posisi dan fungsi al qur-an dalam islam

Upload: la-ode-rinaldi

Post on 10-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/8/2019 Posisi dan Fungsi Al Qur-an dalam Islam

    1/14

    B.7 p. 1 Kedokteran

    Posisi dan Fungsi Alquran Dalam Islam

    TIU: Setelah mengikuti Pembekalan materi ini diharapkanmahasiswa mampu menjelaskan posisi dan fungsi Alquran dalam

    dunia Islam

    TIK:

    1. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi Alquran sebagai petujuk

    kehidupan, rahmatan lil alamin, penjelas segala sesuatu, dan

    tak ada sesuatu pun di dunia ini yang luput dari perhatian

    Islam.

    2. Mahasiswa dapat membaca ayat-ayat yang menjadi refernsi

    dalam pebekalan

    3. Mahasiswa dapat mengerti dan menjelaskan terjemah dari

    ayat-ayat yang menjadi referensi tersebut.

    4. Mahasiswa dapat menghipotesiskan bahwa Alquran maupun

    as-Sunnah juga menjelaskan tentang penyakit, pengobatan,

    dan cara-cara penyembuhan dari sakit

    1. Posisi Alquran

    - Alquran merupakan Kitab suci Dalam Islam.

    - Alquran adalah kalamullah, yang diturunkan kepada Rasul

    Utusannya, Muhammad Saw melalui perantara Malaikat Jibril untuk

    pedoman hidup bagi manusia secara umum, khusnya bagi orang

    beriman agar kehidupan mereka memperoleh kebenaran dan

    kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat.

    - Kitab suci Alquran bagi kaum muslimin merupakan salah satu

    rukun Iman. Pengertian rukun adalah sesuatu yang harus ada, tidak

    boleh tidak ada, kalau tidak ada (mengimani Alquran), seseorang

    tidak lagi disebut sebagai seorang beriman.

    - Dengan demikian, bagi setiap muslim harus beriman terhadap

    Alquran sebagai kitab suci.2. Kandungan Naskah Alquran

    Alquran terdiri atas 30 Juz (bagian). Tiap juz terdiri atas (yang

    standar) 9 lembar, setiap lembar terdiri atas 2 halaman, tiap

    halaman terdiri atas sejumlah ayat. Tiap ayat terdiri atas sejumlah

    kalam (dalam bahasa Indonesia kalimat), tiap kalimat mengandung

    sejumlah informasi, setiap informasi mengandung sejumlah

    pemahaman oleh manusia, setiap pemahaman mengandung

    sejumlah petunjuk, setiap petunjuk menuntut untuk diamalkan

    dalam perbuatan kongkrit.

    1

  • 8/8/2019 Posisi dan Fungsi Al Qur-an dalam Islam

    2/14

    Pertanyaan reflektif : mengukur kualitas keberagamaan setiap

    muslim

    a. Seberapa banyak kita tahu informasi dan petunjuk dari

    Alquran ?

    b. Seberapa banyak yang kita tahu dari Alquran dan telahmenjadi habitat kita dalam pelaksanaannya ?

    c. Seberapa banyak yang kita tahu tetapi belum konsisten

    melaksanakannya ?

    d. Seberapa banyak kita tahu petunjuk dari Alquran tetapi

    belum melaksanakannya ?

    e. Mengapa aku baru tahu ( sedikit ?) petunjuk dari

    Alquran ?

    f. Mengapa (belum banyak ?) petunjuk Alquran yang telah

    menjadi habitat bagi ku ?

    g. Bagaimana ke depan sikap ku terhadap Alquran sebagai

    petunjuk hidup secara komrehensif ?

    5. Fungsi Alquran

    a. Alquran sebagai Rahmat bagi Alam Semesta

    Surat al-Ambiya ayat 107 menyebutkan sebagai

    berikut:

    107. Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk

    (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

    Pengertian rahmat adalah kasih sayang. Orang yang

    memperoleh kasih sayang akan mendapat kebahagiaan.

    Tebaran kebahagiaan yang dipromosikan oleh Alquran berlaku

    bagi seluruh alam semesta.

    Rincian tebaran rahmat Islam sebagaimana dijelaskan olehAlquran berlaku bagi seluruh alam semesta mencakup: Kasih

    sayang secara fisik dan spiritual bagi individu, individu dalam

    hubungannya dengan sosial, individu dan sosial dalam

    kehidupannya di dunia, maupun seluruh makhluk di akhirat

    kelak. Hanya saja khusus di akhirat kelak berlaku bagi yang

    mengimani dan melaksanakan ajaran Alquran, inklusif as-

    Sunnah as-Shahihah al-maqbulah, al-mamulah (hadis sahih,

    yang dapat diterima sebagai pedoman hidup, dan yang dapat

    diapresiasikan dalam perbuatan praksis)

    2

  • 8/8/2019 Posisi dan Fungsi Al Qur-an dalam Islam

    3/14

    b. Alquran sebagai penjelas segala sesuatu

    Alquran Surat an-Nakhl ayat 89 menyebutkan sebagai

    berikut:

    89. (dan ingatlah) akan hari (ketika) kami bangkitkan pada

    tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka

    sendiri dan kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi

    saksi atas seluruh umat manusia. dan kami turunkankepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala

    sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi

    orang-orang yang berserah diri.

    Salah satu esensi kandungan ayat tersebut adalah, Alquran

    itu menjelaskan seluruh hal, bukan saja hanya bagi

    kehidupan manusia, melainkan juga realitas. Alquran

    mempertegas dalam surat al-Kahfi ayat 109 sebagai

    berikut:

    109. Katakanlah: sekiranya lautan menjadi tinta untuk

    (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah

    lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku,

    meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".

    Maksudnya pentunjuk-petnjuk Alquran itu jika diinfentarisir

    dalam daftar dengan menggunakan daun di bumi ini dan

    air lautan itu untuk tinta, lalu tinta itu habis, kemudian

    dibuat tinta lagi seukuran itu dan berkali-kali, daftar

    petunjuk itu belum cukup dibuat tinta sudah habis.

    3

  • 8/8/2019 Posisi dan Fungsi Al Qur-an dalam Islam

    4/14

    Mungkin saudara menanggapinya ngoyoworo, tetapi

    perhatikan penyataan ini setiap hari, wanita rata-rata

    menyusun 75.000 kalimat dan mayoritasnya tak

    terucapkan. Sementara itu laki-laki, setiap hari menyusun

    65.000 kalimat (Bambang Nugroho, 2009: 5). Jika wanitasanggup berumur 80 tahun betapa banyak pernyataan

    yang ia buat. Jika pernyataan-pernyataan itu mayoritas

    menyimpang dari syariah, tentu akan berakibat tidak baik

    di kehidupan kelak.

    Jika energi manusia untuk menyelami kandungan ajaran

    Alquran oleh manusia dari generasi ke generasi yang

    bertebaran di muka bumi ini, lalu hasil pemahamannya

    dibukukan, akan membutuhkan berapa trilyun-trilyun

    lembar kertas ?

    c. Tidak ada gejala apa pun di dunia ini yang dialpakan

    oleh Alquran

    Alquran Surat al-Anam ayat 38 menyebutkan sebagai

    berikut:

    38. Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi

    dan burung-burung yang terbang dengan kedua

    sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. tiadalah

    kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab[472],

    Kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.

    [472] sebahagian Mufassirin menafsirkan Al-Kitab itu

    dengan Lauhul mahfudz dengan arti bahwa nasib semua

    makhluk itu sudah dituliskan (ditetapkan) dalam Lauhul

    mahfudz. dan ada pula yang menafsirkannya dengan Al-

    Quran dengan arti: dalam Al-Quran itu Telah ada pokok-

    pokok agama, norma-norma, hukum-hukum, hikmah-

    hikmah dan pimpinan untuk kebahagiaan manusia di

    dunia dan akhirat, dan kebahagiaan makhluk pada

    umumnya.

    4

  • 8/8/2019 Posisi dan Fungsi Al Qur-an dalam Islam

    5/14

    Salah satu kandungan esensial dari ayat tersebut adalah

    semua gejala kehidupan di dunia bagi manusia ini diatur

    oleh Alquran. Dalam kehidupan manusia, kapan pun, di

    mana pun, sedang apa pun tetap diatur oleh syariat

    Islam, Jadi tidak ada kawasan netral agama, dan tidakmengenal dikhotomi sakral (suci) dan profan (kehidupan

    duniawi belaka) sebagaimana yang dikonsepsikan

    dalam agama non Islam. Demikian juga ketetapan

    hukum mubah dalam Islam perlu dipertanyakan

    kembali. Menurut para pakar fikih, Mubah adalah

    kawasan netral, tak berpahala dan tak berdosa, jadi

    berada di kawasan luar agama. Implikasinya rata-rata

    kebanyakan manusia setiap harinya berada di kawasan

    liar dari agama. Tentu ini tidak benar.

    Jika ditinjau dari segi waktu, setiap detik ada aturan

    yang harus diindahkan oleh setiap muslim. Beragama

    harus non stop 24 jam sehari semalam, atau beragama

    Islam secara kaffah.

    Jika ditinjau dari segi posisi tubuh, dalam sehari

    semalam posisi tubuh manusia hanya berada dalam tiga

    posisi: berdiri, duduk, dan rebah tubuh. Dalam ketiga

    posisi diatur ketat harus dalam koridor syari.

    Jika ditinjau sebagai makhluk yang bermobilitas, setiap

    muslim harus tetap bersyariah sejak dari tempat yang

    paling suci (masjid) hingga tempat yang paling

    dianggap kotor (wc). Ruang rentang antara masjid dan

    wc begitu banyak yang secra kuantitas tidak terbatas,

    bisa halaman masjid, halaman rumah, kamar tamu,

    kamar tidur, ruang makan, dapur, alun-alun, pasar, mall,

    pantai, gunung, tengah hutan, tengah laut, tengahpadang sahara, ruang pertunjukan, ruang kegiatan

    ilmiah, ruang kegiatan ekonmi, ruang kegiatan hiburan,

    bahkan di ruang angkasa dst-dst. Koredor syari harus

    tetap lekat bagi setiap muslim.

    d. Pernyataan Alquran Islam sebagai agama yang

    sempurna. Alquran Surat al-Maidah ayat 3 menyebutkan

    sebagai berikut:

    5

  • 8/8/2019 Posisi dan Fungsi Al Qur-an dalam Islam

    6/14

    3. Diharamkan bagimu (memakan) bangkai,

    darah[394], daging babi, (daging hewan) yang

    disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang

    terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam

    binatang buas, kecuali yang sempat kamu

    menyembelihnya[395], dan (diharamkan bagimu) yang

    disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga)

    mengundi nasib dengan anak panah[396], (mengundi

    nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada

    hari ini[397] orang-orang kafir Telah putus asa untuk

    (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu

    takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hariIni Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan

    Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-

    ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa

    terpaksa[398] Karena kelaparan tanpa sengaja berbuat

    dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha

    Penyayang.

    [394] ialah: darah yang keluar dari tubuh, sebagaimana

    tersebut dalam surat Al An-aam ayat 145.

    6

  • 8/8/2019 Posisi dan Fungsi Al Qur-an dalam Islam

    7/14

    [395] maksudnya ialah: binatang yang tercekik, yang

    dipukul, yang jatuh, yang ditanduk dan yang diterkam

    binatang buas adalah halal kalau sempat disembelih

    sebelum mati.

    [396] Al Azlaam artinya: anak panah yang belum pakaibulu. orang Arab Jahiliyah menggunakan anak panah

    yang belum pakai bulu untuk menentukan apakah

    mereka akan melakukan suatu perbuatan atau tidak.

    Caranya ialah: mereka ambil tiga buah anak panah yang

    belum pakai bulu. setelah ditulis masing-masing yaitu

    dengan: lakukanlah, Jangan lakukan, sedang yang

    ketiga tidak ditulis apa-apa, diletakkan dalam sebuah

    tempat dan disimpan dalam Ka'bah. bila mereka hendak

    melakukan sesuatu Maka mereka meminta supaya juru

    kunci ka'bah mengambil sebuah anak panah itu.

    Terserahlah nanti apakah mereka akan melakukan atau

    tidak melakukan sesuatu, sesuai dengan tulisan anak

    panah yang diambil itu. kalau yang terambil anak panah

    yang tidak ada tulisannya, Maka undian diulang sekali

    lagi.

    [397] yang dimaksud dengan hari ialah: masa, yaitu:

    masa haji wada', haji terakhir yang dilakukan oleh nabi

    Muhammad s.a.w.

    [398] Maksudnya: dibolehkan memakan makanan yang

    diharamkan oleh ayat Ini jika terpaksa.

    Salah satu kandungan esensial dari ayat tersebut adalah

    pernyataan Islam itu sebagai agama yang sempurna. Jadi

    tidak perlu mencari agama lain di luar Islam. Memeluk

    agama di luar Islam justru akan tertolak sama sekali.

    Demikian firman Allah: (Q.S. Ali Imran/3 : 85)

    85. Barangsiapa mencari agama selain agama islam, Maka

    sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya,

    dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

    e. Alquran sebagai jaminan kebenaran

    Berpedoman kepada Alquran dijamin tidak pernah akan

    tersesat, sebaliknya berpedoman kepada yang selainAlquran belum ada jaminan kebenarannya, bisa-bisa

    7

  • 8/8/2019 Posisi dan Fungsi Al Qur-an dalam Islam

    8/14

    malah menyesatkan. Demikian sabda Nabi ketika beliau

    berpidato dalam haji wada (haji perpisahan, tak lama

    setelah itu beliau wafat) Taraktu fiikum amraini.

    Lantadhilluu abadaa maa intamassaktum bihimaa,

    kitaaballlaahi wa sunnata Rasuulihi (Aku tinggalkanuntuk kamu semua, yang kamu tidak pernah akan

    tersesat selamanya selagi kamu berpegang keduanya,

    yaitu kitabullah (Alquran) dan Sunnah-sunnah Utusan-

    Nya Al-Hadis.

    6. Hipotesis

    Jika Alquran menyatakan bahwa segala sesuatu telah

    dijelaskan, tidak ada aspek kehidupan apapun yang dibiarkan

    berada di luar kawasan Islam, bahwa Islam sebagai agama

    yang sempurna, agama di luar Islam pasti tertolak, dan ada

    jaminan kebenaran berpedoman dari Alquran, maka Alquran

    pasti juga mengandung ajaran tentang penyembuhan dari

    sakit, ajaran itu pasti sempurna dalam arti tuntas, dan dijamin

    benar tidak pernah salah.

    Implikasi

    Dokter muslim harus berpedoman kepada Alquran dan as-

    Sunnah dalam menjalani profesinya secara komplit. Wallaahu

    alamu bi ash-shawab.

    7. Penutup

    Mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua, amin yaa

    Rabbalaalamiin.

    Semarang

    akhir sept 2009

    B1.p1 kep S1

    Konsep Agama dan Dimensi KehidupanBeragama

    TIU: Setelah mengikuti pembelajaran bab ini Mahasiswa dihrapkan

    mampu menjelaskan pengertitian agaa dan dimensi kehidupanberagama.

    8

  • 8/8/2019 Posisi dan Fungsi Al Qur-an dalam Islam

    9/14

    TIK:

    1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep agama secara umum

    dan agama Islam

    2. Mahasiswa dapat menbedakan pengertian agama dan

    beragama3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Dimensi dan

    dimensi agama Islam

    1. Konsep Agama

    Kata agama berasal dari bahasa Sanskerta atau bahasa Pali

    dari India, a yang berarti tidak dan gama berarti kacau.

    Dalam pengucapan bahasa Melayu bisa diucapkan igama dan

    ugama, artinya sama saja, yaitu tidak kacau.

    Yang dimaksudkan tidak kacau adalah

    - tidak kacau dengan dirinya sendiri antara lahir dan batin

    - tidak kacau antara seorang dengan orang lain (individu

    sosial)

    - tidak kacau antara manusia dengan benda-benda (minerologi)

    - tidak kacau dengan dunia tetumbuhan

    - tidak kacau dengan dunia binatang

    - tidakkacau dengan alam semesta

    - tidak kacau denganlehidupansesudah mati

    Kalau masih ada kekacauan berarti belum atau tidak beragama.

    Yang dimaksud kacau adalah tidak ada, keserasian, kerukunan,

    dan kedamaian.

    Padanan kata agama dalam bahsa Arab adalah asy-Syariah,

    ath-Thariqah, ash-Shirath, al-millah, dan ad-Din.

    Arti asal kata asy-syariah adalah jalan atau jalan menuju

    sumber mata air. Kemudian, yang dimaksudkan mata air adalah

    kehidupan sebenarnya. Air merupakan jaminan kehidupan. Kata

    ath-thariqah adalah padanan dari kata asy-syariah. Hanya saja,

    dalam praktiknya kata ath-thariqah menunjuk jalan yang lebihkhusus yaitu jalan yang ditempuh orang-orang yang hendak

    berhubungan dengan Tuhan yang disadari atau ingin berada di

    dekat Tuhan sedekat-dekatnya dalam keadaan sadar.

    Arti kata al-millah juga berarti agama atau asy-syariah, tetapi

    kata ini lebih menunjuk kepada sikap mental ingin selalu atau

    cenderung terhadap sesuatu, kaitannya dengan agama sebagai

    sumber ajaran.

    9

  • 8/8/2019 Posisi dan Fungsi Al Qur-an dalam Islam

    10/14

    Arti kata ad-din adalah wadlun ilaahiyyun saaiqun lidzaawil

    uquuli li saadati ad-daraini (pranata atau undang-undang

    ketuhanan yang disampaikan kepada manusia yang berakal sehat

    untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat). Di dalam Islam,

    wujud undang-undang itu adalah wahyu atau kalamullah yangkemudian dikodifikasikan dalam bentuk naskah al-Quraanulkariim.

    Termasuk wahyu adalah hadis Nabi yang shohih. Atas dasar firman

    Allah dalam Q.S. an-Najm/53 : 3-4). Dengan demikian, yang

    dimaksud agama dalam Islam adalah Alquran dan as-sunnah itu

    sendiri. Pelaksana undang-undang, dalam hal ini manusia, disebut

    beragama.

    2. Perbedaan antara Agama dan Beragama

    Antara agama dan beragama dapat dibedakan, meskipun

    tidak bisa dipisahkan. Dilihat dari aspek kebenaran, agama bersifat

    mutlak dalam arti tidak boleh diubah dan memang tidak berubah

    sepanjang zaman. Sekali undang-undang menyatakan Qul Huwa-

    llaahu Ahad akan begitu terus tidak boleh diubah upama Qul

    Huwa-llaahu alwaahid. Secara prinsip kata ahad (Esa,satu)

    semakna dengan kata wahid (yang pertama, yang Esa). Karena

    mutlak sifat kebenrannya, agama, maka kebenrana itu tidak perlu

    diuji (untestable trust) dipercayai atas dasar iman. Yang dimaksud

    iman adalah percaya secara penuh, tidak tercampur oleh

    keraguan, tidak mempertanyakannya, dan tidak menentang.

    Beragama, dilihat dari sifat kebenrannya adalah relatif oleh

    banyak faktor, terkadang subjektif, dan karenanya, bisa berubah,

    boleh berubah, kadang-kadang harus diubah sejauh tidak

    menghilangkan esensi setelah ada perubahan dari yang

    sebelumnya. Pada Zaman Nabi, umpamanya, untuk memperoleh

    kualitas gigi bersih cukup digosok dengan kayu siwak atau kayu

    araq. Sekarang, untuk memperoleh kualitas gigi bersih harus

    disikat dengan sikat gigi, menggunakan odol, dan berkumur

    penghilang bau tak sedap dalam mulut. Teknik yang berlaku pada

    zaman dalam kasus membersihkan gigi zaman sekarangtidakdikenalpada zaman Nabi saw, dengan demikian ada

    perubahan metodis, dan ini adalah benar sepenuhnya.

    Oleh karenakebenaran beragama bersifat relatif, biasa terjadi

    perbedaan praktik keberagamaan antara daerah satu dengan

    daerah yang lain. Paham resmi Muhamadiyah tidak mengenal

    praktik upacara tahlilan, shalawat nariyahan, takhtiman al-Quran,

    istighasahan, manaqiban, dan upacara-upacara peringatan

    kematian (empatpuluhan, seratusan, seribuan, dan khaul), semua

    ini menjadi tradisi yang amat subur bagi NU. Khuruj bagi Jahulakatau jamaah tabligh, tidak dilaksanakan oleh NU maupun

    10

  • 8/8/2019 Posisi dan Fungsi Al Qur-an dalam Islam

    11/14

    Muhammadiyah. Perbedaan praktik keberagamaan ini dapat

    disatukan dalam konsep yang lebih makro beribadah

    Implikasi perbedaan praktik keberagamaan dapat diambil dari

    segi positifnya, yaitu pola keberagamaan yang bersifat moderat

    dan tolerans. Masing-masing golongan hendaklah memberi peluangpemikiran mungkin dalam praktik keberagamaan di luar

    golongannya ada kebenarannya dan di dalam golongannya ada

    kemungkinan salah. Selanjutnya akan menimbulkan sifat hati-hati

    menyikapi praktik keberagaman orang atau golongan lain.

    Sebenarnya, praktik keberagamaan umat Islam Nyaris berbeda

    dalam semua hal, kecuali dalam tiga perkara saja, yaitu: (1)Yang

    dipertuhan adalah Allah swt, (2) Kitab sucinya al-Quran, dan (3)

    Nabinya Muhammad saw binAbdullah .

    Karena sifat kebenaran beragama relatif, maka kebenarannya

    juga bersifat testable trust (kebenaran yang perlu diuji). Standart

    pengujiannya adalah melalui al-Quran dan as-sunnah shohihah

    dengan pemahaman yang benar, tepat, dan tidak tercampuri oleh

    kepentingan pribadi atau kelompok.

    3. Dimensi Beragama

    Kata dimensi berarti ukuran (panjang, lebar, tinggi, luas) atau

    matra. Dengan demikian, yang dimaksud Dimensi beragama

    mencakup luas jangkauan beragama, dalam hal ini beragama Islam.

    Jangkauan beragama Islam seluas jangkauan agama Islam itu

    sendiri, yaitu:

    a. Islam menjadi rahmat bagialam semesta.Dalam hal ini Allah

    swt. Berfirman: Wamaa Arsalnaaka illaa rahmatan lilaalamiin

    (tidaklah Ku utus engkau Muhammad kecuali menjadi rahmat

    bagi alam semesta, Q.S. al-Anbiya/21 : 107). Kata rahmat

    berarti kasih sayang. Orang atau apa saja yang memperoleh

    rahmat akan menjadi senang dan bahagia, dan cakupan alam

    semesta dapat digambarkan sebagai berikut: Di alam semesta

    ini terdapat benda-benda angkasa dan ruang antar benda.Matahari berjumlah satu milyard. Setiap matahari rata-rata

    memilki satelit 400.000 benda angkasa. Bumi hanyalah satu

    di antara satelit matahari. Selain itu masih ada bayi matahari

    yang disebut sop cosmos (sop [sayur] alam semesta) yang

    luas danpanasnya tak terukur oleh kepandaian manusia.

    Wujud sop kosmos adalah zat alir yang darinya secara evolusi

    bermilyard-milyard tahun cahaya akan melahirkan matahari-

    matahari baru.

    b. Dalam cakupan yang demikian luas itu, semua adapenjelasannya. Dalam hal ini Allah berfirman: Wanazzalnaa

    11

  • 8/8/2019 Posisi dan Fungsi Al Qur-an dalam Islam

    12/14

    alaika al-kitaaba tibyaanan likulli syaiin (Dan Kami turunkan

    kepadamu Muhammad al-Kitab [al-Quran] sebagai penjelas

    terhadap segala sesuatu, Q.S. an-Nahl/16 : 89). Dalam bahsa

    yang lain, Allah berfirman: Maa farrathnaa filkitaabi min

    syaiin(tidak Kami alpakan dalam Kitab itu segala sesuatu, Q.S.alAnam/6 : 38). Artinya segala sesuatu di alam semesta ini

    diatur oleh Islam. Seandainya semua aturan Tuhan itu ditulis

    dalam lembaran-lembaran kertas, semua air laut dan

    dedaunan di bumi dibuat tinta untuk menuliskannya, tinta itu

    sudah habis lalu membuat tinta lagi seukuran yang pertama,

    tentu aturan itu belum selesai ditulis. Demikian antara

    lainfirman AllahQul laukaana al-bahru midaadan likalimaati-

    llaahi lanafidza al-bahru qabla antnfadza kalimaatu Rabbii

    wlau jinaa bimitslihii madadaa ( Katakan olehmu hai

    Muhammad, seandainya lautan itu dijadikan tinta untuk

    menuliskan kalimat Tuhanku pastilah habis sebelum kalimat

    Tuhanku selesai ditulis, meskipun didatangkan lautan lagi

    sebanyak itu, Q.S. al-Kahfi/18 : 108).

    Dalam khusus kehidupan manusia, dimensi beragama mencakup

    a. dunia batin atau dunia dalam (inner world) mencakup

    kepercayaan, rasa, dan pemikiran) dan dapat dirumuskan

    dalam bahasa yang singkat dan padat tasdiiqun bilqalbi

    (membenarkan dalam hati); dan unia lahir (outer world)

    mencakup pernyataan secara lisan dalam bentuk komitmen

    (iqraarun bilisan) dan waamalun bil arkan atau biljawaarih

    ysitu perbuatan dengan anggota badan dalam totalitas

    kehidupannya. Ada Pola lain mengenai dimensi beragama

    dalam kehidupan manusia, yaitu ibadah dan muamalah. Yang

    dimaksudkan ibadah adalah upacara-upacara keagamaan

    (thaharah, syahadad, salat, shaum, zakat, haji, mengurus

    jenazah, aqiqah, udhiyyah, doa, dan zikir). Yang dimaksud

    muamalah adalah hubungan antar manusia. Dalam

    keseluruhan pelaksanaan antara ibadah dan muamalah iniada hubungan timbal-balik dan saling merasuki. Setiap

    melaksanakan ibadah selalu ada kandungan muamalahnya,

    dan setiap melaksanakan muamalah selalu ada kandungan

    ibadahnya. Inilah yang dimaksud bahwa diciptakan manusia

    dan jin untuk mengabdi kepada Allah (Wamaa khalaqtu al-

    jinna wa al-insa illaa liyabuduuni Q.S. az-Zariayat :56).

    Contoh: ketika melaksanakan salat (ibadah) ada unsur salam

    dengan menoleh ke kanan dan ke kiri, maksudnya supaya

    memperhatikan keadaan teman sejawatnya ada kesulitanatau tidak dan jika ada supaya dibantu dalam megatasi

    12

  • 8/8/2019 Posisi dan Fungsi Al Qur-an dalam Islam

    13/14

    kesulitan. Ketika sedang melaksanakan kerja bakti

    membersihkan got diniati ibadah untuk membersihkan

    lingkungan. Dalam hal ini Allah menyukai orang-orang yang

    mensucikan diri (tubuh, jiwa, lingkungan diri Inn-llaaha

    yuhibbuat-tawwaabiina wa yuhibbu al-mutathahhiriin Q.S.al-Baqarah/2 : 222)

    b. Hubungan antara manusia dengan manusia lain (individu

    sosial atau sebaliknya, sosial terhadap individu). dan individu

    atau manusia pada umumnya dengan alam semesta. Alam

    semesta mencakup: (1) minerologi atau jamadaad (benda-

    benda statis seperti: batu, air,barang tambang dll), (2)

    tetumbuhan (nabataat), dsm dunia binatang (hayamanaat).

    c. Kehidupan dunia-akhirat. Dalam hal ini Allah berfirman:

    Rabbanaa Aatinaa fiad-dunyaa hasanah wa fil akhirati

    hasanah wa qinaa adzaabannraar (Ya Than kami,

    anugerahilah kami kebahagiaan duniadan akhirat, Q.S.al-

    Baqarah/2 : 201).

    4. Mahmud Syaltut

    Mahmut Syaltut menjelaskan bahwa dimensi beragama atau

    tepatnya agama Islam ada dua macam, yaitu aqidah dan syariah.

    Aqidah adalah dimensi keyakinan dan syariah adalah pelaksanaan

    terhadap apa yang diyakini.

    5. Harun Nasution

    Harun Nasution menjelaskan Islam mengandung banyak aspek

    kehidupan antara lain di samping aspek teologi juga mengandung

    aspek: sejarah, politik, hukum, sosial dan lain-lain.

    6. Para Orientalis dan Islamis yang anti Islam pun mengakui

    bahwa dimensi Islam amat luas. H.A.R. Gibb

    menyatakan:Islam a much more than a syistem of theology.

    It is a complite civilization ( Islam adalah sebuah sistem yang

    lebih dari sekedar teologi. Islam merupakan sistem peradaban

    secara komplit). Peradaban mencakup:ilmu pengetahuan,

    teknologi, seni, kindahan, ekonomi, politi, sosialkemasyarakatan dan lain-lian.

    7. Penutup

    Keluasan matra atau dimensi Islam tidak dimiliki oleh agama

    lain. Karena itu, kita yang telah berada di panggkuan Islam ini

    hendaklah lebih yakin dan lebih giat lagi dalam melaksanakan

    agama dan menjadi kaum beragama semaksimal yang dapat

    kita wujudkan.

    Penulis,

    13

  • 8/8/2019 Posisi dan Fungsi Al Qur-an dalam Islam

    14/14

    D a n u s i r i.

    14