polimer hybrid

Upload: odi-rodiyana

Post on 14-Apr-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Polimer Hybrid

    1/4

    POLIMER HYBRID

    Istilah polimer mengandung arti perulangan gugus kimia, dimana setiap gugusnya terdiri dari

    sekumpulan atom atau molekul. Jenis polimer sangat banyak dan beragam, oleh karena itu

    dikelompokan berdasarkan beberapa jenis kriteria. Kriteria pengelompokan tersebut

    diantaranya adalah berdasarkan jenis atom penyusunnya, mekanisme proses polimerisasi, danjenis aplikasinya. Berdasarkan jenis atom penyusunnya, dikelompokan menjadi polimer

    organik, biopolimer, dan polimer anorganik. Berdasarkan mekanisme polimerisasinya,

    dikelompokan menjadi polimer kondensasi dan polimer adisi. Sedangkan berdasarkan jenis

    aplikasinya, polimer dikelompokan menjadi polimer plastik, elastomer, dan fiber [Catatan

    Kul iah Polimer, Dr. Fi tril awati].

    Polimer hibrid merupakan jenis polimer yang unit perulangannya terdiri dari kombinasi

    molekul organik dan anorganik. Polimer hibrid terdiri dari dua jenis, yaitu ORMOCER

    (organic modified ceramics) dan CERAMER (ceramic polymer). Polimer hibrid jenis

    ORMOCER, rantai utamanya terdiri dari susunan bahan anorganik, sedangkan pada rantai

    sampingnya terdapat gugus bahan organik. Sebaliknya untuk jenis CERAMER, rantai

    utamanya terdiri dari susunan bahan organik dan pada rantai cabang terdapat gugus anorganik

    [Disertasi, Samuel Obi , 2006].

    Pada gambar di bawah tampak skematik komponen pembentuk polimer hibrid. Komponen

    pembentuk polimer hibrid, terdiri dari bahan-bahan yang sudah umum dan banyak

    dimanfaatkan dalam beragam aplikasi, yaitu silikon, polimer organik, dan keramik. Silikon

    memiliki sifat elastik, resistan terhadap senyawa kimia atau oksidan, dan stabil terhadap suhu

    tinggi. Silikon banyak dipakai di dalam bidang medis, dan pada peralatan yang bekerja pada

    suhu tinggi. Polimer organik memiliki sifat kuat atau tidak mudah patah, sangat fungsional

    untuk berbagai jenis aplikasi teknologi, dan mudah dalam proses fabrikasinya. Aplikasipolimer organik sangat luas, dari mulai peralatan rumah tangga sampai peralatan teknologi

    canggih. Selain itu, polimer organik memiliki peranan penting dalam teknologi pengemasan,

    khususnya untuk pengemasan berbagai peralatan elektronika. Sedangkan keramik, tersusun

    dari bahan anorganik dan memiliki beberapa sifat unggul yaitu kuat, stabil terhadap pengaruh

    suhu atau zat kimia, dan bersifat transparan. Bahan keramik banyak diaplikasikan untuk

    peralatan rumah tangga khususnya tempat-tempat makanan, kaca jendela, penyekat, dan

    banyak lagi aplikasi lainnya [Buku Prinsip Dasar Polimer H ibr id, 2009].

    Skematik komponen pembentuk polimer hibrid

    http://blogs.phys.unpad.ac.id/sahrul/files/2011/01/komponen-PH.png
  • 7/30/2019 Polimer Hybrid

    2/4

    Polimer hibrid merupakan gabungan dari ketiga komponen bahan tersebut di atas yaitu

    silikon, polimer organik, dan bahan keramik atau kaca. Bahan polimer hibrid memiliki

    kombinasi sifat fisis dari ketiga komponen penyusunnya. Secara umum, polimer hibrid

    memiliki sifat gabungan dari bahan organik dan bahan anorganik. Bahan organik memiliki

    keunggulan dalam proses fabrikasi, karena dapat dilakukan pada suhu ruang dengan

    menggunakan teknologi yang tidak terlalu mahal. Namun, bahan tersebut memilikikelemahan dalam hal kekuatan mekanik dan kestabilan termal. Sebaliknya, bahan anorganik

    memiliki kelebihan dalam hal sifat termal dan mekanik, tetapi proses fabrikasinya

    memerlukan peralatan yang tidak sederhana dan mahal. Dengan demikian, kombinasi kedua

    sifat bahan tersebut diharapkan akan memunculkan sifat unggul dari bahan polimer organik

    dan anorganik yang menyatu dalam polimer hibrid [Proceding Seminar Fisika dan

    Apli kasinya, I TS 2009].

    Polimer hibrid memiliki aplikasi yang luas. Aplikasi tersebut bergantung pada modifikasi

    sifat dan struktur yang dilakukan, yaitu melalui penambahan bahan lain yang disebut doping.

    Telah dilaporkan bahwa polimer hibrid dapat dimodifikasi dengan senyawa zirconium

    propoxide sehingga menjadi bahan yang memiliki nilai indeks bias yang cukup tinggi dandapat diaplikasikan sebagai pandu gelombang. Polimer hibrid juga telah dimodifikasi dengan

    senyawa titanium isopropoxide sehingga dihasilkan bahan yang memiliki absorbansi yangcukup kuat pada daerah ultra violet sehingga dapat diaplikasikan sebagai bahan dasar coating

    [Optical M ater ial s 27 (2005), J Sol-Gel Sci Technol (2008), J Mater Sci: Mater E lectron

    (2007)]. Polimer hibrid dapat juga diaplikasikan sebagai bahan luminesen dengan

    menambahkan kromofor seperti dye laser, unsur tanah jarang atau logam kompleks.

    Penelitian tentang bahan luminesen menggunakan bahan polimer hibrid yang dimodifikasi

    dengan unsur tanah jarang telah dilakukan di lab Fisika Material FMIPA Unpad. Bahan

    lumineses yang digunakan adalah Eu(DBM)3 yang mengemisikan cahaya merah. Polimer

    hibrid yang telah dicampur dengan Eu(DBM)3 dibuat dalam bentuk film. Hasil pengukuran

    luminesen tampak munculnya puncak emisi pada 580 nm, 614 nm, dan 703 nm. Munculnya

    puncak-puncak emisi tersebut berasal dari bahan Europium yang memiliki transisi elektronik

    komplek [P. Pitr iana dkk, ICMNS 2008].

    Jenis polimer hibrid yang menjadi bahan kajian di Lab Fisika Material Jurusan Fisika FMIPA

    UNPAD adalah yang berbasis siloksan. Rantai utama terdiri dari perulangan Si (silikon) dan

    O (oksigen), sedangkan rantai cabang mengandung gugus metakrilat. Kehadiran gugus

    metakrilat akan memengaruhi sifat kelarutan polimer hibrid menjadi lebih mudah melarut

    dalam pelarut organik. Hal tersebut sangat menguntungkan karena teknik pemrosesannya

    dapat dilakukan secara kimia melalui proses pelarutan. Selanjutnya untuk pembuatan divais

    dapat dilakukan dengan teknik sederhana seperti spin coating, dip coating, atau spraying.Dalam penelitian di jurusan Fisika FMIPA UNPAD, polimer hibrid diperoleh dengan cara

    sintesis dari monomer 3-(Trimethoxysilyl)propyl methacrylate (TMSPMA). Struktur kimia

    molekul TMSPMA ditampilkan pada di bawah ini [P. Pitr iana dkk, International Seminar

    on Chemistry 2008].

  • 7/30/2019 Polimer Hybrid

    3/4

    Struktur kimia molekul TMSPMA

    Proses sintesis polimer hibrid terdiri dari dua tahapan proses yaitu polimerisasi bagian

    anorganik dan dilanjutkan dengan polimerisasi bagian organik. Proses polimerisasi bagian

    anorganik dilakukan dengan teknik sol-gel sedangkan polimerisasi bagian organik dilakukandengan teknik foto polimerisasi. Teknik sol-gel merupakan proses pembentukan suspensi

    koloid (sol) dan pembentukan rantai anorganik yang disertai perubahan fasa menjadi gel.

    Hasil proses tersebut merupakan prekursor polimer hibrid. Secara skematik, reaksi kimia

    selama proses sol-gel dan proses foto polimerisasi diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

    Skematik reaksi kimia pada proses sol-gel dan foto polimerisasi

    Proses foto polimerisasi berkaitan dengan pembentukan polimer organik pada rantai bagiancabang.Proses foto polimerisasi diawali dengan pembentukan gugus radikal yang dipicu oleh

    inisiator.Dengan bantuan energi cahaya, inisiator akan berubah menjadi radikal dan

    menyerang gugus metakrilat.Proses tersebut akan memutus ikatan rangkap C=C sehingga

    gugus metakrilat menjadi reaktif dan akan bereaksi dengan gugus metakrilat yang lain

    [Appl ied Sur face Science 186 (2002)].

    Proses perpanjangan rantai polimer (propagasi) akan terus berlangsung sampai terjadi

    terminasi yaitu saat bertemu dengan gugus radikal yang lain. Proses foto polimerisasi tersebut

    sangat dipengaruhi oleh konsentrasi inisiator, intensitas cahaya, dan waktu penyinaran.Jenis

    foto inisiator yang dapat digunakan diantaranya adalah IRGACURE-819 dan IRGACURE-

    369. Proses pembentukan radikal pada inisiator yang berlangsung dengan bantuan energi

    cahaya, secara skematik diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

    http://blogs.phys.unpad.ac.id/sahrul/files/2011/01/fig-1b1.pnghttp://blogs.phys.unpad.ac.id/sahrul/files/2011/01/TMSPMA.pnghttp://blogs.phys.unpad.ac.id/sahrul/files/2011/01/fig-1b1.pnghttp://blogs.phys.unpad.ac.id/sahrul/files/2011/01/TMSPMA.png
  • 7/30/2019 Polimer Hybrid

    4/4

    Proses pembentukan radikal pada inisiato

    http://blogs.phys.unpad.ac.id/sahrul/files/2011/01/IRG-369b.png