posyandu.docx

37
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak terjadinya krisis kegiatan Posyandu juga ikut menurun, oleh karena itu untuk meningkatkan kegiatan Posyandu kembali telah diterbitkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 411.3/536/SJ tanggal 3 Maret 1999 tentang Revitalisasi Posyandu. Tetapi dalam pelaksanaannya dalam menghadapi era otonomi dan desentralisasi dianggap penting bahwa pedoman tersebut perlu diperbaharui dan disesuaikan dengan tuntutan perkembangan. Oleh karena itu telah diterbitkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor : 411.3/1116/SJ tanggal 13 Juni 2001 tentang Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu yang ditujukan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota di seluruh Indonesia, yang merupakan pembaharuan atas surat edaran Menteri Dalam Negeri yang lalu. 1

Upload: irwan-afriandi

Post on 01-Jan-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

komunitas

TRANSCRIPT

Page 1: posyandu.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak terjadinya krisis kegiatan Posyandu juga ikut menurun, oleh karena itu

untuk meningkatkan kegiatan Posyandu kembali telah diterbitkan Surat Edaran

Menteri Dalam Negeri Nomor : 411.3/536/SJ tanggal 3 Maret 1999 tentang

Revitalisasi Posyandu. Tetapi dalam pelaksanaannya dalam menghadapi era

otonomi dan desentralisasi dianggap penting bahwa pedoman tersebut perlu

diperbaharui dan disesuaikan dengan tuntutan perkembangan. Oleh karena itu

telah diterbitkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah

Nomor : 411.3/1116/SJ tanggal 13 Juni 2001 tentang Pedoman Umum

Revitalisasi Posyandu yang ditujukan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota di

seluruh Indonesia, yang merupakan pembaharuan atas surat edaran Menteri

Dalam Negeri yang lalu.

Surat edaran tersebut diharapkan dapat dijadikan acuan bersama dalam

upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar dan peningkatan status gizi

masyarakat melalui Posyandu di masa yang mendatang dengan semangat

kebersamaan dan keterpaduan sesuai dengan fungsi masing-masing. Revitalisasi

Posyandu ini dititik beratkan pada strategi pendekatan upaya kesehatan

bersumber daya masyarakat dengan akses kepada modal sosial budaya

masyarakat yang didasarkan atas nilai-nilai tradisi gotong royong yang telah

1

Page 2: posyandu.docx

mengakar didalam kehidupan masyarakat menuju kemandirian dan keswadayaan

masyarakat. Ada 6 point dalam surat edaran tersebut untuk meningkatkan

kegiatan Posyandu dan juga dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah

yaitu :

Posyandu merupakan upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar

dan peningkatan status gizi masyarakat.

Posyandu mampu berperan sebagai wadah pelayanan kesehatan dasar

berbasis masyarakat.

Pelaksanaan Posyandu perlu dihimpun seluruh kekuatan masyarakat

agar berperan serta secara aktif sesuai dengan kemampuannya.

Posyandu perlu dilanjutkan sebagai upaya investasi pembangunan

sumber daya manusia yang dilaksanakan secara merata.

Pemerintah daerah untuk mensosialisasikan dan mengkoordinasikan

pelaksanaannya dengan melibatkan peran masyarakat (LSM, ormas,

sektor swasta, dunia usaha, dan lain-lain).

Pedoman ini dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dalam

melaksanakan revitalisasi Posyandu yang secara teknis masing-

masing daerah dapat menyesuaikan.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang maka penulis merumuskan masalah menjadi “apa itu

posyandu dan bagaimana posyandu yang ada di Indonesia?”

2

Page 3: posyandu.docx

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang posyandu

yang ada di indonesia.

D. Manfaat

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan kelompok tentang

posyandu yang ada di indonesia.

2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang

posyandu yang ada di indonesia.

3

Page 4: posyandu.docx

BAB II

DASAR TEORI

A. Sejarah Lahirnya Posyandu

Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

dari kesejahteraaan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945,

Departemen Kesehatan pada tahun 1975 menetapkan kebijakan Pembangunan

Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Adapun yang dimaksud dengan PKMD

ialah strategi pembangunan kesehatan yang menerapkan prinsip gotong royong

dan swaraya masyarakat, dengan tujuan agar mayarakat dapat menolong dirinya

sendiri, melalui pengenalan dan penyelesaian masalah kesehatan secara lintas

program dan lintas sector terkait.

Pencanangan Posyandu yang merupakan bentuk baru ini, dilakukan secara

massal untuk pertama kali oleh Kepala Negara Republik Indonesia pada tahun

1986 di Yogyakarta, bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional.

Sejak saai itu Posyandu tumbuh dengan pesat. Pada tahun 1990, terjadi

perkembangan yang sangat luar biasa, yakni dengan keluarnya Instruksi Menteri

Dalam Negeri (Inmandagri) Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan

Pembinaan Mutu Posyandu.

Melalui instruksi ini, seluruh kepala daerah ditugaskan untuk meningkatkan

pengelolaan mutu Posyandu. Pengelolaan Posyandu dilalulan oleh satu

Kelompok Kerja Operasional (pokjanal) Posyandu yang merupakan tanggung

jawab bersama antara masyrakat denagn Pemerintah Daerha (Pemda).

4

Page 5: posyandu.docx

B. Landasan Hukum

1. Undang-undang Dasar tahun 1945 pasal 28 H ayat 1 dan UU No. 23 Tahun

1992 tentang Kesehatan.

2. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah da Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonom.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

5. Surat Edaran Mendagri Nomor 411.3/1116/SJ tahun 2001 tentang

Revitalisasi Posyandu.

6. Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

C. Pengertian

posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program

dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu

dan dinamis seperti halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai program

lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989). 

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh

masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan

teknis dari petugas kesehatan dan keluarga. berencana yang mempunyai nilai

strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Yang dimaksud

dengan nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu

5

Page 6: posyandu.docx

dalam peningkat mutu manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses

pertumbuhan dan perkembangan manusia ada 3 intervensi yaitu :

1. Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk

menjaga kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai

usia balita.

2. Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk

membina tumbuh/kembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental

sehingga siap menjadi tenaga kerja tangguh.

3. Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk

memberikan kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa

dan negara.

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit

bantuan dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan

Posyandu merupakan strategi yang tepat untuk intervensi ini. Intervensi ke 3

perlu dipersiapkan dengan memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud.

D. Manfaat Posyandu

1. Bagi Masyarakat

a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar

b. Memperoleh bantuan dalam pemecahan masalah kesehatan

c. Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu

2. Bagi Kader, pengurus Posyandudan tokoh Masyarakat

a. Mendapatkan informasi tentang upaya kesehatan

6

Page 7: posyandu.docx

b. Dapat membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan

3. Bagi Puskesmas

a. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan

strata 1

b. Membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan

c. Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana dengan pemberian

pelayanan secara terpadu

4. Bagi Sektor Lain

a. Lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah

b. Meningkatkan efiseiansi pemberian pelayanan sesuai tupoksi masing-

masing

E. Jenis Posyandu

Untuk meningkatkan kualitas dan kemandirian posyandu diperlukan

intervensi sebagai berikut :

1. Posyandu pratama (warna merah)

Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap,

kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Keadaan

ini dinilai ‘gawat’ sehingga intervensinya adalah pelatihan kader

ulang. Artinya kader yang ada perlu ditambah dan dilakukan pelatihan dasar

lagi.

2. Posyandu madya (warna kuning)

7

Page 8: posyandu.docx

Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari

8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih.

Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi, dan Imunisasi)

masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian posyandu sudah

baik tetapi masih rendah cakupannya. Intervensi untuk posyandu madya ada

2 yaitu :

a. Pelatihan Toma dengan modul eskalasi posyandu yang sekarang sudah

dilengkapi dengan metoda simulasi.

b. Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk menentukan masalah dan

mencari penyelesaiannya, termasuk menentukan program tambahan

yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

3. Posyandu purnama (warna hijau)

Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang frekuensinya lebih

dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan

cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) lebih dari 50%.

Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada Dana Sehat yang

masih sederhana. Intervensi pada posyandu di tingkat ini adalah :

a. Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk mengarahkan

masyarakat menetukan sendiri pengembangan program di posyandu

b. Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh Dana Sehat

yang kuat dengan cakupan anggota minimal 50% KK atau lebih.

4. Posyandu mandiri (warna biru)

8

Page 9: posyandu.docx

Adalah p`;[`1’’’osyandu yang telah melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali

pertahun dengan jumlah kader 5 orang atau lebih dimana cakupan ke-5

kegiatan utamanya lebih dari 50% dan dapat melaksanakan sumber dana dari

dana sehat yang dikelola oleh masyarakat. Intervensinya dilakukan

pembinaan program dana sehat, memperbanyak program tambahan sesuai

dengan masalah dan  pendekatan PKMD.

F. Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama: Mendagri/Menkes/BKKBN. Masing-masing

No.23 tahun 1985. 21/Men.Kes/Inst.B./IV 1985, 1I2/HK-011/ A/1985 tentang

penyelenggaraan Posyandu yaitu :

1. Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu

dalam lingkup LKMD dan PKK.

2. Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi

Posyandu serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam program –

program pembangunan masyarakat desa

3. Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan

kader pembangunan.

4. Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayah/di daerah masing-masing

dari melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan

BKKBN.

5. Undang-undang no. 23 tahun 1992 pasal 66 , dana sehat sebagai cara

penyelenggaraan dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna.

9

Page 10: posyandu.docx

G. Tujuan penyelenggara Posyandu.

1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu

Hamil, melahirkan dan nifas)

2. Membudayakan NKKBS.

3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk

mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang

menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.

4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera,

Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.

H. Pengelola Posyandu.

1. Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan

mutu Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut :

a. Penanggungjawab umum : Ketua Umum LKMD  (Kades/Lurah).

b. Penggungjawab operasional, Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

c. Ketua Pelaksana : Ketua II LKMD/Ketua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim)

Penggerak PKK

d. Sekretaris : Ketua Seksi 7 LKMD

e. Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes.

2. Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri

dari unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan

Posyandu yaitu :

10

Page 11: posyandu.docx

a. Tingkat Propinsi :

BKKBN

PMD (Pembinaan Masyarakat Desa)

Bappeda

Tim Penggerak PKK, dll

b. Tingkat Kab/Kodya :

Kantor Depkes/Kantor Dinkes

BKKBN

PMD

Bappeda, dll

c. Tingkat Kecamatan :

Tingkat Pembina LKMD Kec ( puskesmas, Pembina petugas

Lapangan, KB,Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

PD (Kader Pembangunan Desa)

d. Pokjanal Posyandu bertugas :

Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program.

Menyiapkan kader.

Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan

masalah.

Menyusunan rencana.

Melakukan pemantauan dan bimbingan.

Menginformasikan masalah kepada instansi/lembaga terkait.

11

Page 12: posyandu.docx

Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD.

e. Kegiatan Pokok Posyandu :

KIA

KB

lmunisasi.

Gizi.

Penanggulangan Diare.

3. Pembentukan Posyandu.

a. Langkah – langkah pembentukan :

Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan.

Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah

bimbinganteknis unsur kesehatan dan KB .

Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas

diri,sarana dan prasarana posyandu, biaya posyandu

Pemilihan kader Posyandu.

Pelatihan kader Posyandu.

Pembinaan.

b. Kriteria pembentukan Posyandu.

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas

agar pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih

tercapai sedngkan satu Posyandu melayani 100 balita.

c. Syarat penetapan lokasi posyandu

12

Page 13: posyandu.docx

Syarat lokasi/letak yang harus dipenuhi meliputi:

1) Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat

2) Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri

3) Dapat merupakan lokal tersendiri

4) Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk,

balai rakyat, pos RT/RW atau pos lainnya. 

d. kriteria kader Posyandu :

Dapat membaca dan menulis.

Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.

Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.

Mempunyai waktu yang cukup.

Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.

Berpenampilan ramah dan simpatik.

Diterima masyarakat setempat.

e. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu.

Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD,

Kader, Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan

dari KB. Pada hari buka Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat

dengan sistem 5 (lima) meja yaitu :

Meja I : Pendaftaran.

Meja II : Penimbangan

Meja III : Pengisian KMS

13

Page 14: posyandu.docx

Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.

Meja V : Pelayanan KB Kes :

Imunisasi

Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus.

Pembagian pil atau kondom

Pengobatan ringan.

Kosultasi KB-Kes.

Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan

Meja V merupakan meja pelayanan paramedis (Bidan desa, perawat ).

f. Sasaran Posyandu :

Bayi/Balita.

Ibu hamil/ibu menyusui.

WUS dan PUS.

f. Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi :

1) Kesehatan ibu dan anak :

Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan

Februarii danAgustus)

PMT (Pemberian Makanan Tambahan)

lmunisasi.

14

Page 15: posyandu.docx

Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan

balita melalui pertambahan berat badan setiap bulan.

Keberhasilan program terliat melalui grafik pada kartu KMS

setiap bulan.

2) Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.

3) Pemberian Oralit dan pengobatan.

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai

permasalahan dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV

dengan materi dasar dari KMS balita dan ibu hamil. Keberhasilan

Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S : Semua balita diwilayah kerja Posyandu.

K : Semua balita yang memiliki KMS.

D : Balita yang ditimbang.

N : Balita yang naik berat badannya

g. Keberhasila Posyandu berdasarkan :

Petugas pada meja I sampai dengan IV dilaksanakan oleh Kader PKK

sedangkan meja V merupakan meja pelayanan paramedic (Bidan desa,

perawat, petugas KB).

4. Dana.

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui

gotong royong dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya

15

Page 16: posyandu.docx

serta sumbangan dari donatur yang tidak mengikat dan dihimpun melalui

kegiatan Dana Sehat.

I. Sistem Informasi Posyandu (Sip)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi

pengelola Posyandu. OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan

bagian penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan. Konkritnya,

pembinaan akan lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap,

akurat dan aktual. Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari

permasalahan yang dihadapi karena didasarkan pada informasi yang tepat, baik

dalam lingkup terbatas maupun lingkup yang lebih luas.

Mekanisme Operagional SIP :

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di

Propinsi dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina

LKMD/Kelurahan berkoordinasi dengan LKMD Seksi 10.

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi

Posyandu.

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD

dengan menggunakan instrumen :

a. Catatan ibu hamil, kelahiran /kematian dan nifas oleh ketua kelompok

Dasa Wisma (kader PKK) .

16

Page 17: posyandu.docx

b. Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d

Desember.

c. Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d

Desember.

d. Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari s/d

Desember.

e. Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d

Desember.

f. Data pengunjung petugas Posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan

kematian ibu hamil melahirkan dan nifas.

g. Data hasil kegiatan Posyandu.

J. Dukungan terhadap posyandu

1. Dukungan Dari Puskesmas/ Petugas Kesehatan

a. Memberikan pelatihan kepada kader yang terdiri dari:

1) Aspek komunikasi.

2) Tehnik berpidato.

3) Kepemimpinan yang mendukung Posyandu.

4) Proses pengembangan.

5) Tehnik pergerakan peranserta masyarakat.

b. Memberikan pembinaan pada kader setelah kegiatan Posyandu berupa:

1) Cara melakukan pendataan / pencatatan.

17

Page 18: posyandu.docx

2) Cara meningkatkan kemampuan kader dalam menyampaikan pesan

kesehatan pada masyarakat.

3) Memotivasi untuk meningkatkan keaktifan kader dalam kegiatan

Posyandu.

2. Dukungan dari Masyarakat / LKMD

LKMD mempunyai peranan besar dalam upaya peningkatan tarap

kesehatan masyarakat di desa / kelurahan. Dalam hal ini termasuk upaya

penurunan angka kematian bayi, anak balita, ibu hamil dan angka kelahiran,

khususnya yang diupayakan melalui posyandu dengan kegiatanya.

a. Perananan LKMD dalam pembentukan Posyandu;

1) Mengusulkan, mendorong dan membantu kepala desa / kelurahan

untuk membentuk posyandu di wilayahnya.

2) Memberi tahu masyarakat tentang pentingnya posyandu serta cara

pembentukannya.

3) Membantu secara aktif pelaksanaan pengumpulan data dan

musyawarah masyarakat dalam rangka membentuk Posyandu,

penentuan lokasi, jadwal, pemilihan kader dan lain-lainnya.

b. Peranan LKMD dalam pelaksanaan Posyandu:

1) Mengingatkan mendorong dan memberi semangat agar kader selalu

melaksanakan tugasnya di Posyandu dengan baik.

18

Page 19: posyandu.docx

2) Mengingatkan ibu hamil, ibu yang mempunyai bayi dan anak balita

serta ibu usia subur agar datang ke Posyandu sesuai jadwal yang

telah ditentukan.

c. Peranan LKMD dalam pembinaan Posyandu.

1) Mengamati apakah penyelenggaraan Posyandu telah dilakukan

secara teratur setiap bulan, sesuai jadwal yang telah disepakati.

2) Mengamati apakah Posyandu telah melaksanakan pelayanan secara

lengkap (KIA, KB, Gizi, Immunisasi dan penanggulangan diare).

3) Memberikan saran-saran kepada kepala desa / kelurahan dan kader

agar Posyandu dapat berfungsi secara optimal ( agar buka teratur

sesuai jadwal, melakukan pelayanan secara lengkap dan dikunjungi

ibu hamil, ibu dan anak balita serta ibu usia subur).

4) Bila dipandang perlu, membantu mencarikan jalan agar Posyandu

dapat melakukan pemberian makanan tambahan kepada bayi dan

anak balita secara swadaya.

5) Mengingatkan kader untuk melakukan penyuluhan di rumah-rumah

ibu (kunjungan rumah) dengan bahan penyuluhan yang tersedia.

6) Mencarikan jalan dan memberi saran-saran agar kader dapat

bertahan melaksanakan tugas dan perannya (tidak drop out).

Misalnya dengan pemberian penghargaan, mengupayakan alat tulis

atau bantuan lainya.

19

Page 20: posyandu.docx

7) Membahas bersama kepala desa / kelurahan dan tim pembina

LKMD Kecamatan cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi

Posyandu.

8) Agar pembinaan Posyandu dan pembinaan kader dilakukan oleh

LKMD ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka cara dan pesan-

pesan penyuluhan yang berkaitan dengan promosi Posyandu juga

perlu dipahami oleh LKMD.

K. Pembiayaan Posyandu

1. Sumber Daya

a. Masyarakat

- Iuran Pengguna Posyandu

- Iuran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat

- Sumbangan dari perorangan atau kelompok masyarakat

- Dana social keagamaan, misalnya zakat, infak dan sebagainya.

b. Swasta/ Dunia Usaha

Misalnya dengan menjadikan Posyandu sebagai anak angkat perusahaan

dan bantuannya dapat berupa dana, prasarana atau tenaga sukarelawan.

c. Hasil Usaha

Pengurus dan kader Posyandu dapat melakukan usaha dimana hasilnya

dapat disumbangkab untuk pengelolaan Posyandu, contohnya Kelompok

Usaha Bersama (KUB) dan Taman Obat Keluarga (TOGA)

d. Pemerintah

20

Page 21: posyandu.docx

bantuannya berupa dana stimulant atau dalam bentuk sarana dan

prasarana Posyandu.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Posyandu adalah singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu yang mengandung

makna: suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan

21

Page 22: posyandu.docx

masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini.

2. Tujuan Posyandu untuk menurunkan AKB/AKI, membudayakan NKKBS

dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengembangkan

kegiatan KB-Kes serta kegiatan pembangunan lainnya untuk mencapai

keluafga sejahtera.

3. Kegiatan Pokok Posyandu mencakup Program KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan

Penanggulangan Diare.

4. SIP (Sistem Informasi Posyandu) adalah rangkaian kegiatan untuk

menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan

tepat waktu bagi pengelola Posyandu.

5. Posyandu mandiri merupakan Posyandu percontohan terbaik dengan ciri

sebagai berikut :

Kegiatan secara teratur dan mantap.

Cakupan program/kegiatan baik.

Mempunyai program tambahan.

Memiliki dana sehat dan JPKM yang mantap.

6. Dengan pemantauan pertumbuhan yang benar akan dapat dilakukan deteksi

dini hambatan pertumbuhan.

7. Penatalaksanaan hambatan pertumbuhan secara komprehensif akan dapat

mencegah terjadinya gagal tumbuh fan malnutrisi

8. Anak dapat tumbuh kembang optimal.

22

Page 23: posyandu.docx

B. Saran

Penyusun sangat membutuhkan saran, demi meningkatkan

kualitas dan mutu makalah yang kami buat dilain waktu.

Sehingga penyusun dapat memberikan informasi yang lebih

berguna untuk penyusun khususnya dan pembaca umumnya.

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Anas, Syarial R, Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan, disajikan

pada "Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara, Medan, 1998.

23

Page 24: posyandu.docx

Departemen Dalam Negeri: Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 0 Tahun 1990.

Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu),

Jakarta, 1990.

Eacang, I, Ilmu kesehatan Masyarakat, Bandung, Penerbit Alumni,1986.

Kanwil Depkes RI Propinssi Sumatera Utara: Mekanisme Operasional Sistem

Informasi Posyandu (SIP), disajikan pada Temu Karya Tim Pembina LKMD,

Tingkat Propinsi Sumatera Utara, Dalam Rangka Peningkatan Mutu

Posyandu Pada Tanggal 5-6 Desember 1996 di Bina Graha Pemdasu Medan,

Medan 1996.

Tim Pengerak PKK Pusat dan Direktorat Jendral PMD : Posyandu dan

Perkembangan, Jakarta,1993.

Tim Penggerak PKK Pusat : Hasil Keputusan Rapat Kerja Nasional IV PKK, 11-14

Februari di Jakarta, Jakarta, 1993.

Tim Pengerak PKK Pusat: Hasil Rumusan Lokakarya Nasional Peningkatan Mutu

Posyandu di Jakarta, 30 Oktober -1 Nopember 1996, Jakarta, 1996.

24