pleno p2 biologi molekuler
DESCRIPTION
BiomolTRANSCRIPT
1
PLENO PEMICU 2KELOMPOK 1
PROTEIN,ENZIM DAN RESEPTOR
2
Jefri Kurniawan Dedy Santoso Ratih Hemiarista P. Dwi Erlinda Putri Yudo Prabowo Esti Nur Ekasari Khalik Perdana P. Yusdita Oktaviana Reci Maulita Wastri G. Manik Sulastri Mulyadi Rosalinda
I11110004I11110005I11110006I11110012I11110017I11110025I11110027I11110030I11110032I11110052I11110066I11110069I11109093
3
PEMICUSeorang wanita datang ke Puskemas
dengan keluhan buang air kecilnya berwarna merah. Beberapa hari sebelumnya pasien tersebut sudah datang karena nyeri pada waktu haid dan oleh dokter puskesmas, pasien tersebut diberi obat asetosal untuk menghilangkan nyeri tersebut. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya hemoglobin di dalam urin. Pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit, pasien didiagnosis menderita defisiensi G6PD.
4
KLARIFIKASI DAN DEFINISI Haid atau menstruasi Haid atau menstruasi adalah siklus fisiologik darah dan jaringan mukosa melalui vagina dan uterus yang tidak hamil (Dorland). Hemoglobinn Hemoglobin adalah pigmen pembawa eritrosit yang berkembang dalam sumsum tulang merupakan 4 rantai polipeptida globin yang berbeda masing-masing terdiri dari beberapa ratus asam amino.
5
KLARIFIKASI DAN DEFINISI (2) G6PD G6PD merupakan enzim di dalam tubuh yang mengubah mengubah karbohiudrat menjadi energy. Selain itu G6PD merupakan satu-satunya enzim di eritrosit yang membentuk NADPH. Asetosal 1. Asetosal adalah Obat anti nyeri yang
berkhasiat untuk pengumpulan trombosit.2.Dikenal sebagai asam asetilsalisilat (asparin)
yang digunakan sebagai analgetik, anti inflamasi, dan anti piretik.
6
KLARIFIKASI DAN DEFINISI (3) Defisiensi G6PDDefisiensi G6PD adalah penyakit hilangnya fosfat dehidrogenase dari selaput eritrosit dan penyakit ini merupakan penyakit genetic x-linked resesif. Urin Urin adalah cairan yang dieksresi oleh kelenjar dialiirkan melalui ureter disimpan untuk mempertahankan homeostatis cairan elektrolit yang normal ( Dorland edisi 31).
7
KLARIFIKASI DAN DEFINISI (4) Protein Protein adalah struktur asam-asam amino yang ,mengandung unsur-unsur C,H,O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Enzim Enzim adalah aksi molekuler yang menentukan contoh perubahan kimia dalam sel.
8
KEYWORD
1. Nyeri haid2. Air kencing berwarna merah,3. Asetosal4. Hemoglobinuria5. Defisiensi G6PD
9
RUMUSAN MASALAH
Apa pengaruh pemberian obat asetosal dengan terjadinya defisiensi G6PD ?
10
ANALISIS MASALAHDefisiensi G6PD
Patofisiologi
Nyeri haid
Obat Asetosa
lNama
Struktur
Sifat
EfekIndika
siKontra Indikasi
Farmakologi
Hemoglobinuria
11
HipotesisPengaruh pemberian obat asetosal
dengan terjadinya defisiensi G6PD adalah karena pemberian obat asetosal dapat menghambat enzim G6PD sehingga menyebabkan tyerjadinya defisiensi G6PD.
12
LEARNING ISSUE Asetosal (nama, struktur, sifat, efek, indikasi,
kontraindikasi, farmakologi, dosis, respons tubuh terhadap obat)
Protein (struktur, fungsi) Enzim ( sifat, cara kerja) Enzim G6PD ( nama, fungsi, sifat, cara kerja
dan struktur) Defisiensi G6PD (patofisiologi) Hemoglobin ( struktur, fungsi dalam tubuh,
sifat, tempat sintesis) Polimorfisme pada defisiensi G6PD
13
PEMBAHASAN LEARNING ISSUE
14
ENZIM G6PD
15
Enzim G6PDEnzim Glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD) adalah enzim yang memiliki peran penting dalam proses metabolisme eritrosit danbekerja pada tahap awal proses glikolisis, yaitu pada jalur Hexose Monophosphate shunt. Jalur metabolisme ini berfungsi untuk mereduksi glutation yang melindungi gugus sulfhidril hemoglobin dan membran sel eritrosit dari oksidasi yang disebabkan oleh radikal oksigen. Kelainan pada jalur heksose monofosfat mengakibatkan tidak adekuatnya perlindungan terhadap oksidan, yang menyebabkan oksidasi gugus sulfhidril dan presipitasi hemoglobin yang dikenali sebagai Heinz bodies dan lisisnya membran eritrosit.
16
Enzim G6PD (2)Enzim Glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD) adalah enzim yang memiliki peran penting dalam proses metabolisme eritrosit danbekerja pada tahap awal proses glikolisis, yaitu pada jalur Hexose Monophosphate shunt. Jalur metabolisme ini berfungsi untuk mereduksi glutation yang melindungi gugus sulfhidril hemoglobin dan membran sel eritrosit dari oksidasi yang disebabkan oleh radikal oksigen. Kelainan pada jalur heksose monofosfat mengakibatkan tidak adekuatnya perlindungan terhadap oksidan, yang menyebabkan oksidasi gugus sulfhidril dan presipitasi hemoglobin yang dikenali sebagai Heinz bodies dan lisisnya membran eritrosit.
17
Struktur Enzim Bentuk aktif enzim G6PD merupakan dimer
(terdiri dari 2 subunit) dan tetramer (terdiri dari 4 subunit) dengan subunit yang identik. Masing-masing subunit tersusun oleh 514 asam amino dan mempunyai massa molekul 59.265 Dalton.
Struktur enzim G6PD memiliki dua bagian, yaitu bagian NADP Binding dan bagian besar (large domain). Bagian yang aktif terletak diantara dua bagian tersebut.
18
Peran Enzim G6PD Peranan enzim G6PD dalam mempertahankan
keutuhan sel darah merah serta menghindarkan kejadian hemolitik, terletak pada fungsinya dalam jalur pentosa fosfat.
Fungsi enzim G6PD adalah menyediakan NADPH yang diperlukan untuk membentuk kembali GSH(GLUTATION SULFIHYDRIL), yang berfungsi menjaga keutuhan sel darah merah sekaligus mencegah hemolitik
19
DEFISIENSI ENZIM G6PD
20
Definisi Defisiensi G6PD (Glucose-6- Phosphate Dehidrogenase)
Defisiensi G6PD adalah suatu kelainan enzim yang terkait kromosom sex (x-linked), yang diwariskan, dimana aktifitas atau stabilitas enzim G6PD menurun, sehingga menyebabkan pemecahan sel darah merah pada saat seorang individu terpapar oleh bahan eksogen yang potensial menyebabkan kerusakan oksidatif .
21
Epidemiologi1. Defisiensi G6PD merupakan penyakit
defisiensi enzim tersering pada manusia2. Defisiensi G6PD menjadi penyebab tersering
kejadian ikterus dan anemia hemolitik akut di kawasan Asia Tenggara
22
Biokimia Molekuler dan Metabolisme Fisiologis Enzim G6PD
1. Enzim G6PD merupakan polipeptida yang terdiri atas 515 asam amino dengan berat molekul 59,265 kilodalton
2. Dalam keadaan normal peroksida dan radikal bebas dibuang oleh katalase dan gluthatione peroxidase, selanjutnya meningkatkan produksi GSSG
23
Klasifikasi Defisiensi G6PDBerdasarkan substitusi nukleotid dan substitusi asam amino:1. Kelas I :Anemia hemolitik non sferositosis 2. Kelas II : defisiensi berat3. Kelas III : defisiensi sedang 4. Kelas IV : non defisiensi5. Kelas V : non defisiensi
24
Peranan Enzim G6PD Pada Sel Darah Merahmenyediakan NADPH yang diperlukan untuk membentuk kembali GSH.
25
Manifestasi Klinis1. Pada umumnya, individu dengan defisiensi
enzim G6PD yang diturunkan, tidak mengalami hemolisis dan sering tanpa anemia (serta tanpa gejala), namun hal tersebut dapat timbul bila penderita terpapar bahan eksogen yang potensial menimbulkan kerusakan oksidatif.
26
Manifestasi Klinis (2)2. Gejala klinik timbul 1-3 hari setelah terpapar
faktor pencetus, berupa anemia hemolitik akut dengan gambaran khas berupa rewel, iritabel/tampak rewel, letargi, suhu meningkat > 380 C, mual, nyeri abdominal, diare, anemia, ikterik dan kelainan pada urine (hemoglobinuria).
27
Gambaran Laboratoris1. Gambaran laboratorium didapatkan anemia
normositik normokromik bervariasi dari ringan sampai berat, gambaran menyolok anisositosis, poikilositosis dan jumlah retikulosit meningkat > 30%. Dengan pewarnaan metil violet tampak Heinz bodies
28
Gambaran Laboratoris (2)2. Anemia hemolitik umumnya dicetuskan oleh
paparan berupa obat-obatan, infeksi pneumokokus, hepatitis dan penyakit ketoasidosis, yang pada prinsipnya menyebabkan penurunan kadar glutation, dimana kadar tersebut sudah rendah akibat defisiensi G6PD itu sendiri.
29
Gambaran Laboratoris (3)3. Saat ini penunjang diagnostik yang banyak
digunakan dalam membantu menegakkan diagnosis defisiensi G6PD adalah tes Heinz Body dan tes stabilitas GSH.
30
Bahan-bahan Kimia Eksogen Yang Dapat Berperan Sebagai Pencetus
Agents Control Studies
Case Report Agents Control Studies
Case Reports
ts
Antimalarials Others
Primaquine (30 mg) ++ ++ Chloramphenicol 0 +
Pamaqaine (30 mg) ++ Streptomycin IM 0 +
Pentaqaine (30 mg) + Isoniazid 0 +
Quinacrine (100 mg) 0 p-aminosalicylic acid 0 +
Quinine (2 g) 0 ++ Neoarsphenamine +
Chloroquine (300 mg) 0 Nalidixie acid +
Pyrimethamine 0 Vitamin K 0 +
Sulfonamides (water soluble analogues) (10 mg) in newborn
Sulfanilamide (3,6 g) + Probenecid 0 +
Sulfacetamide + Quinidine +
Sulfapyridine (4,0 g) + Dimercaprol (BAL) 0
Sulfamethozypyridaxine + Methotrexate +
31
Bahan-bahan Kimia Eksogen Yang Dapat Berperan Sebagai Pencetus (2)
Agents Control Studies
Case Report
Agents Control Studies
Case Reports
ts Antimalarials Others Sulfeylazosulfapyridine + Phenytoin 0 +Sulfadiazine 0 + Methylene blue 0
Sulfisoxazole (6,0 g)(8,0 g)
0+
+ Ascorbic acidNaphthalene (moth ball)
0 +
Sulphamethoxazole (40 mg/kg)(90 mg/kg)
0+++
TrinitrotolueneFungicide
+++
Fava beans 0+++ +++Sulfones L-depa 0 Sulfoxone 0
Copils chinensis & Japonicom
+
Thiazolsulfone + Diaminodip enylsulfone + Xitrofurans Infections Viral
respiratory
32
Bahan-bahan Kimia Eksogen Yang Dapat Berperan Sebagai Pencetus (3)
Nitrofurantoin + ++ Infections + +
Forazolidone + Viral hepatitis + +++
Furaltodone + Bacterial Pneumonias +
Nitrofurazone IM + Typhoid + +++
Antipyretics& Analgesies Diabetic Ketosis +
Acetysalicylic Acid (4-12 g) 0 +
Acetanilide + +
Acetophenelidin 0 +
Aminopyrine 0 +
Antipyrine 0 +
Phenylsemicarbazide +
Agents Control Studies
Case Report
Agents Control Studies
Case Reports
ts Antimalarials Others
33
ENZIM
Enzim Enzim adalah polimer biologis yang
mengkatalisis reaksi kimia yang memungkinkan berlangsungnya kehidupan seperti yang kita kenal
Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator senyawa yang meningkatkan reaksi kimia
Sifat Enzim Mengkatalisis substrat dan merubahnya
menjadi produk Meningkatkan laju reaksi rata-rata 106 kali
lebih cepat Enzim tidak berubah secara permanen atau
dikonsumsi sebagai konsekuensi dari keikutsertaan dalam reaksi yang bersangkutan (enzim kembali kebentuk semula setelah mengkatalisis suatu reaksi)
Mekanisme Kerja Enzim Katalisis karena kedekatan Katalisis asam-basa Katalisis karena paksaan Katalisis ikatan kovalen
Spesifisitas Enzim Lock and key (teori kunci dan gembok) Enzim kaku terhadap substrat Induced fit Enzim berubah untuk menyusun ulang asam
amino di tempat aktif melalui cara-cara yang mendorong berlangsungnya reaksi.
Jenis Sisi EnzimEnzim mempunyai 2 jenis sisi1. Berprotein (apoenzim)2. Tidak berprotein (kofaktor)
Kofaktor Gugus prostetik Koenzim Ion logam
Inhibitor Kompetitif Non kompetitif
41
POLIMORFISME
42
Bentuk-Bentuk Polimorfisme Farmakogenetik1. Polimorfisme farmakogenetik dalam proses
kinetika. Akatalasiab. Status asetilatorc. Kepekaan terhadap suksametoniumd. Ketidakmampuan memetabolisir fenitoin.e. Kepekaan terhadap kumarin (coumarin sensitivity)f. Methemoglobinemia karena fenaseting. Kelambatan inaktivasi tolbutamid.h. Gangguan hidroksilasi debrisoquini. Kekurangan enzim Glukosa-6-Fosfat Dehidrogenase (G-6-PD
defficiency)j. Porfiria akut kumatan (acute intermittent porphyria; hepatic
porphyria)
43
Keanekaragaman genetik dalam proses farmakodinamika
a. Kenaikan tekanan bola mata karena steroidb. Hipertermia malignac. Ketidakmampuan mengecap feniltiokarbamid
(PTC), propiltiourasil (PTU) atau tiopentond. Down’s syndrome.