portofolio gawatdarurat

9
PORTOFOLIO KASUS KEGAWATDARURATAN Suspek Illeus Paralitik dengan Syok kardiogenik Diajukan kepada Yth. dr. Gunawan Santosa Disusun oleh : dr. Endah Warroza Putri 2011. 011. 04. 15. UNSOED Pendamping : dr. Gunawan Santosa NIP. 19670620 200212 1 003 1

Upload: draria-wibowo

Post on 11-Dec-2014

124 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: portofolio gawatdarurat

PORTOFOLIOKASUS KEGAWATDARURATAN

Suspek Illeus Paralitik dengan Syok kardiogenik

Diajukan kepada Yth.

dr. Gunawan Santosa

Disusun oleh : dr. Endah Warroza Putri

2011. 011. 04. 15. UNSOED

Pendamping : dr. Gunawan Santosa

NIP. 19670620 200212 1 003

RSUD DR. R. GOETENG TAROENADIBRATAPURBALINGGA

2012

1

Page 2: portofolio gawatdarurat

PORTOFOLIO KASUS KEGAWATDARURATAN

Borang Portofolio

No. ID dan Nama Peserta : 2011. 011. 04. 15. UNSOED dr. Endah Warroza Putri

No. ID dan Nama Wahana : RSUD DR.R. Goeteng Taroenadibrata

Topik : Suspek Illeus paralitik dengan syok kardiogenik

Tanggal (kasus) : 18 maret 2012

Pendamping : dr. Gunawan Santosa

Obyektif Presentasi :

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Ti Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi:

Laki-laki 72 thn, tidak bisa BAB dan buang angin 2 hari, mual (+), muntah (-), nyeri

seluruh lapang perut, keringat dingin

Tujuan:

Menegakkan diagnosis dan menetapkan manajemen kegawatdaruratan

Bahan bahasan : Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara membahas : Diskusi Presentasi dan Diskusi Email Pos

DATA PASIEN

Nama : Tn. S

Usia : 72 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Pengalusan- Mrebet

No. RM : 483309

Tanggal Masuk : 18 Maret 2012

Data utama untuk bahan diskusi:

1. Diagnosis / Gambaran Klinis:

2

Page 3: portofolio gawatdarurat

Keluhan Utama : Tidak bisa BAB dan buang angin 2 hari

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dengan keluhan tidak bisa BAB dan buang angin selama 2 hari

mual(+), muntah(-), nyeri perut (+), keringat dingin

2. Riwayat pengobatan:

Pasien belum minum obat dan belum periksa ke tenaga kesehatan.

3. Riwayat kesehatan/ penyakit:

Riwayat keluhan serupa (-)

Riwayat hipertensi (+)

Riwayat asma, penyakit jantung, ginjal, DM disangkal

4. Riwayat keluarga:

Riwayat keluhan serupa (-)

Riwayat hipertensi, asma, penyakit jantung, ginjal, DM disangkal

5. Riwayat pekerjaan:

Pedagang

6. Kondisi lingkungan social dan fisik:

Lingkungan social baik, status ekonomi cukup dan lingkungan rumah baik.

7. Riwayat Imunisasi: -

Hasil pembelajaran:

1. Diagnosis dan differential diagnosis suspek illeus paralitik dengan syok

kardiogenik melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik.

2. Pemeriksaan penunjang apa aja yang diperlukan pada kasus suspek illeus paralitik

dengan syok kardiogenik

3. Manajemen awal kegawatdaruratan (resusitasi) dan lanjutan pada suspek illeus

paralitik dengan syok kardiogenik

4. Edukasi mengenai kemungkinan penyebab, gejala yang muncul, pengobatan yang

diperlukan dan komplikasi yang dapat terjadi pada suspek illeus paralitik dengan

syok kardiogenik

5. Prognosis suspek illeus paralitik dengan syok kardiogenik

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:

1. Subyektif

Keluhan Utama : tidak bisa BAB dan flatus

3

Page 4: portofolio gawatdarurat

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dengan keluhan tidak bisa BAB dan buang angin selama 2 hari

mual(+), muntah(-), nyeri perut (+), keringat dingin.

Riwayat Penyakit Dahulu:

Riwayat keluhan serupa (-)

Riwayat hipertensi (+)

Riwayat asma, penyakit jantung, ginjal, DM disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga:

Riwayat keluhan serupa (-)

Riwayat hipertensi, asma, penyakit jantung, ginjal, DM disangkal

Anamnesis Sistem:

• Demam (-)

• Sistem Cerebrospinal : kejang (-)

• Sistem Cardiovaskular : keringat dingin (+), nyeri dada (-)

• Sistem Respirasi : sesak nafas (-), batuk (-), pilek (-)

• Sistem Gastrointestinal : BAB (-), mual (+), muntah (-)

• Sistem Genitourinari : BAK (+)

• Sistem Muskuloskeletal : deformitas (-)

• Sistem Integumen : sianosis (-), UKK (-)

2. Obyektif

Keadaan Umum: Compos mentis

Tanda Vital

Tekanan darah : 50/ palpasi

Nadi : sulit teraba

Pernapasan : 35 kali/menit

Suhu : 35, 1C

Pemeriksaan fisik:

Kepala : sianosis sentral (-), konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-

Leher : JVP

Thorax

4

Page 5: portofolio gawatdarurat

Cor : S1-2 murni, reguler, murmur (-)

Pulmo : simetris kanan = kiri, retraksi (+) minimal, sonor +/+,

vesikuler +/+ menurun, Ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen : DP//DD, distensi, peristaltik (-) , metalic sound (-) timpani, nyeri tekan

(+).

Ekstremitas : Akral dingin, sianosis (-), nadi lemah, perfusi jaringan baik, CRT<2

detik, edema tungkai (-).

Pemeriksaan penunjang:

EKG: normal

Lab: (18 maret 2012)

Darah Rutin : Hb : 13.4 g/dL 13.2 – 17.3

AL : 17.2 .103/L 3.8 – 10.6

Hct : 40 % 40.0 – 52.0

AE : 4.5 .106/L 4.4 – 5.9

AT : 241 .103/L 150.0 – 440.0

Kimia Darah : GDS : 124 mg/dl <200

Chol : 212mg/dl <200

TG : 80 mg/dl <150

Ureum : 42.5mg/dl 8 - 21

Cre : 2.2mg/dl 0.3-1.3

As. Urat : 5,5 mg/dl 2.6 – 6.0

HbsAg ; (-)

3. Assessment (penalaran klinis):

Keluhan tidak bisa BAB dan tidak bisa flatus adalah salah satu tanda dari illeus.

Untuk memastikan apakah illeus paralitik ataupun obstruktif adalah dari

pemeriksaan fisik. Pada illeus obstruktif, pemeriksaan fisik di temukan metalic

sound, darm contour dan darm stefung. pada illeus paralitik tidak di temukan

metalic sound. Tensi yang rendah dapat di sebabkan sudah terdapat syok akibat

dehidrasi.

4. Plan:

Diagnosis :

Suspek illeus paralitik dengan syok kardiogenik

5

Page 6: portofolio gawatdarurat

Pengobatan :

- Oksigenasi O2 4 lpm

- IVFD RL loading maksimal 4 flabot- stop ganti Nacl

- Pasang DC

- Pasang NGT

- Ink. Ceftriaxon 2x 1gr iv

- Inj. Ranitidine 2x1 ampul iv

- Inj. Ketorolac 2x1 ampul iv

- Dopamin 5mikro dalam dekstrose (shyringpump)

Pendidikan :

Perlu dijelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai penyebab, factor

resiko, gejala dan pengobatan.

Konsultasi :

Dijelaskan secara rasional akan pentingnya konsultasi dengan dokter spesialis

penyakit dalam sebagai upaya agar penyakit dapat ditangani dengan tepat.

Rujukan :

Direncanakan apabila dengan terapi kegawatdaruratan dan terapi konservatif

penyakit tidak membaik, maka pasien akan dirujuk ke spesialis anestesi dan dirawat

di ICU.

Kontrol :

Kegiatan Periode Hasil yang diharapkan

Mengobservasi tanda

vital

1 jam loading dan

pemasangan NGT dan

DC

Tanda vital tidak membaik

Mengobservasi tanda

vital

Setelah 2 jam

pemberian dopamin

Tanda vital membaik

6

Page 7: portofolio gawatdarurat

Laboratorium Setelah 3 hari

perawatan dan

pemberian antibiotik

Parameter laboratorium

membaik

Kepatuhan makan obat

dan pemantauan efek

samping

3 hari setelah keluar RS Segera diketahui efek samping

obat &/ kesalahan cara minum

obat

Edukasi dan nasehat Setiap kunjungan Kepatuhan makan obat dan

pemahaman akan penyakitnya

meningkat

Purbalingga, 5 april 2012

Mengetahui.

(dr. Gunawan Santosa)

7