panduan pembelajaran hybrid

28
Panduan Pembelajaran Hybrid Nurul Fikri Boarding School Bogor Disusun Oleh : Direktorat Pendidikan NFBS Bogor Versi 1.1

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Panduan Pembelajaran Hybrid

Panduan Pembelajaran Hybrid Nurul Fikri Boarding School Bogor

Disusun Oleh : Direktorat Pendidikan NFBS Bogor Versi 1.1

Page 2: Panduan Pembelajaran Hybrid

1 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

Sekapur Sirih

Assalamualaikum Wr.Wb.

Masa belajar dari rumah yang berlangsung semenjak masa pandemic covid-19 dipenghujung Tahun

Akademik 2019/2020 yang lalu masih terasa hingga saat ini (saat pengantar ini ditulis), kita masih

sama-sama berdoa agar masa pandemic ini segera berakhir. Surat Keputusan Bersama Empat Menteri,

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia pada akhir November 2020 yang lalu memberikan arahan diperkenankannya

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan berbagai syarat dan ketentuan, yang salah satunya diijinkan

oleh pihak orang tua siswa.

Hal ini tentu saja membuat manajemen sekolah perlu mempersiapkan dua skenario, baik untuk siswa

yang diijinkan oleh orang tua nya untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM), maupun masih dengan

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dari rumah, tak terkecuali Nurul Fikri Boarding School Bogor yang akan

menghadapi situasi serupa.

Buku Panduan yang Anda baca ini merupakan salah satu ikhtiar kami, Direktorat Pendidikan Nurul Fikri

Boarding School Bogor dalam rangka menyiapkan proses pembelajaran dua lingkungan belajar

tersebut, agar pembelajaran yang dilakukan tetap bermutu, by design, dan mencapai tujuannya

dengan efektif.

“Tiada gading yang tak retak”, begitulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan karya ini,

senantiasa kami tunggu saran dan masukan pembaca sekalian untuk perbaikan dimasa mendatang.

Dapat disampaikan via e-mail kepada [email protected]. Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Bogor, Desember 2020

Direktur Pendidikan

Nurul Fikri Boarding School Bogor

Dedy Setyo Afrianto, M.Pd

Page 3: Panduan Pembelajaran Hybrid

2 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

Daftar Isi Sekapur Sirih ....................................................................................................................................... 1

A. Pendahuluan ............................................................................................................................... 3

B. Apakah Pembelajaran Hybrid itu ? ............................................................................................. 4

C. Berbagai macam istilah Moda pembelajaran dimasa transisi .................................................... 4

D. Kelebihan Pembelajaran Hybrid ................................................................................................. 5

E. Merancang Lingkungan Hybrid Learning .................................................................................... 7

F. Step hybrid learning .................................................................................................................... 8

1. Buat Goals pembelajaran, ....................................................................................................... 8

Format Silabus................................................................................................................................. 9

2. Petakan Materi .......................................................................................................................... 10

3. Skenario media.......................................................................................................................... 11

4. Tentukan model pembelajaran ................................................................................................. 11

5. Simulasikan ............................................................................................................................... 12

G. Checklist kesiapan Pembelajaran Hybrid .................................................................................. 13

H. Setup Kelas Hybrid .................................................................................................................... 15

I. Model Pembelajaran Hybrid ..................................................................................................... 16

1. Differentiated Model ............................................................................................................ 17

2. Multi Track Model ................................................................................................................. 20

3. The Split A/B Model .............................................................................................................. 22

3. 1 Flipped Classroom .................................................................................................................. 22

3. 2 Rotation Station ..................................................................................................................... 24

Penutup ............................................................................................................................................. 27

Page 4: Panduan Pembelajaran Hybrid

3 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

Panduan Pembelajaran Hybrid Learning Nurul Fikri Boarding School Bogor

A. Pendahuluan

Menjelang akhir bulan November 2020 yang lalu, empat menteri bersepakat melalui Surat Keputusan

Bersama antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama dan

Menteri Kesehatan, bahwa pembelajaran tatap muka diperkenankan dengan ijin dari pemerintah

daerah. Artinya kewenangan pusat berpindah ke daerah dalam rangka memutuskan pembelajaran

tatap muka didaerahnya akan digelar atau tidak, inipun tentunya jika diijinkan oleh orang tua siswa.

Kondisi ini, pelan namun pasti akan membuat berbagai pihak, mau tak mau harus bersiap dengan dua

kondisi. Untuk sekolah, jika ingin menyelanggarakan tatap muka, musti menyiapkan perangkat-

perangkat daftar periksa kesehatan, pembelajaran dan sarana prasarana, dan dilengkapi dengan

berbagai macam protokol keselamatan (lihat gambar dibawah ini )

Infografis Syarat Pembelajaran Tatap Muka bagi sekolah. Sumber : CNN Indonesia

Begitu juga dengan guru yang akan menyiapkan pembelajarannya, jika per Maret 2020 yang lalu para

guru harus belajar banyak dengan bagaimana merubah pembelajaran tatap muka menjadi tatap maya

atau daring, maka tantangan kedepan akan lebih lagi, yakni bagaimana agar bisa terfasilitasi nya

pembelajaran baik siswa yang memilih tetap dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Pembelajaran

Page 5: Panduan Pembelajaran Hybrid

4 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

Tatap Muka (PTM) dimana siswa datang ke kelas seperti sebelumnya. Selanjutnya, bagaimana

menyiapkan pembelajaran dengan efektif memperhatikan dua kebutuhan tersebut. Para ahli

pendidikan jarak jauh mengusulkan moda pembelajaran hybrid, namun apa sesungguhnya ini ?

B. Apakah Pembelajaran Hybrid itu ? Hybrid learning combines face-to-face and online teaching into one cohesive experience.

Approximately half of the class sessions are on-campus, while the other half have students working

online. (Iowa State University)

dari definisi diatas, point pentingnya ada pada bagaimana pembelajaran disajikan dengan kombinasi

pada masa waktu yang sama, antara siswa yang berada pada kelas tatap muka, dengan siswa yang

berada di rumah masing-masing (PJJ). Sebelum kita masuk lebih jauh tentang apa dan bagaimana

pembelajaran hybrid ini, berikut coba saya sajikan empat moda pembelajaran yang umum ditemui

dalam masa transisi ini.

C. Berbagai macam istilah Moda pembelajaran dimasa transisi

Pada gambar diatas, makin ke kiri maka semakin sedikit pelibatan teknologi/proses daring nya.

Sebaliknya, makin ke kanan, maka akan semakin banyak melibatkan teknologi dan daringnya.

Face to Face (Tatap muka) –sisi paling kiri, pada beberapa literatur sering disingkat F2F, ini proses

belajar yang sering kita lakukan sebelum masa pandemi saat ini, siswa berada di kelas dengan guru,

pembelajaran tradisional ini sudah bisa berjalan, adapun penggunaan teknologi dapat digunakan atau

tidak sama sekali dalam perjalanannya. Disisi ektrim lainnya –sisi paling kanan, pada moda Online (full)

semua pembelajaran dilakukan jarak jauh, berjarak nya antara pengajar dan peserta belajar, baik dari

sisi waktu dan tempat, sehingga semua media, sumber dan perangkat belajar menggunakan perangkat

teknologi informasi dan internet.

Page 6: Panduan Pembelajaran Hybrid

5 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

Dua moda ditengah melibatkan bagian-bagian penting dalam pembelajaran (tatap muka), yakni

adanya pelibatan Teknologi Informasi dan internet. Blended pada dasarnya merupakan pembelajaran

yang masih bertumpu pada tatap muka dalam sebagian besar aktivitasnya, namun menggunakan

teknologi dalam rangka untuk menghantarkan konten pembelajaran, memfasilitasi aktivitas bahkan

sampai dengan assessment nya. Sementara paling terakhir, Hybrid, aktivitasnya terbagi rata antara

pertemuan tatap muka dengan jarak jauhnya, sehingga kalo bisa dibuat perbandingan, jika Blended,

perbandingan tatap muka dan penggunaan teknologinya 75:25, maka Hybrid 50:50. Tapi yang perlu

dicatat, sejauh ini sependek yang saya tahu, belum ada prosentase tepat untuk menjelaskan hal ini.

D. Kelebihan Pembelajaran Hybrid The Center for Community College Student Engagement (CCSSE) sebuah lembaga survey dibawah

naungan University of Texas pernah menyelenggarakan survey tentang bagaimana pelaksanaan

pembelajaran hybrid, hasilnya menarik, dari sebagian besar responden yang disurvey ternyata

menyatakan bahwa tidak hanya mereka (siswa/mahasiswa) mensarankan untuk tetap dilakukannya

Hybrid ini, namun juga terjadi pertumbuhan positif dalam pencapaian pembelajaran (Learning

Outcome) dan perolehan nilai akademik, bahkan paling rekomended jika dibandingkan dengan moda

online yang lainnya.

Contoh kelas Hybrid

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dimana kita selama ini mengelola model ini dari waktu ke waktu,

unggul pada sentuhan “humanism” dimana adanya transfer pembelajaran dengan bantuan

terbimbing dari guru langsung akan memudahkan siswa untuk memahami lebih lengkap. Interaksi

lebih natural juga didapatkan jika adanya diskusi, presentasi dilakukan langsung diantara sesama

siswa, bersama guru. Yang hal ini lebih menantang jika dilakukan pada pembelajaran online murni.

Page 7: Panduan Pembelajaran Hybrid

6 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

Disisi lain, pada pembelajaran online, waktu dan tempat belajar menjadi lebih fleksibel, sumber daya

materi, media dan bahan belajar dapat didapatkan dari berbagai sumber yang tak terbatas. Walaupun

butuhnya koneksi dan berbagai perangkat pendukung teknologi menjadi prasyarat terjadi

pembelajaran ini, kelebihan akses berbagai sumber, simulasi dan kecepatan asssessment dan

feedback menjadi kekuatan luar biasa besar yang dapat digunakan untuk akselerasi pembelajaran.

Pembelajaran hybrid, dengan kombinasi kelebihan dari dua moda tersebut, memiliki point besar pada

fleksibilitas, dalam waktu, proses belajar, bahan, dan bahkan sampe dengan evaluasi, akan

meningkatkan percepatan pembelajaran. Siswa dengan berbagai macam gaya belajar, baik visual,

auditori dan kinestetik akan dapat memilih cara, materi dan fleksibilitas yang pada akhirnya akan

membentuk “otonomi belajar” siswa.

Ilustrasi Pembelajaran Hybrid

Otonomi belajar mengambil peran pro-aktif dalam proses pembelajaran, menghasilkan gagasan dan

membantu dirinya memiliki kesempatan belajar, lebih dari sebuah reaksi berbagai rangsangan dari

guru. Jika hal ini tercipta pada pembelajaran pada siswa, maka siswa akan mendapatkan manfaat yang

luar biasa besar dari pembelajarannya, bahkan lebih besar dari pada “trigger” yang diberikan oleh

gurunya. Diantaranya :

a. Merancang goals sendiri terkait pembelajarannya, apa yang hendak ingin dikuasai, perdalam dan

menjadi pemahaman mendalam untuk dirinya,

Page 8: Panduan Pembelajaran Hybrid

7 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

b. Memiliki strategi mandiri terkait proses belajar apa yang paling “berdampak” bagi dirinya,

c. Dapat mengevaluasi proses yang berjalan, apakah efektif sesuai goals, ataukah belum,

d. Merevisi pendekatan secara mandiri agar lebih efektif dalam pengelolaan pembelajaran

Jika hal ini dimiliki oleh peserta belajar kita, maka belajar akan menjadi habit, untuk menjadi “long life

learner” (pembelajar sepanjang hayat) dalam kehidupannya hingga masa berikutnya nanti.

E. Merancang Lingkungan Hybrid Learning

Setelah pada halaman sebelumnya kita membahas tentang seberapa urgennya pembelajaran hybrid

kita lakukan sebagai opsi dalam pembelajaran kedepan. Pada bahasan ini akan kita urai bagaimana

cara implementasinya.

Untuk membahas “How to” nya, saya ijin bagi kedalam dua part, yakni membangun lingkungannya

terlebih dahulu, lalu berikutnya pada model-model nya.

Saya termasuk yang meyakini bahwa membangun lingkungan yang baik, akan berimplikasi pada lebih

mudahnya penerapan model yang relevan dan sesuai goals kita. Anggap saja anda sebagai chef, maka

jika goals anda adalah memasak makanan sehat dengan nutrisi yang baik, maka hal lain (sebelum

memasak), yang perlu disiapkan adalah wawasan dan pemahaman tentang nutrisi, semisal bahan-

bahan tertentu tidak boleh dimasak pada suhu diatas 100 derajat celcius. Alat dan bahan harus

higienis, bahkan sampai dengan pengelolaan asap kompor dan limbah Anda, masuk dan keluar pada

tempat yang semestinya.

Begitu juga dengan lingkungan Hybrid, maka penting bagi guru untuk menyiapkan apa saja

lingkungan terbaik membangun sistem ini. Agar lebih mudahnya, kita buat menjadi 5 step. Apa saja

itu ?

Page 9: Panduan Pembelajaran Hybrid

8 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

F. Step hybrid learning

1. Buat Goals pembelajaran, lalu breakdown “backward” (mundur– mulai dari hasil akhir)

sehingga terlihat relasi antara hasil akhir belajar, assessment, aktivitas pembelajaran dan

integrasi komponen di kelas tatap muka dan online.

Pada perencanaan backward, desain disusun mulai dari belakang, artinya mulai dari ending

pembelajaran, dilanjutkan dengan cara apa pengukurannya, kemudian dengan cara apa pembelajaran

akan dilakukan

Desain backward

Sebagai contoh pada silabus berikut

Contoh rencana silabus

Page 10: Panduan Pembelajaran Hybrid

9 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

Format Silabus

Bidang Studi :

Unit :

Kelas :

Semester :

Nama Guru :

N

O

STA

NDA

R

/Kom

peten

si Inti

KOM

PETE

NSI

DASA

R &

KOM

PETE

NSI

SMAR

T

MA

TER

I

INDI

KAT

OR

LOM A

f

L

JENIS

PENILAIAN Synchr

onous

Asynchronous

PT

M

Zo

om

PP

T ber

aud

io

vid

eo

Pod

cast

Pear

deck

bera

udio

Edpuzzl

e

Flipgrid

Padle

t

Lainny

a

tu

gas

U

H

P

TS

P

AS

Pada contoh silabus diatas, satu course outcome, akan mengahkan assessment (pengukuran hasil

belajar), yang berimplikasi pada Learning Activities (aktivitas pembelajaran) sampai dengan integrasi

antara aktivitas kelas dengan online nya.

Depok, ………..,20….

Guru Bidang Studi,

NIP:

Menyetujui,

Tanggal……………..……

Kepala Sekolah

_______________________

NIP:

SEKOLAH ISLAM TERPADU NURUL FIKRI

SILABUS PEMBELAJARAN

Diperiksa:

Tanggal:……………………….

Wakakur

NIP:

Page 11: Panduan Pembelajaran Hybrid

10 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

2. Petakan Materi Pada tahap ini penting untuk disiapkan bahwa sebagai guru, kita akan menyusun dengan lebih

terperinci tentang satuan materi sampai dengan akhir semester nanti, jika pendekatannya adalah

flipped classroom, maka silakan petakan mana yang akan disampaikan dalam kelas tatap muka,

mana juga yang akan disampaikan secara online.

Sebagai contoh seperti ini :

Contoh pembuatan mix-map peta materi dan desain penyampaiannya. Sumber : Oregon State

University.

Kita jabarkan contoh diatas sebagai berikut.

Pada lingkaran Face to Face (F2F), tentang “1. Course Introduction (CI)” masuk pada area tersebut,

artinya CI akan disampaikan secara tatap muka, setelah itu Anda perhatikan pada point “2.

Introduction to Retailing” bahkan hingga pada point 12, maka akan disampaikan dengan mode

Online (berada pada lingkaran Online). Bagaimana kompetensi/materi yang berada pada 3 lingkaran

sekaligus ?, sebagai contoh pada point “6. Customer Buying Behaviour” maka akan mendapatkan

gilirannya pada kelas tatap muka, dikuatkan melalui online dan tugas baca (masuk pada lingkaran

“Assigned Text book reading”).

Page 12: Panduan Pembelajaran Hybrid

11 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

3. Skenario media Ketika mix-map Anda telah selesai, sebenarnya langkah berikutnya adalah menyusun deliverynya,

menghantarkan agar sampai dengan efektif. Jika dalam dua pendekatan ini, saya memberikan

berbagai macam contoh sebagai berikut

contoh aktivitas yang bisa anda terapkan pada pendekatan tatap muka dan online

Pada sisi pendekatan tatap muka, lebih banyak kepada “proses belajar” dan synchronous nya,

sedangkan pada aktivitas Online, kekuatan nya ada pada assessment, yakni computer based test,

dilanjutkan semisal dengan analisis butir soal dan tindak lanjut bagi siswa yang aka nremedial ataupun

pengayaan. Walaupun juga disisi sebelah kanan, proses pembelajaran dinamis juga terbuka

kesempatan yang besar.

4. Tentukan model pembelajaran Pada step ke empat ini, saya mencontohkan (bersumber dari John Spencer) ada 5 model yang bisa

Anda terapkan pada konteks hybrid, yakni sebagai berikut

Page 13: Panduan Pembelajaran Hybrid

12 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

Contoh model pembelajaran. Sumber : John Spencer

Dimana pada model pertama dan kedua (Differentiated dan Multi Track) diperuntukkan untuk siswa

yang kebutuhan berada di rumah nya (PJJ) lebih lama/permanen sehingga tidak bisa sama sekali

datang ke sekolah, model ini biasanya karena kebutuhan daerah/orang tua/tinggal di tempat yang

jauh dengan sekolah.

Namun pada Split A/B Model, akan diberikan contoh Flipped classroom dan station rotation. Akan

diuraikan pada bab berikutnya.

5. Simulasikan Karena model-model ini bisa jadi adalah pengalaman pertama kali bagi guru-guru di sekolah kita

untuk menyelenggarakannya, sehingga diperlukan simulasi, dua hingga tiga kali (tergantung

kebutuhan) dengan piloting kepada guru-guru tertentu, jika memperoleh format yang memadai,

dilanjutkan dengan skala yang lebih besar.

Untuk menunjang keberhasilan simulasi ini, setidaknya kita memiliki komponen sebagai berikut

(tersedia dan siap)

• Perangkat TIK : webcam, koneksi internet, monitor, Zoom cloud meeting/WebEx/Google

Meet/Microsoft Team dan perangkat daring lainnya.

• Menentukan kelas (tempat) yang akan jadi model

• Memilih guru dan mapel yang akan jadi model

• Evaluasi dan perbaikan

• Penyiapan simulasi tahap berikutnya.

Jika 5 Step diatas sudah bisa kita siapkan, pembelajaran hybrid bisa kita lakukan, berikut ini juga bisa

menjadi alat bantu checklist kesiapan hybrid (sumber : Owl Labs)

Page 14: Panduan Pembelajaran Hybrid

13 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

G. Checklist kesiapan Pembelajaran Hybrid

Page 15: Panduan Pembelajaran Hybrid

14 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

Demikian uraian pada desain lingkungannya, semoga memberikan gambaran yang lebih jelas

tentang fase implementasinya.

Page 16: Panduan Pembelajaran Hybrid

15 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

H. Setup Kelas Hybrid Bagaimana setup kelas untuk penyiapan pembelajaran hybrid ?. Agar memiliki gambaran yang sama,

setidaknya ada beberapa perangkat yang dibutuhkan

1. Node Chairs : kursi untuk tempat duduk siswa sekaligus yang dapat difungsikan untuk

sambungan piranti laptop/tablet. Alat ini sebenarnya secara fungsional sama dengan kursi

biasa, namun memiliki tempat untuk dudukan tabletnya.

2. Rear monitor : Monitor untuk penampil presentasi di kelas

3. Cameras : Web camera di beberapa tempat

4. Mic/Speaker : untuk menangkap partisipasi suara siswa dan guru yang berada di kelas.

Sekaligus mengeluarkan suara dari siswa yang berada di rumah

5. Front Monitor : merupakan papan tulis yang memiliki fugnsi interaktif, yang dapat

memunculkan tulisan baik untuk siswa yang berada di kelas ataupun berada di rumah. Untuk

perangkat ini, dapat digantikan dengan papan tulis biasa, namun perlu ditambahkan kamera

yg menghadap kearah papan tulis.

Salah satu model kelas hybrid. sumber : https://media-and-learning.eu

Adapun untuk Nurul Fikri Boarding School Bogor, prototypenya tergambar seperti berikut.

Page 17: Panduan Pembelajaran Hybrid

16 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

Untuk ilustrasi lebih jelasnya bisa dilihat pada channel LRC NFBS (Learning Resources Center) pada link

https://youtu.be/STYEV88Acgg

Kemudian setelah setup kelasnya, langkah berikutnya adalah merancang bagaimana penerapan di

kelasnya ?.

I. Model Pembelajaran Hybrid

Tahapan berikutnya yang begitu juga pentingnya adalah menyiapkan model pembelajarannya, pada

fase ini diperlukan untuk para guru dalam menerapkannya di pembelajaran. Pada lingkungan belajar

(pada halaman sebelumnya) model ini masuk pada point ke empat.

John Spencer mengusulkan ada lima model pembelajaran hybrid yang bisa digunakan pada

pembelajaran, lima ini sebenarnya melihat konteks kebutuhan dan kekuatan yang dimiliki sebagai

kekhasan sekolah masing-masing. Seperti terjabar dalam table berikut

Model Pembelajaran Hybrid menurut John Spencer

Page 18: Panduan Pembelajaran Hybrid

17 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

1. Differentiated Model

Pada model ini guru berada di kelas dan siswa (PTM) ada di ruangan yang sama dengan guru. Di tempat

lain, siswa berada di rumah (PJJ) terhubung dengan koneksi internet dengan moda Synchronous

(berada pada waktu yang sama, namun beda tempat)

Kata kunci dari model ini adalah

(pertama) walapun siswa (PTM) berada pada tempat yang sama dengan guru, mereka tetap

menggunakan device (tablet atau laptop) yang terhubung dengan koneksi internet, sehingga siswa

yang berada di kelas dengan yang berada di rumah dapat berinteraksi secara langsung, menggunakan

aplikasi video conference yang disepakati. Dua tempat ini terhubung internet, guru memberikan

instruksi dari kelas, siswa yang berada di rumah (PTM) dapat menyimak dan mengikuti pembelajaran.

(kedua) dalam implementasinya, sekolah menggunakan Learning management system (LMS) contoh

: Google Classroom, Edmodo, Moodle dll untuk pengelolaan pembelajaran daringnya.

Model ini cocok digunakan untuk sekolah yang sebagian siswa nya dibatasi tidak bisa datang sama

sekali ke sekolah dengan berbagai alasan (orang tua tidak berkenan atau tempat yang jauh dari sisi

geografis).

Bagaimana contoh implementasi model pertama ini ?. Berikut diberikan bagaimana implementasinya.

Nomor bertanda kurung merupakan urutan agar lebih mudah dibaca.

Step Belajar Di rumah (PJJ) Di kelas (PTM)

Pendahuluan

(Warm-Up)

Siswa berada di rumah dan di kelas

membaca dan mendalami wacana/teks

yang diberikan melalui LMS.

(1)

Siswa di kelas dan di rumah diberikan

timer sehingga mereka tahu kapan

akan berhenti, disisi lain ini

merupakan kesempatan untuk

melakukan presensi (kehadiran). (2)

Arahan langsung

(Direct instruction)

Siswa yang berada di rumah diminta

menonton video rekaman, link bisa

disharekan melalui chat atau LMS.

Siswa lain yang mute agar bisa focus.

(3)

Di kelas, siswa diputarkan video yang

sama agar semua siswa dapat

menyimak. (4)

Praktek terbimbing

(Guided practice)

Di rumah, siswa bertanya melalui

Google Form ataupun didepan kelas,

microphone dioptimalkan sehingga

mereka mendengarkan dengan baik

proses diskusi yang berjalan. (6)

Siswa didalam kelas kumpul seperti

biasa (protocol jarak), mereka dapat

bertanya dan berdiskusi suatu topik

(5)

Page 19: Panduan Pembelajaran Hybrid

18 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

Praktek mandiri

(Independent

practice)

SIswa diskusi berkelompok

menggunakan break out room dan

berdiskusi masing-masing disana. (8)

Semua siswa berkelompok secara

mandiri untuk praktek dan

membahas materi.

(7)

Penutup (Closure) Setiap siswa dapat menuliskan pada

form yang disediakan jika ada

feedback/pertanyaan untuk menutup

semua aktivitas.

Setiap siswa dapat menuliskan pada

form yang disediakan jika ada

feedback/pertanyaan untuk

menutup semua aktivitas.

Pada model diatas, siswa PJJ dan PTM pada dasarnya diberikan kesempatan yang sama untuk belajar

dengan topik yang sama, yang berbeda hanya pada proses deliverynya. Pembelajaran di kelas dapat

ditransfer ke siswa PJJ, begitu juga disesi berbeda, PJJ dan PTM dapat melakukannya secara masing-

masing.

Selanjutnya, kita akan buat bagaimana jika pembelajaran dilandaskan dari project.

Amati Langkah-langkah berikut

Step Belajar Di rumah (PJJ) Di kelas (PTM)

Pendahuluan

(Warm-Up)

Siswa membaca arahan project dari

LMS

Siswa membaca arahan project dari

LMS

Arahan langsung

(Direct instruction)

Siswa yang berada di rumah diminta

menonton video rekaman, link bisa

disharekan melalui chat atau LMS.

Siswa lain yang mute agar bisa focus.

(1)

Di kelas, siswa diputarkan video yang

sama agar semua siswa dapat

menyimak (2).

Video ini merupakan penjelas

pendek terkait project yang akan

dilakukan, berupa Langkah-langkah

riset atau konsep kunci jika akan

ditautkan dengan project yang akan

dilakukan. Maksimal 5 menit. (2)

Pengerjaan Project Siswa bekerja dari rumah bekerja sama

dengan siswa yg lain (PJJ) menggunakan

alat kolaborasi berbasis IT, mereka

dapat menggunakan seperti google

sheet dan trello untuk saling cek

progress yang dilakukan, yang paling

penting tentukan tahapan yang jelas

dan deadline (3)

Siswa di kelas dapat bekerja dengan

sesame mereka, lakukan presentasi,

diskusi, jika diperlukan untuk disimak

oleh siswa yang PJJ, optimalkan

speaker dan web cam yang ada (4)

Page 20: Panduan Pembelajaran Hybrid

19 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

Penutup (Closure) Siswa melakukan refleksi pembelajaran

projectnya menggunakan online form

dan project management tools seperti

trello, google sheet dan google calendar

dan menentukan goals berikutnya

untuk esok hari.

Siswa melakukan refleksi

pembelajaran projectnya

menggunakan online form dan

project management tools seperti

trello, google sheet dan google

calendar dan menentukan goals

berikutnya untuk esok hari.

Tabel diatas merupakan salah satu contoh jika akan melakukan pembelajaran dengan pendekatan

project, jika dilakukan dengan efektif, model project based learning ini akan meningkatkan

kemampuan siswa dalam hal berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi dan problem solving dimana

selaras dengan pembelajaran HOTS dan abad 21.

Page 21: Panduan Pembelajaran Hybrid

20 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

2. Multi Track Model Kata kunci dari model ini adalah

(pertama) Siswa (PTM) berada pada tempat yang sama dengan guru, mereka tetap menggunakan

device (tablet atau laptop) yang terhubung dengan koneksi internet, sehingga siswa yang berada di

kelas dengan yang berada di rumah dapat berinteraksi secara langsung, menggunakan aplikasi video

conference yang disepakati. Dua tempat ini terhubung internet, guru memberikan instruksi dari

kelas, siswa yang berada di rumah (PTM) dapat menyimak dan mengikuti pembelajaran.

(kedua) Konsep penting model ini sebenarnya adalah menyediakan track yang berbeda antara PJJ

dan PTM. Sehingga mengandaikan mereka seolah-olah memiliki dua kelas yang terpisah. Siswa

dibuat kelompok versi PJJ, dan kelompok versi PTM, masing-masing versi saling terpisah satu sama

lain.

(ketiga) Dalam implementasinya, sekolah menggunakan Learning management system (LMS) contoh

: Google Classroom, Edmodo, Moodle dll untuk pengelolaan pembelajaran daringnya.

(keempat) Perhatian guru pada mode ini memungkinkan untuk berganti/bertukar dibatasi pada hari

pertemuan.

Selanjutnya bagaimana penerapan pada mode ini ?. berikut merupakan contoh implementasinya.

Langkah belajar Di rumah (PJJ) Di kelas (PTM)

Pendahuluan Masing-masing siswa dibentuk

kelompok terpisah, PJJ sendiri, PTM

sendiri.

Orientasi pembelajaran

disampaikan pada masing-masing

mode.

===

Semua siswa login pada LMS dan

kelompok nya masing-masing,

mengikuti proses diskusi (tanya dan

jawab).

(1)

Masing-masing siswa dibentuk kelompok

terpisah, PJJ sendiri, PTM sendiri.

Orientasi pembelajaran disampaikan

pada masing-masing mode.

===

Untuk kelompok PTM video dapat

ditayangkan melalui depan kelas.

Point penting dianalisis dan telaah disesi

pertemuan tersebut

(2)

Arahan langsung Siswa pada kelompok PJJ diberikan

link video sumber untuk ditelaah

dan analisis, dan diberikan acuan

point penting.

Kelas dan kelompok PJJ dihari

tersebut diberikan kesempatan

Proses interaktif lebih banyak pada

proses belajar di kelas. Diskusi, tanya

jawab, dan interaksi lainnya

(4)

Page 22: Panduan Pembelajaran Hybrid

21 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

untuk menjawab, waktu lebih

fleksibel (masih dihari yang sama)

(3)

Praktek terbimbing Dihari berikutnya, merupakan

giliran focus guru kepada kelas

yang berada pada kelompok PJJ.

Refleksi dan interaksi dilakukan

dengan mode online.

(5)

Pada kelas PTM, siswa diberikan

kesempatan untuk menelaah bahan

untuk diskusi antar kelompok dan

presentasi. Pada tahap ini penting untuk

memberikan tantangan kasus yang

membutuhkan pemahaman mendalam.

(6)

Praktek mandiri Menyelesaikan proses yang sudah

berjalan, diselesaikan dengan

report progress pengerjaan.

Pada kelas PJJ dapat dilakukan

synchronous maupun

asynchronous, menggunakan tools

kolaboratif.

(8)

Menyelesaikan proses yang sudah

berjalan, diselesaikan dengan report

progress pengerjaan.

(7)

Page 23: Panduan Pembelajaran Hybrid

22 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

3. The Split A/B Model Kata kunci dari model ini adalah

(pertama) Model ini diperuntukkan untuk sekolah atau kelas yang memungkinkan untuk

penyelenggaraan Tatap Muka secara terbatas, sehingga dalam pelaksanaan pembelajarannya ada sesi

tatap muka dan jarak jauh pada masing-masing kelompok.

(kedua) Siswa dibagi menjadi dua kelompok grup besar (flipped) tiga grup pada (rotation), masing-

masing memiliki penjadwalan online PJJ dan PTM secara bergiliran

(ketiga) Pada pertemuan online digunakan untuk pendalaman materi bagi siswa : membaca, telaah,

resume, quiz, tugas dan pendalaman lainnya. Sedangkan pada tatap muka digunakan untuk

konfirmasi dan klarifikasi materi.

(keempat) Perhatian guru pada mode ini memungkinkan untuk berganti/bertukar dibatasi pada hari

pertemuan.

3. 1 Flipped Classroom Pada model ini, perhatian guru berada pada dua waktu yang berbeda, saat PJJ siswa diberikan

orientasi terhadap materi yang akan dipelajari, sumber dan bahan yang sudah disiapkan dan dapat

diakses pada LMS, sehingga siswa dapat membaca, telaah, mendalami dan mengerjakan komponen

tes yang telah disiapkan oleh guru. Kemudian pada saat PTM, tugas guru adalah melakukan konfirmasi

dan klarifikasi, pada saaat PTM inilah saatnya para siswa bertanya tentang banyak hal yang telah

dipelajari secara mandiri. Pada saat PTM, dalam rangka mengecek pemahaman siswa, guru juga dapat

memberikan penugasan untuk praktek atau project.

Gambar umum penerapan Flipped

Page 24: Panduan Pembelajaran Hybrid

23 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

Tahapan yang dilakukan

Saat belajar dari rumah (PJJ) :

Page 25: Panduan Pembelajaran Hybrid

24 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

Contoh penjadwalan pada Split A/B Model (Flipped )

Group Before

session start

M T W Th Fr

A Orientation

and

Supply

material

Online Classroom Online Classroom Reviewing,

Seminary

Online Class,

Home room

Teacher.

B Classroom Online Classroom Online

3. 2 Rotation Station Kata kunci dari model ini adalah

(pertama) Model ini diperuntukkan untuk sekolah atau kelas yang memungkinkan untuk

penyelenggaraan Tatap Muka secara terbatas, sehingga dalam pelaksanaan pembelajarannya ada sesi

tatap muka dan jarak jauh pada masing-masing kelompok.

(kedua) Siswa dibagi menjadi dua kelompok grup besar (flipped) tiga grup pada (rotation), masing-

masing memiliki penjadwalan online PJJ dan PTM secara bergiliran

(ketiga) Pada pertemuan online digunakan untuk pendalaman materi bagi siswa : membaca, telaah,

resume, quiz, tugas dan pendalaman lainnya. Sedangkan pada tatap muka digunakan untuk

konfirmasi dan klarifikasi materi.

(keempat) Perhatian guru pada mode ini memungkinkan untuk berganti/bertukar dibatasi pada hari

pertemuan.

Page 26: Panduan Pembelajaran Hybrid

25 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

Page 27: Panduan Pembelajaran Hybrid

26 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

Berikut merupakan contoh penjadwalannya, bisa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sekolah

Group M T W Th F

1 TL Online Offline TL Online

2 Online Offline TL Online Offline

3 Offline TL Online Offline TL

Bagaimana guru menyiapkannya ?, berikut merupakan contoh scenario ditiap station yang terjabarkan

pada instruksi dan arahan per grupnya.

Page 28: Panduan Pembelajaran Hybrid

27 Panduan Pembelajaran Hybrid | Nurul Fikri Boarding School Bogor

Penutup

Dokumen penyiapan pembelajaran hybrid ini dirancang, dibuat dan dikembangkan berbasis

kebutuhan, baik dalam konteks kewilayahan ataupun waktu yang masih berubah-ubah tergantung

situasi perkembangan covid 19 dan arahan pemerintah.

Semoga membantu penyiapan kita dalam pelaksanaan pembelajaran yang tetap bermutu ditengah

keterbatasan.

Akhir kata, saran dan masukan dari pembaca tetap kami tunggu dalam perbaikan berikutnya. Terima

kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb.