pola pembinaan masyarakat dalam lembaga pemasyarakatan

3
POLA PEMBINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN Sistem pemasyarakatan dilaksanakan dalam rangka pembentukan warga binaan pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Sistem Pemasyarakatan di samping bertujuan untuk mengembalikan Warga Binaan Pemasyarakatan sebagai warga yang baik, juga bertujuan untuk melindungi masyarakat terhadap kemungkinan diulanginya tindak pidana oleh Warga Binaan Pemasyarakatan, serta merupakan penerapan dan bagian yang tidak terpisahkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Untuk melaksanakan sistem pemasyarakatan tersebut, diperlukan juga partisipasi atau keikutsertaan masyarakat, baik dengan mengadakan kerjasama dalam pembinaan maupun dengan sikap bersedia menerima kembali Warga Binaan Pemasyarakatan yang telah selesai menjalani pidananya. Konsep pembentukan narapidana agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana tergantung kepada sistem pemasyarakatan itu sendiri, karena didalamnya termasuk mengenai tatanan, arah, dan batas serta cara pembinaan narapidana. Pemasyarakatan ataupun mengenai pembagian berdasarkan klasifikasi. Adapun tahap-tahap tersebut dimulai dengan tahap orientasi sampai nantinya kepada tahap integrasi yaitu pembauran dengan masyarakat. Kemudian mengenai klasifikasi sebagaimana dibahas dalam beberapa literatur terkait masalah pemidanaan dan

Upload: veinry

Post on 27-Oct-2015

37 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Ringkasan mengenai pola pembinaan masyarakat dalam kembaga pemasyarakatan

TRANSCRIPT

Page 1: Pola Pembinaan Masyarakat Dalam Lembaga Pemasyarakatan

POLA PEMBINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN

Sistem pemasyarakatan dilaksanakan dalam rangka pembentukan warga binaan

pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan

tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Sistem

Pemasyarakatan di samping bertujuan untuk mengembalikan Warga Binaan Pemasyarakatan

sebagai warga yang baik, juga bertujuan untuk melindungi masyarakat terhadap kemungkinan

diulanginya tindak pidana oleh Warga Binaan Pemasyarakatan, serta merupakan penerapan

dan bagian yang tidak terpisahkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Untuk

melaksanakan sistem pemasyarakatan tersebut, diperlukan juga partisipasi atau keikutsertaan

masyarakat, baik dengan mengadakan kerjasama dalam pembinaan maupun dengan sikap

bersedia menerima kembali Warga Binaan Pemasyarakatan yang telah selesai menjalani

pidananya.

Konsep pembentukan narapidana agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan

tidak mengulangi tindak pidana tergantung kepada sistem pemasyarakatan itu sendiri, karena

didalamnya termasuk mengenai tatanan, arah, dan batas serta cara pembinaan narapidana.

Pemasyarakatan ataupun mengenai pembagian berdasarkan klasifikasi. Adapun tahap-tahap

tersebut dimulai dengan tahap orientasi sampai nantinya kepada tahap integrasi yaitu pembauran

dengan masyarakat. Kemudian mengenai klasifikasi sebagaimana dibahas dalam beberapa

literatur terkait masalah pemidanaan dan kepenjaraan, dalam Sistem Pemasyarakatan dibedakan

maximal security, medium security, dan minimum security. Maximal security adalah bagi

narapidana dalam klasifikasi B-I (narapidana dengan lama pidana diatas satu tahun), recidivis,

atau narapidana yang dianggap berbahaya. Medium security diberikan pada narapidana yang

lebih ringan pidananya atau masuk dalam kategori pidana berat, tetapi telah memperoleh

pembinaan dan menunjukkan tingkah laku yang baik dalam Lembaga Pemasyarakatan,

sedangkan minimum security bagi narapidana yang telah mendapat pembinaan khusus dan

dinyatakan layak untuk mendapat pengawasan ringan.

Page 2: Pola Pembinaan Masyarakat Dalam Lembaga Pemasyarakatan

Pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Yogyakarta dilaksanakan melalui

berbagai kegiatan yang mencakup kegiatan pengembangan bakat dan keterampilan; kesadaran

beragama; kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kesadaran hukum; kemampuan

meningkatkan ilmu dan pengetahuan; serta keintegrasian diri dengan masyarakat. Keberhasilan

pembinaan narapidana melalui sistem pemasyarakatan yang merupakan tahap akhir dari

bekerjanya sistem peradilan pidana sangat dipengaruhi oleh tahap pemeriksaan pendahuluan

yang dilaksanakan oleh sub-sub sistem peradilan pidana lainnya. Berdasarkan penerapan jenis

kegiatan yang bermanfaat bagi narapidana, sarana dan prasarana yang ada di Lembaga

Pemasyarakatan Yogyakarta, penerimaan narapidana terhadap sikap petugas dan pelaksanaan

pembinaan berdasarkan sistem pemasyarakatan yang berjalan lancar dapat dikatakan bahwa pola

pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Yogyakarta dapat mewujudkan tujuan

pemidanaan, yaitu tujuan sistem peradilan pidana jangka pendek berupa rehabilitasi dan

resosialisasi narapidana.