politik hukum sudjito
DESCRIPTION
kuliah S2TRANSCRIPT
POLITIK HUKUMPOLITIK HUKUM
SUDJITOSUDJITO
PengantarPengantarPerkembangan Politik Hukum
- Th. 1952 – 1961:- Lemaire (1952)- Bellefroid (1953)- Utrecht (1961)
= tidak ada kelanjutannya dlm pengertian
- Th. 1996- SK Mendikbud RI No.002/U/1996 polt hukum sbg salah satu mata kuliah wajib pada program pascasarjana ilmu hukum= tdk mengatur ttg pengertian dan silabusnya.
- Akibatnya: ada perbedaan dlm materi pengajaran.- Padmowahyono : Polt Hk = sistem pemerintahan neg.- Mochtar K : Polt Hk = pembangunan hukum- Soehardjo : Polt Hk = perubahan hukum
PENGERTIAN POLITIK HUKUM (1)PENGERTIAN POLITIK HUKUM (1)
- Bellefroid : politik hukum adalah bagian dr ilmu hk yg mempelajari perubahan hk yg berlaku utk memenuhi tuntutan kehidupan masy.
- Lemaire: polt hk mempelajari bgmn penetapan hk yg seharusnya (ius constituendum). = bagian dr ilmu pength hk positif = mrpk bagian dr kebijakan legislatif = mrpk bagian dr ilmu polt pd umumnya
- Utrecht : polt hk mempelajari perubahan-2 yg hrs diadakan dlm hk spy sesuai atau terjauhkan dari kenyataan sosial.
PENGERTIAN POLITIK HUKUM (2)PENGERTIAN POLITIK HUKUM (2)- Mahfud : polt hk mrpk kebijaks pemerintah
secara nasional.
= polt mengintervensi hukum= polt mempengaruhi hukum= sistem polt memngaruhi lahirnya hk
Jadi: hukum mrpk produk politik
- Padmowahyono:
= Polt hk mempelajari sistem pemerintahan negara
= Kebijakan dasar yang menentukan arah, bentuk maupun isi dari hukum yang akan dibentuk.
= menghukumkan sesuatu (membentuk, menerapkan, dan menegakkan hukum). Ius constituendum
- Mochtar Kusumaatmadja : polt hk mempelajari pembangunan hukum
PENGERTIAN POLITIK HUKUM (3)PENGERTIAN POLITIK HUKUM (3)
- MOHAMMAD RADHIE: pernyataan kehendak dari penguasa Negara mengenai hukum yang berlaku di wilayahnya (ius constitutum), dan arah perkembangan hukum yang dibangun (ius constituendum)
- SATJIPTO RAHARDJO: aktivitas memilih dan cara yang hendak dipakai untuk mencapai suatu tujuan sosial dan hukum tertentu dalam masyarakat. Jadi kegunaan PH untuk mencapai tujuan sosial dan hukum tertentu.
- SUNARYATI HARTONO: PH sebagai alat untuk menciptakan system hukum nasional yang dikendaki (ius constituendum)
PENGERTIAN POLITIK HUKUM (4)PENGERTIAN POLITIK HUKUM (4)
Sudjito:Politik hukum adalah bagian dari ilmu hukum
yang mengkaji segala aktivitas dalam rangka mewujudkan hukum yang dicita-citakan.
Fokus: pengkajian tentang latar-belakang, arah-perkembangan dan tujuan hukum yang dicita-citakan.
PENGERTIAN POLITIK HUKUM (5)PENGERTIAN POLITIK HUKUM (5)Sugeng Istanto:
Politik hukum mrpk bagian dr ilmu hk positif yg membahas perubahan hk yg berlaku (ius constitutum) menjadi hk yg seharusnya (ius constituendum) utk memenuhi perubahan kehidupan dlm masy.
Politik hk materiil membahas isi kebijakanPolitik hk formal membahas proses perubahan dari ius contitutum menjadi ius
constituendum
Sasaran kajian Polt Hk:1. ius constitutum2. perubahan kehidupan masyarakat3. ius constituendum4. proses perubahan ius constitutum ius constituendum5. produk/ hasil proses perubahan
ada kegiatan memilih dg menggunakan cara dan sarana utk mencapai tujuan sesuai dg perubahan kehidupan masyarakat.
HUKUM POSITIFHUKUM POSITIF Hukum yang berakar pada filsafat positivisme.
August Comte: 3 tahap perkembangan kehidupan manusia, yaitu :
1. Tahap teologis: dr fetisysme politeisme monoteisme.
2. Tahap metafisis: dr adikodrati abstraksi
3. Tahap positivis: pengetahuan riil, pasti, jelas, diperoleh dari pengamatan, percobaan, perbandingan.
Positivisme AnalitikPositivisme Analitik
John Austin: Hukum berasal dari yang berdaulat, yaitu individu,
lembaga atau sekumpulan individu; Berkarakter imperatif; Dipisahkan dari keadilan.
Hans Kelsen: Jurisprudensi adalah ilmu tentang norma, terpisah dari
psikologi, etika/moral dan keadilan serta berfungsi sebagai alat pemaksa Teori hukum murni.
Hukum sebagai norma berjenjang Stufenbau theory.
Positivisme PragmatikPositivisme Pragmatik
Friedmann:Meneliti masyarakat modern dalam
hubungannya dengan hukum modern.
Roscoe Pound:Hukum harus bisa memuaskan keinginan
secara maksimal;Kebenaran hukum ditentukan oleh fakta
sosial.
POLITIK HUKUM MATERIILPOLITIK HUKUM MATERIIL
Bagian dari politik hukum yang membahas isi kebijakan yang menjadi dasar pembenaran perbuatan pemerintah dalam menetapkan ius constitutum
Isi kebijakan: ide yang dominan; fakta-fakta yang dihadapi; dasar pembenar; pilihan tentang tujuan, dan cara serta sarana untuk
mencapai tujuan. reward and punishment
NILAI-NILAINILAI-NILAI((NOTONAGORONOTONAGORO))
1. Nilai materiil
2. Nilai vital
3. Nilai Rohaniah: Nilai kebenaran/kenyataan; Nilai estetika/keindahan; Nilai moral/etika; Nilai religius/ketuhanan
NilaiNilai dioperas dioperasiionalkan dalam onalkan dalam bentuk bentuk normanorma
Nilai positif dioperasionalkan menjadi perintah;
Nilai negatif dioperasionalkan menjadi larangan;
Sanksi/hukuman merupakan sarana untuk penegakan norma.
Hubungan Hubungan NilaiNilai - - FaktaFakta EmpirisEmpiris - Kebijakan - Kebijakan
Nilai-nilai
Dasar Pembenar Kebijakan
Fakta Empiris
Stabilitas dan Dinamika Stabilitas dan Dinamika KebijakanKebijakan
AgamaTeologi
Filsafat Nilai-nilai StabilitasKonsep/IdeTeori
Politik
Fakta Empiris Dinamika
Strategi
Persyaratan TeorPersyaratan Teoreetik Politik Hukum tik Politik Hukum Yang Stabil dan DinamisYang Stabil dan Dinamis
1. Konsensus yang tinggi mengenai nilai-nilai;
2. Ada pembedaan yang jelas antara nilai dan norma;
3. Tidak ada perpecahan dan kesenjangan di antara para perumus kebijakan;
4. Ada stabilitas kelembagaan untuk proses legislasi;
5. Ada stabilitas pola kelembagaan untuk penyelesaian masalah.
Pengaruh Konfigurasi Politik terhadap Pengaruh Konfigurasi Politik terhadap
Produk HukumProduk Hukum
Independen Variable Dependen Variable
Konfigurasi Politik Karakter Produk Hukum
Demokratis Responsif/Populistik
Otoriter Konservatif/Ortodoks/Elitis
Politik Hukum Berparadigma PancasilaPolitik Hukum Berparadigma Pancasila
TUHAN YANG MAHA ESA
TEOLOGI AGAMA KEADILAN KEBENARAN
FILSAFAT REALITAS/TERTIB HUKUM
KONSEP/IDEA TEORI METODOLOGI
Dror: perubahan yg terjadi adalh perubahan yg diarahkan (directed social
change). Hukum mrpk salah satu instrumen perubahan kehidupan masy. Hukum mempunyai kelebihan jika dibanding dg instrumen yg lain, yaitu mengandung paksaan.
Hubungan Hukum dg Perubahan:Masyarakat berubah. Hukum adakalanya juga berubah, bila ditetapkan hukum yg baru.Perubahan masyarakat dan perubahan hukum kadang tdk seimbang kesenjanganmis.: hukum ketinggalan dari perubahan masyarakat
masyarakat ketinggalan dari perubahan hukumAlternatif Solusi: Berpegang pd hk yg ada, dg merubah tingkah laku Merubah hk disesuaikan dg perubahan masy Menerima sebagian ktt hk dg juga menerima perubahan
MasyarakatMasyarakat::
Oppenheim:Oppenheim: hubungan yg “ hubungan yg “ajegajeg” (” (constantconstant) dari para individu/man.) dari para individu/man.Logemann:Logemann: masyarakat adalah suatu verkeer tussen mensen (masyarakat adalah suatu verkeer tussen mensen (skema skema koordinasi hub antar manusia yg ajeg). koordinasi hub antar manusia yg ajeg).Hubungan ajeg = institusi/lembagaHubungan ajeg = institusi/lembaga
= sekmpulan perbuatan yg berkaitan dg akibat ttu = sekmpulan perbuatan yg berkaitan dg akibat ttu yg diterima dan dipatuhi dlm kehidupan masy. yg diterima dan dipatuhi dlm kehidupan masy. Mis.: jual beli, gadai, perkawinan, warisan, dsb. Mis.: jual beli, gadai, perkawinan, warisan, dsb.
Lembaga, bila dikaitkan dg perubahan maka lembaga (hubungan ajeg) Lembaga, bila dikaitkan dg perubahan maka lembaga (hubungan ajeg) itu dapat mengalami perubahan, terutama adanya perubahan itu dapat mengalami perubahan, terutama adanya perubahan pernilaian dalam menerima atau mematuhipernilaian dalam menerima atau mematuhi
* Masyarakat mengalami perubahan, karena adanya perubahan nilai dan ini * Masyarakat mengalami perubahan, karena adanya perubahan nilai dan ini sesuatu yg tak dpt dihindari (Astrid Susanto) atau sesuatu yg tak dpt dihindari (Astrid Susanto) atau Penta rei = mengalirPenta rei = mengalir..
Perubahan Kehidupan MasyarakatPerubahan Kehidupan Masyarakat Perubahan:
= suatu keadaan yg berbeda dr keadaan semula. Berbeda dpt krn bertambah atau berkurang.= masyarakat terdiri dari unsur-2. Perubahan masyarakat, berarti terjadinya perubahan unsur-2 dlm masyarakat.Perubahan dpt terjadi krn peristiwa alam atau krn keinginan ma-nusia
Kehidupan:= keberadaan yg dinamik, mungkin berkembang, atau berubah.Perubahan dlm kehidupan dpt berupa perubahan positif (menjadi lbh baik) atau dlm taraf ttt merpk perubahan yg negatif (surut menjadi lbh buruk). Perubahan negatif pada taraf tertentu berakhir pada kematian
Tipe dan Proses Mewujudkan Tipe dan Proses Mewujudkan Kebijakan Kebijakan (1)(1)
Rasionalis: melibatkan pilihan-pilihan logis dalam menetapkan kebijakan. Proses meliputi:
1. Identifikasi masalah; 2. Penentuan tujuan; 3. Identifikasi alternatif; 4. Forcasting; 5. Membandingkan konsekuensi dengan tujuan; 6. Memilih alternatif terbaik.
Kritik: Gagal menjawab pembatasan.
Tipe dan Proses Mewujudkan Tipe dan Proses Mewujudkan Kebijakan (2)Kebijakan (2)
Teknisis: bekerja dengan spesialis tinggi. Perannya sebagai tenaga ahli. Mendapatkan kepercayaan dari decision makers dalam batas-batas teori dan pengalamannya.
Kritik: keterbatasan (narrowness).
Tipe dan Proses Mewujudkan Tipe dan Proses Mewujudkan Kebijakan (3)Kebijakan (3)
Inkrementalis: melakukan penambahan (increments) dengan membangun landasan kuat, dan bekerja menurut batas tertentu. Gaya operasinya:
1. berunding; 2. bargaining; 3. mendegarkan tuntutan; 4. menguji intensitas; 5. mengajukan kompromi.
Kritik: konservatif
Tipe dan Proses Mewujudkan Tipe dan Proses Mewujudkan Kebijakan (4)Kebijakan (4)
Reformis: Gaya operasinya sebagai aktivis: demontrasi, bentrok, penekanan. Prinsip: kebijakan harus ditetapkan secepatnya. Tujuan: dirumuskan atas keyakinan pribadi/kelompok.
Kritik: tidak realistis, dan tak mau kompromi.
Tipe dan Proses Mewujudkan Tipe dan Proses Mewujudkan KebijakanKebijakan (5) (5)
Prof. Sugeng Istanto
1. menguraikan unsur-unsur ius constitutum
2. menguraikan unsur-2 perubahan
3. menentukan trauble dlm ius constitutum
4. merumuskan permasalahan
5. menentukan data yg diperlukan
6. menganalisis data hingga menemukan alternatif penyelesaian
7. menetapkan filter utk memilih satu alternatif
8. menetapkan kesimpulan berupa ius constituendum
Siklus KebijakanSiklus Kebijakan
Forcasting Rekomendasi Monitoring Evaluasi
Mslh Kbjkn Masa depan Kbjkn Tindakan Kbjkn Hasil Kbijkn KinerjaKbjkn
Problem Structuring
Model KebijakanModel Kebijakanmenurut William N.Dunmenurut William N.Dun
1. Model deskriptif
2. Model normatif
3. Model variabel
4. Model simbolik
5. Model prosedural
6. Model Pengganti
7. Model Preskriptif
Pengertian Polt HukumPengertian Polt HukumETIMOLOGIS - POLITIEK RECHT = HUKUM TATA NEGARA (Hence van Maarseveen) - RECHTSPOLITIEK = POLITIK HUKUM RECHT = HUKUM POLITIEK = BELEID = KEBIJAKAN (POLICY)
ARTI POLICY:- KLEIN : Tindakan secara sadar dan sistematis, dengan menggunakan
sarana yang cocok, tujuan yang jelas sebagai sasaran, dan dilaksanakan secara bertahap.
- KUYPERS: kebijakan adalah rangkaian dari tujuan yang dipilih, sarana yang dipilih, dan saat melakukan pilihan.
- CARL J FRIEDRICK: serangkaian yang disusulkan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
- JAMES E ANDERSON: serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu guna memecahkan suatu masalah Secara etimologis, politik hukum berarti kebijaksanaan hukum
TERMINOLOGISTERMINOLOGIS
1. Rechtspolitiek = Politik hukum- Bellefroid : polt hk adalah bagian dr ilmu hk yg mempelajari perubahan hk yg berlaku utk memenuhi tuntutan kehidupan masy.
- Lemaire: polt hk mempelajari bgmn penetapan hk yg seharusnya (ius constituendum). = bagian dr ilmu pength hk positif = mrpk bagian dr kebijakan legislatif = mrpk bagian dr ilmu polt pd umumnya
- Utrecht : polt hk mempelajari perubahan-2 yg hrs diadakan dlm hk spy sesuai dg kenyataan sosial.
2. 2. Polt hukum # RechtspolitiekPolt hukum # Rechtspolitiek - Mahfud : polt hk mrpk kebijaks pemerintah - Mahfud : polt hk mrpk kebijaks pemerintah
sec nasional.sec nasional. = polt mengintervensi hukum = polt mengintervensi hukum = polt mempengaruhi hukum = polt mempengaruhi hukum
= sistem polt memngaruhi lahirnya hk = sistem polt memngaruhi lahirnya hk * hukum mrpk produk politik * hukum mrpk produk politik
- Padmowahyono: polt hk mempelajari - Padmowahyono: polt hk mempelajari sistem pemerintahan negara sistem pemerintahan negara
- Mochtar K : - Mochtar K : polt hk mempelajari pembangunan polt hk mempelajari pembangunan hukum hukum
- PADMO WAHYONO: kebijakan dasar yang menentukan arah, - PADMO WAHYONO: kebijakan dasar yang menentukan arah, bentuk maupun isi dari hukum yang akan dibentuk. Atau bentuk maupun isi dari hukum yang akan dibentuk. Atau menghukumkan sesuatu (membentuk, menerapkan, dan menghukumkan sesuatu (membentuk, menerapkan, dan
menegakkan hukum). menegakkan hukum). Ius constituendumIus constituendum
- MOHAMMAD RADHIE: pernyataan kehendak dari penguasa - MOHAMMAD RADHIE: pernyataan kehendak dari penguasa Negara mengenai hukum yang berlaku di wilayahnya ( Negara mengenai hukum yang berlaku di wilayahnya (ius ius
constitutum constitutum), dan arah perkembangan hukum yang dibangun ), dan arah perkembangan hukum yang dibangun ((ius ius
constituendum constituendum))
- SATJIPTO RAHARDJO: aktivitas memilih dan cara yang hendak - SATJIPTO RAHARDJO: aktivitas memilih dan cara yang hendak dipakai untuk mencapai suatu tujuan sosial dan hukum tertentu dipakai untuk mencapai suatu tujuan sosial dan hukum tertentu dalam masyarakat. Jadi kegunaan PH untuk mencapai tujuan dalam masyarakat. Jadi kegunaan PH untuk mencapai tujuan
sosial dan hukum tertentu. sosial dan hukum tertentu.
- SUNARYATI HARTONO: PH sebagai alat untuk menciptakan - SUNARYATI HARTONO: PH sebagai alat untuk menciptakan system hukum nasional yang dikendaki ( system hukum nasional yang dikendaki (ius constituendumius constituendum))
3. Polt Hk = Public Policy3. Polt Hk = Public Policy Mnrt Dey dan Sigler: krn terkait dg persoalan politik. Shg Mnrt Dey dan Sigler: krn terkait dg persoalan politik. Shg
sasarannya sasarannya pada pilihan utk melakukan atau tdk melakukan dr pada pilihan utk melakukan atau tdk melakukan dr
pemerth.pemerth.
> Politik : > Politik : dr kata polis = dr kata polis = city statecity state, berarti berhubungan dg negara , berarti berhubungan dg negara
bagian bagian negara, yaitu kekuasaan negara utk memilih negara, yaitu kekuasaan negara utk memilih
Methews: politik adalah Methews: politik adalah act of choiceact of choice Kelsen : politik mempunyai 2 arti, yaitu sbg: Kelsen : politik mempunyai 2 arti, yaitu sbg:
- etik: memilih dan menentukan tujuan kehidupan- etik: memilih dan menentukan tujuan kehidupan- teknik: memilih dan menentukan cara dan sarana- teknik: memilih dan menentukan cara dan sarana
utk mencapai tujuan utk mencapai tujuan
> Hukum (oppenheim): > Hukum (oppenheim): = = a body of rules for human conduct within a community a body of rules for human conduct within a community
whichwhich by common consent of this community shall be enforced by common consent of this community shall be enforced
byby external power external power
Sasaran Perkuliahan Polt HukumSasaran Perkuliahan Polt Hukummrpk bagian dr ilmu hk yg membahas perubahan hk yg berlaku (ius constitutum) menjadi hk yg seharusnya (ius constituendum) utk memenuhi perubahan kehidupan dlm masy.
Sasaran kajian Polt Hk:
1. ius constitutum
2. perubahan kehidupan masyarakat
3. ius constituendum
4. proses perubahan ius constitutum ius constituendum
5. produk/ hasil proses perubahan
ada kegiatan memilih
dg menggunakan cara dan sarana
utk mencapai tujuan sesuai dg perubahan kehidupan masyarakat.
Posisi Politik Hukum dalam Ilmu Posisi Politik Hukum dalam Ilmu HukumHukum
Bellfroid:
dogmatika hukum
sejarah hukum
Ilmu Pength. perbandingan hukumHukum politik hukum
teori hukum umum
• Gijssels:Gijssels:
filsafat hk: preskeptif = ttpkn hk yg barufilsafat hk: preskeptif = ttpkn hk yg baru
Ilmu HkIlmu Hk teori hk: eksplikatif = jelaskan data yg tlh disusunteori hk: eksplikatif = jelaskan data yg tlh disusun
dogmatika hk: diskriptif = menggambarkan sst yg dogmatika hk: diskriptif = menggambarkan sst yg hendak diketahui hendak diketahui
PERSAMAAN:PERSAMAAN:- Baik Bellefroid maupun Gijssels: penetapan ius constituendum- Baik Bellefroid maupun Gijssels: penetapan ius constituendum
PERBEDAAN:PERBEDAAN:- Bellefroid: bertitik tolak pd ius constitutum- Bellefroid: bertitik tolak pd ius constitutum
- Gijssels : tdk bertitik tolak pd ius constitutum, namun menetapkan- Gijssels : tdk bertitik tolak pd ius constitutum, namun menetapkan hk yg blm ada/ktt baru hk yg blm ada/ktt baru
Politik Hukum sebagai Kajian HTNPolitik Hukum sebagai Kajian HTN
Politik Hukum: kebijakan dasar penyelenggara negara dalam bidang hukum yang akan, sedang dan telah berlaku, yg bersumber dari nilai-2 yg berlaku di masyarakat utk mencapai tujuan yg dicita-2kan
Penyelenggara negara:pemerintah, meliputi bdn legislatif, eksekutif, dan yudikatif
Tujuan negara (pembukaan UUD 1945): - melindungi segenap bangsa Ind dan seluruh tumpah darah Ind- mencerdaskan kehidupan bangsa- ikut melaksanakan ketertiban dunia
Kedua unsur tsb merupakan kajian HTN ?
Manfaat Pengkajian Pol Hukum:- Mengkaji latar belakang timbulnya hukum- Kerangka pikir merumuskan pembentukan hukum- Mengkritisi produk hukum Pengaruh das sein pada das sollen
Ius Constitutum:Ius Constitutum:
Ada 3 hal yg perlu dilihat:1. apakah suatu ktt mrpk ktt hk yg berlaku ?
Kita berhadapan dg Sumber Hukum ada 2 arti:a. Ajaran ttg ukuran utk menentukan apakah suatu ktt
mrpkn ktt hk atau bukan- dilihat dari isi ktt hukum (SH materiel)- dilihat dari proses pembentukan (SH formil) bisa melalui proses per-undang-2an, atau
kebiasaanb. Kumpulan ktt yg dpt diterapkan oleh pengadilan:
mis: ps. 38 ay 1 ICJ
Keterkaitan satu sama lain:
Prinsip-2 Proses Ktt Hukum
Kedudukan ktt hukum yg berlakuKedudukan ktt hukum yg berlaku
= melihat apakah suatu ktt hk itu mrpk suatu sistemSistem: an orderly arrangement of elements into a whole
Kdd suatu ktt hk dlm kehidupan masyarakat tergantung pd kdd hkdlm sisitem hk yg berlaku dlm kehidupan masyarakat tsb.
Kdd ktt hk dalam sisitem hukum ditentukan oleh:- hakikat ktt hk berisi:
* prinsip hukum : bersifat umum/pokok. Lbh tinggi dr ktt hk biasa
* hukum biasa : bersifat terinci (specified). Lebih siap utk dite- rapkan
- sistem peraturan perundangan negara. mis.: Indonesia, Tap MPRS No.XX-1966 jo Tap MPR No.III-2000,
ttg tata urutan peraturan perundangan
Arti Ktt Hk yg berlakuArti Ktt Hk yg berlaku
= memahami isi/arti ktt hk, mempunyai akibat hk atau tdk
Terkait disini masalah penafsiran Ktt Hk:Menurut Starke:- gramatikal- obyek dan konteks ktt hk- reasonable dan konsisten- prinsip efektivitas- penggunaan bahan ekstrinsik
Menurut Sudikno M:= penafsiran hk mrpk salah satu metode penemuan hukum. Metode yg lain, yaitu metode argumentasi dan penemuan hukum bebas= metode penemuan hukum = pembentukan hukum. Atau proses konkritisasi atau indiviualisasi ktt hk pd peristiwa kon- krit = politik hukum
Menurut Sudikno M, macam-2 penafsiran/intepretasi:Menurut Sudikno M, macam-2 penafsiran/intepretasi:- menurut bahasa- menurut bahasa
- teleologis atau sosiologis- teleologis atau sosiologis- sistematis atau logis- sistematis atau logis
- historis- historis- komparatif- komparatif- futuristis- futuristis
- restriktif dan ekstensif- restriktif dan ekstensif
Catatan:Catatan:1. Metode Argumentasi:1. Metode Argumentasi:
- argumentum per analogiam = mencari persamaan - argumentum per analogiam = mencari persamaan - argumentum a contrario = perbedaan peristiwa - argumentum a contrario = perbedaan peristiwa
2. Metode bebas : tdk berpijak pd ktt hk yg ada, namun menggali ktt 2. Metode bebas : tdk berpijak pd ktt hk yg ada, namun menggali ktt hukum yg ada hukum yg ada
Ius ConstituendumIus Constituendum
1. Pengertian:- Arti Harafiah: hk yg hrs ditetapkan- Arti teknik (=polt Hk) : hasil analisis dari ius
constitutum dan pertubahan kehidupan masy.- Pengertian hukum (Oppenheim).
2. Bentuk ius constitundum: peraturan perundangan3. Penetapan ius constituendum: - syahnya, menurut Van der Pot:
i. organ neg yg berwenang- legislatif- eksekutif- yudikatif
ii. tanpa cacat kehendakiii. bentuknya sesuai dg ktt yg menjadi dasariv. isinya sisuai dg ktt yg menjadi dasar
4. Kekuatan hukum: = mempunyai kekuatan hukum bila tlh mempunyai akibat hk yg definitif. Akibat hk
definitif bila telah dilalui proses pembentukannya
Proses dari Ius Constititum Proses dari Ius Constititum Ius Constituendum Ius Constituendum
Proses: rangkaian kegiatan yg membentuk suatu kejadian atau utk mencapai tujuan. Dalam konteks Polt Hukum: rangkaian kegiatan
menetapkan ius constituendum, yakni:1. menguraikan unsur-unsur ius constitutum2. menguraikan unsur-2 perubahan3. menentukan trauble dlm ius constitutum4. merumuskan permasalahan5. menentukan data yg diperlukan6. menganalisis data hingga menemukan alternatif penyelesaian7. menetapkan filter utk memilih satu alternatif8. menetapkan kesimpulan berupa ius constituendum
Contoh Proses penetapan ius constituendum:Contoh Proses penetapan ius constituendum:
A. Indonesia menyatakan kemerdekaannya pd tgl.17 Agustus 1945. Dengan kemerdekaan tersebut telah merubah ketentuan hukum yg berlaku atas wilayah Hindia Belanda. Sebelum 17 Agustus 1945 ktt hukum yg berlaku bagi penyelenggaraan pemerintahan adalah Indische Staatsregelin (IS). Ps.1 ay.1 : “pelaksanaan pemerintahan umum HB dilakukan oleh Gubernur Jendral atas nama Raja, dilakukan sesuai dg ktt IS dan dg memperhatikan petunjuk Raja”. Setelah 17 Agustus 1945, ktt hukum yg berlaku adalah UUD 1945, ps.1 ay 2: “kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR”.
Uraikan Proses penetapan UUD 1945 dari IS, sesuai dg bekerjanya Politik Hukum