pneumothorax
DESCRIPTION
presus radiologiTRANSCRIPT
PNEUMOTHORAKS
Pembimbing : Dr. Rachmat M,Memet ,Sp.Rad
PENDAHULUAN
•Trauma thoraks salah satu penyebab utama kematian pada seluruh kelompok usia dengan angka 25 - 50% dari semua cedera traumatik
•Cedera thoraks menduduki peringkat ketiga terbanyak pada kasus-kasus trauma, setelah cedera pada kepala ekstremitas.
•Cedera thoraks sering disertai dengan cedera perut, kepala, dan ekstremitas sehingga merupakan cedera multipel.
•Pemeriksaan radiologi bermanfaat untuk diagnosis dan penanganan secara tepat suatu trauma pada thoraks.
Definisi • Pneumothoraks
merupakan suatu kondisi dimana terdapat udara pada cavum pleura.
• Paru normal : cavum pleura tidak terisi udara sehingga paru-paru dapat bebas mengembang;
• Cavum pleura adalah rongga yang terletak antara pleura parietalis dan pleura viseralis.
Dalam cavum Pleura tidak pernah ada udara.Dalam cavum pleura hanya dijumpai sedikit cairan pelumas + 0,13cc/kgBB.
Etiologi
• Trauma dada• Peningkatan tekanan paru• Penyakit pada pleura, saluran
napas dan parenkim paru
Klasifikasi
Berdasarkan
Penyebab
Spontan
Traumatik
Primer
Sekunder
Iatrogenik Non
Iatrogenik
Aksidental
Artifisial
Klasifikasi
Berdasarkan Fistel
Open (simple) pneumothoraks
Closed pneumothoraks
Tension pneumothoraksBerdasark
an Luasnya Kolaps Parsial (<50%
volume paru)Total (>50%
volume paru)
04/28/2023 7
Cara Perhitungan Luas Daerah Pneumotoraks
Persentase kolaps area =L (Hemitorak) – L (kolaps area) : Hemitoraks X 100%
= ( A x B ) - (a x b) : ( A x B ) x 100%
A
B
a
b
Gejala Klinis Pneumotoraks
Suara nafas menurun pada sisi yang terkena
Perkusi hipersonorSesak napas ringan sampai berat
(tergantung banyaknya udara yang masuk dalam cavum pleura/luasnya kolaps paru)
Nyeri dada ringan sampai berat (pada lokasi Pneumothoraks)
Sianosis sampai gagal napas (terjadi akibat udara yang mendesak paru makin banyak, sehingga terjadi tamponade jantung)
04/28/2023 9
Pemeriksaan Radiologis• Foto toraks PA + Lateral– Garis penguncupan paru– Paru kolaps– Bayangan radiolusen/avaskular– Air fluid level– Pendorongan mediastinum
• Ct-Scan–Mungkin diperlukan jika dengan
pemeriksaan foto thorax diagnosis belum dapat ditegakkan.
Pneumothoraks
• Bayangan radiolusen dengan batas paru berupa garis radioopak tipis
• Menekan jaringan paru kearah hilus atau paru menjadi kuncup/kolaps didaerah hilus
• Mediastinum terdorong ke arah kontralateral• Sela iga menjadi semakin lebar
Pneumothorax disertai dengan emfisema subkutis
Tension Pneumothorax
Chest X-Ray right tension pneumothorax. Terlihat mediastinum tergeser kekiri dan menekan pada hemidiaphragma kanan.
Parsial Pneumoth
orax
Total Pneumoth
orax
CT scan dari paru-paru yang memperlihatkan pneumothorax pada dada kiri pasien (sebelah
kanan pada gambar), udara mengisi cavum pleura (hitam) dan iga (putih) dapat terlihat. Cor masih
terdapat di tengah.
Expertise Posisi Supine
Trakea di tengahCor– Cor terdapat di tengah, tampak adanya pergeseran – CTR dalam batas normal. – Aorta dalam batas normal.Sinus dan Diafragma– Sinus costrophrenicus dextra tumpul, dan sinistra
dalam batas normal– Diafragma dalam batas norParu– Hilus kiri dalam batas normal, kanan tidak terlihat. – Corakan bronkovaskuler terlihat tidak jelas pada paru
dextra, sedangkan paru sinistra dalam batas normal. – Terlihat adanya gambaran penguncupan paru, dengan
gambaran radiolusen dari sisi lateral paru dextra, nampak adanya garis halus “pleura line”.
Mediastinum- Tampak pergeseran miediastinum ke kiriTulang dan Soft Tissue- Tulang dalam batas normal,- Tidak nampak adanya massa yang berlebih pada soft
tissue.Kesan: PNEUMOTORAKS dengan Kolaps parsialDisertai dengan efusi pleura dextra ringanSaran : Foto Lateral decubitus kanan dan CT-Scan jika
Keadaan umum pasien membaik.Supine
TN.A/24 THN/LAKI-LAKI
THANK YOU