pohon penurunan tbo
TRANSCRIPT
fairuzelsaidSekedar Berbagi
http://fairuzelsaid.wordpress.com
POHON PENURUNAN
A. Pengertian Pohon Penurunan
Sebuah pohon (tree) adalah suatu graph terhubung tidak sirkuler, yang memiliki satu
simpul (node) / vertex disebut akar (root) dan dari situ memiliki lintasan ke setiap
simpul.
Pohon sintaks / pohon penurunan (syntax tree/derivaton tree/parse tree) berguna untuk
menggambarkan bagaimana memperoleh suatu string (untai) dengan cara menurunkan
simbol-simbol variabel menjadi simbol-simbol terminal. Setiap simbol variabel
diturunkan menjadi terminal, sampai tidak ada yang belum tergantikan
B. Pengertian Context Free Grammar (CFG)
Context Free Grammar (CFG)/ Bahasa Bebas Konteks adalah sebuah tata bahasa dimana
tidak terdapat pembatasan pada hasil produksinya, Contoh Pada aturan produksi :
α → β
batasannya hanyalah ruas kiri (α) adalah sebuah simbol variabel. Sedangkan contoh
aturan produksi yang termasuk CFG adalah seperti di bawah :
B → CDeFg
D → BcDe
Context Free Grammar ( CFG ) adalah tata bahasa yang mempunyai tujuan sama seperti
halnya tata bahasa regular yaitu merupakan suatu cara untuk menunjukkan bagaimana
menghasilkan suatu untai-untai dalam sebuah bahasa.
C. Latar Belakang Context Free Grammar ( CFG )
Terinspirasi dari bahasa natural manusia, ilmuwan-ilmuwan ilmu komputer yang
mengembangkan bahasa pemrograman turut serta memberikan grammar
(pemrograman) secara formal. Grammar ini diciptakan secara bebas-konteks dan
disebut Context
Free Grammar (CFG). Hasilnya, dengan pendekatan formal ini, kompiler suatu bahasa
pemrograman dapat dibuat lebih mudah dan menghindari ambiguitas ketika parsing
fairuzelsaidSekedar Berbagi
http://fairuzelsaid.wordpress.com
bahasa tersebut. Contoh desain CFG untuk parser, misal : B -> BB | (B) | e untuk
mengenali bahasa dengan hanya tanda kurung {‘(’,’)’} sebagai terminal-nya. Proses
parsing adalah proses pembacaan string dalam bahasa sesuai CFG tertentu, proses ini
harus mematuhi aturan produksi dalam CFG tersebut
D. Parsing
Context Free Grammar ( CFG ) menjadi dasar dalam pembentukan suatu parser/proses
analisis sintaksis. Bagian sintaks dalam suatu kompilator kebanyakan di definisikan
dalam tata bahasa bebas konteks. Pohon penurunan ( derivation tree/parse tree)
berguna untuk menggambarkan simbol-simbol variabel menjadi simbol-simbol terminal
setiap simbol variabel akan di turunkan menjadi terminal sampai tidak ada yang belum
tergantikan.
Misal terdapat tata bahasa bebas konteks dengan aturan produksi (simbol awal S,
selanjutnya di dalam bab ini digunakan sebagai simbol awal untuk tata bahasa bebas
konteks adalah S):
S → AB
A → aA │ a
B → bB │ b
Akan kita gambarkan pohon penurunan untuk memperoleh untai : ‘aabbb’.
Gambar 1. Pohon Penurunan untuk untai ’aabbb’
fairuzelsaidSekedar Berbagi
http://fairuzelsaid.wordpress.com
Pada pohon tersebut simbol awal akan menjadi akar (root). Setiap kali penurunan dipilih
aturan produksi yang menuju solusi. Simbol-simbol variabel akan menjadi simpul-simpul
yang tidak mempunyai anak yang akan menjadi simbol terminal. Kalau kita baca simbol
terminal yang ada pada gambar 1 dari kiri ke kanan akan diperoleh untai ’aabbb’.
Proses penurunan atau parsing bisa dilakukan dengan cara :
1. penurunan terkiri (leftmost derivation) yaitu simbol variabel terkiri yang diperluas
terlebih dahulu.
2. Penurunan terkanan (rightmost derivation) yaitu simbol variabel terkanan yang
diperluas terlebih dahulu.
Misalkan terdapat tata bahasa bebas konteks :
S → aAS │a
A → Sba │ba
Untuk memperoleh untai ‘aabbaa’ dari tata bahasa bebas konteks di atas
(‘→’ bisa dibaca menurunkan):
1. Dengan penurunan terkiri: S → aAS → aSbAS → aabAS → aabbaS → aabbaa
2. Dengan penurunan terkanan :S → aAS → aAa → aSbAa → aSbbaa → aabbaa
Kita lihat pohon penurunannya pada gambar 2. Meskipun proses penurunannya
berbeda tetapi akan tetap memiliki pohon penurunan yang sama.
Gambar 2. Pohon Penurunan untuk untai ’aabbaa’
fairuzelsaidSekedar Berbagi
http://fairuzelsaid.wordpress.com
Biasanya persoalan yang diberikan berkaitan dengan pohon penurunan adalah untuk
mencari penurunan yang hasilnya menuju pada suatu untai yang ditentukan. Dalam hal
ini, perlu untuk melakukan percobaan pemilihan aturan produksi yang bisa menuju ke
solusi.
E. Ambiguitas
Ambiguitas terjadi bila terdapat lebih dari satu pohon penurunan yang berbeda untuk
memperoleh suatu string.
Misalkan terdapat tata bahasa sebagai berikut :
S → A | B
A → a
B → a
Untuk memperoleh untai ‘a’ bisa terdapat dua cara penurunan sebagai berikut :
S => A => a
S => B => a
Contoh ambiguitas lain:
Diketahui grammar G = {S → SOS|A , O → *|+, A → 0|1|2|…|9}
String : 2*3+7 mempunyai dua pohon sintaks berikut :
Gambar 3. String ambigu
Sebuah string yang mempunyai lebih dari satu pohon sintaks disebut string ambigu
(ambiguous). Grammar yang menghasilkan paling sedikit sebuah string ambigu
disebutgrammar ambigu.
S
SSO
2 *3
+ 7S O S
33
+