pola pengasuhan dan perlindungan anak di taman...

107
POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN ANAK SEJAHTERA (TAS) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh: FATMAWATI NIM:107054102679 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011  

Upload: truonghuong

Post on 10-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI

TAMAN ANAK SEJAHTERA (TAS)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh:

FATMAWATI

NIM:107054102679

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

 

Page 2: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI

TAMAN ANAK SEJAHTERA (TAS)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh:

FATMAWATI

NIM:107054102679

Dibawah Bimbingan

Ismet Firdaus, Msi.

NIP: 150411196

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

 

Page 3: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN

ANAK DI TAMAN ANAK SEJAHTERA (TAS) telah diujikan dalam sidang

munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Pada tanggal 16 Juni 2011. skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kesejahteraan Sosial Islam

(S.Sos.I) pada Program Studi Kesejahteraan Sosial.

Jakarta, 16 Juni 2011

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Drs. Wahidin Saputra, M.Ag Ahmad Zaky, Msi

NIP. 19700903 199603 1 001 NIP.150411158

Penguji I Penguji II

Siti Nafsiyah, MSW. Nurhayati N, MSi

NIP. 19740101 200112 2003 NIP. 150289775

Pembimbing

Ismet Firdaus, Msi.

NIP 150411196

 

Page 4: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu penyataan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, Juni 2011

Fatmawati

 

Page 5: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

i

ABSTRAK

Fatmawati

Pola Pengasuhan dan Perlindungan Anak di Taman Anak Sejahtera.

Anak sebagai bagian dari investasi bangsa, tidak hanya dipandang sebagai

kelompok di bawah umur yang mesti segala kebutuhannya baik dari segi fisik,

mental dan sosial terpenuhi, melaikan lebih dari pada itu, anak merupakan bagian

dari anggota masyarakat yang harus mendapatkan pengasuhan, perlindungan dan

menerima atau mendapatkan hak-haknya sebagai anak. Oleh karena itu mestinya

anak senantiasa dijaga, dirawat, dilindungi sehingga anak ini menjadi tunas-tunas

bangsa bagi generasi muda yang akan datang dan menjadi penerus perjuangan

bangsa Indonesia. Hal inilah yang membuat penulis tertarik kenapa mengambil

judul yang berkaitan dengan pembelajaran anak bangsa yang dikelola oleh salah

satu lembaga nasional, Kementerian Sosial Republik Indonesia, yakni “Pola

Pengasuhan dan Perlindungan Anak di Taman Anak Sejahtera (TAS).

Maka, secara umum dalam penulisan ini saya merumuskan dua persoalan

saja, yakni terkait dengan bagaimana proses pembelajaran dan pola asuh beserta

perlindungan yang diterapkan di Taman Anak Sejahtera tersebut.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan jenis

penelitian deskriptif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan melalui

wawancara, observasi, dan studi dokumen, di mana yang menjadi informan kunci

dalam penelitian ini adalah para pengurus serta klien-klien itu sendiri.

Dari hasil penelitian, maka diperoleh data bahwa setiap anak tanpa

terkecuali, harus terpenuhi hak-haknya. Hak untuk mempertahankan

kelangsungan hidup, tumbuh kembang, serta memperoleh perlindungan agar

terhindar dari diskriminasi dan eksploitasi. Anak memiliki hak untuk didengar

partisipasinya untuk meraih sebuah cita-cita atau tujuan meraih masa depan. Salah

satu langkah untuk mewujudkannya adalah dengan cara melakukan pengasuhan,

pembinaan, pendampingan, perawatan, pendidikan dan perlindungan bagi anak.

Dengan diterapkannya pola asuh yang demokratis anak bisa lahir menjadi pribadi

yang mandiri, periang, terbuka,bertanggung jawab, mudah bergaul, jujur, disiplin,

serta tumbuh kembang secara maksimal. Sehingga dengan demikian anak tidak

merasa canggung setelah mereka melanjutkanya ke jenjang yang lebih tinggi dan

mudah bersosialisasi dengan lingkungan yang baru.

 

Page 6: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

ii

KATA PENGANTAR

Tengadah jemari ke hadirat Ilahi Robbi, terucap untaian kata nan suci yang

penuh makna dari lubuk hati yang paling dalam “Alhamdulillahi Robbil „Alamin”

sebagai ungkapan rasa syukur yang ikhlas sebagai wujud penghambaan diri

kepada Zat Yang Maha Agung tempat mengembalikan segala urusan. Karena atas

rahmah, hidayah dan inayah-Nyalah penulis dapat merampungkan skripsi ini.

Shalawat beriring salam tak lupa penulis limpahkan kepada Rasulullah

saw, penghulu para nabi, suri tauladan bagi umatnya yang membawa ajaran Islam

sebagai rahmatan lil’alamain.

Penulis menyadari sepenuh hati bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan baik dari segi materi,

pembahasan maupun tata bahasa. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan

kemampuan penulis yang masih perlu mengisi diri dengan ilmu pengetahuan.

Untuk itu, kritik dan saran yang bertujuan membangun sungguh merupakan

masukan bagi penulis demi kesempurnaan skripsi ini.

Skripsi ini adalah buah ketulusan dan keiklasan dari berbagai pihak.

Terima kasih yang tulus penulis ucapakan kepada pihak-pihak yang membantu,

membimbing dan memotivasi penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat, M.A. selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

 

Page 7: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

iii

3. Ibu Siti Nafsiah, MSW, selaku ketua program studi Kesejahteraan Sosial

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas arahan dan dukungannya.

4. Bapak Ahmad Zaky, M.Si selaku sekretaris Jurusan Kesejahteraan Sosial

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terima kasih atas dukungan dan

bantuannya.

5. Bapak Ismet Firdaus, M. Si, selaku pembimbing skripsi penulis yang telah

membimbing, meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk penulis

dalam menyusun skripsi.

6. Bapak dan ibu dosen yang telah mendidik penulis dengan berbagai disiplin

ilmu pengetahuan yang bermamfaat.

7. Kepada ibu Ike Koestika, sebagai Ketua Taman Anak Sejahtera (TAS)

yang telah memberikan ijin menjalankan praktikum di Taman Anak

Sejahtera sekaligus penulis menyelesaikan skripsi ini dengan lancar tanpa

suatu hambatan yang berarti. Dan juga seluruh jajaran pengasuh dan

pendidik, di mana penulis banyak mengambil pelajaran. Semoga beliau

diberikan kelancaran dalam segala hal serta selalu di lindungi Allah SAW.

8. Ayah handa (almarhum) dan ibunda, Nursiah yang telah melimpahkan

kasih sayangnya tiada henti, yang selalu berdoa, membimbing dan

mengarahkan penulis dalam menjalani kehidupan ini. Beliau tidak pernah

merasakan bangku perkuliahan tetapi beliau tahu pentingnya pendidikan

bagi penulis. Untuk merekalah pengamdian penulis akan tertuju, setelah

pengabdian kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

 

Page 8: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

iv

9. Kakakku yang tersayang, yang berada di Aceh Tengah, Palembang,

Jakarta, Bahrain dan Amerika Serikat, terima kasih atas doa, dukungan

dan pengarahan serta selalu memberikan semangat yang selalu membuat

penulis berjuang dan berjuang dalam menjalani hidup ini hingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

10. Ahmad Anwar yang selalu mendampingi penulis baik sedih maupun

senang.

11. Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik yang ada

di Taman Anak Sejahtera yang tidak disebut namanya satu persatu, terima

kasih atas dukungan, arahan, saran dan doanya. Semoga beliau-beliau ini

dimudahkan rizkinya dan sehat selalu.

12. Kepada semua anak yang ada di Taman Anak Sejahtera yang selalu

membuat penulis selalu ceria.

13. Pimpinan perpustakaan, para staf dan para karyawan, baik perpustakaan

utama UIN Syarif Hidayatullah maupun perpustakaan Fakultas Dakwah

dan Komunikasi yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

14. Teman-teman di jurusan Kesejahteraan Sosial (Kesos) Angkatan 2007

yang tidak bisa disebutkan satu persatu namanya, terima kasih atas

dukungannya dan rasa humornya, yang membuat penulis selalu

termotivasi dalam belajar.

15. Kepada Mifta, Nadia, Ika, Iin, Andre, Konita yang memberikan dukungan

moril.

 

Page 9: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

v

16. Kepada teman-teman Karang Taruna Sawangan: Atik, Nisa, Rahmat, Adi,

dan April, terimakasih atas dukungannya.

17. Kepada (kakak-kakakku) yang tersayang kak Akmal, kak Mustafa, Hesti,

Nanda, Aci, Febi, Nia, Dita, Johan dan Ayat, terima kasih atas dukungan,

arahan dan humornya yang selalu membuat penulis selalu termotivasi

dalam penulisan skripsi ini.

Sebagai kata akhir, penulis hanya berharap semoga skripsi ini bermanfaat

bagi pembaca pada umumnya, dan guru-guru atau pengasuh-pengasuh

juga perlindungan anak khususnya. Penutup, sesegala kebaikan hanya

milik Allah dan segala kehilafan hanyalah milik penulis, sekian dan terima

kasih.

Jakarta, 07 Juni 2011

Fatmawati

 

Page 10: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................. 3

C. Tujuan Penelitian .............................................................. 4

D. Mamfaat penelitian............................................................. 4

E. Tinjauan Pustaka ................................................................ 5

F. Sistematika Penulisan ........................................................ 5

BAB II. KAJIAN TEORITIS

A. Pengertian Pola................................................................... 7

B. Pengasuhan ......................................................................... 7

C. Perlindungan ...................................................................... 12

D. Anak ................................................................................... 17

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian......................................... 18

B. Tehnik Pengumpulan Data ................................................. 19

C. Sumber Data ....................................................................... 21

D. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 21

E. Subyek, Informan dan Obyek Peneliti ............................... 22

F. Tehnik Analisa Data ........................................................... 23

G. Tehnik Keabsahan Data ..................................................... 24

 

Page 11: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

vii

H. Tehnik Penulisan ................................................................ 25

I. Tinjauan Pustaka ................................................................ 25

BAB IV. TEMUAN DAN ANALISA DATA

A. Gambaran Umum Lembaga

1. Sejarah Singkat Berdirinya Taman Anak Sejahtera ..... 27

2. Visi dan Misi Taman Anak Sejahtera .......................... 28

3. Struktur Organisasi ...................................................... 29

4. Kegiatan Taman Anak Sejahtera .................................. 32

5. Jaringan Kerjasama ..................................................... 34

6. Pendanaan Taman Anak Sejahtera ............................... 34

7. Sarana dan Prasarana Taman Anak .............................. 35

8. Data Anak Asuh ........................................................... 36

9. Data Karyawan ............................................................. 38

10. Mekanisme Penerimaan Anak di Taman Anak Sejahtera 39

B. POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN

ANAK DI TAMAN ANAK SEJAHTERA (TAS)

B. 1. Pola Asuh Taman Anak Sejahtera ............................. 43

B. 2. Proses Pelaksanaan Belajar Sambil Bermain di TAS 49

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................... 61

B. Saran ................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 64

 

Page 12: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kegiatan Taman Anak Sejahtera

2. Pendanaan Taman Anak Sejahtera

3. Pertanyaan dan Hasil Wawancara Peneliti

4. Galeri Foto Berbagai Aktifitas di TAS

 

Page 13: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

ix

DAFTAR TABEL

1. Subjek Penelitian

2. Data Anak Asuh Ruang Apel

3. Data Anak Asuh Ruang Transportasi

4. Data Anak Asuh Ruang Animal

5. Data Nama-nama Karyawan

 

Page 14: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

x

DAFTAR SINGKATAN

- AIDS : Acquired Immunodeficiency Syndrome

- CeQDA : Center for Quality Development and Assurnce

- KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia

- KEMENSOS : Kementerian Sosial

- NAEYC : The National Asosiation for Education of Young Children

- SD : Sekolah Dasar

- TAS : Taman Anak Sejahtera

- TK : Taman Kanank-kanak

- TPA : Taman Pendidikan Anak

- PAUD : Taman Pendidikan Usia Dini

- PN : Pegaawai Negeri

 

Page 15: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Keluarga dalam hal pengasuhan dan perlindungan anak mempunyai

tempat, fungsi dan peranan, yang strategis, terutama ibu. Di mana ia merupakan

fondasi pertama untuk membangun sebuah keluarga. Ia memiliki peran yang

sangat penting, yang tidak dapat digantikan oleh orang lain sebagai pengasuh

anak-anaknya. Selain itu ibu memiliki keutamaan yang besar dalam masyarakat.

Sebab ia melaksanakan tugas-tugasnya yanng sangat besar pula. Yang mana dapat

diungkapkan, bahwa keluarga adalah inti masyarakat, dan ibu adalah inti

keluarga.1

Cepatnya perubahan tatanan sosial budaya pada era modern dan

industri di antaranya ditandai dengan terjadinya pergeseran peran dan fungsi

keluarga. Ibu tidak lagi hanya berfungsi sebagai pendamping suami dan pengasuh

anak tetapi juga berfungsi sebagai pencari nafkah, membantu suami dalam

memenuhi kebutuhan keluarga. Dengan kondisi tersebut anak harus berpisah

dengan kedua orang tuanya.2 Hal ini menimbulkan berbagai dampak negatif, bagi

anak-anak sehingga generasi masa depan menjadi terancam. Maka banyaknya

kasus kenakalan remaja, perkelahian antar pelajar, pergaulan bebas, kecanduan

1 Ibnu Mustafa, Keluarga Islam Menyongsong Abad 21, (Bandung: Penerbit Al-Bayan, 2003), h.

98. 2 Departemen Sosial Republik Indonesia, Pedoman Prangkat Belajar Persepsi Gerak Tiga

Demensi untuk Petugas TPA dan Kelompok Bermain , (Jakarta: Direktorat Pelayanan Sosial

Anak, Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Departemen Sosial RI, 2007), h. 1.

 

Page 16: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

2

narkoba dan miras. ini membuktikan semakin rapuhnya ikatan keluarga masa

kini dan rapuhnya pribadi-pribadi manusia. 3

Bukan hanya itu saja, banyaknya kasus perceraian orang tua,

penelantaran anak, traffiking, tindak kekerasan dan kasus-kasus lain sebagainya

membuat permasalahan anak menjadi semakin kompleks di Indonesia. ini semua

memberi sinyal kepada kita semua, bahwa terdapat situasi patologis di masyarakat

yang diakibatkan oleh pengaruh perubahan secara signifikan dalam berbagai

bidang. 4

Semakin banyak anak yang dirawat oleh ibu pengganti atau dititipkan

di tempat penitipan dengan alasan tekanan ekonomi dan sosial, hal ini

menyebabkan semakin sedikitnya para ibu yang bisa tinggal di rumah sepanjang

hari.

Maka pada hakekatnya anak bukan saja sebagai harta kekayaan bagi

orang tuanya, tetapi juga sekaligus harta bagi masa depan suatu bangsa. Suatu

bangsa akan memperoleh harta yang tidak ternilai jika memiliki anak-anak yang

sehat, cerdas, dan berkualitas. Oleh karena itu menjadi sebuah tanggung jawab

besar bagi kita semua untuk mewariskan suatu generasi anak-anak yang akan

menyelamatkan bangsa pada beberapa dekade yang akan datang. Dengan

demikian anak merupakan kain putih bersih tampa noda. Mereka akan menjadi

lebih bersih, apabila keluarga dan lingkungan masyarakat ikut menjaganya. Begitu

pula semua anak yang dilahirkan dalam keadaan suci bersih tampa noda. Mereka

3 Ibnu Mustafa, Keluarga Islam Menyongsong Abad 21, (Bandung: Penerbit Al-Bayan, 2003),

h.23. 4 Kementerian Sosial Republik Indonesia, Bulletin Info Care (Peduli, Berbagi dan Melindungi),

(Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, 2010), edisi ketujuh, h. 22.

 

Page 17: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

3

akan cerdas bila mendapat dukungan dari keluarga, lingkungan, masyarakat dan

pemerintah.5

Anak sebagai bagian dari investasi bangsa, tidak hanya dipandang

sebagai kelompok umur yang harus dipenuhi segala kebutuhannya baik dari segi

fisik, mental dan sosial, melainkan lebih dari pada itu, anak merupakan bagian

dari anggota yang harus mendapatkan perlindungan dan menerima haknya.

Maka dari itu faktor lingkungan memang sangat mempengaruhi

perkembangan jiwa anak, tetapi orang tua terutama ibu jauh lebih

mempengaruhinya. Tata pola pendidikan yang salah dan ketidak mengertian

dalam mengasuh dan mendidik anak akan berakibat fatal terhadap anak.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis

tertarik untuk meneliti mengenai “Pola Pengasuhan dan Perlindungan Anak di

Taman Anak Sejahtera (TAS)”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar tidak terjadi kesalah pahaman dan pelebaran pembahasan maka

penulis mencoba memfokuskan permasalahan hanya pada pola

pengasuhan dan perlindungan anak.

2. Perumusan Masalah

Menyadari kekurangan penulis dalam berbagai hal, maka penelitian ini

penulis batasi pada:

a. Bagaimana proses pelaksanaan pendidikan di Taman Anak Sejahtera ?

5 Majalah Penyuluhan Sosial, Sinar, Anak-Anak adalah Penerus Bangsa, ( Jakarta: PUSPENSOS

 

Page 18: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

4

b. Bagaimana pola pengasuhan dan perlindungan anak di Taman Anak

Sejahtera (TAS)?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Proses pelaksanaan pendidikan di Taman Anak

Sejahtera (TAS).

2. Untuk mengetahui pola pengasuhan dan perlindungan anak di Taman

Anak Sejahtera (TAS).

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

a. Memberikan sumbanga pengetahuan mengenai pendidikan bagi anak-

anak yang ada di Taman Anak Sejahtera (TAS).

b. Memberikan sumbangan pengetahuan bagi konpetensi pekerja sosial di

bidang pelayanan sosial khususnya yang berkaitan dengan pelayanan

sosial bagi anak .

2. Manfaat Praktis

a. Untuk menambah wawasan bagi para pembaca umumnya dan bagi

penulis khususnya dan para calon pekerja sosial agar mendapat

gamabaran umum tentang proses pelaksanaan pendidikan dan pola

pengasuhan dan perlindungan anak di Taman Anak Sejahtera (TAS).

Departemen Sosial RI, 2009), edisi kedua, h. 3.

 

Page 19: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

5

b. Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi pembuat kebijakan

kesejahteraan sosial khususnya yang berkaitan dengan perlindungan

anak.

c. Merupakan masukan untuk penelitian-penelitian lebih lanjut,

khususnya penelitian terapan yang berkaitan dengan masalah

perlindungan.

E. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan tinjauan atas kepustakaan (literature)

yang berkaitan dengan topik pembahasan penelitian yang dilakukan pada

penulisan skripsi ini. Tinjauan pustaka digunakan sebagai acuan untuk

membantu dan mengetahui dengan jelas penelitian skripsi ini, penulis

menggunakan literature beberapa skripsi.

F. Sistimatika Penulisan.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan penelitian, mamfaat penelitian, tinjauan pustaka

dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORITIS

Bab ini mengemukakan tentang pengertian Pola, Pengasuhan,

Perlindungan dan Anak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang Metodologi Penelitian, Jenis Penelitian,

Tehnik Pengumpulan Data, Sumber Data, Tempat dan Waktu Penelitian,

 

Page 20: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

6

Subyek Informan dan Obyek Penelitian, Tehnik Analisa Data, Tehnik

Keabsahan Data, Tehnik Penulisan serta Tinjauan Pustaka.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA

Bab ini menjelaskan tentang gambaran lembaga yang terdiri dari,

pertama Sejarah Singkat Taman Anak Sejahtera, Visi dan Misi, Struktur

Organisasi, Kegiatan Taman Anak Sejahtera, Jaringan Kerjasama, Pendanaan

Taman Anak Sejahtera, Sarana dan Prasarana Taman Anak Sejahtera (TAS),

Data Anak Asuh, Data Karyawan serta Mekanisme Penerimaan Anak di

Taman Anak Sejahtera (TAS). Kedua, Temuan dan Analisa Data Pola

Pengasuhan dan Perlindungan Anak di Taman Anak Sejahtera (TAS).

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi : Kesimpulan dan Saran-saran.

 

Page 21: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

7

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Pengertian Pola

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “pola” berarti bentuk, atau

sistem.1 Sedangkan dalam Kamus Ilmiah Populer “pola” diartikan sebagai model,

contoh, atau pedoman (rancangan).2 Maka “pola” diartikan lebih cocok sebagai

bentuk.

B. Pengasuhan

Arti “pengasuhan” adalah upaya memenuhi kebutuhan anak.

Sedangkan Asuh berarti kebutuhan fisik biologis, yakni kebutuhan anak akan

pagan (gizi), perawatan, kesehatan primer (imunisasi, deteksi dini, dan

pengobatan sederhana), papan (pemukiman yang layak), higine dan sanitasi,

sandang yang sesuai dan aman, olah-raga dan rekreasi.3

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “asuh” berarti

menjaga, mendidik dan merawat anak kecil.4

Menurut Sylva bahwa “perawatan berkelanjutan oleh seorang ibu

(atau pengganti ibu separuh waktu) sama pentingnya bagi perkembangan

emosional bayi seperti vitamin bagi kesehatannya, maka seharusnya kita

mengkhwatirkan kesejahteraan ribuan anak pra-sekolah. Dan ia juga menganggap

1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), h. 885. 2 Puis A. Partanto & M. Dahlan Al-Barty, Kamus Besar Bahasa Ilmiah Populer, (Surabaya:

Arkola, 1994), h. 605. 3 Eleeza Saitz, Bahaya Mengabaikan Golden Age Anak, (Jakarta: Pathoilah Pres, 2006), h. 13.

4 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1988), h. 54.

 

Page 22: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

8

bahwa ikatan antara ibu dan anak adalah unik dan tidak dapat dibalikkan dan bila

hal itu diputuskan atau tidak berjalan maka akan terjadi ketidaknormalan di

kemudian hari.”5

Maka “pengasuhan” adalah kegiatan pemenuhan kebutuhan esensial

anak balita untuk dipelihara, dirawat, dibimbing, dididik dan dibina secara

berkesinambungan agar anak dapat tumbuh kembang secara optimal, baik fisik,

mental, spiritual dan sosial.6

Undang-undang No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak

dijelaskan pada pasal 11 menyatakan, “Setiap anak berhak untuk beristirahat dan

memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan anak-anak yang sebaya, bermain,

berekreasi sesuai dengan minat, bakat dan tingkat kecerdasannya demi

pengembangan diri”.7

Menurut Bredekemp (1992) menjelaskan bahwa “pendidikan yang

patut untuk anak terdiri dari dua dimensi, yaitu age appropriateness, yang

diartikan sebagai perkembangan anak yang bersifat universal, yaitu memiliki

urutan pertumbuhan dan perkembangan yang dapat diperkirakan terjadi dalam

sembilan tahun awal kehidupan anak. Perkembangan ini meliputi perkembangan

fisik, emosi, sosial, dan koqnitif. Sedangkan individual appropriatenses

dimaksudkan sebagai pemahaman bahwa setiap anak adalah pribadi yang unik

dengan pola dan waktu pertumbuhan yang berbeda yang meliputi kepribadian,

5 Kathy Sylva, Perkembangan Anak (Sebuah Pengantar), (Ingrid Lunt: Arcan, 1988), h. 173.

6 Departemen Sosial Republik Indonesia, Modul Pengasuhan dan Perlindungan Anak Balita,

(Jakarta: Direktorat Pelayanan Sosial Anak, Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

Departemen Sosial RI, 2009), h. 62.

 

Page 23: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

9

gaya belajar, serta latar belakang pola pengasuhan keluarga yang berbeda. Pola

belajar anak merupakan hasil interaksi dengan antara pemikiran anak dengan

pengalaman anak yang didukung dengan materi, gagasan, serta orang-orang yang

ada di sekitarnya.

Pengalaman yang didapat dari proses pengasuhan akan mempengaruhi

perkembangan, kemampuan dan pemahaman anak. The National Association for

Education of Young Children (NAEYC), menjelaskan bahwa persyaratan utama

pengasuhan anak yang berkualitas adalah dengan menyediakan lingkungan yang

sesuai, aman dan terpilihara, di mana mampu meningkatkan perkembangan fisik,

sosial, emosional dan kognitif melalui pendekatan konkrit yang berorientasi

bermain.8

The Consultative Group on Early Chilhood Care and Development,

menjelaskan pengasuhan sebagai suatu kegiatan yang ditujukan bagi orang tua

dan anggota keluarga lainnya, untuk membina tumbuh kembang anak mulai usia 0

sampai 8 tahun secara menyeluruh. Adapun usaha atau aspek yang dapat

dilakukan seperti :

1. Perawatan yang bertujuan untuk memastikan bahwa anak sejak

dalam kandungan, dalam kondisi baik, aspek yang mendukung

tumbuh kembangnya ditingkatkan, aspek yang mengganggu/

menghambat dikurangi atau dihilangkan.

7 Majalah Societa, edisi khusus, Bersama Lindungi Anak Kita, (Jakarta : Biro Humas Departemen

Sosial RI, 2009) , h. 7. 8 Departemen Sosial Republik Indonesia, Modul Pengasuhan dan Perlindungan Anak Balita,

(Jakarta: Direktorat Pelayanan Sosial Anak, Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial,

Departemen Sosial RI, 2009), h. 3.

 

Page 24: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

10

2. Pemeliharaan yang ditujukan agar kebutuhan anak untuk makan,

minum, pakaian dan tempat tinggal dapat terpenuhi sehingga

kelangsungan hidup anak dapat terjaga.

3. Bimbingan ini diutamakan diperlukan agar anak mampu

mendayagunakan potensi dan kecerdasannya secara optimal.

4. Pendidikan dan aturan-aturan menurut perkembangan usia anak

dini sampai dengan anak memperoleh pendidikan formal.9

Prinsip-prinsip pengasuhan dan perlindungan anak seperti:

a. Non diskriminasi, artinya tidak membedakan anak berdasarkan

asal usul, suku, agama, ras, jenis kelamin, urutan kelahiran,

bahasa, budaya, sosial dan ekonomi.

b. Kepentingan terbaik bagi anak, dalam semua tindakan yang

menyangkut anak yang dilakukan pemerintah, masyarakat,

badan legislative dan yudikatif, maka kepentingan yang terbaik

bagi anak harus menjadi pertimbangan utama.

c. Kelangsungan hidup dan tumbuh kembang, ini berarti hak asasi

yang paling mendasar bagi anak yang dilindungi oleh Negara,

pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua, untuk

mendapatkan jaminan perlindungan serta hak-haknya agar

dapat hidup dan tumbuh dan berkembang.

d. Penghargaan terhadap anak, adalah sebagai penghormatan atas

hak-hak anak untuk berpartisipasi agar dan menyatakan

9 Ibid., h. 63-65.

 

Page 25: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

11

pendapatnya dalam pengambilan keputusan terutama yang

menyangkut hal-hal yang mempengaruhi kehidupannya.10

Menurut Agoes Dariyo mengutip pendapat Baumrind, bahwa ada

empat jenis pola pengasuhan :

1. Pola Asuh Otoriter

Dalam pola asuh ini orang tua merupakan hal sentral artinya,

segala ucapan perkataan maupun kehendak orang tua dijadikan patokan

(aturan) yang harus ditaati oleh anak-anak. Supaya taat, orang tua tak

segan-segan menerapkan hukuman yang keras kepada anak. Orang tua

beranggapan agar aturan itu stabil dan tidak berubah, maka seringkali

orang tua tak menyukai tindakan anak yang memprotes, mengkritik atau

membantahnya.

2. Pola Asuh Permisif

Pola asuh primisif, orang tua justru merasa tidak peduli dan

cendrung memberi kesempatan dan kebebasan secara luas kepada anak.

Orang tua seringkali menyetujui terhadap semua dengan tuntutan dan

kehendak anak. Dengan demikian orang tua tidak punya kewibawaan.

Akibatnya segala pemikiran, pendapat maupun pertimbangan orang tua

cendrung tidak pernah diperhatikan atau diabaikan oleh anak.

3. Pola Asuh Demokratis

Ini berarti gabungan antara pola asuh otoriter dan permisif dengan

tujuan untuk menyeimbangkan pemikiran, sikap dan tindakan antara

10

Ibid., h. 5-6.

 

Page 26: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

12

anak dan orang tua. Baik orang tua maupun anak mempunyai

kesempatan yang sama untuk menyampaikan suatu gagasan, ide atau

pendapat untuk mencapai suatu keputusan.

4. Pola Asuh Situasional

Pola asuh ini kemungkinan besar individu yang menerapkan pola

asuh itu tak tahu apa nama dan juga jenis pola asuh yang dipergunakan.

Jadi pola di atas tidak berpatokan atau parameter khusus yang menjadi

dasar bagi orang tua untuk membimbing si anak.11

C. Pengertian perlindungan

Perlindungan diartikan sebagai segala kegiatan untuk menjamin dan

melindungi dan hak-haknya agar dapat hidup tumbuh, berkembang, dan

berpartisipasi secara optimal sesuai dengan martabat kemanusian serta mendapat

perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.12

Perlindungan secara umum ditujukan untuk memastikan bahwa

perawatan, pemiliharaan, bimbingan, pembinaan, dan pendidikan yang

mempunyai kebutuhan khusus dapat berjalan sehingga seluruh kebutuhan esensial

anak terpenuhi secara utuh, anak dapat hidup dalam lingkungan yang aman.

Sedangkan secara kusus, anak tidak diperlakukan salah, mengalami kekerasan dan

eksploitasi serta diperdangangkan.13

11

Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan (Anak Tiga Tahun Pertama),(Bandung: PT. Refika

Aditama, 2007), h. 206-208. 12

Departemen Sosial Republik Indonesia, Modul Pengasuhan dan Perlindungan Anak Balita,

(Jakarta: Direktorat Pelayanan Sosial Anak, Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial,

Departemen Sosial RI, 2009), h. 3. 13

Ibid., h. 66.

 

Page 27: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

13

Istilah “perlindungan anak” (child protection) digunakan dengan

secara berbeda oleh organisasi yang berbeda di dalam situasi yang berbeda pula.

Dalam buku panduan ini (perlindungan anak), istilah tersebut mengandung arti

perlindungan dari kekerasan, abuse, dan eksploitasi. Dalam bentuknya yang

paling sederhana, perlindungan anak mengupayakan agar setiap hak sang anak

tidak dirugikan. Perlindungan anak bersifat melengkapi hak-hak lainnya yang

secara inter alia menjamin bahwa anak-anak akan menerima apa yang mereka

butuhkan agar supaya mereka bertahan hidup, berkembang dan tumbuh.14

Perlindungan anak bertalian erat dengan semua aspek kesejahteraan

anak. Sering, seorang anak, rentan kurang gizi dan penyakit, tidak secara layak

mendapatkan stimulasi awal, keluar dari sekolah dan lebih besar kemungkinannya

diperlakukan salah dan diekploitasi. Seoranga anak terimunisasi yang secara

konstan dipukuli bukanlah anak yang sehat; seorang anak yang dihina yang

diperlakukan secara tidak patut karena etnisnya tidak menikmati lingkungan

belajar yang menyenangkan.

Dalam undang-undang no. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak

pasal 23 ayat (1) menyatakan “Negara dan pemerintah menjamin perlindungan,

pemeliharaan dan kesejahteraan anak, dengan memperhatikan hak dan kewajiban

orang tua, atau wali orang yang secara hukum bertanggung jawab terhadap anak”.

Pasal tersebut mengakui tanggung jawab orang tua atau wali sebagai pihak yang

berkewajiban dalam memberikan perlindungan, pemeliharaan, pengasuhan dan

kesejahteraan anak. Maka diharapkan memberi dukungan sosial berupa

14

Agus Riyanto, Perlindungan Anak (Sebuah Buku Panduan bagi Anggota Dewan Perwakilan

 

Page 28: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

14

pengasuhan (pemeliharaan, perawatan, bimbingan, pendidikan, pembinaan), dan

perlindungan sejak dini. 15

Merujuk pada masalah anak dan AIDS dan diakui oleh Committee on

the Rights of the Chid menyatakan bahwa perawatan dan perlindungan yang

memadai hanya dapat diberikan dalam satu lingkungan yang mengedepankan dan

melindungi semua hak, khususnya hak untuk tidak dipisahkan dari orang tua, hak

atas privasi, hak untuk dilindungi dari segala bentuk kekerasan, hak atas

perlindungan khusus dan bantuan dari negara, hak-hak penyandang

ketidakmampuan (cacat), hak atas kesehatan, hak atas jaminan sosial, termasuk

asuransi sosial, hak atas pendidikan, dan bersenang-senang, hak dilindungi dari

eksploitasi ekonomi, dari penggunaan narkoba, dan dari eksploitasi seksual, hak

untuk dilindungi dari penculikan, penjualan (trafiking) serta penyiksaan dan dari

perlakuan hukuman yang menistakan, tidak berprikemanusiaan atau kejam, dan

hak atas pemulihan fisik dan psikis dan reintegrasi sosial.16

Adapun konvensi hak-hak anak standar internasional (The convention

on the Rights of the Child) dalam pasal 2 menyatakan sebagai berikut:

1. Negara-negara anggota harus menghormati dan menjamin

hak-hak yang termasuk dalam konvensi ini bagi masing-

masing anak di dalam wilayah jurispondensinya tanpa

diskriminasi dalam bentuk apapun, tanpa melihat ras, warna

kulit, jens kelamin, bahasa, agama, pandangan politik atau

Rakyat), (Jakarta: Inter-Parlementary Union (UNICEF), 2006), h. 3. 15

Departemen Sosial Republik Indonesia, Modul Pengasuhan dan Perlindungan Anak Balita,

(Jakarta: Direktorat Pelayanan Sosial Anak, Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

Departemen Sosial RI, 2009), h. i-iii.

 

Page 29: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

15

pendapat lainnya, kebangsaan, asal-usul etnis atau sosial,

kekayaan, ketidakmampuan, kelahiran atau pendapat

lainnya dari orang tua, atau wali hukumnya.

2. Negara-negara anggota harus mengambil langkah-langkah

yang memadai untuk memastikan bahwa anak dilindungi

dari segala bentuk diskriminasi atau hukuman berdasarkan

status, kegiatan, pernyataan pendapat, atau kepercayaan

dari orang tua anak, wali sah, atau anggota keluarga.17

Adapun prinsip-prinsip atau hak perlindungan anak dalam konstitusi

kasus Afrika Selatan, yang dimuat dalam pasal 28 undang-undang dasar Republik

Afrika Selatan yang disahkan pada tahun 1996 yaitu:

1. Memiliki nama dan kebangsaan sejak lahir

2. Berhak mendapatkan perawatan orang tua atau

keluarga atau perawatan alternatif lain yang sesuai

ketika anak dipindahkan dari lingkungan

keluarganya.

3. Dilindungi dari perlakuan salah, penelantaran,

abuse, atau perendahan martabat

4. Dilindungi dari praktek-praktek dari perburuhan

yang eksploitatif

5. Tidak diminta atau diijinkan melaksanakan

pekerjaan atau memberikan jasa yang tidak sesuai

16

Ibid., h. 7-8.

 

Page 30: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

16

dengan anak dan membahayakan kesejahteraan,

pendidikan, kesehatan jasmani, dan rohaninya; atau

perkembangan sosial, moral dan spritualnya;

6. Tidak ditahan kecuali sebagai upaya terakhir, dalam

hal mana, selain hak-hak anak yang dimiliki

berdasarkan ayat 12 dan 35, anak dapat ditahan

hanya untuk waktu yang sesingkat-singkatnya, dan

memiliki hak untuk ditempatkan secara terpisah dari

tahanan dewasa yang berusia 18 tahun dan

diperlakukan sedemikian rupa dan ditempatkan

dalam kondisi yang mempertimbangkan usia anak.

7. Mendapatkan penasehat hukum yang disediakan

oleh negara, dan atas biaya negara, dalam proses

pengadilan perdata yang berkenaan dengan anak

tersebut dan apabila tidak diberikan mengakibatkan

ketidakadilan.

8. Tidak dimanfaatkan secara langsung dalam konflik

bersenjata, dan dilindungi pada saat terjadi

konflik.18

D. Pengertian anak

17

Ibid., h. 11. 18

Ibid., h. 19-20.

 

Page 31: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

17

Anak adalah generasi penerus yang memikul tugas yang diamanatkan

bangsa kepadanya. Oleh sebab itu anak harus dapat tumbuh dan berkembang

dengan sehat, baik secara jasmani maupun rohani.19

Menurut Convention on the Right of the Child, anak adalah mereka

yang berusia delapan belas tahun ke bawah.20

Undang-undang nomor 20 tahun 2003, anak balita sebagai masa emas

atau “golden age” yaitu insan manusia yang berusia 0-6 tahun.21

Dapat disimpulkan bahwa anak adalah seseorang yang belum

mencapai umur dua puluh satu tahun dan belum pernah kawin. Pengertian tersebut

dimuat dalam undang-undang Nomor 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak.

Batas usia ini berdasarkan pertimbangan kepentingan usaha kesejahteraan sosial

dimana kematangan sosial, kematangan pribadi, dan kematangan mental seorang

anak dicapai pada umur tersebut.22

19

Purnianti, Arti dan Lingkup Masalah Perlindungan Anak, cet pertama, (Jakarta: Jurusan

Kriminologi FISIP-UI dan Pusat Pelayanan Keadilan dan pengabdian Hukum UI, 1999), h. 14. 20

Ibid., h. 22. 21

Departemen Sosial Republik Indonesia, Modul Pengasuhan dan Perlindungan Anak Balita,

(Jakarta: Direktorat Pelayanan Sosial Anak, Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial,

Departemen Sosial RI, 2009), h. 20. 22

Badan Statistik Nasional, Indikator Kesejahteraan Anak, (Jakarta: Badan Statistik Nasional,

2005, h. 6.

 

Page 32: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan

pertimbangan: bersifat luwes, tidak terlalu rinci, tidak lazim mendifinisikan suatu

konsep, serta memberikan kemungkinan bagi perubahan-perubahan manaka

ditemukan fakta yang lebih mendasar, menarik, dan bermakna di lapangan.1

Menurut Bodgan dan Tailor dalam bukunya sebangaimana dikutif

oleh Lexy J. Moleong metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data dan deskriftif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang diamati. Menurut mereka pendekatan ini diartikan pada

latar dan individu secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh

mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tapi

perlu dipandang sebagai bagian dari satu keutuhan. 2

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu data

yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar bukan angka-angka, semua yang

dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.3

Pendekatan kualitatif ini dipilih berdasarkan tujuan penelitian

yang ingin mendapatkan gambaran tentang pola pengasuhan dan perlindungan

serta bagaimana proses pendidikan di Taman Anak Sejahtera (TAS).

1 Burgan Bunginn, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003),

cet.kedua , h. 39. 2 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000),

h. 3. 3 Ibid., h. 3.

 

Page 33: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

19

Dilihat dari jenis penelitian, maka penelitian ini adalah deskriptif.

Pada jenis penelitian deskriptif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan

gambar, bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi

kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data

tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, catatan atau memo, dan

dokumentasi resmi lainnya.4

Dalam penelitian deskriptif ini penulis gunakan dengan menjelaskan

pola pengasuhan dan perlindungan anak di Taman Anak Sejahtera (TAS), serta

proses pendidikan di Taman Anak Sejahtera yang bertujuan untuk mengetahui

keadaan sesuatu; mengenai apa, bagaimana, sejauh mana proses pendidikan di

TAS.

B. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini

menggunakan:

1. Observasi

Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistimatis

terhadap gejala-gejala yang diteliti sebagai satu tujuan tehnik

pengumpulan data.5

Setelah semua prosedur terpenuhi, maka penulis melakukan

pengamatan langsung, dengan mengikuti kegiatan yang ada di

Taman Anak Sejahtera (TAS) dan menjadi pendamping belajar

4 Burgan Bunginn, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003),

cet.kedua , h. 39. 5 Husaini Usman & Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2006), cet. Keenam, h. 54.

 

Page 34: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

20

untuk para klien dengan tujuan agar penulis dapat memperoleh

data yang akurat dan konkrit tentang masalah yeng diteliti penulis.

2. Wawancara (Interview)

Secara harfiah wawancara atau interview berarti saling melihat

bersama, atau bertemu untuk melihat bersama-sama.6 Maka

wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih

secara langsung.5

Wawancara ini untuk melengkapi pengumpulan data yang

diperlukan, selain melakukan observasi langsung dan dokumentasi

penulis juga melakukan wawancara langsung kepada pihak Taman

Anak Sejahtera yang dianggap dapat memberikan informasi kepada

penulis ataupun kepada pihak lain yang berhubungan dengan

masalah yang penulis teliti. Untuk kebutuhan ini, penulis

melakukan wawancara dengan tiga orang pengurus Taman Anak

Sejahtera dan tiga orang klien Taman Anak Sejahtera (TAS).

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah tehnik pengumpulan data dan pengambilan

data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen seperti,

wawancara, observasi dan angket.6

Metode ini digunakan oleh peneliti guna untuk mengumpulkan

data-data atau dokumen yang menunjang terhadap penelitian.

6 Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal, ( Yogyakarta: Kanisius, 2007),

cet. Ketujuh, h. 111. 5 Husaini Usman & Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2006), cet. Keenem , h. 57-58.

 

Page 35: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

21

Dokumen-dokumen yang dikumpulkan yaitu berupa buku-buku,

data kepustakaan, brosur, atrikel-artikel baik itu yang tertulis

melalui internet, catatan, foto-foto kegiatan Taman Anak Sejahtera

dan lain sebagainya, di mana semuanya memiliki keterkaitan

terhadap pola pengasuhan dan perlindungan anak di Taman Anak

Sejahtera (TAS).

C. Sumber Data

1. Data primer adalah data-data yang diperoleh dari sumber utama

(satu orang pimpinan TAS, satu pekerja sosial dan satu guru di

Taman Anak Sejahtera serta tiga orang klien di Taman Anak

Sejahtera.

2. Data Sekunder adalah data-data yang diperoleh dari literatur yang

berhubungan dengan tulisan ini.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan atau penelitian ini dilakukan di Taman Anak Sejahtera

yang beralamat di Jl. Raya Salemba No. 28 Jakarta Pusat. Sedangkan waktu

penelitiannya terhitung mulai dari masa Praktikum yaitu Bulan Oktober 2010

sampai Januari 2011.

E. Subyek, Informan dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah Pimpinan Taman Anak Sejahtera,

pekerja sosial, guru pendidik dan klien itu sendiri. Penulis sebagai peneliti

brupaya melakukan penelitian ini dengan menggunakan sudut pandang orang-

6 Ibid., h. 73.

 

Page 36: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

22

orang yang menjadi sumber data primer penelitian ini. Penulis mengupayakan

interaksi dengan subyek peneliti secara alamiah dan tidak memaksa, sehingga

tindakan dan cara pandang subyek tidak berubah.7

Informan adalah seseorang yang dapat memberikan informasi

mengenai situasi dan kondisi latar penelitian. Menurut Bodgan dan Biklen dalam

Moleong, pemanfaatan informan dalam penelitian adalah agar dalam waktu yang

relatif singkat banyak informasi yang terjangkau.8 Dalam penelitian ini, penulis

memilih informan yang berhubungan dengan pelaksanaan pendidikan Taman

Anak Sejahtera (TAS), yaitu satu orang pimpinan, satu orang pekerja sosial, satu

orang guru atau pendidik dari Taman Anak Sejahtera dan tiga orang klien dari

Taman Anak Sejahtera yang mengukuti kegiatan di Taman Anak Sejahtera (TAS).

Sedangkan obyek penelitian adalah program pendidikan yaitu di

Taman Anak Sejahtera (TAS).

Table 1 Subyek Penelitian

No Subyek Peneliti Posisi

1. Ibu Ike Koestika Pimpinan

2. Ibu Maryati Peksos

3. Ibu Sri Ningsih Pendidik / guru

4. Khansa Klien

7 Ibid., h. 25.

8 Ibid., h. 112.

 

Page 37: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

23

5. Hanan Klien

6. Faiz Klien

7. Abdullah Klien

8. Fatigo Klien

9. Akbar Klien

F. Teknik Analisa Data

Proses awal yang penulis lakukan adalah observasi ke lembaga,

setelah observasi selesai penulis melakukan wawancara kepada pimpinan, Taman

Anak Sejahtera, satu orang guru atau pendidik yaitu di bidang pendidikan, satu

orang pekerja sosial serta tiga orang klien, dan penulis juga mengabadikannya

dalam bentuk dokumentasi. Penulis mengamati seluruh data dan hasil wawancara

secara berulang-ulang dari awal penelitian dan selama proses penelitian

berlangsung, data ini penulis kumpulkan kemudian penulis rangkum dan

menyeleksi sesuai dengan konsep-konsep penelitian. Selanjutnya penulis

menyusun dalam catatan lapangan, kemudian data tersebut diringkas, dirangkum,

dipilih hal-hal yang penting dan pokok, dikatagorikan dan disususn secara

sistematis dengan mengacu pada perumusan masalah dan tinjaun teoritis yang

berkaitan dengan penelitian ini.

 

Page 38: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

24

Dalam menganalisa data penulis menggunakan analisis deskriftif, yaitu

mendeskriptifkan hasil temuan penelitian secara sistimatis, faktual dan akurat

yang disertai dengan petikan hasil wawancara.

Moh. Nasir mengatakan analisa data sebagai bagian yang sangat penting

dalam metode ilmiah, karena dengan analisis data tersebut dapat diberi arti dan

makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.9

Data yang terkumpul selanjutnya penulis menganalisa secara kualitatif.

Data-data kualitatif dari hasil wawancara yang mendalam berupa kalimat-kalimat

atau pernyataan pendapat tersebut dianalisa untuk mengetahui makna yang

terkandung didalmnya. Untuk memahami keterlibatan dengan permasalahan yang

sedang diteliti.

G. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperlukan baharui dari

konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (ireabilitas) menurut persi

positivisme dan sesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan

paradigmanya sendiri. Teknik yang digunakan yaitu triangulasi, triangulasi adalah

teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain. Di

luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbanding terhadap data

itu. teknik ini menggunakan pemeriksaan melalui sumber lainnya. Denzin (1978)

triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang di pakai dalam penelitian ini

memanfaatkan penggunaan sumber data dan metode.10

Dalam hal ini, penulis

9 Moh Nasir . D, Metode Penelitian, (Jakarta : Ghali Indonesia, 1993), h. 405.

10 lexy J Moleong. Metodelogi penelitian kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000),

h. 330.

 

Page 39: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

25

menggunakan klien sebagai pengecekan keabsahan data yang penulis peroleh dari

pimpinan, guru atau pendidik, serta pekerja sosial di Taman Anak Sejahtera

(TAS).

H. Tehnik Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi ini maka penulis mengacu

pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Desertasi),

yang diterbitkan oleh CeQDA ( Center for Quality Development and Assurnce )

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

I. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan tinjauan atas kepustakaan (literatur)

yang berkaitan dengan topik pembahasan penelitian yang dilakukan pada

penulisan skripsi ini. Tinjauan pustaka digunakan sebagai acuan untuk membantu

dan mengetahui dengan jelas penelitian skripsi ini, menggunakan literatur berupa

skripsi. Penelitian skripsi ini disusun dan di analisa berdasarkan beberapa buku

yang menjelaskan teori-teori yang sesuai dengan judul yang penulis bahas, serta

data-data yang ditemukan di lapangan.

Pengguna menggunakan literatur berupa skripsi yang membahas

tentang “Perspektif hukum Islam dan hukum positif tentang eksistensi ibu dalam

pengasuhan dan perlindungan anak balita.” Nama peneliti itu Wiwi Anggraini

(202043101182), jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum, penelitian menitik

beratkan pengasuhan dan perlindungan dalam bidang agama.

Dari skripsi diatas, penulis menemukan perbedaan dengan

penelitian yang penulis lakukan. Jika pada literatur-literatur yang menjadi rujukan

 

Page 40: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

26

penulis lebih menekankan pada segi pola asuh orang tua terhadap anaknya di

lembaga, maka dalam penelitian ini penulis membahas mengenai pola pengasuhan

dan perlindungan anak di Taman Anak Sejahtera (TAS).

Tema penelitian yang mengkhususkan pada bahasan pola

pengasuhan dan perlindungan anak di Taman Anak Sejahtera (TAS), terutama

dari perspektif ilmu pengetahuan modern. Di mana ini dapat dikatakan sebagai

karya peneliti perdana, karena belum ada Peneliti sebelumnya yang membahas

tema tersebut. Tema ini diharapkan dapat menambah keilmuan dan pengetahuan

bagi akademis dan praktisi yang menaruh perhatian pada bidang pola pengasuhan

dan perlindungan anak khususnya.

 

Page 41: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

27

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISA DATA

A. Gambaran Umum Lembaga

1. Sejarah Singkat Berdirinya Taman Anak Sejahtera

Taman Anak Sejahtera didirikan pada tanggal 19 Desember 1988

yang diprakarsai oleh Ibu Istikanah Suparno, Dr. Siti Wahibatun,

Komariah Darmono, Dr. Sri Ismiadi serta kawan-kawannya di Darma

Wanita pada saat itu. Niat itu dilatarbelakangi oleh fakta ril disekitar

mereka khusunya, di lingkungan Darma Wanita yang berkantor di

Kementerian Sosial. Dengan banyaknya para ibu-ibu yang sibuk bekerja

untuk membantu suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga serta ibu

yang sibuk berkarir, sehingga dengan demikian banyak anak balita yang

ditinggal orang tuanya bekerja di luar rumah dengan begitu anak menjadi

telantar dan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan hak-haknya sebagai

anak.

Dengan keadaan yang demikian ini sering menimbulkan

permasalahan bagi wanita atau para ibu-ibu yang bekerja di luar rumah,

yaitu kekhawatiran akan tidak terpenuhinya hak-hak anak ataupun

kebutuhan dasar anak serta kasih sayang dari kedua orang tua. Atas

keprihatinannya melihat kondisi balita pada saat itu maka timbullah

gagasan dari Ibu Istikanah dan ke empat teman-temannya untuk

mendirikan Taman Anak Sejahtera “Harapan Ibu” yang berlokasi di

lingkungan Kementerian Sosial RI. Awalnya, tempat ini hanya berfungsi

 

Page 42: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

28

sebagai tempat penitipan anak atau disebut dengan (day care), tetapi

dengan berkembangnya zaman tempat ini bukan hanya sekedar tempat

penitipan saja tetapi juga bertujuan untuk menolong para ibu dan anak-

anak dalam memenuhi kebutuhan anak. Seperti mendapatkan

perlindungan, pengasuhan, perawatan, kenyamanana, bersosialisasi,

belajar sambil bermain, serta melindungi dari diskriminasi atau

ketelantaran. Dengan begitu anak dapat tumbuh dan berkembang dengan

maksimal sesuai dengan harapan para ibu, agama dan bangsa ini. Oleh

sebab itu, berdirilah Taman Anak Sejahtera (TAS) “Harapan Ibu” yang

berlokasi di lingkungan perkantoran Kementerian Sosial RI Jl. Salemba

Raya No. 28.1

2. Visi dan Misi Taman Anak Sejahtera:

a. Visi

Rumah kedua untuk tumbuh kembang anak balita dan mewujudkan

anak yang sehat dan mandiri.

b. Misi

1. Memberikan bimbingan, pelayanan sosial dan perlindungan.

2. Mengembangkan potensi anak untuk dapat bersosialisasi,

berpartisipasi, berkreasi dan berpartisipasi secara optimal.

3. Menciptakan lingkungan kondusif untuk perkembangan fisik,

mental dan sosial.2

1 Brosur Taman Anak Sejahtera (TAS 2011.

 

Page 43: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

29

3. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Taman Anak Sejahtera

„Harapan Ibu‟ Kementrian Sosial RI

Ketua Harapan Ibu

Bendahara Tata Usaha & Sekretaris

Peksos Psikolog Pembina kesum Pembina kesgi Pembina ag Pramuwisma

Adapun pembagian susunan tugas adalah sebagai berikut :

a. Pimpinan (Ike Koestika), beliau bertanggung jawab atas pengelolaan

dan penyelenggarakan seluruh pelayanan di TAS.

b. Tata usaha, dan sekaligus merangkap sebagai sekretaris (Umi

Padhliyati), beliau bertugas membantu pimpinan dan

menyelenggarakan ketata usahaan yang mencakup admistrasi umum,

surat menyurat, pembuatan laporan kepegawaian dan sebagainya.

c. Bendahara (Wiwik Sulistiani), beliau bertugas sebagai bendahara dari

dana partisipasi orang tua anak.

d. Pekerja sosial (Maryati), beliau bertugas membantu pimpinan Taman

Anak Sejahtera dalam menyelenggarakan seleksi penerimaan,

2 Brosur Taman Anak Sejahtera (TAS), 2011.

Keamanan

 

Page 44: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

30

konsultasi dan bimbingan sosial kepada orang tua dalam rangka

menangani permasalahan anak maupun peningkatan pelayanan anak di

TAS.

e. Psikolog (Dr. Alitkurniasari, Mp), beliau bertugas membantu pimpinan

TAS dalam memecahkan masalah-masalah psikologi anak dan

membantu perkembangan anak.

f. Penanggung jawab kesehatan bidang umum (Dr. Murisnawati Haskim),

beliau bertugas membantu pimpinan TAS dalam memantau tubuh

kembang anak, pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat-obatan

maupun vitamin pada anak serta berat badan.

g. Pembina kesehatan gigi (Drg. Ninul K. Sudarmadji, Sp. Kga), beliau

bertugas sebagai pemeriksa kesehatan gigi.

h. Koordinator pembina agama (Era), beliau sebagai pembina agama di

Taman Anak Sejahtera (TAS).

i. Penanggung jawab pembina kesenian (Helen Puspitasari), beliau adalah

sebagai instruktur kesenian yang ada di Taman Anak Sejahtera (TAS).

j. Para pramuwisma (Amiah, Suparti, Ellya, Bramantyo, Sari Lailani, dan

Khotimah).

k. Tenaga keamanan (Irwin Okky Hidayat, M. Fikri Ardiansyah, Agung

Putrawijaya), beliau adalah tenaga keamanan yang ada di Taman Anak

Sejahtera.

l. Koordinator pendidikan (Sri Ningsih), beliau selaku koordinator

pembelajaran yang ada di TAS.

 

Page 45: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

31

m. Koordinator kesehatan (Hodiah Pinem), beliu selaku koordinator

kesehatan.

n. Pendidik/guru, (Ika, Koestika, Wiwik Sulistiani, Umi Fadhliyati,

Hodiah Pinem, BA, Titin Kurniati, Jatnika, Sri Ningsih, Maryati,

Minarni Kustia, Sutinah dan Sugiarti Endah P), beliau-beliau inilah

yang sangat besar tanda jasanya karena telah mendidik, merawat dan

mengasuh anak anak-anak yang ada di Taman Anak Sejahtera (TAS)

”Harapan Ibu”.3

Adapun maksud dan tujuan Taman Anak Sejahtera (TAS)

„Harapan Ibu‟ adalah:

1. Membantu fungsi orang tua dalam pemenuhan kesejahteraan anak

agar anak memperoleh pengasuhan untuk dapat tumbuh,

berkembang, berpartisipasi dan bersosialisasi.

2. Membantu anak pada proses sosialisasi, pembelajaran dini dan

perawatan, baik secara individu maupun kelompok agar anak

dapat tumbuh sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia.

3. Memberikan perlindungan bagi anak dari penelantaran,

eksploitasi, perlakuan salah, kekerasan dan diskriminasi yang

dapat menggangu kelangsungan hidup dan tumbuh kembang

anak.

3 Profil Taman Anak Sejahtera (TAS), 2011.

 

Page 46: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

32

4. Kegiatan Taman Anak Sejahtera

a. Pemenuhan kebutuhan jasmani berupa:

1. Pemberian makan dan minum

- Makan diberikan sebanyak dua kali (pagi dan siang)

- Snack setiap hari dengan berfariasi

- Susu 2 kali dalam sehari

- Buah setiap hari

- Air putih

2. Pemeliharaan kesehatan jasmani

- Olah raga ( senam, bermain bola dan jalan-jalan)

- Pemberian vitamin dalam duam minggu sekali

- Pemeriksaan dokter satu bulan sekali

- Penimbangan berat badan dan tinggi badan dalam satu bulan sekali

- Penyedian fasilitas tidur untuk istirahat, pakaian seragam dan

mandi

- Pemeriksaan kebersihan anggota badan secara rutin (kuku, rambut,

dan gigi).4

b. Pemenuhan kebutuhan pendidikan

Pelayanan ini diberikan dalam bentuk bimbingan pembelajaran

sesuai taraf perkembangan dan tingkat usia anak.

Materi pembelajarannya seperti :

4 Profil Taman Anak Sejahtera (TAS), 2011.

 

Page 47: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

33

- Usia tiga bulan sampai dengan dua tahun dimaksudkan untuk

melatih perkembangan kognitif dan edukatif anak serta

marangsang atau melatih anak untuk berkomunikasi (berbicara).

- Usia dua tahun sampai dengan tiga tahun dimaksudkan agar anak

menegenal pendidikan dasar.

- Usia empat sampai dengan enam tahun dimaksudkan sebagai

persiapan anak dalam rangka memasuki pendidikan pra sekolah

atau Taman Kanak-Kanak (TK).

- Usia enam sampai dengan delapan tahun dimaksudkan untuk

membantu anak setelah pulang dari sekolah Taman Kanak-kanak

(TK) atau Sekolah Dasar (SD) dalam menyelesaikan tugas sekolah

atau pekerjaan rumah (PR) dengan cara bimbingan pengasuhan.

Adapun waktu kegiatan belajar sambil bermain secara terpimpin

dan setiap harinya dimulai belajar sambil bermain mulai pukul 09.30

sampai pukul 10.30.

c. Pemenuhan kebutuhan spritual

Pembimbingan agama membimbing supaya anak mengenal agamanya

masing-masing.

d. Pemenuhan kebutuhan sosial

Pengenalan lingkungan, kegiatan ini dimaksudkan agar anak lebih

mengenal lingkuangan sekitarnya baik alam, tempat bersejarah dan lain-

lain.

Data lengkapnya terlampir.

 

Page 48: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

34

5. Jaringan kerjasama yang dilakukan hingga kini:

1. Kementrian Sosial RI (KEMENSOS)

2. Poli klinik Kementerian Sosial RI

3. Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (bagian anak sub bagian

pediatric sosial tumbuh kembang)

4. Rumah Sakit Ridwan Moreksa

5. Universitas Persada Indonesia „YAI‟, Fakultas Psikologi

6. Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Pendidikan

7. Yayasan Bunda.5

6 Pendanaan Taman Anak Sejahtera

Dari ketentuan umum tentang sumber pendanaan Taman Anak

Sejahtera digunakan sebagai:

a. Sumber dana yang didapat dari kementrian sosial digunakan untuk

sarana dan prasarana yang ada di taman anak sejahtera. Misalnya,

alat bermain, bangku dan sebagainya.

b. Sumber dana yang didapat dari orang tua atau dana partisipasi di

gunakan untuk komsumsi anak sehari-hari. Partisipasi merupakan

tanda adanya tanggung jawab orang tua akan usaha pembinaan

tumbuh kembang anak selama dititipkan di taman anak sejahtera.

c. Dana tak terduga, dari orang tua murid yang terlambat menjemput

anak yang telah ditentukan. Uang ini digunakan untuk para petugas

piket.6

5 Profil Taman Anak Sejahtera (TAS), 2011.

 

Page 49: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

35

Adapun rincian pendanaannya sebagaimana terlampir.

7. Sarana dan Prasarana Taman Anak Sejahtera

Sarana dan Prasarana Taman Anak Sejahtera

Bagunan terdiri dari dua lantai.

Lantai I : Ruang serbaguna

: Tempat rekreasi

: Pos keamanan

Lantai 2 : Tiga ruangan kamar tidur

: Satu TV

: Dua lemari tempat penyimpanan TAS

: Satu tempat rak sepatu

: Satu absen daftar tamu

: Satu tempat duduk tamu

: Satu bak bola mandi

: Satu buah prosotan

: Tiga mading TAS

: Satu gudang

: Satu ruang pemeriksaan kesehatan

: Satu ruang kantor (pimpinan dan kegiatan administrasi)

: Tiga rak buku perpustakaan

: Enam lemari tempat buku tulis

: Satu ruang dapur

6 Ibid., 2011.

 

Page 50: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

36

: Satu ruangan ibadah

: Dua kamar mandi

Sarana fisik:

a. Balai dan kasur

b. Tiga TV( setiap kamar satu TV)

c. Meja dan bangku untuk makan

d. Peralatan makan

e. Peralatan dapur

f. Meja dan kursi untuk kantor

g. Komputer dan telpon

h. Peralatan untuk kegiatan bermain dan belajar secara terpimpin;

- Peralatan belajar

- Peralatan sosio-drama

- Permainan gerak motorik kasar maupun motorik halus

i. Peralatan permainan, pengenalan rumah ibadah, simbul-simbol lalu

lintas, serta seni budaya.

8. Data anak asuh yang ada di TAS tahun 2010-2011.

Tabel 2. Data anak asuh ruang Appel, yang berusia 3 bulan sampai 2 tahun

No Nama Tanggal lahir Tanggal masuk L/P

1. Para Agniasti Brebes 06, Jan 09 01 Feb 2010 P

2. Khansa Kuningan 19, Feb 09 20 Jan 2010 P

3. Bintang Aniqa.k.p Jakarta 21, Jan 09 08 Nov 2010 P

4. Hanan Askia Sabil Jakarta 23, Mei 09 15 Nov 2010 P

 

Page 51: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

37

5. Salsabilla Azzahra Bekasi 07, Sep 09 15 Nov 2010 P

6. Fachrudin Rizky Jakarta 14, Sep 09 01 Nov 2010 L

7. Jesica Dina Jakarta 31 Jun 09 01 Feb 2011 P

8. Aisyah Jakarta 25, Jan 09 15 Nov 2010 P

Tabel 3. Data anak asuh ruang Transfortasi, yang berusia 2 tahun sampai 3

tahun.

No Nama Tanggal lahir Tanggal masuk L/P

1. Arbi Dafa Depok 18, Agust 07 28 Desember 2009 L

2. Faiz Jakarta 23, Mart 08 08 Januari 2010 L

3. Paros Serangen 23 Feb 08 12 April 2010 L

4. Hasby Jakarta 18, Aprl 08 14 Agustus 2009 L

5. Fadillah Bandung 06, Sept 07 23 September 2010 L

6. Chelsia Jakarta 31, Agust 08 22 Oktober 2009 P

7. Jibran Depok 01, Sep 08 01 Oktober 2010 L

8. Akhdan Jakarta 20, Sept 08 07 September 2009 L

9. Joanse Bekasi 20, Oktober 08 05 Januari 2010 L

10. Sergio Jakarta 03, Des 08 08 Maret 2010 L

11. Naila Jakarta 01, Des 08 18 Oktober 2010 P

12. Abdullah Jakarta 27, Des 08 12 Oktober 2009 L

13. Natan Bogor 23 Des 07 10 Januari 2011 L

14. Ragda Bekasi 26, Des 09 01 Juli 2010 L

15. Alif Jakarta 02 April 06 06 Januari 2010 L

Tabel 4. Data anak asuh ruang Animal, usia 3 tahun sampai 6 tahun.

No. Nama Tanggal lahir Tanggal masuk L/P

 

Page 52: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

38

1. Fatigo Pamulang 13, Nov 05 09 Juni 2007 L

2. Alika Bekasi 01 Nov 05 21 Juli 2009 P

3. Sabina Jakarta 15, Jan 06 06 Maret 2009 P

4. Khaesa Jakarta 07, April 06 14 Oktober 2009 P

5. Rama Jakarta 02 Okt 06 05 Mei 2008 L

6. Andin Jakarta 05 Okt 06 28 Mei 2008 P

7. Yasmin Jakarta 01 Nov 06 16 Februari 2009 P

8. Riandra Jakarta 01, Nop 06 16 Februari 2009 L

9. Miska Wijaya Jakarta 07 Nov 06 12 April 2010 L

10. M. Naufal faith Jakarta 04 Jan 06 06 Juli 2007 L

11. Bayung Belanda 13, Des 06 02 Maret 2009 L

12. Rama Zaqi Jakarta 01 Jan 07 15 Desember 2008 L

13. M. Daffa Jakarta 22 Feb 07 03 November 2008 L

14. Khodijah Jakarta 11 Mar 07 15 April 2008 P

15. Hanifah Jakarta 28 Aprl 07 13 Oktober 2008 P

16. Azmi Jakarta 01, April 07 14 Desember 2009 L

17. Akbar Jakarta 09, Feb 05 19 Oktober 2010 L

18. Aqia Bandung 17 Sept 04 09 Agustus 2010 P

19. Wildan Jakarta 04, Jun 07 12 Oktober 2009 L

20. Nisa Bekasi 17, Juni 07 04 November 2008 P

21. Faujiah Bekasi 18 Jun 06 10 Juli 2007 P

9. Data nama karyawan petugas Taman Anak Sejahtera “Harapan Ibu”

yang berstatus sebagai Pegawai Negeri (PN).

Tabel 5. Data nama karyawan petugas Taman Anak Sejahtera “Harapan Ibu”

yang berstatus sebagai Pegawai Negeri (PN).

No Nama Nip Golongan Jabatan

1 Ike Koestika 195910181980032001 III.d Peksos Peyelia

 

Page 53: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

39

2 Hadiah

Pinem,MB

195811111984032002 III.d Peksos Penyelia

3 Titin Kurniati 196312091987032001 III.d Peksos Penyelia

4 Jatnika 196312061987022001 III.d Peksos Penyelia

5 Wiwik Sulistiani 196202271987032001 III.d Peksos Penyelia

6 Sri Ningsih 196507071987032002 III.d Peksos Penyelia

7 Maryati 196603211987032002 III.d Peksos Penyelia

8 Minarni Kustia 196605101987032001 III.d Peksos Penyelia

9 Sutinah 196209101993032001 III.c Peksos Penyelia

10 Sugiarti Endah 196800101991022001 III.c Peksos Penyelia

11 Umi Fadhliyati 1972020519933032001 III.c Peksos Penyelia

Dari data di atas jumlah pegawai yang ada di Taman Anak sejahtera

berjumlah

Laki laki : 4 orang

Perempuan : 21 0rang

Dan jumlah keseluruhannya adalah : 25.

10. Mekanisme penerimaan dan pelepasan anak di Taman Anak Sejahtera.

Tahap pendaftaran

Pengisian formulir dilakukan oleh orang tua anak, serta penyerahan

persyaratan berupa:

a. Formulir pendaftarn

b. Surat keterangan dokter pemerintah

 

Page 54: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

40

c. Foto kopi akte kelahiran

d. Pas foto 3x4= 2 lembar

Tahap penerimaan.

Seleksi pendaftaran, adapun kreteria seleksi sebagai berikut:

1. Anak usia tiga bulan sampai delapan tahun

2. Anak sehat jasmani (mempunyai surat keterangan sehat dari Dokter)

3. Sehat kedua orang tua (mempunyai surat keterangan sehat dari

Dokter)

4. Rongent kedua orang tua (mempunyai surat keterangan sehat dari

Dokter)

5. Pemeriksaan Psikologis anak oleh Psikolog.

Tahap registrasi

a. Pencatatan mengenai data anak yang diterima

b. Pemberian nomor induk

Tahap pengasuhan anak

Melakukan pendekatan awal:

1. Memberikan motivasi anak baru untuk mengikuti kegiatan di Taman

Anak Sejahtera (TAS) Harapan Ibu.

2. Mempertemukan anak dengan pembimbing atau pengasuh dan

temannya serta menunnjukkan tempat dan fasilitas

3. Memberikan pemenuhan fisik seperti :

a. Pemberian makan dan minum yang bergizi

 

Page 55: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

41

b. Pengawasan dan pemeliharaan kesehatan oleh Dokter Umum,

Dokter Gigi, dan Dokter bagian Tumbuh kembang anak

c. Penimbangan berat badan dan tinggi badan

d. Pemberian vitamin dan obata-obatan ringan

e. Olah raga dan rekreasi

4. Pemenuhan kebutuhan mental dan sosial seperti :

a. Memberikan rasa aman, kasih sayang, perhatian, bimbingang,

pengasuhan, pembinaan, perawatan, penghargaan dan

sebagainya

b. Pelaksaan kegiatan terpimpin dengan memberikan bimbingan

latihan sesuai dengan taraf perkembangan usia yang mencakup

aspek:

- Daya ingat, daya tangkap, kreatifitas dan imajinasi

- Kemampuan motorik halus atau kasar

- Kemampuan berbahasa atau berkomunikasi

- Kehidupan beragama, penanaman moral, pengetahuan

kebangsaan, dan pengetahuan alam.

- Bimbingan sosial, kemadirian, dan kemampuan

bermasyarakat.

- Perkembangan emosi dan disiplin.

5. Rekreasi atau Out Bond

6. Pemberian evaluasi perkembangan anak tiga bulan sekali (triwulan)

7. Pemberian pelayanan kepada anak balita

 

Page 56: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

42

Pelayanan terhadap orang tua :

a. Konsultasi atau konseling permasalah yang dihadapin dan

memberikan solusi

b. Good Parenting Skill (bimbingan pemantapan)

c. Kunjungan rumah atau Home Visit

Pelayanan kepada masyarakat:

1. Memberikan informasi tentang fungsi, tujuan Taman Anak Sejahtera

(TAS) Harapan Ibu

2. Sebagai tempat penelitian bagi mahasiswa

3. Memberikan pembinaan bagi orang tua dan keluarga

4. Bimbingan atau pemantapan bersosialisasi

Tahap yang terakhir tahap terminasi :

a. Mempersiapkan anak usia lima tahun yang telah mendapatkan

bimbingan pendidikan, sosial, adaptasi, kognitif, dan psikomotorik

sebagai persiapan memasuki usia sekolah.

b. Mengadakan pelepasana anak yang akan melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang selanjutnya.

c. Pemberian sertifikat

d. Terpenuhinya hak-hak anak untuk hidup, tumbuh, berkembang dan

berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat

kemanusiaan, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas

berahlak mulia dan sejahtera.

 

Page 57: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

43

B. Pola Pengasuhan dan Perlindungan Anak di Taman Anak Sejahtera.

B. 1. Pola asuh Taman Anak Sejahtera

Pada poin temuan ini penulis akan membahas tentang pola

pengasuhan dan perlindungan anak di Taman Anak Sejahtera (TAS), serta

proses pelaksanaan pembelajarannya yang dilakukan di Taman Anak

Sejahtera. Hasil data observasi, wawancara, dan dokumentasi akan diamati

oleh teori-teori yang telah dijelaskan pada bab II. Dari hasil penelitian,

penulis menemukan beberapa hal mengenai pola pengasuhan dan

perlindungan anak di Taman Anak Sejahtera (TAS), serta proses

pelaksanaan pembelajarannya yang dilakukan di Taman Anak Sejahtera,

baik dari segi subyeknya maupun dari segi obyek peneliti sebagai upaya

yang dilakukan oleh Taman Anak Sejahtera (TAS) untuk anak-anak yang

ada di taman anak sejahtera yang berlokasi di lingkungan perkantoran

Kementerian Sosial RI (KEMENSOS).7

Pengasuhan merupakan pemenuhan kebutuhan esensial anak untuk

dipelihara, dirawat, dijaga, dibimbing, dididik dan dibina secara

berkesinambungan agar anak dapat tumbuh kembang secara optimal, baik

fisik, mental, spiritual dan sosial. Sehingga anak dapat tumbuh sehat.

Berdasarkan latar belakang berdirinya Taman Anak Sejahtera yang

telah dibahas pada bab sebelumnya, bahwa Taman Anak Sejahtera (TAS)

merupakan sebuah lembaga yang bergerak di bidang pelayanan atau sebagai

7 Departemen Sosial Republik Indonesia, Modul Pengasuhan dan Perlindungan Anak

Balita,(Jakarta: Direktorat Pelayanan Sosial Anak, Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi

Sosial Departemen Sosial RI, 2009), h. 62.

 

Page 58: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

44

pengganti sementara orang tua, serta mengambil alih tanggung jawab secara

luas ketika orang tua bekerja. Taman Anak Sejahtera atau (TAS) hingga

saat ini tidak memiliki kurikulum. Hal ini disebabkan karena lembaga ini

hanya sebagai tempat penitipan sementara waktu dan berorentasi pada

bermain sambil belajar, dan lembaga ini merujuk pada buku yang ditulis

oleh Kementerian Sosial yang berjudul pola pengasuhan dan perlindungan

anak. Adapun tujuan dan fungsi lembaga ini adalah sebagai pengganti orang

tua sementara waktu. Pada tanggal 19 Desember 1988 Taman Anak

Sejahtera hadir di tengah-tengah kota-kota besar seperti pada saat ini yang

berlokasi di lingkungan perkantoran Kementerian Sosial RI. Tujuannya

adalah untuk membantu para orang tua atau para ibu yang bekerja diluar

rumah serta membantu anak dalam memenuhi kebutuhan dasar anak, hak-

haknya dan perkembangan anak secara individu, yang mencakup

perkembangan fisik, motorik, bahasa, kognitif, sosial, dan emosional.

Dengan pola pengasuhan yang dilakukan secara demokratis serta

kegiatan pembelajaran sambil bermain yang dilakukan melalui media

seperti media bermain dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar, serta

metode kegiatan terpimpin dengan stategi, sarana, dan media belajar yang

dapat meransang anak untuk melakukan eksplorasi serta menggunakan alat

atau benda-benda yang ada di sekitarnya. Penjelasan ini juga diperkuat oleh

Ibu Maryati selaku pekerja sosial bahwa:

“Taman Anak Sejahtera (TAS) adalah sebuah tempat di mana anak

dititipkan untuk sementara waktu serta mengambil alih tanggung jawab

orang tua secara penuh pada saat orang tua bekerja. Kami sebagai

 

Page 59: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

45

pengasuh dan pembimbing bertanggung jawab untuk melindungi mereka

sesuai dengan hak-hak anak dan kesejahteraan anak serta para pengasuh

atau pendidik berkwajiban memberikan perawatan, pendampingan,

pengasuhan, pendidikan dan perlindungan. Dan tak lupa kita juga

memberikan anak kebebasan dalam bermain, kebebasan di sini dalam

artian, kita sebagai pengasuh tetap mengawasi mereka dalam bermain

supaya bisa terkontrol serta memberikan anak kebebasan menyalurkan

daya kreatif minat dan bakat anak yang terpendam, tentunya dengan cara

melalui belajar sambil bermain. Seperti memberikan berbagai permainan

yang ada di taman anak sejahtera. Pola pembelajaran sambil bermain yang

diberikan oleh taman anak sejahtera supaya anak-anak tidak mersasa jenuh

atau bosan dengan permainan yang diberikan kepada mereka. Sehingga

kebutuhan dan haknya bisa terpenuhi dengan baik ”.8

Dengan hadirnya Taman Anak Sejahtera (TAS) di tengah-tengah

kota yang berlokasi di perkantoran Kementerian Sosial setidaknya lembaga

ini dapat membantu para ibu yang sibuk bekerja di luar rumah serta berkarir.

Sehingga dengan begitu para ibu bisa bekerja dengan nyaman dan tidak

merasa khawatir lagi ketika anak-anak mereka ditinggalkan pada saat bekerja

untuk sementara waktu. Dan ibu-ibu ini bisa bekerja dengan tenang dan

maksimal serta berkosentrasi terhadap pekerjaannya di kantor. Anak-anak

yang dititipkan di taman anak sejahtera bukan hanya sekedar dititipkan tetapi,

dari Taman Anak Sejahtera(TAS), tersebut membuat anak merasa terpenuhi

kebutuhannya serta memberikan anak merasa nyaman di lingkungan barunya

dan tidak merasa bosan. Seperti memberikan anak berbagai permainan

misalnya, bermain bola, bermain peran, bermain ayunan, menonton,

8 Wawancara pribadi dengan ibu Maryati tanggal 26 April 2011.

 

Page 60: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

46

bersepeda, dan sebagainyn. Dengan begitu hak-hak anak bisa terpenuhinya

dengan maksimal dan membantu pola pertumbuhan dan perkembangan anak

dengan baik. Sehingga anak tidak merasa terlantar. Sebagaimana dijelaskan

oleh ibu Ike Koestika bahwa :

“Anak adalah anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa, di mana, kita

berkewajiban meberikan perawatan, pendidikan, pengasuhan, bimbingan

serta perlindungan. Dari ke-empat hal ini patut kita berikan pada anak. Di

samping itu anak juga membutuhkan makan, minum yang bergizi dan tempat

yang layak untuk beristirahat. Denganbegitu kebutuhan anak bisa terpenuhi

dan tumbuh berkembang secara optimal sesuai dengan kesejahteraan

anak”.9

Pendapat yang sama dikatakan oleh ibu Sri Ningsih selaku

koordinator atau penanggung jawab pembelajaran di taman anak sejahtera

bahwa :

“Taman Anak Sejahtera merupakan sebuah tempat atau wadah di

mana anak-anak inibisa mengekplorasi minat dan bakat yang ia punya dan

dapat ia salurkan melalui bermain sambil belajar serta bersosialisasi

bersama teman-teman sebayanya. Serta memberikan anak kebebasan dalam

bermain sambil belajar, kebebasan di sini dalam artian kita tetap

mengawasinya.”10

Adapun tarap pembelajaran ditentukan oleh usia anak di Taman Anak

Sejahtera (TAS) dibagi menjadi empat bagian yaitu: mulai dari usia tiga

bulan sampai dua tahun dimasukkan untuk melatih perkembangan kognitif

dan edukatif anak serta meransang atau melatih anak untuk berkomunikasi,

9 Wawancara pribadi dengan ibu Ike Koestika tanggal 26 April 2011.

10 Wawancara pribadi dengan ibu Sri Ningsih tanggal 26 April 2011.

 

Page 61: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

47

mulai usia dua tahun sampai tiga tahun dimasukkan agar mengenal

pendidikan dasar, usia empat sampai enam tahun dimasukkan sebagai

persiapan ketingkat jenjang Taman Kanak-Kanak atau TK dan yang terakhir

usia enam tahun sampai delapan tahun, ini dimasukkan untuk membantu anak

dalam mengerjakan tugas-tugas di sekolahnya dengan cara membimbing anak

dalam mengerjakan tugas sekolah di taman anak sejahtera (TAS).

Masing-masing dari kelompok itu didampingi tiga pengasuh atau

pendidik seperti ibu Umi, ibu Endah dan ibu Ika. Pembagian kelas

berdasarkan tingkat usia anak. Materi yang di ajarkan pada anak pra sekolah

seperti, mengenal warna, merajut, mencocokan gambar, bongkar pasang

puzzle, menggambar, mewarnai, berhitung, bernyanyi serta mengenal huruf

dan angka. Materi pembelajaran sambil bermain yang diterapkan di taman

anak sejahtera adalah sama dengan TPA-TPA yang lainnya akan tetapi, yang

membedakannya adalah tingkat usia mereka masing masing. Adapun

pembelajaran yang dilakukan di taman anak sejahtera dalam seminggunya

hanya lima hari dalam seminggu dengan waktu belajar sambil bermain

berkisar antara pukul 9.30 pagi sampai 10.30 siang. Setelah itu anak-anak ini

semua beristirahat.11

Hal ini juga dipertegas oleh ibu Sri Ningsih bahwa:

“Sesuai dengan peraturan Kementrian Sosial RI atau merujuk pada

buku pola pengasuhan dan perkembangan anak maka, waktu yang digunakan

di Taman Anak Sejahtera dalam pola belajar sambil bermain adalah mulai

dari pukul 9.30 sampai 10.30 wib. Ini dikarenakan anak-anak ini harus

11

Hasil pengamatan di taman anak sejehtera 26 April, 2011.

 

Page 62: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

48

banyak beristirahat dari pada belajar maka dari itu kita sebagai pengasuh

menerapkan anak-anak yang ada di taman anak sejahtera ini khususnya,

untuk lebih banyak beristirahat dibandingkan belajar. Dan pada saat

istirahlah mereka bisa banyak menyerap informasi apa yang diberikan oleh

pengasuhnya”.12

Dalam memberikan pembelajaran sambil bermain kepada anak-anak

yang ada di taman anak sejahtera supaya anak dapat tumbuh dan berkembang

secara optimal serta mendapatkan pengasuhan, perawatan, pendidikan,

kesehatan, pendampingan, perlindungan, serta terhindar dari perdangangan,

dan diskriminasi.

Sesuai definisi perlindungan sebagai kegiatan untuk menjamin dan

melindungi hak-haknya agar dapat hidup tumbuh, berkembang, dan

berpartisipasi secara optimal sesuai dengan martabat kemanusian serta

mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.13

Adapun tugas pengasuh atau pendidik yang ada di taman anak

sejahtera adalah berkewajiban memberikan perlindungan, pendampingan,

pembinaan, perawatan, pengasuhan, pemiliharaan, pendidikan, dan kesehatan.

Dan tumbuh, berkembang secara optimal serta bisa berguna bagi bangsa, dan

agama.

12

Wawancara Pribadi dengan Ibu Sri Ningsih selaku Koordinator pembelajaran pada tanggal 26

April 2011. 13

Departemen Sosial Republik Indonesia, Modul Pengasuhan dan Perlindungan Anak Balita,

(Jakarta: Direktorat Pelayanan Sosial Anak, Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial,

Departemen Sosial RI, 2009), h. 3.

 

Page 63: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

49

B. 2. Proses pelaksanaan belajar sambil bermain di Taman Anak

Sejahtera (TAS).

Adapun proses pelayanan pembelajarannya yang di lakukan di taman

anak sejahtera dengan beberapa tahap sebagai berikut:

a. Baris berbaris

Sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan, anak-anak ini

diwajibkan untuk baris-berbaris terlebih dahulu di ruangan depan

kelas. Saat baris berbaris, anak-anak ini terlebih dahulu diatur serapi

mungkin, misalkan di sebelah kanan untuk laki-laki dan di sebelah kiri

untuk perempuan. Pada saat itu yang mengkoordinator baris-berbaris

adalah ibu Sri Ningsih selaku koordinator pembelajaran dan pendidik.

Di sini para anak-anak ini di dampingi oleh beberapa pendamping

seperti ibu Tina, ibu Mimin, ibu Vinem, ibu Ika, ibu Endah, ibu Titin

serta penulis. Akan tetapi sebelum masuk kelas anak-anak ini, terlebih

dahulu bernyanyi sambil bertepuk tangan dan sekali kali mengangkat

kaki serta bersuara suara keras.14

Ini dilakukan semata-mata melatih

organ tubuh atau otot-ototnya supaya tidak kaku dan gugup pada saat

berkomunikasi. Pada saat baris-berbaris dan bernyanyi, penulis

melihat anak-anak taman anak sejahtera (TAS) sangat bahagia dan

senang dan antusias ketika bersama-sama bernyanyi dan bertepuk

tangan serta bersorak-soarai. Pada saat itu ada anak yang bernama

Faujiah, ia termasuk anak yang bersuara keras di bandingkan teman-

14

Hasil pengamatan lapangan tanggal 27 April, 2011.

 

Page 64: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

50

temannya, dikarenakan anak ini selalu berbaris di didepan jadi terlihat

memacu motivasi teman-temannya untuk bersuara keras sehingga

teman-temanya mengikutinya. Hal ini dilakukan dengan tertip dan

rapi.

Tetapi berbeda dengan Hasbi, anak ini cendrung pemalu dan

bersuara biasa saja. Pada saat peneliti melihat seksama dan sekali-kali

penulis memberikan dukungan bertepuk tepuk tangan. Lain lagi

dengan Abdullah anak ini hanya bisa bergoyang-goyang dan

mengayun-ayunkan tangan dan kepalanya, dikarena anak ini belum

bisa berbicara dengan lancar walaupun usianya sudah mencapai dua

tahun lebih. Setelah baris berbaris selesai, maka anak-anak ini mulai

masuk ke kelas masing masing sesuai dengan tingkat usia. Di taman

anak sejahtera ini hanya satu kali pembelajaran yaitu hanya pada

pukul 9.30 sampai 10.30 wib.15

b. Berdoa, belajar dan absensi

Pada pagi ini ibu Tina meminta anak- anak usia lima tahun sampai

enam tahun seperti, Faujiah, Yasmin, Fatigo, Akbar, Sabina dan

temen-teman lainnya untuk duduk rapi disertai dengan tangan dilipat

di atas meja sambil berdoa terlebih dahulu. Sebelum berdoa dimulai,

biasanya salah satu diantara mereka memimpin doa ke depan dengan

tujuan melatih mereka untuk percaya diri dan melatih berbicara di

depan teman-temannya. Setelah selesai berdoa barulah buku tulis serta

15

Hasil Wawancara tanggal 27 April, 2011.

 

Page 65: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

51

pena dibagikan satu persatu. Di dalam semua buku yang telah

dibagikan masing-masing tertera nama mereka. Pada saat itu yang

diajarkan adalah menulis angka satu sampai sepuluh disertai dengan

pembuatan tanggal dan nama mereka di kanan atas.

c. Mulai masuk belajar

Ketika berdoa selesai belajarpun dimulai, pada setiap kelompoknya

masing-masing kelompok didampingi dua atau tiga pengasuh atau

pendidik. Biasanya yang diajarkan setiap harinya seperti, belajar

menulis angka, belajar mewarnai gambar, menyusun puzzle, mengenal

warna, merajut, melipat kertas, belajar mengenal rambu-rambu lalu

lintas, mengenal organ tubuh manusia, belajar menegenal ciri-ciri fisik

dari ayah, ibu, nenek, kakek dan adik, bongkar pasang, serta

bernyanyi hingga belajar menyebutkan nama masing-masing dengan

nada yang agak keras, supaya para teman-temannya bisa mengingat

nama teman-temannya. Setelah penulis amatin, semua pembelajaran

sambil bermain yang diajarkan, tujuannya adalah supaya anak tidak

merasa bosan atau jenuh dengan materi yang diajrkan.16

d. Makan buah, berdoa minum susu dan tidur.

Di taman anak sejahtera ini selain mereka mendapatkan perawatan,

pembinaan, pendidikan, perlindungan, kesehatan, kenyamanan,

pendampingan dan banyak lagi, tak terkecuali mereka mendapatkan

asupan makanan dan minuman bergizi dari taman anak sejahtera

16

Hasil pengamatan lapangan tanggal 27 April, 2011.

 

Page 66: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

52

(TAS). Anak-anak ini diberikan asupan buah dan snack seperti,

pepaya, pisang, melon, jeruk, agar-agar, bubur serta wafer yang sudah

terlebih dahulu disiapkan oleh para perawat atau pengasuh. Hal ini

biasanya telah disediakan para pengasuh yang bertugas sebagai piket

pada pagi itu. Sebelum makan buah, anak-anak ini dipersilahkan

terlebih dahulu ke kamar kecil untuk buang air kecil, dan setelah itu

barulah makan. Setelah selesai anak-anak ini mulai satu persatu masuk

ke kamar masing-masing untuk beristirahat tidur. Sebelum tidur anak-

anak ini terlebih dahulu mengambil susu di meja yang telah sediakan

di baskom. Setelah itu anak-anak ini berdoa dan minum susu sambil

tiduran tetapi, biasanya anak-anak yang sudah terlebih dahulu

menghabiskan susu untuk segera mengembalikan botol susu ke

tempatnya semula.17

e. Pelaksanaan pembelajaran sambil bermain.

Pelaksanaan pembelajaran sambil bermain dilakukan seminggu

lima kali, mulai hari senin sampai jumat dan dimulai pukul 07.00

sampai dengan puku 16.00 Wib di Taman Anak Sejahtera (TAS).

Pola pembelajaran sambil bermain ini dimaksudkan untuk

pemberian stimulus bagi perkembangan anak, terutama dalam

kemampuan bersosialisasi yang diberikan melalui penyediaan fasilitas

dan permainan, sehingga anak dapat tumbuh kembang dengan wajar.

Dan di TAS, permainan itu dimainkan dengan berkelompok. Hal ini

17

Hasil pengamatan tanggal 27 April, 2011.

 

Page 67: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

53

bertujuan untuk meningkatkan perkembangan kognitif, afeksi dan

psikomotorik, menghindari anak dari berbagai ancaman dalam

pembentukan kepribadiannya, serta menjamin tumbuh kembangnya

anak dalam memperoleh perlindungan dan berpartisipasi.18

Kalau kita amati saat sang anak bermain, mereka sangat

menikmatinya, dan ketika disudahi, tak jarang mereka menangis. Itu

menandakan, masa anak-anak sebagian besar adalah masa bermain –

kesukaan anak terhadap permainan ini adalah salah satu ciri ia tumbuh

kembang secara wajar. Penulis sering mengamati ketika mereka

bermain, ya mereka sangat tekun dan saling membantu demi

menyelesaikan permainan tersebut. Contohnya ketika mereka bermain

Puzzle, mereka saling bergegas menyelesaikan penyusunan permainan

tersebut. Ini menunjukan sosialisasi dan perkembangan kognitif

mereka terus berkembang cepat ketika mereka bermain. Katakanlah

permainan itu sebagai asahan. Semain banyak main, semain cerdas

pulalah ia. Lihat dalam foto-foto yang ada dalam lampiran, mereka

terlihat begitu asyik bermain.

Adapun pembelajaran yang diajarkan di Taman Anak Sejahtera (TAS)

adalah:

1. Kehidupan beragama, dan pemahaman moral

Kehidupan beragama dan pemahaman moral yaitu anak-anak ini

diajarkan mengenal Allah (dengan mendengarkan cerita),

18

liahat Modul Pengasuhan dan Perlindunngan Anak Balita, (Jakarta: Departemen Sosial, 2009),

 

Page 68: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

54

mengenalkan berbagai bentuk rumah ibadah (dengan cara melihat

langsung), percaya pada Allah serta para rasulnya, bisa mengucapkan

doa sebelum makan dan sesudah makan serta terbiasa mengucapkan

sopan santun seperti, mendahulukan minta maaf terlebih dahulu,

mengucapkan terimakasih, belajar berbicara jujur, sopan santun dan

dan menghargai para pengasuh serta tata tertib yang ada di Taman

Anak Sejahtera.

2. Pengetahuan tentang sejarah kebangsaan.

Pengetahuan tentang kebangsaaan di sini, anak diajarkan

menghargai jasa-jasa pahlawan yang telah gugur dengan cara

mengikuti upacara bendera, menyanyikan lagu kebangsaan, mengenal

bendera kebangsaan, serta mendengarkan cerita pahlawan serta

terbiasa saling tolong menolong.

3. Perkembangan motorik halus dan motorik kasar

Adapun perkembangan motorik halus dan motorik kasar di sini

yaitu pada motorik halus yaitu menggerakkan otot-otot kecil atau

mengerakkan sebagian anggota tubuh. Pada perkembangan motorik

halus ini dipengaruhi kesempatan anak untuk belajar dan berlatih.

Misanya, menulis, menggunting, menyusun balok menyusun balok-

balok, melipat kertas, merajut serta berlatih memegang bola dan yang

lainnya.

h. 98.

 

Page 69: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

55

Sedangkan motorik kasar merupakan proses untuk menggerakkan

sebagian organ tubuh. Setiap gerakan pada anak merupakan hasil dari

interaksi darisistem tubuh yang terkontrol oleh otak. Seperti

kemampuan anak dalam latihan duduk, berlari, menaiki tangga,

meloncat, bersepeda, melempar bola, bermain seluncur, memindahkan

korsi serta menendang bola. Otot-otot besar dan hampir seluruh

anggota anggota tubuh digunakan anak untuk gerakan baik itu motorik

halus maupun motorik kasar. Perkembangan motorik halus ataupun

motorik kasar dipengaruhi oleh kematangan anak.

4. Kedisiplinan emosi dan keterampilan dalam menolong diri sendiri

atau ADL

Perkembangan pada asfek ini meliputi kemampuan anak untuk

merasa mencintai, merasa nyaman, berani, senang, takut, sedih serta

marah. Semua ini adalah bentuk emosi anak pada saat anak sedih

ataupun senang. Misalkan, para ibu yang menitipkan anak untuk

sementara waktu. Ketika itu juga sang ank tersebut menangis.

Sedangkan kemampuan untuk menolong diri sendiri adalah sebuah

keterampilan pada anak untuk belajar mandiri tampa bantuan orang

lain atau pengasuh misalnya; ke kamar mandi, melatih makan sendiri,

melatih merapikan bangku, melatih mengambil air minum, melatih

memakai baju sendiri, melatih memengang sendiri dan melatih berdiri

sendiri apabila jatuh dan tidak menagis, tampa bantuan dari orang lain

atau pengasuh.

 

Page 70: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

56

5. Perkembangan jasmani dan berkomunikasi.

Perkembangan di sini anak belajar untuk berolah raga, senam,

menari, irama dan bernyanyi. Sedangkan kemampuan berkomunikasi

disini diajarkan melatih mengenal diri sendiri dan dapat menyatakan

satu atau duat kata dan sebuah kalimat misalnya ayah, ibu guru, dan

yang lainnya.

6. Perkembangan kognitif atau daya tangkap.

Pada asfek ini anak nampak pada kemampuannya dalam mengolah,

menerima, mengigat dan memahami segala informasi-informasi yang

sampai padanya. Kemampuan daya tangkap anak sangat berkaitan

dengan perkembangan berbahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa

syarat serta memahami beberapa kata dan berbicara. Biasanya

kemampuan anak dalam memahami sesuatu didapat dari pengalaman

dan melihat. Sehingga kemampuan tersebut berkembang sesuai

dengan yang ia alami.19

Taman anak sejahtera merupakan sebuah tempat atau wadah untuk anak

dalam berinteraksi dan sangat berpengaruh terhadap pola pengasuhan dan

perlindungan anak yang ada di taman anak sejahtera. Oleh karena itu anak-anak

ini akan menjadi pribadi yang baik bagi bangsa ini. Pola pembelajaran sambil

bermain yang diajarkan dalam setiap harinya. Dimulai dari pagi sampai menjelang

anak tersebut dijemput oleh kedua orang tuanya masing-masing. Adapun yang

diajkar kepada mereka semua seperti yang di jelaskan di atas , para perawat atau

19

Hasil pengamatan tanggal 27 April, 2011.

 

Page 71: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

57

pengasuh yang telah mendidik mereka dan memberikan bekal semoga anak-anak

ini bisa mandiri dan bertanggung jawab jikalau keluar dari taman anak sejahtera

(TAS), serta dapat melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi atau sekolah dasar SD.

Misalnya klein yang bernama Akbar berusia enam tahun, pada saat anak

ini masuk keTaman Anak Sejahter, ia termasuk tipe anak yang susah diajak

berbicara, bermain, berkumpul, bersosialisas dan bergaul juga, suka menyendiri

hingga tidak bisa mengingat nama teman-temannya. Tetapi beberapa hari

kemudian anak ini sangat mudah bergaul dan sangat periang serta suka

menganggu teman-temannya dikala menonton telivisi. Ia termasuk anak yang

pemalu, tetapi juga ank penurut. Misalkan apabila salah satu dari pengasuh

meminta untuk maju kedepan dengan membacakan butir-butir pancasila. Pada

saat maju kedepan anak ini membacakannya dengan nada suara pelan dan

tangannya di kepal-kepal serta tubuhnya bergoyang-goyang sambil memengan

baju. Hal ini seperti ini terjadi dikarenakan anak ini tidak bisa mengingat butir-

butir pancasila hingga merasa malu di depan teman-temannya.20

Hasil pengamatan penulis setiap anak yang masuk ke taman anak

sejahtera pada umumnya manja, pemalu, takut, minder, bandel dan yang lainnya.

Akan tetapi, hal sedemikian tidak lama, hanya beberapa hari saja, misalny; satu

sampai tiga hari. Setelah itu anak ini mulai bisa menyesuaikan diri dan beradaptasi

dengan lingkungan sekitarnya.

Begitu juga klien yang bernama Abdullah, anak ini berusia dua tahun

setengah dan cendrung agresif, pemalu, pemarah, suka menggigit. Sifat tersebut

20

Hasil pengamatan tanggal 27 April, 2011.

 

Page 72: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

58

muncul disebabkan oleh rasa gergetan anak apabila diganggu pada saat bermain

dan merasa malu jika anak ini terus dilihat terus menerus anak, dan biasanya yang

ia lakukan adalah mendekat atau bersembunyi di sebelah pintu. Pada saat penulis

perhatikan, anak ini tidak dapt dapat mengucapkan kata-kata. Adapun kata yang

sering ia lontarkan pada pengasuh dan kedua orang tuanya adalah Abah, Umi dan

dah (sudah). Rasa gergetan dan suka mengigit ini biasanya ia lakukan pada orang

yang telah ia kenal misalnya, penulis sendiri tetapi pada pengasuh tidak.21

Metode yang digunakan dalam pembelajaran di taman anak sejahtera

(TAS).

Kegiatan belajar sambil bermain yang dilakukan di taman anak sejahtera

(TAS), melalui cara belajar sambil bermain. Metode yang digunakan melalui

media seperti, kelompok bermain, bermain perang-perangan, dokter-dokteran,

merebut korsi, menonton televisi serta menggunakan benda atau alat atau benda-

benda yang ada di sekelilingnya. Tujuannya adalah untuk merangsang sebagian

organ tubuh dan daya kretifitas anak dalam mengeksplorasi bakat dan minat.

Kegiatan seperti ini dilakukan dengan cara menyampaikan, dengan

mempraktikan materi pada anak di depan kelas, seperti menggambar, mewarnai,

merajut balok, mengenal rambu-rambu lalu lintas, bentuk angka, organ tubuh,

bersepela, bermain bola bak, bermain rumah-rumahan serta bermain ayunan.

Setelah apa yang diperkenalkan masing-masing fungsi pada anak, barulah anak ini

memperaktikan sendiri-sendiri.

21

Hasil pengamatan tanggal 27 April, 2011.

 

Page 73: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

59

Berdasarkan temuan di atas, penulis menganalisa bahwa pola pengasuhan

yang diterapkan ditaman anak sejahtera, khususnya di kelas Appel, Transportasi

serta di kelas Animal lebih cendrung pada pola pengasuhan demokratis . Karena

Pola asuh demokratis ditandai dengan adanya komunikasi terbuka dari dua arah,

misalnya antara pengasuh dan anak serta para pendidik atau pengasuh selalu

memberikan contoh, penjelasan yang menerangkan alasan-alasan dari aturan yang

dibuat dan menjawab setiap pertanyaan yang timbul dari anak serta memberikan

hadiah dan hukuman disertai dengan penjelasan kepada anak sehingga anak

menjadi mengerti dan paham. Di sini para pengasuh atau pendidik tetap

memberikan bimbingan, pendampingan pada anak, yang sifatnya mengarahkan

dan memberitahu agar anak tidak hanya taat, patuh secara buta terhadap peraturan,

tetapi tahu dan mengerti dengan baik mengapa ada hal yang boleh dilakukan dan

ada hal yang tidak boleh dilakukan. Dengan demikian anak juga memperoleh

kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya sendiri dan menanyakan langsung

pada pengasuh.

Dengan adanya bimbingan dan pengarahan akan membantu tumbuh

kembang anak baik motorik halus maupun kasar serta memperlancar komunikasi

anak. Hal seperti ini akan membawa anak menjadi lebih baik, sebab di sini anak

diberi rasa percaya diri, kasih sayang, dukungan, bertanggung jawab, keterbukaan,

kejujuran, kedesiplinan serta mampu meningkatkan daya krefitas anak dalam

mengembangkan bakat dan minatnya. Selain itu para pengasuh atau pendidik

memberikan kasih sayang, kehangatan, pelukan, cinta, kenyamanan,

perlindungan serta perhatian penuh selayaknya menjadi ibu yang baik bagi

 

Page 74: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

60

mereka. Pola pengasuhan demokratis mempunyai pengaruh besar bagi tumbuh

kembang anak, bagaimana bentuk pribadi dan krakter anak dimasa akan datang,

oleh sebab itu para pengasuh atau pendidik harus benar-benar mawas diri dan

bersungguh-sungguh dalam menanamkan nilai-nilai kehidupan serta norma-norma

yang baik kepada anak melalui pola pengasuhan yang baik dan benar anak akan

berguna bagi keluarga, masyarakat, agama dan bangsa. Maka dari itu, seorang

pengasuh yang baik, penyabar, pengasih, peduli, cinta, penyanyang dan bijaksana

akan melahirkan anak-anak yang berkualitas dan baik bagi keluarga, masyarakat

dan bangsa ini kelak. Begitu juga sebaliknya apabila pengasuh memiliki krakter

keras, pemarah, maka anak ini kemungkinan kecil memiliki kualitas yang rendah.

 

Page 75: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam bab yang terakhir ini, penulis kemukakan kesimpulan sebagai

jawaban dari perumusan masalah.

1. Proses pelaksanaan pendidikan di Taman Anak Sejahtera (TAS) tidak

sama seperti di PAUD atau TPA. Karena Taman Anak Sejahtera

(TAS), hanya sebagai tempat penitipan sementara waktu dan di bawah

naugan Kementerian Sosial atau lebih dikenal dengan sebutan

DEPSOS (Departemen Sosial). Di taman anak sejahtera yang diajarkan

seperti, mewarnai gambar, bongkar pasang puzzle, bermain ayunan,

bermain sepeda, belajar menghitung, belajar menggambar, belajar

menari, belajar mengenal huruf dan anggka, bermain perosotan,

bermain bola bak mandi, bermain musik dan masih banyak lagi yang

diberikan oleh Taman Anak Sejahtera (TAS). Kurikulum yang ada di

Taman Anak Sejahtera (TAS) mengajarkan anak untuk bisa melatih

diri dalam berkomunikasi, menolong diri sendiri, membantu

perkembangan motorik halus dan motorik kasar, pemahaman agama,

tentang sejarah kebangsaan, sosialisasi, perkembangan kognitif dan

masih banyak lagi kurikulum bermain sambil belajar yang diterapkan

di taman anak sejahtera yang berada di lingkungan perkantoran

Kementerian Sosial RI atau yang lebih dikenal dengan sebutan Depsos

(Departemen Sosial).

 

Page 76: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

62

Proses pelaksanan pembelajaran yang diterapkan di Taman Anak

Sejahtera lebih berorientasi pada metode learning games, belajar

sambil bermai . Hal ini dikarenakan supaya anak-anak tidak merasa

jenuh atau bosan terhadap apa yang diajarkan. Dengan metode yang

diberikan melalui sarana bermain sambil belajar serta dapat

merangsang daya kreatif anak dalam mengekspor atau menayalurkan

bakat dan minatnya. Yang tentunnya menegenalkan anak pada

berbagai perrmainanan yang ada di sekitarnya.

2. Pola asuh yang diterapkan di taman anak sejahtera cenderung lebih

pada pola asuh demokratis. Dengan pola asuh demokratis ini

membuktikan bahwa anak-anak ini menjadi pribadi yang percaya diri,

mandiri, kreatif, bertanggung jawab, jujur serta mudah bersosialisasi

dengan lingungan baru.

Itulah output dari pola asuh demokrasi. Di mana pola asuh demokrsi

ini memiliki tiga makna: Pertama, anak dikasih ruang sebebasnya

untuk mengapresiasikan apa yang ada dalam benaknya, namun tak

lepas dari keberfungsian orang tua sebagai pengawas, pelayan dan

pendidik anak. Kedua, anak diharapkan mempunyai sikap sewajarnya

kepada orang tua/pengasuhnya –memahami dan menuruti perintahnya.

Ketiga, orang tua sudah sewajarnya memberikan kepercayaan dan

tanggung jawab pada anaknya. Nah, dengan pola pengasuhan

demokratis seperti itu, maka TAS menghasilkan anak yang berkarakter

“beradab”, seperti yang digambarkan di atas.

 

Page 77: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

63

B. Saran-saran

Pada akhir penulisan skripsi ini, penulis ingin menyampaikan beberapa

saran, di mana dengan adanya pembahasan mengenai pola pengasuhan dan

perlindungan anak ini, penulis mengharapkan agar kita dapat menegetahui

hak-hak dasar anak dan hak-hak kebutuhan anak. Penulis sudah menjelaskan

bahwa para pengasuh atau pendidik mempunyai pengaruh penting dalam

perkembangan anak. Untuk itu disarankan agar para pengasuh atau pendidik

di Taman Kanak-kanak (TK), Taman Pendidikan Anak (TPA), Pendidikan

Anak Usia Dini (PAUD), home schooling dan lain sebagainya agar

sepenuhnya bisa mengganti peran orang tua untuk sementara waktu, supaya:

1. Tempat belajar yang nyaman dan wangi dapat mempengaruhi anak

lebih rilek belajar serta pendamping yang mengajarkan anak-anak ikut

serta berkonsentrasi dalam belajar, khususnya yang belajar di dekat

kamar mandi karyawan.

2. Penulis berharap kepada ibu wali murid tetap saling membantu satu

sama lain baik dari pengasuhan serta kedua orang tua yang menitipkan

anaknya di Taman Anak Sejahtera (TAS).

3. Sarana dan prasaranan yang sangat lengkap yang dimiliki oleh Taman

Anak sejahtera (TAS) seharusnyn dipergunakan semaksimal mungkin

sesuai dengan fungsinya. Misalnya alat Biola, Darambend, Kosidah

dan CD Player.

 

Page 78: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

64

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burgan, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2003.

Dariyo, Agoes, Psikologi Perkembangan (Anak Tiga Tahun Pertama), Bandung:

PT. Refika Aditama, 2007.

Hardjana, Agus M. Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal, Yogyakarta:

Kanisius, 2007.

Mustafa, Ibnu, Keluarga Islam Menyongsong Abad 21, Bandung: Penerbit Al-

Bayan, 2003.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2000.

Nasir. Moh, Metode Penelitian, Jakarta: Ghali Indonesia, 1993.

Riyanto, Agus, Perlindungan Anak (Sebuah Buku Panduan bagi Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat), Jakarta: Inter-Parlementary Union (UNICEF), 2006.

Saitz, Eleeza, Bahaya Mengabaikan Golden Age Anak, Jakarta: Pathoilah Pres,

2006.

Sylva, Kathy, Perkembangan Anak (Sebuah Pengantar), Ingrid Lunt: Arcan, 1988.

Usman, Husaini & Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006.

Partanto, Puis A. & M. Dahlan Al-Barty, Kamus Besar Bahasa Ilmiah Populer,

Surabaya: Arkola, 1994.

 

Page 79: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

65

Purnianti, Arti dan Lingkup Masalah Perlindungan Anak, cet pertama, Jakarta:

Jurusan Kriminologi FISIP-UI dan Pusat Pelayanan Keadilan dan

pengabdian Hukum UI, 1999.

Daftar Rujukan Umum (Kamus, Majalah, dan Brosur)

Badan Statistik Nasional, Indikator Kesejahteraan Anak, Jakarta: Badan Statistik

Nasional, 2005.

Departemen Sosial Republik Indonesia, Pedoman Prangkat Belajar Persepsi

Gerak Tiga Demensi untuk Petugas TPA dan Kelompok Bermain ,

Jakarta: Direktorat Pelayanan Sosial Anak, Direktorat Jenderal Pelayanan

dan Rehabilitasi Sosial Departemen Sosial RI, 2007.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga,

Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

Departemen Sosial Republik Indonesia, Modul Pengasuhan dan Perlindungan

Anak Balita, Jakarta: Direktorat Pelayanan Sosial Anak, Direktorat

Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Departemen Sosial RI, 2009.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

Jakarta: Balai Pustaka, 1988.

Kementrian Sosial Republik Indonesia, Bulletin Info Care (Peduli, Berbagi dan

Melindungi), Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi

Sosial, 2010.

Majalah Penyuluhan Sosial, Sinar, Anak-Anak Adalah Penerus Bangsa, Jakarta:

PUSPENSOS Departemen Sosial RI, 2009.

 

Page 80: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

66

Majalah Societa, edisi khusus, Bersama Lindungi Anak Kita, Jakarta : Biro

Humas Departemen Sosial RI, 2009.

 

Page 81: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

Page 82: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

Lamiran I: Kegiatan Taman Anak Sejahtera yang Dikelompokkan Berdasarkan

Usia.

Kegiatan belajar untuk anak usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun pada bulan Maret

2011.

Kegiatan belajar untuk anak usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun pada bulan April

2011.

No Hari Anak usia 3 bulan

s/d 6 tahun

Anak usia 2 tahun s/d

6 tahun

Anak usia 3

bulan s/d 2

tahun

1 Senin Mewarnai gambar Bermain sepeda Bernyayi

2 Selasa Melipat Main perosotan/ayunan Baca

puisi/menari

3 Rabu Mencocok Papan titian Pengenalan diri

4 Kami

s

Bongkar pasang

teropong

Mandi bola Bermain peran

5 Jumat Merajut Lompat tali Nonton TV

No Hari

Anak usia 3

bulan s/d 6

tahun

Anak usia 2 tahun

s/d 6 tahun

Anak usia 3 bulan s/d

2 tahun

1 Senin Bermain lilin

warna

Bermain kursi Bermain dengan music

2 Selasa Menyusun bentuk Bermain sapu tangan Panggung boneka

3 Rabu Bermain puzzle Lomba tong-tong

puzzle

Bercerita

4 Kamis Communication Lomba menara Mendengarkan music

 

Page 83: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

Kegiatan belajar untuk anak usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun pada bulan Mei

2011.

Daftar menu makanan Taman Anak Sejahtera (TAS) ”Harapan Ibu”

block gelang

5 Jumat Belajar bantu diri Bermain berebut

kursi

Bermain tepuk tangan

No Hari Anak usia 3 bulan s/d 6

tahun

Anak usia 2 tahun

s/d 6 tahun

Anak usia 3

bulan s/d 2

tahun

1 Senin Mewarnai gambar Bermain sepeda Bernyayi

2 Selasa Melipat Main

perosotan/ayunan

Baca

puisi/menari

3 Rabu Mencocok Papan titian Pengenalan diri

4 Kamis Bongkar pasang

teropong

Mandi bola Bermain peran

5 Jumat Merajut Lompat tali Nonton TV

Hari Makanan

pagi

Makanan siang Buah Snack

Senin Sop

Naget

Opor Ayam

Kerupuk

Pisang

Pepaya

Wafer

Selasa Mei

Goreng

Abon

Kerupuk

Sop Baso

Tempe Oreg

Pepaya Kue

Basah

Rabu Semur

Daging

Sayur Bayam

Tahu /Tempe

Pisang Agar-ager

 

Page 84: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

Catatan : -Buah-buahan, bubur sumsum diberikan pada jam antara makan pagi

dan makan siang.

: -Snack atau kue atau bubur kacang hijau diberikan pada jam 15.00 Wib.

Sayuran

Kerupuk

Bacem

Kamis Sop Sosis

Tempe

Goring

Sayur Asem

Ikan

Papaya Centing

Manis

Jumat Sop

Brokoli

Oreg Tahu

Tempe

Semur Telor

Tahu

Kerupuk

Jeruk /

Apel

Bubur

Sumsum

 

Page 85: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

Daftar piket team teaching petugas TAS” Harapan Ibu”: disesuaikan degan

brosur.

Koordinator

Pembelajaran

Sri Ningsih

Penanggung Jawab Anak

Usia 6 bulan-2 Tahun

1. Ibu. Umi

Fadhliyati (Pengg.

Jawab)

2. Ibu Endah

3. Ibu Jatnika

4. Ibu Endah

5. Ibu Jatnika

Penanggung Jawab Anak

Usia 4-6 Tahun

1. Ibu Sutinah

(pengg. Jawab)

2. Ibu Sri Ningsih

Penanggung Jawab Anak

Usia 3-4 Tahun

1. Ibu.Maryati

(Pengg. Jawab)

2. Ibu Pinem

3. Ibu Wiwik

 

Page 86: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

Lampiran II: Pendanaan Taman Anak Sejahtera

Dari ketentuan umum tentang sumber pendanaan Taman Anak

Sejahtera digunakan sebagai:

a. Sumber dana yang didapat dari kementrian sosial digunakan untuk

sarana dan prasarana yang ada di taman anak sejahtera. Misalnya,

alat bermain, bangku dan sebagainya.

b. Sumber dana yang didapat dari orang tua atau dana partisipasi di

gunakan untuk komsumsi anak sehari-hari. Partisipasi merupakan

tanda adanya tanggung jawab orang tua akan usaha pembinaan

tumbuh kembang anak selama dititipkan di taman anak sejahtera.

c. Dana tak terduga, dari orang tua murid yang terlambat menjemput

anak yang telah ditentukan. Uang ini digunakan untuk para petugas

piket.

Adapun rincian pendanaannya sebagai berikut:

Biaya anak yang masuk lebih dari tanggal 20 di setiap bulannya

dikenakan biaya setengah (1/2) nya dari partisipasi:

1. Biaya bulanan

a. Untuk Pegawai Negeri Depertemen Sosial Rp 350.000

b. Untuk umum Rp 400.000

c. Bagi anak usia di bawah 1 tahun dikenakan biaya:

1. Untuk pegawai Departemen Sosial Rp 450.000

2. Untuk pegawai luar Depsos Rp 500.000

Bagi anak yang tidak masuk dalam satu bulan penuh dikenakan biaya 30%

 

Page 87: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

dari partisipasi.

Bagi anak yang telah dipanggil dikenakan uang pendaftaran Rp. 50.000.

Denda dikenakan bagi orang tua yang menjemput melebihi waktu yang

ditentukan.

a. Pukul 15.45 s/d 16.00 Rp. 15.000

b. Pukul 16.00 s/d 16.15 Rp. 25.000

c. Pukul 16.15 s/d 16.30 Rp. 35.000

d. Pukul 16.30 s/d 16.45 Rp. 45.000

e. Pukul 16.45 s/d 17.00 Rp. 55.000

Setiap kelipatan 15 menit sebesar Rp.10.000. Denda harus dibayar

pada hari itu juga kepada petugas piket (sesuai yang berlaku) dengan tanda

bukti pembayaran dari petugas piket.

Biaya yang dibayar pada awal saat anak masuk ke taman anak

sejahtera (TAS). Selanjutnya atau berikutnya selambat-lambatnya tanggal

10 setiap bulannya. Lebih dari tanggal yang telah ditentukan dikenakan

10%.

 

Page 88: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

Lampiran III: Pertanyaan dan Jawaban Wawancara Peneliti

Responden pertama;

Nama : Ibu Ike Koestika

Usia : 52 Tahun

Jabatan : Ketua TAS

Waktu Wawancara : 4 Januari 2011, Jam 9.30- 10.00 Wib

Tempat Wawancara : Kantor TAS

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah pengertian pola pengasuhan

terhadap anak menurut ibu?

Pemberian kebutuhan jasmani dan rohani:

“Anak adalah anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa,

di mana, kita berkewajiban meberikan perawatan,

pendidikan, pengasuhan, bimbingan serta

perlindungan. Dari ke-empat hal ini patut kita

berikan pada anak. Di samping itu anak juga

membutuhkan makan, minum yang bergizi dan

tempat yang layak untuk beristirahat. Denganbegitu

kebutuhan anak bisa terpenuhi dan tumbuh

berkembang secara optimal sesuai dengan

kesejahteraan anak.”

2. Dalam pola pengasuhan dalam buku

psikologi (Baumrid) pola asuh terbagi

empat, yaitu otoriter, permisif,

demokratis, dan pola asuh situsional.

Dari keempat pola asuh di atas

Pola asuh demokratis.

Dalam pola asuh demokratis itu mengandaikan

adanya kebebasan dalam diri anak. dan pendamping

hanya mengawasi dan sedikit mengarahkan tanpa

mengharuskan dan juga tak membiarkan secara

penuh. Tetap sang anak dalam pengawasan.

 

Page 89: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

manakah yang ibu terapkan terhadap

anak di Taman Anak Sejahtera(TAS)?

3. Kenapa ibu menggunakan pola

pengasuhan tersebut?

Karena pola asuh demokratis tersebut menciptakan

rasa kekeluargaan. Selain itu, dengan pola tersebut

anak tak merasa tertekan, anak dibebaskan berkreasi

dalam bermain dan berteman. Peksos hanya

menjaga dan mendampingi dengan sedikit

mengarahkan ketika mereka bermain.

4. Apakah dampak terhadap anak dengan

pola pengasuhan tersebut, baik dari

segi sosial, agama dan psiklogis si

anak?

Dampak negatifnya tidak ada. Akan tetapi, dillihat

dari dampak positifnya anak yang sebelumnya tidak

mau berbagi menjadi saling berbagi serta tidak

canggung bergaul. Juga anak terlihat semakin ceria.

5. Apakah pengertian perlindungan anak

menurut ibu?

Memberikan rasa nyaman pada anak dan

melindungi anak dari marabahaya.

Hak-hak seorang anak wajib dilindungi supaya

tumbuh hidup dengan baik. Juga berkembang dan

berpartisipasi sesuai dengan martabat kemanusiaan.

Dan yang perlu diperhatikan lagi adalah anak

terlindungi dari pertukaran perekonomian/penjualan

anak.

6. Menurut ibu apa sajakah prinsip-

prinsip dasar dalam perlindungan anak

yang dituangkan dalam pasal 28

undang-undang dasar republik

Indonesia yang di sahkan pada tahun

1996?

Memberikan perawatan, pembinaan, pengasuhan,

pendidikan, kesehatan dan perlindungan.

 

Page 90: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

7. Bagaimana proses atau tahap-tahap

pembelajaran yang Ibu terapkan di

Taman Anak Sejahtera (TAS)?

Di awali dengan senam, baris-berbaris, berdoa,

absensi, serta belajar sambil bermain. Itu semua

untuk membiasakan sang anak hidup berdisiplin,

serta tak lupa akan agama sebagai pembimbing

kehidupan ini.

8. Bagaimanakah pelaksanaan belajar

sambil bermain dilakukan/jam atau

waktu?

Pelaksanaan kegiatan belajar sambil bermain

dilaksanakan pukul 9.30 sampai 10. 30 WIB. Para

peksos mendampingi dan menuntun mereka dalam

bermain. Ya, pendamping tersebut hanya sebagai

pelurus permainan saja. Di samping itu mencegah

mereka dari tindakan yang tak diharapkan.

9. Kurikulum seperti apa yang ibu

terapkan Di Taman Anak Sejahtera

(TAS)?

Kurikulum yang digunakan belajar sambil bermain

dan merujuk pada buku yang di tulis oleh

kementerian sosial.

10. Metode seperti apa yang ibu gunakan

dalam pembelajaran di Taman Anak

Sejahtera (TAS)?

Metode yang kita gunakan di taman anak sejahtera

adalah belajar sambil bermain dengan cara melalui

APE.

 

Page 91: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

Responden kedua;

Nama : Ibu Sri Ningsih

Usia : 45 Tahun

Jabatan : pendidik/guru

Waktu Wawancara : 04 januari 2011, Jam 10.00- 11.00 Wib

Tempat Wawancara : Di Taman rekreasi (TAS)

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah pengertian pola pengasuhan

terhadap anak menurut ibu?

Memberikan perlindungan, pengasuhan,

pendididkan dan kesehatan.

2. Dalam pola pengasuhan dalam buku

psikologi (Baumrid) pola asuh terbagi

empat, yaitu otoriter, permisif,

demokratis, dan pola asuh situsional.

Dari keempat pola asuh di atas manakah

yang ibu terapkan terhadap anak di

Taman Anak Sejahtera(TAS)?

Saya peribadi lebih menerapkan pola pengasuhan

demokratis.

3. Kenapa ibu menggunakan pola

pengasuhan tersebut?

Karna ingin menumbuhkan rasa kekeluargaan di

antara mereka. Pola demikratis lebih

mengembangkan kemampuan anak denngan

ramah, tanpa ada kekangan. Anak yang semula

sulit bergaul, menjadi mudah bergaul ketika

sama-sama bermain dan tentu saja denngan

 

Page 92: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

pengawasan guru pendamping.

4. Apakah dampak terhadap anak dengan

pola pengasuhan tersebut, baik dari segi

sosial, agama dan psiklogis si anak?

Dampaknya sangat bayak: anak mudah

mengekspresikan apa yang ada dalam dirinya.

Kadang tak jarang juga terjadi pertengkaran –

rebutan permainan. Tapi hal itu bisa datasi

dengan adanya pendamping.

5. Apakah pengertian perlindungan anak

menurut ibu?

Anak merasa nyaman dan terlindungi dari

ekpoitasi, kekerasan dan sebagainya.

6. Menurut ibu apa sajakah prinsip-prinsip

dasar dalam perlindungan anak yang

dituangkan dalam pasal 28 undang-

undang dasar republik Indonesia yang di

sahkan pada tahun 1996?

Memberikan perlindungan, hak berbicara,

perawatan, pendidikan, pengasuhan serta tempat

tinggal yang layak.

7. Bagaimana proses atau tahap-tahap

pembelajaran yang Ibu terapkan di

Taman Anak Sejahtera (TAS)?

Bermain, senam, baris berbaris, belajar, taya

jawab serta absensi

8. Bagaimanakah pelaksanaan belajar

sambil bermain dilakukan/jam atau

waktu?

Proses pelaksanaan bermain itu ya biasa, setelah

melakukan baris-berbaris lalu belajar sesuai

dengan jadwal, lalu istrahat, kemudian bermain.

Mulai dilakukan pada jam 9.30 sampai 10.30 Wib.

Belajar sambil bermain juga kita artikan sebagai

metode, di mana belajarnya tersebut

menggunakan alat-alat permainan. Hal ini supaya

 

Page 93: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

anak lebih cepat menangkap maksudnya.

9. Kurikulum seperti apa yang ibu terapkan

Di Taman Anak Sejahtera (TAS)?

Belajar sambil bermain. “Taman Anak Sejahtera

merupakan sebuah tempat atau wadah di mana

anak-anak ini bisa mengekplorasi minat dan bakat

yang ia punya dan dapat ia salurkan melalui

bermain sambil belajar serta bersosialisasi

bersama teman-teman sebayanya. Serta

memberikan anak kebebasan dalam bermain

sambil belajar, kebebasan di sini dalam artian

kita tetap mengawasinya.”

10. Metode seperti apa yang ibu gunakan

dalam pembelajaran di Taman Anak

Sejahtera (TAS)?

Sarana yang kita berikan pada anak seperti

mengenal warna, merajut, bermain perang-

perangan, seni tari, nonton TV, dan yang lainnya.

 

Page 94: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

Responden ketiga;

Nama : Ibu Maryati

Usia : 52 Tahun

Jabatan : Peksos

Waktu Wawancara : 9.30- 10.00 Wib

Tempat Wawancara : Kantor Taman Anak Sejahtera (TAS).

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah pengertian pola pengasuhan

terhadap anak menurut ibu?

Memberikan perhatiaan, kasih sayang, cinta ,

pembinaan, perawatan, pengasuhan, dan

perlindungan.

“Taman Anak Sejahtera (TAS) adalah sebuah

tempat di mana anak dititipkan untuk sementara

waktu serta mengambil alih tanggung jawab

orang tua secara penuh pada saat orang tua

bekerja. Kami sebagai pengasuh dan pembimbing

bertanggung jawab untuk melindungi mereka

sesuai dengan hak-hak anak dan kesejahteraan

anak serta para pengasuh atau pendidik

berkwajiban memberikan perawatan,

pendampingan, pengasuhan, pendidikan dan

perlindungan. Dan tak lupa kita juga memberikan

anak kebebasan dalam bermain, kebebasan di

sini dalam artian, kita sebagai pengasuh tetap

mengawasi mereka dalam bermain supaya bisa

terkontrol serta memberikan anak kebebasan

menyalurkan daya kreatif minat dan bakat anak

yang terpendam, tentunya dengan cara melalui

 

Page 95: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

belajar sambil bermain. Seperti memberikan

berbagai permainan yang ada di taman anak

sejahtera. Pola pembelajaran sambil bermain

yang diberikan oleh taman anak sejahtera supaya

anak-anak tidak mersasa jenuh atau bosan

dengan permainan yang diberikan kepada

mereka. Sehingga kebutuhan dan haknya bisa

terpenuhi dengan baik.”

2. Dalam pola pengasuhan dalam buku

psikologi (Baumrid) pola asuh terbagi

empat, yaitu otoriter, permisif,

demokratis, dan pola asuh situsional. Dari

keempat pola asuh di atas manakah yang

ibu terapkan terhadap anak di Taman

Anak Sejahtera(TAS)?

Pola asuh demokratis, yang merupakan campuran

dari otoriter dan permisif. Tengah-tengahlah.

3. Kenapa ibu menggunakan pola

pengasuhan tersebut?

Saya sebagai pengasuh sekaligus pendidik melihat

anak-anak merasa mudah bergaul, dan

mengekspor bakat dan minatnya.

4. Apakah dampak terhadap anak dengan

pola pengasuhan tersebut, baik dari segi

sosial, agama dan psiklogis si anak?

Dampak yang ditimbulkannya ialah anak mudah

diatur, karena anak seakan sudah mempunyai

kesadaran sendiri.

5. Apakah pengertian perlindungan anak

menurut ibu?

Menjaga, melindungan anak dari ekspoitasi,

kekerasan, penjualan serta memberikan anak

merarasa nyaman di tempat tinggalnya.

 

Page 96: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

6. Menurut ibu apa sajakah prinsip-prinsip

dasar dalam perlindungan anak yang

dituangkan dalam pasal 28 undang-

undang dasar republik Indonesia yang di

sahkan pada tahun 1996?

Memberikan pembinaan, perawatan, pengasuhan,

kesehatan pendidikan serta perlindungan.

7. Bagaimana proses atau tahap-tahap

pembelajaran yang Ibu terapkan di

Taman Anak Sejahtera (TAS)?

Hal yang rutin di lakukan ditaman anak sejahtera

seperti baris berbaris, berdoa, tanya jawab, absen

serta belajar sambil bermain.

8. Bagaimanakah pelaksanaan belajar

sambil bermain dilakukan/jam atau

waktu?

Kegiatan belajar sambil bermain dimulai pukul

9.30 sampai 10.30.

9. Kurikulum seperti apa yang ibu terapkan

Di Taman Anak Sejahtera (TAS)?

Pola pembelajaran sambil bermain yang kita

terapkan disini merujuk pada buku panduan yang

tulis oleh Kementerian Sosial RI.

10.

Metode seperti apa yang ibu gunakan

dalam pembelajaran di Taman Anak

Sejahtera (TAS)?

Memberikan bentuk sarana permainan seperti,

perang-perangan, dokter-dokteran, mengnal

bentuk warna, perosotan, seni tari dan banyak

lagi.

 

Page 97: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

Lampiran IV:Galeri foto Kegiatan TPA “Harapan Ibu” Kemensos RI

Meja tempat makan kamar tidur

Tempat berkumpul Ibu Sri memperagakan senam pagi

Anak-anak belajar menari Seragam TAS

 

Page 98: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

Didampingi oleh ibu Endah & ibu Sri Anak-anak sedang makan roti

Sumbangan lagu kepada Noval Di dampingi oleh ibu Ika & Ibu Titin

Ruang baris-berbaris Anak-anak tas bermain puzzle

 

Page 99: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

Penyampaian tentang kesehatan gigi ana Direktur & Kasubdit AB foto bersama

Para seluruh pendidik yang ada di TAS Ibu Tina, Ibu Sri, Ibu Endang & Ibu Titin

Anak-anak TAS sedang bermain puzzle Anak-anak sedang bermai

 

Page 100: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

Ruangan bersantai alat-alat permainan

Rumah Ibadah Buku Cerita

Angklung Keluarga

 

Page 101: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

Balok Rambu-rambu lalu lintas

Permainan Bak Bola

Ibu Ike Koestika Piala

 

Page 102: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

Lampiran IX: Foto-foto Kegiatan TPA “Harapan Ibu” Kemensos RI

Ruangan pemeriksaan kesehatan Tempat Tas

Tempat baju ganti anak Meja makan

Meja tempat makan kamar tidur

 

Page 103: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

Tempat berkumpul Ibu Sri Ningsih

Anak-anak belajar menari Seragam TAS

Didampingi oleh ibu Endah & ibu Sri Anak-anak sedang makan roti

Acara ulang tahun Acara ulang tahun Noval

 

Page 104: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

Sumbangan lagu kepada Noval Di dampingi oleh ibu Ika & Ibu Titin

Ruang baris-berbaris Anak-anak tas bermain puzzle

Area Perpustakaan Khanza

Ruangan Appel Para pendidik

 

Page 105: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

Penyampaian tentang kesehatan gigi anak Direktur & Kasubdit AB foto bersama

Para seluruh pendidik yang ada di TAS Ibu Tina, Ibu Sri, Ibu Endang & Ibu Titin

Anak-anak TAS sedang bermain puzzle Paros

Abdullah Hanifah

 

Page 106: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

Wildan Naila

Ruangan bersantai alat-alat permainan

Rumah Ibadah Buku Cerita

 

Page 107: POLA PENGASUHAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DI TAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42759/1/... · Kepada staf, sekretaris dan seluruh para pengasuh dan pendidik

Angklung Keluarga

Balok Rambu-rambu lalu lintas

Permainan Bak Bola

Ibu Ike Koestika Piala