pointer proper.pptx
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

PENINGKATAN LIVING SURVIVE MASYARAKAT TRANSMIGRASI MELALUI PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA
DI DESA AYUMOLINGO KECAMATAN PULUBALA KABUPATEN GORONTALO
DISUSUN OLEH :NUR’AIN WARTABONE, S.Sos, M.Si
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI GORONTALO
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XXVBADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2015

LATAR BELAKANG (BURNING PALTFORM)
Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Visi : “Terwujudnya Tenaga Kerja Dan Masyarakat Transmigrasi Yang Mandiri, Produktif Dan Sejahtera”
Misi :
1) Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja dan masyarakat transmigrasi
2) Memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga kerja
3) Meningkatkan pembinaan hubungan industrial, jaminan sosial dan perlindungan ketenagakerjaan
4) Membangun kawasan, menfasilitasi perpindahan dan penempatan transmigrasi serta mengembangkan masyarakat transmigrasi dan mengembangkan kawasan transmigrasi baru.
5) Menerapkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan terpadu.
Pasal 32 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian :
Transmigrasi mencangkup seluruh aspek termasuk tanggung jawab terhadap pengembangan masyarakat transmigrasi dan kawasan transmigrasi demi mendukung pembangunan nasional. Dalam hal ini pembangunan masyarakat transmigrasi dan kawasan transmigrasi diarahkan untuk mencapai kesejahteraan, kemandirian, integrasi transmigran dengan penduduk sekitar, dan kelestarian fungsi lingkungan secara berkelanjutan.

Pemerintah (Kementerian Transmigrasi dan Pembangunan Desa Tertinggal) bersama Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/ Kota) pengirim calan transmigran meliputi :
Pemerintah (Kementerian Transmigrasi dan Pembangunan Desa Tertinggal) bersama Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/ Kota) tujuan transmigran yaitu :
Pengembagan masyarakat transmigrasi menjadi masyarakat mandiri dan membangun kawasan transmigrasi menjadi pusat pertumbuhan baru tentunya bukanlah perkara mudah.Kondisi terjadi karena kurangnya kemampuan transmigran dalam memanfaatkan segala fasilitas (sumber daya) di kawasan transmigrasi yang disebabkan oleh :
1. Penetapan/ penetuan dan pola transmigrasi belum secara matang memperhitungkan apakah suatu kawasan transmigrasi tepat peruntukannya di bidang pertanian atau perkebunan.
2. Seleksi ataupun pemilihan transmigran belum menyesuaikan dengan tata guna lahan di kawasan transmigrasi (daerah tujuan).
3. Tidak tuntasnya penyiapan keterampilan ataupun pelatihan pra-pindah calon transmigran
1) Penyiapan sarana, prasarana serta akses dengan wilayah lain dalam rangka pemerataan pembangun kawasan transmigrasi belum dilakukan secara optimal.
2) Tranformasi nilai dan adaptasi taransmigran dengan masyarakat lokal belum dilakukan secara sistemik lintas sektor.
3) Informasi tentang potensi kawasan tranmigrasi serta edukasi untuk mengoptimalkan segala sarana prasarana hidup yang dimiliki transmigran belum dilakukan secara optimal.
4) Lemahnya kelembagaan sosial masyarakat transmigrasi dalam upaya membangun jaring-jaring sosial-ekonomi antara kawasan transmigrasi dengan kawasan-kawasan di sekitarnya.

Fakta 2 : Bahwa Lembaga/ kelompok kerja masyarakat transmigrasi di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Desa Ayumolingo Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo tidak menunjukkan aktivitas sama sekali “mati suri”
Penyebabnya
Masyarakat transmigrasi di Desa Ayumolingo belum mampu secara mandiri menggerakkan organisasi kelompok masyarakat ini membuat mereka seolah-olah terisolasi dari masyarakat lokal.
Fakta 1
• Sejak tahun 2013 – 2014 UPT di desa ayumolingo telah menjadi destinasi 125 Kepala Keluaraga transmigran asal Jawa Barat.
• Data terakhir yang diperoleh hingga akhir Agustus 2015, jumlah kepala keluarga di UPT Desa Ayumolingo sejumlah 117 pasang
• Dari keterangan Kepala UPT Desa Ayumolingo, 8 kepala keluarga telah kembali ke kampung halamannya di Jawa Barat
• Hal tersebut terjadi karena ternyata setelah menjadi transmigran dan tinggal di UPT Desa Ayumolingo tidak terjadi peningkatan taraf hidup bagi 8 kepala keluarga tersebut
Idealnya/ Seharusnya
Para transmigran mampu memanfaatkan kelompok kerja tersebut sebagai wadah untuk melakukan transfer informasi, pengetahuan, serta mampu menjadikannya sarana untuk membangun jaring-jaring kerjasama dengan masyarakat sekitar maka kondisi ini akan memberikan daya ungkit terhadap kesejahteraannya.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut diatas, penulis mengankat gagasan proyek perubahan dengan tema
“Peningkatan Living Survive Masyarakat Transmigrasi Melalui Pemberdayaan Kelompok Kerja di Desa Ayumolingo Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo”

UNSUR INOVASI PROYEK PERUBAHAN
Capaian Per-Indikator Kinerja (IKU) Bidang Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Menurut Dokumen LAKIP Tahun 2014
No SasaranIdikator Kinerja
Uraian CapaianTahun 2013
Capaian Tahun 2014
RealisasiTahun 2014
1. Meningkatnya Pembangunan Kawasan Transmigrasi dan terlaksananya perpindahan/penempatan transmigrasi serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat transmigrasi;
Jumlah Rehabilitasi Jembatan 4 Unit - -
Jumlah Rehabilitasi Platdecker 4 Unit - -
Jumlah Platdecker 5 Unit - -
Jumlah Jalan Penghubung 3.500 meter
2500meter
100 %
Jumlah Jembatan Permanen 4 unit 3 unit 100 %

Jika Disandingkan Dengan Relevansi Dan Konsistensi Antar Pernyataan Visi, Misi, Tujuan, Program , Dan Kegiatan Yang Temuat Dalam Rencana Strategis (Renstra) SKPD 2012 - 2017
VISI :TERWUJUDNYA TENAGA KERJA DAN MASYARAKAT TRANSMIGRASI YANG MANDIRI, PRODUKTIF DAN SEJAHTERA
MISI TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN
8. Membangun kawasan, menfasilitasi perpindahan dan penempatan transmigrasi serta mengembangkan masyarakat transmigrasi dan mengembangkan kawasan transmigrasi baru.
1. Mengembangkan kawasan transmigrasi menjadi tempat tinggal dan usaha yang layak serta mengembangkan Masyarakat transmigrasi yang mandiri dan menjadikan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan baru;
Indikator Tujuan:2. Jumlah kawasan
transmigrasi yang menjadi tempat tinggal
3. Jumlah usaha yang layak
4. Jumlah masyarakat transmigrasi yang mandiri
5. Jumlah kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan baru.
1. Mengembangkan kawasan transmigrasi menjadi tempat tinggal dan usaha yang layak serta mengembangkan Masyarakat transmigrasi yang mandiri dan menjadikan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan baru
Indikator Sasaran :2. Jumlah permukiman
transmigrasi yang mandiri
Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi
Indikator Program :1. Jumlah paket sarana
dan prasarana yang dibangun di kawasan transmigrasi
2. Rencana pembangunan kawasan transmigrasi
Program Pengembangan masyarakat di kawasan transmigrasi
Indikator Program :3. Pembinaan dan
pelatihan masyarakat transmigrasi
4. Pembinaan aparatur UPT
1. Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana di kawasan transmigrasi
2. Peningkatan perencanaan kawasan transmigrasi yang komprehensif
3. Penigkatan kapasitas SDM dan masyarakat di kawasan transmigrasi
4. Peningkat kualitas pembina UPT

Terlihat Bahwa Hingga Tahun 2014
Program dan kegiatan Bidang Transmigrasi Masih Fokus Pada
• Program pembangunan kawasan transmigrasi dengan kegiatan yaitu :
a) Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana di kawasan transmigrasi
b) Peningkatan perencanaan kawasan transmigrasi yang komprehensif
Oleh karena itu Proyek Perubahan ini berupaya untuk melaksanakan :
• Program Pengembangan masyarakat di kawasan transmigrasi sebagimana termaktu dalam Rencana Strategis SKPD yaitu :
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia di kawasan transmigrasi
Proyek perubahan ini secara umum menawarkan suatu program dan kegiatan reformis di bidang pembangunan masyarakat transmigrasi melalui pemberdayaan kelembagaan masyarakat tarsmigran

TUJUANJangka Pendek
Membentuk kelompok kerja masyarakat transmigran bersama warga lokal di Desa Ayumolingo Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo.
Jangka Menegah
Meningkatkan kemandirian kelompok kerja masyarakat transmigran bersama warga lokal di Desa Ayumolingo Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo
Jangka Panjang
Meningkatkan living survive masyarakat transmigrasi di Desa Ayumolingo Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo

RUANG LINGKUP
1) Rapat koordinasi dengan para stakeholeders internal mengenai peingkatan living survive masyarakat transmigrasi melalui pemberdayaan kelompok kerja di Desa Ayumolingo Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo.
2) Pembentukan Tim Kerja Internal3) Penyusunan rencana aksi (rumusan
kerja) tim internal4) Rapat koordinasi pemberdayaan
masyarakat transmigrasi dengan para stakeholders eksternal (Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo, Dinas Perkebunana dan Peternakan Provinsi Gorontalo, Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Gorontalo, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Desa Tertinggal Provinsi Gorontalo).
5) Sosialisasi pembentukan kelompok kerja di UPT Desa Ayumolingo Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo
6) Pembentukan kelompok kerja masyarakat transmigrasi di Desa Ayumolingo Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo

KRITERIA KEBERHASILAN
Terbentuknya kelompok kerja masyarakat transmigrasi Desa Ayumolingo Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo.
Pemberdayaan kelompok kerja menjadi salah satu kegiatan program Pemberdayaan Masyarakat transmigrasi yang dimasukkan dalam dokumen perencanaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sehingga dapat diselenggarakan secara rutin dan berkelanjutan.
Terwujudnya sinkronisasi serta mobilisasi program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat transmigrasi diantara para stakeholders

Ouput Kunci• Meningkatnya kesejahteraan
masyarakat transmigrasi di Desa Ayumolingo Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo
• Meningkatnya living survive transmigran di Desa Ayumolingo Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo.

Tahapan Pelakasanaan Proyek PerubahanNo Kegiatan Hasil Waktu
1
Rapat koordinasi dengan para stakeholeders internal mengenai peningkatan living survive masyarakat transmigrasi melalui pemberdayaan kelompok kerja di Desa Ayumolingo Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo
1. Kesepahaman persepsi pembentukan dan pemberdayaan kelompok kerja masyarakat tansmigrasi
2. Pernyataan dukungan para stakeholder internal 25 Juni 2015
2
Pembentukan Tim Pemberdayaan Kelompok Kerja Masyarakat Transmigrasi
1. Surat Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tentang Pembentukan Tim Pemgembangan Kawasan Transmigrasi
2. Terbentuknya Struktur Organisasi Tim Pengembangan Kawasan Transmigrasi
30 Juni 2015
3Penyusunan rumusan kerja Tim Pengembangan Kawasan Transmigrasi
Rencana Aksi (Renaksi) pengembangan kawasan transmigrasi melalui penbentukan kelembagaan masrakat transmigrasi
28 Juli 2015
4Rapat koordinasi stakeholders (Internal dan Eksternal)
Kesepahaman persepsi tentang pengembangan kawasan transmigrasi lintas sektor yang melibatkan para stake holder eksternal
07 Agustus
2015
5Sosialisasi pembentukan kelompok kelompok kerja bagi masyarakat transmigrasi desa ayumolingo Kec. Pulubala Kabupaten Gorontalo
1. Masyarakat transmigrasi memperoleh informasi pembuka wawasan tentang latar belakang tujuan dan manfaat serta dampak dari dibentuknya dan diberdayakannya kelompok-kelompok kerja tersebut.
2. Tarnsmigran mengetahui dan memahami bahwa pembentukan kelompok kerja ini semata-mata untuk peningkatan kesejahteraannya.
02 September 2015
6
Pembentukan kelompok kerja masyarakat tansmigrasi Desa Ayumolingo Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo
Terbentuknya kepengurusan baru tiga (3) kelompok masyarakat transmigrasi :Kelompok TaniKarang TarunaMajlis Ta’lim
16 September 2015

STAKE HOLDERLatens : Kuadran III
1Dinas Pertanian Kab. Gorontalo
2Dinas Perikanan Kab. Gorontalo
3Dinas Peternakan Kab. Gorontalo
4Dinas Pertanian Prov. Gorontalo
5Dinas Bunak Prov. Gorontalo
6Dinas Kelautan dan Perikanan Prov
Gorontalo
Latens : Kuadran III
1Dinas Pertanian Kab. Gorontalo
2Dinas Perikanan Kab. Gorontalo
3Dinas Peternakan Kab. Gorontalo
4Dinas Pertanian Prov. Gorontalo
5Dinas Bunak Prov. Gorontalo
6Dinas Kelautan dan Perikanan Prov
Gorontalo
Promotor : Kuadran I1) Kepala Dinas
Nakertrans Prov. Gorontalo
1) Kepala Bidang Transmigrasi Prov. Gorontalo
2) Kasie Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan Transmigrasi
3) Kasie Pembinaan dan Pengembangan Usaha Ekonomi Sosial Budaya
4) Kabid Pelatihan dan Produktivitas
5) Kasie Pembinaan Pelatihan
6) Kabid Penempatan Tenaga Kerja
7) Kasie Perluasan Kesempatan Kerja
8) Kasie Pengembangan Pasar Kerja
9) Kabid Balai Latihan Kerja
10)Staf Bidang Transmigrasi
11)Dinas Nakertrans Kab. Gorontalo
Promotor : Kuadran I1) Kepala Dinas
Nakertrans Prov. Gorontalo
1) Kepala Bidang Transmigrasi Prov. Gorontalo
2) Kasie Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan Transmigrasi
3) Kasie Pembinaan dan Pengembangan Usaha Ekonomi Sosial Budaya
4) Kabid Pelatihan dan Produktivitas
5) Kasie Pembinaan Pelatihan
6) Kabid Penempatan Tenaga Kerja
7) Kasie Perluasan Kesempatan Kerja
8) Kasie Pengembangan Pasar Kerja
9) Kabid Balai Latihan Kerja
10)Staf Bidang Transmigrasi
11)Dinas Nakertrans Kab. Gorontalo
Apathetics : Kuadran IVApathetics : Kuadran IV Promotor : Kuadran II
1Camat Pulubala
2Kepala Desa Ayumolingo
3KUPT Ayumolingo
4Tokoh Masyarakat dan tokoh Agama Ayumolingo
Promotor : Kuadran II
1Camat Pulubala
2Kepala Desa Ayumolingo
3KUPT Ayumolingo
4Tokoh Masyarakat dan tokoh Agama Ayumolingo

Kendala Implementasi Proyek Perubahan
Kendala Internal
• Keterbatasan sumber daya manusia yang terampil dan memiliki kapsitas dalam pemberdayaan masyarakat tranmigrasi.
• Keterbasan anggaran pelaksanaan proyek perubahan.
Kendala Eksternal• Kurangnya dukungan
masyarakat lokal sebagai akibat dari pola pengembangan kawasan dan masyarakat transmigrasi terdahulu yang seringkali tidak melibatkan masyarakat setempat.
• Belum adanya kesepahaman bersama antara stakeholder internal dengan stakeholder eksternal dalam meyelenggarakan program pemberdayaan masyarakat transmigrasi.

Strategi Mengatasi Kendala
• Melaksanakan pelatihan teknis singkat kepada tim pemberdayaan masyarakat transmigrasi.
• Memaksimalkan anggaran yang tersedia dengan melakukan efisiensi dalam belanja segala kebutuhan pelaksanaan proyek perubahan.
• Melakukan sosialisasi dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat lokal tentang keuntungan dan manfaat pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi.
• Melakukan koordinasi intensif dengan stakeholders terkait.

Kesimpulan Pembentukan
kelompok kerja masyarakat transmigrasi merupakan salah bentuk dari pengembangan masyarakat transmigrasi dalam rangka peningkatan taraf hidup para transmigran. Kelompok kerja dimaksud meliputi kelompok tani, kelompok kepemudaan (karang taruna, tenaga kerja pemuda mandiri) dan lain sebagainya.
Rekomendasi1. Mengintensifkan pendidikan
dan pelatihan bagi tenaga pemberdayaan masyarakat transmigrasi.
2. Memasukkan program pemberdayaan masyarakat transmigrasi kedalam dokumen perencanaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo.
3. Mengintensifkan sosialisasi dan penyebarluasan informasi akan potensi-potensi wilayah/ kawasan transmigrasi dan sekitarnya.
4. Melakukan sosialisasi dan advokasi tentang pentingnya pemberdayaan kawasan tranmigrasi berbasis masyarakat lokal.
5. Membentuk pokja
pengembangan kawasan dan masyarakat transmigrasi yang terdiri dari Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi, Dinas Kehutanan Pertambangan dan Energi, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Perkebunan dan Peternakan, Badan Pemeberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Desa Tertinggal yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Daerah.