lemak diekstraksi pada suhu 60 °C selama 7-8

jam. Campuran antara lemak dan pelarut yang terdapat dalam labu lemak disuling

hingga kering. Labu lemak dimasukkan ke dalam oven pada suhu 105 °C selama 2

jam. Labu didinginkan dalam desikator sampai beratnya konstan. Kadar lemak

dihitung dengan rumus :

Kadar lemak (%) = -

x 100%

Keterangan : W1 = Berat labu kosong (g)

W2 = Berat sampel awal (g)

W3 = Berat labu akhir (g)

Analisis kadar protein (SNI 2006)

Analisis kadar protein menggunakan metode Kjeldahl mikro yang meliputi

3 tahap yaitu destruksi, destilasi, dan titrasi. Sampel sebanyak 0,5 g ditimbang dan

dimasukkan ke dalam labu dekstruksi kjeldahl, kemudian tambahkan satu tablet

katalis (CuSO4.5H2O+K2SO4) dan 10 ml H2SO4 pekat. Labu yang berisi sampel

dan tablet katalis dimasukkan ke dalam destruktor bersuhu 410 °C selama 2 jam

atau sampai larutan jernih. Larutan jernih tersebut kemudian didinginkan, larutan

ditambah 100 ml akuades kemudian didestilasi menggunakan destilator. Hasil

destilasi ditampung didalam tabung erlenmeyer yang berisi 10 ml asam borat

(H3BO3) 2% yang mengandung indikator bromocresol green 0,1% dan methyl red

0,1%. Larutan sampel 10 ml dimasukkan ke dalam labu melalui corong destilasi

dan tambahkan 10 ml NaOH 30%. Destilat ditampung sampai volume 75ml, dan

dititrasi dengan HCl 0,1 N sampai warna larutan berubah menjadi warna ungu.

Kadar protein dapat diketahui dengan rumus berikut :

Nitrogen (%)

= H l 7 fp

mg sampel x 100%

Protein (%)

= % N x fk

Keterangan:

N HCl = 0,1 N

fk (faktor konversi) = 6,25

fp (faktor pengenceran) = 10

Page 23: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

7

Pengukuran kadar protein larut air (Bradford 1976)

Kadar protein ditentukan dengan metode Bradford (Bradford 1976)

menggunakan bovine serum albumin (BSA) sebagai standar. Standar BSA

dilarutkan dalam akuades dengan konsentrasi 0-8 mg/mL, sebagai kontrol

digunakan buffer sampel (Tris-HCl 40mM). Sampel, standar dan kontrol

ditambahkan ke dalam reagen Bradford dengan perbandingan 1:50 (v/v).

Campuran larutan tersebut diinkubasi pada suhu kamar selama 10-15 menit di

ruangan gelap, kemudian dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 595nm.

Nilai absorbansi standar digunakan untuk membuat suatu kurva standar yang

memiliki persamaan regresi dalam bentuk y=ax±b. Persamaan regresi ini

digunakan untuk mencari kadar protein, dengan menyatakan nilai y merupakan

nilai absorbansi dan nilai x sebagai kadar protein.

Analisis profil protein dengan metode SDS-PAGE (Laemmili 1970)

Analisis SDS-PAGE mengacu pada Laemmili (1970) yang dimodifikasi.

Pembuatan gel dilakukan dengan mencampurkan akrilamid, bis-akrilamid, buffer

tris-HCl, SDS10%, APS10% dan TEMED. Penelitian ini menggunakan

konsentrasi gel pemisah yaitu 12,5% dan gel pengumpul yaitu 4%. Campuran gel

pemisah dimasukkan ke dalam cetakan, diberi tambahan akuades untuk meratakan

dan menghilangkan gelembung pada gel. Proses pencetakan gel pemisah ini

memerlukan waktu kurang lebih 60 menit, agar memadat sempurna. Campuran

gel pengumpul dipipet perlahan ke dalam cetakan dan dimasukkan sisir (pencetak

sumur pada gel sebanyak 10 sumur) sebagai tempat memasukkan sampel. Gel

yang telah memadat secara sempurna dimasukkan dalam chamber dan isi dengan

running bufer elektroforesis.

Pencampuran sampel dengan buffer sampel 1:2 (v/v) dan dipanaskan pada

suhu 95 ° selama 5 menit. Pemasukan 5 μl sampel dalam sumur dan protein

marker μl. Running elektroforesis dilakukan pada 200-250 volt dan 100 mA

selama 30-35 menit. Marker yang digunakan yaitu protein marker standar

(Thermo scientific-USA) denga ukuran 10-260 kDa. Elektroforesis dihentikan bila

migrasi dye mencapai batas ± 1 cm dibagian bawah gel. Proses staining selama

60-90 menit dan proses destaining dilakuakan selama satu malam atau sampai

diperoleh pita protein latar belakang relatif jernih.

Pengukuran berat molekul protein sampel dihitung dari persamaan regresi

antara mobilitas relatif protein marker dan logaritma dari berat molekul marker

yang telah diketahui. Mobilitas relatif protein dihitung dengan membandingkan

jarak migrasi protein, diukur dari garis awal separating gel sampai ujung pita

protein, dan jarak migrasi tracking dye. Mobilitas relatif protein dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Rf = Jarak pergerakan pita protein dari tempat a al

Jarak pergerakan arna pelacak dari tempat a al

Page 24: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

8

Uji aktivitas antioksidan dengan metode Ferric Reduction Antioxidant Power

(FRAP) (Benzie dan Strain 1996)

Analisis aktivitas antioksidan metode FRAP (Benzie dan Strain 1996) yang

menggunakan FeSO4.7H2O sebagai standar. Reagen FRAP terdiri dari 30mM

buffer asetat pH 3.6, 10 mM TPTZ (2,4,6-tripyridyl-s-triazine) dalam 40mM HCl

dan 20mM FeCl3.6H2O dengan perbandingan 10:1:1. Standar FeSO4.7H2O dan

sampel masing-masing sebanyak 5 μl dilarutkan dalam 5 ml reagen FR P.

Campuran diinkubasi selama 8 menit pada suhu 30 °C, di tempat gelap.

Absorbansi diukur pada panjang gelombang 595 nm. Nilai absorbansi standar

digunakan untuk membuat suatu kurva standar yang memiliki persamaan regresi

dalam bentuk y=ax±b. Persamaan regresi ini digunakan untuk mencari aktivitas

antioksidan sampel. Nilai y merupakan nilai absorbansi sampel dan nilai x sebagai

aktivitas antioksidan.

Aktivitas antioksidan dari masing-masing sampel juga dinyatakan dengan

konsentrasi penghambatan 50% (IC50). Rumus perhitungan IC50 mengacu pada

Galla et al. (2012) yaitu sebagai berikut:

I 5 absorbansi blanko absorbansi sampel

absorbansi blanko

Uji antihipertensi dengan penghambat Angiotensin Converting Enzyme

(ACE) (Correa et al. 2014)

Aktivitas penghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE) diukur

berdasarkan laju pembentukan asam hippurat dari hippuryl-L-histidyl-L-leusine

(HHL) diukur dengan spektrofotometer UV. Kaptopril digunakan sebagai kontrol

positif dan 100 mM buffer fosfat pH 8.3 yang mengandung 300 mM NaCl sebagai

kontrol negatif. Sampel 20 µl dilarutkan dalam buffer substrat (5 mM hippuryl-

histydil-leucine dalam 50 mM buffer Tris-HCl yang mengandung 300 mM NaCl

pH 8.3) dihomogenisasi dan diinkubasi dengan 40 µl ACE (0,1 U/ml) pada suhu

37 °C selama 30 menit dan dihentikan dengan menambahkan 150 µl 1 M HCl.

Asam hipurat yang terbentuk diekstrak dengan menggunakan 1 ml etil asetat.

Residu hasil ekstraksi dilarutkan dalam 800 µl akuades, divorteks dan diukur

absorbansinya pada panjang gelombang 228 nm. Perhitungan aktivitas

antihipertensi dengan penghambat ACE yaitu sebagai berikut:

Penghambatan ACE (%) = (K- K)- -

K- K

Keterangan : K = Absorbansi kontrol

BK = Absorbansi blanko kontrol

S = Absorbansi sampel

SB = Absorbansi blanko sampel

Page 25: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

9

Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis statistik yaitu uji beda t-test

independent dengan perbedaan 2 perlakuan sampel yaitu ikan gabus alam dan

budidaya. Uji beda t-test ini dilakukan untuk membandingkan nilai rata-rata

komposisi kimia, aktivitas antioksidan dan aktivitas antihipertensi dengan

penghambatan ACE pada ikan gabus alam dan ikan gabus budidaya. Data pada

analisis ini dilakukan dengan menggunakan 3 ulangan. Pengolahan data dilakukan

menggunakan perangkat lunak Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0

for Windows dengan menggunakan selang kepercayaan 95% (p=0,05). Model

matematis analisis statistik menurut Mattjik dan Sumertajaya (2006) yaitu

sebagai berikut:

t = -

g√( n

n )

Sg = √( )

( )

( )

Keterangan : t = Koefisien t

= Nilai rata-rata ikan gabus alam

= Nilai rata-rata ikan gabus budidaya

Sg = Standar deviasi gabungan

S1 = Standar deviasi ikan gabus alam

S2 = Standar deviasi ikan gabus budidaya

n1 = Banyak ikan gabus alam

n2 = Banyak ikan gabus budidaya

HASIL DAN PEMAHASAN

Morfometrik Ikan Gabus (Channa striata)

Morfometrik panjang dan berat utuh ikan dapat dilihat pada Tabel 1. Data

morfometrik dan proporsi bagian tubuh ikan pada Lampiran 2.

Tabel 1 Data rata-rata morfometrik ikan gabus alam dan budidaya Sampel Panjang total (cm) Berat utuh (cm)

Ikan gabus alam 37,00±4,583a 646,67±19,139

b

Ikan gabus budidaya 24,67±1,115a 111,83±12,000

b

Keterangan : Angka-angka pada baris yang sama diikuti huruf superscript berbeda (a,b)

menunjukkan berbeda nyata (p<0,05).

Page 26: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

10

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan ikan gabus alam yang

memiliki panjang berkisar antara 32-41 cm dan ikan gabus budidaya dengan

pajang rata-rata 24-26 cm. Jumlah sampel yang dipergunakan pada sampel ikan

gabus alam yaitu 3 ekor, sedangkan pada ikan gabus budidaya yaitu 40 ekor.

Perbedaan jumlah tersebut disebabkan oleh keterbatasan dari ikan gabus yang

terdapat diperaian alam. Penelitian Putra (2009) menunjukkan bahwa ikan gabus

yang berada di sungai Siak provinsi Riau dengan ukuran kecil akan rentan punah

akibat perubahan lingkungan dan polutan, sedangkan ikan gabus dengan ukuran

besar cenderung dapat bertahan.

Hasil morfometrik Tabel 1 menunjukkan hasil rataan panjang total dan berat

utuh ikan gabus. Berat utuh ikan gabus alam jauh berbeda dengan ikan gabus

budidaya. Hal tersebut disebabkan sulitnya mendapatkan ikan gabus yang

memiliki ukuran yang sama antara ikan gabus alam dan ikan gabus budidaya.

Ukuran ikan yang berada di alam dipengaruhi oleh tata letak, wilayah habitat dan

jenis kelamin dari ikan. Requieron et al. (2012) menunjukkan terdapatnya

perbedaan yang signifikan dari variasi bentuk dan perbedaan jenis kelamin

Channa striata pada 6 lokasi yang berbeda.

Karachle dan Stergiou (2012) menyatakan bahwa morfometrik ikan

dipengaruhi oleh kebiasaan makan dan habitat. Obasohan et al. (2012)

menunjukkan terdapatnya perbedaan ukuran panjang dan berat dari spesies

Papyrocranus afer, Parachanna obscura, Malapterurus electricus, Tilapia mariae

dan Oreochromis niloticus di perairan tawar di Nigeria dipengaruhi oleh

kecepatan pertumbuhan dan intensitas kebiasaan makan. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa morfometrik dapat dipengaruhi oleh jenis spesies ikan,

kecepatan pertumbuhan, habitat dan kebiasaan makan.

Proporsi bagian tubuh ikan gabus antara lain adalah bagian daging, kulit,

kepala dan limbah (kulit, jeroan dan insang). Proporsi ikan gabus alam dan

budidaya disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2 Proporsi bagian tubuh ikan, : ikan gabus alam (GA), : ikan gabus

budidaya (GB). Huruf superscript yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan adanya

perbedaan nyata α< 5

35,53 a

11,83a

26,57a 25,96a

40,15b

12,76a

22,55b 24,37a

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Daging Kulit Berat Kepala Limbah

Pro

pors

i b

agia

n t

ub

uh

ik

an

(%

)

Page 27: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

11

Proporsi bagian tubuh juga dipengaruhi oleh jenis kelamin, pertumbuhan

ikan, kebiasaan makan kondisi lingkungan dan ketersediaan sumber nutrisi

(Safran 2003). Proporsi bagian tubuh ikan gabus alam dan budidaya berdasarkan

Gambar 2 menunjukkan perbedaan. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh

perbedaan bobot dan ukuran yang beragam dari ikan gabus. Proporsi bagian tubuh

ikan gabus berdasarkan penelitian Suwandi et al. (2014), akan meningkat seiring

dengan bertambahnya bobot ikan.

Komposisi Proksimat

Analisis proksimat ikan gabus alam dan budidaya dilakukan untuk

mengetahui komponen gizi secara kasar. Hasil analisis proksimat gabus alam dan

budidaya dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Hasil analisis proksimat ikan gabus alam dan budidaya Parameter Ikan gabus alam (GA) Ikan gabus budidaya (GB)

Kadar air (%) 78,88±0,292a 76,90±1,001

b

Kadar abu (%) 1,23±0,018a 1,44±0,120

b

Kadar lemak (%) 0,44±0,191a 2,65±0,830

b

Kadar protein (%) 19,85±0,585a 19,71±0,280

a

Keterangan : Angka-angka pada baris yang sama diikuti huruf superscript berbeda (a,b)

menunjukkan berbeda nyata (p<0,05).

Tabel 2 menunjukkan perbedaan ikan gabus alam dan budidaya memiliki

kaitan dengan komposisi proksimat. Hasil kadar air ikan gabus budidaya lebih

rendah dibandingkan ikan gabus alam dan berbeda secara signifikan (p<0,05).

Hasil uji statistik analisis proksimat dapat dilihat pada Lampiran 9. Hasil tersebut

mempunyai kemiripan dengan penelitian Ashraf et al. (2011) ikan Grass crap

yaitu kadar air Grass crap budidaya lebih rendah (74,30±0,07%) dibandingkan

Grass crap alam (74,79±0,14%). Berbeda halnya dengan Periago et al. (2005),

ikan sea bass budidaya memiliki kandungan air dan protein yang tinggi,

kandungan pH dan kolagen yang rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa

perbedaan jenis spesies ikan dengan perbedaan budidaya dan alami

mempengaruhi kadar air ikan.

Hasil yang diperoleh menunjukkan kadar abu ikan gabus alam 1,23±0,018%

dan ikan gabus budidaya yaitu 1,44±0,120%. Kadar abu ikan gabus budidaya

lebih tinggi dibandingkan ikan gabus alam dan berdasarkan analisis data

menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05). Hasil tersebut memiliki

kesamaan dengan hasil penelitian Suwandi et al. (2014) yang menyebutkan bahwa

kadar abu ikan gabus antara 0,56-1,47%. Zuraini et al. (2005), menunjukkan

bahwa kadar abu ikan gabus (Channa striata) memiliki kadar abu sebesar

1,8±0,07%, lebih tinggi dibandingkan dengan genus Channa lainnya seperti

Channa micropeltes dan Channa lucius yang terdapat di perairan Malaysia. Hal

tersebut menunjukkan bahwa kadar abu dapat dipengaruhi oleh jenis spesies ikan.

Kadar abu juga dapat dipengaruhi oleh kandungan mineral yang terdapat pada

habitat hidup dari ikan. Wu (1995) menyatakan bahwa tingginya kondisi kelarutan

mineral dipengaruhi oleh kondisi suatu lingkungan perairan.

Page 28: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

12

Kadar lemak gabus budidaya lebih tinggi dibandingkan gabus alam dan

budidaya berbeda secara signifikan (p<0,05). Hal tersebut menunjukkan kadar

lemak dapat dipengaruhi proses budidaya. Hasil penelitian ini sesuai dengan

Hossain (2011) yang menyatakan bahwa kandungan lemak total pada 100 gram

ikan budidaya lebih tinggi dibandingkan dengan ikan alam. Ashraf et al. (2011)

menunjukkan kadar lemak silver carp budidaya lebih tinggi (2,23±0,03% )

dibandingkan silver carp alam (2,19±0,09%) dan pada sampel grass crap

memiliki hasil yang berbanding terbalik. Mashaii et al. (2012) menyatakan bahwa

perbedaan nilai kadar lemak dapat disebabkan oleh faktor habitat hidup, jenis

kelamin dan makanan.

Analisis data kadar protein menunjukkan tidak berbeda secara signifikan

(p>0,05). Hal ini menunjukkan proses budidaya tidak berpengaruh secara

signifikan. Penelitian Gonzalez et al. (2006) menunjukkan kadar protein Perca

flavescens alam lebih tinggi yaitu (94,3±0,36%) dibandingkan dengan sampel

budidaya (92,1±1,13%). Berbeda halnya dengan penelitian Ashraf et al. (2011),

menunjukkan sampel budidaya memiliki kandungan protein yang lebih tinggi

(20,00±0,15%) dibandingkan sampel alam (19,46±0,24%). Perbedaan ukuran juga

dapat mempengaruhi kadar protein ikan. Suwandi et al. (2014), yang

menunjukkan perbedaan ukuran dan jenis kelamin ikan akan mempengaruhi kadar

protein yaitu pada ikan gabus betina ukuran 1 kg yaitu 20,14±1,87% lebih tinggi

dibandingkan ikan gabus jantan ukuran 1 kg yaitu 19,34±0,51%.

Ekstraksi Protein Kasar Ikan Gabus (Channa striata)

Ekstraksi merupakan proses penarikan komponen aktif dari suatu bahan

dengan menggunakan pelarut berdasarkan tingkat kepolarannya (Harborne 1987).

Ekstraksi ini bertujuan untuk mendapatkan bagian tertentu dari bahan-bahan yang

mengandung zat aktif. Ekstraksi protein kasar ikan gabus pada penelitian ini

menggunakan pelarut akuades. Tujuan menggunakan akuades pada ekstraksi

protein ini adalah mengetahui protein yang dapat terlarut dalam air.

Ikan gabus memiliki kandungan protein yang tinggi. Gam et al. (2006)

menyatakan kelompok utama protein yang terdapat pada ikan gabus adalah

protein struktural, sarkoplasma dan miofibril. Protein tersebut memiliki fungsi dan

kelarutan yang berbeda.

Protein sarkoplasma merupakan protein larut dalam air dan berperan dalam

proses metabolisme, aktivitas glikolisis dan hidrolisis ATP (Hadiwiyoto 1993).

Protein sarkoplasma yang memiliki kemampuan sebagai biofarmasi yang telah

digunakan dalam masyarakat adalah albumin. Tawali et al. (2012), potensi protein

ikan gabus dapat mempercepat penyembuhan penyakit infeksi dan peningkatan

kadar albumin penderita hipoalbuminemia.

Protein albumin ini memiliki kelarutan yang tinggi dalam air. Sifat kelarutan

terhadap air tersebut menjadikan akuades sebagai pelarut yang cocok dalam

proses ekstraksi protein kasar ikan gabus ini. Akuades juga merupakan pelarut

yang bersifat netral dan tidak berbahaya sehingga aman bila digunakan sebagai

bahan pangan. Yuniarti et al. (2013) menyatakan ekstrak albumin ikan gabus

biasanya dikonsumsi masyarakat dalam bentuk cair.

Page 29: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

13

Kadar Protein Terlarut

Kadar protein yang terukur dalam hasil penelitian ini yaitu protein

sarkoplasma atau protein larut dalam air. Hasil analisis kadar protein terlarut dapat

dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Kadar protein terlarut, : ikan gabus alam (GA), : ikan gabus

budidaya (GB), Huruf superscript yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan adanya

perbedaan nyata α< 5

Kadar protein pada Gambar 3 menunjukkan ekstrak kasar protein ikan

gabus budidaya memiliki kadar protein terlarut lebih tinggi dibandingkan ikan

gabus alam. Hasil uji-T menunjukkan bahwa kadar protein terlarut ekstrak kasar

ikan gabus alam dan budidaya memiliki perbedaan yang nyata hasil uji statistik

dapat dilihat pada Lampiran 9. Ahmed et al. (2012) menyatakan kandungan

protein dipengaruhi spesies, lokasi, habitat, dan perbedaan sistem pemeliharaan.

Marzuqi et al. (2007) menyatakan bahwa protein ikan dipengaruhi oleh asupan

nutrisi dan daya cerna. Kadar protein terlarut juga dipengaruhi oleh waktu

penangkapan, musim dan ukuran tubuh ikan. Penelitian Gam et al. (2006)

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar protein ikan gabus dalam periode

penangkapan dan berkaitan dengan perbedaan musim pada waktu penangkapan.

Proses budidaya dapat mempengaruhi kualitas ikan. Hossain (2011)

menyatakan bahwa pemberian pakan ikan yang teratur pada proses budidaya akan

meningkatkan kandungan kimia dalam tubuh ikan. Pakan yang digunakan sampel

ikan pada penelitian ini adalah pelet komersial. Kadar proksimat pakan komersil

pada penelitian ini memiliki kadar protein 26,52±0,155%. Hasil proksimat

tersebut lebih rendah dibandingkan dengan hasil penelitian Nasution (2006) yang

menunjukkan kadar protein pelet ikan komersil sebesar 31,19%. Hal tersebut

diduga antara kedua pakan memiliki komposisi pakan yang berbeda. Tingginya

kandungan protein pada pakan dapat meningkatkan kandungan protein tubuh ikan.

Hasil penelitian Marzuqi et al. (2007), menunjukkan bahwa ikan kakap yang

diberi pakan dengan kadar protein 32-36%, memiliki kandungan protein yang

rendah dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan yang memiliki kandungan

protein 40-52%.

2,07a

2,33b

0

0.5

1

1.5

2

2.5

GA GB

Ka

da

r P

rote

in S

am

pel

(m

g/m

L)

Page 30: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

14

Profil Protein

Analisis profil protein ekstrak kasar protein ikan gabus alam dan budidaya

mengunakan metode SDS-PAGE menunjukkan pita protein dan ketebalan yang

sama. Hasil analisis profil protein disajikan pada Gambar 4.

Gambar 4 Hasil profil protein ikan gabus metode SDS-PAGE,

GA: ikan gabus alam, GB: ikan gabus budidaya, M: Marker

Pita protein yang terdeteksi pada setiap sampel menunjukkan jumlah, jarak

tempuh dan ketebalan yang sama. Mustofa et al. (2006) menyatakan bahwa

ketebalan pita protein dipengaruhi jenis sampel dan kadar protein yang berbeda.

Perbedaan ketebalan pita yang terbentuk menurut Cahyarini et al. (2004),

disebabkan adanya perbedaan jumlah dari molekul-molekul yang termigrasi.

Keberadaan pita pada jarak migrasi tertentu menunjukkan ada atau tidaknya

protein yang termigrasi dan berhenti pada jarak tersebut selama proses

elektroforesis (Yunus 2007). Pendugaan jenis protein yang terdapat pada ekstrak

protein kasar ikan gabus ini dilakukan dengan cara mengukur berat molekul dari

setiap pita protein hasil elektroforesis.

Mekanisme pembentukan dan letak pita protein pada gel didasarkan kepada

berat molekulnya. Semakin rendah berat molekul maka pita protein akan lolos

dari pori-pori gel bagian atas (Bintang 2010). Hasil elektroforesis SDS-PAGE

dikonversikan menjadi kromatogram menggunakan software ImageJ untuk

mengukur luas wilayah pita protein. Grafik konversi luas area pita protein dapat

dilihat pada Lampiran 6. Perhitungan berat molekul protein ikan gabus alam dan

budidaya dapat dilihat pada Lampiran 5. Hasil perhitungan berat molekul,

pendugaan jenis protein dan ketebalan pita protein pada ikan gabus alam dan

budidaya dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 31: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

15

Tabel 3 Hasil perhitungan berat molekul dan pendugaan jenis protein Ikan gabus alam (GA) Ikan gabus budidaya (GB)

Pita

ke- BM (kDa)

Ketebalan BM

(kDa)

Ketebalan Pendugaan jenis protein

1 195,92 + 195,92 + Myosin

2 161,45 ++ 161,45 ++ Myosin

3 133,04 +++ 133,04 +++ ß-Galaktosa

4 116,94 +++++ 116,94 +++++ ß-Galaktosa

5 102,79 + 102,79 + Phosphorylase-b

6 74,45 + 74,45 + Albumin

7 69,80 +++ 69,80 +++ Albumin

8 65,44 +++ 65,44 +++ Albumin

9 50,56 ++++ 50,56 ++++ Glutamic dehydrogenase

10 39,06 ++++++ 39,06 ++++++ Albumin

11 32,19 ++++ 32,19 ++++ Carbonic Anhydrase

12 26,52 + 26,52 + Trypsin inhibitor

13 21,86 +++ 21,86 +++ ß-lactalbumin

14 19,21 +++ 19,21 +++ ß-lactalbumin

15 16,89 ++ 16,89 ++ ß-lactalbumin

16 13,91 ++++ 13,91 ++++ Lysozyme

17 11,47 +++++ 11,47 +++++ Lysozyme

Keterangan : + : tipis sekali ++ : agak tipis +++ : tipis

++++ : agak tebal +++++ : tebal ++++++ : sangat tebal

Pendugaan jenis protein pada Tabel 3 dilakukan berdasarkan literatur dan

pencarian database melalui PubMed dan Swiss Prot. Hasil profil protein ikan

gabus alam dan ikan gabus budidaya menunjukkan jenis dan ketebalan protein

yang tidak berbeda. Hasil tersebut juga didukung penelitian Gam et al. (2006)

menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan pada ikan haruan (nama

lain dari ikan gabus) dengan perbedaan ukuran dan waktu penangkapan. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan terdapat 18 pita protein yang teridentifikasi

dengan kisaran berat molekul 10-205 kDa.

Hasil pendugaan jenis protein ikan gabus meliputi protein miosin yang

termasuk pada protein myofibril dan protein albumin dan ß-lactalbumin termasuk

jenis protein sarkoplasma. Protein myofibril merupakan protein yang larut dalam

garam dan sedikit larut air (Hadiwiyoto 1993). Gam et al. (2006) menyatakan

bahwa ikan gabus memiliki kandungan yang tinggi akan protein myofibril dan

kolagen pada saat ikan alam berukuran kecil. Ghassem et al. (2011) menyatakan

protein myofibril hidrolisat memiliki aktivitas sebagai antihipertensi dengan

penghambatan ACE dan aktivitas antioksidan yang cukup tinggi.

Aktivitas Antioksidan

Aktivitas antioksidan ekstrak protein kasar menggunakan metode Ferric

Reduction Antioxidant Power (FRAP) yang dapat mereduksi Fe+3

menjadi bentuk

Fe+2

. Hasil aktivitas antioksidan dapat dilihat pada Gambar 5.

Page 32: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

16

Gambar 5 Aktivitas antioksidan, : ikan gabus alam (GA), : ikan gabus

budidaya (GB).

Huruf superscript yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan adanya

perbedaan nyata α< 5 .

Data pada Gambar 5 menunjukkan perbedaan aktivitas antioksidan yang

signifikan (p<0,05) antara ekstrak kasar protein ikan gabus alam dan budidaya.

Hasil uji statistik aktivitas antioksidan dapat dilihat pada Lampiran 9. Aktivitas

antioksidan ikan gabus budidaya yaitu 92,77±1,60 µMol Fe+2

/mL lebih tinggi

dibandingkan ikan gabus alam 83,73±0,61 µMol Fe+2

/mL. Suryanto et al. (2011)

menyatakan bahwa aktivitas antioksidan yang semakin tinggi dapat mempercepat

reduksi Fe+3

menjadi Fe+2

. Carlsen et al. (2010), menyatakan bahwa aktivitas

antioksidan yang semakin tinggi menunjukkan semakin tinggi kemampuan untuk

mendonorkan elektron yang dapat mereduksi radikal bebas.

Hasil aktivitas antioksidan ikan gabus menunjukkan nilai yang lebih kecil

jika dibandingkan dengan aktivitas antioksidan vitamin C sumber antioksidan

komersial. Surya et al. (2013) menyatakan bahwa vitamin C memiliki aktivitas

antioksidan sebesar 6,43 mmol Fe+2

/ml asam askorbat atau 6430 µmol/mL. Hasil

tersebut jika dibandingkan dengan aktivitas antioksidan sampel gabus memiliki

aktivitas yang sangat kuat. Amamcharla dan Lloyd (2014) menyatakan, aktivitas

antioksidan vitamin E yaitu 175 µmol/L atau 0,175 µmol/mL. Vitamin E tersebut

memiliki akivitas antioksidan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan sampel

ikan gabus alam maupun budidaya. Perbedaan hasil tersebut menunjukkan

kandungan pada ekstrak protein kasar pada ikan gabus ini diduga masih

mengandung senyawa lain yang bukan merupakan senyawa antioksidan.

Penelitian Balboa et al. (2013) melaporkan aktivitas antioksidan FRAP alga

coklat Turbinaria ornate sebesar 7,4 mmol/mL atau 7400 µmol/mL. Hasil

tersebut menunjukkan aktivitas antioksidan pada sampel ekstrak protein ikan

gabus lebih rendah dibandingkan dengan antioksidan alga coklat. Perbedaan hasil

tersebut dapat mempengaruhi kemampuan yang berbeda setiap sampel untuk

menangkap radikal bebas. Kemampuan menangkap radikal bebas diduga terkait

dengan komponen protein dan mineral. Mustafa et al. (2012) menyatakan bahwa

protein mempunyai ikatan sulfhidril dan gugus thiol yang berikatan dengan zat

radikal bebas.

83,73a

92,77b

0

25

50

75

100

GA GB

Ak

tiv

ita

s A

nti

ok

sid

an

(µM

ol

Fe2

+/m

L)

Page 33: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

17

Mekanisme analisis FRAP menurut Huang et al. (2005) yaitu menentukan

kandungan total antioksidan dari suatu bahan berdasarkan kemampuan senyawa

tersebut utuk mereduksi Fe+3

menjadi bentuk Fe+2

. Surya et al. (2013) menyatakan

bahwa tingginya aktivitas antioksidan pada suatu bahan berkaitan dengan

tingginya kandungan senyawa fenolik dan flavonoid yang mampu mereduksi Fe+3

.

Martin et al. (2012) menunjukkan bahwa peptida bioaktif yang dihasilkan dari

proses hidrolisis protein memiliki kemampuan dalam menangkap radikal bebas.

Sharma et al. (2011), menyatakan bahwa protein dalam bentuk peptida memiliki

hidrofobisitas yang lebih tinggi (prolin, alanin, valin, fenilalanin dan lainnya)

yang memiliki elektron bebas sehingga mudah bereaksi dengan radikal bebas.

Interaksi dengan elekron bebas tersebut akan menybabkan radikal bebas stabil.

Hasil aktivitas antioksidan menunjukkan ikan gabus alam memiliki nilai

IC50 sebesar 6,93±0,3761 mg/mL dan ikan gabus budidaya 1,39±0,982 mg/mL.

Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak protein kasar pada ikan gabus alam dan

budidaya mempunyai aktivitas antioksidan yang sangat lemah, karena memiliki

IC50 lebih dari 0,20 mg/mL. Molyneux (2004) menambahkan bahwa senyawa

dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat apabila memiliki nilai IC50 kurang dari

0,05 mg/mL, kuat apabila nilai IC50 antara 0,05-0,10 mg/mL, sedang apabila nilai

IC50 antara 0,10-0,15 mg/mL, lemah apabila memiliki nilai IC50 0,15-0,20 mg/mL,

dan sangat lemah apabila memiliki nilai IC50 lebih dari 0,20 mg/mL.

Nilai IC50 pada setiap spesies memiliki kandungan yang berbeda-beda.

Purwaningsih (2012), menunjukkan bahwa nilai IC50 pada keong mentah merah

sebesar 58,19 ppm atau sekitar 0,058 mg/mL. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

nilai IC50 pada keong merah mentah memiliki nilai IC50 yang lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai IC50 ikan gabus alam dan budidaya. Razi et al. (2015)

menunjukkan pada ikan selais (Cryptopterus bicirchis) asap dengan perbedaan

konsentrasi perendaman larutan tumbuhan sarang semut memiliki nilai IC50

sebesar 6,09 mg/mL (15% larutan sarang semut) dan 16,96 mg/mL (tanpa

perendaman)

Ekstrak protein kasar ikan gabus alam dan budidaya tersebut dibandingkan

dengan nilai IC50 vitamin C sebagai senyawa antioksidan yang sering digunakan.

Purwaningsih (2012) menunjukkan bahwa vitamin C mempunyai aktivitas

antioksidan yang kuat, karena memiliki nilai IC50 sebesar 3,55 ppm atau sama

dengan 0,003 mg/mL. Nilai IC50 ekstrak protein kasar ikan gabus memiliki nilai

yang lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin C. Nilai IC50 yang tinggi diduga

ekstrak protein ikan masih dalam bentuk kasar, sedangkan vitamin C merupakan

senyawa antioksidan murni.

Penelitian Ghassem et al. (2011) melaporkan bahwa hidrolisat protein

miofibril ikan gabus memiliki nilai IC50 yaitu 1,542 mg/mL, sedangkan pada

hidrolisat protein miofibril dengan menggunakan enzim thermolysin nilai IC50

sebesar 0,033 mg/mL. Hasil tersebut memiliki kesamaan dengan ekstrak protein

kasar pada ikan gabus budidaya, tetapi berbeda dengan nilai IC50 pada ekstrak

protein ikan gabus alam. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa proses hidrolisis

protein pada ekstrak ikan dapat mempengaruhi aktivitas antioksidan.

Page 34: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

18

Antihipertensi dengan Penghambat ACE

Antihipertensi dilakukan dengan penghambatan kerja Angiotensin

Converting Enzyme (ACE) pada sampel ikan gabus alam dan ikan gabus

budidaya. Hasil antihipertensi dengan penghambat ACE dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Hasil aktivitas antihipertensi dengan penghambat ACE Sampel Konsentrasi Penghambatan ACE (%)

Gabus alam (GA) 50 mg/mL 88,76±1,819 a

Gabus budidaya (GB) 50 mg/mL 96,18±1,369 a

Kaptopril 1 mg/mL 90,32±0,228 a

Kaptopril 5 mg/mL 98,90±0,097 a

Keterangan : Angka-angka pada baris yang sama diikuti huruf superscript berbeda

(a,b) menunjukkan berbeda nyata (p<0,05).

Tabel 4 menunjukkan aktivitas penghambat ACE ekstrak protein kasar ikan

gabus alam dan budidaya. Analisis statistik dengan uji-T pada tingkat

kepercayaan 95% menunjukkan tidak adanya perbedan yang nyata terhadap

panghambatan ACE. Hasil uji statistik aktivitas penghambatan ACE dapat dilihat

pada Lampiran 9. Ekstrak protein kasar ikan gabus alam dan budidaya memiliki

aktivitas penghambatan ACE sebesar 88,76±1,819% dan 96,18±1,369%.

Aktivitas ekstrak protein tersebut memiliki nilai penghambatan yang hampir sama

dengan penghambatan kaptopril sebagai kontrol positif dengan konsentrasi yang

berbeda. Aktivitas penghambat ACE kaptopril yaitu 90,32±0,228% (1 mg/mL)

dan 98,90±0,097% (5 mg/mL). Hasil tersebut menunjukkan bahwa ikan gabus

memiliki potensi sebagai penghambat kerja ACE.

Mekanisme penghambatan ACE menurut Correa et al. (2014) dilakukan

dengan menggunakan enzim ACE dengan substrat hippuryl-l-histidyl-l-leucin

(HHL) secara in vitro. Arahira et al. (2001) menyebutkan bahwa metode

pengujian aktivitas penghambatan ACE berdasarkan pada pembebasan asam

hipurat dari substrat HHL dapat dikatalisis oleh ACE. Asam hipurat yang

dibebaskan semakin sedikit, maka persen penghambatan ACE semakin besar.

Kaptopril merupakan penghambat yang sangat kuat terhadap ACE sehingga

banyak digunakan oleh masyarakat untuk dijadikan obat dalam menanggulangi

penyakit hipertensi (Budiman 2011). Kumar et al. (2010) menyatakan bahwa

kaptopril merupakan agen sulfidril yang mengandung prolin yang memiliki

potensi untuk dijadikan sebagai penghambat ACE. Ismarani et al. (2011),

menyatakan bahwa kaptopril memiliki afinitas yang tinggi terhadap ACE dan

dapat berkompetisi dengan angiotensin I mencegah terjadinya angiotensin II.

Kaptopril digunakan sebagai kontrol positif yang bertujuan untuk

membandingkan potensi ekstrak protein kasar ikan gabus dalam menghambat

kerja ACE sehingga dapat diketahui seberapa besar potensi dan efektifitas ekstrak

yang diuji dalam menghambat ACE. Konsentrasi kaptopril yang digunakan pada

penelitian ini adalah 1 mg/mL dan 5 mg/mL. Konsentrasi ekstrak protein kasar

ikan gabus alam dan budidaya untuk menghasilkan persentase penghambat ACE

yang sebanding dengan kaptopril yaitu 50 mg/mL. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa potensi ekstrak protein kasar ikan gabus ini memiliki persentase hambatan

sebesar 1/10 dari persentase hambatan kaptopril.

Page 35: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

19

Tsai et al. (2006), menyatakan bahwa kaptopril termasuk dalam golongan

inhibitor enzim yang bersifat kompetitif karena berikatan dengan sisi aktif enzim.

Arahira et al. (2001), menyatakan bahwa asam amino hidrofobik, alifatik dan

bermuatan positif yang tinggi diduga menyebabkan aktivitas penghambatan ACE.

Wijesekara et al. (2011) meyatakan bahwa peptida dengan residu asam amino

hidrofobik seperti prolin, valin dan leusin pada ujung terminal-N dan asam amino

yang bermuatan positif di tengah juga menunjukkan aktivitas penghambatan ACE.

Ikan gabus diduga memiliki kandungan peptida bioaktif yang memiliki

aktivitas sebagai penghambat ACE. Sharma et al. (2011) menyatakan bahwa

beberapa sifat fungsional peptida bioaktif diantaranya sebagai antioksidan,

antibakteri, antihipertensi, antikanker, dan antitumor. Beberapa penelitian

menunjukkan bahwa peptida bioaktif yang memiliki urutan residu asam amino

yang berbeda memiliki peranan dalam penghambat ACE. Vo et al. (2011),

menyatakan bahwa gelatin ikan nila memiliki peptida bioaktif dengan susunan

asam amino seperti aspartat-prolin-alanin-leusin-alanin-treonin-glutamat-prolin-

aspartat-prolin-metionin-prolin-phenilalanin yang peranan dalam penghambatan

ACE. Kim dan Byun (2012), menunjukkan juga peptida bioaktif dengan susunan

asam amino lisin-valin-asn-glisin-alanin-metioin-serin-prolin-asn-alanin-asn pada

hidrolisat ikan Pipa memiliki penghambatan ACE.

Peptida bioaktif biasanya mengandung 3-20 residu asam amino. Penelitian

Kapel et al. (2006) menyatakan bahwa peptida yang memiliki prolin atau residu

aromatis pada ujung terminal-C dan residu asam amino yang bersifat hidrofobik

pada ujung terminal-N memiliki aktivitas penghambatan ACE yang potensial.

Tsai et al. (2006) menunjukkan bahwa residu 3 asam amino seperti valin-lysin-

prolin termasuk inhibitor enzim ACE yang bersifat kompetitif seperti halnya

kaptopril. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa peptida aktif dalam suatu bahan

dapat berperan dalam penghambatan ACE.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Ekstrak protein kasar ikan gabus alam dan ikan gabus budidaya memiliki

perbedaan yang nyata pada kadar air, abu lemak dan kadar protein terlarut

Bradford, sedangkan kadar protein, profil protein dengan SDS-PAGE

menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata. Ekstrak protein kasar ikan

gabus alam dan ikan gabus budidaya memiliki potensi sebagai antioksidan dan

antihipertensi dengan penghambatan kerja ACE.

Page 36: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

20

Saran

Penelitian selanjutnya disarankan perlu dilakukannya proses hidrolisis

ekstrak protein sampel terlebih dahulu agar menghasilkan peptida yang memiliki

potensi antioksidan dan penghambat ACE yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed S, AFM Arifiar , Ghulam Md. 2012. Nutrient composition of indigenous

and exotic fishes of rainfed waterlogged paddy fields in lakshmipur,

Bangladesh. World Journal of Zoology. 7 (2): 135-140.

Amamcharla JK, Lloyd EM. 2014. Modification of the ferric reducing antioxidant

power (FRAP) assay to determine the susceptibility of raw milk to

oxidation. International Dairy Journal. 34: 177-179.

Arahira K, Nakashima Y, Mukai T, Ishikawa S, Itoh M. 2001. Peptide inhibitors

for angiotensin I-converting enzyme from enzymatic hydrolysates of

porcine skeletal muscle proteins. Meat Science. 57: 319-324.

Ashraf M, Asma Z, Abdul R, Shahid M, Naureen AQ. 2011. Nutritional values of

wild and cultivated silver carp (Hypophthalmichthys molitrix) and grass carp

(Ctenopharyngodon idella). International Journal of Agriculture and

Biology. 13: 210-214.

Balboa EM, Enma C, Andres M, Elena F, Herminia D. 2013. Invivo antioxsidant

properties crude extract and compounds from brown algae. Food Chemistry.

138: 1764-1785.

Benzie IFF, Strain JJ.1996. The ferric reducing ability of plasma (FRAP) as a

measure of antioxidant power: the FRAP assay. Analytical Biochemistry.

239: 70-76.

Bintang M. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta(ID): Erlangga.

Bradford MM. 1976. A rapid and sensitive method for the quantitation of

microgram quantities of protein utilizing the principle of protein-dye

binding. Analytical Biochemistry. 72: 248-254.

Budiman L. 2011. Inhibisi ekstrak pegagan (Centella asiatica L.) dan tempuyung

(Sonchus arvensis L.) terhadap aktivitas ACE (angiotensin converting

enzyme) [skripsi]. Bogor (ID) : Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Alam.

Institut Pertanian Bogor.

Cahyarini RD, Ahmad Y, Edi P. 2004. Identifikasi keragaman genetik beberapa

varietas lokal kedelai di Jawa berdasarkan analisis isozim. Agrosains. 6(2):

96-104.

Page 37: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

21

Carlsen MH, Bente LH, Kari H, Siv KB, Steinar D, Laura S, Carol W, Haruki S,

Yuko U, Chiho S, Ingrid B, Nega B, Walter CW, Katherine MP, David RJ,

Rune B. 2010. The total antioxidant content of more than 3100 foods,

beverages, spices, herbs and supplements used worldwide. Nutrition

Journal. 9(3): 1-11.

Correa APF, Daroit DN, Fontoura R, Meira SMM, Segalin J, Brandelli A. 2014.

Hydrolisate of sheep cheese whey as a source bioactive peptides with

antioxidant and angiotensin-I converting enzyme inhibitory activities.

Peptides. 61: 48-55.

Dahlan DCK, MatJais AM, Ahmad Z, Md AA, Adam A. 2010. Amino and fatty

acids composition in haruan traditional extract. Boletin Latino Americano y

del Caribe de Plantas Medicinales y Aromaticas. 9(5): 414-429.

Galla NR, Prabhakara RP, Satyanarayana A, Balaswamy K. 2012. Functional

properties and in vitro antioxidant activity of roe protein hydrolysates of

Channa striatus and Labeo rohita. Food Chemistry. 135: 1479-1484.

Gam LH, Chiuan YL, Saringat B. 2006. Proteomic analysis of snakehead fish

(Channa striata) muscle tissue. Malaysian Journal of Biochemistry and

Molecular Biology. 14: 25-32.

Georgiev L, Penchev G, Dimitrov D, Pavlov A. 2008. Structural changes in

common carp (Cyprinus corpio L) fish meat during freezing. Bulgarian

Journal of Veterinary Medicine. 2(2): 131-136.

Ghassem M, Keizo A, abdul SB, Mamot S, Saadiah I. 2011. Purification and

identification of ace inhibitory peptides from haruan (Channa striatus)

myofibrillar protein hydrolysate using HPLC–ESI-TOF MS/MS. Food

Chemistry. 129: 1770–1777.

Gonzalez S, Flick GJ O’Keefe F Duncan E Mclean E raig R. 6.

Composition of farmed and wild yellow perch (Perca flavescens). Journal

Food Composition. Analitic.19: 720-6.

Hadiwiyoto. 1993. Teknologi Hasil Perikanan. Yogayakarta (ID) : Liberty.

Harborne. 1987. Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan. Terjemahan: Padmawinata K, Sudiro I. Bandung (ID): Institut

Teknologi Bandung.

Hossain MA. 2011. Fish as source of n-3 polyunsaturated fatty acids (pufas),

which one is better-farmed or wild?. Journal of Food Science and

Technology. 3(6): 455-466.

Huang D,Boxin O, Ronald LP. 2005. The chemistry behind antioxidant capacity

assays. Agricultural and Food Chemistry. 53: 1841-1856.

Ismarani, Pradono DI, Darusman LK. 2011. Mikroenkapsulasi ekstrak formula

pegagan-kumis kucing-sambiloto sebagai inhibitor angiotensin i converting

enzyme secara in vitro. Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah. 3(1)

: 11-24.

Page 38: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

22

Kapel R, Rahou E, Lecouturier D, Guillochon D, Dhulster D. 2006.

Characterization of an antihypertensive peptide from an alfalfa white protein

hydrolysates produced by continuous enzymatic membrane reactor. Process

Biochemistry. 41:1961-1966.

Karachle PK, Stergiou KI. 2012. Morphometrics and allometry in fishes.

International Technology:65-85.

Kim SR dan Byun HG. 2012. The novel angiotensin i converting enzyme

inhibitory peptide from rainbow trout muscle hydrolysate. Fisheries and

Aquatic Science. 15(3): 183-190.

[KKP] Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2015. Data produksi perikanan

tangkap. www.kkp.go.id. [31 Juli 2015].

Kumar R, Arun K, Ramji S, Atul B. 2011. Pharmacological review on natural ace

inhibitors. Scholars Research Library. 2(2): 273-293.

Laemmli UK. 1970. Cleavage on structural protein during the assembly of the

head of bacteriopage T4. Nature. 227:680-685.

Martin AC, Lais B, Alexandro MM, Vargas, Erika O, Barizao, Juliana CG,

Moraes, Jesi V, Visantier, Vitor C, Almeida. 2012. The antioxidant activity

of teas measured by the FRAP method adapted to the FIA system :

optimising the conditions using the respons surface methodology. Food

Chemistry. 138: 574-580.

Marzuqi M, Giri NA, Suwirya K. 2007. Kebutuhan protein optimal dan kecernaan

nutrien pakan untuk benih ikan kerapu sunu (Plectropomus leopardus).

Journal Aquaculture Indonesiana. 8(2): 113-119.

Mashaii N, Mohammad HM, Habib S, Farhad R, Ahmad G, Ahmad B, Hasan M.

2012. Proximate and fatty acid composition in muscle tissues of rainbow

trout (Oncorhynchus mykiss) cultured in yard province of Iran. Walailak

Journal Science and Techology. 9(4): 317-325.

Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2006. Perancangan Percobaan. Bogor (ID): IPB

Press.

Moedjiharto TJ. 2007. Ikan sebagai bahan substitusi human serum albumin (HSA)

dalam penyumbang biofarma Indonesia. http://www.old-prasetya.ub.id.

[28 April 2015].

Molyneux P. 2004. The use of the stable free radical diphenylpicryl-hydrazyl

(DPPH) for estimating antioxidant activity. Journal Science of Technology.

26 (2): 211-219.

Mustafa A, M Aris W, Yohanes K. 2012. Albumin and zinc content of snakehead

fish (Channa striata) extract and its role in health. International Journal of

Science and Technology. 1(2): 1-8.

Mustofa I, Laba M, Yoes PD, Fedik AR, Aucky H. 2006. Analisis densitometrik

protein reseptor fertilisasi (ZP3) pada zona pelusida kambing sebagai

kandidat bahan imunokontrasepsi. Media Kedokteran Hewan. 22(2): 12-16.

Page 39: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

23

Nahariah, Anang ML, Effendi A, Antonius H, Priyo B, Yoyok BP. 2014. Evaluasi

potensi aktivitas ACE-inhibitor endogenous pada putih telur dari jenis

unggas yang berbeda. Jurnal Fakultas Peternakan dan Pertanian. 1: 207-

213.

Nasution EZ. 2006. Studi pembuatan pakan ikan dari campuran ampas tahu,

ampas ikan, darah sapi potong, dan daun keladi yang disesuaikan dengan

standar mutu pakan ikan. Jurnal Sains Kimia. 10(1): 40-45.

Obasohan EE, Imasuen JA, Isidahome CE. 2012. Preliminary studies of the

length-weight relationships and condition factor of five fish species from

Ibiekuma stream, Ekpoma, Edo state, Nigeria. Journal of Agricultural

Research and Development. 2(3): 61-69.

Periago MJ, Ayala MD, Lo´pez-Albors, Abdel. 2005. Muscle cellularity and flesh

quality of wild and farmed sea bass, Dicentrarchus labrax L. Aquaculture.

249: 175-188.

Purwaningsih S. 2012. Aktivitas antioksidan dan komposisi kimia keong matah

merah (Cerithidea obtusa). Ilmu Kelautan. 17(1): 39-48.

Putra RM. 2009. Pola lingkaran pertumbuhan otolith ikan gabus (Channa striata)

di perairan sungai Siak provinsi Riau. Perikanan Terubuk. 37(2):1-11.

Ram JA, Ishak AD, Enyu Y, Kuah MK, Wong K, Shu-Chien AC. 2011.

Molecular cloning and ontogenic mRNA expression of fatty acid desaturase

in the carnivorous striped snakehead fish (Channa striata). Comparative

Biochemistry and Physiology a Molecular and Integral Physiology. 158(4):

415-422.

Razi MA, Loekman S, Sumarto. 2015. Pengaruh konsentrasi perendaman larutan

tumbuhan sarang semut (myrmecodia pendans) terhadap karakteristik mutu

ikan selais (cryptopterus bicirchis) asap. Journal of Mahasiswa, siap terbit.

Requieron EA, Torres MAJ, Demayo CG. 2012. Applications of relative warp

analysis in describing of scale shape morphology between sexes of the

snakehead fish Channa striata. International Journal of Biological,

Ecological and Environmental Sciences. 1(6): 205-209.

Safran M. 2003. Biologi reproduksi, makanan dan pertumbuhan ikan gabus

(Channa striata) dibanjiran sungai Musi Sumatera Selatan [tesis]. Bogor

(ID): Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Sharma S, Raghvendar S, Shashank R. 2011. Bioactive peptides. International

Journal Bioautomation. 15(4): 223-250.

[SNI] Standar Nasional Indonesia. 2006. Cara Uji Kimia. SNI 01-2354-2006.

Jakarta (ID): Badan Standardisasi Nasional.

Surya A, Christine J, Hilwan YT. 2013. Studi aktivitas antioksidan dari ekstrak

metanol dan etil asetat pada daun bangun-bangun (Plectranthus

amboinicus). Journal Indonesian Chemistry Acta. 4(1): 12-16.

Suryanto E, Lidya IM, Mercy T, Frenly W. 2011. Potensi senyawa polifenol

antioksidan dari pisang goroho (Musa sapien sp.). Agricultural Technology.

31(4): 289-296.

Page 40: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

24

Suwandi R Nurjanah, Margaretha W. 2014. Proporsi bagian tubuh dan kadar

proksimat ikan gabus pada berbagai ukuran. Jurnal Pengolahan dan

Bioteknologi Hasil Perikanan. 17(1): 22-28.

Tawali AB, Mathelda KR, Meta M, Suryani. 2012. Difusi teknologi produksi

konsentrat protein dari ikan gabus sebagai food supplement di Jayapura.

Prosiding InSINas. 0201:243-247.

Tsai JS, Lin TC, Chen JL, Pan BS. 2006. The inhibitory effects of freshwater

clam (Corbicula fluminea, Muller) muscle protein hydrolysates on

angiotensin I converting enzyme. Process Biochemistry. 41: 2276–2281.

Vo TS, Ngo DH, Kim JA, Ryu B, Kim SK. 2011. An antihypertensive peptide

from tilapia gelatin diminished free radical formation in murine microglial

Cell. Journal of Agricultural and Food Chemistry. 59(22): 12193-12197.

Wijesekara I, Qian ZJ, Ryu B, Ngo DH, Kim SK. 2011. Purification and

identification of antihypertensive peptides from seaweed pipefish

(Syngnathus schelegeli) muscle protein hydrolysates. Food Research

International. 44: 703-707.

Wu RSS. 1995. The environmental impact of marine fish culture: towards a

sustainable future. Marine Poluution Bulletin. 31(4):159-166.

Yuniarti DW, Sulistiyati TD, Suprayitno E. 2013. Pengaruh Suhu Vakum

terhadap Kualitas Serbuk Albumin Ikan Gabus. Student Journal. 1(1): 1-9.

Yunus A. 2007. Studi morfologi dan isozim jarak pagar (Jatropa curcas L.)

sebagai bahan baku energi terbarukan di Jawa Tengah. Journal Enviro. 9(1):

73-82.

Zuraini A, Somchit MN, Mohamad HS, Goh YM, Abdul Kadir A, Zakaria MS,

MatJais AM, Rajion MA, Zakaria ZA, Somchit N. 2005. Fatty acid and

amino acid composition of three local Malaysian Channa spp. Fish. Food

Chemistry. 97(4): 674- 678.

Page 41: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

1

LAMPIRAN

Page 42: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

2

Page 43: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

27

Lampiran 1 Dokumentasi penelitian

Ikan gabus budidaya

Ikan gabus alam

Kondisi kolam budidaya ikan gabus

Lampiran 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh ikan gabus alam No Panjang

Total (cm)

Berat utuh

(cm)

Daging (g) Kulit (g) Berat

Kepala (g)

Limbah

(g)

1 32 470 161 62 140 106

2 41 850 320 84 190 255

3 38 620 215 77 171 157

Rata-

rata

37 646,67 232,00 74,33 167,00 172,67

Standar

Deviasi

4,583 19,1398 80,852 11,240 25,239 75,725

Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh ikan gabus budidaya No Panjang

Total (cm)

Berat utuh

(cm)

Daging (g) Kulit (g) Berat

Kepala (g)

Limbah

(g)

1 24 109 45 11 30 23

2 26 125 46 18 28 33

3 24 101,5 43 14 18 26

Rata-

rata

24,67 111,83 44,67 14,33 25,33 27,33

Standar

Deviasi

1,155 12,003 1,528 3,512 6,429 5,132

Page 44: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

28

Lampiran 3 Contoh perhitungan dan hasil analisis proksimat

Contoh perhitungan kadar air ikan gabus budidaya1 ulangan 1

Kadar air (%) = -

- x 100%

Keterangan : A : Berat cawan kosong (g) = 8,8587 g

B : Berat cawan dan sampel (g) = 10,8711 g

C : Berat cawan dan sampel setelah dikeringkan (g) = 1,5203 g

Kadar air (%) = 87 - 5

-8 8587 x 100%

= 75,76 %

Contoh perhitungan kadar abu ikan gabus budidaya 1 ulangan 1

Kadar abu (%) = -

- x100%

Keterangan : A : Berat cawan kosong (g) = 8,8587 g

B : Berat cawan dan sampel setelah dikeringkan (g) = 8,8914 g

C : Berat cawan dan sampel (g) = 10,8711 g

Kadar abu (%) = 8 89 - 8 8587

87 - 8 8587 x100%

= 1,62%

Contoh perhitungan kadar lemak ikan gabus budidaya 1 ulangan 1

Kadar lemak (%) = -

x 100%

Keterangan : W1 : Berat labu kosong (g) = 88,4866 g

W2 : Berat sampel awal (g) = 2,0146 g

W3 : Berat labu akhir (g) = 88,5545 g

Kadar lemak (%) = 88 55 5-88 866

6 x 100%

= 3,37%

Contoh perhitungan kadar protein ikan gabus budidaya 1 ulangan 1

Nitrogen (%) = H l 7 fp

mg sampel x 100%

Protein (%) = % N x fk

Keterangan: N HCl : 0,1 N

fk (faktor konversi) : 6,25

fp (faktor pengenceran) : 10

Nitrogen (%) = 7

5 9 x 100%

= 2,780 %

Protein (%) = 2,780 % x 6,25

= 17,375 %

Page 45: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

29

Lampiran 4 Hasil analisis kadar protein terlarut air dengan metode Bradford

Kurva standar analisis kadar protein Bradford

Lampiran 5 Hasil analisis profil protein metode SDS-PAGE

Perhitungan nilai Rf dan berat molekul (BM)

Rf = Jarak pergerakan pita protein dari tempat a al

Jarak pergerakan arna pelacak dari tempat a al

Marker Log BM Jarak (cm) Jarak total (cm) Nilai rf marker

260 2,41 0,90 5,90 0,15

140 2,15 1,60 5,90 0,27

100 2,00 2,30 5,90 0,39

70 1,84 2,60 5,90 0,44

50 1,69 3,30 5,90 0,56

40 1,60 4,00 5,90 0,68

35 1,54 4,30 5,90 0,73

25 1,39 4,70 5,90 0,79

15 1,17 5,40 5,90 0,91

10 1,00 5,60 5,90 0,94

y = 0.1178x + 0.1116

R² = 0.994

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

0 2 4 6 8 10

Ab

sorb

an

si (

λ 5

95

nm

)

Konsentrasi BSA (mg/ml)

Page 46: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

30

Kurva standar BM marker

Perhitungan nilai Rf dan berat molekul (BM) ikan gabus alam Pita

ke-

Jarak

(cm)

Jarak total

(cm) Nilai Rf a b X BM (kDa) Ketebalan

1 1,40 5,90 0,237 0,605 1,624 2,292 195,920 +

2 1,70 5,90 0,288 0,605 1,624 2,208 161,450 ++

3 2,00 5,90 0,339 0,605 1,624 2,124 133,040 +++

4 2,20 5,90 0,372 0,605 1,624 2,068 116,940 +++++

5 2,40 5,90 0,406 0,605 1,624 2,011 102,790 +

6 2,90 5,90 0,491 0,605 1,624 1,871 74,450 +

7 3,00 5,90 0,508 0,605 1,624 1,843 69,800 +++

8 3,10 5,90 0,525 0,605 1,624 1,815 65,440 +++

9 3,50 5,90 0,593 0,605 1,624 1,703 50,560 ++++

10 3,90 5,90 0,661 0,605 1,624 1,591 39,060 ++++++

11 4,20 5,90 0,711 0,605 1,624 1,507 32,190 ++++

12 4,50 5,90 0,762 0,605 1,624 1,423 26,520 +

13 4,80 5,90 0,813 0,605 1,624 1,339 21,860 +++

14 5,00 5,90 0,847 0,605 1,624 1,283 19,210 +++

15 5,20 5,90 0,881 0,605 1,624 1,227 16,890 ++

16 5,50 5,90 0,932 0,605 1,624 1,143 13,910 ++++

17 5,80 5,90 0,983 0,605 1,624 1,059 11,470 +++++

y = -0,6157x + 1,624

R² = 0,9798

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

0 1 2 3

Lo

g B

M

Rf Marker

Page 47: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

31

Perhitungan nilai Rf dan berat molekul (BM) ikan gabus budidaya Pita

ke-

Jarak

(cm)

Jarak total

(cm) Nilai Rf a b X BM (kDa) Ketebalan

1 1,40 5,90 0,237 0,605 1,624 2,292 195,920 +

2 1,70 5,90 0,288 0,605 1,624 2,208 161,450 ++

3 2,00 5,90 0,339 0,605 1,624 2,124 133,040 +++

4 2,20 5,90 0,372 0,605 1,624 2,068 116,940 +++++

5 2,40 5,90 0,406 0,605 1,624 2,011 102,790 +

6 2,90 5,90 0,491 0,605 1,624 1,871 74,450 +

7 3,00 5,90 0,508 0,605 1,624 1,843 69,800 +++

8 3,10 5,90 0,525 0,605 1,624 1,815 65,440 +++

9 3,50 5,90 0,593 0,605 1,624 1,703 50,560 ++++

10 3,90 5,90 0,661 0,605 1,624 1,591 39,060 ++++++

11 4,20 5,90 0,711 0,605 1,624 1,507 32,190 ++++

12 4,50 5,90 0,762 0,605 1,624 1,423 26,520 +

13 4,80 5,90 0,813 0,605 1,624 1,339 21,860 +++

14 5,00 5,90 0,847 0,605 1,624 1,283 19,210 +++

15 5,20 5,90 0,881 0,605 1,624 1,227 16,890 ++

16 5,50 5,90 0,932 0,605 1,624 1,143 13,910 ++++

17 5,80 5,90 0,983 0,605 1,624 1,059 11,470 +++++

Keterangan + : tipis sekali ++ : agak tipis +++ : tipis

++++ : agak tebal +++++ : tebal ++++++ : sangat tebal

Lampiran 6 Grafik konversi luas area pita protein menggunakan Image-J

Luas area pita protein ikan gabus alam

Page 48: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

32

Luas area pita protein ikan gabus budidaya

Lampiran 7 Hasil aktivitas antioksidan metode FRAP

Kurva standar analisis antioksidan

Contoh perhitungan IC50 ikan gabus alam ulangan 1

I 5 absorbansi blanko absorbansi sampel

absorbansi blanko

59

59

= 6,9193 %

y = 0.0026x + 0.0783

R² = 0.9953

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0 20 40 60 80 100

Ab

sorb

an

si (

λ 5

95

nm

)

Larutan Standar μMol/L

Page 49: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

33

Lampiran 8 Hasil aktivitas antihipertensi dengan penghambatan ACE

Contoh perhitungan aktivitas penghambatan ACE ikan gabus alam ulangan 1.

Penghambatan ACE (%) = (K- K)- -

K- K

Keterangan : K : Absorbansi kontrol

BK : Absorbansi blanko kontrol

S : Absorbansi sampel

SB : Absorbansi blanko sampel

Penghambatan ACE (%) = ( 5 5- 87)- 7- 6

5 5- 87

= 8 - 55

8 %

= 87,15 %

Lampiran 9 Hasil uji statistik

Hasil uji Levene atau uji homogenitas varian data kadar air

Kadar air F Signifikansi

2,330 0,202

Keterangan : Nilai signifikansi > 0,05 menunjukan data yang homogen dan menggunakan

asumsi varian terpenuhi. Nilai signifikansi < 0,05 menunjukan data yang tidak homogen

dan menggunakan asumsi varian tidak terpenuhi.

Hasil uji t independent kadar air

Kadar air

Asumsi varian

terpenuhi

Asumsi varian tidak

terpenuhi

T 5,014 5,014

derajat bebas 10,000 5,999

Signifikansi (2-arah) 0,001 0,002

Beda nilai tengah 1,975 1,975

Beda standar deviasi 0,393 0,393

Selang kepercayaan

95%

Bawah 1,097 1,011

Atas 2,852 2,938

Keterangan : Nilai signifikansi (2-arah) < 0,05 menunjukan bebeda nyata. Nilai

signifikansi (2-arah) > 0,05 menunjukan tidak bebeda nyata.

Hasil uji Levene atau uji homogenitas varian data kadar abu

Kadar abu F Signifikansi

7,605 0,051

Keterangan : Nilai signifikansi > 0,05 menunjukan data yang homogen dan menggunakan

asumsi varian terpenuhi. Nilai signifikansi < 0,05 menunjukan data yang tidak homogen

dan menggunakan asumsi varian tidak terpenuhi.

Page 50: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

34

Hasil uji t independent kadar abu

Kadar abu

Asumsi varian

terpenuhi

Asumsi varian tidak

terpenuhi

T -2,667 -2,667

derajat bebas 10,000 6,854

Signifikansi (2-arah) 0,024 0,033

Beda nilai tengah -0,210 -0,210

Beda standar deviasi 0,078 0,0787

Selang kepercayaan

95%

Bawah -0,385 -0,397

Atas -0,034 -0,023

Keterangan : Nilai signifikansi (2-arah) < 0,05 menunjukan bebeda nyata. Nilai

signifikansi (2-arah) > 0,05 menunjukan tidak bebeda nyata.

Hasil uji Levene atau uji homogenitas varian data kadar lemak

Keterangan : Nilai signifikansi > 0,05 menunjukan data yang homogen dan menggunakan

asumsi varian terpenuhi. Nilai signifikansi < 0,05 menunjukan data yang tidak homogen

dan menggunakan asumsi varian tidak terpenuhi.

Hasil uji t independent kadar lemak

Kadar lemak

Asumsi varian

terpenuhi

Asumsi varian tidak

terpenuhi

T -7,074 -7,074

derajat bebas 10,000 5,696

Signifikansi (2-arah) 0,00003 0,0005

Beda nilai tengah -2,217 -2,216

Beda standar deviasi 0,313 0,313

Selang kepercayaan

95%

Bawah -2,914 -2,993

Atas -1,518 -1,439

Keterangan : Nilai signifikansi (2-arah) < 0,05 menunjukan bebeda nyata. Nilai

signifikansi (2-arah) > 0,05 menunjukan tidak bebeda nyata.

Hasil uji Levene atau uji homogenitas varian data kadar protein

Kadar protein F Signifikansi

2,330 0,202

Keterangan : Nilai signifikansi > 0,05 menunjukan data yang homogen dan menggunakan

asumsi varian terpenuhi. Nilai signifikansi < 0,05 menunjukan data yang tidak homogen

dan menggunakan asumsi varian tidak terpenuhi.

Kadar lemak F Signifikansi

3,698 0,127

Page 51: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

35

Hasil uji t independent kadar protein

Kadar protein

Asumsi varian

terpenuhi

Asumsi varian tidak

terpenuhi

T 0,461 0,461

derajat bebas 10,000 6,311

Signifikansi (2-arah) 0,654 0,660

Beda nilai tengah 0,145 0,145

Beda standar deviasi 0,314 0,314

Selang kepercayaan

95%

Bawah -0,556 -0,615

Atas 0,846 0,905

Keterangan : Nilai signifikansi (2-arah) < 0,05 menunjukan bebeda nyata. Nilai

signifikansi (2-arah) > 0,05 menunjukan tidak bebeda nyata.

Hasil uji Levene atau uji homogenitas varian data kadar protein larut air

Kadar protein larut air F Signifikansi

0,594 0,484

Keterangan : Nilai signifikansi > 0,05 menunjukan data yang homogen dan menggunakan

asumsi varian terpenuhi. Nilai signifikansi < 0,05 menunjukan data yang tidak homogen

dan menggunakan asumsi varian tidak terpenuhi.

Hasil uji t independent kadar protein larut air

Kadar protein larut air

Asumsi varian

terpenuhi

Asumsi varian tidak

terpenuhi

T -4,310 -4,310

derajat bebas 4,000 3,590

Signifikansi (2-arah) 0,013 0,016

Beda nilai tengah -0,253 -0,253

Beda standar deviasi 0,058 0,058

Selang kepercayaan

95%

Bawah -0,416 -0,424

Atas -0,090 -0,082

Keterangan : Nilai signifikansi (2-arah) < 0,05 menunjukan bebeda nyata. Nilai

signifikansi (2-arah) > 0,05 menunjukan tidak bebeda nyata.

Hasil uji Levene atau uji homogenitas varian data antioksidan

Antioksidan F Signifikansi

4,501 0,101

Keterangan : Nilai signifikansi > 0,05 menunjukan data yang homogen dan menggunakan

asumsi varian terpenuhi. Nilai signifikansi < 0,05 menunjukan data yang tidak homogen

dan menggunakan asumsi varian tidak terpenuhi.

Page 52: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

36

Hasil uji t independent antioksidan

Antioksidan

Asumsi varian

terpenuhi

Asumsi varian tidak

terpenuhi

T -9,132 -9,132

derajat bebas 4,000 2,569

Signifikansi (2-arah) 0,001 0,005

Beda nilai tengah -9,030 -9,030

Beda standar deviasi 0,988 0,988

Selang kepercayaan

95%

Bawah -11,775 -12,496

Atas -6,284 -5,563

Keterangan : Nilai signifikansi (2-arah) < 0,05 menunjukan bebeda nyata. Nilai

signifikansi (2-arah) > 0,05 menunjukan tidak bebeda nyata.

Hasil uji Levene atau uji homogenitas varian data antihipertensi

Antihipertensi F Signifikansi

0,235 0,653

Keterangan : Nilai signifikansi > 0,05 menunjukan data yang homogen dan menggunakan

asumsi varian terpenuhi. Nilai signifikansi < 0,05 menunjukan data yang tidak homogen

dan menggunakan asumsi varian tidak terpenuhi.

Hasil uji t independent antihipertensi

Antihipertensi

Asumsi varian

terpenuhi

Asumsi varian tidak

terpenuhi

T -5,655 -5,655

derajat bebas 4,000 3,716

Signifikansi (2-arah) 0,005 0,006

Beda nilai tengah -7,426 -7,426

Beda standar deviasi 1,313 1,313

Selang kepercayaan

95%

Bawah -11,072 -11,185

Atas -3,780 -3,668

Keterangan : Nilai signifikansi (2-arah) < 0,05 menunjukan bebeda nyata. Nilai

signifikansi (2-arah) > 0,05 menunjukan tidak bebeda nyata.

Page 53: POTENSI EKSTRAK PROTEIN KASAR IKAN GABUS Channa … · hypertentive drug, captopril. Key words: ACE, ... 1 Dokumentasi penelitian ..... 27 2 Data morfometrik dan proporsi bagian tubuh

37

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Cianjur, Jawa Barat pada tanggal 24 Agustus 1993.

Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Asep

Hendrayanto dan Ibu Nurlina serta mempunyai saudara perempuan yang bernama

Dewi Sundari.

Pendidikan formal penulis ditempuh mulai dari TK pada tahun 1998-1999.

Pendidikan selanjutnya ditempuh pada tahun 1999-2000 di SDN Hanjawar 2,

berpindah ke SD Swasta YPPI- 2000-2002 dan berpindah ke SDN Cipetir 1 pada

tahun ajaran 2002-2005. Pendidikan formal dilanjutkan di SMPN 1 Cibeber pada

tahun 2005-2008. Pendidikan formal selanjutnya SMAN 1 Cibeber pada tahun

2008-2011. Penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor pada

tahun 2011 melalui jalur USMI dan diterima di Departemen Teknologi Hasil

Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Penulis aktif sebagai staf pengembangan masyarakat dalam organisasi

Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Perairan atau HIMASILKAN pada tahun

2012-2013 dan pada tahun 2013-2014 dan Fisheries Processing Club (FPC)

periode 2013-2014. Penulis melaksanakan praktik lapang di UMK RISYA “Rizki

ersama Jaya” di Sukabumi, Jawa Barat pada tahun 2014. Penulis melaksanakan

dan menyelesaikan laporan praktik lapang yang berjudul “Rencana Hazard

Analysis Critical Control Point (HACCP) Bakso Ikan pada Usaha Kecil

Menengah (UKM) Rizki Bersama Jaya (RISYA) Sukabumi, Jawa Barat. Penulis

pernah menjadi asisten praktikum dari mata kuliah Penanganan Hasil Perairan

pada tahun 2015.

Penulis juga aktif mengikuti lomba Program Kreatif Mahasiswa-Penelitian

(PKM-P) yang didanai oleh DIKTI pada tahun 2014-2015; Pekan Ilmiah

Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2015 di Universitas Haluoleo, Kendari Sulawesi;

Tanoto Student Research Award (TRSA) tahun 2016.