politik dalam islam kel 12

17
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Umat muslim, dalam hidupnya berpegang teguh pada Al Qur’an dan Al Hadist sebagai pedoman hidupnya. Dari kedua pedoman tersebut, umat muslim tidak perlu khawatir dalam menjalani persoalan hidup. Segala apa yang menjadi persoalan, solusi, peringatan, kebaikan dan ancaan termuat di dalam pedoman tersebut. Bahkan dalam Al-Qur’andan Al Hadist permasalahan politik juga tertuang didalamnya. Diantaranya membahas: prinsip politik islam, prinsip politik luar negeri islam. Baik politik luar negeri dalam keadaan damai maupun dalam keadaan perang. B. RUMUSAN MASALAH 1. Fase-Fase Era Kenabian 2. Islam Dan Politik 3. Bukti-bukti Sejarah 4. Pengertian Politik dalam Islam 5. Konstribusi yang dilakukan agama islam dalam kehidupan politik berbangsa dan bernegara 6. Tersiarnya islam di ndonesia 7. Pergerakan yang berada di Indonesia 8. Asas-asas sistem politik dalam Islam 9. Prinsip-prinsip sistem politik 10. Tujuan politik dalam islam

Upload: arum-pratika

Post on 21-Jan-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Politik Dalam Islam Kel 12

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Umat muslim, dalam hidupnya berpegang teguh pada Al Qur’an dan Al Hadist

sebagai pedoman hidupnya. Dari kedua pedoman tersebut, umat muslim tidak perlu khawatir

dalam menjalani persoalan hidup. Segala apa yang menjadi persoalan, solusi, peringatan,

kebaikan dan ancaan termuat di dalam pedoman tersebut. Bahkan dalam Al-Qur’andan Al

Hadist permasalahan politik juga tertuang didalamnya.

Diantaranya membahas: prinsip politik islam, prinsip politik luar negeri islam. Baik politik

luar negeri dalam keadaan damai maupun dalam keadaan perang.

B.     RUMUSAN MASALAH

1. Fase-Fase Era Kenabian

2. Islam Dan Politik 

3. Bukti-bukti Sejarah

4. Pengertian Politik dalam Islam

5. Konstribusi yang dilakukan agama islam dalam kehidupan politik berbangsa dan

bernegara

6. Tersiarnya islam di ndonesia

7. Pergerakan yang berada di Indonesia

8. Asas-asas sistem politik dalam Islam

9. Prinsip-prinsip sistem politik

10. Tujuan politik dalam islam

11. Dasar-dasar politik dalam Islam

12. Eksistensi Islam dan Hukum islam dalam sistem hukum di Indonesia

C.     TUJUAN

1.      Memberikan penjelasan tentang Fase-fase Era Kenabian

2.      Memberikan Penjelasan tentang Islam dan Politik & Bukti-bukti sejarahnya

Page 2: Politik Dalam Islam Kel 12

BAB II

PEMBAHASAN

A. ERA KENABIAN

Era ini merupakan era pertama dalam sejarah Islam. Yaitu dimulai semenjak

Rasulullah SAW memulai berdakwah mengajak manusia untuk menyembah Allah SWT

hingga meninggalnya beliau. Era ini paling baik jika kita namakan sebagai era "kenabian"

atau"wahyu". Karena era itu memiliki sifat tertentu yang membedakannya dari era-era yang

lain. Ia merupakan era ideal yang padanya ideal-ideal Islam terwujudkan dengan amat

sempurna. Era ini terbagi menjadi dua masa, yang keduanya dipisahkan oleh hijrah. Kedua

fase itu tidak memiliki perbedaan dan kelainan satu sama lain, seperti yang diklaim oleh

beberapa orientalis. Bahkan fase yang pertama merupakan fase yang menjadi titik tolak bagi

fase kedua. Pada fase pertama, embrio 'masyarakat Islam' mulai tumbuh, dan telah ditetapkan

kaidah-kaidah pokok Islam secara general. Kemudian pada fase kedua bangun 'masyarakat

Islam' itu berhasil dibentuk, dan kaidah-kaidah yang sebelumnya bersifat general selesai

dijabarkan secara mendetail. Syari'at Islam disempurnakan dengan mendeklarasikan prinsip-

prinsip baru, dan dimulailah pengaplikasian dan pelaksanaan prinsip-prinsip itu seluruhnya.

Sehingga tampillah Islam dalam bentuk sosialnya secara integral dan aktif, yang semuanya

menuju kepada tujuan-tujuan yang satu.

B. PENGERTIAN POLITIK MENURUT ISLAM

Politik dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah siyasah. Oleh karena itu, di

dalam buku-buku para ulama salafush shalih dikenal istilah siyasah syar’iyyah, misalnya.

Dalam Al-Muhith, siyasah berakar kata sasa-yasusu. Dalam kalimat Sasa addawaba yasusaha

siyasatan berarti Qama ‘alaiha wa radlaha wa adabbaha (mengurusi, melihatnya, dan

mendidiknya). Bila dikatakan sasa al amra artinya dabbrahu (mengurusi/mengatur perkara).

Asal makna siyasah (politik) diterapkan pada pengurusan dan pelatihan pengembalaan.

Page 3: Politik Dalam Islam Kel 12

. Menurut Hasan Al-Bana menyimpulkan bahwa pilar utama untuk membangun pilar

kekuatan utama ummat ialah: kesabaran (ash-shabru), keteguhan (ats-tsabat), kearifan (al-

hikmah), dan ketenangan ( al-anat) semua itu bersangkutan dengan kekuatan kejiwaan (al-

quwwah an- nafsiyah) suatu bangsa. Hasan Al-Banna menyimpulkan adanya lima babak yang

akan dilalui yaitu: kelemahan (adh-dho fu), kepemimpinan (az-zuaamah), pertarungan (ash-

shiraa u), iman (al-iman), dan pertolongan Allah (al-intishar).

C.     KEDUDUKAN POLITIK DALAM ISLAM

Terdapat tiga pendapat  di kalangan pemikir muslim  tentang kedudukan politik

dalam syariat Islam. Yaitu :

Pertama, kelompok  yang menyatakan bahwa Islam adalah suatu agama yang

serbah lengkap didalamnya terdapat pula antara lain system ketatanegaraan atau politik.

Kemudian lahir sebuah istilah yang disebut dengan fikih siasah (system ketatanegaraan dalam

islam) merupakan bagian integral dari ajaran islam.  Lebih jauh kelompok ini berpendapat

bahwa system ketatanegaraan yang harus diteladani adalah system yang telah dilaksanakan

oleh nabi Muhammad SAW dan oleh para khulafah al-rasyidin yaitu sitem khilafah.

Kedua, kelompok yang berpendirian bahwa islam adalah agama dalam

pengertian barat. Artinya agamatidak ada hubungannya dengan kenegaraan. Menurut aliran

ini nabi Muhammad hanyalah seorang rasul, seperti rasul-rasul yang lain bertugas

menyampaikan risalah Tuhan kepada segenap alam. Nabi tidak bertugas untuk mendirikan

dan memimpin suatu Negara.

Ketiga, menolak bahwa Islam adalah agama yang serba lengkap yang terdapat

didalamnya segala sistem ketatanegaraan, tetapi juga menolak pendapat bahwa Islam

sebagaimana pandanagan barat yang hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan.

Aliran ini berpendirian bahwa dalam Islam tidak teredapat sistem ketatanegaraan, tetapai

terdapat seperangkat tata nilai etika bagi kehidupan bernegara.

Page 4: Politik Dalam Islam Kel 12

Sejarah membuktikan bahwa nabi kecuali sebagai rasul, meminjam istilah harun

nasution, kepala agama, juga beliau adalah kepala negara. Nabi menguasai suatu wilayah

yaitu yastrib yang kemudian menjadi Madinah Al-Munawwarah sebagai wilayah kekuasaan

nabi sekaligus manjadi pusat pemerintahannya dengan piagam Madinah sebagai aturan dasar

kenegaraannya. Sepeninggal nabi, kedudukan beliau sebagai kepala negara digantikan abu

bakar yang merupakan hasil kesepakatan tokoh-tokoh sahabat, selanjutnya disebut khalifah.

Sistem pemerintahannya disebut “khalifah”. Sistem “khalifah” ini berlangsung hingga

kepemimpinan berada dibawah kekuasaan khalifah terakhir, ali “karramah allahu wajhahu”.

D.    DEMOKRASI DALAM ISLAM

Kedaulatan mutlak dan keesaan tuhanyang terkandung dalam konsep tauhid

dan peranan manusia yang terkandung. Dalam konsep khalifah memberikan kerangka yang

dengannya para cendikiawan belakangan ini mengembangkan teori politik tertentu yang

dianggap demokratis. Didalamnya tercakup definisi khusus dan pengakuan terhadap

kedaulatan rakyat, tekanan pada kesamaan derajat, manusia, dan kewajiban rakyat sebagai

pengemban pemerintahan.

Demokrasi islam dianggap sebagai sistem yang mengekuhkan konsep-konsep islam

yang sudah lama berakar, yaitu musyawarah {syura}, persetujuan {ijma’}, dan penilaian

interpretative yang mandiri {ijtihad}.

Musyawarah, konsensus, dan ijtihad merupakan konsep-konsep yang sangat penting

bagi artikulasi demokrasi islam dalam kerangka keesaan tuhan dan kewajiban-kewajiban

manusia sebagai khalifah-Nya. Meskipun istilah-istilah ini banyak diperdebatkan maknanya,

namunlepas dari ramainya perdebatan maknanya didunia Islam, istilah-istilah ini memberi

landasan yang efektif untuk memahami hubungan antara islam dan demokrasi di dunia

kontemporer.

Islam mengandung ajaran yang berlimpah tentang etika dan moralitas kemanusiaan,

termasuk etika dan moralitas politik. Karena itu, wacana politik tidak bisa dilepaskan dari

dimensi etika dan moralitas. Melepaskan politik dari gatra moral-etis, berarti mereduksi Islam

yang komprehensif dan mencabut akar doktrin Islam yang sangat fundamental, yakni akhlak

politik. Dengan demikian, muatan etika dalam wacana politik merupakan keniscayaan yang

tak terbantahkan.

Page 5: Politik Dalam Islam Kel 12

Al-Mawardi, ahli politik Islam klasik terkemuka (w.975 M) merumuskan syarat-

syarat seorang politisi sebagai berikut: Bersifat dan berlaku adil, Mempunyai kapasitas

intelektual dan berwawasan luas., Profesional., Mempunyai visi yang jelas, Berani berjuang

untuk membela kepentingan rakyat.

Politik dalam Islam menjuruskan kegiatan umat kepada usaha untuk mendukung dan

melaksanakan syari’at Allah melalui sistem kenegaraan dan pemerintahan. la bertujuan untuk

menyimpulkan segala sudut Islam yang syumul melalui satu institusi yang mempunyai syahk

siyyah untuk menerajui dan melaksanakan undang undang.

Pengertian ini bertepatan dengan firman Allah yang mafhumnya: “Dan katakanlah:

Ya Tuhan ku, masukkanlah aku dengan cara yang baik dan keluarkanlah aku dengan cara

yang baik dan berikanlah kepadaku daripada sisi Mu kekuasaan yang menolong.” (AI Isra’:

80).

MASYARAKAT MADANI

Masayarakat madani adalah masyarakat yang beradap, menjunjung tinggi

nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Karena itu didalam ilmu filsafat, sejak filsafat Yunani sampai masa filsafat Islam juga dikenal

istilah madinah atau polis, yang berarti kota yaitu masyarakat yang maju dan berperadaban.

Masyarakat Madinah menjadi simbol idealisme yang diharapkan oleh setiap masyarakat.

F. ASAS-ASAS SISTEM POLITIK ISLAM

1. HAKIMIYAAH ILAHIYYAH

Hakimiyyah atau memberikan kuasa pengadilan dan kedaulatan hukum tertinggi

dalam sistem politik Islam hanyalah hak mutlak Allah. Hakimiyyah Ilahiyyah membawa arti

bahwa terasutama kepada sistem politik Islam ialah tauhid kepada Allah di segi

Rububiyyahdan Uluhiyyah.

Page 6: Politik Dalam Islam Kel 12

2. RISALAH

Risalah bererti bahawa kerasulan beberapa orang lelaki di kalangan manusia sejak

Nabi Adam hingga kepada Nabi Muhammad saw adalah suatu asas yang penting dalam

sistem politik Islam. Melalui landasan risalah inilah maka para rasul mewakili kekuasaan

tertinggi Allah dalam bidang perundangan dalam kehidupan manusia. Para rasul

meyampaikan, mentafsir dan menterjemahkan segala wahyu Allah dengan ucapan dan

perbuatan.

3. KHILAFAH

Khilafah bererti perwakilan. Kedudukan manusia di atas muka bumi ini adalah

sebagai wakil Allah. Oleh itu, dengan kekuasaan yang telah diamanahkan ini, maka manusia

hendaklah melaksanakan undang-undang Allah dalam batas yang ditetapkan. Di atas

landasan ini, maka manusia bukanlah penguasa atau pemilik tetapi hanyalah khalifah atau 

wakil Allah yang menjadi Pemilik yang sebenar.

G. PRINSIP-PRINSIP UTAMA SISTEM POLITIK ISLAM

1. MUSYAWARAH

Asas musyawarah yang paling utama adalah berkenaan dengan pemilihan ketua

negara dan oarang-oarang yang akan menjawab tugas-tugas utama dalam pentatbiran ummat.

Asas musyawarah yang kedua adalah berkenaan dengan penentuan jalan dan cara

pelaksanaan undang-undang yang telah dimaktubkan di dalam Al-Quran dan As-Sunnah.

Asas musyawarah yang seterusnya ialah berkenaan dengan jalan-jalan bagi menetukan

perkara-perkara baru yang timbul dikalangan ummat melalui proses ijtihad.

2. KEADILAN

Prinsip ini adalah berkaitan dengan keadilan sosial yang dijamin oleh sistem sosial

dan sistem ekonomi Islam. Dalam pelaksanaannya yang luas, prinsip keadilan yang

terkandung dalam sistem politik Islam meliputi dan merangkumi segala jenis perhubungan

yang berlaku dalam kehidupan manusia, termasuk keadilan di antara rakyat dan pemerintah,

di antara dua pihak yang bersengketa di hadapan pihak pengadilan, di antara pasangan suami

isteri dan di antara ibu bapa dan anak-anaknya.

Page 7: Politik Dalam Islam Kel 12

3. KEBEBASAN

Kebebasan yang diipelihara oleh sistem politik Islam ialah kebebasan yang

berteruskan kepada makruf dan kebajikan. Menegakkan prinsip kebebasan yang sebenar

adalah tujuan terpenting bagi sistem politik dan pemerintahan Islam serta menjadi asas-asas

utama bagi undang-undang perlembagaan negara Islam.

4. PERSAMAAN

Persamaan di sini terdiri daripada persamaan dalam mendapatkan dan menuntut hak,

persamaan dalam memikul tanggung jawab menurut peringkat-peringkat yang ditetapkan

oleh undang-undang perlembagaan dan persamaan berada di bawah kuatkuasa undang-

undang.

5. HAK MENGHISAB PIHAK PEMERINTAH

Hak rakyat untuk menghisab pihak pemerintah dan hak mendapat penjelasan terhadap

tindak tanduknya. Prinsip ini berdasarkan kepada kewajiban pihak pemerintah untuk

melakukan musyawarah dalam hal-hal yang berkaitan dengan urusan dan pentatbiran negara

dan ummat. Hak rakyat untuk disyurakan adalah bererti kewajipan setiap anggota dalam

masyarakat untuk menegakkan kebenaran dan menghapuskan kemungkaran. Dalam

pengertian yang luas, ini juga bererti bahawa rakyat berhak untuk mengawasi dan menghisab

tindak tanduk dan keputusan-keputusan pihak pemerintah.

H. TUJUAN POLITIK MENURUT ISLAM

Tujuan sistem politik Islam adalah untuk membangunkan sebuah sistem

pemerintahan dan kenegaraan yang tegak di atas dasar untuk melaksanakan seluruh hukum

syariat Islam.  Tujuan utamanya ialah menegakkan sebuah negara Islam atau Darul Islam. 

Dengan adanya pemerintahan yang mendukung syariat, maka akan tertegaklah  Ad-Dindan

berterusanlah segala urusan manusia menurut tuntutan-tuntutan Ad-Dintersebut. Para fuqahak

Islam telah menggariskan 10 perkara penting sebagai tujuan kepada sistem politik dan

pemerintahan Islam:

Memelihara keimanan menurut prinsip-prinsip yang telah disepakati oleh ulamak

salaf daripada kalangan umat Islam.

Melaksanakan proses pengadilan dikalangan rakyat dan menyelesaikan masalah

dikalangan orang-orang yang berselisih.

Page 8: Politik Dalam Islam Kel 12

Menjaga keamanan daerah-daerah Islam agar manusia dapat hidup dalam keadaan

aman dan damai.

Melaksanakan hukuman-hukuman yang telah ditetapkan syarak demi melindungi hak-

hak manusia.

Menjaga perbatasan negara dengan pelbagai persenjataan bagi menghadapi

kemungkinan serangan daripada pihak luar.

Melancarkan jihad terhadap golongan yang menentang Islam.

Mengendalikan urusan pengutipan cukai, zakat, dan sedekah sebagaimana yang

ditetapkan syarak.

Mengatur anggaran belanjawan dan perbelanjaan daripada perbendaharaan negara

agar tidak digunakan secara boros atau kikir.

Melantik pegawai-pegawai yang cekap dan jujur bagi mengawal kekayaan negara dan

menguruskan hal-ahwal pentadbiran negara.

Menjalankan pengawalan dan pemeriksaan yang rapi dalam hal-hal awam demi untuk

memimpin negara dan melindungi  Ad-Din.

I. BUKTI-BUKTI SEJARAH POLITIK ISLAM

a) SEJARAH POLITIK ISLAM MASUK KE INDONESIA

a.1. Waktu

Pada baris besarnya ada dua pendapat tentang mula pertama islam masuk ke

Indonesia:

a. Pendapat lama: Abad ke 13 Masehi. Dikemukakan oleh para sarjana lama,

antara lain N.H KROM dan VAN DEN BERG. Ternyata  pendapat lama

tersebut mendapat sanggahan dan bantahan.

b. Pendapat baru: Abad ke 7-8 Masehi. Para pendapat baru ini antara lain

H. AGUS SALIM, H.ZAINAL ABBAS: SAYEPALWI BIN TAHIR AL-

HADAD , H.M.ZAINUDDIN, HAMKA, NJUNED PARIDURI,

T.W.ARNOLD.

a.2. Tempat asal penyebaran Islam

Ada tiga pendapat mengenai tempat asal penyebaran Islam ke Indonesia:

a. India (pendapat: SNOUCK HURGRONJ, H, KERAEMER & VAN DEN

BERG)

b. Persia (pendapat P.A HOESAIN DJAJANINGRAT)

c. Arab , Mekah (pendapat Buya HAMKA)

Page 9: Politik Dalam Islam Kel 12

a.3. Penyebar Islam

Ada dua pendapat tentang para penyebar Islam ke Indonesia:

a. Disebarkan oleh para saudagar muslim (MOEN: saudagar persia, HUSEN

NAINAR: saudagar India: HAMKA: saudagar Arab)

b. Disebarkan oleh para Mubaligh Muslim (SAYYIR ALWI, VAN DEN BERG)

b) Beberapa Pergerakan Islam di Indonesia

Ada pergerakkan sosial (yang bergerak dibidang kesosialan dalam Islam). Dan

untuk kepentingan Da’wah dan pendidikan Islam agar tersebar luas

kemasyarakat.

Ada pergerakkan politik untuk  menghimpun kekuatan agar berkwantitas dan

berkwalitas.

J. DASAR-DASAR POLITIK DALAM ISLAM

Nilai-nilai dasar politik dalam AL Qur’an dan Al Hadist.

K. EKSTENSI ISLAM dan HUKUM ISLAM dalam SISTEM HUKUM di INDONESIA

Membahas mengenai kehidupan beragama dalam perspektif konstitusi dapat

dijelaskan bahwa setiap warga negara wajib untuk memeluk dan menjalankan agama,

Page 10: Politik Dalam Islam Kel 12

termasuk Agama Islam. Hal ini menjadi suatu konsekuensi bagi pemeluk agama yang

bersangkutan wajib menjalankan syariat agama.

Prinsip-prinsip Hukum Islam yang dijadikan landasan  ideal fiqih sebagimana

dikatakan oleh Juhaya S. Pradja yaitu:

1.      Prinsip tauhidullah,

2.      Prinsip insaniyah,

3.      Prinsip tasamuh,

4.      Prinsip ta’awun,

5.      Prinsip silaturahim bain annas,

6.      Prinsip keadilan, dan

7.      Prinsip kemaslahatan.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Page 11: Politik Dalam Islam Kel 12

Politik merupakan pemikiran yang mengurus kepentingan masyarakat.

Pemikiran tersebut berupa pedoman, keyakinan hukum atau aktivitas dan informasi.

Beberapa prinsip politik islam berisi: mewujudkan persatuan dan kesatuan bermusyawarah,

menjalankan amanah dan menetapkan hukum secara adil atau dapat dikatakan bertanggung

jawab, mentaati Allah, Rasulullahdan Ulill Amr (pemegang kekuasaan) dan menepati janji.

Korelasi pengertian politik islam dengan politik menghalalkan segala cara merupakan dua hal

yang sangat bertentangan. Islam menolak dengan tegas mengenai politik yang menghalalkan

segala cara.

Pemerintahan yang otoriter adalah pemerintahan yang menekan dan

memaksakn kehendaknya kepada rakyat. Setiap pemerintahan harus dapat melindungi,

mengayomi masyarakat. Sedangkan penyimpangan yang terjadi adalah pemerintahan yang

tidak mengabdi pada rakyatnya, menekan rakyatnya. Sehingga pemerintahan yang terjadi

adalah otoriter. Yaitu bentuk pemerintahan yang menyimpang dari prinsip-prinsip islam.

Dalam politik luar negerinya Islam menganjurakan dan menjaga adanya perdamain.

Walaupun demikan islam juga memporbolehkan adanya perang, namun dengan sebab yang

sudah jelas karena mengancam kelangsungan umat muslim itu sendiri. Dan perang inipun

telah memiliki ketentuan-ketentuan hukum yang mengaturnya. Jadi tidak sembarangan

perang dapat dilakukan. Politik islam menuju kemaslahatan dan kesejahteraan seluruh umat.

B. SARAN

Ada baiknya jika kita mempelajari tentang pemikiran terutama baik tentang

pertumbuhannya, hakikatnya, sifat-sifatnya atau tujuan-tujuannya, niscaya ia menyandang

sifat ini, yaitu sifatnya sebagai suatu pemikiran politik. Syarat ini merupakan faktor yang

terpenting dalam pertumbuhan pemikiran ini.