plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - · pdf filetabel v. hasil uji lsd auc total...

190
UJI ANTIINFLAM MENCIT Di Me MASI DEKOKTA DAUN Macaranga tana GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGE SKRIPSI iajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat emperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Diajukan oleh : Antonia Vidya Kartika NIM : 128114082 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 arius L. PADA ENIN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: ngohanh

Post on 07-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

UJI ANTIINFLAMASI DEKOKTA DAUN

MENCIT GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi

UJI ANTIINFLAMASI DEKOKTA DAUN Macaranga tanarius

MENCIT GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh :

Antonia Vidya Kartika

NIM : 128114082

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

Macaranga tanarius L. PADA

MENCIT GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

UJI ANTIINFLAMASI DEKOKTA DAUN

MENCIT GALUR SWISS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

i

UJI ANTIINFLAMASI DEKOKTA DAUN Macaranga tanarius

MENCIT GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh :

Antonia Vidya Kartika

NIM : 128114082

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

Macaranga tanarius L. PADA

TERINDUKSI KARAGENIN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu

kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa harus kehilangan semangat” –

Winston Chucill

Kupersembahkan karya ini untuk

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria sumber kekuatan dan harapanku

Bapak dan Ibu tercinta atas kasih sayang yang tak terhingga

Adik-adikku terkasih dan para sahabat atas dukungan dan motivasinya

Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,

kasih dan rahmat karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “UJI ANTIINFLAMASI DEKOKTA DAUN Macaranga tanarius L.

PADA MENCIT GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN” dengan baik

dan lancar. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Farmasi (S.Farm.) Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini telah melibatkan

bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh

karena itu, tanpa mengurangi rasa hormat, pada kesempatan ini penulis hendak

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dosen Pembimbing dan Dosen

Penguji pada skripsi ini, atas segala bimbingan, bantuan, motivasi, dan saran

yang diberikan kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi ini

3. Bapak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. selaku Dosen Pembimbing

dan Dosen Penguji pada skripsi ini, atas segala bimbingan, bantuan, motivasi,

dan saran yang diberikan kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi ini

4. Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. selaku Dosen Penguji pada skripsi ini yang

telah memberikan kritik dan saran kepada penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

vii

5. Damiana Sapta Candrasari, M.Sc. selaku Dosen Penguji pada skripsi ini yang

telah memberikan kritik dan saran kepada penulis

6. Ibu Agustina Setiawati, M.Sc., Apt. selaku Kepala Laboratorium Fakultas

Farmasi yang telah memberikan izin dalam penggunaan semua fasilitas

laboratorium untuk kepentingan dan keberlangsungan skripsi tersebut

7. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si. yang telah memberikan bantuan dalam

melakukan determinasi Macaranga tanarius L.

8. Bapak Heru, Bapak Pardjiman, Bapak Kayat, Bapak Agung, Bapak Wagiran

selaku laboran Laboratorium Fakultas Farmasi atas bantuan dan dukungannya

kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi ini

9. Keluarga tercinta Bapak Antonius Kartolo, M.Pd., Ibu Fransiska Romana

Rusmiyati, S.Pd., Adik Fansiscus Brilian Adhi Kartika dan Cicilia Madha

Tria Kartika, atas segala cinta, nasihat, dukungan, dan doa yang selalu

mengiringi penulis

10. Rekan-rekan Tim Macaranga tanarius L. yaitu Nurul Kusumawardani, Silvia

Dwi Puspa Susanti, dan Kristiyani Irawati atas segala kerja sama, dukungan

dan bantuan dalam melaksanakan penelitian

11. Yoseph Seno Triadiasworo, S.T., yang selalu menemani penulis dengan doa,

semangat, kasih sayang, kesabaran, dan bantuan yang diberikan demi

tersusunnya skripsi ini

12. Teman-teman FKK B 2012 dan teman-teman Fakultas Farmasi USD 2012

atas kebersamaan dan dukungannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

viii

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis yang telah

ikut membantu selama proses penyusunan skripsi ini

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan,

mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh penulis.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan

ilmu pengetahuan dan bagi masyarakat.

Yogyakarta, 6 Januari 2016

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………….………… iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………………….. v

PRAKATA ……………………………………………….………… vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………… ix

DAFTAR ISI …………………………………………….…………. x

DAFTAR TABEL ……………………………………….…………. xv

DAFTAR GAMBAR …………………………………….………… xvii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………….…………. xix

INTISARI ……………………………………………….………….. xxiv

ABSTRACT ……………………………………………….………… xxv

BAB I. PENGANTAR …………………………………….……….. 1

A. Latar Belakang Penelitian …………………………….……….. 1

1. Permasalahan ………………………………………………. 5

2. Keaslian Penelitian ……………………………….………… 6

3. Manfaat Penelitian …………………………………………. 7

B. Tujuan Penelitian ……………………………………………… 8

1. Tujuan Umum ……………………………………………… 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

xi

2. Tujuan Khusus …………………………………………….. 8

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA .…………………….………. 9

A. Macaranga tanarius L. ……………………………………….. 9

1. Taksonomi ………………………………………………… 9

2. Keterangan Botani ……………………………….………… 9

3. Morfologi ……………………………………….…………. 10

4. Kandungan Kimia ……………………………….………… 11

5. Khasiat dan Kegunaan …………………………….………. 13

6. Ekologi Penyebaran dan Budidaya ……………………….. 14

B. Inflamasi …………………………………………………..…… 14

1. Definisi ………………………………………………..……. 14

2. Jenis Inflamasi ………………………………………….….. 15

3. Gejala Inflamasi ………………………………………….… 17

4. Mekanisme ……………………………………………….… 19

C. Antiinflamasi …………………………………………………... 23

D. Kalium Diklofenak …………………………………………….. 25

E. Senyawa Fitokimia …………………………………………….. 27

F. Karagenin ……………………………………………………… 30

G. Metode Penyarian ……………………………………………... 32

H. Metode Pengujian Efek Antiinflamasi ……………………...... 33

I. Landasan Teori ………………………………………………… 38

J. Hipotesis ……………………………………………………….. 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

xii

BAB III. METODE PENELITIAN ………………………………… 41

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ………………………………. 41

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ………………… 41

1. Variabel Utama …………………………………………….. 41

2. Variabel Pengacau ………………………………………….. 41

3. Definisi Operasional ……………………………………….. 42

C. Bahan Penelitian …………………………………………...….. 44

1. Bahan Utama ………………………….…………………..... 44

2. Bahan Kimia ………………………………………………... 45

D. Alat Penelitian …………………………………………………. 45

1. Alat Pembuatan Serbuk Kering Daun Macaranga

tanarius L. …………………………………………………..

45

2. Pembuatan Dekokta Daun Macaranga tanarius L. ………. 45

3. Alat Induksi Udema Telapak Kaki Belakang Mencit …….. 46

E. Tata Cara Penelitian …………………………………………… 46

1. Determinasi Tanaman Macaranga tanarius L. ……………. 46

2. Pengumpulan Bahan Uji …………………………………… 46

3. Pembuatan Simplisia dan Serbuk Daun Macaranga

tanarius L. …………………………………………………..

47

4. Penetapan Kadar Air pada Serbuk Kering Daun Macaranga

tanarius L. …………………………………………………..

47

5. Pembuatan Dekokta Macaranga tanarius L. ……………… 48

6. Pembuatan Larutan Karagenin 1% sebagai Penginduksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

xiii

Udema ……………………………………………………… 48

7. Pembuatan Larutan Diklofenak sebagai Obat

Antiinflamasi ...……………………………………………...

49

8. Penentuan Kontrol Negatif …………………………………. 49

9. Pembuatan Inflamasi ……………………………………….. 49

10. Uji Pendahuluan ……………………………………………. 49

11. Penyiapan Hewan Uji ………………………………………. 52

12. Pengelompokan Hewan Uji ………………………………… 52

13. Pengukuran Aktivitas Antiinflamasi ………………………. 55

14. Identifikasi Kandungan Kimia Dekokta Daun Macaranga

tanarius L. …………………………………………………..

56

F. Tata Cara Analisis Hasil ………………………………………. 58

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………….. 60

A. Hasil Determinasi Tanaman Macaranga tanarius L. …………. 60

B. Penetapan Kadar Air Serbuk Daun Macaranga tanarius L. …... 61

C. Dekokta Daun Macaranga tanarius L…………………………. 63

D. Hasil Uji Kandungan Kimia Dekokta Macaranga tanarius L. ... 64

E. Uji Pendahuluan ……………………………………………….. 68

F. Uji Efek Antiinflamasi Dekokta Daun Macaranga tanarius L... 77

G. Hasil Pengujian Efek Antiinflamasi Dekokta Daun Macaranga

tanarius L. ……………………………………………………...

80

1. Kontrol negatif (aquadest) ………………………………… 89

2. Kontrol positif (kalium diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB) … 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

xiv

3. Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L.

dosis 833.33; 1667,67; 3333,33 mg/kg BB pada mencit

galur Swiss yang terinduksi karagenenin 1% ……………...

93

a. Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga

tanarius L. dosis 833,33 mg/kgBB ……………………

93

b. Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga

tanarius L. dosis 1667,67 mg/kgBB ……………….....

95

c. Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga

tanarius L. dosis 3333,33 mg/kgBB …………………

96

d. Perbandingan efek antiinflamasi antar kelompok

perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. ………

97

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………… 107

A. Kesimpulan ……………………………………………………. 107

B. Saran …………………………………………………………… 108

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… 109

LAMPIRAN ……………………………………………………….. 117

BIOGRAFI PENULIS …………………………………………….. 164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Keaslian penelitian pada Macaranga tanarius L …….. 6

Tabel II. Analisis kandungan kimia dekokta daun Macaranga

tanarius L. ……………………………………………..

65

Tabel III. Rata-rata AUC tebal udema (mm.menit pada orientasi

dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

karagenin 1% (n=5)…………………………………….

71

Tabel IV. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi

dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

karagenin antara kelompok kontrol negatif dan

kelompok diklofenak rentang 15 menit ………………

73

Tabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi

dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

karagenin antara kelompok diklofenak rentang 15 dan

30 menit ………………………………………..……….

75

Tabel VI. Rata-rata AUC total (mm.menit) pada kelompok uji

antiinflamasi (n=5) ……………………………………..

81

Tabel VII. Hasil uji Mann-Whitney AUC total (mm.menit) pada

kelompok uji antiinflamasi (n = 5) ……………………

83

Tabel VIII. Rata-rata persen (%) penghambatan inflamasi pada

kelompok uji antiinflamasi (n=5) ……..………………

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

xvi

Tabel IX. Hasil uji Mann-Whitney persen (%) penghabatan

inflamasi pada kelompok uji antiinflamasi (n = 5) ……..

85

Tabel X. Rata-rata persen (%) potensi relatif daya antiinflamasi

pada kelompok uji antiinflamasi (n=5)…………………

87

Tabel XI. Hasil uji Mann-Whitney persen (%) potensi relatif daya

antiinflamasi pada kelompok uji antiinflamasi (n = 5) …

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur kandungan yang diisolasi dari M. tanarius L…. 12

Gambar 2. Struktur prenylflavonoid yang diisolasi dari M.

tanarius L. ………………………………………………

13

Gambar 3. Manifestasi lokal terjadinya inflamasi akut dan kronik ... 15

Gambar 4. Diagram mediator inflamasi dan tempat aksi obat

antiinflamasi …………………………………………….

23

Gambar 5. Struktur kimia kalium diklofenak ……………………… 26

Gambar 6. Flowchart pengelompokan hewan uji pada uji

pendahuluan …………………………………………….

53

Gambar 7. Flowchart pengelompokan hewan uji pada uji efek

antiinflamasi dekokta daun Macaranga tanarius L. ……

54

Gambar 8. Diagram batang rata-rata AUC total (mm.menit) pada

orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu

pemberian karagenin antara kelompok kontrol negatif

dan kelompok diklofenak rentang 15 menit ………….

73

Gambar 9. Diagram batang rata-rata AUC total (mm.menit) pada

orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu

pemberian karagenin 1% antara kelompok diklofenak

rentang 15 dan 30 menit ………………………………

75

Gambar 10. Diagram batang rata-rata AUC total (mm.menit) pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

xviii

kelompok uji antiinflamasi ……………………………. 82

Gambar 11. Diagram batang rata-rata persen (%) penghambatan

inflamasi pada kelompok uji antiinflamasi …………….

86

Gambar 12. Diagram batang rata-rata persen (%) potensi relatif daya

antiinflamasi pada kelompok uji antiinflamasi ………...

89

Gambar 13. Kurva tebal udema (mm) masing-masing kelompok uji

antiinflamasi …………………………………………….

90

Gambar 14. Proses pengeluaran radikal bebas pada inflamasi ……… 104

Gambar 15. Daun dan serbuk Macaranga tanarius L. ……………… 118

Gambar 16. Dekokta daun Macaranga tanarius L. …………………. 118

Gambar 17. Udema pada telapak kaki kiri mencit ………………….. 119

Gambar 18. Pengukuran udema pada kaki mencit menggunakan

jangka sorong …………………………………………...

119

Gambar 19. Uji Alkaloid ……………………………………………. 120

Gambar 20. Uji Flavonoid …………………………………………... 120

Gambar 21. Uji Glikosida …………………………………………... 120

Gambar 22. Uji Saponin …………………………………………….. 120

Gambar 23. Uji Tanin ……………………………………………….. 121

Gambar 24. Uji Terpenoid …………………………………………... 121

Gambar 25. Uji Fenolik ……………………………………………... 121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Daun Macaranga tanarius L. dan dekokta

Macaranga tanarius L. ……………………………...

118

Lampiran 2. Cara pembuatan dan pengukuran udema pada kaki

mencit ……………………………………………….

119

Lampiran 3. Hasil analisis kandungan kimia secara kualitatif pada

dekokta daun Macaranga tanarius L………………..

120

Lampiran 4. Surat pengesahan determinasi Macaranga

tanarius L. ………………………………………….

122

Lampiran 5. Surat Ethical Clearance (EC) ……………………… 123

Lampiran 6. Surat kalibrasi jangka sorong (Digital Caliper) ……. 124

Lampiran 7. Sertifikat penetapan kadar air serbuk daun

Macaranga tanarius L. ……………………………..

125

Lampiran 8. Cara menetapkan kadar air serbuk daun Macaranga

tanarius L. …………………………………………..

126

Lampiran 9. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk

pengujian data secara statistik ………………………

127

Lampiran 10. Perhitungan Dosis ………………………………….. 128

Lampiran 11. Hasil analisis statistika data orientasi penentuan

dosis dan selang waktu pemberian kalium diklofenak

antara kelompok kontrol negatif dan kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

xx

diklofenak rentang 15 menit ……………………….. 131

Lampiran 12. Rata-rata AUC tebal udema dengan standar error

(SE) pada uji pendahuluan antara kelompok kontrol

negatif dan kelompok diklofenak rentang 15 menit

………………………………………………………..

132

Lampiran 13. Hasil analisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji

LSD nilai AUC total pada kelompok uji pendahuluan

antara kelompok kontrol negatif dan kelompok

diklofenak rentang 15 menit ……………………….

134

Lampiran 14. Hasil analisis statistika data orientasi penentuan dosis

dan selang waktu pemberian kalium diklofenak

antara kelompok diklofenak rentang 15 dan 30 menit

………………………………………………………..

135

Lampiran 15. Rata-rata AUC tebal udema dengan standar error

(SE) pada uji pendahuluan antara kelompok

diklofenak rentang 15 dan 30 menit ………………..

136

Lampiran 16. Hasil analisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji

LSD pada kelompok uji pendahuluan antara

kelompok diklofenak rentang 15 dan 30 menit ……

138

Lampiran 17. Hasil analisis uji statistik nilai AUC total pada uji

antiinflamasi dekokta daun M.tanarius L. ………..

140

Lampiran 18. Rata-rata AUC tebal udema dan standard error (SE)

pada uji antiinflamasi dekokta daun M.tanarius L. ..

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

xxi

Lampiran 19. Hasil analisis uji Kruskal-Wallis nilai AUC total

pada kelompok uji antiinflamasi dekokta daun

M.tanarius L. ………………………………………

143

Lampiran 20. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total

pada kelompok kontrol negatif uji antiinflamasi

dekokta daun M.tanarius L. …………………………

144

Lampiran 21. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total

pada kelompok kontrol positif uji antiinflamasi

dekokta daun M.tanarius L. …………………………

145

Lampiran 22. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total

pada kelompok perlakuan uji antiinflamasi dekokta

daun M.tanarius L. ………………….………………

146

Lampiran 23. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total

pada kelompok kontrol negatif uji antiinflamasi

dekokta daun M.tanarius L. …………………………

147

Lampiran 24. Hasil uji statistik nilai persen (%) penghambatan

inflamasi pada kelompok uji antiinflamasi dekokta

M.tanarius L. ……………………………………….

148

Lampiran 25. Rata-rata persen (%) penghambatan inflamasi dan

standard error (SE) pada kelompok uji antiinflamasi

……………………………………………………….

149

Lampiran 26. Hasil Uji Kruskal-Wallis nilai persen penghambatan

inflamasi pada kelompok uji antiinflamasi ………….

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

xxii

Lampiran 27. Hasil Uji Mann-Whitney nilai persen penghambatan

inflamasi pada kelompok kontrol negatif uji

antiinflamasi …………………………………………

152

Lampiran 28. Hasil Uji Mann-Whitney nilai persen penghambatan

inflamasi pada kelompok kontrol positif uji

antiinflamasi …………………………………………

153

Lampiran 29. Hasil Uji Mann-Whitney nilai persen penghambatan

inflamasi pada kelompok perlakuan uji antiinflamasi

………………………………………………………..

154

Lampiran 30. Hasil Uji Mann-Whitney nilai persen penghambatan

inflamasi pada kelompok perlakuan uji antiinflamasi

………………………………………………………..

155

Lampiran 31. Hasil uji statistik nilai persen (%) potensi relatif daya

antiinflamasi pada kelompok uji antiinflamasi ……

156

Lampiran 32. Rata-rata dan standard error (SE) nilai persen (%)

potensi relatif daya antiinflamasi pada kelompok uji

antiinflamasi ………………………………………..

157

Lampiran 33. Hasil Uji Kruskal-Wallis nilai persen potensi relatif

daya antiinflamasi pada kelompok uji antiinflamasi ...

159

Lampiran 34. Hasil Uji Mann-Whitney nilai persen potensi relatif

daya antiinflamasi pada kelompok kontrol negatif uji

antiinflamasi …………………………………………

160

Lampiran 35. Hasil Uji Mann-Whitney nilai persen potensi relatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

xxiii

daya antiinflamasi pada kelompok kontrol positif uji

antiinflamasi …………………………………………

161

Lampiran 36. Hasil Uji Mann-Whitney nilai persen potensi relatif

daya antiinflamasi pada kelompok perlakuan uji

antiinflamasi …………………………………………

162

Lampiran 37. Hasil Uji Mann-Whitney nilai persen potensi relatif

daya antiinflamasi pada kelompok perlakuan uji

antiinflamasi …………………………………………

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

xxiv

INTISARI

Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap adanya gangguan atau kerusakan dalam jaringan. Macaranga tanarius L. merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antiinflamasi dekokta daun Macaranga tanarius L. terhadap penurunan udema telapak kaki belakang mencit yang diinduksi karagenin.

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Dua puluh lima ekor mencit dibagi secara acak menjadi lima kelompok. Kelompok I diberikan aquadest, kelompok II diberikan larutan diklofenak, sedangkan kelompok III, IV, dan V diberikan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 833,33; 1667,67; serta 3333,33 mg/kgBB secara oral. Udema pada kaki mencit diukur menggunakan jangka sorong selama enam jam setelah mencit terinduksi karagenin 1% secara subplantar. Analisis hasil dilakukan dengan menghitung AUC ketebalan udema kaki mencit kemudian dianalisis secara statistik dengan uji Shapiro-Wilk dilanjutkan analisis Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney taraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dekokta daun Macaranga tanarius L. memiliki efek antiinflamasi. Persen penghambatan inflamasi oleh dekokta daun Macaranga tanarius L. pada dosis 833,33; 1667,67; dan 3333,33 mg/kgBB berturut-turut adalah 25,72; 30,26; dan 23,49%. Persen potensi relatif daya antiinflamasi dekokta daun Macaranga tanarius L. pada dosis 833,33; 1667,67; dan 3333,33 mg/kgBB berturut-turut adalah 47,14; 55,93; dan 43,42%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat kekerabatan antara peringkat dosis dekokta daun Macaranga tanarius L. dengan efek antiinflamasi yang ditimbulkan.

Kata kunci : Antiinflamasi, Dekokta, Daun Macaranga tanarius L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

xxv

ABSTRACT

Inflammation is a body response to substance interference or damaged body tissue. Macaranga tanarius L. is one of plants that can be used as anti-inflammatory agents. This research aimed to prove the anti-inflammatory effect of Macaranga tanarius L. leaves decoction in reducing edema in carrageenan induced hind paw edema.

This research was purely experimental research with randomized complete direct sampling design. A total twenty five Swiss mice were divided randomly into five treatment groups. Group I was given aquadest, group II was given diclofenac, and group III, IV, V were given decoction of Macaranga tanarius L. leaves dosed of 833.33; 1667.67; and 3333.33 mg/kg BW orally. Hind paw udema in mices was measured using a digital caliper for six hours started after mice were induced by carrageenan 1%. Analysis of the data had done by calculating the AUC of the thickness of hind paw edema, then the data had been statistically analyzed by Shapiro-Wilk test continued by using the analysis of Krusskal-Wallis test and Mann-Whitney test with the 95% trust scale.

The result of this research showed that Macaranga tanarius L. leaves decoction had an anti-inflammatory effect. The percentage of inflammation inhibition by Macaranga tanarius L. leaves decoction from the smallest dose to the largest dose 833.33; 1667.67; and 3333.33 mg/kg BW were 25.72; 30.26; and 23.49%. The relative potency of anti-inflammatory power of Macaranga tanarius L. leaves decoction from dose 833.33; 1667.67; and 3333.33 mg/kg BW were 47.14; 55.93; and 43.42%. This research showed that there was no relation between the dose and the anti-inflammatory effects. Keyword : Antiinflammation, Decoction, Macaranga tanarius L. leaves

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Inflamasi atau peradangan adalah suatu respon protektif tubuh terhadap

cedera. Peradangan dapat disebabkan oleh adanya luka atau infeksi mikroba,

virus, atau yang lainnya. Adanya reaksi imun pada manusia akan menyebabkan

timbulnya suatu peradangan sebagai reaksi perlindungan terhadap luka maupun

infeksi mikroba tersebut (Necas dan Bartosikova, 2013). Respon inflamasi akan

memicu keluarnya mediator-mediator inflamasi dan ditandai dengan lima tanda

klasik yaitu kemerahan, panas, udema, nyeri dan hilangnya fungsi. Adanya

kemerahan dan panas pada permukaan tubuh disebabkan oleh aliran darah yang

meningkat pada daerah cedera, adanya udema karena peningkatan permeabilitas

kapiler sehingga terjadi pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke

daerah interstitial serta rasa nyeri karena penekanan jaringan akibat adanya udema

(Pringgoutomo, Himawan, dan Tjarta, 2002). Inflamasi atau peradangan

cenderung dianggap sebagai sesuatu yang tidak diinginkan, tetapi sebenarnya

merupakan keadaan yang membantu netralisasi, penghancuran jaringan nekrosis,

dan pembentukan keadaan yang dibutuhkan pada proses penyembuhan (Price dan

Wilson, 2005). Respon inflamasi yang berlebihan atau kerusakan jaringan yang

hebat tidak boleh dibiarkan. Oleh sebab itu, reaksi inflamasi perlu diatasi agar

keluhan dan gejala berkurang (Meliala dan Pinzon, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

2

Pemberian obat antiinflamasi non steroid (OAINS) secara per oral sering

dilakukan untuk menangani inflamasi. Mediator yang keluar pada saat inflamasi

cenderung diperantarai oleh siklooksigenase-2 yang bersifat indusibel. Akan

tetapi, mayoritas obat antiinflamasi non steroid bekerja tidak selektif dengan

menghambat pada siklooksigenase-1 (COX-1) dan siklooksigenase-2 (COX-2).

Penghambatan pada COX-1 yang merupakan isoform konstitutif yang

diekspresikan dalam lambung akan mengakibatkan senyawa proteksi lambung

yang seharusnya dihasilkan oleh COX-1 dihambat pembentukannya sehingga

dapat mengiritasi lambung (Schror dan Meyer-Kircharth, 2000).

Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati yang luas

dan banyak digunakan sebagai obat tradisional. Eksplorasi tanaman yang berefek

antiinflamasi semakin berkembang untuk pengembangan dunia pengobatan. Oleh

karena itu, timbul kecenderungan masyarakat untuk memanfaatkan tanaman

sekitar sebagai pengobatan tradisional yang berkhasiat (back to nature) untuk

mengatasi penyakit dan dianggap relatif lebih aman daripada produk obat sintetik.

Upaya pengobatan secara tradisional telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat

dan hingga saat ini masih diakui keberadaannya yang cukup potensial dalam

meningkatkan kesehatan masyarakat. Tanaman yang jarang dikenal oleh sebagian

besar masyarakat namun masih dapat dieksplorasi sebagai alternatif pengobatan

yaitu Macaranga tanarius L.

Menurut Magadula (2014), genus Macaranga (Euphorbiaceae) terdiri dari

300 spesies yang banyak ditemukan di daerah tropis seperti Afrika, Asia,

Australia, dan wilayah Pasifik. Tanaman dengan genus ini telah memiliki sejarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

3

panjang dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi luka, bengkak, bisul, dan

memar. Ekstrak tumbuhan tersebut memiliki aktivitas diantaranya antikanker,

antiinflamasi, antioksidan, antimikroba, antiplasmoidal, dan antioksidan.

Pengujian fitokimia metabolit sekunder pada spesies yang berbeda dari genus ini

menghasilkan senyawa hasil isolasi seperti flavonoid, kumarin, terpenoid, tannin,

dan senyawa lainnya. Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa kandungan dari

spesies Macaranga tanarius L. meliputi terpen, steroid, hydrolysable tannins, dan

prenylflavanones (Sutthivaiyakit, Unganont, Sutthivaiyakit, dan Suksamrarn,

2002). Telah banyak dilakukan penelitian tentang efek antiinflamasi dari

metabolit sekunder yang berasal dari tanaman, hasilnya menunjukkan bahwa

terdapat aktivitas penghambatan pada siklooksigenase. Golongan utama dari

senyawa penghambat siklooksigenase adalah flavonoid, fenolik, dan beberapa

stibenoid (Jachak, 2006). Agen antiinflamasi dari bahan alam yang telah

dilaporkan terlibat dalam penghambatan inflamasi adalah berbagai macam

senyawa seperti polifenol, flavonoid, terpenoid, alkaloid, antrakuinon, lignan,

polisakarida, saponin dan peptida (Agnihotri, Wakode, dan Agnihotri, 2010).

Pelepasan mediator inflamasi juga dipicu oleh radikal bebas. Radikal

bebas yang berlebihan akan menimbulkan kerusakan jaringan sehingga

menimbulkan inflamasi. Tjay dan Rahardja (2007) menyatakan bahwa ada kaitan

antara penangkapan radikal bebas dengan penghambatan mediator-mediator nyeri

dan peradangan. Antioksidan akan menghambat inisiasi pembentukan radikal

bebas atau menginaktifkan radikal bebas, sehingga dapat menghentikan kerusakan

yang diakibatkan adanya radikal bebas. Phommart, Sutthivaiyakit, Nitirat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

4

Ruchirawat, dan Sutthivaiyakit (2005), melaporkan konstituen dari ekstrak n-

heksan dan kloroform daun Macaranga tanarius L. berupa flavonoid mempunyai

aktivitas penangkapan radikal bebas yang dihasilkan oleh DPPH (1,1-difenil-2-

pikrilhidrazil) dan nymphaeol B sebagai agen antiinflamasi pada uji

siklooksigenase-2. Senyawa glikosida berupa macarangioside A-C dan

mallophenol B yang diisolasi dari ekstrak metanol Macaranga tanarius L.

mempunyai gugus karbonil yang mampu menangkap radikal bebas sehingga jalur

pembentukan prostaglandin dapat dihambat Matsunami dkk. (2006; 2009). Jika

mediator inflamasi tidak terbentuk, maka peradangan tidak terjadi.

Wulandari dan Hendra (2011) melaporkan bahwa infusa daun

Macaranga tanarius L. memiliki efek analgesik pada mencit dengan persen

proteksi geliat sebesar 57,6; 64,5; dan 73,7 % masing-masing pada dosis 666,7;

3333,4; dan 1666,0 mg/kgBB. Adanya efek analgesik yang dihasilkan oleh infusa

daun Macaranga tanarius L. dalam menghambat nyeri yang diperantarai oleh

prostaglandin, memunculkan dugaan adanya efek antiinflamasi pada sediaan

dekokta daun Macaranga tanarius L. yang menggunakan penyari berupa air

dalam menghambat keluarnya mediator inflamasi. Sediaan dekokta berbeda

dengan sediaan infusa yang juga menggunakan penyari berupa air, perbedaan

terlihat dari lamanya waktu penyarian. Dekokta mempunyai waktu penyarian

lebih lama yaitu 30 menit, sedangkan infusa hanya memerlukan waktu 15 menit

(Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2010). Dipilihnya sediaan dekokta pada

penelitian ini diharapkan senyawa glikosida yang mempunyai aktivitas

penangkapan radikal bebas dapat tertarik lebih banyak dan akhirnya dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

5

menghambat terjadinya inflamasi. Supriyatna, Moelyono, Iskandar, dan Febriyanti

(2014) mengatakan bahwa senyawa glikosida merupakan senyawa yang kurang

larut dalam pelarut organik dan lebih mudah larut dalam air. Senyawa flavonoid

juga memiliki sifat larut air (Astuti, 2001). Oleh karena itu, penting untuk

melakukan pengujian efek antiinflamasi terhadap dekokta daun Macaranga

tanarius L. pada mencit galur Swiss. Metode yang digunakan adalah induksi

udema dengan karagenin 1% pada telapak kaki belakang mencit. Pada penelitian

ini, dilakukan pula skrining fitokimia secara kualitatif dengan uji tabung untuk

mengetahui adanya kandungan metabolit sekunder pada dekokta daun Macaranga

tanarius L. yang diduga berperan terhadap efek antiinflamasi. Selain itu, dapat

diperoleh data ilmiah yang mendukung dalam penggunaan serta pemanfaatan

daun Macaranga tanarius L. sebagai obat tradisional.

1. Permasalahan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan

yang akan diteliti adalah :

a. Apakah pemberian dekokta daun Macaranga tanarius L. memiliki efek

antiinflamasi pada mencit galur Swiss ?

b. Berapa besar persentase penghambatan inflamasi dekokta daun

Macaranga tanarius L. pada mencit galur Swiss ?

c. Berapa besar persentase potensi relatif daya antiinflamasi dekokta daun

Macaranga tanarius L. pada mencit galur Swiss ?

d. Apakah terdapat kekerabatan antara dosis dekokta daun Macaranga

tanarius L. dan efek antiinflamasi yang dihasilkan ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

6

2. Keaslian Penelitian

Penelitian terkait Macaranga tanarius L. dan aktivitasnya sebagai berikut:

Tabel I. Keaslian penelitian terkait Macaranga tanarius L.

Nama Peneliti dan Judul Penelitian

Metode Hasil

Phommart, Sutthivaiyakit, Chimnoi, Ruchirawat, dan Sutthivaiyakit (2005) dalam penelitian berjudul “Constituents of the Leaves of Macaranga tanarius”

Metode penyarian menggunakan n-heksan dan ekstrak kloroform daun Macaranga tanarius L.

Ekstrak n-heksan dari daun Macaranga tanarius L. mengandung 3 kandungan senyawa baru berupa flavonoid yaitu tanarifuranonol, tanariflavanon C dan D bersama dengan 7 kandungan yang telah diketahui yaitu nymphaeol A, nymphaeol B, nymphaeol C, tanariflavon B, blumeol A (vomifoliol), blumenol B (7,8 dihydrovomifoliol) dan annuionone E. Daun Macaranga tanarius L. mengandung flavonoid sebagai antioksidan terhadap uji DPPH serta nymphaeol B sebagai agen antiinflamasi pada uji siklooksigenase-2.

Matsunami, Takamori, Shinzato, Aramoto, Kondo, Otsuka, Takeda (2006) dalam penelitian berjudul “Radical- Scavenging Activities of New Megastigmane Glucosides from Macaranga tanarius (L.) Mull.-Arg.”.

Ekstrak metanol Macaranga tanarius L. yang dipuri- fikasi heksan dan dipartisi dengan etil asetat dan butanol

Melaporkan empat kandungan glikosida dari Macaranga tanarius L. yaitu macarangiosida A-C, dan malofenol B, yang diisolasi dari ekstrak methanol Macaranga tanarius L. yang menunjukkan aktivitas penangkapan radikal bebas terhadap DPPH.

Putri dan Kawabata (2010) dalam penelitian berjudul “Novel Α-Glucosidase Inhibitor from Macaranga tanarius Leaves”.

Ekstraksi metanol-air Macaranga tanarius L.

Ekstrak metanol Macaranga tanarius L. mengandung ellagitanin yaitu mallotinic acid, corilagin, chebulagic acid, macatanin A dan B dengan aktivitas potensial menghambat α-glukosidase yang dapat dimanfaatkan sebagai antidiabetes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

7

Tabel I. (lanjutan)

Nama Peneliti dan Judul Penelitian

Metode Hasil

Wulandari dan Hendra (2011) dalam penelitian berjudul “Efek Analgesik Infusa Daun kandungan dari Macaranga tanarius L. pada Mencit Betina Galur Swiss”

Infudasi serbuk daun Macaranga tanarius L., penggunaan secara peroral.

Infusa daun Macaranga tanarius L. memiliki efek analgesik dengan persen proteksi geliat sebesar 57,6; 64,5; dan 73,7% masing-masing pada dosis 666,7; 3333,4; dan 1666,0 mg/kg.

Kurniawaty (2011) dalam penelitian berjudul “Efek Antiinflamasi Ekstrak Metanol-Air Daun Macaranga tanarius L. pada Mencit Betina Galur Swiss”

Ekstraksi metanol-air, penggunaan secara peroral.

Persen penghambatan inflamasi esktrak metanol air daun Macaranga tanarius L. pada dosis 0,71; 2,1; dan 6,4 g/kgBB secara berurutan adalah 23,3; 35,3; dan 47 %.

Sejauh pengamatan penulis, penelitian tentang efek antiinflamasi dekokta

daun Macaranga tanarius L. pada mencit galur Swiss terinduksi karagenin 1%

secara subplantar belum pernah dilakukan.

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

perkembangan ilmu kefarmasian mengenai pengobatan inflamasi

menggunakan bahan alam yaitu dekokta daun Macaranga tanarius L.

b. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada masyarakat mengenai efek antiinflamasi serta ada atau tidaknya

kekerabatan antara dosis dan efek antiinflamasi dari sediaan dekokta

daun Macaranga tanarius L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

8

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui efek antiinflamasi sediaan dekokta daun Macaranga

tanarius L.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengaruh pemberian dekokta daun Macaranga tanarius L.

terhadap efek antiinflamasi pada mencit galur Swiss yang diinduksi

karagenin 1% .

b. Mengetahui persentase dekokta daun Macaranga tanarius L. dalam

memberikan efek penghambatan inflamasi akibat injeksi karagenin 1%

pada udema kaki belakang mencit galur Swiss.

c. Mengetahui persentase potensi relatif daya antiinflamasi dekokta daun

Macaranga tanarius L. pada mencit galur Swiss.

d. Mengetahui ada atau tidaknya kekerabatan antara dosis dekokta daun

Macaranga tanarius L. dan efek antiinflamasi yang dihasilkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

9

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Macaranga tanarius L.

1. Taksonomi

Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Ordo : Malpighiales

Famili : Euphorbiaceae

Sub Famili : Acalyphoides

Bangsa : Acalypheae

Sub Bangsa : Macaranginae

Genus : Macaranga

Spesies : Macaranga tanarius (L.) Benth. Mull. Arg

(Magadula, 2014).

2. Keterangan Botani

Macaranga tanarius L. termasuk dalam famili Euphorbiaceae

dengan sinonim Ricinus tanarius L., Macaranga molliuscula Kurz., Macaranga

tomentosa Druce, Mappa tanarius Blume (Starr, Starr, dan Loope, 2003).

Tanaman Macaranga tanarius L. dikenal dengan beberapa nama daerah antara

lain Tutu Ancur (Jawa), Mapu (Batak), Mara (Sunda) (Anonim, 2015), Madau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

10

(Lampung), Totop Lakek (Madura), Dahan (Minahasa), Hanuwa (Ambon), Same

(Ternate) (Zuhud, Siswoyo, Sandra, Hikmat dan Adhiyanto, 2013).

3. Morfologi

Macaranga tanarius L. merupakan pohon kecil sampai sedang dengan

ketinggian hingga ± 24 m. Daun dengan tangkai ranting dan bagian permukaan

bawah daun licin tetapi permukaan atas daun mempunyai bulu halus. Helai daun

pada pokok kecil memiliki panjang hingga 35 cm, helai daun pada pokok matang

sepanjang 7,5-23 cm, lebarnya hampir sama, daun berwarna hijau muda dan

lembut bila disentuh, tangkai daun sepanjang 20 cm. Bunga dengan jambak

sepanjang 10-20 cm, warna hijau pucat, dihasilkan pada ketiak daun. Jambak

bunga jantan memiliki banyak cabang, jambak bunga betina tidak ada atau

memiliki sedikit cabang. Buah terdapat 2 atau 3 bahu, mempunyai bulu kasar

yang lembut dan serbuk yang berwarna kuning, dengan panjang 0,6-1,2 cm dan

lebar 1,2 cm (Chooi, 2004). Kulit luar batangnya berwarna agak abu-abu atau

coklat muda, berbulu jika tumbuh di dataran rendah atau lokos jika tumbuh di

pegunungan. Tajuk pohonnya tidak lebat dan berbangun hati agak bulat. Daun

tunggal bercaping tiga, bertangkai nyata dan berwarna coklat kotor, bila masih

muda berwarna merah darah. Kulit tangkai daun jika dikupas atau dipotong

mengeluarkan cairan yang berwarna coklat bening dan lekat. Bunga kecil,

tersusun dalam malai yang berbulu halus. Buah berupa buah kotak, bulat dan

berpasangan (Zuhud dkk.,, 2013)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

11

4. Kandungan Kimia

Uji kimia dari tannin dalam daun Macaranga tanarius L. dilaporkan

mengandung 7 hydrolyzable tannin yang baru, bersama dengan 21 tanin yang

telah diketahui sebelumnya (Lim, Nonaka, dan Nishioka, 1990). Ekstrak metanol

Macaranga tanarius L. mengandung mallotinic-acid, corilagin, macatannin A,

chebulagic acid, dan macatannin B yang mempunyai aktivitas potensial

menghambat α-glukosidase yang dapat dimanfaatkan sebagai antidiabetes (Putri

dan Kawabata, 2010).

Dilaporkan ekstrak n-heksan dari daun Macaranga tanarius L.

mengandung 3 kandungan senyawa baru yaitu tanarifuranonol, tanariflavanon C

dan tanariflavanon D bersama dengan 7 kandungan yang telah diketahui yaitu

nymphaeol A, nymphaeol B, nymphaeol C, tanariflavon B, blumeol A

(vomifoliol), blumenol B (7,8 dihydrovomifoliol) dan annuionone E (Phommart et

al., 2005).

Daun Macaranga tanarius L. yang disari dengan ekstraksi metanol-air

dilaporkan memiliki empat kandungan baru megastigman glucoside, dinamai

macarangiosida A-D bersama dengan campuran mallophenol B, lauroside E,

methyl brevifolin carboxylate,hyperin, dan isoquerceitrin (Matsunami et al.,

2006), serta lignin glukosida, (+)-pinoresinol 4-O-[6n-O-galloyl]β-D-

glucopyranoside, dan 2 megastigman glukosida, dinamai macarangiosida E dan F,

bersama dengan 15 komponen lain yang telah dilaporkan terdapat pada daun

Macaranga tanarius L. (Matsunami et al., 2009). Berikut struktur kimia dari

senyawa yang diisolasi dari Macaranga tanarius L. (Gambar 1 dan 2).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

Gambar 1. Struktur kandungan yang diisolasi dari (Phommart

Tanariflavanon C

Macarangiosida A

Macarangiosida D

R=Glc : HyperinR=Gal : Isoquercitrin

Gambar 1. Struktur kandungan yang diisolasi dari M. tanarius

(Phommart et al., 2005 dan Matsunami et al., 2006)

Tanariflavanon

non C Tanariflavanon D Malofenol B

Macarangiosida A Macarangiosida B Macarangiosida C

Macarangiosida D Lauroside E methyl brevifolin

Hyperin Isoquercitrin

12

M. tanarius L. ., 2006)

Malofenol B

Macarangiosida C

methyl brevifolin carboxylate

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

13

Gambar 2. Struktur prenylflavonoid yang diisolasi dari M. tanarius L.

(Kumazawa, Murase, Momose, dan Fukumoto, 2014)

5. Khasiat dan Kegunaan

Daun Macaranga tanarius L. digunakan secara tradisional pada produk

tempe dan juga untuk pakan hewan (Puteri dan Kawabata, 2010). Daun

Macaranga tanarius L. kaya akan tannin dan secara empiris digunakan sebagai

obat di masyarakat seperti obat diare, luka dan juga sebagai antiseptik (Lim,

Nonaka, dan Nishioka, 1990). Dekok akar Macaranga tanarius L. digunakan

sebagai antipiretik dan antitusif dalam pengobatan tradisional di Malaysia dan

Thailand, sedangkan ekstraknya digunakan sebagai campuran pasta gigi. Akar

keringnya digunakan sebagai agen emetik, sementara daun segarnya digunkaan

sebagai penutup luka guna mencegah terjadinya inflamasi. Di Cina, Macaranga

tanarius L. menjadi tumbuhan yang komersil dan dijadikan produk minuman

kesehatan sebagai teh herbal (Lim, Lim, dan Yule, 2009). Dekok batang

Macaranga tanarius L. digunakan untuk membasuh luka dan diminum sebagai

tonik pada wanita (Sutthivaiyakit dkk., 2002). Ekstrak Macaranga tanarius L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

14

memiliki aktivitas biologis sebagai alelopati, antiulcer, dan inhibitor

siklooksigenase (Kawakami, Harinantenaina, Matsunami, Otsuka, Shinzato, dan

Takeda, 2008).

6. Ekologi Penyebaran dan Budidaya

Tumbuhan Macaranga tanarius L. merupakan tanaman pada daerah

tropis dan tersebar luas di Afrika, Madagaskar, Asia Tenggara, dan Pasifik. Di

Malaysia, sekitar 40 spesies Macaranga dapat tumbuh di hutan sekunder dan

daerah kosong (Lim dkk., 2009). Tumbuhan ini dapat ditemukan di sepanjang

Asia Timur dan Selatan, khususnya Cina Selatan, Korea dan Jepang (Matsunami

et al., 2006).

B. Inflamasi

1. Definisi

Inflamasi atau peradangan adalah respon terhadap rangsangan fisik,

kimiawi, biologis (infeksi akibat mikroorganisme atau parasit), dan kombinasi

ketiga agen tersebut. Rangsangan ini menyebabkan pelepasan mediator kimiawi,

seperti histamin, serotonin, bradikinin, dan prostaglandin yang menimbulkan

reaksi radang berupa panas, nyeri, bengkak, dan gangguan fungsi. Eikosanoid,

pada dasarnya terdiri dari prostaglandin, tromboksan, dan leukotrien (Rang, Dale,

Ritter, dan Moore, 2003).

Terdapat hubungan antara inflamasi dan infeksi, tetapi istilah tersebut

tidak bisa dianggap sama. Infeksi disebabkan oleh mikroorganisme dan dapat

menyebabkan inflamasi, sedangkan tidak semua inflamasi disebabkan oleh

infeksi. Pada saat proses inflamasi berlangsung, terjadi reaksi vaskular di mana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

cairan, elemen-elemen darah, sel darah putih (leukosit), dan mediator kimia

berkumpul pada tempat jar

mekanisme perlindungan dimana tubuh berusaha untuk menetralisir dan

membasmi agen-agen yang berbahaya pada tempat cedera dan untuk

mempersiapkan keadaan untuk perbaikan jaringan (Kee dan Hayes, 1996).

2. Jenis inflamasi

Inflamasi dapat dibagi menjadi dua berdasarkan waktu terjadinya, yaitu

inflamasi akut dan inflamasi kronik. Manifestasi pada kedua jenis radang dapat

dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Manifestasi lokal terjadinya inflamasi akut dan kronik

Inflamasi akut merupakan respon awal terhadap cedera jaringan dan agen

yang merugikan. Inflamasi akut terjadi pada waktu yang singkat yaitu beberapa

elemen darah, sel darah putih (leukosit), dan mediator kimia

berkumpul pada tempat jaringan atau infeksi. Proses inflamasi merupakan suatu

mekanisme perlindungan dimana tubuh berusaha untuk menetralisir dan

agen yang berbahaya pada tempat cedera dan untuk

mempersiapkan keadaan untuk perbaikan jaringan (Kee dan Hayes, 1996).

enis inflamasi

Inflamasi dapat dibagi menjadi dua berdasarkan waktu terjadinya, yaitu

inflamasi akut dan inflamasi kronik. Manifestasi pada kedua jenis radang dapat

dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Manifestasi lokal terjadinya inflamasi akut dan kronik

(Kumar, Abbas, dan Aster, 2014)

Inflamasi akut merupakan respon awal terhadap cedera jaringan dan agen

yang merugikan. Inflamasi akut terjadi pada waktu yang singkat yaitu beberapa

15

elemen darah, sel darah putih (leukosit), dan mediator kimia

Proses inflamasi merupakan suatu

mekanisme perlindungan dimana tubuh berusaha untuk menetralisir dan

agen yang berbahaya pada tempat cedera dan untuk

mempersiapkan keadaan untuk perbaikan jaringan (Kee dan Hayes, 1996).

Inflamasi dapat dibagi menjadi dua berdasarkan waktu terjadinya, yaitu

inflamasi akut dan inflamasi kronik. Manifestasi pada kedua jenis radang dapat

Gambar 3. Manifestasi lokal terjadinya inflamasi akut dan kronik

Inflamasi akut merupakan respon awal terhadap cedera jaringan dan agen

yang merugikan. Inflamasi akut terjadi pada waktu yang singkat yaitu beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

16

menit hingga hari. Inflamasi akut ditandai dengan 5 tanda utama (Rhoades dan

Bell, 2013). Terjadinya inflamasi akut ditandai dengan adanya kemerahan yang

akan menyebar di sekitar area cedera, panas pada daerah yang meradang, bengkak

karena adanya cairan eksudasi protein plasma maupun akumulasi leukosit

neutrofilik yang dominan, dan nyeri (Greene dan Harris, 2008).

Inflamasi akut berfungsi untuk menyalurkan mediator-mediator

pertahanan pejamu leukosit dan protein plasma ke tempat cedera. Karakteristik

utama dalam peradangan akut adalah eksudasi cairan dan protein plasma serta

emigrasi leukosit terutama neutrofil. Inflamasi akut memiliki tiga komponen

utama, yaitu (1) dilatasi pada pembuluh darah dan peningkatan aliran darah

sehingga menyebabkan eritema dan hangat, (2) ekstravasasi dan pengendapan

cairan dan protein plasma yang menyebabkan terjadinya edema, serta (3) emigrasi

dan akumulasi leukosit terutama neutrofil di tempat cedera. Pada sebagian besar

bentuk peradangan akut, neutrofil mendominasi kejadian peradangan selama 6-12

jam pertama kemudian digantikan oleh monosit dalam 24-48 jam (Kumar, Abbas,

Fausto, dan Mitchell, 2007).

Inflamasi kronik terjadi karena respon terhadap senyawa asing dan dapat

berlangsung dalam hitungan minggu, bulan, bahkan tahun (Kumar et al., 2007).

Inflamasi kronik dapat ditandai dengan durasi terjadinya radang selama lebih dari

6 bulan atau berkepanjangan, adanya cedera pada jaringan, terbentuknya jaringan

parut, dan respon imun. Inflamasi kronik dapat dibedakan dari inflamasi akut

berdasarkan durasi terjadinya radang, keterlibatan leukosit, dan terjadinya fibrosis.

Leukosit yang terlibat dalam inflamasi kronik adalah makrofag, yang akan segera

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

17

menggantikan neutrofil pada tahap awal terjadinya inflamasi akut (Greene dan

Harris, 2008).

Inflamasi proliferatif kronik melibatkan keluarnya sejumlah mediator

yang tidak begitu berperan dalam respon akut seperti interferon, platelet-derived

growth factor (PDGF) serta interleukin-1,2,3 (Katzung, 2001). Pada fase ini

terjadi kerusakan jaringan dan fibrosis (hilangnya fungsi ditandai dengan

pergantian jaringan ikat) (Kumar, Abbas, dan Aster, 2014).

3. Gejala inflamasi

Respon inflamasi meliputi kerusakan mikrovaskular, meningkatnya

permeabilitas kapiler dan migrasi leukosit ke jaringan radang. Inflamasi akut

disertai beberapa gejala, seperti kemerahan (rubor), panas (calor), nyeri (dolor),

pembengkakan (tumor), dan gangguan fungsi (Wilmana dan Gan, 2007). Proses

inflamasi terdapat dua tahap yaitu tahap vaskular yang terjadi 10-15 menit setelah

terjadinya cedera dan tahap lambat. Tahap vaskular berkaitan dengan vasodilatasi

dan bertambahnya permeabilitas kapiler dimana substansi darah dan cairan

meninggalkan plasma dan menuju ke tempat cedera. Sedangkan tahap lambat

(tahap selular) terjadi ketika leukosit menginfilterasi jaringan inflamasi (Kee and

Hayes, 1996).

Kemerahan (rubor) terjadi karena terjadi peningkatan aliran darah pada

daerah cedera jaringan akibat pelepasan mediator kimia tubuh dan histamin yang

mendilatasi arteriol. Keadaan ini yang bertanggungjawab atas warna merah lokal

yang tampak pada peradangan akut dan terjadi pada tahap pertama dari inflamasi

(Rhoades dan Bell, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

18

Panas (calor) disebabkan oleh metabolisme dari leukosit dan makrofag,

serta peningkatan aliran darah ke permukaan yang mengalami radang lebih

banyak daripada darah yang disalurkan ke daerah yang tidak mengalami radang.

Panas dan kemerahan terjadi secara bersamaan pada reaksi radang akut. Panas

merupakan suatu sifat reaksi peradangan pada permukaan tubuh, yang dalam

keadaan normal lebih rendah dari 37oC, yaitu suhu di dalam tubuh (Wilmana dan

Gan, 2007).

Pembengkakan (tumor) merupakan gejala paling nyata pada peradangan

akut, hal ini terjadi karena kinin mendilatasi arteriol sehingga meningkatkan

permeabilitas kapiler. Adanya peningkatan aliran darah dan cairan ke jaringan

yang mengalami cedera mengakibatkan protein plasma merembes ke dalam

jaringan interstisial pada tempat cedera. Campuran cairan dan sel yang tertimbun

di daerah peradangan disebut eksudat (Rhoades dan Bell, 2013).

Nyeri (dolor) dapat disebabkan oleh (1) adanya peregangan jaringan

akibat adanya edema (pembengkakan) sehingga terjadi peningkatan tekanan lokal

yang dapat menimbulkan rasa nyeri, (2) adanya pelepasan mediator nyeri seperti

prostaglandin, histamin, dan bradikinin yang dapat merangsang syaraf perifer di

sekitar radang sehingga timbul rasa nyeri, (3) terjadi perubahan pH lokal menjadi

lebih rendah atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu yang dapat merangsang ujung-

ujung syaraf (Wilmana dan Gan, 2007).

Hilangnya fungsi (function laesa) merupakan gangguan fungsi dari

jaringan yang terkena inflamasi dan di sekitarnya akibat proses inflamasi

(Wilmana dan Gan, 2007). Hal ini disebabkan oleh penumpukan cairan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

19

tempat cedera jaringan dan karena rasa nyeri yang mengurangi mobilitas pada

daerah yang mengalami inflamasi (Rhoades dan Bell, 2013).

4. Mekanisme

Inflamasi diawali dari rusaknya membran sel secara mekanis, fisik,

maupun kimia dan menyebabkan teraktivasi enzim fosfolipase yang mengubah

fosfolipid menjadi asam arakidonat (Tjay dan Rahardja, 2007). Senyawa yang

berperan dalam pelepasan mediator inflamasi adalah asam arakidonat yang

merupakan substrat utama pada jalur siklooksigenase dan jalur lipooksigenase.

Asam arakhidonat merupakan suatu asam lemak tak jenuh 20-karbon dengan 4

ikatan rangkap yang merupakan prekusor dari prostaglandin.

Kejadian vaskular melibatkan beberapa mediator inflamasi yang diawali

dengan dilatasi pada arteriola kecil yang menyebabkan meningkatnya aliran darah

menuju daerah yang mengalami gangguan. Vasodilatasi terjadi karena terlepasnya

mediator inflamasi seperti prostaglandin (PG) E1 dan I2 serta histamin lalu diikuti

dengan peningkatan permeabilitas pembuluh kapiler yang menyebabkan eksudasi

cairan. Sistem kinin merupakan salah satu dari rangkaian enzim, yang

mengakibatkan produksi beberapa mediator inflamasi, pada umumnya bradikinin.

Sel yang terlibat dalam peradangan (sel-sel endothelial vaskular, sel mast, dan

makrofag jaringan) secara normal berada dalam jaringan, sementara peningkatan

aliran darah akan meningkatkan akses platelet dan leukosit ke area inflamasi

(Rang et al., 2003).

Respon inflamasi sitandai dengan mediator yang akan segera dilepas

termasuk amin (histamine, 5-HT), lipid (prostgladin, leukotrien, dan platelet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

20

activating factor) yang muncul beberapa menit dan protein (sitokin seperti

interleukin dan TNF) yang membutuhkan lebih dari 30 menit untuk keluar

(Supriyatna, Febriyanti, Dewanto, Wijaya, dan Ferdiansyah, 2015). Histamin dan

serotonin merupakan mediator pertama yang akan dilepaskan saat terjadinya

inflamasi akut, tetapi histamin tidak memberikan efek pada proses terjadinya

inflamasi akut. Histamin akan banyak berperan terhadap reaksi hipersensitivitas,

seperti rhinitis alergi dan urtikaria (Rang et al., 2003).

Eicosanoid (metabolit asam arakidonat) merupakan senyawa yang

dihasilkan dari fosfolipid melalui jalur de novo. Senyawa ini terlibat dalam

pengaturan banyak proses fisiologis dan termasuk di antaranya yang paling

penting mediator-mediator dalam reaksi inflamasi. Sumber utama dari eicosanoid

adalah asam arakidonat, yang terbentuk dari proses esterifikasi fosfolipid.

Eicosanoid utama antara lain prostaglandin, tromboksan, dan leukotrien,

meskipun derivat lain dari asam arakidonat seperti lipoksin juga dihasilkan.

Langkah awal dan batas laju sintesis eicosanoid bergantung pada

pembebasan asam arakidonat, baik dalam satu tahap (dengan bantuan fosfolipase

A2) maupun dua tahap (dengan bantuan IP, inositol, fosfat, DAG, dan

diasilgliserol). Jalur fosfolipase A2 (PLA2) memiliki pengaruh besar dalam

pembentukan asam arakidonat intraseluler. Kerusakan sel umumnya memicu

proses pembebasan asam arakidonat (Kumar et al., 2007).

Asam arakidonat yang berperan dalam proses terjadinya inflamasi dapat

dimetabolisme melalui dua jalur, antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

21

a. Jalur siklooksigenase (COX)

Siklooksigenase (COX) terdiri dari dua bentuk, yaitu COX-1 dan COX-2.

COX-1 berperan dalam tubuh untuk menghasilkan prostaglandin yang diperlukan

oleh tubuh dan sebagai respon terhadap inflamasi, selain itu COX-1 ditemukan

pada banyak sel sebagai enzim konstitutif yang keberadaannya selalu tetap dan

tidak dipengaruhi oleh rangsangan. COX-2 bersifat indusibel yaitu keberadaannya

dipengaruhi oleh adanya stimulus inflamasi. Pada jalur siklooksigenase akan

mengawali biosintesis prostanoid yaitu prostasiklin (PGI2), prostaglandin D2

(PGD2), prostaglandin E2 (PGE2), dan tromboksan A2 (TXA2). Setiap produk

tersebut berasal dari prostaglandin H2 (PGH2) oleh pengaruh kerja enzim yang

spesifik. PGH2 sangat tidak stabil dan merupakan prekusor hasil akhir biologi

aktif jalur siklooksigenase (Kumar et al.,2007). Prostasiklin akan menyebabkan

vasodilatasi dan menghambat agregasi platelet. PGE2 dan PGD2 menyebabkan

vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler. Tromboksan A2 (TXA2)

bekerja berlawanan dengan prostasiklin yaitu dapat menyebakan vasokonstriksi

dan agregasi platelet, tetapi TXA2 akan segera diubah menjadi TXB2 yang bersifat

tidak aktif (Rang et al., 2003).

b. Jalur lipooksigenase

Jalur lipooksigenase akan mengawali sintesis leukotrien, lipoksin, dan

komponen penyebab inflamasi lainnya (Rang et al., 2003). 5-lipooksigenase ialah

enzim yang mengubah asam arakidonat menjadi 5-hydroperoxyeicosatetraeoic

acid (5-HPTE) yang kurang stabil kemudian direduksi menjadi 5-HETE (5-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

22

hydroxyeicosatetraenoic acid) sebagai kemotaksis untuk neutrofil atau diubah

menjadi golongan leukotrien (LT).

Produk dari 5-HPTE adalah leukotrien A4 (LTA4), LTC4, LTD4, dan

LTE4. Leukotrien mempunyai efek kemotaktik yang kuat pada eosinofil,

neutrofil, dan makrofag dan mendorong terjadinya bronkokonstriksi dan

perubahan permeabilitas vaskuler. Kinin dan histamin juga dikeluarkan di

tempat kerusakan jaringan, sebagai unsur komplemen dan produk leukosit serta

platelet lain. Stimulasi membran neutrofil menghasilkan oxygen free radicals.

Anion superoksid dibentuk oleh reduksi oksigen molekuler yang dapat memacu

produksi molekul lain yang reaktif, seperti hidrogen peroksida dan hydroxyl

radicals. Interaksi substansi-substansi ini dengan asam arakidonat

menyebabkan munculnya substansi kemotaktik, oleh karena itu memperlama

proses inflamasi (Wibowo dan Gofir, 2001).

Lipoksin juga termasuk hasil dari jalur lipoksigenase yang disintesis

melalui jalur transelular dengan bantuan 12-lypoxygenase. Lipoksin memiliki aksi

baik dan antiinflamasi. Aktivitas lipoksin menghambat kemotaksis neutrofil dan

perlekatan monosit (Kumar et al., 2007). Pembentukan dari metabolit-metabolit

asam arakidonat dan zat-zat yang memiliki peran dalam proses peradangan dapat

dilihat pada Gambar 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

Gambar 4. Diagram mediator inflamasi dan tempat aksi obat antiinflamasi

Obat antiinflamasi dibagi dalam dua golongan

kerjanya, yaitu obat antiinflamasi golongan kortikosteroid dan obat antiinflamasi

golongan non steroid (OAINS). Mekanisme penghambatan inflamasi dari

golongan obat kortikosteroid yaitu dengan menginduksi inhibitor fosfolipase A

yaitu lipocortin dan mengikat lipooksigenase serta mengurangi terbentuknya

Gambar 4. Diagram mediator inflamasi dan tempat aksi obat antiinflamasi

(Rang et al., 2003)

C. Antiinflamasi

Obat antiinflamasi dibagi dalam dua golongan menurut mekanisme

kerjanya, yaitu obat antiinflamasi golongan kortikosteroid dan obat antiinflamasi

golongan non steroid (OAINS). Mekanisme penghambatan inflamasi dari

golongan obat kortikosteroid yaitu dengan menginduksi inhibitor fosfolipase A

ipocortin dan mengikat lipooksigenase serta mengurangi terbentuknya

23

Gambar 4. Diagram mediator inflamasi dan tempat aksi obat antiinflamasi

menurut mekanisme

kerjanya, yaitu obat antiinflamasi golongan kortikosteroid dan obat antiinflamasi

golongan non steroid (OAINS). Mekanisme penghambatan inflamasi dari

golongan obat kortikosteroid yaitu dengan menginduksi inhibitor fosfolipase A2

ipocortin dan mengikat lipooksigenase serta mengurangi terbentuknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

24

leukotrien, sedangkan mekanisme penghambatan inflamasi dari OAINS yaitu

dengan mengikat siklooksigenase (COX) sehingga dapat mengurangi peradangan

yang terjadi (Priyanto, 2010).

Prostaglandin dilepaskan saat terjadi kerusakan sel dan mekanisme aksi

utama dari OAINS adalah menghambat aktivitas metabolisme enzim COX. Obat

tersebut tidak menghambat pembentukan mediator inflamasi lain atau leukotrien.

Enzim pertama dalam jalur pembentukan prostaglandin adalah prostaglandin G/H

sintetase, atau yang dikenal dengan nama siklooksigenase (COX). Enzim ini

mengubah asam arakhidonat (AA) menjadi prostaglandin G2 (PGG2) dan

prostaglandin H2 (PGH2), yang akan diubah menjadi tromboxan (TXA2) serta

prostasiklin yang akan merangsang timbulnya tanda-tanda inflamasi (Rang et al.,

2003). Terdapat dua bentuk COX, yaitu cyclooxigenase-1 (COX-1) dan

cyclooxigenase-2 (COX-2). COX-1 merupakan suatu isoform konstitutif yang

terdapat dalam kebanyakan sel dan jaringan normal yang berperan dalam menjaga

homeostasis jaringan. COX-2 terinduksi saat berkembang peradangan oleh sitokin

dan mediator radang (Goodman dan Gilman, 2007). Prostaglandin dibentuk

melalui COX-2 yang dapat menimbulkan adanya nyeri, radang, demam, dan

menghambat agregasi platelet. Berdasarkan pada selektivitasnya terhadap COX,

OAINS dapat diklasifikasikan menjadi beberapa golongan, yaitu (1) OAINS yang

bekerja dengan menghambat pada COX-1 dan COX-2 yang disebut OAINS non

selektif, sedangkan (2) OAINS yang kerjanya didominasi dengan menghambat

COX-2 disebut COX-2 selektif inhibitor (Day dan Graham, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

25

Keluarnya mediator inflamasi juga dipicu oleh adanya radikal bebas yang

berlebihan sehingga menyebabkan kerusakan jaringan. Senyawa seperti glikosida

dan flavonoid memiliki aktivitas antiinflamasi dengan adanya aktivitas

penangkapan terhadap radikal bebas. Senyawa glikosida dapat diisolasi dari

ekstrak metanol Macaranga tanarius L., dengan gugus karbonil yang

menunjukkan kemampuan menangkap radikal bebas pada DPPH (Matsunami et

al., 2006). Metode DPPH adalah metode untuk mengukur kemampuan suatu

senyawa antioksidan dalam menangkap radikal bebas. Kemampuan penangkapan

radikal berhubungan dengan kemampuan komponen senyawa dalam

menyumbangkan elektron atau hidrogen (Toripah, Abidjulu, dan Wehantouw,

2014). Senyawa flavonoid dapat ditemukan pada ekstrak n-heksan dan kloroform

dari daun Macaranga tanarius L. yang terbukti mempunyai aktivitas penangkapan

radikal terhadap DPPH dan nymphaeol B sebagai agen antiinflamasi pada uji

siklooksigenase-2 (Phommart, et.al., 2005). Aktivitas ini mengakibatkan jalur

pembentukan prostaglandin yang dipicu oleh radikal bebas dapat dihambat

sehingga mediator inflamasi tidak terbentuk dan peradangan tidak terjadi

(Matsunami et al., 2006).

D. Kalium Diklofenak

Serbuk Cataflam Fast® berisi kalium diklofenak dengan kekuatan 50

mg. Kalium diklofenak adalah turunan asam benzenasetat, termasuk golongan

obat antiinflamasi non steroid (OAINS) yang memiliki nama kimia 2-[(2,6-

dichlorophenyl)amino]benzeneacetic acid, monopotassium salt, bobot molekul

sebesar 334,25 dan rumus molekul C14H10Cl2NKO2 (Novartis, 2009). Obat ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

26

merupakan senyawa yang menghambat siklooksigenase (COX) relatif non-selektif

dan kuat. Kalium diklofenak memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi, analgesik,

dan antipiretik. (Katzung, 2001). Struktur kimia kalium diklofenak ditunjukkan

pada Gambar 5.

Gambar 5. Struktur kimia kalium diklofenak (Novartis, 2009).

Kalium diklofenak lebih mudah larut dalam air dan memberikan pelepasan

dan penyerapan yang lebih cepat daripada bentuk garam diklofenak yang lain

yaitu natrium diklofenak (Altman, Bosch, Brune, Patrignani, dan Young, 2015).

Absorbsi kalium diklofenak melalui saluran cerna berlangsung cepat dan lengkap

yang terikat 99% pada protein plasma yang mengalami efek lintas awal (first-

pass) sebesar 40-50%. Walaupun waktu paruh (t1/2) singkat yakni 1-3 jam,

diklofenak diakumulasikan di cairan sinovilia sehingga efek terapi sendi jauh

lebih panjang dari waktu paruh obat tersebut. Kemungkinan efek samping adalah

mual, gastritis, eritema kulit, dan sakit kepala. Dosis orang dewasa 100-150 mg

sehari terbagi dua atau tiga dosis (Gunawan, 2010). Metabolit utama dari

diklofenak adalah 4-hydroxydiclofenac, kemudian diekskresikan dalam urin

sekitar 65% dari dosis diklofenak dan 35% diekskresikan dalam empedu sebagai

konjugat diklofenak (Altman dkk., 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

27

Penggunaan diklofenak serbuk yang dikemas dalam bentuk powder

packets dilakukan dengan cara melarutkan ke dalam 30-60 mL air atau tidak

melebihi 240 mL air. Kalium diklofenak serbuk sebaiknya dilarutkan dalam air

karena kalium diklofenak serbuk akan larut sempurna dengan air. Kontraindikasi

obat ini untuk penderita yang hipersensitivitas terhadap diklofenak atau penderita

asma, urtikaria atau alergi pada pemberian aspirin atau OAINS lainnya, serta

penderita tukak lambung (Wilmana, 2007).

E. Senyawa Fitokimia

Beberapa senyawa fitokimia inti telah dilaporkan sebagai agen

antiinflamasi yang berasal dari bahan alam, antara lain senyawa seperti polifenol,

flavonoid, terpenoid, alkaloid, antrakuinon, lignan, polisakarida, saponin, dan

peptida (Agnihotri, Wakode, dan Agnihotri, 2010). Proses inflamasi dapat

diperantarai oleh berbagai rangsangan inflamasi yaitu virus dan bahan kimia yang

kemudian meningkatkan sintesis dan sekresi sitokin proinflamasi. Selain itu,

aktivitas dari NF-kB dan produksi signaling TNF-α telah memberikan bukti kuat

tentang peran penting dari faktor ini dalam mengendalikan keparahan dari

peradangan dan berbagai penyakit kronis (Rhoades dan Bell, 2013). Senyawa

fitokimia telah menunjukkan aktivitas untuk memodulasi berbagai titik dalam

proses inflamasi. Modulasi ini berfungsi sebagai titik pengendali sehingga

perkembangan inflamasi yang lebih buruk dapat terputus dan dengan demikian

mengurangi risiko berkembangnya penyakit selanjutnya (Bellik et al., 2013).

Banyak mekanisme aksi telah dikemukakan untuk menjelaskan aktivitas

antiinflamasi dari senyawa fitokimia, antara lain: (1) Antioksidan dan aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

28

penangkapan radikal bebas; (2) Modulasi aktivitas seluler dari proses inflamasi

yang terkait sel (sel mast, makrofag, limfosit, dan neutrofil); (3) Modulasi

aktivitas enzim proinflamasi seperti fosfolipase A2 (PLA2), cyclooxygenase

(COX), dan lipoxygenase (LOX) dan oksida nitrat (NO) yang diproduksi oleh

nitrat oksida sintase (NOS); (4) Modulasi produksi molekul proinflamasi lainnya;

dan (5) Modulasi dari ekspresi gen proinflamasi (Bellik et al., 2013).

Fenolik adalah senyawa yang memiliki satu atau lebih cincin aromatik

dengan satu atau lebih gugus hidroksil. Fenolik pada tanaman terdiri dari asam

fenolat, flavonoid, dan tannin, serta sedikit ligan (Dai dan Mumper, 2010).

Senyawa fenolik dan flavonoid memiliki aktivitas antioksidan, hal ini karena

senyawa tersebut merupakan senyawa fenol yaitu senyawa dengan gugus –OH

yang terikat pada karbon cincin aromatik. Senyawa fenol ini mempunyai

kemampuan untuk menyumbangkan atom hidrogen, sehingga radikal DPPH dapat

tereduksi menjadi bentuk yang lebih stabil (Kurniati, 2013). Senyawa fenolik dan

flavonoid juga memiliki aktivitas antiinflamasi dan analgesik. Beberapa flavonoid

bertindak sebagai inhibitor fosfolipase dan beberapa menunjukkan penghambatan

terhadap TNF-α pada kondisi inflamasi yang berbeda. Investigasi biokimia juga

menunjukkan bahwa flavonoid dapat menghambat jalur siklooksigenase dan

lipooksigenase dari metabolisme asam arakidonat berdasarkan struktur yang

dimilikinya (Agnihotri, Wakode, dan Agnihotri, 2010).

Glikosida terdiri atas dua bagian yaitu molekul gula dan aglikon.

Glikosida larut dalam air dan alkohol tetapi sedikit larut dalam eter. Glikosida

memiliki aktivitas penghambatan terhadap siklooksigenase, sehingga mencegah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

29

terbentuknya PG-2 dan memberikan efek analgesik ringan serta diketahui

memiliki aktivitas antiinflamasi (Agnihotri, Wakode, dan Agnihotri, 2010).

Tannin merupakan kelompok utama lainnya dari polifenol yang terdiri

dari dua kelompok yaitu tannin terhidrolisis dan tannin terkondensasi. Tannin

terhidrolisis merupakan senyawa yang mengandung inti pusat dari glukosa atau

polyol lain yang teresterifikasi dengan gallic acid, yang biasa disebut dengan

gallotanins atau teresterifikasi dengan hexahydroxydiphenic acid yang biasa

disebut dengan ellagitanin (Dai dan Mumper, 2010).

Senyawa alkaloid dapat terbentuk pada daun yang merupakan tempat

berlangsungnya proses fotosintesis. Alkaloid banyak ditemukan dalam pelarut

semipolar (Kurniati, 2013). Beberapa senyawa alkaloid yang terisolasi dapat

memberikan efek analgetika dan narkotika, mempengaruhi peredaran darah dan

pernapasan, anastetika lokal, antioksidan dan antiparasit (Sirait, 2007). Alkaloid

dikaitkan dengan tipe rantai berdasarkan sistem cincin piridin menunjukkan

aktivitas antiinflamasi yang berarti (Agnihotri, Wakode, dan Agnihotri, 2010).

Saponin adalah glikosida dari triterpen dan sterol. Senyawa ini

mempunyai sifat aktif permukaan dengan sifat seperti sabun dan dapat dideteksi

dari terbentuknya busa dan untuk menghemolisis sel darah (Sirait, 2007). Saponin

terdiri dari sapogenin yaitu bagian yang bebas dari glikosida yang disebut

aglikon. Saponin memiliki kepolaran yang lebih tinggi dari sapogenin. Saponin

mempunyai efek antioksidan (Kurniati, 2013). Saponin menghambat kedua fase

dari udema. Dilaporkan bahwa mekanisme saponin dalam aktivitas antiinflamasi

dengan memediasi penghambatan aktivasi Nuclear Factor-kB, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

30

mengakibatkan penurunan ekspresi protein NF-kB yang diatur seperti diinduksi

nitrat oksida sintetase (iNOS) (Agnihotri, Wakode, dan Agnihotri, 2010).

F. Karagenin

Karagenin merupakan senyawa iritan yang diperoleh dari ekstrak

Chindrus crispus atau rumput laut merah dan termasuk dalam kelas

Rhodophyceae yang banyak ditemukan di Samudera Atlantik, Eropa, dan Amerika

Utara (Necas dan Bartosikova, 2013). Karagenin merupakan mukopolisakarida

tersusun dari monomer unit galaktosa sulfat. Bentuknya berupa serbuk berwarna

putih hingga kuning kecoklatan, ada yang berbentuk butiran kasar hingga serbuk

halus berwarna kecoklatan, tidak berbau, tidak berasa, serta memberi rasa

berlendir di lidah. Karagenin menginduksi reaksi inflamasi yang bersifat akut,

lokal, non-imun, dan dapat diamati dengan baik dengan reprodusibilitas tinggi

(Morris, 2003). Karagenin dapat digunakan dalam berbagai aplikasi sebagai

pembentuk gel, stabilizing, thickening, formulasi pada kosmetik, dan aplikasi

industri. Selain itu karagenin memiliki kegunaan khusus sebagai senyawa iritan

yang digunakan untuk pengujian obat antiinflamasi dan merupakan senyawa

penginduksi inflamasi akut pada tikus atau mencit tanpa adanya kerusakan pada

kaki yang meradang (Necas dan Bartosikova, 2013).

Karagenin yang digunakan untuk menginduksi udema pada kaki tikus

pada umumnya menggunakan larutan dengan konsentrasi 1-3% dengan cara

dilarutkan ke dalam garam fisiologis (NaCl fisiologis 0,9%) (Necas dan

Bartosikova, 2013). Karagenin diberikan secara intraplantar dengan volume 0,1

mL untuk tikus, sedangkan untuk mencit menggunakan volume 0,05 mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

31

(Suleyman, Demircan, Karagoz, dan Ozta, 2004). Karagenin dipilih dalam

pembentukan udema karena dapat menstimulasi pelepasan prostaglandin setelah

disuntikkan ke hewan uji. Pelepasan mediator inflamasi akibat karagenin akan

menyebabkan terjadinya edema yang bertahan hingga 6 jam dan akan berangsur-

angsur berkurang dalam waktu 24 jam setelah injeksi (Suleyman et.al., 2004).

Mekanisme aksi karagenin sebagai senyawa penginduksi inflamasi

sinergis dengan beberapa mediator inflamasi seperti bradikinin, serotonin,

histamin, prostaglandin, leukotrien, dan chemotactic agents. Karagenin

mengiduksi inflamasi (udema) secara biphasic, tergantung usia dan berat badan

yang melibatkan beberapa mediator secara berurutan untuk menghasilkan respon

inflamasi. Fase awal adalah pelepasan histamine, serotonin dan bradikinin. Fase

akhir dihubungkan dengan pelepasan prostaglandin dan adanya induksi

siklooksigenase (COX-2) yang meningkatkan permeabilitas vaskular dan infiltrasi

neutrofil yang menghasilkan radikal bebas yang dapat menimbulkan udema.

Terjadinya peradangan lokal atau sistemik dikaitkan dengan peningkatan sitokin

pro-inflamasi TNF-α, IL-1, dan IL-6 (Necas dan Bartosikova, 2013). Fase awal

akan berakhir setelah 60 menit dan fase akhir terjadi antara 60 menit setelah

injeksi dan berakhir setelah 3 jam (Suleyman et.al., 2004).

Zat yang dapat digunakan untuk memicu terbentuknya udema, antara

lain: mustard oil 5%, dextran 1%, egg white fresh undiluted, serotonin kreatinin

sulfat, lambda karagenin 1% yang diinjeksikan secara subplantar pada telapak

kaki tikus. Terdapat beberapa tipe karagenin, yaitu karagenin lambda (λ),

karagenin iota (i), dan karagenin kappa (k). Pengelompokan karagenin tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

32

berdasarkan atas kelarutannya pada kalium klorida dan kandungan sulfat serta

potensi pembentukan gel. Karagenin lambda(λ) paling cepat menyebabkan

inflamasi dan memiliki bentuk gel yang baik dan tidak keras (Rowe, Sheskey, dan

Weller, 2003). Keuntungan dari penggunaan karagenin, antara lain: tidak

meninggalkan bekas, tidak menimbulkan kerusakan jaringan, dan memberikan

respon yang peka terhadap obat antiinflamasi dibanding senyawa iritan lainnya

(Siswanto dan Nurulita, 2005).

G. Metode Penyarian

Penyarian merupakan peristiwa pemindahan massa. Zat aktif yang

semula berada di dalam sel ditarik oleh cairan penyari, sehingga terjadi larutan zat

aktif dalam cairan penyari tersebut (Depkes RI, 1989). Proses penarikan zat aktif

dalam simplisia nabati atau hewani dapat dilakukan dengan metode maserasi,

infudasi, dekoksi, perklorasi, maupun pemerasan simplisia segar. Pemilihan

metode dan jenis penyari yang digunakan tergantung dari zat aktif yang akan

disari (Badan POM RI, 2013).

Dekokta adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstrak sediaan

herbal dengan air pada suhu 90oC selama 30 menit. Dekokta dibuat dengan

mencampur simplisia dengan derajat halus yang sesuai dalam panci dengan air

secukupnya, dipanaskan di atas tangas air selama 30 menit terhitung mulai suhu

90oC sambil sekali-kali diaduk. Serkai selagi panas melalui kain flannel, dan

tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume dekokta

yang dikehendaki (Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

33

Pada umumnya, dekokta yang termasuk dalam metode penyarian infudasi

adalah hasil proses penyarian yang digunakan untuk menyari zat kandungan aktif

yang larut dalam air dari bahan-bahan nabati. Penyarian dengan cara ini

menghasilkan sari yang tidak stabil dan mudah tercemar oleh kuman dan kapang.

Oleh sebab itu, sari yang diperoleh dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dari

24 jam (Depkes RI, 1989).

Sediaan dekokta berbeda dengan sediaan infusa yang juga menggunakan

air, perbedaan terlihat dari lamanya waktu penyarian. Dekokta mempunyai waktu

penyarian lebih lama yaitu 30 menit dibandingkan dengan infusa yang hanya

memerlukan waktu 15 menit (Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2010).

Dekokta digunakan untuk simplisia yang tahan terhadap pemanasan. Perbedaan

lain adalah pada dekokta penyarian dilakukan dengan memanaskan atau merebus

simplisia, sedangkan infusa dibuat dengan merendam simplisia pada air panas,

tanpa dipanaskan atau direbus (Cichoke, 2001).

H. Metode Pengujian Efek Antiinflamasi

Pengujian antiinflamasi dapat dilakukan dengan beberapa cara. Metode

yang dapat dilakukan antara lain :

1. In vitro

Metode pengujian secara in vitro merupakan metode pengujian yang

dilakukan di luar tubuh makhluk hidup. Percobaan secara in vitro berguna untuk

mengetahui peran dan pengaruh substansi-substansi fisiologis dalam inflamasi

seperti histamin, bradikinin, prostaglandin, dan lain-lain. Metode pengujian secara

in vitro antara lain 3H-Bradykinin receptor binding, 3H-substance P receptor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

34

binding, uji kemotaksis polymophonuclear (PMN) leukosit in vitro, dan

Constitutive cellular arachidonic acid dan metabolism in vitro (Vogel, 2002).

2. In vivo

Metode pengujian secara in vivo merupakan metode pengujian yang

dilakukan di dalam tubuh makhluk hidup. Metode pengujian aktivitas secara in

vivo dibedakan menjadi tiga yaitu model inflamasi akut, subakut dan kronis.

a. Induksi udema pada telapak kaki belakang (paw udema)

Salah satu metode pengujian efek antiinflamasi adalah induksi udema

telapak kaki belakang hewan uji. Dasar metode ini adalah kemampuan agen dalam

menghambat terjadinya udema pada telapak kaki belakang hewan uji setelah

pemberian bahan-bahan pembuat radang (iritan) seperti seperti brewer’s yeast,

formaldehid, dextran, albumin, kaolin, serta polisakarida sulfat (Vogel, 2002).

Pada penelitian ini, metode induksi udema dilakukan pada kaki hewan

percobaan yaitu mencit jantan atau betina, dengan cara penyuntikan suspensi

karagenin secara subplantar pada telapak kaki kiri bagian belakang (Khanna dan

Sarma, 2001). Penggunaan metode induksi udema telah dilakukan pada penelitian

Gandhimathi (2013), penelitian ini menggunakan jangka sorong untuk

pengukuran udema, tanpa harus mengorbankan hewan uji. Aktivitas antiinflamasi

obat ditunjukkan oleh kemampuan mengurangi udema yang diinduksi pada kaki

hewan uji (Vogel, 2002).

COX-2 mencapai maksimal setelah 1 jam penginjeksian karagenin.

Penggunaan metode induksi karagenin pada kaki tikus telah semakin banyak

digunakan untuk menguji obat antiinflamasi baru serta digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

35

mempelajari mekanisme yang terlibat dalam peradangan. Sekitar 400 penelitian

telah menggunakan metode udema kaki tikus. Berdasarkan analisis literatur yang

telah dilakukan Posadas et al. (2004), menggambarkan bahwa injeksi karagenin

1% pada kaki mencit menyebabkan udema yang sama selama waktu pengamatan.

Keuntungan metode induksi udema antara lain: cepat, pengukuran udema

dapat dilakukan dengan dengan lebih akurat dan objektif, serta mudah dilakukan

karena mudah diamati atau visible. Kekurangan metode ini adalah teknik

penyuntikan telapak kaki hewan uji menggunakan karagenin secara suplantar

yang tidak menjamin pembentukan volume udema yang seragam, dapat

mempengaruhi nilai simpangan pada masing-masing kelompok hewan uji yang

cukup besar (Ma, Li, Li dan Wu, 2013).

b. Induksi asam asetat (permeabilitas vaskular)

Metode ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas inhibisi terhadap

peningkatan permeabilitas vaskular yang diinduksi oleh asam asetat secara

intraperitonial dengan melepaskan mediator-mediator inflamasi. Sejumlah

pewarna (Evan Blue 10%) disuntikkan secara intravena untuk melihat terjadinya

infiltrasi pada area kulit yang terinjeksi. Aktivitas inhibisi obat uji terhadap

peningkatan permeabilitas vaskular ditunjukkan oleh kemampuan obat uji dalam

mengurangi konsentrasi pewarna yang menempel dalam ruang abdomen yang

disuntikkan sesaat setelah induksi asam asetat (Vogel, 2002).

c. Induksi xylene pada udema daun telinga

Metode ini menggunakan xylene sebagai agen penginduksi inflamasi.

Pemaparan xylene melalui dermal menyebabkan kulit mengalami kerusakan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

36

karena karakteristik xylene yang mudah larut dalam lemak. Induksi dilakukan

menggunakan mikropipet pada kedua permukaan daun telinga hewan uji dan

telinga kiri sebagai kontrol. Terdapat dua parameter pengukuran pada metode ini,

yaitu ketebalan udema dari daun telinga hewan uji yang diukur menggunakan

jangka sorong digital dan bobot dari daun telinga hewan uji yang diukur dengan

cara dipotong kemudian ditimbang, masing-masing pengukuran dibandingkan

dengan telinga kiri sebagai kontrol (Suralkar, 2008).

d. Modifikasi metode udema buatan dengan granuloma pouch

Metode ini merupakan induksi inflamasi subakut yang dilakukan dengan

cara mencukur bulu pada punggung hewan uji dengan diameter ± 3 cm. Pada

punggung yang dicukur, disuntikkan dengan udara 5 mL secara subkutan

sehingga membentuk kantong udara, selain itu juga diinjeksi karagenin sebanyak

0,1 mL dalam NaCl fisiologis. Kantong udara yang terbentuk kemudian dihisap

hingga kempes setelah 24 jam. Ditambahkan larutan karagenin 2% sebanyak 2

mL pada daerah yang terdapat kantong udara tersebut. Sediaan yang akan diuji

diberikan dengan cara mengoleskan pada daerah yang dicukur segera setelah

pemberian karagenin 2%. Pengukuran volume radang dilakukan pada hari ke

lima, eksudat yang terbentuk diambil dengan menggunakan jarum suntik dan

diukur volumenya (Verawati, Aria dan Novicaresa, 2011). Persen inhibisi

granuloma dihitung dengan membandingkan volume cairan eksudat kelompok

perlakuan dengan kelompok kontrol. Model percobaan ini lebih responsif untuk

uji obat antiinflamasi steroid (Khanna dan Sarma, 2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

37

e. UV-erythema

Metode ini merupakan pengujian untuk inflamasi menggunakan

ultraviolet (UV) yang paling sering digunakan untuk menyelidiki potensi

antiinflamasi dermatologis topikal secara in vivo. Prinsip dari metode ini adalah

hewan uji yang telah diberi bahan uji, disinari dengan sinar UV selama selang

waktu tertentu, setelah dua jam maka eritema diamati dan diberi skor nol hingga

empat. Kelebihan metode ini adalah sederhana, tetapi peneliti memerlukan

pelatihan untuk melakukan metode ini karena penilaian bersifat subyektif namun

tetap valid. Tes eritema UV hanya cocok untuk bahan dengan efek kortikosteroid,

sehingga obat-obat antiinflamasi yang bekerja dengan cara menghambat sintesis

prostaglandin tidak digunakan untuk pengujian ini (Vogel, 2002).

f. Induksi arthritis

Metode ini digunakan untuk induksi arthritis rheumatoid yang

merupakakan inflamasi kronik. Metode induksi ini bertujuan untuk menghasilkan

reaksi imun yang menyebabkan inflamasi dengan menginjeksikan antigen ke

dalam hewan uji. Pada penelitian yang dilakukan Gupta, Bharadwaj, Lata,

Sharma, Kacker, dan Sharma (2013), digunakan formaldehid sebagai adjuvant

penginduksi arthritis. Agen antiarthritis diberikan secara berturut-turut selama 21

hari. Perubahan volume telapak kaki berupa udem diukur dengan menggunakan

plethysmometer kemudian dibandingkan antara perlakuan dengan kontrol (Khanna

dan Sarma, 2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

38

I. Landasan teori

Inflamasi adalah bentuk respon proteksi tubuh akibat adanya benda asing

yang masuk ke dalam tubuh, infeksi bakteri atau virus, maupun kerusakan pada

sel atau jaringan di dalam tubuh. Inflamasi menandakan mekanisme perlindungan

di dalam tubuh untuk membasmi agen yang berbahaya dan untuk memperbaiki

jaringan (Rang, Dale, Ritter, dan Moore, 2003).

Rusaknya membran sel secara kimia, mekanis, maupun fisik akan

mengaktivasi enzim fosfolipase dan dibantu oleh radikal bebas yang mengubah

fosfolipid menjadi asam arakhidonat. Adanya ikatan antigen dengan antibodi

menyebabkan pelepasan mediator inflamasi seperti histamin, serotonin,

prostaglandin, kinin, dan ion kalsium. Asam arakidonat adalah substrat utama dari

mediator-mediator inflamasi yang dihasilkan dengan jalur lipooksigenase dan

siklooksigenase. Radikal bebas yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan

jaringan sehingga menimbulkan inflamasi. Dalam proses peradangan, radikal

bebas terbentuk ketika asam arakidonat dikonversi menjadi endoperoksida

melalui jalur sikloksigenase dan hidroperoksida melalui jalur lipooksigenase

sehingga terjadi pelepasan mediator inflamasi. Biosintesis prostaglandin

berlangsung dengan bantuan radikal bebas. Jika radikal bebas tersebut tidak

ditangkap, maka prostaglandin akan terus terbentuk dan menyebabkan terjadinya

inflamasi (Wulandari dan Hendra, 2011).

Beberapa senyawa telah berhasil diisolasi dari Macaranga tanarius L.

yaitu diterpenoid, flavonoid, megastigmane glucoside gallate, dan hydrolizable

tannin. Kandungan flavonoid dan megastigmane glucoside gallate dilaporkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

39

memiliki aktivitas penangkapan radikal bebas (Kawakami dkk., 2008).

Matsunami, dkk. (2006) melaporkan adanya senyawa glikosida, yaitu

macarangioside A-C dan mallophenol B yang diisolasi dari ekstrak metanol

Macaranga tanarius L. menunjukkan aktivitas penangkapan radikal terhadap

DPPH. Dilihat dari pendekatan struktur, macarangioside A-C dan mallophenol B

mempunyai gugus karbonil yang mampu menangkap radikal bebas sehingga

mediator inflamasi tidak terbentuk dan peradangan tidak terjadi. Glikosida

merupakan senyawa yang kurang larut dalam pelarut organik dan lebih mudah

larut dalam pelarut air (Supriyatna, dkk., 2014). Oleh karena itu, diharapkan

dengan menggunakan air sebagai pelarut dekokta, sehingga dapat diperoleh lebih

banyak senyawa yang memiliki aktivitas dalam menangkap radikal bebas. Adanya

aktivitas antioksidan dalam menangkap radikal bebas diduga dapat membantu

menghambat pembentukan inflamasi yang menghambat prostaglandin dengan

menangkap radikal-radikal bebas yang berperan terhadap pembentukan mediator-

mediator inflamasi.

Wulandari dan Hendra (2011) telah melaporkan infusa daun Macaranga

tanarius L. memiliki efek analgesik pada mencit. Adanya efek analgesik yang

ditimbulkan oleh infusa daun Macaranga tanarius L. memunculkan dugaan

adanya efek antiinflamasi pada dekokta daun Macaranga tanarius L. Penelitian

kali ini dilakukan pengujian efek antiinflamasi menggunakan metode induksi

udema, metode ini dipilih karena telah digunakan oleh banyak peneliti dan telah

terbukti cocok untuk skrining evaluasi mendalam (Vogel, 2002). Pemilihan

metode ini disebabkan oleh cakupan untuk menguji efek antiinflamasi cukup luas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

40

sehingga sekalipun belum diketahui secara spesifik bagaimana mekanismenya

namun efek dapat terlihat melalui metode ini. Pada penelitian ini, dilakukan pula

skrining fitokimia dengan menggunakan metode uji tabung, sehingga dapat

memberikan penegasan secara kualitatif terhadap golongan senyawa berupa

alkaloid, fenolik, flavonoid, glikosida, terpenoid, dan saponin yang terdapat pada

dekokta daun Macaranga tanarius L. sehingga diduga dapat berperan dalam

memberikan aktivitas antiinflamasi.

J. Hipotesis

Sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L. dapat memberikan efek

antiinflamasi pada mencit galur Swiss yang diinduksi karagenin 1 %.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian tentang efek antiinflamasi dekokta daun Macaranga tanarius

L. pada mencit galur Swiss merupakan jenis penelitian eksperimental murni

dengan rancangan acak lengkap pola searah.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental murni karena

dilakukan dengan adanya perlakuan dan belum ada penelitian sebelumnya.

Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola searah karena setiap

hewan uji memiliki kesempatan yang sama untuk masuk dalam kelompok uji serta

faktor yang diuji dalam penelitian ini hanya pengaruh pemberian dosis sediaan

dekokta daun Macaranga tanarius L. terhadap udema pada telapak kaki mencit

yang diinduksi karagenin 1% dengan pengukuran menggunakan jangka sorong.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel utama

a. Variabel bebas. Dosis sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L.

b. Variabel tergantung. Besarnya tebal udema telapak kaki belakang pada

mencit galur Swiss yang terinduksi karagenin

2. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali dalam

penelitian ini adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

42

1. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit galur

Swiss, berat badan 20-30 gram, jenis kelamin jantan, umur 2-3 bulan,

dan subyek uji dalam keadaan sehat.

2. Bahan uji yang digunakan berupa daun Macaranga tanarius L., yang

berasal dari Paingan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.

b. Variabel pengacau tak terkendali. Variabel pengacau tak terkendali dalam

penelitian ini adalah keadaan patofisiologis dari hewan uji, kemampuan

tubuh hewan uji untuk mengabsorpsi dekokta daun Macaranga tanarius L.,

serta kemampuan hewan untuk beradaptasi dengan peradangan (inflamasi).

3. Definisi operasional

a. Daun Macaranga tanarius L. merupakan daun yang diambil dari tumbuhan

Macaranga tanarius L. Daun yang digunakan yaitu daun yang berwarna

hijau segar, tidak berlubang, serta tidak terdapat kotoran dari binatang

kecil. Daun diperoleh dari Paingan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.

b. Serbuk daun Macaranga tanarius L. diperoleh dengan mengumpulkan lalu

mencuci daun Macaranga tanarius L. menggunakan air mengalir lalu

ditiriskan dan dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 45-50oC selama

24 jam hingga daun benar-benar kering dan dapat diserbuk dengan mesin

penyerbuk. Serbuk diayak menggunakan ayakan nomor 40.

c. Dekokta daun Macaranga tanarius L. diperoleh dengan menginfudasi 10,0

g serbuk daun Macaranga tanarius L. dalam air sebanyak 20,0 mL, lalu

dipanaskan dalam 100,0 mL air pada suhu 90oC selama 30 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

43

d. Dosis dekokta daun Macaranga tanarius L. (mg/kg BB) didapat

berdasarkan perhitungan menggunakan konsentrasi dekokta yang dapat

dibuat (10%) dan volume maksimal secara peroral pada mencit (1 mL)

serta berat badan maksimal mencit (30 gram).

e. Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap adanya benda asing. Respon

inflamasi berupa merah, nyeri, bengkak, perubahan fungsi, dan panas.

Dalam penelitian ini, tanda inflamasi yang diamati berupa udema

(bengkak) pada telapak kaki belakang mencit.

f. Tebal udema adalah tebal telapak kaki mencit yang diinduksi oleh larutan

karagenin 1% yang diinjeksikan secara subplantar dan diukur dengan

jangka sorong digital dalam satuan millimeter. Pengukuran dilakukan di

bagian telapak kaki mencit dengan posisi jangka sorong vertikal.

g. Efek antiinflamasi merupakan kemampuan sediaan dekokta daun

Macaranga tanarius L. pada dosis tertentu dalam mengurangi tebal udema

telapak kaki belakang pada mencit galur Swiss yang terinduksi karagenin.

h. Uji antiinflamasi merupakan uji pada mencit galur Swiss yang diinduksi

karagenin 1% sehingga terjadi peradangan pada telapak kaki belakang

mencit dan tebal udema diukur menggunakan jangka sorong digital selama

6 jam, kemudian kelompok kontrol dibandingkan dengan kelompok

perlakuan peroral dekokta daun Macaranga tanarius L.

i. AUC (Area Under Curve) menggambarkan tebal udema kaki belakang

mencit yang telah diukur menggunakan jangka sorong, AUC ditentukan

dengan rumus trapezoid dimana selisih udema antara kaki kiri (diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

44

karagenin 1% secara subplantar) dan kaki kanan (tanpa karagenin) mencit

dikali dengan selisih waktu pengukuran (mm.menit).

j. Penghambatan inflamasi (PI) merupakan kemampuan bahan uji untuk

mengurangi pembengkakan pada kaki hewan uji akibat injeksi karagenin

1% secara suplantar terhadap kontrol negatif aquadest.

k. Potensi relatif daya antiinflamasi (PRDA) merupakan merupakan

kemampuan bahan uji untuk memberikan penghambatan inflamasi terhadap

kontrol positif diklofenak.

l. Pemberian peroral merupakan pemberian peringkat dosis dekokta daun

Macaranga tanarius L. melalui mulut hewan uji menggunakan spuit injeksi

oral yang jarumnya tumpul. Pemberian peroral dekokta daun Macaranga

tanarius L. dilakukan sebelum kaki mencit diinjeksikan dengan karagenin

1% secara subplantar dengan rentang waktu pada hasil orientasi.

m. Injeksi subplantar merupakan injeksi di bawah kulit telapak kaki belakang

hewan uji, arah jarum harus menuju ke jari-jari hewan uji.

C. Bahan Penelitian

1. Bahan utama

a. Hewan uji berupa mencit galur Swiss yang memiliki jenis kelamin jantan,

umur 2-3 bulan, dan berat badan 20-30 gram diperoleh dari Laboratorium

Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

b. Daun Macaranga tanarius L. diperoleh dari Paingan, Maguwoharjo,

Sleman, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

45

2. Bahan kimia

a. Zat inflamatogen berupa Karagenin tipe I (Sigma Chemical Co.) yang

diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

b. Serbuk Cataflam Fast® (Novartis Indonesia) yang mengandung kalium

diklofenak 50 mg sebagai kontrol positif diperoleh dari Apotek Kimia

Farma, Yogyakarta.

c. NaCl fisiologis 0,9 % (Ossuka) sebagai pelarut karagenin diperoleh dari

Apotek Kimia Farma, Yogyakarta.

d. Aquadest sebagai pelarut diperoleh dari Toko Brataco Chemica, Jl. Letjen

Suprapto 70, Ngampilan, Yogyakarta.

e. Ketamin 0,5 mL untuk melakukan euthanasia pada mencit setelah

penelitian selesai, diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan

Toksikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

D. Alat Penelitian

1. Alat pembuatan serbuk kering daun Macaranga tanarius L.

Alat-alat yang digunakan antara lain oven (Memmert), mesin

penyerbuk (Retsch), dan ayakan nomor 40.

2. Pembuatan dekokta daun Macaranga tanarius L.

Alat yang digunakan antara lain seperangkat alat gelas berupa beaker

glass, gelas ukur, batang pengaduk, labu ukur, corong, dan pipet tetes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

46

Timbangan analitik Mettler Teledo®, panci enamel, penangas air, kain flannel,

termometer, dan stopwatch.

3. Alat induksi udema telapak kaki belakang mencit

Seperangkat alat gelas berupa beaker glass, gelas ukur, labu ukur,

pipet tetes, batang pengaduk (Pyrex Iwaki Glass®). Timbangan analitik Mettler

Toledo®, stopwatch, spuit (syringe), needle, dan jangka sorong Digital Caliper

“Wipro”.

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tanaman Macaranga tanarius L.

Determinasi tanaman menggunakan ciri-ciri yang terdapat pada

tanaman Macaranga tanarius L. yang dilakukan secara benar berdasarkan

herbarium Macaranga tanarius L. yang telah dilakukan determinasi

sebelumnya dan disimpan di Laboratorium Botani Farmasi Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Pengumpulan bahan uji

Bahan uji yang digunakan adalah daun Macaranga tanarius L. yang

telah dipanen saat pagi hari (antara pukul 07.00-10.00) pada bulan April 2015.

Bahan uji didapatkan dari tempat yang sama yaitu di Paingan, Maguwoharjo,

Sleman, Yogyakarta. Bila tempat tumbuh berbeda (perbedaan pada kualitas

tanah, kadar air, sinar matahari) akan mengakibatkan perbedaan kandungan

senyawa aktif (Agoes, 2007). Daun yang dipanen adalah daun yang masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

47

segar berwarna hijau, tidak berlubang, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua,

serta tidak terdapat kotoran binatang kecil.

3. Pembuatan simplisia dan serbuk daun Macaranga tanarius L.

Pembuatan simplisia daun Macaranga tanarius L. dilakukan dengan

beberapa tahapan, antara lain daun yang telah dipanen dan dikumpulkan

kemudian dicuci dengan menggunakan air mengalir lalu ditiriskan untuk

meniadakan air pada daun. Pembuatan serbuk daun Macaranga tanarius L.

dilakukan di Laboratorium Pengujian “LPPT-UGM”, sebelum dilakukan

penyerbukan, daun kembali dikeringkan dengan menggunakan oven dengan

suhu 45-50oC selama 24 jam hingga daun benar-benar kering dan dapat

diserbuk dengan mesin penyerbuk dengan diameter lubang saringan 1 mm.

Serbuk simplisia yang didapatkan kemudian diayak kembali menggunakan

ayakan nomor 40.

4. Penetapan kadar air pada serbuk kering daun Macaranga tanarius L.

Penetapan kadar air dari serbuk bertujuan untuk mengetahui serbuk

yang digunakan telah memenuhi persyaratan serbuk yang baik, yaitu kurang

dari 10% (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1995).

Penetapan kadar air dilakukan dengan menimbang krus kosong terlebih dahulu

(A), kemudian serbuk kering dari daun Macaranga tanarius L. yang sudah

diayak, dimasukkan ke dalam krus porselen (B) dan diratakan. Bobot serbuk

kering daun tersebut ditetapkan sebagai bobot sebelum pemanasan, setelah itu

dipanaskan dalam oven pada suhu 1050C selama 3 jam hingga dicapai berat

konstan yaitu perbedaan antara dua penimbangan berturut-turut tidak lebih dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

48

0,25% (Departemen Kesehatan RI, 1995). Serbuk kering daun Macaranga

tanarius L. yang sudah dipanaskan dimasukkan ke dalam eksikator lalu

ditimbang kembali dan dihitung sebagai bobot setelah pemanasan (C).

Kemudian dilakukan perhitungan terhadap kadar air serbuk daun Macaranga

tanarius dengan rumus :

Kadar air = (���)��

��100%

5. Pembuatan dekokta daun Macaranga tanarius L.

Serbuk kering daun Macaranga tanarius L. ditimbang 10,0 g dan

dimasukkan ke dalam 20,0 mL pelarut aquadest sebagai pembasah serbuk,

kemudian ditambahkan lagi aquadest sebanyak 100,0 mL. Setelah itu,

dipanaskan pada heater dengan suhu 90oC dan dijaga tetap dalam suhu

tersebut selama 30 menit sambil beberapa kali diaduk. Waktu 30 menit

dihitung ketika suhu campuran mencapai 90oC. Setelah 30 menit, campuran

tersebut diambil dan diperas menggunakan kain flannel kemudian

ditambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume

dekok daun Macaranga tanarius L. yang diinginkan yaitu 100 mL, sehingga

didapat konsentrasi dekokta daun Macaranga tanarius L. sebesar 10%.

6. Pembuatan larutan karagenin 1% sebagai penginduksi udema

Larutan karagenin yang digunakan sebagai zat penginduksi radang

dibuat dengan cara melarutkan 100 mg karagenin dalam larutan NaCl

fisiologis 0,9% hingga volume 10 mL, diperoleh konsentrasi karagenin 1 %

(b/v) setara dengan dosis 25 mg/kgBB menurut Williamson, Okpako dan

Evans (1996), dimana konsentrasi karagenin yang digunakan adalah 1%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

49

dengan volume 0,05 mL yang diinjeksikan pada mencit dengan berat badan

20 gram.

7. Pembuatan larutan diklofenak sebagai obat antiinflamasi

Serbuk Cataflam Fast® mengandung kalium diklofenak dengan

kekuatan 50 mg tiap sachet. Diambil serbuk Cataflam Fast® untuk ditimbang

sebesar 0,05 gram, lalu serbuk dilarutkan dalam aquadest hingga volume 100

mL. Diperoleh konsentrasi diklofenak sebesar 0,5 mg/mL.

8. Penentuan kontrol negatif

Kontrol negatif adalah zat yang tidak memiliki efek antiinflamasi

sehingga dapat digunakan sebagai pembanding terhadap zat yang diuji. Pada

penelitian digunakan aquadest sebagai kontrol negatif yang merupakan

pelarut dalam pembuatan dekokta daun Macaranga tanarius L. dan pelarut

kalium diklofenak.

9. Pembuatan inflamasi

Kaki mencit sebelah kiri diinduksi dengan larutan karagenin 1%

secara subplantar, sedangkan kaki sebelah kanan disuntik tanpa larutan

karagenin.

10. Uji pendahuluan

a. Penetapan dosis dekokta daun Macaranga tanarius L. Penetapan

peringkat dosis dekokta daun Macaranga tanarius L. didasarkan pada :

1) Bobot tertinggi mencit adalah 30 g

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

50

2) Pemberian dekokta daun Macaranga tanarius L. menggunakan

volume maksimal pemberian secara peroral pada mencil yaitu 1 mL

(Harmita dan Radji, 2008)

3) Konsentrasi dekokta daun Macaranga tanarius L. yang dapat dibuat

yaitu 10% (serbuk dapat terendam sempurna dalam air)

Penetapan dosis tertinggi dekokta daun Macaranga tanarius

L. yaitu :

D x BB = C x V

D x 30 g = 10 g/100 mL x 1 mL

D x 30 g = 100 mg/ mL x 1 mL

D = 3,3333 mg/gBB

D = 3333,33 mg/kgBB

Keterangan :

D = Dosis (mg/kgBB)

BB = Bobot badan mencit (gram)

C = Konsentrasi (mg/mL)

V = Volume (mL)

Dua dosis lainnya diperoleh dengan membagi 2 dari dosis

3333,33 mg/kgBB kemudian dibagi 2 lagi sehingga diperoleh 3 peringkat

dosis yaitu 3333,33; 1667,67; dan 833,33 mg/kgBB.

b. Penetapan dosis diklofenak. Dosis diklofenak dipilih berdasarkan

penelitian yang dilakukan Djunarko, Donatus, dan Noni (2003). Menurut

penelitian, dosis untuk tikus dengan berat badan 200 g adalah 32

mg/kgBB, lalu dikonversikan ke mencit dengan berat badan 20 gram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

51

sehingga didapatkan dosis sebesar 4,48 mg/kg BB. Digunakan pula dosis

lain yaitu dosis kalium diklofenak untuk manusia dengan berat badan 50

kg adalah 50 mg (Manurung, 2013), maka dosis untuk manusia 70 kg

adalah sebesar 70 mg. Konversi dari manusia 70 kg ke mencit 20 g adalah

0,0026. Didapatkan dosis untuk mencit 20 g sebesar 9,1 mg/kg BB

mencit.

c. Penentuan waktu pemberian karagenin 1% b/v secara subplantar. Waktu

pemberian dosis efektif diklofenak dipilih berdasarkan penelitian

yang pernah dilakukan sebelumnya, yaitu 15 menit (Esvandiary, 2006;

Martin, 2010; Gunawan, 2010) dan 30 menit (Hidayat, 2010).

Dalam penetapan rentang waktu ini digunakan 15 ekor mencit yang

terbagi dalam 5 kelompok. Kelompok I, II, III, dan IV secara

berturut-turut diberikan pemberian peroral kalium diklofenak dengan

dosis 4,48 mg/kgBB dengan rentang waktu pemberian 15 menit, dosis

9,1 mg/kgBB dengan rentang waktu pemberian 15 menit, dosis 4,48

mg/kgBB dengan rentang waktu pemberian 30 menit, dan dosis 9,1

mg/kgBB dengan rentang waktu pemberian 30 menit sebelum injeksi

karagenin 1% secara subplantar. Kelompok V diberikan aquadest

sebagai kontrol negatif. Pengukuran udem dilakukan pada menit ke-0,

15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, dan 360

setalah diinjeksikan karagenin 1% secara subplantar. Rata-rata penurunan

udema kemudian dihitung pada berbagai selang waktu tersebut. Waktu

efektif pemberian diklofenak merupakan rentang waktu antara sesaat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

52

setelah pemberian kalium diklofenak sampai saat injeksi karagenin

yang mampu menurunkan udema secara berarti.

11. Penyiapan hewan uji

Hewan uji yang digunakan dalam uji antiinflamasi dekokta daun

Macaranga tanarius L. adalah mencit galur Swiss sebanyak dua puluh lima

ekor, umur 2-3 bulan, berat badan 20-30 gram. Hewan uji yang digunakan

pada uji pendahuluan sebanyak lima belas ekor mencit galur Swiss, umur 2-3

bulan, dan berat badan 20-30 gram. Sebelum digunakan, hewan uji

diadaptasikan dengan lingkungan penelitian dan dipuasakan selama 18-24

jam dan hanya diberikan air minum.

12. Pengelompokan hewan uji

Pada penelitian ini dilakukan uji pendahuluan dan uji efek

antiinflamasi dekokta daun Macaranga tanarius L. Hewan uji yang

digunakan sebanyak lima belas ekor mencit untuk uji pendahuluan yang

terbagi menjadi lima kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari tiga

ekor mencit. Pada pengujian efek antiinflamasi dekokta daun Macaranga

tanarius L. digunakan lima kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari

lima ekor mencit, sehingga total mencit yang digunakan adalah dua puluh

lima ekor mencit.

Rincian kelompok penelitian beserta perlakuan yang diberikan dapat

dilihat pada flowchart, sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

53

a. Pengelompokkan hewan uji pada uji pendahuluan

Gambar 6. Flowchart pengelompokan hewan uji pada uji pendahuluan

Kelompok I (Kontrol negatif)

Kelompok II

(Perlakuan)

Kelompok III

(Perlakuan)

Lima belas

ekor mencit

Kelompok IV

(Perlakuan)

Kelompok V

(Perlakuan)

Aquadest (peroral)

Kalium diklofenak 4,48 mg/kg

BB (peroral)

Kalium diklofenak 4,48 mg/kg

BB (peroral)

Kalium diklofenak 9,1 mg/kg

BB (peroral)

Kalium diklofenak 9,1 mg/kg

BB (peroral)

Rentang waktu 15

menit

Rentang waktu 30

menit

Rentang waktu 15

menit

Rentang waktu 30

menit

Kaki kiri hewan uji diinjeksikan karagenin 1% secara subplantar dan kaki kanan

disuntik tanpa suspensi karagenin

Udema diukur selama 6 jam pada menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 210, 240, 270, 300, 330 dan 360 menggunakan jangka sorong digital

Dihitung selisih tebal udema kaki kiri dan kaki kanan lalu dilakukan perhitungan AUC masing-masing kelompok

Dilakukan pemilihan dosis dengan selang waktu yang efektif dalam menurunkan udema yang berarti pada telapak kaki mencit yang telah terinduksi karagenin 1%

Rentang waktu 15

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

54

b. Pengelompokan hewan uji pada uji efek antiinflamasi dekokta daun

Macaranga tanarius L.

Gambar 7. Flowchart pengelompokan hewan uji pada uji efek antiinflamasi dekokta daun Macaranga tanarius L.

Kelompok I (Kontrol negatif)

Kelompok II (Kontrol positif)

Kelompok III

(Perlakuan)

dua puluh lima

ekor mencit

Kelompok IV

(Perlakuan)

Kelompok V

(Perlakuan)

Aquadest (peroral)

Kalium diklofenak 4,48 mg/kg

BB (peroral)

Dekokta daun

M.tanarius 833,33

mg/kgBB (peroral)

Dekokta daun

M.tanarius 1667,67

mg/kgBB (peroral)

Dekokta daun

M.tanarius 3333,33

mg/kgBB (peroral)

Rentang waktu 15

menit

Rentang waktu 15

menit

Rentang waktu 15

menit

Rentang waktu 15

menit

Kaki kiri hewan uji diinjeksikan karagenin 1% secara subplantar dan kaki kanan

disuntik tanpa suspensi karagenin

Udema diukur selama 6 jam pada menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 210, 240, 270, 300, 330 dan 360 menggunakan jangka sorong digital

Dihitung selisih tebal udema kaki kiri dan kaki kanan lalu dilakukan perhitungan AUC masing-masing kelompok (mm.menit)

Dilakukan perhitungan % penghambatan inflamasi dan % potensi relatif daya antiinflamasi pada masing-masing kelompok, lalu dilakukan analisis statistik

Rentang waktu 15

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

55

13. Pengukuran aktivitas antiinflamasi

Pengukuran aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan metode

pengukuran tebal udema telapak kaki belakang mencit dengan menggunakan

jangka sorong digital selama enam jam mulai dari menit ke-0, 15, 30, 45, 60,

90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, dan 360 setelah terinduksi

karagenin 1% dengan rentang waktu pemberian dari hasil orientasi.

Nilai selisih udema dihitung menggunakan luas area dibawah kurva

(AUC-Area Under Curve) dari ketebalan udema telapak kaki mencit

terinduksi karagenin pada masing-masing perlakuan di setiap rentang waktu

pengukuran dengan metode trapezoid. Rumus perhitungan sebagai berikut :

AUC0-x =( �����

� x t1-t0 ) + (

�����

� x t2-t1 ) + …. + (

�������

� x tn-tn-1 )

Keterangan :

AUC0-x = Area Under Curve dari ketebalan udema telapak kaki mencit pada menit ke-0 sampai menit ke-360 Cn – Cn-1 = Besarnya tebal udema dari menit ke-0 sampai menit ke-360 tn – tn-1 = Lamanya waktu pengukuran mulai dari menit ke-0 sampai menit ke-360

(Ikawati, Suparjan, dan Asmara, 2007).

Adanya aktifitas antiinflamasi dapat dilihat dari persen (%)

penghambatan inflamasi (PI). Kemampuan suatu bahan dalam mengurangi

udema pada kaki hewan uji dinyatakan sebagai daya antiinflamasi. Daya

antiinflamasi diperoleh dengan membandingkan luas daerah di bawah kurva

tebal udema kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dan

kontrol positif dengan luas daerah bawah kurva kontrol negatif (Hidayati,

Listyawati, dan Setyawan, 2005). Rumus perhitungannya sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

56

Penghambatan inflamasi (%) = (��� ���)��(��� ���)�

(��� ���)� x 100 %

Keterangan :

(AUC0-x)0 = AUC0-x rata-rata dari AUC ketebalan udema telapak kaki mencit pada kelompok kontrol negatif (mm.menit)

(AUC0-x)n = AUC0-x total dari AUC ketebalan udema telapak kaki mencit yang diberi senyawa uji dengan dosis sebesar n (mm.menit)

(Ikawati dkk., 2007).

Persen (%) potensi relatif daya antiinflamasi (PRDA) dekokta daun

Macaranga tanaius L. dapat diketahui dengan membandingkan terhadap

kelompok kalium diklofenak sebagai kontrol positif. Rumus perhitungannya

sebagai berikut :

Potensi relatif daya antiinflamasi (%) = ����

����100%�

Keterangan :

DAp = Persen (%) penghambatan inflamasi kelompok perlakuan DAd = Persen (%) penghambatan inflamasi kalium diklofenak

(Hemamalini et al., 2010).

Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik untuk

menemukan dosis dekokta daun Macaranga tanarius L. yang dapat

menurunkan udema kaki mencit secara signifikan.

14. Identifikasi kandungan kimia dekokta daun Macaranga tanarius L.

Skrining fitokimia adalah tahap pendahuluan dalam suatu penelitian

fitokimia, hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang golongan

senyawa yang terkandung pada tanaman yang sedang diteliti. Metode

skrining fitokimia pada penelitian ini dilakukan dengan melihat perubahan

warna pada reaksi pengujian dengan menggunakan suatu pereaksi warna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

57

(Kristianti, Aminah, Tanjung dan Kurniadi, 2008). Identifikasi kandungan

kimia dekokta daun Macaranga tanarius L. secara kualitatif menggunakan

metode yang dimodifikasi dari Departemen Kesehatan Republik

Indonesia (1980).

Uji Alkaloid dilakukan dengan cara mengambil 9 mL air dekokta

daun Macaranga tanarius L. dan 1 mL HCl 2 N. Campuran dipanaskan di

atas penangas air selama 2 menit, 10 tetes filtrat dipindahkan dan

ditambah 2 tetes Dragendrof (Azizah, Endang, dan Sitoresmi, 2014).

Uji Flavonoid menggunakan air seduhan sebanyak 2 mL

dipindahkan dalam tabung reaksi dan ditambah 0,1 gram sebuk Mg, 1-2 mL

etanol 95%, dan 10 tetes HCl pekat (Azizah, Endang, dan Sitoresmi, 2014).

Uji Glikosida dilakukan dengan mengambil air seduhan sebanyak

0,1 mL dan dipindahkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 2 mL

aquades, 5 tetes Molisch, dan 2 mL H2SO4 pekat secara hati-hati

melalui dinding tabung reaksi (Azizah, Endang, dan Sitoresmi, 2014).

Uji Saponin dilakukan dengan metode Forth yaitu mengambil air

seduhan sebanyak 10 mL dan dipindahkan ke dalam tabung reaksi lalu

dikocok kuat-kuat selama 10 detik (Azizah, Endang, dan Sitoresmi, 2014).

Uji Tanin dilakukan dengan mengambil air seduhan sebanyak 1 mL

dan dipindahkan ke atas plat tetes lalu ditambah beberapa tetes FeCl3 1%

(Azizah, Endang, dan Sitoresmi, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

58

Uji Triterpenoid/steroid dilakukan dengan mengambil 1 mL air

seduhan yang diuapkan hingga kering, kemudian ditambah dengan pereaksi

Lieberman-Burchad (Kurniati, 2013).

Uji Fenolik dilakukan dengan mengambil sebanyak 2 mL ekstrak

ditambahkan dengan 10 mL aquades lalu dididihkan selama 10 menit dalam

penangas air. Larutan tersebut kemudian disaring dan filtratnya ditambahkan

dengan 3 tetes FeCl3 1% (Kurniati, 2013).

F. Tata Cara Analisis Hasil

Analisis hasil pengujian efek antiinflamasi dilakukan dengan menghitung

AUC total dari ketebalan udema telapak kaki mencit pada rentang waktu

pengukuran untuk menghitung persen (%) penghambatan inflamasi serta persen

(%) potensi relatif daya antiinflamasi. Hasil pengukuran dianalisis secara statistik

dengan uji Shapiro-Wilk untuk melihat distribusi data mempunyai distribusi

normal atau tidak secara analitis karena penelitian ini merupakan deskriptif

numerik. Penelitian ini menggunakan uji Shapiro-Wilk karena sampel yang

digunakan sedikit yaitu kurang dari 50, bila nilai probabilitas (p)>0,05 maka data

terdistribusi normal. Keunggulan penggunaan metode analitis sebagai metode

untuk menguji normalitas data karena lebih objektif karena data tidak hanya

disajikan dalam bentuk plot atau histogram (Dahlan, 2008).

Pada penelitian ini, data yang didapat pada kelompok uji pendahuluan

dianalisis menggunakan uji ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95%

untuk mengetahui perbedaan antar kelompok tidak berpasangan yang lebih dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

59

dua kelompok karena data memiliki distribusi normal dan menunjukkan varian

data sama pada Levene’s test. Pada uji ANOVA menghasilkan nilai p<0,05 yaitu

paling tidak terdapat dua kelompok data yang mempunyai perbedaan rerata yang

bermakna kemudian dilakukan analisis Post-Hoc menggunakan uji LSD (memilih

alternatif uji manapun, hasilnya relatif sama) diperoleh nilai p<0,05 maka

diartikan terdapat perbedaan rerata yang bermakna antara dua kelompok data

tersebut (Dahlan, 2008).

Pada kelompok uji efek antiinflamasi dekokta daun Macaranga tanarius

L., data yang diperoleh dilakukan analisis dengan uji Kruskal Wallis yaitu

merupakan alternatif uji non parametrik dari uji ANOVA satu arah karena data

tidak terdistribusi normal dan diperoleh nilai p<0,05 yaitu paling tidak terdapat

dua kelompok data yang mempunyai perbedaan rerata yang bermakna kemudian

dilakukan analisis Post-Hoc dengan uji Mann Whitney untuk mengetahui

kelompok yang berbeda secara bermakna yang diperoleh nilai p<0,05 maka

diartikan terdapat perbedaan rerata yang bermakna antara dua kelompok data

tersebut (Dahlan, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

60

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Determinasi Tanaman Macaranga tanarius L.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk daun

Macaranga tanarius L. dengan sediaan berupa dekokta. Pada penelitian ini,

dipilih bagian daun dari tumbuhan Macaranga tanarius L. Menurut Kumazawa

dkk. (2014), pada bagian daun Macaranga tanarius L. mengandung

prenylflavonoids (nymphaeol B, isonymphaeol B, nymphaeol A, 3’-geranyl-

naringenin, dan nymphaeol C) yang memiliki aktivitas penangkapan radikal

terhadap DPPH. Bagian daun dipilih karena dapat dikumpulkan dengan mudah

daripada bagian lain yang juga mengandung prenylflavonoids, seperti pada

trikoma glandular (Kumazawa dkk., 2014).

Pada penelitian sebelumnya juga telah terbukti bahwa daun Macaranga

tanarius L. memiliki efek antiinflamasi dengan bentuk sediaan ekstrak pada

pemberian secara peroral (Kurniawaty, 2011) dan topikal (Gilda, 2014). Sebelum

daun Macaranga tanarius L. tersebut digunakan dalam pengujian efek

antiinflamasi maka diperlukan determinasi tanaman untuk memastikan bahwa

tumbuhan yang digunakan adalah benar tanaman Macaranga tanarius L., yang

biasa dikenal oleh sebagian masyarakat Indonesia sebagai tanaman Senu. Bagian

tanaman yang digunakan dalam determinasi adalah bagian batang, daun, biji, dan

bunga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

61

Determinasi dilakukan sesuai dengan buku acuan (Steenis, Hoed,

Blommbergen dan Eyma, 1992) hingga kategori jenis (spesies) dan dicocokkan

pula dengan herbarium yang disimpan di Laboratorium Botani Farmasi, Fakultas

Farmasi, Universitas Sanata Dharma. Herbarium yang digunakan sebagai acuan

telah dilakukan determinasi sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk membuktikan

bahwa batang, daun, biji, dan bunga yang dilakukan determinasi adalah benar

Macaranga tanarius L. Berdasarkan hasil determinasi maka terbukti bahwa

tanaman yang diuji adalah benar merupakan tanaman Macaranga tanarius L.

(Lampiran 4).

B. Penetapan Kadar Air Serbuk Daun Macaranga tanarius L.

Pengujian efek antiinflamasi pada penelitian ini dibuat menggunakan

serbuk daun Macaranga tanarius L. Daun Macaranga tanarius L. dipanen pada

waktu pagi hari, penentuan waktu panen erat kaitannya dengan tingkat zat aktif

yang terdapat dalam suatu simplisia. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada saat

tanaman memiliki kandungan zat aktif paling tinggi. Pada penelitian ini,

pemanenan dilakukan pagi hari karena kandungan zat aktif dalam tanaman tinggi

dan belum terlalu lama terkena paparan sinar matahari. Metabolit sekunder

berperan untuk sistem pertahanan tanaman itu sendiri, salah satunya adalah untuk

proteksi terhadap sinar ultraviolet dari matahari yang dapat menghasilkan radikal

bebas (Sutini, 2005). Bagian daun akan dipanen setelah bunga mulai muncul atau

mekar, pemanenan daun sebaiknya dilakukan pada saat cuaca kering. Pemanenan

saat cuaca hujan akan mengakibatkan daun yang dipanen basah dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

62

mengakibatkan kualitas simplisia daun berkurang bahkan rusak (Juanda dan

Cahyono, 2000). Daun yang dipilih adalah daun yang masih segar dan berwarna

hijau, tidak berlubang, dan tidak ada binatang kecil atau kotorannya. Daun

Macaranga tanarius L. yang telah terkumpul, kemudian dicuci menggunakan air

mengalir lalu dijemur di bawah sinar matahari dengan ditutup kain hitam untuk

melindungi terurainya kandungan kimia yang cukup mudah terpengaruh oleh sinar

matahari secara langsung, menghindari debu, dan mencegah agar tidak terbawa

angin ketika sudah kering. Pengeringan terhadap sinar matahari sangat umum

untuk bagian daun (Soegihardjo, 2013). Simplisia daun yang telah setengah

kering, lalu dikeringkan kembali di dalam oven dengan suhu 40-50oC hingga

kering. Keringnya daun ditandai dengan perubahan warna daun menjadi

kecoklatan dan mudah dihancurkan. Daun Macaranga tanarius L. kering

kemudian diserbukkan dengan mesin penyerbuk dan kemudian diayak kembali

menggunakan ayakan nomor mesh 40. Pengayakan ditujukan agar diperoleh

ukuran serbuk yang homogen dengan luas permukaan yang besar, sehingga

interaksi pelarut dengan serbuk akan semakin besar dan proses ekstraksi akan

semakin efektif (Agoes, 2009).

Penetapan kadar air ini dilakukan di LPPT Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta menggunakan metode gravimetri dengan alat moisture balance.

Serbuk daun Macaranga tanarius L. dipanaskan dalam oven pada suhu 105oC

selama 3 jam sehingga akan diperoleh bobot tetap. Tujuan pemanasan pada suhu

tersebut agar kandungan air sudah bisa menguap seluruhnya dan diperoleh serbuk

dengan kadar air yang tetap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

63

Penetapan kadar air dilakukan untuk mengetahui kandungan air yang

terdapat dalam serbuk sehingga dapat diketahui apakah serbuk daun Macaranga

tanarius L. memenuhi salah satu persyaratan serbuk yang baik atau tidak. Salah

satu syarat serbuk yang baik adalah memiliki kadar air kurang dari 10%

(Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1995). Dengan

berkurangnya kadar air, diharapkan serbuk dapat lebih tahan terhadap

pertumbuhan kapang serta tahan terhadap kemungkinan reaksi kimia yang

diperantarai oleh air, seperti reaksi redoks atau reaksi enzimatis. Selain itu, nilai

kadar air dari serbuk penting dalam pembuatan sediaan dekokta. Hal ini karena

kadar air akan ikut mempengaruhi konsentrasi yang dihasilkan, apabila nilai kadar

air melebihi persyaratan dikhawatirkan konsentrasi dekokta tidak sesuai dengan

yang diinginkan. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh kadar air serbuk daun

Macaranga tanarius L. yang digunakan dalam penelitian adalah 6,66% b/b

(Lampiran 7), hal tersebut menunjukkan bahwa serbuk daun Macaranga tanarius

L. telah memenuhi persyaratan serbuk yang baik.

C. Dekokta Daun Macaranga tanarius L.

Sebanyak 10 gram serbuk daun Macaranga tanarius L. ditambahkan 20

mL air sebagai pembasah, kemudian ditambahkan air 80-100 mL. Campuran

tersebut dimasukkan ke dalam panci enamel (panci bertingkat) dan dipanaskan di

atas heater pada suhu 90oC selama 30 menit sambil sesekali diaduk. Waktu 30

menit dapat dihitung setelah campuran mencapai suhu 90oC. Selama pemanasan,

panci dalam keadaan tertutup agar suhu saat pemanasan tidak terpengaruh oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

64

suhu lingkungan atau suhu kamar. Campuran lalu diserkai menggunakan kain

flannel selagi panas hingga diperoleh volume 100 mL. Bila belum mencapai

volume 100 mL, dapat ditambahkan air panas melalui ampas. Konsentrasi dekokta

yang didapatkan adalah 10%. Hasil pembuatan dekokta didapatkan cairan

berwarna coklat, tidak berbau, dan rasanya pahit. Sediaan dekokta yang

menggunakan penyari berupa air dipilih karena diharapkan senyawa-senyawa

glikosida dan flavonoid yang mempunyai aktivitas penangkapan radikal bebas

dapat tertarik lebih banyak ke dalam sediaan dekokta dan menghasilkan efek

antiinflamasi pada mencit galur Swiss yang diinduksi karagenin 1%.

D. Hasil Uji Kandungan Kimia Dekokta Daun Macaranga tanarius L.

Pengujian terhadap kandungan kimia dari dekokta daun Macaranga

tanarius L. yang dilakukan secara kualitatif bertujuan untuk mengetahui

kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada sediaan dekokta daun

Macaranga tanarius L. sehingga dapat diketahui pula senyawa yang diduga

bertanggungjawab dalam menimbulkan efek antiinflamasi. Pada penelitian ini

dilakukan pengujian terhadap adanya kandungan alkaloid, flavonoid, saponin,

polifenolik, glikosida, tannin, dan steroid/triterpenoid dengan metode uji tabung

dengan mengamati perubahan warna yang terjadi. Senyawa yang diuji pada

penelitian ini berdasarkan pada kandungan metabolit sekunder yang memiliki efek

antiinflamasi (Agnihotri, Wakode, dan Agnihotri, 2010). Hasil skrining fitokimia

pada dekokta daun Macaranga tanarius L. dapat dilihat pada Tabel II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

65

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel II, dapat dilihat bahwa pada

sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L. mengandung senyawa yang

tergolong dalam alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin, tannin dan fenolik.

Kelima hasil uji kandungan kimia menunjukkan reaksi yang positif dengan

melihat intensitas warna yang terbentuk.

Tabel II. Analisis kandungan kimia dekokta daun Macaranga tanarius L.

No Kandungan

Senyawa Hasil Uji

Tanda positif Hasil Tanda 1 Alkaloid Endapan merah Endapan merah +++ 2 Flavonoid Kuning-Jingga Kuning +++

3 Glikosida Cincin berwarna biru-ungu pada

batas cairan

Cincin ungu pada batas cairan

++

4 Saponin Buih > 1 cm dan bertahan selama

30 menit

Buih > 1 cm selama 30 menit

+++

5 Tannin Hijau - Biru kehitaman

Biru kehitaman +++

6 Fenolik Hijau-biru Biru kehitaman + 7 Terpenoid Merah Coklat -

(Azizah, Endang, dan Sitoresmi, 2014).

Keterangan :

(-) = Hasil pengujian negatif terhadap kandungan yang diujikan (+) = Hasil pengujian positif dengan intensitas warna rendah (++) = Hasil pengujian positif dengan intensitas warna sedang (+++) = Hasil pengujian positif dengan intensitas warna kuat

Pengujian terhadap alkaloid menghasilkan hasil positif yang dibuktikan

dengan adanya endapan merah di dasar tabung reaksi. Adanya flavonoid

dibuktikan dengan perubahan warna larutan menjadi kuning jingga. Pada uji

glikosida dibuktikan dengan adanya cincin ungu pada batas cairan. Adanya

saponin dibuktikan dengan terbentuknya buih dengan tinggi >1 cm pada tabung

reaksi, dan uji tanin dibuktikan dengan perubahan warna larutan menjadi biru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

66

kehitaman. Pada uji fenolik dibuktikan dengan adanya perubahan warna menjadi

biru kehitaman. Uji terpenoid menunjukkan hasil negatif, hal ini menunjukkan

bahwa terpenoid tidak dapat terambil pada sediaan dekokta yang menggunakan

pelarut polar berupa air karena sebagian besar terpenoid mempunyai struktur

siklik dengan satu atau lebih gugus fungsional seperti hidroksi dan karbonil,

sehingga terpenoid pada umumnya merupakan senyawa yang larut dalam lipid.

Terpenoid merupakan senyawa alam yang terbentuk dengan proses biosintesis dan

terdistribusi luas dalam dunia tumbuhan maupun hewan (Sirait, 2007).

Beberapa senyawa fitokimia inti telah dilaporkan sebagai agen

antiinflamasi yang berasal dari bahan alam, antara lain senyawa seperti polifenol,

flavonoid, terpenoid, alkaloid, antrakuinon, lignan, polisakarida, saponin, dan

peptida (Agnihotri, Wakode, dan Agnihotri, 2010). Senyawa fitokimia tersebut

ditemukan dalam pengujian secara kualitatif terhadap kandungan senyawa pada

dekokta daun Macaranga tanarius L.

Hasil pengujian secara kualitatif terhadap kandungan senyawa pada

dekokta daun Macaranga tanarius L., didapatkan bahwa dekokta daun

Macaranga tanarius L. mengandung golongan senyawa flavonoid dan glikosida.

Kedua golongan senyawa tersebut diduga bertanggung jawab terhadap efek

antiinflamasi. Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Phommart et al.(2005),

telah ditemukan bahwa daun Macaranga tanarius L. mengandung

tanarifuranonol, tanariflavonon C, tanariflavanon D dan ketujuh senyawa yang

telah dilaporkan sebelumnya yaitu nymphaeol A, nymphaeol B, nymphaeol C,

tanariflavanon B, blumenol A (vomifoliol), blumenol B (7,8-dihydrovomifoliol),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

67

dan annuionone E yang termasuk golongan senyawa flavonoid. Flavonoid dapat

diambil pada sediaan dekokta karena sifatnya yang larut air (Astuti, 2001).

Senyawa flavonoid termasuk dalam golongan senyawa fenolik yang memiliki

aktivitas antioksidan, hal ini karena senyawa tersebut merupakan senyawa fenol

yang mempunyai kemampuan untuk menyumbangkan atom hidrogen, sehingga

dapat menstabilkan radikal bebas yang terbentuk pada proses inflamasi (Kurniati,

2013). Investigasi biokimia juga menunjukkan bahwa flavonoid menimbulkan

efek antiinflamasi dengan menghambat jalur siklooksigenase dan lipooksigenase

dari metabolisme asam arakidonat berdasarkan struktur yang dimilikinya

(Agnihotri, Wakode, dan Agnihotri, 2010).

Golongan senyawa glikosida merupakan senyawa yang diduga

bertanggung jawab pula dalam menghasilkan efek antiinflamasi pada dekokta

daun Macaranga tanarius L. Matsunami et al. (2006), menemukan kandungan

daun Macaranga tanarius L. berupa megastigmane glycoside yaitu

macarangiosida A-D dan tujuh flavanone terprenilasi, macaflavones A-G bersama

dengan campuran mallophenol B, lauriside E, methyl brevifolin carboxylate,

hyperin, dan isoquercitri, macarangioside E, dan F, dan (+)-pinoresinol 4-O-[6”-

O-galloyl]-β-D-glucopyranoside yang merupakan golongan senyawa glikosida

yang juga terkandung dalam sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L.

Glikosida memiliki aktivitas penghambatan terhadap siklooksigenase, sehingga

mencegah terbentuknya PG-2 dan memberikan efek analgesik ringan serta

memiliki aktivitas antiinflamasi (Agnihotri, Wakode, dan Agnihotri, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

68

Kandungan lain yang ditemukan pada dekokta daun Macaranga tanarius

L. adalah tannin. Pada Macaranga tanarius L. ditemukan senyawa ellagitanin

yaitu mallotinic acid, corilagn, macatannin A, dan macatannin B yang memiliki

efek antidiabetes (Putri dan Kawabata, 2010). Macaranga tanarius L. memiliki

banyak kandungan tannin. Lim dkk. (1990), melaporkan berhasil mengisolasi

tujuh hydrolysable tannins bersama dengan dua puluh satu tannin yang diketahui

dari daun Macaranga tanarius L. Hasil penelitian Valdes, Figueroa, Carbo,

Barragan, Herrera, dan Aguilar (2011) menunjukkan bahwa senyawa ellagitanin

memiliki kemampuan penangkapan radikal bebas yang berperan pada inflamasi.

Golongan senyawa alkaloid dan saponin juga ditemukan dalam dekokta

daun Macaranga tanarius L. Alkaloid mengandung nitrogen dan banyak

ditemukan dalam pelarut semi polar (Supriyatna, dkk., 2014). Alkaloid dikaitkan

dengan tipe rantai berdasarkan sistem cincin piridin menunjukkan aktivitas

antiinflamasi (Agnihotri, Wakode, dan Agnihotri, 2010). Saponin adalah glikosida

dari triterpen dan sterol. Saponin mempunyai efek antioksidan (Kurniati, 2013).

Saponin memiliki efek antiinflamasi dengan menghambat kedua fase dari udema

(Agnihotri, Wakode, dan Agnihotri, 2010).

E. Uji Pendahuluan

Serangkaian uji pendahuluan perlu dilakukan terlebih dahulu, sebelum

dilakukan perlakuan uji antiinflamasi dari dekokta daun Macaranga tanarius L.

Uji pendahuluan (orientasi) dilakukan untuk menetapkan hal-hal yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

69

dilakukan pada pengujian sebenarnya. Uji pendahuluan pada penelitian ini

meliputi penetapan dosis diklofenak dan rentang waktu pemberian karagenin 1%.

Orientasi dosis kalium diklofenak dan rentang waktu pemberian

karagenin 1% bertujuan untuk menetapkan dosis diklofenak dan rentang waktu

pemberian karagenin 1% yang paling efektif sebagai antiinflamasi dalam

mengurangi tebal udema pada kaki mencit. Dosis diklofenak yang digunakan

untuk mencit dengan berat badan 20 gram dalam orientasi adalah 4,48 mg/kgBB

berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya (Djunarko dkk., 2003)

dan dosis 9,1 mg/kgBB berdasarkan dosis yang banyak digunakan di masyarakat

(Manurung, 2013). Pengujian rentang waktu pemberian karagenin 1% dipilih

berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, yaitu 15 menit

(Gunawan, 2010; Martin, 2010) dan 30 menit (Hidayat, 2010). Rentang waktu

pemberian karagenin merupakan jeda antara pemberian zat uji secara peroral

dengan pemberian injeksi karagenin secara subplantar. Pada rentang waktu

tersebut, zat uji diharapkan telah terabsorbsi sehingga dapat memberikan efek

antiinflamasi secara optimal.

Konsentrasi karagenin sebagai agen penginduksi inflamasi didasarkan

pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu 1% (Kurniawaty, 2010;

Manurung, 2013). Karagenin tipe λ dipilih karena karagenin merupakan salah satu

zat inflammatogen udema pada kaki mencit yang paling banyak digunakan untuk

memprediksi efektivitas potensial terapeutik dari obat-obat antiinflamasi, baik dari

golongan steroid maupun non-steroid. Selain itu, karagenin juga tidak

menimbulkan kerusakan jaringan pada kaki mencit. Menurut Necas dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

70

Bartosikova (2013), karagenin akan menginduksi cedera sel sehingga sel yang

cedera melepaskan mediator yang mengawali proses inflamasi akut seperti

histamin, serotonin, bradikinin dan prostaglandin. Udema yang terbentuk mampu

bertahan selama 6 jam dan berangsur-angsur berkurang dalam waktu 24 jam

setelah injeksi karagenin.

Pada uji pendahuluan ini, hewan uji terbagi menjadi lima kelompok.

Pengelompokan hewan uji dilakukan secara acak (random), maksudnya adalah

setiap unit dasar (individu) memiliki kesempatan yang sama untuk diambil

sebagai sampel. Masing-masing kelompok secara berturut-turut diberikan

aquadest dosis 25 g/kgBB dengan rentang waktu pemberian 15 menit sebagai

kontrol negatif, larutan diklofenak secara peroral dosis 4,48 mg/kgBB dengan

rentang waktu pemberian 15 menit, dosis 4,48 mg/kgBB dengan rentang waktu 30

menit, dosis 9,1 mg/kgBB dengan rentang waktu 15 menit, dan dosis 9,1

mg/kgBB dengan rentang waktu 30 menit sebelum injeksi karagenin 1% secara

subplantar. Adanya kontrol negatif ditujukan untuk memastikan bahwa pelarut

untuk diklofenak tidak memberikan efek antiinflamasi dan digunakan untuk

mengetahui apakah pemberian diklofenak dengan dosis dan rentang waktu

tersebut dapat memberikan efek antiinflamasi dalam menurunkan tebal udema

dibandingkan dengan kontrol negatif. Rata-rata AUC total pada kelompok

orientasi dosis efektif dan rentang waktu pemberian dosis efektif diklofenak dapat

dilihat pada Tabel III.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

71

Tabel III. Rata-rata AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian karagenin 1% (n = 5)

Kelompok Rata-rata AUC

total (mm.menit) (X ± SE)

Nilai p

Kontrol negatif aquadest waktu pemberian 15 menit

711,20 ± 6,41 0,390(N)

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB waktu pemberian 15

menit 181,63 ± 15,92 0,726

(N)

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB waktu pemberian 30

menit 267,15 ± 16,26 0,772

(N)

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB waktu pemberian 15 menit

280,35 ± 25,81 0,605(N)

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB waktu pemberian 30 menit

246,50 ± 11,15 0,790(N)

Keterangan : X = Mean (Rata-rata)

SE = Standard Error (SD/√�) N = Distribusi data normal (p>0,05)

Pengujian secara statistik terhadap nilai AUC total dilakukan dengan dua

tahap untuk menentukan dosis diklofenak dan waktu pemberian karagenin yang

efektif. Tahap pertama dilakukan pengujian terhadap kelompok kontrol negatif

aquadest dengan waktu pemberian 15 menit dibandingkan dengan kelompok yang

diberikan diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB dengan waktu pemberian 15 menit dan

kelompok yang diberikan diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB dengan waktu pemberian

15 menit. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah efek antiinflamasi yang

dapat dihasilkan oleh diklofenak memiliki perbedaan dengan aquadest sebagai

kontrol negatif yang memiliki rentang waktu pemberian senyawa uji yang sama

sehingga memiliki kesempatan yang sama untuk diabsorbsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

72

Hasil dianalisis dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk, untuk

mengetahui distribusi data. Berdasarkan uji tersebut didapatkan hasil bahwa

kelompok memiliki distribusi normal (p>0,05) (Tabel III), maka selanjutnya

dilakukan uji varian. Uji varian menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0,250

(p>0,05) yang menunjukkan bahwa varian data yang diuji adalah sama atau

seragam. Dilanjutkan uji ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% dan

diperoleh nilai p<0,05 yang menunjukkan paling tidak terdapat perbedaan rerata

AUC total yang bermakna pada dua kelompok uji pendahuluan. Perbedaan antar

kelompok uji pendahuluan dapat diketahui berbeda bermakna atau berbeda tidak

bermakna dengan melakukan analisis Post Hoc menggunakan uji LSD. Hasil dari

uji LSD pada kelompok perlakuan dapat dilihat pada Tabel IV dan Gambar 8.

Berdasarkan hasil uji LSD (Tabel IV), masing-masing kelompok

perlakuan yang diberikan kalium diklofenak dosis 4,48 dan 9,1 mg/kgBB dengan

rentang waktu 15 menit berbeda secara signifikan (p>0,05) terhadap kontrol

negatif aquadest, yang merupakan pelarut diklofenak. Hal tersebut menandakan

bahwa kalium diklofenak yang diberikan dengan dosis 4,48 dan 9,1 mg/kgBB

dengan selang waktu pemberian karagenin selama 15 menit telah dapat

menurunkan tebal udema pada telapak kaki belakang mencit yang diinduksi

karagenin 1% atau memiliki aktivitas antiinflamasi. Dilihat dari tabel rata-rata

nilai AUC (mm.menit), nilai AUC aquadest menunjukkan nilai paling besar yaitu

sebesar 711,20 ± 6,41 (mm.menit), aquadest memberikan udema yang paling

besar dibandingkan perlakuan diklofenak. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa

pemberian aquadest tidak memberikan penurunan udema dibandingkan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

73

kelompok perlakuan dengan pemberian kalium diklofenak pada dosis 4,48 dan 9,1

mg/kgBB dengan waktu pemberian karagenin 15 menit.

Tabel IV. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian karagenin antara kelompok

kontrol negatif dan kelompok diklofenak rentang 15 menit

Kelompok Nilai p

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB waktu

pemberian 15 menit

Kontrol negatif aquadest waktu pemberian 15 menit 0,000

(BB)

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB waktu pemberian 15 menit 0,008

(BB)

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB waktu

pemberian 15 menit

Kontrol negatif aquadest waktu pemberian 15 menit 0,000

(BB)

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB waktu pemberian 15

menit 0,008

(BB)

Keterangan : BB = Berbeda bermakna (p < 0,05)

Gambar 8. Diagram batang rata-rata AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian karagenin antara

kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak rentang 15 menit

711,20 ± 6,41 181,63 ± 15,92 280,35 ± 25,81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

74

Kelompok perlakuan dengan pemberian kalium diklofenak pada dosis

4,48 dan 9,1 mg/kgBB dengan waktu pemberian karagenin 15 menit telah terbukti

memberikan efek antiinflamasi, selanjutnya untuk melihat kelompok yang

memiliki dosis diklofenak dan waktu pemberian karagenin paling efektif

dilakukan dengan pengujian tahap kedua. Tahap kedua dilakukan pengujian

terhadap kelompok yang diberikan diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB waktu

pemberian 15 menit dan dosis 9,1 mg/kgBB waktu pemberian 15 menit terhadap

kelompok yang diberikan diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB waktu pemberian 30

menit dan dosis 9,1 mg/kgBB waktu pemberian 30 menit.

Kelompok uji pendahuluan tersebut memiliki data berditribusi normal,

kemudian dilakukan uji varian yang menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0,562

(p>0,05) yang menunjukkan bahwa varian data yang diuji adalah sama atau

seragam. Oleh karena itu, dapat dilanjutkan dengan uji ANOVA satu arah dengan

taraf kepercayaan 95% dan diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,020 (p<0,05)

yang menunjukkan paling tidak terdapat perbedaan rerata AUC total yang

bermakna pada dua kelompok uji pendahuluan. Perbedaan antar kelompok uji

pendahuluan dapat diketahui berbeda bermakna atau berbeda tidak bermakna

dengan melakukan uji Post Hoc menggunakan uji LSD. Hasil dari uji LSD pada

kelompok perlakuan dapat dilihat pada Tabel V dan Gambar 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

75

Tabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian karagenin antara kelompok

diklofenak rentang 15 dan 30 menit

Kelompok Perlakuan Diklofenak Nilai p

Dosis 4,48 mg/kgBB waktu pemberian 15 menit

Dosis 9,1 mg/kgBB waktu pemberian 15 menit 0,005

(BB)

Dosis 4,48 mg/kgBB waktu pemberian 30 menit 0,010

(BB)

Dosis 9,1 mg/kgBB waktu pemberian 30 menit 0,035

(BB)

Dosis 9,1 mg/kgBB waktu pemberian 15 menit

Dosis 4,48 mg/kgBB waktu pemberian 30 menit 0,620

(BTB)

Dosis 9,1 mg/kgBB waktu pemberian 30 menit 0,222

(BTB)

Dosis 4,48 mg/kgBB waktu pemberian 30 menit

Dosis 9,1 mg/kgBB waktu pemberian 30 menit 0,443

(BTB)

Keterangan : BTB = Berbeda tidak bermakna (p > 0,05) BB = Berbeda bermakna (p < 0,05)

Gambar 9. Diagram batang rata-rata AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian karagenin 1% antara

kelompok diklofenak rentang 15 dan 30 menit

280,35 ± 25,81 181,63 ± 15,92 267,15 ± 16,26 246,50 ± 11,15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

76

Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan uji LSD pada masing-

masing kelompok uji pendahuluan (Tabel V), didapatkan bahwa nilai rata-rata

AUC total pada dosis 4,48 mg/kgBB dengan rentang waktu 15 menit berbeda

secara signifikan (p<0,05) terhadap dosis 4,48 mg/kgBB dengan rentang waktu 30

menit, dosis 9,1 mg/kgBB dengan rentang waktu 15 menit, dan dosis 9,1

mg/kgBB dengan rentang waktu 30 menit sebelum mencit diberikan karagenin

1% secara subplantar. Pada kelompok yang diberikan diklofenak dosis 4,48

mg/kgBB dengan rentang waktu 30 menit memiliki perbedaan tidak bermakna

(p>0,05) terhadap kelompok yang diberikan diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB

dengan rentang waktu 15 menit dan dosis 9,1 mg/kgBB dengan rentang waktu 30

menit. Pada dosis 9,1 mg/kgBB dengan rentang waktu 15 menit menunjukkan

hasil berbeda tidak bermakna (p>0,05) terhadap dosis 9,1 mg/kgBB dengan

rentang waktu 30 menit.

Pada penelitian ini, kelompok perlakuan yang diberikan diklofenak dosis

4,48 mg/kgBB rentang waktu 15 menit tersebut mampu memberikan penurunan

udema yang lebih besar daripada kelompok perlakuan dosis 4,48 mg/kgBB

dengan rentang waktu 30 menit, dosis 9,1 mg/kgBB dengan rentang waktu 15

menit, dan dosis 9,1 mg/kgBB rentang waktu 30 menit dilihat dari nilai rata-rata

AUC total, yaitu sebesar 181,63 ± 15,92 (mm.menit). Pada penelitian kali ini,

dipilih diklofenak dengan dosis 4,48 mg/kgBB rentang pemberian 15 menit

karena hanya dengan pemberian diklofenak pada dosis yang rendah dan rentang

waktu pemberian yang singkat telah dapat memberikan penurunan tebal udema

yang berbeda secara bermakna terhadap kontrol negatif (p<0,05) sehingga dosis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

77

4,48 mg/kgBB dengan rentang waktu pemberian 15 menit dipilih untuk digunakan

pada langkah penelitian selanjutnya.

F. Uji Efek Antiinflamasi Dekokta Daun Macaranga tanarius L.

Pengujian efek antiinflamasi dilakukan untuk mengetahui efek

antiinflamasi sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L., mengetahui

persentase penghambatan inflamasi dan persen potensi relatif daya antiinflamasi

dari dekokta daun Macaranga tanarius L. pada udema telapak kaki belakang

mencit yang diinduksi karagenin 1%, serta mengetahui ada atau tidaknya

hubungan kekerabatan antara dosis dekokta daun Macaranga tanarius L.dan efek

antiinflamasi yang dihasilkan. Inflamasi ditandai dengan terjadinya udema pada

suatu bagian, dalam penelitian ini adalah udema pada telapak kaki belakang

mencit akibat injeksi suspensi karagenin 1%. Antiinflamasi adalah suatu senyawa

uji yang memiliki kemampuan untuk mengurangi pembengkakan (udema), dalam

penelitian ini adalah sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L.

Hewan uji yang digunaan pada penelitian ini adalah mencit jantan galur

Swiss. Mencit jantan dipilih karena mudah didapatkan daripada mencit betina dan

tidak terdapat pengaruh siklus estrus serta kehamilan. Adanya pengaruh siklus

estrus perlu dipertimbangkan karena pada siklus estrus terdapat peran dari

prostaglandin yaitu PG-F2α yang menyebabkan lisisnya korpus luteum (Romich,

2005). Hewan uji yang digunakan juga mempunyai keseragaman pada berat badan

(antara 20-30 gram) dan umur (2-3 bulan). Hal ini bertujuan untuk memperkecil

variabilitas biologis antar hewan uji yang digunakan sehingga dapat memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

78

respon yang relatif seragam (Yusuf, Agus, dan Ekardius, 2005). Sebelum

mendapatkan perlakuan, masing-masing mencit dipuasakan selama kurang lebih

8-12 jam dan hanya diberikan minum berupa air untuk menghindari kemungkinan

adanya pengaruh makanan terhadap kandungan bahan yang berkhasiat pada zat uji

yang dapat mempengaruhi efek antiinflamasi yang dihasilkan.

Pada pengujian efek antiinflamasi sediaan dekokta daun Macaranga

tanarius L., dua puluh lima hewan uji dibagi secara acak menjadi lima kelompok.

Kelompok pertama merupakan kelompok kontrol negatif yang diberikan aquadest

sebagai pelarut sediaan dekokta Macaranga tanarius L. sebelum injeksi karagenin

1% sebagai penginduksi udema. Kelompok kedua, ketiga, keempat dan kelima,

secara berturut-turut diberikan larutan kalium diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

sebagai kontrol positif, sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 833,33

mg/kgBB, sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 1667,67 mg/kgBB,

sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 3333,33 mg/kgBB pada waktu

15 menit sebelum diberikan karagenin 1% sebagai penginduksi udema.

Metode pengukuran efek antiinflamasi yang digunakan dalam penelitian

ini mengadopsi dari Mahmood, Aorahman, Tariq, dan Hussain (2009), yaitu

pengukurannya terletak pada ketebalan kaki mencit (dari telapak kaki mencit

dengan posisi jangka sorong vertikal). Udema yang terbentuk diukur

menggunakan jangka sorong digital selama enam jam. Metode pengukuran

dengan jangka sorong merupakan salah satu metode yang seringkali digunakan

dalam uji antiinflamasi disamping metode potong kaki atau metode pengukuran

volume udema dengan pletismometer. Alasan pemilihan metode ini adalah karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

79

metode ini relatif sederhana, baik dari instrumen yang dibutuhkan, proses

perlakuan, pengamatan, pengukuran hingga pengolahan hasil. Sebelum memulai

rangkaian penelitian, alat jangka sorong yang akan digunakan dikalibrasi terlebih

dahulu untuk memastikan kelayakan, akurasi, dan presisi dari alat tersebut dalam

melakukan pengukuran (dalam millimeter). Kalibrasi alat dilakukan di PT. Atmi

Solo yang hasilnya dapat dilihat pada Lampiran 6.

Pada kelompok kontrol negatif, hewan uji diberikan aquadest dengan

dosis 25 g/kgBB lalu diberikan injeksi karagenin 1% secara subplantar. Aquadest

digunakan sebagai kontrol negatif karena merupakan pelarut dari dekokta daun

Macaranga tanarius L. dan kalium diklofenak. Tujuannya untuk membandingkan

hasilnya dengan kelompok perlakuan, sehingga dapat dipastikan bahwa pelarut

sediaan dekokta Macaranga tanarius L. dan kalium diklofenak yang berupa air

tidak memberikan efek antiinflamasi pada mencit yang diinduksi karagenin 1%.

Pada kelompok kontrol positif, hewan uji diberikan Cataflam Fast® yang

mengandung kalium diklofenak 50 mg lalu diberikan injeksi karagenin 1% setelah

15 menit secara subplantar. Adanya kontrol positif digunakan untuk

membandingkan seberapa besar aktivitas antiinflamasi yang ditimbulkan oleh

dekokta daun Macaranga tanarius L. terhadap kalium diklofenak yang telah

terbukti memiliki aktivitas antiinflamasi. Kalium diklofenak dipilih karena produk

ini telah beredar di pasaran dan banyak digunakan oleh masyarakat, serta telah

teruji aktivitas antiinflamasinya yang merupakan golongan OAINS yang dapat

menghambat sintesis prostaglandin. Bentuk garam kalium dipilih karena lebih

mudah larut dalam air dan memberikan pelepasan dan penyerapan yang lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

80

cepat daripada bentuk garam diklofenak yang lain yaitu natrium diklofenak

(Altman dkk., 2015).

Pada kelompok perlakuan, masing-masing kelompok hewan uji diberikan

sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L. Peringkat dosis dekokta daun

Macaranga tanarius L. berturut-turut adalah 3333,33 mg/kgBB; 1667,67

mg/kgBB; dan 833,33 mg/kgBB. Pemberian peringkat dosis sediaan dekokta daun

Macaranga tanarius L. ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan khasiat

dekokta daun Macaranga tanarius L. pada setiap peringkat dosis sebagai

antiinflamasi terhadap kontrol.

G. Hasil Pengujian Efek Antiinflamasi Dekokta Daun

Macaranga tanarius L.

Efek antiinflamasi ditunjukkan dengan penurunan tebal udema pada kaki

mencit tiap satuan waktu setelah pemberian suspensi karagenin 1% yang

digambarkan dari penurunan nilai AUC total (mm.menit), selain itu efek

antiinflamasi juga dapat dilihat dari kemampuan penghambatan inflamasi dari

masing-masing kelompok perlakuan terhadap kontrol.

Tebal udema kaki mencit diukur menggunakan jangka sorong selama 6

jam pada menit ke-0, 15, 30, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, dan

360 sehingga dapat diketahui penurunan udema tiap satuan waktu (menit). Tebal

udema kaki mencit didapat dari selisih antara tebal udema kaki kiri mencit yang

disuntikkan suspensi karagenin 1% dengan tebal udema kaki kanan mencit yang

disuntikkan jarum tanpa karagenin pada tiap menit pengukuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

81

Hasil selisih tebal udema pada kaki mencit yang menunjukkan adanya

udema dari pengukuran 0-360 menit kemudian digunakan untuk menghitung luas

area bawah kurva atau AUC dari masing-masing kelompok. Hasil perhitungan

AUC masing-masing kelompok perlakuan beserta kontrol digunakan untuk

menentukan rata-rata AUC total. Nilai rata-rata AUC total adalah luas daerah di

bawah kurva yang menunjukkan rata-rata selisih tebal udema kaki mencit dari

menit ke-0 hingga menit ke-360 (mm.menit). Semakin besar nilai rata-rata AUC

totalnya, maka semakin kecil penurunan selisih tebal udema kaki mencit. Oleh

karena itu, senyawa yang diduga memiliki efek antiinflamasi diharapkan memiliki

nilai rata-rata AUC total yang kecil dan berbeda secara signifikan terhadap kontrol

negatif. Hasil rata-rata AUC total pada kelompok perlakuan sediaan dekokta daun

Macaranga tanarius L. beserta kelompok kontrol negatif dan kontrol positif dapat

dilihat pada Tabel VI dan Gambar 10.

Tabel VI. Rata-rata AUC total (mm.menit) pada kelompok uji antiinflamasi (n = 5)

Kelompok Rata-rata AUC total (X ± SE)

Nilai p

Kontrol negatif aquadest 696,99 ± 9,39 0,423(N)

Kontrol positif

diklofenak 319,94 ± 2,64 0,917

(N)

Dekokta daun M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB

517,74 ± 4,08 0,782(N)

Dekokta daun M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB

486,09 ± 3,10 0,214(N)

Dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB

533,30 ± 7,40 0,020(TN)

Keterangan : X = Mean (rata-rata)

SE = Standard error (SD/√�) N = Distribusi data normal (p>0,05) TN = Distribusi data tidak normal (p<0,05)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

82

Hasil AUC total pada masing-masing kelompok uji kemudian dilakukan

analisis secara statistik menggunakan uji Shapiro Wilk dan didapatkan hasil

kelompok uji antiinflamasi memiliki distribusi data tidak normal dengan nilai

p<0,05 (Tabel VI). Dilanjutkan dengan analisis Kruskal-Wallis. Dari hasil analisis

diketahui nilai probabilitasnya 0,021 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa paling

tidak terdapat perbedaan AUC total antara dua kelompok. Selanjutnya untuk

mengetahui kebermaknaan (p<0,05) dari perbedaan antar kelompok, dilanjutkan

dengan analisis Post Hoc menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil analisis Mann-

Whitney dapat dilihat pada Tabel VII dan Gambar 10.

Gambar 10. Diagram batang rata-rata AUC total (mm.menit) pada kelompok uji antiinflamasi

696,99 ± 9,39 319,94 ± 2,64 517,74 ± 4,08 486,09 ± 3,10 533,30 ± 7,40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

83

Tabel VII. Hasil uji Mann-Whitney AUC total (mm.menit) pada kelompok uji antiinflamasi (n = 5)

Kelompok Nilai p

Kontrol negatif aquadest

Kontrol positif diklofenak 0,009(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB 0,009

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB 0,009

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB 0,009

(BB)

Kontrol positif diklofenak

Dekokta daun M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB 0,009

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB 0,009

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB 0,009

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB

Dekokta daun M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB 0,009

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB 0,047

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB

Dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB 0,009

(BB)

Keterangan :

BB = Berbeda bermakna (p < 0,05)

Hasil perhitungan AUC dari masing-masing kelompok kemudian

digunakan untuk menentukan persen penghambatan inflamasi untuk masing-

masing kelompok. Persen (%) penghambatan inflamasi (PI) dapat diperoleh

karena nilai AUC pada kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L.

dan kelompok kontrol positif lebih kecil daripada kelompok kontrol negatif.

Persen PI didapatkan dengan membandingkan selisih rata-rata AUC total

kelompok kontrol negatif dan AUC total pada masing-masing kelompok

perlakuan dengan rata-rata AUC total kontrol negatif. Perhitungan persen PI

bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan senyawa uji untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

84

menurunkan udema pada kaki belakang mencit akibat injeksi karagenin

dibandingkan kelompok kontrol negatif. Rata-rata persen penghambatan inflamasi

pada setiap kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. berserta

kontrol dapat dilihat pada Tabel VIII dan Gambar 11.

Tabel VIII. Rata-rata persen (%) penghambatan inflamasi pada kelompok uji antiinflamasi (n = 5)

Kelompok Rata-rata % PI

(X ± SE) Nilai p

Kontrol negatif aquadest

0,00 ± 1,35 0,423(N)

Kontrol positif diklofenak

54,10 ± 0,38 0,918(N)

Dekokta daun M.tanarius dosis 833,33

mg/kgBB 25,72 ± 0,59 0,782

(N)

Dekokta daun M.tanarius dosis

1667,67 mg/kgBB 30,26 ± 0,57 0,214

(N)

Dekokta daun M.tanarius dosis

3333,33 mg/kgBB 23,49 ± 1,06 0,020

(TN)

Keterangan :

PI = Penghambatan Inflamasi X = Mean (rata-rata)

SE = Standard error (SD/√�) N = Distribusi data normal (p>0,05) TN = Distribusi data tidak normal (p<0,05)

Hasil persen (%) penghambatan antiinflamasi masing-masing kelompok

uji kemudian dianalisis secara statistik sama seperti yang dilakukan pada hasil

AUC total. Hasil dianalisis menggunakan uji Mann Whitney untuk mengetahui

kelompok mana yang memiliki perbedaan bermakna terhadap kemampuannya

untuk memberikan efek antiinflamasi yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel IX

dan Gambar 11.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

85

Tabel IX. Hasil uji Mann-Whitney persen (%) penghabatan inflamasi pada kelompok uji antiinflamasi (n = 5)

Kelompok Nilai p

Kontrol negatif aquadest

Kontrol positif diklofenak 0,009(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB 0,009

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB 0,009

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB 0,009

(BB)

Kontrol positif diklofenak

Dekokta daun M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB 0,009

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB 0,009

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB 0,009

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB

Dekokta daun M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB 0,009

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB 0,047

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB

Dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB 0,009

(BB)

Keterangan :

BB = Berbeda bermakna (p < 0,05)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

86

Gambar 11. Diagram batang rata-rata persen (%) penghambatan inflamasi pada kelompok uji antiinflamasi

Dari hasil persen penghambatan inflamasi yang telah diperoleh pada

kelompok uji antiinflamasi maka dapat dilakukan penghitungan untuk

mendapatkan nilai persen potensi relatif daya antiinflamasi (PRDA). Hal ini

karena nilai persen penghambatan inflamasi pada kelompok perlakuan dekokta

daun Macaranga tanarius L. dan kelompok kontrol negatif lebih kecil

dibandingkan dengan kontrol positif. Tujuan dilakukannya perhitungan terhadap

persen potensi relatif daya antiinflamasi adalah untuk membandingkan

kemampuan bahan uji dalam menghambat inflamasi yang terjadi terhadap kontrol

positif, dalam penelitian ini adalah kalium diklofenak. Potensi relatif daya

0,00 ± 1,35 54,10 ± 0,38 25,72 ± 0,59 30,26 ± 0,57 23,49 ± 1,06

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

87

antiinflamasi didapatkan dari hasil perbandingan antara persen penghambatan

inflamasi kelompok perlakuan uji antiinflamasi dengan persen penghambatan

inflamasi kelompok kalium diklofenak sebagai kontrol positif yang merupakan

suatu obat antiinflamasi. Hasil rata-rata persen potensi relatif daya antiinflamasi

masing-masing kelompok uji dapat dilihat pada Tabel X.

Tabel X. Rata-rata persen (%) potensi relatif daya antiinflamasi pada kelompok uji antiinflamasi (n = 5)

Kelompok Rata-rata % PRDA (X ± SE)

Nilai p

Kontrol negatif aquadest 0,00 ± 2,49 0,423(N)

Kontrol positif

diklofenak 100,00 ± 0,70 0,918

(N)

Dekokta daun M.tanarius dosis 833,33

mg/kgBB 47,54 ± 1,20 0,783

(N)

Dekokta daun M.tanarius dosis

1667,67 mg/kgBB 55,93 ± 1,06 0,212

(N)

Dekokta daun M.tanarius dosis

3333,33 mg/kgBB 43,42 ± 1,96 0,020

(TN)

Keterangan :

PI = Penghambatan Inflamasi X = Mean (rata-rata)

SE = Standard error (SD/√�) N = Distribusi data normal (p>0,05) TN = Distribusi data tidak normal (p<0,05)

Hasil pengujian nilai PRDA pada kelompok perlakuan uji antiinflamasi

memiliki distribusi data tidak normal setelah diuji secara statistik menggunakan

uji Shapiro-Wilk, maka analisis dilanjutkan seperti yang dilakukan pada hasil

AUC total dan hasil persen penghambatan inflamasi. Dilakukan pengujian untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

88

mengetahui kebermaknaan dari perbedaan antar kelompok dengan menggunakan

uji Mann-Whitney yang dapat dilihat pada Tabel XI dan Gambar 12.

Tabel XI. Hasil uji Mann-Whitney persen (%) potensi relatif daya antiinflamasi pada kelompok uji antiinflamasi (n = 5)

Kelompok Nilai p

Kontrol negatif aquadest

Kontrol positif diklofenak 0,009(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB 0,009

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB 0,009

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB 0,009

(BB)

Kontrol positif diklofenak

Dekokta daun M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB 0,009

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB 0,009

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB 0,009

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB

Dekokta daun M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB 0,009

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB 0,047

(BB)

Dekokta daun M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB

Dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB 0,009

(BB)

Keterangan :

BB = Berbeda bermakna (p < 0,05)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

89

Gambar 12. Diagram batang rata-rata persen (%) potensi relatif daya antiinflamasi pada kelompok uji antiinflamasi

1. Kontrol negatif (Aquadest)

Pada kelompok kontrol negatif yang diberikan aquadest dan injeksi

karagenin 1% secara subplantar mengakibatkan terjadinya udema lokal yang

merupakan inflamasi akut. Tebal udema pada masing-masing kelompok tiap

menit dapat dilihat pada Gambar 13.

0,00 ± 2,49 100,00 ± 0,70 47,54 ± 1,20 55,93 ± 1,06 43,42 ± 1,96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

90

Gambar 13. Kurva tebal udema (mm) terhadap waktu (menit) pada masing-masing kelompok uji antiinflamasi

Berdasarkan kurva tebal udema tiap satuan waktu pada masing-masing

kelompok uji antiinflamasi (Gambar 13), terlihat bahwa kelompok kontrol negatif

yang diberikan aquadest lalu disuntik dengan karagenin 1% tidak terjadi

penurunan udema yang signifikan terhadap kelompok uji antiinflamasi lainnya

dan menghasilkan tebal udema yang paling tinggi dibandingkan kelompok kontrol

positif kalium diklofenak dan kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga

tanarius L. Beberapa penurunan kecil tebal udema yang terjadi pada kontrol

negatif dapat disebabkan oleh respon alami dari tubuh berupa antioksidan

endogen yang berupaya untuk mempertahankan dan memulihkan tubuh dari

peradangan, namun respon tubuh tersebut tidak dapat mengatasi udema yang

dapat dibandingkan kelompok uji lainnya. Adanya kenaikan udema cukup besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

91

yang terjadi pada menit ke 60-90 dalam masing-masing kelompok karena

senyawa penginduksi udema berupa karagenin telah melewati fase awal pada

menit ke-60 dan memulai fase akhir dengan merangsang keluarnya mediator

berupa prostaglandin yang menyebabkan udema yang bertahan hingga 6 jam.

Karagenin yang digunakan pada penelitian ini adalah karagenin tipe λ yang

mengakibatkan cedera sel sehingga mediator inflamasi akan dilepaskan dan

mengawali kejadian inflamasi akut. Karagenin menginduksi udema dengan dua

fase (biphasic). Fase awal ditandai dengan pelepasan pelepasan histamin dan

serotonin yang akan berakhir hingga menit ke-60 dan fase kedua berhubungan

dengan pelepasan prostaglandin yang mengakibatkan terjadinya peningkatan

COX. Fase kedua berlangsung antara menit ke-60 setelah injeksi dan berakhir

setelah menit ke-180. Setelah pelepasan mediator inflamasi maka udema akan

bertahan selama 6 jam dan berangsur-angsur akan berkurang dalam waktu 24 jam

(Suleyman dkk., 2004).

Hasil pengujian terhadap nilai AUC total pada setiap kelompok

menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol negatif menghasilkan rata-rata AUC

total yang paling besar yaitu 696,99 ± 9,39 (mm.menit). Hal ini menunjukkan

kelompok kontrol negatif tidak dapat memberikan efek antiinflamasi, terlihat dari

nilai persen penghambatan inflamasi pada kontrol negatif sebesar 0,00 ± 1,35 %.

Hasil penelitian sebelumnya oleh (Kurniawaty, 2010), melaporkan bahwa

penggunaan kontrol negatif yang diberikan aquadest secara peroral lalu diberikan

karagenin 1% secara subplantar didapatkan hasil rata-rata bobot udema hampir

sama dengan kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan karagenin 1% secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

92

subplantar yang menunjukkan bahwa kedua kontrol negatif tersebut tidak

memiliki kemampuan sebagai antiinflamasi. Hal ini berarti bahwa karagenin dapat

menimbulkan inflamasi yang terjadi dengan peningkatan tebal udema pada kaki

mencit sedangkan pelarut yang digunakan untuk dekokta daun Macaranga

tanarius L. dan pelarut kalium diklofenak yaitu aquadest tidak memiliki efek

dalam menurunkan udema pada kaki mencit atau tidak memiliki aktivitas

antiinflamasi.

2. Kontrol positif (Kalium diklofenak dosis 4,48 mg/kg BB)

Pada kelompok kontrol positif yang diberikan kalium diklofenak, rata-

rata AUC total yang dihasilkan adalah paling kecil dan berbeda secara signifikan

pada uji Mann Whitney (Tabel VI) dibandingkan dengan kelompok aquadest,

yaitu sebesar 319,94 ± 2,64 (mm.menit). Kelompok kontrol positif menunjukkan

nilai persen penghambatan inflamasi yang paling tinggi yaitu 54,10 ± 0,38 % (X ±

SE) dan memiliki perbedaan secara signifikan terhadap kontrol negatif. Hal ini

menunjukkan bahwa pemberian diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB telah terbukti

memiliki penghambatan antiinflamasi yang lebih besar dibandingkan dengan

kontrol negatif yang menunjukkan tidak memiliki potensi penghambatan

inflamasi. Diklofenak merupakan obat antiinflamasi non steroid (OAINS) yang

memiliki efek menurunkan udema yang terbentuk akibat induksi karagenin.

Kalium diklofenak yang digunakan sebagai kontrol positif pada

penelitian ini merupakan golongan OAINS. Mekanisme kerja OAINS meliputi

reduksi sintesis prostaglandin dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX).

Suatu obat dapat menjadi inhibitor kompetitif terhadap asam arakidonat untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

93

dapat berikatan dengan enzim COX, maka obat tersebut harus memiliki

lipofilisitas yang tinggi serta properti asam untuk menyerupai substrat alami dari

COX (Mehanna, 2003). Diklofenak merupakan turunan asam asetat yang

memiliki fungsionalitas asam sehingga dapat berikatan dengan enzim COX untuk

menghambat biosintesis prostaglandin.

3. Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 833.33;

1667,67; 3333,33 mg/kg BB pada mencit galur Swiss yang terinduksi

karagenin 1%

Kemampuan sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L. dalam

memberikan efek antiinflamasi dapat dilihat dari adanya penurunan tebal udema

pada telapak kaki mencit yang ditunjukkan dengan penurunan rata-rata nilai AUC

total (mm.menit), peningkatan persen penghambatan inflamasi, dan persen potensi

relatif daya antiinflamasi.

a. Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis

833,33 mg/kgBB

Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 833,33

mg/kgBB dapat memberikan nilai AUC tebal udema pada kaki mencit sebesar

517,74 ± 4,08 (mm.menit) yang lebih kecil dari kontrol negatif dengan nilai AUC

tebal udema pada kaki mencit sebesar 696,99 ± 9,39 (mm.menit). Kelompok

perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 833,33 mg/kgBB memiliki

nilai persen penghambatan inflamasi sebesar 25,72 ± 0,59 % , dan menunjukkan

nilai persen potensi relatif daya antiinflamasi sebesar 47,54 ± 1,20 % yang lebih

besar dari kontrol negatif, yang memiliki nilai persen penghambatan inflamasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

94

sebesar 0,00 ± 1,35 % dan nilai persen potensi relatif daya antiinflamasi sebesar

0,000 ± 2,49%. Berdasarkan analisis statistik menggunakan uji Mann Whitney,

kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 833,33 mg/kgBB

memiliki perbedaan yang signifikan (p<0,05) terhadap kontrol negatif. Hal ini

menyatakan bahwa kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L.

dosis 833,33 mg/kgBB memiliki efek penghambatan inflamasi yaitu dapat

menurunkan udema pada telapak kaki kiri mencit yang terinduksi karagenin.

Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 833,33

mg/kgBB memiliki nilai AUC total yang lebih besar daripada kontrol positif yang

memiliki nilai AUC sebesar 319,94 ± 2,64 (mm.menit), sedangkan nilai persen

penghambatan inflamasi dan nilai persen potensi daya antiinflamasi lebih kecil

dari kontrol positif yang memiliki nilai persen penghambatan inflamasi sebesar

54,10 ± 0,38 % dan nilai persen potensi daya antiinflamasi sebesar 100,00 ±

0,70%. Berdasarkan analisis statistik menggunakan uji Mann Whitney, kelompok

perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 833,33 mg/kgBB memiliki

perbedaan yang signifikan (p<0,05) terhadap kontrol positif.

Hal ini menyatakan bahwa kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga

tanarius L. dapat memberikan efek penghambatan inflamasi dibandingkan dengan

kontrol negatif yaitu kelompok yang diberikan aquadest, tetapi efek yang

dihasilkan lebih rendah daripada kontrol positif yaitu kelompok yang diberikan

diklofenak sebagai obat antiinflamasi (OAINS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

95

b. Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis

1667,67 mg/kgBB

Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 1667,67

mg/kgBB memiliki nilai AUC tebal udema pada kaki mencit sebesar 486,09 ±

3,10 (mm.menit) yang lebih kecil dari kontrol negatif dengan nilai AUC tebal

udema pada kaki mencit sebesar 696,99 ± 9,39 (mm.menit). Kelompok perlakuan

dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 1667,67 mg/kgBB memiliki nilai

persen penghambatan inflamasi sebesar 30,26 ± 0,57 %, dan menunjukkan nilai

persen potensi relatif daya antiinflamasi sebesar 55,93 ± 1,06 % yang lebih besar

dibandingkan kontrol negatif, yang memiliki nilai persen penghambatan inflamasi

sebesar 0,00 ± 1,35 % dan nilai persen potensi relatif daya antiinflamasi sebesar

0,00 ± 2,49%. Berdasarkan analisis statistik menggunakan uji Mann Whitney,

didapatkan nilai p<0,05 yang menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar

kedua kelompok tersebut. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa dekokta

daun Macaranga tanarius L. dosis 1667,67 mg/kgBB memiliki efek

penghambatan inflamasi.

Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 1667,67

mg/kgBB memiliki nilai AUC yang lebih besar daripada kontrol positif yang

memiliki nilai AUC sebesar 319,94 ± 2,64 (mm.menit), sedangkan nilai persen

penghambatan inflamasi dan nilai persen potensi daya antiinflamasi lebih kecil

dari kontrol positif, yang memiliki nilai persen penghambatan inflamasi sebesar

54,10 ± 0,38 % dan nilai persen potensi daya antiinflamasi sebesar 100,00 ±

0,70%. Berdasarkan analisis statistik menggunakan uji Mann Whitney, kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

96

perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 1667,67 mg/kgBB memiliki

perbedaan yang signifikan (p<0,05) terhadap kontrol positif. Hal ini menyatakan

bahwa kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 1667,67

mg/kgBB memiliki potensi penghambatan inflamasi lebih rendah daripada kalium

diklofenak yang merupakan obat antiinflamasi (OAINS).

c. Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis

3333,33 mg/kgBB

Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 3333,33

mg/kgBB memiliki nilai AUC tebal udema pada kaki mencit sebesar 533,30 ±

7,40 (mm.menit) yang lebih kecil dari kontrol negatif dengan nilai AUC tebal

udema pada kaki mencit sebesar 696,99 ± 9,39 (mm.menit). Kelompok perlakuan

dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 1667,67 mg/kgBB memiliki nilai

persen penghambatan inflamasi sebesar 30,26 ± 0,57 % dan menunjukkan nilai

persen potensi relatif daya antiinflamasi sebesar 55,93 ± 1,06 % lebih besar

dibandingkan kontrol negatif, yang memiliki nilai persen penghambatan inflamasi

sebesar 0,00 ± 1,35 % dan nilai persen potensi relatif daya antiinflamasi sebesar

0,00 ± 2,49 %. Berdasarkan analisis statistik menggunakan uji Mann Whitney,

didapatkan nilai probabilitas (p<0,05) yang menunjukkan adanya perbedaan

bermakna antara kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis

3333,33 mg/kgBB dan kelompok kontrol negatif tersebut. Hasil analisis tersebut

menunjukkan bahwa dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 3333,3 mg/kgBB

memiliki efek penghambatan inflamasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

97

Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 3333,33

mg/kgBB memiliki nilai AUC yang lebih besar daripada kontrol positif yang

memiliki nilai AUC sebesar 319,94 ± 2,64 (mm.menit), sedangkan nilai persen

penghambatan inflamasi dan nilai persen potensi daya antiinflamasi lebih kecil

dari kontrol positif, yang memiliki nilai persen penghambatan inflamasi sebesar

54,10 ± 0,38 % dan nilai persen potensi daya antiinflamasi sebesar 100,00 ±

0,70%. Berdasarkan analisis statistik menggunakan uji Mann Whitney, didapatkan

nilai probabilitas (p<0,05) menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar kedua

kelompok tersebut. Hal ini menyatakan bahwa kelompok perlakuan dekokta daun

Macaranga tanarius L. dosis 3333,33 mg/kgBB memiliki potensi penghambatan

inflamasi lebih rendah daripada kalium diklofenak yang merupakan obat

antiinflamasi (OAINS).

d. Perbandingan efek antiinflamasi antar kelompok perlakuan dekokta

daun Macaranga tanarius L.

Pada penelitian ini, kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius

L. pada ketiga peringkat dosis memiliki efek antiinflamasi ditunjukkan dengan

adanya nilai persen penghambatan inflamasi, meskipun kemampuan yang

dihasilkan lebih kecil dari penghambatan inflamasi yang ditimbulkan oleh

kelompok kontrol positif diklofenak. Adanya efek penghambatan inflamasi yang

dihasilkan oleh masing-masing kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga

tanarius L. tersebut, maka dapat dibandingkan potensi relatif daya

antiinflamasinya dengan diklofenak sebagai kontrol positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

98

Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 833,33

mg/kgBB memiliki nilai AUC tebal udema pada kaki mencit sebesar 517,74 ±

4,08 (mm.menit), yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok perlakuan

dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 1667,67 mg/kgBB yang memiliki nilai

AUC total tebal udema pada kaki mencit sebesar 486,09 ± 3,10 (mm.menit),

diperoleh hasil analisis secara statistik menggunakan uji Mann Whitney memiliki

probabilitas (p<0,05) yang menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada kedua

kelompok tersebut. Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L.

dosis 833,33 mg/kgBB memiliki nilai persen penghambatan inflamasi sebesar

25,72 ± 0,59% dan nilai persen potensi relatif daya antiinflamasi sebesar 47,54 ±

1,20 % yang lebih kecil dari kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga

tanarius L. dosis 1667,67 mg/kgBB yang memiliki nilai persen penghambatan

inflamasi sebesar 30,26 ± 0,57 % dan nilai persen potensi relatif daya

antiinflamasi sebesar 55,93 ± 1,06 %. Berdasarkan analisis statistik menggunakan

uji Mann Whitney, kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L.

dosis 833,33 mg/kgBB memiliki perbedaan yang signifikan (p<0,05) terhadap

kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 1667,67

mg/kgBB. Hal ini menyatakan bahwa kelompok perlakuan dekokta daun

Macaranga tanarius L. dosis 833,33 mg/kgBB memiliki potensi penghambatan

inflamasi lebih rendah dibandingkan dengan kelompok perlakuan dekokta daun

Macaranga tanarius L. dosis 1667,67 mg/kgBB.

Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 1667,67

mg/kgBB memberikan nilai AUC total tebal udema pada kaki mencit sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

99

486,09 ± 3,10 (mm.menit), lebih kecil dibandingkan dengan kelompok perlakuan

dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 3333,33 mg/kgBB yang memiliki nilai

AUC total tebal udema pada kaki mencit sebesar 533,30 ± 7,40 (mm.menit),

diperoleh hasil analisis secara statistik menggunakan uji Mann Whitney memiliki

probabilitas (p<0,05) yang menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada kedua

kelompok tersebut. Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L.

dosis 1667,67 mg/kgBB memiliki nilai persen penghambatan inflamasi sebesar

30,26 ± 0,57 % dan nilai persen potensi relatif daya antiinflamasi sebesar 55,93 ±

1,06 % yang lebih besar dari kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga

tanarius L. dosis 3333,33 mg/kgBB yang memiliki nilai persen penghambatan

inflamasi sebesar 23,49 ± 1,06 % dan nilai persen potensi relatif daya

antiinflamasi sebesar 43,42 ± 1,96 %. Berdasarkan analisis statistik menggunakan

uji Mann Whitney, kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L.

dosis 1667,67 mg/kgBB memiliki perbedaan yang signifikan (p<0,05) terhadap

kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 3333,33

mg/kgBB. Hal ini menyatakan bahwa kelompok perlakuan dekokta daun

Macaranga tanarius L. dosis 1667,67 mg/kgBB menunjukkan potensi

penghambatan inflamasi lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok perlakuan

dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 3333,33 mg/kgBB.

Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 833,33

mg/kgBB memberikan nilai AUC total tebal udema pada kaki mencit sebesar

517,74 ± 4,08 (mm.menit), lebih kecil dibandingkan dengan kelompok perlakuan

dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 3333,33 mg/kgBB yang memiliki nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

100

AUC total tebal udema pada kaki mencit sebesar 533,30 ± 7,40 (mm.menit),

diperoleh hasil analisis secara statistik menggunakan uji Mann Whitney memiliki

nilai p<0,05 yang menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada kedua

kelompok tersebut. Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L.

dosis 833,33 mg/kgBB memiliki nilai persen penghambatan inflamasi sebesar

25,72 ± 0,59 % dan nilai persen potensi relatif daya antiinflamasi sebesar 47,54 ±

1,20 % yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok perlakuan dekokta daun

Macaranga tanarius L. dosis 3333,33 mg/kgBB yang memiliki nilai persen

penghambatan inflamasi sebesar 23,49 ± 1,06 % dan nilai persen potensi relatif

daya antiinflamasi sebesar 43,42 ± 1,96 % %, diperoleh hasil analisis secara

statistik menggunakan uji Mann Whitney menghasilkan nilai p<0,05 yang

menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada kedua kelompok tersebut. Hal ini

menyatakan bahwa kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L.

dosis 833,33 mg/kgBB menunjukkan potensi penghambatan inflamasi lebih tinggi

dibandingkan dengan kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L.

dosis 3333,33 mg/kgBB.

Kelompok perlakuan yang diberikan sediaan dekokta daun Macaranga

tanarius L. menunjukkan aktivitas antiinflamasi yang dapat dilihat dari

kemampuan sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L. dalam menimbulkan

penghambatan inflamasi. Penghambatan inflamasi pada kelompok perlakuan

dekokta daun Macaranga tanarius L. pada dosis 833,33; 1667,67; dan 3333,33

mg/kgBB, berturut-turut sebesar 25,72 ± 0,59; 30,26 ± 0,57; 23,49 ± 1,06 %.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

101

tanarius L. dosis 1667,67 mg/kgBB memberikan nilai persen penghambatan

inflamasi yang paling tinggi yaitu 30,26 ± 0,57 %.

Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L., pada dosis

3333,33 mg/kgBB terjadi penurunan persen penghambatan inflamasi dan

penurunan persen potensi relatif daya antiinflamasi yang menunjukkan bahwa

semakin besarnya dosis dekokta daun Macaranga tanarius L. tidak menghasilkan

efek penghambatan inflamasi yang semakin besar pula, sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat kekerabatan antara kenaikan dosis sediaan

dekokta daun Macaranga tanarius L. dengan efek antiinflamasi yang dihasilkan.

Hal tersebut diduga karena adanya senyawa dari dekokta daun

Macaranga tanarius L. yang mengalami perubahan dari sifat antioksidan menjadi

prooksidan. Prooksidan adalah sifat senyawa yang dapat mendorong oksidasi pada

komponen sel yang melibatkan radikal bebas dan berujung pada reaksi rantai

sedangkan antioksidan merupakan sifat senyawa yang dapat melindungi sel dari

efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif (Ardhie, 2011). Prooksidan ini justru

menimbulkan efek yang merugikan. Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang

kontroversional mengenai antioksidan eksogen, yaitu meliputi jenis, dosis, dan

matriks antioksidan ini dapat menjadi faktor penentu yang mempengaruhi

keseimbangan antara efek menguntungkan dan merugikan dari senyawa alami

(Yordi, Perez, Matos dan Villares, 2012). Senyawa bioaktif seperti polifenol yang

terdapat pada sediaan dekokta Macaranga tanarius L. dapat bertindak sebagai

prooksidan, dalam kondisi tertentu, seperti dosis pemberian yang tinggi dan

adanya ion logam. Senyawa fenolik dapat bertindak sebagai prooksidan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

102

sistem yang mengandung logam reduksi aktif. Kehadiran O2 dan logam transisi

seperti besi dan tembaga mengkatalisis reaksi redoks fenolat dan dapat

menyebabkan pembentukan ROS dan phenoxyl radical yang akan merusak DNA,

protein dan lipid yang menyebabkan kematian sel (Galati dan O’Brien, 2004).

Penelitian lebih lanjut mengenai jumlah kandungan senyawa fenolik dari dekokta

daun Macaranga tanarius L. dapat dilakukan untuk menegaskan peran senyawa

fenolik yang memiliki kemungkinan berubah menjadi sifat prooksidan terhadap

efek antiinflamasi yang dihasilkan.

Berdasarkan hasil yang didapat dalam penelitian ini, dapat dikembangkan

penelitian lebih lanjut mengenai dosis optimum dari sediaan dekokta daun

Macaranga tanarius L. yang dapat memberikan efek antiinflamasi pada rentang

dosis yang dipersempit yaitu di antara dosis 833,33 sampai1667,67 mg/kgBB atau

antara dosis 1667,67 sampai 3333,33 mg/kgBB. Pada penelitian ini, dosis yang

dapat dianjurkan untuk digunakan dalam memberikan efek antiinflamasi adalah

pada dosis 1667,67 mg/kgBB mencit, bila dikonversikan pada dosis manusia

adalah sebesar 13,862 g/50 kgBB manusia untuk sekali pemberian. Penelitian

lebih lanjut mengenai efek antiinflamasi pada infusa daun Macaranga tanarius L.

dapat dilakukan pula untuk membandingkan efek antiinflamasi yang dihasilkan

antara dua sediaan yang menggunakan pelarut air.

Sediaan dekokta yang menggunakan pelarut berupa air telah marak

digunakan oleh masyarakat karena pembuatannya yang praktis. Oleh karena itu

perlu dilakukan uji toksisitas terhadap pemberian dekokta daun Macaranga

tanarius L. yang digunakan dalam jangka panjang (dosis berulang). Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

103

dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan pada organ tubuh dengan

melihat ciri histologis, misalnya lambung. Hal yang perlu diamati pula dalam

pengujian toksisitas adalah kemungkinan terjadinya perdarahan akibat dari

penghambatan mediator inflamasi yaitu tromboksan yang memiliki peran dalam

memicu agregasi platelet (Katzung, 2001). Uji toksisitas ini juga ditujukan untuk

pengembangan sediaan dekokta yang digunakan untuk melihat keamanan

pemakaiannya.

Inflamasi disebabkan oleh adanya kerusakan yang terjadi pada membran

sel akibat rangsangan kimiawi, fisik, ataupun mekanik dan dipengaruhi oleh

adanya pelepasan mediator kimiawi dari jaringan yang rusak serta terjadinya

migrasi sel. Kerusakan dari sel inilah yang akan memicu terjadinya pembebasan

asam arakidonat dan dapat diuraikan menjadi prostaglandin, suatu mediator

inflamasi yang diperantarai oleh enzim siklooksigenase (COX) (Rang et al.,

2007). Oksidan reaktif seperti radikal bebas yang bersifat relatif tidak stabil

(reaktif) juga dihasilkan pada daerah peradangan yang berkontribusi pada

kerusakan jaringan. Radikal bebas diartikan sebagai molekul yang mempunyai

satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di orbit luarnya sehingga relatif

tidak stabil. Untuk mendapatkan kestabilannya, molekul yang bersifat reaktif

tersebut mencari pasangan elektronnya, sehingga disebut juga sebagai reactive

oxygen species (ROS) (Ardhie, 2011). Sumber utama radikal bebas pada mamalia

diantaranya pada proses sintesis prostaglandin. Radikal bebas yang berlebih akan

menyebabkan kerusakan jaringan dan menimbulkan peradangan. Dalam proses

peradangan, radikal bebas terbentuk ketika asam arakidonat dikonversi menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

104

endoperoksida melalui jalur siklooksigenase dan hidroperoksida melalui jalur

lipooksigenase sehingga terjadi pelepasan mediator inflamasi. Ketika terjadi

kerusakan jaringan, jumlah radikal bebas meningkat seiring dengan peningkatan

produksi peroksida, padahal tubuh memproduksi antioksidan endogen yang

terbatas, seperti superoksida dismutase (SOD) yang bekerja menstabilkan radikal.

Apabila jumlah radikal bebas makin banyak, antioksidan endogen tidak mampu

lagi mengatasinya secara efektif sehingga dibutuhkan antioksidan dari luar

(eksogen) (Wulandari dan Hendra, 2011).

Gambar 14. Proses pengeluaran radikal bebas pada inflamasi

(Tjay dan Raharja, 2007).

Efek antiinflamasi dekokta daun Macaranga tanarius L. diduga karena

adanya senyawa glikosida yaitu macarangioside A-C dan mallophenol B yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

105

larut dalam air dan memiliki kemampuan dalam menangkap oksidan reaktif

seperti radikal bebas (free radical scavenger) (Matsunami et al., 2006). Dilihat

dari pendekatan struktur, macarangioside A-C dan mallophenol B mempunyai

gugus karbonil yang mampu menangkap radikal bebas sehingga jalur

pembentukan prostaglandin terhambat. Keberadaan glikosida quersetin, yaitu

hiperindan isoquersitrin yang dikenal sebagai flavonoid antioksidan (Matsunami

et al., 2006) juga mampu menangkap radikal bebas. Kandungan flavonoid seperti

tanarifuranonol, tanariflavanone C, dan tanariflavanone D memiliki aktivitas

antioksidan dalam menangkap radikal bebas (Phommart et al., 2005). Adanya

aktivitas antioksidan dalam menangkap radikal bebas diduga juga mampu

memberikan efek antiinflamasi yang membantu menghambat pembentukan

prostaglandin dengan menangkap radikal bebas yang berperan dalam

pembentukan inflamasi. Antioksidan akan menghambat inisiasi pembentukan

radikal bebas atau menginaktifkan radikal bebas dan menghentikan kerusakan

yang diakibatkan oleh adanya radikal bebas (Ardhie, 2011).

Flavonoid juga dapat berperan pada penghambatan degranulasi netrofil

sehingga secara langsung akan mengurangi pelepasan asam arakidonat oleh

netrofil. Beberapa senyawa flavonoid dapat menghambat pelepasan asam

arakidonat dan sekresi enzim lisosom dari membran dengan jalan memblok jalur

siklooksigenase secara tidak langsung akan menyebabkan penghambatan

biosintesis eikosanoid sehingga menurunkan kadar prostaglandin yang merupakan

mediator inflamasi sehingga inflamasi pada jaringan berkurang. Flavonoid juga

berperan sebagai penstabil Reactive Oxygen Spesies (ROS), melalui reaksinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

106

dengan senyawa reaktif dari radikal sehingga menyebabkan radikal penyebab

kerusakan jaringan sel tersebut menjadi inaktif (Hidayati, Listyawati, dan

Setyawan, 2005).

Penelitian ini merupakan penelitian skrining awal farmakologi untuk

mengetahui ada tidaknya efek antiinflamasi dari dekokta daun Macaranga

tanarius L. pada mencit galur Swiss yang membuktikan bahwa dekokta daun

Macaranga tanarius L. memiliki efek antiinflamasi, namun informasi yang terkait

dengan senyawa yang bertanggungjawab terhadap efek antiinflamasi serta

bagaimana mekanisme efek antiinflamasi dari dekokta daun Macaranga tanarius

L. tersebut belum pernah dilaporkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian

lebih lanjut untuk mengetahui senyawa lebih spesifik yang bertanggungjawab

terhadap aktivitas antiinflamasi dari dekokta daun Macaranga tanarius L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

107

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L. memiliki efek antiinflamasi

pada mencit galur Swiss yang diinduksi karagenin 1%.

2. Efek penghambatan inflamasi sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L.

pada dosis 833,33; 1667,67; dan 3333,33 mg/kgBB yang dinyatakan oleh

persen (%) penghambatan inflamasi berturut-turut adalah 25,72; 30,26; dan

23,49%.

3. Potensi relatif daya antiinflamasi sediaan dekokta daun Macaranga tanarius

L. pada dosis 833,33; 1667,67; dan 3333,33 mg/kgBB yang dinyatakan oleh

persen (%) potensi relatif daya antiinflamasi berturut-turut adalah 47,14;

55,94; dan 43,42%.

4. Tidak terdapat hubungan kekerabatan antara pemberian peringkat dosis

sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L. terhadap efek antiinflamasi

yang dihasilkan.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, perlu dilakukan penelitian

tentang :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

108

1. Penelitian lebih lanjut mengenai efek antiinflamasi pada rentang dosis yang

dipersempit yaitu antara dosis 833,33 mg/kgBB sampai 1667,67 mg/kgBB

dan rentang dosis antara 1667,67 mg/kgBB sampai 3333,33 mg/kgBB untuk

mengetahui dosis optimum dari sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L.

2. Penelitian lebih lanjut mengenai senyawa spesifik yang bertanggungjawab

terhadap efek antiinflamasi dari sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L.

menggunakan metode kromatografi kolom.

3. Penelitian lebih lanjut terhadap efek antiinflamasi dari daun Macaranga

tanarius L. dalam bentuk sediaan infusa dengan metode induksi udema pada

kaki belakang hewan uji agar dapat dibandingkan efek antiinflamasinya

terhadap sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L.

4. Penelitian mengenai toksisitas pada pemberian dekokta daun Macaranga

tanarius L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

109

Daftar Pustaka Anonim, 2015, Prosea - Macaranga tanarius, http://www.proseanet.org/prohati4

/browser.php?docsid=162, diakses tanggal 28 April 2015. Agoes, G., 2009, Teknologi Bahan Alam (Serial Farmasi Industri-2), Edisi revisi

dan perluasan, Penerbit ITB, Bandung, hal. 10-20. Agnihotri, S., Wakode, S., dan Agnihotri, A., 2010, An Overview on Anti-

inflammatory Properties and Chemo-profiles of Plants Used in Traditional Medicine, Indian Journal of Natural Products and Resources, 1(2), 150-167.

Altman, R., Bosch, B., Brune, K., Patrignani, P., Young, C., 2015, Advances in

NSAID Devlopment: Evolution of Diclofenac Product Using Pharmaceutical Technology, Drugs, 75, 859-877.

Ardhie, A.M., 2011, Radikal Bebas dan Peran Antioksidan dalam Mencegah

Penuaan, Medicinus, 24(1), 4-9. Astuti, M., 2001, Radikal Bebas dan Antioksidan dalam Kesehatan Dasar

Aplikasi dan Pemanfaatan Bahan, Bag. Biokimia, Bagian Biokimia FKUI, Jakarta, hal. 1-15.

Azizah, N., Endang, S., dan Sitoresmi, P., 2014, Analisis Kandungan Kimia

Infusa Tanaman Sangket (Basilicum Polystachyon (L.) Moench) Dan Uji Efektivitas Antifungal Infusa Tanaman Sangket Terhadap Penghambatan Pertumbuhan Candida Albicans Secara In Vitro, Skripsi, 3, Universitas Negeri Malang, Malang.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2010, Acuan Sediaan Herbal, Direktorat

Obat Asli Indonesia, Jakarta, hal. 3-4. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2013, Pedoman Formulasi Sediaan

Berbasis Ekstrak, Vol. 2, Badan POM RI, Jakarta, hal. 10. Bellik, Y., Boukra, L., Alzahrani, H.A., Bakhotmah, B.A., Abdellah, F.,

Hammoudi, S.M., Iguer-Quada, M., 2013, Mollecular Mechanism Underlying Anti-inflammatory and Anti-allergic Activities of Phytochemicals : An Update, Molecules, 18, 322-353.

Chooi, O.H., 2004, Tumbuhan Liar Khasiat Ubatan dan Kegunaan Lain, Utusan

Publications & Distributors Sdn. Bhd., Kuala Lumpur, p. 125. Cichoke, A., 2001, Secrets of Native American Herbal Remedies, Penguin Putnam

Inc., New York, p. 14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

110

Dahlan, M.S., 2008, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 3, Salemba Medika, Jakarta, hal. 53-58, 85-105.

Dai, J., dan Mumper, R.J., 2010, Plant Phenolics: Extraction, Analysis and Their

Antioxidant and Anticancer Properties, Molecule, 15, 7313-7352. Day, R.O., dan Graham, G.G., 2013, Non-steroidal Anti-inflammatory Drugs

(NSAIDs), BMJ, 346, 3195. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1989, Sediaan Galenik, Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 8-25. Derle, D.V., Gujar, K.N., dan Sagar, B.S.H., 2006, Adverse Effect Associated

with the Use of Nonsteroidal Antiinflammatory Drugs : An Overview, Indian J. Pharmacol, 68(4), 409-414.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1995, Farmakope Indonesia,

Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hal. 46. Djunarko, I.,Donatus, I.A., dan Noni, 2003, Pengaruh Perasan Buah Mengkudu

(Morinda citrifolia L.) terhadap Daya Antiradang Diklofenak pada Mencit Jantan, Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas, 1, 10-17.

Esvandiary, J., 2006, Efek Analgetik dan Anti Inflamasi Beta Karoten pada

Mencit, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Galati, G., dan O’Brien, P.J., 2004, Potential Toxicity of Flavonoids and Other

Dietary Phenolics : Significance for Their Chemopreventive and Anticancer Properties, Free Radic. Biol. Med., 37, 287-303.

Gandhimathi, R., 2013, Evaluation of Antiinflammatory Activity of Macaranga

Peltata Roxb., Journal of Pharmaceutical Biology, 3(1), 36-39. Greene, R.J., and Harris, N.D., 2008, Pathology and Therapeutics for

Pharmacist; A Basis for Clinical Pharmacy Practice, 3thed, Pharmaceutical Press, USA, pp. 46-63.

Gilda, T., 2014, Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Metanol-Air Daun Senu

(Macaranga tanarius L. Mull. Arg) pada Mencit Betina Terinduksi Karagenin, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Gunawan, T., 2010, Efek Analgesik-Antiinflamasi Sari Buah Nanas pada Mencit

Putih Betina, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

111

Gupta, A.K., Bharadwaj, V., Lata, S., Sharma, R., Kacker, S., dan Sharma, A.K., 2013, To Evaluate The Activity of Glycyrrhiza Glabra Linn and Vanda Roxburghi in Animal Model of Arthritis, Medical Science, 2(5), 405-406.

Harmita, dan Radji, M., 2008, Buku Ajar Analisis Hayati, Edisi 3, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 66-67. Hemamalini, K., Naik, K., dan Ashok, P., 2010, Antiinflammatory and Analgesic

Effect of Methanolic Extract of Anogeissus acuminate leaf, Int.J.Pharm.Biomed.Res, 1 (3), 98-101.

Hidayat, R., 2010, Efek Analgesik dan Antiinflamasi Jus Buah Nanas (Ananas

comosus L.) pada Mencit Betina galur Swiss, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Hidayati, N.A., Listyawati, S., dan Setyawan, A.D., 2005, Kandungan Kimia dan

Uji Antiinflamasi Ekstrak Etanol Lantana camara L. pada Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Jantan, Bioteknologi, 5 (1), 10-17.

Ikawati, Z., Supardjan, A.M., Asmara, L.S., 2007, Pengaruh Senyawa

Heksagamavunon-1 terhadap Inflamasi Akut Akibat Reaksi Anafilaksis Kutaneus Aktif pada Tikus Wistar Jantan Terinduksi Ovalbumin, Laporan Penelitian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 34-36.

Jachak, S.M., 2006, Cyclooxygenase Inhibitory Natural Product: Current Status,

Current Medical Chemistry, 13, 659-678. Juanda, D., dan Cahyono, B., 2000, Ubi Jalar : Budi Daya dan Analisis Usaha

Tani, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, hal. 69. Kawakami, S., Harinantenaina, L., Matsunami, K., Otsuka, H., Shinzato, T., dan

Takeda, Y., 2008, Macaflavones A-G, Prenylated Flavonones from the Leaves of Macaranga tanarius, J. Nat. Prod.,71, 1872-1876.

Katzung, B.G., 2001, Basic and Clinical Pharmacology, diterjemahkan oleh

Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, edisi 8, buku 3, Salemba Medika, Jakarta, hal. 449-426, 636.

Kee, J. L., dan Hayes, E. R., 1996, Farmakologi : Pendekatan Proses

Keperawatan, EGC, Jakarta, hal. 310. Khana N., dan Sarma, S.B., 2001, Antiinflammatory and Analgesic Effect of

Herbal Preparation: Septilin, Indian J. Med. Sci., 55, 195-202.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

112

Kristianti, A. N, N. S., Aminah, M. Tanjung, dan B. Kurniadi., 2008, Buku Ajar Fitokimia Jurusan Kimia Laboratorium Kimia Organik FMIPA, Universitas Airlangga, Surabaya, P.47-48.

Kumar, V., Abbas, A.K., Fausto, N., dan Mitchell, R.N., 2007, Robbins Basic

Pathology, Philadelpia, Saunders Alsevier, hal. 29, 37-41, 53-54. Kumar, V., Abbas, A.K., dan Aster, J.C., 2014, Pathologic Basis of Disease, 9th

edition, Philadelphia, Elsavier Health Sciences, pp. 84,90,91. Kumazawa, S., Murase, M., Momose, N., dan Fukumoto, S., 2014, Analysis of

antioxidant prenylflavonoids in different parts of Macaranga tanarius, the plant origin of Okinawan propolis, Asian Pacific Journal of Tropical Medicine, 16-20.

Kurniati, R.I., 2013, Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi Etanol Daun Buas-Buas

(Premna cordifolia Linn.) dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil), Skripsi, 6-7, Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Kurniawaty, A.Y., 2011, Efek Antiinflamasi Ekstrak Metanol-Air Daun

Macaranga tanarius L., Skripsi, 56, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Lim, T.Y., Lim, Y.Y., Yule, C.M., 2009, Evaluation of antioxidant, antibacterial

and anti-tyrosinase activities of four Macaranga species, Food Chemistry, 114, 594-599.

Lim, J., Nonaka, G., dan Nishioka, I., 1990, Tannins and Related Compounds.

XCIV. Isolation and Characterization of Seven New Hydrolyzable Tannins from the Leaves of Macaranga tanarius (L.) MUELL., et ARG., Chem. Pharm. Bull.,38(5), 1218-1223.

Ma, Y., Li, Y., Li, X., dan Wu, Y., 2013, Anti-Inflammatory Effects of 4-

Methylcyclopentadecanone on Edema Models in Mice, Int. J. Mol. Sci., 14, 23980-23992.

Magadula, J.J., 2014, Phytochemistry and Pharmacology of the Genus

Macaranga: Review, Journal of Medical Plant Research, 8 (2), 489-503. Mahmood, K., Aorahman, Z.A., Tariq, I.N., dan Hussain, S.A.R., 2009, Dose-

Dependent Anti-Inflammatory Effect of Silymarin in Experimental Animal Model of Chronic Inflammation, African J. of Pharm. And Pharmacol., 3(5), 242-247.

Manurung, D.Y.S., 2013, Efek Antiinflaasi Infusa Bunga Telang (Clitoria

ternatea L.) pada Udema Telapak Kaki Mencit Betina Terinduksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

113

Karagenin dengan Pengukuran Jangka Sorong, Skripsi, Universitas Sanata Dharna, Yogyakarta.

Martin, J.B., 2010, Efek Analgesik dan Antiinflamasi Jus Buah Pepaya (Carica

papaya L.) pada Mencit Betina Galur Swiss, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Matsunami, K., Takamori, I., Shinzato, T., Aramoto, M., Kondo, K., Otsuka, H.,

et al., 2006, Radical-Scavanging Activities of New Megastigmane Glucosides from Macaranga tanarius (L.) MUL(L.)-ARG., Chem. Pharm. Bull(L.), 54(10), 1403-1407.

Matsunami, K., Otsuka, H., Kondo, K., Shinzato, T., Kawahata, M., Yamaguchi,

K., et al., 2009, Absolute Configuration of (+)-pinoresinol 4-O-[600-O-galloyl]-b-D-glucopyranoside, Macarangiosides E, and F Isolated from the Leaves of Macaranga tanarius, Phytochemistry, 70, 1277-1285.

Mehanna, A.S., 2003, Absorbtion of Anthocyanins from Blueberries and Serum

Antioxidant Status in Human Subjects, J.Agric. Food Chem., 50, 7731-7737.

Meliala, L., dan Pinzon, R., 2007, Breakthrough in Management of Acute Pain,

Dexa Media Jurnal Kedokteran dan Farmasi, 4(20), 151-155. Morris, C.J., 2003, Carragenin Induced Paw Edema in The Rat and Mouse

Inflammation Protocols, Methods in Molecular Biology, 2, 7731-7737. Necas, J., dan Bartosikova, L., 2013, Carragenan : a review, Veterinarni

Medicina, 58, 187-205. Novartis, 2009, Cataflam®, www.pharma.us.novartis.com/product/pi/pdf/

Cataflam.pdf, diakses tanggal 19 Maret 2015. Phommart, S., Sutthivaiyakit, P., Nitirat, C., Ruchirawat, S., dan Sutthivaiyakit,

S., 2005, Constituents of the leaves of Macaranga tanarius, J.Nat.Prod., 68,927-930

Posadas, I., Bucci, M., Roviezzo, F., Rossi, A., Parente, L., Sautebin, L., Cirino,

G., 2004, Carrageenan-induced Mouse Paw Oedema is Biphasic, Age-weight Dependent and Displays Differential Nitric Oxide Cyclooxygenase-2 Expression, British Journal of Pharmacology, 142 (2), 331–338.

Price, S.A., and Wilson, L.M.C., 2005, Patophysiology : Clinical Concepts of

Disease Processes, diterjemahkan oleh Pendit, B.U.,dkk., Edisi 6, Vol.2, hal. 1063, EGC, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

114

Pringgoutomo, S.S., Himawan, dan Tjarta, 2002, Buku Ajar Patologi, Edisi Pertama, Sagung Seto, Jakarta.

Priyanto, 2010, Farmakologi Dasar, edisi II, Lembaga Studi dan Konsultasi

Farmakologi, Jakarta, hal. 118-120. Puteri, M. D. P. T. G., dan Kawabata, J., 2010, Novel Α-Glucosidase Inhibitor

from Macaranga tanarius Leaves, Food Chemistry, 123, 384-389. Rang, H.P., Dale, M.M., Ritter, J.M., dan Moore, P.K., 2003, Pharmacology, 5th

edition, Churchill Livingstone, London, pp. 231-237, 244-250, 562-567. Rhoades, R.A., dan Bell, D.R., 2013, Medical Physiology : Principles for Clinical

Medicines, 4th edition, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, pp. 201-202.

Romich, J.A., 2005, Fundamentals of Pharmacology for Veterinary Technicians,

Thomson Delmar Learning, New York, pp. 165. Rowe, C.R., Sheskey, J.P., dan Weller, J.W., 2003, Handbook of Pharmaceutical

Excipien, Edisi IV, Pharmaceutical Press and American Pharmaceutical, pp. 101-103.

Schror, K., dan Meyer-Kircharth, J., 2000, Cyclooxygenase-2 Inhibition and Side

Effects of Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs in the Gastrointestinal Tract, Curr. Med. Chem., 7, 1121-1129.

Sirait, M., 2007, Penuntun Fitokimia dalam Farmasi, Penerbit ITB, Bandung, hal.

54-62. Siswanto, A., dan Nurulita, N.A., 2005, Daya Antiinflamasi Infus Daun Makkota

Dewa (Phaleria macrocarpa Scheff. Boerl) pada Tikus Putih (Rattus norvegicus), Prosiding Seminar Nasional TOI XXVII, Batu, 177-181.

Soegihardjo, C.J., 2013, Farmakognosi, Penerbit Citra Aji Parama, Yogyakarta,

hal. 11. Starr, F., Starr, K., and Loope, L., 2003, Biological Resources Division Ppeakala

Field Station, Maui, Hawai’I, United States Geological Survey, 1. Steenis, C.G.G.J.van., Hoed, D., Blommbergen, S., dan Eyma, P.J., 1992, Flora:

Untuk Sekolah di Indonesia, cetakan keenam, diterjemahkan oleh Moeso, S., dkk., PT Pradnya Paramita, Jakarta, pp. 35, 36, 37, 49-50.

Suleyman, H., Demircan, B., Karagoz, Y., dan Ozta, N., 2004, Antiinflamattory

Effect of Selective COX-2 Inhibitors, J.Pharmacol., 56 (6), 775-780.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

115

Supriyatna, Moelyono, M.W., Iskandar, Y., Febriyanti, R.M., 2014, Prinsip Obat

Herbal : Sebuah Pengantar Untuk Fitoterapi, Edisi 1, Deepublish, Yogyakarta, hal. 31.

Supriyatna, Febriyanti, R., Dewanto, Wijaya, I., dan Ferdiansyah, F., 2015,

Fitoterapi Sistem Organ: Pandangan Dunia Barat terhadap Obat Herbal Global, Ed. 2, Cet. 2, CV Budi Utama, Yogyakarta, pp. 223-224.

Suralkar, A., 2008, In-vivo Animal Models for Evaluation of Antiinflammatory

Activity, Article Review, Vol.6, Issue 2. Sutini, 2015, Kajian Hasik Riset Beberapa Metabolit Sekunder dari Kultur In

Vitro Tanaman Camelia Sinensis, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi 2015, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Sutthivaiyakit, S., Unganont, S., Sutthivaiyakit, P., dan Suksamrarn, A., 2002,

Diterpenylated and Prenylated Flavonoids from Macaranga deniculata, Tetrahedron, 58, 3619-3622.

Tjay, T.H., dan Raharja, K., 2007, Obat-Obat Penting: Khasiat Penggunaan dan

Efek-Efek Sampingnya, Ed. 6, Elex Media Komputindo Gramedia, Jakarta, hal. 233, 327-330.

Toripah, S.S., Abidjulu, J., Wehantouw, F., 2014, Aktivitas Antioksidan dan

Kandungan Total Fenolik Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera LAM.), Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT, 3(4), 2302-2493.

Valdes, J.A.A., Figueroa, J.J.B., Carbo, A.A., Barragan, A.P., Herrera, R.R., dan

Aguillar, C.N., 2011, Ellagitannins: Biosynthesis, Biodegradation, and Biologycal Properties, Journal of Medicinal Plants Research, 5(19), 4696-4703.

Verawati, Aria, W., Novicaresa, M., 2011, Aktifitas Anti Inflamasi Ekstrak Etanol

Daun Kembang Bulan (Tithonia Diversifolia. A. Gray) Terhadap Mencit Putih Betina, Scientia Jurnal Farmasi dan Kesehatan, 1 (1), 47-51.

Vogel, H.G., 2002, Drug Discovery & Evaluation : Pharmacological Assays, 2nd

edition, Springer, New York, pp. 669-691, 725, 751-756. Wibowo, S., dan Gofir, A., 2001, Farmakoterapi dalam Neurologi, Edisi I,

Penerbit Salemba Medika, Jakarta, hal. 113-115. Williamson, S.M., Okpako, D.T., dan Evans, F.J., 1996, Pharmacological Method

in Phytotherapy Research Volume 1 : Selection, Preparation, and

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

116

Pharmacologycal Evaluation of Plant Material, John Willey and Sons Ltd., England, pp. 131-136.

Wilmana, P. F. & Gan, S., 2007, Farmakologi dan Terapi, Ed. 5, Farmakologi

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, hal. 230, 231, 233. Wulandari, D., dan Hendra, P., 2011, Efek analgesik Infusa Daun Macaranga

tanarius L. pada Mencit Betina Galur Swiss, Jurnal Bionatura, 13( 2), 108-117.

Yordi, E.G., Perez, E.M., Matos, M.J., 2012, Anthocyanins and Their Role in

Cancer Prevention, Carcer Lett., 269, 281-290. Yusuf, Y., Agus, S., dan Ekardius, 2005, Penilaian Viabilitas Iskemia Usus Intra

Operatif dengan Angiografi Fluoreseince, Majalah Kedokteran Andalas, 1(29), 30.

Zuhud, E.A.M., Siswoyo, Sandra, E., Hikmat A., dan Adhiyanto E., 2013, Buku

Acuan Umum Tumbuhan Obat Indonesia Jilid IX – Macaranga tanarius L. Muell. Arg., http://apps.cs.ipb.ac.id/ipbiotics/user/organism/detail/ detail_organisme_obat.php?id=749, diakses pada tanggal 8 Agustus 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

117

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

118

Lampiran 1.Daun Macaranga tanarius L. dan dekokta Macaranga tanarius L.

Gambar 15. Daun dan serbuk Macaranga tanarius L.

Gambar 16. Dekokta daun Macaranga tanarius L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

119

Lampiran 2. Cara pembuatan dan pengukuran udema pada kaki mencit

Gambar 17. Udema pada telapak kaki kiri mencit

Gambar 18. Pengukuran udema pada kaki mencit

menggunakan jangka sorong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

120

Lampiran 3. Hasil analisis kandungan kimia secara kualitatif pada dekokta daun Macaranga tanarius L.

Gambar 19. Uji Alkaloid (+++) Gambar 20. Uji Flavonoid (+++)

Gambar 21. Uji Glikosida (++) Gambar 22. Uji Saponin (+++)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

121

Gambar 23. Uji Tanin (+++) Gambar 24. Uji Terpenoid (-)

Gambar 25. Uji Fenolik (+)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

122

Lampiran 4. Surat pengesahan determinasi Macaranga tanarius L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

123

Lampiran 5. Surat Ethical Clearance (EC)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

124

Lampiran 6. Surat kalibrasi jangka sorong (Digital Caliper)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

125

Lampiran 7. Sertifikat penetapan kadar air serbuk daun Macaranga

tanarius L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

126

Lampiran 8. Cara menetapkan kadar air serbuk daun Macaranga tanarius L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

Lampiran 9. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk pengujian data

secara statistik

Lampiran 9. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk pengujian data

secara statistik

127

Lampiran 9. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk pengujian data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

128

Lampiran 10. Perhitungan Dosis

a. Dosis aquadest

Dosis pemberian aquadest menggunakan ½ volume maksimal yaitu

0,5 ml. Berat jenis aquadest adalah 1 g/ml. Dosis aquadest yang digunakan

adalah 25 g/kg BB mencit. Perhitungan dosis untuk aquadest sebagai berikut :

�,���

����������� = 0,5 mg/20 g BB mencit

= 0,025 mg/kgBB mencit

= 25 g/kg BB mencit b. Dosis karagenin

Dosis karagenin ditetapkan berdasarkan penelitian Williamson, et.al.

(1996), yaitu menggunakan konsentrasi 1% yang dilarutkan dalam NaCl

fisiologis 0,9% lalu disuntikkan secara subplantar pada telapak kaki mencit

sebesar 0,05 ml. Berat badan mencit adalah 20 gram. Dosis yang diperoleh

adalah 25 mg/kg BB mencit.

Dosis karagenin = �,�����

�����

����

�,���� = 25 mg/kg BB mencit

c. Dosis kalium diklofenak

Dosis dipilih berdasarkan hasil orientasi, dimana didapatkan dosis

4,48 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 15 menit yang efektif

menurunkan udema pada telapak kaki mencit yang telah terinduksi karagenin

1%. Berikut perhitungan dosis kalium diklofenak yang mengacu pada

penelitian yang telah dilakukan oleh (Djunarko, Donatus, dan Noni, 2003) :

Dosis kalium diklofenak pada tikus dengan BB 250 gram adalah 40

mg/kgBB tikus. Sehingga, dosis untuk tikus dengan BB 200 gram adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

129

Dosis kalium diklofenak = ������������/����

������� = 32 mg/kgBB tikus

Dosis yang dapat diberikan pada mencit dengan BB 20 gram,

didapatkan dari konversi dosis kaliumm diklofenak pada tikus dengan BB 200

gram menggunakan faktor konversi 0,14 (Harmita dan Radji, 2008) :

Dosis kalium diklofenak = 0,14 x 32 mg/kgBB = 4,48 mg/kgBB mencit

d. Dosis dekokta daun Macaranga tanarius L.

Penetapan peringkat dosis dekokta daun Macaranga tanarius L.

didasarkan pada :

4) Bobot tertinggi mencit adalah 30 g

5) Pemberian dekokta daun Macaranga tanarius L. menggunakan

volume maksimal pemberian secara peroral yaitu 1 ml

6) Konsentrasi dekokta daun Macaranga tanarius L. yang digunakan

yaitu 10% (serbuk dapat terendam sempurna dalam air)

Penetapan dosis tertinggi dekokta daun Macaranga tanarius

L. yaitu :

D x BB = C x V

D x 30 g = 10 g/ 100ml x 1 ml

D x 30 g = 100 mg/ml x 1 ml

D = 3,3333 mg/gBB

D = 3333,33 mg/kgBB

Dua dosis lainnya diperoleh dengan membagi 2 dari dosis

3333,33 mg/kgBB kemudian dibagi 2 lagi sehingga diperoleh 3

peringkat dosis yaitu 3333,33 mg/kgBB, 1667,67 mg/kgBB, 833,33

mg/kgBB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

130

Perhitungan konversi dosis dari mencit ke manusia

Faktor konversi dari mencit 20-30 gram ke manusia 70 kg = 387,9

(Harmita, 2008). Rata-rata berat badan manusia Indonesia = 50 kg.

Rumus :

Dosis manusia = dosis mencit 30 gBB x angka konversi ke manusia

Dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 833,33 mg/kgBB

Dosis mencit = 0,00083333 g/gBB

= 0,025 g/30gBB

Dosis manusia = 0,025 g/30 gBB x 387,9

= 9,697 g/70 kgBB

= 6,927 g/50 kgBB

Dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 1667,67 mg/kgBB

Dosis mencit = 0,00166767 g/gBB

= 0,050 g/30gBB

Dosis manusia = 0,050 g/30 gBB x 387,9

= 19,407 g/70 kgBB

= 13,862 g/50 kgBB

Dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 3333,33 mg/kgBB

Dosis mencit = 0,00333333 g/gBB

= 0,099 g/30gBB

Dosis manusia = 0,099 g/30 gBB x 387,9

= 38,790 g/70 kgBB

= 27,707 g/50 kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

131

Lampiran 11. Hasil analisis statistika data orientasi penentuan dosis dan selang waktu pemberian kalium diklofenak antara kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak rentang 15 menit

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

AUC Kontrol negatif rentang 15 menit

.308 3 . .901 3 .390

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit

.232 3 . .980 3 .726

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 15 menit

.221 3 . .986 3 .772

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

132

Lampiran 12. Rata-rata AUC tebal udema dengan standar error (SE) pada uji pendahuluan antara kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak rentang 15 menit

Descriptives

Kelompok Statistic Std. Error

AUC Kontrol negatif rentang 15 menit

Mean 7.1120E2 6.40642

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 6.8364E2

Upper Bound 7.3877E2

5% Trimmed Mean .

Median 7.0718E2

Variance 123.127

Std. Deviation 1.10962E1

Minimum 702.68

Maximum 723.75

Range 21.07

Interquartile Range .

Skewness 1.417 1.225

Kurtosis . .

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit

Mean 1.8163E2 15.92476

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 1.1311E2

Upper Bound 2.5015E2

5% Trimmed Mean .

Median 1.7708E2

Variance 760.794

Std. Deviation 2.75825E1

Minimum 156.60

Maximum 211.20

Range 54.60

Interquartile Range .

Skewness .722 1.225

Kurtosis . .

Diklofenak dosis 9,1 Mean 2.8035E2 25.81832

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

133

mg/kgBB rentang 15 menit

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 1.6927E2

Upper Bound 3.9144E2

5% Trimmed Mean .

Median 2.7420E2

Variance 2.000E3

Std. Deviation 4.47186E1

Minimum 239.03

Maximum 327.83

Range 88.80

Interquartile Range .

Skewness .607 1.225

Kurtosis . .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

134

Lampiran 13. Hasil analisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji LSD nilai AUC total pada kelompok uji pendahuluan antara kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak rentang 15 menit

Test of Homogeneity of Variances

AUC

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.761 2 6 .250

ANOVA

AUC

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups

475830.123 2 237915.062 247.512 .000

Within Groups 5767.357 6 961.226

Total 481597.480 8

Multiple Comparisons

AUC LSD

(I) Kelompok (J) Kelompok

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound

Upper Bound

Kontrol negatif rentang 15 menit

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit

529.57667* 25.31437 .000 467.6346 591.5187

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 15 menit

430.85000* 25.31437 .000 368.9080 492.7920

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit

Kontrol negatif rentang 15 menit

-529.57667* 25.31437 .000 -591.5187 -467.6346

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 15 menit

-98.72667* 25.31437 .008 -160.6687 -36.7846

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 15 menit

Kontrol negatif rentang 15 menit

-430.85000* 25.31437 .000 -492.7920 -368.9080

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit

98.72667* 25.31437 .008 36.7846 160.6687

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

135

Lampiran 14. Hasil analisis statistika data orientasi penentuan dosis dan selang waktu pemberian kalium diklofenak antara kelompok diklofenak rentang 15 dan 30 menit

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

AUC Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit

.232 3 . .980 3 .726

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 15 menit

.221 3 . .986 3 .772

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 30 menit

.260 3 . .958 3 .605

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 30 menit

.217 3 . .988 3 .790

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

136

Lampiran 15. Rata-rata AUC tebal udema dengan standar error (SE) pada uji pendahuluan antara kelompok diklofenak rentang 15 dan 30 menit

Descriptives

Kelompok Statistic Std. Error

AUC Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit

Mean 1.8163E2 15.92476

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 1.1311E2

Upper Bound 2.5015E2

5% Trimmed Mean .

Median 1.7708E2

Variance 760.794

Std. Deviation 2.75825E1

Minimum 156.60

Maximum 211.20

Range 54.60

Interquartile Range .

Skewness .722 1.225

Kurtosis . .

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 15 menit

Mean 2.8035E2 25.81832

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 1.6927E2

Upper Bound 3.9144E2

5% Trimmed Mean .

Median 2.7420E2

Variance 2.000E3

Std. Deviation 4.47186E1

Minimum 239.03

Maximum 327.83

Range 88.80

Interquartile Range .

Skewness .607 1.225

Kurtosis . .

Diklofenak dosis Mean 2.6715E2 16.26102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

137

4,48 mg/kgBB rentang 30 menit

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 1.9719E2

Upper Bound 3.3712E2

5% Trimmed Mean .

Median 2.7383E2

Variance 793.263

Std. Deviation 2.81649E1

Minimum 236.25

Maximum 291.38

Range 55.13

Interquartile Range .

Skewness -1.007 1.225

Kurtosis . .

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 30 menit

Mean 2.4650E2 11.15279

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 1.9852E2

Upper Bound 2.9449E2

5% Trimmed Mean .

Median 2.4405E2

Variance 373.154

Std. Deviation 1.93172E1

Minimum 228.53

Maximum 266.93

Range 38.40

Interquartile Range .

Skewness .562 1.225

Kurtosis . .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

138

Lampiran 16. Hasil analisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji LSD nilai AUC total pada kelompok uji pendahuluan antara kelompok diklofenak rentang 15 dan 30 menit

Test of Homogeneity of Variances

AUC

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.730 3 8 .562

ANOVA

AUC

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups

17262.924 3 5754.308 5.861 .020

Within Groups 7853.937 8 981.742

Total 25116.861 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

139

Multiple Comparisons

AUC LSD

(I) Kelompok (J) Kelompok

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound

Upper Bound

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 15 menit

-98.72667* 25.58310 .005 -157.7214 -39.7319

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 30 menit

-85.52667* 25.58310 .010 -144.5214 -26.5319

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 30 menit

-64.87667* 25.58310 .035 -123.8714 -5.8819

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 15 menit

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit

98.72667* 25.58310 .005 39.7319 157.7214

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 30 menit

13.20000 25.58310 .620 -45.7947 72.1947

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 30 menit

33.85000 25.58310 .222 -25.1447 92.8447

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 30 menit

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit

85.52667* 25.58310 .010 26.5319 144.5214

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 15 menit

-13.20000 25.58310 .620 -72.1947 45.7947

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 30 menit

20.65000 25.58310 .443 -38.3447 79.6447

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 30 menit

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit

64.87667* 25.58310 .035 5.8819 123.8714

Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 15 menit

-33.85000 25.58310 .222 -92.8447 25.1447

Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 30 menit

-20.65000 25.58310 .443 -79.6447 38.3447

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

140

Lampiran 17. Hasil analisis uji statistik nilai AUC total pada uji

antiinflamasi dekokta daun M.tanarius L.

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

AUC Kontrol Negatif Aquadest 0.5mL/20gBB

.236 5 .200* .902 5 .423

Kontrol Positif Kalium Diklofenak 4.48mg/kgBB

.161 5 .200* .977 5 .917

Kelompok Perlakuan Dosis 833.33mg/kgBB

.228 5 .200* .956 5 .782

Kelompok Perlakuan Dosis 1667.67mg/kgBB

.239 5 .200* .856 5 .214

Kelompok Perlakuan Dosis 3333.33mg/kgBB

.355 5 .038 .732 5 .020

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

141

Lampiran 18. Rata-rata AUC tebal udema dan standard error (SE) pada uji antiinflamasi dekokta daun M.tanarius L.

Kelompok Statistic Std. Error

AUC Kontrol Negatif Aquadest 0.5mL/20gBB

Mean 6.9699E2 9.38527

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 6.7094E2

Upper Bound 7.2305E2

5% Trimmed Mean 6.9673E2

Median 7.0268E2

Variance 440.417

Std. Deviation 2.09861E1

Minimum 674.93

Maximum 723.75

Range 48.82

Interquartile Range 39.78

Skewness .043 .913

Kurtosis -1.941 2.000

Kontrol Positif Kalium Diklofenak 4.48mg/kgBB

Mean 3.1994E2 2.64041

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 3.1261E2

Upper Bound 3.2727E2

5% Trimmed Mean 3.1985E2

Median 3.1973E2

Variance 34.859

Std. Deviation 5.90413

Minimum 313.20

Maximum 328.20

Range 15.00

Interquartile Range 11.02

Skewness .423 .913

Kurtosis -.699 2.000

Kelompok Perlakuan Dosis 833.33mg/kgBB

Mean 5.1774E2 4.07806

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 5.0642E2

Upper Bound 5.2906E2

5% Trimmed Mean 5.1772E2

Median 5.1698E2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

142

Variance 83.153

Std. Deviation 9.11881

Minimum 505.20

Maximum 530.70

Range 25.50

Interquartile Range 14.59

Skewness .114 .913

Kurtosis 1.575 2.000

Kelompok Perlakuan Dosis 1667.67mg/kgBB

Mean 4.8609E2 3.99894

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 4.7499E2

Upper Bound 4.9719E2

5% Trimmed Mean 4.8613E2

Median 4.8810E2

Variance 79.958

Std. Deviation 8.94191

Minimum 476.25

Maximum 495.15

Range 18.90

Interquartile Range 17.70

Skewness -.264 .913

Kurtosis -2.974 2.000

Kelompok Perlakuan Dosis 3333.33mg/kgBB

Mean 5.3330E2 7.40351

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 5.1274E2

Upper Bound 5.5385E2

5% Trimmed Mean 5.3295E2

Median 5.2185E2

Variance 274.060

Std. Deviation 1.65548E1

Minimum 520.28

Maximum 552.45

Range 32.18

Interquartile Range 30.49

Skewness .612 .913

Kurtosis -3.271 2.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

143

Lampiran 19. Hasil analisis uji Kruskal-Wallis nilai AUC total pada

kelompok uji antiinflamasi dekokta daun M.tanarius L.

Ranks

Kelompok N Mean Rank

AUC Kontrol Negatif Aquadest 0.5mL/20gBB

5 23.00

Kontrol Positif Kalium Diklofenak 4.48mg/kgBB

5 3.00

Kelompok Perlakuan Dosis 833.33mg/kgBB

5 13.60

Kelompok Perlakuan Dosis 1667.67mg/kgBB

5 8.00

Kelompok Perlakuan Dosis 3333.33mg/kgBB

5 17.40

Total 25

Test Statisticsa,b

AUC

Chi-Square 22.590

Df 4

Asymp. Sig.

.000

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

144

Lampiran 20. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada

kelompok kontrol negatif uji antiinflamasi dekokta daun

M.tanarius L.

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

AUC Kontrol Negatif

Aquadest

0.5mL/20gBB

5 8.00 40.00

Kontrol Positif Kalium

Diklofenak

4.48mg/kgBB

5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

AUC

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Kelompok kontrol negatif aquadest menghasilkan nilai p = 0,009, masing

masing terhadap kelompok kontrol positif kalium diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB;

kelompok perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 833,33 mg/kg BB; kelompok

perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 1667,67 mg/kg BB; dan kelompok

perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33 mg/kg BB. Nilai p < 0,05 maka

kelompok kontrol negatif aquadest terhadap kelompok uji antiinflamasi lainnya

memiliki perbedaan yang bermakna (BB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

145

Lampiran 21. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada

kelompok kontrol positif uji antiinflamasi dekokta daun

M.tanarius L.

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

AUC Kontrol Positif Kalium

Diklofenak

4.48mg/kgBB

5 3.00 15.00

Kelompok Perlakuan

Dosis 833.33mg/kgBB 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

AUC

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Kelompok kontrol positif kalium diklofenak menghasilkan nilai p = 0,009,

masing masing terhadap kelompok perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis

833,33 mg/kgBB; kelompok perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 1667,67

mg/kgBB; dan kelompok perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33

mg/kgBB. Nilai p < 0,05 maka kelompok kontrol positif diklofenak terhadap

kelompok uji antiinflamasi lainnya memiliki perbedaan yang bermakna (BB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

146

Lampiran 22. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada

kelompok perlakuan uji antiinflamasi dekokta daun

M.tanarius L.

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

AUC Kelompok Perlakuan

Dosis 833.33mg/kgBB 5 8.00 40.00

Kelompok Perlakuan

Dosis 1667.67mg/kgBB 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

AUC

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Kelompok perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB

menghasilkan nilai p = 0,009 terhadap kelompok perlakuan dekokta daun

M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB. Kelompok perlakuan dekokta daun

M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB menghasilkan nilai p = 0,009 terhadap

kelompok perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

147

Lampiran 23. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada

kelompok perlakuan uji antiinflamasi dekokta daun

M.tanarius L.

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

AUC Kelompok Perlakuan Dosis 833.33mg/kgBB

5 3.60 18.00

Kelompok Perlakuan Dosis 3333.33mg/kgBB

5 7.40 37.00

Total 10

Test Statisticsb

AUC

Mann-Whitney U 3.000

Wilcoxon W 18.000

Z -1.984

Asymp. Sig. (2-tailed) .047

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

.056a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Kelompok perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB

menghasilkan nilai p = 0,009 terhadap kelompok perlakuan dekokta daun

M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

148

Lampiran 24. Hasil uji statistik nilai persen (%) penghambatan inflamasi

pada kelompok uji antiinflamasi dekokta M.tanarius L.

Uji Normalitas (Shapiro-Wilk)

Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

PI Kontrol negatif aquadest

.236 5 .200* .902 5 .423

Kontrol positif diklofenak

.161 5 .200* .977 5 .918

Dekokta M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB

.228 5 .200* .956 5 .782

Dekokta M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB

.239 5 .200* .856 5 .214

Dekokta M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB

.355 5 .038 .732 5 .020

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

149

Lampiran 25. Rata-rata persen (%) penghambatan inflamasi dan standard error (SE) pada kelompok uji antiinflamasi

Kelompok Statistic Std. Error

PI Kontrol negatif aquadest

Mean .0000 1.34656

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound -3.7386

Upper Bound 3.7386

5% Trimmed Mean .0374

Median -.8160

Variance 9.066

Std. Deviation 3.01099

Minimum -3.84

Maximum 3.17

Range 7.00

Interquartile Range 5.71

Skewness -.043 .913

Kurtosis -1.941 2.000

Kontrol positif diklofenak

Mean 54.0976 .37878

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 53.0459

Upper Bound 55.1493

5% Trimmed Mean 54.1098

Median 54.1270

Variance .717

Std. Deviation .84698

Minimum 52.91

Maximum 55.06

Range 2.15

Interquartile Range 1.58

Skewness -.423 .913

Kurtosis -.698 2.000

Dekokta M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB

Mean 25.7182 .58500

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 24.0940

Upper Bound 27.3424

5% Trimmed Mean 25.7216

Median 25.8280

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

150

Variance 1.711

Std. Deviation 1.30809

Minimum 23.86

Maximum 27.52

Range 3.66

Interquartile Range 2.09

Skewness -.115 .913

Kurtosis 1.575 2.000

Dekokta M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB

Mean 30.2592 .57375

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 28.6662

Upper Bound 31.8522

5% Trimmed Mean 30.2530

Median 29.9710

Variance 1.646

Std. Deviation 1.28294

Minimum 28.96

Maximum 31.67

Range 2.71

Interquartile Range 2.54

Skewness .264 .913

Kurtosis -2.974 2.000

Dekokta M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB

Mean 23.4862 1.06225

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 20.5369

Upper Bound 26.4355

5% Trimmed Mean 23.5351

Median 25.1280

Variance 5.642

Std. Deviation 2.37526

Minimum 20.74

Maximum 25.35

Range 4.62

Interquartile Range 4.37

Skewness -.612 .913

Kurtosis -3.271 2.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

151

Lampiran 26. Hasil Uji Kruskal-Wallis nilai persen penghambatan inflamasi

pada kelompok uji antiinflamasi

Ranks

Kelompok N Mean Rank

PI Kontrol negatif aquadest

5 3.00

Kontrol positif diklofenak

5 23.00

Dekokta M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB

5 12.40

Dekokta M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB

5 18.00

Dekokta M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB

5 8.60

Total 25

Test Statisticsa,b

PI

Chi-Square 22.590

df 4

Asymp. Sig.

.000

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

152

Lampiran 27. Hasil Uji Mann-Whitney nilai persen penghambatan inflamasi

pada kelompok kontrol negatif uji antiinflamasi

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

PI Kontrol negatif aquadest

5 3.00 15.00

Kontrol positif diklofenak

5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

PI

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

.008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Kelompok kontrol negatif aquadest menghasilkan nilai p = 0,009, masing

masing terhadap kelompok kontrol positif kalium diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB;

kelompok perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 833,33 mg/kg BB; kelompok

perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 1667,67 mg/kg BB; dan kelompok

perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33 mg/kg BB. Nilai p < 0,05 maka

kelompok kontrol negatif aquadest terhadap kelompok uji antiinflamasi lainnya

memiliki perbedaan yang bermakna (BB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

153

Lampiran 28. Hasil Uji Mann-Whitney nilai persen penghambatan inflamasi

pada kelompok kontrol positif uji antiinflamasi

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

PI Kontrol positif

diklofenak 5 8.00 40.00

Dekokta M.tanarius

dosis 833,33 mg/kgBB 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

PI

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Kelompok kontrol positif kalium diklofenak menghasilkan nilai p = 0,009,

masing masing terhadap kelompok perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis

833,33 mg/kgBB; kelompok perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 1667,67

mg/kgBB; dan kelompok perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33

mg/kgBB. Nilai p < 0,05 maka kelompok kontrol positif diklofenak terhadap

kelompok uji antiinflamasi lainnya memiliki perbedaan yang bermakna (BB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

154

Lampiran 29. Hasil Uji Mann-Whitney nilai persen penghambatan inflamasi

pada kelompok perlakuan uji antiinflamasi

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

PI Dekokta M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB

5 3.00 15.00

Dekokta M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB

5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

PI

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

.008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Kelompok perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB

menghasilkan nilai p = 0,009 terhadap kelompok perlakuan dekokta daun

M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB. Kelompok perlakuan dekokta daun

M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB menghasilkan nilai p = 0,009 terhadap

kelompok perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

155

Lampiran 30. Hasil Uji Mann-Whitney nilai persen penghambatan inflamasi

pada kelompok perlakuan uji antiinflamasi

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

PI Dekokta M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB

5 7.40 37.00

Dekokta M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB

5 3.60 18.00

Total 10

Test Statisticsb

PI

Mann-Whitney U 3.000

Wilcoxon W 18.000

Z -1.984

Asymp. Sig. (2-tailed) .047

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

.056a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 833,33

mg/kgBB memiliki nilai p = 0,047 terhadap kelompok perlakuan dekokta daun

Macaranga tanarius L. dosis 3333,33 mg/kgBB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

156

Lampiran 31. Hasil uji statistik nilai persen (%) potensi relatif daya

antiinflamasi pada kelompok uji antiinflamasi

Uji Normalitas (Shapiro-Wilk)

Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

PRDA Kontrol negatif aquadest

.236 5 .200* .902 5 .423

Kontrol positif diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

.161 5 .200* .977 5 .918

Dekokta M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB

.228 5 .200* .956 5 .783

Dekokta M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB

.240 5 .200* .855 5 .212

Dekokta M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB

.355 5 .038 .733 5 .020

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

157

Lampiran 32. Rata-rata dan standard error (SE) nilai persen (%) potensi relatif daya antiinflamasi pada kelompok uji antiinflamasi

Kelompok Statistic Std. Error

PRDA Kontrol negatif aquadest

Mean .0002 2.48912

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound -6.9107

Upper Bound 6.9111

5% Trimmed Mean .0693

Median -1.5080

Variance 30.979

Std. Deviation 5.56585

Minimum -7.10

Maximum 5.85

Range 12.95

Interquartile Range 10.55

Skewness -.043 .913

Kurtosis -1.941 2.000

Kontrol positif diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

Mean 99.9988 .70024

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 98.0546

Upper Bound 1.0194E2

5% Trimmed Mean 1.0002E2

Median 1.0005E2

Variance 2.452

Std. Deviation 1.56579

Minimum 97.81

Maximum 101.79

Range 3.98

Interquartile Range 2.92

Skewness -.420 .913

Kurtosis -.702 2.000

Dekokta M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB

Mean 47.5402 1.08157

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 44.5373

Upper Bound 50.5431

5% Trimmed Mean 47.5464

Median 47.7430

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

158

Variance 5.849

Std. Deviation 2.41847

Minimum 44.10

Maximum 50.87

Range 6.76

Interquartile Range 3.87

Skewness -.114 .913

Kurtosis 1.575 2.000

Dekokta M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB

Mean 55.9350 1.06118

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 52.9887

Upper Bound 58.8813

5% Trimmed Mean 55.9236

Median 55.4010

Variance 5.630

Std. Deviation 2.37287

Minimum 53.53

Maximum 58.54

Range 5.01

Interquartile Range 4.70

Skewness .264 .913

Kurtosis -2.976 2.000

Dekokta M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB

Mean 43.4140 1.96408

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 37.9608

Upper Bound 48.8672

5% Trimmed Mean 43.5046

Median 46.4500

Variance 19.288

Std. Deviation 4.39182

Minimum 38.33

Maximum 46.87

Range 8.54

Interquartile Range 8.09

Skewness -.612 .913

Kurtosis -3.270 2.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

159

Lampiran 33. Hasil Uji Kruskal-Wallis nilai persen potensi relatif daya

antiinflamasi pada kelompok uji antiinflamasi

Ranks

Kelompok N Mean Rank

PRDA Kontrol negatif aquadest

5 3.00

Kontrol positif diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

5 23.00

Dekokta M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB

5 12.40

Dekokta M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB

5 18.00

Dekokta M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB

5 8.60

Total 25

Test Statisticsa,b

PRDA

Chi-Square 22.590

df 4

Asymp. Sig.

.000

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

160

Lampiran 34. Hasil Uji Mann-Whitney nilai persen potensi relatif daya

antiinflamasi pada kelompok kontrol negatif uji antiinflamasi

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

PRDA Kontrol negatif

aquadest 5 3.00 15.00

Kontrol positif

diklofenak dosis 4,48

mg/kgBB

5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

PRDA

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Kelompok kontrol negatif aquadest menghasilkan nilai p = 0,009, masing

masing terhadap kelompok kontrol positif kalium diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB;

kelompok perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 833,33 mg/kg BB; kelompok

perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 1667,67 mg/kg BB; dan kelompok

perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33 mg/kg BB. Nilai p < 0,05 maka

kelompok kontrol negatif aquadest terhadap kelompok uji antiinflamasi lainnya

memiliki perbedaan yang bermakna (BB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

161

Lampiran 35. Hasil Uji Mann-Whitney nilai persen potensi relatif daya

antiinflamasi pada kelompok kontrol positif uji antiinflamasi

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

PRDA Kontrol positif diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB

5 8.00 40.00

Dekokta M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB

5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

PRDA

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

.008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Kelompok kontrol positif kalium diklofenak menghasilkan nilai p = 0,009,

masing masing terhadap kelompok perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis

833,33 mg/kgBB; kelompok perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 1667,67

mg/kgBB; dan kelompok perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33

mg/kgBB. Nilai p < 0,05 maka kelompok kontrol positif diklofenak terhadap

kelompok uji antiinflamasi lainnya memiliki perbedaan yang bermakna (BB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

162

Lampiran 36. Hasil Uji Mann-Whitney nilai persen potensi relatif daya

antiinflamasi pada kelompok perlakuan uji antiinflamasi

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

PRDA Dekokta M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB

5 3.00 15.00

Dekokta M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB

5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

PRDA

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

.008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Kelompok perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB

menghasilkan nilai p = 0,009 terhadap kelompok perlakuan dekokta daun

M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB. Kelompok perlakuan dekokta daun

M.tanarius dosis 1667,67 mg/kgBB menghasilkan nilai p = 0,009 terhadap

kelompok perlakuan dekokta daun M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

163

Lampiran 37. Hasil Uji Mann-Whitney nilai persen potensi relatif daya

antiinflamasi pada kelompok perlakuan uji antiinflamasi

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

PRDA Dekokta M.tanarius dosis 833,33 mg/kgBB

5 7.40 37.00

Dekokta M.tanarius dosis 3333,33 mg/kgBB

5 3.60 18.00

Total 10

Test Statisticsb

PRDA

Mann-Whitney U 3.000

Wilcoxon W 18.000

Z -1.984

Asymp. Sig. (2-tailed) .047

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

.056a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Kelompok perlakuan dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 833,33

mg/kgBB memiliki nilai p = 0,047 terhadap kelompok perlakuan dekokta daun

Macaranga tanarius L. dosis 3333,33 mg/kgBB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI -  · PDF fileTabel V. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian

164

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Uji Antiinflamasi

Dekokta Daun Macaranga tanarius L. Pada Mencit

Galur Swiss Terinduksi Karagenin” yang memiliki

nama lengkap Antonia Vidya Kartika, lahir di Klaten

pada tanggal 3 Februari 1995. Penulis merupakan putri

pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak

Antonius Kartolo, M.Pd. dan Ibu Fransiska Romana

Rusmiyati, S.Pd. Pendidikan formal yang ditempuh penulis yaitu TK Pokoh Kidul

1 (1999-2001), pendidikan tingkat Sekolah Dasar di SD N 1 Pokoh Kidul (2001-

2007), pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP N 1 Wonogiri (2007-

2009), dan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA N 1 Wonogiri (2009-

2012). Penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta (2012). Semasa menempuh pendidikan sarjana,

penulis mendapat beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik dari Dikti (2014).

Penulis aktif dalam berbagai kepanitiaan, antara lain menjadi sekretaris pada Desa

Mitra I (2013), anggota divisi acara pada Cara Belajar Ibu Aktif (2014), dan

pelaksana pada Penyuluhan Ebola (2015). Penulis pernah mengikuti kegiatan

Program Kreativitas Mahasiswa tingkat Nasional dengan judul “Memanfaatkan

dan Mengolah Tanaman Obat Keluarga sebagai Alternatif Pengobatan bagi

Keluarga Mandiri di Dusun Pundong, Srihardono, Pundong, Bantul Yogyakarta

(2014). Selain itu, penulis juga pernah menjadi asisten praktikum Biokimia

(2014), Anatomi Fisiologi Manusia (2014), dan Farmakologi Toksikologi (2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI