plagiat merupakan tindakan tidak terpujimendukung maup un kebiasaan belajar dari siswa, dan (3) a...

142
i DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA DAN PEMBELAJARAN REMEDIAL DALAM MATERI OPERASI PADA PECAHAN BENTUK ALJABAR DI KELAS VIII SMPN 2 JETIS BANTUL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Oleh : Angelina Dwi Marsetyorini NIM : 081414083 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 12-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA DAN PEMBELAJARAN REMEDIAL

    DALAM MATERI OPERASI PADA PECAHAN BENTUK ALJABAR

    DI KELAS VIII SMPN 2 JETIS BANTUL

    Skripsi

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Matematika

    Oleh :

    Angelina Dwi Marsetyorini

    NIM : 081414083

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2012

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Tuhan selalu dengar doamu

    Tuhan tak pernah tinggalkanmu

    PertolonganNya pasti’kan tiba tepat pada waktuNya.

    Bagaikan kuncup mawar pada waktunya mekar

    Percayalah…

    Tuhan jadikan semua indah pada waktuNya

    Dengan penuh rasa syukur kupersembahkan karyaku ini kepada :

    Bapa di Surga, Yesus Kristus, serta Bunda Maria dan Santo Yosef,

    Kedua orang tuaku Bapak Johnny Farida dan Ibu Ni Nyoman Marselina,

    Kakakku Andreas Andre Marwadi dan adikku Mariella Miliarto Triyani,

    serta sahabat-sahabatku.

    Terimakasih untuk cinta kasih yang selalu kalian berikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    ABSTRAK

    Angelina Dwi Marsetyorini, 2012. Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa dan

    Pembelajaran Remedial dalam Materi Operasi pada Pecahan Bentuk Aljabar di

    Kelas VIII SMPN 2 Jetis Bantul. Skripsi. Program Studi Pendidikan

    Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,

    Yogyakarta.

    Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kesalahan yang dilakukan siswa

    dalam mengerjakan soal operasi pada pecahan bentuk aljabar, (2) mengetahui faktor

    penyebab kesulitan belajar siswa, dan (3) mengetahui bagaimana pengaruh

    pembelajaran remedial dalam membantu mengatasi kesulitan belajar siswa ketika

    mengerjakan soal operasi pada pecahan bentuk aljabar. Penelitian ini dilaksanakan di

    SMPN 2 Jetis Bantul dengan subjek penelitian adalah siswa-siswa kelas VIII C yang

    belum mencapai ketuntasan belajar dalam materi operasi pada pecahan bentuk

    aljabar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dan

    kuantitatif.

    Data penelitian dikumpulkan dengan cara observasi kelas, pemberian tes awal

    yang juga berfungsi sebagai tes diagnostik untuk mengetahui kesulitan siswa dalam

    mengerjakan soal operasi pada pecahan bentuk aljabar, wawancara guru dan siswa

    untuk mengetahui faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar, serta tes remedial

    yang digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran remedial dalam

    mengatasi kesulitan belajar siswa.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kesalahan yang dialami siswa terletak

    pada kesalahan dalam memahami materi pecahan bentuk aljabar, serta kesalahan

    karena kurangnya penguasaan materi prasyarat seperti materi faktorisasi bentuk

    aljabar, operasi hitung bentuk aljabar, dan operasi hitung bilangan bulat, (2) penyebab

    lain yang menimbulkan kesulitan belajar ini seperti situasi pembelajaran yang kurang

    mendukung maupun kebiasaan belajar dari siswa, dan (3) Adanya penurunan

    banyaknya kesalahan siswa serta peningkatan hasil belajar dalam materi operasi pada

    pecahan bentuk aljabar setelah diadakannya pembelajaran remedial. Hal ini dilihat

    dari perbandingan hasil tes awal dan hasil tes remedial, serta perbandingan rata-rata

    dari hasil kedua tes tersebut.

    Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan yaitu perlunya menganalisis

    pekerjaan siswa untuk mengetahui kesulitan yang dialaminya dalam mengerjakan

    soal matematika serta pembelajaran remedial dapat digunakan sebagai salah satu

    alternatif dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    ABSTRACT

    Angelina Dwi Marsetyorini, 2012. The Diagnosis of Students’ Learning

    Difficulties and Remedial Learning in Operations of Algebraic Fraction in Eight

    Grade Students of SMPN 2 Jetis Bantul. Thesis. Mathematics Education Study

    Program, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of

    Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

    This research aimed (1) to know students’ mistakes in doing test about

    operations of algebraic fraction, (2) to know the factors of students’ difficulties in

    learning, and (3) to know how the remedial learning helps the students to overcome

    the learning difficulties in doing test about operations of algebraic fraction. This

    research was conducted in SMPN 2 Jetis Bantul and the subjects were eight grade

    students who had not reached mastery in operation of algebraic fraction. The

    researcher used descriptive qualitative and quantitative as the methodology of the

    research.

    The data was obtained by doing class observation, conducting the pre-test as the

    diagnostic test which functioned to know students’ difficulties in doing test about

    operations of algebraic fraction, doing interview to the teacher and the students to

    know the factors of students’ difficulties, and conducting the remedial test which

    functioned to know the influence of remedial learning to overcome students’

    difficulties in learning.

    The results showed that (1) the students’ mistakes were the students’

    misunderstanding on the topic, also misunderstanding on prerequisite of topic like

    factor of algebra, operations of algebra, and operations of integers, (2) the factors

    which influenced students’ difficulties were unsupportive learning condition and

    students’ habit in learning, (3) the students’ mistakes were decreased and the results

    were increased after conducting the remedial. It can be seen from the comparison of

    students’ score on the pre-test and the remedial test.

    From the research, it can be concluded that the analysis is needed to know

    students’ difficulties on the topic discussed in learning math and the remedial

    learning is one alternative to overcome students’ difficulties in learning math.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

    melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

    dengan judul “Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa dan Pembelajaran Remedial

    dalam Materi Operasi pada Pecahan Bentuk Aljabar di Kelas VIII SMPN 2

    Jetis Bantul”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

    gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan

    Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    Selama penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu dan

    membimbing penulis. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan

    terima kasih atas selesainya penyusunan skripsi ini, kepada :

    1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

    Universitas Sanata Dharma.

    2. Bapak Drs. A. Atmadi, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan

    Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

    Sanata Dharma.

    3. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

    Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    4. Ibu Ch. Enny Murwaningtyas, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah

    bersedia memberi saran, kritik, meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk

    membimbing dan mengarahkan penulis.

    5. Bapak Drs. Sukardjono, M.Pd. dan Ibu V. Fitri Rianasari, M.Sc., selaku dosen

    penguji yang telah memberikan bimbingan untuk penyempurnaan skripsi ini.

    6. Bapak Suryono S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMPN 2 Jetis Bantul yang telah

    memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

    7. Ibu Sastini, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Matematika kelas VIII SMPN 2

    Jetis Bantul yang telah membantu penulis selama penelitian.

    8. Siswa kelas VIII C SMPN 2 Jetis Bantul tahun pelajaran 2012/2013 yang sudah

    memberikan waktunya sebagai subjek dalam penelitian ini.

    9. Segenap Dosen Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Universitas Sanata Dharma, khususnya dosen-dosen Program Studi Pendidikan

    Matematika yang telah mendidik, membagi pengetahuan dan pengalaman yang

    sangat bermanfaat kepada penulis.

    10. Segenap karyawan sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

    Pengetahuan Alam atas segala bantuan, keramahan dan kerjasamanya selama

    penulis menempuh kuliah hingga selesainya skripsi ini.

    11. Kedua orang tuaku tercinta, Johnny Farida dan Ni Nyoman Marselina serta kakak

    dan adikku tersayang, Andreas Andre Marwadi dan Mariella Miliarto Triyani atas

    doa, kasih sayang, nasihat, semangat dan perhatian yang diberikan selama ini,

    terima kasih untuk semuanya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    12. Teman-teman seangkatan Pendidikan Matematika 2008 khususnya Lina, Rini,

    Dian, Luphe, Ria, Bella, Soso, Puspa, Wiwik atas persahabatan, doa, senyum,

    semangat, kekompakan, keceriaan, dan kebersamaan yang selalu diberikan dari

    kuliah sampai selesainya skripsi ini.

    13. Teman-teman sekelompok bimbingan skripsi Rini, Wiwik, Ayu, Yulia, Anes dan

    Erik atas saran, kritik, semangat yang diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

    14. Teman-teman kost Rosari mbak Mela, mbak Tina, mbak Siska, Lina, mbak Dewi,

    mbak Yecia, mbak Jean, mbak Dela, mbak Vivi, mbak Nez, mbak Fetri, mbak

    Esti, Friska, Tata, Ika, Agnes, Arsya, Yani, Rere, Rika, dkk atas doa, semangat,

    dukungan dan kekompakkan yang diberikan selama ini.

    15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

    menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

    Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penyusunan skripsi

    ini. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang

    membangun demi perbaikan di masa mendatang. Penulis berharap semoga skripsi ini

    dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis sendiri.

    Yogyakarta, 7 November 2012

    Penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... v

    ABSTRAK ................................................................................................................ vi

    ABSTRACT ................................................................................................................ vii

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

    UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................. viii

    KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix

    DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii

    DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiv

    DAFTAR DIAGRAM ............................................................................................... xv

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvi

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

    A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................................. 3

    C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 3

    D. Batasan Masalah ............................................................................... 4

    E. Batasan Istilah ................................................................................... 4

    F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

    BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 7

    A. Pembelajaran Matematika ................................................................. 7

    B. Belajar Tuntas (Mastery Learning) ................................................... 11

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    C. Kesulitan Belajar ............................................................................... 13

    D. Kategori Kesalahan ........................................................................... 21

    E. Operasi pada Pecahan Bentuk Aljabar .............................................. 23

    F. Kerangka Berpikir ............................................................................. 27

    G. Hipotesis ............................................................................................ 29

    BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 30

    A. Jenis Penelitian .................................................................................. 30

    B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 30

    C. Objek dan Subjek Penelitian ............................................................. 31

    D. Variabel Penelitian ............................................................................ 32

    E. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 32

    F. Metode Analisis Data ........................................................................ 36

    G. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................. 38

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 41

    A. Pelaksanaan Penelitian di Lapangan ................................................. 41

    B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ..................................................... 45

    BAB V PENUTUP ............................................................................................... 87

    A. Kesimpulan ....................................................................................... 87

    B. Saran .................................................................................................. 89

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 90

    LAMPIRAN .............................................................................................................. 92

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Reguler dengan Pembelajaran Remedial ..... 19

    Tabel 3.1 Rincian Soal Tes Awal ......................................................................... 34

    Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara ............................................................................ 34

    Tabel 3.3 Kisi-kisi Materi dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .... 35

    Tabel 3.4 Rincian Soal Tes Remedial .................................................................. 36

    Tabel 4.1 Validitas Soal Tes Awal ....................................................................... 41

    Tabel 4.2 Pelaksanaan Observasi Pembelajaran .................................................. 43

    Tabel 4.3 Skor dan Nilai Tes Awal Siswa Kelas VIII C ...................................... 46

    Tabel 4.4 Skor dan Nilai Tes Awal Siswa Kelas VIII C yang Mengalami

    Kesulitan Belajar .................................................................................. 47

    Tabel 4.5 Analisis Kesulitan Soal Nomor 1 (Penjumlahan Pecahan Aljabar) ..... 49

    Tabel 4.6 Analisis Kesulitan Soal Nomor 2 (Pengurangan Pecahan Aljabar) ..... 53

    Tabel 4.7 Analisis Kesulitan Soal Nomor 3 (Perkalian Pecahan Aljabar) ........... 57

    Tabel 4.8 Analisis Kesulitan Soal Nomor 4 (Pembagian Pecahan Aljabar) ........ 57

    Tabel 4.9 Analisis Kesulitan Soal Nomor 5 (Menyederhanakan Pecahan

    Aljabar) ................................................................................................ 59

    Tabel 4.10 Analisis Kesulitan Soal Nomor 6 (Menyederhanakan Pecahan

    Aljabar) ................................................................................................ 61

    Tabel 4.11 Analisis Kesulitan Soal Nomor 7 (Menyederhanakan Pecahan

    Bersusun (Kompleks) ........................................................................... 63

    Tabel 4.12 Kesalahan Siswa dalam Mengerjakan Soal Tes Awal ......................... 65

    Tabel 4.13 Skor dan Nilai Tes Remedial Siswa Kelas VIII C ............................... 69

    Tabel 4.14 Perbandingan Hasil Pekerjaan Siswa dalam Mengerjakan Tes Awal

    dan Tes Remedial ................................................................................. 71

    Tabel 4.15 Nilai Tes Awal dan Tes Remedial Siswa Kelas VIII C ....................... 85

    Tabel 4.16 Perbandingan Rata-rata Tes Awal dan Tes Remedial .......................... 86

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR DIAGRAM

    Halaman

    Diagram 2.1 Alur Pikiran Penelitian ...................................................................... 28

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Remedial ................................. 93

    Lampiran 2 Tes Awal ........................................................................................... 96

    Lampiran 3 Kunci Jawaban Tes Awal .................................................................. 97

    Lampiran 4 Tes Remedial ..................................................................................... 99

    Lampiran 5 Kunci Jawaban Tes Remedial ........................................................... 100

    Lampiran 6 Pedoman Wawancara Guru ............................................................... 102

    Lampiran 7 Pedoman Wawancara Siswa ............................................................. 103

    Lampiran 8 Transkrip Wawancara Guru .............................................................. 104

    Lampiran 9 Transkrip Wawancara Siswa ............................................................. 105

    Lampiran 10 Perhitungan Uji Coba Instrumen Tes Awal ...................................... 106

    Lampiran 11 Foto-foto Pembelajaran Remedial..................................................... 115

    Lampiran 12 Contoh Hasil Tes Awal dan Tes Remedial Siswa ............................. 117

    Lampiran 13 Surat Ijin Penelitian ........................................................................... 122

    Lampiran 14 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ............................ 126

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Belajar tuntas (mastery learning) merupakan salah satu inovasi pendidikan

    yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi serta usaha belajar siswa guna

    mencapai ketuntasan dalam belajar (Ischak & Warji, 1987 : 6). Tujuan utama

    diterapkan prinsip mastery learning ini adalah agar standar kompetensi,

    kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang hendak dicapai dapat tercapai

    secara optimal. Namun dalam pembelajaran, khususnya matematika tidak jarang

    terdapat siswa yang belum dapat mencapai ketuntasan dalam belajar sebagaimana

    yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena setiap siswa mempunyai karakteristik

    beragam dalam memahami materi pembelajaran di kelas.

    Belum tercapainya ketuntasan belajar pada sebagian siswa merupakan gejala

    bahwa siswa tersebut mengalami kesulitan belajar. Berdasarkan wawancara

    dengan guru bidang studi matematika yang mengampu kelas VIII di SMPN 2

    Jetis Bantul, diketahui siswa sering mengalami kesulitan dalam mempelajari

    materi operasi pada pecahan bentuk aljabar. Agar dapat membantu siswa secara

    tepat perlu diidentifikasi terlebih dahulu kesulitan yang dialami siswa, kemudian

    1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    dianalisis dan dirumuskan pemecahannya. Untuk mengidentifikasi kesulitan

    tersebut dapat digunakan tes diagnostik.

    Tes diagnostik berguna untuk mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi

    siswa, termasuk kesalahan pemahaman konsep. Hasil tes ini memberikan

    informasi tentang konsep-konsep yang belum dipahami dan yang telah dipahami

    (Mardapi, 2007 : 69). Dari analisis kesulitan ini, diharapkan dapat diketahui

    kelemahan-kelemahan siswa pada saat mempelajari materi operasi pada pecahan

    bentuk aljabar serta faktor penyebab kesulitan tersebut. Selanjutnya dicari

    alternatif pemecahan kesulitan yaitu dengan melakukan pembelajaran remedial.

    Pembelajaran remedial merupakan kelanjutan dari pembelajaran biasa atau

    reguler di kelas. Hanya saja, siswa yang masuk dalam kelompok ini adalah siswa

    yang belum tuntas belajar (Arifin, 2009 : 304). Pembelajaran remedial dimulai

    dari identifikasi kebutuhan siswa yang menjadi sasaran remedial. Kebutuhan

    siswa ini dapat diketahui dari analisis kesulitan belajar dalam memahami materi

    tertentu. Kemudian dari hasil analisis tersebut direncanakan dan disusun kegiatan

    pembelajaran remedial yang dikhususkan untuk dapat mengatasi kesulitan belajar

    siswa.

    Diagnosis kesulitan belajar dan pembelajaran remedial merupakan usaha

    untuk membantu dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Kesulitan belajar yang

    dihadapi siswa harus diatasi agar siswa yang mengalami kesulitan belajar

    mempunyai pemahaman atau kemampuan yang sama dengan siswa lainnya dalam

    materi operasi pada pecahan bentuk aljabar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    Berdasarkan uraian di atas, kesulitan yang dialami siswa dan faktor

    penyebabnya merupakan hal menarik untuk diteliti, dan sebisa mungkin untuk

    diperbaiki melalui pembelajaran remedial sehingga kesulitan tersebut dapat

    teratasi.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan

    masalah yang diajukan sebagai berikut :

    1. Kesalahan apa sajakah yang dilakukan siswa ketika mengerjakan soal-soal

    operasi pada pecahan bentuk aljabar?

    2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar

    dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar?

    3. Bagaimana pengaruh pembelajaran remedial untuk membantu mengatasi

    kesulitan belajar siswa dalam mengerjakan soal-soal operasi pada pecahan

    bentuk aljabar?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

    1. Mengetahui kesalahan apa saja yang dilakukan siswa ketika mengerjakan

    soal-soal operasi pada pecahan bentuk aljabar.

    2. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan

    belajar dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    3. Mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran remedial dalam membantu

    mengatasi kesulitan belajar siswa ketika mengerjakan soal-soal operasi pada

    pecahan bentuk aljabar.

    D. Batasan Masalah

    Pada penelitian ini, peneliti membatasi masalah, yaitu :

    1. Materi yang dibahas adalah materi matematika tentang operasi pada pecahan

    bentuk aljabar, kelas VIII semester gasal dengan standar kompetensi dan

    kompetensi dasar sebagai berikut :

    Standar kompetensi : Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan

    persamaan garis lurus.

    Kompetensi dasar : - Melakukan operasi aljabar.

    - Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-

    faktornya.

    2. Permasalahan yang dibahas dibatasi pada masalah kesulitan belajar siswa

    dalam mengerjakan soal-soal operasi pada pecahan bentuk aljabar, faktor

    penyebab kesulitan belajar serta pengaruh dari pembelajaran remedial dalam

    membantu mengatasi kesulitan tersebut.

    E. Batasan Istilah

    Pada penelitian ini, peneliti membatasi istilah-istilah sebagai berikut :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    1. Kesulitan Belajar

    Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam proses pembelajaran yang

    ditandai dengan adanya hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil

    belajar.

    2. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pembelajaran Remedial

    Diagnosis kesulitan belajar merupakan upaya untuk menemukan

    kelemahan yang dialami siswa dalam belajar dengan cara yang sistematis

    berdasarkan gejala yang nampak yang diarahkan dalam menemukan letak

    kesulitan dan berusaha untuk menemukan faktor penyebabnya baik yang

    mungkin terletak pada diri siswa itu sendiri atau yang berasal dari luar diri

    siswa yang bersangkutan serta merencanakan alternatif cara memberi bantuan

    yang paling tepat dalam mengatasi kesulitan belajar tersebut.

    Pembelajaran remedial merupakan pembelajaran yang bertujuan untuk

    membantu dan menyembuhkan peserta didik yang mengalami kesulitan

    belajar melalui perlakuan pengajaran.

    F. Manfaat Penelitian

    Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

    1. Bagi Guru

    Dengan penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk mengetahui

    kesulitan serta faktor penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa dalam

    materi operasi pada pecahan bentuk aljabar, sehingga dapat digunakan sebagai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    bahan pertimbangan dalam memilih metode pembelajaran yang tepat

    berdasarkan kekuatan dan kelemahan siswa.

    2. Bagi Siswa

    Dari penelitian ini dapat diketahui kesulitan serta faktor penyebab kesulitan

    belajar yang dialami siswa dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar,

    yang kemudian dianalisis dan dirumuskan pemecahan atas kesulitan tersebut

    melalui pembelajaran remedial. Hal ini bertujuan agar siswa tidak mengulangi

    kesalahan yang dilakukannya pada saat mengerjakan soal-soal operasi pada

    pecahan bentuk aljabar dan dapat mengatasi kesulitannya.

    3. Bagi Peneliti sebagai Calon Guru

    Dengan adanya penelitian ini dapat membantu peneliti sebagai calon guru

    untuk memahami kesulitan belajar yang dialami siswa dalam materi operasi

    pada pecahan bentuk aljabar. Dengan demikian peneliti dapat mengantisipasi

    masalah-masalah terkait dengan topik tersebut ketika terjun ke lapangan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Dalam bab ini, pertama akan dibahas mengenai pembelajaran matematika.

    Pembahasan dibagi menjadi dua bagian yaitu hakikat belajar matematika dan tujuan

    pembelajaran matematika. Kedua, akan dibahas mengenai belajar tuntas (mastery

    learning). Ketiga akan dibahas mengenai kesulitan belajar serta diagnosis kesulitan

    belajar dan pembelajaran remedial. Dalam penelitian ini kesulitan belajar dilihat dari

    kesalahan-kesalahan yang dialami siswa saat mengerjakan soal, maka pada bagian

    keempat akan dibahas mengenai kategori kesalahan. Kelima, akan dibahas mengenai

    materi operasi pada pecahan bentuk aljabar. Hal-hal tersebut dibahas dalam bab

    landasan teori karena merupakan landasan atau acuan dari penelitian ini.

    A. Pembelajaran Matematika

    1. Hakikat Belajar Matematika

    Driver and Bell (1986) dalam Leo Sutrisno (1994) mendefinisikan

    belajar adalah suatu proses aktif menyusun makna melalui setiap interaksi

    dengan lingkungan, dengan membangun hubungan antara konsepsi yang telah

    dimiliki dengan fenomena yang sedang dipelajari (Suyono & Hariyanto,

    2011 : 13).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    Pembelajaran adalah suatu program yang sistematik, sistemik dan

    terencana. Sistematik artinya keteraturan, dalam hal ini pembelajaran harus

    dilakukan dengan urutan langkah-langkah tertentu, mulai dari perencanaan,

    pelaksanaan sampai dengan penilaian. Sistemik menunjukkan suatu sistem.

    Artinya dalam pembelajaran terdapat berbagai komponen, antara lain tujuan,

    materi, metode, media, sumber belajar, evaluasi, peserta didik, lingkungan dan

    guru yang saling berhubungan dan ketergantungan satu sama lain serta

    berlangsung secara terencana dan sistematik (Arifin, 2009 : 10).

    Menurut Hudojo (2001 : 135) belajar matematika adalah belajar tentang

    konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat dalam bahasan yang

    dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan

    struktur-struktur tersebut.

    Cockroft (1982) mengemukakan bahwa matematika perlu diajarkan

    kepada siswa, karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2)

    semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3)

    merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; (4) dapat

    digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5)

    meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan;

    (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang

    menantang (Abdurrahman, 2009 : 253).

    Menurut teori Robert M. Gagne (dalam Ruseffendi, 1980 : 138) dalam

    belajar matematika ada dua objek yang dapat diperoleh siswa, objek langsung

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    dan objek tidak langsung. Objek tidak langsung antara lain ialah kemampuan

    menyelidiki dan memecahkan masalah, mandiri (belajar, bekerja dan lain-

    lain), bersikap positif terhadap matematika, tahu bagaimana semestinya

    belajar. Objek langsung ialah fakta, keterampilan, konsep dan aturan

    (principle).

    a. Fakta

    Contoh fakta ialah angka/lambang bilangan, sudut, ruas garis, simbol,

    notasi.

    b. Keterampilan

    Keterampilan adalah kemampuan memberikan jawaban yang benar dan

    cepat. Misalnya membagi sebuah ruas garis menjadi 2 buah ruas garis

    yang sama panjang, melakukan pembagian cara singkat, membagi

    bilangan dengan pecahan, menjumlahkan pecahan, membagi pecahan

    desimal.

    c. Konsep

    Konsep adalah ide abstrak yang memungkinkan kita mengelompokkan

    benda-benda (objek) ke dalam contoh dan non contoh. Ambil contoh suatu

    konsep ialah garis lurus. Dengan adanya konsep itu memungkinkan kita

    memisahkan objek-objek; apakah objek itu garis lurus atau bukan.

    d. Aturan (principle)

    Aturan ialah objek yang paling abstrak. Aturan ini dapat berupa sifat,

    dalil, teori.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    Jadi hakekat belajar matematika adalah belajar tentang objek-objek

    matematika, baik objek langsung maupun objek tidak langsung yang terdapat

    dalam bahasan yang dipelajari serta menjalankan hubungan antara objek-

    objek matematika tersebut sehingga dapat membentuk sikap kritis dan kreatif

    pada siswa.

    2. Tujuan Pembelajaran Matematika

    Menurut Benyamin S. Bloom (dalam Ruseffendi 1980 : 122) tujuan

    pembelajaran terdiri dari 3 (tiga) aspek atau ranah, yaitu ranah kognitif, ranah

    afektif dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif merupakan ranah yang

    menyangkut kegiatan mental (otak). Dalam ranah kognitif ini terdapat enam

    jenjang proses berpikir. Keenam jenjang yang dimaksud (Widodo, 2006 : 2-3)

    adalah menghafal (remember), memahami (understand), menerapkan (apply),

    menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan membuat (create).

    a. Menghafal (remember)

    Menghafal adalah menarik kembali informasi yang tersimpan dalam

    memori jangka panjang.

    b. Memahami (understand)

    Memahami adalah mengkonstruk makna atau pengertian berdasarkan

    pengetahuan awal yang dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang

    baru ke dalam skema yang telah ada ke dalam pemikiran seseorang.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    c. Menerapkan (apply)

    Menerapkan/mengaplikasikan adalah penggunaan suatu prosedur guna

    menyelesaikan masalah.

    d. Menganalisis (analyze)

    Menganalisis adalah menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke

    unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar

    unsur-unsur tersebut.

    e. Mengevaluasi (evaluate)

    Mengevaluasi adalah membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria

    dan standar yang ada.

    f. Membuat (create)

    Membuat/menciptakan adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi

    suatu bentuk kesatuan.

    B. Belajar Tuntas (Mastery Learning)

    Belajar tuntas (mastery learning) merupakan salah satu inovasi pendidikan

    yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi serta usaha belajar siswa guna

    mencapai ketuntasan dalam belajar (Ischak & Warji, 1987 : 6). Biasanya tiap jenis

    mata pelajaran menetapkan tingkat ketuntasan yang berbeda sesuai dengan

    persepsi terhadap tingkat kesukaran mata pelajaran tersebut. Dalam konsep KTSP

    kriteria ini disebut sebagai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    Prinsip-prinsip belajar tuntas yang harus dilaksanakan guru, antara lain (Suyono

    & Hariyanto, 2011 : 133) :

    1. Sebagian besar siswa dalam situasi dan kondisi belajar yang normal dapat

    menguasai sebagian besar bahan yang diajarkan. Menjadi tugas guru

    sedemikian rupa untuk merencanakan pembelajaran (memilih strategi, metode

    dan lain-lain) sehingga sebagian besar siswa dapat menguasai hampir seluruh

    bahan ajar.

    2. Guru menyusun strategi pembelajaran tuntas dimulai dengan menetapkan

    tujuan-tujuan khusus (dalam KTSP adalah indikator-indikator dan tujuan

    pembelajaran, sesuai dengan SK dan KD yang ada) yang hendaknya dikuasai

    oleh siswa. Guru juga harus menetapkan KKM yang harus dicapai siswa.

    3. Sejalan dengan tujuan-tujuan khusus tersebut, guru memperinci bahan ajar

    menjadi satuan-satuan pembelajaran kecil-kecil yang mendukung pencapaian

    tujuan khusus tersebut.

    4. Selain disediakan bahan ajaran untuk kegiatan belajar utama, juga disusun

    bahan ajaran untuk kegiatan perbaikan (remidi) dan pengayaan.

    5. Penilaian (assessment) hasil belajar tidak menggunakan penilaian acuan

    norma (PAN) tetapi menggunakan penilaian acuan kriteria/patokan (PAP).

    Acuan norma menggunakan pegangan penguasaan rata-rata kelas, jadi bersifat

    relatif, sedangkan acuan patokan berpegang pada sesuatu yang telah

    ditetapkan (KKM), sehingga lebih absolut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    6. Konsep belajar tuntas juga memperhatikan adanya perbedaan-perbedaaan

    individual. Hal ini diwujudkan dengan memberikan keleluasan waktu, siswa

    yang kompeten akan lebih cepat “mastery” dan menyelesaikan tugasnya,

    sedangkan siswa yang lebih lambat dapat menggunakan waktu lebih

    lambat/banyak sampai tuntas menguasai bahan pembelajaran.

    Tujuan utama diterapkannya prinsip mastery learning adalah agar standar

    kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang hendak dicapai

    dapat tercapai secara optimal. Dengan prinsip belajar tuntas ini, maka (1) nilai

    rata-rata seluruh siswa dalam satuan kelas dapat ditingkatkan; (2) jarak antara

    siswa yang cepat belajar dan lambat belajar semakin pendek.

    C. Kesulitan Belajar

    1. Pengertian Kesulitan Belajar

    Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat

    berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak,

    kadang-kadang cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa

    amat sulit. Dalam hal semangat, terkadang semangatnya tinggi, tetapi

    terkadang juga sulit untuk berkonsentrasi. Jadi kesulitan belajar adalah suatu

    kondisi dalam proses pembelajaran yang ditandai dengan adanya hambatan-

    hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar (Ahmadi & Supriyono, 1991 :

    74).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    2. Gejala Kesulitan Belajar

    Siswa yang mengalami kesulitan belajar mengalami hambatan-hambatan

    sehingga menunjukkan gejala-gejala yang bisa diamati (Mudassir, 2006 : 49-

    50). Gejala-gejala tersebut antara lain :

    a. Menunjukkan hasil belajar yang rendah.

    b. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan.

    c. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar.

    d. Menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh, suka

    menentang, dusta dan sebagainya.

    e. Menunjukkan tingkah laku yang berlainan, seperti suka membolos, tidak

    mengerjakan pekerjaan rumah (PR).

    f. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti perenung,

    rendah diri, sedih, menyesal, pemarah, mudah tersinggung, dan

    sebagainya.

    3. Penyebab Kesulitan Belajar

    Kesulitan belajar tidak dialami hanya oleh siswa yang berkemampuan

    dibawah rata-rata tetapi dapat dialami pula oleh siswa dengan tingkat

    kemampuan manapun dari kalangan atau kelompok manapun.

    Menurut Hidayat (2008 : 3) ada beberapa sumber yang patut diduga

    sebagai penyebab dasar kesulitan siswa. Sumber itu dapat digunakan sebagai

    dasar untuk menyusun dugaan. Beberapa diantaranya menurut Cooney,

    Davasi dan Handerson (1975) yaitu :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    a. Faktor Phisiologis

    Bredker, seperti dikutip Cooney dkk. dalam bukunya The Diagnosis and

    Treatment of Learning Difficulties (1975) melaporkan adanya hubungan

    antara faktor phisiologis dan kesulitan belajar.

    1) Persentase kesulitan belajar siswa yang mempunyai gangguan

    penglihatan lebih tinggi dari pada yang tidak mengalami gangguan

    penglihatan.

    2) Persentase kesulitan belajar dari siswa yang memiliki gangguan

    pendengaran lebih tinggi dari pada yang tidak mengalaminya.

    b. Faktor Sosial

    Tidak semua orang peduli terhadap keberhasilan atau

    ketidakberhasilan anaknya. Ada yang kepeduliannya berlebihan dan

    secara bervariasi sampai ada yang sama sekali tidak peduli. Variasi

    kepedulian ini berdampak pada motivasi siswa.

    Faktor sosial di dalam kelas juga dapat berpengaruh terhadap

    kelancaran dan kesulitan belajar siswa. Siswa yang tidak dapat bergaul

    dengan teman sekelasnya, atau tidak memiliki teman merasa terpencil.

    Seseorang yang mendapat pengakuan keberadaannya dalam kelas

    matematika, misalnya dapat terdorong semakin maju jika ia menggunakan

    hal positifnya. Jadi lingkungan belajar di sekolah pun merupakan salah

    satu faktor sosial.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    c. Faktor Emosional

    Siswa yang sering gagal dalam matematika mudah berpikir tidak

    rasional, takut, cemas, benci pada matematika. Masalah siswa yang

    termasuk dalam faktor emosional dapat disebabkan antara lain :

    1) Obat-obatan tertentu, seperti obat penenang, ekstasi dan lain-lain.

    2) Kurang tidur.

    3) Diet yang tidak tepat.

    4) Masalah tekanan dari situasi keluarganya di rumah.

    Akibatnya siswa akan kurang menaruh perhatian pada pelajaran,

    atau mudah mengalami depresi mental, emosional, kurang ada minat

    membaca buku dan menyelesaikan PR.

    d. Faktor Intelektual

    Siswa yang mengalami kesulitan belajar disebabkan oleh faktor

    intelektual biasanya selalu tidak berhasil dalam menguasai konsep

    maupun prinsip matematika yang dipelajari walaupun telah berusaha

    mempelajarinya. Siswa yang mengalami kesulitan mengabstraksi,

    menggeneralisasi, mendeduksi dan mengingat konsep-konsep maupun

    prinsip-prinsip biasanya akan merasa bahwa matematika sulit, meskipun

    guru telah mengimbanginya dengan berbagai usaha. Sifat dan stuktur

    matematika memerlukan kemampuan siswa yang cukup dalam hal ini.

    Siswa yang sulit mengabstraksi, menggeneralisasi dan mendeduksi ide-ide

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    matematika kurang mampu memecahkan masalah terutama soal-soal

    terapan atau soal-soal cerita.

    e. Faktor Pedagogis

    Diantara penyebab kesulitan belajar siswa, faktor kurang tepatnya

    guru mengelola pembelajaran merupakan faktor yang paling menentukan.

    Guru yang kurang memperhatikan kemampuan awal yang dimiliki siswa

    akan menyebabkan apa yang diajarkan menjadi sulit untuk dipahami oleh

    siswa. Cara guru untuk memilih pendekatan dalam mengajar dan

    kecepatan guru dalam menjelaskan konsep-konsep matematika akan

    sangat berpengaruh terhadap daya serap siswa.

    4. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pembelajaran Remedial

    Diagnosis kesulitan belajar merupakan upaya untuk menemukan

    kelemahan yang dialami siswa dalam belajar dengan cara yang sistematis

    berdasarkan gejala yang nampak yang diarahkan dalam menemukan letak

    kesulitan dan berusaha untuk menemukan faktor penyebabnya baik yang

    mungkin terletak pada diri siswa itu sendiri atau yang berasal dari luar diri

    siswa yang bersangkutan serta merencanakan alternatif cara memberi bantuan

    yang paling tepat dalam mengatasi kesulitan belajar tersebut. (Entang, 1984 :

    10).

    a. Teknik Diagnosis

    Menurut (Entang, 1984) adapun teknik diagnosis pada umumnya

    mengikuti garis besar sebagai berikut :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    1) Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar

    Tahap ini merupakan tahap untuk mengetahui siswa-siswa yang

    mengalami kesulitan belajar. Langkah-langkah yang dapat ditempuh

    dalam mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar

    adalah dengan membandingkan posisi atau kedudukan siswa dalam

    kelompoknya atau dengan kriteria tingkat ketuntasan penguasaan yang

    ditetapkan sebelumnya (Penilaian Acuan Patokan atau PAP) untuk

    suatu mata pelajaran atau materi tertentu dan sebagainya.

    2) Melokalisasi letak kesulitan (permasalahan)

    Tahap ini merupakan tahap untuk menemukan kesulitan-kesulitan

    siswa pada mata pelajaran atau materi tertentu dengan menggunakan

    tes diagnostik.

    3) Mengidentifikasi penyebab kesulitan

    Tahap ini merupakan tahap untuk mencari faktor yang menyebabkan

    siswa mengalami kesulitan. Banyak cara yang dapat digunakan untuk

    mencari penyebab kesulitan, salah satunya dengan metode wawancara.

    b. Alat Diagnosis

    Untuk mengidentifikasi kesulitan tersebut dapat digunakan tes

    diagnostik. Tes diagnostik merupakan tes yang digunakan untuk

    mengetahui letak kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik. Hasil tes

    ini memberikan informasi tentang konsep-konsep yang belum dipahami

    dan yang telah dipahami (Mardapi, 2008 : 69). Dalam penelitian ini, tes

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    awal digunakan juga sebagai tes diagnostik untuk menganalisis kesulitan

    yang dialami siswa.

    Soal tes berupa uraian. Menurut Nana Sudjana (2010 : 36) tes uraian

    bertujuan untuk :

    1) Mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi.

    2) Mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan,

    dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa.

    3) Melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran, yakni berpikir

    logis, analitis dan sistematis.

    4) Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah (problem solving).

    c. Pembelajaran Remedial

    Pembelajaran remedial merupakan kelanjutan dari pembelajaran

    biasa atau reguler di kelas. Hanya saja, peserta didik yang masuk dalam

    kelompok ini adalah peserta didik yang memerlukan pelajaran tambahan.

    Peserta didik yang dimaksud adalah peserta didik yang belum tuntas

    belajar.

    Tujuan pembelajaran remedial adalah membantu dan

    menyembuhkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar melalui

    perlakuan pengajaran (Arifin, 2009 : 304).

    Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Reguler dengan Pembelajaran Remedial

    No Aspek-aspek

    Pembelajaran Pembelajaran Reguler Pembelajaran Remedial

    1 Subjek Seluruh Peserta didik Peserta didik yang belum

    tuntas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    No Aspek-aspek

    Pembelajaran Pembelajaran Reguler Pembelajaran Remedial

    2 Materi

    pembelajaran

    Topik bahasan Konsep terpilih

    3 Dasar pemilihan

    materi

    Rencana pembelajaran Analisis kebutuhan (rencana

    pembelajaran remedial)

    Dalam pelaksanaan pembelajaran remedial, perlu ditempuh langkah-

    langkah berikut (Arifin, 2009 : 305-306) :

    1) Menganalisis kebutuhan, yaitu mengidentifikasi kesulitan dan

    kebutuhan peserta didik.

    2) Merancang pembelajaran, yang meliputi merancang rencana

    pembelajaran, merancang berbagai kegiatan, merancang belajar

    bermakna, memilih pendekatan/metode/teknik, merancang bahan

    pembelajaran.

    3) Menyusun rencana pembelajaran, yaitu memperbaiki rencana

    pembelajaran yang telah ada, dimana beberapa komponen disesuaikan

    dengan hasil analisis kebutuhan peserta didik.

    4) Menyiapkan perangkat pembelajaran, seperti memperbaiki soal LKS.

    5) Melaksanakan pembelajaran, yang meliputi merumuskan gagasan

    utama, memberikan arahan yang jelas, meningkatkan motivasi belajar

    peserta didik, memfokuskan proses belajar, melibatkan peserta didik

    secara aktif.

    6) Melakukan evaluasi pembelajaran dan menilai ketuntasan belajar

    peserta didik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    D. Kategori Kesalahan

    Dalam penelitian ini, kesulitan belajar dalam memahami materi operasi pada

    pecahan bentuk aljabar didasarkan pada kesalahan-kesalahan yang dilakukan

    siswa ketika mengerjakan tes diagnostik. Hadar, dkk (1987) mengemukakan

    kategori kesalahan sebagai berikut :

    1. Kesalahan Data

    Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan yang dapat dihubungkan dengan

    ketidaksesuaian antara data yang diketahui dengan data yang dikutip oleh

    siswa.

    Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan :

    a. Menambahkan data yang tidak ada hubungannya dengan soal.

    b. Mengabaikan data penting yang diberikan.

    c. Menguraikan syarat-syarat (dalam pembuktian, perhitungan) yang

    sebenarnya tidak dibutuhkan masalah.

    d. Mengartikan informasi tidak sesuai dengan teksnya.

    e. Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain yang tidak

    sesuai.

    f. Menggunakan nilai suatu variabel untuk variabel lain.

    g. Salah menyalin soal.

    2. Kesalahan Menginterpretasikan Bahasa

    Kesalahan-kesalahan yang termasuk dalam kategori ini adalah :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    a. Mengubah bahasa sehari-hari kedalam bentuk persamaan matematika

    dengan arti yang berbeda.

    b. Menuliskan simbol dari suatu konsep dengan simbol lain yang artinya

    berbeda.

    c. Salah mengartikan grafik.

    3. Kesalahan Menggunakan Logika untuk Menarik Kesimpulan

    Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan didalam menarik kesimpulan dari

    suatu bentuk informasi yang diberikan atau dari kesimpulan sebelumnya,

    yaitu :

    a. Dari pernyataan bentuk implikasi p → q , siswa menarik kesimpulan

    sebagai berikut :

    i. Bila q diketahui terjadi, maka pasti p terjadi

    ii. Bila p diketahui salah, maka q pasti juga salah

    b. Mengambil kesimpulan yang tidak benar, misalnya memberikan q sebagai

    akibat dari p tanpa dapat menjelaskan urutan pembuktian yang betul.

    4. Kesalahan Menggunakan Definisi atau Teorema

    Kesalahan ini merupakan penyimpangan dari prinsip, aturan, teorema, atau

    definisi pokok yang khas. Kesalahan yang termasuk dalam kategori ini

    adalah :

    a. Menerapkan suatu teorema pada suatu kondisi yang tidak sesuai.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    b. Tidak teliti atau tidak tepat dalam mengutip definisi, rumus, atau

    teorema.

    5. Penyelesaian yang Tidak Diperiksa Kembali

    Kesalahan ini terjadi jika setiap langkah yang ditempuh oleh siswa benar,

    akan tetapi hasil akhir yang diberikan bukan penyelesaian dari soal tersebut.

    6. Kesalahan Teknis

    Kesalahan yang termasuk dalam kategori ini adalah :

    a. Kesalahan perhitungan, contoh : 7 x7 = 48

    b. Kesalahan-kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbol aljabar dasar,

    misalnya menulis a – 4.b – 4 sebagai pengganti dari (a - 4)(b - 4).

    Dalam penelitian ini, klasifikasi kesalahan Hadar dkk digunakan sebagai acuan

    untuk mengidentifikasi jenis-jenis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal

    operasi pada pecahan bentuk aljabar.

    E. Operasi Pada Pecahan Bentuk Aljabar

    Pecahan bentuk aljabar adalah pecahan yang pembilang atau penyebutnya

    atau kedua-duanya memuat variabel. Materi operasi pada pecahan bentuk aljabar

    ini diambil dari buku Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP

    dan MTs (Nuharini, 2008).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    1. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Aljabar

    Pecahan-pecahan yang mempunyai penyebut sama dapat dijumlahkan

    atau dikurangkan dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan pembilang-

    pembilangnya.

    Contoh :

    a. 𝑎

    5+

    3𝑎

    5=

    𝑎+3𝑎

    5=

    4𝑎

    5

    b. 8

    𝑎−

    3

    𝑎=

    8−3

    𝑎=

    5

    𝑎 ; dengan a ≠ 0

    Penjumlahan dan pengurangan pecahan aljabar dengan penyebut

    berbeda dapat dilakukan dengan cara menyamakan penyebutnya terlebih

    dahulu menjadi kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari penyebut-

    penyebutnya. Kemudian masing-masing pecahan diubah menjadi pecahan lain

    yang senilai, dan penyebutnya merupakan KPK yang sudah ditentukan.

    Contoh :

    a. 3

    𝑥−10+

    4

    𝑥−3 =

    3(𝑥−3)

    𝑥−10 (𝑥−3)+

    4(𝑥−10)

    𝑥−10 (𝑥−3)

    = 3 𝑥−3 +4(𝑥−10)

    𝑥−10 (𝑥−3)

    = 3𝑥−9+4𝑥−40

    𝑥−10 (𝑥−3)

    = 7𝑥−49

    𝑥−10 (𝑥−3) ; dengan x ≠ 10, x ≠ 3

    𝑎

    𝑏+

    𝑐

    𝑑=

    𝑎𝑑+𝑏𝑐

    𝑏𝑑 atau

    𝑎

    𝑏−

    𝑐

    𝑑=

    𝑎𝑑−𝑏𝑐

    𝑏𝑑 ; dengan b ≠ 0, d ≠ 0

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    b. 4

    𝑥+3−

    5

    𝑥−1 =

    4 𝑥−1

    𝑥+3 (𝑥−1)−

    5(𝑥+3)

    𝑥+3 (𝑥−1)

    = 4 𝑥−1 −5(𝑥+3)

    𝑥+3 (𝑥−1)

    = 4𝑥−4−5𝑥−15

    𝑥+3 (𝑥−1)

    = −𝑥−19

    𝑥+3 (𝑥−1) ; dengan x ≠ -3, x ≠ 1

    2. Perkalian dan Pembagian Pecahan Aljabar

    Perkalian antara dua pecahan dapat dilakukan dengan mengalikan antara

    pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut.

    Dengan menggunakan sifat di atas, maka dapat ditentukan hasil

    perkalian antara dua pecahan bentuk aljabar.

    Contoh :

    a. 𝑎

    𝑏×

    3𝑏

    𝑏+2 =

    3𝑎𝑏

    𝑏(𝑏+2)

    = 3𝑎

    𝑏+2 ; dengan b ≠ -2

    b. 𝑎

    𝑎+5×

    𝑎2−25

    𝑎−2 =

    𝑎(𝑎2−25)

    𝑎+5 (𝑎−2)

    = 𝑎 𝑎+5 (𝑎−5)

    𝑎+5 (𝑎−2)

    = 𝑎(𝑎−5)

    𝑎−2 ; dengan a ≠ 2

    Pembagian antara dua pecahan aljabar dilakukan dengan menggunakan

    sifat di bawah ini.

    𝑎

    𝑏×

    𝑐

    𝑑=

    𝑎×𝑐

    𝑏×𝑑=

    𝑎𝑐

    𝑏𝑑 ; dengan b ≠ 0, d ≠ 0

    Pembilang dan penyebut dibagi

    dengan b

    Pembilang dan penyebut dibagi

    dengan (a+5)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Contoh :

    a. 𝑎

    𝑎+2:

    2𝑎

    𝑎−3 =

    𝑎

    𝑎+2×

    𝑎−3

    2𝑎

    = 𝑎 𝑎−3

    2𝑎 𝑎+2

    = 𝑎−3

    2(𝑎+2) ; dengan a ≠ -2

    b. 𝑎2−𝑏2

    𝑎: 𝑎+𝑏

    𝑎2 =

    𝑎2−𝑏2

    𝑎×

    𝑎2

    𝑎+𝑏

    = 𝑎+𝑏 (𝑎−𝑏)𝑎2

    𝑎(𝑎+𝑏)

    = 𝑎(𝑎 − 𝑏) ; dengan a ≠ b, a ≠ 0

    3. Menyederhanakan Pecahan Aljabar

    Pecahan dikatakan sederhana jika pembilang dan penyebut pecahan

    tersebut tidak lagi memiliki faktor persekutuan, kecuali 1. Dengan kata lain,

    jika pembilang dan penyebut suatu pecahan memiliki faktor yang sama

    kecuali 1 maka pecahan tersebut dapat disederhanakan. Hal ini juga berlaku

    pada pecahan bentuk aljabar.

    Menyederhanakan pecahan aljabar dapat dilakukan dengan

    memfaktorkan pembilang dan penyebutnya terlebih dahulu, kemudian dibagi

    dengan faktor sekutu dari pembilang dan penyebut tersebut.

    Contoh : Sederhanakanlah pecahan-pecahan aljabar berikut!

    a. 3𝑎2𝑏−2𝑎𝑏2

    4𝑎𝑏=

    𝑎𝑏 (3𝑎−2𝑏)

    4𝑎𝑏

    𝑎

    𝑏:𝑐

    𝑑=

    𝑎

    𝑏×

    𝑑

    𝑐=

    𝑎×𝑑

    𝑏×𝑐=

    𝑎𝑑

    𝑏𝑐 ; dengan b ≠ 0, c ≠ 0

    Pembilang dan penyebut dibagi

    dengan a

    Pembilang dan penyebut

    dibagi dengan a(a+b)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    = 3𝑎−2𝑏

    4

    b. 𝑥2+3𝑥−10

    2𝑥2+11𝑥+5 =

    𝑥+5 (𝑥−2)

    2𝑥+1 (𝑥+5)

    = 𝑥−2

    2𝑥+1 ; dengan x ≠ − 1

    2

    4. Menyederhanakan Pecahan Bersusun (Kompleks)

    Pecahan bersusun (kompleks) adalah suatu pecahan yang pembilang atau

    penyebutnya atau kedua-duanya masih memuat pecahan.

    Contoh : Sederhanakanlah pecahan-pecahan aljabar berikut!

    1

    𝑎+

    1

    𝑏

    𝑎−1

    𝑏

    =

    𝑏+𝑎

    𝑎𝑏𝑎𝑏 −1

    𝑏

    = 𝑎+𝑏

    𝑎𝑏×

    𝑏

    𝑎𝑏−1

    = 𝑎+𝑏

    𝑎 𝑎𝑏−1 ; dengan a ≠ 1

    𝑏

    F. Kerangka Berpikir

    Setiap siswa mempunyai karakteristik serta kecenderungan untuk

    memahami materi pembelajaran di kelas yang beragam. Pada kenyataannya, tidak

    semua siswa dapat mencapai kemajuan secara maksimal dalam proses belajarnya.

    Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya dengan lancar dan berhasil,

    namun tidak sedikit pula siswa yang mengalami kesulitan belajar.

    Kesulitan belajar siswa dalam memahami materi matematika salah satunya

    dapat terlihat ketika siswa mengerjakan soal-soal matematika dari kesalahan-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    kesalahan yang dialami siswa. Agar dapat membantu siswa mengatasi kesulitan

    secara tepat, diperlukan diagnosis kesulitan belajar dengan cara yang sistematis

    sebagai upaya untuk menemukan kelemahan yang dialami siswa dalam belajar

    serta faktor penyebab timbulnya kesulitan tersebut.

    Hasil diagnosis kemudian dianalisis dan dirumuskan pemecahan kesulitan

    tersebut melalui pembelajaran remedial. Evaluasi hasil pembelajaran remedial

    dilakukan dengan memberikan tes remedial. Dari hasil tes remedial ini dapat

    diketahui apakah kesulitan yang dialami siswa sudah teratasi atau sebaliknya.

    Kerangka atau alur berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam

    diagram berikut :

    Diagram 2.1 Alur Pikiran Penelitian

    Menentukan siswa yang mengalami kesulitan

    belajar yaitu siswa yang belum mencapai

    ketuntasan dalam belajar

    Menganalisis kesulitan dan faktor penyebab kesulitan

    belajar

    Menentukan bantuan dengan pembelajaran

    remedial

    mengevaluasi hasil pembelajaran remedial

    untuk mengetahui apakah kesulitan yang dialami

    siswa sudah teratasi atau belum

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    G. Hipotesis

    Supaya tidak terjadi kesalahan dalam mengambil jawaban dari penelitian

    ini, maka peneliti mengambil hipotesis yaitu sebagai berikut : “Diagnosis

    kesulitan dan pembelajaran remedial dapat membantu mengatasi kesulitan belajar

    siswa dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar di kelas VIII SMPN 2

    Jetis Bantul”.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian desktiptif kualitatif dan

    kuantitatif. Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian kualitatif adalah prosedur

    penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

    dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2009 : 4).

    Dalam penelitian ini, penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk

    mendeskripsikan kesulitan belajar siswa dari kesalahan yang dilakukan siswa

    dalam mengerjakan soal operasi pada pecahan bentuk aljabar, serta dari hasil

    wawancara untuk mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar tersebut. Selain

    itu peneliti juga menggunakan data hasil skoring tes hasil belajar siswa. Oleh

    karena itu, selain dapat digolongkan ke dalam penelitian deskriptif kualitatif,

    penelitian ini juga tergolong sebagai penelitian kuantitatif.

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Penelitian dilaksanakan di SMPN 2 Jetis Bantul.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian dilaksanakan pada semester gasal tahun pelajaran 2012/2013 yaitu

    bulan Juli-September 2012.

    C. Objek dan Subjek Penelitian

    Objek dari penelitian ini adalah kesulitan-kesulitan belajar yang dialami

    siswa dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar. Subjek dalam penelitian

    ini adalah siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam mengerjakan soal-soal

    operasi pada pecahan bentuk aljabar di kelas VIII C SMPN 2 Jetis Bantul pada

    semester gasal tahun pelajaran 2012/2013. Untuk menentukan siswa-siswa yang

    mengalami kesulitan belajar digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang

    dikemukakan Abin Syamsuddin (Entang, 1984 : 19) dengan langkah sebagai

    berikut :

    1. Peneliti menetapkan angka nilai kualifikasi minimal yang ditetapkan sekolah

    yaitu 70 sebagai batas lulus.

    2. Peneliti memberi skor pada hasil tes awal siswa.

    3. Peneliti menentukan nilai tes awal siswa dan membandingkan nilai tes awal

    dari setiap siswa dengan nilai batas lulus yang telah ditetapkan sebelumnya.

    4. Peneliti mencatat siswa yang memiliki nilai tes awal dibawah batas lulus.

    Secara teoritis mereka adalah siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar

    pada topik operasi pada pecahan bentuk aljabar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    D. Variabel Penelitian

    Variabel-variabel dalam penelitian ini, antara lain :

    1. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal operasi

    pada pecahan bentuk aljabar. Kesalahan ini dianalisis dari tes awal yang

    diberikan mengenai materi operasi pada pecahan bentuk aljabar.

    2. Penyebab kesulitan belajar dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar.

    Untuk mengetahui penyebab kesulitan belajar ini dilakukan wawancara guru

    dan siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kemudian hasil wawancara

    ditrasnkrip dan dianalisis untuk mengetahui hal-hal apa saja yang

    menyebabkan terjadinya kesulitan belajar.

    3. Metode yang digunakan dalam pembelajaran remedial. Evaluasi pembelajaran

    remedial ini dilakukan dengan memberikan tes remedial. Tes remedial

    kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah kesulitan belajar siswa dalam

    mengerjakan soal operasi pada pecahan bentuk aljabar sudah teratasi atau

    sebaliknya.

    E. Metode Pengumpulan Data

    Data yang diperlukan dalam penelitian ini, adalah :

    1. Data nilai tes awal yang digunakan untuk menentukan siswa-siswa yang

    mengalami kesulitan belajar dan mengikuti pembelajaran remedial. Data tes

    awal ini juga digunakan sebagai analisis kesalahan-kesalahan siswa dalam

    mengerjakan soal operasi pada pecahan bentuk aljabar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    2. Data hasil wawancara dari guru dan siswa untuk mengetahui faktor-faktor

    yang menjadi penyebab kesulitan belajar.

    3. Data tes remedial untuk mengetahui kemajuan belajar siswa setelah mengikuti

    pembelajaran remedial. Data ini digunakan untuk mengetahui bagaimana

    pengaruh pembelajaran remedial dalam membantu mengatasi kesulitan belajar

    siswa ketika mengerjakan soal operasi pada pecahan bentuk aljabar.

    Untuk memperoleh data tersebut, peneliti menggunakan metode pengumpulan

    data :

    1. Tes Awal

    Tes awal juga sebagai tes diagnostik yang digunakan untuk mengetahui

    kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal operasi

    pada pecahan bentuk aljabar. Tes ini diberikan setelah materi operasi pada

    pecahan bentuk aljabar selesai diajarkan.

    Soal-soal tes awal ini dibuat oleh peneliti berdasarkan buku pegangan

    siswa yaitu buku Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP

    dan MTs (Nuharini, 2008). Jumlah soal tes awal sebanyak 7 soal uraian dan

    waktu yang disiapkan untuk menyelesaikan soal tes awal adalah 80 menit.

    Sebelum digunakan tes awal ini diuji coba terlebih dahulu untuk mengetahui

    validitas, reliabilitas, daya pembeda soal dan indeks kesukaran soal. Soal tes

    awal dapat dilihat dalam lampiran 2.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Tabel 3.1 Rincian Soal Tes Awal

    Materi Soal Nomor Soal

    Penjumlahan dan Pengurangan pecahan Aljabar 1, 2

    Perkalian dan Pembagian Pecahan Aljabar 3, 4

    Menyederhanakan Pecahan Aljabar 5, 6

    Menyederhanakan Pecahan Bersusun (Kompleks) 7

    2. Wawancara

    Dalam penelitian ini digunakan wawancara yang bertujuan untuk

    mengetahui penyebab timbulnya kesulitan belajar. Wawancara ini ditujukan

    kepada guru serta siswa yang mengalami kesulitan belajar.

    Pedoman wawancara berupa pertanyaan yang digunakan peneliti ketika

    melakukan wawancara. Alat yang dipakai pada saat wawancara adalah

    handycam dan pedoman wawancara. Pedoman wawancara guru dan siswa

    dapat dilihat pada lampiran 6 dan lampiran 7. Kisi-kisi wawancara guru dan

    siswa dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara

    Subyek

    Wawancara Butir Pertanyaan Wawancara

    Guru 1. Bagaimana Keaktifan siswa di kelas pada saat ibu mengajar? 2. Bagaimana pendapat ibu, apakah siswa – siswa yang ibu ajar

    merasa kesulitan pada materi operasi pada pecahan bentuk

    aljabar?

    3. Menurut ibu, faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan belajar yang dialami para siswa?

    Siswa 1. Bagaimana pendapat anda mengenai pelajaran matematika? 2. Apakah anda senang mengikuti pembelajaran matematika di

    kelas?

    3. Bagaimana pendapat anda mengenai materi operasi pada pecahan bentuk aljabar?

    4. Apakah materi ini termasuk materi yang cukup sulit untuk di mengerti? Mengapa?

    5. Bagaimana kebiasaan belajar anda di rumah? 6. Apakah orang tua anda mengingatkan anda untuk belajar? 7. Apakah setiap kali guru menjelaskan materi pelajaran anda

    dapat mengerti penjelasannya? Mengapa?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    8. Rencana Pembelajaran Remedial

    Sebelum melaksanakan pembelajaran remedial, peneliti terlebih dahulu

    menganalisis kesulitan-kesulitan belajar yang dialami siswa serta menyusun

    rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP ini digunakan sebagai panduan

    dalam pelaksanaan pembelajaran remedial. Kisi-kisi materi dalam rencana

    pelaksanaan pembelajaran remedial dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 3.3 Kisi-kisi Materi dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    Kompetensi Dasar Indikator

    Melakukan operasi aljabar

    Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya

    Menentukan penjumlahan dan pengurangan pecahan aljabar

    Menentukan perkalian dan pembagian pecahan aljabar

    Menentukan bentuk sederhana dari pecahan aljabar

    Menentukan bentuk sederhana dari pecahan bersusun

    (kompleks)

    Pembelajaran remedial dilaksanakan pada jam pelajaran sekolah dan

    diikuti oleh siswa-siswa yang belum tuntas belajarnya. Materi yang diajarkan

    yaitu dengan lebih menekankan pada kesalahan-kesalahan yang dialami siswa

    ketika mengerjakan soal operasi pada pecahan bentuk aljabar. Rencana

    Pelaksanaan Pembelajaran Remedial dapat dilihat pada lampiran 1.

    9. Tes Remedial

    Tes remedial ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari

    pembelajaran remedial yang telah dilaksanakan dalam mengatasi kesulitan

    belajar yang dialami siswa. Tes remedial ini diberikan setelah pembelajaran

    remedial selesai dilaksanakan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Soal tes remedial yang digunakan berbeda dengan soal tes awal namun

    memiliki tingkat kesulitan soal yang sama. Tes remedial ini dibuat peneliti

    serta dikonsultasikan kepada yang berkompeten yaitu guru bidang studi

    matematika dan dosen pembimbing. Jumlah soal tes remedial sebanyak 7 soal

    uraian dan waktu yang disiapkan untuk menyelesaikan soal tes tersebut adalah

    80 menit. Soal tes remedial dapat dilihat pada lampiran 4.

    Tabel 3.4 Rincian Soal Tes Remedial

    Materi Soal Nomor Soal

    Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Aljabar 1, 2

    Perkalian dan Pembagian Pecahan Aljabar 3, 4

    Menyederhanakan Pecahan Aljabar 5, 6

    Menyederhanakan Pecahan Bersusun (Kompleks) 7

    F. Metode Analisis Data

    Dalam penelitian ini data yang dianalisis adalah data tes awal, data hasil

    wawancara serta data tes remedial. Berikut adalah metode yang digunakan dalam

    menganalisis data-data tersebut :

    1. Tes awal

    Tes awal ini digunakan untuk menentukan siswa-siswa yang mengalami

    kesulitan belajar. Penentuan siswa ini dengan menggunakan Penilaian Acuan

    Patokan (PAP), yaitu dengan membandingkan nilai tes awal yang diperoleh

    siswa dengan nilai KKM yang ditetapkan sekolah pada mata pelajaran

    matematika (yaitu 70).

    Tes awal ini juga digunakan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan

    yang dilakukan siswa ketika mengerjakan soal operasi pada pecahan bentuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    aljabar yang menunjukkan materi-materi yang belum dipahami siswa.

    Kesalahan-kesalahan tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori jenis

    kesalahan yang dikemukakan oleh Hadar, dkk (1987).

    Pengkategorian jenis kesalahan dalam penelitian ini disesuaikan dengan

    materi yang menjadi obyek penelitian, sehingga kategori kesalahan

    menginterpretasikan bahasa dan kesalahan menggunakan logika untuk

    menarik kesimpulan tidak digunakan. Rumusan pengkategorian dalam

    penelitian ini adalah sebagai berikut :

    a. Kesalahan Data

    Jenis kesalahan ini berkaitan dengan ketidaksesuaian antara data yang

    diketahui dengan data yang dikutip oleh siswa, seperti salah menyalin

    soal.

    b. Kesalahan Menggunakan Definisi atau Teorema

    Jenis kesalahan ini berkaitan dengan penyimpangan dari prinsip, aturan

    dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar.

    c. Kesalahan Teknis

    Jenis kesalahan ini berkaitan dengan kesalahan-kesalahan perhitungan

    dalam himpunan bilangan real yang merupakan operasi dasar seperti

    penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

    2. Wawancara

    Data dari hasil rekaman wawancara yang ditujukan kepada guru serta

    siswa yang mengalami kesulitan belajar. Data tersebut ditranskrip agar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    diperoleh data yang representatif, kemudian dianalisis untuk mengetahui

    faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar yang dialami siswa.

    3. Tes Remedial

    Tes remedial ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari

    pembelajaran remedial yang telah dilaksanakan dalam mengatasi kesulitan

    belajar yang dialami siswa.

    G. Prosedur Pengumpulan Data

    Sebelum peneliti terjun ke lapangan untuk mencari data-data, terlebih

    dahulu menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan pada penelitian di

    lapangan nanti. Langkah-langkah tersebut adalah :

    1. Tahap Persiapan

    a. Meminta ijin untuk melakukan penelitian di SMPN 2 Jetis kepada kepala

    sekolah SMPN 2 Jetis.

    b. Meminta surat ijin dari kampus untuk diserahkan ke SMPN 2 Jetis.

    c. Mengurus ijin penelitian di Sekretariat Daerah Istimewa Yogyakarta.

    d. Mengurus ijin penelitian di BAPPEDA Bantul.

    e. Menemui guru yang bersangkutan untuk meminta ijin penelitian dan

    untuk melakukan uji coba instrumen di kelas lain yang diampu guru

    tersebut.

    f. Menyesuaikan jadwal pengambilan data.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    2. Tahap Pengambilan Data

    Tahap pertama yaitu observasi pembelajaran. Observasi dilakukan agar

    peneliti mampu memahami keadaan kelas, guru, serta siswa. Peneliti

    melakukan observasi di kelas VIII C selama proses pembelajaran pada materi

    operasi pada pecahan bentuk aljabar yang diajar oleh guru matematika

    pengampu kelas VIII C di SMPN 2 Jetis.

    Dalam observasi ini peneliti mengamati bagaimana cara guru

    menyampaikan materi pembelajaran, bagaimana cara belajar siswa di kelas.

    Dari observasi ini dapat membantu peneliti untuk mengetahui faktor-faktor

    penyebab kesulitan belajar siswa, misalnya dari metode pembelajaran di kelas,

    cara belajar siswa, dsb.

    Tahap kedua yaitu pemberian tes awal. Tes ini diberikan setelah materi

    operasi pada pecahan bentuk aljabar selesai diajarkan dan diberikan kepada

    seluruh siswa kelas VIII C yang berjumlah 33 orang. Soal tes berjumlah 7 soal

    uraian dan dilaksanakan selama 80 menit.

    Tahap ketiga yaitu wawancara. Wawancara guru dan siswa digunakan

    untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar yang

    dialami siswa. Jumlah siswa yang diwawancarai sebanyak 5 orang dengan

    ketentuan yakni kelima siswa tersebut mendapat nilai tes awal paling rendah.

    Pertanyaan wawancara berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat

    peneliti.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    Tahap keempat yaitu pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial ini

    dilaksanakan di kelas VIII C. Siswa yang mengikuti pembelajaran remedial

    adalah siswa yang belum tuntas belajarnya yakni yang memperoleh nilai tes

    awal dibawah batas ketuntasan (nilai tes awal < 70). Materi pembelajaran

    adalah materi operasi pada pecahan bentuk aljabar, namun lebih difokuskan

    pada kesulitan yang dialami siswa pada materi tersebut.

    Tahap kelima yaitu tes remedial. Tes remedial ini dilaksanakan di kelas

    VIII C pada jam pelajaran. Siswa yang mengikuti tes remedial adalah siswa

    yang telah melaksanakan pembelajaran remedial.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    BAB IV

    PELAKSANAAN PENELITIAN,

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Pelaksanaan Penelitian di Lapangan

    1. Uji Coba Instrumen Penelitian

    a. Tes Awal

    Uji coba soal tes awal dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 September

    2012 di kelas IX C sebanyak 33 siswa pada jam pelajaran keempat dan

    kelima selama 80 menit. Uji coba instrumen ini bertujuan untuk

    mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran

    soal.

    Dari hasil uji coba soal tes awal, diketahui seluruh item soal valid.

    Dalam perhitungan validitas digunakan taraf signifikansi 5%, dan dilihat

    pada tabel r, untuk N = 33, maka rhitung = 0,344. Berikut disajikan validitas

    soal tes awal.

    Tabel 4.1 Validitas Soal Tes Awal

    Nomor

    Soal rhitung rtabel Keterangan

    1 0,404

    0,344

    Valid

    2 0,543 Valid

    3 0,410 Valid

    4 0,590 Valid

    5 0,603 Valid

    6 0,778 Valid

    7 0,730 Valid

    Keterangan : kriteria soal valid apabila rhitung > rtabel

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    Dari perhitungan reliabilitas diperoleh r11 = 0,633 dan setelah

    dibandingkan dengan kriteria, tes awal tersebut memiliki reliabilitas soal

    tinggi. Dari hasil perhitungan indeks pembeda soal tes awal setelah

    dibandingkan dengan kriteria, soal nomor 7 memiliki daya pembeda jelek;

    soal nomor 1, 2 dan 5 memiliki daya pembeda yang cukup; soal nomor 3

    dan 4 memiliki daya pembeda yang baik; dan soal nomor 6 memiliki daya

    pembeda yang baik sekali. Dilihat dari indeks kesukaran soal tes awal

    setelah dibandingkan dengan kriteria, soal nomor 1, 2, 3, 4 dan 6 memiliki

    tingkat kesukaran sedang; nomor 5 dan 7 soal tergolong sukar. Hasil

    perhitungan uji coba instrumen tes awal dapat dilihat pada lampiran 10.

    b. Tes Remedial

    Soal tes remedial yang digunakan berbeda dengan soal tes awal. Soal

    tes remedial ini diuji menggunakan validitas penilaian pakar dengan

    diskonsultasikan kepada yang berkompeten yaitu guru bidang studi

    matematika dan dosen pembimbing.

    2. Deskripsi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII C SMPN 2 Jetis Bantul dalam

    materi operasi pada pecahan bentuk aljabar. Pengumpulan data dimulai

    dengan melakukan observasi dengan alokasi waktu 2 x 40 menit di setiap

    pembelajaran pada materi tersebut yang diajarkan oleh guru matematika yang

    bersangkutan. Berikut tabel pelaksanaan observasi pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    Tabel 4.2 Pelaksanaan Observasi Pembelajaran

    Observasi Hari, tanggal Materi Pembelajaran

    1 Selasa, 11 September 2012 Penjumlahan dan pengurangan pecahan

    aljabar

    2 Rabu, 12 September 2012 Perkalian dan pembagian pecahan aljabar

    3 Sabtu, 15 September 2012 Menyederhanakan pecahan aljabar

    4 Selasa, 18 September 2012 Menyederhanakan pecahan bersusun

    (kompleks)

    5 Rabu, 19 September 2012 Latihan soal-soal pecahan aljabar

    Secara umum dari hasil observasi yang telah dilakukan yaitu guru

    menjelaskan materi operasi pada pecahan bentuk aljabar kemudian

    dilanjutkan dengan memberikan latihan soal yang ditulis di papan tulis.

    Sebagian siswa kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan guru

    terutama siswa yang duduk di bangku belakang. Siswa cenderung ribut dalam

    pembelajaran walaupun sudah ditegur oleh guru. Dalam menyelesaikan soal-

    soal latihan guru berkeliling membantu siswa yang masih kesulitan dalam

    mengerjakan soal-soal tersebut. Kemudian guru meminta beberapa siswa

    untuk menuliskan jawabannya di papan tulis, namun hasil pekerjaan siswa

    tersebut tidak dibahas secara bersama-sama.

    Setelah materi operasi pada pecahan bentuk aljabar selesai diajarkan

    oleh guru yang bersangkutan, seluruh siswa kelas VIII C diberikan tes awal.

    Tes ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 September 2012 pada jam pelajaran

    keenam dan ketujuh. Tes ini terdiri dari 7 soal dan dikerjakan dalam waktu 80

    menit. Selanjutnya nilai tes awal siswa dibandingkan dengan nilai KKM pada

    mata pelajaran matematika di SMPN 2 Jetis Bantul (yaitu 70). Siswa-siswa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    yang memperoleh nilai < 70 adalah siswa-siswa yang belum mencapai batas

    tuntas dalam belajar.

    Berdasarkan hasil tes awal yang telah dilaksanakan, yaitu dari 33 siswa

    kelas VIII C diketahui 28 siswa belum memenuhi batas tuntas yang telah

    ditentukan. Kemudian hasil pekerjaan siswa tersebut dianalisis untuk

    mengetahui kesulitan yang dialaminya didasarkan pada kesalahan-kesalahan

    yang terlihat ketika mengerjakan soal-soal operasi pada pecahan bentuk

    aljabar.

    Wawancara guru dan siswa yang mengalami kesulitan belajar juga

    dilakukan untuk mengetahui penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa.

    Siswa yang diwawancarai sebanyak 5 orang, karena peneliti mengganggap 5

    siswa tersebut sudah dapat mewakili siswa yang mengalami kesulitan belajar

    lainnya. Pemilihan siswa-siswa yang diwawancarai dengan ketentuan yaitu

    siswa-siswa tersebut memperoleh nilai tes awal terendah. Siswa-siswa yang

    memperoleh nilai tes awal terendah berarti siswa-siswa tersebut mengalami

    kesulitan belajar yang lebih banyak dibandingkan dengan siswa lainnya.

    Setelah diketahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa beserta

    penyebab timbulnya kesulitan tersebut, peneliti menyusun rencana

    pembelajaran untuk membantu mengatasi kesulitan belajar dengan

    mengadakan pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial ini dilaksanakan

    satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 40 menit pada hari Selasa, 25

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    September 2012 jam pelajaran ketujuh dan kedelapan. Materi yang

    disampaikan mengenai materi operasi pada pecahan bentuk aljabar dengan

    lebih menekankan pada kesalahan-kesalahan yang dialami siswa dari hasil

    analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Selanjutnya tes remedial diberikan

    yang bertujuan untuk mengevaluasi hasil pembelajaran remedial.

    Tes remedial ini dilaksanakan pada hari Rabu, 26 September 2012 pada

    jam pelajaran kelima dan keenam. Tes ini terdiri dari 7 soal dan dikerjakan

    selama 80 menit. Soal tes ini berbeda dengan soal tes awal namun memiliki

    tingkat kesulitan yang sama. Tes remedial ini bertujuan untuk mengetahui

    kemajuan hasil belajar siswa sesudah mengikuti pembelajaran remedial.

    Selain itu tes remedial ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah diagnosis

    kesulitan dan pembelajaran remedial dapat membantu mengatasi kesulitan

    belajar siswa dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar.

    B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

    Langkah-langkah diagnosis kesulitan belajar siswa dan pembelajaran

    remedial dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar ini dilakukan sebagai

    berikut :

    1. Langkah Pertama : Mengidentifikasi Siswa yang Mengalami Kesulitan

    Belajar

    Siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar diidentifikasi dari nilai

    yang diperoleh siswa setelah mengerjakan tes awal. Siswa-siswa yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    nilainya belum mencapai batas tuntas (nilainya < 70) merupakan siswa-siswa

    yang mengalami kesulitan belajar. Berikut tabel skor dan nilai tes awal siswa

    kelas VIII C.

    Tabel 4.3 Skor dan Nilai Tes Awal Siswa Kelas VIII C

    No. Nomor

    Siswa Skor Nilai Kriteria

    1 S1 3 15 Belum Tuntas

    2 S2 10 50 Belum Tuntas

    3 S3 20 100 Tuntas

    4 S4 10 50 Belum Tuntas

    5 S5 2 10 Belum Tuntas

    6 S6 6 30 Belum Tuntas

    7 S7 2 10 Belum Tuntas

    8 S8 4 20 Belum Tuntas

    9 S9 6 30 Belum Tuntas

    10 S10 5 25 Belum Tuntas

    11 S11 20 100 Tuntas

    12 S12 10 50 Belum Tuntas

    13 S13 13 65 Belum Tuntas

    14 S14 8 40 Belum Tuntas

    15 S15 2 10 Belum Tuntas

    16 S16 2 10 Belum Tuntas

    17 S17 11 55 Belum Tuntas

    18 S18 8 40 Belum Tuntas

    19 S19 8 40 Belum Tuntas

    20 S20 8 40 Belum Tuntas

    21 S21 2 10 Belum Tuntas

    22 S22 8 40 Belum Tuntas

    23 S23 15 75 Tuntas

    24 S24 11 55 Belum Tuntas

    25 S25 13 65 Belum Tuntas

    26 S26 16 80 Tuntas

    27 S27 11 55 Belum Tuntas

    28 S28 10 50 Belum Tuntas

    29 S29 16 80 Tuntas

    30 S30 5 30 Belum Tuntas

    31 S31 5 30 Belum Tuntas

    32 S32 9 45 Belum Tuntas

    33 S33 4 20 Belum Tuntas

    Berikut adalah tabel siswa kelas VIII C yang termasuk siswa-siswa yang

    belum mencapai batas tuntas dalam belajar dan mengalami kesulitan belajar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    Tabel 4.4 Skor dan Nilai Tes Awal Siswa Kelas VIII C yang Mengalami Kesulitan Belajar

    No. Nomor

    Siswa Skor Nilai

    1 S1 3 15

    2 S2 10 50

    3 S4 10 50

    4 S5 2 10

    5 S6 6 30

    6 S7 2 10

    7 S8 4 20

    8 S9 6 30

    9 S10 5 25

    10 S12 10 50

    11 S13 13 65

    12 S14 8 40

    13 S15 2 10

    14 S16 2 10

    15 S17 11 55

    16 S18 8 40

    17 S19 8 40

    18 S20 8 40

    19 S21 2 10

    20 S22 8 40

    21 S24 11 55

    22 S25 13 65

    23 S27 11 55

    24 S28 10 50

    25 S30 6 30

    26 S31 6 30

    27 S32 9 45

    28 S33 4 20

    Dari 33 siswa kelas VIII C, 28 siswa belum mencapai batas tuntas. Secara

    teoritis 28 siswa ini merupakan siswa-siswa yang mengalami kesulitan

    belajar. Jadi 84,85% siswa kelas VIII C belum mencapai batas tuntas dalam

    belajar dan mengalami kesulitan belajar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    2. Langkah Kedua : Melokalisasi Letak Kesulitan (Permasalahan)

    Menentukan letak kesulitan belajar siswa dilakukan dengan

    menganalisis kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan tes awal

    mengenai materi operasi pada pecahan bentuk aljabar. Kesalahan-kesalahan

    siswa dalam mengerjakan tes awal tersebut kemudian di kelompokkan dengan

    menggunakan klasifikasi kesalahan yang dikemukakan oleh Hadar, dkk.

    Berikut adalah analisis kesulitan siswa dalam mengerjakan soal operasi pada

    pecahan bentuk aljabar :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    Tabel 4.5 Analisis Kesulitan Soal Nomor 1 (Penjumlahan Pecahan Aljabar)

    Nomor

    Siswa Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan (JK) dan Analisis Kesulitan Siswa

    S2

    JK : Kesalahan Teknis

    Analisis :

    Siswa sudah tepat dalam menjumlahkan pecahan aljabar yang mempunyai

    penyebut berbeda dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya menjadi

    kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari penyebut-penyebutnya dan

    mengubah masing-masing pecahan menjadi pecahan yang senilai, namun

    siswa belum tepat da