pointer pak menteri
Embed Size (px)
DESCRIPTION
2nd international business forum tuna pole and line hand lineTRANSCRIPT

2nd INTERNATIONAL BUSINESS FORUM
TUNA POLE AND LINE AND HAND LINE
Hotel Bidakara, 27 - 30 Mei 2013
Asisten Deputi Urusan InvestasiDeputi Bidang Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha
KEMENTERIANPEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
REPUBLIK INDONESIA

PRUKAB (Produk Unggulan Kabupaten)
Dalam rangka mengentaskan daerah dari ketertinggalan maka KPDT mengembagkan program prioritas yaitu Bedah Desa dan Pengembangan Produk Unggulan (PRUKAB) Produk Unggulan Kabupaten
Program PRUKAB : Mendorong 1-2 komoditas unggulan di setiap Kabupaten Tertinggal melalui Pendekatan Rantai Pasok.

PRUKAB DI WILAYAH TIMUR PERIKANAN
1000 0 1000 2000 Kilometers
N
EW
S
DAERAH TERTINGGAL
DAERAH MAJU
PETA LOKASI DAERAH TERTINGGAL DI INDONESIA

POLE & LINE TUNA Kecenderungan Lingkungan Strategis mengarah
pada Ikan Tuna yang ditangkap secara pancing huhate (pole and line), dan penangkapan secara purseine akan ditinggalkan
Penangkapan dengan pole and line memberi prospek bagi peningkatan pendapatan masyarakat pesisir karena menyerap tenaga kerja.

Potensi Tuna Pole and Line Indonesia
Provinsi 2006 2007 2008 2009 2010
Nusa Tenggara Timur 1,891 6,008 11,792 6,909 14,961
Sulawesi 68,199 69,545 82,104 51,584 55,341
Sulawesi Utara 40,686 43,932 38,930 39,804 40,514
Gorontalo 1,510 627 1,720 4,126 2,675
Sulawesi Tengah 482 630 26,979 135 4,282
Sulawesi Selatan 13,616 15,971 5,989 2,179 93
Sulawesi Barat .- .- .- .- .-
Sulawesi Tenggara 11,905 8,385 8,486 5,340 7,777
Maluku - Papua 62,437 72,502 76,593 75,950 79,557
Maluku 16,559 27,024 30,278 21,334 24,302
Maluku Utara 35,852 40,806 43,183 51,484 52,123
Papua 2,453 2,240 .- .- .-
Papua Barat 7,573 2,432 3,132 3,132 3,132


POTENSI PASAR TUNASebagai Contoh “Pasar Australia”Tuna kaleng yang dipasarkan di Australia cukup besar yaitu kurang lebih 60,000 ton tuna kaleng / tahun dengan merek sekitar 20 an dari perusahaan yang berbedaIndonesia belum dapat “share”. Tiga pemasok utama tuna di Australia yaitu Thailand, Maladewa dan negara2 Pasific.

POTENSI PASAR TUNA ………. (2) Aktif dikampanyekan oleh
Retailer dan Brand (pemegang merek). Contoh Safcolmengkampanyekan Pole and Line Tuna secara intensif pada berbagai media. Juga diikuti oleh Simplot dan Coles
Juga dikampanyekan oleh organisasi lingkungan. Contoh, Greenpeace Australia merilis dan memasang di toko2 Daftar Tuna Kaleng yang dianjurkan dibeli karena Pole and Line, dan yang tidak dianjurkan

POTENSI PASAR TUNA …………. (3)Pasar UK & UE, secara umum juga terbukaWorld Wise Food (WWF) UK committed hanya mengimpor Pole and Line TunaWorld Wise Food (WWF) UK bisa menjual 40,000 ton / tahun sekiranya ada, tetapi hanya bisa mendapatkan pasokan 25,000 ton / tahunMemperoleh pasokan ikan dari Maladewa dan Thailand. Sedang mencari kalau ada dari IndonesiaPerusahaan besar lain seperti Mark & Spancer, Sainsbury, Morrisons, Waitrose, dan Tesco juga kommit untukmemasok 100% Pole and Line atau FAD and Purseine Free

Dapatkah INDONESIA Memanfaatkan Potensi Pasar yang Besar itu terutama di Daerah Tertinggal dalam menyelesaikan masalah kemiskinanMestinya bisa karena :
Stock Tuna di Perairan Indonesia terutama di bagian Timur besar
Huhate menyerap Tenaga Kerja (satu kapal untuk 20 nelayan)
Pengangguran tidak kentara Tinggi di Daerah Tertinggal
Tetapi:
Ternyata banyak MASALAH DAN PARADOKS

MASALAH DAN PARADOKSKATANYA KENYATAANNYA
Resource dan Stock Melimpah
• Over-fishing• Tangkapan semakin menurun• Konflik wilayah tangkapan
Potensi menyerap Tenaga Kerja
• Masyarakat Pesisir Miskin• Menganggur
Industrialisasi dan Proses Pengolahan Kurang
Pengolahan / Pabrik beroperasi hanya pada 70% Kapasitas terpasang
Potensi Ekspor Besar Kebutuhan konsumsi domestik berkompetisi dengan ekspor

BEBERAPA ISSU PENGEMBANGAN :Tracability, kejelasan asal usul ikanTermasuk Pole & Line atau bukanKebijakan untuk mendorong Pole and LineData yang reliable tentang perusahaan
penangkapan, armada, alat/cara tangkapData yang reliable tentang perusahaan pengalengan
ikan (kapasitas, sumber ikan, tujuan ikan)Kebijakan dan regulasi, Infrastruktur Pendukung,
Keberdayaan Komunitas.

FORMAT PENGEMBANGAN TUNA POLE AND LINE DI DAERAH TERTINGGAL
PENDEKATAN : Pendekatan Sistem Rantai Pasok: Intervensi dilakukan pada seluruh aktor dalam sistem rantai pasok, termasuk sistem pendukungnya
KERJASAMA TIGA PIHAK: Dunia Usaha (pabrik, Industri, pasar, investor), pemerintah, dan masyarakat (nelayan, pedagang pengumpul) atau Public Private People Partenrship (P4).
KORDINASI dengan K/L dan stakeholder lainnya dengan motor utama Kementerian KKP

SISTEM RANTAI PASOK

STRATEGI1. Pembentukan Task Force Lintas Kementerian Pengembangan
Tuna Pole and Line di Daerah Tertinggal dengan motor utama Kementerian Kelautan dan Perikanan
2. Penyusunan Master Plan Pengembangan Tuna PNL di DT yang mencakup seluruh rantai sistem rantai pasok beserta sistem pendukungnya (infrastruktur, lingkungan bisnis, dan kebijakan)
3. Mendorong P4 (Public Private People Partnership) melalui pengembangan program dan projek dengan dukungan dana dari industri, kerjasama bilateral dan pemerintah untuk meingimplemntasikan kebijakan pengembangan perikanan tuna PNL

PENGEMBANGAN POLE AND LINE DI FLORES TIMUR
FLORES TIMUR(fishing ground)
PT. OCEAN MITRAMAS
Collecting Vessel kapasitas 350 GT per 20-30 hari
Buyer /Market:-Safcol-Simplot-Sirena-Migros
KPDT memberikan Bansos dari Deputi PEDU berupa :-Bantuan Kapal dari PRUKAB-Budidaya Bandeng pengganti Umpan hidup dari Asdep Urusan Investasi
dikirim ke Surabaya untuk di
proses menjadi tuna kaleng
KPDT memfasilitasi
kunjungan buyer ke pabrik-pabrik pengalengan di
Indonesia
Dipacking sesuai permintaan buyer
Donor /Faoundation:- USAID (IMACS)- Packard Foundation- IPNLF
Donor /Faoundation:- USAID (IMACS)- Packard Foundation- IPNLF
Fisheries Improvement
Program
Perusahaan Pengalengan

Kegiatan 2012 . . . . . . (1)1. Kunjungan ke retailer / buyer Potensil
Australia: Valcorp Sirena, Simplot John West, Coles, Heinz, Woolworth, Safcol. Januari
Eropa: Mark and Spencer, Sainsbury, Morison (UK), Migros (Swis). Juli
2. Fasilitasi Kunjungan Retailer / buyer ke industri pengalengan dan fishing ground:
Simplot John West: Denpasar dan Surabaya. April World Wise Food, Thai Union, Sainsbury: Sorong. Mei Migros: Surabaya, Blambangan, Bitung. Juli Sobeys: Bitung, Ternate. Oktober Sirena: Bitung. November Marks and Spencer: Sorong. November Migros: Kupang, Larantuka, Surabaya. Desember

Kegiatan 2012 . . . . . . (2)3. Pertemuan, Seminar dan Simposium
Seminar Pengembangan PNL dan HL di DT, Nusa Dua Bali. April
Temu Bisnis Tuinas PNL dan HL. Jakarta September
Semianr Investasi Perikanan di DT. Jakarta . November
Pertemuan Sertifikasi PNL dan HL. Jakarta. November
4. Bencmarking dan Kepesertaan Seminar Tuna Conference. Bangkok. May Seafood Summit. Hongkong. September Kunjungan ke Maladewa. Desember
5. Networking, Kajian, Pre-Pre Assesment Pre-pre Assesment MSC Kunjungan ke MSC, WWF, Green Peace
Headquarter Kunjungan dan Diskusi dengan IMACS, USAID, Aus
Aid, Unido, Seco

KEMAJUAN PENGEMBANGAN POLE AND LINE TAHUN 20131. Rapat Task Force Pengembangan Tuna Pole and
Line dan hand Line (Januari dan Februari)2. Pertemuan dengan Pengusaha Tuna (Pole and
Line dan Hand Line), untuk penyamaan persepsi tentang sertifikasi khususnya MSC (Marine Stewardship Council), 21 Januari 2013
World Wise Foods UK MSC Asia Pasifik, Australia WWF Indonesia SFP (Sustainainable Fishery Partnership)
3. Mengantar Migros Swiss ke industri pengalengan dan Fishing Ground (Sorong, Bitung, Maluku Utara)
4. Kunjungan dengan World Wise Food UK ke sentra produksi tuna (Sorong, Bitung, Maluku Utara)

KEMAJUAN PENGEMBANGAN ….. (2)
Migros Swiss = 8, 500 ton (sedang negosiasi spesifikasi produk dan kaleng dengan PT. Aneka Tuna Indonesia-Surabaya dan PT. Sinar Purefoods Indonesia-Bitung)
Mark and Spencer UK = 12,00 ton Sainsbury UK = 10,000 ton (sudah kontrak
dengan PT.Citra Raja Ampat – Sorong, 2012) Sirena Australia = 10,000 ton (sudah kontrak
dengan PT. Aneka Tuna Indonesia – Surabaya, 2012)
John West (Simplot) Australia = 10, 000 ton (sudah kontrak dengan PT. Aneka Tuna Indonesia-Surabaya, 2012)
• Minat membeli dan pengalengan tuna di Indonesia hasil tracebility KPDT dengan beberapa buyer

KEMAJUAN PENGEMBANGAN ……. (3)
5. Kajian Pengembangan pole and line dan hand line
Data (potensi, produksi, armada, pendaratan kapal, dll) →
Kajian Pengembangan pole and line dan hand line di Maluku dan Maluku Utara oleh IPNLF (International Pole and Line Foundation)
6. Bantuan Sosial dari Deputi Bidang PEDU Umpan Hidup → bansos budidaya bandeng
(Flores Timur, Halmahera Selatan) Armada → bansos PRUKAB (Kapal Pole and Line
di Flores Timur)

KEMAJUAN PENGEMBANGAN ……. (4)
7. Pelatihan pole and line dan hand line (Flores Timur)
Peningkatan kapasitas nelayan → sustainable fisheries
Sinergitas dengan Packard Foundation
8. Workshop Sinergitas Pengembangan Pole and Line
Regional Nusa Tenggara Timur Regional Sulawesi Utara

KEBUTUHAN UNTUK PENGEMBANGAN POLE AND LINE DAN HAND-LINE
Collection vessels (kapal pengumpul) that can be stationed in one area for 20 days
Improving quality of fish (Ice and ice boxes on boats)
Diesel plant (clean water) renewable energy (wind) could build the freezer and ice plant
Building diesel and sustainable energy can also provide for the community (kill two birds with one stones) solve employment

RENCANA AKSI 2014 fokus pada perluasan program (PPPP) untuk meningkatkan
peran masyarakat pada program KPDT (peningkatan pendapatan keluarga nelayan naik 10%)
kerjasama dengan industri dan pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah ekspor (peningkatan 10% pada ikan yang diolah dan diekspor melalui program kerjasama)
meningkatkan kesejahteraan melalui rantai pasok sebesar 10%
mengembangkan program melalui nursery untuk pembibitan bandeng sebagai umpan hidup, landing port, dll
membangun pasokan bahan baku dan fokus pada connecting lebih banyak bahan baku untuk prosesor, mengingat pengolahan selama ini hanya dapat bekerja sekitar 50% dari kapasitas produksi. Jadi tidak perlu membangun pabrik pengolahan, lebih baik bagaimana meningkatkan produksi untuk mendapatkan ikan bagi hub-hub pengolahan

RENCANA AKSI 2015
bagaimana meningkatkan dan menghubungkan pulau-pulau terluar dan masyarakat terisolasi dalam rantai pasokan tuna pole and line dan hand line
meningkatkan kapasitas pulau terluar dan terisolasi, terhubung ke rantai pasokan industri dan market premium.
Investasi di bidang infrastruktur untuk mendukung konektivitas