potensi bahaya faktor kimia.docx

9
POTENSI BAHAYA FAKTOR KIMIA Faktor kimia adalah faktor didalam tempat kerja yang bersifat kimia, yang meliputi bentuk padatan (partikel), cair, gas, kabut, aerosol, dan uap yang berasal dari bahan-bahan kimia. Faktor kimia yang mencakup wujud yang bersifat partikel adalah debu, awan, kabut, uap logam, dan asap; serta wujud yang tidak bersifat partikel adalah gas dan uap. Terdapat ribuan jenis bahan kimia yang digunakan, diolah, dan dihasilkan dalam industri, sehingga perlu diupayakan: 1. Survei pendahuluan untuk mengenal/mengidentifikasi bahan kimia yang terdapat di industri dan merencanakan program evaluasi risiko bahaya serta tindak lanjutnya. Suatu checklist yang merncakup pendataan tentang nama bahan kimia yang dipergunakan, jenis bahan yang diperkirakan beracun, identifikasi penggunaannya, jumlah tenaga kerja yang terpajan/terpapar dan cara pengendaliannya. 2. Mengenal proses produksi dengan mempelajari alur proses mulai dari tahap awal sampai tahap akhir, sumber bahan kimia dan keluhan kesehatan oleh pekerja serta memanfaatkan indera kita untuk mengidentifikasi lingkungan kerja, misalnya mengenai bau yang timbul, merasa pedas dimata, ransangan

Upload: andesta-mutia-ulva

Post on 07-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

POTENSI BAHAYA FAKTOR KIMIA

Faktor kimia adalah faktor didalam tempat kerja yang bersifat kimia, yang meliputi bentuk padatan (partikel), cair, gas, kabut, aerosol, dan uap yang berasal dari bahan-bahan kimia. Faktor kimia yang mencakup wujud yang bersifat partikel adalah debu, awan, kabut, uap logam, dan asap; serta wujud yang tidak bersifat partikel adalah gas dan uap.

Terdapat ribuan jenis bahan kimia yang digunakan, diolah, dan dihasilkan dalam industri, sehingga perlu diupayakan: 1. Survei pendahuluan untuk mengenal/mengidentifikasi bahan kimia yang terdapat di industri dan merencanakan program evaluasi risiko bahaya serta tindak lanjutnya. Suatu checklist yang merncakup pendataan tentang nama bahan kimia yang dipergunakan, jenis bahan yang diperkirakan beracun, identifikasi penggunaannya, jumlah tenaga kerja yang terpajan/terpapar dan cara pengendaliannya.2. Mengenal proses produksi dengan mempelajari alur proses mulai dari tahap awal sampai tahap akhir, sumber bahan kimia dan keluhan kesehatan oleh pekerja serta memanfaatkan indera kita untuk mengidentifikasi lingkungan kerja, misalnya mengenai bau yang timbul, merasa pedas dimata, ransangan batuk, dsb. Diperlukan pula informasi yang disampaikan oleh kepala bagian produksi, superfisor atau pekerja.3. Mempelajari MSDS (Material Safety Data Sheet) atau Lembar Data Keselamatan Bahan Kimia (LDKB), yakni suatu dokumen teknis yang memberikan informasi tentang komposisi, karakteristik, bahaya fisik, dan potensi bahaya kesehatan, cara penanganan, penyimpanan bahan yang aman, tindakan pertolongan pertama dan prosedur khusus lainnya. Perlu juga dicatat label kemasan bahan kimia di tempat kerja.

Sifat dan tingkat racun bahan kimia terhadap kesehatan tenaga kerja ditentukan oleh beberapa hal, antara lain:

1. Sifat fisik bahan kimia2. Sifat kimia dan bahan3. Sifat fcisiologis dan bahan4. Jalan masuk bahan kimia ke dalam tubuh5. Lama paparan6. Factor-faktor tenaga kerja sendiri

Secara umum, bahan-bahan kimia berbahaya dapat dikelompokkan menjadi: 1. Bahan kimia mudah meledak Merupakan bahan kimia berupa padatan atau cairan, atau campurannya sebagai akibat suatu perubahan (reaksi kimia, gesekan, tekanan, panas, atau perubahan lainnya) menjadi bentuk gas yang berlangsung dalam proses yang relatif singkat disertai dengan tenaga perusakan yang besar, pelepasan tekanan yang besar serta suara yang keras. 2. Bahan kimia mudah terbakar Merupakan bahan kimia yang bila mengalami suatu reaksi oksidasi pada suatu kondisi tertentu akan menghasilkan nyala api. Tingkat bahaya dari bahan-bahan ini ditentukan oleh titik bakarnya, makin rendah titik bakar bahan tersebut semakin berbahaya. Tabel.1. Beberapa titik nyala yang umumBahan kimia Titik Nyala (C)

Gasoline -43

Acetene -19

Methyl alcohol 11

Kerosene 43

Heptane -4

Toulene 6

3. Bahan kimia beracun Merupakan bahan kimia dalam jumlah relatif sedikit, dapat mempengaruhi kesehatan manusia atau bahkan menyebabkan kematian, apabila terabsorbsi tubuh manusia melalui injeksi. Sifat racun dari bahan dapat berupa kronik atau akut dan sering tergantung pada jumlah bahan tersebut yang masuk kedalam tubuh. 4. Bahan kimia korosif Merupakan bahan kimia meliputi senyawa asam-asam alkali dan bahan-bahan kuat lainnya, yang sering mengakibatkan kerusakan logam-logam bejana atau penyimpan. Senyawa asam alkali dapat menyebabkan luka bakar pada tubuh, merusak mata, merangsang kulit dan sistem pernafasan. 5. Bahan kimia radioaktif Merupakan bahan kimia yang mempunyai kemampuan untuk memancarkan sinar-sinar radioaktif seperti sinar alfa, beta, sinar gamma, sinar netron, dan lain-lain, yang dapat membahayakan tubuh manusia. Suatu bahan kimia dikatakan memiliki sifat berbahaya apabila satu atau lebih dari sifat-sifat bahaya tersebut diatas terdapat didalam bahan kimia tersebut, yang selain mudah meledak, dapat pula menjadi bahan kimia beracun dan meracuni kehidupan. 6. Bahan kimia oksidator Bahan kimia oksidator bersifat eksplosif karena sangat reaktif dan tidak stabil, mampu menghasilkan oksigen dalam reaksi atau penguraianya sehingga dapat menimbulkan kebakaran selain ledakan. Bahan oksidator terdiri dari : Oksidator organik : Permanganat, Perklorat, Dikromat, Hidrogen Peroksida, Periodat, Persulfat. Peroksida organik : Benzil Peroksida, Asetil Peroksida, Eteroksida, Asam Parasetat. Peroksida-peroksida organik dapat pula terbentuk pada penyimpanan pelarut organik seperti eter, keton, ester, senyawa-senyawa tidak jenuh dsb yang bersifat eksplosif. 7. Bahan kimia reaktif Merupakan bahan kimia yang sangat mudah bereaksi dengan bahan-bahan lainnya, disertai pelepasan panas dan menghasilkan gas-gas yang mudah terbakar atau keracunan, atau korosi. Sifat reaktif dari bahan-bahan kimia dapat dibedakan atas dua jenis: Reaktif terhadap air, yaitu bahan kimia reaktif yang sangat mudah bereaksi dengan air, mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar. Reaktif tehadap asam, yaitu bahan kimia reaktif yang sangat mudah bereaksi dengan asam, menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar atau gas-gas beracun serta bersifat korosif. 8. Bahan reaktif terhadap air Beberapa bahan kimia dapat bereaksi hebat dengan air, dapat meledak atau terbakar. Ini disebabkan zat-zat tersebut bereaksi secara eksotermik (mengeluarkan panas) yang besar atau mengeluarkan gas yang mudah terbakar, contoh: Alkali (Na, K) dan Alkali tanah (Ca) Logam Halida (Alumunium tibromida) Oksida logam anhidrat (CaO) Oksida non logam Halida (Sulfuril Halida) Jelas bahan-bahan tersebut harus jauh dari air atau disimpan ditempat yang kering dan bebas dari kebocoran bila hujan turun, dan bahan reaktif diatas juga reaktif terhadap asam. Selain itu juga terdapat bahan-bahan lain yang dapat bereaksi dengan asam secara hebat. Reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis atau menghasilkan gas-gas yang mudah terbakar atau eksplosif, contoh : Kalium Klorat/perklorat, Kalium Permanganat, Asam Akromat (CrO). 9. Gas bertekanan Gas bertekanan telah banyak digunakan dalam industri ataupun laboratorium. Bahaya dari gas tersebut pada dasarnya adalah karena tekanan tinggi dan juga efek yang mungkin juga bersifat racun, aspiksian, korosif, dan mudah terbakar. Tabel .2. penggunaan gas bertekanan dan bahayanyaGAS Penggunaan Bahaya

Asetilen Gas bakar Mudah terbakar, aspiksian

Ammonia Bahan baku pupuk Beracun

Etilen Oksida Sterilisasi Beracun dan mudah terbakar

Hidrogen Hidrogenasi, gas karier Mudah terbakar dan meledak

Nitrogen Gas pencuci, membuat udara inert Aspiksian

Klor Klorinasi Beracun, korosif

Vinil Klorida Produksi plastic Beracun dan mudah terbakar

Gas-gas tersebut diatas dalam silinder yang bertekanan, harus disimpan dalam keadaan terlindung, bebas panas, dan goncangan serta terikat kuat dan bebas dari kebocoran kran.

Bahan kimia dapat masuk kedalam tubuh melalui 3 tempat:1. Saluran penafasan (terhirup, inhalasi)Inhalasi bahan kimia melalui pernapasan merupakan cara masuk yang paling cepat dan langsung diserap oleh aliran darah yang ada dalam paru-paru. Gas dan uap yang tersebar dalam udara tersebar dalam alam dengan sempurna, karena itu penyerapannya ke dalam paru-paru juga sangat cepat, sehingga menimbulkan efek dalam waktu singkat. Partikel yang terhirup diserap ke dalam darah lebih lambat, tergantung pada ukuran partikel dan daya larutnya.Berdasarkan ukuran partikel, debu dibagi atas: Debu total, yaitu debu denga ukuran 5-10 ppm Debu respirable, yaitu debu denga ukuran