pneumonia 2 bn

Upload: reni-musfika-sari

Post on 10-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

okee

TRANSCRIPT

STATUS PASIEN PNEUMONIA1. Identitas Pasien

Nama

: Tn. AUmur

: 37 tahunJenis kelamin: Laki-lakiAlamat

: Afd 8Pekerjaan: -

2. Anamnesis a. Keluhan Utama Pasien datang dengan keluhan demam

b. Riwayat Penyakit Sekarang demam (+), batuk (+), kurang lebih 1 tahun yang lalu berulang, nyeri dada. Demamnya sejak kapan? Kira-kira pukul berapa mulai demamnya? Naik turun atau tidak pak? Batuknya berdahak atau tidak? Kalau berdak, warnanya apa? Kental atau cair? Ada nyeri kepala atau tidak? Nafsu makannya berkurang? Sebelumnya sudah pernah minum obat pak? Nyeri dadanya seperti apa pak? Hilang timbul atau tidak nyerinya? Bapak ada sesak atau tidak?c. Riwayat Penyakit Dahulu Apakah dulu pernah mengalami keluhan demam dan batuk? Bapak ada hipertensi? Bapak menderita kencing manis atau tidak?d. Riwayat Penyakit Keluarga Apakah dikeluarga ada yang demam dan batuk juga? e. Riwayat Psikososial Bagaimana dengan pola makan, teratur / tidak? Berapa kali dalam sehari? Sering makan buah tidak? Ada minum susu / tidak? Lingkungan disekitarnya gimana bersih atau tidak? f. Riwayat Alergi Apakah ada alergi terhadap makanan atau obat? 3. Pemeriksaan Fisika. Kesadaran : Compos mentisb. Vital sign Tekanan darah : 125/75mmHg Frekuensi nafas : 22 x/menit Frekuensi nadi : 80 x/menit Suhu tubuh : 370 Cc. Status generalisata Kepala: Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-) Gimul: - THT: - Leher : pembesaran KGB (-) Thoraks: seharusnya dilakukan??? Eksremitas: Dbn4. Pemeriksaan Penunjanga. Laboratorium b. RO thorax5. Diagnosa kerja: Pneumonia ICPC II: R81 Pneumonia ICD X: J18.9 Pneumonia, unspecified6. Diagnosis Bandinga. Bronkiolitis

b. Abses paru7. Penatalaksanaan a. Inf NaCl 0,9 gb. O2 c. PCT 3 x 1d. Codein 1 x 10mge. Inj sulbasef 2 x 1 TINJAUAN PUSTAKA

1. DEFINISIS1,2,3Pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit). Pneumonia yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis tidak termasuk. Sedangkan peradangan paru yang disebabkan oleh nonmikroorganisme (bahan kimia, radiasi, aspirasi bahan toksik, obat-obatan dan lain-lain) disebut pneumonitis.2. ETIOLOGI1,2, 3Pneumonia yang ada di kalangan masyarakat umumnya disebabkan oleh bakteri, virus, mikoplasma (bentuk peralihan antara bakteri dan virus) dan protozoa.a) Bakteri Pneumonia yang dipicu bakteri bisa menyerang siapa saja, dari bayi sampai usia lanjut. Sebenarnya bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah Streptococcus pneumoniae sudah ada di kerongkongan manusia sehat. Begitu pertahanan tubuh menurun oleh sakit, usia tua atau malnutrisi, bakteri segera memperbanyak diri dan menyebabkan kerusakan. Balita yang terinfeksi pneumonia akan panas tinggi, berkeringat, napas terengah-engah dan denyut jantungnya meningkat cepat.b) Virus

Setengah dari kejadian pneumonia diperkirakan disebabkan oleh virus. Virus yang tersering menyebabkan pneumonia adalah Respiratory Syncial Virus (RSV). Meskipun virus-virus ini kebanyakan menyerang saluran pernapasan bagian atas, pada balita gangguan ini bisa memicu pneumonia. Tetapi pada umumnya sebagian besar pneumonia jenis ini tidak berat dan sembuh dalam waktu singkat. Namun bila infeksi terjadi bersamaan dengan virus influenza, gangguan bisa berat dan kadang menyebabkan kematian (Misnadiarly, 2008).

c) Mikoplasma Mikoplasma adalah agen terkecil di alam bebas yang menyebabkan penyakit pada manusia. Mikoplasma tidak bisa diklasifikasikan sebagai virus maupun bakteri, meski memiliki karakteristik keduanya. Pneumonia yang dihasilkan biasanya berderajat ringan dan tersebar luas. Mikoplasma menyerang segala jenis usia, tetapi paling sering pada anak pria remaja dan usia muda. Angka kematian sangat rendah, bahkan juga pada yang tidak diobati.

d) Protozoa Pneumonia yang disebabkan oleh protozoa sering disebut pneumonia pneumosistis. Termasuk golongan ini adalah Pneumocystitis Carinii Pneumonia (PCP). Pneumonia pneumosistis sering ditemukan pada bayi yang prematur. Perjalanan penyakitnya dapat lambat dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan, tetapi juga dapat cepat dalam hitungan hari. Diagnosis pasti ditegakkan jika ditemukan P. Carinii pada jaringan paru atau spesimen yang berasal dari paru.

Tabel 2.1 Daftar mikroorganisme yang menyebabkan pneumonia

3. CARA PENULARAN 2Pada umumnya pneumonia termasuk kedalam penyakit menular yang ditularkan melalui udara. Sumber penularan adalah penderita pneumonia yang menyebarkan kuman ke udara pada saat batuk atau bersin dalam bentuk droplet. Inhalasi merupakan cara terpenting masuknya kuman penyebab pneumonia kedalam saluran pernapasan yaitu bersama udara yang dihirup, di samping itu terdapat juga cara penularan langsung yaitu melalui percikan droplet yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk, bersin dan berbicara kepada orang di sekitar penderita, transmisi langsung dapat juga melalui ciuman, memegang dan menggunakan benda yang telah terkena sekresi saluran pernapasan penderita.4. PATOGENESIS 1,4Dalam keadaan sehat, tidak terjadi pertumbuhan mikroornagisme di paru. Keadaan ini disebabkan oleh mekanisme pertahanan paru. Apabila terjadi ketidakseimbangan antara daya tahan tubuh, mikroorganisme dapat berkembang biak dan menimbulkan penyakit. Resiko infeksi di paru sangat tergantung pada kemampuan mikroorganisme untuk sampai dan merusak permukaan epitel saluran napas. Ada beberapa cara mikroorganisme mencapai permukaan :

Nokulasi langsung Penyebaran melalui pembuluh darah Inhalasi bahan aerosol Kolonisasi dipermukaan mukosaDari keempat cara tersebut diatas yang terbanyak adalah secara Kolonisasi. Secara inhalasi terjadi pada infeksi virus, mikroorganisme atipikal, mikrobakteria atau jamur. Kebanyakan bakteri dengan ukuran 0,5 -2,0 m melalui udara dapat mencapai bronkus terminal atau alveol dan selanjutnya terjadi proses infeksi. Bila terjadi kolonisasi pada saluran napas atas (hidung, orofaring) kemudian terjadi aspirasi ke saluran napas bawah dan terjadi inokulasi mikroorganisme, hal ini merupakan permulaan infeksi dari sebagian besar infeksi paru. Aspirasi dari sebagian kecil sekret orofaring terjadi pada orang normal waktu tidur (50 %) juga pada keadaan penurunan kesadaran, peminum alkohol dan pemakai obat (drug abuse). Sekresi orofaring mengandung konsentrasi bakteri yang tinggi 10 8-10/ml, sehingga aspirasi dari sebagian kecil sekret (0,001 - 1,1 ml) dapat memberikan titer inokulum bakteri yang tinggi dan terjadi pneumonia. Pada pneumonia mikroorganisme biasanya masuk secara inhalasi atau aspirasi. Umumnya mikroorganisme yang terdapat disaluran napas bagian atas sama dengan di saluran napas bagian bawah, akan tetapi pada beberapa penelitian tidak di temukan jenis mikroorganisme yang sama.

Basil yang masuk bersama sekret bronkus ke dalam alveoli menyebabkan reaksi radang berupa edema seluruh alveoli disusul dengan infiltrasi sel-sel PMN dan diapedesis eritrosit sehingga terjadi permulaan fagositosis sebelum terbentuknya antibodi. Sel-sel PMN mendesak bakteri ke permukaan alveoli dan dengan bantuan leukosit yang lain melalui psedopodosis sitoplasmik mengelilingi bakteri tersebut kemudian dimakan.5. KLASIFIKASI 3a. Berdasarkan klinis dan epideologis : Pneumonia komuniti (community-acquired pneumonia) Pneumonia nosokomial (hospital-acqiured pneumonia / nosocomial pneumonia) Pneumonia aspirasi Pneumonia pada penderita Immunocompromisedb. Berdasarkan bakteri penyebab

Pneumonia bakterial / tipikal. Dapat terjadi pada semua usia. Beberapa bakteri mempunyai tendensi menyerang sesorang yang peka, misalnya Klebsiella pada penderita alkoholik, Staphyllococcus pada penderita pasca infeksi influenza.

Pneumonia atipikal, disebabkan Mycoplasma, Legionella dan Chlamydia

Pneumonia virus

Pneumonia jamur sering merupakan infeksi sekunder. Predileksi terutama pada penderita dengan daya tahan lemah (immunocompromised)

c. Berdasarkan predileksi infeksi

Pneumonia lobaris. Sering pada pneumania bakterial, jarang pada bayi dan orang tua.Pneumonia yang terjadi pada satu lobus atau segmen kemungkinan sekunder disebabkan oleh obstruksi bronkus misalnya : pada aspirasi benda asing atau proses keganasan

Bronkopneumonia. Ditandai dengan bercak-bercak infiltrat pada lapangan paru. Dapat disebabkan oleh bakteria maupun virus. Sering pada bayi dan orang tua. Jarang dihubungkan dengan obstruksi bronkus

Pneumonia interstisial6. MANIFESTASI KLINIS 2,4Gejala penyakit pneumonia biasanya didahului dengan infeksi saluran napas atas akut selama beberapa hari. Selain didapatkan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat mencapai 40 derajat celcius, sesak napas, nyeri dada dan batuk dengan dahak kental, terkadang dapat berwarna kuning hingga hijau. Pada sebagian penderita juga ditemui gejala lain seperti nyeri perut, kurang nafsu makan, dan sakit kepala. Gambaran klinis biasanya didahului oleh infeksi saluran napas akut bagian atas selama beberapa hari, kemudian diikuti dengan demam, menggigil, suhu tubuh kadang-kadang melebihi 40oC, sakit tenggorok, nyeri otot, dan sendi. Juga disertai batuk, dengan sputum purulen, kadang-kadang berdarah. Pada pasien muda atau tua dan pneumonia atipikal (misalnya Mycoplasma), gambaran nonrespirasi (misalnya konfusi, ruam, diare) dapat menonjol.

7. DIAGNOSIS BANDING 2a. Bronkiolitis

b. Abses paru8. KRITERIA DIAGNOSIS 2,3 Anamnesis

Gambaran klinik biasanya ditandai dengan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat melebihi 400C, batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-kadang disertai darah, sesak napas dan nyeri dada.

Pemeriksaan fisik

Temuan pemeriksaan fisis dada tergantung dari luas lesi di paru. Pada inspeksi dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu bernapas, pasa palpasi fremitus dapat mengeras, pada perkusi redup, pada auskultasi terdengar suara napas bronkovesikuler sampai bronkial yang mungkin disertai ronki basah halus, yang kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi.

Pemeriksaan penunjang

Gambaran radiologisFoto toraks (PA/lateral) merupakan pemeriksaan penunjang utama untuk menegakkan diagnosis. Gambaran radiologis dapat berupa infiltrat sampai konsolidasi dengan " air broncogram", penyebab bronkogenik dan interstisial serta gambaran kaviti. Foto toraks saja tidak dapat secara khas menentukan penyebab pneumonia, hanya merupakan petunjuk ke arah diagnosis etiologi, misalnya gambaran pneumonia lobaris tersering disebabkan oleh Steptococcus pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa sering memperlihatkan infiltrat bilateral atau gambaran bronkopneumonia sedangkan Klebsiela pneumonia sering menunjukkan konsolidasi yang terjadi pada lobus atas kanan meskipun dapat mengenai beberapa lobus. Pemeriksaan labolatorium

Pada pemeriksaan labolatorium terdapat peningkatan jumlah leukosit, biasanya lebih dari 10.000/ul kadang-kadang mencapai 30.000/ul, dan pada hitungan jenis leukosit terdapat pergeseran ke kiri serta terjadi peningkatan LED. Untuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan pemeriksaan dahak, kultur darah dan serologi. Kultur darah dapat positif pada 20- 25% penderita yang tidak diobati. Analisis gas darah menunjukkan hipoksemia dan hikarbia, pada stadium lanjut dapat terjadi asidosis respiratorik.9. KOMPLIKASI 1Komplikasi yang dapat terjadi :

Efusi pleura.

Empiema.

Abses Paru.

Pneumotoraks.

Gagal napas.

Sepsis10. PENATALAKSANAAN1, 2,3Terapi antibiotika awal: menggambarkan tebakan terbaik berdasarkan pada klasifikasi pneumonia dan kemungkinan organisme, karena hasil mikrobiologis tidak tersedia selama 12-72 jam. Tetapi disesuaikan bila ada hasil dan sensitivitas antibiotika.

Tindakan suportif: meliputi oksigen untuk mempertahankan PaO2 > 8 kPa (SaO2< 90%) dan resusitasi cairan intravena untuk memastikan stabilitas hemodinamik. Bantuan ventilasi: ventilasi non invasif (misalnya tekanan jalan napas positif kontinu (continous positive airway pressure), atau ventilasi mekanis mungkin diperlukan pada gagal napas. Fisioterapi dan bronkoskopi membantu bersihan sputum.

Pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi tapi karena hal itu perlu waktu dan pasien pneumonia diberikan terapi secepatnya: Penicillin G: untuk infeksi pneumonia staphylococcus Amantadine, rimantadine: untuk infeksi pneumonia virus Eritromisin, tetrasiklin, derivat tetrasiklin: untuk infeksi pneumonia mikroplasma Menganjurkan untuk tirah baring sampai infeksi menunjukkan tanda-tanda Pemberian oksigen jika terjadi hipoksemia Bila terjadi gagal nafas, diberikan nutrisi dengan kalori yang cukupSeseorang yang kesulitan bernapas karena pneumonia, harus segera mendapatkan tambahan oksigen.11. PROGNOSIS 2Prognosis pneumonia secara umum baik, tergantung dari kuman penyebab dan penggunaan antibiotika yang tepat serta adekuat.perawatan yang baik serta intensif sangat mempengaruhi prognosis penyakit pada penderita yang dirawat. DAFTAR PUSTAKA

1. Shulman, dkk. Penyakit Infeksi Edisi Keempat. 1994. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.2. Panduan praktik klinis dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer. Edisi 1, 20133. Fransisca. Pneumonia. Fakultas Kedokteran Wijaya Kusuma. 2000. Surabaya

4. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003. Pneumonia Komuniti Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia.Infeksi BakteriInfeksi AtipikalInfeksi JamurStreptococcus pneumoniaeMycoplasma pneumoniaeAspergillusHaemophillusinfluenaLegionella pneumophilliaHistoplasmosisKlebsiellapneumoniaeCoxiella burnetiiCandidaPseudomonasaerugioaChlamydia psittaciNocardiaGram-negatif (E. Coli)Infeksi VirusInfeksi ProtozoaPenyebab LainInfluenzaPneumocytis cariniiAspirasiCoxsackieToksoplasmosisPneumonia lipoidAdenovirusAmebiasisBronkiektasisSinsitial respiratori Fibrosis kistik

12