plagiat merupakan tindakan tidak terpuji … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek...

267

Click here to load reader

Upload: doanthuy

Post on 07-Mar-2019

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU

BAHASA INDONESIA SMA DI BAWAH NAUNGAN

YAYASAN PENDIDIKAN NUSA CENDANA SUMBA BARAT DAYA

TAHUN 2017

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Program Magister

Oleh:

Engel Bertha Halena Gena

NIM: 151232013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

PROGRAM MAGISTER

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

Desember 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

i

KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU

BAHASA INDONESIA SMA DI BAWAH NAUNGAN

YAYASAN PENDIDIKAN NUSA CENDANA SUMBA BARAT DAYA

TAHUN 2017

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Program Magister

Oleh:

Engel Bertha Halena Gena

NIM: 151232013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

PROGRAM MAGISTER

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

Desember 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria,

Santa Engelbertha, alm. Bapak Joseph Gena, Ibu Apliana Wini Gena, Mauritz K

Mbele, Clementhio Marvel Aditya Mbele, Stevano Siena, dan seluruh keluarga

besar yang begitu mencintai, mengasihiku dan yang senantiasa memberikan

semangat dalam menyelesaikan tesis ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

v

HALAMAN MOTTO

“Tugas kita bukanlan untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena di

dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan

untuk berhasil”

*(Mario Teguh)*

Jangan pernah berputus asa jika menghadapi kesulitan, karena

setiap tetes air hujan yang jernih berasal dari awan yang gelap. Sebab, bagi Allah

tidak ada yang mustahil (LUKAS 1:37-42).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar referensi sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 14 Desember 2017

Penulis,

Engel Bertha Halena Gena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Engel Bertha Halena Gena

Nomor Mahasiswa : 151232013

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Kompetensi Pedagogik dan Profesional Guru Bahasa Indonesia SMA di bawah

Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana Sumba Barat Daya Tahun 2017.

Dengan demikian, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

pada tanggal: 14 Desember, 2017

yang menyatakan

Engel Bertha Halena Gena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

viii

ABSTRAK

Gena, Engel Bertha Halena. 2017. Kompetensi Pedagogik dan Profesional Guru Bahasa Indonesia SMA di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana Sumba Barat Daya, Tahun 2017. Tesis. Yogyakarta: Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Kompetensi guru merupakan kemampuan guru dalam bidang studinya.

Seorang guru dituntut mempunyai kualifikasi, kompetensi, dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas profesionalnya. Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional merupakan dua kompetensi guru yang sangat erat hubungannya dengan tugas profesi seorang guru. Kompetensi pedagogik yaitu kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran sedangkan kompetensi profesional yaitu kompetensi guru dalam melaksanakan tugas kependidikan yang berkaitan dengan bidang studi. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini terutama terhadap kompetensi pedagogik dan profesional guru Bahasa Indonesia SMA di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana, Sumba Barat Daya, Tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan pedagogik guru,penguasaan penyusunan perangkat pembelajaran, keterampilan mengajar, dan profesional bidang bahasa yaitu, aspek membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa Indonesia.

Untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini dipergunakan metode deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian adalah delapan guru Bahasa Indonesia. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah teknik tes, teknik observasi, teknik wawancara, dan studi dokumenter. Adapun alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah, soal tes pedagogik dan profesional, lembaran penilaian kompetensi guru bidang studi, lembar penilaian kompetensi mengajar. Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen melalui RPP yang dipergunakan adalah dengan menggunakan rumus skor dan persentase, data hasil wawancara hanya sebagai data pendukung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru Bahasa Indonesia berdasarkan skor rata-rata hasil perolehan bervariasi pada tiga tingkatan pencapaian,yaitu Baik, Cukup dan Kurang. Berikut adalah rinciannya, pengetahuan pedagogik rata-rata skor 79,5% artinya Baik, penyusunan RPP skor 76,3%, artinya Baik, keterampilan mengajar skor 71,1% artinya Cukup dan pengetahuan profesional rata-rata skor 74,9% artinya Cukup. Kompetensi pedagogik dan profesional guru Bahasa Indonesia SMA di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana, Sumba Barat Daya tahun 2017. Kata kunci: kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, guru bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

ix

ABSTRACT

Gena, Engel Bertha Halena. 2017. Pedagogic and Professional Competence of Indonesian High School Teachers Under the Auspices of Nusa Cendana Education Foundation Southwest Sumba Year 2017. A Graduate Thesis. Yogyakarta: The Masters Program of Indonesian Language and Literature Education, Sanata Dharma University.

Teacher competence is the ability of teachers in the field of study. A

teacher is required to have qualifications, competence, and high dedication in carrying out his professional duties. Pedagogical competence and professional competence are two teacher competencies that are closely related to the professional task of a teacher. Pedagogic competence is the competence of teachers in managing learning while professional competence is the competence of teachers in carrying out educational tasks related to the field of study. This is what makes the researcher interested to do this research especially to pedagogic competence and professional Indonesian high school teachers under the auspices of Nusa Cendana education foundation Southwest Sumba, Year 2017. This study aims to determine the mastery of pedagogical knowledge of teachers, mastery of the preparation of learning tools, teaching skills, and linguistic professional knowledge that is, aspects of reading, linguistic aspects, writing aspect, and literary aspects of Indonesian teachers.

To solve the problem in this research used quantitative descriptive method. Subjects in the study were eight Indonesian teachers. Data collection techniques used are test techniques, observation techniques, interview techniques, and documentary studies. The data collection tool in this research is, the question of pedagogical and professional tests, the teacher competence assessment sheet of the study field, the assessment sheet of teaching competence. Test data processing, observation, and document analysis through RPP that is used is by using the formula score and percentage, data interview results only as supporting data.

The results showed that the overall competence of pedagogic and professional competence of Indonesian teachers based on the average score of the results varied on three levels of achievement, namely Good, Fair and Less. Here are the details, pedagogical knowledge average score of 79.5% means Good, the preparation of the RPP score of 76.3%, meaning Good, the skills of teaching score 71.1% means Enough and professional knowledge average score of 74.9% , on reading aspect score of 60,4% meaning less, linguistic score 79,6% mean Good. Pedagogic competence and professional teacher of SMA high school under shade Nusa Cendana Educational Foundation, Southwest Sumba 2017.

Keywords: pedagogic competence, professional competence, teacher of language Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul

“Kompetensi Pedagogik dan Profesional Guru bahasa Indonesia SMA di Bawah

Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana Sumba Barat Daya Tahun 2017”.

Tesis ini disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Magister Program

Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa selama proses pelaksanaan penelitian yang telah

penulis lakukan telah melibatkan berbagai pihak, untuk itu izinkanlah penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. R. Kunjana Rahardi M.Hum., selaku Ketua Program Studi Magister

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

3. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing pertama yang telah

bersedia meluangkan waktu, dan pikirannya untuk membimbing, memberikan

saran, memberi motivasi serta kritikan yang membangun dalam proses

penyusunan tesis.

4. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku dosen pembimbing kedua yang telah

bersedia meluang waktu, dan pikirannya untuk membimbing, memberikan

saran, motivasi serta kritikan yang membangun dalam proses penyusunan

tesis.

5. Alm. Dr. Paulus Ari Subagyo, M. Hum., selaku dosen validator soal-soal tes

kebahasaan yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk

memvalidasi hasil analisis data dalam penelitian ini.

6. Veronica Tripihatmini, S. Pd., M. Hum., M.A., selaku dosen validator soal-

soal tes pedagogik yang telah bersedia.meluangkan waktu dan pikirannya

untuk memvalidasi hasil analisis data dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

xi

7. Dr. Sebastianus Widanarto P.,S.Pd., M.Si., selaku dosen validator (ahli

penilaian) soal pedagogik dan kebahasaan, kisi-kisi dan instrumen penelitian

yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk memvalidasi

hasil analisis data dalam penelitian ini.

8. Yayasan Pendidikan Nusa Cendana (YAPNUSDA) Sumba Barat Daya NTT

yang telah mengirim dan membiayai serta mendukung sepenuh hati sehingga

bisa menyelesaikan tesis ini.

9. Guru-guru Bahasa Indonesia yang mengajar di tiga Sekolah Menengah Atas

Yayasan yang sudah membantu memberikan informasi yang dibutuhkan

dalam penyelesaikan penyusunan tesis.

10. Robertus Marsidiq, selaku staf sekretariat prodi MPBSI yang selama ini telah

banyak membantu dan memberikan berbagai kemudahan untuk memenuhi

berbagai keperluan administratif.

11. Ketujuh orang tua tercinta, alm.Bapak Joseph Gena, Ibu Apliana Gena,

Kakak Ina Gena, Petrus Gena, Ignasius Gena, Edis Gena, dan Feli Gena,

yang selalu mendoakan dan memberikan semangat dalam penyelesaian tesis.

12. Mauritz Kaprilus Mbele dan Clementhio Marvel Adytia Mbele sebagai

sumber penguatan yang selalu memberikan doa, dukungan, dan motivasi

dalam permasalahan-permasalahan yang dialami.

13. Brigita Yuni S.Pd., Melyda Agustina S.Pd., Martha Susanti S.Pd., Sofylia

Melati S.Pd., Dina Eka Pertiwi S.Pd., Gusti Dinda Damarsasi S.Pd., Natalia

Hartanti S.Pd., dan teman satu kelas yang sudah menyemangati dan

merelakan waktu serta pikiran untuk berdiskusi bersama demi penyelesaian

tesis.

14. Teman-teman mahasiswa MPBSI angkatan pertama dan teman-teman MPBSI

semua angkatan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

15. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian.

Penulis juga menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna karena

keterbatasan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

xii

dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga

tesis ini bermanfaat dan berguna bagi pembaca.

Yogyakarta, 14 Desember 2017

Penulis,

Engel Bertha Halena Gena

DAFTAR ISI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

xiii

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................... vii

ABSTRAK ..................................................................................... viii

ABSTRACT.................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................... x

DAFTAR ISI .......................................................................... ...... xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. xviii

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 8

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 9

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 10

1.5 Definisi Operasional.................................................................. 11

BAB II: LANDASAN TEORI

2.1 Hakikat Kompetensi Guru ......................................................... 13

2.2 Kompetensi Pedagogik ............................................................. 18

2.2.1 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............ 27

2.2.2 Keterampilan Mengajar ................................................... 33

2.3 Kompetensi Profesional ............................................................ 52

2.4 Penilaian Kinerja Guru .............................................................. 58

2.5 Guru Bahasa Indonesia .............................................................. 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

xiv

2.6 Kerangka Berpikir ..................................................................... 65

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ..................................................................... 66

3.2 Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian .................................... . 67

3.2.1 Lokasi Penelitian .............................................................. 67

3.2.2 Subjek Penelitian .............................................................. 68

3.3 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 70

3.3.1 Teknik Observasi atau pengamatan ................................... 70

3.3.2 Teknik Wawancara ........................................................... 71

3.3.3 Teknik Analisis Dokumen ............................................... 72

3.3.4 Teknik Tes ....................................................................... 72

3.4 Pengembangan Instrumen ......................................................... 73

3.5 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ............................... 86

3.5.1 Teknik Pengolahan Data ................................................... 86

3.5.2 Teknik Analisis Data ........................................................ 88

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data........................................................................... 90

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................... 93

4.2.1 Penguasaan Pengetahuan Pedagogik Guru....................... 93

4.2.2 Penguasaan Penyusunan Perangkat Pembelajaran ........... 94

4.2.3 Keterampilan Mengajar ................................................... 96

4.2.4 Pengetahuan Profesional Guru ........................................ 98

4.3 Pembahasan .............................................................................. 100

4.3.1 Pengetahuan Kompetensi Pedagogik ................................ 100

4.3.2 Penguasaan Penyusunan Perangkat Pembelajaran ............. 103

4.3.3 Keterampilan Mengajar guru ............................................ 107

4.3.4 Pengetahuan Kompetensi Profesional ............................... 112

BAB V: PENUTUP

5.1 Simpulan ................................................................................... 115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

xv

5.2 Implikasi ................................................................................... 115

5.3 Saran ......................................................................................... 118

DAFTAR RUJUKAN ................................................................... 120

LAMPIRAN .................................................................................. 128

BIOGRAFI PENULIS ................................................................. 248

DAFTAR TABEL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

xvi

Halaman

Tabel 2.1 Empat Belas Kompetensi bagi Guru Mata Pelajaran ........ 58

Tabel 2.2 Data Guru Bahasa Indonesia ............................................ 70

Tabel 2.3 Konversi Tingkat Pencapaian .......................................... 76

Tabel 2.4 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Kompetensi Guru Bidang

Studi dalam Penyusunan Perangkat Pembelajaran (RPP) ................ 77

Tabel 2.5 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Kompetensi Mengajar Guru 78

Tabel 2.6 Kisi-kisi Tes Kompetensi Pedagogik Guru SMA ............ 80

Tabel 2.7 Instrumen Tes Kompetensi Profesional Guru Bahasa

Indonesia ........................................................................................ 82

Tabel 2.8 Skala Ordinal .................................................................. 90

Tabel 2.9 Rangkuman Pengetahuan Pedagogik Guru Bahasa

Indonesia ........................................................................................ 94

Tabel 2.10 Rangkuman Penyusunan Perangkat Pembelajaran (RPP)

Guru Bahasa Indonesia ................................................................... 96

Tabel 2.11 Rangkuman Keterampilan Mengajar guru Bahasa

Indonesia ........................................................................................ 98

Tabel 2.12 Rangkuman Analisis Pengetahuan Kompetensi Profesional

Guru Bahasa Indonesia ................................................................... 99

DAFTAR GAMBAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

xvii

Halaman

Gambar 1 Kerangka Berpikir ......................................................... 63

Gambar 2 Grafik Penguasaan Pengetahuan Pedagogik Guru

Bahasa Indonesia ............................................................................ 95

Gambar 3 Grafik Penguasaan Penyusunan Perangkat Perencanaan

Pembelajaran ................................................................................. 97

Gambar 4 Grafik Penguasaan Keterampilan Mengajar Guru

Bahasa Indonesia ............................................................................ 99

Gambar 5 Grafik Penguasaan Pengetahuan Profesional Guru

Bahasa Indonesia ............................................................................ 101

DAFTAR LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

xviii

Halaman

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian .................................................. 129

Lampiran 3. Kisi-kisi Tes Kompetensi Pedagogik ......................... 145

Lampiran 4. Instrumen Tes Kompetensi Pedagogik ....................... 148

Lampiran 5. Kisi-kisi Kompetensi Profesional ............................. 166

Lampiran 6. Instrumen Tes Kompetensi Profesional ..................... 172

Lampiran 7. Kunci Jawaban .......................................................... 194

Lampiran 8. Kisi-kisi RPP Kurikulum 2006 .................................. 195

Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran K 2006 .............. 198

Lampiran 10. Kisi-kisi RPP Kurikulum 2013 .................................. 202

Lampiran 11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran K 13 .................. 205

Lampiran 12. Kisi-Kisi Penilaian Kompetensi Guru Bidang studi ... 214

Lampiran 13 Instrumen Penilaia Kompetesi Guru ........................... 215

Lampiran 14 Kisi-Kisi Pelaksanaan Pembelajaran........................... 217

Lampiran 15. Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ........ 219

Lampiran 16 Bukti Submission Artikel Jurnal ................................ 221

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab pertama ini ada 5 (lima) hal yang dibahas oleh peneliti. Lima hal

tersebut meliputi: (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian,

(4) manfaat penelitian, dan (5) definisi operasional.

1.1 Latar Belakang

Indonesia menempatkan pendidikan sebagai variabel utama dalam

konteks pembangunan bangsa dan negara. Hal ini tercermin dalam Undang-

undang Dasar tahun 1945 alinea IV yang menegaskan bahwa salah satu tujuan

nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam sebuah

proses pendidikan, guru merupakan salah satu komponen yang sangat penting dari

sistem pendidikan nasional karena mampu memahami, mendalami, melaksanakan,

dan akhirnya mencapai tujuan pendidikan selain komponen lainnya seperti tujuan,

kurikulum, metode, sarana dan prasarana, lingkungan, dan evaluasi. Di sisi lain,

guru berperan penting dalam kaitannya dengan kurikulum, karena gurulah yang

secara langsung berhubungan dengan siswa. Demikian guru berperan penting

dalam sarana, lingkungan, dan evaluasi karena seorang gurulah yang mampu

memanfaatkannya sebagai media pendidikan secara langsung bagi siswanya.

Dunia pendidikan dewasa ini menghadirkan banyak tantangan, seperti

hasil akhir ujian nasional yang belum mampu memberikan senyuman di wajah

anak-anak dan membuat bangga bangsa Indonesia kualitas pembelajaran

dipertanyakan, karena motivasi belajar peserta didik masih sangat rendah. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

2

yang harus diperbaiki untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, khususnya dalam

pembelajaran. Proses belajar merupakan aktivitas dalam merangkai pengalaman

dan menggunakan masalah nyata yang ada di lingkungannya sebagai bahan

belajar. Dengan kata lain, belajar tidak bersifat pasif, tetapi merupakan proses

aktif dalam memperoleh pengalaman pengetahuan dan informasi baru. Tentu,

diharapkan agar setelah belajar, seseorang memiliki keterampilan, kemampuan,

sikap, dan nilai.

Banyak faktor yang mempengaruhi proses belajar peserta didik sehingga

membawa dampak pada kualitas hasil belajar mereka, seperti faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal mencakup hal-hal yang berasal dari dalam diri

peserta didik (individu), seperti faktor biologis, psikologis dan kognitif;

sedangkan faktor eksternal mencakup hal-hal dari luar diri peserta didik, yaitu

guru, lingkungan sosial, serta sarana dan prasarana. Maksudnya, keberhasilan

peserta didik tidak terlepas dari keberhasilan faktor eksternal yaitu guru yang

mendidiknya. Hamid (2010:23) menyatakan bahwa guru yang berkompetensi

memiliki kemungkinan melahirkan seorang peserta didik yang berprestasi. Karena

itu, guru menjadi komponen penting dan utama dalam bidang pendidikan formal.

Umumnya, para guru dijadikan sebagai tokoh teladan bagi peserta

didiknya. Oleh karena itu, guru seyogianya memiliki perilaku dan kompetensi

yang memadai untuk mengembangkan peserta didik secara utuh. Kompetensi

yang perlu dimiliki oleh guru, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial,

kompetensi profesional dan kompetensi kepribadian. Keempat kompetensi ini

mutlak diperlukan oleh setiap guru dalam menjalankan tugas dan tanggung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

3

jawabnya secara profesional. Secara khusus, kompetensi profesional mengacu

pada perbuatan (performance) yang bersifat rasional dan memiliki spesifikasi

tertentu dalam melaksanakan tugas kependidikan yang berkaitan dengan bidang

studi yang meliputi penguasaan materi pelajaran yang telah dipersiapkan untuk

mengajar, penguasaan struktur, konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan yang

menaungi materi ajar, penguasaan standar kompetensi dan standar isi mata

pelajaran serta bahan ajar dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP),

penguasaan terhadap hubungan konsep antarmatapelajaran terkait dan

menerapkan konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari sedangkan kompetensi

pedagogik memiliki peran penting dalam pembelajaran, karena berhubungan

dengan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang meliputi

penguasaan karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,

emosional dan intelektual, penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran yang mendidik, pengembangan kurikulum, menyelenggarakan

pembelajaran yang mendidik dan menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses

dan hasil belajar (Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2007).

Secara formal, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa guru

adalah tenaga profesional. Sebagai tenaga profesional, guru dipersyaratkan

memiliki kualifikasi akademik S-1 (Strata satu) atau D-4 (Diploma empat) dalam

bidang yang relevan dengan mata pelajaran yang diampunya dan menguasai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

4

kompetensi sebagai agen pembelajaran. Pemenuhan persyaratan kualifikasi

akademik S-1/D-4 dibuktikan dengan ijasah yang diperolehnya di lembaga

pendidikan tinggi dan persyaratan relevansi dibuktikan dengan kesesuaian antara

bidang pendidikan yang dimiliki dan mata pelajaran yang diampu di sekolah.

Sementara itu, dalam mengelola program pembelajaran, guru juga

dituntut menguasai pendekatan sistem mengajar, dasar-dasar pengajaran, metode

mengajar, dan mampu merancang penggunaan fasilitas atau media pembelajaran.

Idealnya, guru harus mampu membuat program pembelajaran dan menguasai

secara mendalam, mampu menganalisis kemampuan siswa, kurikulum, sarana dan

prasarana yang ada di sekolahnya. Apabila guru mampu mengelola program

pembelajaran secara baik, pada akhirnya siswa berpartisipasi aktif dengan penuh

motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran yang berimbas pada tercapainya

tujuan pembelajaran. Hal ini seperti dinyatakan oleh Engkoswara dan Komariah

(2010: 313) bahwa ada tiga faktor peningkatan mutu pendidikan, yaitu (1)

kecukupan sumber-sumber pendidikan (mutu tenaga kependidikan, biaya, dan

sarana belajar); (2) mutu proses belajar yang mendorong siswa belajar efektif, dan

(3) mutu keluaran dalam bentuk pengetahuan, sikap, keterampilan, dan nilai-nilai

positif.

Sisi lain, terselenggarakannya proses belajar-mengajar yang hangat dan

kondusif dengan menerapkan strategi pembelajaran yang tepat tentu saja hanya

tercipta bila guru menguasai kompetensinya sebagai guru. Dengan telah

dikembangkannya standar kompetensi guru kiranya harus digunakan sebagai

acuan bagi penyelenggara pendidikan dalam melakukan pengukuran kinerja guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

5

untuk mendapatkan jaminan kualitas guru dalam meningkatkan kualitas proses

pembelajaran. Namun demikian masih perlu dipikirkan agar standar kompetensi

ini benar-benar digunakan sebagai acuan dalam merekrut tenaga kependidikan.

Namun demikian, harapan dan idealism berdasarkan konsep-konsep di

atas belum terealisasi dalam dunia pendidikan, khususnya lembaga pendidikan

SMA di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana, Kabupaten Sumba

Barat Daya, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Umumnya, para guru di Kabupaten

Sumba Barat Daya belum memahami berbagai prinsip-prinsip pembelajaran yang

mendidik. Para guru jarang menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode,

dan teknik pembelajaran secara kreatif. Bahkan, para guru kurang memahami

prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan

karakteristik bidang studi yang diembannya. Lebih dari itu, para guru juga jarang

melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan di kelas. Hal

ini berarti para guru belum memiliki kompetensi pedagogik dan kompetensi

profesional yang baik dan maksimal, karena semua permasalahan tersebut berada

pada koridor dari kemampuan pedagogik dan profesionalitas guru.

Secara khusus, para guru Bahasa Indonesia belum mampu menyusun

dan mengembangkan sendiri silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang kontekstual dan terintegrasi dengan kondisi di daerahnya. Para guru

masih terpaku dengan contoh-contoh silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang sudah ada dari penerbit dan tertera dalam buku paket.

Sebuah harapan bahwa guru mampu mengaplikasikan program pembelajaran di

kelas. Kelas sebagai suatu kelompok belajar hendaknya berkembang menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

6

kelompok yang penuh interaksi, kerjasama, bersemangat dalam mempelajari dan

mengembangkan ilmu pengetahuan. Keberadaan kelas yang pasif dimana siswa

hanya duduk, dengar, catat tentu tidak diharapkan. Oleh karena itu, guru tidak

sekedar bertugas sebagai orang yang menyampaikan ilmu pengetahuan, lebih dari

itu guru yang profesional harus mampu mengelola kelas, sehingga tercapai

suasana kelas yang kondusif untuk belajar sebaik mungkin. Namun, hal ini belum

mendapat perhatian serius dari para guru Bahasa Indonesia SMA di bawah

Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana, Sumba Barat Daya.

Selain itu, sebagai pengelola kelas, diharapkan guru bertanggung jawab

terhadap lingkungan fisik kelasnya. Mengajar pada dasarnya merupakan kegiatan

akademik yang berupa interaksi komunikasi antara pendidik dan peserta didik.

Proses ini merupakan sebuah tindakan profesional yang bertumpuh pada kaidah-

kaidah ilmiah. Aktivitas mengajar merupakan kegiatan guru dalam mengaktifkan

proses belajar peserta didik dengan menggunakan berbagai metode belajar.

Mengajar yang efektif merupakan efek dari perbuatan guru yang terlatih dalam

menjalankan tugasnya. Penelitian Barak Rosenshine (1990:80) mengemukakan

bahwa mengajar yang efektif merupakan tindakan guru yang terlatih dalam

melaksanakan pekerjaannya, yaitu kemahiran dalam menyajikan bahan pelajaran

dengan meramu berbagai penggunaan metode mengajar untuk menyajikan materi

belajar. Temuan penelitian ini juga mencakup tentang kegiatan guru dalam

mengecek pemahaman siswa tentang bahan yang dipelajari,menyediakan

kesempatan untuk partisipasi siswa dalam kegiatan belajar, menyediakan

kesempatan yang luas untuk aktif memahami bahan yang diajarkan, mengoreksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

7

kesalahan, membimbing setiap siswa belajar mempraktekkannya, memberikan

feedback dan membantu mencari permasalahan. Agar senantiasa menyenangkan

untuk belajar, mengarahkan, membimbing proses interaksi belajar dalam

kelasnya.

Realitas masih menunjukkan bahwa kondisi kelas masih monoton, setiap

hari guru hanya ceramah sehingga membosankan siswa. Siswa tidak didorong

untuk mengembangkan kemampuan dirinya secara optimal. Guru juga belum

mampu mengevaluasi hasil belajar siswa, mengingat pentingnya evaluasi

pembelajaran atau evaluasi proses karena mencakup usaha-usaha yang terarah,

terencana, dan sistematis. Tujuan evaluasi untuk memperoleh sejumlah informasi

atau data tentang nilai, arti, dan manfaat kegiatan pembelajaran, dan untuk

menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap

perencanaan, proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Setiap aspek

penilaian pembelajaran perlu ditinjau secara kritis, terukur, dan dinilai dalam

proses evaluasi oleh guru.

Sisi lainnya, pemerintah telah berupaya untuk melakukan reformasi total

pada bidang pendidikan melalui perubahan kurikulum dengan tujuan dapat

meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Namun, kehadiran kurikulum 2013

sebagai pengganti kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) belum menjawab, bahkan tidak dapat mengatasi persoalan-

persoalan tersebut. Banyak indikator bawaan pemicu rendahnya mutu pendidikan,

yakni guru sebagai motor penggerak utama jalannya proses pendidikan belum

menyadari dan belum mampu melaksanakan tugasnya secara baik. Bahkan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

8

kompetensi yang seharusnya melekat pada dirinya pun belum sepenuhnya dimiliki

dan diterapkan dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu mendidik dan

membelajarkan peserta didiknya. Oleh karena itu, peneliti ingin mengkaji lebih

mendalam mengenai pengetahuan kompetensi pedagogik dan kompetensi

profesional guru, penguasaan penyusunan perangkat pembelajaran (RPP) dan

keterampilan mengajar khususnya guru Bahasa Indonesia SMA di bawah

Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana, Sumba Barat Daya, Tahun 2017,

karena kompetensi tersebut sangat melekat pada diri guru berkenaan dengan tugas

profesi guru di samping dua kompetensi lainnya, yaitu kompetensi kepribadian,

dan kompetensi sosial. Sementara itu, spesifikasi guru yang dipilih adalah guru

mata pelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki

oleh peneliti sendiri.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah utama yang dikaji

dalam penelitian ini ada dua yaitu Kompetensi Pedagogik dan profesional Guru

Bahasa Indonesia SMA di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana

Sumba Barat Daya, Tahun 2017 sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kompetensi pedagogik guru bahasa Indonesia SMA

dengan sub-submasalah berikut.

a. Bagaimanakah penguasaan pengetahuan pedagogik guru bahasa

Indonesia SMA di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa

Cendana?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

9

b. Bagaimanakah penguasaan penyusunan perangkat perencanaan

pembelajaran guru bahasa Indonesia SMA di bawah Naungan

Yayasan Pendidikan Nusa Cendana?

c. Bagaimanakah penguasaan keterampilan mengajar guru bahasa

Indonesia SMA di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa

Cendana?

2. Bagaimanakah kompetensi profesional guru bahasa Indonesia SMA

di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas maka

penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan penguasaan kompetensi pedagogik guru bahasa

Indonesia SMA di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa

Cendana Tahun 2017 dengan sub-sub yaitu:

a. Penguasaan pengetahuan pedagogik guru bahasa Indonesia SMA

di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana.

b. Penguasaan penyusunan perangkat perencanaan pembelajaran

guru bahasa Indonesia SMA di bawah Naungan Yayasan

Pendidikan Nusa Cendana.

c. Penguasaan keterampilan mengajar guru bahasa Indonesia SMA

di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

10

2. Mendeskripsikan kompetensi profesional guru bahasa Indonesia

SMA di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana Tahun

2017.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Hasil penelitian ini menjadi sumbangsih untuk menambah

khasanah keilmuan dalam bidang pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, terutama dalam pengembangan kompetensi pedagogik

dan kompetensi profesional guru.

b. Penelitian ini bermanfaat juga bagi para pengelola pendidikan

dalam hal memberdayakan guru-guru, sehingga diharapkan dapat

memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan

di Sekolah Menengah Atas (SMA).

c. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat dijadikan bahan kajian

lebih lanjut bagi para peneliti lanjutan guna menambah wawasan

keilmuannya.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangsih kepada Kepala

Sekolah agar memahami dan menjalankan perannya secara

maksimal dalam mengembangkan kompetensi pedagogik dan

kompetensi profesional guru Bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

11

b. Hasil penelitian ini juga dapat membantu guru untuk mengetahui,

memahami, dan melaksanakan kompetensinya secara optimal

demi meningkatnya mutu pendidikan itu sendiri.

1.5 Definisi Operasional

1. Kompetensi Guru: Kompetensi guru merupakan hasil penggabungan

dari kemampuan-kemampuan yang banyak jenisnya, berupa

seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus

dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam

menjalankan tugas keprofesionalannya. (Suprihatiningrum, 2013:9).

2. Kompetensi Pedagogik: kemampuan mengelola pembelajaran

peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

perancangan, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi

yang dimilikinya, (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

19 Tahun 2005, Pasal 28 ayat 3 butir a).

3. Kompetensi Profesional: Kompetensi yang mengacu pada perbuatan

(performace) yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi

tertentu dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan atau

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan

mendalam yang memungkin membimbing peserta didik memenuhi

standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam Standar Nasional

Pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

12

4. Yayasan Pendidikan Nusa Cendana (YAPNUSDA): Sebuah Yayasan

Katholik yang berada di Sumba Barat Daya, Kecamatan Kota

Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Propinsi Nusa Tenggara

Timur. Lembaga ini memiliki beberapa sekolah mulai dari tingkat

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK),

Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama Katholik (SMPK),

Sekolah Menengah Atas Katholik (SMAK) dan Sekolah Tinggi

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Weetabula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

13

BAB II

KAJIAN TEORI

Bab ini bahasan peneliti mengenai: (1) Kajian teori, dan (2) Kerangka

berpikir. Kajian teori menjadi landasan teori dalam penelitian ini, berisi tentang

penjelasan teori-teori yang relevan dengan penelitian ini, yakni (1) Hakikat

Kompetensi Guru, (2) Kompetensi Pedagogik, (3) Penyusunan Pelaksanaan

Pembelajaran, (4) Keterampilan Mengajar, (5) Kompetensi Profesional (6)

Penilaian Kinerja, dan (7) Guru Bahasa Indonesia. Kemudian, kerangka berpikir

untuk memudahkan peneliti dalam penelitian karena dapat melihat alur penelitian

dengan jelas.

2.1 Hakikat Kompetensi Guru

Secara harfiah, kompetensi berasal dari kata competence yang artinya

kecakapan, kemampuan, dan wewenang. Adapun secara etimologi, kompetensi

adalah perpaduan keterampilan, pengetahuan, kreativitas, dan sikap positif

terhadap pekerjaan tertentu yang diwujudkan dalam kinerja (Darsono, 2011:123).

Pendapat yang sama disampaikan juga oleh Direktorat Tenaga Kependidikan

bahwa kompetensi sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang

direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dan kompetensi tersebut

akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan perbuatan secara

profesional dalam menjalankan fungsi sebagai guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

14

Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal,

keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara nyata membentuk

kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman

terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan

profesionalisme (Mulyasa, 2007:26). Hal yang sama disampaikan oleh

Suprihatiningrum (2013:9) yang mengatakan bahwa kompetensi guru merupakan

hasil penggabungan dari kemampuan-kemampuan yang banyak jenisnya, berupa

seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,

dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam menjalankan tugas

keprofesionalannya. Atau dengan kata lain, kompetensi guru merupakan

kemampuan guru untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilannya dalam

melaksanakan kewajiban pembelajaran secara profesional dan bertanggungjawab.

Dari uraian di atas, nampak bahwa kompetensi mengacu pada

kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan sedangkan

kompetensi guru menunjukkan kepada performance atau perilaku nyata dalam arti

tidak hanya dapat diamati tetapi mencakup sesuatu yang nyata dengan perbuatan

yang rasional atau sesuai arah dan tujuan untuk memenuhi spesifikasi tertentu di

dalam pelaksanaan tugas-tugas pendidikan. Selain guru mempunyai kompetensi

yang memadai, guru sebagai pendidik wajib memenuhi beberapa syarat khusus

untuk mengajar hal ini telah tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28 ayat (1) dan ayat (3)

yang menyatakan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan

kompetensi sebagai agen pembelajaran,sehat jasmani dan rohani serta memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

15

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional sedangkan pada ayat

(3) menjelaskan bahwa kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini, meliputi

kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan

kompetensi profesional. Berdasarkan hal tersebut dalam penelitian Miarso (2008)

yang berjudul “Peningkatan Kualifikasi Guru dalam Perspektif Teknologi

Pendidikan” juga menyatakan bahwa guru yang berkualitas atau yang ber-

kualifikasi, adalah yang memenuhi standar pendidik, menguasai materi/isi

pelajaran sesuai dengan standar isi, dan menghayati dan melaksanakan proses

pembelajaran sesuai dengan standar proses pembelajaran.

Kemudian lebih lanjut, Karsidi (2005) dalam makalahnya yang

disampaikan pada seminar nasional pendidikan yang berjudul “Profesionalisme

Guru dan Peningkatan Mutu Pendidikan di Era Otonomi Daerah” menegaskan

bahwa untuk mencapai kondisi guru yang profesional, para guru harus

menjadikan orientasi mutu dan profesionalisme sebagai etos kerja mereka dan

menjadikannya sebagai landasan orientasi berperilaku dalam tugas-tugas. Dalam

hal ini kode etik profesi guru harus dijunjung tinggi. Khusus dalam pelaksanaan

pembelajaran di Indonesia, pemerintah telah melakukan upaya untuk

meningkatkan kualitas guru baik melalui pelatihan, seminar, dan melalui

pendidikan formal. Dengan usaha tersebut diharapkan dapat meningkatkan

kualitas guru dan pendidikan di Indonesia, sebab tingkat kualitas kemampuan

guru dalam membelajarkan peserta didik inilah yang menyebabkan tingginya

kualitas pembelajaran, sehingga berdampak kepada tingginya mutu sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

16

Kualitas guru mengajar, efektif dan berhasil memuaskan kebutuhan peserta didik

ditunjukkan dengan perilaku peserta didik yang (a) Aptitude atau mampu

memahami seluruh tugas yang dikerjakannya; (b) Intelligence atau memahami

prosedur mengerjakannya; (c) Perseverance atau bekerja keras dan sungguh-

sungguh; (d) Quality of instruction atau merasa puas atas penjelasan guru yang

diperolehnya dan (e) Opportunity for learning atau memanfaatkan waktu dengan

baik (Suhardan, 2010:70).

Secara khusus menyangkut kompetensi yang mutlak dimiliki guru

dirincikan sebagai berikut kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru

dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik, yang meliputi pemahaman

terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum atau silabus, perancangan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis,

pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Secara implisit bahwa kompetensi pedagogik merupakan kompetensi guru yang

berkenaan dengan penguasaan teoritis dan proses aplikasinya dalam

pembelajaran. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi konsep, struktur, metode

keilmuan, materi ajar yang ada dalam kurikulum, hubungan konsep antar

mata pelajaran terkait, penerapan konsep keilmuan dan kehidupan sehari-hari

dan kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap

melestarikan nilai dan budaya nasional (Mulyasa, 2008:135). Artinya bahwa guru

profesional merupakan orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

17

dalam bidang keguruan sehingga mampu melakukan tugas dan fungsinya

sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Atau dengan kata lain, dapat

dikatakan guru profesional karena sudah terdidik dan terlatih dengan baik, serta

memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya, menyangkut hal ini secara

terperinci terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang

kompetensi inti guru PAUD/TK/RA, guru kelas SD/MI dan kompetensi guru mata

pelajaran pada SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, dan SMK/MAK.

Selanjutnya, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian guru yang

mencerminkan bahwa guru merupakan bagian dari masyarakat untuk

berkomunikasi, bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama tenaga

kependidikan, orang tua/wali peserta didik serta masyarakat sekitar dan sebagai

seorang model, guru harus memiliki kompetensi yang berhubungan dengan

pengembangan kepribadian yaitu kemampuan yang berhubungan dengan

pengalaman tentang ajaran menghormati dan menghargai antarumat beragama;

berperilaku sesuai dengan norma, aturan dan sistem nilai yang berlaku di

masyarakat serta mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru dan

bersikap terbuka terhadap pembaharuan dan kritik (Peraturan Pemerintah Nomor

19 Tahun 2005).

Uraian di atas menjelaskan bahwa peran guru sangat penting dalam

dunia pendidikan, peran guru yaitu mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan

usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Sehingga, guru menjadi pusat perhatian karena sangat besar peranannya dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

18

setiap usaha peningkatan mutu pendidikan. Tidak ada usaha inovatif dalam

pendidikan yang dapat mengabaikan peran guru. Studi di 29 negara

mengungkapkan, guru merupakan penentu paling besar terhadap prestasi belajar

siswa. Peranan guru semakin penting ditengah keterbatasan sarana dan prasarana,

seperti dialami negara-negara sedang berkembang (Supriadi, 1998:42).

2.2.1 Kompetensi Pedagogik

Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi instruksional-edukatif

atau mengajar dan mendidik. Kompetensi pedagogik menjadi salah satu jenis

kompetensi yang harus dan mutlak dikuasai guru, sebab kompetensi ini berkaitan

langsung dengan ilmu mendidik dan menuntun anak terutama dalam

membicarakan masalah atau persoalan-persoalan pendidikan serta kegiatan-

kegiatan yang mendidik, seperti tujuan pendidikan, alat pendidikan, cara

melaksanakan pendidikan, anak didik, dan pendidik (Sadulloh, 2010: 2).

Sehingga, hal ini dipandang menjadi bagian yang esensial dan fundamental bagi

guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, terutama dalam tugas

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik, mengenai hal ini tertuang dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan,

penjelasan pasal 28 ayat (3) butir (a) dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik

adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi

pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum (perencanaan

pembelajaran), pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

19

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagi potensi yang

dimilikinya.

Selain guru mempunyai kompetensi yang memadai guru sebagai

pendidik wajib memenuhi beberapa syarat khusus untuk mengajar hal ini telah

tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan, Pasal 28 ayat (1) dan ayat (3) yang menyatakan bahwa

pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen

pembelajaran,sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional sedangkan pada ayat (3) menjelaskan

bahwa kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah serta pendidikan anak usia dini, kompetensi pedagogik merupakan

bagian yang tak terpisahkan dari empat kompetensi utama yang harus dimiliki

seorang guru, yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional.

Kompetensi pedagogik guru yang berkaitan dengan memahami karakter

peserta didik adalah unsur yang penting dalam proses pembelajaran, karena setiap

peserta didik memiliki kemampuan dan karakter yang berbeda. Karakteristik

peserta didik adalah aspek atau kualitas perseorangan peserta didik yang terdiri

dari minat, sikap, motivasi belajar, sikap belajar, kemampuan berpikir, dan

kemampuan awal yang dimiliki (Uno, 2007:24). Lebih lanjut menyangkut hal ini

juga disampaikan oleh Sanaky (2005:1-13) yang menyatakan guru harus memiliki

pemahaman sifat, ciri anak didik dan perkembangannya, mengerti beberapa

konsep pendidikan yang berguna untuk membantu siswa, menguasai beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

20

metode mengajar yang sesuai dengan materi pelajaran dan perkembangan siswa,

menguasai sistem evaluasi yang tepat dan baik. Artinya dengan mengetahui

karakteristik peserta didik, guru dapat mencari solusi ketika terjadi permasalahan

dalam pembelajaran. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh guru dari hasil

kajian terhadap karakteristik peserta didik yang dihadapi guru di kelas, antara lain

guru memperoleh gambaran yang lengkap dan terperinci tentang kemampuan

awal para peserta didik, jenis pengalaman yang telah dimiliki peserta didik,

mengetahui tingkat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik (Mukthar dan

Iskandar, 2010:52).

Beberapa strategi atau cara yang dapat guru lakukan untuk mengetahui

kemampuan awal siswa, misalnya: (1) asesmen kemampuan awal siswa berbasis

kinerja, dalam hal ini dengan memberikan sebuah tugas, dapat berupa kuis, atau

bentuk lain, yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan diberikan; (2)

asesmen kemampuan awal mandiri (Self assessment) artinya, guru dapat membuat

sebuah angket singkat untuk evaluasi mandiri (evaluasi diri) setiap peserta didik

yang akan mengikuti pembelajaran;(3) peta konsep, caranya, dengan menuliskan

sebuah kata kunci utama tentang topik yang akan dipelajari di tengah-tengah

papan tulis. Misalnya "kalimat". Berikutnya guru meminta siswa menyebutkan

atau menuliskan konsep-konsep yang relevan (berhubungan) dengan konsep

kalimat dan membuat hubungan antara konsep kalimat dengan konsep yang

disebut (ditulisnya).

Selanjutnya, penguasaan teori belajar dan prinsip pembelajaran guru

sangat penting karena belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

21

terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda

bahwa seseorang telah belajar sesuatu dengan adanya perubahan tingkah laku

seperti yang dikemukan oleh Siregar dan Nara (2010:3) yang mengatakan bahwa

perubahan tingkah laku seseorang menyangkut perubahan yang bersifat

pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotorik) maupun yang

menyangkut nilai/sikap (afektif). Dengan demikian guru dituntut mampu

menetapkan berbagai pendekatan seperti pendekatan standar proses pendidikan,

pendekatan ilmiah; strategi pembelajaran seperti strategi pembelajaran inquiri,

pembelajaran berbasis masalah, kontekstual, kooperatif dan lain-lain; Adapun

metode pembelajaran seperti metode ceramah, eksperimen, diskusi, bermain peran

dan sebagainya, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif sesuai

dengan standar kompetensi guru. Hal ini dimaksud agar guru menyesuaikan

metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik sehingga

peserta didik termotivasi untuk belajar.

Lebih lanjut, tujuan pendidikan nasional pada era reformasi ini yaitu

untuk membangun manusia Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan

bertanggung jawab (UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas). Tujuan

pendidikan ini dapat tercapai melalui peran pengembangan dan implementasi

kurikulum di tingkat satuan pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai pada

tingkat perguruan tinggi. Bagian terpenting dalam hal ini kurikulum. Pengertian

kurikulum menurut Sanjaya (2008:32) yaitu kurikulum adalah salah satu

komponen yang memiliki peranan penting dalam sistem pendidikan karena dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

22

kurikulum bukan hanya dirumuskan tentang tujuan yang harus dicapai sehingga

memperjelas arah pendidikan, tetapi juga memberikan pemahaman tentang

pengalaman belajar yang harus dimiliki oleh setiap siswa. Oleh karena itu, begitu

pentingnya fungsi dan peran kurikulum, maka setiap pengembangan kurikulum

pada jenjang manapun harus didasarkan pada asas-asas tertentu.

Kompetensi pengembangan kurikulum harus dimiliki oleh guru.

Dimana, guru dituntut mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting

kurikulum dan menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan

tujuan dan lingkungan pembelajaran. Berdasarkan format penilaian kinerja guru

yang berlaku efektif 1 Januari 2013 dengan indikator wajib yang dimiliki dan

dilaksanakan oleh guru antara lain mencakup kemampuan-kemampuan;

menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum, merancang rencana

pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi tertentu agar

peserta didik mencapai kompetensi dasar, mengikuti urutan materi pembelajaran

dengan memperhatikan tujuan pembelajaran, dan memilih materi pembelajaran

yang sesuai dengan (a) tujuan pembelajaran, (b) tepat dan mutakhir, (c) sesuai

dengan usia dan tingkat kemampuan peserta didik, (d) dapat dilaksanakan di

kelas, (e) sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari. Hal ini berorientasi pada

penyelenggaraan proses pembelajaran secara interaktif , inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan

ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat,

dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik dengan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

23

pendekatan ilmiah yang meliputi mengamati, menanyakan, mencoba, mengolah,

menyajikan, menyimpulkan, dan menciptakan untuk semua mata pelajaran.

Tugas utama guru melakukan perencanaan pembelajaran dalam Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, yakni

pasal 20 ayat (1) menegaskan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesional,

guru berkewajiban merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses

pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

Karena pada hakikatnya rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu

sistem, yang terdiri atas komponen-komponen yang berhubungan satu dengan

yang lain serta berinteraksi satu dengan lain, dan memuat langkah-langkah

pelaksanaannya, untuk mencapai tujuan atau membentuk kompetensi (Mulyasa

2007:102). Sementara itu, menurut Peraturan pemerintah Nomor 37 Tahun 2013

tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan Pasal 20 dijelaskan bahwa “Perencanaan

pembelajaran adalah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap

muatan muatan pembelajaran.” Secara lebih eksplisit, diungkapkan dalam

Pemendiknas Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses

pada lampiran BAB III, yaitu perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk

silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu pada standar

isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan

pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian

pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Secara khusus untuk pengertian RPP,

menurut Permendikbud Republik Indonesia Nomor 81a Tahun 2013 tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

24

Implementasi Kurikulum dalam Lampiran IV disebutkan yaitu ”Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran yang

dikembangkan secara terperinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang

mengacu pada silabus”. Dengan demikian, berdasarkan pandangan dari para pakar

di atas sekaligus pengertian yang dibuat oleh pemerintah tersebut dapat

dirumuskan bahwa perencanaan pelaksanaan pembelajaran adalah suatu cara yang

memuaskan yang disertai langkah-langkah antisipasif sebagai upaya penjabaran

kurikulum (yang diberlaku-kan) sekolah ke dalam kegiatan pembelajaran di kelas

melalui proses berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran

tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus

dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan pembelajaran dengan

memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada, guna menghasilkan

dokumen tertulis, silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, yang dijadikan

sebagai acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran guru harus

memperhatikan benar komponen-komponen yang lengkap dan sistematis

mencakup antara lain, identifikasi kebutuhan yang bertujuan untuk melibatkan

dan memotivasi peserta didik agar kegiatan belajar dirasakan sebagai bagian dari

kehidupan dan merasa memilikinya; identifikasi kompetensi maksudnya setiap

kompetensi merupakan perpaduan dari sikap, keterampilan, nilai dan pengetahuan

yang direfleksikan dalam kebiasaaan berpikir dan bertindak. Dengan demikian,

pembentukan kompetensi melibatkan kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional,

kecerdasan intelektual, dan kecerdasan kinetis secara terpadu. Selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

25

komponen program mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator

pencapaian, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, pendekatan/metode dan

teknik, media dan sumber belajar, penilaian, waktu belajar dan daya dukung

dalam artian bahwa komponen-komponen saling berhubungan serta berinteraksi

satu sama lain untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Proses pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta

didik dengan lingkunganya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang

lebih baik dalam Standar Nasional Pendidikan pasal 28 ayat (3) butir (a) dan

peraturan pemerintah menegaskan bahwa guru harus memiliki kompetensi dalam

pembelajaran yang mendidik dan dialogis, artinya bahwa pelaksanaan

pembelajaran harus berangkat dari proses dialogis antar sesama subjek

pembelajaran, sehingga melahirkan pemikiran kritis dan komunikasi. Dalam

pembelajaran tugas utama guru adalah mengkondisikan lingkungan agar

menunjang terjadinya proses perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi

peserta didik. Tujuannya agar pembelajaran dalam kelas menjadi tempat yang

menyenangkan bagi peserta didik dan bukan penjara. Dalam hal ini guru harus

lebih berperan sebagai manager yang merancang serangkaian kegiatan yang harus

dilakukan oleh peserta didik diantaranya memberikan pengantar, arahan,

mendampingi peserta didik dalam mendialektika pikiran, mencari jawaban, dan

memberi umpan balik.

Umumnya, pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga hal yaitu pretes,

proses, dan post tes. Pre-tes dilakukan untuk menjajagi proses pembelajaran yang

dilaksanakan. Fungsi pre-tes dalam proses pembelajaran untuk menyiapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

26

peserta didik dalam proses belajar, selain itu untuk mengetahui langkah awal

proses pembelajaran dimulai, kompetensi dasar yang mana yang telah dimiliki

peserta didik, dan tujuan-tujuan mana yang perlu mendapat penekanan dan

perhatian khusus. Kemudian proses yang dimaksud sebagai inti dari pelaksanaan

pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik. Proses pembelajaran

dikatakan efektif apabila minimal 75% peserta didik terlibat secara aktif, baik

fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran sedangkan dari segi hasil

dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan kompetensi dan perilaku yang positif

pada diri peserta didik seluruhnya atau setidaknya sebagian besar 75%.

Pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila masukan merata,

menghasilkan output yang banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai dengan

kebutuhan, perkembangan masyarakat dan pembangunan. Hal ini berarti untuk

mencapai tuntutan tersebut maka perlu dikembangkan pengalaman belajar yang

kondusif dalam membentuk manusia yang berkualitas tinggi, baik spiritual,

mental, sosial, moral maupun fisik.

Lebih lanjut, post-tes dilakukan di akhir pelaksanaan pembelajaran

dengan kegunaan utama untuk melihat keberhasilan pembelajaran sedangkan

fungsinya untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap

kompetensi yang telah ditetapkan baik secara individu maupun kelompok dengan

membandingkan hasil pre-tes dan post-tes, kemudian juga untuk mengetahui

kompetensi dasar dan tujuan–tujuan yang telah dikuasai oleh peserta didik, serta

kompetensi dasar dan tujuan-tujuan yang belum dikuasai selanjutnya untuk

mengetahui peserta didik perlu remedial, dan yang perlu mengikuti kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

27

pengayaan serta untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar dan sebagai acuan

untuk mengadakan perbaikan terhadap proses pembelajaran dan pembentukan

kompetensi peserta didik yang telah dilaksanakan, baik terhadap perencanaan,

pelaksanaan maupun evaluasi.

2.2.2 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Perencanaan adalah menentukan apakah yang akan dilakukan dan

menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk

mencapai tujuan yang digariskan (Majid, 2012:15-16). Dalam perencanaan berisi

rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan tentang tujuan, penentuan

kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu

dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari. Mengingat perencanaan

berisi kegiatan pengambilan keputusan, maka diperlukan kemampuan untuk

mengadakan visualisasi dan melihat ke depan guna merumuskan suatu pola

tindakan untuk masa depan. Artinya, perencanaan pembelajaran merupakan

sesuatu yang diidealisasikan atau dicita-citakan. Materi yang tertuang dalam

perencanaan pembelajaran itu merupakan keinginan-keinginan atau dengan kata

lain perencanaan pembelajaran merupakan sebuah usaha untuk menjalankan

proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik dan matang sehingga

akan mendapatkan hasil pembelajaran yang memuaskan seperti apa yang

diharapkan. Perencanaan pembelajaran berfungsi untuk membantu kelancaran

pembelajaran di kelas, dan memberi dampak baik secara langsung maupun

secara tidak langsung. Sanjaya (2010:28), yang mengatakan Perencanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

28

pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara

rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan

perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya

pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber

belajar yang ada. Dalam konteks pembelajaran, perencanaan dapat diartikan

sebagai suatu proses penyusunan materi pembelajaran, penggunaan media

pengajaran, penggunaan atau pendekatan metode, dan penilaian, menentukan

alokasi waktu untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan pembelajaran

berperan untuk mengarahkan suatu proses pembelajaran agar dapat

menghantarkan peserta didik kepada tujuan pendidikan yang telah ditargetkan.

Prinsip-prinsip yang harus dijadikan dasar dalam merancang

pembelajaran, menurut Uno (2009:1-2), minimal harus memiliki empat unsur

sebagai berikut: (1) adanya tujuan yang harus dicapai, artinya tujuan merupakan

arah yang harus dicapai agar perencanaan dapat disusun dan ditentukan

dengan baik, maka tujuan itu perlu dirumuskan dalam bentuk sasaran yang

jelas dan terukur, (2) adanya strategi untuk mencapai tujuan. Artinya, strategi

berkaitan dengan penetapan keputusan yang harus dilakukan oleh seorang

perencana, misalnya keputusan tentang waktu pelaksanaan dan jumlah waktu

yang diperlukan untuk mencapai tujuan, (3) sumber daya yang dapat mendukung.

Artinya, penetapan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan, di

dalamnya meliputi penetapan sarana dan prasarana yang diperlukan, anggaran

biaya dan sumber daya lainnya, misalnya pemanfaatan waktu yang

diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan, (4) Implementasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

29

setiap keputusan. Artinya, implementasi adalah pelaksanaan dari strategi dan

penetapan sumber daya. Implementasi merupakan unsur penting dalam proses

perencanaan, dan untuk menilai efektivitas suatu perencanaan dapat dilihat dari

implementasinya.

Berdasarkan prinsip yang menjadi dasar dalam merancang pembelajaran

di atas dapat diartikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan perencanaan

yang matang akan dapat memberikan umpan balik yang dapat

menggambarkan berbagai kelemahan yang terjadi dengan melalui umpan balik

itulah guru dapat meningkatkan dan memperbaiki program. Secara kreatif guru

akan selalu memperbaiki berbagai kelemahan dan menemukan hal-hal baru.

Melalui perencanaan pembelajaran dapat memudahkan guru dalam mencapai

tujuan pembelajaran yaitu membentuk manusia secara utuh, bukan hanya

berkembang secara intelektual saja, tetapi juga dalam sikap dan keterampilan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah program perencanaan

yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan

proses pembelajaran. RPP dikembangkan berdasarkan silabus. Dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20 menyatakan bahwa

perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,

metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (Sanjaya,

2010:60). Komponen pokok yang ada dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

30

2.2.3 Tujuan Pembelajaran

Ketika berlakunya KTSP, istilah tujuan pembelajaran umum menjadi

kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran khusus menjadi indikator. Namun

demikian, substansinya sesuai atau sama menurut Mukhtar dan Iskandar

(2010:20). Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk kompetensi

yang harus dicapai atau dikuasai oleh siswa. Melalui rumusan tujuan, guru dapat

memproyeksikan apakah yang harus dicapai oleh siswa setelah berakhir suatu

proses pembelajaran. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, tugas guru

adalah menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi indikator

hasil belajar. Tujuan atau kompetensi dasar atau indikator pembelajaran yang baik

mengandung unsur-unsur ABCD yaitu audience (siapa yang harus memiliki

kemampuan), behavior (perilaku yang bagaimana yang diharapkan dapat

dimiliki), condition (dalam kondisi dan situasi yang bagaimana subjek dapat

menunjukkan kemampuan sebagai hasil belajar yang telah diperolehnya), dan

degree (kualitas atau kuantitas tingkah laku yang diharapkan dicapai sebagai batas

minimal). Selain itu, tujuan pembelajaran meliputi pengembangan sikap,

pengetahuan, dan keterampilan peserta didik agar mereka dapat melakukan

sesuatu dalam bentuk kemahiran disertai rasa tanggung jawab.

2.2.4 Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran berkenaan dengan bahan pelajaran yang harus

dikuasai siswa sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian

kompetensi inti setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu serta

secara umum mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran berisi fakta,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

31

konsep, prosedur, prinsip, dan keterampilan (Sanjaya, 2011:141). Oleh karena itu,

materi pembelajaran harus di gali dari berbagai sumber belajar sesuai dengan

kompetensi yang harus dicapai.

2.2.5 Strategi dan Metode Pembelajaran

Strategi merupakan rancangan untuk serangkaian kegiatan dalam

mencapai tujuan tertentu, sedangkan metode adalah salah satu cara yang

digunakan untuk mengimplementasikan strategi. Strategi dan metode

pembelajaran harus dirancang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 menyatakan bahwa proses pembelajaran

harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, memberikan

ruang yang cukup bagi pengembangan prakarsa, kreativitas sesuai dengan

bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.

2.2.6 Media dan Sumber Belajar

Media dalam proses pembelajaran meliputi, orang, peralatan, atau

kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan peserta didik

memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Latuheru (2013:14) yang mengatakan

bahwa media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan

untuk kegiatan belajar mengajar, dengan maksud menyampaikan pesan

(informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada

penerima (dalam hal ini anak didik atau warga belajar). Artinya, media

pembelajaran alat bantu untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada

penerima. Media yang baik adalah media yang memenuhi prinsip-prinsip

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

32

pemilihan dan penggunaan media pembelajaran dan yang memungkinkan serta

memudahkan peserta didik mencapai tujuan atau kompetensi yang diharapkan.

Sumber belajar yaitu segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan siswa

untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai tujuan yang akan

dicapai (Sanjaya, 2010:174). Majid, (2013:170) menambahkan sumber belajar

adalah segala sesuatu yang mengandung pesan yang harus dipelajari sesuai

dengan materi pelajaran. Sebaiknya dalam penentuan media dan sumber belajar

harus sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik daerah.

2.2.7 Evaluasi

Evaluasi merupakan aspek yang penting, yang berguna untuk mengukur

dan menilai seberapa jauh tujuan pembelajaran telah tercapai atau hingga mana

terdapat kemajuan belajar siswa, dan bagaimana tingkat keberhasilan sesuai

dengan tujuan pembelajaran tersebut (Sutikno, 2013: 38). Dalam konteks

evaluasi hasil proses pembelajaran di sekolah dikenal adanya 2 macam

teknik, yaitu teknik tes, maka evaluasi dilakukan dengan jalan menguji

peserta didik, sedangkan teknik non test, maka evaluasi dilakukan dengan tanpa

menguji peserta didik.

Kegunaan dari evaluasi menurut Sutikno (2013: 118-119) yaitu sebagai

berikut, (1) untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa

dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu; (2) untuk mengetahui posisi atau

kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya; (3) sebagai bahan

pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan proses pembelajaran; (4) bahan

pertimbangan bagi bimbingan individual siswa; (5) membuat diagnosis mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

33

kelemahan-kelemahan dan kemampuan siswa; (6) bahan pertimbangan bagi

perubahan atau perbaikan kurikulum; (7) mengetahui efisiensi metode

pembelajaran yang digunakan; (8) memberikan laporan kepadasiswa dan orang

tua; (9) memotivasi siswa dalam belajar; (10) merupakan bahan feed back bagi

siswa, guru dan program pembelajaran.

2.2.3 Keterampilan Mengajar

Kegiatan belajar merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting

dalam proses pendidikan di sekolah. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu

upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian

tertentu pada individu-individu guna mengembangkan dirinya sehingga mampu

menghadapi setiap perubahan yang terjadi, karena dengan adanya pendidikan

pulalah dapat tercipta manusia-manusia yang berkompetensi. Hal ini senada

dengan pendapat Suyanto dan Djihad (2012: 49), yang mengatakan bahwa

“Melaksanakan pembelajaran yaitu menata latar pembelajaran, dan melaksanakan

pembelajaran yang kondusif”. Pelaksanaan atau sering juga disebut implementasi

adalah proses memberikan kepastian bahwa proses belajar mengajar telah

memiliki sumber daya manusia dan sarana prasarana yang diperlukan, sehingga

dapat membentuk kompetensi dan membentuk tujuan yang diinginkan.

Pelaksanaan dalam pembelajaran adalah memberikan kepastian bahwa proses

belajar mengajar telah memiliki sumber daya manusia dan sarana prasarana yang

diperlukan, sehingga dapat membentuk kompetensi dan mencapai tujuan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

34

diinginkan. Oleh karena itu, segala kemampuan yang diuraikan tersebut pada

dasarnya merupakan harapan yang dipertanggungjawabkan oleh seorang guru.

Keterampilan mengajar merupakan sejumlah kompetensi guru yang

menampilkan kinerja seorang guru yang profesional. Hal ini sejalan dengan

pendapat Mukminan, dkk (2013: 208) keterampilan dasar mengajar merupakan

kecakapan atau kemampuan pengajar dalam menjelaskan konsep terkait dengan

materi pembelajaran. Hal ini juga dipertegas oleh Setiani dan Donni (2015: 18)

yang mengatakan bahwa guru yang paripurna adalah guru yang menguasai

keterampilan dasar mengajar secara baik. Oleh karena itu, guru harus menguasai

keterampilan dasar mengajar dalam proses pembelajaran. Artinya, seorang

pengajar harus mempunyai persiapan mengajar, antara lain harus menguasai

bahan pembelajaran, mampu memilih strategi, metode dan media, penguasaan

kelas yang baik, serta menentukan sistem penilaian yang tepat.

Keterampilan dasar yang harus dimiliki seorang pengajar pada

hakikatnya terkait dengan tafsiran sejauh mana kemampuan para guru mampu di

dalam menerapkan berbagai variasi metode mengajar (Suryono dan Hariyanto,

2011: 212). Hal ini berarti seorang guru memerlukan pemahaman tentang latar

belakang pengetahuan peserta didik, lingkungan pembelajarannya, dan tujuan

pembelajaran untuk menentukan metode yang akan digunakan ketika mengajar.

Guru sebagai pendidik harus menguasai keterampilan dasar mengajar dalam

melaksanakan tugasnya, maka guru dituntut untuk menguasai seluruh

keterampilan yang ada dalam keterampilan dasar mengajar, sebab keterampilan

dasar mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus guru punyai dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

35

mengoptimalkan perannya di kelas (Djamarah, 2012:99). Selanjutnya, Turney

dalam Mulyasa (2011:69) mengungkapkan ada delapan keterampilan mengajar

yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, yaitu keterampilan

bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan

menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil, mengelola kelas,

serta mengajar kelompok kecil dan perorangan. Setiap keterampilan

mengajar memiliki komponen dan prinsip-prinsip dasar tersendiri.

Pengelompokkan keterampilan dasar mengajar dijelaskan secara rinci sebagai

berikut.

2.2.3.1 Keterampilan Membuka Pelajaran

Membuka pelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru

dalam proses belajar mengajar untuk menciptakan suasana yang menjadikan siswa

siap mental dan menimbulkan perhatian siswa terpusat pada hal-hal yang akan

dipelajari sehingga usaha itu akan dapat terpengaruh positif terhadap kegiatan dan

hasil belajar siswa. Dengan kata lain, membuka pelajaran adalah usaha atau

kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk

menciptakan pra kondisi bagi murid agar mental dan perhatiannya terpusat pada

apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang

positif terhadap kegiatan belajar.

Tujuan pokok membuka pelajaran untuk menyiapkan mental peserta

didik agar siap memasuki persoalan yang akan dipelajari, menimbulkan minat

serta pemusatan perhatian peserta didik terhadap apa yang akan di pelajari dalam

kegiatan belajar mengajar, memberikan gambaran yang jelas tentang batas-batas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

36

tugas yang harus dikerjakan siswa, memberikan gambaran tentang pendekatan

atau kegiatan yang akan diterapkan atau dilaksanakan dalam kegiatan belajar.

Komponen keterampilan membuka pelajaran sebagai berikut, (a) menarik

perhatian siswa, dapat dilakukan guru dengan gaya mengajar guru misalnya

penggunaan alat bantu pelajaran, dan pola interaksi yang bervariasi; (b)

menimbulkan motivasi dengan cara misalnya, kehangatan dan keantusiasan,

menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan, dan

memperhatikan minat siswa; (c) memberi acuan melalui berbagai usaha antara

lain mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas misalnya, menyarankan

langkah-langkah yang akan dilakukan, mengingatkan masalah pokok yang akan

dibahas, dan membuat pertanyaan-pertanyaan; (d) membuat kaitan atau hubungan

diantara materi-materi yang akan dipelajari dengan pengalaman dan pengetahuan

yang telah dikuasai oleh siswa (Usman, 2012:85). Dari berbagai hal yang

dilakukan di atas tujuannya agar anak dapat memusatkan perhatian kepada materi

yang akan disampaikan guru dan siswa telah siap untuk menerima materi itu.

Realitas yang terjadi pada saat peneliti melakukan observasi di kelas

tidak semua guru-guru Bahasa Indonesia ketika melaksanakan kegiatan

pembelajaran dapat melakukan kegiatan membuka pelajaran dengan baik, seperti

pada pola interaksi yang bervariasi, terlihat kelas monoton dengan guru lebih

banyak berceramah sehingga siswa hanya sebatas mendengarkan penjelasan guru.

Kemudian guru kurang memberikan motivasi siswa dengan maksud agar

menimbulkan rasa ingin tahu siswa, hal ini yang mengakibatkan mutu belajar

rendah. Sejalan dengan hal ini diteliti oleh Umand Schatzi (2012) dengan judul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

37

tesisnya “Masalah-masalah dalam belajar”, Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa salah satu faktor adalah motivasi belajar yang merupakan kekuatan mental

mendorong terjadinya proses belajar. Lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi

belajar melemahkan kegiatan belajar, sehingga dampaknya mutu belajar menjadi

rendah. Selanjutnya dalam penelitian yang dilakukan oleh Fadhilah Aulia Rahmi

(2014) dengan judul penelitiannya” Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan

mengajar guru dan minat belajar melalui motivasi belajar terhadap hasil belajar

IPS Terpadu siswa Kelas VIII SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2013/2014”, menyatakan bahwa motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh persepsi

siswa tentang keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap motivasi

belajar siswa. Menurut hemat peneliti motivasi dalam mengajar sangat penting

dilakukan guru karena merupakan usaha guru untuk mengkondisikan mental

peserta didik agar siap dalam menerima pelajaran dan tujuan yang dicapai sesuai

dengan langkah-langkah yang akan ditempuh. Hal ini serupa dengan pendapat

Luthans (2008:158) yang mengatakan bahwa motivasi mengajar guru sebagai

serangkaian daya penggerak yang ada pada guru yang menjadi sebab timbulnya

tingkat, arah, dan persistensi upaya yang dilaksanakan dalam hal mengajar yang

dapat dilihat dari; (1) prestasi; (2) peng-akuan; (3) pekerjaan itu sendiri, dan; (4)

tanggungjawab. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat

terus menerus.

Keterampilan menutup pelajaran, yaitu kegiatan guru untuk mengakhiri

proses belajar mengajar; tujuan pokok menutup pelajaran untuk merangkum atau

membuat garis besar persoalan baru saja dipelajari, mengkonsolidasikan perhatian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

38

peserta didik terhadap pokok-pokok dalam pembelajaran agar dapat

membangkitkan minat dan kemampuan pada pelajaran berikut dalam kegiatan

belajar mengajar maupun kehidupannya, mengorganisasikan semua kegiatan atau

hal yang telah dipelajari pada pertemuan tersebut sehingga merupakan suatu

kebulatan dalam memahami essensi bahan ajar tersebut. Hal ini sangat penting

bagi guru karena merupakan salah satu keterampilan yang wajib dimiliki guru

karena merupakan salah satu keterampilan yang dituangkan dalam bentuk

kemampuan menutup pelajaran, yaitu melakukan tinjau-ulang terhadap bahan

belajar, memberi kesempatan untuk bertanya, dan melaksanakan tidak lanjut

dengan memberi tugas yang berkaitan dengan kompetensi dasar siswa; memberi

pengayaan informasi bahan ajar berikutnya. Artinya, prinsip-prinsip membuka

dan menutup pelajaran; (a) bermakna, artinya, kegiatan yang dilakukan dalam

membuka dan menutup pelajaran haruslah bermakna, artinya relevan dengan

materi yang akan dibahas dan sesuai dengan karakteristik siswa sehingga

mencapai tujuan yang diinginkan, seperti menarik perhatian, meningkatkan

motivasi, memberi acuan, membuat kaitan, mereview atau menilai; dan (b)

berurutan dan berkesinambungan artinya, agar prinsip berurutan dan

berkesinambungan guru hendaknya berusaha membuat susunan kegiatan yang

tepat, yang sesuai dengan minat, pengalaman, dan kemampuan siswa, serta jelas

kaitannya antara yang satu dengan yang lainnya.

Berdasarkan pandangan di atas pada saat observasi oleh peneliti ada

beberapa guru yang tidak merangkum hasil pembelajaran dan tidak membuat

refleksi pada saat menutup pembelajaran sedangkan komponen menutup pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

39

guru menurut Usman (2010:85) adalah meninjau kembali penguasaan inti

pelajaran dengan merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan kemudian

mengevaluasi, dengan bentuk seperti; mendemontrasikan keterampilan,

mengaplikasikan ide baru pada situasiyang berbeda, mengeksplorasikan ide baru

pada situasi yang berbeda, dan memberikan soal-soal tertulis. Dengan demikian,

kegiatan membuka dan menutup pelajaran tidak mencakup urutan-urutan kegiatan

rutin, seperti menertibkan siswa, mengisi daftar hadir, memberi tugas rumah,

sebaiknya yang menjadi pusat perhatian dalam membuka dan menutup pelajaran

adalah kegiatan-kegiatan yang ada kaitannya langsung dengan penyampaian

pelajaran.

2.2.3.2 Keterampilan Bertanya

Kemampuan bertanya, yaitu usaha guru untuk mengoptimalkan

kemampuan menjelaskan melalui pemberian pertanyaan kepada siswa. Ada 3 hal

yang harus diketahui dalam keterampilan bertanya, yaitu (1) bertanya merupakan

suatu unsur yang selalu ada dalam proses komunikasi pembelajaran, (2)

keterampilan bertanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka

meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, bagian dari keberhasilan

dalam pengelolaan instruksional dan pengelolaan kelas, dan (3) melalui

keterampilan bertanya guru mampu mendeteksi hambatan proses berpikir siswa

dan sekaligus dapat memperbaiki dan meningkatkan proses belajar siswa.

Kemudian juga keterampilan bertanya dibagi atas 2 bagian yaitu, (a) keterampilan

bertanya dasar yang mencakup pengungkapan pertanyaan secara jelas singkat,

pemberian acuan, pemusatan, penyebaran (giliran), pemberian waktu berpikir,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

40

pemberian tuntunan (mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana); (b)

pertanyaan bertanya lanjut meliputi pengubahan tuntutan kognitif (mengapa,

bagaimana, jelaskan pendapatmu), penggunaan pertanyaan pelacak misalnya

jelaskan apa yang dimaksud..., mengapa Anda berpendapat begitu? berilah alasan,

dan meminta contoh, serta meminta ketepatan jawaban. Tujuannya yaitu

membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan;

memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep;

mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar;

mengembangkan cara belajar siswa aktif; memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengasimilasikan informasi; mendorong siswa mengemukakannya dalam

bidang diskusi; menguji dan mengukur hasil belajar siswa; dan untuk mengetahui

keberhasilan guru dalam mengajar.

Berdasarkan hasil observasi terhadap guru-guru Bahasa Indonesia dalam

kegiatan bertanya pada umumnya guru masih jarang mengajukan pertanyaan yang

membuat siswa berpikir kritis guru cenderung mendominasi kelas dengan lebih

banyak berceramah dalam menjelaskan materi pembelajaran, sehingga terkesan

siswa sebagai pendengar setia apa yang di sampaikan guru, siswa tidak di beri

ruang untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami, karena pertanyaan yang

diajukan kepada siswa pada dasarnya bertujuan agar siswa lebih meningkatkan

belajarnya dan berpikir terhadap pokok bahasan yang sedang dipelajari.

Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa penguasaan keterampilan bertanya bagi

guru sangat penting, karena dengan penggunaan keterampilan bertanya yang

efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar diharapkan timbul perubahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

41

sikap pada guru dan siswa, misalnya perubahan pada guru, banyak memberikan

informasi, banyak menggunakan interaksi, pada siswa lebih banyak

mendengarkan informasi serta menjadi lebih banyak berpartisipasi.

2.2.3.3 Keterampilan Memberikan Penguatan (Reinforcement)

Memberi penguatan dalam kegiatan mengajar kelihatannya sederhana

saja yaitu antara lain dinyatakan dalam bentuk kata-kata membenarkan, kata-kata

pujian, senyuman atau anggukan, padahal pemberian penguatan dalam kelas akan

mendorong siswa meningkatkan usahanya dalam kegiatan belajar mengajar dan

mengembangkan hasil belajarnya. Dalam hal ini, Soetomo (2013:95)

menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pemberian penguatan

adalah”Suatu respon positif dari guru kepada anak yang telah melakukan suatu

perbuatan baik”. Dalam proses belajar mengajar, penghargaan atau pujian

terhadap perbuatan yang baik dari siswa merupakan hal yang sangat diperlukan,

sehingga dengan penghargaan atau pujian itu diharapkan siswa akan terus

berusaha berbuat lebih baik.

Tujuan pokok memberikan penguatan untuk membangkitkan motivasi

peserta didik, meningkatkan perhatian peserta didik dan memudahkan peserta

didik bekerja. Penguatan dapat diberikan dalam bentuk verbal berupa kata-kata

atau kalimat pujian seperti bagus, tepat sekali dan saya puas pekerjaanmu

sedangkan dalam bentuk nonverbal yang berupa gerak mendekati, mimik dan

gerakan badan, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan dan simbol atau benda

kecil lain. Hal-hal ini juga hanya beberapa guru saja yang melakukan pada saat

mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

42

Terkait hal di atas terlihat juga pada saat peneliti melakukan observasi

pada saat guru melaksanakan pembelajaran di kelas guru jarang memberikan

penguatan kepada siswa padahal pada prinsip-prinsip pemberian penguatan untuk

kehangatan dan keantusiasan, kebermaknaaan, menghindari penggunaaan respon

negatif, dapat bersifat pribadi atau kelompok dan memberikan kesan/dampak

positif kepada peserta didik. Hal ini yang seharusnya di pahami oleh para guru-

guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran.

2.2.3.4 Keterampilan Memberi Variasi

Variasi dalam kegiatan belajar mengajar adalah perubahan dalam proses

kegiatan tujuannya meningkatkan motivasi peserta didik dan mengurangi

kejenuhan dan kebosanan. Tujuan pokok dari memberikan variasi, yaitu

mempertahankan kondisi optimal belajar, menghilangkan kebosanan siswa dalam

belajar, meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu,

mengembangkan keinginan siswa untuk mengetahui dan menyelidiki hal-hal baru,

melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam, dan meningkatkan kadar

keaktifan atau keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Variasi kegitan belajar mengajar dikelompokkan menjadi 3 yaitu, (a)

variasi dalam gaya mengajar berupa variasi suara, variasi gerak badan dan mimik,

mobilitas posisi, memusatkan perhatian, membuat kesenyapan sejenak dan

memberikan kontak pandang; (b) variasi dalam penggunaan media dan bahan

belajar yang meliputi variasi alat dan bahan yang dilihat, didengar, diraba, dan

dimanipulasi; dan (c) variasi dalam pola interaksi dan kegiatan maksudnya pola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

43

interaksi dalam bentuk klasikal, kelompok, dan perseorangan dapat dilakukan

dengan kegiatan demonstrasi, diskusi, latihan, menelaah materi, atau praktikum.

Berdasarkan prinsipnya pengadaan variasi yaitu, gunakan variasi dengan

wajar, jangan dibuat-buat, perubahan satu jenis variasi ke variasi lainnya harus

efektif dan penggunaan variasi harus direncanakan dan sesuai dengan bahan,

metode, karakteristik peserta didik. Maksudnya, variasi dalam kegiatan belajar

mengajar merupakan salah satu perubahan dalam proses kegiatan dengan tujuan

meningkatkan motivasi peserta didik dan mengurangi kejenuhan dan kebosanan.

Variasi kegiatan belajar mengajar dikelompokkan menjadi variasi dalam gaya

mengajar berupa variasi suara, variasi gerak badan dan mimik, mobilitas posisi,

memusatkan perhatian, membuat kesenyapan sejenak dan memberikan kontak

pandang kemudian variasi dalam penggunaan media dan bahan belajar yang

meliputi variasi alat dan bahan yang dilihat, didengar, diraba, dan dimanipulasi

dan yang berikut variasi dalam pola interaksi dan kegiatan maksudnya pola

interaksi dalam bentuk klasikal, kelompok, dan perseorangan dapat dilakukan

dengan kegiatan demonstrasi, diskusi, latihan, menelaah materi, atau praktikum.

2.2.3.5 Keterampilan Menjelaskan

Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang

diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu

dengan yang lain, misalnya antara sebab dan akibat, definisi dengan contoh atau

dengan sesuatu yang belum diketahui (Usman, 2011:81). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa kegiatan menjelaskan adanya suatu penyajian informasi

secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik yang menunjukkan hubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

44

yang harus di kuasai oleh guru secara efektif dan efisien agar proses belajar

mengajar dapat berjalan lancar.

Keterampilan menyajikan informasi secara lisan yang diorganisasi secara

sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan antara satu bagian dengan

lainnya, misal; antara sebab dan akibat, definisi dengan contoh atau dengan

sesuatu yang belum diketahui. Beberapa tujuan yang ingin dicapai guru dalam

memberikan penjelasan di dalam kelas, yaitu untuk membimbing siswa

memahami hukum dengan jelas jawaban pertanyaan “mengapa” yang mereka

sajikan ataupun yang dikemukakan oleh guru, menolong siswa untuk menghayati

dan mendapatkan proses penalaran dan penggunaan bukti dalam menyelesaikan

keadaan yang meragukan, melibatkan murid untuk berpikir dengan memecahkan

masalah-masalah atau pertanyaan, dan untuk mendapatkan balikan dari siswa

mengenai tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi kesalahan pengertian

mereka.

Memberikan penjelasan merupakan salah satu aspek yang amat penting

dari kegiatan guru dalam interaksi dengan siswa kelas. Oleh sebab itu, hal ini

haruslah dibenahi untuk ditingkatkan keefektifannya agar tercapai hasil yang

optimal dari penjelasan dan pembicaraan guru tersebut sehingga bermakna bagi

murid. Dengan demikian seorang guru harus mengetahui komponen keterampilan

menjelaskan yaitu merencanakan, penjelasan hendaknya diberikan dengan

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa. Hal ini juga peneliti

temukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung guru menggunakan

Bahasa yang sesederhana mungkin pada saat menjelaskan sehingga siswa dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

45

mudah menangkap dan memahami apa yang disampaikan guru. Kemudian dalam

penggunaan contoh-contoh yang diberikan oleh guru yang ada hubungannya

dengan sesuatu yang dapat ditemui oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Artinya disesuaikan dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa dan guru

memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukan pemahaman, keraguan,

atau ketidak mengertian ketika penjelasan itu diberikan.

2.2.3.6 Keterampilan Mengelola Kelas

Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan menciptakan dan

mempertahankan kondisi optimal agar terjadi proses belajar mengajar yang

kondusif, efisien dan efektif. Dengan kata lain, Keterampilan mengelola kelas

adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar

yang optimal, dan keterampilan untuk mengembalikan kondisi belajar yang

optimal, apabila terdapat gangguan kecil dan sementara maupun yang bersifat

gangguan yang berlanjutan. Menurut Djamarah (2011:112) keterampilan

mengelola kelas adalah meliputi menunjukkan sikap tanggap; memandang secara

seksama gerak mendekati, memberikan pertanyaan, dan memberi reaksi terhadap

gangguan dan kekacauan siswa, memberikan perhatian, secara visual, secara

verbal dan gabungan secara verbal dan visual, dan memberikan petunjuk-petunjuk

yang jelas serta memberikan penguatan.

Tujuannya pokok dari keterampilan mengelola kelas yaitu mendorong

siswa mengembangkan tanggung jawab individu/ klasikal dalam berperilaku

sesuai tata tertib dan aktivitas yang sedang berlangsung, menyadari kebutuhan

siswa, memberi respon yang efektif terhadap perilaku siswa. Dalam proses belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

46

mengajar di dalam kelas perlu sekali adanya penciptaan lingkungan yang

memungkinkan anak dapat belajar dengan tenang tanpa ada gangguan-gangguan,

sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. Dengan kondisi demikian dapat

disimpulkan bahwa keterampilan mengelola kelas adalah kegiatan-kegiatan untuk

menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses

belajar mengajar. Yang dimaksud kedalam hal ini adalah misalnya penghentian

tingkah laku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran

bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh siswa, atau penetapan aturan

kelompok yang produktif.

Selanjutnya, komponen keterampilan mengelola kelas terdiri dari dua

yaitu: (1) keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan

kondisi belajar optimal, yaitu menunjukkan sikap tanggap, membagi perhatian

secara visual dan verbal, memusatkan perhatian kelompok seperti menyiapkan

dan menuntut tanggung jawab siswa, memberi petunjuk yang jelas, menegur

secara bijaksana, yaitu secara jelas dan tegas dalam hal ini bukan berupa

peringatan/ocehan/buat aturan, dan memberi penguatan bila perlu; (2)

keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar optimal

yaitu, keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap respon negatif

siswa yang berkelanjutan. Hal ini juga terlihat pada saat observasi di kelas guru

tidak secara langsung menegur siswa yang tidak memperhatikan pada saat guru

sedang menjelaskan materi tetapi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa

tersebut. Artinya, bahwa guru tidak serta merta memarahi tetapi menegur secara

halus kepada siswa yang bersangkutan. Untuk mengatasi ini dapat digunakan 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

47

jenis strategi yakni (a) modifikasi tingkah laku, (b) proses kelompok, yaitu

kelompok dimanfaatkan dalam memecahkan masalah pengelolaan kelas yang

muncul melalui diskusi, (c) menemukan dan mengatasi tingkah laku yang

menimbulkan masalah.

Selain itu, ada 6 (enam) prinsip penggunaan keterampilan pengelolaan

kelas untuk menciptakan iklim kelas yang menyenangkan yakni (1) kehangatan

dan keantusiasan dalam mengajar; (2) menggunakan kata-kata atau tindakan yang

dapat menantang siswa untuk berpikir; (3) menggunakan berbagai variasi; (4)

keluwesan guru dalam pelaksanaan tugas; (5) penekanan pada hal-hal yang

bersifat positif; (6) penanaman disiplin diri sendiri. Selain itu, ada juga hal-hal

yang harus dihindari guru dalam pengelolaan kelas seperti campur tangan yang

berlebihan oleh guru, kelenyapan atau penghentian suatu pembicaraan kegiatan

karena ketidaksiapan guru, ketidakpastian memulai dan mengakhiri pelajaran,

penyimpangan, terutama yang berkaitan dengan disiplin diri, bertele-tele, dan

penjelasan yang tidak diperlukan.

2.2.3.7 Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok.

Diskusi kelompok menurut Usman (1990:86) adalah suatu proses yang

teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang

informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan,

atau pemecahan masalah. Keterampilan ini meliputi: (a) pengelompokan siswa

yang efektif antara lain jumlah siswa efektif setiap kelompok dan heterogenitas

siswa dalam kelompok; (b) pengelolaan sarana penunjang diskusi antara lain pola

tempat duduk, media penunjang diskusi; dan (c) penentuan pola diskusi efektif,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

48

antara lain pola ping-pong dan pola bola basket. Adapun ciri-ciri dari diskusi

kelompok kecil yaitu melibatkan 3 – 9 orang, berlangsung dalam interaksi tatap

muka yang informal atau setiap anggota dapat berkomunikasi langsung dengan

anggota lain, mempunyai tujuan yang pencapaiannya dilakukan dengan kerjasama

antar anggota lainnya, dan berlangsung menurut proses sistematis. Diskusi

kelompok kecil merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar- mengajar yang

penggunaannya cukup sering diperlukan. Hal ini juga terlihat pada saat observasi,

guru menggunakan diskusi kelompok sebagai salah satu strategi yang

memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah

melalui suatu proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi

sosial, serta berlatih bersikap positif. Siswa berdiskusi di dalam kelompok-

kelompok kecil, di bawah pimpinan guru atau temannya, untuk berbagai informasi

dan mengambil suatu keputusan.

Komponen keterampilan membimbing diskusi yang dikemukakan

Usman (2010:87) yaitu, (a) memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik

diskusi misalnya rumusan tujuan dan topik yang dibahas pada awal diskusi,

kemukakan masalah-masalah khusus yang akan di diskusikan, serta mencatat

perubahan atau penyimpangan diskusi dari tujuan; (b) memperjelas masalah atau

urunan pendapat misalnya menguraikan kembali atau merangkum ulang tersebut

hingga menjadi jelas, meminta komentar siswa dan mengajukan pertanyaan, dan

menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi; (c) menganalisa

pandangan siswa misalnya, meneliti apakah alasan tersebut mempunyai dasar

yang kuat dan memperjelas hal-hal yang disepakati; dan (d) meningkatkan urunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

49

siswa misalnya, mengajukan pertanyaan, memberikan contoh-contoh,dan

memberikan waktu berpikir dan memberikan dukungan. Dalam hal ini,

manfaatnya bagi siswa yaitu berbagi informasi dan pengalaman dalam

memecahkan masalah, meningkatkan pemahaman atas masalah penting,

meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan,

mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi, membina kerjasama

yang sehat, kelompok yang kohesif dan bertanggung jawab.

2.2.3.8 Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.

Hakikat pengajaran ini adalah terjadinya hubungan interpersonal antara

guru dengan siswa dan juga siswa dengan siswa, Siswa belajar sesuai dengan

kecepatan dan kemampuan masing-masing dan mendapatkan bantuan dari guru

sesuai dengan kebutuhan belajar mengajar. Kegiatan ini terjadi dalam konteks

pengajaran klasikal. Dalam pengelolaan kegiatan ini, peran guru sebagai

organisator kegiatan belajar mengajar, Sumber informasi bagi siswa, Pendorong

siswa untuk belajar, Penyediaan materi dan kesempatan belajar bagi siswa,

Pendiagnosa dan pemberi bantuan kepada siswa sesuai kebutuhannya.

Keterampilan ini meliputi 3 hal, yaitu (1) mendiagnosis kebutuhan siswa misalnya

jumlah siswa efektif setiap kelompok dan heterogenitas siswa dalam kelompok;

(2) mengadakan pendekatan secara pribadi seperti mengetahui kepribadian siswa

dan menyediakan berbagai solusi multidimensi; dan, (3) mengorganisasi KBM

yang sesuai seperti menetapkan tujuan relevan kebutuhan, memilih metode &

pendekatan yang sesuai, memilih model dan media yang sesuai, memvariasikan

KBM sesuai kondisi, dan mengevaluasi KBM sesuai kebutuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

50

Komponen keterampilan dalam mengajar kelompok kecil dan

perorangan menurut Piet Sahertian dan Ida Alaeida Sahertian (2013:105) antara

lain yaitu, keterampilan mengadakan pendekatan pribadi menunjukan kehangatan,

memberi respon, kesiapan membantu siswa, mendengarkan secara simpati,

mengorganisasi, membimbing dan memudahkan belajar serta merencanakan dan

melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Keterampilan mengajar kelompok kecil

dan perorangan merupakan suatu kebutuhan yang esensial bagi setiap guru yang

ingin meningkatkan kemampuan profesionalnya. Pengajaran perorangan adalah

merupakan satu cara belajar yang dapat memenuhi kebutuhan secara optimal,

sekaligus juga memberikan tanggung jawab belajar lebih besar kepada siswa.

Selain itu, kualitas dan kuantitas belajar siswa di dalam proses belajar mengajar

tergantung pada banyak faktor antara lain siswa di dalam kelas, bahan-bahan

pelajaran, perlengkapan belajar, kondisi dan suasana dalam proses belajar

mengajar. Hasil penelitian menunjukkan guru selalu membantu siswa,

membimbing dan mengarahkan siswa pada saat berdiskusi karena hal ini yang

sering digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga menurut hemat

peneliti guru memahami tujuan dari keterampilan mengajar kelompok kecil dan

perorangan.

Berdasarkan kedelapan keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai

maka, guru diharapkan setelah menguasai kedelapan keterampilan mengajar yang

telah dijelaskan di atas dapat bermanfaat untuk guru sehingga dapat membina dan

mengembangkan keterampilan-keterampilan tertentu bagi guru dalam mengajar.

Keterampilan mengajar yang esensial secara terkontrol dapat dilatihkan, diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

51

balikan (feed back) yang cepat dan tepat, penguasaan komponen keterampilan

mengajar secara lebih baik, dapat memusatkan perhatian secara khusus kepada

komponen keterampilan yang objektif dan dikembangkannya pola observasi yang

sistematis dan objektif.

Selain itu, banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran

siswa yang baik diantaranya pengelolaan ruang belajar, pengelolaan siswa, dan

pengelolaan kegiatan pembelajaran yang baik. Hal ini berkaitan dengan kinerja

mengajar yang mempunyai spesifikasi tertentu. Menurut Supardi (2013:54),

“Kinerja guru merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugas

pembelajaran dan bertanggung jawab atas peserta didik di bawah bimbingannya

dengan meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Kinerja guru tidak hanya

ditunjukan oleh hasil kerja, akan tetapi ditujukan oleh perilaku di dalam bekerja”.

Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi atau kriteria

kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru.

Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah

kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Terciptanya kegiatan pembelajaran

yang maksimal tidak hanya didukung oleh proses pembelajaran yang baik tetapi

juga harus didukung oleh kompetensi guru yang baik pula salah satu diantaranya

kompetensi pedagogik guru. Tidak kompetennya seorang guru dalam

penyampaian bahan ajar secara tidak langsung berpengaruh terhadap proses dan

hasil pembelajaran. Karena proses pembelajaran tidak hanya dapat tercapai

dengan keberanian, melainkan faktor utamanya adalah kompetensi yang ada

dalam pribadi seorang guru salah satunya kompetensi pedagogik. Begitu pula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

52

dalam proses belajar mengajar, seorang guru juga dituntut untuk harus memiliki

kompetensi dengan pemahaman dan penguasaan pelajaran yang tepat karena hal

itu diharapkan dapat menentukan minat dan partisipasi siswa dalam pembelajaran

sehingga siswa tidak hanya dapat pengetahuan saja, namun juga memiliki kesan

yang mendalam tentang materi pelajaran, sehingga dapat mendorong siswa

mengimplementasikan konsep materi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

2.3 Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang harus dimiliki

guru dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. Kemampuan yang

harus dimiliki guru pada dimensi kompetensi profesional atau akademik dapat

diamati dari aspek-aspek sebagai berikut: a) menguasai materi, struktur, konsep,

dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu; b)

menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang

pengembangan yang diampu; c) mengembangkan materi pelajaran yang diampu

secara kreatif; d) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

berkomunikasi dan mengembangkan diri. Selanjutnya, dalam menyampaikan

pembelajaran guru mempunyai peranan dan tugas sebagai sumber materi yang

tidak pernah kering dalam mengelola proses pembelajaran. Kegiatan mengajarnya

harus disambut oleh peserta didik sebagai suatu seni pengelola proses

pembelajaran yang diperoleh melalui latihan, pengalaman, dan kemauan belajar

yang tidak pernah putus. Keaktifan peserta didik harus selalu diciptakan dan

berjalan terus dengan menggunakan metode dan strategi mengajar yang tepat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

53

dapat menciptakan suasana baik di dalam kelas maupun di luar kelas yang dapat

mendorong peserta didik untuk bertanya, mengamati, mengadakan eksperimen,

serta menemukan fakta dan konsep yang benar. Karena itu, guru harus melakukan

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan multimedia, sehingga terjadi suasana

belajar sambil bekerja, belajar sambil mendengar, dan belajar sambil bermain,

sesuai konteks materinya.

Tugas guru yaitu mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Menurut Achmady (2010:13), guru yang profesional adalah guru

yang memiliki paling tidak 5 (lima) ciri; Pertama, mempunyai komitmen kepada

peserta didik dan proses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen tertinggi guru

adalah kepada kepentingan siswanya. Kedua, menguasai secara mendalam

bahan/mata pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada para

siswa. Bagi guru, ini dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Ketiga, guru bertanggung

jawab memantau hasil belajar murid melalui berbagai teknik evaluasi, mulai

pengamatan dalam perilaku murid sampai tes hasil belajar. Keempat, guru mampu

berpikir sistematis tentang apakah yang dilakukannya, dan belajar dari

pengalamannya. Artinya, harus selalu ada waktu bagi guru untuk mengadakan

refleksi dan koreksi terhadap apakah yang telah dilakukannya. Untuk bisa belajar

dari pengalaman, guru harus tahu mana yang benar dan salah, serta baik dan

buruk dampaknya pada proses belajar murid. Kelima, guru seyogyanya

merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya, sehingga

dimungkinkan terjadinya berbagi pengalaman dan menambah pengalaman baru

melalui pergaulannya yang luas dan profesional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

54

Guru selalu meng-update informasi terbaru, dan menguasai materi

pembelajaran yang disajikan. Hal ini dimaksud sebagai persiapan diri tentang

materi diusahakan dengan jalan mencari informasi melalui berbagai sumber

seperti membaca buku-buku terbaru, mengakses dari internet, selalu mengikuti

perkembangan dan kemajuan terakhir tentang materi yang disajikan. Karena

dalam menyampaikan pembelajaran, guru mempunyai peranan dan tugas sebagai

sumber materi yang tidak pernah kering dalam mengelola proses pembelajaran.

Kegiatan mengajarnya harus disambut oleh peserta didik sebagai suatu seni

pengelola proses pembelajaran yang diperoleh melalui latihan, pengalaman, dan

kemauan belajar yang tidak pernah putus. Keaktifan peserta didik harus selalu

diciptakan dan berjalan terus dengan menggunakan metode dan strategi mengajar

yang tepat, dapat menciptakan suasana baik di dalam kelas maupun di luar kelas

yang dapat mendorong peserta didik untuk bertanya, mengamati, mengadakan

eksperimen, serta menemukan fakta dan konsep yang benar. Karena itu, guru

harus melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan multimedia,

sehingga terjadi suasana belajar sambil bekerja, belajar sambil mendengar, dan

belajar sambil bermain, sesuai konteks materinya.

Sisi lain, guru juga harus memperhatikan prinsip-prinsip didaktik

metodik sebagai ilmu keguruan. Misalnya, bagaimana menerapkan prinsip

apersepsi, perhatian, kerja kelompok, dan prinsip-prinsip lainnya. Dalam hal

evaluasi, secara teori dan praktik, guru dapat melaksanakan sesuai dengan tujuan

yang di ukurnya. Adapun jenis tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar

harus benar dan tepat. Diharapkan pula guru dapat menyusun butir soal secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

55

benar, agar tes yang digunakan dapat memotivasi peserta didik belajar. Seperti

yang telah dijelaskan, untuk mengetahui kompetensi guru dilakukan uji

kompetensi. Melalui uji kompetensi guru, maka dapat dirumuskan profil

kompetensi dari guru tersebut. Kondisi nyata itulah yang menjadikan dasar

peningkatan kompetensi guru. Dengan demikian, hasil uji kompetensi menjadi

basis utama desain program peningkatan kompetensi guru. Uji kompetensi guru

dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang penguasaan materi

pembelajaran setiap guru. Berdasarkan hasil uji kompetensi dirumuskan profil

kompetensi guru menurut level tertentu, sekaligus menentukan kelayakannya.

Dengan demikian, tujuan uji kompetensi dilakukan dengan menggunakan standar

kompetensi yang diuji.

Kompetensi profesional yang lebih ditekankan dalam penelitian ini yaitu

Kompetensi profesional yang khusus berkaitan dengan bidang studi bahasa.

Menurut Slamet (2010:35), terdiri dari sub kompetensi memahami mata pelajaran

yang telah dipersiapkan untuk mengajar; memahami standar kompetensi dan

standar isi mata pelajaran seperti yang tertera dalam Peraturan Menteri serta

bahan ajar yang ada dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP),

memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi materi ajar,

memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait, dan menerapkan

konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. Peranan guru sangat

menentukan keberhasilan proses pembelajaran, guru yang digugu dan ditiru

adalah suatu profesi yang mengutamakan intelektualitas, kepandaian, kecerdasan,

keahlian berkomunikasi, kebijaksanaan dan kesabaran tinggi. Sehingga tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

56

semua orang dapat menekuni profesi guru dengan baik. Dalam hal ini secara

khusus lebih disoroti adalah profesionalisme guru bahasa dan sastra Indonesia.

2.3 Penilaian Kinerja Guru

Pengertian kinerja secara sederhana dapat dikemukakan bahwa kinerja

adalah unjuk kerja seseorang. Hal ini sejalan dengan Depdiknas (2004: 4)

mengartikan kinerja dengan prestasi kerja atau unjuk kerja. Kinerja adalah suatu

bentuk hasil kerja atau hasil usaha berupa tampilan fisik, maupun gagasan.

Kinerja sering dihubungkan dengan kompetensi pada diri pelakunya. Selanjutnya,

menurut Yusrizal (2011:45) mengemukakan kinerja dapat dilihat dari hasil

pekerjaan seseorang yang meliputi nilai kualitas dan nilai kuantitas. Kualitas

hasil pekerjaan mengacu pada kepuasan sebagai perwujudan terpenuhinya

harapan orang lain terhadap pekerjaan yang telah diselesaikan atau dapat pula

diberi arti sebagai efektivitas atau ketepatan kerja, sedangkan kuantitas hasil

pekerjaan jelas tergambar pada volume atau kapasitas pekerjaan yang telah

diselesaikan atau dalam konteks kuantitas pekerjaan, kinerja dapat

diinterpretasikan sebagai produktivitas kerja.

Berdasarkan keterangan singkat tentang pengertian kinerja dari dua

pendapat di atas, satu interpretasi umum dapat dikemukakan, yaitu bahwa

untuk melihat kinerja seseorang atau suatu organisasi harus mengacu pada

aktivitas orang tersebut selama ia melaksanakan tugas pokok yang menjadi

tanggung jawabnya. Maksudnya adalah kinerja seseorang selalu dihubungkan

dengan tugas-tugas rutin yang dikerjakannya. Dalam kaitannya dengan tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

57

guru yang kesehariannya melaksanakan proses pembelajaran di sekolah, hasil

yang dicapai secara optimal dalam bentuk lancarnya proses belajar siswa, dan

berujung pada tingginya perolehan atau hasil belajar siswa, semuanya

merupakan cerminan kinerja seorang guru. Kinerja guru dalam melaksanakan

tugas kesehariannya tercermin pada peran dan fungsinya dalam proses

pembelajaran di kelas atau di luar kelas, yaitu sebagai pendidik, pengajar, dan

pelatih. Dalam menjalankan peran dan fungsinya pada proses pembelajaran di

kelas, kinerja guru dapat terlihat pada kegiatannya merencanakan, melaksanakan,

dan mengevaluasi proses pembelajaran yang intensitasnya dilandasi oleh

sikap moral dan profesional seorang guru. Sebagai kompetensi yang diperlukan

sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007

tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dikemukakan bahwa

penilaian kinerja guru dilakukan secara rutin setiap tahun yang menyoroti 14

(empat belas) kompetensi bagi guru pembelajaran. Pelaksanaan tugas utama guru

tidak dapat dipisahkan dari kemampuannya dalam penguasaan pengetahuan,

penerapan pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi bagi guru mata pelajaran

dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1 Empat Belas Kompetensi bagi Guru Mata Pelajaran

No Dimensi Tugas Utama/Indikator Kinerja Guru I PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Guru memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan

kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik 2. Guru menyusun bahan ajar secara runtut, logis, kontekstual, dan

mutakhir 3. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif 4. Guru memilih sumber belajar/media pembelajaran sesuai dengan materi

dan strategi pembelajaran II PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG AKTIF

DAN EFEKTIF

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

58

A. Kegiatan Pendahuluan 5. Guru memulai pembelajaran dengan efektif B. Kegiatan Inti 6. Guru menguasai materi pembelajaran 7. Guru menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif 8. Guru memanfaatkan sumber belajar/media dalam pembelajaran 9. Guru memicu atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran 10. Guru menggunakan Bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran C. Kegiatan Penutup 11. Guru mengakhiri pembelajaran dengan efektif

III PENILAIAN PEMBELAJARAN 12. Guru merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan

keberhasilan belajar peserta didik 13. Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk

memantau kemajuan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis dalam RPP

14. Guru memanfaatkan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya.

Sumber: Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

Mengacu kepada PERMENEGPAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009,

pelaksanaan penilaian guru kelas/mata pelajaran dilakukan melalui pengamatan

dan pemantauan. Pengamatan adalah kegiatan untuk menilai kinerja guru

sebelum, selama, dan setelah pelaksanaan proses pembelajaran. Sedangkan

pemantauan adalah kegiatan untuk menilai kinerja guru melalui pemeriksaan

dokumen, wawancara, dengan guru yang dinilai, atau wawancara dengan warga

sekolah. Pengamatan kegiatan pembelajaran dapat di lakukan di kelas atau diluar

kelas tanpa harus mengganggu proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis

bukti-bukti baik yang berbentuk dokumen perencanaan maupun dokumen

tambahan lain, serta hasil catatan pengamatan maupun hasil wawancara, penilai

dapat menetapkan apakah indikator kinerja tugas utama secara utuh terukur atau

teramati dengan cara membandingkan hasil analisis dan catatan tersebut dengan

rubrik penilaian yang merupakan instrumen penilaian kinerja guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

59

Selanjutnya, persyaratan penting dalam sistem Penilaian Kinerja Guru,

yaitu harus valid, reliabel, dan praktis. Dijabarkan sebagai berikut (1) sistem

penilaian kinerja guru dikatakan valid bila aspek yang dinilai benar-benar

mengukur komponen-komponen tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran,

pembimbingan, dan/atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah,

(2) sistem penilaian kinerja guru dikatakan reliabel atau mempunyai tingkat

kepercayaan tinggi jika proses yang dilakukan memberikan hasil yang sama untuk

seorang guru yang dinilai kinerja oleh siapapun dan kapanpun, (3) sistem

penilaian kinerja guru dikatakan praktis bila dapat dilakukan oleh siapapun

dengan relatif mudah, dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang sama dalam

semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan (Dermawati, 2013:7).

Kemudian, yang menjadi kriteria penting seorang penilai sebagai berikut: (1)

Menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan jabatan/pangkat guru/

kepala sekolah yang dinilai; (2) memiliki sertifikat pendidik; dan (3) memiliki

latar belakang pendidikan yang sesuai dan menguasai bidang kajian guru/kepala

sekolah yang akan dinilai. Jumlah guru yang dapat dinilai oleh seorang penilai

adalah 5 sampai 10 orang pertahun (Nanang, Priyatna, 2013:15).

Penilaian kinerja guru, secara umum dilakukan dengan cara

mengumpulkan data dan informasi terhadap guru yang dinilai dimana ada tiga

cara penilaian yang dilakukan menurut Nanang&Sukamto (2013:16-17), yaitu: (1)

observasi, dilakukan dengan cara mengamati lingkungan pembelajaran, (2)

wawancara, dilakukan dengan mewawancarai guru serta sumber-sumber yang

relevan, antara lain kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan siswa, (3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

60

dokumen, dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang ada kaitannya

dengan kegiatan yang dilakukan guru baik dalam kaitannya dengan tugas

pembelajaran. Format penilaian kinerja berisi tentang penjelasan kriteria

/indikator penilaian untuk masing-masing kompetensi; catatan bukti-bukti yang

teridentifikasi selama penilaian; skor yang diberikan; perhitungan jumlah skor;

skor rata-rata untuk setiap kompetensi; serta deskripsi penilaian yang dilakukan

oleh penilai.

Berkenaan dengan standar kinerja guru, Sahertian sebagaimana dikutip

Kusmianto (1997: 49), menjelaskan bahwa:“Standar kinerja guru itu berhubungan

dengan kualitas guru dalam menjalankan tugasnya seperti: (1) bekerja dengan

siswa secara individual, (2) persiapan dan perencanaan pembelajaran, (3)

pendayagunaan media pembelajaran, (4) melibatkan siswa dalam berbagai

pengalaman belajar, dan (5) kepemimpinan yang aktif dari guru”.

2.4 Guru Bahasa Indonesia

Guru (dalam bahasa Jawa) adalah seorang yang harus digugu dan harus

ditiru oleh semua muridnya. Harus digugu artinya segala sesuatu yang di

sampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran oleh

semua muridnya, dan harus ditiru artinya seorang menjadi suri teladan bagi semua

muridnya. Mulai dari sistem berpikir, berbicara, hingga berperilaku sehari-hari.

Sebagai seseorang yang harus digugu dan ditiru seorang dengan sendirinya

memiliki peran yang luar biasa dominannya bagi murid. Hal serupa juga di

kemukakan Mulyasa (2009:95), bahwa guru merupakan pendidik yang menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

61

tokoh panutan dan identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya.

Maksudnya guru sebagai seorang pendidik yang sekaligus menjadi panutan bagi

peserta didik bertugas memberi pengetahuan kepada peserta didik sehingga dapat

mengembangkan potensi yang dimiliki. Selain itu, guru harus memiliki standar

kualitas pribadi tertentu yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan

disiplin.

Guru yang berkompeten harus mengembangkan dan melatih siswa untuk

berangan-angan dan untuk bermimpi, artinya dengan berangan-angan siswa dapat

terpacu untuk berkreasi dalam berpikir (Mulyasa, 2013:23). Oleh karena itu,

apabila guru yang mengajar di kelas berkompeten maka dapat tercipta hubungan

antara guru dan siswa yang akrab, bersahabat, demokratis dan tidak menakutkan,

artinya, guru dapat menciptakan sekolah yang efektif dan berimplikasi pada

sebutan guru yang efektif. Dimana guru yang efektif senantiasa dapat

menciptakan suasana kelas antara guru dan siswa saling menghargai dan siswa

merasa aman, bebas untuk belajar. Dengan kata lain, guru yang kompeten

memberikan sumbangan pada produktivitas dan meningkatnya kepuasan misalnya

prestasi siswa yang tinggi, perilaku siswa yang baik, serta moral siswa dan

karyawan sekolah juga baik.

Kompetensi Guru bahasa Indonesia yang wajib dimiliki pada bidang

studi tersebut sudah tertera pada Undang-undang Nomor 16 Tahun 2007, yang

mengatakan bahwa kompetensi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia pada

jenjang SMP, SMA/MA, SMK/MAK mencakup antara lain: memahami konsep,

teori, dan materi berbagai aliran linguistik yang terkait dengan pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

62

materi pembelajaran bahasa; hakekat bahasa dan pemerolehan bahasa; memahami

kedudukan, fungsi, dan ragam bahasa Indonesia; menguasai kaidah Bahasa

Indonesia sebagai rujukan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar;

memahami teori dan genre sastra Indonesia; dan mengapresiasi karya sastra secara

reseptif dan produktif. Selain itu, menguasai berbagai aspek keterampilan

berbahasa seperti keterampilan membaca, keterampilan berbicara, keterampilan

menulis, keterampilan membaca dan keterampilan mendengarkan/menyimak.

Oleh karena itu, guru wajib menguasai dan melaksanakan, dengan menguasai

kompetensi tersebut guru dapat menghadapi berbagai tantangan dalam era

globalisasi saat ini, yaitu seorang guru harus bisa mengubah pola pikir dan

perilaku peserta didik agar lebih baik dan mampu menciptakan pelajar yang etis-

moralis dan memberi bekal kepada peserta didik, selain ilmu pengetahuan dan

teknologi, juga menanamkan sikap disiplin, kreatif, inovatif, dan kompetitif.

2.5 Kerangka Berpikir

Kompetensi guru merupakan hasil penggabungan dari kemampuan-

kemampuan yang banyak jenisnya, berupa seperangkat pengetahuan,

keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru

atau dosen dalam menjalankan tugas keprofesionalannya. Agar guru mampu

mengembangkan tugas dan tanggung jawab ini maka setiap guru harus memiliki

berbagai kompetensi yang relevan dengan tugas dan tanggung jawabnya. Bentuk

tanggung jawab yang di maksud adalah tanggung jawab merealisasikan dalam

bentuk melaksanakan pembinaan kurikulum, menuntun peserta didik belajar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

63

membina pribadi, watak, dan jasmaniah siswa, menganalisis kesulitan belajar,

serta menilai kemajuan belajar para peserta didik sangat memiliki peranan yang

sangat strategis dan menentukan bagi keberhasilan pendidikan, khususnya yang

dilakukan secara formal di sekolah.

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan mengelola pembelajaran

peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi dan hasil belajar, dan pengembangan peserta

didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (Mulyasa,

2007:75). Menyangkut kompetensi pedagogik guru dijabarkan lebih rinci dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Standar Kualifikasi Akademik dan kompetensi pedagogik guru mata pelajaran

yaitu; penguasaan karakteristik peserta didik, penguasaan teori belajar dan

prinsip-prinsip pembelajaran, pengembangan kurikulum, pelaksanaan

pembelajaran yang mendidik dan dialogis dan evaluasi pembelajaran. Namun

yang lebih disoroti dalam penelitian ini adalah pengetahuan pedagogik guru

secara umum, kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran (RPP),

dan kemampuan guru menguasai keterampilan mengajar. Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 pasal 28 ayat 3 butir c mengemukakan bahwa kompetensi

profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan

mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar

kompetensi yang ditetapkan dalam standar pendidikan.

Lebih lanjut, Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2007 merincikan

kompetensi profesional sebagai berikut menguasai materi, struktur, konsep, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

64

pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, menguasai

standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu,

mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif dan

mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

tindakan reflektif serta memanfaatkan informasi dan komunikasi untuk

mengembangkan diri.

Dari uraian di atas nampak bahwa kompetensi guru terutama pada

kompetensi pedagogik dan profesional mengacu pada kemampuan melaksanakan

sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan; kompetensi guru menunjukkan pada

performance dan perbuatan yang rasional untuk memenuhi spesifikasi tertentu di

dalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan. Dikatakan rasional karena

mempunyai arah dan tujuan, sedangkan performance merupakan perilaku nyata

dalam arti tidak hanya dapat diamati tetapi mencakup sesuatu yang tidak kasat

mata. Untuk menggambarkan kerangka berpikir secara umum dari kajian

penelitian dapat dilihat di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

65

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Kompetensi Guru

Kompetensi Pengetahuan

Pedagogik Kompetensi Pengetahuan

Profesional

Penyusunan Perangkat

Pembelajaran (RPP)

Keterampilan Mengajar

K e s i m p u l a n

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

66

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini peneliti membahas mengenai: (1) Metode penelitian, (2) Lokasi

penelitian dan Subjek penelitian,(3) Teknik pengumpulan data, (4) Pengembangan

instrumen, (5) Teknik pengolahan data dan analisis data.

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2014:3) adalah cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan permasalah

yang di teliti, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sudjana (2001:64)

mendefinisikan metode deskriptif adalah “metode yang berusaha mendeskripsikan

suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang”. Lebih lanjut,

Sugiyono (2014:22) mengatakan bahwa metode deskriptif merupakan metode

yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian

tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”. Artinya,

penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu kejadian yang terjadi sekarang

dengan tidak membuat kesimpulan yang lebih luas. Dalam penelitian ini peneliti

tidak menggunakan hipotesis karena penelitian ini termasuk dalam penelitian

evaluatif yang sifatnya lebih pada menjelaskan bukan membuktikan sebuah

fenomena. Melalui metode penelitian deskriptif peneliti akan berusaha

menggambarkan tingkat kemampuan pengetahuan pedagogik, kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

67

penyusunan perangkat pembelajaran, keterampilan mengajar, pengetahuan

profesional guru Bahasa Indonesia SMA di bawah Naungan Yayasan Pendidikan

Nusa Cendana Sumba Barat Daya Tahun 2017.

3.2 Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian akan dilakukan,

beserta jalan dan kotanya. Lokasi penelitian tersebut merupakan tempat

penelitian yang diharapkan mampu memberikan informasi yang peneliti

butuhkan dalam penelitian yang diangkat. Subjek penelitian atau responden

adalah orang yang diminta untuk memberikan keterangan tentang suatu fakta atau

pendapat.

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di tiga SMA Katholik di bawah naungan

Yayasan Pendidikan Nusa Cendana Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa

Tenggara Timur, yaitu: (1) SMAK Santo Gerardus Mayella, Jalan Kalimbu Weri,

Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa

Tenggara Timur; (2) SMAK Santa Maria Homba Karipit, Jalan Homba Karipit

Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara

Timur; (3) SMAK Santo Alfonsus Weetabula, Jalan Bukit Sunyi, Kecamatan

Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

68

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian atau responden adalah orang yang diminta untuk

memberikan keterangan tentang suatu fakta atau pendapat. Menurut Arikunto

(2006:145) menyatakan bahwa “subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk

diteliti oleh peneliti”. Jadi, subjek penelitian itu merupakan sumber informasi

yang digali untuk mengungkap fakta-fakta di lapangan. Penentuan subjek

penelitian atau sampel dalam penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian

kuantitatif. Sugiyono (2007: 301) mengemukakan bahwa Penentuan sampel dalam

penelitian kualitatif (naturalistik) sangat berbeda dengan penentuan sampel dalam

penelitian konvensional (kuantitatif). Penentuan sampel tidak didasarkan

perhitungan statistik. Sampel yang dipilih berfungsi untuk mendapatkan informasi

yang maksimum, bukan untuk digeneralisasikan. Berdasarkan penjelasan di atas,

maka penentuan subjek penelitian dalam penelitian ini digunakan untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan secara jelas dan mendalam. Penentuan

subjek penelitian atau responden dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

sampel jenuh. Sampel jenuh menurut Sugiyono (2009:142) adalah teknik

pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Secara sederhana diartikan sebagai pemilihan sampel yang disesuaikan dengan

tujuan tertentu.

Pengambilan subjek penelitian atau responden dengan menggunakan

sampel jenuh dinyatakan cocok dengan masalah penelitian yang peneliti bahas,

yaitu penentuan subjek didasarkan atas tujuan peneliti dalam mengungkap

masalah yang diangkat dalam penelitian tentang kompetensi pedagogik dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

69

profesional guru Bahasa Indonesia di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa

Cendana Tahun 2017. Maka, subjek penelitiannya adalah guru-guru Bahasa

Indonesia yang mengajar di SMA Yayasan tersebut. Guru sebagai sumber data

dapat memberikan sumber data (1) pengetahuan pedagogik, (2) penyusunan

perangkat pembelajaran (RPP), (3) keterampilan mengajar, (4) pengetahuan

profesional guru. Subjek penelitian sebanyak delapan guru Bahasa Indonesia yang

diharapkan dapat mengungkapkan informasi-informasi dan data yang lengkap dan

terperinci tentang kompetensi pedagogik dan profesional guru Bahasa Indonesia.

Data guru-guru tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 2.2 Data-data Guru Bahasa Indonesia

No Nama Guru Usia Pendidikan Pengalaman Mengajar

Status

1 Antonius Milla Mesa, S.Pd

26 Tahun Strata satu (S-1)

5 Tahun Honorer

2 Lazarus Rehi Gheda, S.Pd

27 Tahun Strata satu (S-1)

6 Tahun Kontrak Daerah

3 Helaria Wala, S.Pd 45 Tahun Strata satu (S-1)

13 Tahun PNS

4 Paulus Dappa Awa, S.Pd

45 Tahun Strata satu (S-1)

12 Tahun PNS

5 Hermanus Umbu Geli, S.Pd

26 Tahun Strata satu (S-1)

6 Tahun Honorer

6 Markus Tanggu, S.Pd

27 Tahun Strata satu (S-1)

5 Tahun Kontrak Daerah

7 DelsianaY.S Ngaga, S.Pd

25 Tahun Strata satu (S-1)

4 Tahun Kontrak Daerah

8 Teresia Crisan Wungo, S.S

24 Tahun Strata satu (S-1)

2 Tahun Honorer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

70

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Riduwan (2010:51), “metode pengumpulan data adalah teknik

atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”.

Metode (cara atau teknik) menunjukkan suatu kata yang abstrak dan tidak

diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaanya melalui

wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainnya. Peneliti dapat

menggunakan salah satu atau gabungan dari masalah yang dihadapi. Pendapat lain

menyangkut teknik pengumpulan data dikemukakan juga oleh Sugiyono

(2013:224), yakni Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Dari dua pendapat di atas maka, teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

3.3.1 Teknik Observasi atau pengamatan

Teknik observasi (pengamatan) adalah pengamatan yang dilakukan

dengan cara mengamati dan mencatat sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Hal

ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2012:310) yang mengatakan bahwa

observasi adalah pengamatan yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

terhadap aktivitas individu atau obyek lain yang diselidiki. Observasi

(pengamatan) meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek

dengan menggunakan seluruh alat indera. Jadi mengobservasi dapat dilakukan

melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Di dalam

artian penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes, kusioner, rekaman gambar,

dan rekaman suara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

71

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu, keterampilan

mengajar guru-guru Bahasa Indonesia dan aktivitas lainnya yang berkenaan

dengan kompetensi pedagogik dan profesional guru. Pengamatan yang dilakukan

dengan berpedoman pada lembar penilaian yang mengacu pada indikator yang

terdapat dalam kisi-kisi instrumen penilaian keterampilan mengajar guru dengan

menggunakan skala penilaian 1 sampai 4 hal ini untuk mengukur tingkat

kemampuan performansi dalam keterampilan mengajar dengan penentuan skala

penilaian skor (4) baik, (3) cukup, (2) kurang, dan (1) kurang sekali.

3.3.2 Teknik Wawancara

Wawancara merupakan proses bertanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Menurut

Moleong (2007:186) mengatakan wawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu

dengan maksud untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi,

perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak berstruktur

menurut Sugiyono (2012:137) adalah wawancara yang bebas dimana peneliti

tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis

dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Biasanya pertanyaan ini akan muncul

secara langsung sesuai dengan keadaan dan kondisi ketika melakukan wawancara.

Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan. Sebagai contoh: “Apakah ada teknik yang

dipakai oleh bapak/ibu guru sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

72

Pembelajaran (RPP)”. Teknik wawancara dalam penelitian digunakan hanya

sebagai data pendukung.

3.3.3 Teknik Analisis Dokumentasi

Studi dokumenter (documentery study) merupakan teknik pengumpulan

data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen

tertulis maupun dokumen tidak tertulis seperti gambar dan elektronik. Dokumen-

dokumen tersebut dipilih sesuai dengan kajian penelitian (Sukmadinata,

2007:221-222). Dalam penelitian ini dokumen-dokumen yang digunakan adalah

dokumen dari guru yaitu berupa rencana pelaksanaan pembelajaran, materi ajar

guru yang dapat mendeskripsikan dan dapat menganalisis tentang pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Studi dokumenter (documentery study) dalam penelitian ini yaitu,

peneliti menganalisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan lembar penilaian dokumentasi. Hal ini digunakan untuk menilai

kemampuan guru-guru bidang studi Bahasa Indonesia dalam menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan skala penilaian 1 sampai

4 dengan penentuan skala penilaian skor (4) baik, (3) cukup, (2) kurang, dan (1)

kurang sekali.

3.3.4 Teknik Tes

Tes adalah suatu metode atau alat untuk mengadakan penyelidikan yang

menggunakan soal-soal, pertanyaan atau tugas-tugas yang lain dimana persoalan-

persoalan atau pertanyaan-pertanyaan itu telah dipilih dengan seksama dan telah

distandarisasikan (Walgito, 1987:87). Tes dapat didefinisikan sebagai suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

73

pertanyaan atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh

informasi tentang sifat atau atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir

pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap

benar. Selanjutnya Arikunto (2010:193) mengatakan tes adalah serentetan

pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok.

Berdasarkan pendapat di atas maka tes yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu tes tipe objektif pilihan ganda (multiple choice). Hasil akhir tes berupa

skor dan data yang dikumpulkan melalui tes akan digunakan untuk menjawab

serta menemukan seberapa jauh pemahaman guru tentang pengetahuan

kompetensi pedagogik dan profesional guru Bahasa Indonesia.

3.4 Pengembangan Instrumen

Pengembangan instrumen dimaksud untuk memperoleh data yang akurat

sehingga diperlukan instrumen yang memiliki tingkat validitas dan reabilitas yang

tinggi. Menurut Arikunto (2012:145), sebuah instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi

rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauhmana data yang terkumpul

tidak menyimpang dari gambaran validitas yang dimaksud. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini diukur kevalidiannya melalui penilaian expert

judgement. Faisal S (2006) mengemukakan “sebelum lembar observasi digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

74

kepada responden sebaiknya dikonsultasikan dahulu dengan para ahli, sehingga

hasil revisinya benar-benar membuahkan lembar observasi yang fungsional,

akurat, tegas dan dimengerti oleh responden sebagaimana yang dimaksudkan

peneliti/penyusun lembar observasi yang dimaksudkan”.

Pengembangan instrumen kompetensi pedagogik dan profesional guru

Bahasa Indonesia SMA di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana

Sumba Barat Daya Tahun 2017, berupa kisi-kisi soal, soal pilihan ganda,kunci

jawaban, lembar penilaian observasi RPP dan lembar penilaian keterampilan

mengajar telah direvisi oleh Expert judgment yang dilakukan oleh tiga orang

yakni, (1) Hasil validasi isi (konstruksi) kompetensi profesional bidang

kebahasaan yang diberikan oleh dosen Program studi Sastra Indonesia,

Universitas Sanata Dharma,Yogyakarta. Dosen ahli pengajaran oleh Bapak alm.

Dr. Paulus Ari Subagyo, M. Hum., (2) Hasil validasi isi (konstruksi) Kompetensi

pedagogik yang diberikan oleh dosen Program studi Sastra Inggris, Universitas

Sanata Dharma. Dosen pengajaran Ibu. Veronica Tripihatmini, S. Pd., M. Hum.,

M.A dan (3) Hasil validasi isi (konstruksi) soal kompetensi bidang kebahasaan,

soal kompetensi pedagogik, lembar penilaian RPP dan keterampilan mengajar

yang diberikan oleh dosen Program studi Pendidikan Akuntansi Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta. Dosen ahli penilaian oleh Bapak Dr. Sebastianus

Widanarto Prijowuntato., S. Pd., M.Si. Setelah melalui beberapa kali revisi dan

perbaikan serta dinyatakan telah layak di gunakan maka pedoman penilaian

observasi bisa digunakan dalam penelitian ini. Setelah dilakukan Expert judgment

oleh para ahli maka selanjutnya dilakukan perhitungan persentase penilaian hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

75

jawaban tes guru-guru dan lembar penilaian observasi dengan menggunakan

rumus seperti dikemukakan oleh Sudjana (2005:107) sebagai berikut.

Setelah diketahui persentasenya maka dapat diketahui skor dari masing-masing

guru. Mengenai skala persentase skor dapat dilihat pada Tabel 2.6 bawah ini.

Tabel 2.3 Konversi Tingkat Pencapaian.

Interval Kualifikasi 90% - 100 % Sangat Baik 75 % – 89 % Baik 65 % - 74 % Cukup

55 % – 64 % Kurang 0 – 54 % Sangat Kurang

Sumber: Sudjana, (2005:107)

Selanjutnya, untuk mengujicoba soal peneliti melakukan pilot survey

atau pilot test pada butir-butir soal tersebut sebelum dilakukan pengambilan data.

Pilot test soal pada survei merupakan sebuah prosedur yang dilakukan dengan

mengujicobakan soal pada sekelompok individu. Sekelompok individu pada pilot

survey bukan berasal dari populasi maupun sampel, namun memiliki kesamaan

dengan populasi dan mampu memberikan penilaian yang valid mengenai soal

tersebut. Pilot survey dilakukan pada guru Bahasa Indonesia di SMP Santo

Aloysius, Dono kerto, Turi, Sleman, Yogyakarta dan di SMA Seminari Sinar

Buana Sumba Barat Daya, Guru Bahasa Indonesia di kedua sekolah tersebut

memberikan masukan mengenai soal yang diujicobakan. Peserta pilot survey

mengidentifikasi butir-butir soal yang tidak dapat dimengerti, ambigu, tidak

Persentase =∑������������

������������ x 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

76

bermanfaat serta memberi masukan mengenai butir-butir pertanyaan atau

pernyataan yang mesti ditambahkan. Setelah pilot survey dilakukan, peneliti

mengubah dan atau memodifikasi soal sesuai dengan masukan yang telah

diterima sebelum mendistribusikan soal pada target sampel yang sesungguhnya.

Instrumen–instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

3.4.1 Observasi (Pengamatan)

Lembar observasi untuk penilaian penyusunan perangkat pembelajaran

guru Bahasa Indonesia dalam penelitian ini disusun dengan skala ordinal, yaitu

menggunakan empat kategori jawaban dan melingkari sesuai pilihan jawaban.

Alternatif jawabannya adalah 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (kurang), dan 1 (sangat

kurang). Kisi-kisi instrumen penilaian kompetensi bidang studi dalam penyusunan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan kisi-kisi yang

diadopsi dari Uji Kompetensi Guru Milik Pusat Penelitian dan Pelayanan

Pendidikan (P4), seperti pada Tabel 2.7 berikut.

a. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Kompetensi Guru Bidang Studi dalam

Penyusunan Perangkat Pembelajaran (RPP).

Tabel 2.4 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Kompetensi Guru Bidang Studi

dalam Penyusunan Perangkat Pembelajaran (RPP).

Indikator Subindikator Perencanaan Pembelajaran (RPP) RPP disusun dengan struktur dan

komponen yang lengkap (identitas sekolah, SK dan KD (K.2013), indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media dan sumber belajar, dan penilaian hasil belajar Indikator dikembangkan dari KD, atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

77

indikator sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan tingkatan ranah yang benar dan mengintegralkan nilai-nilai sekolah katholik Tujuan pembelajaran dikembangkan dari indikator yang ada dan dirumuskan dengan formula ABCD Metode pembelajaran yang digunakan adalah tematik terpadu dan saintifik (EEK untuk K.2006 dan 5 M untuk K.2013) Kegiatan-kegiatan pembelajaran bersifat menyenangkan, dan mencerminkan metode pembelajaran yang berfokus kepada keaktifan siswa Pemilihan media (IT),alat peraga, dan sumber belajar sesuai dengan tujuan, materi, situasi dan kondisi sekolah serta karakteristik siswa Pemilihan teknik dan bentuk penilaian sesuai dengan KD, indikator, dan tujuan pembelajaran (tes tulis untuk kognitif, tes unjuk kerja untuk keterampilan, dan nontes pengamatan untuk afektif)

Sumber: Uji Kompetensi Guru Milik Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan (P4).

b. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Kompetensi Mengajar Guru dapat dilihat

pada Tabel 2.8 berikut ini.

Tabel 2.5 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Kompetensi Mengajar Guru

Indikator No Subindikator Pelaksanaan Pembelajaran

I Prapembelajaran (1) Mempersiapkan siswa untuk belajar,

berdoa, dan memotivasi (2) Melakukan Apersepsi (3) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran

II Kegiatan Pembelajaran (Kegiatan Inti) (1) Memperlihatkan siswa dalam kegiatan 5M

(Mengamati,menanyakan,mencoba,menalarkan, dan mengkomunikasikan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

78

(2) Menumbuhkanpartisipasi siswa dalam pembelajaran

(3) Memperlihatkan kegiatan siswa yang dikembangkan dari metode pembelajaran tertentu

(4) Melaksanakan pembelajaran yang runtut, sistematis,menyenangkan,serta menumbuhkan keceriaan dan antusiasme

(5) Melakukan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (karakter berbasis nilai-nilai sekolah katholik)

(6) Memperlihatkan penguasaan kelas dan pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan yang direncanakan dalam RPP

(7) Menggunakan media dan sumber belajar secara efektif dan efisien, dan bahkan melibatkan siswa

(8) Melakukan penilaian proses dan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (kognitif, keterampilan, dan afektif)

III Kegiatan Penutup (1) Membuat rangkuman atau kesimpulan

(2) Melakukan refleksi bersama siswa (3) Memberikan arahan untuk tindak lanjut

(tugas dan PR) Sumber: Uji Kompetensi Guru Milik Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan

(P4).

3.4.2 Tes

Pengetahuan kompetensi pedagogik dan profesional guru dalam

penelitian ini digunakan tes. Kisi-kisi tes kompetensi pedagogik dan profesional

guru ditampilkan pada Tabel 2.5 dan Tabel 2.6 yang bersumber dari Uji

Kompetensi Guru Milik Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan (P4).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

79

a. Kisi-kisi tes kompetensi pedagogik guru SMA

Tabel 2.6 Kisi-kisi Tes Kompetensi Pedagogik Guru SMA

No Kompetensi Materi Tingkat Kognitif

No Soal

1 Mengidentifikasi kurikulum dan perangkat pembelajaran (RPP)

Kompetensi sikap spiritual dan social

C2 2

Kriteria perumusan indikator dan tujuan

C2 1

Hubungan indikator dan penyusunan instrumen tes

C2 8

Prinsip pengembangan RPP dan silabus

C2 5

Karakteristik indikator pembelajaran

C2 4

Kompetensi kognitif atau pengetahuan

C2 3

Rumusan tujuan pendidikan global abad XXI

C2 6

Kompetensi keterampilan atau motorik.

C2 7

2 Menganalisis karakteristik peserta didik dan melakukan penngelolaan kelas

Tata tertib kelas C2 9 Cara belajar siswa bergaya belajar auditif

C2 13

Ciri-ciri pengelolaan kelas agar efektif dan efisien

C2 10

Teknik pengelolaan kelas dengan pemberian instruksi oleh guru

C3 12

Upaya memotivasi siswa C2 15 Teknik pengelolaan kelas dengan reinforcement atau penguatan

C2 11

Cara pengembangan kepercayaan diri siswa

C2 14

Karakteristik fisik, kognitif, moral, sosial, kultural, dan emosional

C3 17

Penataan ruang kelas sebagai pengelolaan kelas

C2 16

3 Menerapkan pendekatan dan metode pembelajaran dalam

Paradigma pembelajaran modern atau muthakir beserta prinsip-prinsipnya

C2 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

80

KBM Pembelajaran Kontekstual C3 19 Pembelajaran Kooperatif C3 21 Pembelajaran Kinestetik C2 20 Pembelajaran Saintifik (5 M)

C3 23

Pembelajaran CTL C2 22 Pembelajaran dengan metode ceramah.

C2 25

Pembelajaran Problem solving

C3 24

Pembelajaran Sikap atau karakter

C3 26,27

4 Mengembangkan kegiatan pembelajaran

Pengembangan awal kegiatan pembelajaran

C2 28

Kegiatan inti pembelajaran konstruktivistik

C3 29

Optimalisasi kegiatan pembelajaran

C2 30

Penggunakan teknik peta pikiran (mind mapping) dalam pembelajaran

C3 31

Identifikasi proses untuk perbaikan pembelajaran

C3 32

Pengembangan kegiatan penutup pembelajaran (kesimpulan, refleksi, pemberian tugas)

C3 33

5 Mengembangkan bahan ajar, media, dan sumber belajar

Tipe-tipe materi atau bahan ajar

C2 34

Hubungan bahan ajar dengan tingkat perkembangan psikis siswa

C2 38

Kriteria keterpakaian dalam pemilihan materi ajar

C2 35

Media untuk siswa bergaya visual

C3 36

Kriteria alat bantu pembelajaran

C2 37

6 Mengembangkan teknik penilaian dan instrumen penilaian

Penilaian proses berkesinambungan

C5 39

Instrumen penilaian kompetensi sikap

C5 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

81

Penilaian portopolio C5 41 Rubrik penilaian C2 45 Fungsi distraktor dalam penyusunan pilihan ganda

C5 43,44

Bentuk tes subjektif (tes uraian)

C5 47

Bentuk tes objektif C5 48 Penilaian kinerja C5 40 Syarat pembuatan kisi-kisi soal

C5 42

Melaksanakan layanan konseling untuk ketidaktuntasan sikap

C4 50

Sumber: Uji Kompetensi Guru Milik Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan

(P4).

b. Kisi-kisi Instrumen Tes Kompetensi Profesional Guru Bidang Studi Bahasa

dan Sastra Indonesia.

Tabel 2.7 Instrumen Tes Kompetensi Profesional Guru Bahasa Indonesia

No Kompetensi Indikator Materi Tingkat Kognitif

No Soal

1 Memahami secara kritis berbagai jenis wacana tulis/teks nonsastra dan nonteks

Teks bacaan

Disajikan penggalan teks, guru dapat: Menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra

C3 1

Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif

C3 2,3

Menemukan permasalahan dalam teks bacaan

C3 4

Menganalisis isi teks C5 5 Menentukan kalimat utama teks

C3 6

Menentukan simpulan teks

C3 7

Menentukan pernyataan yang sesuai dengan isi teks

C6 8

2 Menganalisis Isi teks Menganalisis isi C5 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

82

teks berita berita penyajian berita Mengidentifikasi unsur berita

C5 10

Menentukan masalah yang ditemukan dari berbagai berita

C4 11

Menentukan fakta dan opini

C3 12

3 Membaca tabel/bagan

Tabel/ bagan/ diagram

Disajikan teks, guru dapat: Merangkum seluruh isi informasi bagan/tabel/grafik

C4 13

4 Menulis proposal untuk berbagai keperluan

Proposal Menganalisis isi proposal

C5 14

Menganalisis isi proposal

C3 15

5 Menulis paragraf

Paragraf Disajikan kalimat –kalimat, guru dapat: Menyusun paragraf yang padu

C5

16

Menentukan paragraf deskriptif

C4 17

Menentukan paragraf naratif yang dikembangkan dengan pola urutan waktu dan urutan tempat

C4 18

Menentukan paragraf eksposisi dengan urutan yang logis dan sistematis

C4 19

Menentukan pendapat yang tepat untuk paragraf argumentative

C4 20

Menentukan gagasan yang meyakinkan untuk paragraf persuasi

C4 21

6 Menulis hasil wawancara/sa

Wawancara/sambutan/

Menganalisis isi teks wawancara/sambuta

C5 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

83

mbutan/ kotbah

kotbah n/kotbah

7 Menulis berbagai jenis surat

Surat dinas, surat pribadi, surat dagang, surat lamaran pekerjaan, dan surat kuasa

Disajikan penggalan surat, guru dapat: Menentukan bagian penutup surat

C4 23

Menentukan penulisan alamat yang benar

C4 24

Mengidentifikasi isi surat dagang

C4 25

Menentukan isi surat kuasa

C4 26

Mengidentifikasi unsur-unsur dan struktur surat lamaran pekerjaan

C4 27

Mengidentifikasi isi surat dinas yang tepat

C4 28

8 Menulis teks pidato

Teks pidato Disajikan teks pidato, guru dapat: Menentukan kalimat pembuka pidato

C4 29

Merumuskan isi pidato

C4 30

9 Menganalisis puisi baru/lama

Isi puisi Disajikan puisi baru dan atau lama, guru dapat: Menentukan isi/maksud puisi

C5

31

Menentukan suasana dalam puisi

C4 32

Menentukan ciri-ciri dan nilai yang terkandung dalam gurindam

C4 33

Menganalisis unsur-unsur puisi lama dan puisi baru

C6 34

Menganalisis isi puisi dikaitkan dengan realitas alam/sosial budaya/ masyarakat

C6 35

Menganalisis tema C6 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

84

puisi Menentukan amanat puisi

C4 37

Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer

C4 38

Menganalisis nilai moral

C5 39

Menganalisis watak tokoh

C4 40

Menganalisis latar cerita

C4 41

Menganalisis sudut pandang

C4 42

Menganalisis amanat cerpen

C4 43

Mengidentifikasi isi dialog

C4 44

Mengidentifikasi konflik teks cerpen

C4 45

10 Mengidentifikasi sastra melayu klasik

Sastra melayu klasik

Mengidentifikasi karakteristik dan struktur unsur intrinsik sastra Melayu klasik

C4 46

Menentukan nilai-nilai yang terkandung di dalam sastra Melayu klasik

C4 47

11 Menyampaikan pendapat, tanggapan, komentar dalam forum resmi/ diskusi/seminar

Kalimat sanggahan/ tanggapan dalam forum resmi/diskusi/ seminar

Disajikan kalimat-kalimat, guru dapat: Menentukan langkah-langkah memperkenalkan diri dan orang lain

C4 48

Menentukan kalimat sanggahan/ penolakan/tanggapan yang efektif/santun.

C6 49

12 Menulis karya ilmiah

Komponen karya ilmiah

Menentukan penulisan daftar pustaka dan catatan kaki yang tepat

C4 50

Merumuskan C4 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

85

rumusan masalah 13 Menulis

resensi/esai Resensi Disajikan

resensi/esai, guru dapat: Mengidentifikasi isi resensi/esai

C4 51

Menentukan unsur-unsur resensi

C4 52

Menerapkan prinsip-prinsip penulisan esai

C6 53

14 Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman/ringkasan notulen rapat

Merangkum ringkasan

Rangkuman dalam notulen rapat

C4 54

15 Menggunakan jenis frasa, klausa, pola kalimat, kata berimbuhan, makna kata, dan kata baku dalam berbagai tulisan

Jenis frasa, klausa, pola kalimat, kata berimbuhan, makna kata, dan kata baku

Mengidentifikasi jenis-jenis kalimat.

C4 55

Menentukan pola kalimat.

C4 56

Menggunakan kata berimbuhan.

C4 57

Mengidentifikasi berbagai jenis makna kata (konotasi/denotasi, luas, umum, khusus, gramatikal).

C4 58

Mengidentifikasi berbagai kata yang mengalami perubahan/pergeseran makna (homonim/homofon/ homograf/polisemi/sinestesia/ peyorasi/ameliorasi/kata hias).

C4 59

Menggunakan kata baku.

C4 60

Sumber: Uji Kompetensi Guru Milik Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan (P4).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

86

3.5 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam metode

ilmiah, karena dengan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna

yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Pentingnya pengolahan

diantaranya (a) data yang telah terkumpul perlu diolah dahulu; (b) tujuannya

menyederhanakan seluruh data yang terkumpul; (c) menyajikannya dalam

susunan yang baik dan rapi; (d) kemudian dianalisis. Analisa data merupakan

mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi serta menyingkatkan

data sehingga mudah untuk dibaca.

3.5.1 Teknik Pengolahan Data

Menurut Sudjana (2001:64),” Pengolahan data bertujuan mengubah data

mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga

memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut”. Hasan (2006:31) menambahkan

bahwa, “Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan

dengan menggunakan cara atau rumus-rumus tertentu”. Berdasarkan kedua

pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengolahan data mengubah data

mentah menjadi data yang dapat digunakan untuk pengkajian lanjutan.

Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1) Pemeriksaan (verifying) adalah pengoreksian atau pengecekan data yang

terkumpul, tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terjadi

di lapangan dan bersifat koreksi. Pemeriksaan (verifying) dalam penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

87

yaitu, mengecek atau mengoreksi hasil-hasil jawaban tes guru-guru dalam

menjawab soal-soal yang telah disebarkan oleh peneliti.

(2) Pengkodean (coding) adalah pemberian kode-kode pada setiap data dalam hal

ini peneliti memberikan kode pada nama-nama guru-guru yang diteliti.

(3) Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode

sesuai dengan hasil analisis yang dibutuhkan. Tabulasi dalam penelitian ini

yaitu hasil dari jawaban soal-soal yang telah disebarkan, hasil perhitungan dari

lembar analisis dokumen, dan hasil perhitungan dari hasil lembar observasi.

(4) Pemberian skor atau nilai. Dalam pemberian skor atau nilai digunakan skala

oridinal yang merupakan salah satu cara untuk menentukan skor. Skala

oridinal menurut Sarjono dan Julianita (2011:3), yakni skala yang menyatakan

kategori sekaligus peringkat, dimana peringkat tersebut menunjukkan suatu

urutan penilaian. Dalam hal ini skala yang digunakan adalah 1 sampai 4.

Kemudian jawaban untuk setiap item pertanyaan dengan menggunakan skala

ordinal dapat ditentukan dengan tingkatan nilainya. Penentuan skor dalam

penelitian ini yaitu jawaban dari pertanyaan yang terdapat pada lembar

observasi dan lembar dokumentasi dianalisis dengan menggunakan skala 1 –

4, dengan jawaban terendah point 1 dan jawaban tertingginya point 4. Skala

ordinal tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.11 berikut.

Tabel 2.8 Skala Ordinal Nilai Pendapat

4 Sangat Baik 3 Baik 2 Kurang 1 Sangat Kurang

Sumber: Sarjono dan Julianita (2011:3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

88

3.5.2 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menurut Hasan (2006:35) adalah memperkirakan

atau menentukan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu atau beberapa

kejadian terhadap suatu atau beberapa kejadian lainnya, serta memperkirakan atau

meramalkan kejadian lainnya, kejadian dapat dinyatakan sebagai perubahan nilai

variabel. Proses analisis dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh

baik melalui hasil tes, wawancara, dan hasil observasi. Sugiyono (2013:333)

menyatakan analisis data merupakan pengelolaan data yang sudah terkumpul dan

diharapkan diperoleh gambaran yang akurat dan konkret dari subjek penelitian.

Teknik analisis data diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji

hipotesis yang telah dirumuskan. Setelah semua data diperoleh dan di kumpulkan

dalam penelitian ini dianalisis dan dideskripsikan menggunakan teknik analisis

persentase kemudian dideskripsikan untuk mengambil kesimpulan berdasarkan

kategori yang telah ditentukan.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

persentase. Metode ini untuk mengkaji variabel yang ada pada penelitian yaitu,

pengetahuan pedagogik, penyusunan perangkat pembelajaran, keterampilan

mengajar, pengetahuan profesional, aspek membaca, kebahasaan, menulis dan

kesastraan guru-guru Bahasa Indonesia SMA di bawah Naungan Yayasan Nusa

Cendana Sumba Barat Daya Tahun 2017. Deskriptif persentase ini diolah dengan

cara jumlah total jawaban dibagi skor maksimal dikali 100%, seperti

dikemukakan oleh Sudjana (2005:107). Selanjutnya, penentuan kategori

responden pengetahuan pedagogik, penyusunan perangkat pembelajaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

89

keterampilan mengajar guru, dan pengetahuan profesional guru-guru Bahasa

Indonesia SMA di bawah Naungan Yayasan Nusa Cendana Sumba Barat Daya

Tahun 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

90

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini peneliti membahas mengenai: (1) Deskripsi data penelitian, (2)

Deskripsi hasil penelitian, dan (3) Pembahasan. Bagian pertama, Deskripsi data

penelitian dan deskripsi hasil penelitian berisi uraian data penelitian. Bagian

kedua, menjelaskan hasil temuan penelitian berdasarkan analisis data. Bagian

ketiga membahas mengenai keempat rumusan masalah.

4.1 Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sekolah-sekolah di bawah Naungan Yayasan

Pendidikan Nusa Cendana Kabupaten Sumba Barat Daya, Tahun 2017, terhadap

delapan orang guru Bahasa Indonesia yang mengajar di tiga SMA yang dikelola

oleh Yayasan tersebut yaitu, (1) SMAK Santo Gerardus Mayella Kalimbu Weri,

(2) SMAK Santa Maria Homba Karipit, dan (3) SMAK Santo Alfonsus

Weetabula. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 April sampai dengan 27

Mei 2017 dengan sasaran kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru

Bahasa Indonesia. Data yang disajikan berupa data mengenai pengetahuan

pedagogik guru, data kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran

(RPP), data keterampilan mengajar guru, data pengetahuan profesional guru

Bahasa Indonesia. Data diolah dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif.

Teknik yang digunakan untuk memperoleh data pengetahuan pedagogik,

data penyusunan perangkat pembelajaran (RPP), data keterampilan mengajar, data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

91

pengetahuan profesional guru Bahasa Indonesia, yaitu dengan menggunakan

teknik tes, teknik observasi atau pengamatan, teknik analisis dokumen, dan teknik

wawancara. Pengetahuan pedagogik guru dan pengetahuan profesional guru

diukur dengan menggunakan tes tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dirancang berdasarkan kisi-kisi yang kemudian

menjadi dasar penyusunan soal tes, dengan perincian jumlah soal, yakni 50 soal

untuk pengetahuan pedagogik guru SMA dan 60 soal untuk pengetahuan

profesional guru Bahasa Indonesia sehingga total jumlah soal kedua kompetensi

tersebut sebanyak 110 soal.

Data penguasaan guru Bahasa Indonesia dalam penyusunan perangkat

pembelajaran (RPP) diukur melalui analisis dokumentasi RPP yang disertai

dengan lembar penilaian dengan jumlah pernyataan dalam lembar penilaian

penyusunan RPP bidang studi sebanyak 8 item berdasarkan kisi-kisi dengan 4

kategori pilihan jawaban, yakni 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (kurang), dan 1 (sangat

kurang). Peneliti menetapkan skor maksimal untuk penguasaan penyusunan

perangkat pembelajaran (RPP) dengan jumlah skor maksimal 40.

Data untuk mengukur keterampilan mengajar guru-guru Bahasa

Indonesia dilakukan dengan observasi langsung pelaksanaan pembelajaran di

kelas dengan menggunakan lembar penilaian dengan jumlah pernyataan dalam

lembar penilaian sebanyak 14 item berdasarkan kisi-kisi dengan 4 kategori

jawaban yakni, 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (kurang), dan 1 (sangat kurang) dengan

jumlah skor maksimal 65. Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik

wawancara. Teknik wawancara yang digunakan yakni wawancara bebas sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

92

data pendukung, hal ini dilakukan untuk meminta konfirmasi guru secara

langsung yang berkenaan dengan kedua kompetensi tersebut.

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.

Data kuantitatif berupa data kemampuan penguasaan pengetahuan pedagogik,

kemampuan penguasaan penyusunan perangkat pembelajaran (RPP),

keterampilan mengajar guru, pengetahuan profesional guru Bahasa Indonesia.

Data tersebut diperoleh dari hasil jawaban-jawaban tes, hasil lembar penilaian

dokumentasi RPP dan hasil observasi pelaksanaan keterampilan mengajar guru

dalam bentuk skor. Selanjutnya, peneliti membagi hasil penelitian ini ke dalam

beberapa kriteria kategori antara lain skor kompetensi pengetahuan pedagogik,

skor penilaian perangkat perencanaan pembelajaran, dan skor penilaian mengajar,

skor pengetahuan profesional. Kriteria kategori ini menjadi landasan dalam

pembahasan tentang kompetensi pedagogik dan profesional guru Bahasa

Indonesia di tiga SMA di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana,

yaitu (1) SMAK Santo Gerardus Mayella, Jalan Kalimbu Weri, Kecamatan

Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur;

(2) SMAK Santa Maria Homba Karipit, Jalan Homba Karipit Kecamatan Kodi

Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur; (3) SMAK

Santo Alfonsus Weetabula, Jalan Bukit Sunyi, Kecamatan Loura, Kabupaten

Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

93

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1 Penguasaan Pengetahuan Pedagogik Guru Bahasa Indonesia

Pengetahuan pedagogik guru diukur dengan menggunakan tes dari hasil

jawaban-jawaban soal para guru. Dari hasil itu diperoleh gambaran tentang

pengetahuan pedagogik guru-guru Bahasa Indonesia. Data yang diperoleh dari

delapan orang guru Bahasa Indonesia memiliki kualifikasi Baik, seperti pada

Tabel 2.9 berikut.

Tabel 2.9 Data Rangkuman Pengetahuan Pedagogik Guru Bahasa Indonesia

Kode guru Skor Kategori SMAK/GM-01 76,0 Baik SMAK/HK-02 74,0 Cukup SMAK/AL-03 88,0 Baik SMAK/AL-04 78,0 Baik SMAK/AL-05 84,0 Baik SMAK/AL-06 80,0 Baik SMAK/AL-07 80,0 Baik SMAK/AL-08 76,0 Baik

∑Rata-rata 79,5 % Baik

Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan kualifikasi penguasaan

pengetahuan pedagogik guru Bahasa Indonesia di atas, diketahui persentase rata-

rata perolehan skor penguasaan pengetahuan pedagogik kedelapan guru Bahasa

Indonesia sebesar 79,5%. Sebagian besar guru Bahasa Indonesia berada pada

persentase skor sebesar 80,2% dengan jumlah 7 orang guru memiliki penguasaan

pengetahuan pedagogik kualifikasi Baik dalam memahami karakteristik peserta

didik, menguasai teori-teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran,

pengembangan kurikulum dan atau silabus, merancang pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, serta evaluasi hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

94

belajar. 74,0% dengan jumlah 1 orang guru diketahui memiliki penguasaan

pengetahuan pedagogik kualifikasi Cukup. Berikut grafik perincian perolehan

skor ditampilkan pada Tabel 2.9 di bawah ini.

Gambar 2. Grafik Penguasaan Pengetahuan Pedagogik Guru Bahasa

Indonesia

4.2.2 Penguasaan Penyusunan Perangkat Perencaan Pembelajaran (RPP)

Penyusunan perangkat pembelajaran (RPP) guru Bahasa Indonesia

diukur dengan menggunakan analisis dokumen dengan menggunakan lembar

penilaian. Dari hasil analisis dokumen dengan menggunakan lembar penilaian

diperoleh gambaran tentang penguasaan penyusunan perangkat perencanaan

pembelajaran (RPP). Data yang diperoleh dari delapan guru Bahasa Indonesia

memiliki kualifikasi Baik seperti pada Tabel 2.10 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

95

Tabel 2.10 Data Rangkuman Penguasaan Penyusunan Perangkat Perencanaan Pembelajaran (RPP)

Kode Guru Skor Kategori SMAK/GM-01 72,5 Cukup SMAK/HK-02 70,0 Cukup SMAK/AL-03 77,5 Baik SMAK/AL-04 75,0 Baik SMAK/AL-05 80,0 Baik SMAK/AL-06 77,5 Baik SMAK/AL-07 80,0 Baik SMAK/AL-08 77,5 Baik

∑Rata-rata 76,2% Baik

Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan kualifikasi penguasaan

penyusunan perangkat perencanaan pembelajaran (RPP) di atas, diketahui

persentase rata-rata skor penguasaan penyusunan perangkat perencanaan

pembelajaran (RPP) kedelapan guru Bahasa Indonesia sebesar 76, 2%. Sebagian

besar guru Bahasa Indonesia berada pada persentase skor 77,9 % dengan jumlah

6 guru memiliki penguasaan Penyusunan perangkat perencanaan pembelajaran

(RPP) kualifikasi Baik dalam merumuskan tujuan pembelajaran, penguasaan

materi pembelajaran, merancang strategi pembelajaran, menentukan media dan

sumber belajar serta evaluasi. 72,5% dengan jumlah 2 orang guru diketahui

memiliki penguasaan penyusunan perangkat pembelajaran (RPP) kualifikasi

Cukup. Berikut grafik perincian perolehan skor ditampilkan pada Tabel 2.10 di

bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

96

Gambar 3. Grafik Penguasaan Penyusunan Perangkat Perencanaan

Pembelajaran (RPP)

4.2.3 Penguasaan Keterampilan Mengajar Guru

Penguasaan keterampilan mengajar guru diukur dengan menggunakan

observasi dan lembar penilaian observasi kompetensi guru. Dari hasil observasi

dan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru-guru diperoleh

gambaran tentang keterampilan mengajar guru. Data yang diperoleh dari delapan

orang guru Bahasa Indonesia memiliki kualifikasi Cukup seperti pada Tabel 2.11

berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

97

Tabel 2.11 Data Rangkuman Penguasaan Keterampilan Mengajar Guru

Kode Guru Skor Kategori SMAK/GM-01 60,0 Kurang SMAK/HK-02 64,6 Kurang SMAK/AL-03 73,8 Cukup SMAK/AL-04 63,0 Kurang SMAK/AL-05 83,0 Baik SMAK/AL-06 61,5 Kurang SMAK/AL-07 83,0 Baik SMAK/AL-08 80,0 Baik

∑Rata-rata 71,1% Cukup

Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan pada penguasaan

keterampilan mengajar di atas, diketahui perolehan rata-rata skor penguasaan

keterempilan mengajar kedelapan orang guru Bahasa Indonesia sebesar 71,1%.

Sebagian besar guru Bahasa Indonesia berada pada persentase skor sebesar 82,0%

dengan jumlah 3 guru memiliki penguasaan keterampilan mengajar kualifikasi

Baik dalam keterampilan membuka pelajaran, keterampilan bertanya,

keterampilan memberikan penguatan (reinforcement), keterampilan memberikan

variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan mengelola kelas, keterampilan

membimbing diskusi kelompok, keterampilan mengajar kelompok kecil, dan

keterampilan menutup pelajaran. 73,8 % dengan jumlah 1 orang guru diketahui

memiliki penguasaan keterampilan mengajar kualifikasi Cukup, 62,2% dengan

jumlah 4 orang guru diketahui memiliki penguasaan keterampilan mengajar

kualifikasi Kurang. Berikut grafik perincian perolehan skor ditampilkan pada

Tabel 2.11 di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

98

Gambar 4. Grafik Penguasaan Keterampilan Mengajar Guru.

4.2.4 Penguasaan Pengetahuan Profesional Guru Bahasa Indonesia

Pengetahuan profesional guru diukur dengan menggunakan tes dari hasil

jawaban-jawaban soal para guru. Dari hasil itu diperoleh gambaran tentang

penguasaan pengetahuan profesional guru-guru Bahasa Indonesia. Data yang

diperoleh dari delapan orang guru Bahasa Indonesia memiliki kualifikasi Cukup

seperti pada Tabel 2.12 berikut.

Tabel 2.12 Rangkuman Penguasaan Pengetahuan Kompetensi Profesional Guru Bahasa Indonesia

No Kode guru Skor Kriteria

1 SMAK/GM-01 66,6 Cukup 2 SMAK/HK-02 68,3 Cukup 3 SMAK/AL-03 78,3 Baik 4 SMAK/AL-04 71,6 Cukup 5 SMAK/AL-05 81,6 Baik 6 SMAK/AL-06 71,6 Cukup 7 SMAK/AL-07 81,6 Baik 8 SMAK/AL-08 80,0 Baik ∑Rata-rata 74,9% Cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

99

Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan kualifikasi penguasaan

pengetahuan profesional di atas, diketahui perolehan persentase rata-rata skor

pengetahuan profesional kedelapan orang guru Bahasa Indonesia sebesar 74,9%.

Sebagian besar guru Bahasa Indonesia berada pada persentase skor 80,3% dengan

jumlah 4 orang guru memiliki pengetahuan profesional kualifikasi Baik dalam

menguasai materi, struktur dan pola pikir keilmuan yang mendukung

matapelajaran yang diampu, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar

matapelajaran/bidang pengembangan yang diampu, mengembangkan materi

pembelajaran yang diampu secara kreatif, mengembangkan keprofesionalan

secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif dan memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan

diri. 69,5 % dengan jumlah 4 orang guru diketahui memiliki pengetahuan

profesional kualifikasi Cukup. Berikut grafik perincian perolehan skor

ditampilkan pada Tabel 2.12 di bawah ini.

Gambar 5. Grafik Penguasaan Pengetahuan Kompetensi Profesional Guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

100

4.3 Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan perolehan skor masing-masing guru

berdasarkan hasil tes, hasil analisis dokumen RPP, dan hasil penilaian

keterampilan mengajar guru-guru SMA di bawah Naungan Yayasan Pendidikan

Nusa Cendana untuk kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional telah

dilaksanakan dengan baik. Berikut pembahasan dari masing-masing rumusan

masalah dipaparkan di bawah ini.

4.3.1 Penguasaan Pengetahuan Pedagogik Guru Bahasa Indonesia

Berdasarkan hasil deskripsi data penelitian dan hasil analisis data dari

hasil tes guru untuk pengetahuan kompetensi pedagogik Bahasa Indonesia SMA

di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana Sumba Barat Daya Tahun

2017 secara keseluruhan diperoleh skor rata-rata sebesar 79,5 %. Hal ini,

menunjukkan bahwa penguasaan pengetahuan kompetensi pedagogik guru Bahasa

Indonesia berdasarkan konversi tingkat pencapaian dalam kualifikasi Baik. Dalam

kaitannya dengan pendidikan, kompetensi menunjukkan kepada perbuatan yang

bersifat rasional untuk mencapai suatu tujuan yang sesuai dengan kondisi yang

diharapkan. Oleh karena itu, kompetensi pedagogik guru perlu ditingkatkan

melalui proses pendidikan atau latihan. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu

faktor yang paling menentukan berhasilnya proses belajar mengajar adalah guru,

seorang guru perlu memiliki kompetensi untuk mengorganisasi ide-ide yang

dikembangkan di kalangan peserta didiknya sehingga dapat menggerakkan minat

dan semangat belajar mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

101

Berkaitan dengan hal di atas Kusnandar (2007:51-52) mengatakan

kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan

seseorang, baik yang kualitatif maupun kuantitatif. Lebih lanjut, Payong

(2011:17) mengatakan kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang

akibat dari pendidikan maupun pelatihan, atau pengalaman belajar informal

tertentu yang didapat, sehingga menyebabkan seseorang dapat melaksanakan

tugas tertentu dengan memuaskan. Pengertian ini mengandung makna bahwa

kompetensi itu dapat digunakan dalam dua konteks yaitu pertama, sebagai

indikator kemampuan yang menunjukkan kepada perbuatan yang diamati, kedua,

sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek kognitif, afektif serta tahap-tahap

pelaksanaannya secara utuh.

Kompetensi pedagogik merupakan salah satu kompetensi wajib yang

harus dimiliki guru sebab pedagogik mempunyai arti ilmu yang mendidik. Selain

itu, kompetensi pedagogik merupakan suatu performansi (kemampuan) seseorang

dalam bidang ilmu pendidikan. Kompetensi pedagogik atau akademik ini merujuk

kepada kemampuan guru untuk mengelola proses belajar, mengajar, termasuk

didalamnya perencanaan dan pelaksanaan, evaluasi hasil belajar dan

pengembangan siswa sebagai individu-individu (Hakiim, 2009:243). Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Faridatul Ainiyah (2014) dalam

tesisnya yang berjudul “Kompetensi pedagogik guru dalam peningkatan motivasi

belajar di Madrasah Ibtidayyah Darussalam, Kecamatan Subah, Kabupaten

Batang, Jawa Tengah”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kompetensi

pedagogik mempunyai peran penting dalam meningkatkan motivasi belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

102

siswa, yaitu dari empat aspek kompetensi pedagogik yaitu, pemahaman

terhadap peserta didik, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran

dan evaluasi, walaupun belum semua guru di Madrasah Ibtida’iyah

Darussalam Kemiri Timur memiliki kompetensi pedagogik yang baik. Artinya,

Kompetensi pedagogik erat kaitannya dengan penguasaan guru terhadap

berlangsungnya proses pembelajaran peserta didik di dalam kelas, hal ini

dikarenakan kompetensi ini merupakan kompetensi yang digunakan dalam

keseharian seorang guru dalam melaksanakan tugasnya.

Kinerja guru dalam melaksanakan tugas kesehariannya tercermin pada

peran dan fungsinya dalam proses pembelajaran di kelas atau di luar kelas, yaitu

sebagai pendidik, pengajar, dan pelatih. Dalam menjalankan peran dan fungsinya

pada proses pembelajaran di kelas, kinerja guru dapat terlihat pada kegiatannya

merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran yang

intensitasnya dilandasi oleh sikap moral dan profesional seorang guru.

Berdasarkan hasil observasi, fenomena yang sering terjadi, tenaga

pendidik khususnya di tingkat SMA (Yayasan Pendidikan Nusa Cendana) belum

memenuhi kualifikasi sebagai guru yang berkompeten, khususnya kompetensi

pedagogik yang berkaitan dengan pengelolaan pembelajaran. Misalnya guru

belum mampu memanfaatkan teknologi pembelajaran atau belum mampu

menyusun rancangan pembelajaran dengan baik. Padahal guru tidak lagi bertindak

sebagai penyaji informasi tetapi juga harus mampu bertindak sebagai fasilitator,

motivator, maupun pembimbing yang senantiasa berupaya memaksimalkan

perkembangan potensi yang dimiliki peserta didik. Dengan demikian seorang guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

103

dituntut untuk memiliki kompetensi yang unggul dibidangnya, baik itu

kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial maupun kompetensi profesional harus

dimiliki oleh seorang guru selaku tenaga pendidik. Masalah kompetensi

pedagogik guru merupakan salah satu dari kompetensi yang harus dimiliki oleh

setiap guru dalam jenjang pendidikan apapun.

4.3.2 Penguasaan Penyusunan Perangkat Perencanaan Pembelajaran (RPP)

Berdasarkan hasil analisis dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang telah dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa penguasaan

penyusunan perangkat perencanaan pembelajaran (RPP) oleh guru-guru Bahasa

Indonesia SMA di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana Sumba

Barat Daya Tahun 2017, secara keseluruhan diperoleh skor rata-rata sebesar 76,2

% berdasarkan konversi tingkat pencapaian dalam kualifikasi Baik. Selain dalam

bentuk penilaian peneliti juga mengamati secara langsung aktivitas guru-guru. Hal

ini terlihat dari kesiapan guru sebelum melakukan pembelajaran hingga pada

evaluasinya, bahkan jauh sebelum pembelajaran berlangsung, guru

mempersiapkan apasaja yang menjadi landasan maupun dasar melalui suatu

rancangan dalam melakukan proses pembelajaran di dalam kelas sehingga

pengembangan potensi siswa itu sendiri yang disusun secara sistematis. Salah

satunya berdasarkan hasil wawancara bersama guru SMAK/HK-02 yang

mengatakan “Sebelum merancangkan perencanaan pembelajaran saya melakukan

analisis kebutuhan peserta didik karena mereka memiliki kemampuan yang

berbeda-beda sehingga kebutuhannya berbeda pula”. Menyangkut dengan analisis

kebutuhan menurut Morrison (2001:27), yang mengatakan bahwa analisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

104

kebutuhan adalah alat untuk mengidentifikasi masalah guna menentukan tindakan

yang tepat. Artinya, analisis kebutuhan sebagai suatu proses kebutuhan sekaligus

menentukan prioritas. Ini berarti bahwa perencanaan pembelajaran juga harus

mempertimbangkan keberagaman budaya, daya serap, perbedaan kecerdasan,

perbedaan kemampuan belajar peserta didik. Berdasarkan hal ini, guru harus

memberikan layanan secara proporsional, adil, dan bijaksana sehingga dapat

mengembangkan berbagai potensi peserta didik secara optimal.

Peneliti juga menemukan berdasarkan hasil analisis dokumen yang ada,

bahwa penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran oleh guru pengampu

mata pelajaran Bahasa Indonesia sudah sesuai dengan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A Lampiran IV tahun 2013. Selain

itu, RPP yang digunakan antara sekolah satu dengan sekolah yang lain berbeda

misalnya di SMAK Santo Gerardus Mayella Kalimbu Weri RPP yang digunakan

guru Bahasa Indonesia berdasarkan ketentuan Kurikulum 2013; di SMAK Santa

Maria Homba Karipit menggunakan RPP berdasarkan ketentuan Kurikulum 2013

hasil Revisi tahun 2016; dan guru-guru Bahasa Indonesia di SMAK Santo

Alfonsus Weetabula guru yang satu dengan yang lain berbeda yakni 2 orang guru

menggunakan RPP berdasarkan ketentuan Kurikulum 2006 dan 4 orang

menggunakan RPP berdasarkan ketentuan Kurikulum 2013. Hal ini, sebelumnya

sudah di sampaikan juga oleh kepala sekolah SMAK Santo Alfonsus yang

mengatakan bahwa “Penggunaan RPP oleh guru Bahasa Indonesia masih

bervariasi atau tidak sama antara guru satu dengan guru yang lain, yakni

menyusun RPP berdasarkan ketentuan Kurikulum 2006 dan K. 2013, saya juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

105

tidak bisa mempersalahkan guru-guru saya sebab kurikulum berganti terus

sehingga ada guru yang mau mengikuti perubahan kurikulum ada guru yang

masih tetap menggunakan kurikulum lama”. Setelah dikonfirmasi kepada guru hal

yang sama disampaikan oleh guru bidang studi Bahasa Indonesia SMAK/AL-03

dan SMAK/AL-08 yang masih menggunakan RPP berdasarkan Kurikulum 2006

mengatakan bahwa “Kesulitan menerapkan kurikulum yang baru, kurikulum K.

2013 belum terealisasi dengan baik sudah ada isu lagi perubahan kurikulum

sehingga pada saat ingin menerapkan K.2013, kami sudah bersiap-siap lagi untuk

belajar mengenai tuntutan kurikulum yang baru lagi, jadi seperti tidak ada

gunanya untuk mempersiapkan kurikulum 2013 saat ini”. Menurut hemat peneliti,

hal ini berdampak pada persiapan pembuatan RPP yang harus disiapkan oleh guru

tersebut, dan pada akhirnya RPP yang digunakan guru merupakan RPP turun

temurun dari tahun ke tahun sedangkan salah satu konsep dalam kurikulum yang

diterapkan saat ini adalah pengembangan potensi peserta didik.

Perencanaan pembelajaran sangat penting artinya bagi guru, sebab tanpa

perencanaan yang baik, bukan hanya peserta didik yang tidak terarah dalam

kegiatan belajarnya, tetapi guru juga tidak dapat mengontrol kegiatan

pembelajaran yang dikembangkannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Raka Joni

(1984:12) tentang Kompetensi Menyusun Rencana Pembelajaran, yang

mengatakan bahwa kemampuan merencanakan program belajar mengajar

mencakup kemampuan: (1) merencanakan pengorganisasian bahan-bahan

pengajaran, (2) merencanakan pengelolaan kegiatan belajar mengajar, (3)

merencanakan pengelolaan kelas, (4) merencanakan penggunaan media dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

106

sumber pengajaran; dan (5) merencanakan penilaian prestasi siswa untuk

kepentingan pengajaran. Hal ini ditegaskan juga oleh Depdiknas (2004:9) yaitu

kompetensi penyusunan rencana pembelajaran meliputi (1) mampu

mendeskripsikan tujuan, (2) mampu memilih materi, (3) mampu mengorganisir

materi, (4) mampu menentukan metode/strategi pembelajaran, (5) mampu

menentukan sumber belajar/media/alat peraga pembelajaran, (6) mampu

menyusun perangkat penilaian, (7) mampu menentukan teknik penilaian, dan (8)

mampu mengalokasikan waktu. Artinya, bahwa guru profesional harus menguasai

dan memahami kurikulum sebagai pengembang kurikulum. Menyangkut hal ini

diteliti juga oleh La Ode Dini (2009) dengan judul tesisnya “Kinerja profesional

guru dalam pelaksanaan tugas sebagai pengembang kurikulum (studi kasus pada

MTS Negeri 2 Kota Bandung)”. Hasil penelitian menggambarkan kinerja

profesional guru dalam melaksanakan tugas sebagai pengembang kurikulum

secara umum sudah menampilkan kinerja yang sesuai dengan perannya sebagai

seorang guru profesional. Hal ini menunjukkan bahwa guru sebagai tenaga

pendidik merupakan komponen yang paling menentukan kualitas pendidikan,

karena ditangan gurulah kurikulum dikembangkan dan diaplikasikan. Sarana dan

prasarana menjadi bakal diberdayakan lebih maksimal dan iklim pembelajaran

menjadi magnet pemicu pengalaman yang membentuk peserta didik menjadi

insan yang bertanggung jawab dan mampu menghadapi segala tantangan masa

depan. Di samping itu, guru adalah pemeran utama dalam proses peningkatan

kualitas pembangunan pendidikan, khususnya pendidikan formal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

107

4.3.3 Penguasaan Keterampilan Mengajar Guru

Hasil penilaian melalui observasi terhadap penguasaan keterampilan

mengajar guru-guru Bahasa Indonesia SMA di bawah Naungan Yayasan

Pendidikan Nusa Cendana Sumba Barat Daya dalam pembelajaran secara

keseluruhan diperoleh skor rata-rata sebesar 71,1 % dalam kualifikasi Cukup,

dengan rincian 82,0 % dengan jumlah 3 guru dalam kualifikasi Baik, 74,0 %

dengan jumlah 1 orang guru dalam kualifikasi Cukup dan 62,2 % dengan jumlah 3

orang guru dalam kualifikasi Kurang. Secara umum Keterampilan dasar

mengajar merupakan suatu keterampilan yang mutlak dimiliki oleh seorang

guru. Berbekal keterampilan dasar mengajar yang dimiliki, seorang guru dapat

menciptakan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan, sehingga hasil

belajar siswa menjadi optimal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

keterampilan merupakan “kecakapan untuk menyelesaikan tugas”, sedangkan

mengajar adalah “melatih”. Slameto (2010:30) mendefinisikan mengajar

merupakan menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat

dan tepat”. Mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar. Lebih

lanjut, menurut Alvin W. Howard dalam Slamento (2010:32)” pembelajaran

adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang

untuk mendapatkan sesuatu, mengubah atau mengembangkan keterampilan, sikap,

cita-cita, penghargaan dan pengetahuan yang direncanakan oleh guru untuk

mencapai suatu tujuan pembelajaran”. Dalam proses pembelajaran guru

memegang peranan yang penting. Keberhasilan pembelajaran ditentukan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

108

kesiapan guru. Pemilihan metode pembelajaran yang digunakan akan memberikan

pengaruh yang besar dalam proses pembelajaran.

Selain menilai pelaksanaan pembelajaran guru melalui lembar penilaian

peneliti juga melakukan observasi langsung kegiatan pelaksanaan pembelajaran

guru di kelas, berdasarkan hasil penelitian melalui observasi di kelas pada guru

Bahasa Indonesia antara guru satu dan guru yang lain berbeda. Jika dilihat dari

hasil perolehan penguasaan keterampilan mengajar yang diperoleh guru, dimana

terdapat 3 orang guru yang termasuk dalam kualifikasi Baik terlihat dalam

pengamatan di kelas bahwa guru mempunyai kemampuan dalam menguasai

metodologi atau cara untuk membelajarkan peserta didik. Data ini didukung dari

hasil observasi peneliti pada salah seorang guru yaitu pada guru Bahasa Indonesia

SMAK/AL-05 dan SMAK/AL-07 saat melaksanakan pembelajaran yaitu, guru

mempunyai komitmen kepada siswa dan proses belajarnya. Ini berarti, bahwa

komitmen tertinggi guru adalah kepada kepentingan siswanya. Kemudian guru

cukup menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya

serta cara mengajarkannya kepada para siswa salah satu dengan memantau hasil

belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam

perilaku siswa sampai tes hasil belajar.

Lebih lanjut, guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang

dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Hal ini diperkuat dengan hasil

wawancara bersama guru yang bersangkutan yang mengatakan:”Setelah selesai

mengajar di kelas saya evaluasi diri sendiri untuk bisa belajar dari pengalaman,

saya harus tahu mana yang benar dan salah, serta baik buruk dampaknya pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

109

proses belajar siswa”. Artinya, guru harus selalu ada waktu guna mengadakan

refleksi dan koreksi terhadap hal-hal yang telah dilakukannya. Hal ini

menunjukkan bahwa guru bertanggung jawab atas profesinya sebagaimana yang

disampaikan oleh Sahertian (2010:26) yang mengatakan bahwa profesi adalah

pernyataan pengabdian pada suatu pekerjaan atau jabatan dimana pekerjaan atau

jabatan tersebut menuntut keahlian, tanggung jawab, dan kesetiaan terhadap

profesi. Terkait profesi Supriyadi (2011:94-95), mengatakan bahwa

profesionalisme menunjuk pada derajat penampilan seseorang sebagai profesional

atau penampilan suatu pekerjaan sebagai suatu profesi yang menyangkut sikap,

komitmen, dan kode etik; profesionalisme bisa tinggi, sedang, atau rendah.

Lebih lanjut, guru berada pada kualifikasi kurang dalam keterampilan

mengajar. Menurut hemat peneliti, baik buruknya proses mengajar – belajar dan

tingkat pencapaian hasil proses instruksional pada umumnya bergantung pada

faktor-faktor yang meliputi: (1) karakteristik guru; (2) interaksi dan metode; (3)

fasilitas fisik; dan (4) lingkungan sekitar. Hal ini didukung dengan hasil observasi

peneliti terhadap guru SMAK/GM-01, SMAK/HK-02 dan SMAK/AL-04 pada

saat melaksanakan pembelajaran guru kurang memberikan motivasi pada siswa

agar menimbulkan rasa ingin tahu, guru juga jarang memberikan pertanyaan-

pertanyaan kepada siswa sehingga kelas terlihat monoton karena guru lebih

banyak menjelaskan materi pembelajaran, guru masih terpaku pada materi yang

telah disiapkan sehingga terlihat guru tidak menguasai kelas dengan baik. Dalam

RPP mencantum beberapa metode tetapi yang terlihat tidak sesuai dengan yang

dicantum dalam RPP, sehingga terlihat siswa bosan dan jenuh dalam belajar. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

110

kegiatan penutup rata-rata guru tidak membuat rangkuman terhadap pembelajaran

yang telah berlangsung. Hal ini sangat penting dilakukan oleh guru karena

merupakan tinjau ulang terhadap bahan belajar hal ini di perkuat oleh pendapat

Usman (2010:85) yang mengatakan meninjau kembali penguasaan inti pelajaran

dengan merangkum inti pembelajaran dan membuat ringkasan kemudian

mengevaluasi, dengan bentuk mendemonstrasikan keterampilan, mengapilikasi

ide baru, mengeksplorasikan ide baru pada situasi yang berbeda, dan memberikan

soal tertulis. Hal inilah yang menjadi salah satu masalah dalam dunia pendidikan

yaitu rendahnya kualitas guru. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme

yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 yaitu merencanakan pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan

pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan

pengabdian masyarakat.

Secara garis besar dapat dikatakan kemampuan guru dalam mengajar

yang harus dikuasai ada dua yaitu (a) menguasai materi atau bahan ajar yang

diajarkan (what to teach) dan (b) menguasai metodologi atau cara untuk

membelajarkan (how to teach). Jikalau guru tidak mempunyai kemampuan

terhadap kedua hal tersebut maka prestasi belajar peserta didik menurun. Dalam

hal ini, mengajar dapat dilihat dari beberapa segi seperti secara kuantitatif

mengajar berarti menyampaikan pengetahuan sebanyak-banyaknya kepada peserta

didik, secara instruksional mengajar berarti mengadaptasi teknik mengajar sesuai

dengan bakat, kemampuan dan kebutuhan peserta didik sedangkan secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

111

kualitatif mengajar berarti membantu peserta didik dalam membentuk makna dan

pemahamannya sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat Syah (2013:218)

memandang mengajar dari dua aspek yaitu mengajar sebagai ilmu dan mengajar

sebagai seni. Mengajar sebagai ilmu hanya menekankan pada pentingnya

penguasaan guru atas pelbagai ilmu pengetahuan, sedangkan mengajar seni

menganggap bahwa bakat keguruan lebih penting daripada ilmu pengetahuan.

Selain itu, keterampilan mengajar guru memberikan dampak terhadap

motivasi belajar, Hal ini sesuai menurut pendapat Sardiman (2007:75), yang

mengatakan bahwa keterampilan dasar mengajar merupakan komponen yang

sangat penting dikuasai oleh seorang guru karena dengan tingkat

penguasaan keterampilan dasar mengajar yang cukup tinggi seorang guru

dapat mengetahui bagaimana kondisi siswanya dan melakukan tindakan yang

bisa membuat siswanya lebih semangat dalam belajar dengan kata lain

memberikan motivasi belajar kepada siswa. Kemudian, dalam melaksanakan

pembelajaran yang perlu diperhatikan guru adalah mengelola ruang dan fasilitas

belajar, melaksanakan kegiatan pembelajaran,mengelola interaksi kelas, bersikap

terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif peserta didik

terhadap belajar, dan mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam

pembelajaran pada mata pelajaran tertentu. Seperti yang dikemukakan oleh

Arends (2012:18), Guru yang tidak cukup menguasai bidang akademis dan

sekedar menyukai anak, namun guru dituntut memiliki dasar ilmu pengetahuan

yang beragam seperti kemampuan akademis, pedagogis, sosial dan budaya, untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

112

menjadi guru yang reflektif dan mampu memecahkan masalah dalam

pembelajaran.

4.3.4 Penguasaan Pengetahuan Kompetensi Profesional guru Bahasa

Indonesia.

Berdasarkan hasil deskripsi data penelitian dan hasil analisis data dari

hasil tes guru untuk penguasaan pengetahuan kompetensi profesional guru Bahasa

Indonesia SMA di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana Sumba

Barat Daya Tahun 2017 secara keseluruhan diperoleh skor rata-rata sebesar 74,9

%. Hal ini, menunjukkan bahwa pengetahuan kompetensi profesional guru Bahasa

Indonesia dalam menguasai materi, struktur dan pola pikir keilmuan yang

mendukung matapelajaran yang diampu, menguasai standar kompetensi dan

kompetensi dasar matapelajaran/bidang pengembangan yang diampu,

mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif,

mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

tindakan reflektif dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

berkomunikasi dan mengembangkan diri dalam kualifikasi Cukup. Artinya,

penguasaan pengetahuan profesional cukup memadai tetapi perlu di tingkatkan.

Hasil lokakarya pembinaan Kurikulum Pendidikan Guru UPI Bandung

(Oemar Hamalik, 2002: 37-38) menjelaskan bahwa guru adalah jabatan

profesional yang memerlukan berbagai keahlian khusus. Sebagai suatu profesi,

maka harus memenuhi kriteria profesional salah satunya yaitu

keilmuan/pengetahuan seperti memahami ilmu yang dapat melandasi

pembentukan pribadi; memahami ilmu pendidikan dan keguruan dan mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

113

menerapkannya dalam tugasnya sebagai pendidik; memahami, menguasai, serta

mencintai ilmu pengetahuan yang akan diajarkan; mampu memecahkan persoalan

secara sistematis,terutama yang berhubungan dengan bidang studi; memahami

prinsip-prinsip kegiatan belajar mengajar. Artinya, proses belajar dan hasil

belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur, dan

isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi

guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang kompeten akan

lebih menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan akan

lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa berada pada

tingkat optimal.

Di sisi lain, rendahnya profesionalisme guru dalam pendidikan nasional

disebabkan oleh antara lain; kurangnya motivasi guru dalam meningkatkan

kualitas diri karena guru tidak dituntut untuk meneliti, belum adanya standar

profesional guru sebagaimana tuntutan di negara-negara maju, masih banyak guru

yang tidak menekuni profesinya secara total. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Sri Hartini (2006) dengan tesisnya yang berjudul Faktor-

faktor strategis yang mempengaruhi kompetensi guru dalam pembelajaran (Studi

kasus pada guru MTsN Salatiga), dalam kesimpulannya adalah kompetensi guru

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain etos kerja, tingkat pendidikan, dan

latar belakang sosial ekonomi. Hal ini menjadi perhatian secara global, karena

guru memiliki tugas dan peran bukan hanya memberikan informasi-informasi

ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan juga membentuk sikap dan jiwa yang

mampu bertahan dalam era hiperkompetisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

114

Tugas guru adalah membantu peserta didik agar mampu melakukan

adaptasi terhadap berbagai tantangan kehidupan serta desakan yang berkembang

dalam dirinya. Pemberdayaan peserta didik ini meliputi aspek-aspek kepribadian

terutama aspek intelektual, sosial, emosional, dan keterampilan. Tugas mulia itu

menjadi berat karena bukan saja guru harus mempersiapkan generasi muda

memasuki abad pengetahuan, melainkan harus mempersiapkan diri agar tetap

eksis, baik sebagai individu maupun sebagai profesional. Untuk meningkatkan

profesionalisme guru, misalnya mengikuti penataran guru, mengikuti musyawarah

guru bidang studi (MGBS), mengikuti kursus, yang memungkinkan para guru

untuk berbagi pengalaman dalam memecahkan masalah-masalah yang mereka

hadapi dalam kegiatan mengajarnya (Supriyadi, 2011:35).

Dalam pendidikan, guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih,

dan pemimpin yang dapat menciptakan iklim belajar yang menarik, memberi rasa

aman, nyaman dan kondusif dalam kelas. Oleh sebab itu, guru adalah panutan

bagi peserta didik dan menjadi sosok seorang guru haruslah memiliki kekuatan

kepribadian yang positif yang dapat dijadikan sumber inspirasi bagi peserta didik.

Seperti yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam sistem pendidikan

yang diinginkan yaitu guru harus “ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun

karsa, tut wuru handayani” yang artinya bahwa guru harus menjadi contoh dan

teladan yang baik, membangkitkan motivasi belajar siswa serta mendorong atau

memberikan dukungan dari belakang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

115

BAB V

PENUTUP

Pada Bab ini peneliti membahas tentang: (1) simpulan, (2) implikasi, dan

(3) saran, yaitu untuk pengembangan dan peningkatan kompetensi pedagogik dan

kompetensi profesional guru-guru Bahasa Indonesia SMA di bawah Naungan

Yayasan Pendidikan Nusa Cendana, Sumba Barat Daya, Tahun 2017.

5.1 Simpulan

Mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan

beberapa hal berikut ini.

1. Penguasaan pengetahuan kompetensi pedagogik guru Bahasa Indonesia

SMA di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana Tahun 2017

termasuk dalam kualifikasi Baik.

a. Penguasaan pengetahuan kompetensi pedagogik guru Bahasa Indonesia

dalam memahami karakteristik peserta didik, menguasai teori-teori

belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran, pengembangan kurikulum dan

atau silabus, merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis, dan evaluasi hasil belajar dalam kualifikasi

Baik.

b. Penguasaan pengetahuan penyusunan perangkat perencanaan

pembelajaran (RPP) guru Bahasa Indonesia dalam merumuskan tujuan

pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, merancang strategi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

116

pembelajaran, menentukan media dan sumber belajar serta evaluasi

dalam kualifikasi Baik.

c. Penguasaan pengetahuan keterampilan mengajar guru Bahasa Indonesia

dalam keterampilan membuka pelajaran, keterampilan bertanya,

keterampilan memberikan penguatan (reinforcement), keterampilan

memberikan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan

mengelola kelas, keterampilan membimbing diskusi kelompok,

keterampilan mengajar kelompok kecil, dan keterampilan menutup

pelajaran dalam kualifikasi Cukup.

2. Penguasaan pengetahuan kompetensi profesional guru Bahasa Indonesia

SMA khususnya mata pelajaran/bidang studi Bahasa Indonesia dalam

menguasai materi, struktur dan pola pikir keilmuan yang mendukung

matapelajaran yang diampu, menguasai standar kompetensi dan

kompetensi dasar matapelajaran/bidang pengembangan yang diampu,

mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif,

mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

tindakan reflektif dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri termasuk dalam kualifikasi

Baik.

5.2 Implikasi

Peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional bagi guru sekolah

menengah khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat diwujudkan melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

117

forum-forum yang ada, yakni Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP),

keberadaan MGMP masih memiliki peran penting dan sangat signifikan dalam

pengembangan keprofesian guru. MGMP merupakan wadah kegiatan guru mata

pelajaran sejenis pada jenjang sekolah menengah untuk memecahkan berbagai

masalah, memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran, serta

menyempurnakan pembelajaran secara terus menerus dan berkesinambungan

seperti perbedaan persepsi terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar

(SKKD), perbedaan penguasaan materi antar guru dan antar wilayah, perbaikan

strategi dan metode pembelajaran, pendayagunaan media dan sumber belajar serta

sistem evaluasi yang secara langsung atau tidak langsung menunjang efektivitas

pembelajaran. Selanjutnya melalui forum musyawarah guru, diharapkan persoalan

dapat teratasi, termasuk bagaimana mengembangkan KTSP, Silabus, dan RPP

serta mengimplementasikannya dalam menciptakan pembelajaran yang efektif

dan menyenangkan.

5.3 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan sebagai berikut:

1. Yayasan Pendidikan Nusa Cendana Sumba Barat Daya perlu memberikan

kesempatan kepada guru-guru terutama guru Bahasa Indonesia untuk

mengikuti penataran guru hal ini untuk meningkatkan kemampuan guru

dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Mengingat tugas rutin di dalam

melaksanakan aktivitas-aktivitas mendidik dan mengajar, maka guru perlu

untuk menambah ide-ide baru melalui kegiatan penataran; mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

118

musyawarah guru bidang studi (MGBS) artinya, guru dalam mata pelajaran

berkumpul bersama untuk mempelajari atau membahas masalah dalam proses

belajar mengajar, mengikuti kursus merupakan suatu kegiatan untuk

membantu guru dalam mengembangkan pengetahuan sesuai dengan

keahliannya masing-masing. Dengan mengikuti kursus guru diarahkan ke

dalam dua hal, pertama sebagai penyegaran dan kedua sebagai upaya

peningkatan pengetahuan, keterampilan dan mengubah sikap tertentu. Hal ini

dilakukan dalam upaya peningkatan profesionalitas guru-guru.

2. Kepala sekolah SMA Yayasan Pendidikan Nusa Cendana harus memantau

kinerja guru baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun guru

yang berstatus Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TKKD), dan guru honorer di

sekolah secara berkesinambungan dalam upaya meningkatkan kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional guru dalam proses belajar mengajar

dengan mengadakan supervisi, mengadakan lokakarya (workshop),

mengadakan penataran guru, memotivasi guru untuk membuat karya tulis

ilmiah, penyediaan fasilitas pendidikan yang cukup, memperhatikan masalah

ekonomi, dan mengadakan rapat rutin sekolah.

3. Guru-guru Bahasa Indonesia SMA hendaknya selalu berupaya untuk

meningkatan kualitas diri agar bisa menjadi guru yang profesional, jangan

terlalu puas dengan kemampuan yang telah dimiliki, namun harus selalu

berusaha mengintrospeksi diri dan berusaha memperbaikinya melalui selalu

ikut serta dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, seperti penataran, lokakarya

(workshop), pelatihan-pelatihan, seminar, diskusi, diklat yang relevan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

119

bidangnya dan selalu mengikuti segala perkembangan pendidikan. Umumnya

sebagai tenaga pendidikan dan khususnya untuk para guru yang memang

menjadi penunjang utama dalam peningkatan mutu pendidikan.

4. Peneliti lain yang akan melakukan penelitian tentang kompetensi profesional

guru khususnya Bahasa dan Sastra Indonesia untuk lebih khusus meneliti

tentang bidang sastra karena kondisi pengajaran sastra berorientasi

kurikulum dianggap “kurang jelas” atau materinya belum memperoleh

bentuknya dan tampak masih menempel pokok bahasan sastra dalam materi

bahasa Indonesia. Sesungguhnya, mata pelajaran antara bahasa dan sastra

mempunyai wilayah kajian atau karakteristik dan tujuan yang tersendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

120

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. (1995). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Aditiya, Didit. (2009). Handout Mata Kuliah “Metodologi Research”. Surakarta: Poltikes Press.

Alber, S. R., & Heward, W. L. (2001). “Teaching Students to Recruit Positive Attention: A Review and Recommendation”. Jurnal of Behavioral Education, Vol. 10, No. 4.Hal.177-204 (online) terbaca: https://en.wikipedia.org/wiki/Albert_Howard Di akses pada tanggal 12 September 2016, Pukul 13:00 WIB.

Alfian Rokhmansyah. (2014). Studi dan Pengkajian Sastra: Perkenalan Awal Terhadap Ilmu Sastra.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Alma B. (2010). Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Anderson, Lorin W dan David R Krathwohl. (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan Asesmen (Penterjemah: Prihantoro, A. dari A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives A Bridged Eddition: Addison Wesley Longman, Inc. 2001).Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anifa Alfia Nur. (2012). “Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru di SD Yayasan Mutiara Gambut”: Jurnal administrasi Pendidikan Bahana Manajemen, Volume 2, nomor 1, Juni 2014 (Online): terbaca: http//ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana/issue/view/46 di akses pada tanggal 25 oktober 2016 pukul 18:35 WIB.

Arens, A. A., R. J. Elder, dan M. S. Beasley. (2012). Auditing and Assurance Service An Integrated Approach, 14th Edition. England: Pearson Education Limited.

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik (cetakan ke Sembilan). Yogyakarta: Rineka Cipta.

------------ (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Asmani, J. M. (2009). Tujuh Kompetensi Guru Menyenangkan dan Professional. Yogyakarta: Power Books (Ihdina).

A. Tabrani Rusyan dkk. (1990). Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

121

Azwar, Saifuddin. (2006). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

------------ (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budimanjaya, Andi &Wina, Sanjaya. (2014). Paradigma Baru Mengajar. Jakarta: Balebat Dedikasi Prima.

Badudu, J.S. (1988). Cakrawala Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Barak Rosenshine. (1990). Efektivitas Mengajar merupakan efek dari perbuatan guru yang terlatih dalam menjalankan pekerjaannya, yaitu kemahiran dalam menyajikan bahan pelajaran dengan meramu berbagai penggunaan metode mengajar untuk menyajikan materi belajar. Jurnal Guru, Nomor 4 Volume 6, Maret 1990. https://www.google.co.id/search?safe=active&dcr=0&ei=BShSWo6VH8fovATfx7PgDQ&btnG=Telusuri&q=Penelitian+Barak+Rosenshine+%281990%3A80%29. Di akses pada tanggal 11 Maret 2016;Pukul 22:35 WIB.

BSNP. (2006). Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk. Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

Chambers, Ellie dan Gregory, Marshall. (2006). Teaching & Learning English Literatur. London: I Olivar’s Yard.

Dadi Permadi & Daeng Arifin. (2013). Panduan Menjadi Guru Profesional. Bandung: Nuansa Aulia.

Danim, Sudarwan. (2010). Pedagogi, Androgogi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta.

Darmadi, Hamid. (2010). Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta.

------------ (2012). Pengembangan Profesi Guru, dari Pra-jabatan, Induksi, ke Profesional Mandani. Jakarta: Prenada Media Group.

Dasrizal. (2009). “Pentingnya Supervisi Pendidikan sebagai Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru”. Jurnal Guru, Nomor 1 Volume 6, Juli 2009 https://www.google.co.id/?gws_rd=ssl#safe=active&q=jurnal+penelitian+dasrizal. Di akses pada tanggal 10 September 2016; pukul 21:00 WIB.

Dermawati. (2013). Penilaian Angka Kredit Guru. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. (2007). Seri Pengembangan Model Kreativitas Pembelajaran di Jenjang Diknas. Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan.

Djemari Mardapi. (2008). Teknik Penyusunan Instrument Tes dan Nontes. Yogyakarta: Cendekia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

122

Ellis, R. and Yuan, F. (2003). The effects of planning on fluency, complexity, and accuracy in second language narrative writing, in Studies in Second Language Acquisition, 26: 59-84.

Engkoswara dan Komariah. (2010). Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Faisal Sanapiah. (2007). Dasar dan Teknik Menyusun Angket dan Observasi. Surabaya: Usaha Nasional.

Fadhila Aulia Rahmi. (2014). “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru dan Minat Belajar melalui Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014”: Jurnal Penelitian (Online) terbaca: (http://digilib.unila.ac.id) diakses pada tanggal 27 September 2017;pukul 14:00 WIB.

Faridatul Ainiyah. (2014), “Kompetensi Pedagogik dalam Peningkatan Motivasi belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah”: Jurnal Penelitian (online) terbaca: http://digilib.uin-suka.ac.id/15122/1/1220410081_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka%281%29.pdf diakses pada tanggal 26 September 2017; pukul 15:59 WIB.

Fuadi, Ahmad. (1994). Psikologi Sastra. Jakarta: Pustaka Utama.

Gagne, Ellen D. (1985). The Cognitive Pschology of School Learning. Boston: Little, Brown and Company.

Gary. R, Morrison, Steven M, Ross, Jerrold E Kemp: Designing Effective Instruction, Third Edition John Wiley and Sons, inc printed in the USA 2001.

Hakiim, Lukmanul. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

Hamanik, Oemar. (2005). Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Edisi 2. Bandung: Tarsito.

Hasan, M. Iqbal. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor: Ghalia Indonesia.

----------- (2006). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi

Aksara.

Hastuti S. (2005), “Kontribusi Hasil penelitian guru supervise kepala sekolah terhadap profesionalisme guru Madrasah Aliyah Di Kota Semarang”: Jurnal Penelitian Kependidikan, Tahun 1 Nomor 3, (Online) terbaca: https://www.google.co.id/?gws_rd=ssl#safe=active&q=jurnal+penelitian+hastuti+S diakses pada tanggal 17 September 2016; pukul 20:05 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

123

https://rasto.wordpress.com/2008/01/31/kompetensi-guru Diakses pada tanggal 17 Maret 2017; pukul 15:00 WIB.

Iskandar, Agung (2012). Menghasilkan Guru Kompeten dan Profesional. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Ismawati. (2015). “Tinjauan terhadap Problematika Pembelajaran Sastra” Jurnal Penelitian Kependidikan (Online) terbaca: jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/aksara/article/download/12164/8990 diakses pada tanggal 23 Oktober 2017; Pukul 09:00 WIB.

Janawi. (2011). Kompetensi Guru (Citra Guru Profesional). Bandung: Alfabeta.

John Creswell. (2015). Riset Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jonatan Sarwono. (2002). Mixed Methods. Cara menggabungkan Riset Kuantitatif dan Riset Kualitatif secara benar. Jakarta: Kompas Gramedia.

Karsidi R. (2005). Profesionalisme Guru Dan Peningkatan Mutu Pendidikan di Era Otonomi Daerah. Makalah Seminar Nasional Pendidikan. Dewan Pendidikan Kabupaten. Wonogiri 23 Juli 2005. (Online) terbaca:https://www.slideshare.net/noldykalimanjaro/profesional-guru-dalam-peningkatan-mutu-kependidikan diakses pada tanggal 21 desember 2016; pukul 13:40 WIB.

Khodijah, Nyayu. (2011). Psikologi Pendidikan. Palembang: Grafika Telindo Press.

Khoeruddin., et. al, (2007). KTSP Konsep dan Implementasi di Madrasah. Yogyakarta: Pilar Media.

Kusnandar. (2007). Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses Sertifikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Latuheru. (2013). Media Pembelajaran (Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini). Ujung Pandang: Badan Penerbit UNM.

Luthans, F. (2008). “Organizational Behavior”.Singapura: The McGraw Hill Companies.Inc.

Nawawi, Hadari dan Mimi Martini. (2005). Penelitian Terapan. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Nazir Muhammad. (2011). Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Nurgiyantoro, Burhan dkk. (2009). Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu - Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

124

Nurgiyantoro, (2010). Penilaian pembelajaran berbahasa berbasis kompetensi. Yogyakarta: BPEF.

Majid, Abdul. (2008). Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi Guru). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Martinis, Yamin. (2003). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Press Persada.

----------- (2007). Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Press Persada.

Maryadi. (2009). Pengantar Pendidikan. Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta: UMS Press.

Mendiknas. (2007) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16, Tahun 2007, tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Moh. Uzer Usman. (1990). Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2011). Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan menyenangkan). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Miarso Y. (2008). “Peningkatan Kualifikasi Guru Dalam Perspektif Teknologi Pendidikan”. Jurnal Pendidikan Penabur 7 (10):66-76 online) terbaca: http/yherpansi.wordpress.com/2011/06/19/peningkatan-kualifikasi. diakses pada tanggal 21 Desember 2016; Pukul 10:00 WIB.

Musfah, Jejen. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

------------ (2013). Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy. J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Payong. R. Marcelus. (2011). Sertifikasi Profesi Guru (Konsep Dasar, Problematika dan Implementasinya). Jakarta: Indeks.

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negera RI Tahun 2008 Nomor 194).

Permen PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Piet A Sahertian. (2000). Konsep dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

125

------------- (1992). Supervisi Pendidikan dalam Rangka Program Inservice Education. Jakarta: Rineka Cipta.

Prastowo, Andi. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik terpadu. Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta: Prenada Gramedia Group.

Pringgawidagda, Suwarna. (2002). Strategi Penguasaan Bahasa. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Priyatna, Nanang & Sukamto, Tito. (2013). Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Purwo BK. (2009). Menjadi Guru Pembelajar. Jurnal Pendidikan Penabur 8 (13):64- 70: (online) terbaca: https://purwoblog.wordpress.com/author

/purwoblog/; diakses pada tanggal 18 Desember 2016; pukul 19:23 WIB. Raka Joni, T. (1994)). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Malang: IKIP Ricards, J.C. (2011). Competency and Performance in Language Teaching:

Cambridge University Press.

Riduwan. (2009). Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta

Rozak Abdul, Zaidan, dan Sugono Dendy. (2003). Adakah Bangsa dalam Sastra. Jakarta: Progres dan Pusat Bahasa.

Sadulloh, Uyoh, dkk. (2010). Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta.

Sagala, S. (2011). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Sardiman, A.M. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: Rajawali Pers.

Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita. (2011). SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat.Saud, U, S. (2011). Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.

Saud, Udin Saefudin. (2009). Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.

Sayuti, A. Suminto. ”Pendidikan Sastra dan Seni Budaya di Era Global: Bagaimana Seharusnya? Prosiding Seminar Nasional. Di edit oleh Didi Yulistio dan Bustanuddin Lubis. Bengkulu: FKIP Universitas Bengkulu, 26- 27 September 2012.

Sri Hartini. (2006). Dampak Kompetensi Profesional Guru dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Di Kota Salatiga”: Jurnal 2idd.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

126

Volume.9,Nomor.2,Desember 2015. (Online) terbaca: http://inferensi.iainsalatiga.ac.id. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2017; Pukul 16:09 WIB.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Subana dan Sunarti. (2011). Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.

Suciati dan Irawan. (2001). Teori Belajar dan Motivasi, Jakarta: Depdiknas, Ditjen PAUUT.

Sudjana, Nana. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

------------- (2005). Metode Statistika Edisi ke-6. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Metods).Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Syaodih. Nana. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sulistyo-Basuki. (2006). Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

-------------- (2014). Metode Penelitian Survey. Bandung: Alfabeta.

Sutikno, Sobry. (2013). Belajar Dan Pembelajaran, Upaya Kreatif Dalam

Mewujudkan belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica.

Supriyadi. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Cakrawala Ilmu.

Suyanto, Asep Djihad. (2012). Calon Guru dan Guru Profesional .Yogyakarta: Multi Presindo.

Syah, Muhibbin. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

------------ (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

------------- (2011). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tarigan, Henry Guntur. (2013). Menulis: Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offsett.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

127

Wahadaniah, Herman. (1997). Perpustakaan Sekolah sebagai Sarana Pengembangan Minat dan Kegemaran Membaca. Laporan Lokakarya Pengembangan Minat dan Kegemaran Membaca (hlm. 15-22) Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Wahyudi, I. (2010). Panduan lengkap Uji Sertifikasi Guru. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Winkel, W. S. (2004). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Yamin&Maisah. (2010). Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung Persada Press.

_______ (2012) Pendidik Profesional Konsep, Strategi, dan Aplikasinya dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yohanes, Suharso. (2013) Peran dan Tanggung Jawab Guru Sebagai Tenaga Profesional: Jurnal Pendidikan Vokasi, Volume 2, Nomor 2 Juni 2013: portalgaruda.org/article.php?article=251791&val=6766 diakses tanggal 1 November 2016; Pukul 22:02 WIB.

Yulianto, Bambang. (2008). Aspek Kebahasaan dan Pembelajarannya. Surabaya: Unesa Universitiy Press.

Yulianti, Fitri. (2012). Hubungan Kompetensi Pedagogik Guru PAI dengan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran PAI (Studi Deskriptif pada Guru PAI di SMP Negeri Kota Indramayu)‛. Jurnal Tarbawi, Vol. 1 No. 2 Juni 2012. [Online].Tersedia:http://jurnal.upi.edu/file/04 _Hubungan_Kompetensi_Pedagogik_Guru_PAI_-_Fitri_Yulianti.pdf. [06 Maret 2017]. Diakses pada tanggal 17 September 2017; Pukul 16:09 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

128

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

129

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

132

Lampiran 2. Surat Izin Validator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

145

KISI-KISI INSTRUMEN TES KOMPETENSI PEDAGOGIK SMA

No Kompetensi Materi Tingkat

Kognitif

1 Mengidentifikasi kurikulum dan

perangkat pembelajaran (RPP)

Kompetensi sikap spiritual dan sosial C1

Kriteria perumusan indikator dan tujuan C1

Hubungan indikator dan penyusunan instrumen tes C1

Prinsip pengembangan RPP dan silabus C1

Karakteristik indikator pembelajaran C2

Kompetensi kognitif atau pengetahuan C1

Rumusan tujuan pendidikan global abad XXI C1

Kompetensi keterampilan atau motorik C1

2 Menganalisis karakteristik peserta

didik dan melakukan penngelolaan

kelas

Tata tertib kelas C2

Cara belajar siswa bergaya belajar auditif C2

Ciri-ciri pengelolaan kelas agar efektif dan efisien C2

Teknik pengelolaan kelas dengan pemberian instruksi

oleh guru

C1

Upaya memotivasi siswa C2

Teknik pengelolaan kelas dengan reinforcement atau

penguatan

C2

Cara pengembangan kepercayaan diri siswa C1

Karakteristik fisik,kognitif,moral,sosial,kultural,dan C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

146

emosional

Penataan ruang kelas sebagai pengelolaan kelas C2

3 Menerapkan pendekatan dan metode

pembelajaran dalam KBM

Paradigma pembelajaran modern atau muthakir

beserta prinsip-prinsipnya

C1

Pembelajaran Kontekstual C3

Pembelajaran Kooperatif C3

Pembelajaran Kinestetik C1

Pembelajaran Saintifik (5M) C3

Pembelajaran CTL C1

Pembelajaran dengan metode ceramah C3

Pembelajaran Problem solving C3

Pembelajaran Sikap atau karakter C3

Pembelajaran Konstruktivisme C3

4 Mengembangkan kegiatan

pembelajaran

Pengembangan awal kegiatan pembelajaran C1

Kegiatan inti pembelajaran konstruktivistik C3

Optimalisasi kegiatan pembelajaran C2

Penggunakan teknik peta pikiran (mind mapping)

dalam pembelajaran

C2

Identifikasi proses untuk perbaikan pembelajaran C2

Pengembangan kegiatan penutup pembelajaran

(kesimpulan,refleksi,pemberian tugas)

C4

5 Mengembangkan bahan ajar, media, Tipe-tipe materi atau bahan ajar C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

147

dan sumber belajar Hubungan bahan ajar dengan tingkat perkembangan

psikis siswa

C2

Kriteria keterpakaian dalam pemilihan materi ajar C1

Media untuk siswa bergaya visual C3

Kriteria alat bantu pembelajaran C1

6 Mengembangkan teknik penilaian

dan instrumen penilaian

Penilaian proses berkesinambungan C5

Instrument penilaian kompetensi sikap C5

Penilaian portopolio C5

Rubrik penilaian C1

Fungsi distraktor dalam penyusunan pilihan ganda C1

Bentuk tes subjektif/tes uraian C5

Bentuk tes objektif C5

Penilaian kinerja C5

Syarat pembuatan kisi-kisi soal C1

Melaksanakan layanan konseling untuk ketuntasan

sikap

C4

Sumber : Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan (P4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

148

INSTRUMEN TES KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA INDONESIA SMA

JUDUL PENELITIAN : KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BAHASA INDONESIA SMA DI

BAWAH NAUNGAN YAYASAN PENDIDIKAN NUSA CENDANA SUMBA BARAT DAYA DALAM PEMBELAJARAN

PETUNJUK UMUM

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar dari sejumlah pilihan jawaban yang tersedia

No Soal Tingkat

kognitif

I MENGIDENTIFIKASI KURIKULUM DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN (RPP)

1 Yang dimaksud dengan prinsip menyeluruh dalam pengembangan RPP adalah….

a. Keseluruhan komponen RPP dapat mengakomodasi variasi peserta didik serta dinamika

perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat

b. Materi RPP mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, dan psikomotor) yang

akan dicapai untuk mendukung ketercapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

c. Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam RPP harus benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara keilmuan

d. Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian

cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar

C2

2 K13 membagi dua kompetensi sikap sebagai perwujudan dari yang menguatkan interaksi vertikal

dengan Tuhan yang Maha Esa dan perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya mewujudkan

harmoni kehidupan. Kedua kompetensi yang dimaksud adalah……

a. Sikap dan tanggung jawab

C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

149

b. Moral dan spritual

c. Spiritual dan Sosial

d. Sosial dan budaya

3 Kompetensi guru mata pelajaran yang menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik

pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu merupakan kompetensi

inti guru dalam ……..

a Kompetensi sosial

b Kompetensi profesional

c Kompetensi keterampilan

d Kompetensi pedagogic

C1

4 Rumusan tujuan harus jelas sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang beragam dan hendaknya

menginformasikan apa yang hendak dicapai dalam pertemuan itu serta suatu rumusan memuat kriteria

Audience, Behaviour, Condition, dan Degree. Pernyataan di atas menunjukkan kriteria dari……

a. Perumusan indikator

b. Perumusan tujuan pembelajaran

c. Perumusan masalah pendidikan

d. Perumusan tujuan dan indikator pencapaian

C1

5 Di bawah ini yang termasuk dalam syarat penulisan perumusan indikator dan tujuan yaitu..

a. Perumusan indikator secara jelas, pasti, dan dapat diukur, Perumusan indikator mengandung

kata kerja operasional dan objek yang dipelajari dan Tujuan Pembelajaran dirumuskan dengan

formula ABCD

b. Menentukan teknik dan jenis penilaian mengacu pada indikator dan Mengembangkan

C2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

150

instrumen penilaian kognitif, psikomotorik, dan afektif

c. Memilih metode dan media yang digunakan untuk “meluncurkan” aktivitas belajar mengajar

d. Mengembangkan bahan instruksional kognitif yang berupa fakta, konsep, prinsip, dan

prosedur

6 Adanya rumusan tujuan pendidikan Global abad XXI atas dasar….

a. Hasil pemikiran dari anggota forum yang erat kaitannya dengan kompetensi yang akan di

hasilkan pada abad 21

b. Hasil pemikiran dari anggota forum yang erat kaitannya dengan pengembangan kecerdasan

pendidikan pada abad 21

c. Upaya peningkatan pendidikan pada masa yang akan datang terutama abad 21

d. Upaya perbaikan kompetensi guru menuju abad 21

C1

7 Kompetensi psikomotor adalah kemampuan seseorang yang berkaitan dengan kesiapan, gerak fisik

dan keterampilan dalam melakukan sesuatu pekerjaan, level-level dari kompetensi psikomotor

tersebut adalah:

a. Persepsi; adaptasi; aplikasi; analisis-sintesis; originasi; respons kompleks

b. Menerima; respons terbimbing; menilai; mengorganisasi; mewatak; respons kompleks

c. Persepsi; kesiapan; respons terbimbing; mekanisme; respons kompleks; adaptasi; originasi

d. Respons terbimbing; mekanisme; respons kompleks; adaptasi; originasi; kreatif

C1

8 Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi hasil belajar,

Rancangan penilaian memberikan acuan dalam menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta

pengembangan indikator penilaian. Pernyataan di atas merupakan….

a. Hubungan indikator dalam penyusunan instrumen tes

C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

151

b. Hubungan indikator dengan tujuan

c. Hubungan indikator dengan materi ajar

d. Hubungan indikator dengan RPP

II MENGANALISIS KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DAN MELAKUKAN

PENGELOLAAN KELAS

9 Sifat –sifat terpuji sebagai seorang guru bagi peserta didik adalah ……………..

a Sopan santun dan tata karma

b Melaksanakan perintah atasan

c Melaksanakan segala peraturan

d Membuat perangkat pembelajaran

C2

10 Penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial,

emosional dan intelektual belajar dan bekerja, terciptanya suasana disiplin, perkembangan

intelektual,emosional,dan sikap, serta apresiasi pada siswa merupakan tujuan dari pengelolaan…..

a. Pengelolaan kelas yang efektif dan efisien

b. Pengelolaan kondusif dan dinamis

c. Pengelolaan kelas aktif dan dinamis

d. Pengelolaan kelas yang aktif,efektif,dan efisien

C2

11 Pujian sebagai bentuk penguatan verbal yang diberikan guru kepada anak didik menunjukkan bahwa

guru….

a. Menunjukkan rasa sayang terhadap anak didik

b. Menunjukkan guru menghargai perbuatan serta prestasi yang dicapai peserta didik

c. Supaya dikatakan pintar mengambil hati oleh peserta didik

C2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

152

d. Baik dan tidak sombong

12 Titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan

tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,

menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu

merupakan pengertian dari …..

a Pendekatan pembelajaran

b Strategi pembelajaran

c Metode pembelajaran

d Proses pembelajaran

C1

13 Salah satu ciri belajar dari model pembelajar auditif adalah…

a. Lebih mudah menyerap dengan mendengar,berbicara dengan irama yang berpola

b. Selalu berorientasi fisik dan banyak bergerak,berbicara dengan perlahan

c. Mengingat apa yang dilihat,daripada apa yang didengar,suka mencoret-coret

d. Mendengar,berbicara,menyimak dan menulis

C1

14 Salah satu contoh kegiatan guru dalam kegiatan elaborasi dalam komunikasi dengan para peserta

didik yaitu….

a. Memberikan umpan balik dalam bentuk lisan maupun tulisan,isyarat maupun hadiah terhadap

keberhasilan peserta didik

b. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa

percaya diri peserta didik

c. Memfasilitasi peserta didik memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai

kompetensi dasar

C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

153

d. Menekankan pada siswa ketercapaian tujuan pembelajaran

15 Segala bentuk renpons yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah

laku peserta didik yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa sebagi

suatu dorongan koreksi merupakan salah satu bentuk….

a. Keterampilan guru mengajar

b. Keterampilan memberikan penguatan

c. Keterampilan umpan balik

d. Keterampilan menilai peserta didik

C2

16 Di tengah-tengah inti pembelajaran, Pak Ali memberi pertanyaan “Bagaimana proses terjadinya

hujan” kepada Susi, sejenak Susi berpikir, lalu teman yang lain mencemoohkan agar Susi cepat

menjawab. Padahal pertanyaan itu sering dialami oleh Susi. Lalu Pak Ali memberi rambu-rambu

tentang terjadinya hujan. Contoh tersebut merupakan, masalah ....

a. Pengelolaan kelas

b. Pengelolaan pembelajaran

c. Mengembangkan latihan

d. Mengembangkan media

C2

17 Guru yang profesional dituntut memahami karakteristik peserta didiknya agara dapat mencapai hasil

yang optimal. Hal ini merupakan implementasi dari….

a. Kompetensi profesional

b. Kompetensi sosial

c. Kompetensi pedagogic

C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

154

d. Kompetensi kepribadian

III MENERAPKAN PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN DALAM KBM

18 Situasi atau kegiatan mengajar yang kuno, konvesional, ataupun klasik (teaching) harus dirubah

menjadi learning, lebih modern yang disesuaikan dengan karakter anak dan pengembangan IPTEK

merupakan salah satu ciri pembelajaran….

a. Kuno

b. Abad 21

c. Modern

d. Tradisional

C1

19 Strategi pembelajaran yang bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran

yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari

adalah ……

a Strategi Pembelajaran Ekspositori

b Strategi Pembelajaran Inkuiri

c Strategi Pembelajaran Kontekstual

d Strategi pembelajaran Problem Solving

C3

20 Dibawah ini yang termasuk ciri-ciri pembelajaran kinestetik adalah…..

a. Menyentuh, merasakan, dan menangani sesuatu.

b. Melihat dan meniru

c. Mendengar, menyimak dan berbicara

d. Mendengarkan dan berbicara

C1

21 Bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok–kelompok kecil C3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

155

secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur yang

bersifat heterogen merupakan konsep dari pembelajaran……..

a. Kooperatif

b. Kontekstual

c. Saintifik

d. PBL

22 Perlunya partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran, perlunya pengembangan siswa belajar

mandiri, dan perlunya siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri,

merupakan prinsip pembelajaran…

a. Saintifik

b. CTL

c. Kooperatif

d. Konstruktivisme

C3

23 1) Berpusat pada siswa. 2) Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep,

hukum atau prinsip. 3) Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang

perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. 4) Dapat

mengembangkan karakter siswa, merupakan ciri dari…

a. Pembelajaran Saintifik

b. Pembelajaran Tematik

c. Pembelajaran Kontekstual

d. Pembelajaran Kooperatif

C3

24 Model pembelajaran yang mempunyai keunggulan antara lain; berpikir dan bertindak kreatif, C3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

156

memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis, merangsang perkembangan kemajuan berpikir

siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat, adalah:

a. Role Playing

b. Inquiry

c. Problem Solving

d. Picture and Picture

25 Salah satu kelebihan metode ceramah dalam proses pembelajaran adalah ……..

a Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai

metode yang membosankan.

b Sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau

belum

c Dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur

pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan

yang ingin dicapai

d Memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk

bekerja lebih profesional

C1

26 Cara yang dapat dilakukan guru untuk mengenal nilai, membangun kepedulian,membantu

internalisasi nilai atau karakter dengan menunjukkan sikap datang tepat waktu,mengucap salam dan

berdoa sebelum pembelajaran dimulai hal ini merupakan pembelajaran yang menunjukkan

pembelajaran……

a. Pembelajaran spiritual

b. Pembelajaran sikap atau karakter

C3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

157

c. Pembelajaran belajar dan mengajar

d. Pembelajaran bersikap sopan

27 Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!

1) Siswa dikondisikan harus menerima informasi kompleks dan menerpkanya ke situasi lain

2) Pembelajaran dikemas bukan menerima pengetahuan

3) Guru memfailitasi menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siwa

4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa menerapkan strategi belajar yang disarankan

Pernyataan diatas yang merupakan karkteristik teori belajar konstruktivistik adalah....

a 1, 2, dan 3

b 1, 2, dan 4

c 2, 3, dan 4.

d 2 dan 3

C1

IV MENGEMBANGKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

28 Upaya guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk proses pembelajaran,mengajukan

pertanyaan-pertanyaan, menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan cakupan materi merupakan

upaya guru dalam pengembangan…

a. Kegiatan inti pembelajaran

b. Kegiatan awal pembelajaran

c. Kegiatan inti dan penutup

d. Kegiatan penutup

C1

29 Seorang guru membantu proses dengan cara-cara mengajar,membuat informasi menjadi sangat

bermakna dan sangat relevan bagi siswa, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

C3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

158

menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan dengan mengajak siswa agar menyadari dan

menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar. Hal ini termasuk dalam…

a. Pembelajaran konstruktivisitik

b. Pembelajaran problem solving

c. Pembelajaran karakter

d. Pembelajaran diskusi

30 Optimalisasi proses pembelajaran merupakan….

a. Upaya memperbaiki proses pembelajaran sehingga para siswa mencapai keberhasilan proses

dan hasil belajar.

b. Identifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan akan kita

tindaklanjuti dengan upaya-upaya memantapkan keberhasilan dan upaya-upaya memperbaiki

kegagalan (remidi).

c. Merancang dan mengajukan berbagai solusi alternatif berdasarkan faktor-faktor penyebab

kegagalan dan pendukung keberhasilan dalam pembelajaran.

d. Upaya menguatkan pendukung keberhasilan dapat berupa pemantapan atas keberhasilan yang

telah kita capai.

C1

31 Pembelajaran bermakna memerlukan usaha yang sungguh-sungguh dari siswa untuk menghubungkan

konsep baru dengan konsep relevan yang telah dimiliki sebelumnya. Usaha guru untuk mengetahui

konsep awal yang dimiliki siswa adalah dengan . . .

a. Struktur kognitif

b. Pembelajaran konsep

c. Pemrosesan informasi

C3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

159

d. Peta konsep

32 Upaya merancang pengayaan bagi peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar optimal tampak

dalam kegiatan guru sebagai berikut:

a. Memberikan tes tambahan dengan tingkat kesukaran yang lebih tingi

b. Memberikan tambahan sumber bacaan yang lebih mendalam dan tingkat variasi yang tinggi

berikut instrumen tesnya yang sesuai

c. Diberikan materi bahan ajar yang lebih tinggi tingkatannya dan pengerjaan soal-soalnya yang

memiliki kesulitan tinggi

d. Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari penerbit yang berbeda

C3

33 Pada setiap akhir kegiatan pembelajaran, guru bersama peserta didik melakukan kegiatan refleksi. Hal

ini dilaksanakan untuk….

a. Mengukur ketuntasan peserta didik

b. Mengukur efektivitas proses pembelajaran

c. Mengukur hal-hal yang belum dipahami peserta didik

d. Menentukan langkah-langkah pertemuan berikutnya

C4

V MENGEMBANGKAN BAHAN AJAR,MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

34 Ciri materi ajar yang berkualitas adalah…….

a. Menarik, membangkitkan motivasi, memuat ilustrasi, penggunaan bahasa yang jelas, adanya

keterkaitan dengan pelajaran

yang lain dan terhindar konsep yang samar-samar

b. Membangkitkan motivasi, penggunaan bahasa yang jelas, adanya keterkaitan dengan pelajaran

yang lain

C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

160

c. Penggunaan bahasa yang jelas,adanya keterkaitan dengan pelajaran yang lain dan terhindar

konsep yang samar-samar

d. Menarik, membangkitkan motivasi, penggunaan bahasa yang jelas, adanya keterkaitan dengan

pelajaran yang lain

35 Prinsip dalam memilih bahan ajar yang harus diketahui seorang guru adalah sebagai berikut…..

a. Relevansi, kecukupan dan konsistensi

b. Relevan dan sistematis

c. Evaluasi dan banyak pertimbangan para ahli

d. Inovatif, struktural dan evaluasi

C1

36 Media yang menyampaikan informasi dalam bentuk gambar atau secara visual sehingga tidak terdapat

suara seperti modul, gambar, poster dan buku biasanya di sebut dengan..

a. Media gambar

b. Media bergerak

c. Media visual

d. Media belajar

C1

37 Salah satu kriteria pemilihan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran harus

memperhatikan ketepatannya dengan tujuan pengajaran adalah ……

a. Media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan

b. Secanggih apapun sebuah media apabila tidak tahu cara menggunakanya maka media tersebut

tidak memiliki arti apa-apa

c. Media tersebut dapat bermanfaat bagi siwa selama pengajaran berlangsung

d. Bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan

C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

161

bantuan

38 Berikut ini merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran,

kecuali…..

a. Kemampuan guru

b. Tingkat intelegensi siswa

c. Karakteristik Siswa

d. Status Sekolah

C1

VI MENGEMBANGKAN TEKNIK PENILAIAN DAN INSTRUMEN PENILAIAN

39 Penilaian proses secara berkesinambungan oleh guru dapat dilakukan guru dengan cara…..

a. Memberikan penilaian terhadap aktivitas, tahap kemajuan dan hasil kerja siswa dari proses

belajar di kelas maupun di luar kelas.

b. Memberikan pre test maupun pos test secara tertulis setiap kali proses pembelajaran

c. Mengadakan ulangan harian tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada siswa

d. Mengadakan ulangan tengah semester dan akhir semester

C5

40 Penilaian yang meminta peserta didik mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke

dalam konteks yang sesuai kriteria yang ditetapkan adalah….

a. Penilaian produk

b. Penilaian kinerja

c. Penilaian non tes

d. Penilaian Portofolio

C5

41 Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan cara…

a. Mengumpulkan lembar-lembar jawaban hasil tes harian dan ulangan akhir semester tiap

C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

162

peserta didik

b. Mengumpulkan hasil kerja masing-masing peserta didik yang telah diberikan masukan baik

oleh guru maupun rekan peserta didik dalam satu album sebagai salah atau bukti hasil belajar

c. Mengumpulkan lembar-lembar jawaban hasil ulangan tiap peserta didik untuk melihat

kesulitan peserta didik dalam memahami pokok bahasan tertentu dan kemudian diberikan

pembelajaran dan tes remidi

d. Mengumpulkan lembaran-lembaran hasil pekerjaan tugas,gambar-gambar dan hasil ulangan

tiap peserta didik

42 Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini, kecuali….

a. Kisi-kisi harus dapat mewakili isi kurikulum

b. Menggunakan kata kerja operasional

c. Kisi-kisi harus dapat mewakili materi yang telah diajarkan secara tepat dan proporsional

d. Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soal

C1

43 Menggunakan kata kerja operasional yang tepat, serta dapat dibuat soal pengecohnya merupakan

syarat dari….

a. Penentuan kisi-kisi

b. Penentuan dan penyebaran soal

c. Penulisan soal bentuk penilaian kinerja

d. Penyusunan soal tes pilihan ganda

C1

44 Langkah guru dalam mengolah hasil penilaian tes belajar untuk soal pilihan ganda antara lain...

a Membuat tabel berisi nama-nama siswa, nomor soal pilihan ganda

b Mengklasifikasi jawaban semua siswa terhadap setiap soal

C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

163

c Mencari berapa rata-rata nilai kelas

d Memberikan pembobotan nilai untuk tiap soal.

45 Hal yang paling utama dalam membuat rubrik adalah….

a. Kejelasan, organisasi dan mekanisme

b. Pencapaian kemampuan(kualitas atau perilaku), menjelaskan kriteria dan menghindari

penggunaan bahasa yang kurang jelas

c. Tepat guna,berdaya guna dan bersifat subyektif

d. Menghindari bahasa yang berlebihan

C1

46 Perhatikan Pedoman Observasi Sikap Spiritual.

Petunjuk!

Hasil penilaian sikap oleh guru yang memiliki kriteria sebagai berikut:

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang

tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak

melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik : Maria Santisima

Kelas : ………………….

Tanggal Pengamatan : …………………..

Materi Pokok

C5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

164

No Aspek yang dinilai Skor 1 2 3 4

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu √ 2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan √ 3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan

pendapat/presentasi √

4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan

5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan

Skor Berdasarkan data di atas, maka Sima memperoleh nilai sikap dengan skor ....

a 2,8 kategori Baik

b 2,8 kategori Baik Sekali

c 7,0 kategori Baik

d 7,0 kategori Baik Sekali

47 Perbuatan yang menuntut siswa menjawab dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan,

membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan

dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri merupakan pengertian dari…

a. Tes uraian (tes subjektif)

b. Tes pilihan ganda

c. Tes tertulis

d. Ujian akhir semester

C5

48 Bentuk tes subjektif (tes uraian) dibedakan menjadi tiga yaitu..

a. Pilihan ganda,uraian dan menjodohkan

C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

165

b. Tes uraian bebas,tes uraian terbatas dan berstruktur

c. Tes tulis,nontes dan tes uraian

d. Tidak ada jawaban yang benar

49 Kelebihan dari tes objektif antara lain…

a. Lebih mewakili bahan ajar karena soal lebih banyak

b. Tidak banyak memberikan kesempatan berspekulasi atau menduga-duga

c. Waktu mengoreksinya lebih lama

d. Mudah disiapkan dan disusun

C1

50 Apakah makna penilaian dalam bimbingan dan konseling bagi guru…

a. Proses pengumpulan data peserta didik secara mendalam.

b. Proses pengumpulan data melalui wawancara.

c. Proses mengungkap masalah peserta didik beserta dengan faktor-faktor penyebabnya.

d. Proses penyelesaian.

C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

166

KISI-KISI KOMPETENSI GURU BIDANG STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Tingkat : SMA

No Kompetensi dasar Materi Indikator Tingkat

Kognitif

Nomor

soal

1 Memahami secara kritis

berbagai jenis wacana

tulis/teks nonsastra dan

nonteks

Teks bacaan Disajikan penggalan teks, guru dapat:

Menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra

C3 1

Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif

C3 2

Menemukan permasalahan dalam teks bacaan

C3 4

Menganalisis isi teks C4 6

Menentukan kalimat utama teks

C3 5

Menentukan simpulan teks C3 3

Menentukan pernyataan yang sesuai dengan isi teks

C6 7

2 Menganalisis teks berita Isi teks berita Menganalisis isi penyajian berita

C4 8

Mengidentifikasi unsur berita C5 9

Menentukan masalah yang C4 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

167

ditemukan dari berbagai berita

Menentukan fakta dan opini C3 11,12

3 Membaca tabel/bagan Tabel/ bagan/

diagram

Disajikan teks, guru dapat: Merangkum seluruh isi

informasi bagan/tabel/grafik

C4 13

4 Menulis proposal untuk

berbagai keperluan

Proposal Menganalisis isi proposal C5 14

Menentukan komponen Proposal

C3 15

5 Menulis paragraf Paragraf Disajikan kalimat –kalimat, guru dapat:

Menyusun paragraf yang padu

C5 16

Menentukan paragraf deskriptif

C6 17

Menentukan paragraf naratif yang dikembangkan dengan pola urutan waktu dan urutan tempat

C4 18

Menentukan paragraf eksposisi dengan urutan yang logis dan sistematis

C6 19

Menentukan pendapat yang tepat untuk paragraf argumentatif

C4 20

Menentukan gagasan yang meyakinkan untuk paragraf persuasi

C4 19

6 Menulis hasil

wawancara/sambutan/

Wawancara/

sambutan/ kotbah

Menganalisis isi teks wawancara/sambutan/kotbah

C5 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

168

kotbah

7 Menulis berbagai jenis surat Surat dinas, surat

pribadi, surat

dagang, surat

lamaran pekerjaan,

dan surat kuasa

Disajikan penggalan surat , guru dapat:

Menentukan bagian penutup surat

C4 22

Menentukan penulisan alamat yang benar

C4 23

Mengidentifikasi isi surat dagang

C4 24

Menentukan isi surat kuasa C4 25

Mengidentifikasi unsur-unsur dan struktur surat lamaran pekerjaan

C4 27

Mengidentifikasi isi surat dinas yang tepat

C4 28

8 Menulis teks pidato Teks pidato Disajikan teks pidato, guru dapat: Menentukan kalimat

pembuka pidato

C4 29

Merumuskan isi pidato C4 30

9 Menganalisis puisi baru/lama Isi puisi Disajikan puisi baru dan atau lama, guru dapat:

Menentukan isi/maksud puisi

C5 31

Menentukan suasana dalam puisi

C4 32

Menentukan ciri-ciri dan nilai yang terkandung dalam gurindam

C4 33

Menganalisis unsur-unsur puisi lama dan puisi baru

C6 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

169

Menganalisis isi puisi dikaitkan dengan realitas alam/sosial budaya/ masyarakat

C6 35

Menganalisis tema puisi C4 36

Menentukan amanat puisi C4 37

Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer

C4 38

Menganalisis nilai moral C5 39

Menganalisis watak tokoh C4 40

Menganalisis latar cerita C4 41

Menganalisis sudut pandang C4 42

Menganalisis amanat cerpen C4 43

Mengidentifikasi isi dialog C4 44

Mengidentifikasi konflik teks cerpen

C4 45

10 Mengidentifikasi sastra

melayu klasik

Sastra melayu

klasik

Mengidentifikasi karakteristik dan struktur unsur intrinsik sastra Melayu klasik

C4 46

Menentukan nilai-nilai yang terkandung di dalam sastra Melayu klasik

C4 47

11 Menyampaikan pendapat,

tanggapan, komentar dalam

forum resmi/ diskusi/seminar

Kalimat sanggahan/

tanggapan dalam

forum

Disajikan kalimat-kalimat, guru dapat:

Menentukan langkah-langkah memperkenalkan diri dan orang lain

C4 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

170

resmi/diskusi/

seminar

Menentukan kalimat sanggahan/ penolakan/tanggapan yang efektif/santun.

C6 49

12 Menulis karya ilmiah Komponen karya

ilmiah

Menentukan penulisan daftar pustaka dan catatan kaki yang tepat

C5 50

Merumuskan rumusan masalah

C4 51

13 Menulis resensi/esai Resensi Disajikan resensi/esai, guru dapat: Mengidentifikasi isi

resensi/esai

C4 51

Menentukan unsur-unsur resensi

C4 52

Menerapkan prinsip-prinsip penulisan esai

C6 53

14 Mengungkapkan informasi

dalam bentuk

rangkuman/ringkasan

notulen rapat

Rangkuman dalam notulen rapat

C4 54

15 Menggunakan jenis frasa,

klausa, pola kalimat, kata

berimbuhan, makna kata,

dan kata baku dalam

berbagai tulisan

Jenis frasa, klausa,

pola kalimat, kata

berimbuhan, makna

kata, dan kata baku

Mengidentifikasi jenis-jenis kalimat.

C4 55

Menentukan pola kalimat. C4 56

Menggunakan kata berimbuhan.

C4 57

Mengidentifikasi berbagai jenis makna kata (konotasi/denotasi, luas, umum, khusus, gramatikal).

C4 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

171

Mengidentifikasi berbagai kata yang mengalami perubahan/pergeseran makna (homonim/homofon/ homograf/polisemi/sinestesia/ peyorasi/ameliorasi/kata hias).

C4 59

Menggunakan kata baku. C4 60

Sumber : Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan (P4) Sanata Dharma Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

172

INSTRUMEN TES KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG KEBAHASAAN

JUDUL : KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BAHASA INDONESIA SMA DI BAWAH NAUNGAN YAYASAN NUSA CENDANA SUMBA BARAT DAYA DALAM PEMBELAJARAN

SOAL KOMPETENSI GURU BIDANG STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

PETUNJUK UMUM

1. Untuk menjawab soal, pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X) salah satu huruf A, B, C, atau D di lembar jawaban

2. Untuk memperbaiki jawaban, hapuslah jawaban Anda dengan karet penghapus sampai bersih, kemudian beri tanda silang (X) pada jawaban pilihan Anda.

No Soal

Soal Tingkat Kognitif

1 Memahami secara kritis berbagai jenis wacana tulis/teks nonsastra dan nonteks 1 Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama, tidak lagi menyuburkan

tanaman dan memberantas hama. Pestisida justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu pengolahan dengan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan pestisida secara berlebihan. Ide pokok pada bacaan paragraf di atas adalah ….

a. Penggunaan pestisida membahayakan lingkungan b. Biaya pengolahan yang lebih mahal akibat tanah yang menjadi keras c. Penggunaan pupuk kimia tidak tidak lagi memberantas hama d. Hindari penggunaan pestisida dan pupuk kimia secara berlebihan

C3

2 Perhatikan informasi di bawah ini!

No Aspek Deduktif Induktif 1 Ide pokok Diawal Diakhir 2 Kalimat utama Di awal paragraf Diakhir Paragraf

C3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

173

3 Kalimat penjelas Berupa hal umum Berisi hal umum 4 Pengembangan Umum-khusus Khusus-umum

Yang tidak termasuk perbedaan paragraf induktif dan deduktif di atas adalah ........ a Aspek 3 b Aspek 1 c Aspek 2 d Aspek 4

3 Limbah atau hasil buangan kapal sering menimbulkan masalah yang sangat serius bagi biota laut, belum lagi ulah penumpang yang membuang sampah sembarangan ke laut. Mereka tidak menghiraukan pengaruh sampah-sampah dan gas buang tersebut terhadap kehidupan di laut. Padahal mereka tahu bahwa laut juga merupakan sumber penghidupan nelayan. Ikan, terumbu karang, dan biota laut lainnya akan pergi ke laut yang lebih dalam. Lebih parah lagi ada beberapa yang mati karena pencemaran laut tersebut. Simpulan isi bacaan di atas adalah…

a. Limbah dan sampah yang dibuang ke laut sering menimbulkan masalah yang sangat serius bagi biota laut, belum lagi ulah penumpang yang membuang sampah sembarangan di laut.

b. Limbah dan sampah yang dibuang ke laut akan mencemari laut yang menjadi sumber penghidupan nelayan.

c. Para penumpang tidak menghiraukan pengaruh sampah terhadap kehidupan biota laut. d. Air laut yang tercemar tidak dapat digunakan sebagai tempat ikan dan terumbu karang

C3

4 Bacalah penggalan tajuk rencana di bawah ini….. Kenaikan BBM kali ini hendaknya jangan dipandang sebagai sebuah pencabutan subsidi, tetapi sebagai pengalihan subsidi, dari subsidi harga ke subsidi langsung. Kalau sekarang masyarakat bergejolak, itu adalah karena memang sudah sejak lama kita dininabobokan oleh BBM yang murah, ketika barang dan jasa lainnya terus melambung. Masalah dalam kutipan tajuk rencana tersebut adalah ....

a Pengalihan subsidi b Pencabutan subsidi c Kenaikan harga d Kenaikan BBM dan gejolak masyarakat

C3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

174

5 Penduduk Indonesia terkenal dengan kegiatan gotong-royong. Gotong royong berarti mengerjakan sesuatu secara bersama-sama. Dengan gotong royong, selain pekerjaan cepat selesai, rasa persaudaraan juga terpenuhi. Kalimat utama paragraf di atas adalah ....

a Gotong royong membuat pekerjaan menjadi ringan. b Penduduk Indonesia terkenal dengan kegiatan gotong-royong. c Dengan gotong-royong, pekerjaan cepat selesai. d Dengan gotong-royong, rasa persaudaraan terpenuhi.

C4

6 Karya-karya Deddy Mizwar yang muncul dalam layar kaca selalu menjadi tontonan yang laris dipilih pemirsa. Seperti, Para Pencari Tuhan, sinetron yang ditayangkan salah satu televisi swasta menempati rating tertinggi. Film Naga Bonar Jadi Dua, juga telah menyedot animo masyarakat untuk menonton film tersebut di gedung bioskop. Informasi yang merupakan isi teks berita tersebut adalah ...

a. Karya-karya Deddy Mizwar muncul dalam layar kaca. b. Para Pencari Tuhan menempati rating tertinggi. c. Karya Deddy Mizwar selalu mendapat kritikan masyarakat. d. Animo masyarakat untuk menonton film di gedung bioskop tidak banyak.

C3

7 Bacalah teks paragraph dibawah ini! Di era globalisasi,Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal merupakan satu kebutuhan mendasar. Upaya mendapatkan SDM yang handal dilakukan melalui berbagai cara,antara lain melalui penataran atau pelatihan,kursus,lokakarya,seminar,atau kegiatan yang sejenis. Namun cara yang efektif untuk menghasilkan SDM yang handal adalah melalui jalur pendidikan. dengan mengikuti pendidikan tertentu,seseorang dapat belajar berdasarkan kurikulum yang terprogram dengan waktu efektif secara pasti. Simpulan isi teks di tersebut yang sesuai adalah….

a. SDM yang handal dapat diupayakan melalui pelatihan dan pendidikan b. Jalur pendidikan dianggap efektif untuk menghasilkan SDM yang handal c. Di era globalisasi SDM yan handal sangat dibutuhkan d. SDM yang handal menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap negara maju maupun berkembang

C3

8 Korban kedua pembunuhan di rumah Yulianto (40) di dusun Kragilan RT 2 RW 15,Punca ngan, Kartosura, Sukoharjo ditemukan telah menjadi kerangka. Kerangka itu diyakini sebagai Sadiyo yang tinggal di Sraten, Pucangan, Kartosura. Kerangka ditemukan setelah petugas gabungan menggali tanah 80 cm sampai 1 M. Dalam penggalian yang membutuhkan waktu 2,5 jam sejak pukul 08.00 itu,petugas menemukan beberapa kerangka yang dimasukkan dalam karung. Namun hanya satu saja yang

C6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

175

teridentifikasi sebagai kerangka manusia. Jasad tersebut diyakini bernama Sadiyo,yang berdasarkan pemeriksaan laboratorium UNS,diperkirakan berusia 40 tahun hingga 60 tahun. Proses evakuasi yang dilakukan oleh petugas dengan meminta bantuan para tukang gali tanah itu menjadi perhatian ratusan warga. Polres Sukoharjo yang mengusut kasus ini melakukan penggalian setelah ada pengakuan dari Yulianto. Tersangka mengaku membunuh Kopda Santoso dan Sadiyo. Hal itu dikemukakan oleh Wakapolres Sukoharjo Kompol Endra Setiawan usai mengikuti penggalian kerangka Sadiyo. Informasi yang merupakan isi teks berita tersebut adalah……

a Proses pembunuhan Yulianto kepada dua korban b Kedua korban telah ditemukan oleh Kapolres Sukoharjo c Ditemukan jasad korban pembunuhan Yulianto d Ditemukan kerangka Sadiyo sebagai korban pembunuhan Yulianto

9 Bacalah dua kutipan teks berita berikut! Teks berita I Semburan lava dan bebatuan pijar Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda, Provinsi Lampung, meluas ke daerah sekitarnya. Bencana gunung meletus ini terjadi Rabu dini hari. Petugas pengamatan di Pos Desa Pasuruan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, menuturkan dengan rinci. Sekitar pukul 06.00 WIB telah terjadi letusan dengan diawali kegempaan vulkanik A (dalam) sebanyak 3 kali, disusul vulkanik B (dangkal) 30 kali, dan gempa embusan sebanyak 25 kali. Teks berita II Gunung Kelud mungkin akan terus diguncang gempa embusan. Bahkan, hingga Rabu, 14/11/2008 letusan itu masih terjadi. Gempa embusan telah menghasilkan asap setinggi 2.500 meter. Data dari pos pengamatan Gunung Api Kelud di Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri Jawa Timur hingga Selasa 13/11 telah tercatat 203 kali gempa embusan dengan amplitude antara tiga hingga 33 milimeter. Perbedaan urutan penyajian kedua teks berita tersebut adalah ...

Teks 1 Teks 2 a Mengapa, apa, kapan, bagaimana bagaimana, siapa, kapan, di mana b Apa, kapan, siapa, bagaimana apa, kapan, bagaimana, di mana c Apa, kapan, di mana, siapa di mana, kapan, apa, bagaimana d Apa, kapan, di mana, mengapa kapan, di mana, mengapa, siapa

C5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

176

10 Perancis lumpuh, Kamis 29/1 akibat pemogokan buruh di seluruh negeri. Ratusan ribu buruh di berbagai organisasi pekerja dari yang beraliran moderat hingga yang radikal menggelar protes untuk menekan Presiden Nicolas Sarkozy dan pebisnis agar melakukan langkah-langkah yang lebih banyak untuk melindungi dunia kerja dalam situasi krisis seperti sekarang ini. Meski Perancis terhantam resesi tidak separah negara tetangga lainnya di Eropa seperti Yunani, Spanyol, dan Inggris. Akan tetapi, tingkat pengangguran di negeri itu meningkat secara konstan, mencapai 2.07 juta orang per November 2008. Jumlah ini meningkat 8.5 persen dari tahun sebelumnya. Presiden Sarkozy sudah mengeluarkan paket stimulus 26 miliar euro akhir tahun lalu. Namun, kalangan buruh menilai paket itu hanya meguntungkan industri besar. (Warta Kota, 30 Januari 2009) Pernyataan yang merupakan informasi berita tersebut adalah ...

a Perancis lumpuh akibat banyaknnya buruh antre dana stimulus. b Perancis mengalami krisis ekonomi sebanding Yunani dan Spanyol. c Tingkat pengangguran di Perancis naik 8.5% dari tahun sebelumnya d Tingkat pengangguran dapat diatasi dengan dana stimulus 26 miliar.

C5

11

(1) Jakarta menduduki peringkat tertinggi kasus demam berdarah musim hujan kali ini. (2) Dari sekitar 90 ribu kasus demam berdarah (DB) yang sudah dilaporkan, 30% di antaranya diderita warga Jakarta. (3) Penderitanya didominasi oleh anak-anak usia sekolah hampir 70% dari total kasus yang ada. (4) Salah satu faktornya adalah banyaknya nyamuk DB yang berkeliaran di ruang belajar anak-anak. (5) Sistem sanitasi yang buruk menjadikan DB gampang meluas di Jakarta Yang merupakan Kalimat Opini dalam paragraf tersebut terdapat pada kalimat....

a. Pertama b. Keempat c. Ketiga d. Kedua

C4

12 Yang merupakan Kalimat Fakta dalam paragraf tersebut terdapat pada kalimat.... a. (5) dan (1) b. (4) dan (5) c. (3) dan (4) d. (2) dan (3)

C3

3 MEMBACA TABEL/BAGAN 13 Bacalah tabel di bawah ini dengan teliti! C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

177

Keterangan Laki-laki Perempuan Jumlah 1. Penduduk Usia Kerja 2. Angkatan Kerja Bekerja Mencari Pekerjaan 3. Bukan Angkatan Kerja

Sekolah Mengurus RT Lainnya

75,984 64,837 59,909 4,928 11,147 6,063 836 4,258

76,666 35,479 30,876 6,603 41,187 5,668 31,819 3,701

152,650 100,316 90,785 9,531 52,334 11,731 32,6544 7,949

Sumber : BPS, Nakertrans Tahun 2003 (data diolah dalam ribu orang) Rangkuman yang tepat sesuai Informasi menurut tabel di atas adalah ….

a. Angkatan kerja perempuan yang sudah bekerja lebih banyak daripada laki-laki, dengan perincian 59,909 perempuan dan 30,876 laki-laki. Dari data tersebut terlihat bahwa perbedaan gender masih terasa dalam masalah ketenagakerjaan.

b. Angkatan kerja laki-laki yang sudah bekerja lebih banyak daripada perempuan, dengan perincian 59,909 laki-laki dan 30,876 perempuan. Dari data tersebut terlihat bahwa perbedaan gender masih terasa dalam masalah ketenagakerjaan.

c. Angkatan kerja laki-laki yang sudah bekerja sama banyak dengan perempuan. Dari data tersebut terlihat bahwa perbedaan gender masih terasa dalam masalah ketenagakerjaan.

d. Angkatan kerja laki-laki yang sudah bekerja hampir sama banyak dengan perempuan, dengan perincian 59,909 laki-laki dan 59,800 perempuan. Dari data tersebut terlihat bahwa perbedaan gender masih terasa dalam masalah ketenagakerjaan.

4 MENULIS PROPOSAL UNTUK BERBAGAI KEPERLUAN 14 Untuk mengisi liburan caturwulan, teman-teman sekelas akan melaksanakan kegiatan bakti sosial berupa

pasar murah di desa. Proposal kegiatan tersebut telah disusun untuk dibahas bersama sebelum diajukan kepada kepala sekolah dan pihak-pihak lain guna mendapatkan persetujuan dan bantuan. Dalam proposal termuat hal-hal (a) latar belakang dan dasar pemikiran, (b) jenis kegiatan, (c) anggaran/pembiayaan, (d) waktu dan tempat pelaksanaan, dan (3) susunan panitia. Bagian yang belum tercantum dalam proposal tersebut adalah ........

a Nama pabrik yang memproduksi barang yang akan dijual b Maksud dan tujuan kegiatan c Nama siswa yang pertama-tama mempunyai ide untuk menyelenggarakan pasar murah

C5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

178

d Pembagian tugas setiap siswa dalam penyelenggaraan pasar murah dan Bentuk kegiatan persiapan yang telah dilakukan dalam rangka penyelenggaraan pasar murah

15 Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia SMU Tingkat DKI Jakarta akan membentuk pengurus baru periode 2016-2018 . untuk itu,sekretaris MGMP tersebut menyusun proposal untuk mencari dana. Tujuan yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah…..

a. Kegiatan tersebut untuk membentuk pengurus baru Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia SMU Tingkat DKI Jakarta periode 2016-2018

b. Membentuk dan mengaktifkan kembali Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia Tingkat DKI

c. Menyusun program kerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia Tingkat DKI

d. Untuk menampung kreativitas Guru akan membentuk pengurus baru Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia Tingkat DKI

C3

5 MENULIS PARAGRAF 16 Cermati kalimat-kalimat berikut!

(1) Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air banyak yang ditebang. (2) Kemarau tahun ini cukup panjang. (3) Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam

menggarap lahan tanahnya. (4) Karena itu, tidak mengherankan jika panen di desa itu selalu gagal. (5) Di samping itu, irigasi di desa itu tidak lancar. Urutan kalimat yang tepat sehingga menjadi paragraf yang padu adalah ...

a (5), (3), (1), (4), dan (2) b (2), (5), (3), (1), dan (4) c (2), (1), (5), (3), dan (4) d (1), (5), (3), (2), dan (4)

C3

17 Cermati paragraf berikut! Abrasi hebat yang terjadi di pesisir utara Jawa Barat, telah mengerus objek wisata ini. Puluhan pohon peneduh di tepi pantai, satu per satu tumbang disapu ombak. Jongko-jongko yang menjual berbagai macam makanan juga habis disapu ombak.... . Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf deskriptif tersebut adalah ....

a. Pohon-pohon besar yang menjulang tinggi habis ditebangi oleh petugas.

C5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

179

b. Pemerintah berusaha melestarikan hutan rimba di sekitar pantai . c. Para nelayan sudah beberapa hari tidak melaut karena ombaknya besar. d. Dan Kini yang terlihat hanyalah air laut dan ombak yang berkejar-kejaran

18 Cermati paragraf berikut! Dua tahun di ibu kota, Bruno tidak juga mendapatkan pekerjaan. ... Setelah mempunyai sedikit modal, Ia mencoba berdagang sayuran keliling kompleks. Setiap hari Bruno harus bangun pukul 01.00 untuk belanja ke pasar induk dan mempersiapkan gerobak sayur yang akan dijajakkan keliling kompleks pada pagi harinya Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf naratif tersebut adalah ...

a Bruno dan keluarganya setiap hari berdagang kelontongan di pasar dengan modal yang cukup besar.

b Bruno dan kakaknya setiap hari sibuk menjajakkan dagangannya di pasar Demangan Baru. c Selama itu, ia hanya membantu kakaknya menggelar dagangan di Pasar Godean d Orang tuanya sangat tidak setuju kalau Bruno meninggalkan kampung halaman yang sangat asri..

C4

19 Bacalah teks eksposisi berikut! Teh hijau dapat berfungsi menjaga kesehatan kulit secara alami. Hal tersebut dikarenakan teh hijau dapat melindung kulit kita dari sengatan sinar ultraviolet sehingga secara tidak langsung dengan sering mengkonsumsi teh hijau dapat membuat kita terhindar dari penyakit kanker kulit. Selain dapat mencegah penyakit kanker kulit, teh hijau juga terbukti mampu membuat kulit kita tidak cepat keriput. Ide pokok paragraf di atas adalah…

a Teh hijau berfungsi menjaga kesehatan kulit. b Teh hijau melindungi kulit dari sengatan sinar ultraviolet. c Teh hijau mampu membuat kulit tidak cepat keriput. d Teh hijau menjaga kesehatan tubuh.

C4

20 Kunjungan turis manca negara ke Yogyakarta mulai membaik sejak bulan Juni 2004 lalu hingga sekarang. Di perkirakan ini dipengaruhi oleh bertambahnya baiknnya citra Indonesia di dunia international setelah pemilu legislative dan ppresiden tahap pertama berlangsung aman. Peningkatan jumlah wisma rat-rata bisa mencapai 2% dibandikan bulan-bulan sebelumnya. Penggalan tersebut dapat digolongkan ke dalam jenis karangan…….

a Deskripsi b Narasi c Argumentasi d Eksposisi

C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

180

21 Bacalah paragraf berikut dengan saksama! Sebuah kamar yang bagus dan sehat untuk anak harus ditunjang oleh sistem sirkulasi udara yang baik. Jangan sampai kamar anak tidak mempunyai akses atau sirkulasi dengan udara luar, misalnya dari halaman atau taman. Dengan adanya akses secara langsung tersebut, di samping terjadi pertukaran udara dan masuknya cahaya, anak menjadi lebih peka terhadap lingkungannya. Dengan akses langsung, misalnya, seorang anak dapat merasakan datangnya sinar matahari pagi atau udara pagi yang segar. ... Kalimat persuasi yang tepat untuk mengakhiri paragraf tersebut adalah ...

a. Tatalah ruang bermain, kamar, dan ruang belajar anak Anda dengan memperhatikan sirkulasi dan pencahayaan yang cukup.

b. Buatlah anak Anda betah bermain, belajar, istirahat yang nyaman di kamar dengan menyediakan ruangan yang harmonis.

c. Ciptakanlah kamar dengan sirkulasi udara dan pencahayaan yang cukup agar kesehatan anak Anda lebih terjamin.

d. Marilah sepanjang hari kita ciptakan suasana santai, damai, sehat dan bersih di setiap dalam kamar anak kita.

C4

6 MENULIS HASIL WAWANCARA/SAMBUTAN/ KOTBAH 22 Bacalah dengan seksama kotbah di bawah ini!

Dalam memperingati hari ‘idul qurban, marilah kita mencermati kembali pesan al-Quran tentang “berkorban” bagi kehidupan bermasyarakat, beragama, berbangsa dan bernegara. Menjalankan ajaran dan perintah agama dalam masyarakat kontenporer yang kompeks seperti saat sekarang ini, selalu memerlukan “kontekstualisasi” atau fresh ijtihad, ijtihad yang segar-mencerahkan. Ketaqwaan adalah tujuan utama manusia melakukan kurban. Ketika daging dan darah hewan kurban diangkat ke tingkat yang lebih tinggi, yakni taqwa, maka akan terjadi pemuliaan niat, penataan ulang dan penjernihan tujuan manusia beragama dalam hubunganya dengan lingkungan dan kemanusian semesta. Dikutip dari:M.Amin Abdullah “Khotbah Idul Adha1436 H/2015 M di Masjid Istiqlal” 24 September 2015, hal 7 Ide pokok dalam khotbah tersebut adalah …..

a. Mengajak kita untuk memaknai berkurban di lingkungan dan menggunakan segala cara untuk berkurban karena agama dan ingin terkenal.

b. Ketaqwaan adalah tujuan utama manusia melakukan kurban. Hewan kurban menjadi pemuliaan niat, penataan ulang dan penjrnihan tujuan manusia beragama dalam hubunganya dengan lingkungan dan kemanusian semesta.

c. Selalu memerlukan “kontekstualisasi” atau fresh ijtihad, ijtihad yang segar-mencerahkan.

C5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

181

d. Tidak ada yang peduli dengan aturan yang telah diajarkan nabi Ibrahim bagi yang kafir 7 MENULIS BERBAGAI JENIS SURAT 23 Cermatilah penutup surat lamaran pekerjaan berikut!

Besar harapan saya dapat diterima diperusahaan yang Bapak pimpin. Atas kebaikannya, dihaturkan terima kasih. Kalimat yang tepat untuk memperbaiki kalimat penutup surat lamaran pekerjaan tersebut adalah ...

a. Besar harapan saya, Bapak mempertimbangkan lamaran saya. Atas kebijaksanaannya, diucapkan terima kasih.

b. Besar harapan saya. Bapak dapat menerima saya. Atas kebijaksanaan Bapak, saya mengucapkan terima kasih.

c. Mohon Bapak dapat menerima saya. Atas kebijaksanaannya kepada saya, saya ucapkan terima kasih.

d. Sudilah kiranya Bapak menerima saya.Atas kebijaksanaan Bapak, dihaturkan terima kasih.

C5

24 Cermati penulisan alamat surat berikut Kepada Yth: Yth. Sdr. Nadya Kalalo Jln Beo Blok B. No. 13 Yogyakarta Perbaikian penulisan alamat tersebut yang tepat adalah…..

a. Yth. Sdr Nadya Kalalo Jln. Beo Blok B. No. 13 Yogyakarta

b. Yth: Sdr Nadya Kalalo Jln. Beo Blok B. No. 13 Yogyakarta

c. Yth. Sdr. Nadya Kalalo Jln. Beo Blok B. No. 13 Yogyakarta

d. Kepada Yth, Sdr. Nadya Kalalo Jln. Beo Blok B. No. 13 Yogyakarta

C4

25 Berikut ini yang termasuk surat dagang /niaga adalah …. a. Surat penawaran, surat permintaan penawaran, surat pesanan, surat perjanjian jual beli, surat kuasa. b. Surat permintaan barang, surat jual beli, surat tugas, surat kuasa, surat permohonan, surat

kerjasama. c. Surat pemberitahuan, surat pribadi, surat jual beli, surat pemesanan barang, surat keterangan, d. Surat jual beli, surat pesanan, surat kuasa, surat permintaan penawaran, surat kaleng

C4

26 Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis surat kuasa, kecuali….. a. Menentukan kegiatan yang akan diberi kuasa dan memilih orang atau lembaga yang akan diberi

kuasa.

C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

182

b. Menentukan batas-batas kuasa yang akan dilimpahkan dan mencantumkan tempat dan tanggal pembuatan surat kuasa.

c. Menulis surat kuasa diatas kertas segel atau dibubuhi materai palsu d. Orang yang memberi dan menerima kuasa harus sudah dewasa, serta sehat rohani dan jasmani,

seseorang yang dapat dipercaya. 27 Bacalah iklan berikut dengan saksama!

Perusahaan Farmasi Nasional yang sedang berkembang pesat membuka peluang karier bagi Sdr./Sdri, yang berdedikasi tinggi, berpenampilan menarik, mau bekerja keras. Dengan persyaratan sebagai berikut. 1. Pendidikan SI, D3, SMF, SMA IPA dengan nilai Matematika minimal 6. 2. Usia maksimal 27 tahun. 3. Memiliki sepeda motor, SIM C. 4. Bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia. Segera kirimkan surat lamaran lengkap (CV, pasfoto berwarna terbaru ukuran 3 × 4 (2 Ibr), fotokopi STNK, Sim C, KTP, dan Ijazah) ke PO BOX 4080/JKT 10040. Kompas, 20 Februari 2017 Kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan yang tepat berdasarkan iklan tersebut adalah ...

a Sehubungan dengan iklan yang dimuat pada harian Kompas, maka saya mengajukan lamaran pekerjaan sebagai ...

b Sesuai dengan pendidikan dan kualifikasi saya, maka dengan ini saya bermaksud mengisi lowongan di harian Kompas.

c Sehubungan dengan iklan yang dimuat di harian Kompas, 20 Februari 2017, saya mengajukan lamaran pekerjaan sebagai ...

d Melalui surat ini, saya mengajukan lamaran pekerjaan sesuai iklan di harian Kompas sebagai ...

C4

28 Perhatikanlah kutipan surat berikut! Kami beritahukan bahwa dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional, SMA Harapan Bakti akan menyelenggarakan lomba baca puisi tingkat SMA se-provinsi. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada: Hari, tanggal : Senin, 26 s.d. 28 April 2016, Pukul : 8.00 s.d. 14.00 WIB, Tempat : Aula SMA Harapan Bakti. Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengajukan permohonan izin untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut. Atas perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih. Isi balasan yang tepat surat dinas tersebut adalah…

C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

183

a Berkaitan dengan permohonan izin Saudara dalam rangka memperingati Hardiknas yang akan dilaksanakan pada Senin, 26 s.d. 28 April 2016, pada dasarnya kami setuju, silakan dilaksanakan sebaik-baiknya.

b Silakan saja, laksanakan dengan sebaik-baiknya. Koordinasi dengan petugas terkait. Jika telah dilaksanakan segera melaporkan hasilnya.

c Jangan ragu-ragu untuk melaksanakan peringatan Hardiknas. Laksanakan dengan sebaik-baiknya jika sudah selesai harap lapor.

d Saya dukung terus, laksanakan peringatan Hardiknas, koordinasi dengan petugas terkait secepatnya laksanakan.

8 MENULIS TEKS PIDATO 29 Dalam acara penglepasan siswa SMA Cempaka, Maria memberikan pidato sambutan mewakili siswa Kelas

XI dan XII. Bagian isi pidato Maria yang tepat adalah ...

a. Pertahankan prestasi kalian, agar orang tua kalian semakin bangga. Harapan saya, kalian lebih sukses pada masa mendatang.

b. Pada kesempatan yang baik ini, saya ucapkan terima kasih. Semoga segala pengorbanan kalian, mendapat imbalan dari Tuhan.

c. Berjuanglah terus sampai titik darah penghabisan. Seperti kata bijak, di mana ada kemauan, pasti ada jalan kesuksesan.

d. Kami mengucapkan selamat dan sukses untuk Kakak. Semoga di jenjang yang lebih tinggi, Kakak lebih sukses.

C4

30 Bacalah teks pidato berikut dengan saksama! Teman-teman seperti yang telah saya uraikan sebelumnya bahwa kenakalan remaja dapat diatasi dengan salah satu cara yaitu menyalurkan kelebihan energi yang dimiliki remaja pada kegiatan yang positif dan dinamis ... Kalimat ajakan yang tepat untuk melengkapi teks pidato tersebut adalah ...

a Oleh karena itu, marilah kita bekerja sama mencari jalan keluar untuk kegiatan remaja yang positif dan dinamis agar dapat mengurangi dampak negatif kenakalan remaja.

b Oleh sebab itu, diharapkan pandangan positif dari orang dewasa terhadap remaja-remaja seperti kita ini.

c Oleh karena itu, marilah kita tuntut pihak sekolah agar membuka kegiatan ekstrakurikuler sebanyak-banyak demi penyaluran hobi kita.

d Oleh karena itu, marilah bersama-sama kita rajin membantu orang tua agar mereka sayang dan

C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

184

tidak menuding remaja yang nakal. 9 MENGANALISIS PUISI BARU/LAMA 31

Bacalah puisi di bawah ini! RASA CINTAKU Kau tiba-tiba hadir dan isi hatiku yang kosong... Hanya kau yang ada dipikiranku sekarang... Aku tak tau bagaimana caramu mengisi hatiku... Engkau sungguh membuatku tak mengerti... Rasanya hatiku jadi tak menentu... Untukku kau sangat berharga... Lihatlah diriku ini yang berjuang untuk cintamu... Aku sangat mencintaimu Namun kau tak pernah sadari itu Walau perih hati ini... Aku disini kan selalu setia menantimu... Rasakanlah cintaku ini begitu besar untukmu... Maksud puisi tersebut adalah……

a Cinta bertepuk sebelah tangan b Cinta tanpa restu orang tua c Rasa cinta yang dalam d Penantian yang tertunda dan Cinta yang sempurna

C5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

185

32 DIPONEGORO Chairil Anwar Di masa pembangunan ini Tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar lawan banyak seratus kali Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tidak bisa mati Suasana yang tergambar dalam penggalan puisi di atas adalah …

a Merdeka b Tertindas c Berontak d Bersemangat

C4

33 Perhatikan ciri – ciri dibawah ini! i. Sajak akhir berirama a – a ii. Satu bait terdiri dari 2 baris iii. Berasal dari Tamil (India) iv. Satu bait terdiri dari 4 baris v. Berasal dari Arab Dari ciri – ciri di atas, manakah yang tidak termasuk ciri – ciri gurindam adalah....

a. i, ii, dan v b. i, iii, dan v c. ii dan iv d. iv dan v

C4

34 Puisi yang terikat oleh aturan-aturan antara lain jumlah kata dalam 1 baris, jumlah kata dalam 1 bait, persajakan (rima),banyak suku kata tiap baris dan irama ini merupakan aturan yang berlaku dalam….

a. Puisi Baru b. Puisi komtemporer c. Puisi Lama d. Mantra

C6

35 Perhatikan kutipan cerpen di bawah ini! C6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

186

Malin sabar menghadapi sakit giginya. Sudah banyak obat-obatan umum yang dijual orang di pasar dipakainya juga, tetapi tiada yang menolong. Malin sampai mengomel kesal karena sakitnya yang menekan setiap di malam hari. Keterkaitan kutipan cerpen tersebut dengan kehidupan sehari-hari adalah ….

a. Hampir setiap orang yang sakit gigi mencoba banyak obat, akan tetapi jarang yang berhasil. b. Setiap orang yang sakit gigi harusnya pergi ke dokter. c. Jangan minum obat-obatan sembarangan bila sedang sakit gigi. d. Sakit gigi bisa saja terjadi karna gigi berlubang, mungkin si penderita malas menggosok gigi.

36 Jalan Segera (Taufiq Ismail) Disinilah penembakan Kepengecutan dilakukan Ketika pawai bergerak Dalam panas matahari Dan pelor membayar pajak Negeri ini Ditembus ke punggung Anak-anaknya sendiri Tema yang tersirat dalam puisi di atas adalah ….

a. Peristiwa penembakan para demonstran b. Perjuangan para demonstran c. Perjuangan menentang penjajah d. Perjuangan orde baru

C4

37 Bacalah isi puisi berikut dengan seksama Karangan Bunga Tiga anak kecil Dalam langkah malu-malu Datang ke Salemba Sore itu “ini dari kami bertiga pita hitam dalam karangan bunga sebab kami ikut berduka

C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

187

Bagi kakak yang ditembak mati siang tadi.” Amanat puisi tersebut adalah….

a. Perjuangan sekelompok anak kecil yang turut berduka b. Segeralah ke Salemba untuk menuntut keadilan c. Berjuanglah untuk mempertahankan golongan tertentu d. Hendaklah kita menghargai pengorbanan orang yang membela kebenaran

38 Bentuk tulisannya unik, penulisan kata,baris ataupun bait tidak sesuai dengan penulis secara umum,menggunakan idiom yang tidak lazim,terkadang mencampuradukkan kata dalam bahasa Indonesia dengan bahasa daerah atau bahasa asing,menggunakan gaya bahasa paralelisme dikombinasikan dengan hiperbola. Ciri khas puisi tersebut adalah ciri dari…..

a. Puisi kontemporer b. Puisi lama c. Puisi baru d. Semua jawaban benar

C4

39 Bacalah paragraf berikut! Di tempat inilah terjadi peristiwa yang menyesatkan. Namun Monang bertanggungjawab dan akan mengawininya. Dan kenyataannya lain. Ibu Monang telah menjodohkannya dengan gadis Batak pilihan ibunya. Monang sendiri tidan kuasa menolaknya. Dia kawin dengan gadis pilihan ibunya. Sementara itu janin yang dikandung Manen mengalami kelainan, bayi itu akan lahir cacat. (Raumanen, karya mariane katoppo) Nilai sastra yang terdapat dalam penggalan cerita di atas adalah….

a Agama b Moral c Etika d Budaya

C5

40 Bacalah penggalan cerita rakyat di bawah ini! Menurut cerita orang-orang tua di Lampung, pada zaman penjajahan dahulu banyak orang menuntut ilmu sakti di berbagai tempat yang diyakini mempunyai penunggu. Salah satu tempat itu adalah daerah yang disebut Gunung Balak. Daerah itu merupakan hutan. Keadaan alamnya berbukit-bukit. Hanya orang yang berani dan bermental kuat yang dapat pergi ke situ. Hal yang menarik tentang latar cerita rakyat yang disampaikan adalah ….

a. Salah satu tempat yang diyakini mempunyai penunggu adalah daerah yang disebut Gunung Balak. b. Keadaan alamnya berbukit-bukit.

C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

188

c. Daerah Gunung Balak itu merupakan hutan. d. Hanya orang yang berani dan bermental kuat yang dapat pergi ke situ.

41 Bacalah paragraf berikut! ….tapi itu tak dapat dicapai dengan kenduri saja. Masa dan keadaanlah yang menentukan. Tini yakin, masa itu pasti akan datang. Dan, ia menunggu dengan hati yang disabar-sabarkan. Pada suatu hari yang gilang gemilang, angan-angannya pasti merupa jadi kenyataan. Dia yakin itu bahwa Indra Budiman-nya akan mendapat nama tambahan dokter di muka namanya sekarang. Atau salah satu titel yang mentereng lainnya. Ketika Tini mulai mengangankan nama dambaannya itu, diambilnya kertas dan potlot ditulisnya nama anak-anak, Dr. Indra Budiman. dan Tini merasa bahagia sekali. Ia yakinkan kepada para tetangganya akan cita-citanya yang pasti tercapai itu. (A.A. Navis, anak kebanggaan) Amanat yang terkandung dalam penggalan prosa di atas adalah….

a Janganlah terlalu yakin dengan angan-angan sendiri. b Cita-cita orang tua akan tercapai kalau didukung oleh anaknya. c Cita-cita pasti tercapai kalau dilandasi keyakinan akan keberhasilannya d Hendaklah kita yakin dengan apa yang kita cita-citakan.

C4

42 Bacalah dialog berikut! Intan : Engkau pengarang? Gandhi : (terkejut) mengapa? …(mengeluh) Ah engkau juga. Intan : … sedikit diserang kritik orang, engkau hendak melarikan diri. Untuk menjaga nama

supaya jangan merosot. Aku sudah maklum. Gandhi : (sambil menunjuk ke kanan). Pergi dariku. Kau pun boleh memusuhiku. Untuk cita-cita,

aku bersedia mengorbankan segalanya. Unsur intrinsik yang paling menonjol dalam penggalan drama di atas adalah…. a. Latar b.Tema c. Sudut pandang d. Perwatakan

C4

43 Cermatilah dialog di bawah ini! Anton : Dik, nanti sore jadi, bukan? Didik : Jadi apa? Anton : … Didik : Ah, ya! Aku hampir lupa. Untung kau ingatkan. Antara sekolah kita dengan SMA "Bunga Indah," kan! Anton : Betul. Kalau tidak menontonnya, rugi kita. Ha ... ha ... ha ... Didik : Ya, karena primadona kita akan turun nanti. OK, sampai nanti sore. Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah ...

C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

189

a Mengerjakan PR Matematika di rumah Nyoman. b Menyaksikan pertandingan bola voli di TVRI. c Kita mendengarkan bersama siaran "Kreasi Remaja" di RRI. d Menonton pertandingan bola basket.

44 Perhatikan teks drama berikut! Tina : Tuhan menakdirkan semua nasib manusia, kita hanya menjalani. Ibu : Nah, pikiran begitu itu yang tak ku sukai, kau sudah ditakdirkan punya suami buta, tak Adakah

niatmu, tidak adakah usahamu untuk mengubah takdir itu? Sebab takdir itu Baru jatuh setelah manusia berusaha. Tina, kau bukan anakku jika kau tidak berani melawan takdir yang pahit.

Tina : Aku sudah berusaha, Abas juga sudah berusaha, dan inilah hasilnya. Dan kami dapat membelanjai diri untuk hidup sehari-hari.

Ibu : …. Konflik yang terjadi antara tokoh Tina dan Ibu adalah ….

a Pasrah menjalani takdir b Nasib merupakan takdir c Perbedaan takdir manusia d Usaha melawan takdir

C4

45 Perhatikan kutipan cerpen berikut! Pertandingan catur antarkelas di sekolah kami berakhir dengan Yudi sebagai juara pertama,Deni juara kedua dan Didit juara ketiga. Sambil menimang-nimang pialanya Yudi tertawa riang. Sudut pandang yang digunakan dalam penggalan cerpen di atas adalah….

a. Orang pertama pelaku sampingan b. Orang kedua pelaku sampingan c. Orang pertama pelaku utama d. Orang kedua pelaku utama

C4

10 MENGIDENTIFIKASI SASTRA MELAYU KLASIK 46 Cermatilah penggalan cerita di bawah ini!

Telah datang ke Tanjung Bemban maka Baginda pun turun bermain ke pasir. Maka raja perempuan pun turun dengan segala bini orang besar-besar dan orang kaya-kaya bermain di pasir mengambil kerang-kerangan. Maka raja perempuan duduk dibawah pohon pandan dihadap bini segala orang kaya-kaya. Latar yang terdapat pada cerita tersebut adalah ….

a. Tanjung Bemban b. Tanjung Periuk dan Tengah kapal

C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

190

c. Halaman istana d. Rumah raja perempuan

47 Maka permaisuri Iskandar Syah dan Demang Lebar Daun dirajakan Baginda di Bintan, bergelar tun Telanai. Dan daripada anak cucu dialah bergelar Telanai Bintan itu, dan yang makan di balairung nasinya dan sirihnya sekaliannya bertempan belaka. Hatta negeri Singapura pun besarlah, dan dagang pun banyak datang berkampung terlalu ramai, dan Bandar pun terlalu makmur. Nilai kehidupan yang terdapat dalam kutipan cerita “Sejarah Melayu” tersebut adalah

a. Baik-buruk b. Bermoral-tidak bermoral c. Adil-zalim d. Rakyat-perkasa

C4

11 MENYAMPAIKAN PENDAPAT, TANGGAPAN, KOMENTAR DALAM FORUM RESMI/ DISKUSI/SEMINAR

48 Pada saat memperkenalkan diri atau orang lain dalam forum resmi, butir-butir yang perlu disampaikan adalah.....

a Nama panggilan, kelahiran, pendidikan saat ini, pekerjaan atau aktivitas, prestasi (bila ada), dan bidang keahlian

b Domisili saat ini dan bidang keahlian yang saat ini digeluti untuk menunjang karier c Nama (lengkap dan panggilan), kartu identitas terakir, pendidikan pendidikan terakir dan bidang

keahlian) d Nama (lengkap dan panggilan), status perkawinan, kelahiran, pendidikan, pekerjaan, prestasi (bila

ada), domisili saat ini, dan bidang keahlian.

C4

49 Kalimat yang santun dan efektif untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat di dalam diskusi adalah ... a. Maaf, saya akan bertanya mengapa Anda berpendapat seperti itu, bukankah pendapat itu sangat

tidak logis dan tidak relevan dengan topik diskusi kita? b. Saya akan bertanya kepada Anda, argumen apa yang mendasari dicetuskannya pendapat seperti itu?

Tolong, jawab pertanyaan ini c. Maafkan saya karena harus bertanya, apakah argumentasi yang mendasari pendapat Anda? d. Kepada Anda, saya akan menanyakan alasan-alasan yang menyebabkan Anda mengemukakan

pendapat seperti itu. Terima kasih

C6

12 MENULIS KARYA ILMIAH 50 Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, melaksanakan disiplin seharusnya sudah

merupakan bagian dari hidupnya. Mari kita ikuti uraian prof. Dr. Dody Tisnamijaya : "Tidak dapat C5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

191

disangkal bahwa Islam mengajarkan kepada penganutnya agar sistematis, berdisiplin. Orang mukmin yang taqwa yang melaksanakan rukun-rukun Islam adalah orang yang paling sistematis dan berdisiplin, sepanjang hari dan sepanjang tahun." Seandainya saja semua umat Islam dengan taat menjalankan ajaran agama, sikap disiplin sudah mendarah daging dalam diri mereka. Pencanangan Gerakan Disiplin Nasional pun akan segera terwujud hasilnya. Kutipan di atas diambil dari buku Iman, Ilmu dan Amal, karangan Prof. Dr. Dody Tisnamijaya diterbitkan di Bandung, nama penerbit Pustaka tahun 1983 halaman 62. Penulisan catatan kaki yang benar sesuai dengan kutipan dalam teks di atas adalah ... .

a. Iman, Ilmu dan Amal, Prof Dr. Dody Tisnamijaya, Pustaka, Bandung, 1983, hal 62. b. Prof Dr. Dody Tisnamijaya, Iman, Ilmu dan Amal, (Bandung : Pustaka, 1983), hal 62. c. Tisnamijaya, Dody Dr. Prof, Iman, Ilmu dan Amal, Bandung, Pustaka, 1983, hal 62. d. Tisnamijaya, Dody, Dr. Prof , L983, Iman, Ilmu dan Amal, Bandung, Pustaka, hal 62.

51 Soal Tema : Belajar kelompok meningkatkan prestasi Rumusan masalah yang sesuai dengan tema tersebut adalah…

a. Siapakah yang belajar kelompok,dan prestasinya meningkat? b. Belajar kelompok seperti apakah yang meningkatkan prestasi? c. Belajar kelompok yang bagaimanakah yang dapat meningkatkan prestasi belajar? d. Apakah dengan belajar kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar?

C4

13 MENULIS RESENSI/ESAI 52 Kalimat dalam resensi yang memuat tentang pembahasan ikhtisar/ isi buku yang diresensi adalah ....

a. Sulit sekali menemukan kekurangan pada buku ini. Semua unsur yang seharusnya dimiliki sebuah karya fiksi terpenuhi dalam buku ini.

b. Buku ini mengupas tentang pemanfaatan teknologi di berbagai kantor. Pada bab pertama diuraikan pentingnya teknologi dalam pengolahan data.

c. Buku ini penting dibaca karena sebagai penuntun bagi orang tua, atau siapa pun, yang ingin mengamankan keluarga dan lingkungan di sekitarnya dari jerat narkoba.

d. Bagi siswa yang tidak senang membaca karya sastra memang buku ini tidak begitu menarik sebab novel ini serius dan tidak cukup menghibur.

C4

53 Ada tiga hal pokok yang perlu dilakukan dalam membuat esai yaitu….. a. Menyarikan tema karya sastra,membuktikan tema dan membahas secara ringkas beberapa unsurnya b. Interpretasi karya sastra,keunggulan buku dan kepengarangan c. Isi buku,bahasa dan menyarikan buku

C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

192

d. Kesimpulan terhadap buku,kekurangan dan keunggulan buku 14 MENGUNGKAPKAN INFORMASI DALAM BENTUK RANGKUMAN/RINGKASAN,

NOTULEN RAPAT

54 Berikut adalah langkah-langkah menulis rangkuman yang disusun secara acak. 1. Menandai kata-kata penting yang terdapat pada buku 2. Merangkaikan butir-butir pokok isi buku tersebut dalam kalimat 3. Mencatat butir-butir pokok isi. 4. Penyusunan kalimat hendaknya menggunakan kata-kata yang mudah dipahami. 5. Membaca buku yang akan dirangkum dengan seksama. Urutan yang benar dari langkah-langkah menulis rangkuman adalah..........

a 2-3-1-5-4 b 4-3-2-5-1 c 3-4-5-1-2 d 5-1-2-3-4

C4

15 MENGGUNAKAN JENIS FRASA, KLAUSA, POLA KALIMAT, KATA BERIMBUHAN, MAKNA KATA, DAN KATA BAKU DALAM BERBAGAI TULISAN

55 Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini : (1). Pemberian penghargaan dapat menstimulasi semangat berkarya pemuda. (2). Kurangnya apresiasi dapat mengakibatkan malasnya pemuda dalam berkarya. (3). Andreas menabung dengan tujuan ingin membeli mobil baru. (4). Bu Ina menyeduhkan teh hangat yang sangat manis sekali ke dalam cangkir kami. Kalimat tidak efektif ditunjukkan pada kalimat nomor …

a. (1) b. (2) c. (3) d. (4)

C4

56 Manakah di bawah ini yang termasuk kalimat SPOK……… a. Erika sedang mencuci baju di kamar mandi. b. Deni makan c. Lia dan Sima diskusi d. Berno berolahraga

C4

57 Kata yang dicetak tebal pada kalimat berikut ini adalah kata berimbuhan, kecuali……. a. Setiap peserta berlomba untuk menjadi orang pertama yang berhasil melemparkan gacuk ke semua

C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

193

kotak b. Gacuk adalah benda pipih yang dilemparkan ke setiap kotak c. Sesuatu yang harus dilompati adalah kotak-kotak yang digambar di atas tanah atau lantai semen d. Serunya anak-anak bermain ingking hingga kini masih dapat ditemui di beberapa kampung di

Yogyakarta 58 Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini!

(1) Setiap permasalahan sebaiknya diselesaikan dengan hati dingin (2) Halim menanam bunga dihalaman depan rumahnya (3) Kamu itu jangan seperti air di atas daun talas (4) Adik Kecilku sangat suka menggigit jari (5) Para tikus kantor seharusnya tidak dihukum terlalu ringan (6) Kabarnya harga BBM akan naik bulan ini Yang termasuk kalimat konotasi terdapat pada nomor…

a (1),(2),(3), b (4),(5),(6) c (1),(3),(5) d (2),(4),(6)

C4

59 Kata-katamu sungguh pedas untuk didengar. Kalimat diatas termasuk dalam perubahan makna kata…..

a Sinestesia b Generalisasi c Asosiasi d Peyorasi

C4

60 Kalimat yang memenuhi kaidah baku bahasa Indonesia adalah……. a. Berdoa pada dasarnya untuk berbicara dengan Tuhan,yakni sang pencipta b. Dikatanya bahwa mistik adalah sebagai tahapan yang sangat mendalam dalam kehidupan manusia c. Dalam hal ini,terutama berkaitan dengan relasi manusia dengan sesamanya dan dengan Tuhannya d. Karena itu,perlu mengubah cara hidup dan pandangan orang sehingga mereka dapat berpikir maju

C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

194

KUNCI JAWABAN KOMPETENSI PEDAGOGIK

1 B 11 B 21 A 31 D 41 B 2 C 12 A 22 A 32 B 42 D 3 D 13 A 23 B 33 C 43 D 4 A 14 B 24 C 34 D 44 D 5 A 15 B 25 C 35 A 45 B 6 A 16 A 26 B 36 C 46 A 7 B 17 C 27 C 37 A 47 A 8 A 18 C 28 B 38 D 48 B 9 A 19 C 29 A 39 A 49 A 10 A 20 A 30 A 40 B 50 C

KUNCI JAWABAN KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG KEBAHASAAN

1 A 11 A 21 A 31 D 41 D 51 B 2 A 12 D 22 B 32 D 42 D 52 B 3 A 13 A 23 C 33 D 43 C 53 A 4 B 14 B 24 A 34 C 44 C 54 D 5 A 15 B 25 A 35 B 45 A 55 D 6 C 16 D 26 C 36 D 46 A 56 A 7 C 17 B 27 A 37 A 47 A 57 C 8 A 18 A 28 A 38 B 48 A 58 A 9 A 19 A 29 A 39 A 49 B 59 D 10 B 20 C 30 D 40 D 50 C 60 B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

195

195

INSTRUMEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2006

Nama : .................................................... Tema/Subtema : .................................................... Pembelajaran ke :…………………………………. Petunjuk: Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3,4, dan 5 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada kolom tersebut. Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian!

No Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil telaah dan skor Catatan 1 2 3 4 5

A Identitas Mata Pelajaran Tidak ada

Kurang lengkap

Cukup lengkap

Lengkap Sangat lengkap

1 Terdapat : Satuan pendidikan,Kelas, Semester, Program/program keahlian, Mata pelajaran atau tema, Pelajaran/subtema, Jumlah pertemuan

B Perumusan Indikator Tidak sesuai

Kurang sesuai

Cukup Sesuai

Sesuai Sangat Sesuai

1 Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar 2 Kesesuaian penggunaan kata kerja

operasional dengan kompetensi yang diukur

3 Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan

4 Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan

C Perumusan Tujuan Pembelajaran Tidak Kurang Cukup Sesuai Sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

196

196

sesuai sesuai Sesuai Sesuai 1 Kesesuaian dengan Indikator 2 Kesesuaian perumusan dengan aspek

Audience, Behaviour, Condition, dan Degree

D Pemilihan Materi Ajar Tidak sesuai

Kurang sesuai

Cukup Sesuai

Sesuai Sangat sesuai

1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta

didik

3 Keruntutan uraian materi ajar E Pemilihan Sumber Belajar Tidak

sesuai Kurang sesuai

Cukup sesuai

Sesuai Sangat sesuai

1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4 Kesesuaian dengan karakteristik peserta

didik

F Pemilihan Media Belajar Tidak sesuai

Kurang sesuai

Cukup sesuai

Sesuai Sangat sesuai

1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4 Kesesuaian dengan karakteristik peserta

didik

G Metode Pembelajaran Tidak Sesuai

Kurang sesuai

Cukup sesuai

Sesuai Sangat sesuai

1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

197

197

3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

H Skenario Pembelajaran Tidak sesuai

Kurang sesuai

Cukup sesuai

Sesuai Sangat sesuai

1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas

2 Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan informasi, mengkomunikasikan)

3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran 4 Kesesuaian kegiatan dengan

sistematika/keruntutan materi

5 Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan cakupan materi

I Rancangan Penilaian Autentik Tidak sesuai

Kurang sesuai

Cukup sesuai

Sesuai Sangat sesuai

1 Kesesuaian bentuk, teknik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi

2 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian sikap

3 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian pengetahuan

4 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian keterampilan

Jumlah Skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

198

K-2006

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SEKOLAH : SMA………….

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS : X

SEMESTER : 1 (Satu)

TAHUN PELAJARAN: 2016/2017

A. STANDAR KOMPETENSI

Berbicara: Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan

berkenalan, berdiskusi, dan bercerita.

B. KOMPETENSI DASAR

Menceritakan berbagai pengalaman dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat.

C. MATERI PEMBELAJARAN

Cerita pengalaman (yang lucu, menggembirakan, mengharukan, dan sebagainya)

Penggunaan Diksi (Pilihan kata)

Penggunaan intonasi, jeda, dan ekspresi

D. INDIKATOR

Menyampaikan secara lisan pengalaman pribadi (yang lucu,

menyenangkan, mengharukan, dan sebagainya) dengan pilihan kata dan

ekspresi yang tepat

Menanggapi pengalaman pribadi yang disampaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

199

E. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa dapat:

Menyampaikan secara lisan pengalaman pribadi berbagai pengalaman

(yang lucu, menyenangkan, mengharukan, dan sebahainya) dengan pilihan

kata dan ekspresi yang tepat.

Menanggapi atau membahas pengalaman pribadi yang disampaikan oleh

teman dengan bahasa yang santun dan efektif.

Menuliskan pengalaman pribadi dengan menggunakan kalimat efektif.

F. METODE PEMBELAJARAN

Penugasan

Diskusi

Tanya Jawab

Ceramah

Demonstrasi

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Kegiatan Awal Alokasi Waktu

1 a) Guru memerikan salam kepada siswa

b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

hari ini

c) Guru mendeskripsikan berbagai

pengalaman.

15 menit

Kegiatan Inti

2 1) Secara bergiliran siswa bercerita

pengalaman pribadi (yang lucu,

menyenangkan, atau mengharukan)

dengan menggunakan:

a) Pilihan kata dan ekspresi secara tepat.

b) Menggunakan kosakata sesuai dengan

situasi dan konteks.

70 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

200

2) Guru dan siswa secara bersama-sama

membahas pengalaman yang

diceritakan

III Kegiatan akhir

a) Guru menyimpulkan kegiatan

pembelajaran yang sedang berlangsung.

b) Guru membuat refleksi untuk pelajaran

berikutnya

c) Guru memberikan pekerjaan rumah

kepada siswa

d) Guru menutup pembelajaran

15 menit

H. ALOKASI WAKTU

= 4 x 40 menit

I. SUMBER BELAJAR/ALAT/BAHAN

Buku cerita lucu/ kaset cerita

Pengalaman langsung

Buku pendamping: Syamsuddin A.R. Kompetensi Berbahasa dan Sastra

Indonesia Kelas X. Surakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 2006.

J. PENILAIAN

Jenis Tagihan:

Tugas individu

Ulangan

Bentuk Instrumen:

Uraian bebas

Pilihan ganda

Jawaban singkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

201

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru

Mata Pelajaran,

( …………………….) (Engel

Gena, S.Pd.,)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

202

INSTRUMEN RPP K 13

Nama guru:

Mata pelajaran:

Kelas:

Petunjuk:

Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3, 4, dan 5 ) sesuai dengan kriteria

yang tertera pada kolom tersebut. Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP

sesuai penilaian!

No Komponen/Aspek Hasil Telaah Catatan

1 2 3 4 5

A Identitas dan Kelengkapan Komponen

1 Terdapat : Satuan Pendidikan, Kelas/semester, Mata pelajaran, Materi pokok/tema, dan Alokasi waktu

2 Memuat KI; KD dan Indikator; tujuan pembelajaran; materi pembelajaran; metode; media, alat, dan sumber pembelajaran; langkah kegiatan pembelajaran; dan penilaian

B Kompetensi Inti 3 Mencakup KI-1, KI-2, KI-3, dan

KI-4

4 Rumusan KI (1, 2, 3, dan 4) sesuai dengan Permendikbud Nomor 59

C Kompetensi Dasar dan Indikator 5 Kompetensi Dasar mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan

6 Menjabarkan indikator pengetahuan dan keterampilan berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4

7 Indikator disusun menggunakan kata kerja operasional

8 Indikator pengetahuan mengambarkan dimensi proses kognitif (C-1 s.d C-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

203

6) dan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif)

9 Indikator keterampilan memuat keterampilan abstrak dan/atau konkret

D Tujuan Pembelajaran 10 Memadai pencapaian indikator

sesuai KD, KI, dan SKL

11 Memberikan gambaran proses pencapaian tujuaan yang dimaksud

E Materi Pembelajaran 12 Ditulis dalam bentuk butir-butir

sesuai dengan indikator, KD, KI, dan SK

13 Materi pembelajaran memuat pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakogniti

F Metode Pembelajaran 14 Metode yang digunakan relevan

dengan pendekatan saintifik

15 Sesuai dengan tujuan pencapaian pembelajaran dan indicator

G Media, alat, dan Sumber 16 Menjabarkan media, alat, dan

sumber pembelajaran

17 Kesesuaian dengan kebutuhan pencapaian tujuan pembelajaran, indikator, dan kegiatan belajar siswa aktif

18 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

19 Kesesuaian dengan pembelajaran Saintifik

20 Sumber pembelajaran mencakup buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain

H Langkah Kegiatan Pembelajaran 21 Mencakup kegiatan pendahuuan,

kegiatan inti, dan penutup

22 Kegiatan pendahuluan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

204

menggambarkan: penyiapan kondisi siswa; penjelasan keterkaitan materi sebelumnya dan materi yang akan datang; penyampaian tujuan pembelajaran; dan penyampaian kegiatan yang akan dilakukan

23 Kegiatan inti sesuai dengan silabus, indikator, dan materi pembelajaran

24 Kegiatan inti menggambarkan proses pembelajaran saintifik (mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan)

25 Kegiatan inti menggambarkan proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik

26 Kegiatan penutup menggambarkan: perumusan kesimpulan bersama; penilaian dan umpan balik/refleksi; rencana tindak lanjut (remedial dan pengayaan); dan penyampaian rencana kegiatan selanjutnya

27 Kegiatan penutup memuat penyampaian pencapaian KD dari KI-2 (sikap sosial) dan KI-1 (sikap religius)

I Penilaian 28 Memuat jenis/teknik penilaian,

bentuk instrumen, dan pedoman penskoran/penilaian

29 Mencakup penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan

30 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan indikator

Jumlah Nilai Predikat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

205

RPP K-13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester :

Materi Pokok : Perbandingan prosa lama dan prosa baru

Alokasi waktu : 4 pertemuan x 3 jam pelajaran

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dengan

mematuhi norma-norma bahasa Indonesia serta mensyukuri dan

mengapresiasi keberadaan bahasa dan sastra Indonesia sebagai anugerah

Tuhan Yang Maha Esa.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsif dan

menunjukkan sikap pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam kehidupan sosial secara efektif dengan memiliki

sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia serta mempromosikan

penggunaan bahasa Indonesia dan mengapresiasi sastra Indonesia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang bahasa dan sastra

Indonesia serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

bahasa dan sastra yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS).

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

untuk mengembangkan ilmu bahasa dan sastra Indonesia secara mandiri

dengan menggunakan metode ilmiah sesuai kaidah keilmuan terkait.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

206

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi.

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1 1.1 Mengetahui dan

memahami definisi dan

karakteristik sastra,

jenis-jenis dan struktur

sastra, serta memahami

sastra sebagai karya seni

dan bidang ilmu yang

dekat dengan kita.

1.2 Mengembangkan sikap

apresiatif dalam

menghayati karya sastra.

1.3 Membandingkan

karakteristik prosa lama

dan baru serta

mengapresiasinya

1.1.1 Mengidentifikasi karakteristik prosa

lama

1.1.2 Mengidentifikasi karakteristik prosa

baru.

1.1.3 Menyebutkan struktur Prosa

1.1.4 Mendeskripsikan karakteristik prosa

lama

1.1.5 Mendeskripsikan karakteristik prosa

baru

1.1.6 Membandingkan karakteristik prosa

lama dan prosa baru

1.1.7 Mengetahui dan memahami definisi

dan karakteristik sastra, jenis-jenis

dan struktur sastra, serta memahami

sastra sebagai karya seni dan bidang

ilmu yang dekat dengan kita.

1.1.8 Mengembangkan sikap apresiatif

dalam menghayati karya sastra.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah proses menggali informasi melalui berbagai fakta, menanya

konsep, berdiskusi atas fakta dan konsep, menginterprestasi mengasosiasi

dan mengomunikasikan, siswa dapat:

a. Mengidentifikasi karakteristik prosa lama

b. Mengidentifikasi karakteristik prosa baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

207

c. Mendeskripsikan karakteristik prosa lama

d. Mendeskripsikan karakteristik prosa baru

e. Membandingkan karkateristik prosa lama dan prosa baru

f. Mengetahui dan memahami definisi dan karakteristik sastra, jenis-

jenis dan struktur sastra, serta memahami sastra sebagai karya seni

dan bidang ilmu yang dekat dengan kita.

g. Mengembangkan sikap apresiatif dalam menghayati karya sastra.

C. Materi Pembelajaran

Materi regular

Fakta

Berbagai contoh prosa lama (hikayat, sejarah/tambo, kisah, dongeng fabel,

mite legenda, sage, parabel, dongeng jenaka dan cerita berbingkai)

Berbagai prosa baru (roman, novel, cerpen, biografi dan prosa populer)

Konsep

Ciri-ciri, pengertian prosa lama dan prosa baru

Struktur cerita prosa (roman, fakta cerita {alur, penokohan, latar}, sarana

sastra {pusat pengisahan, konflik})

Prinsip

Karakteristik prosa lama

Karakteristik prosa baru

Prosedur

Karakteristik prosa lama dan prosa baru

Jenis prosa lama dan prosa baru

Materi Remedial

Materi remidi diambil dari materi regular bagi peserta didik yang belum

tuntas

Materi pengayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

208

Materi pengayaan diambil dari materi regular bagi peserta didik yang

sudah tuntas

E. Metode Pembelajaran (Rincian dari kegiatan Pembelajaran)

Inquiry, discovery learning,Diskusi

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Media: Internet dan Lab bahasa

2. Alat/bahan

LCD, Tape recorder,laptop

Naskah cerita prosa

Buku-buku karya sastra prosa baru

Koran, majalah, kliping tentang cerpen, dll

3. Sumber Belajar

Bahasa Indonesi: Ekspresi Diri dan Akademik, 2013. Jakarta: Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Pradopo, Joko Rachmat. 2002. Kritik Sastra Indonesia

Modern.Yogyakarta:Gama Media.

Lubis,Mochtar. 1997. Sastra dan tekniknya. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

G. Kegiatan pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Waktu

Pendahuluan Siswa merespon salam

dan pertanyaan dari guru

berhubungan dengan

kondisi dan pembelajaran

sebelumnya

Siswa menerima informasi

tentang keterkaitan

pembelajaran sebelumnya

dengan pembelajaran yang

15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

209

akan dilaksanakan.

Siswa menerima informasi

kompetensi, materi,

tujuan, manfaat, dan

langkah pembelajaran

yang akan dilaksanakan

Apersepsi dan Motivasi.

Contoh naskah lama digunakan

sebagai stimulan dengan sejumlah

pertanyaan untuk memasuki

kegiatan ini (naskah diserahkan

pada guru untuk memilih)

Kegiatan inti Mengamati Kelas dibagi menjadi 10

kelompok (sesuai jumlah

jenis prosa lama)

Masing-masing kelompok

mencoba dan mencermati

(mencari dan menemukan

ciri-ciri naskah yang

dibacanya) dan

mendokumentasikan hasil

penemuannya sesuai

dengan jenis prosa lama

yang dibacanya (hikayat,

sejarah/tambo, kisah,

dongeng fabel, mite,

legenda, sage, parabel,

dongeng jenaka, dan cerita

100 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

210

berbingkai)

Secara individu siswa

mengidentifikasi hasil

temuannya tentang ciri-ciri

prosa lama berdasrakan

naskah yang dicermatinya

berdasarkan acuan kata

tanya fakta (apa.., siapa...,

kapan..., di mana,...., dan

sejenisnya)

Menanya Antarsiswa dalam

kelompok saling bertanya,

konfirmasi tentang ciri-ciri

yang ditemukan untuk

dibahas jika ada perbedaan

atas temuan masing-

masing.

Mendefinisikan atas dasar

temuannya

Membaca konsep tentang

karakter prosa lama untuk

dicocokkan dengan ciri-

ciri hasil temuan atas

pengamatan dan tanya

jawabnya

Mencoba

Siswa mencoba

merumuskan karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

211

naskah prosa lama yang

dikajinya dan

membahasnya, bertukar

temuan bersama anggota

kelompok

Menguraikan karakter

prosa lama dari naskah

yang dikajinya untuk

bahan bahasan dengan

kelompok lain

Mengasosiasi

Siswa mengelompokkan

karakter prosa lama

berdasarkan naskah hasil

tukar gagasan bersama

kelompok lainnya.

Siswa mencoba

menyimpulkan dan

mengestimasikan

tambahan karakter pada

konsep yang dibacanya

atas dasar kajian naskah

yang dibahas

Mengomunikasikan

Perwakilan masing-

masing kelompok (bisa

dipilih dan ditunjuk guru)

menyampaikan/menayang

kan hasil kesimpulannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

212

Melaporkan hasil

penelitian dan

pengembangan

(tertulis/lisan) tentang

deskripsi karakteristik

prosa lama.

Kegiatan Penutup Bersama siswa menyimpulkan

karakteristik prosa lama (hikayat,

sejarah/tambo, kisah, dongeng

fabel, mite, legenda, sage,

parabel, dongeng jenaka, dan

cerita berbingkai).

Memberikan tugas

mencari contoh karya lain

yang tergolong pada prosa

lama.

Melaksanakan tes.

20 menit

H. Penilaian

1. Sikap Spiritual

a. Teknik Penilaian: observasi

b. Bentuk Instrumen: Lembar observasi

c. Kisi-kisi

No Indikator Butir instrumen Terbiasa menggunakan Bahasa Indonesia

yang baik dan benar di dalam kelas maupun di luar kelas

Aspek lembar observasi: - Sikap menghargai - Sikap bersyukur

2. Sikap sosial

a. Teknik penilaian: observasi, penilaian diri

b. Bentuk instrument: lembar observasi, lembar penilaian diri

c. Kisi-kisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

213

No Indikator Butir instrumen 1 Selalu tepat waktu dalam menyelesaikan

tugas untuk kegiatan dan dapat membedakan teks observasi dan deskripsi

Menyelesaikan tugas kelompok dengan sungguh-sungguh dan tepat waktu (tanggung jawab)

3.Sikap keterampilan

No Indikator Bentuk Instrumen 1 Disajikan berbagai contoh prosa lama

(hikayat, sejarah/tambo, kisah, dongeng fabel, mite legenda, sage, parabel, dongeng jenaka dan cerita berbingkai) dan berbagai prosa baru (roman, novel, cerpen, biografi dan prosa populer). Siswa dapat membedakan secara baik dan benar yang termasuk dalam contoh prosa lama dan prosa baru.

1. Pilihlah salah satu jenis prosa lama dan prosa baru yang Anda ketahui!

2. Tentukan aspek-aspek yang membedakan keduanya!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

214

KISI-KISI PENILAIAN KOMPETENSI GURU BIDANG STUDI

No Indikator kinerja guru

1 RPP disusun dengan struktur dan komponen yang lengkap (identitas sekolah,SK dan KD (K.2013),

indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

media dan sumber belajar, dan penilaian hasil belajar

2 Indikator dikembangkan dari KD,atas indikator sikap,pengetahuan,dan keterampilan dengan tingkatan

ranah yang benar dan mengintegralkan nilai-nilai sekolah katholik

3 Tujuan pembelajaran dikembangkan dari indikator yang ada dan dirumuskan dengan formula ABCD

4 Materi ajar diuraikan secara runtut, sistematis, dan lengkap (memuat fakta, konsep, prinsip, dan

prosedur), serta sesuai karakter siswa dan perkembangan keilmuan

5 Metode pembelajaran yang digunakan adalah tematik terpadu dan saintifik (EEK untuk K.2006 dan 5 M

untuk K.2013)

6 Kegiatan-kegiatan pembelajaran bersifat menyenangkan,dan mencerminkan metode pembelajaran yang

berfokus kepada keaktifan siswa

7 Pemilihan media (IT) ,alat peraga,dan sumber belajar sesuai dengan tujuan,materi,situasi dan kondisi

sekolah serta karakteristik siswa

8 Pemilihan teknik dan bentuk penilaian sesuai dengan KD,indikator,dan tujuan pembelajaran (tes tulis

untuk kognitif,tes unjuk kerja untuk keterampilan,dan nontes pengamatan untuk afektif)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

215

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI GURU BIDANG STUDI

JUDUL PENELITIAN : KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BAHASA INDONESIA

SMA DI BAWAH NAUNGAN YAYASAN PENDIDIKAN NUSA CENDANA SUMBA BARAT DAYA DALAM

PEMBELAJARAN

I. Identitas responden

Nama guru : ……………………………………

Guru kelas/bidang studi : ……………………………………

Jenjang Sekolah : ……………………………………

Asal sekolah : ……………………………………

II. Petunjuk :

Berilah skor pada butir-butir perencanaan pembelajaran degan cara melingkari angka pada kolom skor (1 2 3 4 5 )

No Aspek yang dinilai Skor 1 RPP disusun dengan struktur dan komponen yang lengkap (identitas sekolah,SK dan KD

(K.2013), indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media dan sumber belajar, dan penilaian hasil belajar

1 2 3 4 5

2 Indikator dikembangkan dari KD,atas indikator sikap,pengetahuan,dan keterampilan dengan tingkatan ranah yang benar dan mengintegralkan nilai-nilai sekolah katholik

1 2 3 4 5

3 Tujuan pembelajaran dikembangkan dari indikator yang ada dan dirumuskan dengan formula ABCD

1 2 3 4 5

4 Materi ajar diuraikan secara runtut, sistematis, dan lengkap (memuat fakta, konsep, 1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

216

prinsip, dan prosedur), serta sesuai karakter siswa dan perkembangan keilmuan 5 Metode pembelajaran yang digunakan adalah tematik terpadu dan saintifik (EEK untuk

K.2006 dan 5 M untuk K.2013) 1 2 3 4 5

6 Kegiatan-kegiatan pembelajaran bersifat menyenangkan,dan mencerminkan metode pembelajaran yang berfokus kepada keaktifan siswa

1 2 3 4 5

7 Pemilihan media (IT) ,alat peraga,dan sumber belajar sesuai dengan tujuan,materi,situasi dan kondisi sekolah serta karakteristik siswa

1 2 3 4 5

8 Pemilihan teknik dan bentuk penilaian sesuai dengan KD,indikator,dan tujuan pembelajaran (tes tulis untuk kognitif,tes unjuk kerja untuk keterampilan,dan nontes pengamatan untuk afektif)

1 2 3 4 5

Skor total Max Σ 40 Komentar dan saran penilai

…………………………………………………………………………………………………………………………..

Tambolaka,……………..,2017

Penilai

(……………………………..)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

217

KISI-KISI PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

No Dimensi Tugas Utama / Indikator Kinerja Guru

I Pra pembelajaran

(1) Mempersiapkan siswa untuk belajar,berdoa dan memotivasi

(2) Melakukan Apersepsi

(3) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dan penilaian

II Kegiatan Pembelajaran

(1) Memperlihatkan kegiatan siswa dalam 5M (mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan

mengkomunikasikan), baik individual, berpasangan, atau berkelompok

(2) Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

(3) Memperlihatkan kegiatan siswa yang dikembangkan dari metode pembelajaran tertentu

(4) Melaksanakan pembelajaran yang runtut,sistematuis,menyenangkan,serta menumbuhkan keceriaan

dan antusiasme

(5) Melakukan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (karakter berbasis nilai-

nilai sekolah katholik)

(6) Memperlihatkan penguasaan kelas dan pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan yang

direncanakan dalam RPP

(7) Menggunakan media dan sumber belajar secara efektif dan efisien,dan bahkan melibatkan siswa

(8) Melakukan penilaian proses dan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (kognitif,keterampilan,dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

218

afektif)

III Kegiatan Penutup

(1) Membuat rangkuman atau kesimpulan kelas bersama para siswa

(2) Melakukan refleksi bersama siswa

(3) Memberikan arahan untuk tindak lanjut (tugas atau PR)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

219

INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama guru : …………………………………………. Guru Kelas : …………………………………………. Asal Sekolah : …………………………………………. Petunjuk :

Berilah skor pada butir-butir Pelaksanaan Pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1 2 3 4 5 )

No Aspek yang dinilai Skor

I Pra pembelajaran

(1) Mempersiapkan siswa untuk belajar,berdoa dan memotivasi 1 2 3 4 5

(2) Melakukan apersepsi 1 2 3 4 5

(3) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dan penilaian 1 2 3 4 5

II Kegiatan Inti Pembelajaran

(1) Memperlihatkan kegiatan siswa dalam 5M (mengamati,menanya,mencoba,menalar,dan

mengkomunikasikan),baik individual,berpasangan,atau berkelompok

1 2 3 4 5

(2) Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 1 2 3 4 5

(3) Memperlihatkan kegiatan siswa yang dikembangkan dari metode pembelajaran tertentu 1 2 3 4 5

(4) Melaksanakan pembelajaran yang runtut,sistematuis,menyenangkan,serta menumbuhkan

keceriaan dan antusiasme

1 2 3 4 5

(5) Melakukan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (karakter 1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

220

berbasis nilai-nilai sekolah katholik)

(6) Memperlihatkan penguasaan kelas dan pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan

yang direncanakan dalam RPP

1 2 3 4 5

(7) Menggunakan media dan sumber belajar secara efektif dan efisien,dan bahkan

melibatkan siswa

1 2 3 4 5

(8) Melakukan penilaian proses dan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

(kognitif,keterampilan,dan afektif)

1 2 3 4 5

III Kegiatan Penutup

(1) Membuat rangkuman atau kesimpulan kelas bersama para siswa 1 2 3 4 5

(2) Melakukan refleksi bersama siswa 1 2 3 4 5

(3) Memberikan arahan untuk tindak lanjut (tugas atau PR) 1 2 3 4 5

Skor Total MaksΣ 65

Komentar dan saran

…………………………………………………………………………………………………………………

Tambolaka,………………,2017

Penilai

(……………………………)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

221

BUKTI SUBMISSION ARTIKEL JURNAL

KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU

BAHASA INDONESIA SMA DI BAWAH NAUNGAN

YAYASAN PENDIDIKAN NUSA CENDANA SUMBA BARAT DAYA

TAHUN 2017

Oleh:

Engel Bertha Halena Gena

NIM: 151232013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

PROGRAM MAGISTER

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

223

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

224

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

225

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

226

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

227

KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BAHASA INDONESIA SMA DI BAWAH NAUNGAN YAYASAN PENDIDIKAN

NUSA CENDANA SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2017

Oleh

Engel Bertha Halena Gena, B. Widharyanto,Yuliana Setyaningsih Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta [email protected]

Abstrak

Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional merupakan dua kompetensi guru yang sangat penting dalam profesi seorang guru. Kompetensi pedagogik yaitu kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran sedangkan kompetensi profesional yaitu kompetensi guru yang berkaitan dengan penguasaan bidang studi. Tulisan ini menyoroti kemampuan penguasaan pedagogik, penyusunan perangkat pembelajaran (RPP), keterampilan mengajar, dan pengetahuan profesional guru Bahasa Indonesia SMA di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana Sumba Barat Daya Tahun 2017. Peneliti menggunakan metode kuantitatif deskriptif dalam mengungkapkan data yang terkumpul melalui teknik tes, teknik observasi, dan studi dokumenter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru termasuk dalam kualifikasi Baik sedangkan tingkat penguasaan dalam penyusunan perangkat pembelajaran, keterampilan mengajar, dan pengetahuan profesional guru termasuk dalam kualifikasi Kurang. Artinya, perlu adanya upaya peningkatan khususnya pada penyusunan RPP, keterampilan mengajar, dan pengetahuan profesional guru Bahasa Indonesia di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana Sumba Barat Daya.

Kata kunci: Kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, guru bahasa Indonesia

PENDAHULUAN

Kompetensi guru pada hakikatnya merupakan kemampuan penerapan

pengetahuan profesional dan keterampilan di tempat kerja dan didukung oleh

nilai-nilai atau atribut yang melekat padanya. Profesionalisme (mutu atau kualitas)

guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan

kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan

pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Kualitas keahlian itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

228

tercermin dalam kepemilikan kompetensi yang bersifat khusus, tingkat pendidikan

minimal, dan sertifikasi keahlian. Dalam penelitian ini ada dua kompetensi yang

di bahas secara mendalam yang sangat melekat pada diri seseorang yang

berprofesi guru, yakni kompetensi pedagogik dan profesional.

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran

peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan

kurikulum, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

sedangkan kompetensi pengetahuan profesional merupakan pelaksanaan tugas

kependidikan yang berkaitan dengan bidang studi yang meliputi penguasaan

materi pelajaran yang telah dipersiapkan untuk mengajar, penguasaan struktur,

konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan yang menaungi materi ajar,

penguasaan standar kompetensi dan standar isi mata pelajaran serta bahan ajar

dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), penguasaan terhadap

hubungan konsep antar mata pelajaran terkait dan menerapkan konsep keilmuan

dalam kehidupan sehari-hari (Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2007).

Dunia pendidikan dewasa ini menghadirkan banyak tantangan, seperti

hasil akhir ujian nasional yang belum mampu memberikan senyuman di wajah

anak-anak dan membuat bangga bangsa Indonesia sehingga kualitas pembelajaran

dipertanyakan, karena motivasi belajar peserta didik masih sangat rendah. Hal ini

yang harus diperbaiki untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, khususnya dalam

pembelajaran. Proses belajar merupakan aktivitas dalam merangkai pengalaman

dan menggunakan masalah nyata yang ada di lingkungannya sebagai bahan

belajar. Dengan kata lain, belajar tidak bersifat pasif, tetapi merupakan proses

aktif dalam memperoleh pengalaman pengetahuan dan informasi baru. Tentu,

diharapkan agar setelah belajar, seseorang memiliki keterampilan, kemampuan,

sikap, dan nilai.

Banyak faktor yang mempengaruhi proses belajar peserta didik sehingga

membawa dampak pada kualitas hasil belajar mereka, seperti faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal mencakup hal-hal yang berasal dari dalam diri

peserta didik (individu), seperti faktor biologis, psikologis dan kognitif;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

229

sedangkan faktor eksternal mencakup hal-hal dari luar diri peserta didik, yaitu

guru, lingkungan sosial, serta sarana dan prasarana. Maksudnya, keberhasilan

peserta didik tidak terlepas dari keberhasilan faktor eksternal yaitu guru yang

mendidiknya. Hal ini sejalan yang disampaikan oleh Hamid (2010:23) yang

mengatakan bahwa guru yang berkompetensi memiliki kemungkinan melahirkan

seorang peserta didik yang berprestasi. Karena itu, guru menjadi komponen

penting dan utama dalam bidang pendidikan formal. Umumnya, para guru

dijadikan sebagai tokoh teladan bagi peserta didiknya. Oleh karena itu, guru

seyogianya memiliki perilaku dan kompetensi yang memadai untuk

mengembangkan peserta didik secara utuh. Kompetensi yang dimiliki oleh guru

terdiri dari 4 yaitu, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi

profesional dan kompetensi kepribadian. Keempat kompetensi ini mutlak

diperlukan oleh setiap guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya

secara profesional.

Guru profesional harus mampu memiliki keempat kompetensi

sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

agar guru memahami, menguasai, dan terampil menggunakan sumber-

sumber belajar baru dan menguasai kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial sebagai bagian

dari kemampuan guru. Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap

guru akan menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya, kompetensi

tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan

maupun sikap profesional dalam menjalankan fungsi sebagai guru. Secara formal,

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional,Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa guru adalah tenaga

profesional. Sebagai tenaga profesional, guru dipersyaratkan memiliki kualifikasi

akademik S-1 (Strata satu) atau D-4 (Diploma empat) dalam bidang yang relevan

dengan mata pelajaran yang diampunya dan menguasai kompetensi sebagai agen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

230

pembelajaran. Pemenuhan persyaratan kualifikasi akademik S-1/D-4 dibuktikan

dengan ijasah yang diperolehnya di lembaga pendidikan tinggi dan persyaratan

relevansi dibuktikan dengan kesesuaian antara bidang pendidikan yang dimiliki

dan mata pelajaran yang diampu di sekolah.

Berpijak dari teori-teori di atas, dalam tulisan ini dibahas tentang

kompetensi pedagogik dan profesional guru Bahasa Indonesia SMA di bawah

Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana Sumba Barat Daya Tahun 2017.

Ketertarikan penulis dalam meneliti kompetensi guru Bahasa Indonesia karena

masih banyak guru Bahasa Indonesia khususnya di daerah terpencil yang masih

jauh dari harapan memenuhi kriteria profesional dalam mata pelajaran atau bidang

studi yang diembankannya terutama pada pengetahuan kompetensi pedagogik

seperti, penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, keterampilan mengajar

dan kompetensi profesional meliputi aspek membaca, aspek kebahasaan, aspek

menulis dan aspek kesastraan. Hal ini yang perlu mendapat perhatian khusus dan

membutuhkan peningkatan melalui pendidikan dalam jabatan antara lain melalui

penataran bagi guru-guru, dan workshop. Harapan penulis dapat mendeskripsikan

kompetensi guru-guru Bahasa Indonesia SMA di bawah Naungan Yayasan

Pendidikan Nusa Cendana Tahun 2017.

Direktorat Tenaga Kependidikan mengatakan bahwa kompetensi sebagai

pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan

berpikir dan bertindak dan kompetensi tersebut terwujud dalam bentuk

penguasaan pengetahuan dan perbuatan secara profesional dalam menjalankan

fungsi sebagai guru. Selanjutnya Mulyasa (2013:26) mengatakan Kompetensi

guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi,

sosial, dan spiritual yang secara nyata membentuk kompetensi standar profesi

guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik,

pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme. Hal

yang sama disampaikan juga oleh Suprihatiningrum (2013:9) yang mengatakan

bahwa kompetensi guru merupakan hasil penggabungan dari kemampuan-

kemampuan yang banyak jenisnya, berupa seperangkat pengetahuan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

231

keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru

atau dosen dalam menjalankan tugas keprofesionalannya. Atau dengan kata lain,

kompetensi guru merupakan kemampuan guru untuk mentransfer pengetahuan

dan keterampilannya dalam melaksanakan kewajiban pembelajaran secara

profesional dan bertanggungjawab.

Dari uraian di atas, nampak bahwa kompetensi mengacu pada kemampuan

melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan sedangkan kompetensi

guru menunjukkan kepada performance atau perilaku nyata dalam arti tidak hanya

dapat diamati tetapi mencakup sesuatu yang nyata dengan perbuatan yang rasional

atau sesuai arah dan tujuan untuk memenuhi spesifikasi tertentu di dalam

pelaksanaan tugas-tugas pendidikan. Selain guru mempunyai kompetensi yang

memadai guru sebagai pendidik wajib memenuhi beberapa syarat khusus untuk

mengajar hal ini telah tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28 ayat (1) dan ayat (3) yang

menyatakan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi

sebagai agen pembelajaran,sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan

untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional sedangkan pada ayat (3)

menjelaskan bahwa kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini, meliputi

kompetensi pedagogis,kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi

profesional.

Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi instruksional-edukatif atau

mengajar dan mendidik. Kompetensi pedagogik menjadi salah satu jenis

kompetensi yang harus dan mutlak dikuasai guru. Sadulloh (2013: 2) mengatakan

kompetensi ini berkaitan langsung dengan ilmu mendidik dan menuntun anak

terutama dalam membicarakan masalah atau persoalan-persoalan pendidikan serta

kegiatan-kegiatan yang mendidik, seperti tujuan pendidikan, alat pendidikan, cara

melaksanakan pendidikan, anak didik, dan pendidik. Sehingga, hal ini dipandang

menjadi bagian yang esensial dan fundamental bagi guru dalam melaksanakan

tugas keprofesionalannya, terutama dalam tugas mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

232

mengenai hal ini ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3)

butir (a) dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan

mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta

didik, pengembangan kurikulum (perencanaan pembelajaran), pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagi potensi yang dimilikinya.

Menurut Majid (2013:15-16), Perencanaan adalah menentukan apakah

yang akan dilakukan dan menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh

kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Dalam perencanaan berisi

rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan tentang tujuan, penentuan

kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu

dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari Mengingat perencanaan

berisi kegiatan pengambilan keputusan, diperlukan kemampuan untuk

mengadakan visualisasi dan melihat ke depan guna merumuskan suatu pola

tindakan untuk masa depan. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh

Sanjaya (2014:28) yang mengatakan perencanaan pembelajaran adalah proses

pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan

tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian

kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut

dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Dalam

konteks pembelajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses

penyusunan materi pembelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan

atau pendekatan metode, dan penilaian, menentukan alokasi waktu untuk

mencapai tujuan tertentu. Perencanaan pembelajaran berperan untuk mengarahkan

suatu proses pembelajaran agar dapat menghantarkan peserta didik kepada tujuan

pendidikan yang telah ditargetkan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah program perencanaan

yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan

proses pembelajaran. RPP dikembangkan berdasarkan silabus. Dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20 menyatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

233

perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,

metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar (Sanjaya,

2013:60). Komponen pokok yang ada dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) adalah (a) Tujuan Pembelajaran; (b) Materi Pembelajaran; (c)

Strategi dan Metode Pembelajaran;(d) Media dan Sumber Belajar; dan (e)

Evaluasi.

Kegiatan belajar merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam

proses pendidikan di sekolah. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya

untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian tertentu

pada individu-individu guna mengembangkan dirinya sehingga mampu

menghadapi setiap perubahan yang terjadi, karena dengan adanya pendidikan

pulalah dapat tercipta manusia-manusia yang berkompetensi. Hal ini senada

dengan pendapat Suyanto dan Djihad (2012: 49), yang mengatakan bahwa

“melaksanakan pembelajaran yaitu menata latar pembelajaran, dan melaksanakan

pembelajaran yang kondusif”. Pelaksanaan atau sering juga disebut implementasi

adalah proses memberikan kepastian bahwa proses belajr mengajar telah memiliki

sumber daya manusia dan sarana prasarana yang diperlukan, sehingga dapat

membentuk kompetensi dan membentuk tujuan yang diinginkan. Pelaksanaan

dalam pembelajaran adalah memberikan kepastian bahwa proses belajar mengajar

telah memiliki sumber daya manusia dan sarana prasarana yang diperlukan,

sehingga dapat membentuk kompetensi dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Oleh karena itu, segala kemampuan yang diuraikan tersebut pada dasarnya

merupakan harapan yang dipertanggungjawabkan oleh seorang guru.

Keterampilan mengajar merupakan sejumlah kompetensi guru yang

menampilkan kinerja seorang guru yang profesional. Keterampilan dasar

mengajar diperlukan guru dalam proses pembelajaran, hal ini karena keterampilan

dasar mengajar merupakan syarat mutlak agar guru bisa menjalani proses

pembelajaran secara efektif dan efisien. Seperti yang dikutip Turney dalam

Mulyasa (2011:69) mengungkapkan delapan keterampilan mengajar yang sangat

berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, yaitu keterampilan bertanya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

234

memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup

pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil, mengelola kelas, serta

mengajar kelompok kecil dan perorangan.

Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang harus dimiliki guru

dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. Kemampuan yang

harus dimiliki guru pada dimensi kompetensi profesional atau akademik dapat

diamati dari aspek-aspek sebagai berikut: (a) menguasai materi, struktur, konsep,

dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu; (b)

menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang

pengembangan yang diampu; (c) mengembangkan materi pelajaran yang diampu

secara kreatif; (d) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Salah satu tugas guru yaitu mengarahkan peserta didik untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki paling

tidak 5 (Lima) ciri; Pertama, mempunyai komitmen kepada peserta didik dan

proses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen tertinggi guru adalah kepada

kepentingan siswanya. Kedua, menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran

yang diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada para siswa. Bagi guru, ini

dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Ketiga, guru bertanggung jawab memantau

hasil belajar murid melalui berbagai teknik evaluasi, mulai pengamatan dalam

perilaku murid sampai tes hasil belajar. Keempat, guru mampu berpikir sistematis

tentang apakah yang dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Artinya,

harus selalu ada waktu bagi guru untuk mengadakan refleksi dan koreksi terhadap

apakah yang telah dilakukannya. Untuk bisa belajar dari pengalaman, guru harus

tahu mana yang benar dan salah, serta baik dan buruk dampaknya pada proses

belajar murid. Kelima, guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat

belajar dalam lingkungan profesinya, sehingga dimungkinkan terjadinya berbagi

pengalaman dan menambah pengalaman baru melalui pergaulannya yang luas dan

profesional.

Pengertian kinerja secara sederhana dapat dikemukakan bahwa kinerja

adalah unjuk kerja seseorang. Hal ini sejalan dengan Depdiknas (2004: 4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

235

mengartikan kinerja dengan prestasi kerja atau unjuk kerja. Kinerja adalah suatu

bentuk hasil kerja atau hasil usaha berupa tampilan fisik, maupun gagasan.

Kinerja sering dihubungkan dengan kompetensi pada diri pelakunya. Kinerja

dapat dilihat dari hasil pekerjaan seseorang yang meliputi nilai kualitas dan nilai

kuantitas. Kualitas hasil pekerjaan mengacu pada kepuasan sebagai perwujudan

terpenuhinya harapan orang lain terhadap pekerjaan yang telah diselesaikan atau

dapat pula diberi arti sebagai efektivitas atau ketepatan kerja, sedangkan kuantitas

hasil pekerjaan jelas tergambar pada volume atau kapasitas pekerjaan yang

telah diselesaikan atau dalam konteks kuantitas pekerjaan, kinerja dapat

diinterpretasikan sebagai produktivitas kerja.

Kompetensi yang diperlukan sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru dikemukakan bahwa penilaian kinerja guru dilakukan secara

rutin setiap tahun yang menyoroti 14 (empat belas) kompetensi bagi guru

pembelajaran. Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari

kemampuannya dalam penguasaan pengetahuan, penerapan pengetahuan dan

keterampilan. Penilaian kinerja guru, secara umum dilakukan dengan cara

mengumpulkan data dan informasi terhadap guru yang dinilai dimana ada tiga

cara penilaian yang dilakukan menurut Nanang&Sukamto (2013:16-17), yaitu: (1)

observasi, dilakukan dengan cara mengamati lingkungan pembelajaran, (2)

wawancara, dilakukan dengan mewawancarai guru serta sumber-sumber yang

relevan, antara lain kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan siswa, (3)

dokumen, dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang ada kaitannya

dengan kegiatan yang dilakukan guru baik dalam kaitannya dengan tugas

pembelajaran. Sehingga format penilaian kinerja berisi tentang penjelasan kriteria

/indikator penilaian untuk masing-masing kompetensi, catatan bukti-bukti yang

teridentifikasi selama penilaian, skor yang diberikan, perhitungan jumlah skor,

skor rata-rata untuk setiap kompetensi, serta deskripsi penilaian yang dilakukan

oleh penilai.

METODE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

236

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sudjana (2011:64) mendefinisikan

penelitian deskriptif adalah “Penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu

gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang”. Basuki (2013:110),

mengatakan bahwa Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan

dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu

keadaan secara objektif dan dapat dilakukan secara kuantitatif agar dapat

dilakukan analisis statistik. Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian non

hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak memerlukan hipotesis

(Arikunto, 2012:39).

Teknik yang digunakan untuk memperoleh data pengetahuan pedagogik,

data penyusunan perangkat pembelajaran (RPP), data keterampilan mengajar, data

pengetahuan profesional bidang kebahasaan guru Bahasa Indonesia, yaitu dengan

menggunakan teknik tes, teknik observasi atau pengamatan, teknik analisis

dokumen. Pengetahuan pedagogik guru dan pengetahuan profesional guru bidang

kebahasaan diukur dengan menggunakan tes tertulis dalam bentuk soal pilihan

ganda. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dirancang berdasarkan kisi-kisi yang

kemudian menjadi dasar penyusunan soal tes, dengan perincian jumlah soal, yakni

50 soal untuk pengetahuan pedagogik guru SMA dan 60 soal untuk pengetahuan

profesional guru Bahasa Indonesia bidang Bahasa sehingga total jumlah soal

kedua kompetensi tersebut sebanyak 110 soal. Data penguasaan guru Bahasa

Indonesia dalam penyusunan perangkat pembelajaran (RPP) diukur melalui

analisis dokumentasi RPP yang disertai dengan lembar penilaian dengan jumlah

pernyataan dalam lembar penilaian penyusunan RPP bidang studi sebanyak 8 item

berdasarkan kisi-kisi dengan 4 kategori pilihan jawaban, yakni 4 (sangat baik), 3

(baik), 2 (kurang), dan 1 (sangat kurang). Peneliti menetapkan skor maksimal

untuk penguasaan penyusunan perangkat pembelajaran (RPP) dengan skor 40.

Data untuk mengukur keterampilan mengajar guru-guru Bahasa Indonesia

dilakukan dengan observasi langsung pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan

menggunakan lembar penilaian dengan jumlah pernyataan dalam lembar penilaian

sebanyak 14 item berdasarkan kisi-kisi dengan 4 kategori jawaban yakni, 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

237

(sangat baik), 3 (baik), 2 (kurang), dan 1 (sangat kurang) dengan skor maksimal

65. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Data

kuantitatif berupa data kemampuan penguasaan pengetahuan pedagogik dan

profesional guru-guru, kemampuan penguasaan penyusunan perangkat

pembelajaran (RPP) dan keterampilan mengajar guru Bahasa Indonesia. Data

tersebut diperoleh dari hasil jawaban tes, hasil lembar penilaian dokumentasi RPP

dan hasil observasi pelaksanaan keterampilan mengajar guru-guru dalam bentuk

skor. Selanjutnya, peneliti membagi hasil penelitian ini ke dalam empat kriteria

kategori antara lain skor kompetensi pengetahuan pedagogik, skor pengetahuan

profesional, skor penilaian perangkat pembelajaran, dan skor penilaian mengajar.

Keempat kriteria kategori ini menjadi landasan dalam pembahasan tentang

kompetensi pedagogik dan profesional guru Bahasa Indonesia di SMA Yayasan

Pendidikan Nusa Cendana Sumba Barat Daya, Tahun 2017.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di tiga SMA di bawah Naungan Yayasan

Pendidikan Nusa Cendana Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa

Tenggara Timur, yaitu SMAK Santo Gerardus Mayella, Kalimbu Weri, SMAK

Santa Maria Homba Karipit Kodi Utara dan SMAK Santo Alfonsus Weetabula

terhadap delapan orang guru Bahasa Indonesia.

Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi instruksional-edukatif atau

mengajar dan mendidik. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tahun 2005

tentang standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir (a)

dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola

pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

pengembangan kurikulum (perencanaan pembelajaran), pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagi potensi yang dimilikinya.

Pengetahuan pedagogik guru Bahasa Indonesia diukur dengan

menggunakan tes dari hasil jawaban soal para guru diperoleh skor rata-rata

sebesar 79,5% dalam kualifikasi Baik. Dari hasil itu diperoleh gambaran tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

238

pengetahuan pedagogik. Data yang diperoleh dari delapan guru Bahasa Indonesia

memiliki kualifikasi Baik. 80,2 % dengan jumlah 7 orang guru memiliki

kualifikasi pengetahuan pedagogik kategori baik, dan 74,0 % dengan jumlah 1

orang guru yang memiliki kualifikasi pengetahuan pedagogik kategori cukup.

Berikut grafik rincian perolehan skor ditampikan pada tabel 1 di bawah ini.

Gambar 1. Penguasaan Pengetahuan Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa

Indonesia

Dalam kaitannya dengan pendidikan, kompetensi menunjukkan kepada

perbuatan yang bersifat rasional untuk mencapai suatu tujuan yang sesuai dengan

kondisi yang diharapkan. Kompetensi ini diperoleh melalui proses pendidikan

atau latihan. Salah satu faktor yang paling menentukan berhasilnya proses belajar

mengajar adalah guru, seorang guru perlu memiliki kompetensi untuk

mengorganisasi ide-ide yang dikembangkan di kalangan peserta didiknya

sehingga dapat menggerakkan minat dan semangat belajar mereka. Pengertian ini

mengandung makna bahwa kompetensi itu dapat digunakan dalam dua konteks

yaitu pertama, sebagai indikator kemampuan yang menunjukkan kepada

perbuatan yang diamati, kedua, sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek

kognitif, afektif serta tahap-tahap pelaksanaannya secara utuh.

Kompetensi pedagogik mencakup penguasaan guru terhadap

karakteristristik peserta didik, penguasaan teori-teori belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi

pembelajaran. Kompetensi pedagogik guru yang berkaitan dengan memahami

karakter peserta didik adalah unsur yang penting dalam proses pembelajaran,

karena setiap peserta didik memiliki kemampuan dan karakter yang berbeda.

Karakteristik peserta didik adalah aspek atau kualitas perseorangan peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

239

yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, sikap belajar, kemampuan

berpikir, dan kemampuan awal yang dimiliki (Uno, 2007:24). Guru harus

memiliki pemahaman sifat, ciri anak didik dan perkembangannya, mengerti

beberapa konsep pendidikan yang berguna untuk membantu siswa, menguasai

beberapa metode mengajar yang sesuai dengan materi pelajaran dan

perkembangan siswa, menguasai sistem evaluasi yang tepat dan baik.

Perencanaan adalah menentukan apakah yang akan dilakukan dan

menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk

mencapai tujuan yang digariskan (Majid, 2012:15-16). Dalam perencanaan berisi

rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan tentang tujuan, penentuan

kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu

dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari. Mengingat perencanaan

berisi kegiatan pengambilan keputusan, maka diperlukan kemampuan untuk

mengadakan visualisasi dan melihat ke depan guna merumuskan suatu pola

tindakan untuk masa depan. Artinya, perencanaan pembelajaran merupakan

sesuatu yang diidealisasikan atau dicita-citakan.

Penyusunan perangkat pembelajaran (RPP) guru Bahasa Indonesia diukur

dengan menggunakan analisis dokumen dengan menggunakan lembar penilaian

diperoleh skor rata-rata sebesar 76, 2% dalam kualifikasi Baik. Dari hasil itu

diperoleh gambaran tentang pengetahuan pedagogik. Data yang diperoleh dari

delapan guru Bahasa Indonesia memiliki kualifikasi Baik. 77,9 % dengan jumlah

6 orang guru memiliki kualifikasi Baik dalam Penyusunan perangkat

pembelajaran (RPP), 72,5 % dengan jumlah 2 orang guru yang memiliki

kualifikasi Cukup dalam penyusunan perangkat pembelajaran (RPP). Berikut

grafik rincian perolehan skor ditampikan pada tabel 2 di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

240

Gambar 2. Penguasaan Guru dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran

(RPP)

Perencanaan pembelajaran sangat penting artinya bagi guru, sebab tanpa

perencanaan yang baik, bukan hanya peserta didik yang tidak terarah dalam

kegiatan belajarnya, tetapi guru juga tidak dapat mengontrol kegiatan

pembelajaran yang dikembangkannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Joni

(1984:12) tentang Kompetensi Menyusun Rencana Pembelajaran, yang

mengatakan bahwa kemampuan merencanakan program belajar mengajar

mencakup kemampuan: (1) merencanakan pengorganisasian bahan-bahan

pengajaran, (2) merencanakan pengelolaan kegiatan belajar mengajar, (3)

merencanakan pengelolaan kelas, (4) merencanakan penggunaan media dan

sumber pengajaran; dan (5) merencanakan penilaian prestasi siswa untuk

kepentingan pengajaran. Hal ini ditegaskan juga oleh Depdiknas (2004:9) yaitu

kompetensi penyusunan rencana pembelajaran meliputi (1) mampu

mendeskripsikan tujuan, (2) mampu memilih materi, (3) mampu mengorganisir

materi, (4) mampu menentukan metode/strategi pembelajaran, (5) mampu

menentukan sumber belajar/media/alat peraga pembelajaran, (6) mampu

menyusun perangkat penilaian, (7) mampu menentukan teknik penilaian, dan (8)

mampu mengalokasikan waktu. Artinya, bahwa guru profesional harus menguasai

dan memahami kurikulum sebagai pengembang kurikulum.

Perencanaan pembelajaran berfungsi untuk membantu kelancaran

pembelajaran di kelas, dan memberi dampak baik secara langsung maupun

secara tidak langsung. (Sanjaya,2014:34) mengatakan perencanaan

pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara

rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

241

perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya

pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber

belajar yang ada. Dalam konteks pembelajaran, perencanaan dapat diartikan

sebagai suatu proses penyusunan materi pembelajaran, penggunaan media

pengajaran, penggunaan atau pendekatan metode, dan penilaian, menentukan

alokasi waktu untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan pembelajaran

berperan untuk mengarahkan suatu proses pembelajaran agar dapat

menghantarkan peserta didik kepada tujuan pendidikan yang telah ditargetkan.

Kegiatan belajar merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam

proses pendidikan di sekolah. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya

untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian tertentu

pada individu-individu guna mengembangkan dirinya sehingga mampu

menghadapi setiap perubahan yang terjadi, karena dengan adanya pendidikan

pulalah dapat tercipta manusia-manusia yang berkompetensi.

Penguasaan keterampilan mengajar guru diukur dengan menggunakan

observasi dan lembar penilaian observasi kompetensi guru bidang studi diperoleh

skor rata-rata sebesar 71,1% dalam kualifikasi Cukup. Dari hasil itu diperoleh

gambaran tentang keterampilan mengajar. Data yang diperoleh dari delapan guru

Bahasa Indonesia memiliki kualifikasi Cukup. 82, 0% dengan jumlah 3 orang

guru memiliki penguasaan keterampilan mengajar yang Baik, 73,8 % berjumlah 1

orang termasuk pada kualifikasi Cukup, 62,2 % dengan jumlah 3 orang guru

termasuk dalam kualifikasi Kurang. Berikut grafik rincian perolehan skor

ditampikan pada tabel 3 di bawah ini.

Gambar 3. Penguasaan Guru dalam Keterampilan Mengajar

Secara umum keterampilan dasar mengajar merupakan suatu

keterampilan yang mutlak dimiliki oleh seorang guru. Berbekal keterampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

242

dasar mengajar yang dimiliki, seorang guru dapat menciptakan suasana belajar

yang efektif dan menyenangkan, sehingga hasil belajar siswa menjadi optimal.

Secara garis besar dapat dikatakan kemampuan guru dalam mengajar yang harus

dikuasai ada dua yaitu (a) menguasai materi atau bahan ajar yang diajarkan (what

to teach) dan (b) menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkan (how to

teach). Jikalau guru tidak mempunyai kemampuan terhadap kedua hal tersebut

maka prestasi belajar peserta didik menurun. Dalam hal ini, mengajar dapat dilihat

dari beberapa segi seperti secara kuantitatif mengajar berarti menyampaikan

pengetahuan sebanyak-banyaknya kepada peserta didik, secara instruksional

mengajar berarti mengadaptasi teknik mengajar sesuai dengan bakat, kemampuan

dan kebutuhan peserta didik sedangkan secara kualitatif mengajar berarti

membantu peserta didik dalam membentuk makna dan pemahamannya sendiri.

Terciptanya kegiatan pembelajaran yang maksimal tidak hanya didukung

oleh proses pembelajaran yang baik tetapi juga harus didukung oleh kompetensi

guru yang baik pula salah satu diantaranya kompetensi pedagogik guru. Tidak

kompetennya seorang guru dalam penyampaian bahan ajar secara tidak langsung

berpengaruh terhadap proses dan hasil pembelajaran. Karena proses pembelajaran

tidak hanya dapat tercapai dengan keberanian, melainkan faktor utamanya adalah

kompetensi yang ada dalam pribadi seorang guru salah satunya kompetensi

pedagogik. Begitu pula dalam proses belajar mengajar, seorang guru juga dituntut

untuk harus memiliki kompetensi dengan pemahaman dan penguasaan pelajaran

yang tepat karena hal itu diharapkan dapat menentukan minat dan partisipasi

siswa dalam pembelajaran sehingga siswa tidak hanya dapat pengetahuan saja,

namun juga memiliki kesan yang mendalam tentang materi pelajaran, sehingga

dapat mendorong siswa mengimplementasikan konsep materi pelajaran dalam

kehidupan sehari-hari.

Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang harus dimiliki guru

dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. Kemampuan yang

harus dimiliki guru pada dimensi kompetensi profesional atau akademik dapat

diamati dari aspek-aspek sebagai berikut: a) menguasai materi, struktur, konsep,

dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu; b)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

243

menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang

pengembangan yang diampu; c) mengembangkan materi pelajaran yang diampu

secara kreatif; d) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan pengetahuan profesional

kedelapan orang guru Bahasa Indonesia diperoleh skor rata-rata sebesar 74,9 %

dalam kualifikasi Cukup. 80,3 % dengan jumlah 4 orang guru memiliki

pengetahuan profesional Baik. 69,5% dengan jumlah 4 orang guru diketahui

memiliki pengetahuan profesional guru dalam kualifikasi Cukup. Berikut grafik

rincian perolehan skor ditampikan pada tabel 4 di bawah ini.

Gambar 4. Penguasaan Pengetahuan Profesional Guru Bahasa Indonesia Guru yang kompeten akan lebih menciptakan lingkungan belajar

yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya,

sehingga belajar para siswa berada pada tingkat optimal. Rendahnya

profesionalisme guru dalam pendidikan nasional disebabkan oleh antara lain;

kurangnya motivasi guru dalam meningkatkan kualitas diri karena guru tidak

dituntut untuk meneliti, belum adanya standar profesional guru sebagaimana

tuntutan di negara-negara maju, masih banyak guru yang tidak menekuni

profesinya secara total. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri

Hartini (2006) dengan tesisnya yang berjudul Faktor-faktor strategis yang

mempengaruhi kompetensi guru dalam pembelajaran (Studi kasus pada guru

MTsN Salatiga), dalam kesimpulannya adalah kompetensi guru dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain etos kerja, tingkat pendidikan, dan latar belakang

sosial ekonomi. Hal ini menjadi perhatian secara global, karena guru memiliki

tugas dan peran bukan hanya memberikan informasi-informasi ilmu pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

244

dan teknologi, melainkan juga membentuk sikap dan jiwa yang mampu bertahan

dalam era hiperkompetisi.

Tugas guru adalah membantu peserta didik agar mampu melakukan

adaptasi terhadap berbagai tantangan kehidupan serta desakan yang berkembang

dalam dirinya. Pemberdayaan peserta didik ini meliputi aspek-aspek kepribadian

terutama aspek intelektual, sosial, emosional, dan keterampilan. Tugas mulia itu

menjadi berat karena bukan saja guru harus mempersiapkan generasi muda

memasuki abad pengetahuan, melainkan harus mempersiapkan diri agar tetap

eksis, baik sebagai individu maupun sebagai profesional. Untuk meningkatkan

profesionalisme guru, misalnya mengikuti penataran guru, mengikuti musyawarah

guru bidang studi (MGBS), mengikuti kursus, yang memungkinkan para guru

untuk berbagi pengalaman dalam memecahkan masalah-masalah yang mereka

hadapi dalam kegiatan mengajarnya (Supriyadi, 2011:35).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data disimpulkan beberapa hal

sebagai berikut.

a. Kemampuan pengetahuan pedagogik guru Bahasa Indonesia dalam

memahami karakteristik peserta didik, menguasai teori-teori belajar dan

prinsip-prinsip pembelajaran, pengembangan kurikulum dan atau silabus,

merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan

dialogis, dan evaluasi hasil belajar dalam kualifikasi Baik.

b. Kemampuan penguasaan penyusunan perangkat pembelajaran (RPP) guru

Bahasa Indonesia dalam merumuskan tujuan pembelajaran, penguasaan

materi pembelajaran, merancang strategi pembelajaran, menentukan media

dan sumber belajar serta evaluasi dalam kualifikasi Baik.

c. Kemampuan keterampilan mengajar guru Bahasa Indonesia dalam

keterampilan membuka pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan

memberikan penguatan (reinforcement), keterampilan memberikan variasi,

keterampilan menjelaskan, keterampilan mengelola kelas, keterampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

245

membimbing diskusi kelompok, keterampilan mengajar kelompok kecil,

dan keterampilan menutup pelajaran dalam kualifikasi Kurang.

d. Kemampuan pengetahuan profesional guru secara umum dalam kualifikasi

Baik.

Berdasarkan atas dasar simpulan, beberapa saran dirumuskan sebagai

bahan pertimbangan untuk peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional

guru bahasa Indonesia di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana

Sumba Barat Daya di antaranya, yaitu:

a. Yayasan Pendidikan Nusa Cendana Sumba Barat Daya perlu memberikan

kesempatan kepada guru-guru terutama guru Bahasa Indonesia untuk

mengikuti penataran guru hal ini untuk meningkatkan kemampuan guru

dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Mengingat tugas rutin di

dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas mendidik dan mengajar, maka

guru perlu untuk menambah ide-ide baru melalui kegiatan penataran;

mengikuti musyawarah guru bidang studi (MGBS) artinya, guru dalam

mata pelajaran berkumpul bersama untuk mempelajari atau membahas

masalah dalam proses belajar mengajar, mengikuti kursus merupakan

suatu kegiatan untuk membantu guru dalam mengembangkan pengetahuan

sesuai dengan keahliannya masing-masing. Dengan mengikuti kursus guru

diarahkan ke dalam dua hal, pertama sebagai penyegaran dan kedua

sebagai upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan mengubah

sikap tertentu. Hal ini dilakukan dalam upaya peningkatan profesionalitas

guru-guru.

b. Kepala sekolah SMA Yayasan Pendidikan Nusa Cendana harus memantau

kinerja guru baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun guru

yang berstatus Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TKKD), dan guru honorer

di sekolah secara berkesinambungan dalam upaya meningkatkan

kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru dalam proses

belajar mengajar dengan mengadakan supervisi, mengadakan lokakarya

(workshop), mengadakan penataran guru, memotivasi guru untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

246

membuat karya tulis ilmiah, penyediaan fasilitas pendidikan yang cukup,

memperhatikan masalah ekonomi, dan mengadakan rapat rutin sekolah.

c. Guru-guru Bahasa Indonesia SMA hendaknya selalu berupaya untuk

meningkatan kualitas diri agar bisa menjadi guru yang profesional, jangan

terlalu puas dengan kemampuan yang telah dimiliki, namun harus selalu

berusaha mengintrospeksi diri dan berusaha memperbaikinya melalui

selalu ikut serta dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, seperti penataran,

lokakarya (workshop), pelatihan-pelatihan, seminar, diskusi, diklat yang

relevan dengan bidangnya dan selalu mengikuti segala perkembangan

pendidikan. Umumnya sebagai tenaga pendidikan dan khususnya untuk

para guru yang memang menjadi penunjang utama dalam peningkatan

mutu pendidikan.

d. Peneliti lain yang akan melakukan penelitian tentang kompetensi

profesional guru khususnya Bahasa dan Sastra Indonesia untuk lebih

khusus meneliti tentang bidang sastra karena kondisi pengajaran sastra

berorientasi kurikulum dianggap “kurang jelas” atau materinya belum

memperoleh bentuknya dan tampak masih menempel pokok bahasan

sastra dalam materi bahasa Indonesia. Sesungguhnya, mata pelajaran

antara bahasa dan sastra mempunyai wilayah kajian atau karakteristik dan

tujuan yang tersendiri.

Sumber Rujukan

Anderson, Lorin W dan David R Krathwohl. 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan Asesmen (Penterjemah: Prihantoro, A. dari A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives A Bridged Eddition: Addison Wesley Longman, Inc. 2001)Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik (cetakan ke Sembilan). Yogyakarta: Rineka Cipta.

--------------. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

247

Budimanjaya, Andi &Wina, Sanjaya. 2014. Paradigma Baru Mengajar. Jakarta: Balebat Dedikasi Prima.

Danim, Sudarwan. 2010. Pedagogi, Androgogi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta.

--------------.2012. Pengembangan Profesi Guru, dari Pra-jabatan, Induksi, ke Profesional Mandani. Jakarta: Prenada Media Group.

Depdiknas. 2007. Seri Pengembangan Model Kreativitas Pembelajaran di Jenjang Diknas. Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan.

Majid, Abdul. 2013. Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi Guru) Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2011. Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan menyenangkan). Bandung: Remaja RosdaKarya.

--------------2013. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: Remaja RosdaKarya.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Priyatna Nanang &Tito Sukamto. 2013. Pengembangan Profesi Guru, Bandung: Remaja Rosda karya.

Sadulloh, Uno, dkk. 2010. Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta. Sudjana, Nana. 2013. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru. --------------2005. Metode Statistika Edisi ke-6. Bandung: Tarsito. Supriyadi. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Cakrawala Ilmu. Suyanto, Asep Djihad. 2012. Calon Guru dan Guru Profesional. Yogyakarta.

Multi Presindo Sulistyo-Basuki. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra

dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Sri Hartini. 2006. Dampak Kompetensi Profesional Guru dalam Meningkatkan

Mutu Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Di Kota Salatiga”: Jurnal 2idd. Volume.9,Nomor.2,Desember 2015. (Online) terbaca: http://inferensi.iainsalatiga.ac.id. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2017; Pukul 16:09 WIB.

Raka Joni, T. 1994. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Malang: IKIP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · membaca, aspek kebahasaan, aspek menulis, dan aspek kesastraan guru bahasa ... Pengolahan data tes, observasi, dan analisis dokumen

248

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Engel Bertha Halena Gena lahir di Sumba Barat Daya,

Waitabula pada tanggal 07 November 1981. Ia

mengawali pendidikan formalnya di SDM Waimangura

pada tahun 1992, Kabupaten Sumba Barat Daya,

Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kemudian penulis

melanjutkan pendidikan ke jenjang Pendidikan Sekolah

Menengah Pertama, di SMP Negeri Waimangura pada tahun 1993. Kemudian

pada Tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dan

menamatkan pendidikan pada tahun 2010.

Selanjutnya pada tahun 2015 penulis masuk ke Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta untuk menempuh kuliah pada Program Magister di Fakultas

Keguruan dan Ilmu Kependidikan pada Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Setelah menyelesaikan tesis yang berjudul Kompetensi Pedagogik dan Profesional

guru Bahasa Indonesia SMA di bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa

Cendana Tahun 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI