plasm olisi 1

13
PLASMOLISIS LAPORAN PRAKTIKUM Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan disusun oleh: Deuis Sri Rahayu 112154157 Indah Mustika N 112154167 Nisa Ai Nurseni 1121541171 Rema Nuria 112154174 Sheni Deden Nurdiansyah

Upload: neneng-nurendah

Post on 28-Nov-2015

46 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Plasm Olisi 1

PLASMOLISIS

LAPORAN PRAKTIKUM

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan

disusun oleh:

Deuis Sri Rahayu 112154157

Indah Mustika N 112154167

Nisa Ai Nurseni 1121541171

Rema Nuria 112154174

Sheni

Deden Nurdiansyah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGI

2013

Page 2: Plasm Olisi 1

PLASMOLISIS

A. Tujuan

Mengetahui peristiwa plasmolosis pada tumbuhan.

B. Landasan Teori

Plasmolisis adalah peristiwa mengkerutnya sitoplasma dan lepasnya

membran plasma dari dinding sel tumbuhan dari dinding sel yang jika sel

dimasukan kedalam larutan hipertonik. Plasmolisis juga merupakan suatu

proses yang secara nyata bisa menunjukkan bahwa sel sebagai unit terkecil

kehidupan ternyata terjadi sirkulasi keluar masuk suatu zat, artinya suatu

zat /materi bisa keluar dari sel dan bisa masuk melalui membran. Plasmolisis

merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan di

larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air

dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan

dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan

menyebabkan terjadinya plasmolisis, tekanan terus berkurang sampai di suatu

titik dimana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya

jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis (runtuhnya

seluruh dinding sel) dapat terjadi.

Ada beberapa mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah

kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan,

tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik.

Proses sama pada sel hewan disebut krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar

karena peristiwa difusi.

C. Alat dan Bahan

1. Gelas kimia

2. Pipet Tetes

3. Neraca o’haus

4. Kertas isap

5. Objek glass

6. Cover glass

7. Silet

Page 3: Plasm Olisi 1

8. Mikroskop

9. Stopwatch

10. Aquadest

11. NaCl 5%

12. Daun Rhoeo discolor

D. Prosedur Kerja

1. Pengamatan daun Rhoeo discolor dengan menggunakan aquadest

a. Telah di siapkan daun Rhoeo discolor, dan disayat secara membujur

dengan menggunakan silet, dengan penyayatan yang tipis tapi tidak

menghilangkan antosianinnya;

b. Kemudian objek glass di tetesi aquadest ± 1 tetes;

c. Selanjutnya, hasil sayatan di letakan pada objek glass yang sudah di

tetesi aqudest, dan di tutup dengan menggunakan cover glass;

d. Kemudian telah di amati di mikroskop dengan perbesaran 10x dan

40x;

e. Dan hasil pengamatan telah di dokumentasikan sebagai bahan

perbandingan.

2. Pengamatan daun Rhoeo discolor dengan menggunakan NaCl 5%

a. Preparat yang telah diamati pada pengamatan yang menggunakan

aquadest, dengan tanpa membuka preparat dari mikroskop, selanjutnya

di tetesi NaCl 5% sebanyak 1 tetes pada bagian sisi kiri cover glass

dan sisi kanannya telah di tempeli atau di simpan kertas isap;

b. Kemudian telah diamati perubahannya yang terjadi dengan sambil

menghitung waktu perubahannya; dan

c. Pengamatan telah dilakukan pada pembesaran 10x dan 40x, dan telah

di dokumentasikan hasil pengamatannya.

Page 4: Plasm Olisi 1

E. Hasil Pengamatan

No Hasil Pengamatan Keterangan

1

Gambar 1.

Pada gambar 1 merupakan pengamatan

pada pembesaran 10x dengan

menggunakan aquadest, disini

menunjukan bahwa antosianinnya

masih utuh dengan warna yang masih

terang, dan menyeluruh. Serta ruang sel

terlihat penuh dengan antosianin.

2

Gambar 2.

Pada gambar 2 merupakan pengamatan

pada pembesaran 40x dengan

menggunakan aquadest.

3

Gambar 3

Pada gambar 3 merupakan hasil

pengamatan pada pembesaran 10x yang

sudah di tetesi NaCl 5%.

Disini menunjukan bahwa antosianin

mulai mengalami plasmolisis.

4

Gambar 4

Pada gambar 4 merupakan hasil

pengamatan pada pembesaran 40x yang

sudah di tetesi NaCl 5%.

Disini lebih terlihat jelas yang

menunjukan bahwa antosianin mulai

mengalami plasmolisis.

F. Pembahasan

Dari hasil pengamatan di atas kita bisa melihat bahwa ada beberapa

bagian dari tanaman tersebut mengalami perubahan, bagian-bagian tersebut

yaitu ada yang di namakan dinding sel yang merupakan bagian terluar sel

Page 5: Plasm Olisi 1

tumbuhan. Adanya dinding ini membedakan sel tumbuhan dari sel hewan.

Dinding sel telah banyak diteliti karena kepentingannya dari segi biologi

maupun komorsial. Informasi itu ditunjang oleh penelitian dari segi kimia,

biokimia, fisika, dan morfologi.

Dinding sel dibentuk oleh diktiosom, dinding sel ini bersifat kaku dan

tersusun atas polisakarida. Polisakarida ini tersusun atas selulosa,

hemiselulosa, dan pektin. Dinding sel bersama-sama dengan vakuola berperan

dalam turgiditas sel atau kekakuan sel. Sehingga membran makhluk hidup

khususnya plasmalema (periplas/ektoplas), tonoplas yang menyelubungi

vakuola mempunyai sifat permeable diferensial (selektif permeabel). Selektif

peremabel adalah suatu membran yang dapat dilewati air, sedangkan molekul

zat terlarut dapat lewat tetapi kecepatannya lebih rendah dari molekul air.

Yang dimaksud dengan semi permeabel adalah suatu membran yang

tidak dapat dilewati molekul zat-zat terlarut (solute) sedangkan zat pelarut

(solvent) dapat lewat. Dan ada istilah lain osmosis yaitu difusi air yang

melewati membran permeabel diferensial dari daerah berpotensi tinggi menuju

daerah berpotensi rendah. Pergerakan air dari larutan hipotonik kelarutan

hipertonik melalui membran atau pergerakan air dari larutan yang

konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya tinggi melalui

membran.

Sehingga kita dapat melihat ketika preparat yang diteteskan air,

kondisi sel daun Rhoeo discolor dalam keadaan normal, yaitu dengan

terlihatnya bagian-bagian sel berbentuk rongga segi enam dengan antosianin

berwarna ungu memenuhi seluruh dinding sel, ini membuktikan bahwa kadar

pH dalam lingkungan basa. Air yang diteteskan tersebut membentuk

lingkungan isotonik baik di dalam maupun di luar sel, sehingga bentuk sel

nampak normal.

Kemudian ketika sel pada daun Rhoeo discolor ditetesi larutan NaCl

5% dalam waktu ± 3 menit daun tersebut mengalami plasmolisis. Hal ini

dikarenakan sel pada daun Rhoeo discolor diletakan pada larutan garam

dengan konsentrasi tinggi (Hipertonik) dan menyebabkan sel tersebut akan

Page 6: Plasm Olisi 1

kehilangan kadar air dan juga tekanan turgor yang menyebabkan tumbuhan

tersebut lemah. sehingga tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti itu akan

layu dan akan lebih banyak kehilangan air yang menyebabkan terjadinya

plasmolisis. Jadi tekanan terus berkurang sampai di suatu titik dimana

protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, yang menyebabkan adanya jarak

antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis runtuh sehingga

seluruh dinding sel terjadi plasmolisis, hal ini dapat dibalikkan jika sel

diletakkan di larutan hipotonik, yaitu menambahkan air/aquadest pada

sayatanya yang diberi NaCl 5% sehingga sel akan mengalami deplasmolisis.

Dan jika diamati dengan cermat pada mikroskop maka vakuola sel-sel

Rhoeo discolor tersebut tidak tampak dan sitoplasma akan mengkerut dan

membran sel akan terlepas dari dindingnya. Plasmolisis hanya terjadi pada

kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di

laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau

larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis. Plasmolisis disebut pula

peristiwa lepasnya plasma sel dari dinding sel.

Pada tanaman ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan tanaman

menjadi layu, diantaranya :

1. Tanaman layu bisa terjadi jika Sel tumbuhan dalam kondisi lingkungan

yang berbeda, sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor,

menyebabkan sel tumbuhan lemah. Kehilangan air lebih banyak akan

menyebabkan terjadinya plasmolisis. Sehingga tekanan terus berkurang

sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel,

yang menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran.

Akhirnya cytorrhysis runtuhnya seluruh dinding sel terjadi, dan

kemungkinan besar layu tanaman tersebut.

2. Tanaman bisa layu yang disebabkan oleh bakteri-bakteri tertentu yang

menyerang suatu tanaman tertentu.

3. Tanaman layu bisa disebabkan kurangnya cairan sehingga terjadi

transpirasi pada proses fotosintesis.

Page 7: Plasm Olisi 1

Dalam tumbuhan molekul air dan zat terlarut yang berada dalam sel

selalu bergerak. Oleh karena itu, terjadi perpindahan terus-menerus dari

molekul air, dari satu bagian ke bagian yang lain. Perpindahan molekul-

molekul itu dapat ditinjau dari dua sudut. Pertama dari sudut sumber dan yang

kedua dari sudut tujuan. Dari sudut sumber dikatakan bahwa terdapat suatu

tekanan yang menyebabkan molekul-molekul menyebar ke seluruh jaringan.

Tekanan ini disebut dengan tekanan difusi. Dari sudut tujuan dapat dikatakan

bahwa ada sesuatu kekurangan/deficit akan molekul-molekul. Hal ini

dibandingkan dengan istilah daerah surplus molekul dan minus molekul.

Sumber tersebut adanya tekanan difusi positif dan ditinjau adanya tekanan

difusi negatif. Istilah tekanan difusi negatif dapat ditukar dengan kekurangan

tekanan difusi atau deficit tekanan difusi yang disingkat dengan DTD.

Masuknya air ke dalam sel yang menyebabkan tekanan terhadap dinding sel

sehingga dinding sel meregang. Hal ini akan menyebabkan timbulnya tekanan

hidrostatik untuk melawan aliran air tersebut. Tekanan hidrostatik dalam sel

disebut tekanan turgor. Tekanan turgor yang berkembang melawan dinding

sebagai hasil masuknya air ke dalam vakuola sel disebut potensial tekanan.

Tekanan turgor penting bagi sel karena dapat menyebabkan sel dan jaringan

yang disusunnya menjadi kaku. Tetapi tumbuhan terkadang mengalami deficit

tekanan turgor yaitu kekurangan tekanan yang mendorong dinding sel menjadi

lemah atau kaku. Hal lain apabila potensial air suatu sel tumbuhan secara

esensial dapat berkombinasi potensial osmotic dengan potensial tekanannya.

sehingga dua sel yang bersebelahan mempunyai potensial air yang berbeda,

maka air akan bergerak dari sel yang mempunyai potensial air tinggi menuju

ke sel yang mempunyai potensial air rendah. Dan apabila sel dalam keadan

turgor maka sel tersebut dalam keadan lemah sehingga menimbulkan

kekakuan dalam perkembangan selnya.

G. Kesimpulan

Plasmolisis adalah lepasnya membran sel dari dinding sel tumbuhan

akibat sel yang dimasukan pada larutan yang hipertonik. Karena di dalam sel

terdapat sirkulasi, hal ini bisa menjelaskan bahwa sel selalu bergerak bebas

Page 8: Plasm Olisi 1

atau tidak diam, sehingga apabila sel memerlukan suatu materi dari luar maka

sel tersebut harus mengambil materi itu dengan berbagai cara, misalnya yaitu

dengan mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan sehingga materi dari

luar itu bisa masuk. Berdasarkan hasil pengamatan di atas yang menggunakan

preparat sel pada daun Rhoeo discolor maka bisa terlihat Nampak sel yang

telah mengalami plasmolisis ketika di masukannya larutan NaCl 5%. Hal ini

terjadi karena larutan NaCl 5% tersebut memiliki kosentrasi yang lebih tinggi

dibandingkan dengan kosentrasi pada aquadest yang terjadi di dalam sel daun

tersebut.

H. Saran

Adapun beberapa saran dalam melakukan praktikum plasmolisis ini

yaitu pengamat hendaknya melakukan penyayatan yang setipis mungkin tapi

tidak sampai menghilangkan antosianin pada tumbuhannya, hal ini dilakukan

agar pengamat bisa melihat dinding-dinding sel yang tidak bertumpuk. Dan

selain itu pengamat juga harus memperhatikan secermat mungkin ketika

dilakukannya penambahan NaCl 5% pada preparat agar pengamat bisa melihat

perubahan yang terjadi.

Page 9: Plasm Olisi 1

DAFTAR PUSTAKA

Aadesanjaya. (2010). Fisiologi Tumbuhan. Tersedia: http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/06/fisiologi-tumbuhan.html  [1 Oktober 2012]

http://war27.blogspot.com/2009/11/percobaan-plasmolisis.html

Anonim (2011). Percobaan polasmolisis. Tersedia :

http://war27.blogspot.com/2009/11/percobaan-plasmolisis.html. [12 oktober 2012

- See more at: http://ferrydwirestuhendra.blogspot.com/2013/01/laporan-praktikum-fisiologi-tumbuhan.html#sthash.b8C5wLHZ.dpuf

http://id.wikipedia.org/wiki/Plasmolisis