portofolio_stase_bedah
DESCRIPTION
pppopoTRANSCRIPT
PORTOFOLIO STASE BEDAH
apa yang sudah didapat di stase bedah?
Jawabannya pasti ilmu, begitu banyak ilmu yang didapat di stase ini, baik akademik
maupun akademk. Dari 9 stase (dan sudah 6 stase sejauh ini) ada banyak case-case yang sudah
dipresentasikan dan diberi masukan oleh para konsulen pembimbing. Case yang diajukan pun
kebanyakan case yang akan banyak kita temui sehari-hari jadi walaupun pembuatan case ini
bisa terbilang minimal karena hanya dipersiapkan dalam seminggu tetapi tetap sangat berguna.
Jadwal case yang diwajibkan ada 9 case selama 1 minggu menurut saya terlalu padat, karena
kami menjadi susah untuk mengatur jadwal konsulennya alhasil semakin banyak jadwal case
yang mundur.
Selain dari case, kasus-kasus yang saya dapatkan selama jaga, follow up maupun di poli
juga sangat banyak dan memperkaya ilmu. Selain ilmu akademik, juga ada non akademik, saya
belajar untuk disiplin, tepat waktu (dengan absen finger print jam 7.30), cara informed consent
yang baik, cara menangani pasien dengan baik terutama ketika jaga karena koas bertanggung
jawab pada 1 pasien dan semua tindakan yang dilakukan pada pasien tersebut pun kita harus
tau jadi disini saya merasa skill untuk memperlakukan pasien dengan baik dapat terasah.
Tetapi, setelah saya melewati 6 stase ini, menurut saya di stase bedah plastik tugas saya
hanya GV saja, mengapa begitu? Karena konsulen pembimbing mewajibkan kami untuk bisa
GV, hal itu tentu tidak masalah, tetapi yang saya permasalahkan adalah, 2 residen bedah yang
sedang stase bedah plastic juga tidak membantu koasnya, mereka malah melimpahkan tugas
GV tadi kepada koas sedangkan perawat di bangsal juga tidak ada yang mau membantu, jadilah
saya dan kedua teman sekelompok kecil saya meng-GV pasien yang rencana skin graft, dimana
lukanya begitu dalam dengan dasar otot M. rectus femoris, karena kami masih minim
pengalaman (hanya sekali dicontohkan oleh residen) dan dengan luka yang begitu besar dan
dalam, hari yang seharusnya kami habiskan di poli jadi kami habiskan selama 3 jam di bangsal
tanpa ke poli. Dan 2 residen bedah tadi bilang ke koas lain bahwa kami koas malas yang tidak
mau ke poli.. apakah itu salah kami? Saya rasa tidak, bahkan kami sebelumnya kami sudah izin
untuk GV ke mereka dan konsulen kami. Salah satu konsulen spesialis bedah plastic pun juga
sangat menitipkan pasiennya kepada kami, salah satu tugas saya adalah mengedukasi kepada
keluarga pasien agar kakinya mau diamputasi, saya sebelumnya tidak pernah memberitahu hal
seperti ini kepada keluarga pasien, jadi ketika saya mengedukasi, saya benar-benar menjaga
kata-kata saya agar jangan sampai salah ucap, saya tau mungkin ini sebagai salah satu cara
untuk melatih komunikasi, tetapi menurut saya alangkah baiknya jika konsulen yang
bersangkutan yang berbicara pada keluarga pasiennya, karena bagaimanapun tindakan
amputasi bukan tindakan yang kecil dan opini di masyarakat tentang amputasi masih beragam,
sedangkan konsulen tersebut yang tahu lebih banyak tentang hal ini. Pembimbing kami yang
lain di stase bedah plastic sebenernya satu-satunya orang yang membuat saya bisa mengerti
gambaran mengenai superficial bedah plastic dan hal-hal apa yang penting untuk seorang
dokter umum ke depannya, ketika pretest kami pun diajak berdiskusi dengan beliau, hal seperti
ini menurut saya jauh lebih berguna dan lebih menambah ilmu.
Pada stase bedah anak, saya merasa saya masih kurang belajar, karena stase ini
merupakan stase kecil pertama saya di bedah, jadi saya masih harus belajar lagi tentang atresia
ani, hal yang cukup menampar saya adalah saya tidak bisa menjawab pertanyaan2 yang
diajukan salah satu konsulen bedah ketika konsulen tersebut mau berdiskusi tentang kasus
atresia ani yang ada pada saat saya jaga. tetapi mungkin para konsulen dapat memberi kami
poin-poin yang harus dan wajib kami ketahui dari setiap kasus, bukan hanya judul kasus saja
sehingga kami lebih terarah ketika mau mempelajari suatu kasus, sehingga pada saat ronde pun
kami mengerti apa yang diinginkan oleh konsulen.
Pada stase urologi, sebenarnya stase ini merupakan stase kecil favorit saya, dari ketiga
konsulen yang ada pada stase ini semuanya sangat membimbing kami, kami jadi bisa mengerti
cara membaca foto BNO-IVP. konsulen pembimbing kami (dr. yonas, SpU) bahkan meluangkan
waktunya setelah operasi untuk berdiskusi minicex di ruang rapat OK agar kami lebih paham
mengenai kasus-kasus urologi yang akan kami temui sehari2 ketika menjadi dokter.