risalah rapat dengar pendapat panja verifikasi dan ...€¦ · kami bersama dengan pak staf ahli...

63
RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA KEMISKINAN KOMISI VIII DPR RI DENGAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN SOSIAL RI Tahun Sidang : 2019-2020 Masa Persidangan : II Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Panja Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan Komisi VIII DPR RI Hari, Tanggal : Selasa, 18 Februari 2020 Pukul : 15.35 - 18.20 WIB Sifat Rapat : Terbuka Pimpinan Rapat : Laksdya. TNI (Purn) Moekhlas Sidik, MPA. (F- Partai Gerindra) Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Tempat : Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI Gedung Nusantara II Lt. 1, Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270 Acara : 1. Pelaksanaan dan Evaluasi Kebijakan dan Program Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan. 2. Pembahasan Permasalahan Aktual dan Alternatif Solusinya. Anggota yang Hadir : 19 dari 26 orang Anggota Panja Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan Komisi VIII DPR RI Anggota yang Izin : 5 orang Anggota Panja Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan Undangan : 1. Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Republik Indonesia beserta jajaran; 2. Ketua TNP2K Kementerian Sosial RI.

Upload: others

Post on 16-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT

PANJA VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA KEMISKINAN KOMISI VIII DPR RI

DENGAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN SOSIAL RI

Tahun Sidang : 2019-2020

Masa Persidangan : II

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Panja Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan Komisi VIII DPR RI

Hari, Tanggal : Selasa, 18 Februari 2020

Pukul : 15.35 - 18.20 WIB

Sifat Rapat : Terbuka

Pimpinan Rapat : Laksdya. TNI (Purn) Moekhlas Sidik, MPA. (F-Partai Gerindra)

Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si.

Tempat : Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI

Gedung Nusantara II Lt. 1,

Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270

Acara : 1. Pelaksanaan dan Evaluasi Kebijakan dan Program Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan.

2. Pembahasan Permasalahan Aktual dan Alternatif Solusinya.

Anggota yang Hadir : 19 dari 26 orang Anggota Panja Verifikasi dan

Validasi Data Kemiskinan Komisi VIII DPR RI

Anggota yang Izin : 5 orang Anggota Panja Verifikasi dan Validasi

Data Kemiskinan

Undangan : 1. Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Republik Indonesia beserta jajaran;

2. Ketua TNP2K Kementerian Sosial RI.

Page 2: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

2

Jalannya Rapat :

KETUA RAPAT (LAKSDYA TNI (PURN) MOEKHLAS SIDIK, M.P.A./F-PARTAI GERINDRA) :

Mari kita mulai untuk rapat pada sore hari ini, dari Rekan-rekan Komisi VIII tercatat hadir sejumlah 17 orang sudah lebih dari separuh.

Baik pak, kami mulai!.

Bismillahirrahmannirrahim

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat sore menjelang malam, salam sejahtera buat kita semua.

Yang terhormat Saudara Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Republik Indonesia,

Yang terhormat Saudara Ketua TNP2K,

Yang terhormat Saudara Kepala Pusat Datin Kesos Kementerian Sosial RI,

Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Panja Komisi VIII DPR RI.

Mengawali rapat pada hari ini pertama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-NYA kita bisa melaksanakan tugas pada sore hari ini. Untuk itu mari kita awali sebagai orang muslim membaca ummul Qur’an, Al-Fateha, bagi yang beragama lain mohon berkenan menyesuaikan.

Berdo’a.

“AL FATEHAA”

(PESERTA RAPAT BERDO’A)

Terima kasih.

Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini, telah hadir 17 Anggota dari 26 Anggota Panja. Hal ini berarti bahwa rapat ini telah dihadiri oleh separuh jumlah Anggota dan Fraksi sesuai dengan Tata Tertib pada Pasal 251 ayat (1) telah kuorum.

Oleh karena itu rapat bisa kami laksanakan dan dinyatakan terbuka.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 15.38 WIB)

(RAPAT DINYATAKAN TERBUKA UNTUK UMUM)

Page 3: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

3

Sesuai dengan undangan yang telah disampaikan rapat pada hari ini diacarakan sebagai berikut:

1. Pengantar oleh Ketua Rapat;

2. Paparan dari Sekjen Kemensos RI;

3. Paparan dari Ketua TNP2K; dan

4. Paparan dari Kepala Pusdatin Kesos Kementerian Sosial RI;

5. Diskusi, tanya jawab; dan

6. Penutup.

Apakah acara tersebut bisa kita sepakati bersama?.

(RAPAT SETUJU)

Terima kasih.

Pada rapat kali ini Panja Komisi VIII DPR RI ingin mengetahui bagaimana verifikasi dan validasi terhadap Data tentang Kemiskinan yang dilakukan oleh Kementerian Sosial RI yang dilakukan oleh TNP2K dan Pusdatin Kesos Kementerian Sosial RI. Hal ini penting mengingat seringkali data kemiskinan yang dijadikan rujukan oleh Kementerian Sosial RI ternyata berbeda dengan data kemiskinan yang dikeluarkan oleh BPS, maupun kementerian atau Lembaga yang lain.

Oleh karena itulah maka pada hari ini Panja Komisi VIII DPR RI mengenai Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan ingin mendapatkan gambaran rinci terkait tentang peran Kementerian Sosial, TNP2K, dan Pusdatin Kesos. Dengan berbagai permasalahan bisa kami lihat antara lain:

1. Bagaimana pelaksanaan program yang berkaitan langsung dengan verifikasi dan validasi data kemiskinan yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh Kemensos, TNP2K dan Pusdatin Kesos.

2. Bagaimana kebijakan dan langkah kongkrit dalam upaya menyediakan data kemiskinan yang secara realtime dan up to date, sehingga apabila terjadi kebutuhan penggantian kepesertaan baik karena adanya kesalahan pendataan, maupun kepesertaan yang sudah tuntas atau graduasi dapat tersedia sistem yang secara otomatis melakukan penggantian kepesertaan saat itu juga.

Demikianlah kata pengantar yang dapat kami sampaikan, semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa menyertai rapat pada sore hari ini.

Selanjutnya kami persilakan Bapak Sekjen Kemensos, kemudian Ketua TNP2K, dan terakhir Kepala Pusdatin untuk menyampaikan paparannya.

Page 4: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

4

Kami serahkan.

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN SOSIAL RI :

Bissmillahirahmanirrahim.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua dan selamat sore.

Yang kami hormati Bapak Pimpinan Panja Komisi VIII Panja Data,

Yang kami hormati Bapak Wakil Ketua Komisi VIII, Pak Jenderal Moekhlas Sidik, Pak Ace dan Pak Hasan Yusuf, dan seluruh Bapak-Ibu Anggota Komisi VIII yang hadir pada sore hari ini, yang kami hormati.

Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza. Jadi Pak Kapusdatin sekaligus ini berada di bagian daripada Kementerian Sosial, dan yang mewakili TNP2K.

Bapak-ibu sekalian.

Mohon ijin, kami ingin menyampaikan pada kesempatan yang sangat baik ini mungkin agak sedikit secara umum ya, beberapa yang terkait dengan tugas Kementerian Sosial yang menyangkut masalah data kesejahteran soal data terpadu kesejahteraan sosial. Atau data orang miskin dan orang tidak mampu yang pernah Bapak-Ibu juga ketahui bersama, ini menjadi satu bahasan, menjadi topik yang sangat hangat, tadi salah satu Rakergab juga menyangkut masalah kaitannya dengan kepesertaan BPJS dan menyangkut masalah data bagian dari DTKS, yaitu data PBIJK.

Bapak, ibu sekalian sesuai dengan undang-undang nomor 13 tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin didalam Pasal 8 dan Pasal 9, Menteri Sosial, Pemerintah Daerah, rumah tangga disini melakukan suatu perbaikan data. Jadi ini merupakan satu pekerjaan dari Kementerian Sosial dan Pemerintah Daerah, Pemerintah Daerah ini ada Kabupaten Kota, dan juga Provinsi dan termasuk juga rumah tangga miskin itu sendiri. Karena undang-undang ini sangat progresif juga memberikan ruang kepada rumah tangga miskin yang belum terdata dia punya juga peluang atau punya akses untuk melakukan perbaikan.

Kemudian di Pasal 10 nya, Menteri Sosial sebagai penanggungjawab pengolah data terpadu, dan itu berbasis teknologi dan informasi.

Kemudian Pasal 11 Menteri Sosial menetapkan data terpadu sebagai dasar untuk pemberian bantuan dan/atau pemberdayaan. Inilah yang kami selalu menyampaikan bahwa untuk mendapatkan bantuan dan juga program-program yang berkaitan dengan masalah kemiskinan memang harus masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial.

Page 5: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

5

Kemudian lanjut, kami juga tentu mengindahkan secara sungguh-sungguh terkait dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Sebagai undang-undang yang mengatur tentang tata laksana penyelenggaraan pemerintahan daerah. Tentu yang berkaitan dengan tugas-tugas Pemerintah pusat yang dilakukan oleh Kementerian Sosial atau penanggungjawabnya Menteri Sosial adalah pengelolaan data fakir miskin secara nasional. Kemudian provinsi atau daerah provinsi Pak, Gubernur melakukan pengelolaan data fakir miskin dengan cakupan daerah provinsi. Kemudian kabupaten-kota, nah inilah kemudian ada urusan pemerintahan yang kemudian memiliki kewenangan untuk melakukan pendataan dan pengelolaan data fakir miskin dengan cakupan wilayah kabupaten-kota.

Kemudian Pasal 282, penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di danai dan ada beban APBD. Inilah yang kemudian kami selalu mengingatkan minta supaya ada anggaran untuk melakukan kegiatan berkaitan dengan verifikasi dan validasi data.

Kemudian berikutnya kami juga mengeluarkan peraturan Menteri Sosial Nomor 5 tahun 2019 tentang pengelolaan data terpadu kesejahteraan sosial. Yang meliputi atau yang mencakup yang pertama adalah pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, atau yang sering juga beberapa waktu yang lalu disebut dengan penyandang masalah kesejahteraan sosial, ada 26 rinciannya. Kemudian penerima bantuan sosial dan pemberdayaan sosial.

Kemudian juga data yang berkaitan dengan potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS). Kemudian data pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial itu meliputi dari mulai anak terlantar, anak balita terlantar, anak yang memerlukan pengembangan fungsi sosial, anak jalanan, anak yang memerlukan bimbingan khusus.

Jadi anak inipun juga sudah banyak rinciannya sampai kepada masalah-masalah yang berkaitan dengan komunitas adat terpencil. Jadi ini berdasarkan pada target sasaran komunal atau komunitas yang memang mereka berada didaerah-daerah yang secara akses geografis-nya tidak masuk didaerah terpencil, termasuk juga persoalan sosial-budaya-nya.

Nah data ini kami membagi dua, ada yang mereka tinggal didalam rumah tangga didalam satu keluarga, tetapi juga mereka-mereka ini ada yang tinggal dilembaga kesejahteraan sosial atau balai-balai. Ada balai rehabilitasi dan juga diberbagai unit pelaksana teknis daerah atau dulu disebut dengan panti-panti sosial, mereka ada disana. Nah kita juga memiliki data yang berkaitan dengan masalah tersebut, ada dalam rumah tangga, tapi juga ada yang diluar rumah tangga.

Kemudian variabel dari data pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial atau penyandang masalah kesejahteraan sosial yang dulu yang tinggal dirumah tangga ini cukup terinci ya, nanti secara teknis nanti waktu nanti bisa menyampaikan paparannya Pak Pusdatin bisa menjelaskan dari mulai identitas rumah tangga sasaran, ada nama, kepala rumah tangga sasaran, alamat,

Page 6: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

6

kemudian desa, alamat atau satuan lingkungan sosial karena ini ada istilah-istilah yang kemudian tidak menggunakan nomenklatur desa, kemudian kecamatan, kabupaten, provinsi dan jumlah anggota dalam rumah tangga sasaran tersebut.

Kemudian juga dari aspek kesehatan jenis desabilitas, penyakit kronis menahun, status kehamilan dan sebagainya sampai kepada status masalah perumahan. Karena itu ada dalam rumah tangga, status penguasaan bangunan tempat tinggal, luas lantai, luas bangunan, jenis lantai terus sampai juga kamar tidur, termasuk juga tempat pembuangan tinja disitu, tempat akhir ya.

Kemudian kami ingin melaporkan terkait dengan statistik dari data terpadu kesejahteraan sosial per Januari 2020.

Bapak-Ibu sekalian.

Undang-Undang ini diundangkan tahun 2011, dan cukup panjang ini proses pembahasannya, dan alhamdulillah kita sudah punya undang-undang ini, dan kemudian sebagaimana kami sampaikan tadi, dari mulai Pasal 8 ya, dan sampai Pasal 11 ini mengamanatkan salah satunya berkaitan dengan masalah data itu di Kementerian Sosial. Dan barulah kita di tahun 2015 kita mendapatkan alokasi APBNP untuk melakukan verifikasi dan validasi data. Tapi masih sangat tambal sulam, sangat sporadik dan kemudian mulai secara komperhensif kita mengolah data itu tahun 2017.

Dan sampai pada Januari 2020 ini alhamdulillah kita sudah lakukan berbagai upaya kita, proyek perubahan yang besar yang karena tidak mungkin juga, bahwa karena data itu perlu banyak yang kemudian mengelola ada dimana-mana. Kemudian akhirnya ditetapkan sesuai dengan undang-undang penanggungjawabnya adalah Kementerian Sosial. Dan ini juga hasil daripada rapat-rapat dengan Komisi VIII yang mendukung, bahwa data itu satu untuk yang berkaitan dengan data orang miskin dan tidak mampu itu sesuai dengan undang-undang ada di Kementerian Sosial. Nah kita melakukan berbagai langkah-langkah perbaikan.

Bapak-Ibu sekalian.

Didalam statistik data DTKS per Januari tahun 2020 saat ini kita mengelola data, itu untuk 27 juta rumah tangga. 27 rumah tangga ini besar sekali, atau kalau individunya 97,3 juta, sebelumnya 98,6 karena terus berdasarkan perubahan Timsin ya, sesuai dengan ini sangat rasional ya dengna Dukcapil juga angka kemiskinan juga mengalami suatu penurunan, sehingga yang kita kelola it uke per individu itu 97,3 juta, lebih besar daripada penduduk Vietnam. Vietnam ini penduduknya nomor 2 terbesar di Asia Tenggara, tapi ini lebih besar daripada penduduk Vietnam, apalagi kalau dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara yang lain. Dengan Benua Australia pun ini lebih besar daripada yang dikelola oleh Pusdatin ini, untuk data yang berkaitan dengan masalah orang miskin sampai pada 97,3 juta individu. Kalau keluarganya 96, eh 29 juta iya KK, keluarga, kalau rumah tangga ada bagian rumah tangga

Page 7: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

7

yang ada dalam banyak keluarga juga disitu, satu rumah tangga ada beberapa keluarga.

Tetapi kalau individunya 97,3 juta jiwa, berisikan informasi sosial ekonomi rumah tangga dengan pengeluaran terendah, yaitu rumah tangga miskin, tidak mampu, serta pemerlu pelayanan kesejahteraan yang tinggal diluar rumah tangga lengkap dengan by name, by address. Kalau dulu mimpi kita, kita punya data by name, by address sekarang espektasinya lain, bahkan disamping kita punya data by name, by address, tapi kita harus by NIK. Ini yang kita proses-proses yang bapak-bapak selalu dorong kami, untuk kemudian by nomor induk kependudukan. Itu dan kita Bersama-sama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk terus melakukan pemadanan.

Kemudian data itu digunakan oleh program perlindungan sosial untuk meningkatkan ketepatan sasaran dalam penurunan angka kemiskinan. Kemudian kompementalitas program perlindungan sosial, nah inilah yang kemudian kita memiliki suatu pekerjaan yang besar tadi saya sampaikan kepada Pak Wakil Ketua, Pak Ace, memang kalau kita membangun itu dengan data pasti memang juga tidak mudah, tetapi lebih tidak mudah lagi kalau membangun tanpa data. Oleh karena itu sama-sama Bapak-Ibu sekalian, kami mendapatkan dukungan yang luar biasa untuk dalam pembahasan didalam Panja ini.

Bapak-Ibu sekalian.

Nah 1 data kesejahteraan sosial ini sudah digunakan, ya dari 40% ya kondisi sosial ekonomi terendah atau 97,3 juta jiwa tadi itu sudah digunakan untuk subsidi listrik. Kemudian ada bantuan sosial pangan, atau program sembako, yang 15 nah sekarang menjadi 15,2 nanti, ini sudah disetujui sama Komisi VIII. Kemudian PKH 10.000.000 itu sebesar 18%.

Nah kemudian saya yang terakhir ini, untuk penerima bantuan iuran jaminan kesehatan yang 96,8 juta tadi Raker gabungan memang mengarahkan untuk kepada Kementerian Sosial untuk melakukan langkah-langkah ya bagaimana kemudian cleansing data itu dilakukan. Nah kita sudah melakukan langkah-langkah ini dan apa istilahnya dulu Pak Menteri Sosial evolusi dipercepat. Kita mengeluarkan sempat 9,2 juta jiwa untuk kita ganti mereka yang ada dalam DTKS tapi belum mendapatkan BPIJK, yang jumlahnya memang, yang karena memang ini kita punya DTKS disini kan tadi dimulai 2015 dilanjutkan 2017 untuk pengembangannya.

Sementara PBIJK juga punya basis data sebelumnya dia 2014 dulu berasal dari Jamkesmas. Nah ketika kita mix, kita padukan memang ada yang kemudian diluar DTKS, justru karena itulah kita mengetahui bahwa ada data, dan kemudian kita metkan ternyata ada yang diluar DTKS. Nah yang diluar DTKS inipun kita sudah koordinasi dan rapat tadi disampaikan rapat berkali-kali, kebetulan saya juga banyak ikut juga dan hampir setiap hari itu Menteri Sosial selalu panggil Kapusdatin untuk rapat secara khusus mengenai data ini. Nah bulan Juli, September, Oktober kita keluarkan tahun lalu 9,2, kemudian kita ganti mereka yang ada dalam DTKS, kemudian dia belum masuk dalam PBI, NIKnya.

Page 8: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

8

Bapak, ibu sekalian untuk mengeluarkan ini kita hati-hati sekali, mereka yang belum ada NIK-nya, tapi dia diluar DTKS tapi dia menerima PBI. Kemudian riwayat, riwayat untuk mengakses ke palayanan kesehatan ini atau penggunaan kalau dia punya KIS, dengan KIS-nya itu kita pastikan belum pernah paling tidak 5 tahun. Supaya nanti tidak menimbulkan satu gejolak, itupun kita kasih mitigasi juga, mitigasi bagaimana supaya kalau mereka nanti ada kemudian kalau sakit mereka masih juga diberikan fasilitas untuk kesehatan, dan kemudian didaftarkan kembali. Nah ini kita lakukan nah kedepan kita juga masih punya suatu pekerjaan untuk bagaimana membersihkan data ini. Berapa 30 juta besar sekali, lha tadi rapat tadi menyampaikan, nah kalau kita memang sepakat semuanya, kita akan keluarkan.

Nah tetapi untuk memasukkan harus kemudian juga mereka masuk kreteria, karena memang undang-undang mengatakan mereka harus orang miskin, mereka harus orang tidak mampu. Dan dia harus ada dalam DTKS dan proses menjadi DTKS itu undang-undang mengatakan bahwa itu harus di proses dari daerah. Meskipun kami terus terang saja baru saja kami panggil semua Kepala Dinas Sosial Kabupaten-Kota dan 514 ditambah kepala daerah seluruh provinsi 34 ke Jakarta baru semalam kita diskusi untuk supaya betul-betul kita melakukan pemutahiran data ataupun bisa melakukan perbaikan data ini, meskipun juga masih banyak yang sudah melakukan tapi juga ada yang masih belum melakukan sampai saat ini. Nah kita buatkan Rakor kita kasih Bintek, kita sudah berikan suatu untuk support mengenai SDMnya.

Nah ini yang berkaitan dengan penggunaan data ini, dari sisi kebijakan dari politik saya kira ini sudah selesai dan sudah menjadi tugas secara teknokratik oleh Kementerian Sosial, artinya juga mitra kerja Komisi VIII, dan kita memperbaiki dan kita sudah tahu sebenarnya roadmaps daripada upaya perbaikan itu, terutama yang berkaitan juga dengan yang dibicarakan untuk PBIJK ini.

Kemudian perbaikan dan peningkatan kualitas data DTKS dengan sistem.

Bapak-Ibu sekalian.

Kita sudah punya 1 sistem, yang sistemnya itu SIKS-droids yang nanti bisa di apa, disimulasikan. Nah ini untuk memastikan koordinat rumah tangga miskin yang lebih akurat ya, bisa ketahuan rumahnya begitu, presisinya akan lebih jelas. Dan ini nanti bisa kita simulasikan ini bagaimana kemudian system itu kita bangun, dan kemudian upaya-upaya kita untuk membangun ini juga mendapatkan banyak dukungan.

Sebagai contoh saja didalam Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, Nomor 11 tahun 2019 tentang Prioritas Pembangunan Desa. Ada didalam Pasal 6 ayat (3), itu eksplisit menyebutkan salah satunya dapat digunakan untuk pemutahiran data kemiskinan. Nah inilah yang kami terus lakukan dan upayakan terus ada MoU-nya, Pasal 6 ayat (3) itu berkaitan dengna Pasal 10 nya, mengenai penanggulangan Kemiskinan digunakan langsung untuk pemutahiran data yang ada di desa.

Page 9: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

9

Nah tinggal memang kita terus melakukan pertemuan-pertemuan MoU-nya sudah kita, melakukan perjanjian kerja sama ya, mereka supaya betul-betul duit yang setiap tahun diterima oleh desa itu antara lain bisa digunakan untuk pemutahiran data itu.

Kemudian keaktifan daerah, ya kami menyampaikan keaktifan ini berkaitan dengan aktif untuk mengirim data. Awalnya itu 2017 itu yang aktif itu yang biru desa kemudian datanya 282 kabupaten kota. Kemudian yang tidak aktif 232, iya keaktifan, keaktifan untuk mengirim dan mengesahkan data.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI. /WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Ini kabupaten-kota ya Pak ya?, kabupaten-kota ya?.

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN SOSIAL RI :

Kabupaten-kota. Mengirim data, iya. Cuma ini lebih 232 lebih besar, harusnya lebih kecil gambarnya, agak kotaknya agak lebih besar, kotaknya itu harusnya lebih kecil begitu yang warna itu. Pak Iskhan, ini mohon maaf ini.

Kemudian yang tahun 2020 per Januari ini tinggal 45, ya tinggal 45, yang kemudian tidak aktif, lha ini benar kotaknya ini. Kotaknya ini tinggal 45, iya kabupaten-kota, ya ada daftarnya ini Pak untuk Kaltim sudah ada daftarnya itu, iya kami mohon dukungan dari bapak, ibu sekalian juga ini, dan nanti kami juga akan terus koordinasi dengan Kemendagri dan juga koordinasi dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, ada rekapnya ini. Nah rekap yang berkaitan dengan NIKnya, jadi bukan hanya by name by addres tapi juga harus ada nomor induk kependudukannya. Nah sisanya ada NIK yang pada nada 20 sebelumnya yang NIK tidak padan 22 juta memang pak, nanti juga kami selalu sampaikan 22 juta, 145.242.

Kemudian yang diperbaiki saat ini sampai dengan Januari sudah 4 juta, kenapa kami memperbaiki?. Tentu dengan Kementerian Dalam Negeri untuk NIKnya ini. Kemudian di sisa NIK yang belum padan tinggal 17,4 memang masih banyak sampai 30 Januari ini. Dan termasuk juga di Papua dan Papua Barat, nah kami juga sama-sama dengan Kementerian Dalam Negeri juga di backup dibantu oleh KPK sebagai satu program stranas ya strategy nasional untuk pencegahan korupsi salah satunya adalah menggunakan data ini. Dan Pak Mirza dan Timnya sudah beberapa kali ke Papua dan Papua Barat diundang oleh KPK untuk mengkoordinasikan semua kabupaten kota.

Sampai bulan Maret nanti sisanya kita akan perbaiki melalui dengan Pemerintah daerah suratnya sudah kita kirim.

Page 10: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

10

F-PKS (BUCHORI YUSUF) :

Itu jumlah apa pak, ini akan nomor kemudian jumlah, nomor, provinsi, kota kabupaten, jumlah, jumlah apa, jumlah desa atau jumlah.

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN SOSIAL RI :

Jumlah NIK yang sudah diperbaiki, NIK iya karena ini kan memang agak rumit dan agak rinci karena kita semua perekaman NIKnya juga belum selesai semuanya.

Terus kami akan lanjut dulu, mohon izin, nah sekedar saja ini melaporkan juga SIKS-NG sudah menjadi pemenang top inovasi, karena memang sebelumnya belum ada, oleh Pak Kemenpan RB. Kami kebetulan menjadi peserta dan kami memaparkan langsung dengan Pak Kapusdatin mendapatkan top 99 sebagai suatu inovasi, dari pesertanya 3000 lebih, proposal untuk mengusulkan ini. Iya dapat plakat saja, sama diundang ke Australia, sistem informasi kesejahteraan sosial next generation. Jadi ini sudah bukan lagi new generation, kalau new kan sekarang belum tentu jadi, iya generation-nya itu, ngambil dari situ pak.

Kemudian Bapak-Ibu sekalian, kamipun juga sudah mendapatkan ISO, sertifikat yang berkaitan dengan masalah keamanan data dan sistem dari ACS. Kemudian ada hak patennya, mendapatkan hak paten dari Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia, Pusdatin Kesos, Kementerian Sosial sebagai pemegang hak cipta SIKS-NG ini untuk memudahkan orang melakukan perbaikan data, selama 50 tahun ya, sejak ciptaan tersebut pertama dilakukan oleh Kementerian Sosial.

Baik saya kira bapak, ibu sekalian yang terhormat yang dapat kami sampaikan, Pak Jenderal Moekhlas dari Pusdatin ini nanti yang kemudian secara teknis, tapi ini bagian dari Kementerian Sosial yang kemudian sebenarnya paparan kami dengan TNP2K.

Saya kira itu yang dapat kami sampaikan, ya mohon izin nanti ada izin sebentar, nanti dilanjutkan dengan Pak Pusdatin dengan Pak Staf Ahli.

Terima kasih.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (LAKSDYA TNI (PURN) MOEKHLAS SIDIK, M.P.A./F-PARTAI GERINDRA) :

Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Page 11: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

11

Sudah di-cover semuanya Pak oleh Pak Sekjen saya kira lebih cepat, sekarang bagian dari rekan-rekan Panja untuk menyampaikan atau masukkan pada tim yang dari Kemensos.

Kami persilakan, bu Selly.

F-PDI PERJUANGAN (SELLY ANDRIANY GANTINA, A.MD.) :

Terima kasih Pimpinan.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang saya hormati Pimpinan beserta Pak Sekjen dari Kemnsos beserta Pusdatin, sebentar isi rapat TNP2K tidak ada ya Pak?. Oh sudah tidak berfungsi?, padahal saya butuh itu. TNP2K (Tim Penanggulangan Kemiskinan Nasional), oh Bapak masuk juga didalamnya, sudah bersama-sama. Karena kalau saya lihat dari agenda hari ini adalah mendengarkan penjelasan dari didalamnya sebentar Pak ya, TPN2K.

Oke Pimpinan.

Terima kasih Pak Sekjen atas pemaparannya.

Bahwa terkait dengan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) atau BDT memang ini menjadi krusial. Kami tentu saja dari Komisi VIII tadi berharap besar bahwa Kementerian Sosial bisa bersinergi untuk Bersama-sama segera menyelesaikan data terpadu. Sehingga tidak menjadi debatable kemudian masyarakat yang tidak atau belum mendapatkan PBI juga bisa merasakan good will dari Pemerintah, apabila database ini sudah dilakukan pemutahiran.

Nah intinya begini Pak Pimpinan, saya itu dari tadi kepala jadi mikir terus karena datanya berbeda terus ya pak. 96 juta oke yang ada di Pusdatin kita, kemudian data dari Kementerian Dalam Negeri ada sekitar 74 juta ya Pak ya, yang sudah melakukan, yang sudah di validasi, itu pernyataan kemarin dari Kementerian Dalam Negeri Pak, yang kemudian oleh Bapak disebut ada 22 juta kemudian sudah valid, terakhir tersisa tinggal 17 juta, ya Pak ya?. Dari data yang sisa NIK yang belum padannya.

Nah kalau pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri, bahwa ada 74 juta, kemudian sekarang ditambah 4 juta lagi berarti baru 78 juta, sementara kalau berdasarkan pemaparan Pak Menteri Sosial tadi, berdasarkan program SIKS-NG atau SIKS-Droid yang sudah ada baru 38 juta ya pak?. Datanya?. Yang sudah jelas data DTKS yang dilakukan oleh Kementerian Sosial. Kalau salah tolong diluruskan ya Pak.

Tadi Pak Menteri Sosial menyampaikan kepada kita semua, bahwa DTKS itu ada 96 juta, 96 juta. Sudah betul kan?. 96,8 juta, tetapi yang sudah dilakukan verifali data dengan program SIKS-NG atau SIKS-Droid baru 38 juta, artinya masih ada yang sedang atau masih butuh waktu untuk melakukan verifali sehingga yang 96 juta ini apakah betul atau tidak?.

Page 12: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

12

Tapi kalau berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri itu ada 74 juta dan 22 jutanya adalah invalid. Artinya 22 juta inilah yang kemudian dilakukan perbaikan dan perbaikan ini juga dilakukan oleh kalau berdasarkan data Pusdatin tadi NIK-nya itu sudah ada tambahan 4 juta lagi, berarti tersisa 17 juta, nah tersisa 17 juta. Tapi kalau tadi disa. mpaikan bahwa PPBU yang diinginkan oleh rekan-rekan dari Komisi IX terkait dengan PBI itu ada sekitar 19 juta kan?. Iya 19 juta yang memang ini harus disinkronkan dengan data kita.

Nah pertanyaan saya bagaimana cara 19 juta ini bisa diolah oleh Pusdatin?. Karena kami pengen tahu ini jangan sampai kita tidak tahu, kita mengiyakan, oke Kemensos akan melakukan verifali terhadap 19 juta tadi, tapi kita tidak tahu, karena yang kami tahu untuk verifali data ini kan ada tahapannya. Dari mulai berkoordinasi dengan kabupaten-kota, kemudian ada petugas di lapangannya, dan ini juga ada kaitannya Pak tentang Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin, ditambah dengan undang-undang Pemerintahan daerah, yang kira-kira masih sinkron apa tidak ini Pak?.

Karena setahu saya saat kita melakukan pendataan sosial APBD Kabupaten-Kota ini tidak siap pak. Dinas Sosial Kabupaten-Kota tidak punya anggarannya, ini yang membuat kita menjadi terhambat. Dan mohon maaf ini Pak saya ini adalah saksi hidup, pada saat saya menjadi Wakil Bupati kemudian si Dinas Sosial Kabupaten Cirebon itu bicara begini, “bu kita nebeng saja bu pakai data dari yang sudah ada” mohon maaf ini Pak. Misalnya iya bisa dari BPS apa PPNKB apa ya, BKKBN ada dari BKKBN bahkan yang paling mengerikan lagi adalah pada saat melakukan verifali data untuk disabilitas, mereka tidak mempunyai anggaran yang kabupaten ini tidak mempunyai anggaran cukup mendatangi asosiasi disabilitas bertanya ada berapa data kalian?. Nah itu lebih parah.

Nah ini yang notabenenya kabupaten yang ada di provinsi Jawa Barat, bagaimana dengan Kabupaten-Kota yang ada di Indonesia bagian timur dan bagian barat yang tidak bisa dijangkau secara geografis tidak bisa dijangkau dengan mudah oleh kita?. Jadi ini mengenai pendataan ini betul-betul memang saya tadi mencatat, bahwa yang disampaikan Pak Menteri ada 309 kabupaten-kota yang memang dia konsisten untuk meng apa ya, APBD-nya mau membantu untuk program khususnya untuk PBI dulu ini Pak ya, PBI atau melalui program Jamkesda.

Tetapi ada juga 195 kabupaten-kota Jamkesda-nya hanya sanggup dibawah 12 bulan menanggulanginya. Nah ini bagaimana ini?, kalau kita berbicara ini saya akhirnya jadi agak ngaco karena di otak saya, maaf ya pimpinan ya, karena memang ini harus disinkronkan semua. Sinkronkan semua tentang kabupaten kotanya tidak punya anggaran, tapi ada juga kabupaten-kota yang punya anggaran, kemudian program SLRT-nya sendiri apa, karena program SLRT yang di kabupaten-kota di-mindset saya data dari Puskesos, Puskesos ini apa minta kepastian dari Kementerian Sosial apakah sudah terpenuhi Puskesos se Indonesia?.

Page 13: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

13

Karena Puskesos se-Indonesia itu baru ada sekitar 6000 atau berapa ya Pak ya?. Ya 6000 sekian, padahal Puskesos itu seharusnya 1 desa itu 1 Puskesos, nah ini belum semua ini belum tercover puskesosnya. Kira-kira seperti apa?. Kemudian ruang lingkup Puskesos untuk melakukan up-date datanya bagaimana?. Apakah ada good-will politiknya atau tidak?. Ini yang saya catat, kemudian SLRT yang disampaikan oleh bapak juga baru sekitar 31% kira-kira kabupaten-kota ini dalam rangka mempercepat proses yang diinginkan oleh kita semua kira-kira treatment-nya harus seperti apa?. Tadi Bapak bilang kita sudah kumpulkan tadi malam, bahkan menggenjot progresnya mau berapa bulan?.

Kalau tadi disampaikan Ibu Puan tidak mungkin perbaikan verifali data itu selesai dalam satu bulan, pasti kita butuh waktu beberapa bulan bahkan bisa bertahun-tahun.

Nah itu mungkin yang ingin saya sampaikan kepada Bapak Sekjen, kira-kira seperti apa treatment yang akan dilakukan bapak dalam rangka mengantisipasi data-data yang simpang siur tadi?. Terutama untuk PBI yang menjadi isu nasional dan kita dituntut untuk bisa menyelesaikan itu semua.

Itu saja Pimpinan.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (LAKSDYA TNI (PURN) MOEKHLAS SIDIK, M.P.A./F-PARTAI GERINDRA) :

Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Monggo, silakan Pak Nurhasan.

F-PKS (NURHASAN ZAIDI, S.SOS.I.) :

Ya Pimpinan, saya pimpinan.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pimpinan Komisi serta Pak Sekjen beserta jajaran.

Terima kasih atas pemaparannya, ini kita sudah mendengar dari Sekjen dengan baik pemaparannya, walaupun tambah bingung juga kita ini. Karena kita juga mendengar dari BPS, dari Kemendagri, dari Smeru, memang tidak mudah untuk bisa paham ini. Saya ngurus organisasi mendata puluhan ribu sampai raturan ribu juga tidak mudah, karena memang tidak punya duitnya untuk mendata. Jadi pabaliut, kalau inikan duitnya ada, duitnya ngutang lagi, nah jadi saya coba petakan pertama BPS baik di web maupun di pendataan ini menyebut 24 juta data per orang.

Page 14: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

14

Sementara Bapak kan per-orang ini 97,3 juta, atau per-keluarga, ini simpang siur. Kemudian juga Kemendagri juga menjelaskan ada data yang tidak valid atau bahas kerennya tidak terpadan, memang selalu di-packaging Pak, Bahasa-bahasa tidak enak itu terpadan, terpadan disesuaikan. Ini tidak valid-nya itu 22 juta dengan anomaly nama kosong, data ganda, ya ini, ini kan bapak memicks semua data dari sumber-sumber tadi tim data itu.

Nah pertanyaan-pertanyaan dari Bu Selly juga banyak pertanyaan-pertanyaan yang mendasar. Memang secara aturan undang-undang fakir miskin itu tiap dua tahun harus ter-update, jadi ini memang mengejar dengan waktu, dan penjelasan dari teman-teman yang kita panggil, itu memang pendataan ini sangat dinamis ya. Jadi pertanyaan saya ini pertama disini mekanisme DTKS yang tadi bapak sampaikan itu belum menjelaskan bagaimana mekanisme ini DTKS memproses ini?. Kemudian didalam pengumpulan data, bagaimana prosesnya?. Kemudian juga bagaimana membangun data yang targetnya by NIK ini?. By address?.

Nah dan kita juga melihat fakta dilapangan Pak kalau kita ke daerah, kita ini kalau ke Dapil Pak bertemu dengan ratusan ribu orang, jadi banyak kanan kiri orang miskin yang tidak terdata pak. Jadi validitasnya itu luar biasa pak, kanan kiri banyak yang memang fakta 97 juta yang bapak sebutkan itu memang benar, tapi belum terdata kebanyakan. Jadi ini masih gaib ini, antara data dengan fakta dilapangan yang belum terdata fakir miskin ini.

Ya kita memang sedih Pak penduduk kita ya, jadi mudah-mudahan dengan kerja keras Kemensos didalam pendataan ini saya sebenarnya banyak yang akan diurai, tapi saya pikir ini mudah-mudahan proses ini terus berjalan, proses kebingungan ini menuju validasi data yang kuat ya. Tapi paling tidak error-nya kalau menurut Kemendagri jangan sampai terlalu tinggi kalau masih satu juta, dua juta dari 97 juta ini 22 juta pak. Dan fakta dilapangan kalau kita turun ke Dapil juga begitu faktanya, kanan kiri Pak ini belum dapat ini, ini, ini memang faktanya ya campur juga dengan mentalnya miskin pak. Mentalnya miskin, bukan sekedar faktanya miskin, tapi mentalnya juga miskin.

Ini saya pikir yang bisa saya paparkan. Wallahualam.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (LAKSDYA TNI (PURN) MOEKHLAS SIDIK, M.P.A./F-PARTAI GERINDRA) :

Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pak Bukhori, monggo pak.

F-PKS (KH. BUKHORI, LC., MA.) :

Terima kasih Pimpinan.

Page 15: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

15

Ini atas perintah Pak Laksamana harus saya laksanakan ini.

Yang saya hormati Pimpinan dan Anggota Komisi VIII.

Pak Sekjen Kemensos sekaligus Menteri Data ini, Menteri data ini pak, terima kasih pak.

Pertama, saya menyampaikan terima kasih terhadap updating data yang tadi cleansing-nya tinggal beberapa persen ya Pak ya?. Mungkin sudah mencapai 98% ya, kalau tidak salah, kemarin kalau di Dukcapil itu ukurannya kita mencapai 98% untuk cleansing data. Dan kalau saya lihat laporan dari kementerian, oh dari Dukcapil itu sampai 31 Oktober 2019 itu memang data DTKS itu mencapai 90.604.086, hampir mirip mungkin persoalan waktu up-dating-nya itu, mirip dengan Bapak. Meskipun kemudian walaupun data awal yang di proses itu ada 96,699 ya, meskipun dari data 96,669 itu memang ditemukan ada data yang tidak terpadan itu mencapai 22,145,242 juta. Dan itu ada yang memang, memang itu verifikasi atau kreterianya macam-macam ada yang karena jenis kelaminnya kosong, tapi ada yang sampai digitnya itu sama, nama sama, alamat sama, orang tua sama, NIK-nya sama. Itu ada yang model sampai 4 digit sama itu juga jumlahnya cukup banyak itu kemarin itu, jumlahnya cukup banyak disini cuma dikasih contoh saja. Anomaly tempat lahir kosong, lalu anomaly tinggal tanggal lahirnya kosong, sisa data tak terpadan, anomaly tanggal lahir dan tempat lahir kosong, ini sekitar 17 juta.

Jadi pertanyaan saya ini Pak Sekjen, mohon diberikan penjelasan, tadi mungkin kalau kata Bapak tadi mirip, itu tanggal berapa gitu?, kalau yang dikami itu tanggal 31 Oktober ya, 2019, ini dari Dukcapil Pak. Nah di Bapak tadi itukan ada sedikit berbeda, itu kemudian update pada tanggal berapa karena data ini adalah data dinamis setiap waktu tentunya akan bergerak. Nah pertanyaan yang lebih mendasar adalah semestinya, tadi siang saya juga itu hadir didalam rapat gabungan Pak, tapi karena ada Panja juga disini, dan rapat yang lain, saya meminta kepada teman yang satu hadir, yang sebenarnya juga kami sebenarnya ingin mendukung, mendorong bahwa apa namanya, selisih kekurangan ini sedikit membawa isu kesana Pak ya, selisih bayar daripada apa namanya untuk kelas III yang bukan penerima upah tadi itu, adalah kurang lebih sekitar Rp.16.000,- itu dibayarkan melalui apa Namanya dana optimalisasi dari tahun lalu, tapi kan kelihatannya Pemerintah tidak setuju.

Rekomendasinya kepada opsi yang ketiga, yaitu mendorong kepada cleansing data yang dipercepat gitu, supaya kemudian SK Presiden terkait dengan masalah pemberlakuan kenaikkan BPJS kelas III itu dipastikan setelah cleansing data. Pertanyaan saya itu sampai kapan cleansing data sampai kemudian supaya yang PBI itu tadi bisa ini?. Ini, ini penting sekali karena ini juga menjadi isu bersama, karena tupoksinya paling tidak kewenangannya ada di Kementerian Sosial ini. Ini satu.

Yang kedua, saya agak mendasar ini Pak, jadi kalau ini terkait dengan pendataan sudah menurut saya on the track-lah, belum selesai tapi on the track, menuju kepada jalan yang benar. Menuju kepada jalan yang benar ini, iya

Page 16: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

16

kepada syirotol mustakhim, menuju dan saya ucapkan, saya berikan apresiasi kepada Kementerian Sosial, Pak Sekjen dan juga kemudian Pusdatin ini yang dengan berbagai macam penghargaannya ini yang tadi memiliki apa namanya, sistem SIKS-NG, yang menarik kan NG-nya next-generations.

Jadi ini menarik ini. Ya mendapat berbagai macam penghargaan, tapi tentunya ini, ini juga ini Pak, nanti kita juga ingin compare dengan sistem yang lain, karena kemudian ini juga tentu banyak kelemahan. Kelemahan-kelemahan itu akan diperbaiki tapi paling tidak disitu kan basic-nya sudah bukan by name-by address, tapi sudah lebih satu lagi by name, by address, by NIK. Memang kemudian salah satu memverifikasi bahwa itu betul-betul orang penerima PKH yang benar atau tidak kita tanyakan KTP-nya dulu gitu kan. Punya KTP atau tidak, ini penting.

Yang kedua, jadi saya pertanyaannya mendasar Pak jadi yang kita berlakukan ini basis untuk menetapkan garis kemiskinan kita ini berapa?. Jadi kalau dikita ini kan termasuk negara menengah ya, middle Pak ya, middle in come atau middle-traped ini bukan, middle-traped lah, kita masuk negara tengahlah penghasilan ya. Jadi kalau itukan 3,2.

Nah kalau kemudian yang kita ini termasuk berapa, berapa sebenarnya basis garis kemiskinan?. Sehingga kalau kemudian dari basis garis kemiskinan itu kemudian bukan 3,2 atau kita katakan 3,2 apakah betul jumlahnya tadi itu 98 juta sekian?. Atau berapa?. Ini saya kira sesuatu yang sangat penting sekali untuk kemudian melihat postur karena begini jangan sampai kemudian ketika kita membangun sebuah suatu sistem untuk memerangi kemiskinan “foot and cote” itu pak, tapi kemudian setelah dinyatakan bahwa kemiskinan itu menurun sampai tinggal 4% misalnya, tapi ternyata rapuh gitu. Itu akibat karena kebijakan political will kita didalam menentukan garis kemiskinan ini salah ini, karena sedikit bergeser tentunya sangat berbeda.

Nah saya pengen tahu persis apakah kemudian garis kemiskinan kita ini sudah sesuai dengan standart internasional, ataukah ini ada istihad di Kementerian Sosial secara khusus?. Istilahnya Pak Iskhan dengan kepentingan kewenangan sosial ya Pak ini, ini khusus ini. Saya pikir ini perlu dijelaskan kepada kami. Nah istihad ini, ya apa consensus istihad lalu kemudian dipaksakan consensus bisa juga itu pak. Karena memang tidak punya daya gitu.

Sehingga tadi yang dikeluhkan Pak Dede Nur Hasan tadi itu, jadi ini kemiskinan menurun, tapi faktanya di lingkungan banyak sekali ini. Ini karena mungkin garis kemiskinan yang kita pakai ini garis atas, atau garis paling bawah itu atau justru malah kemudian dibawahnya, bawah itu dibawah standar.

Jadi saya pikir pertanyaan yang kedua saya kira bukan dalam konteks ini pak, bukan dalam konteks untuk semata-mata supaya bertanya, tapi ayo kita membangun sebuah satu proses, kemudian kedepan bangsa yang lebih kuat yang benar-benar nanti ketika tahun 2045 itu betul-betul menjadi negara besar yaitu negara yang mampu bersaing dengan negara-negara besar yang lain.

Page 17: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

17

Sehingga kita kuat secara moral, kuat secara idiologi, dan kuat secara ekonomi, dan kuat secara basis sosial.

Saya kira itu Pak dua hal itu yang ingin saya perdalam, terima kasih,

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

KETUA RAPAT (LAKSDYA TNI (PURN) MOEKHLAS SIDIK, M.P.A./F-PARTAI GERINDRA) :

Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Ya Pak Achmad silakan.

F-PD (DRS. H. ACHMAD, M.SI.) :

Bissmillahirahmanirahim.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pak Ketua serta Anggota Komisi VIII yang terhormat,

Pak Sekjen beserta jajaran.

Terima kasih Pak, paparan bapak semakin memperjelas, memperjelas bagaimana, arah kemana kita. Tapi untuk kita-kita Bersama Komisi VIII ini Pak saking pentingnya masalah data kemiskinan ini dibuat Panja. Ini Panja ini sudah berapa kali rapat ini, jadi maksudnya kami disini memang membutuhkan dan memerlukan tentang validasi data tentang kemiskinan ini.

Nah disini ada dua instansi yang punya dasar hukum masing-masing, Kemensos dengan Undang-undang Nomor 13 tahun 2011 tentang penanganan kemiskinan. Iya kan Kemudian Menteri Dalam Negeri dengan Dukcapilnya yaitu Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Kemarin Dukcapil mempresentasikan disini, luar biasa pak, jadi kalau pendataan dari Kemensos itu 2 tahun dia harus di up-date mereka itu 24 jam pak, 24 jam bisa, luar biasa dengan system online-nya itu. Jadi disitu transparan sekali semuanya dapat apa by name, by addres apapun dapat disitu. Nah maksud kami bagaimana sinergitas ini, karena data itu kan dasarnya dari satu sumber itu dari desa, Kemensos juga dari desa, Kementerian Dalam Negeri juga dari desa.

Mungkin dari Kementerian Sosial dengan pekerja sosialnya atau dari tenaga sukarelanya kalau dari Kementerian itu dengan RT/RW dan seterusnya. Nah maksud kami bagaimana ini dalam waktu batas yang tidak terlalu lama, sehingga yang 20 an juta, yang jadi iris antara Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Sosial ini clear dia. Iya kan, sehingga tidak ada lagi apa Namanya yang orang yang tidak orang yang berhak menerima tidak menerima, dan begitu sebaliknya orang yang tidak berhak menerima menerima, nah itu persoalannya,

Page 18: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

18

sehingga disana berbicaralah masalah keadilan. Tadi itu intinya yang dirapat gabungan tadi.

Sebetulnya persoalannya bukan menuntaskan 19 juta itu sebetulnya, tadi kan dituntut digabungan kan sebaiknya bagaimana ini dibayar-dibayar tidak naik, bukan itu sebetulnya, kalau itu kan hanya jangka pendek. Sebetulnya menejemen ha ini menyimpang sedikit, sebetulnya pembenahan menejemen BPJS itu intinya sebetulnya.

Bukan masalah hari ini dibayar 30 triliun selesai, itu kan gampang kalau negara mau, ya Pak ya, setuju tidak Pak Sekjen ini. Menejemennya yang harus diperbaiki Pak, kenapa saya katakana begitu pak?. Pengalaman ini kalau ibu ini wakil bupati, kalau saya Bupati Pak, sebelum diterapkan BPJS itu namanya Jamkesda, saya 500.000 penduduk Rokan Hulu itu saya jaminkesda semuanya pak. Itu terobati terlayani 500.000 jaminan, itu hanya kami habis APBD itu hanya 7 miliar, masyarakat terjamin. Nah kalau nanti provinsi itu apa Namanya penyakitnya itu dibagi-bagi lagi, jadi bukan orang hanya batuk, flu langsung berobat ke Provinsi. Nah ini juga menjadi persoalan.

Saya tadi kalau sempat bicara saya mau bicara itu, artinya Al Qur’an dan Hadits yang tidak bisa dirubah, jangan gara-gara undang-undang tentang BPJS ini sudah mengatur, lalu Jamkesda dan Jamkesmas itu dihapus tapi itu sangat efisien sekali itu, tidak ada seperti ini masalah pak, iya coba bayangkan kabupaten saya Pak dengan jaminan 30.000 itu APBD harus menyiapkan dana 15 miliar sekarang ini, dulu menjamin 500.000 hanya 7 miliar, luar biasa. Ini hanya 30.000 yang kita jamin Pemda harus mengeluarkan 15 miliar dengan system BPJS, dulu kami menjamin 500.000 penduduk hanya terpakai 7 milliar dan itu terlayani kesehatannya semua. Terlayani semua tidak ada yang tidak terlayani, sampai ke Jakarta kita layani.

Nah ini sebagai pembanding betapa pentingnya kemiskinan ini pak, tentu harapan kita bagaimana sinergitas antara kementerian yang sudah canggih itu. yang sudah luar biasa canggihnya, jadi itu pertama, jadi Panja ini kami sangat-sangat penting kami bentuk karena data ini.

Kemudian pendekatan Pak, pendekatan kemiskinan ini mungkin tidak hanya semata-mata moneter dengan keuangan. Tapi mungkin pendekatan kemiskinan ini juga termasuk pendekatan non-miskin, artinya tidak keuangan, seperti lingkungan, lingkungan yang tidak sehat, seperti daerah-daerah kumuh, daerah bantaran sungai, daerah-daerah rel kereta api, ini kan sebetulnya menggambarkan kemiskinan ini. Jadi apakah Kemensos sudah melakukan pendekatan non-moneter ini?.

Artinya kalau diluar negeri itu masalah lingkungan sangat menentukan sekali, nah ini terkait dengan urban, terkait di perkotaan. Kalau didesa dia miskin tapi lingkungannya bersih, tapi kalau kota dia miskin lingkungannya kumuh, kan dibantaran sungai Jakarta sungai Ciliwung luar biasa itu kan, polusinya tambah. Nah ini apakah juga masuk item Kemensos ini masalah kemiskinan apakah itu sudah termasuk kesana gitu pak. Sehingga kita nanti mendapatkan data

Page 19: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

19

kemiskinan itu bukan saja pendekatan keuangan dan moneter, tetapi juga dari sisi lingkungan gitu pak.

Sehingga nati komplit dia, sehingga dengan lingkungan itu ada pula program penganggaran untuk membereskan lingkungan yang tidak beres itu, lingkungan yang kumuh itu dan seterusnya dan seterusnya.

Jadi ini beberapa paparan kami terutama Pak ini cepat kita ini masalah yang PBI ini pak, sekarang masih ada menurut survei dari Smeru itu sekitar 15% sampai 20% orang yang berhak menerima PBI ini sampai hari ini tidak menerima. Itu, kemudian menurut survey mereka juga ya sekitar 5% sampai 15% orang yang tidak berhak menerima tapi sampai hari ini menikmati PBI itu, dari dialog kami kemarin sama apa namanya, The Smeru Institute Riset itu Pak Sekjen,

Kami rasa itu saja terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (LAKSDYA TNI (PURN) MOEKHLAS SIDIK, M.P.A./F-PARTAI GERINDRA) :

Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Masih ada, oh Ibu Annisah Syakur, silakan.

F-PKB (DRA. HJ. ANNISAH SYAKUR) :

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Terima kasih atas waktunya Pimpinan.

Bapak Pimpinan dan dari Sekjen Kemensos yang saya hormati beserta seluruh jajarannya.

Saya tidak banyak menyampaikan sesuatu soal namun saya hanya berangkat dari rapat kita, rapat gabungan tadi pagi, yang mana rapat tadi pagi itu sampai tidak selesai di pending gara-gara karena belum adanya data yang valid.

Kemudian yaitu antara kenaikan BPJS yang kelas III itu, tadi itu sampai rame antara DPR dengan Pemerintah tidak bisa ketemu. Yang satu tetap bertahan tidak naik, yang kita bertahan tidak naik tapi Pemerintah tetap naik setelah dicari apa sebabnya ternyata sebabnya itu karena data yang belum valid.

Nah maka tadi Komisi VIII yang diwakili oleh Pak Ketua dengan Pak Wakil Ketua itu menjanjikan sudah, saya nanti sore ini akan rapat, dan saya janji bahwa nanti kalau sudah ini kita berupaya bagaimana validasi data ini betul-betul bisa dipertanggungjawabkan, kalau itu sudah bisa dipertanggungjawabkan, maka akan ada solusi tentunya dengan apa yang diperdebatkan tadi.

Page 20: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

20

Jadi ini saja harapan kami kepada Pak Ketua, juga pada Pak Sekjen bagaimana data ini segera dilakukan secara terpadu, dan tidak ada miss lagi supaya apa yang menjadi perdebatan-perdebatan untuk kepentingan masyarakat Indonesia yang seluruhnya ini yang begitu banyaknya, terutama orang miskin ini bagaimana dapat teratasi. Jadi terkendala hanya karena data tadi itu, seandainya sudah ada data yang benar, kemungkinan bisa selesai gitu.

Oleh karena itu sekali lagi kami mengharap, jangan sampai hanya karena data kemudian program-program yang akan dilakukan terhadap orang miskin itu menjadi tersandra, itu yang harapan kami.

Terima kasih.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (LAKSDYA TNI (PURN) MOEKHLAS SIDIK, M.P.A./F-PARTAI GERINDRA) :

Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pak Sungkono, silakan.

F-PAN (SUNGKONO) :

Pak Ketua terima kasih.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang kami hormati para Pimpinan dan seluruh Anggota Komisi VIII DPR RI,

Yang kami hormati Pak Sekjen dan jajarannya.

Di Panja ini sesungguhnya kan mengenai persoalan data ini kan sesungguhnya kan lama sekali pak, mungkin persoalan kemiskinan ini selalu pada posisi perdebatan yang satu sama lain tidak pernah ketemu. Jadi saya berharap persoalan kemiskinan ini jangan terlalu dipolitisir begitu, ya disaat kepentingan apa muncul begini, disaat kepentingan apa muncul begini, disaat Pemerintah butuh prestasi muncul itu kemiskinan minim, tapi disaat butuh biaya bantuan kemiskinan luar biasa.

Terbukti kami di pembahasan di Badan Anggaran, itu bantuan untuk daya listrik masyarakat miskin itu, itu 45.000.000 Pak anggarannya. Bapak bisa bayangkan 45.000.000 pelanggan ini diklaim oleh PLN ini miskin, otomatis satu keluarga itu lebih dari tiga sudah diatas 125.000.000 orang dan itu dibiayai oleh negara.

Nah kalau disaat yang satu BPS membuat survey hasilnya begini, Kementerian Sosial begini, ini kan berarti tidak ketemu. Parameternya apa atau ketentuan kemiskinan itu harusnya sudah benar-benar disepakati baik secara

Page 21: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

21

nasional atau mungkin skala dunia dimana orang miskin pasti ada parameternya. Nah saya mohon persoalan ini dari hati, karena persoalan kemiskinan tidak semakin hari tidak semakin sedikit, pasti semakin banyak, saya yakin akan semakin banyak.

Terbukti dengan pertumbuhan ekonomi kurang bagus otomatis kemiskinan akan semakin meningkat, tidak mungkin Pak ekonomi bagus barulah kemiskinan terentaskan, tapi disaat ekonomi turun sumber penerimaan kita turun tidak sesuai target berarti kemiskinan kita meningkat, tapi didalam laporan selalu ada keberhasilan mengentaskan kemiskinan. Ini yang diangkat miskinnya apa memang aturan dan parameternya saja yang diatur disitu, permainan angka-angka itu.

Jadi saya mohon ini tidak bisa Pak, makin hari kalau ini kita biarkan masyarakatnya ini, jadi hakim sendiri, mereka melakukan anarkis, karena keadaan mereka sudah tidak bisa dibendung lagi, kemiskinan itu akan membuat mereka anarkis, kemiskinan membuat kita rusak, kemiskinan membuat kita kufur. Nah maka dari itu saya mohon, baik Kementerian Sosial, ini perdebatan mengenai angka per-angka, kemudian antar Lembaga dan Kementerian ini benar-benar bersinergi betul, jangan sampai membuat keputusan yang satu sama lain kadang-kadang kontradiktif. Dan sangat mengecewakan saya begitu, saya wakil rakyat belum tentu keluarga saya miskin masih banyak juga saudara saya yang di Lampung, punya keluarga yang transmigrasi sangat menunjukkan kalau saya lingkungan saya mungkin berbeda di Sidoarjo daerahnya relatif tidak banyak kemiskinan apalagi banyak industri, tapi juga hari ini produksi menurun karena pertumbuhan ekonomi juga kelihatan disitu.

Saya mohon Pak persoalan disamping data harus ada langkah diskresi dimana disaat masyarakat miskin ini tidak memenuhi persyaratan miskin, contoh saja kalau bantuan tunai mungkin tidak jadi masalah. Mungkin bantuan yang sifatnya tidak emergensi itu mungkin orang bisa berupaya, tapi kalau bantuan untuk persoalan kesehatan seperti orang sakit ini kan berkaitan juga nanti pak. Ini kadang-kadang orang tidak berani mengeluarkan semacam rekomendasi kepala desa takut nanti bertentangan dengan hukum, nanti tidak sesuai dengan ketentuan ini kan masalah, padahal miskin ini tidak bisa, bisa juga fluktuatif. Orang bisa hari ini kaya, bisa miskin dalam waktu cepat, karena keluarganya punya masalah kesehatan gara-gara orang tuanya sakit harus diginikan, ini kan contoh kasus itu terjadi banyak.

Kami dulu DPRD kabupaten Pak, Jamkesda itu tidak terlalu banyak masalah seperti sekarang, semua teratasi tidak terlalu parah, ada kekurangan dengan mudah nambah. Kalau tadi dari Kepala Daerah di Kalimantan dia menjamin semacam bagaimana rakyatnya bisa tertolong masalah kesehatannya. Sulteng itu juga Pemerintah daerah membuat semacam seperti itu Jamkesda seluruh rakyatnya baik kemiskinan itu semua terdata dan valid. By name by address nah itu pun saya belum tentu valid 100% atau tidak.

Page 22: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

22

Tapi paling tidak dengan Panja ini kita semua dengan perasaan yang sungguh mewakili rakyat kecil jangan politis Pak selalu orang politisi selalu ngomong rakyat kecil pak. Tapi kalau sudah jadi DPR belum tentu juga semua rakyat kecil, banyak yang menyuarakan supaya viral, bisa menjadi perhatian publik, besok bisa terpilih lagi. Tapi ini tidak disitu, hati kita ini membuat keputusan harus berani memang, dan Pemerintah yang dipilih rakyat juga harus kembali tujuan negara, melindungi segenap tumpah darah warga negaranya itu.

Barangkali ini Pak Ketua, saya serius ini dan pikiran-pikiran kita dari hati bagaimana yang Namanya miskin jangan diukur seperti binatang. Kalau binatang anjing saja Pak satu hari tidak cukup 3 sampai 5 dollar pak, saya pernah Pak pelihara helder Pak, saya muslim, helder saya itu untuk keamanan itu, satu hari berapa?. Tapi saya pernah waktu di Komisi XI, 4 tahun yang lalu, data kemiskinan itu cuma diukur dengan 1 dollar, bagaimana rakyat Indonesia dengan 1 dollar?. Mungkin daerah lain bisalah, di Afrika, rakyat Afrika mungkin parameternya itu cukup, tapi bagi kami 1 dollar untuk rakyat Indonesia, yang satu berlebihan, yang satu makan di Singapore waktu siang, malam hari makannya di Hongkong, bisa juga itu. Itu luar biasa kesenjangan sosial kita, itu tapi kalau kita sadar yang kaya tidak mampu membantu yang miskin, tidak ada yang namanya kesatuan Indonesia.

Saya mohon ini sebagai leading sector, bapak menentukan miskin-kaya, apa jangan sampai yang orang miskin semakin tertindas, karena kita tidak buat tidak menghargai bangsa sendiri.

Barangkali itu, terima kasih Ketua.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (LAKSDYA TNI (PURN) MOEKHLAS SIDIK, M.P.A./F-PARTAI GERINDRA) :

Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Masih ada dari Anggota?. Cukup?

Oke cukup.

Mungkin Pak, saya dari meja Pimpinan saya ingin ke halaman 1, data kesejahteraan sosial, coba dik tolong. Saya ingin mempertegas saja, yang terkait dengan satu data kesejahteraan sosial ya, data terpadu 40% yaitu 97,3 juta, kemudian subsidi listrik 40% rumah tangga, 38%, 96,8 juta orang ya 25% yaitu 15,5 dan 18% yaitu 10 juta keluarga nah ini. Saya ingin meng-clear-kan saja Pak, data-data ini apakah memang semua ada di Kementerian Sosial ya?. Kalau data-data ini semua ada di Kementerian Sosial, seharusnya, nah apakah data yang misalnya ini subsidi listrik dan PBIJKN yang dipegang oleh Kementerian Kesehatan itu memang sudah ada di DTKS?.

Pertanyaan saya ini penting untuk menjawab, dispute yang tadi kita berdebat soal data itu. Kalau Pak Sekjen dan Pak Pusdatin, Pak Mirza sudah

Page 23: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

23

melakukan data-cleansing dari data, karena saya masih punya apa namanya, punya asumsi, bahwa data yang dipegang oleh Kementerian Sosial jauh lebih baik daripada data yang dipegang oleh, mohon maaf, Kementerian Kesehatan atau apa namanya, Kementerian ESDM. Setidaknya pengetahuan saya terhadap SIKS-NG itu tolong nanti dijelaskan Pak ya, pertama itu.

Yang kedua, Pak Mirza dulu pernah menyampaikan kepada kami, Komisi VIII tentang kerja dari SIKS-NG, saya, tadinya saya berharap Pak Mirza bisa menjelaskan termasuk mempraktekkan Pak, supaya teman-teman ini juga tahu SIKS-NG ini. Karena inovasinya itu harus diketahui juga dimana letak inovasinya begitu, iya kan, nah teman-teman inovasi, tapi kalau misalnya tidak tahu cara kerjanya, itu bisa miss-leading nanti.

Nah memang waktu Pak Mirza menjelaskan kepada kami waktu itu, itu dari data di komputer saja bisa diketahui jenis lantainya, iya kan, jenis atapnya, jenis gentingnya, sampai kepada kepemilikan kendaraan, ya termasuk juga dipannya juga diketahui. Nah itu juga penting untuk diketahui oleh kita semua, pertanyaannya, dari data SIKS-NG dalam konteks melakukan cleansing data yang berasal pemutahirannya oleh Pemda, itu sudah berapa persen Pak?. Setahu saya waktu 6 bulan yang lalu itu baru 37%, kalau tidak salah 37%, seingat saya 37%, sekarang sudah berapa persen Pak?, validasi data yang dilakukan oleh Pusdatin?. Sudah berapa persen?, sehingga yang kedua itu.

Yang ketiga Pak ya, soal saya senang jika proses verifikasi atau pemutahiran data sudah dilakukan 3 bulan sekali, setahu saya kemarin 6 bulan sekali, kalau sekarang sudah 3 bulan sekali. Jadi ini ada kemajuan ya, dan saya sih berharap saatnya nanti tentu lebih up to date lagi, misalnya sebulan sekali. Karena dinamika didalam masyarakat itu semakin cepat, nah ketiga itu pak.

Yang keempat Pak, saya tidak tahu gimana caranya agar mendorong Pemerintah daerah untuk kita harus mencari solusi pak?. Solusinya misalnya, solusinya misalnya bagi Pemerintah daerah yang tidak melakukan proses pendataan harus ada punishment. Punishment-nya apa?. Punishment-nya dikurangi programnya, kalau anda jadi ketika masyarakat tidak, atau Pemda tidak melakukan pemutahiran data secara regular, maka dia telah menelantarkan rakyatnya sendiri. Menurut saya harus ada keputusan seperti itu, kalau tidak ada nanti Pemda-nya bisa santai-santai saja gitu lho pak.

Nah punishment ini penting untuk mereka sadar, bahwa yang namanya pemutahiran data itu menjadi sangat penting gitu ya. Tapi saya tidak tahu yang jelas harus ada punishment terhadap Pemerintah daerah agar mereka mau untuk melakukan pemutahiran atau verifikasi dan validasi data kemiskinan.

Saya kira untuk sementara saya demikian pak, saya serahkan untuk bapak menjawab pertanyaan-pertanyaan teman-teman tadi.

Silakan Pak Sekjen.

Page 24: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

24

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN SOSIAL RI :

Baik terima kasih Pak Pimpinan.

Bapak-Ibu sekalian.

Nanti sebelum Pak Mirza, sebagaimana kami laporkan, tadi mensimulasikan terkait dengan updating data atau perbaikan data dalam upaya peningkatan kualitas data kami menyampaikan.

Yang pertama, bahwa kaitannya dengan undang-undang, saya kira ini satu tarikan nafas, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin, itu mengurusi yang berkaitan dengan substansi persoalan kemiskinan dan juga mekanisme bagaimana menetapkan data sampai pada validasi data di Pasal 8, Pasal 9 sampai dengan Pasal 11. Kemudian Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ini, ini mengatur urusan tata penyelenggaraan pemerintahan. Yang menghendaki urusan pemerintahan mengenai masalah data itu menjadi urusan konkurens, urusan bersama. Yang mana kabupaten-kota atau Pemda termasuk Provinsi, itu melakukan kaitannya dengan verifikasi dan validasi data. Ini yang pertama, mungkin tidak ada pertentangan, tidak ada sesuatu yang kemudian itu bertentangan.

Kemudian terkait dengan data BPS, yang per September 2019 ini 9,22% atau 24,7 juta, ini adalah data orang miskin, ini adalah angka. Sementara Kementerian Sosial punya data orangnya, didalam Undang-undang Statistik dijelaskan karena memang yang punya kewenangan atau punya tugas sampai kepada orang itu adalah Kementerian sektor. Sementara BPS yang 9,22% yang turun dari bulan September 2018 yaitu 9,66% itu adalah orang miskin jumlahnya. Sementara Kementerian Sosial punya data yang sampai pada orang yang 97,3 juta tadi, dan juga ada didalam keluarga 29 juta, 27 dalam rumah tangga, ini tidak bertentangan. Jadi dia diatasnya lagi, yang kalau BPS tadi orang miskin, ini yang rentan yang hampir miskinpun kita sampai 40% tadi, nah ini yang tidak ada orangnya ini.

Kemudian kaitannya dengan up dating data, kalau dalam undang-undang nomor 13 tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin dilakukan kurang dari dua tahun, ya kita malah melakukan updating penetapannya dari yang 2 kali dalam setahun sekarang menjadi 3 kali dalam setahun. Updating-nya setiap hari boleh silakan, boleh dilakukan setiap hari dan setiap hari kita juga melakukan pertemuan-pertemuan dan kunjungan-kunjungan dari Pemda-pemda untuk melakukan updating data. Tapi penetapannya untuk DTKS-nya itu 3 kali dalam setahun, tapi urusan yang berkaitan dengan penetapan-penetapan tentang iuran itu bahkan sekali dalam sebulan, dan tiap bulan kita menetapkan, termasuk juga untuk bantuan pangan, atau sembako itu setiap bulan kita tetapkan.

Sehingga karena data itu dinamis maka kita ikuti data itu yang terus bergerak berkembang, dan itu kita sudah sama-sama. Kita didukung oleh BPS (Badan Pusat Statistik) ya,

Page 25: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

25

F-PD (DRS. H. ACHMAD, M.SI.) :

Itu update data itu yang diterima dari Bupati langsung, bisa ya?.

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN SOSIAL RI :

Ya, itu dari Bupati, dari Walikota nanti mekanismenya Pak Mirza yang akan sampaikan, bahkan sampai di desa tingkat desa dan kelurahan.

Tetapi kita karena data itu harus digunakan untuk menetapkan suatu program, maka kita punya periodesasi untuk melakukan penetapan. Supaya nanti ketika dia sudah melakukan perbaikan, perbaikan itu disampaikan sehingga kita bisa menjadikan punya dasar untuk penetapan atau menerima program.

Nah sebagai contoh terkait dengan PBI nanti kan Pak Mirza menjelaskan, penerima bantuan iuran yang datangnya dari Kementerian Sosial. Ini yang berkaitan dengan masalah pelayanan data.

Kemudian Pak Pimpinan, bapak, ibu sekalian yang terkait dengan satu data ini betul, kan kita mengelola sampai 40%, yang kita kelola ada di Kementerian Sosial. Untuk yang khusus subsidi listrik itu sumbernya dari DTKS dari Kementerian Sosial, tapi kita belum mendapatkan kebalikannya. Siapa yang mendapatkan subsidi itu?. Sementara yang berkaitan dengan PBIJK itu dari Kementerian Sosial semua,…

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI. /WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Kementerian Sosial semua?.

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN SOSIAL RI :

Kementerian Sosial semua.

Tetapi kita sudah sama-sama kita ketahui data yang 66 juta itu betul-betul ada di data DTKS, sementara yang 30 juta kan itu yang diluar DTKS.

F-PKS (KH. BUKHORI, LC., MA.) :

30 jutanya itu diluar DTKS?.

Page 26: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

26

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN SOSIAL RI :

Iya ada di BPJS, kita sudah ketahui karena jadi untuk mengetahui 30% itu karena kita tahu, bahwa itu ternyata tidak masuk dalam DTKS, itulah yang kemudian.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI. /WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Jadi artinya soal kebijakan PBI ini datanya sepenuhnya bukan, yang 30 jutanya bukan dari Kementerian Sosial?.

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN SOSIAL RI :

Itu dari Kementerian Sosial, tapi itu diluar DTKS.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI. /WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Diluar DTKS.

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN SOSIAL RI :

Itulah yang kemudian kita kan melakukan perbaikan nanti, kita kan coba dalami lagi di setiap apa kita menyampaikan data Kementerian Kesehatan, dan kemudian dijadikan dasar untuk menerima PBIJK itu.

F-PKS (KH. BUKHORI, LC., MA.) :

Mohon maaf Pak, coba tolong diulang sekali lagi, bahwa berarti yang 30 juta PBI itu sebenarnya diluar DTKS, tapi itu ada di Kementerian Sosial?.

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN SOSIAL RI :

Betul.

F-PKS (KH. BUKHORI, LC., MA.) :

Itu diapa itu?.

Page 27: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

27

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN SOSIAL RI :

Coba nanti secara teknis Pak Mirza sampaikan, khusus yang 30 juta coba.

F-PKS (KH. BUKHORI, LC., MA.) :

Sampaikan saja Pak, supaya Bapak tidak babak belur juga.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Jadi Bapak-Ibu, mohon izin.

Data PBIJK itu awalnya berasal dari tahun 2017 dari Kemenkes, itu sebelum DTKS hadir Pak.

Jadi itu diambil dari PPLS 2011, pemutakhiran PPLS tahun 2011, oh pemutahiran data perlindungan sosial 2011. Nah itu menjadi data awal PBIJK, kemudian data tersebut diserahkan ke Kementerian Sosial di tahun 2014 itu ada SK pertama kali 2014 itu pak. Nah data tersebut tentu pada saat itu tidak berdasarkan DTKS karena DTKSnya belum ada, nah di tahun 2017 barulah Kementerian Sosial mulai memadankan pak. Jadi yang PBI tadi yang pada saat itu sekitar 86 jutaan dipadankan dengan DTKS yang sudah mulai establish itu Pak setelah itu.

Nah dari hasil pemadanan diawal itu kami lakukan di 2019 itu teridentifikasi dari 96,8 juta ada 40 juta awalnya pak. Awalnya 40 juta, 96,8 juta ada 40 juta PBIJK yang berada diluar DTKS, karena memang awalnya memang mereka berada dulu gitu pak, 40 juta. Nah sisanya sekitar 66 juta itu ada dalam DTKS pak, nah dari situlah mulai ada strategi Pimpinan, dari yang 40 juta ini apakah yang harus kita lakukan?. Karena memang di Undang-undang Nomor 13 tahun 2011 seluruh bantuan sosial harus berdasarkan DTKS yang memang datangnya setelah data PBI tadi dikelola awal oleh Kemenkes.

Nah dengan adanya hal tersebut tahun lalu Pak Menteri Sosial Pak Agus Gumewang memutuskan terhadap itu, mengeluarkan tahun 2019 tiga kali pak, tiga kali periode. Jadi pertama 5,1 juta, kemudian 3,5 juta kemudian 500 ribu dikeluarkan secara gradual tadi Pak Sekjen sudah jelaskan. Yang dikeluarkanpun sangat hati-hati, jadi NIK-nya memang tidak jelas, dia diluar DTKS yang 40 juta tadi diluar DTKS NIK-nya tidak padan di Dukjapil, tidak jelas dan dia tidak pernah akses sama sekali faskes.

Jadi kita identifikasi apa istilahnya kita lihat bahwa ini mungkin orangnya tidak ada atau karena ini kan tidak jelas, dan tidak pernah akses faskesnya. Itu sudah pernah dilakukan oleh Pak Menteri Sosial tahun lalu sekitar 9,2 juta sudah

Page 28: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

28

dikeluarkan, tapi diganti dengan orang-orang yang ada dalam DTKS yang NIK-nya sudah bagus.

Jadi perbaikan PBI itu seperti itu, dan semua data PBI baik diluar maupun didalam DTKS kita punyai semua Pak, kita kelola.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI. /WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Nah sekarang yang ada yang 30 juta itu, itu diluar DTKS?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Diluar DTKS, tapi tetap dikelola oleh Kementerian Sosial.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI. /WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Dikelola oleh Kementerian Sosial, tetapi itu bukan yang 40%?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Betul Pak.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI. /WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Diluar itu,

F-PKS (KH. BUKHORI, LC., MA.) :

97,3 itu?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Jadi gambar ini sebenarnya idealnya Pak, jadi 38% tertulis PBIJK sebenarnya yang merah itu ada diluar DTKS 30 juta. Jadi terbelah dua itu Pak, jadi yang 66 juta itu dibawah ya sesuai dengan data terpadu yang warna merah, 30 jutanya itu berada diatas, diluar.

Page 29: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

29

F-PKS (KH. BUKHORI, LC., MA.) :

Itu hasil penelusuran Bapak, kira-kira 30 juta itu, itu layak tidak mendapatkan PBI?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Kita tidak bisa mengidentifikasi Pak, karena itu sebenarnya harus dilakukan pemeriksaan dilapangan. Layak tidaknya kita melihat kondisi sosial ekonomi mereka terlebih dahulu, nah ini berkaitan dengan 19 juta tadi yang ibu tanyakan. 19 juta tadi itu memang tidak berada dalam DTKS bu, dan dia PBPU kelas 3 yang menunggak, tapi memang tidak berada dalam DTKS. Karena tidak berada dalam DTKS kami tidak bisa identifikasi mereka itu miskin atau tidak, karena belum kita lihat kondisi sosial ekonomi dilapangan begitu pak.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI. /WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Sebentar pak, tadikan awalnya 40 juta, yang diluar DTKS, tapi kemudian ternyata setelah dilakukan satu cleansing, ada 10 juta masuk DTKS,

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Dikeluarkan 10 juta, diganti 10 juta lagi, entar.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI. /WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Dikeluarkan dulu, berarti 10 dikeluarkan saja 40 juta dikeluarkan?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Bukan, 10 juta dikeluarkan, karena dikeluarkan ada sisa kuota 10 pak, ada kosong 10 kan pak, betul Pak betul kita masuk gitu Pak.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI. /WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Itu sebenarnya juga, orang-orangnya ada yang di DTKS berarti ya?. Selama ini?.

Page 30: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

30

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN SOSIAL RI :

Ya.

Jadi gini Pak, asalnya itu ya, itu data 96,8, data 96,8 di cleanshing oleh Kementerian Sosial, ditemukan ada 40 juta, 40 juta yang diluar data DTKS Pak. Jadi PBI ini iya sesungguhnya tidak tepat sasaranlah itu kira-kira begitu, karena tidak seharusnya mereka mendapatkan PBI. Tapi ini tidak Kemenkes memasukkan dulu gitu lho, jadi dari sejak awal memang data PBI itu sudah bermasalah.

Nah ini, sementara yang sekarang menjadi masalah adalah soal 19 juta yang mereka kelas 3 yang keberatan untuk naik gitu, kenaikkan tarifnya. Kalau misalnya yang 30 juta ini di data cleanshing lagi ya, seharusnya yang 19 juta itu bisa masuk juga ke dalam 30 juta itu seharusnya, tapi kita tidak tahu, tidak tahu, harus dicek lagi kebenaran dari data itu.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI. /WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Iya gimana pak?

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Iya izin pak, kondisi 30 juta diluar DTKS dan kondisi 19 juta yang PBU kelas 3 itu sama sebenarnya pak, kita sama-sama tidak tahu, tidak tahu dia miskin atau memang layak mendapat PBIJK. Karena kita memang tidak melihat kalau kelayakan disisi sosial itu tadi pak, melihat kondisi sosial ekonominya pak. Sedangkan data itu tidak ada didata PBPU.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI. /WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Itu, itu sumbernya darimana yang misalnya sekarang yang masih ad 30 juta lagi belum di cleanshing ya, itu by name, by address dan sudah terekam berdasarkan atas KTP elektronik?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Belum pak, jadi tidak semua dari 30 juta tersebut memiliki NIK yang jelas begitu Pak, jadi saat ini sekitar saya lupa angkanya, sekitar 2,1 juta lagi yang tersisa NIK-nya yang bermasalah, 2,1 juta sisanya itu NIK-nya valid, tapi tidak pernah akses faskes atau belum pernah akses fakes, jadi kita bersihkan terlebih dahulu 10 juta itu NIK-nya yang bermasalah dulu pak. Tapi diluar DTKS tersebut

Page 31: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

31

ada juga yang NIK-nya yang valid tapi dia diluar DTKS pak, dan kita tidak tahu apakah dia layak atau tidak karena kita tidak tahu tidak memiliki.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI. /WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Itu perlu ada pekerjaan sendiri untuk melakukan cleansing, itu pada yang 30 juta itu?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Betul pak, kita sudah tahu datanya sudah ada, hanya saja memeriksa bahwa orang kaya atau tidak kita harus ke lapangan pak. Dan itu memang butuh koordinasi dengan Pemda, dan kita juga tidak tahu orang, orangnya kalau data ini validpun kita tidak tahu orangnya masih ada atau tidak?. Mungkin sudah meninggal begitu misalnya.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI. /WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Bisa sedikit membantu menjelaskan, ini yang kemarin yang disampaikan oleh Dukjapil pak. Dia mengatakan bahwa data DTKS untuk 31 Oktober 2019 itu ada 98.604.086, lalu kemudian anomaly nama kosong itu ada 9.854 tetapi yang data ganda itu ada 1.894.877. Memang kemudian data awal proses dia ada 96.669.000 setelah dilakukan pemadanan data terpadan itu hanya 74.554.113, kemudian yang tidak terpadan berapa?. 22.000.145 yang telah terkonfirmasi dengan yang Bapak punya tadi itu, yang 40 juta.

Ya memang kemudian data yang tidak terpadan itu ada beberapa variable, ada yang anomaly jenis kelamin kosong, ada anomaly tangga lahir dan tempat lahir kosong, ada anomaly tanggal lahir kosong, ada anomaly tempat lahir kosong, ada sisa data tidak terpadan itu 2.000.691 totalnya menjadi 22 juta itu. jadi sisa data tidak terpadan itu ada 2.000.691.

Nah apakah yang dimaksudkan disini?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Pimpinan jadi begini pak, sebenarnya kita ini berbicara ada 2 hal Pak.

Page 32: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

32

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI. /WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Dua sumber ya?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Ya.

Pertama data yang dalam DTKS, kedua data diluar DTKS itu Pak, jadi ini saya pikir sedikit agak kompleks, nah data yang ada di DTKS itulah yang dipadankan dengan Dukcapil, itu sebenarnya pemadan kami semua yang melakukan pak.

Jadi data DTKS kami di Kementerian Sosial kami berikan semuanyake Dukjapil, kami bekerja sama untuk padankan dengan data mereka. Satu data sebenarnya pak, satu hasil, 22 juta tersebut yang tadi bapak sebutkan itu sudah diserahkan ke kami, sehingga kami tahu bahwa tidak padan 22 juta dengan kondisi yang bapak sebutkan tadi.

Dan kami juga mendapatkan mungkin saya lupa, maaf angkanya yang sudah meninggal berapa saja.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Iya betul ada sekitar 7 atau berapa tadi.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Ya, yang ganda yang mana saja?. Itu kami sudah hapus pak, kami sudah proses lagi karena ada surat Stranas KPK ke Pak Menteri Sosial, agar menindaklanjuti temuan daripada Dukcapil. Jadi kami sudah cleanshing itu sesungguhnya sesuai dengan rekomendasi Dukcapil, jadi ini sudah selesai masalahnya.

Nah selanjutnya, kami terus perbaiki, sehingga kami dapatkan perbaikan sampai akhir Januari itu sekitar 4,5 juta yang tadi Pak Sekjen sebutkan. Tinggal sekarang tersisa 17,4 juta NIK yang belum bisa dipadankan, bisa jadi dia ada di Dukcapil orangnya, tapi tidak bisa secara pas gitu lho Pak. Ini secara meyakinkan, bahwa ini orangnya ada di Dukjapil orangnya ini. Bisa jadi dia sudah ada pak, bisa saja tadi Namanya tidak lengkap, tanggal lahirnya kosong

Page 33: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

33

sehingga kan kalau memadankan berdasarkan nama, tanggal lahir gitu kan Pak ya, alamat itu susah untuk memadankannya.

Sehingga itu memang perlu untuk perbaikkan data dan kunjungan langsung ke lapangan Pak untuk melihat kalau ditanya ke RT/RW mungkin tahu Pak kalau Namanya pendeknya ini siapa orangnya?. Kita kunjungi baru kita perbaiki Pak NIK-nya ternyata ada gitu pak. Itu yang sekarang memang kami menghimbau kepada daerah tadi Pak Sekjen sudah jelaskan yang 17,4 juta itu ada aplikasi khusus SIKS-NG yang bisa diakses oleh 514 kabupaten-kota. Merekan login, mereka sudah bisa unduh yang NIK di mereka yang bermasalah itu ada list-nya pak.

Nah itu kami berharap mereka kirimkan ke desa untuk perbaikan dan langsung dikirim ke Kementerian Sosial dengan aplikasi on line khusus untuk itu pak. Sehingga perbaikan ini cepat kemarin Pak 22 juta segera menjadi 17,4 kami berharap 3 bulan kemudian bisa turun lagi itu.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Jadi per hari ini tinggal 17,4 juta?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

17,4 juta Pak, dan itu counting berjalan terus perbaikannya.

Jadi itu gambaran garis besarnya Bapak-Bapak Pimpinan.

Jadi sesungguhnya 30 juta yang diluar DTKS ini memang kita tidak paham, dia ini sumbernya Jamkesda Pak PPPLS. Tapi tidak paham karena datanya tidak lengkap, sampai atribut sosial ekonomi, termasuk 19 juta PBPU kelas 3 yang mau menggantikan. Jadi kita gantikan itu, ya kita keluarkan 30 juta gantikan dari PBPU ya sama saja pak. Jadi data yang kotor dikeluarkan dan data yang tidak jelas juga dimasukkan gitu lho Pak.

Harusnya 19 juta itu kita verifali dulu dilapangan masukkan ke DTKS barulah kita yakin bahwa ini miskin gitu pak. Karena kalau sudah masuk DTKS itu ada proses perangkingan, jadi kita lihat pakai metode statistik tertentu tadi Bapak sudah katakan kita sudah kasih moneter Pak dengan metode statistik tertentu kita bisa mengistimasi dengan kondisi atap, lantai, pendidikan, jumlah anggota keluarga sekian, pendapatan perkapita per orang dirumah itu kira-kira Rp.200.000 misalnya itu ada metode statistik yang kita buat Pak.

F-PD (DRS. H. ACHMAD, M.SI.) :

Page 34: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

34

Jadi Pak yang angka 17 sekarang itu siapa yang menggarapnya itu?. Siapa yang melaksanakan itu?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Kementerian Sosial Pak, dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah yang melakukan perbaikan NIK Pak, dilapangan.

F-PKS (KH. BUKHORI, LC., MA.) :

Tapi itu diluar yang 30 juta yang PBI?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Diluar Pak, itu karena diluar DTKS pak, karena dia diluar DTKS.

F-PD (DRS. H. ACHMAD, M.SI.) :

Masih bergentayangan ini belum jelas.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Iya pak.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Soal data yang sudah bapak lakukan, verifikasi dan validasi data yang sudah lakukan kan?, seingat saya dulu bapak pernah menyampaikan sudah 37%, kalau sekarang bagaimana itu pak?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Kami harus hitung kembali Pak karena memang terakhir validasi baru akhir bulan kemarin, dalam proses pengolahan akan kami laporkan tersendiri pak. Terakhir itu ada kalau dari sisi bisa lihatkan NIK-nya nggak?. Dari sisi perbaikan NIK itu ada 4,5 juta ada sekitar berapa ya?. 4, bisa lihatkan perbaikan NIK, bisa Pak kalau nanti diizinkan, kami tayangkan.

Page 35: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

35

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Ya silakan Pak. Silakan Pak, ini penting kami tahu Pak.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Jadi tadi Pak Sekjen sudah jelaskan, perbaikan Januari itu ada 4,4 juta NIK diperbaiki secara on line, nah ini SIKS-NG Pak, jadi melalui login ini, kita bisa lihat data detail rumah tangga sampai desa tertentu. Gitu ya, yang tadi Pak Ace katakan, gambar sampai gambar rumah pak, hanya saja mohon izin Bapak-Ibu, beda data Kemsos dengan Dukcapil, kalau Kemsos kan mencatat data catatan sipil nama, alamat dan seterusnya. Tapi kalau Kementerian Sosial melebihi itu Pak, selain data sipil, kami juga mencatat data kondisi sosial ekonominya, yang Dukcapil tidak catat. Iya, jadi kondisi rumah kan tidak ada Pak. Nah ini contoh Pak, misalnya mungkin ada gambar yang, mungkin Garut yang salah satunya, bisa lihat di daerah sampai manapun, tapi data ini tergantung dari keaktifan Pemda sejauh mana mereka aktif meng-update dan mengambil gambarnya Pak.

Jadi contoh misalnya ya, ini daerah yang kita sudah verifali menggunakan SIKS-Droid tadi Pak, coba dilihat dan kita bisa lihat filternya DTKS atau bisa menerima yang PKH saja yang kita lihat. Atau menerima sosial bantuan pangan saja, tergantung filternya yang kita ingin lihat kondisi yang mana. Nah ini contoh ada dimana ini, oh iya di Garut, nah Bapak-Ibu bisa lihat scroll kebawah, nah itu rumah tangga pertama itu dia menerima bantuan sosial pangan, karena ada ID-nya dan menerima PBI juga Pak, itu di keluarga tadi.

Nah kalau kita klik keluarga tadi, tolong di klik keluarganya, kita bisa lihat detail kondisi sosial ekonominya. Kalau yang kiri atas itu ada persen Pak, itu ada 26, berarti dia berada di 26% dari yang terbawah, dari yang miskin, tingkatnya adalah sekitar 26% diatasnya. Itu yang kita urutkan berdasarkan pendapatan, pengeluaran, eh pengeluaran perkapita per orangnya dia. Harusnya keatas pak, diatas 40% Pak, sudah graduasi misalnya, karena sudah makmur dia.

Iya Pak betul, betul Pak inilah yang diperbaiki Pemda seharusnya, misalnya kalau rumahnya diperbaiki, ini ada gambarnya ini. Mungkin di daerah lain, Bapak-Ibu bisa lihat ini, data yang dikolom itu update terakhir itu BPS pada tahun 2015 Pak, itu data berarti BPS tahun 2015, yang belum pernah di update oleh Pemda. Jadi ya ini Pak, kita bisa lihat Pak, kapan terakhir mereka update data, kita bisa lihat.

Jadi sebenarnya Pemerintah Daerah sudah bisa lihat ini Pak, mereka sudah bisa melihat kondisi data mereka. Hanya saja, apakah mereka menganggarkan untuk meng-update atau tidak?. Karena ada Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 memang, nah ini 2015 Pak, di update berarti, jadi data BPS awal sudah diperbaharui.

Page 36: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

36

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Pasti kecamatan paling kaya Semarang itu.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Ada 83 rumah tangga di desa atau di kelurahan itu Pak yang dalam DTKS, dan kita bisa filter yang PKH, siapa saja rumah tangganya?. Mungkin bisa difilter tidak?. Nah itu PKH, satu desa itu Pak iya, levelnya lebih kecil, nah ini yang mendapat PKH Pak. Dan dia mendapat bantuan sosial pangan juga, serta PBI itu yang pertama dapat 3 bantuan Pak, dirumah tangga tadi. Tergantung daerahnya, apakah sudah lakukan SIKS-Droid, mungkin daerah mana?.

Contohnya, karena ini belum lakukan, nah ini data dari lapangan kami dapatkan, sekarang sedang berproses, jadi e misalnya daerah mana itu ya?. Ya ini SIKS-Droid Pak, yang pendataan di lapangan menggunakan android, nanti petugas kita rekam nomor HP-nya, hanya nomor HP itu yang dapat menerima data khusus di wilayahnya saja, gitu Bapak. Jadi tidak bisa yang lain. Ini bisa pendamping, bisa juga yang operator yang bisa ditunjuk oleh Dinas Sosial atau Kecamatan Camat, atau Bupati.

Ini datanya cukup besar Pak, mohon maaf jadi agak lambat, karena ada foto satu rumah tangga, kita minta foto 9, besar pak, 9 foto. Jadi tahun lalu kan kami dapat tambahan anggaran, itu kami gunakan untuk menambah server, agar bisa menyimpan data dan koneksi yang lebih cepat.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Kemeterian Sosial sendiri atau sewa kruts Pak ya?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Dari Kementerian Sosial Pak, ya Pak, Pusdatin tahun lalu mengadakan di 125.

F-PKS (KH. BUKHORI, LC., MA.) :

Mohon izin, mohon izin Pimpinan.

Data yang ini bisa diakses publik tidak pak?.

Page 37: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

37

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Tidak bisa Pak.

F-PKS (KH. BUKHORI, LC., MA.) :

Nah tidak bisa, ini masalahnya.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Pak data ini kemarin sesuai perintah Pak Menteri, itu dibolehkan untuk Anggota khusus Komisi VIII men-download untuk Dapil masing-masing. Nah itu, jadi tinggal kapan ini Pak Mirza bisa proses kepada teman-teman kita, supaya kita bisa membantu untuk mengontrol, memudahkan pekerjaan Pak Sekjen Pak, gitu.

F-PKS (NURHASAN ZAIDI, S.SOS.I.) :

Pak Sekjen, melalui Pimpinan.

Pak Sekjen kita ini kan sudah mau belasan tahun ya, turun ke bawah kita ini sering ditanya, ini Pak yang memang kita lihat rumah-rumah itu sangat obyektif yang belum terdata Pak.

Apakah boleh kita membantu ya, mendata, walaupun nanti diverifikasi oleh Bapak juga?. Ya kita kan mendata, ini kalau sudah menjadi Anggota Dewan ini tidak peduli mau konstituen kita, pemilih kita semua kita tolong Pak. Kita akan bantu Pimpinan, data-data ini, insya Allah obyektif Pak. Kita sampaikan kalau yang sudah terdata sudah bagus, kalau yang belum terdata ya dimasukkan. Dan insya Allah kita dengan sangat amanah menyampaikan ini, karena subyektifitas teman-teman Dinsos, Kepala Desa, yang dipilih oleh rakyat, gagah Pak Kepala Desa, kaya Presiden pak. Dipilih sama rakyat, sehingga subyektifitas untuk menentukan data ini, ini kita geleng-geleng kepala Pak. Jadi ini sudah terlalu liberal demokrasi ini, sehingga merusak, membuat pusing pendataan kita. Jadi kanan-kiri kita lihat itu banyak yang belum terdata, disamping bapak sudah collect ya, data itu dengan baik.

Terima kasih.

F-PAN (SUNGKONO) :

Pek Ketua interupsi sedikit Pak ketua, Pak Ketua saya.

Sesungguhnya tadi kan agak janggal saya melihat laporan Bapak, mengenai data ini, ini kan data publik, bukan rahasia negara. Di dalam undang-

Page 38: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

38

undang yang namanya data yang disembunyikan, hanya beberapa menyangkut keamanan negara, beberapa hal saja. Kenapa ini tidak bisa diakses publik?. Karena ini penting bagi kami untuk melihat masing-masing Dapil, andaikan kesepakatan Anggota Komisi VIII ini bisa diberikan, ini juga bisa disampaikan kepada pihak lain tidak ada jaminan kalau itu tidak diakses publik.

Saya pikir kalau kita mau membangun, sesungguhnya lebih baik kita terbuka saja data ini untuk membantu tugas Bapak juga.

Terima kasih.

Iya tidak perlu bayar lagi, Lembaga lain Pak gitu.

Terima kasih.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Izin Pak.

Jadi karena disini meliputi data privasi Pak, jadi pribadi disana ada nama, NIK, kemudian kondisi rumahnya, kondisi rumah tangganya pak. Jadi kita di Undang-undang keterbukaan publik, kan ada pengecualian ya, terhadap data yang sensitif, gitu pak. Ya kami ekspos keluar itu jumlah saja Pak, berapa jumlah rumah tangga yang ada disini, sudah ada aplikasi android-nya Pak, itu publik bisa downloads sebenarnya. Berapa jumlah rumah tangga miskin, tidak mampu di desa tertentu, begitu.

F-PAN (SUNGKONO) :

Ya, artinya sifatnya bisa bias Pak, tidak terukur, bapak memberikan data inikan sifatnya global gitu. Padahal kami kan fungsinya juga mengontrol kerjanya sampean, ini ada dispute itu tadi, yang lagi penyempurnaan data saat ini mungkin berlama-lama juga tidak selesai, kalau niat kita tidak jujur, gitu lho.

Maka menurut saya tidak ada undang-undang special Pak, tidak ada discressing untuk ini. Jadi saya pikir kalau data ini diberikan kepada semua orang, barangkali yang peduli terhadap kemiskinan juga membantu tugas Bapak. Jangan sampai persoalan kemiskinan ini selalu jadi persoalan politik, dan dipolitisi begitu Pak.

Terima kasih.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Pimpinan, izin Pimpinan.

Page 39: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

39

Ya, jadi mungkin teman-teman ini perlu pendalaman yang lebih jauh lagi permasalahan data ini. Karena kita tahu sekarang banyak sekali kejahatan yang terjadi karena masalah data ini.

Yang paling mudah saja, kita sering sekali di telpon oleh credit card itu misalnya, karena data yang tersimpan di bank-bank itu banyak dibobol oleh para hackers gitu. Apalagi kalau data sebanyak ini kemudian dilepas, saya rasa ini jadi masalah, even untuk Anggota DPR. Kita juga sekarang sedang membuat Pansus atau Panja Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi. Ini sedang digodok oleh DPR, di Komisi II, saya rasa nanti, ini saya rasa ini harus perlu kehati-hatianlah Pak Sungkono. Karena kita tahu, kalau data itu ada namanya, ada pekerjaannya, ada usianya, itu bisa sangat mungkin untuk disalah gunakan.

Terima kasih Pimpinan.

F-PKS (KH. BUKHORI, LC., MA.) :

Izin Pak sekalian.

Jadi saya ada 2 hal, saya prinsipnya setuju dengan Pak Ihsan, cuma tempo hari ketika Raker dengan Pak Menteri, khusus untuk teman-teman Anggota Komisi VIII, itu diperkenankan untuk men-downloads, nanti di Dapil masing-masing, bukan data publiknya gitu, untuk kepentingan pengawasan itu. Dan karena itu tinggal kami menunggu bagaimana, tolong Pak Sekjen teknisnya seperti apa?. Itu pertama, ini tolong disampaikan Pak.

Yang kedua, inikan dengan pendataan tadi, kan sebenarnya data tentang masalah apa sasaran tadikan, tadi basisnya kan rumah tangga ya?. Nah bagaimana kita mensikapi, kan didalam satu rumah tangga itu banyak juga yang disitu ada banyak kepala keluarga. Atau kemudian yang sebenarnya ketika anak itu sekolah, itu dianggap cukup, padahal dia beasiswa dari masyarakat, atau beasiswa dari Lembaga tertentu, hakekatnya miskin begitu.

Nah termasuk juga kemudian, orang-orang yang misalnya satu ini, satu rumah Pak, ada 4 kepala rumah tangga yang single perents, misalnya janda misalnya gitu, tapi yang satunya memang dia orang mampu gitu. Tapi lain-lainnya kemudian juga tidak terdata, nah, atau kemudian misalnya ada seorang yang miskin, tapi karena dia punya saudara yang mampu, lalu kemudian desa ini ketika mendata tidak didata kenapa?. Karena dianggap mampu, padahal tidak mampu. Nah bagaimana kita mensikapi situasi seperti itu?, dalam konteks apa namanya, pembaharuan data itu?.

Terima kasih, dua hal tadi Pak.

KETUA RAPAT (LAKSDYA TNI (PURN) MOEKHLAS SIDIK, M.P.A./F-PARTAI GERINDRA) :

Masih saya tawarkan kepada rekan-rekan, kalau perlu tolong di…

Page 40: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

40

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Izin sekaligus menjawab yang sebelumnya Pak, mohon izin.

Jadi prosedur untuk perbaikan data itu sebenarnya sudah diatur secara rinci Pak di pedoman umum verifikasi dan validasi data, Permensos nomor 28 tahun 2017. Nah disitu Pak, perbaikan pertama kali dilakukan Dinas Sosial Kabupaten-Kota itu mengambil atau menerima data dari Kementerian Sosial, periode SK sebelumnya, gitu Pak.

Jadi kalau tahun 2019 awal itu mau perbaikan data, dia mengambil data 2019, kemudian 2020 melakukan perbaikan, ya tahun sebelumnya sudah ada itu data lamanya. Nah itu mereka ambil nanti di level desa atau kelurahan, itu memang di Pedum tertulis Pak, data orang miskin tidak mampu di desa tersebut, akan harus dimusyawarah desakan dulu Pak, jadi akan diperiksa satu persatu. Itu detail sebenarnya prosedurnya. Siapa yang diundang di musyawarah desa?, apa yang harus dilakukan?. Jadi pemeriksa orang ini masih ada tidak ya, atau kondisinya bagaimana?, gitu Pak.

Nah disanapun juga kalau ada orang-orang yang dianggap miskin, belum masuk di DTKS di desa itu, itu bisa diusulkan. Jadi sebenarnya kalau Bapak-Ibu ada orang mengatakan, “o disini ada orang miskin”, misalnya, kok tidak terdata?. Silakan didata atau diusulkan masuk disana Pak, di list-nya itu, di musyawarah desa/kelurahan tadi pak, Musdes istilahnya.

F-PKS (KH. BUKHORI, LC., MA.) :

Melalui Pimpinan.

Musdes ini kemarin yang disampaikan oleh Smeru Institute, hasil riset mereka dan temuan lapangan memang Musdes ini ada positif. Tapi negatifnya adalah dia tidak lepas dari presser public. Nah utamanya misalnya kalau keluarga apa namanya, yang menjadi Kepala Desa ini memang apa ya full power, full power, nah sehingga tidak ada orang yang berani untuk memprotes, dan diperkirakan dengan model-model seperti itu menurut dia adalah itu akan menimbulkan exclusion error. Nah eksclousen error yang mereka maksudkan disitu antara 5% sampai 15% pak, itu, itu kira-kira.

Nah, sehingga kemudian memang perlu ada pemikiran, pemikiran lainnya adalah memang harus didata oleh independent. Sehingga independen itu mendata secara faktual dan obyektif lalu yang mengambil keputusan itu adalah Dinas Sosial, atau kemudian ditingkat pemerintahan kota atau kabupaten-kota. Itu, itu sekedar masukan.

Page 41: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

41

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Mohon izin Pak.

Jadi sebenarnya ada beberapa filter Pak, jadi pertama memang Musdes, Muskel dulu, tapi kemudian itu tidak serta merta diambil langsung masuk DTKS Pak. Setelah Musdes/Muskel ada list, siapa ini yang harus dikunjungi?. Nah itu kan harus dikunjungi lapangan, dikunjungi, kalau pakai SIKS-Droids, di foto malah Pak, yang kunjungi adalah E-Nomurator atau petugas yang ditunjuk oleh Dinas Sosial atau Kecamatan setempat. Bukan Pak, ada istilahnya kalau kami PSKS Pak, kalau di Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 itu, potensi dan sumber Kesos sebenarnya Pak, merekalah yang diminta untuk melakukan pengecekan. Verifikasi rumahnya sudah berubah belum, misalnya, atau susunan anggota keluarganya berubah, langsung dia ubah, itu filter kedua pak.

Filter ketiga, data tersebut akan dikirim ke Kementerian Sosial, nah kita cek lagi nanti di Kementerian Sosial, baru kita urutkan dia, ini rumah ini terhadap rumah lainnya, lebih miskin atau lebih kaya?. Ada rangkingnya tadi Pak, estimasi pengeluaran perkapita per rumah tadi, dibandingkan dengan rumah lain. Jadi sebenarnya ada 3 filter yang kita terapkan, dan memang benar dari Smeru itu sebenarnya sampai 20%, kalau sepengetahuan saya perangkingan tadi itu sampai 20% error-nya. Tapi memang ada 3 filter, memang tidak bisa sempurna gitu pak, karena memang kita pakai estimasi statistik, estimasi statistik, pasti ada error-nya.

Nah untuk error tadi kita kurangi dengan tadi mustas, muskelnya, kunjungan langsung ke lapangannya, kemudian dengan foto, serta apa bukti foto dan bukti KTP-nya kan kita foto juga pak. KTP, kartu keluarga ini mungkin bisa dilihat salah satu contoh, jadi yang ini KTP, KK di foto Pak, kondisi bisa di klik saja, ini KK. Jadi KK yang di-entry jumlah keluarganya sama tidak dengan yang di foto tadi gitu misalny apak. KTP-nya juga kita foto, ini KTP ini fotocopy-nya dia, kemudian kondisi rumahnya kita foto juga Pak, jadi dia tidak bisa bohong bahwa rumah saya ini tidak bagus misalnya, tapi, nah ini dindingnya, kemudian nanti atapnya kita foto semua, jadi tidak bisa dibohongi gitu Pak, kalau SIKS-Droid. Coba yang lain, dapurnya ya ini, kamar mandi ya, kamar ya, jadi memang kami sedang menggalakkan Pemda menggunakan SIKS-Droid. Karena mereka tidak perlu nyetak kertas, kalau sebelumnya kita kan pakai SIKS-ofline, mereka cetak kertas, semua PAPI Pak ya.

Tapi sekarang dengan SIKS-Droid kita catat nomor HP petugasnya, jadi HP petugas di desa mana gitu. Nah nanti dia hanya bisa unduh orang-orang didesa tadi saja, dia tidak bisa lihat orang di desa lain gitu Pak. Dan itu tidak bisa dibaca datanya dengan menggunakan USB kabel begitu ya karena kita sudah enkrips datanya. Ini kondisi dapurnya Pak, jadi kita bisa cek isi dapurnya di foto dan ditulis, sama tidak, misalnya. Ini salah satu kami dalam meningkatkan kualitas data, jadi intinya Pak, kalau ada Bapak-Ibu menemukan orang ternyata

Page 42: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

42

layak, tapi tidak masuk, silakan diusulkan Pak, itu mungkin exclusive error tadi Pak, tapi sebenarnya data yang layak juga jauh lebih banyak Pak, sebenarnya.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Itu, itu artinya Pak Sekjen, Pak Mirza, boleh kalau Anggota DPR ini, teman-teman Komisi VIII mengusulkan ya, langsung tidak melalui dinas?. Harus tetap oleh Dinas?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Betul Pak, di Permensos Nomor 5 tahun 2017, karena gini Pak, karena itu adalah data daerah Pak. Jadi kita harus mendapat pengakuan, bahwa ini memang data mereka, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, kan mereka mengelola data fakir miskin di wilayah masing-masing Pak, di Undang-Undang Nomor 23. Jadi pengakuan mereka kita harus ada juga Pak.

F-PKS (KH. BUKHORI, LC., MA.) :

Jadi ini harus mulai dari kelurahan, gitu?. Kode ya Pak ya.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Betul Pak, jadi Kelurahan harus ini merasa memiliki begitu, itu memang wilayah mereka, dan data orang miskin mereka Pak. Betul kan karena filtering tadi Pak yang mengurangi subjektifitas, salah satunya pak. Ada proses tadi Pak, iya Musdes.

F-PKS (KH. BUKHORI, LC., MA.) :

Jika diberikan suatu keleluasaan kita mesti harus melakukan proses yang sama yaitu, maksud saya musti memfoto KTP, fotocopy KK, lalu di foto rumahnya, foto atapnya, foto dindingnya, foto dapurnya kalau perlu kita foto keseluruhannya misalnya, lalu kemudian kita sampaikan kepada Dinas. Kenapa tidak bisa seperti itu sebagai Anggota Dewan?. Toh kemudian itu tidak menjadi satu jaminan, tapi tetap akan diverifikasi lah setelah itu, baru disampaikan ke Kelurahan.

Page 43: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

43

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Ya izin Pak.

Itu mungkin bisa direvisi Permensos yang mengatur hal tersebut, dan itu juga Undang-undang Nomor 13 tahun 2011 juga mengatur demikian Pak.

Memang iya pak, kan Permensos berdasarkan undang-undang yang tadi yang kita detailkan, data memang harus dari bawah Pak, diserahkan ke Gubernur, nanti Gubernur menyerahkan ke Menteri Sosial Pak. Jadi itu yang kita implementasikan dalam Perdum tersebut.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Izin pimpinan.

Saya rasa usulan teman-teman sangat baik sekali, itu bisa menjadi rekomendasi Panja ini, bahwa harus ada pengecualian-pengecualian, harus ada terobosan baru yang intinya memperbaiki kualitas dari data itu sendiri. Jadi bisa saja nanti keluar Permensos yang baru, itu akan jadi rekomendasi kita pak.

Yang kedua, mungkin saya tadi menambahkan, apakah nanti akan ada verifali baru yang dianggarkan kemarin itu? Apakah nanti sama prosesnya seperti ini atau seperti apa? Pak Mirza?

Terima kasih.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Kita akan gunakan SIKS-Droid Pak, tentu saja, kita akan gunakan SIKS-Droid dan itu sasaran kita, kebupaten-kota, yang pertama belum pernah update data yang tadi 2015, pertama.

Kedua, kabupaten-kota yang sedikit up-dating datanya sesuai dengan budget Pak. Jadi kalau itu masih ada budget-nya, berarti kabupaten-kota yang masih sedikit meng-update-nya, karena mereka masih tergantung budget mereka, baru misalnya 1% saja yang di update, sisanya kita lakukan updating data, kita menggunakan aplikasi ini pak.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Cara kerjanya gimana pak?. Nanti yang verifali itu?.

Page 44: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

44

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Oh cara kerjanya, karena ini meliputi kabupaten-kota yang sangat banyak, itu kami mengadakan lelang kepada pihak ketiga. Tapi memang mekanismenya kami atur ketat Pak. Jadi kami kerjasama dengan Dinsos Provinsi itu, nanti ada tim monitoring nanti. Jadi mereka memonitoring pelaksanaan di lapangan, aplikasi android juga. Jadi selain, jadi ada pihak lain juga yang melaksanakan atas nama Kementerian Sosial, ada pihak Dinsos yang nanti memonitor prosedur yang ada di Permensos Nomor 28 Tahun 2017.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Artinya lewat Musdas lagi?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Betul Pak, harus sesuai dengan itu Pak, kita iya, dan itu akan terlibat apa, Pemdanya akan terlibat.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Berarti secara tidak langsung ini Kementerian Sosial mengambil alih dalam rangka penyediaan anggaran-lah. Karena kan tadi ada undang-undang itu diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah dengan anggaran daerah. Tapi karena ini dirasa sudah lama tidak di update, maka kita turun dalam menyediakan anggaran, tapi tetap mereka yang melakukan gitu.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Betul Pak, jadi mereka sudah, kalau mereka sudah melakukan mereka sudah paham caranya, kita berharap nanti untuk tahun yang akan datang mereka lakukan sendiri dengan anggaran mereka sendiri, karena mereka sudah pernah melakukan.

Jadi sasaran kami memang daerah yang belum pernah melakukan sama sekali, agar mereka aware ini, mereka harus lakukan, caranya seperti ini misalnya Pak.

Page 45: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

45

F-PD (DRS. H. ACHMAD, M.SI.) :

Mengenai ini, inikan maksudnya percepatan Pak, artinya katakanlah kami Dewan ke Dapil, turun, faktanya memang seperti kriteria yang ditetapkan oleh Kemensos, apa tidak cukup Kepala Desa atau Lurah menandatangani?, benar ini warga dia misksin, termasuk kategori itu, lalu itu kita bawa ke Kemensos?. Inikan dalam rangka percepatan realisasi, maksudnya, karena terus terang saja, kalau data melalui Kelurahan terus Desa, kemudian Dinas Sosial, itu bertahun-tahun tidak keluar dari Kementerian, itu maksudnya. Itu yang dikeluhkan dibawah, kami kan turun, Dinas-dinas Sosial begitu Pak, kami tahun lalu sudah masukkan tidak keluar.

Nah maksud kita dengan terjunnya Anggota Dewan khusus Komisi VIII ke Dapilnya, inikan untuk mempercepat proses bantuan itu, dan mempercepat orang keluar dari kemiskinan. Itu saja tujuannya sebenarnya.

Nah anggarannya kecil, dan yang penting lagi Pak, kami bertanggungjawab mengawasi kesuksesan kegiatan itu di lapangan. Jadi juga membantu Irjen Kementerian Sosial gitu lho, jadi multifungsi, jadi kita rekomendasikan untuk supaya peraturan anu, itu Kementerian Sosial itu mungkin bisa direvisi, kan peraturan Sosial. Jadi kita dapatkan percepatan ini pak, percepatan kinerja, dan semakin banyak terbantu kan Kemensos, kinerjanya baik, dan itu biayanya, kami tidak ada biaya lagi. iya kan?. Kira-kira begitu Pak.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Penghematan Pak, penghematan.

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN SOSIAL RI :

Baik Bapak-Ibu sekalian.

Saya kira yang terkait khusus untuk akses mengenai data, Pak Menteri memang sudah menyampaikan, monggo silakan bisa mengirim TA-nya, atau memang kami sedang menyusun jadwal sebenarnya untuk mengundang Bapak-Ibu untuk bisa ke Pusdatin di Cawang Kencana, sekaligus nanti untuk bisa mendapatkan data itu.

Kita cari waktu, akan kami koordinasikan waktunya, tapi yang khusus Pusdatin tahun ini sudah semua menempati di Gedung itu Pak. Sebelumnya kan Bapak-Ibu lihat datanya, sudah kantornya Pak Mirza saja belum ada, ya masih tercerai-berai dimana-mana, di lantai ada yang di lantai 2, dilantai 7 dan ada yang di Gedung Salemba, sekarang sudah semua, server-pun yang dulu di Kementerian Keuangan sudah dipindahkan ke Gedung Cawang Kencana milik Kementerian Sosial. Ini yang berkaitan dengan akses untuk memulih data.

Page 46: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

46

Dan Bapak-Ibu sekalian, kalau kita memang lihat didalam undang-undang Nomor 13 Tahun 2011, memang itu juga sangat ketat sekali, ya tata cara untuk memverifikasi dan memvalidasi data, diatur secara jelas. Bagaimana kemudian proses itu dilakukan, ya dari mulai di desa/kelurahan, kemudian di kabupaten/kota, yang kemudian disampaikan kepada Kementerian Sosial melalui Provinsi. Dan Peraturan Menteri Sosial ini tentu berdasarkan pada Undang-Undang itu, kita tidak berani mengeluarkan Permensos yang kemudian tidak pada dasarnya. Dan kami memahami betul dan memohon juga untuk Dinas-Dinas Sosial, terutama Pemda-Pemda, termasuk Pak Bupati/Walikota-nya, kita akan dorong betul untuk bisa aktif ya, melakukan verifikasi dan validasi data ini. Mudah-mudahan Panja data ini nanti akan bisa merekomendasikan berbagai hal yang menjadi terobosan kita.

Demikian pak.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Kendalanya, kalau saya melihat dari penjelasan Pak Sekjen maupun Pak Mirza, itukan terletak pada progresifitas dari Pemda, kira-kira begitu Pak. Kan kita harus cari jalan keluarnya Pak, supaya pendataan ya, dan verifikasi dan validasi data kemiskinan itu, itu bisa berlangsung dengan baik gitu.

Tadi kan Pak Sekjen juga menyampaikan ini, mungkin lebih baik ya, dengan data saat ini sudah ada berapa persen tadi?, ya perbaikannya tinggal 45 daerah yang tidak aktif ya?. Nah kan kita juga harus tahu ini, daerah mana ini kira-kira?. Jangan-jangan Dapilnya kita, kan itu penting juga untuk kita pecutkan, untuk kita lecut begitu, daerah mana saja itu daerah 45 itu?. Jadi sudah 91%, nah kalau perlu gitu, ya saya tidak tahu gimana caranya kasih Punish-Reward terhadap daerah-daerah yang memang sudah rutin dia melakukan update terhadap data kemiskinan ini.

Nah ini kalau misalnya oleh Pak Sekjen perlu adanya, misalnya dukungan politik dari Komisi VIII, atau dari DPR secara keseluruhan soal pendataan ini, tentu kami akan mencoba mencarikan jalan keluarnya. Karena buat kami ini menjadi sangat penting.

Nah ini yang terakhir ini, ini soal keterlibatan Komisi VIII ya, apa yang kami lakukan kan sebetulnya semata-mata bukan hanya soal electoral kami, tetapi lebih pada kami ingin membantu juga ya, membantu juga. Karena kami ini juga ya, sering ke Dapil, jadi tahu juga mana daerah-daerah yang memang tingkat kemiskinannya dan lain-lain.

Nah oleh karena itu kami ingin, apakah didalam Permensos tersebut bisa dimungkinkan?, kami yang membuat undang-undang lho, artinya sebetulnya kalau ada diskresi tertentu yang dimungkinkan bagi kami untuk memasukkan data-data, tapi tentu nanti verifikasinya tetap dilakukan oleh Kemensos. Tetapi

Page 47: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

47

penting juga kami bisa melakukan ini, kira-kira begitu Pak. Ya kami ingin tahu dulu soal berapa yang sudah terverifikasi saat ini?.

Silakan pak.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Izin Pak.

Data 45 tersebut adalah kabupaten-kota yang belum pernah sama sekali mengirimkan datanya. Begitu Pak, sejak DTKS di update, jadi datanya masih tadi, iya Pak masih PBPU tahun 2015, data BPS itu Pak. Nah sisanya ada yang mengirimkan separuh, atau ada yang mengirimkan 90%, ada juga yang sedikit sekali Pak, tapi dia sudah aware, bahwa mereka bisa kirim data begitu Pak, jadi intinya itu pak. Sebenarnya kalau kita breakdown lagi, mana daerah yang bisa kirimkan atau telah kirim data 10%, 20% itu akan lebih jelas ada breakdown-nya itu Pak.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Mustinya ada Pak, supaya kami juga bisa,

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Itu kondisi 45%, eh 45 ya, ini Pak, ini keaktifan, persen keaktifan mereka, kita urutan dari yang tertinggi ke terendah Pak. Jadi yang tertinggi saat ini Belitung Timur ya, 96%, mereka update data dari total rumah tangga miskin disana. Dan terus kebawah Pak itu.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Bapak bisa tunjukin nggak Pak, Dapil saya Kabupaten Bandung, Bandung Barat Pak, berapa persen Pak?. Biar kita bisa tekuk juga Pak.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

7,4% Pak, Bandung Barat kan Pak?.

Page 48: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

48

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Subhanallah, 7,4% dan Kabupaten Bandung 6,2 Pak, ini Kota apa Kabupaten ini Pak?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Kalau tidak pakai Kota berarti Kabupaten Pak, yang bawahnya Kota.

F-PKS (KH. BUKHORI, LC., MA.) :

Kota baguslah, kota bagus, 0,9% kota Pak, 0,9% itu kecil sekali.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Jadi dari 133 ribu data, mereka baru mengupdate 1.249, jadi kecil sekali Pak, dan mereka mengusulkan rumah tangga baru sekitar 332. Jadi mereka mengusulkan juga rumah tangga miskin.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Oke gini Pak, bisa tidak Bapak membuat surat edaran secara per kabupaten-kota, yang itu menjelaskan kepada mereka soal itu. Karena terus terang saja Pak, ketika saya bertemu dengan Bupati, misalnya Bupati bilang ini pendataannya nggak selesai bla, bla, bla, mereka malah kira-kira menyalahkan ini tidak tepat sasaran bla, bla, bla, gitu Pak. Nah saya bilang, ini siapa yang salah?. Kan begitu, ini penting Pak, nah iya makanya reses ini jadi bahan kita Pak.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Jadi Pimpinan, izin Pimpinan.

Jadi saya rasa kalau data ini, saya rasa bisa di-realease Pak, di-realease sama Anggota DPR boleh Pak?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Ini sudah ada aplikasi android-nya Pak, kami realease public sebenarnya.

Page 49: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

49

F-PKS (KH. BUKHORI, LC., MA.) :

Ha? release public? Presentase updating mereka sampai sejauh mana?, dan kita bukan publik Pak. Kami Anggota DPR. Jadi Bapak realease ke kami yang ini per, yang paling update, apalagi sebentar lagi kita mau melakukan kunker reses, kita mau ada, kita bantu, kita sampaikan ke ininya pak.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Ini membantu Kementerian Sosial sebenarnya Pak, sangat-sangat membantu, tapi kemudian sekaligus menjadi data kita untuk defend, artinya untuk menjelaskanlah. Karena ketika apa, oh ini pendataan tidak beres, ini yang mendata kan Kementerian Sosial, lho kita tidak punya jawaban apa-apa Pak.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Pimpinan izin.

Tapi selain inikan berarti kita membawa masalah Pak ke Dapil atau ke ini, jangan lupa juga, bawa oleh-olehnya juga dari Kementerian Sosial. Sebentar lagi mau kunker reses.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Itu bisa lihat di SIKS-Dataku namanya Pak, ini bisa dilihat seluruh kabupaten-kota rangkingnya gitu Pak. Memang sengaja kita perlihatkan ke publik, agar publik paham kondisi updating data di wilayahnya masing-masing seperti apa gitu. Jadi mereka bisa meng-encourae Pemda setempat sebenarnya, iya playstore Pak, SIKS-Dataku namanya pak. SIKS-Dataku.

F-PKS (NURHASAN ZAIDI, S.SOS.I) :

Pimpinan boleh, Pimpinan.

Ini kita mau Bapak-Bapak, jadi ini data ini, kalau kita tidak bisa langsung akses ada print-out setiap kami Dapil, ketika reses, itu kita bantu, supaya ini cepat terverifikasi Pak. Jadi ketika kita membantu data, ini juga sudah luar biasa, membantu Dapil kita, membantu Bapak kita semua, kita berbahagia Pak, kita harus berbahagia bersama rakyat ini Pak, ya.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Page 50: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

50

KETUA RAPAT (LAKSDYA TNI (PURN) MOEKHLAS SIDIK, M.P.A./F-PARTAI GERINDRA) :

Baik sudah cukup Bapak-Ibu sekalian?.

Baik dari Komisi VIII …

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Sebentar Pimpinan.

Tadi ada satu pertanyaan yang belum dijawab, masalah PBI yang 30 juta itu gimana ceritanya?. Inikan jadi masalah besar, tadikan di rapat diungkapkan, bahwa data dari yang 40 ini Pak, dari subsidi listrik itu sudah sesuai 97,3%. Tapi ada permasalahan dari Kemendagri tadi, yang 22 juta sekarang Bapak masih 17 juta belum cleanshing data, belum selesai. Itu masalah pertama.

Masalah kedua, yang PBIJKN itu ada ketidakpadanan sebanyak 30 juta Pak, yang dipadankan data Bapak, yang belum padan juga dengan NIK 17 juta. Ini menurut saya, memang ini saling tunggu, menunggu Pak Mirza ini Pak Sekjen. Nah ini semua dibebankan kepada Kemensos. Jadi tidak ada salahnya kalau kemudian, asal Bapak mau kerja keras gitu, terus minta tambahan anggaran, kenapa tidak?. Tapi pertanyaannya kemudian gimana caranya ini dengan padanan 30 juta belum selesai, NIK-nya 17 juta belum selesai, gimana strategi Bapak itu?.

Silakan pak.

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN SOSIAL RI :

Baik Pak Ihsan.

Tadi sebetulnya sudah secara teknis sudah dijelaskan terkait dengan 30 juta yang diluar DTKS data PBIJK, tadi disampaikan, bahwa memang sumber datanya itu berbeda ya, dan kemudian kita ingin yang 30 juta diluar DTKS ini kita ingin tahu betul sebenarnya itu, apakah kita bisa masuk atau tidak?, kan kita perlu kita cek lagi di lapangan. Ini yang 30, dan kita ini 30 ini sebetulnya sebelumnya 40 juta, sebelumnya di tahun 2019 kemarin, kita keluarkan hampir 10 juta.

Dan itupun kita keluarkan, yang pertama kita lihat adalah mereka yang tidak punya NIK, ya dari yang diluar yang 40 juta tadi, dan kemudian yang punya riwayat akses ke layanan kesehatan itu yang 5 tahun berturut-turut, itu tidak ada aksesnya, kita berani mengeluarkan itu. Nah kemudian tinggal 30 juta, yang 30 juta ini, inilah yang kemudian tadi kita di-challenge untuk kemudian bagaimana kalau itu kemudian ditunjuk sebagian masuk dari yang kelas 3.

Page 51: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

51

Dan itupun tentu kita harus cek lagi, apakah mereka masuk dalam kriteria, dan kemudian memenuhi syarat untuk masuk dalam DTKS. Intinya memang sebenarnya adalah mereka yang masuk menerima program, maupun masuk PBIJK, itu mereka ada dalam DTKS. Jadi secara teknis sudah disampaikan sebenarnya tadi.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Bukan Pak, kriteria 30 juta itu tidak padan dengan yang punya Bapak, data terpadu itu, apa kriterianya?

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN SOSIAL RI :

Ya coba Pak Mirza, sekilas lagi disampaikan.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Jadi tadi sudah kita bahas, data PBI yang sekarang awalnya ada 96 jutaan itu dari Jamkesmas Pak, dari sebelum DTKS itu ada Pak. Jadi dia sudah ada duluan. Jadi memang penetapannya bukan berdasarkan DTKS, karena DTKS tidak ada, kemudian sejak tahun 2017 setelah DTKS kita kelola di Kementerian Sosial, barulah kita padankan. Dan memang ternyata didapat tahun 2019, kita lihat hasilnya ada 40 juta diluar, wajar memang karena memang waktu itu tidak ada DTKS Pak, karena pada saat awal tidak ada.

Nah dengan kondisi seperti itu, kita sekarang sudah punya, sudah tahu dimana data yang harus dibersihkan, dimana data yang harus dikeluarkan dan seterusnya. Tahun 2019, Pak Menteri Sosial saat itu memutuskan pembersihan 40 juta, tapi secara istilah beliau saat itu evolusi dipercepat, tidak mau dikatakan revolusi, kalau revolusi kan kita tinggal cut 40 juta, keluarkan saja, diganti dengan yang baru gitu. Tentu itukan akan menimbulkan kegaduhan. Nah tahun lalu diputuskan yang kita keluarkan diawal adalah yang NIK-nya bermasalah dulu, ini dari 40 juta tadi. Itu ada 10 juta Pak, kita keluarkan secara bertahap diawal, sehingga tahun 2020 sekarang itu sudah berkurang menjadi 30 juta. Nah Mensos yang saat ini juga sama, 30 juta ini mulai kita keluarkan secara bertahap.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Izin pimpinan.

Jadi dari 40 juta, Bapak keluarkan 10 juta, karena tidak punya NIK?.

Page 52: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

52

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Jadi yang 40 juta itu ada yang punya NIK, ada yang tidak, yang awal diputuskan.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Yang tidak punya, dikeluarkan?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Iya, yang tidak punya dan tidak pernah akses sama sekali.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Lha itu yang 17 juta Bapak gimana?. Tidak punya, Bapak keluarkan juga?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Yang 17 juta itu adalah yang ada dalam DTKS Pak, saat ini, karena ini..

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Tapi tidak ada NIK-nya kan?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

NIK-nya belum bisa dipadankan dengan Dukcapil, bisa jadi dia ada, dia punya, tapi karena belum lengkap Pak.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Lha iya, artinya kan bisa juga terjadi yang 40 juta itu punya, tapi belum lengkap pak.

Page 53: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

53

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Betul Pak.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Kenapa Bapak ambil keputusan 10 juta, Bapak lepas kan gitu?. Kalau Bapak mau fair, yang 17 juta juga lepas saja semuanya.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Kalau yang 40 juta ya karena mereka berada diluar DTKS Pak, diluar Data Terpadu Kementerian Sosial yang memang kita tidak bisa mengidentifikasi dia miskin atau tidak, itu karena dia ada diluar. Tapi yang 17 juta itu yang sudah ada di DTKS, jadi kita ya NIK-nya yang memang tidak teridentifikasi itu yang kita perbaiki di lapangan Pak, untuk melengkapinya.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Ya artinya secara tidak langsung merasa, bahwa data Bapak lebih superior-lah daripada data Kemenkes kan begitu?. Mudah-mudahan tidak didengar sama Komisi IX Pak, karena kalau Komisi IX dengar, Bapak langsung diminta yang 17 juta itu, keluarkan saja dulu semua gitu.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Ya keputusan politis Pak memang, keputusan politis, kita bisa saja keluarkan semuanya, karena memang itu diluar DTKS, diluar wewenangnya Kementerian Sosial.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Jadi yang 30 juta punya NIK semua ini?.

Page 54: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

54

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Tidak Pak, jadi yang sekarang itu, sekitar iya diluar DTKS yang tidak punya NIK, itu sekitar, kalau diluar Papua itu ada 2,1 jutaan, diluar Papua. Yang punya NIK sisanya Pak, itu yang next harus diapakan?. Pak Menteri Sosial sekarang sedang mendiskusikan dengan apa, dengan PMK, kementerian terkait apakah mau dikeluarkan?. Kalau dikeluarkan berapa yang mau dikeluarkan?. Kondisi yang mana yang harus dikeluarkan?. Karena bagaimanapun mereka diluar DTKS, sedangkan yang dalam DTKS yang belum dapat PBI menunggu antrian Pak, untuk mendapatkan PBI, gitu.

Sedangkan kuota terbatas, jadi kalau ada keputusan disini, keluarkan semua, itu mungkin akan memudahkan kami ya, untuk mengambil keputusan yang bisa cepat. Tapi memang satu sisi Pak, data penggantinya, kalau kita keluarkan kan harus ada pengganti 10 Pak, data pengganti 10 ini belum siap Pak, karena masih ada NIK, 17 tadi yang belum diperbaiki. Jadi dilema, maksudnya ini Pak, kalau kita keluarkan 10, kita harus gantikan 10, nah penggantinya sekarang ini NIK-nya harus terpadankan dengan Dukcapil, harus ketat ini Pak sekarang.

NIK tadi nama harus terdaftar di Dukcapil karena ini by system, jadi SIKS-NG sudah connect dengan Dukcapil Pak.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Sorry Pak, saya minta penjelasan sekali lagi, yang 30 juta PBI itu tidak masuk dalam DTKS ya?, berarti iya?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Betul Pak, karena memang dari awal dia ada sebelum DTKS ada Pak.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Tadinya 40 juta tidak masuk DTKS, dikurangi 10, karena tidak ada NIK, sekarang tinggal 30 juta diluar DTKS, tapi sudah punya NIK.

Page 55: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

55

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Tapi diluar DTKS, karena diluar DTKS kita tidak bisa memverifikasi dia kaya atau miskin.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Tadi Pak Ace menyarankan, yang 17 itu kalau tidak punya NIK, berarti bisa dikeluarkan, masukkan yang 30 juta ini ya rencananya?. Tidak juga?, yang penting mengambil dari yang DTKS-lah, gitu kan?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Iya pak. Kalau kita memasukkan kan…

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Mengambil yang atasnya kan ya?. 50% keatas itu ya?. Diatas 40% itu.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Bisa jadi dia di 40% keatas, makanya kalau dia sebelum masuk DTKS, kita tidak bisa identifikasi dia itu 40% keatas apa ke bawah.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Berarti kriteria kemiskinan Bapak tambah 1 lagi, punya NIK, apa tidak punya NIK.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Kalau kriteria kemiskinan itu tidak dimensi Pak, jadi kita punya 2 dimensi Pak, pertama data itu harus teridentifikasi.

Page 56: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

56

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Saya cuma berpikir gini pak, saking miskinnya, dia tidak bisa mengurus NIK, itu yang harus jadi masalah Pak. Sehingga Bapak harus nambah kriteria kemiskinan 1 lagi, adalah masyarakat miskin, adalah salah satunya tidak punya NIK, lho tidak juga sih, nggak punya NIK malah tidak bisa masuk, berarti miskin gitu lho Pak. Jadi salah satu kriterianya harus punya NIK untuk jadi orang miskin, itu yang harus hati-hati Pak, menurut saya.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Karena temuan BPKP kemarin tadi Pak ya, PBI yang tadi didiskusikan rapat tadi, iya itu temuan BPKP Pak. Sehingga itu temuan BPJS karena NIK-nya tidak padan gitu, memang serba salah Pak, dan makanya kami koordinasi sama Dukcapil, kalau menemukan masyarakat miskin yang belum punya, memang belum ada NIK, itu di Permensos, Pedum 28 tahun 2011, itu mereka harus koordinasi dengan Dinas Dukcapil setempat untuk memberikan NIK sebenarnya Pak. Ya memang itu sebenarnya sudah diatur semuanya, namun sekali lagi tergantung keaktifan Pemda setempat, Pedumnya sudah ada, pelaksanaannya memang kami yang perlu …

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Nah data Bapak yang 22 juta itu sudah diinformasikan ke Kabupaten masing-masing?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Sudah pak.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Untuk segera diurus NIK-nya?. Tapi tidak diurus juga.

Page 57: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

57

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Betul, sehingga sekarang Pak, mohon izin, tinggal 17,4 juta, sejak kami realease dari hasil pemadanan Dukcapil 22 juta itu, kami buat aplikasi khusus perbaikan data di 514 kabupaten-kota, mereka bisa login.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Berarti sekarang sudah nambah orang miskin yang punya NIK, itu kurang lebih 5 juta, sudah nambah ya?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Sudah nambah, iya kurang lebih 5 juta. Jadi perbaikan terus mereka lakukan, sekarang 17,4, mungkin bulan depan kami cek lagi batas deadline-nya sampai 30 Maret, kami kasih deadline-nya Pak, 20 juta harus diselesaikan, kalau tidak bisa dikeluarkan.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Artinya yang 30 juta itu tidak mungkin bisa masuk kesini Pak?, karena itu dia punya NIK, tapi tidak masuk kesini.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Kalau ingin dimasukkan, berarti kan harus ada prosedur Pak, ada Musdes, Muskel-nya, lengkapi data sosial, data sosial ekonominya.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Artinya PBIJKN yang 30 juta ini memang agak sulit untuk masuk, karena memang tidak masuk dalam kategori miskin, walaupun punya NIK gitu.

Page 58: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

58

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Belum tahu miskin atau tidak Pak, belum Pak, harus verifikasi lagi, sama dengan usulan baru tadi Pak, kita diskusi, perlu Musdes, Muskel, ke kunjungan rumah tangga dan seterusnya Pak. Sehingga nanti bisa kita identifikasi layak atau tidak masuk ke DTKS.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Kalau misalnya dihapus 30 juta itu, itukan pasti akan gaduh, karena itu data dari Kementerian Kesehatan, jadi otomatis itu, nanti akan menimbulkan orang yang selama ini mendapatkan PBI, akan mereka jadi ribut gitu.

Nah tapi gini Pak, saya sekali lagi ini, ini menurut saya masalah serius, soal responsibility dari verifikasi data kemiskinan ini Pak, ya terus terang saja, sekali lagi Pak, kalau saya ke Dapil, Bupati itu selalu bilang harus tepat sasaran, harus tetap sasaran dari program PKH ini. Terus saya bilang, Pak yang punya kewenangan untuk melakukan verifikasi itu Bapak sendiri.

Tapi pemahaman di daerah tidak begitu, jadi banyak ini terus terang saja Pak, salah satu yang memotivasi saya kenapa kita membuat Panja Verifikasi Data Kemiskinan, itu karena mereka bilang, “Pak Ace, itu program PKH banyak yang tidak tepat sasaran, ada inclusive error, ada exclusive error”. Dalam hati saya, yang salah kalau kaya begini siapa?. Kementerian Sosial?, kita bukan mencari kesalahan ya, tapi harus dicari solusinya.

Nah sekarang Kementerian Sosial bawa verifikasi itu ada di Pemda, pertanyaannya adalah, apakah Pemda ini, saya yakin sih sudah tahu Pak, sudah tahu, tapi ya jangan sampai ini pada lempar tanggungjawab, itu intinya.

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN SOSIAL RI:

Mungkin kita juga bisa di beberapa daerah yang bagus gitu, kemarin sempat dikasih apresiasi juga, ternyata daerah itu jauh juga, seperti Karimun itu, itu dia sudah aktif dan betul-betul.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Sebentar Pak, waktu kami melakukan kunker reses itu, ke Bali, daerah mana ya, siapa yang ikut saya pimpin ke Bali itu?, Pak Achmad atau Pak siapa ya?. Ke Bali Pak, Ubud atau Gianyar ya, siapa yang ikut saya waktu ke Bali itu?.

Page 59: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

59

Oh Pak Suratman ya, itu coba dilihat dia punya komitmen yang kuat, saya ingin pastikan, bahwa itu sesuai tidak dengan itu, mereka itu?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Kalau berdasarkan data, itu harus ada surat pengesahan dari Bupati/Walikota Pak, itu baru kami, Kementerian Sosial terima, kemudian di SK kan, di SK Menteri Sosial. Kalau mereka tidak mengirimkan surat pengesahan, kami tidak bisa terima, karena itu tidak valid-lah istilahnya, tidak di-valid-kan.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Ini periodenya, periode bulan 1 tahun 2020 ya?. Oh berarti kalau ini updating dong Pak.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Iya, mereka baru pertama kali meng-update dan itu pada bulan 1-2020, finalisasi SK Menteri-nya Januari Pak.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Tidak itu artinya baru kan?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Baru Pak.

F-PARTAI GOLKAR (DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.SI./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Itu masih lebih baik, kalau baru pak, yang jadi masalah itu misalnya Badung, ini belum ter-update malah dia.

Page 60: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

60

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Pak itu prosentase dari keaktifan diukurnya dari perubahan data atau memang kegiatan verifalinya sendiri?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Perubahan data dari data yang mereka punyai, berapa persen yang di update, plus usulan yang mereka lakukan Pak.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Artinya kalau memang benar datanya tidak perlu ada perbaikan, nol persen begitu?, karena mereka…

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Ya, mereka berkunjung ke lapangan, kalau memang rumahnya tidak berubah dan seterusnya, mereka cek, bahwa ini sudah dicek, begitu pak.

F-PDI PERJUANGAN (M. R. IHSAN YUNUS, BA., B.COMM., ME.CON./WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI) :

Dan itu masuk dalam prosentasi keaktifan, berarti melihatnya bukan dari perubahan data ya?.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Bukan Pak, bukan.

Jadi bedasarkan pengecekan yang sudah dilakukan.

F-PKS (KH. BUKHORI, LC., MA.) :

Sebentar Pak, ini, saya setelah membuka SIKS-Dataku ya, memang datanya ini sangat umum sekali, saya kira public any persen, bisalah membuka ini, apalagi di playstore ya. Lha kalau misalnya kita ingin, misalnya Pak ya, untuk mencari data PKH, misalnya di Kelurahan Fulan, atau saya contohkan Jawa

Page 61: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

61

Tengah, Kota Semarang, Gunung Pati, itu disitu ada 848 KK, keluarga maksudnya, ini misalnya desanya masing-masing di SK, memang inikan tidak cukup untuk bagi kita bisa mengontrol ininya, ini yang pertama.

Yang kedua, tadi updating atau rutinitas atau kesigapan Pemerintah Kota-Kabupaten didalam update data itu juga, tadi juga tidak nampak, cuma hanya misalnya 10 daerah top paling updating, itu saja ada sekian-sekian, itu saja. Jadi saya pikir, saya pikir memang apa yang disampaikan Pak Ihsan dan Pak Ace terkait dengan, tolong coba bekali kepada kami sampai kepada tingkat Kota-Kabupaten, khususnya terkait dengan siapa yang update, siapa yang tidak update, supaya masing-masing dapil ini bisa “menegus” cut and cut begitu Pak, ini kenapa tidak ada?, apa persoalannya?. Jadi ini membantu Bapak-Bapak sekalian, tanpa kemudian Bapak biayai, dan akan lebih bagus nanti dengan dibiayai sebenarnya.

Nah kemudian yang, jadi tetap saja ini, ini saya sudah masuk disini Pak, tetapi tadi mohon maaf, kemudian apa yang disampaikan Pak Sekjen tadi, terima kasih. Tolong segera direalisasikan, dan untuk yang terakhir, terkait dengan masalah data tadi itu, masing-masing TA segera tolong diatur seperti apa.

Kemudian yang kedua, terkait dengan masalah Kabupaten tadi, itu tolong dimasukan sekalian. Jadi supaya kita ketika ke daerah, itu ada yang kami bawa, ini banyak pendataan di Kementerian Sosial tidak beres, nanti bisa menyampaikan Pak ini. Ini datanya begini, jadi tidak asal bunyi itu saja.

Terima kasih Pak.

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN SOSIAL RI :

Yang terakhir dari kami Pak, kita memang sebetulnya masih ada harapan yang sangat potensial, yang terkait dengan pemutahiran data ini, setelah kita kerjasama Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, akhirnya mengeluarkan Peraturan Menteri Desa, itu yang terkait dengan penggunaan dana desa.

Yang di Pasal 6 ayat (3) ini salah satu klausulnya mengatakan, digunakan dana desa itu untuk pemutahiran data. Dan ini yang kita dorong, kita tindaklanjuti ya, kita implementasikan, ini luar biasa, sebelumnya tidak ada, penggunaan dana desa ini malah menjadi prioritas, prioritas penggunaan dana desa. Ini yang kami akan dorong karena memang…

F-PKS (KH. BUKHORI, LC., MA.) :

Itu juga suara dari daerah Pak, memang itu, dari daerah dari Direksinya dan juga kemudian, dari apa namanya stakeholder di bawah itu Pak.

Page 62: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

62

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN SOSIAL RI :

Karena itukan terus berlanjut, berlangsung perbaikan dan pemutahiran data ini, maka kita sudah ada peluang yang sangat besar.

KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KESOS KEMENTERIAN SOSIAL RI (DR. SAID MIRZA PAHLEVI, M.ENG.).

Izin, PKS dan MoU-nya juga sudah ada dengan Kemendesa Pak, iya Perjanjian Kerja Sama maksudnya. Perjanjian Kerja Sama sudah ada, dan di perjanjian kerja sama sudah tertulis detail Pak, salah satunya mereka akan menggunakan SIKS-NG untuk pendataan, nanti datanya kami serahkan ke mereka begitu, didesa yang bersangkutan.

Nah kalau menggunakan SIKS-NG, kita bisa melihat koordinat rumahnya gitu Pak, yang kami berharap nanti mungkin bantuan dari Bapak-Ibu di Panja, mungkin kita membantu berkoordinasi lanjut. Karena dari Kemendesa masih belum ada tindaklanjutnya, dari PKS yang bersangkutan.

Saya kira demikian pak.

KETUA RAPAT (LAKSDYA TNI (PURN) MOEKHLAS SIDIK, M.P.A./F-PARTAI GERINDRA) :

Baik, karena sudah kita beri kesempatan semua untuk bicara khususnya dari DPR RI, dan sudah dijelaskan walaupun belum terlalu jelas, tidak apa-apa yang penting kita sudah mendapatkan penjelasan dan menjadi catatan kita untuk kita crosscheck dengan institusi yang lain.

Oleh karena itu terima kasih kami sampaikan kepada Sekjen Kemensos beserta jajarannya, bapak-bapak yang lain.

Demikian pula kepada rekan-rekan Anggota Panja Komisi VIII DPR RI mengenai verifikasi dan validasi data kemiskinan, dan semoga Allah SWT selalu memberkati kita semuanya, agar niat tulus demi memajukan bangsa dan negara yang kita cintai ini.

Kami tutup.

Wallahul muwaffiq illa aqwamit tharieq.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 18.16 WIB)

Page 63: RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANJA VERIFIKASI DAN ...€¦ · Kami Bersama dengan Pak Staf Ahli Menteri Bidang Dinamika dan Perubahan Sosial, Pak Asep dan Pak Kapusdatin, Pak Mirza

63

Jakarta, 18 Februari 2020

a.n Ketua Rapat SEKRETARIS RAPAT,

SIGIT BAWONO PRASETYO, S.SOS., M.SI. NIP. 19730926 199703 1 001