pohon industri.doc

31
PENGEMBANGAN LABU KUNING DALAM PENGEMBANGAN PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Mohamad Harisudin, M.Si. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Kompetensi Dasar 4 Mata Kuliah Manajemen Agroindustri DISUSUN OLEH : Nama : Yetty Novita Br Sebayang NIM : H0812193 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Upload: yetty-novita-sebayang

Post on 03-Dec-2015

116 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pohon Industri.doc

PENGEMBANGAN LABU KUNING DALAM

PENGEMBANGAN PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA

LOKAL

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Mohamad Harisudin, M.Si.

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Kompetensi Dasar 4 Mata Kuliah Manajemen Agroindustri

DISUSUN OLEH :Nama : Yetty Novita Br SebayangNIM : H0812193

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2014

Page 2: Pohon Industri.doc

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Labu kuning atau wuluh termasuk komoditas pangan yang telah dikenal

masyarakat namun pemanfaatannnya masih sangat terbatas. Hal ini disebabkan

karena masyarakat masih belum terlalu menyadari akan potensi dan kandungan

gizi yang dimiliki buah tersebut. Secara umum labu kuning kaya akan kandungan

vitamin A, vitamin C, mineral, dan karbohidrat serta antioksidan

(Kamsiati, 2010). Daging buahnya mengandung antioksidan sebagai penangkal

berbagai jenis kanker. Tanaman labu kuning biasanya hanya ditanam sebagai

tanaman sampingan, namun walaupun hanya sebagai tanaman sampingan saja,

jumlah produksi labu tetap melimpah. Jumlah produksi yang melimpah tidak

diimbangi dengan pemanfaatan yang optimal. Paling banyak dikonsumsi sebagai

sayuran, kolak, dan dodol, keripik waluh, stick waluh, onde-onde dan emping

waluh, sehingga perlu adanya pengolahan labu kuning lebih luas.

Melihat kandungan gizi labu kuning yang cukup lengkap dan produksinya

yang melimpah tetapi pemanfaatannya yang belum maksimal, maka labu kuning

potensial untuk dikembangkan menjadi suatu produk yang memiliki nilai lebih.

Untuk meningkatkan nilai ekonomis dari labu kuning, perlunya dilakukan

pengolahan labu kuning dalam produk setengah jadi maupun produk jadi yang

diusahakan dari hulu ke hilir

Page 3: Pohon Industri.doc

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Labu Kuning

Tanaman labu kuning merupakan tanaman semusim yang bersifat menjalar

atau memanjat dengan perantaraan alat pemegang berbentuk pilin atau spiral,

berbatang basah dengan panjang 5-25 m. Tanaman labu kuning mempunyai sulur

dahan berbentuk spiral yang keluar di sisi tangkai daun. Labu kuning akan awet

bila disimpan di tempat yang bersih dan kering, serta tidak ada luka pada buah

tersebut (Soedarya, 2006). Labu kuning berasal dari genus Cucurbita memiliki 3

macam yaitu Cucurbita pepo, Cucurbita maxima dan C. moschata. Labu kuning

yang berukuran kecil termasuk Cucurbita pepo dan labu kuning berukuran besar

termasuk pada Cucurbita maxima. Cucurbita moschata sangat cocok memiliki

kulit yang keras ketika matang. Buah labu kuning sering disebut waluh (Jawa

Tengah), labu parang (Jawa Barat) ataupun pumpkin (Inggris). Tanaman labu

kuning merupakan suatu jenis tanaman sayuran menjalar dari famili

Cucurbitaceae (Hendrasty, 2003). Berikut klasifikasi pada labu kuning:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Viridaeplantae

Infrakingdom : Streptophyta

Divisi : Trcheophyta

Subdivisi : Spermatophyta

Infradivisi : Angiospermae

Kelas : Magnoliopsida

Superordo : Rosanae

Ordo : Cucurbitales

Family : Cucurbitaceae

Genus : Cucurbita L.

Spesies : Cucurbita moschata Duchesne

(Integrated Taxonomic Information System, 2013)

Page 4: Pohon Industri.doc

Ada dua macam proses pematangan buah yaitu klimakterik dan non

klimakterik. Klimakterik adalah suatu pola perubahan dalam respirasi buah atau

sayur. Meningkatnya proses respirasi ini tergantung pada beberapa hal, yaitu,

jumlah etilen yang dihasilkan, meningkatnya sintesa protein dan RNA. Jadi

klimakterik adalah suatu periode mendadak yang unik bagi buah-buahan tertentu,

dimana secara biologis diawali dengan proses pembuatan etilen. Proses ini

ditandai dengan adanya perubahan dari proses pertumbuhan, peningkatan

pernafasan dan mulainya proses pematangan klimakterik (Winarno, 2002). Labu

kuning termasuk golongan klimakterik karena setelah melalui proses pemanenan,

buah labu kuning masih dapat mengalami proses pematangan.

Page 5: Pohon Industri.doc

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kandungan Gizi Labu Kuning/Waluh

Adapun kandungan gizi yang terdapat pada buah dan daun labu

kuning/waluh dalam 100 gram bahan adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Kandungan Gizi Daging Buah

No Unsur Gizi Kadar

1 Energi (kal) 29

2 Air (g) 91,2

3 Protein (g) 1,1

4 Lemak (g) 0,3

5 Karbohidrat (g) 6,6

6 Kalsium (mg) 45

7 Fosfor (mg) 64

8 Zat Besi (mg) 1,4

9 Vit A (SI) 180

10 Vit B (mg) 0,08

11 Vit C (mg) 52

12 Bagian yang dapat dimakan (%) 77

Sumber : Direktorat gizi departemen kesehatan RI, Jakarta (1996)

Tabel.2. Kandungan Gizi Daun Waluh

No Unsur Gizi Kadar

1 Energi (kal) 30

2 Air (g) 89,7

3 Protein (g) 3,6

4 Lemak (g) 0,6

5 Karbohidrat (g) 4,5

6 Kalsium (mg) 138

7 Fosfor (mg) 99

8 Zat Besi (mg) 3,7

9 Vit A (SI) 2750

10 Vit B (mg) 0,14

11 Vit C (mg) 36

12 Bagian yang dapat dimakan (%) 70

Sumber : Direktorat gizi departemen kesehatan RI, Jakarta (1996)

Page 6: Pohon Industri.doc

a. Vitamin A dan Beta Karoten.

Beta karoten adalah pigmen warna kuning-oranye yang jika dicerna di dalam

tubuh kita, akan berubah menjadi vitamin A. fungsi vitamin A dan beta karoten

antara lain berguna bagai kesehatan mata dan kulit, kekebalan tubuh serta

reproduksi. Selain itu, zat gizi ini mempunyai manfaat sebagai antiokasidan

sehingga dapat mengutangi risiko terjadinya kanker dan penyakit jantung.

b. Vitamin C

Salah satu jenis vitamin yang larut dalam air ini, sangat diperlukan untuk

metabolisme tubuh.Vitamin C juga berperan pada fungsi kekebalan tubuh dan

sebagai antioksidan.

c. Zat Besi

Zat gizi ini terutam diperlukan dalam pembentukan darah, khususnya

hemoglobin (Hb).

d. Kalium

Fungsi utama kalium adalah menunjang kelancaran metabolisme tubuh.Hal ini

penting dalam menjaga keseimbangan air dan elektrolit (asam-basa) di dalam

sel tubuh.Potassium juga disebut-sebut mineral yang mampu menurunkan

risiko terkena hipertensi.

e. Zinc

Mineral ini mampu meningkatkan sistem imun (pertahanan) tubuh. Belum lagi

kemampuannya menurunkan risiko osteoporosis, karena zinc berperan dalam

mendukung kepadatan tulang.

3.2 Manfaat Labu Kuning

Kelebihan lain dari labu kuning adalah kandungan seratnya yang tinggi,

bermanfaat mengurangi resiko sembelit. Selain itu serat, menurut hasil penelitian,

juga menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung. Di samping itu, kandungan

lemak labu kuning juga rendah sehingga tidak perlu takut mengalami kegemukan

asal dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Selain dagingnya, biji labu kuning juga

mempunyai manfaat, yakni meringankan gejala arthritis, karena di dalamnya

terkandung zat anti-peradangan.

Page 7: Pohon Industri.doc

Buah ini mengandung beta-carotene. Dan sudah banyak orang tahu bahwa

beta-carotene adalah sumber antioksidan, yang mampu mencegah penuaan dini

dan kanker. Selain beta-carotene, pada labu kuning juga terdapat vitamin A,

vitamin C, dan Alpha-hydrox-acid, yang bagus untuk kulit. Labu kuning juga

mengandung cukup banyak potassium. Mineral ini disebut-sebut mampu

menurunkan risiko terkena hipertensi. Mineral jagoan lainnya yang terdapat dalam

labu kuning adalah zinc, yang mampu meningkatkan system imun (pertahanan)

tubuh. Belum lagi kemampuannya menurunkan risiko osteoporosis, karena zinc

berperan dalam mendukung kepadatan tulang. Lewat sejumlah penelitian yang

dilakukan para ahli diketahui pula, Labu Kuning memainkan peranan penting

dalam mencegah penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus (kencing manis),

arterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), jantung koroner, tekanan darah

tinggi, bahkan bisa pula mencegah kanke. Bagian tanaman Labu kuning yang

memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah :

a. Getah buah labu kuning dapat digunakan sebagai penawar racun akibat gigitan

serangga beracun atau ular.

b. Daging buahnya mengandung anti oksidan yang dapat menangkal kanker.

c. Biji buah labu dapat digunakan sebagai obat cacing

3.3 Jenis Produk Olahan dan Produk Turunan

Nilai ekonomis suatu makanan bukan terletak pada bahan dasarnya, tetapi

terletak pada kreatifitas dalam mengolahnya. Buah labu kuning mempunyai kulit

yang sangat tebal dan keras, sehingga dapat bertindak sebagai penghalang laju

respirasi, keluarnya air melalui proses penguapan, maupun masuknya udara

penyebab proses oksidasi. Hal tersebutlah yang menyebabkan labu kuning relatif

awet dibanding buah-buahan lainnya. Daya awet dapat mencapai enam bulan atau

lebih, tergantung pada cara penyimpanannya. Namun, buah yang telah dibelah

harus segera diolah karena akan sangat mudah rusak. Hal tersebut menjadi

kendala dalam pemanfaatan labu pada skala rumah tangga sebab labu yang besar

tidak dapat diolah sekaligus. Oleh karena itu, di supermarket atau pasar

tradisional, labu sering dijual dalam bentuk irisan.

Page 8: Pohon Industri.doc

Gambar 1. Pohon Industri Waluh

Page 9: Pohon Industri.doc

Waluh tersebut dapat diolah menjadi berbagai jenis pangan yang bernilai

ekonomi tinggi dan memiliki cita rasa yang enak. Buah labu dapat digunakan

sebagai sayur, sup, atau desert. Masyarakat umumnya memanfaatkan labu yang

masih muda sebagai sayuran (lodeh, asem-asem, brongkos). Olahan tradisional

yang paling dikenal dari labu kuning ialah kolak. Buah yang sudah tua digunakan

sebagai campuran dalam membuat bubur Manado dan sayur bayam ala Sulawesi

Selatan. Labu kuning setelah dikukus dapat dibuat aneka makanan tradisional,

seperti dawet, lepet, jenang, dodol, dan lain-lain. Sesuai namanya, labu kuning

mempunyai warna kuning atau jingga akibat kandungan karotenoidnya yang

sangat tinggi. Itulah sebabnya air perasan labu kuning sering digunakan sebagai

pewarna alami dalam pengolahan berbagai makanan tradisional.

Tepung labu juga sering dicampurkan ke dalam berbagai produk olahan

untuk mendapatkan warna kuning. Karotenoid dalam buah labu sebagian besar

berbentuk betakaroten. Air perasan buah dipercaya dapat mengobati luka akibat

racun binatang. Sekitar 500-800 biji segar tanpa kulit bisa digunakan sebagai obat

pembasmi cacing pita pada orang dewasa. Kadang-kadang diberikan sebagai obat

emulsi (diminum beserta obat pencahar), setelah dicampur dengan air. Pengobatan

demikian amat berkhasiat dan aman tanpa efek sampingan. Biji labu dikenal

sebagai Semen Cucurbitae, yang kaya minyak dan dapat digunakan sebagai obat

cacing pita. Kegunaan lain labu kuning adalah untuk obat digigit serangga berbisa

(daging buah dan getahnya), disentri, dan sembelit. Labu kuning juga dapat

digunakan untuk penyembuhan radang, pengobatan ginjal, demam, dan diare.

Berdasarkan pemanfaatan labu kuning secara empiris dan turun-temurun untuk

berbagai pengobatan, diduga komoditas ini mempunyai berbagai komponen

bioaktif yang perlu dibuktikan secara ilmiah. Beberapa produk olahan labu

kuning:

1) Tepung Labu

Pengolahan produk setengah jadi merupakan salah satu cara

pengawetan hasil panen, terutama untuk komoditas pangan yang berkadar air

tinggi, seperti umbi-umbian dan buah-buahan. Keuntungan lain dari

pengolahan produk setengah jadi, sebagai bahan baku yang fleksibel untuk

Page 10: Pohon Industri.doc

industri pengolahan lanjutan, aman dalam distribusi, serta hemat ruang dan

biaya penyimpanan.Teknologi pembuatan tepung merupakan salah satu proses

alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan karena lebih tahan disimpan,

mudah dicampur (dibuat komposit), dibentuk, diperkaya zat gizi, dan lebih

cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang serba praktis. Dari segi

proses, pembuatan tepung hanya membutuhkan air relatif sedikit dan ramah

lingkungan dibandingkan dengan pembuatan pati.

Pada umumnya buah-buahan dan umbi-umbian mudah mengalami

pencokelatan setelah dikupas. Hal ini disebabkan oksidasi oleh udara sehingga

terbentuk reaksi pencokelatan oleh pengaruh enzim yang terdapat dalam bahan

pangan tersebut (browning enzymatic). Pencokelatan karena enzim merupakan

reaksi antara oksigen dan suatu senyawa fenol yang dikatalisis oleh enzim

polifenol oksidase. Untuk menghindari terbentuknya warna cokelat pada bahan

pangan yang akan dibuat tepung, dapat dilakukan melalui pencegahan sesedikit

mungkin kontak antara bahan yang telah dikupas dan udara. Caranya, rendam

dalam air (atau larutan garam 1 persen) dan/atau menginaktifkan enzim dalam

proses blansir (perlakuan uap air panas).

Tepung labu kuning mempunyai sifat spesifik dengan aroma khas.

Secara umum, tepung tersebut berpotensi sebagai pendamping terigu dan

tepung beras dalam berbagai produk olahan pangan. Produk olahan dari tepung

labu kuning mempunyai warna dan rasa yang spesifik, sehingga lebih disukai

oleh konsumen. Tahapan pembuatan tepung dari buah labu kuning sebagai

berikut:

a. Labu kuning harus dipilih yang mengkal, yaitu buah sudah tua tetapi belum

masak optimum. Buah dipanen kira-kira 5-10 hari lebih awal dari umur

panen semestinya. Buah yang masak optimum tidak sesuai dibuat tepung

karena kadar airnya tinggi, daging buahnya lembek, serta kadar patinya

rendah.

b. Setelah dikupas kulitnya, labu dibelah-belah dan dilakukan pemblansiran,

yaitu perlakuan dengan uap panas selama 5-10 menit. Dalam skala rumah

Page 11: Pohon Industri.doc

tangga, tahapan ini dapat dilakukan seperti mengukus nasi tetapi tidak perlu

ditutup.

c. Selanjutnya labu dirajang dengan ketebalan 0,1-0,3 cm. Hasil perajangan

tersebut dinamakan sawut. Pengeringan sawut dilakukan sampai diperoleh

kadar air sekitar 14 persen.

d. Agar lebih efisien, penepungan sawut dilakukan dalam dua tahapan, yaitu 1)

penghancuran sawut untuk menghasilkan butiran kecil (lolos 20 mesh), dan

2) penggilingan/penepungan menggunakan saringan lebih halus (80 mesh).

Penggilingan sawut kering menjadi tepung labu kuning dapat menggunakan

mesin penepung beras.

2) Saos Tomat-Labu Kuning

Buah labu kuning kaya vitamin A (dalam bentuk β-karoten), vitamin C

(asam askorbat), mineral, senyawa antioksidan, senyawa antikangker, senyawa

antidiabet, senyawa antihipertensi, senyawa antikatarak dan senyawa

antiparkinson. Selain itu labu kuning juga banyak mengandung pectin,

karbohidrat dan air yang dapat berperan dalam pembentukan makanan semi

padat misalnya saos. Rendahnya kualitas bahan mentah dari saus tomat yang

beredar di pasaran sementara jumlah konsumen saus meningkat, memberi

motivasi untuk mencari alternatif lain dalam pembuatan saus yang berkualitas

dengan bahan yang terjangkau dan bernilai gizi baik. Daging buah labu kuning

mengandung antioksidan sebagai penangkal kanker. Dalam kegiatan ini

pendayagunaan labu sebagai saus dipadukan dengan manfaat labu yang dapat

menjadi alternatif penangkal kanker.

Saus labu kuning ini, memberikan wacana baru bahwa saus tidak selalu

identik dengan tomat saja, tetapi juga dapat berbahan dasar lain seperti labu

kuning. Saus labu kuning adalah produk makanan yang belum memasyarakat.

Dari segi lingkungan, pembuatan saus labu kuning ini memanfaatkan labu

kuning yang tidak laku dijual segar pada saat panen labu kuning. Teknik

pengawetan saus ini adalah dengan teknik sterilisasi botol dan memanfaatkan

zat aditif sesuai dengan aturan yang berlaku untuk mendukung produksi saus

labu kuning

Page 12: Pohon Industri.doc

3) Kue Talam Lumpur Labu Kuning

Bahan:

500 gr gula pasir

500 gr tepung terigu

1 kg labu kuning yang telah dikupas dan dibuang bijinya, kukus dan haluskan

200 gr margarine, cairkan

5 kuning telur

4 putih telur

1 liter santan dari 1 btr kelapa, rebus, dinginkan

1 sdt vanili

1 sdt garam

Cara membuat:

a. Kocok gula dan telur sampai putih dan mengembang

b. Masukkan garam dan vanili sambil terus dikocok

c. Setelah rata, masukkan santan, kocok dengan kecepatan rendah.

d. Masukkan labu kuning halus, aduk rata.

e. Masukkan terigu sedikit demi sedikit sambil terus diaduk.

f. Terakhir tambahkan margarine cair.

g. Cetak pada cetakan kue Lumpur (cetakan sama seperti cetakan takoyaki, olesi

minyak/margarine dulu). Bakar di atas api yang sangat kecil.

4) Cake Labu Kuning

untuk 10 potong, 25 g kenari/almon iris, untuk taburan

Bahan A:

125 g labu kupas, serut kasar

75 g pisang ambon/barangan kupas, lumatkan

25 g sultana/kismis

25 g kenari/almon iris

Bahan B: campur hingga rata

75 g tepung terigu

½ sdt soda kue/quick cooking oats

25 g rolled oats, blender hingga remah

½ sdt pala bubuk

Page 13: Pohon Industri.doc

½ sdt jahe bubuk

½ sdt kayu manis bubuk

⅛ sdt bumbu lapis legit (spekuk) bubuk

40 g brown sugar

Bahan C: campur hingga rata

50 ml minyak zaitun extra virgin

30 ml susu kedelai tawar

1 butir telur

1. Panaskan oven pada suhu 180)C. Olesi loyang 19 x 9 x 6 cm dengan

minyak goreng, lapisi kertas roti. Sisihkan.

2. Tuang bahan C ke bahan B, aduk dengan pengaduk bentuk balon (whisk)

hingga rata. Masukkan bahan A secara bertahap, sambil terus diaduk.

3. Tuang adonan ke dalam loyang. Taburi almon/kenari. Panggang hingga

masak (20 menit).

5) Es Krim Labu Kuning

untuk 4 porsi

400 g labu kuning kupas, kukus hingga empuk, haluskan

70 ml susu kedelai tawar

130 ml air masak

3 sdm gula pasir

¼ sdt garam

3 sdm minyak zaitun extra virgin

100 g sultana/kismis, siram air mendidih (asal seluruhnya terendam),

diamkan hingga mengembang dan empuk

100 g almon/kacang mete/kenari panggang, cincang

1. Campur labu kuning, susu kedelai, air masak, gula pasir, garam, dan

minyak zaitun. Kocok dengan mikser hingga rata. Masukkan dalam wadah

tertutup. Simpan dalam freezer hingga setengah beku.

2. Proses dengan blender hingga lembut. Masukkan es ke dalam wadah

tertutup, simpan lagi dalam freezer hingga setengah beku. Proses lagi

dengan blender hingga lembut.

Page 14: Pohon Industri.doc

3. Campur es dengan sultana/kismis, berikut cairan perendamnya, aduk rata.

Masukkan dalam wadah tertutup, simpan dalam freezer hingga setengah

beku. Sajikan dengan taburan almon/kacang mete/kenari.

6) Dodol Waluh

Bahan baku utamanya yaitu dengan memanfaatkan buah waluh. Dodol

waluh dibuat dengan pencampuran tepung ketan ketan, tepung beras, gula dan

santan. Sebelumnya waluh dilakukan perebusan dan penghancuran.

Keunggulan dari produk ini adalah:

a. Memiliki cita rasa yang berbeda dan mampu bersaing dengan jenis dodol

yang berasal dari daerah lain;

b. Harganya terjangkau dan merupakan makanan yang sangat digemari oleh

masyarakat;

c. Proses pembuatannya sangat sederhana dan bahan bakunya mudah

diperoleh;

d. Tidak menggunakan bahan pengawet dan tambahan bahan makanan yang

bersifat sintetis;

e. Memiliki daya tahan cukup lama ( 2 bulan) .

7) Keripik Labu Kuning

Produk olahan ini diproses dari buah waluh matang dengan mesin

penggoreng hampa Vacum friying sehingga nutrisi tetap terjaga

8) Getuk

Berbagai olahan kreatif dapat dilakukan untuk wuluh/labu kuniang.

Salah satu produk olahan dari buah waluh adalah getuk waluh. Citarasa getuk

waluh yang gurih dan manis cukup memanjakan lidah.

9) Eggroll Waluh

Eggroll adalah snack yang berbentuk bulat panjang ( seperti kue

semprong) dengan tekstur yang lembut. Jajanan ini berbahan dasar waluh atau

labu kuning.

Page 15: Pohon Industri.doc

10) Emping Waluh

Nilai ekonomis suatu makanan bukan terletak pada bahan dasarnya,

tetapi terletak pada kreatifitas dalam mengolahnya. Seperti halnya produk

emping yang biasanya diolah dengan bahan dasar melinjo, ternyata dapat juga

diolah dengan bahan dasar labu kuning. Produk emping berbahan dasar labu

kuning ini tentu tergolong baru di dunia pasar.

11) Kecimpring Waluh

Kecimpring waluh (labu kuning ) adalah produk unggulan yang

berbahan dasar waluh. Dengan perpaduan rasa waluh asli dengan bumbu-

bumbu rempah, menghasilkan rasa yang khasyang tidak di jumpai dalam

produk lain. Makanan camilan yang rasanya gurih, renyah dan lezat ini

banyak di sukai pembeli.

12) Mie Labu Kuning

Besarnya minat masyarakat terhadap mie, mendorong para ahli

pangan untuk mengembangkan produk tersebut menjadi peluang usaha

dgn inovasi baru. Mie yg awalnya berbahan baku tepung terigu, kini telah

berhasil dikembangkan dgn menggunakan bahan baku labu. Mie diproduksi

dengan perbandingan campuran bahan tepung terigu dan tepung labu 50% :

50%. Citarasa mie labu yg tidak kalah dgn mie berbahan terigu, serta warna

kuning alami dari labu berhasil diterima pasar dan digemari para konsumen.

Bumie memiliki kandungan gizi yg lebih lengkap seperti kandungan selenium

yg bermanfaat mengendalikan berat badan dan mengandung betakarotin dan

zat antioksidan yg berguna untuk mencegah kanker. Selain memiliki

keunggulan gizi, labu mie juga dilengkapi dengan bumbu dari ramuan bahan

alami tanpa penggunaan MSG. Labu mie juga ditambahkan dgn sayuran

kering, jadi bisa dibilang Bumie merupakan mie instan yg penuh serat,

mineral dan vitamin.

Page 16: Pohon Industri.doc

13) Roti Tawar dan Roti Manis Waluh

Dengan ditemukannya tepung dengan berbahan dasar labu kuning,

maka tepung tersebut dapat digunakan dalam pembuatan roti tawar atau roti

manis waluh.

14) Sirup Labu Kuning

Sirup labu kuning ini berbahan dasar labu kuning yang mengalami

pengolahan sedemikian rupa sebagaimana pengolahan sirup yang lainnya

seperti sirup markisa.

15) Stik Wuluh

Stik waluh ini seperti stick bawang atau keripik bawang. Namun jika

kripik bawang menggunakan bawang sebagai bahan dasar maka stick waluh

ini menggunakan waluh sebagai bahan dasar. Soal rasa, tidak kalah dengan

stick bawang. Rasa stick waluh ini lebih terasa manis karena waluh tersebut.

Masih banyak produk olahan/ produk turunan dari labu kuning yang

dikreasikan sebagai produk bernilai tambah ekonomis:

a. Pucuk daun dan daun muda dapat digunakan sebagai bahan sayuran yang lezat,

bisa dimakan sebagai sayuran bersantan, oseng-oseng, atau gado-gado. Selain

daun, bagian dari tanaman ini yang memiliki nilai ekonomi dan zat gizi

terpenting adalah buahnya.

b. Jeneng waluh

c. Geplak waluh

d. Wingko waluh

e. Kuaci waluh

f. Kolak waluh

g. Lepet waluh

h. Dawet labu

i. Kue pia

j. Wingko waluh

k. Manisan waluh

Page 17: Pohon Industri.doc

Nilai Tambah dan Keuntungan/Manfaat Akibat Pengolahan

Adapun beberapa nilai tambah dan keuntungan/manfaat akibat dari

pengolahan buah waluh/labu kuning ini menjadi produk yang memiliki nilai

ekonomi tinggi diantaranya adalah:

1. Meningkatkan pendapatan petani waluh dengan mengolahnya menjadi aneka

pangan dalam upaya meningkatkan nilai tambah

2. Penyerapan tenaga kerja di pedesaan melalui industri pengolahan waluh dalam

skala rumah tangga

3. Menumbuhkan bisnis-bisnis yang dapat menggerakkan perekonomian negara

3.4 Pengembangan Produk

Produk yang akan saya kembangkan dari labu kuning jika saya sebagai

investor adalah tepung labu kuning. Mengingat beberapa kelebihan yang

dimilikinya dan harganya yang relatif murah, labu kuning dapat dimafaatkan

sebagai bahan fortifikasi makanan yang baik. Untuk tujuan tersebut, labu kuning

diolah menjadi produk yang tahan lama disimpan seperti tepung. Tepung labu

kuning merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan gizi,

khususnya kekurangan vitamin A sperti yang sudah dijelaskan diatas. Dengan

kandungan gizi yang dimilikinya, terutama beta karoten (provitamin A) nya yang

tinggi. Tepung waluh atau labu kuning memiliki kualitas tepung yang baik karena

mempunyai sifat gelatinisasi sehingga dengan demikian dapat membentuk adonan

yang konsisten, kekenyalan, viskositas, maupun elastisitas yang baik, sehingga

produk makanan yang dihasilkan akan berkualitas baik.

Secara umum, tepung tersebut berpotensi sebagai pendamping terigu dan

tepung beras dalam berbagai produk olahan pangan. Tingginya kebutuhan tepung

terigu di Indonesia menyebabkan perlunya pemanfaatan sumber pangan lokal

yang lebih optimal untuk dapat mengurangi impor gandum ke Indonesia. Untuk

mengurangi ketergantungan terhadap terigu yang 100 % merupakan produk

impor, dan pengembangan pangan berbasis sumber daya lokalita, tepung labu

kuning merupakan alternatif diversifikasi pangan pada bahan pangan lokal.

Page 18: Pohon Industri.doc

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Selama ini, produksi buah waluh sangat melimpah sementara

pengolahannya belum dilakukan secara maksimal. Padahal Waluh atau labu

kuning ini merupakan komoditas yang sangat menjanjikan baik bagi petani,

pedagang dan pengusaha jika dilakukan pengolahan dengan baik. Buah ini dapat

menjadi sandaran penghasilan yang menjanjikan. Dengan didukung kreatifitas dan

sedikit keuletan pemasaran, labu menjadi kudapan nikmat yang tahan lama dan

bernilai ekonomis tinggi. Ketidakmampuan para petani mengolah buah labu

menjadi produk makanan lain dan hanya menjualnya begitu saja membuat harga

jualnya tidak tetap. Akibatnya, hasil panen buah labu seringkali hanya teronggok

di tepi jalan menanti pembeli. Lebih buruk lagi, sebagian besar di antaranya hanya

dijadikan makanan binatang ternak sapi. Labu kuning ini memiliki prospek bisnis

yang cerah. Dengan melihat prospek usaha kuliner sekarang ini, maka pengolahan

labu kuning menjadi berbagai jenis produk makanan seperti yang telah dipaparkan

diatas dapat membuka peluang bisnis yang menjanjikan.

4.2 Saran

Sebaiknya tanaman labu kuning mulai dibudidayakan kembali dan

Pemerintah diharapkan berpartisipasi dalam mensosialisasikan mengenai

agribisnis labu kuning/waluh ini baik kepada petani dan masyarakat. Dengan

mengetahui prospek yang cerah dari tanaman labu kuning ini maka pasti banyak

masyarakat/petani yang tertarik untuk mengusahakan berbagai produk turunan

dari tanaman ini.

Page 19: Pohon Industri.doc

DAFTAR PUSTAKA

Anonima. 2010. http://www.rumahsnacksehat.com/2010/04/manfaat-labu-kuning/ diakses pada tanggal 26 Desember2014, pukul 16.00 WIB

Anonimb.2010. http://aninurutami.wordpress.com/2010/02/23/hasil-olah-komoditi-labu/ diakses pada tanggal 26 Desember 2014, pukul 16.49 WIB

Anonimc. 2009. http://k03rim4n5.wordpress.com/2009/02/14/budidaya-labu-kuning/ diakses pada tanggal 26 Desember 2014, pukul 16.49 WIB

Anonimd. 2009. http://bisnisukm.com/alternatif-pemanfaatan-labu-kuning-menjadi-saos-tomat-labu-kuning.html diakses pada tanggal 5 Oktober 2014, pukul 16.49 WIB

Hendrasty, H.K. (2003). Tepung Labu Kuning: Pembuatan dan Pemanfaatannya. Kanisius. Yogyakarta.

Integrated Taxonomic Information System. (2013). Cucurbita moschata Duchesne. www.itis.gov. diakses pada tanggal 26 Desember 2014, pukul 16.30 WIB

Kamsiati, E. 2010. Labu Kuning untuk Bahan Fortifikasi Vitamin A. http://118.98.220.106/senayan/index.ph?p=fstream&fid=1923. diakses pada tanggal 26 Desember2014, pukul 17.00 WIB

Soedarya, M.P., A. Prahasta, (2006). Agribisnis Labu Kuning. CV Pustaka Grafika, Jawa Barat.

Winarno, F.G., 2002. Kimia Pangan dassn Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Page 20: Pohon Industri.doc