poligon acara 1

5
ACARA I : MEMILIH TDT SEBAGAI TITIK IKATAN Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 2 Oktober 2014 Lokasi : Padukuhan Cokrowijayan Desa Banyuraden A. Dasar Teori Pengukuran titik kontrol menetapkan kedudukan – kedudukan tugu acuan horisontal dan vertikal secara seksama yang berlaku sebagai dasar titik awal atau pengecekan pengukuran – pengukuran lebih rendah guna proyek – proyek seperti pemetaan topografik dan hidrografik dan lainnya. Terdapat dua jenis umum pengukuran titik kontraol yaitu titik kontrol horisontal dan titik kontrol vertikal. Pengukuran horisontal pada areal – areal luas niasanya menetapkan lintang dan bujur geodetik stasiun – stasiun. Dari harga – harga ini dapat dihitung koordinat bidang tegak lurus, biasanya dalam sistem koordinat bidang negara bagian atau UTM. Prosedur – prosedur lapangan yang dipakai dalam pengukuran titik kontrol horisontal adalah triangluasi, pengukuran poligon saksana, trilaterasi, dan gabungan metode – metode dasar ini. Adapun pengukuran titik kontrol vertikal merupakan elevasi untuk jaringan tugu – tugu yang disebut dengan titik tetap tugu. Dalam memenuhi berbagai kebutuhan para juru ukur, insinyur dan ilmuwan lokal, pemerintah federal telah menetapkan sebuah Jaringan Titik Kontrol Nasional yang terdiri lebih dari 250.000 buah tugu 1

Upload: rhzqhyma

Post on 17-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

ACARA I : MEMILIH TDT SEBAGAI TITIK IKATAN

Hari dan Tanggal Pelaksanaan: Kamis, 2 Oktober 2014Lokasi: Padukuhan Cokrowijayan Desa Banyuraden

A. Dasar Teori

Pengukuran titik kontrol menetapkan kedudukan kedudukan tugu acuan horisontal dan vertikal secara seksama yang berlaku sebagai dasar titik awal atau pengecekan pengukuran pengukuran lebih rendah guna proyek proyek seperti pemetaan topografik dan hidrografik dan lainnya.Terdapat dua jenis umum pengukuran titik kontraol yaitu titik kontrol horisontal dan titik kontrol vertikal. Pengukuran horisontal pada areal areal luas niasanya menetapkan lintang dan bujur geodetik stasiun stasiun. Dari harga harga ini dapat dihitung koordinat bidang tegak lurus, biasanya dalam sistem koordinat bidang negara bagian atau UTM. Prosedur prosedur lapangan yang dipakai dalam pengukuran titik kontrol horisontal adalah triangluasi, pengukuran poligon saksana, trilaterasi, dan gabungan metode metode dasar ini. Adapun pengukuran titik kontrol vertikal merupakan elevasi untuk jaringan tugu tugu yang disebut dengan titik tetap tugu. Dalam memenuhi berbagai kebutuhan para juru ukur, insinyur dan ilmuwan lokal, pemerintah federal telah menetapkan sebuah Jaringan Titik Kontrol Nasional yang terdiri lebih dari 250.000 buah tugu titik kontrol horisontal dan dikra kira 500.000 buah titik tetap duga di seluruh Amerika Serikat. Jaringan Titik Kontrol Nasional terbagi menjadi horisontal dan vertikal. Semua titik kontrol dalam masing masing bagian diklasifikasikan menurut tingkat yang berdasarkan pada tujuan dan peringkat ketelitian. Untuk memperoleh manfaat maksimum dari pengukuran pengukuran titik kontrol semua stasiun dan titik tetap juga ditempatkan pada lokasi lokasi yang menguntungkan pemakai berikutnya, dan dilengkapi dengan penjelasan penjelasan cukup. Titik titik kontrol ini harus dinyatakan dengan tugu tugu tetap untuk menjamin agar mudah dicari kembali oleh para pemakai di kemudian hari.

Hirariki titik kontrol dalam Jaringan Titik Kontrol Horisontal Nasional, dari peringkat tertinggi sampai terendah adalah sebagai berikut : Titik Kontrol Primer Titik Kontrol Primer terdiri atas busur busur triangulasi barta timur yang berselang kira kira 100 km, dipotong oleh busur busur utara selatan dengan selang yang sama. Disamping triangulasi, telah dipakai poligon trialetarasi dan yang lebih mutakhir adalah metode doppler. Titik titik kontrol primer ditetapkan dengan metode metode orde pertama. Titik Kontrol SekunderTitik Kontrol Sekunder merapatkan jaringan dalm wilayah yang dibatasi oleh titik kontrol primer, terutama di wilayah wilayah yang tanahnya berharga tinggi. Pengukuran titik kontrol sekunder dilaksanakan menurut pembakuan orde kedua, kelas I; memakai triangulasi, poligon, dan trilaterasi; dan diratakan serentak dengan jaringan primer sehingga memperkuatnya; Titik Kontrol PelengkapTitik Kontrol Pelengkap secara umum bertujuan merapatkan titik kontrol antara jaringan primer di wilayah wilayah yang belum banyak berkembang. Pengukuran titik kontrol pelengkap berawal pada stasiun stasiun jaringan primer dan kadang kadang sekunder, sedangkan pelaksanaannya menurut pembakuan orde kedua, kelas. Titik Kontrol LokalTitik Kontrol Lokal merupakan titik titik acuan untuk proyek proyek konstruksi lokal dan pemetaan topografik skala kecil. Pengukuran pengukuran ini diikatkan pada tugu tugu titik kontrol yang ordenya lebih tinggi dan tergantung pada persyaratan ketelitiannya dapat berupa orde ketiga kelas I, atau orde ketiga kelas II. Titik Dasar Teknik yang berfungsi sebagai titik ikatan adalah titik yang mempunyai koordinat yang diperoleh dari suatu pengukuran dan perhitungan dalam suatu sistem tertentu yang berfungsi sebagai titik kontrol atau titik ikat untuk keperluan pengukuran dan rekonstruksi batas (pasal. 1 butir 13 PP No.24/1997). Titik dasar teknik dilaksanakan berdasarkan kerapatan dan dibedakan atas orde 0,1,2,3,4 serta titik dasar teknik perapatan. Pemasangan titik dasar teknik orde 0 dan 1 dilaksanakan oleh Bakosurtanal sedangkan orde 2,3,4 dan titik dasar teknik perapatan dilaksanakan oleh Badan Pertanahan Nasional.

B. Prosedur KerjaLangkah langkah yang dilaksanakan dalam memilih TDT sebagai titik ikatan diantaranya :1. Melakukan survey lokasi wilayah pengukuran yang akan dilaksanakan;2. Mencari dan menentukan 3 Titik Dasar Teknik yang ada di sekitar lokasi pengukuran untuk digunakan sebagai titik ikatan;3. Melakukan pengecekan atas kebenaran posisi Titik Dasar Teknik dengan cara mengukur jaraknya terhadap Titik Dasar Teknik sekitar yang sekiranya masih baik;4. Titik Dasar Teknik yang digunakan haruslah dalam kondisi baik fisiknya, tidak terhalang dengan sesuatu apapun diatasnya dan berada dalam tempat yang aman untuk dapat dilakukan pengukuran;5. Mencatat Titik Dasar Teknik yang telah ditentukan untuk digunakan sebagai titik ikatan dan mencari nilai koordinatnya. Jika diperlukan, lakukan dokumentasi berupa foto pada Titik Dasar Teknik yang akan digunakan.Adapun alat dan Bahan yang digunakan diantaranya :1. Peta Dasar sebagai data awal mengenai lokasi dari pengukuran2. Buku Tugu3. Ball point dan peralatan tulis lainnya4. Kamera ( jika diperlukan).

1