politeknik kesehatan kemenkes padang

82
i POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG Karya Tulis Ilmiah Diajukan ke Program Studi D III Keperawatan Padang Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang sebagai Persyaratan dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang Oleh : Dosni Melania Simarmata NIM : 123110304 JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG TAHUN 2015

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

i

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA

KEHAMILAN DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan ke Program Studi D III Keperawatan Padang Politeknik Kesehatan Kemenkes

Padang sebagai Persyaratan dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma III

Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang

Oleh :

Dosni Melania Simarmata

NIM : 123110304

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

TAHUN 2015

Page 2: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

ii

POLTEKKES KEMENKES PADANG JURUSAN KEPERAWATAN Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015 Dosni Melania Simarmata

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2015

xi + 48 halaman, 1 bagan, 8 tabel, 14 lampiran

ABSTRAK

Tanda bahaya kehamilan merupakan gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan janin dalam keadaan bahaya. Terlambatnya mengenal tanda bahaya dapat menimbulkan berbagai komplikasi kehamilan yang berakibat buruk pada kesehatan ibu maupun janin. Rendahnya kunjungan ibu berdampak pada tingkat pengetahuan ibu, maka masuknya Puskesmas Lubuk Buaya dalam lima K1 terendah di kota Padang tahun 2014 akan mempengaruhi pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan. Pengetahuan ini sangat berperan dalam upaya menurunkan AKI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015

Desain penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian dilakukan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang pada bulan Desember - Juni 2015. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Lubuk Buaya. Jumlah sampel sebanyak 76 orang ibu hamil yang diambil secara accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Data dianalisis secara univariat yang disajikan berupa distribusi frekuensi dan persentase.

Hasil penelitian didapatkan bahwa 42,1% responden berpengetahuan rendah mengenai macam tanda bahaya kehamilan. 82,9% responden berpengetahuan rendah tentang perdarahan, 81,6% tentang mual muntah yang berlebihan, 76,3% tentang bengkak pada muka dan tangan, 60,5% tentang masalah visual, 59,2% tentang gerak janin berkurang dan 55,3% tentang sakit kepala yang hebat. 43,4% responden juga berpengetahuan rendah tentang nyeri abdomen yang hebat.

Diharapkan kepada petugas KIA Puskesmas Lubuk Buaya Padang untuk memperhatikan hal yang berkaitan dengan pemberian informasi tentang tanda bahaya kehamilan melalui program perkesmas khusunya pada kelas ibu hamil.

Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu hamil, Tanda Bahaya Kehamilan

Kepustakaan : 23 (2008-2013)

Page 3: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

PERNYATAAN PBRSETUJUANKarya Tulis llmiah

"Gambaran Pongetahuan Ibu Hamil Tentang rTl" BahaVaKehamilan di Puokesmas Lubuk

Buaya Padang Tahun 2015-

Oleh:

Dosni Melaniq,sim4rrnataNIM: 123110304

KTI ini Telah diperiksa, disetujui oleh Pembimbing KTI Program Studi D III Keperawatan

Padang Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang dan Telah dipertahankan dihadapan

Tim Penguji KTI Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang

Padang, Juni 2015

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

-r-\-/Dra. Hi. Svarwini. S. Kep,. M. Biomed.

NIP :19530404 197512 2 001

Padang

ilr

t\

NIP :1980A423 200212 2 001

Page 4: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

PERNYATAA.I..{ PENGESAHAN PENGUJI

Karya Tulis Ilmiah

"Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Puskesmas Lubuk

Buaya Padang Tahun 2015-

Oleh:

Dosni Melania Simarmata

NIM: 12311,0304

KTI ini Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Ujian KTI Program Studi D III

Keperawatan Padang Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang dan dinyatakan

Telah Memenuhi Syarat untuk diterima

Ditetapkan di Padang

Tanggal 09 Juni 2015

Dewan Penguji

NO NAMA KETERANGAN TANDA TANGAN

I Ns.Idrawati Bahar, S. Kep., M. Kep. Ketua Dewan Penguji

2. Metri Lidya, S. Kp., M. Biomed. Anggota Penguji

J. Dra. Hj. Syarwini, S, Kep., M. Biomed. Anggota Penguji \t\ /-,l\'e

4. Ns. Elvia Metti, M. Kep., Sp. Kep. Mat. Anggota Penguji

IV

Page 5: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dosni Melania Simarmata

Tempat / Tanggal Lahir : Padang Panjang / 31 Desember 1992

Agama : Kristen - Khatolik

Status : Belum Menikah

Alamat : Jln. Mr. M. Nasroen No. 50 Perumnas I Silaing Bawah

Padang Panjang

Nama Orang Tua

Ayah : J. Simarmata

Ibu : R. Sinurat

Riwayat Pendidikan

1. TK Petrus Padang Panjang : 1999

2. SD Fransiskus Padang Panjang : 2005

3. SMP Xaverius Bukittinggi : 2008

4. SMA Fransiskus Bandarlampung : 2011

5. Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Padang Jurusan Keperawatan Program D-III

Keperawatan Padang Tahun 2012-2015

Page 6: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda

Bahaya Kehamilan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang”. Karya tulis ilmiah

ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan DIII Jurusan

Keperawatan Politeknik Kesehatan Padang.

Peneliti mengucapkan rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada semua

pihak yang telah membantu, membimbing dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah.

Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada

yang terhormat :

1. Ibu Dra. Hj. Syarwini, S.Kep. M.Biomed selaku Pembimbing I, yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk mengarahkan dan membimbing serta

memberikan masukan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Ibu Ns. Elvia Metti, M.Kep, Sp.Kep.Mat selaku pembimbing II, yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk mengarahkan dan membimbing serta

memberikan masukan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Bapak H. Sunardi,S.Kp.,M.kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Padang.

4. Ibu Hj. Murniati Muchtar, S.KM.,M.Biomed selaku Ketua Jurusan

Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang.

5. Ibu Ns. Idrawati Bahar, S.Kep.,M.Kep. selaku Ketua Program Studi

Keperawatan Padang Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang.

Page 7: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

vi

6. Bapak, Ibu Dosen serta seluruh staf Jurusan Keperawatan yang telah

memberikan pengetahuan dan pengalamannya selama perkuliahan.

7. Teristimewa kepada orangtua, abang, dan kakak yang telah memberikan

semangat dan dukungan serta restu yang tak dapat dinilai dengan apapun.

8. Rekan-Rekan seperjuangan Bp 2012 Keperawatan, serta semua pihak yang

tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah membantu peneliti

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga semua bimbingan, bantuan dan amal kebaikan yang telah diberikan

mendapat rahmat dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Peneliti menyadari

bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu peneliti sangat

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi tercapainya

kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Harapan peneliti semoga Karya Tulis

Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan

Padang, Juni 2015

Peneliti

Dosni Melania Simarmata

Page 8: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………....... i ABSTRAK……………………………………………………………………....... ii PERNYATAAN PERSETUJUAN……………………………………………….. iii PERNYATAAN PENGESAHAN PENGUJI……………………………………. iv KATA PENGANTAR……………………………………………………………. v DAFTAR ISI……………………………………………………………………… vii DAFTAR TABEL………………………………………………………………… ix DAFTAR BAGAN……………………………………………………………….. x DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………… xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………………………………. 1 B. Rumusan Masalah……………………………………………………͙͙͙ 5 C. Tujuan Penelitian……………………………………………………...….. 6

1. Tujuan Umum…………………………………………………...……. 6 2. Tujuan Khusus……………………………………………………….. 6

D. Manfaat Penelitian……………………………………………………….. 7 E. Ruang Lingkup Penelitian………………………………………………... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanda Bahaya Kehamilan………………………………………………… 8

1. Perdarahan……………………....…………………………………….. 8 2. Mual Muntah yang Berlebihan..……………………………………… 9 3. Sakit Kepala yang Hebat………………………...……………………. 10 4. Masalah Visual (Penglihatan)………………………………………… 11 5. Nyeri Abdomen yang Hebat………………………………………….. 11 6. Bengkak pada Muka dan Tangan……………………………………... 12 7. Bayi Kurang Bergerak Seperti Biasa……………………………….. 13

B. Tinjauan Tentang Pengetahuan…………………………………………… 14 1. Defenisi Pengetahuan………………………………………………… 14 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan……………………... 16 3. Cara Memperoleh pengetahuan………………………………………. 17

C. Alur Pikir Penelitian………………………………………………...……. 20 D. Defenisi Operasional……………………………………………………… 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian…………………………………………………………. 23 B. Tempat dan Waktu………………………………………………………... 23 C. Populasi dan Sampel……………………………………………………… 23

1. Populasi……………………………………………………………….. 23 2. Sampel………………………………………………………………… 24

Page 9: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

viii

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data…………………………………………………………….. 25

a. Data Primer………………………………………………………. 25 b.Data Sekunder…………………………………………………….. 25

2. Instrumen Penelitian………………………………………………… 26 3. Metode Pengumpulan Data………………………………………….. 26 4. Langkah-langkah Pengumpulan Data………………………………... 26

E. Teknik Pengolahan Data………………………………………………….. 27 1. Pemeriksaan Data (Editing) ………………………………………….. 27 2. Pengkodean Data (Coding) …………………………………………... 27 3. Pemindahan Data (Entry) .……………………………………………. 27 4. Membersihkan Data (Cleaning)………………………………………. 28 5. Pentabulasian Data (Tabulating) ……………………………………... 28

F. Analisa Data……………………………………………………………… 28

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian…………………………………………………………… 30 B. Pembahasan ……………………………………………………………… 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan …………………………………………………………... 47 2. Saran …………………………………………………………………. 48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda

Bahaya Kehamilan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun

2015……………………………………………………………….....

32

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda

Bahaya Kehamilan: Perdarahan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang

Tahun 2015………………………………………………………….

32

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda

Bahaya Kehamilan: Mual Muntah yang Berlebihan di Puskesmas

Lubuk Buaya Padang Tahun 2015…………………………………..

33

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda

Bahaya Kehamilan: Sakit Kepala yang Hebat di Puskesmas Lubuk

Buaya Padang Tahun 2015………………………………………….

34

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda

Bahaya Kehamilan: Masalah Visual di Puskesmas Lubuk Buaya

Padang Tahun 2015…………………………………………………

34

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda

Bahaya Kehamilan: Nyeri Abdomen yang Hebat di Puskesmas

Lubuk Buaya Padang Tahun 2015…………………………………..

35

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda

Bahaya Kehamilan: Bengkak pada Muka dan Tangan di Puskesmas

Lubuk Buaya Padang Tahun 2015…………………………………..

35

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda

Bahaya Kehamilan: Gerak Janin Berkurang di Puskesmas Lubuk

Buaya Padang Tahun 2015……………………...

36

Page 11: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

x

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Alur Pikir Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda

Bahaya Kehamilan………………………………………………

20

Page 12: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Jadwal Kegiatan Karya Tulis

Lampiran B : Permohonan Menjadi Responden

Lampiran C : Format Persetujuam Responden

Lampiran D : Kisi-kisi Kuesioner

Lampiran E : Kuesioner Penelitian

Lampiran F : Master Tabel Penelitian

Lampiran G : Hasil Pengolahan Data

Lampiran H : Urutan K1 terendah

Lampiran I : Lembar Bimbingan Konsultasi

Lampiran J : Surat Ijin Pengambilan Data

Lampiran K : Surat Ijin Penelitian

Lampiran L : Surat telah Selesai Melakukan Penelitian

Lampiran M : Laporan Kunjungan Ibu Hamil di Puskesmas se Kota Padang

Lampiran N : Laporan Kunjungan Ibu Hamil di Puskesmas Lubuk Buaya

Page 13: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian ibu (AKI) dan bayi merupakan tolak ukur dalam

menilai derajat kesehatan suatu bangsa. AKI termasuk salah satu target yang

telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium (MDGs) tahun 2015.

MDGs merupakan hasil perjuangan dan kesepakatan bersama antar negara-

negara berkembang dan negara maju termasuk salah satunya Indonesia. 1

AKI di Indonesia mengalami fluktuasi atau ketidakstabilan dari

tahun ke tahun. AKI di Indonesia pada tahun 2007 sebanyak 228 per 100.000

kelahiran hidup, mengalami kenaikan pada tahun 2009 sebanyak 390 per

100.000 kelahiran hidup 2. Tahun 2012 AKI di Indonesia mengalami

penurunan menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan

dengan AKI negara-negara ASEAN lainnya AKI di Indonesia masih cukup

tinggi. 3

Berdasarkan Survei Fakultas Kedokteran Universitas Andalas AKI di

Sumatera Barat tahun 2008 sebesar 212 per 100.000 kelahiran hidup. Tahun

2012, AKI belum dapat ditentukan karena yang berwenang untuk

mengeluarkan AKI adalah Badan Pusat Statistik, namun dilihat dari kejadian

jumlah kematian, jumlah kematian ibu di Provinsi Sumatera Barat yaitu 129

orang pada tahun 2011 dan 99 orang pada tahun 2012.1 Kasus kematian ibu di

Page 14: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

2

kota Padang pada tahun 2013 berjumlah 15 kasus, turun jika dibandingkan

dengan tahun 2012, yaitu sebanyak 16 orang. Adapun rincian kematian ibu

ini terdiri dari kematian ibu hamil 4 orang, kematian ibu bersalin 5 orang dan

kematian ibu nifas 6 orang.4

Penyebab seringnya terjadi kematian ibu lebih banyak didominasi

karena terjadinya perdarahan. Depkes RI (2009) menyatakan penyebab

langsung kematian ibu adalah perdarahan (28%), eklamsia (24%), dan infeksi

(11%).5 Menurut Laporan KIA Provinsi se Indonesia tahun 2011 penyebab

kematian ibu terbanyak masih didominasi perdarahan (32%), disusul

hipertensi dalam kehamilan (25%), infeksi (5%), partus lama (5%), dan

abortus (1%). Penyebab lainnya seperti penyakit non obstetrik (32%).6 Kota

Padang jumlah kematian ibu tahun 2013 disebabkan oleh perdarahan

sebanyak 38%, hipertensi dalam kehamilan 54 %, dan infeksi 8%.4 Penyebab

perdarahan pada ibu hamil berkaitan dengan kondisi kehamilan

Kehamilan adalah proses dimana sperma menembus ovum sehingga

terjadinya konsepsi dan fertilisasi sampai lahirnya janin, lamanya hamil

normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan).7 Kehamilan merupakan hal

yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi

patologis atau bermasalah. Salah satu yang bisa dilakukan ibu hamil adalah

melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi kehamilan atau penyakit

yang mungkin terjadi selama kehamilan.8 Komplikasi kehamilan adalah

keadaan patologis yang erat kaitannya dengan penyebab kematian ibu dan

janin.5

Page 15: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

3

Penyebab kematian pada ibu hamil, didukung oleh tiga hal yang

dikenal dengan istilah “Tiga Telambat”. Tiga Terlambat tersebut yaitu

terlambat mengenali tanda-tanda, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, dan

terlambat mendapat pertolongan. Faktor-faktor tersebut merupakan masalah

yang menentukan kesehatan proses persalinan seorang ibu hamil.

Mengurangi resiko terjadinya masalah ini, untuk dapat membantu kehamilan

yang aman yaitu mengenal tanda-tanda bahaya pada kehamilan serta

mendapatkan pertolongan segera oleh dokter atau bidang medis apabila

terjadi masalah.9

Tanda bahaya kehamilan merupakan gejala yang menunjukkan

bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya. Adapun tanda bahaya pada

kehamilan meliputi perdarahan pervaginam, mual muntah yang berlebihan,

sakit kepala yang hebat, masalah visual, nyeri abdomen yang hebat, bengkak

di wajah dan jari-jari tangan, gerakan janin tidak terasa.8 Seorang ibu hamil

harus mengenali dan memiliki pengetahuan mengenai tanda bahaya pada

kehamilan tersebut.

Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan memiliki

hubungan dengan kunjungan ibu ke pelayanan kesehatan. Wanita hamil

sering kali merasa sulit untuk mengetahui tanda bahaya yang harus

dilaporkan, sehingga ibu dianjurkan untuk menghubungi pemberi perawatan

kesehatannya atau berkunjung ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan

pengetahuan tersebut.10 Kunjungan ini disebut kunjungan antenatal.

Pemeriksaan antenatal yang lengkap adalah K1, K2, K3, dan K4. Hal ini

Page 16: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

4

berarti minimal dilakukan sekali kunjungan antenatal hingga usia 28 minggu,

sekali kunjungan antenatal selama kehamilan 28-36 minggu dan sebanyak

dua kali kunjungan antenatal pada usia kehamilan diatas 36 minggu. Alasan

penting kunjungan antenatal adalah untuk mendapatkan asuhan antenatal

yaitu memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya,

memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan serta menghindarkan

gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan membahayakan ibu hamil

dan bayi yang dikandungnya.11

Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan

dengan kunjungan antenatal care didukung oleh beberapa penelitian.

Penelitian Irma L dan Sugianto pada tahun 2008, menyimpulkan bahwa

semakin patuh melakukan ANC maka semakin baik pengetahuan ibu hamil

tentang jenis komplikasi atau tanda bahaya kehamilan.12 Hasil penelitian lain

oleh Aritha Br. Sembiring tahun 2013 yang dilakukan terhadap 54 ibu hamil

yang datang melakukan ANC di Rumah Bersalin DINA Bromo Ujung

Lingkungan XX Medan, 68,52% ibu hamil tidak patuh dalam melakukan

kunjungan ANC dan 62,96% ibu hamil memiliki pengetahuan kurang tentang

tanda bahaya kehamilan. Hasil penelitian Aritha bahwa pengetahuan ibu

hamil yang baik tentang tanda bahaya kehamilan akan membuat ibu hamil

mampu melihat secara luas mengenai tanda bahaya kehamilan yang

memungkinkan terjadi pada setiap ibu hamil dan melakukan upaya untuk

mencegah terjadinya tanda bahaya kehamilan dan mengantisipasi bahaya

yang akan terjadi dengan cara patuh melakukan antenatal care.13

Page 17: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

5

Data awal yang peneliti dapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Padang,

tahun 2013 Puskesmas Lubuk Buaya termasuk dalam urutan kelima K1

terendah yaitu sebesar 7,01%. Puskesmas Lubuk Buaya Padang merupakan

puskesmas yang memiliki jumlah ibu hamil terbanyak. Jumlah kunjungan ibu

hamil pada bulan Januari sampai Desember 2014 sebanyak 2207 orang ibu

hamil. Hasil wawancara peneliti kepada sepuluh orang ibu hamil pada

tanggal 11 sampai dengan tanggal 12 Februari 2015 dari sepuluh orang ibu

hamil yang berkunjung ke Puskesmas Lubuk Buaya Padang, enam (60%)

diantaranya tidak mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan karena kurang

pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan.

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti melakukan penelitian

tentang bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda

bahaya dalam kehamilan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas peneliti

merumuskan masalah “Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang

tanda-tanda bahaya pada masa kehamilan”.

Page 18: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

6

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya pada masa

kehamilan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan pengetahuan

tentang macam-macam tanda bahaya kehamilan.

b. Diketahuinya distribusi ibu hamil berdasarkan pengetahuan tentang

tanda bahaya kehamilan: perdarahan

c. Diketahuinya distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan pengetahuan

tentang tanda bahaya kehamilan: mual muntah yang berlebihan

d. Diketahuinya distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan pengetahuan

tentang tanda bahaya kehamilan: sakit kepala yang hebat

e. Diketahuinya distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan pengetahuan

tentang tanda bahaya kehamilan: masalah visual

f. Diketahuinya distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan pengetahuan

tentang tanda bahaya kehamilan: nyeri abdomen yang hebat

g. Diketahuinya distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan pengetahuan

tentang tanda bahaya kehamilan: bengkak pada muka dan tangan

h. Diketahuinya distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan pengetahuan

tentang tanda bahaya kehamilan: gerak janin berkurang

Page 19: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

7

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

a. Aplikasi dari ilmu dibidang Maternitas yang telah didapatkan di

bangku perkuliahan.

b. Menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman bagi peneliti

dalam melakukan penelitian.

2. Bagi institusi pendidikan

Digunakan sebagai bahan perbandingan atau referensi bagi peneliti

selanjutnya, terutama yang berhubungan dengan masalah kehamilan.

3. Bagi tempat penelitian

Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan

rencana kerja selanjutnya terutama dalam program penyuluhan atau

pemberian informasi tentang tanda bahaya kehamilan.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya

kehamilan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Penelitian ini hanya

membahas variable independen saja, yang meliputi pengetahuan ibu hamil

tentang tanda bahaya dalam kehamilan tahun 2015.

Page 20: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

8

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Tanda Bahaya Kehamilan

Tanda bahaya kehamilan merupakan gejala yang menunjukkan

bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya. Kehamilan merupakan hal yang

fisiologis. Namun suatu ketika kehamilan yang normal dapat berubah menjadi

patologis atau bermasalah.8

Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dapat menimbulkan

komplikasi ibu maupun janinnya. Tanda-tanda bahaya kehamilan terdiri atas :

1. Perdarahan

Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sering kali

merupakan tanda bahaya yang mengakibatkan kematian ibu dan janin.

Perdarahan melalui jalan lahir pada usia kehamilan sebelum 3 bulan

disebabkan oleh keguguran yang mengancam. Keguguran umumnya

disebabkan oleh kelainan kromosom (60-80%) yang ditemui pada

spermatozoa ataupun ovum.11

Perdarahan pada usia kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit

merupakan ancaman bagi ibu dan janin. Ibu harus segera mendapatkan

pertolongan di rumah sakit. Jika keluar darah setelah kehamilan 28

minggu atau tujuh bulan, kemungkinan ada gangguan pada ari-ari. Kalau

bukan luruhnya ari-ari dari perlekatannya pada dinding rahim (solutio

placenta), kemungkinan lain adalah mengelupasnya sebagian tepi ari-ari

Page 21: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

9

dari dinding rahim lantaran lokasi perlekatannya berada disekitar mulut

rahim (placenta previa).11

2. Mual muntah yang berlebihan

Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang

wajar dan sering terjadi pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi

pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan di malam hari.

Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi enam minggu setelah hari pertama

haid terakhir dan biasanya menghilang spontan enam hingga dua belas

minggu kemudian.14 Pada umumnya ibu hamil dapat menyesuaikan

dengan keadaan ini. Meskipun demikian, gejala mual muntah yang berat

dapat berlangsung sampai empat bulan. Keadaan umum menjadi buruk,

muntah-muntah terjadi berlebihan sampai tujuh kali dalam sehari, kondisi

ibu akan menjadi lemah.

Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi

lainnya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh

meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah.

Penatalaksanaan awal untuk dapat mengatasinya adalah dengan

makan sedikit tapi sering. Hindari makanan yang sulit dicerna dan

berlemak, juga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolerir

daripada makanan padat. Selingi makanan berkuah dengan makanan

kering. Makan hanya makanan kering pada satu malam, kemudian

Page 22: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

10

makanan berkuah pada waktu berikutnya. Jahe merupakan obat alami

untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta makanan lain.

Isap sepotong jeruk yang segar ketika merasa mual. Hindari hal-hal

yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi, istirahat cukup, dan

hindari hal-hal yang membuat anda berkeringat atau kepanasan, yang

dapat memicu mual. 15

3. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah

sakit kepala hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.

Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat itu, ibu mungkin

menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit

kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklampsia,

suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil dan jika tidak diatasi

dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian. 11

Jika ibu tidak sadar atau kejang, tenaga kesehatan akan segera

mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat

darurat. Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk

tanda vital (nadi, tekanan darah dan pernafasan) sambil mencari riwayat

penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya. 15

Page 23: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

11

4. Masalah visual (penglihatan)

Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam

jiwa adalah adanya perubahan visual yang mendadak, misalnya

pandangan kabur atau ada bayangan atau berbintik-bintik. Penyebabnya

adalah karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat

berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan adalah normal. Perubahan

visual secara mendadak yang diiringi sakit kepala yang hebat mungkin

merupakan suatu tanda pre-eklampsia Komplikasi yang ditimbulkan

antara lain kejang dan eklampsia.14

Hal yang harus dilakukan seorang ibu adalah datang ke pelayanan

kesehatan untuk konseling mengenai tanda-tanda preeklamsia. Jika tidak

sadar atau kejang, maka tenaga kesehatan segera melakukan mobilisasi

seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.

Kemudian segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk

tanda-tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan

terdahulu dari pasien atau keluarganya.15

5. Nyeri abdomen yang hebat

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan adalah

tidak normal. Nyeri abdomen yang mengindikasikan mengancam jiwa

adalah nyeri yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat,

kadang-kadang dapat disertai dengan perdarahan lewat jalan lahir.11 Hal

ini bisa berarti apendicitis (radang usus buntu), kehamilan ektopik

Page 24: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

12

(kehamilan diluar kandungan), aborsi (keguguran), penyakit radang

panggul, persalinan preterm, gastritis (maag), penyakit kantong empedu,

solutio placenta, penyakit menular seksual, infeksi saluran kemih, atau

infeksi lain.16

Ketika ibu datang dengan keluhan diatas maka hal pertama yang

didapatkan ibu dari petugas kesehatan adalah pemeriksaan umum

meliputi tanda vital, jika dicuragai syok, mulai pengobatan dan segera

terapi dengan baik, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat

memperburuk dengan cepat.

6. Bengkak pada muka dan tangan

Edema adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan

dalam jaringan tubuh dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat

badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Sedikit bengkak

pada kaki atau tungkai bawah pada usia kehamilan enam bulan ke atas

mungkin masih normal.17

Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius dan berbahaya

jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat,

disertai tekanan darah tinggi dan disertai dengan keluhan fisik yang lain

seperti sakit kepala (pusing). Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan

disebut dengan keracunan kehamilan dengan tanda-tanda oedema

(pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah

tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urine

Page 25: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

13

dan laboratorium.17 Jika keadaan ini dibiarkan ibu dapat mengalami

kejang. Hal ini juga dapat merupakan pertanda, anemia dan gagal jantung.

Hal yang harus dilakukan oleh ibu hamil adalah dengan istirahat

yang cukup. Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang

mengandung karbohidrat serta lemak. Kalau keadaan memburuk namun

memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan

bayi demi keselamatan ibu dan bayi. 16

7. Gerak janin berkurang

Ibu mulai merasakan gerakan bayinya antara 16 sampai 20 minggu

setelah mulainya periode menstruasi terakhir.14 Jika bayi tidur,

gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit tiga kali

dalam periode tiga jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika

berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.11

Hal ini bisa saja disebabkan oleh solusio placenta, gawat janin, dan

kematian janin dan rahim. Gerakan janin kurang dari sepuluh gerakan,

melemah atau tidak bergerak sama sekali dalam sepuluh jam, kehidupan

bayi mungkin terancam. Hal yang paling penting bahwa ibu hamil perlu

waspada terhadap jumlah gerakan janin, ibu perlu melaporkan jika terjadi

penurunan atau gerakan janin yang terhenti.

Menilai gerakan janin yang berkurang dapat dilakukan dengan

metode perhitungan gerakan janin oleh Cardiff Count to ten8 :

a) Perhitungan dalam sehari.

Page 26: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

14

b) Buat standar perhitungan pada waktu yang sama, contoh tiap

jam 8 pagi atau waktu ketika janin biasanya aktif.

c) Catat berapa lama yang dibutuhkan untuk mencapai sepuluh

gerakan.

d) Harus ada sedikitnya sepuluh gerakan yang teridentifikasi dalam

sepuluh jam.

Jika kurang dari sepuluh gerakan dalam sepuluh jam atau jika

terjadi peningkatan waktu untuk mencapai sepuluh gerakan atau tidak ada

gerakan selama sepuluh jam maka uji NST (Non Stress Test) harus

dilakukan secepatnya.

B. Tinjauan Tentang Pengetahuan

1. Defenisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan,

pendengaran, penciuman rasa, dan raba. Sebahagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga. 18

Pengetahuan kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Tingkatan

pengetahuan di dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu19:

Page 27: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

15

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

Oleh sebabitu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang rendah.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh,menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

terhadap obyek yang dipelajarinya.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari padasituasi atau kondisi real (sebenarnya).

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu

struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Page 28: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

16

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan „

Menurut Notoatmodjo faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah : 19

a. Umur

Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan penyelidikan

epidemiologinya. Angka-angka kesakitan maupun kematian hampir

semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur. Persoalan yang

dihadapi adalah apakah umur di laporkan tetap, apakah panjangnya

interval didalam pengelompokkan cukup atau tidak.

b. Pendidikan

Mendidik atau pendidik adalah dua hal yang saling

berhubungan. Dari segi bahasa mendidik adalah kata kerja, pendidik

kata benda. Kalau kita mendidik berarti kita melakukan suatu kegiatan

atau tindakan, kegiatan mendidik menunjukkan adanya yang mendidik

Page 29: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

17

disuatu pihak yang dididik adalah suatu kegiatan yang mengandung

antara dua manusia atau lebih.

c. Pengalaman

Mengatakan bahwa pengetahuan dapat terbentuk dari

pengalaman dan ingatan yang didapat sebelumnya.

3. Cara memperoleh pengetahuan.

Menurut Notoatmodjo dari berbagai macam cara yang telah

digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah,

dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni : 19

a. Cara Tradisional atau Non Ilmiah

Cara tradisional terdiri dari empat cara yaitu :

1. Trial and Error

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu ini bila

seseorang menghadapi persoalan atau masalah, upaya yang

dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam

memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak

berhasil, maka dicoba kemungkinan yang lain sampai berhasil,

oleh karena itu cara ini disebut dengan metode Trial (coba) dan

Error (gagal atau salah) atau metode coba-salah adalah coba-

coba. Metode ini telah banyak jasanya terutama dalam meletakkan

dasar-dasar menemukan teori-teori dalam berbagai ilmu

Page 30: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

18

pengetahuan. Hal ini juga merupakan pencerminan dari upaya

memperoleh pengetahuan, walaupun pada taraf yang masih

primitive. Disamping itu, pengalaman yang diperoleh melalui

penggunaan metode ini banyak membantu perkembangan berfikir

dan kebudayaan manusia kearah yang lebih sempurna

2. Kekuasaan atau Otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali

kebiasaan dan tradisi-tradisi yang bila dilakukan oleh orang,

penalaran, apakah yang dilakukan itu baik atau tidak. kebiasaan

ini tidak hanyak terjadi pada masyarakat tradisional saja,

melainkan kebiasaan ini seolah-olah diterima dari sumbernya

berbagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan in dapat

berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal ataupun

informal, ahli agama, pemegang pemerintahan dan sebagainya.

Dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan

pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemrintah,

otoritas pemimpin agama, maupun ahli pengetahuan.

3. Berdasarkan Pengalaman Pribadi.

Adapun pepatah mengatakan “Pengalaman adalah guru

terbaik”. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

meruakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.

Page 31: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

19

4. Jalan Pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat

manusia, cara berfikir umat manusiapun ikut berkembang. Dari

sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam

memperoleh pengetahuan, dengan kata lain, dalam memperoleh

kebenaran pengetahuan, manusia telah menjalankan jalan

pikirannya, baik melalui induksi atau deduksi. Induksi dan

deduksi pada dasarnya adalah cara melahirkan pemikiran secara

tidak langsung melalui pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan.

Kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu

kesimpulan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui

pertanyaan-pertanyaan khusus kepada umum dinamakan induksi

sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari

pertanyaan-pertanyaan umum kepada khusus.

b. Cara Ilmiah atau Cara Modern

Dalam memperoleh pengetahuan dewasa ini menggunakan

cara yang sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode ilmiah

atau popular disebut metodologi penelitian (Research Methodologi).

Page 32: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

20

C. Alur Pikir Penelitian

Berdasarkan hasil tinjuan kepustakaan, maka dikembangkan suatu

kerangka konsep penelitian. Maka kerangka konsep dari penelitian ini adalah

INPUT PROSES OUTPUT

Keterangan : : variabel yang diteliti

Bagan 1. Alur Pikir

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan

Tinggi

Rendah

Semua Ibu hamil

Tanda bahaya kehamilan :

1.Perdarahan 2.Mual muntah

yang berlebihan

3.Sakit kepala yang hebat

4.Masalah visual 5.Nyeri abdomen

yang hebat 6.Bengkak pada

muka dan tangan

7.Gerak janin berkurang

Gambaran pengetahuan

ibu

Page 33: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

21

D. Defenisi Operasional

Tabel 1

No Variabel Subvariabel Defenisi Operasional

Alat Ukur Cara Ukur

Hasil Ukur Skala

1 Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan.

Segala seuatu yang diketahui oleh ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan meliputi : 1. Perdarahan 2. Mual muntah

yang berlebihan 3. Sakit kepala

yang hebat 4. Masalah visual 5. Nyeri abdomen

yang hebat 6. Bengkak pada

muka dan tangan 7. Bayi kurang

bergerak seperti biasa

Kuesioner Angket Tinggi bila didapatkan hasil 56-100% Rendah bila didapatkan hasil ≤ 55% (Arikunto, 2010)

Ordinal

2 Perdarahan Segala sesuatu yang diketahui ibu hamil tentang perdarahan dalam tanda bahaya kehamilan

Kuesioner Angket Tinggi bila didapatkan hasil 56-100% Rendah bila didapatkan hasil ≤ 55% (Arikunto, 2010)

Ordinal

3 Mual muntah yang berlebihan

Segala sesuatu yang diketahui ibu hamil tentang mual muntah yang berlebihan dalam tanda bahaya kehamilan

Kuesioner Angket Tinggi bila didapatkan hasil 56-100% Rendah bila didapatkan hasil ≤ 55% (Arikunto, 2010)

Ordinal

4 Sakit kepala yang hebat

Segala sesuatu yang diketahui ibu hamil tentang sakit kepala yang hebat dalam tanda

Kuesioner Angket Tinggi bila didapatkan hasil 56-100%

Ordinal

Page 34: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

22

bahaya kehamilan Rendah bila didapatkan hasil ≤ 55% (Arikunto, 2010)

5 Masalah visual

Segala sesuatu yang diketahui ibu hamil tentang masalah visual atau penglihatan dalam tanda bahaya kehamilan

Kuesioner Angket Tinggi bila didapatkan hasil 56-100% Rendah bila didapatkan hasil ≤ 55% (Arikunto, 2010)

Ordinal

6 Nyeri abdomen yang hebat

Segala sesuatu yang diketahui ibu hamil tentang nyeri abdomen yang hebat dalam tanda bahaya kehamilan

Kuesioner Angket Tinggi bila didapatkan hasil 56-100% Rendah bila didapatkan hasil ≤ 55% (Arikunto, 2010)

Ordinal

7 Bengkak pada muka dan tangan

Segala sesuatu yang diketahui ibu hamil tentang bengkak pada muka dan tangan dalam tanda bahaya kehamilan

Kuesioner Angket Tinggi bila didapatkan hasil 56-100% Rendah bila didapatkan hasil ≤ 55% (Arikunto, 2010)

Ordinal

8 Gerak janin berkurang

Segala sesuatu yang diketahui ibu hamil tentang pergerakan janin dalam kandungan dalam tanda bahaya kehamilan

Kuesioner Angket Tinggi bila didapatkan hasil 56-100% Rendah bila didapatkan hasil ≤ 55% (Arikunto, 2010)

Ordinal

Page 35: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yaitu

menggambarkan atau memaparkan variabel-variabel yang diteliti tanpa

menganalisa hubungan antar variabel.20 Peneliti ingin mendapatkan gambaran

pengetahuan ibu hamil mengenai tanda-tanda bahaya pada masa kehamilan di

Puskesmas Lubuk Buaya Padang.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang, dan waktu

penelitian pada bulan Desember 2014 sampai bulan Juni 2015.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau objek yang

diteliti.21 Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang

sedang berkunjung ke Puskesmas Lubuk Buaya Padang dengan populasi

kunjungan pertama (K1) dua bulan terakhir yaitu dari bulan November

sampai bulan Desember 2014 berjumlah 366. Kunjungan rata-rata

perbulan sebanyak 183 orang.

Page 36: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

24

2. Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti20. Sampel

dalam penelitian ini berjumlah 76 orang ibu hamil yang berkunjung ke

Puskesmas Lubuk Buaya dengan penetuan sampel menurut Nursalam

(2008) :22

n = N . z2 . p. q d2 . (N- 1) + z2 .p.q = 183(1,96)2. 0,5.0,5 (0,1)2 (183-1) + (1,96)2. 0,5.0,5 = 183 (3,8416).0,25 0,01. 182 + 1,96 .0,25 = 175,75 1,82 + 0,49 = 175,75 2,31 = 76,08 = 76 orang

Keterangan :

n = perkiraan jumlah sampel

N = perkiraan besar populasi

z = nilai standar normal untuk g = 0.05 (1.96)

p = perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%

q = 1-p (100%-p)

d = tingkat kesalahan yang dipilih (d=0.05)

Page 37: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

25

Cara pengambilan sampel pada penelian ini menggunakan metode

accidental sampling selama 15 hari, jumlah sampel sebanyak 76 dengan

kriteria sampel :

a. Ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Lubuk Buaya Padang

b. Ibu hamil yang bersedia menjadi responden

c. Ibu hamil yang kooperatif

d. Ibu hamil yang bisa baca tulis

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat langsung dari

responden. Data primer meliputi pengetahuan ibu hamil tentang tanda

bahaya pada kehamilan yang diperoleh dengan cara angket melalui

instrument berupa kuesioner.

b. Data Sekunder

Data sekunder sebagai data pendukung penelitian ini meliputi

data mengenai ibu hamil yang diperoleh dari laporan tahunan 2014

DKK kota Padang dan Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Informasi

mengenai jumlah kunjungan ibu hamil.

Page 38: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

26

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah kuesioner. Bentuk pernyataan adalah pernyataan

tertutup, dalam bentuk multiple choice. Pernyataan mencakup tujuh

macam tentang tanda bahaya dalam kehamilan. Setiap macam tanda

bahaya dalam kehamilan terdiri dari dua sampai empat pernyataan.

Sehingga terdiri dari duapuluh macam pernyataan.

3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dengan

menggunakan kuesioner dengan penyebaran angket dalam bentuk

pernyataan tertutup dan kuesioner diisi langsung oleh responden yang

telah memenuhi kriteria.

4. Langkah-langkah Pengumpulan Data

a. Peneliti mendatangi Puskesmas Lubuk Buaya Padang

b. Meminta izin kepada pimpinan Puskesmas Lubuk Buaya Padang

c. Peneliti menunggu ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Lubuk

Buaya.

d. Responden yang telah sesuai dengan kriteria sudah ada, maka

peneliti meminta izin untuk memberikan penjelasan mengenai

penelitian.

Page 39: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

27

e. Setelah responden setuju maka peneliti meminta persetujuan untuk

menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi responden.

f. Setelah itu responden mengisi kuesioner

g. Setelah kuesioner diisi dengan lengkap, responden mengembalikan

kuesioner ke peneliti.

E. Teknik Pengolahan

Data yang telah dikumpulkan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pemeriksaan Data (Editing)

Peneliti memeriksa kembali kelengkapan dan kejelasan dari data

serta jawaban yang telah dikumpulkan. Setelah data dan jawaban sudah

lengkap dan jelas maka peneliti melanjutkan ke langkah selanjutnya.

2. Pengkodean Data (Coding)

Peneliti memberi kode setiap data dan jawaban yang telah

terkumpul. Setiap pernyataan dalam kuesioner diberi kode untuk

memudahkan pengolahan data. Kode yang diberikan yaitu :

1 = jika jawaban betul

0 = jika jawaban salah

3. Pemindahan Data (Entry)

Peneliti memproses data agar dapat dianalisa, dengan cara

memindahkan data dan jawaban dari kuesioner secara komputerisasi

kedalam master table.

Page 40: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

28

4. Membersihkan Data (Cleaning)

Peneliti melakukan pengecekan kembali data dan jawaban yang

telah dimasukkan kedalam master table. Setelah ditemukan kesalahan,

peneliti melakukan perbaikan dan menyesuaikan dengan data operasional

yang telah ditentukan.

5. Pentabulasian Data (Tabulating)

Setelah data sudah lengkap, jelas dan benar, peneliti mentabulasi

data dan menyajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

F. Analisa Data

Data yang telah disajikan dalam bentuk tabel kemudian di analisa dan

diklasifikasikan dalam beberapa kelompok menurut variabel penelitian.

Pengolahan data hasil penelitian menggunakan kategori yang telah ditentukan.

Data yang telah diolah kemudian dianalisis secara univariat yaitu

menganalisis variabel dan sub variabel dengan menggunakan statistik

deskriptif berupa distribusi frekuensi dan persentase dengan rumus sebagai

berikut :

=݂݊

× 100 %

Keterangan :

p : persentase

f : frekuensi

n : jumlah sampel

Page 41: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

29

Berdasarkan rumus diatas maka didapatkan hasil ukur untuk variabel

pengetahuan dengan dua kategori (Arikunto. 2010)23:

a. Tinggi bila didapatkan hasil ≥ 56%-100%

b. Rendah bila didapatkan hasil ≤ 55%

Page 42: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pengumpulan data penelitian tentang gambaran pengetahuan ibu

hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang

telah dilaksanakan selama 15 hari dari 26 Februari 2015 sampai 14 Maret

2015 dengan jumlah responden sebanyak 76 orang ibu hamil yang diambil

sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

1. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang di

Kecamatan Koto Tangah. Puskesmas Lubuk Buaya mempunyai ruang

rawat inap ibu bersalin atau klinik bersalin. Puskesmas Lubuk Buaya

Padang memiliki enam puskesmas pembantu yang terdapat di enam

kelurahan, yaitu di Kelurahan Lubuk Buaya, Batang Kabung Ganting,

Pasia Nan Tigo, Bungo Pasang, Parupuk Tabing, dan Tunggul Hitam.

Puskesmas Lubuk Buaya merupakan puskesmas yang memiliki

angka ibu hamil terbanyak dan termasuk dalam lima besar jumlah

kunjungan ibu hamil (K1) yang terendah di Kota Padang. Rata-rata

jumlah kunjungan ibu hamil di Puskesmas Lubuk Buaya 183 orang ibu

hamil perbulan.

Page 43: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

31

2. Gambaran Karakteristik Ibu Hamil

Jumlah ibu hamil yang diteliti dalam penelitian ini sebanyak 76

orang. Berdasarkan pendidikan didapatkan 39 ibu hamil (51.3%)

berpendidikan SMA, 23 ibu hamil (30.3%) Perguruan Tinggi, 8 ibu hamil

(10.5%) SMP, dan 6 ibu hamil (7.9%) SD. Berdasarkan pendidikan yang

terbanyak adalah tingkat SMA.

Karakteristik ibu hamil berdasarkan pekerjaan didapatkan 57 ibu

hamil (75%) bekerja sebagai ibu rumah tangga, 12 ibu hamil (15.8%)

pekerjaan lain-lain seperti pegawai swasta dan berdagang, dan 7 ibu

hamil (9.2%) sebagai pegawai negeri. Berdasarkan pekerjaan yang

terbanyak adalah sebagai ibu rumah tangga.

3. Analisa Univariat

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang meliputi pengetahuan

ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Lubuk Buaya

Padang tahun 2015, yang dijabarkan dalam tabel distribusi frekuensi

sebagai berikut :

Page 44: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

32

a. Pengetahuan ibu hamil tentang macam-macam tanda bahaya

kehamilan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan

Tentang Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2015

Pengetahuan f %

Rendah 32 42.1

Tinggi 44 57.9

Total 76 100

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa kurang dari

separuh (42,1%) responden berpengetahuan rendah mengenai

pengetahuan ibu hamil tentang macam-macam tanda bahaya

kehamilan.

b. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan: perdarahan

di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan

Tentang Tanda Bahaya Kehamilan: Perdarahan, di Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2015

Pengetahuan f %

Rendah 63 82.9

Tinggi 13 17.1

Total 76 100

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sebagian besar

(82,9%) responden berpengetahuan rendah tentang perdarahan.

Page 45: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

33

c. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan: mual

muntah yang berlebihan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun

2015

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan

Tentang Tanda Bahaya Kehamilan: Mual Muntah yang Berlebihan, di Puskesmas Lubuk Buaya

Padang Tahun 2015

Pengetahuan f %

Rendah 62 81.6

Tinggi 14 18.4

Total 76 100

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa sebagian besar

(81,6%) responden berpengetahuan rendah tentang mual muntah

yang berlebihan.

d. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan: sakit kepala

yang hebat di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan

Tentang Tanda Bahaya Kehamilan: Sakit Kepala yang Hebat, di Puskesmas Lubuk Buaya

Padang Tahun 2015

Pengetahuan f %

Rendah 42 55.3

Tinggi 34 44.7

Total 76 100

Page 46: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

34

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa bahwa lebih dari

separuh (55,3%) responden berpengetahuan rendah tentang sakit

kepala yang hebat.

e. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan: masalah

visual di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan

Tentang Tanda Bahaya Kehamilan: Masalah Visual, di Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2015

Pengetahuan f %

Rendah 46 60.5

Tinggi 30 39.5

Total 76 100

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa lebih dari separuh

(60,5%) responden berpengetahuan rendah tentang masalah visual.

Page 47: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

35

f. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan: nyeri

abdomen yang hebat di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahun

Tentang Tanda Bahaya Kehamilan: Nyeri Abdomen yang Hebat di Puskesmas Lubuk Buaya

Padang Tahun 2015

Pengetahuan f %

Rendah 33 43.4

Tinggi 43 56.6

Total 76 100

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat kurang dari separuh

(43,4%) responden berpengetahuan rendah tentang nyeri abdomen

yang hebat.

g. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan: bengkak

pada muka dan tangan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun

2015

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan: Bengkak Pada Muka

dan Tangan, di Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2015

Pengetahuan f %

Rendah 58 76.3

Tinggi 18 23.7

Total 76 100

Page 48: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

36

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa sebagian besar

(76,3%) responden berpengetahuan rendah tentang bengkak pada

muka dan tangan.

h. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan: gerak janin

berkurang di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan

Tentang Tanda Bahaya Kehamilan: Gerak Janin Berkurang, di Puskesmas Lubuk Buaya

Padang Tahun 2015

Pengetahuan f %

Rendah 45 59.2

Tinggi 31 40.8

Total 76 100

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa lebih dari separuh

(59,2%) responden berpengetahuan rendah tentang gerak janin

berkurang

Page 49: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

37

B. Pembahasan

1. Pengetahuan ibu hamil tentang macam-macam tanda bahaya kehamilan di

Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari separuh (42,1%)

ibu hamil berpengetahuan rendah tentang macam-macam tanda bahaya

kehamilan secara umum di Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Jika

dijabarkan dari tujuh variabel macam tanda bahaya kehamilan terdapat

enam variabel dengan hasil lebih dari separuh pengetahuan ibu hamil

berpengetahuan rendah. Persentase tertinggi ibu hamil berpengetahuan

rendah mengenai tanda bahaya kehamilan tentang perdarahan, yaitu

sebanyak 82,9%.

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Aritha Br. Sembiring tahun 2013 yang dilakukan terhadap 54 ibu

hamil di Rumah Bersalin DINA Bromo Ujung Lingkungan XX Medan

yaitu 62,96% ibu hamil memiliki pengetahuan kurang tentang tanda

bahaya kehamilan. Aritha menyebutkan pengetahuan ibu hamil yang baik

tentang tanda bahaya kehamilan akan membuat ibu hamil mampu

melihat secara luas mengenai tanda bahaya kehamilan yang

memungkinkan terjadi pada setiap ibu hamil dan melakukan upaya untuk

mencegah terjadinya tanda bahaya kehamilan dan mengantisipasi bahaya

yang akan terjadi dengan cara patuh melakukan antenatal care atau

kunjungan kehamilan. Begitu juga dengan hasil penelitian Irma L dan

Page 50: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

38

Sugianto pada tahun 2008 yang menyimpulkan bahwa semakin patuh

melakukan ANC maka semakin baik pengetahuan ibu hamil tentang jenis

komplikasi atau tanda bahaya kehamilan.

Menurut Sarwono (2010) pengetahuan ibu hamil tentang tanda

bahaya kehamilan memiliki hubungan dengan kunjungan ibu ke

pelayanan kesehatan. Kunjungan antenatal adalah kunjungan untuk

mendapatkan asuhan antenatal yaitu memperoleh informasi dasar tentang

kesehatan ibu dan kehamilannya, memberikan pendidikan kesehatan yang

diperlukan serta menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan

yang akan membahayakan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.11

Menurut temuan peneliti di lapangan, rendahnya K1 di puskesmas

Lubuk Buaya maka informasi penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh

petugas kesehatan puskesmas secara langsung pada saat ibu hamil

melakukan kunjungan antenatal care juga rendah, sehingga

menyebabkan ibu kurang mengetahui dan memahami lebih dalam tentang

macam tanda bahaya kehamilan. Kemudian didukung dengan pekerjaan

ibu hamil yang sebagian besar sebagai IRT. Sehingga informasi yang

didapatkan hanya dari sesama ibu hamil di lingkungan sekitarnya dimana

sebagian besar tingkat pendidikan ibu hamil di jenjang SMA. Hal ini

berarti ibu hamil masih belum memahami dengan benar macam-macam

tanda bahaya kehamilan. Ibu harus mendapatkan informasi yang lebih

Page 51: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

39

mendalam yang akan didapatkan ibu melalui penyuluhan saat kunjungan

ANC.

2. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan: perdarahan di

Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (82,9%) ibu

hamil berpengetahuan rendah tentang perdarahan dalam kehamilan. Hasil

kuisioner mengenai perdarahan dalam kehamilan, terdapat 68,4% jawaban

ibu salah pada pernyataan bahwa perdarahan melalui jalan lahir pada usia

kehamilan sebelum tiga bulan tidak disebabkan oleh keguguran yang

mengancam.

Keluar segumpal darah merah pada kemaluan baik disertai nyeri

atau tidak pada masa kehamilan merupakan tanda bahaya kehamilan.

Perdarahan pada usia kehamilan sebelum tiga bulan atau tujuh sampai

sembilan bulan dalam kehamilan meskipun hanya sedikit merupakan

ancaman bagi ibu dan janin. Perdarahan melalui jalan lahir pada usia

kehamilan sebelum tiga bulan disebabkan oleh keguguran yang

mengancam. Keguguran umumnya disebabkan oleh kelainan kromosom

yang ditemui pada spermatozoa ataupun ovum. Perdarahan dalam

kehamilan merupakan tanda bahaya tersering yang mengakibatkan

kematian ibu dan janin. Ibu harus segera mendapatkan pertolongan di

rumah sakit. 11

Page 52: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

40

Menurut temuan peneliti di lapangan, rendahnya pengetahuan ibu

hamil mengenai perdarahan dikarenakan kurangnya informasi yang

didapatkan ibu hamil mengenai perdarahan. Pengetahuan dan informasi

yang tepat dipengaruhi oleh tingginya pendidikan dan keikutsertaan ibu

hamil dalam kunjungan kehamilan di pelayanan kesehatan. Sedangkan

sebagian besar pendidikan ibu hamil berada di tingkat SMA dan ibu

hamil kurang ikut berpartisipasi dalam kunjungan ke pelayanan

kesehatan. Kurangnya informasi mengakibatkan Ibu beramsusi bahwa

perdarahan dalam kehamilan tidak selalu disebabkan oleh keguguran, bisa

saja merupakan flek biasa yang dapat hilang dengan sendirinya.

3. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan: mual muntah

yang berlebihan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (81,6%) ibu

hamil berpengetahuan rendah tentang mual muntah yang berlebihan. Hasil

kuisioner mengenai mual muntah yang berlebihan, terdapat 57,9%

jawaban ibu salah pada pernyataan bahwa mual muntah yang berlangsung

sampai empat bulan dan terjadi sampai tujuh kali dalam sehari adalah

normal.

Gejala mual dan muntah kurang lebih terjadi enam minggu setelah

hari pertama haid terakhir dan biasanya menghilang spontan setelah enam

hingga dua belas minggu kemudian. Keadaan umum menjadi buruk jika

terjadi berlebihan sampai tujuh kali dalam sehari dan kondisi ibu akan

menjadi lemah14. Jika muntah terus menerus bias terjadi kerusakan hati.

Page 53: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

41

Komplikasi lainnya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh

meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah.

Menurut temuan peneliti di lapangan, pekerjaan ibu hamil yang

sebagian besar sebagai ibu rumah tangga dan pendidikan tertinggi

terbanyak SMA mengakibatkan informasi yang didapat ibu hamil belum

mendalam, karena ibu hanya mendapatkan informasi hanya dari

lingkungan sekitarnya. Ibu kurang mencari informasi dari pelayanan

kesehatan. Sehingga ibu hamil beranggapan mual muntah yang terjadi

tujuh kali dalam sehari adalah normal akibat ibu tidak tahu gejala patologis

dari mual muntah tersebut.

4. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan: sakit kepala yang

hebat di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh (55,3%)

ibu hamil berpengetahuan rendah tentang sakit kepala yang hebat. Hasil

kuisioner mengenai sakit kepala yang hebat, terdapat 28,9% jawaban ibu

salah pada pernyataan bahwa sakit kepala yang hebat jika tidak diatasi

dapat menyebabkan kejang, stroke, dan kematian.

Sakit kepala yang menunjukkan masalah serius adalah sakit kepala

hebat, menetap, dan tidak hilang dengan beristirahat serta kadang disertai

penglihatan yang kabur dan berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam

kehamilan adalah gejala preeclampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya

Page 54: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

42

pada waktu hamil. Jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal,

stroke dan kematian11.

Menurut temuan peneliti di lapangan, kurangnya kunjungan ibu ke

pelayanan kesehatan mengakibatkan ibu tidak tahu komplikasi dari sakit

kepala yang hebat dalam kehamilan. Tanda bahaya kehamilan jika tidak

diatasi dapat menjadi komplikasi bagi ibu dan janin, dimana informasi

mengenai komplikasi ini bisa ibu dapatkan dari petugas kesehatan.

Pendidikan juga mempengaruhi luasnya pengetahua ibu hamil mengenai

tanda bahaya ini. Sedangkan pendidikan ibu sebagian besar SMA.

5. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan: masalah visual di

Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh (60,5%)

ibu hamil berpengetahuan rendah tentang masalah visual. Hasil kuisioner

mengenai masalah visual, terdapat 46,1% jawaban ibu salah pada

pernyataan bahwa pandangan kabur atau ada bayangan yang mendadak

merupakan hal yang normal.

Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam

jiwa adalah adanya perubahan visual yang mendadak, misalnya pandangan

kabur atau bayangan atau berbintik-bintik. Perubahan ringan adalah

normal. Perubahan visual secara mendadak yang diiringi sakit kepala yang

hebat merupakan suatu pertanda preeklampsia. Komplikasi yang

Page 55: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

43

ditimbulkan antara lain kejang dan eklampsia14. Sehingga perlu dibawa ke

fasilitas kesehatan.

Menurut temuan peneliti di lapangan, kurangnya pengetahuan ibu

mengenai masalah visual akibat kurangnya informasi dari pelayanan

kesehatan. Karena Ibu hamil hanya mendapatkan informasi dari

lingkungan sekitarnya yang umumnya berpendidikan SMA. Sehingga ibu

hamil beranggapan bahwa perubahan mata menjadi kabur merupakan hal

yang biasa dan tidak akan berdampak menjadi komplikasi.

6. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan: nyeri abdomen

yang hebat di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari separuh (43,4%)

ibu hamil berpengetahuan rendah tentang nyeri abdomen yang hebat. Hasil

kuisioner mengenai nyeri abdomena yang hebat, terdapat 38,2% jawaban

ibu salah pada pernyataan bahwa nyeri perut yang hebat dalam kehamilan

dapat berarti radang usus buntu, maag, dan infeksi

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan adalah

tidak normal. Nyeri abdomen yang mengindikasikan mengancam jiwa

adalah nyeri hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat, kadang

disertai dengan perdarahan lewat jalan lahir11. Hal ini bias berarti radang

usus buntu, kehamilan ektopik, penyakit kantung empedu, infeksi saluran

kemih atau infeksi lain16.

Page 56: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

44

Menurut temuan peneliti di lapangan, rendahnya pengetahuan ibu

hamil sehingga ibu dapat beramsumsi bahwa nyeri abdomen yang hebat

merupakan gerakan tendangan janin yang menyebabkan perut ibu nyeri

atau ibu beramsumsi bahwa nyeri merupakan gejala ingin melahirkan. Hal

ini akibat ibu hamil kurang mengetahui penyebab dari nyeri abdomen yang

hebat tersebut.

7. Pengetahan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan: bengkak pada

muka dan tangan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (76,3%) ibu

hamil berpengetahuan rendah tentang bengkak pada muka dan tangan.

Hasil kuisioner mengenai bengkak pada muka dan tangan, terdapat 48,7%

jawaban ibu salah pada pernyataan bahwa bengkak di muka dan tangan,

tidak hilang setelah istirahat disertai tekanan darah tinggi maka disebut

keracunan kehamilan.

Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius dan berbahaya

jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat,

disertai tekanan darah tinggi dan disertai dengan keluhan fisik seperti sakit

kepala (pusing). Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan

keracunan kehamilan dengan tanda-tanda edema (pembengkakan)

terutama pada tungkai dan muka. Jika dibiarkan ibu hamil dapat

mengalami kejang17.

Page 57: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

45

Menurut temuan peneliti di lapangan, ibu hamil tidak mengerti apa

yang dimaksud dengan keracunan kehamilan. Ibu beramsumsi bahwa

keracunan kehamilan didapatkan melalui makanan atau melalui zat kimia

lainnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu hamil

mengenai keadaan patologis dari bengkak pada muka dan tangan.

Rendahnya kunjungan ibu hamil ke pelayanan kesehatanlah yang menjadi

faktor kurangnya pengetahuan ibu, sehingga ibu tidak mengerti apa yang

dimaksud dengan keracunan kehamilan.

8. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan: gerak janin

berkurang di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh (59,2%)

ibu hamil berpengetahuan rendah tentang gerak janin berkurang. Hasil

kuisioner mengenai gerak janin berkurang, terdapat 53,9% jawaban ibu

salah pada pernyataan jika gerakan bayi kurang dari sepuluh gerakan

dalam sepuluh jam maka kehidupan bayi belum tentu terancam

Ibu mulai merasakan gerakan janinnya antara 16 sampai 20 minggu

setelah mulai periode menstruasi terakhir14. Gerakan janin kurang dari

sepuluh gerakan, melemah atau tidak bergerak sama sekali dalam sepuluh

jam, kehidupan janin mungkin terancam. Hal ini penting bahwa ibu hamil

perlu waspada terhadap jumlah gerakan janin, ibu perlu melaporkan jika

terjadi penurunan atau gerakan janin yang terhenti8.

Page 58: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

46

Menurut temuan peneliti di lapangan, ibu hamil belum memahami

gerakan fisiologis janin di dalam kandungan. Lebih dari separuh ibu hamil

memilih bahwa gerakan janin kurang dari sepuluh dalam sepuluh jam

keadaan janin belum terancam. Ibu beramsusi bawah janin dalam

kandungannya sedang tertidur. Hal ini disebabkan karena ibu hamil belum

memiliki pengetahuan yang luas akibat kurangnya partisipasi dalam

kunjungan kehamilan. Sehingga ibu hamil memiliki informasi yang

dangkal mengenai tanda bahaya kehamilan khususnya janin dalam

kandungan kurang bergerak seperti biasa.

Page 59: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti uraikan pada

bab IV, maka dapat diambil kesimpulan:

1. Kurang dari separuh ibu hamil berpengetahuan rendah mengenai

pengetahuan ibu hamil tentang macam-macam tanda bahaya kehamilan di

Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015.

2. Sebagian besar ibu hamil berpengetahuan rendah tentang perdarahan di

Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015.

3. Sebagian besar ibu hamil berpengetahuan rendah tentang mual muntah

yang berlebihan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015.

4. Lebih dari separuh ibu hamil berpengetahuan rendah tentang sakit kepala

yang hebat di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015.

5. Lebih dari separuh ibu hamil berpengetahuan rendah tentang masalah

visual di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015.

6. Kurang dari separuh ibu hamil berpengetahuan rendah tentang nyeri

abdomen yang hebat di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015.

7. Sebagian besar ibu hamil berpengetahuan rendah tentang bengkak pada

muka dan tangan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015.

8. Lebih dari separuh ibu hamil berpengetahuan rendah tentang gerak janin

berkurang di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2015.

Page 60: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

48

B. Saran

1. Disarankan kepada pimpinan Puskesmas Lubuk Buaya melalui petugas

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) untuk menentukan rencana kerja

selanjutnya terutama dalam program penyuluhan atau pemberian

informasi tentang tanda bahaya kehamilan. Salah satunya dengan

menjalankan program perkesmas khususnya pada kelompok ibu hamil

untuk mendorong ibu hamil berperan aktif dalam kunjungan ANC. Upaya

ini akan dapat mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan ibu

hamil serta menekan angka kematian ibu di Indonesia.

2. Disarankan kepada peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian

tentang tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang

dengan metode lain seperti hubungan kepatuhan kunjungan ibu hamil

dengan insiden bahaya kehamilan.

Page 61: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

DAFTAR PUSTAKA

1. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera

Barat Tahun 2012. [sumber online] 2012 [diakses 1 Januari 2015]. Tersedia

URL:http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVI

NSI_2012/03_Profil_Kes_Prov.SumateraBarat_2012.pdf

2. Direktorat Bina Kesehatan Ibu Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Refleksi Hari Ibu : Skenario Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu.

[sumber online] 2011 [diakses 1 Januari 2015]. Tersedia URL:

http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/335#more-335

3. Kementerian Kesehatan Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013.

Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2014

4. Dinas Kesehatan Kota Padang. Profil Kesehatan Kota Padang Tahun 2013.

Padang: Pemerintah Kota Padang; 2013

5. Prasetyawati, A.E. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Millenium

Development Goals (MDGs). Yogyakarta: Nuha Medika; 2012

6. Direktorat Bina Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia.2012.Upaya Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu. [sumber

online] 2012 [diakses tanggal 1 Januari 2015]. Tersedia URL:

http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/wpcontent/uploads/downloads/2013/01/Fa

ctsheet_Upaya-PP-AKI.pdf

7. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Pedalaman Materi Membantu

Remaja Memahami Dirinya. Jakarta: Badan Koordinasi Keluarga Berencana

Nasional; 2010

8. Alam, D.K. Warning Ibu Hamil. Surakarta: Cinta; 2012

9. Sudarma, M. Sosiologi Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2008

10. Bobak, Lowdermik dan Jensen. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta:

EGC; 2005

11. Prawirohardjo, S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo; 2010

Page 62: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

12. Listianingrum, I dan Sugianto. Hubungan Persepsi Ibu hamil Tentang Resiko

Tinggi Kehamilan dengan Kepatuhan Melakukan Antenatal Care di Wilayah

Puskesmas Saden Bantul [Sumber online] 2008 [diakses tanggal 21 Februari

2015] Tersedia URL: http://perpus.stikeskusumahusada.ac.id

13. Sembiring, A. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya

Kehamilan dengan Kepatuhan Kunjungan ANC di Klinik Dina Bromo Ujung

Lingkungan XX Medan Tahun 2013 [Sumber online] 2013 [diakses tanggal 21

Februari 2015] Tersedia URL :

http://uda.ac.id/jurnal/files/Judul%201_%20Arihta_Dosen%20Poltekkes%20Ke

menkes%20Mdan.pdf

14. Cunningham, MacDonald, dan Gant. Obstetri Williams Edisi 18. Jakarta: EGC;

2006

15. Saifuddin A.B. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2010

16. Yulianti, D. Manajemen Komplikasi Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: EGC;

2006

17. Syafrudin, H. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC; 2009

18. Notoadmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta;

2007

19. Notoadmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta; 2010

20. Dharma, K.K. Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: TIM; 2011

21. Notoatmojo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta; 2012

22. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika; 2011

23. Rianto, A dan Nudiman. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam

Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2013

Page 63: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
Page 64: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

Lampiran B

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI

RESPONDEN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Bersedia menjadi responden penelitian yang akan dilakukan oleh :

Nama : Dosni Melania Simarmata

Judul Penelitian : Gambaran Pengetahuna Ibu Hamil Tentang Tanda

Bahaya Kehamilan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang

Tahun 2015

Demikianlah surat pernyataan ini kami buat untuk dapat digunakan

sebagaimana mestinya.

Padang, Januari 2015

Responden

(_________________________)

Page 65: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

Lampiran C

FORMAT PERSETUJUAN

(INFORMED CONCENT)

Setelah membaca dan mendapatkan penjelasan, maka saya memberi izin

untuk menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi program studi

DIII Keperawatan Padang oleh saudari Dosni Melania Simarmata dengan judul

“Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di

Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2015”.

Informasi dan data yang saya berikan adalah benar adanya sesuai dengan

kenyataan. Demikianlah persetujuan ini saya buat dan tanda tangani tanpa adanya

pemaksaan dari pihak manapun. Terima kasih.

Padang, Januari 2015

Responden

( )

Page 66: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

Lampiran D

KISI-KISI KUISIONER

TUJUAN VARIABEL NO.ITEM JUMLAH

ITEM

Untuk

mengetahui

tingkat

pengetahuan dan

sikap ibu hamil

tentang tanda-

tanda bahaya

dalam

kehamilan.

Pengetahuan ibu hamil

tentang tanda-tanda

bahaya kehamilan

berupa :

1. Perdarahan 1,2,3 3

2. Mual muntah

yang berlebihan 4,5,6 3

3. Sakit kepala yang

hebar 7,8,9 3

4. Masalah visual 10,11 2

5. Nyeri abdomen

yang hebat 12,13 2

6. Bengkak pada

muka dan tangan 14,15,16 3

7. Bayi yang kurang

bergerak 17,18,19,20 4

Page 67: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

Lampiran E

KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS LUBUK

BUAYA PADANG TAHUN 2015

Tanggal :

Inisial Nama ibu :

Alamat ibu :

Pendidikan ibu :

Pekerjaan ibu :

Usia kehamilan :

Petunjuk Pengisian :

1. Bacalah semua pernyataan dengan sebaik-baiknya

2. Berilah tanda (√) pada jawaban yang ibu anggap benar

3. Jawablah semua pernyataan dengan sejujurnya

4. Usahakan semua pernyataan dijawab, jangan ada yang dikosongkan

NO. RESPONDEN

Page 68: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

5. Ibu dapat mengajukan pertanyaan jika ada pernyataan yang sukar

dimengerti

6. Pernyataan yang telah diisi lengkap tolong dikembalikan pada peneliti

No. Pernyataan Ya Tidak

A. Perdarahan

1. Keluar segumpal darah merah pada kemaluan baik

disertai nyeri atau tidak pada masa kehamilan

merupakan tanda bahaya kehamilan

(1) (0)

2. Perdarahan 7-9 bulan meskipun hanya sedikit

merupakan ancaman bagi ibu dan janin (1) (0)

3. Perdarahan melalui jalan lahir pada usia kehamilan

sebelum 3 bulan tidak disebabkan oleh keguguran

yang mengancam.

(0) (1)

B. Mual muntah yang berlebihan

4 Gejala mual dan muntah kurang lebih terjadi 6

minggu setelah hari pertama haid terakhir dan

biasanya menghilang spontan 6 hingga 12 minggu

kemudian.

(1) (0)

5 Mual dan muntah yang berlangsung sampai 4 bulan

dan terjadi sampai 7 kali dalam sehari adalah normal (0) (1)

6 Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan

hati dan perdarahan pada retina (1) (0)

C. Sakit kepala yang hebat

7 Sakit kepala yang hilang setelah dibawa istirahat

merupakan tanda bahaya kehamilan (0) (1)

8 Bila terjadi sakit kepala yang hebat dan tidak mau

hilang setelah beristirahat kemungkinan yang terjadi (1) (0)

Page 69: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

adalah tekanan darah tinggi

9 Sakit kepala yang hebat jika tidak diatasai dapat

menyebabkan kejang, stroke, dan kematian (1) (0)

D. Masalah visual

10 Pandangan kabur atau ada bayangan yang mendadak

merupakan hal yang normal (0) (1)

11 Perubahan yang terjadi pada mata ibu hamil yang

menjadi kabur tidak perlu dibawa ke fasilitas

kesehatan

(0) (1)

E. Nyeri abdomen yang hebat

12 Nyeri perut yang hebat termasuk tanda bahaya

dalam kehamilan (1) (0)

13 Nyeri perut yang hebat dalam kehamilan dapat

berarti radang usus buntu, maag dan infeksi (1) (0)

F. Bengkak pada muka dan tangan

14 Bengkak pada muka dan tangan pada usia

kehamilan 6 bulan yang hilang setelah istirahat

adalah normal

(1) (0)

15 Bila kaki bengkak dan kadang hilang pada waktu

bangun tidur akan berdampak pada kompliksi

kehamilan

(0) (1)

16 Bengkak di muka dan tangan, tidak hilang setelah

istirahat disertai tekanan darah tinggi maka disebut

keracunan kehamilan

(1) (0)

G. Bayi yang kurang bergerak

17 Seorang Ibu hamil mulai merasakan gerakan

bayinya pada bulan ke 7-8 (0) (1)

18 Jika bayi bergerak kurang dari 10 gerakan dalam 10

jam adalah normal (0) (1)

19 Jika gerakan bayi kurang dari 10 gerakan dalam 10 (0) (1)

Page 70: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

jam maka kehidupan bayi belum tentu terancam

20 Bila pergerakan janin di dalam perut ibu berkurang

maka dapat dibawa ke tukang urut/pijat (0) (1)

Page 71: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

1 M 3 IRT 4 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 12 1 1 0 2 0 2 0 0 0 2 1 3 1 2 0

2 S 3 IRT 4 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 8 0 0 0 1 0 2 0 2 1 0 0 2 0 1 0

3 E 3 IRT 6 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 13 1 1 0 1 0 3 1 2 1 2 1 1 0 3 1

4 A 3 IRT 8 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 9 0 2 0 3 1 1 0 2 1 0 0 1 0 0 0

5 S 4 PNS 6 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 10 0 2 0 2 0 3 1 0 0 0 0 1 0 2 0

6 G 4 IRT 5 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 8 0 2 0 2 0 2 0 0 0 0 0 1 0 1 0

7 R 4 Wiraswasta 4 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 10 0 1 0 1 0 2 0 0 0 2 1 1 0 3 1

8 D 3 IRT 5 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 13 1 2 0 2 0 3 1 1 0 1 0 2 0 2 0

9 S 2 IRT 5 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 13 1 2 0 2 0 1 0 2 1 2 1 1 0 3 1

10 E 3 Peg. swasta 8 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 9 0 2 0 0 0 1 0 2 1 2 1 2 0 0 0

11 M 3 Peg. swasta 9 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15 1 2 0 1 0 2 0 2 1 2 1 2 0 4 1

12 Z 2 IRT 3 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 1 1 0 2 0 2 0 0 0 2 1 2 0 4 1

13 R 3 IRT 7 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 15 1 2 0 1 0 3 1 2 1 2 1 2 0 3 1

14 Y 4 Peg. swasta 4 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 11 0 2 0 2 0 2 0 1 0 1 0 1 0 2 0

15 R 3 IRT 7 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 11 0 2 0 2 0 2 0 2 1 0 0 2 0 1 0

16 L 3 IRT 6 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 13 1 2 0 2 0 3 1 2 1 2 1 1 0 1 0

17 S 4 PNS 9 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15 1 2 0 1 0 3 1 1 0 2 1 3 1 3 1

18 M 4 PNS 3 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 14 1 2 0 2 0 3 1 1 0 2 1 1 0 3 1

19 J 1 IRT 4 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 8 0 2 0 2 0 2 0 0 0 0 0 1 0 1 0

20 Y 3 IRT 5 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 13 1 2 0 1 0 2 0 1 0 2 1 3 1 2 0

21 Y 3 IRT 6 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 10 0 1 0 1 0 2 0 1 0 2 1 2 0 1 0

22 H 3 Dagang 8 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 12 1 2 0 2 0 3 1 0 0 2 1 3 1 0 0

23 D 1 IRT 5 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 11 0 2 0 1 0 3 1 0 0 2 1 1 0 2 0

24 A 3 IRT 4 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 10 0 2 0 2 0 2 0 0 0 1 0 2 0 1 0

25 E 3 IRT 5 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 10 0 2 0 1 0 1 0 1 0 2 1 2 0 1 0

26 A 3 IRT 2 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 10 0 1 0 1 0 2 0 1 0 1 0 3 1 1 0

27 M 3 IRT 7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 14 1 3 1 2 0 3 1 0 0 2 1 2 0 2 0

28 Y 4 PNS 4 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 15 1 2 0 2 0 3 1 1 0 2 1 2 0 3 1

29 W 4 Wiraswasta 8 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 10 0 2 0 2 0 2 0 0 0 0 0 2 0 2 0

30 K 3 Dagang 5 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 15 1 2 0 2 0 2 0 2 1 2 1 2 0 3 1

31 S 3 Dagang 7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 1 2 0 3 1 3 1 1 0 2 1 2 0 4 1

32 R 3 IRT 7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 17 1 3 1 3 1 2 0 2 1 0 0 3 1 4 1

33 W 2 IRT 6 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 12 1 3 1 1 0 3 1 1 0 0 0 1 0 3 1

34 A 3 IRT 3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 15 1 2 0 3 1 3 1 1 0 0 0 3 1 3 1

35 L 2 Dagang 4 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 10 0 2 0 1 0 1 0 1 0 2 1 2 0 1 0

36 S 4 PNS 6 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 10 0 2 0 3 1 3 1 1 0 0 0 0 0 1 0

37 S 2 IRT 4 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 1 2 0 1 0 2 0 1 0 1 0 3 1 4 1

38 Y 4 PNS 6 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 1 2 0 3 1 2 0 2 1 1 0 3 1 4 1

39 F 3 IRT 5 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 12 1 2 0 1 0 3 1 1 0 2 1 1 0 2 0

40 Y 2 IRT 3 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 12 1 2 0 2 0 3 1 0 0 1 0 3 1 1 0

41 A 3 IRT 4 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 15 1 2 0 3 1 2 0 2 1 2 1 2 0 2 0

42 L 3 IRT 5 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 10 0 1 0 1 0 2 0 1 0 2 1 1 0 2 0

43 Y 4 Wiraswasta 6 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 8 0 2 0 1 0 2 0 2 1 0 0 0 0 1 0

44 D 1 IRT 4 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 11 0 2 0 1 0 2 0 1 0 2 1 2 0 1 0

45 N 3 IRT 5 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 14 1 2 0 2 0 3 1 2 1 1 0 3 1 1 0

46 F 3 IRT 5 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 11 0 2 0 1 0 3 1 1 0 2 1 1 0 1 0

47 D 3 IRT 8 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 12 1 2 0 2 0 3 1 0 0 1 0 3 1 1 0

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG TAHUN 2015

MASTER TABEL

Jumlah Kat. Kat.

KOLOM B

Kat. Kat. Kat. Kat. Kat.Nyeri

Perut

Beng

kak

Perda

rahan

Mun

tah

Sakit

Kpala

Mslah

VisualE13 E14 F15

Usia

Kehamil

an

PekerjaanPend.InisialG19C9 D10 D11 E12

Kategori

Pengetahuan G20

LAMPIRAN F

KOLOM A

No.F16B6A1 A2 A3 B4 B5 BayiG17 G18C7 C8

Page 72: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

48 A 1 IRT 6 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 11 0 2 0 2 0 3 1 0 0 1 0 2 0 1 0

49 Y 4 IRT 5 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 1 2 0 2 0 2 0 2 1 2 1 3 1 3 1

50 D 4 IRT 3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 14 1 3 1 2 0 3 1 2 1 2 1 1 0 1 0

51 S 3 IRT 3 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 15 1 1 0 3 1 3 1 2 1 1 0 1 0 4 1

52 M 4 IRT 9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 16 1 3 1 2 0 3 1 2 1 2 1 1 0 3 1

53 I 3 IRT 7 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 9 0 2 0 2 0 1 0 0 0 2 1 2 0 0 0

54 U 4 IRT 5 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 10 0 2 0 3 1 0 0 0 0 0 0 3 1 2 0

55 Y 4 IRT 8 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 10 0 2 0 2 0 0 0 1 0 2 1 1 0 2 0

56 A 3 IRT 8 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8 0 2 0 2 0 0 0 2 1 0 0 1 0 1 0

57 E 3 IRT 6 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 11 0 2 0 1 0 1 0 2 1 2 1 2 0 1 0

58 T 4 IRT 6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 1 3 1 2 0 3 1 2 1 2 1 3 1 4 1

59 M 1 IRT 5 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 12 1 2 0 2 0 3 1 0 0 2 1 2 0 1 0

60 F 2 IRT 9 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 13 1 2 0 3 1 2 0 1 0 1 0 2 0 2 0

61 E 3 IRT 5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 17 1 3 1 2 0 3 1 2 1 2 1 1 0 4 1

62 V 3 IRT 7 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 15 1 2 0 2 0 2 0 2 1 2 1 2 0 3 1

63 D 3 IRT 7 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 12 1 1 0 2 0 2 0 0 0 2 1 2 0 3 1

64 R 3 IRT 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 15 1 3 1 3 1 3 1 2 1 2 1 1 0 1 0

65 Y 2 IRT 2 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 11 0 1 0 0 0 3 1 2 1 0 0 1 0 4 1

66 K 1 IRT 9 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 10 0 1 0 1 0 1 0 2 1 0 0 1 0 4 1

67 E 4 Presenter 6 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 11 0 3 1 1 0 2 0 1 0 1 0 1 0 2 0

68 R 4 IRT 6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 17 1 3 1 3 1 2 0 2 1 2 1 1 0 4 1

69 R 3 IRT 8 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 11 0 3 1 1 0 3 1 1 0 0 0 1 0 2 0

70 D 4 IRT 8 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 15 1 2 0 1 0 3 1 2 1 2 1 2 0 3 1

71 S 3 IRT 8 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 11 0 2 0 1 0 3 1 1 0 0 0 2 0 2 0

72 E 4 IRT 7 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 1 3 1 2 0 3 1 2 1 2 1 3 1 3 1

73 A 4 Wiraswasta 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 16 1 3 1 3 1 3 1 1 0 1 0 3 1 2 0

74 N 3 IRT 7 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 12 1 2 0 1 0 2 0 1 0 2 1 1 0 3 1

75 Y 4 PNS 7 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 1 1 0 3 1 2 0 1 0 2 1 2 0 4 1

76 N 3 IRT 4 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13 1 2 0 2 0 1 0 1 0 0 0 3 1 4 1

63 64 24 56 32 48 58 59 54 41 47 53 47 45 54 39 37 39 35 56 44

Ket :

1 : SD 2. Kolom A 0 : 0 :

2 : SMP 1 : 1 :

3 : SMA

4 : PT

Rendah

Tinggi

: Jumlah jawaban yang benar

persubvariabel beserta kategori

masing-masing subvariabel

4. Kategori Jawaban salah

Jawaban benar

3. Kolom B 1. Pendidikan

Jumlah

Page 73: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
Page 74: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
Page 75: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

NO PUSKESMAS JUMLAH BUMIL K1 %1 Pegambiran 1149 35 0.03046 3.052 Rawang 562 31 0.05516 5.523 Bungus 551 31 0.05626 5.634 Padang Pasir 1044 63 0.06034 6.035 Lubuk Buaya 2325 163 0.07011 7.016 Seb. Padang 397 30 0.07557 7.567 Air Dingin 566 43 0.07597 7.608 Belimbing 1356 106 0.07817 7.829 Pauh 1454 116 0.07978 7.98

10 Pemancungan 411 34 0.08273 8.2711 Andalas 1836 153 0.08333 8.3312 Alai 531 45 0.08475 8.4713 Lb. Begalung 1433 123 0.08583 8.5814 Air Tawar 666 58 0.08709 8.7115 Ulak Karang 442 40 0.0905 9.0516 Anak Air 720 69 0.09583 9.5817 Nanggalo 850 83 0.09765 9.7618 Ikur Koto 319 32 0.10031 10.0319 Ambacang 1110 114 0.1027 10.2720 Lapai 520 55 0.10577 10.5821 Lb. Kilangan 1184 140 0.11824 11.8222 Kuranji 617 75 0.12156 12.16

Ket : K1 :

DAFTAR URUTAN K1 TERENDAH PUSKESMAS DI PADANG 2014

LAMPIRAN H

Jumlah K1 Desember 2014

Page 76: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

-KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN PADANGJln. Simp. Pondok Kopi Siteba Nanggalo Padang Telp. (0751) 7058128

Nomor : DM.02.0410758.7 / 20LSLamp : -

Perihal : Izin Penelitian

Padang, 02 Maret 2015

Kepada Yth. :

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang

Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan telah dilaksanakannya Ujian. Seminar Proposal Karya

Tulis Ilmiah pada Mahasiswa Program Studi Keperawatan Padang Poltekkes

Kemenkes Padang, maka dengan ini kami mohon kepada Bapak/lbu untuk

memberikan izin kepada Mahasiswa untuk melakukan Penelitian di Institusi

yang Bapak/lbu Pimpin a.n :

Demikianlah kami sampaikan, atas perhatian dan kesediaan Bapak/lbu kami

sampaikan ucapan terima kasih.

Tembusan disampaikan : Kepada Yth :

1. Pertinggal

NO NAMA/NIM JUDUL1. Dosni Melania

Simarmata

123L10304

Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tandabahaya kehamilan di Puskesmas Lubuk BuayaPadang Tahun 20L5.

2. Sumiharyanti Natalia

Rezeki. PS

t23tL0328

Gambaran pengetahuan dan sikap pasien hipertensitentang diet hipertensi di Puskesmas AndalasPadang Tahun 20L5.

198210 1 001

Page 77: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RT

POLITEKNIK KESEHATAN PADANGJln. Simp. Pondok Kopi SitebaNanggalo Padang Telp. (0751) 7058128

Nomor : DM.02.04/ 0758.6 / 2015Lamp : -

Perihal : Izin Penelitian

Padang, 02 Maret 2015

Kepada Yth. :

Kepola Kesbangpol Kota Padang

Di

Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan telah dilaksanakannya Ujian Seminar Proposal Karya

Tulis llmiah pada Mahasiswa Program Studi Keperawatan Padang Poltekkes

Kemenkes Padang, maka dengan ini kami mohon kepada Bapak/Ibu untuk

memberikan izin kepada Mahasiswa untuk melakukan Penelition di Institusi

yang Bapak/lbu Pimpin a.n:

Dernikianlah kami sampaikan, atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu kaml

sampaikan ucapan terima kasih.

Tembusan disampaikan: Kepada Yth:l. Pertinggal

NO NAMA/NIM JUDULL. Dosni Melania

Sirnarmata

L23Lt03CI4

Gambaran pengetahuan ibu har,nil tentang tandabahaya kehamilan di Puskesmas Lubuk BuayaPadang Tahun 2015.

2. Surniharyanti Natalia

Rezeki. PS

L23LL0328

Gambaran pengetahuan dan sikap pasienhipertensi tentang diet hipertensi di PuskesmasAndalas Padang Tahun ZAtl.

Page 78: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

PEMERINTAH KOTA PADANGKANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

Komplek Balaikota Padang Jalan By Pass KM I Aia pacah padang

REKOMENDASINomor : 07 0.03.473 /Kesbang. Pol/201 5

Kepala Kantor Kesbangpol Kota Padang menerbitkan rekomendasi dengan :

a. Dasar:1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik lndonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Rl Nomor 64 Tahun 2011 TentangPedoman Penerbitan Rekomendasi penelitian

2. Surat dari : Direktur Poltekkes Kemenkes padangNomor : DM.02.0410758.612015 tanggat 02 Maret 2015

b. surat Pernyataan Bertanggung jawab penelitian ybs, tanggal 04 Maret 2015pada prinsipnya dapat diberikan persetujuan Penelitian/ Survey/ Pemetaan/ PKL/ pBL, pengalamanBelajar Lapangan di dalam wilayah Kota padang kepada :

Nama

Tempat/Tanggal LahirPekerjaaniJabatanAlamatMaksud PenelitianLama PenelitianJudul PenelitianiSurvey/PKL

Tempat PenelitianAnggota Rombongan

: Dosni Melania Simarmata

: Padang Panjang, 31 Desember 1992: Mahasiswi: JI. Handayani I No.14 Siteba: Penyelesaian Tugas Akhir D lll Keperawatan: 3 (tiga) bulan: Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tanda

bahaya kehamilan di Puskesmas Lubuk BuayaPadang Tahun 201 5

: Puskesmas Lubuk Buaya:--

Dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Selama penelitian menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan.2. Meningkatkan ketertiban dan ketentraman ditengah masyarakat.3' Menyerahkan hasil penelitian dan sejenisnya kepada Walikota Padang melalui Kantor

Kesbangpol Kota Padang dalam bentuk laporan yang dijilid dan softcopynya.4. Apabila terjadi penyalahgunaan dan penyimpangan dari maksud tujuan penelitian ini dengan

otomatis Rekomendasi Penelitian ini tida berlaku dan tanggungjawab sepenuhnya oleh yangbersangkutan dan akan diproses sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Maret 2015

A PADANGSBANG DAN POLITIK

Diteruskan keoada Yt1. Direktur Poltekkes Kemenkes padang2. Kepala Dinas Kesehatan Kota padang

3. Camat Koto Tangah4. Yang bersangkutan5. Pertinggal

ruY nu,ruiltx

S.Sos

Page 79: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

DINAS KESEHATAN

Jt $agintro fl-eiz Cfran Ais Aarafi Sa.tang (e{p: 0751 462619

Nomor . S q o/ "

q . 98 /SDIWDKK/IIL/2015Lamp i -Perihal : Izin Penelitian

Padang, 9 Maret 2015

Kepada Yth:Direktur Poltekes Kemenkes Padang

diTempat

Dengan hormat,

S"huftrngan dengan surat Saudara Nomor : DM.02.0410758.7/2015 tanggal 2 Maret

2015 perihal yang sama pada pokok surat di atas, pada prinsipnya kami tidak keberatan

memberikan izin kepada mahasiswa Saudara melakukan penelitian guna penulisan

Karya Tulis Ilmiah (KTI) di lingkungan Dinas Kesehatan Kota padang.

Dengan ketentuan sebagai berikut:

l. Tidak menyimpang da.ri kerangka acuan peneiitian.

2. Mematuhi sernua peraturan yang berlaku.

Demikian disampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Tembusan: disampaikan kepada Yth :

1.Ka.Bid.... .............Ko1a padang

2.Ka.Pusk. Kota padang

3.Arsip

No I.[ama NIM Judul

I DosniMelania S

n3fia304 Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang TandaBahaya Keharnilan di Puskesmas Lubuk tsr.layal@gng Tahun 2015

) SumiharyantiNataliaRezeki PS

1.23110328 Gambaran Pengetahuan dan Sikap praienHipertensi tentang Diet Hipertensi di puskesmas

Andalas Padang Tahun 2015

Page 80: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

.i

il DINAS KESEHATAN KOTA PADANG /6\\81 PUSKESMASLUBUKBUAYA wlTelp( 0751 ) 480348Jl. Adinegoro Km 15

Nomor : 110 / TU.Kepeg / HCLB llll I 15

Lampiran : -

Perihal : Pengembalian Penelitian

An. Dosni Melania SimarmatalNlM. D311o13o4

Padang, o5 Maret zor5

I(epada:Yth. Direktur Poltekes KEMENKES Padang

di-Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan Surat I(epala l(esbang.pol Padang

No.o7o.or.4rll(esbang.Pol/zor5 tanggal o6 Januari zor5, perihal lzin

Penelitian dan Pengembalian data a/n :

Yang bersangkutan telah selesai mengadakan penelitian di Puskesmas

Lubuk Buaya dari tanggal rz Januari s/d 3 Maret zor5.

Demikianlah disampaikan, atas perhatiannya diucapkan banyak terima

kasih.

No Nama NIM / BP Iudul Penelitian

IDosni Melania

Simarmata1231101304

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Tanda Bahaya Kehamilan

di Puskesmas lubuk Buaya Padang

Tahun zor5

iGGxEsnans"\ tri19

Page 81: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

t_ . __.--I'E--f!: .._, ..r __ _::I

TEMBAR KONSUITASI PENELITIAN

PRODI KEPERAWATAN PADANG JURUSAN KEPERAWATAN

POTTEKKES I(EMENKES RI PADANG

NAMA

N'M

PEMBIMBING 1

JUDUL PENELITIAN

Dosni Melania Simarmata

723nA 304

Dra. Hj. Syanrini, S.Kep. M.Biomed

Gambaran Pengetahuan lbu Hamil Tentang Tanda Bahaya

Kehamilan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2015.

NO Harr I Tanggal Kegiatan /Saran PembimbingTanda Tangan

Pembimbing

I ttg Monl "Larc(onsult*i [ta;u qmelibraru _ \\*r-

tl . tD Mlarut ,LQtt J(oos,rq+a6 gAg ty J["fb- tt llarut 2ols kqosultaci grhifuaa VAb'y -_\[x

1. 7t t{ti 2ots J{onsul4an prrhikor? BaB i ht "tH9- Ly Mol zers f6nguttzsf l+otrah tl+

c. 2g . Ne, ZqtC 1{,rn${tksi Qtrdtlhn aWtat<- \ l\,r'r. es- M.f Nr9 Arj, "( fi [^l*- h ..,

Catt:

' Lembar konsul harus dibawa setiap kali konsultasi

' Lembar konsul diserahkan ke Panitia Sidang sebagai salah satu syarat pendaftaran

sidang.

Ns. ldrawqti B_ahar. 8.Keq.M.KepNtP. 19710705 199403 2003

Mengetahui,

Ketua ProdiKeperawa

Page 82: POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

NAMA

NIM

PEMBIMBING 1

JUDUL PENELITIAN

LEMBAR KONSULTASI PENETITIAN

PRODI KEPERAWATAN PADANG JURUSAN KEPERAWATAN

PC'TTEKKES KEMENKES RI PADANG

tlosni Melania Simarmata

L23110 304

Ns. Elvia Metti, M.Kep,Sp.Kep.Mat

Gambaran Pengetahuan lbu HamilTentang Tanda Bahaya

Kehamilan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2015.

NO Hari / Tanggal Kegiatan /Saran PembimbingTanda Tangan

Pembimbing

I, ?-t lvki zq(s lanrrft,rri [rari{- ttnthqo, ,4/ uL fvloi eq6 t{untuLtasi kb y L Uv\l n,. 2I Mcr 20lB fionsrLtari yvbil,an fubv L W,,y 74" Ls lvtu 20)s (qnruttan' Wrhlqn Uv y LU^I" tl ,Z

I(qnr,{tV,,i Ah,u;4

9. tg Mci asle bu u(r,- lr$n$r6d -. ,4

Catt:. Lembar konsul harus dibawa setiap kali konsultasi, Lembar konsul diserahkan ke Panitia Sidang sebagai salah satu syarat pendaftaran

sidang.

Mengetahui,

bn Padang

Ns. ldrawati Bahar. S.Kep,M.KepNrP. 19710705 199403 2003