porto hemangioma.doc
DESCRIPTION
contoh portofolio untuk intershipTRANSCRIPT
![Page 1: porto hemangioma.doc](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563db926550346aa9a9a8660/html5/thumbnails/1.jpg)
BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO
Pada hari ini tanggal 24 Aprili 2015 telah dipresentasikan portofolio oleh:
Nama Peserta : dr. Inka Fransiska Maria
Dengan judul/topik : Kasus Medik
Nama Pendamping : dr. Akhyarudin Noor dan dr. Siti Rahmaniah
Nama Wahana : RSUD Ansari Saleh, Banjarmasin, Kalimantan Selatan
No. Nama Peserta Presentasi No. Tanda Tangan
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
![Page 2: porto hemangioma.doc](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563db926550346aa9a9a8660/html5/thumbnails/2.jpg)
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping
( )
Catatan: Halaman portofolio ini sebaiknya disalin sinar (fotokopi) karena anda akan membuat sejumlah laporan yang sekaligus merupakan catatan untuk bekal dan berpraktik nantinya.
![Page 3: porto hemangioma.doc](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563db926550346aa9a9a8660/html5/thumbnails/3.jpg)
Borang Portofolio
Nama Presentan : dr.Inka Fransiska Maria
Nama Wahana: RSUD Ansari Saleh, Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Topik: Kasus Medik
Tanggal (kasus):10 april 2015Nama Pasien: Nn. S
Tanggal Presentasi: 10 april 2015 Nama Pendamping: dr. Akhyarudin Noor dan dr. Siti Rahmaniah
Tempat Presentasi: Ruang Komite Medik
Obyektif Presentasi:
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi: wanita usia 27 tahun dengan keluhan benjolan di zygomatic dextra yang membesar selama 6 bulan
Tujuan: mengetahui diagnosis hemangioma sehingga dapat segera dilakukan tatalaksana secara cepat dan tepat.
Bahan bahasan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
![Page 4: porto hemangioma.doc](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563db926550346aa9a9a8660/html5/thumbnails/4.jpg)
Cara membahas: Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos
Data pasien: Nama: Nn. S Nomor Registrasi:
Nama klinik: ruang poli bedahRS Ansari Saleh
Telp: Terdaftar sejak:
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis/Gambaran Klinis : hemangioma pada pipi kanan
2. Riwayat Penyakit dahulu : Riwayat keluhan yang sama disangkal.
3. Riwayat kebiasaan dan psikososial: merokok (-), tidak minjum minuan beralkohol
4. Riwayat pekerjaan: karyawati
![Page 5: porto hemangioma.doc](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563db926550346aa9a9a8660/html5/thumbnails/5.jpg)
5. Keluhan Utama : benjolan di pipi kanan
Riwayat Penyakit Sekarang : benjolan di pipi kanan sejak 6 bulan lalu, tidak nyeri, hanya agak gatal sesekali, benjolan bertambah besar dalam waktu enam bulan terakhir ini pasien juga sering menggaruk-garuk benjolan . benjolan awalnya hanya berupa titik dan sekarang berukuran sebesar kacang merah .benjolan ini belum pernah diobati sebelumnya
Riwayat penyakit dahulu : - pasien belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. 1.
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : tampak sakit ringan, Kesadaran : kompos mentis
TD : 110/70 mmHg, Nadi : 90x/menit, Suhu: 37,1,⁰C, RR: 20x/menit
Mata : konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-
Abdomen : datar, supel, hepar/lien tak teraba, nyeri tekan (-), bising usus (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, edema -/-, CRT < 2”. Ptekie (-)
Status lokalis :
Region : zygomatic dextra
Tampak benjolan sebesar kacang merah warna kemerahan konsistensi lunak
Pemeriksaan Penunjang : Tidak dilakukan
Terapi : rujuk poli bedah plastik
![Page 6: porto hemangioma.doc](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563db926550346aa9a9a8660/html5/thumbnails/6.jpg)
Hasil Pembelajaran:
1. Diagnosis hemangioma
2. Anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang mendukung hemangioma
3. Tatalaksana hemangioma
4. Edukasi dan motivasi pasien tentang hemangioma
![Page 7: porto hemangioma.doc](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563db926550346aa9a9a8660/html5/thumbnails/7.jpg)
2. Subyekti f: Pasien memiliki keluhan . timbul benjolan di pipi kanan sejak 6 bulan lalu,
tidak nyeri, hanya agak gatal sesekali, benjolan bertambah besar dalam waktu enam bulan
terakhir ini pasien juga sering menggaruk-garuk benjolan . benjolan awalnya hanya berupa
titik dan sekarang berukuran sebesar kacang merah .benjolan ini belum pernah diobati
sebelumnya
Hemangioma merupakan tumor jinak pembuluh darah yang berproliferasi dari sel-sel
endotelium pembuluh darah diikuti involusi terus menerus meyebabkan kelainan yang
merupakan hasil dari anomali perkembangan pleksus vaskular. Hemangioma sering
terjadi pada bayi yaitu 1,1% sampai 2,6% dan anak-anak yaitu 10% sampai 12%. Lesi ini
lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria dengan rasio 3:1. Lesi hemangioma tidak
ada pada saat kelahiran. Mereka bermanifestasi pada bulan pertama kehidupan,
menunjukkan fase proliferasi yang cepat dan perlahan-lahan berinvolusi menuju bentuk
lesi yang sempurna.3,4
Sampai saat ini etiologi hemangioma masih belum jelas, ada banyak hipotesis yang
menyatakan tentang etiologi hemangioma. Namun proses angiogenesis memegang
peranan penting. Sitokin, seperti basic fibroblast growth factor (bFGF) dan vascular
endothelial growth factor (VEGF) telah terbukti berhubungan dengan proses
angiogenesis. Peningkatan kadar faktor angiogenesis tersebut dan atau berkurangnya
kadar angiogenesis inhibitor seperti gamma interferon (Ύ-IF), tumor necrosis factor-beta
(TNF-β) dan transforming growth factor-beta (TGF-β) diduga menjadi penyebab
terjadinya hemangioma.2,6
Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan mengenai patofisiologi dari hemangioma,
diantaranya menyatakan bahwa proses ini diawali dengan suatu proliferasi dari sel-sel
endotelium yang belum teratur dan dengan perjalanan waktu menjadi teratur dengan
membentuk pembuluh darah yang berbentuk lobus dengan lumen yang berisi sel-sel
darah. Sifatpertumbuhan endotelium tersebut jinak dan memiliki membran basalis tipis.
Proliferasi tersebut akan melambat dan akhirnya berhenti.4
Hipotesis dari Takahashi menyatakan bahwa dalam trimester terakhir dari kehamilan, di
dalam fetus terbentuk endotelium immature bersama dengan pericyte yang juga immature
yang memiliki kemampuan melakukan proliferasi terbatas dimulai pada usia 8 bulan
![Page 8: porto hemangioma.doc](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563db926550346aa9a9a8660/html5/thumbnails/8.jpg)
sampai dengan 18 bulan pertama masa kehidupan setelah dilahirkan maka pada usia
demikian terbentuk hemangioma.4
Selama aktivitas proliferasi endotelium terjadi influks sejumlah sel mast dan tissue
inhibitors of metalloproteinase (TIMP atau inhibitor pertumbuhan jaringan). Proliferasi
endotelium kembali normal setelah fase proliferasi berhenti atau involusi. Sebagian besar
hemangioma akan mengalami involusi spontan pada usia 5-7 tahun atau sampai usia 10-
12 tahun.Hemangioma yang terjadi pada jaringan lunak mulut bentuknya sama dengan
hemangioma pada kulit. Lesi yang muncul biasanya berupa lesi berbentuk rata atau
menggembung pada mukosa, berwarna merah tua atau merah kebiruan dan tidak berbatas
tegas. Daerah yang sering terkena adalah bibir, lidah, mukosa bukal, dan palatum. Tumor
hemangioma sering diikuti trauma dan berlanjut mengalami ulserasi dan infeksi
sekunder. Pada rongga mulut, tulang dan otot juga dapat terkena hemangioma,
sebagaimana mukosa dan kulit. Insiden hemangioma intraosseous bervariasi yaitu 0,5 –
1,0 % dari seluruh neoplasma intraosseous. Tulang wajah yang paling sering terkena
adalah mandibula, maksila, dan tulang hidung. Lesi intraosseous lebih sering mengenai
mandibula dibandingkan maksila yaitu 2:1. Hemangioma intramuskular di rongga mulut
paling sering mengenai otot masseter, dengan insiden sekitar 5% seluruh hemangioma
intramuskular. diagnosis hemangioma dilihat dari riwayat pasien dan pemeriksaan klinis
yang tepat. Secara klinis diagnosis hemangioma tidaklah sulit, terutama pada lesi yang
khas. Diagnosis banding dari hemangioma adalah terhadap tumor kulit lainnya yaitu
limfangioma, higroma, lipoma, neurofibroma, malformasi vaskular kongenital, venous
stars, dan herediter hemorragik telangiektasis (Rendu-Osler-Weber
Syndrome).kavernosum, dan campuran. Kortikosteroid yang dipakai adalah prednisone,
yang mengakibatkan hemangioma mengadakan regresi.
2. Objektif:
Hasil pemeriksaan jasmani dan anamnesis mendukung ke arah adanya herpes zoster
Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasarkan:
· Gejala klinis (timbul benjolan di pipi kanan)
![Page 9: porto hemangioma.doc](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563db926550346aa9a9a8660/html5/thumbnails/9.jpg)
Pemeriksaan fisik (benjolan di pipi kanan sebesar kiacang merah berwarna kemerhan
konsistensi lunak )
Beberapa klasifikasi telah digunakan untuk mengelompokkan berbagai bentuk
hemangioma, tetapi tidak seluruhnya dijelaskan secara rinci. Pada tahun 1982 Mulliken
dan Glowacki memperkenalkan skema klasifikasi hemangioma berdasarkan pemeriksaan
fisik, sifat klinik dan selular dari lesi. Mereka membagi tumor vasoformatif ke dalam dua
kategori yaitu hemangioma dan malformasi vaskular.
Secara umum para ahli mengklasifikasikan hemangioma menjadi tiga jenis yaitu (1)
hemangioma kapiler, yang terdiri atas hemangioma kapiler pada anak (nevus vasculosus,
strawberry nevus), granuloma piogenik, dan cherry-spot. (2) hemangioma kavernosum
dan (3) hemangioma campuran. Malformasi vaskular lebih lanjut terbagi menjadi
malformasi arterial, venous, kapilari, dan malformasi limfatik.
Neville dkk, mengklasifikasikan hemangioma menjadi hemangioma kapiler,
hemangioma juvenile, hemangioma kavernosa dan hemangioma arterivenosa.
Hemangioma kapiler merupakan yang paling sering ditemukan, karena warnanya disebut
juga hemangioma stroberi. Hemangioma juvenile lebih sering ditemukan pada daerah
parotis, hemangioma kavernosa umumnya diameternya lebih besar serta melibatkan
struktur yang lebih dalam. Hemangioma arterivenosa merupakan suatu keadaan dimana
terjadi hubungan yang abnormal antara arteri dan vena.
Sebuah klasifikasi sederhana yang dibuat oleh Watson dan McCarty berdasarkan 1308
jenis tumor pembuluh darah yaitu hemangioma kapiler, hemangioma kavernous,
hemangioma hipertrophik/angioblastik, hemangioma recemose, hemangioma sistemik
difus, hemangioma metastase (menyebar), nevus vinosus atau port-wine stain, dan
telangiektasia hemoragik herediter. Lesi pada hampir seluruh kasus hemangioma muncul
saat bayi baru lahir dan meningkat pada tahun pertama. Menurut laporan Watson dan
McCarthy, 85% dari 1308 lesi telah terbentuk pada akhir tahun pertama usia bayi. Daerah
yang paling sering terkena lesi adalah kepala dan leher yaitu sekitar 56% kasus,
sementara sisanya dapat terjadi pada enam sampai tujuh permukaan kulit tubuh.9
Gambaran klinis hemangioma bervariasi sesuai dengan jenisnya. Hemangioma kapiler
(nevus strawberry) tampak sebagai bercak merah menyala, tegang dan berbentuk lobular,
berbatas tegas, yang dapat timbul pada berbagai tempat pada tubuh. Berbeda dengan
![Page 10: porto hemangioma.doc](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563db926550346aa9a9a8660/html5/thumbnails/10.jpg)
hemangioma kapiler, lesi pada hemangioma kavernosum tidak berbatas tegas, dapat
berupamakula eritematosa atau nodus yang berwarna merah sampai ungu. Bila ditekan
mengempis dan akan cepat menggembung kembali apabila dilepas.7,8
Gambaran klinis hemangioma campuran merupakan gabungan dari jenis kapiler dan jenis
kavernosum. Lesi berupa tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan yang pada
perkembangannya dapat memberikan gambaran keratotik dan verukosa. Sebagian besar
ditemukan pada ekstremitas inferior dan biasanya unilateral.7,8
·
3. ”Assessment”( penalaran klinis) and planning:
Ada berbagai jenis terapi hemangioma dengan keuntungan dan kerugian masing-masing.
Secara umum perawatan hemangioma dapat dibagi menjadi terapi secara konservatif
(observasi) di mana secara alamiah lesi hemangioma akan mengalami perubahan dalam
bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar maksimum dan setelah itu terjadi regresi
spontan sekitar usia 12 bulan. Lesi terus mengadakan regresi sampai usia lima tahun. Selain
perawatan secara konservatif, lesi hemangioma juga dapat dilakukan secara aktif yaitu
tindakan bedah, radiasi, penggunaan kortikosteroid, dan, elektrokoagulasi.8
Perawatan dengan tindakan bedah telah banyak berkembang, beberapa diantaranya adalah
eksisi, laser, bedah krio, dan skleroterapi. Eksisi biasanya jarang dilakukan karena
hemangioma cenderung untuk berdarah. Eksisi dilakukan dengan cara dikombinasikan
dengan skleroterapi untuk mengurangi perdarahan tersebut.9,12
Penggunaan laser telah banyak digunakan untuk merawat hemangioma. Ada beberapa jenis
laser seperti : yellow light laser, Nd: YAG laser, Argon laser, Carbondioxide laser. Tindakan
bedah mnggunakan Argon laser telah dikenal dalam memberikan hasil yang lebih baik.12
Indikasi untuk dilakukan tindakan bedah adalah:
1. Terdapat tanda – tanda pertumbuhan yang terlalu cepat, misalnya dalam beberapa minggu
lesi menjadi 3-4 kali lebih besar.
2. Hemangioma yang besar dengan trombositopenia.
![Page 11: porto hemangioma.doc](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563db926550346aa9a9a8660/html5/thumbnails/11.jpg)
3. Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan sesudah 6 - 7 tahun.
Perawatan dengan radiasi pada tahun – tahun terakhir sudah banyak ditinggalkan karena
penyinaran berakibat kurang baik pada anak – anak yang pertumbuhan tulangnya masih aktif,
komplikasi perawatan berupa keganasan yang terjadi dalam jangka waktu lama, dan
menimbulkan fibrosis pada kulit yang masih sehat yang akan menyulitkan bila diperlukan
suatu tindakan.Perawatan dengan bedah krio merupakan aplikasi dingin dengan memakai
nitrogen cair. Sedangkan pengobatan dengan kortikosteroid dilakukan untuk jenis
hemangioma stroberi
Pengobatan:
· Penyekat Beta
Lebreze pertama kali melaporkan efek kebetulan dari propranolol pada anak dengan
hemangioma infantil. Setelah itu banyak penelitian yang ingin membuktikan manfaat
penyekat beta (propranolol) dalam tatalaksana hemangioma infantil.
Awalnya,mekanismepenyekat beta dalam hemangioma dianggapsebagai agen vasokonstriksi,
namun penelitian terbaru menemukan penurunan ekspresi gen VEGF dan FGFβ melalui
penghambatan dari jalur RAF-mitogen-activated protein kinase dan memicu apoptosis sel
endotel
Dosis propranolol yang diberikan antara 2-3 mg/kg/hari, atau Acebutolol 10 mg/kg/hari.
Penggunaan penyekat beta dalam hemangioma masih banyak diteliti dan dikatakan akan
menjadi terapi pilihan lini pertama karena efek sampingnya yang minimal.
· Kortikosteroid
Hemangioma kutaneus yang terlokalisasi dengan baik (<2,5 cm diameternya) diberikan
kortikosteroid intralesi. Triamcinolone(25 mg/mL) diinjeksikan perlahan dengan tekanan
endah (3 mLsyringe, 30gauge needle), diberikan tidak lebih dari 3-5 mg/kg tiap prosedur.
Biasanya 3-5 kali injeksi diperlukan, diberikan dalam interval 6-8 minggu.
Respon yang terjadi hampir mirip dengan pemberian kortikosteroid sistemik. Terdapat
pengecualian pada kasus hemangioma eyelid/kelopak mata karena injeksi kortikosteroid
pada area ini dapat menyebabkan oklusi embolik pada arteri retina.
![Page 12: porto hemangioma.doc](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563db926550346aa9a9a8660/html5/thumbnails/12.jpg)
Kortikosteroid sistemik dapat diberikan untuk hemangioma yang besar, berbahaya, atau
mengancam nyawa. Prednisolone oral 3 mg/kg/hari diberikan secaradosis tunggal di pagi hari
selama 4-6 minggu, lalu dosisnya dikurangi secara perlahanselama beberapa bulan dan
dihentikan pada usia 10-11 bulan. Karena kortikosteroid menyebabkan iritasi gaster jadi
diberikan pula H2 reseptor inhibitor. Hemangioma yang sensitif akan menunjukkan respon
sekitar beberapa hari sampai 1 minggu. Dengan terapi kortikosteroid oral, parenteral, maupun
intralesi, tingkat responnya kira-kira 85%, baik regresi yang lebih cepat maupun
pertumbuhannya yang stabil. Pemberian kortikosteroid harus dihentikan jika tidak terjadi
perubahan seperti warnanya lebih terang, menjadi halus, atau pertumbuhannya hilang/tidak
berlanjut. Tumor dapat tumbuh kembali jika pengurangan dosis kortikosteroid terlalu
tajam/cepat. Pemberian vaksin ditahan selama terapi. Komplikasi yang mungkin terjadi pada
pemberian kortikosteroid adalah miopati, kardiomiopati, premature thelarche,dan hirsutism.
Mekanisme bagaimana kortikosteroid dalam mengobati hemangioma belumsepenuhnya jelas.
Namun terdapat bukti yang mengarahkan kita kepada mekanisme yang mendasarinya,
yaitumeningkatkan sensitifitas hemangioma untuk secara fisiologis mengalami vasokontriksi
(interaksi dengan agen vasokontriksi), memblok reseptor estradiol pada hemangioma, dan
berfungsi sebagai angiogenic-inhibitor jika terdapat heparin
Interferon
Interferon (IFN) α-2a atau 2b merupakan terapi lini kedua untuk hemangioma yang berbahaya
atau mengancam nyawa. Indikasinya adalah jika gagal /tidak ada respon terhadap terapi
kortikosteroid atau penyekat beta, kontraindikasi pemberian kortikosteroid yang lama, terjadi
komplikasi kortikosteroid, atau penolakan orangtuaterhadap terapi kortikosteroid. Kortikosteroid
dan interferon sedapat mungkin tidak diberikan bersama, pengurangan dosis kortikosteroid harus
dipercepat jika dipilih terapi dengan interferon
Dosis terapi interferon adalah 2-3 mU/m2, diinjeksi subkutan tiap hari.Dosis interferon
ini dititrasi seiring bertambahnya berat bayi, jika tidak dapat terjadi pertumbuhan tumor
kembali. Tingkat respon terhadap terapi ini >80%, dan biasanya diberikan dalam 6-10
bulan. Bayi yang diberikan interferon biasanya akan mengalami demam pada 1-2minggu awal.
Pemberian acetaminophen 1 atau 2 jam sebelum injeksi memperkecil respon febril. Pemberian
![Page 13: porto hemangioma.doc](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563db926550346aa9a9a8660/html5/thumbnails/13.jpg)
interferon dapat mengakibatkan toksikosis reversibel, sampai 5x menginduksi transaminase liver,
neutropeni transien, dan anemia
Pendidikan: menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien bahwa penyakitnya
bukan ditularkan dari orang lain dan sifatnya tidak menular dan juga agar pasien
tidak sering menyentuh benjolannya apalagi sampai menggaruk
Konsultasi: evaluasi pengobatan dilakukan pada hari ke7
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam