plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · siswa terhadap pelaksanaan proses...
TRANSCRIPT
PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PROSES
PEMBELAJARAN DI SMP RINTISAN SEKOLAH BERTARAF
INTERNASIONAL
Studi Kasus : Siswa SMP Negeri 5 Yogyakarta
Jl. Wardani No 1 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Budi Tri Utami
NIM: 071334014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat-Nya.
2. Bapak dan Ibu terkasih yang selalu memberikan dukungan dan Doa.
3. Kakak ku tercinta Mas Ari,Mbak Adin, Mbak Ani, Mas Priya.
4. Denny Christanto yang menjadi penyemangatku.
5. Teman-teman Journey to The West, makasih atas dukungan dan bantuan
selama menyusun skripsi ini.
6. Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada
pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam setiap lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
(Amsal 3: 5-6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN DI SMP RINTISAN SEKOLAH BERTARAF
INTERNASIONAL
Budi Tri Utami Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta2012
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) ditinjau dari : (1) jenis kelamin siswa, (2) pekerjaan orang tua, (3) tingkat pendidikan orang tua.
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 5 Yogyakarta pada bulan Januari 2012. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII sebanyak 272 siswa dengan jumlah sampel 100 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah convenience sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dan uji F.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari jenis kelamin, (2) tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari pekerjaan orang tua, (3) tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE PERCEPTION OF STUDENTS TOWARDS LEARNING PROCESS ACTIVITIES IN INTERNATIONAL JUNIOR HIGH SCHOOL LEVEL
Budi Tri Utami
Sanata Dharma University Yogyakarta
2012
The purpose of this study is to determine whether there are differences in students' perceptions towards the implementation of the learning process activities at International Junior High School Level percieved from: (1) the sex of the students, (2) the occupation of parents, (3) the education level of parents.
This research was conducted at 5 state Junior High School Yogyakarta in January 2012. The population of this study were 272 students of the 8th grade the samples were 100 students. The technique of taking samples was convenient sampling. The technique of collecting the data was questionnaire. The technique of analysing the data were t test and the test F.
The results show that: (1) there isn’t any different perception of students towards the implementation of the learning process at International Junior High School Level perceived from sex, (2) there isn’t any different perception in students towards the implementation of the learning process activities perceived from parents occupation, (3) there isn’t any different perception towards the implementation of the learning process activities perceived from parents education level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus di surga karena penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ PERSEPSI SISWA TERHADAP
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN SMP RINTISAN SEKOLAH
BERTARAF INTERNASIONAL”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program
Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam proses penulisan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa ada
begitu banyak pihak yang telah memberikan perhatian dan bantuan dengan
caranya masing-masing sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. Oleh karena
itu penulis ingin mengucapkan terima kasih antara lain kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd.,S.I.P., M.Pd selaku dosen pembimbing
yang telah banyak memberikan bantuan selama penulis menempuh kuliah
serta kritik dan saran yang bermanfaat untuk penyempurnaan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Segenap dosen-dosen Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang telah mendidik, membagi pengetahuan dan
pengalaman yang sangat bermanfaat kepada penulis selama ini.
6. Semua karyawan di sekretariat Prodi Pendidikan Akuntansi atas segala
keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di Universitas
Sanata Dharma.
7. Bapak Drs. Suparno, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 5
Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
8. Siswa SMP Negeri 5 Yogyakarta khusunya kelas delapan. Terima kasih
atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian berlangsung.
9. Ayah dan Ibuku tercinta Giyanto dan Budi Lestari, atas doa, dorongan,
kasih sayang, pengorbanan, dan kesabaran yang telah diberikan selama ini,
terimakasih.
10. Kakakku Ariyanto, S.kom dan Dwi Aryani S.Pd yang selalu
mengingatkanku dan membantu untuk menyelesaikan skripsi.
11. Mas Denny Christanto, S.T yang selalu memberikan semangat dalam
mengerjakan skripsi.
12. Saudaraku Mas Priya dan Mbak Adin.
13. Teman-temanku Journey to The West: Nila, Endah, Citra, Ria, Lusi, Heny,
Lando, Ratri, Windhi terima kasih atas bantuannya dan semangatnya.
14. Temanku Laras, Retno, Suster Anna, Melisa, Tya, Umi, Mega.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
15. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada
penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.
Dengan rendah hati penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu berbagai kritik dan saran untuk perbaikan tugas
akhir ini sangat diharapkan. Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak. Terima kasih.
Yogyakarta, 02 Juli 2012
Penulis
Budi Tri Utami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................. vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Batasan Masalah ...................................................................................... 6
C. Rumusan Masalah .................................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Persepsi Siswa .......................................................................................... 9
B. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Siswa ............................................ 10
C. Pengertian Rintisan Sekolah Menengah Pertama-BI ............................... 13
D. Persyaratan Penyelenggaraan SMP-BI .................................................... 14
E. Pelaksanaan Rintisan SMP Bertaraf Internasional ................................... 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1) Dasar Hukum dan Kebijakan SBI ................................................ 17
2) Konsep SBI .................................................................................. 19
3) Karakteristik Esensial SBI pada Jenjang SMP ............................ 20
F. Jenis Kelamin Siswa ................................................................................ 34
G. Pekerjaan Orang Tua ................................................................................ 34
H. Pendidikan Orang Tua ............................................................................. 36
I. Kerangka Berpikir .................................................................................... 37
J. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 39
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 39
C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................... 39
1. Subjek Penelitian ........................................................................... 39
2. Objek Penelitian ............................................................................ 39
D. Populasi dan Sampel ................................................................................ 40
1. Populasi ......................................................................................... 40
2. Sampel ........................................................................................... 40
3. Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 40
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran ........................................................ 41
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 43
G. Instrumen Penelitian ................................................................................ 43
H. Teknik Pengujian Instrumen .................................................................... 44
1. Uji Validitas ......................................................................................... 44
2. Uji Reliabilitas ..................................................................................... 46
I. Teknik Analisis Data ................................................................................ 47
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah ...................................................................................................... 50
B. Visi dan Misi SMP Negeri 5 Yogyakarta ................................................ 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
C. Tujuan SMP Negeri 5 Yogyakarta Program Layanan RSBI ................... 56
D. Struktur Organisasi .................................................................................. 58
E. Struktur dan Muatan Kurikulum .............................................................. 58
F. Peraturan Sekolah ..................................................................................... 65
G. Kode Etik Pegawai ................................................................................... 66
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data .......................................................................................... 68
1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 68
2. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ................... 69
3. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 69
4. Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Proses Pembelajaran .............. 70
B. Pengujian Prasyarat Analisis .................................................................... 72
1. Uji Normalitas ..................................................................................... 72
2. Uji Homogenitas .................................................................................. 76
C. Pengujian Hipotesis .................................................................................. 77
D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 80
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................................. 84
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 84
C. Saran ......................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 87
LAMPIRAN ......................................................................................................... 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Karakteristik Esensial SMP-BI sebagai Penjamin Mutu Pendidikan Bertaraf Internasional ........................................................................ 22
Tabel 2.2 Standar atau Karakteristik Umum Kinerja SBI pada Jenjang Pendidikan SMP ................................................................................................... 25
Tabel 3.1 Skoring Berdasarkan Skala Likert .................................................... 41
Tabel 3.2 Jenis Kelamin ..................................................................................... 42
Tabel 3.3 Skoring Jenis Pekerjaan ..................................................................... 42
Tabel 3.4 Skoring Tingkat Pendidikan ............................................................... 43
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner ............................................................................ 44
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas .............................................................................. 45
Tabel 3.7 Tabel Uji Reliabilitas ......................................................................... 47
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 68
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ................. 69
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua . 70
Tabel 5.4 Kecenderungan Berdasarkan PAP II ................................................. 71
Tabel 5.5 Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Proses Pembelajaran di SMP
RSBI ................................................................................................. 72
Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa .......... 73
Tabel 5.7 Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua .......... 74
Tabel 5.8 Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan Pendidikan Orang Tua ........ 75
Tabel 5.9 Hasil Pengujian Hipotesis I ................................................................ 77
Tabel 5.10 Hasil Pengujian Hipotesis II ............................................................ 79
Tabel 5.11 Hasil Pengujian Hipotesis III ........................................................... 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu bagian kegiatan pemerintah untuk
memajukan bangsa Indonesia dari ketertinggalan dari negara lain yang lebih maju.
Setiap warga Negara ber hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Sesuai
dengan yang tertulis dalam UUD 1945 pasal 31 yang menyatakan bahwa :
(1) Setiap warga Negara berhak mendapatkan
pendidikan; (2) Setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya;
serta (3) Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam rangka merealisasikan peraturan tersebut, pemerintah
mencanangkan program perencanaan peningkatan mutu pendidikan melalui
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Sebagaimana yang telah tertulis
dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 50 Ayat 3 yang menyatakan bahwa:
“ Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan
sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang
pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang
bertaraf internasional,” (Depdiknas, 2005).
Dengan diadakannya Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional tersebut, diharapkan
pendidikan mampu menghasilkan siswa yang berkualitas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mampu bersaing di dunia internasional. Dalam upaya menciptakan siswa atau
seseorang yang berkualitas dan mampu bersaing di dunia internasional pada
pendidikan dasar dan menengah, maka telah ditetapkan pentingnya
penyelenggaraan sekolah bertaraf internasional yang akan ditetapkan sebagai
Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). RSBI atau SBI merupakan kemajuan di
dunia pendidikan dengan memperhatikan kualitas pendidikan sehingga dapat
memberikan kualitas lulusan yang mampu menggunakan Bahasa Inggris yang
merupakan patokan utama siswa atau seseorang mempunyai kemampuan lebih
di dunia pendidikan.
Menurut Buku Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah
Menengah Pertama Bertaraf Internasional (2008: 3) Pemerintah melalui
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah telah
menetapkan tiga rencana strategis dalam jangka menengah, yaitu (1)
peningkatan akses dan pemerataan dalam rangka penuntasan wajib belajar
pendidikan dasar, (2) peningkatan mutu, efisiensi, relevansi, dan peningkatan
daya saing, dan (3) peningkatan manajemen, akuntabilitas, dan pencitraan
publik.
Berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bertaraf
internasional ini, maka : (1) pendidikan bertaraf internasional yang bermutu
(berkualitas) adalah pendidikan yang mampu mencapai standar mutu nasional
dan internasioanl, (2) pendidikan bertaraf internasional yang efisien adalah
pendidikan yang menghasilkan standar mutu lulusan optimal (berstandar
nasional dan internasional) dengan pembiayaan yang minimal, (3) pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
bertaraf internasional juga harus relevan, yaitu bahwa penyelenggaraan
pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, orang tua,
masyarakat, kondisi lingkungan, kondisi sekolah, dan kemampuan pemerintah
daerahnya (kabupaten/kota dan Propinsi); dan (4) pendidikan bertaraf
internasional harus memiliki daya saing yang tinggi dalam hal hasil-hasil
pendidikan (output dan outcomes), proses, dan input sekolah baik secara
nasional maupun internasional. Esensi dari rumusan konsepsi Sekolah Bertaraf
Internasional tersebut dijabarkan sebagai berikut :
1. Sekolah sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan yaitu
sekolah yang sudah melaksanakan standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian.
2. Diperkaya dengan mengacu pada standar pendidik salah satu anggota OECD
dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam
bidang pendidikan.
3. Adaptasi yaitu menyesuaikan unsur-unsur tertentu yang sudah ada dalam
Standar Nasional Pendidikan dengan mengacu pada standar pendidikan
salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam pendidikan.
Akan tetapi dalam kenyataannya, dalam proses rintisan tersebut
menimbulkan dilema bagi sebagian masyarakat. Sebagian orang berpendapat
kalau program ini tidak jelas arahnya. Menurut Satria Dharma yang dihimpun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dalam Koran Kompas edisi tanggal 27 Juli 2010, ada sepuluh kelemahan utama
yang menjadi alasan kuat bagi Kementrian Pendidikan Nasional untuk segera
menghentikan program Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), yaitu:
1. Program SBI jelas tidak didahului riset yang lengkap sehingga konsepnya
sangat buruk.
2. SBI adalah program yang salah model. Kemdiknas membuat panduan model
pelaksanaan untuk SBI baru (new developed), tetapi yang terjadi justru
pengembangan pada sekolah-sekolah yang telah ada (existing school).
3. Program SBI telah salah asumsi. Kemdiknas mengasumsikan, bahwa untuk
dapat mengajar hard science dalam pengantar Bahasa Inggris, seorang guru
harus memiliki TOEFL> 500.
4. Telah terjadi kekacauan dalam proses belajar-mengajar dan kegagalan
didaktik. Menurutnya, guru tidak mungkin disulap dalam lima hari agar bisa
mengajarkan materinya dalam Bahasa Inggris. Akibatnya, banyak siswa SBI
justru gagal dalam ujian nasional (UN) karena mereka tidak memahami
materi bidang studinya.
5. Penggunaan bahasa pengantar pendidikan yang salah konsep. Dengan label
SBI, materi pelajaran harus diajarkan dalam Bahasa Inggris, sementara di
seluruh dunia seperti Jepang, China, Korea justru menggunakan bahasa
nasionalnya, tetapi siswanya tetap berkualitas dunia.
6. SBI dinilai telah menciptakan diskriminasi dan kastanisasi dalam
pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
7. SBI juga telah menjadikan sekolah-sekolah publik menjadi sangat
komersial.
8. SBI telah menyebabkan penyesatan pembelajaran. Penggunaan piranti media
pendidikan mutakhir dan canggih seperti laptop, LCD, dan VCD juga
menyesatkan seolah karena tanpa itu semua sebuah sekolah tidak berkelas
dunia.
9. SBI telah menyesatkan tujuan pendidikan. Kesalahan konseptual SBI
terutama pada penekanannya terhadap segala hal yang bersifat akademik
dengan menafikan segala hal yang nonakademik.
10. SBI adalah sebuah pembohongan publik. SBI telah memberikan persepsi
yang keliru kepada orang tua, siswa, dan masyarakat karena SBI dianggap
sebagai sekolah yang “akan” menjadi Sekolah Bertaraf Internasional dengan
berbagai kelebihannya. Padahal, kata Satria, kemungkinan tersebut tidak
akan dapat dicapai dan bahkan akan menghancurkan kualitas sekolah yang
ada.
Dari kelemahan-kelemahan di atas, Program SBI ini memberikan
persepsi yang keliru pada orang tua, siswa dan bahkan masyarakat bahwa
sekolah yang berstatus RSBI merupakan sekolah yang memiliki kualitas,
sarana prasarana, fasilitas, dan guru yang setara dengan sekolah internasional.
Padahal belum tentu sekolah yang berstatus RSBI mempunyai semua kriteria
yang bisa disebut sebagai sekolah internasional. Untuk memperoleh pendidikan
yang layak bahkan kualitas sekolahnya baik, tak dipungkiri orang tua harus
mengeluarkan uang yang tidak sedikit bagi pendidikan anaknya. Merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
keputusan yang sulit bagi sebagian siswa dan orang tua untuk menopang biaya
pendidikan yang berkualitas yang mampu bersaing di dunia pendidikan dan
dunia kerja. Karena tidak menutup kemungkinan jika ingin meraih pendidikan
yang maksimal akan tetapi biayanya sangat tinggi, hal ini yang membuat
keingingan untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas akan “terkubur”.
Berbagai respon dari siswa dan orang tua mulai bermunculan, ada yang
pro dan ada juga yang kontra tentang kebijakan pemerintah tersebut. Bagi yang
pro, RSBI diharapakan dapat menyetarakan kualitas lulusan pendidikan
Indonesia dengan luar negeri. Bagi yang kontra, RSBI seperti hotel bintang
lima yang hanya papan namanya, isinya tetap sama saja. Pelaksanaan RSBI
yang dinilai cenderung mengutamakan aspek popularitas nama RSBI daripada
mutu pendidikannya.
Berdasarkan gambaran di atas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : “Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Proses
Pembelajaran di SMP Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di Wilayah Kota
Yogyakarta”.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa
terhadap pelaksanaan proses pembelajaran khususnya di SMP Negeri 5
Yogyakarta pada kelas internasional. Penelitian ini memfokuskan pada tiga
faktor yang diduga dapat mempengaruhi persepsi siswa yaitu, jenis kelamin
siswa, pekerjaan orang tua dan pendidikan orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Rumusan Masalah Penelitian
Permasalahan dari penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP berstatus RSBI ditinjau dari jenis kelamin?
2. Apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP berstatus RSBI ditinjau dari pekerjaan orang tua?
3. Apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP berstatus RSBI ditinjau dari tingkat pendidikan orang
tua?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran di SMP berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional ditinjau dari jenis kelamin, pekerjaan orang tua dan tingkat
pendidikan orang tua.
E. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi :
1. Siswa
Melalui penelitian ini diharapkan siswa dapat mengkritisi pelaksanaan
proses pembelajaran di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional yang terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
di sekolahnya sehingga dapat menambah wawasan siswa tentang program
rintisan sekolah bertaraf internasional.
2. Sekolah
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
bahan pertimbangan bagi SMP yang berstatus RSBI dalam pelaksanaan
proses pembelajarannya.
3. Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi kepada
mahasiswa khususnya bagi mahasiswa/mahasiswi FKIP supaya
mempersiapkan diri jika ingin bekerja di dunia pendidikan menjadi guru di
sekolah RSBI.
4. Penulis
Dari penelitian ini memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan
mengenai pelaksanaan proses pembelajaran di SMP yang berstatus Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional, dan bisa menjadi bekal untuk terjun ke dunia
pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persepsi Siswa
Setiap manusia memiliki persepsi yang berbeda-beda pada suatu objek.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) menyebutkan persepsi adalah
tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Selain itu persepsi diartikan
sebagai proses terorganisasi dan menggabungkan data indera kita untuk
dikembangkan sehingga dapat menyadari sekeliling kita (Davidoff, 1981: 232).
Persepsi siswa menurut Rita L. Atkinso diartikan sebagai proses di mana
kita mengorganisasi atau mengatur dan menginterpretasikan pola-pola pada
suatu lingkungan. Setiap individu memiliki kemampuan dan kepekaan berpikir
yang berbeda-beda dalam menanggapi suatu rangsangan yang ada di
sekitarnya. Rangsangan ini berupa objek-objek yang dapat diketahui melalui
panca indera. Dengan demikian, pola apapun yang ada di sekitarnya dapat
diolah dan diinterprestasikan menurut pengetahuan dan pemahaman yang
dimiliki oleh individu tersebut. Wirawan (1992: 45) mengemukakan:
Bermula dari adanya rangsangan dari luar individu (stimulus),
individu akan menjadi sadar akan adanya stimuli ini melalui sel-sel
syaraf reseptor (Penginderaan) yang peka terhadap bentuk-bentuk
energi tertentu (cahaya, suara, suhu). Bila sumber energi itu cukup
kuat untuk merangsang sel-sel reseptor maka terjadilah
penginderaan. Jika sejumlah penginderaan disatukan dan
dikoordinasikan di dalam pusat syaraf yang lebih tinggi (otak)
sehingga manusia bisa menggali dan menilai obyek-obyek maka
keadaan ini dinamakan persepsi.
Menurut Irwanto (1989 : 55), Persepsi adalah proses diterimanya rangsang (objek,
kualitas, hubungan antar gejala atau peristiwa) sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
rangsang itu disadari atau dimengerti. Rangsang inilah yang menyebabkan kita
mempunyai suatu pengertian terhadap lingkungan. Masidjo (1995 : 96),
menambahkan bahwa tingkah laku dalam tingkatan persepsi mencakup
kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang
atau lebih, berdasarkan pembedaan antar ciri-ciri fisik yang khas pada masing-
masing rangsangan.
Dari uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa persepsi merupakan
suatu proses penerimaan rangsangan pada suatu objek melalui indera kita yang
kemudian menjadikan suatu pemahaman yang kita gunakan untuk menentukan
sikap terhadap objek tersebut.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Linda L. Davidoff (1988: 234), ada 4 hal yang dapat
mempengaruhi persepsi, yaitu :
1. Kesadaran
Suasana hati seseorang akan mempengaruhi pandangan terhadap suatu
objek.
2. Ingatan
Dalam rangka memberikan arti secara terus menerus maka orang akan
cenderung untuk terus membanding-bandingkan penglihatan, suara dan
penginderaan lainnya dengan ingatan-ingatan masa lalu yang mirip.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Proses Informasi
Kita sudah dapat menentukan dan memutuskan data mana yang akan
dihadapi berikutnya dibandingkan situasi lalu dan saat ini, lalu membuat
interprestasi dan evaluasi.
4. Bahasa
Penggunaan bahasa adalah untuk menyampaikan maksud seseorang
sehingga juga dapat menimbulkan persepsi bagi orang lain.
Menurut Miftah Thoha (1988: 145-152) ada macam-macam faktor
perhatian yang berasal dari dalam dan luar yang dapat mempengaruhi proses
seleksi, yaitu :
1. Faktor dari luar yang terdiri dari pengaruh-pengaruh lingkungan luar, antara
lain :
a. Intensitas
Apabila stimulus dari luar intensitasnya besar maka besar pula hal-hal
tersebut dapat dipahami.
b. Ukuran
Apabila semakin besar ukuran suatu objek maka semakin mudah untuk
bisa diketahui atau dipahami.
c. Keberlawanan (kontras)
Stimulus dari luar yang penampilannya berlawanan dengan objek lain
akan semakin menarik perhatian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
d. Pengulangan
Stimulus yang berasal dari luar yang diulang-ulang akan memberikan
perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan objek yang hanya satu
kali dilihat.
e. Gerakan
Orang akan memberikan banyak perhatian terhadap objek yang bergerak
dalam jangkauan pandangannya dibandingkan dengan objek yang hanya
diam saja.
f. Baru dan Familier
Situasi eksternal yang baru maupun yang sudah dikenal dapat
dipergunakan sebagai penarik perhatian.
2. Faktor dalam diri seseorang, antara lain :
a. Proses Belajar (learning), semua faktor dari dalam yang membentuk
adanya perhatian kepada sesuatu objek sehingga menimbulkan adanya
persepsi adalah didasarkan dari kekomplekkan kejiwaan. Kekomplekkan
kejiwaan selaras dengan proses pemahaman atau belajar dan motivasi
yang dipunyai oleh masing-masing individu.
b. Motivasi, selain proses belajar dapat membentuk persepsi. Faktor dari
dalam lainnya yang pada dasarnya tidak bisa dipisahkan dari proses
belajar tetapi keduanya juga mempunyai dampak yang amat penting
dalam proses pemilihan persepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c. Kepribadian, dalam membentuk persepsi unsur kepribadian sangat erat
hubungannya dengan proses belajar dan motivasi yang mempunyai akibat
tentang apa yang diperhatikan dalam menghadapi suatu situasi.
C. Pengertian Rintisan Sekolah Menengah Pertama Bertaraf Internasional
Menurut buku Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah
Menengah Pertama Bertaraf Internasional (2008: 47), Rintisan SMP-BI adalah
sekolah (SMP) yang melaksanakan/menyelenggarakan pendidikan bertaraf
nasional, yang berada pada tahap pengembangan/peningkatan
kapasitas/kemampuan atau tahap konsolidasi pada berbagai komponen sekolah
untuk memenuhi Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) dan Indikator
Kinerja Kunci Tambahan (IKKT) sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Dari pengertian di atas terdapat model penyelenggaraan bagi sekolah
negeri, yaitu:
1. Rintisan SMP-BI merupakan program yang dibina langsung oleh pusat dan
direncanakan dalam jangka waktu tiga tahun, khususnya dalam pemberian
dana bantuan. Diharapkan selama tiga tahun tersebut Pemda Propinsi dan
Pemda Kabupaten/Kota dapat ikut berperan dalam hal pendanaan.
Pemberian dana bantuan selama tiga tahun ini bersifat pancingan dan
sementara. Sementara itu untuk pengendalian kualitas pendidikan,
pemerintah pusat melakukan pemantauan dan evaluasi sesuai dengan
kewenangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Rintisan SMP-BI yang dibina dan dibiayai langsung oleh pemda propinsi,
pemda kabupaten/kota, dan komite sekolah atau bersama-sama (pemerintah
pusat tidak memberikan bantuan pendanaan), disebut dengan Rintisan SMP-
BI “Mandiri”. Jadi pengertian “Mandiri” adalah tanpa keterlibatan
pemerintah pusat dalam pendanaan, tetapi kontrol kualitas tetap bisa
dilakukan oleh pemerintah pusat.
3. Oleh karena keterbatasan dana, maka untuk sementara waktu pemerintah
pusat menetapkan pembinaan SMP-BI di kabupaten/kota secara terbatas
yang benar-benar memenuhi kriteria. Pemda propinsi dan pemda
kabupaten/kota dapat mengusulkan sekolah lain sebagai SMP-BI asalkan
memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Verifikasi dan
penentuan sebagai rintisan SBI dilakukan oleh pusat bersama pemerintah
daerah.
D. Persyaratan Penyelenggaraan SMP-BI
Dalam pelaksanaan SMP-BI dibutuhkan prasyarat-prasyarat
penyelenggaraan SBI, harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu supaya
sekolah dikatakan layak sebagai Sekolah Bertaraf Internasional.
1. Persyaratan Umum Penyelenggaraan SMP-BI
a. Sekolah membuat proposal dan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)
yang diajukan kepada Direktorat Pembinaan SMP atau Dinas
Pendidikan Propinsi dan atau Dinas Pendidikan kabupaten/kota sebagai
SBI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Sekolah mendapatkan akreditasi yang memenuhi ketentuan BAN
sekolah dengan nilai minimal “A” atau skor serendah-rendahnya 95.
c. Sekolah memperoleh ijin resmi untuk menyelenggarakan Sekolah
Bertaraf Internasional dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah
daerah/Yayasan(bagi sekolah swasta).
2. Persyaratan khusus penyelenggaraan SMP-BI
Persyaratan khusus penyelenggaraan SMP-BI yang berlaku untuk
jenjang pendidikan SMP, menurut Panduan Pelaksanaan Pembinaan
Rintisan Sekolah Menengah Pertama Bertaraf Internasional (2008: 54)
adalah:
a. Telah memenuhi delapan unsur Indikator Kinerja Kunci Minimal
(IKKM), yang dibuktikan dengan Surat Keputusan (SK) direktur
pembinaan SMP Ditjen Mandikdasmen sebagai Sekolah Standar
Nasional (SNN) dan rapor (hasil) monitoring dan evaluasi Sekolah
Standar Nasional (SSN) tahun terakhir; Catatan:*) telah ditetapkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional seperti yang tercantum dalam
Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada
jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
b. Terdapat Kriteria nilai kinerja sekolah SSN minimal (Nilai Baik dan
Amat Baik) yang ditentukan oleh Direktorat Pembinaan SMP sebagai
syarat layak tidaknya dilakukan verifikasi SBI oleh Direktorat
pembinaan SMP bersama Dinas Pendidikan Propinsi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kabupaten/kota, secara administratif sekolah melampirkan kedua bukti
tersebut, yaitu SK SSN dan rapor SSN.
c. Terdapat komitmen yang jelas, terencana, dan berkelanjutan dari
pemerintah propinsi. Secara administratif sekolah melampirkan surat
pernyataan dari pemerintah daerah (Gubernur) yang berisi kesanggupan
untuk memberikan pembinaan yang berupa pemenuhan IKKM dan
IKKT melalui bantuan dana yang dianggarkan dalam APBD dalam
jangka waktu minimal tiga tahun. Setelah pemerintah pusat tidak
memberikan bantuan dana, sesuai dengan PP no 38 Tahun 2007, maka
kewenangan untuk melaksanakan pembinaan (termasuk pendanaan)
diserahkan kepada pemerintah daerah (propinsi).
d. Terdapat komitmen yang jelas, terencana, dan berkelanjutan dari
pemerintah kabupaten/kota untuk menyelenggarakan SBI. Secara
administratif sekolah melampirkan surat pernyataan yang berisi
kesanggupan komite sekolah untuk membantu pencapaian pemenuhan
IKKM dan IKKT khususnya pemberian bantuan dana dari masyarakat.
e. Sekolah melampirkan profil sekolah sebagaimana adanya dan disetujui/
disyahkan oleh komite sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten/kota.
f. Surat pernyataan sekolah tentang kesanggupan untuk melakukan
kerjasama dengan sekolah/lembaga lain yang relevan untuk
pengembangan SBI.
g. Menandatangani surat perjanjian pelaksanaan SBI, yaitu tentang
kesanggupan untuk menjalankan semua program apabila ditetapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
sebagai SBI dan kesanggupan untuk menerima sanksi apabila
melanggar perjanjian.
h. Hal lain yang dipandang penting untuk menyelenggarakan SBI sesuai
dengan perkembangan kebijakan pemerintah pusat.
E. Pelaksanaan Rintisan SMP Bertaraf Internasional
1. Dasar Hukum dan Kebijakan
Dasar Hukum penyelenggaraan SMP-BI seperti yang tertulis dalam
buku Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah Menengah Pertama
Bertaraf Internasional, (2008: 7) adalah:
a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dalam pasal 50 menyatakan bahwa :
1) Ayat (2): Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar
nasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional.
2) Ayat (3): Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah
menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu sekolah pada semua
jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi sekolah yang
bertaraf internasional.
b. Undang-undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 mengatur perencanaan
pembangunan jangka panjang sebagai arah dan prioritas pembangunan
secara menyeluruh yang akan dilakukan secara bertahap untuk
mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c. Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan dalam Pasal 61 Ayat (1) menyatakan bahwa: Pemerintah
bersama-sama pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-
kurangnya satu sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan sekurang-
kurangnya satu sekolah pada jenjang pendidikan menengah untuk
dikembangkan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi,
dan pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
e. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009
menyatakan bahwa untuk meningkatkan daya saing bangsa, perlu
dikembangkan Sekolah Bertaraf Internasional pada tingkat
kabupaten/kota melalui kerjasama yang konsisten antara pemerintah
dengan pemerintah kebupaten/kota yang bersangkutan.
f. Kebijakan Depdiknas tahun 2007 tentang Pedoman Penjamin Mutu
Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada jenjang pendidikan
Dasar dan Menengah, antara lain disebutkan “…diharapkan seluruh
pemangku kepentingan untuk menjabarkan secara operasional sesuai
dengan karakteristik dan kebutuhan Sekolah/Madrasah Bertaraf
Internasional...”
g. Permendiknas Nomor 22, 23, 24 Tahun 2006 dan Nomor 6 Tahun
2007; Nomor 12, 13, 16, 18, 19, 20, dan 24 tahun 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2. Konsep Sekolah Bertaraf Internasional
Menurut buku Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah
Menengah Pertama Bertaraf Internasional, (2008: 13) seperti yang
dijelaskan pada kebijakan Depdiknas tahun 2007 tentang “Pedoman
Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah”, bahwa Sekolah/madrasah bertaraf
internasional merupakan “Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh
standar nasional pendidikan dan diperkaya dengan mengacu pada standar
pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Co-
operation and Development (OECD) dan /atau negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan, sehingga
memiliki daya saing di forum internasional”.
Dengan konsep ini, SBI adalah sekolah yang sudah memenuhi dan
melaksanakan standar nasional pendidikan meliputi; standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan dan standar penilaian. Selanjutnya aspek-aspek SNP tersebut
diperluas dan dikembangkan melalui: (1) adaptasi yaitu
pengayaan/pendalaman/penguatan/perluasan/penyesuaian unsur-unsur
tertentu yang sudah ada dalam SNP dengan mengacu (setara/sama) dengan
standar pendidikan salah satu negara anggota OECD dan/atau negara lain
yang mempunyai keunggulan mutu dalam bidang pendidikan dengan daya
saing internasional; dan (2) adopsi yaitu penambahan dari unsur-unsur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tertentu yang belum ada diantara delapan unsur SNP dengan tetap mengacu
pada standar pendidikan dari salah satu negara OECD dan/atau negara lain
yang mempunyai keunggulan mutu dalam bidang pendidikan dengan daya
saing internasional.
Untuk mempermudah sekolah dalam memahami dan menjabarkan
secara operasional dalam pengembangan kurikulum SBI, dapat dirumuskan
bahwa SBI pada dasarnya merupakan pelaksanaan dan pemenuhan SNP (8
aspek SNP) ditambah (dalam pengertian diperluas) dengan X (yang isinya
merupakan pengayaan, perluasan, pendalaman tentang delapan aspek
pendidikan, model pembelajaran, model penilaian, dan sistem lain yang
berstandar internasional).
3. Karakteristik Esensial SBI pada Jenjang SMP
Pada buku panduan Pelaksanaan pembinaan Rintisan Sekolah
Menengah Pertama Bertaraf Internasional, (2008: 17) dituliskan bahwa pada
dasarnya Sekolah Bertaraf Internasional harus memiliki keunggulan yang
ditujukan oleh pengakuan internasional terhadap proses dan hasil
pendidikan dalam berbagai aspek. Pengakuan tersebut dibuktikan dengan
sertifikasi berpredikat baik dari salah satu negara anggota OECD dan/atau
negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang
pendidikan, diyakini telah memiliki reputasi mutu yang diakui secara
internasional, serta lulusannya memiliki kemampuan daya saing
internasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Apabila mengacu pada visi pendidikan nasional, maka karakteristik
visi SBI adalah “Terwujudnya insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif
secara internasional”. Visi ini memiliki implikasi bahwa penyiapan manusia
bertaraf internasional memerlukan upaya-upaya yang dilakukan secara
intensif, terarah, terencana dan sistematik agar dapat mewujudkan bangsa
yang maju, sejahtera, damai, dihormati, dan diperhitungkan oleh bangsa-
bangsa lain. Maka dari itu misi SBI adalah mewujudkan manusia Indonesia
cerdas dan kompetitif secara internasional, yang mampu bersaing dan
berkolaborasi secara global. Misi ini direalisasikan melalui kebijakan,
rencana, program dan kegiatan SBI yang disusun secara cermat, tepat,
futuristic, dan berbasis demand-driven. Penyelenggaraan SBI bertujuan
untuk menghasilkan lulusan yang berkelas nasional dan internasional
sekaligus. Lulusan yang berkelas nasional secara jelas telah dirumuskan
dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 dan dijabarkan dalam PP 19 Tahun 2005,
dan lebih dirincikan lagi dalam Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta dalam Kebijakan Depdiknas
Tahun 2007 tentang “Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah
Bertaraf Internasional pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah”.
Tolok ukur atau karakteristik SBI adalah sekolah harus mampu
memenuhi delapan unsur pokok Standar Nasional Pendidikan yang
dijabarkan dalam standar indikator-indikator kinerja kunci minimal sebagai
jaminan mutu pendidikannya yang telah berstandar nasional. Di samping
itu, sekolah juga harus mampu memenuhi indikator-indikator kinerja kunci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
tambahan sebagai plus-nya, yaitu indikator-indikator kinerja sekolah yang
berstandar internasional dari salah satu negara OECD dan/atau dari negara
maju lainnya yang mempunyai keunggulan dalam bidang pendidikan.
Tabel 2.1 Karakteristik Esensial SMP-BI sebagai Penjamin Mutu Pendidikan Bertaraf
Internasional No Objek
Penjaminan Mutu (Unsur Pendidikan Dalam Standar Nasional Pendidikan)
Indikator Kinerja Kunci Minimal (Dalam Standar Nasional Pendidikan)
Indikator Kinerja Kunci Tambahan Sebagai (X-nya)
I Akreditasi Berakreditasi A dari BAN Sekolah dan Madrasah
Berakreditasi tambahan dari badan akreditasi sekolah pada salah satu lembaga akreditasi pada salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.
II Kurikulum, Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Prestasi Internasional
Menerapkan KTSP
Sekolah telah menerapkan sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimana setiap siswa dapat mengakses transkipnya masing-masing.
Memenuhi standar isi
Muatan pelajaran (isi) dalam kurikulum telah setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari salah satu Negara diantara 30 negara anggota OECD dan/atau dari negara maju lainnya.
Memenuhi SKL
Penerapan standar kelulusan yang setara atau lebih tinggi dari SNP.
Prestasi Internasional
Meraih medali tingkat internasional pada berbagai kompetisi Sains, Matematika, Teknologi, Seni dan Olah Raga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
III Proses Pembelajaran
Memenuhi Standar Proses
Proses pembelajaran pada semua mata pelajaran telah menjadi teladan atau rujukan bagi sekolah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa kewirausahaan, jiwa patriot, dan jiwa inovator. Proses pembelajaran telah diperkaya dengan model-model proses pembelajaran sekolah unggul dari salah satu negara diantara 30 negara OECD dan/atau dari negara maju lainnya. Penerapan proses pembelajaran berbasis TIK pada semua sampelPembelajaran pada mapel IPA, Matematika, dan lainnya dengan Bahasa Inggris, kecuali mapel Bahasa Indonesia.
IV Penilaian Memenuhi Standar Penilaian
Sistem/model penilaian telah diperkaya dengan sistem/model penilaian dari sekolah unggul diantara salah satu negara diantara 30 negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya.
V Pendidik Memenuhi Standar Pendidik
Guru Sains, Matematika, dan teknologi mampu mengajar dengan Bahasa Inggris. Semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK. Minimal 20% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang program studinya terakreditasi A.
VI Tenaga Kependidikan
Memenuhi Standar Tenaga Kependidik-an
Kepala sekolah berpendidikan minimal S2 dari Perguruan Tinggi yang program studinya terakreditasi A. Kepala sekolah telah menempuh pelatihan kepala sekolah dari lembaga pelatihan kepala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
sekolah yang diakui oleh pemerintah. Kepala sekolah mampu Berbahasa Inggris secara aktif Kepala sekolah memiliki visi internasional, mampu membangun jejaring internasional, memiliki kompetensi manajerial, serta jiwa kepemimpinan dan entreprenual yang kuat.
VII Sarana dan Prasarana
Memenuhi Standar Sarana dan Prasarana
Setiap ruang kelas dilengkapi sarana pembelajaran berbasis TIK. Sarana perpustakaan telah dilengkapi dengan sarana digital yang memberikan akses ke sumber pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia. Dilengkapi dengan ruang multimedia, ruang unjuk seni budaya, fasilitas olah raga, klinik, dll.
VIII Pengalolaan Memenuhi Standar Pengelolaan
Sekolah meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000 atau sesudahnya (2001, dst) dan ISO 14000. Merupakan sekolah multi kultural. Sekolah telah menjalin hubungan “sister school” dengan sekolah bertaraf/berstandar internasional di luar negeri. Sekolah terbebas dari rokok, narkoba, kekerasan, kriminal, pelecehan seksual, dll. Sekolah menerapkan prinsip kesetaraan gender dalam semua aspek pengelolaan sekolah.
IX Pembiayaan Memenuhi Standar Pembiayaan
Menerapkan model pembiayaan yang efisien untuk mencapai berbagai target indikator kunci tambahan.
Sumber : Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah Menengah Pertama Bertaraf Internasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Tabel 2.2 Standar atau Karakteristik Umum Kinerja SBI pada Jenjang Pendidikan
SMP No Komponen Standar SBI Khusus di SMP
A Output sekolah 1. Keberhasilan lulusan yang melanjutkan ke sekolah internasional dalam negeri maupun luar negeri dengan berkepribadian bangsa Indonesia.
2. Tingkat DO nol %. 3. Menguasai dan terampil menggunakan
TIK. 4. Mampu debat dengan menggunakan
Bahasa Inggris. 5. Terdapat juara internasional dalam bidang:
olah raga, kesenian, kesehatan, budaya, dll. 6. Mampu menyelesaikan tugas-tugas dan
mengumpulkan portofolio dengan baik. 7. Mampu
menyampaikan/mendemonstrasikan tugas-tugas dari guru/sekolah.
8. Mampu melaksanakan eksperimen dalam pengembangan pengetahuan dan keterampilan.
9. Mampu menemukan/membuktikan pengalaman belajarnya dengan berbagai karya.
10. Mampu menulis dan mengarang dengan bahasa asing atau dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
11. Memperoleh kejuaraan olimpiade internasional dalam bidang: Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Astronomi, dan atau lainnya (ditunjukkan dengan sertifikat internasional).
12. Nilai Ujian Akhir Nasional rata-rata tinggi (> 8,0).
13. Memiliki kemampuan penguasaan teknologi dasar.
14. Melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, baik secara individual, kelompok/kolektif (lokal, nasional, regional, dan global) dengan bukti ada piagam kerjasama atau MOU yang dilakukan oleh lulusan.
15. Memiliki dokumen lulusan tentang karya tulis, persuratan, administrasi sekolah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
penelitian, dll dalam bahasa asing atau dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
16. Memiliki dokumen dan pelaksanaan pengelolaan kegiatan belajar secara baik (ada perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengkoordinasian, dan evaluasi) dari lulusan.
17. Menguasai budaya bangsa lain. 18. Memiliki dokumen karya tulis, nilai, dll
tentang pemahaman budaya bangsa lain dari lulusan.
19. Memiliki pemahaman terhadap kepedulian dengan lingkungan sekitar sekolah, baik lingkungan sosial, fisik maupun budaya.
20. Memiliki berbagai karya-karya lain dari lulusan yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain, bangsa, dll.
21. Terdapat usaha-usaha dan atau karya yang mencerminkan jiwa kewirausahaan lulusan.
B Proses
1. Proses belajar mengajar
1) Memiliki program-program yang menumbuhkan krestivitas siswa, guru, dll.
2) Menerapkan beberapa strategi PBM: student centered, reflective learning, active learning, enjoyable dan joyful learning, cooperative learning, quantum learning, learning evolution, dan contextual learning.
2. Manajemen 3) Memiliki RPS: renstra (rencana strategis) jangka panjang.
4) Memiliki RPS: renop (rencana operasional) satu tahunan.
5) Memiliki kemitraan dan dukungan komite sekolah dalam hal: bantuan dana.
6) Memiliki kemitraan dan dukungan komite sekolah dalam hal: bantuan barang/benda.
7) Terdapat kemitraan dan dukungan komite sekolah dalam hal: bantuan lainnya.
8) Menerapkan MBS: terdapat dokumen pelaporan program dan keuangan yang mencerminkan transparansi dan akuntabel.
9) Melaksanakan manajemen sekolah menurut aspek dan fungsinya yang mengarah pada ISO (9000:2001).
3. Kepemimpinan 10) Memiliki publikasi rumusan visi, misi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
tujuan, dan sasaran sekolah. 11) Memiliki suasana/budaya sekolah yang
menjamin terjadinya PBM yang kondusif. 12) Memiliki penerapan demokratis di sekolah. 13) Memiliki pembagian tugas, pemberian
pekerjaan dan tanggung jawab yang jelas kepada warga sekolah.
14) Memiliki usaha-usaha sekolah yang mengarah kepada keuntungan ekonomi untuk membantu penyelenggaraan sekolah.
C Input 1. Kurikulum 1) Memiliki dokumen kurikulum sekolah
(KTSP) lengkap (silabus, RPP, dan Bahan ajar) sesuai SNP dan juga terdapat dokumen kurikulum yang mencerminkan kurikulum SBI.
2) Memiliki pemetaan SK dan KD yang jelas dan menunjukkan keterkaitan antara masing-masing berdasarkan tujuan SBI yang akan dicapai.
3) Memiliki tim pengembang kurikulum (nasional dan internasional) di sekolah.
2. Guru dan Guru BK
4) Jumlah guru terpenuhi sesuai tipe sekolah. 5) Kualifikasi guru 100% minimal S1. 6) Terpenuhi semua tingkat kewenangan dan
kesesuaian guru. 7) Terpenuhi semua guru memiliki sertifikat
kompetensi/profesi guru. 8) Semua guru mampu menggunakan ICT pada
PBM. 9) Sebagian besar guru memiliki kemampuan
Bahasa Inggris dengan TOEFL>500. 3. Kepala Sekolah 10) Kualifikasi guru 100% minimal S1.
11) Memiliki sertifikat kompetensi/profesi guru dan kepala sekolah.
12) Mampu menggunakan ICT. 13) Memiliki kemampuan Bahasa Inggris
dengan TOEFL >500. 14) Pengalaman kerja sebagai kepala sekolah
minimal 5 tahun. 4. Tenaga
pendukung:
a. Pustakawan 15) Kualifikasi (tingkat pendidikan) minimal D3.
16) Bidang pendidikan: diutamakan kepustakaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
17) Memiliki sertifikat pustakawan. 18) Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL
>450). 19) Pengalaman kerja sebagai pustakawan
minimal 5 tahun. b. Laboran 20) Kualifikasi (tingkat pendidikan) minimal
SMA/SMK. 21) Bidang pendidikan: IPA/Teknik. 22) Memiliki sertifikat laboran. 23) Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL
>450). 24) Pengalaman kerja sebagai laboran minimal
5 tahun. 25) Memiliki sertifikat komputer.
c. Teknisi Komputer
26) Kualifikasi (tingkat pendidikan) minimal D3.
27) Bidang pendidikan: komputer/TI. 28) Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL
>450). 29) Pengalaman kerja sebagai teknisi minimal
5 tahun. 30) Memiliki sertifikat komputer.
d. Kepala TU 31) Kualifikasi (tingkat pendidikan) minimal S1.
32) Bidang pendidikan: administrasi pendidikan.
33) Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL >450).
34) Pengalaman kerja sebagai tenaga adm minimal 5 tahun.
35) Memiliki sertifikat komputer. e. Tenaga
administrasi Keuangan dan akuntansi
36) Kualifikasi (tingkat pendidikan) minimal D3.
37) Bidang pendidikan: akuntansi. 38) Memiliki sertifikat sebagai akuntan. 39) Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL
>400). 40) Pengalaman kerja sebagai tenaga adm
keuangan minimal 5 tahun. 41) Memiliki sertifikat komputer.
f. Tenaga administrasi Kepegawai-an
42) Kualifikasi (tingkat pendidikan) minimal D3.
43) Bidang pendidikan: manajemen SDM. 44) Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL
>400). 45) Pengalaman kerja sebagai tenaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
administrasi minimal 5 tahun. 46) Memiliki sertifikat komputer.
g. Tenaga administrasi Akademik
47) Kualifikasi (tingkat pendidikan) minimal SMA.
48) Bidang pendidikan: administrasi pendidikan.
49) Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL >400).
50) Pengalaman kerja sebagai tenaga adm pendidikan minimal 5 tahun.
51) Memiliki sertifikat komputer. h. Tenaga
administrasi sarana prasarana
52) Kualifikasi (tingkat pendidikan) minimal SMA.
53) Bidang pendidikan: administrasi sarana prasarana.
54) Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL >400).
55) Pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi sarana prasarana minimal 5 tahun.
56) Memiliki sertifikat komputer. i. Tenaga
administrasi kesekretariatan
57) Kualifikasi (tingkat pendidikan) minimal SMK/SMA.
58) Bidang pendidikan: kesekretariatan. 59) Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL
>400). 60) Pengalaman kerja sebagai tenaga adm
kesekretariatan minimal 5 tahun. 61) Memiliki sertifikat komputer.
5. Organisasi dan Administrasi
1) Memiliki visi, misi dan tujuan sekolah. 2) Memiliki tupoksi yang jelas. 3) Memiliki sistem administrasi lengkap. 4) Memiliki SIM yang mutakhir.
6. Sarana dan Prasarana
a. Umum 1) Luas tanah 15.000 m2. 2) Luas ruang kelas > 63 m2. 3) Jumlah siswa per rombongan belajar: 24
anak. 4) Memiliki fasilitas ICT per kelas per
tingkat. b. Perpustakaan 5) O,2 m2/siswa dan menampung 5% seluruh
siswa untuk membaca dan studi. 6) Mandiri. 7) Memiliki buku teks dalam bentuk cetak
atau digital untuk setiap mata pelajaran 1:1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
(1 buku : 1 siswa); buku referensi 1:3 (1 buku: 3 siswa).
8) Berlangganan jurnal, majalah, bulletin, surat kabar, dsb.
9) Memiliki komputer untuk perpustakaan, termasuk untuk multimedia 5 buah.
10) Memiliki ruang baca yang memadai. 11) Tersedia akses internet yang terhubung
dengan jaringan. c. Laboratori-um
Fisika, Kimia, Bahasa, IPS
12) Memiliki satu Laboratorium fisika, Kimia, Biologi, Bahasa, dan IPS.
13) Setiap Laboratorium memiliki peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan spec.
14) Luas laboratorium minimal sesuai dengan SPM dalam SNP dan ber AC untuk kapasitas maksimum 24 siswa per rombel.
d. Laboratorium Komputer
15) Memiliki ruangan dengan ukuran yang memadai dan ber AC.
16) Memiliki jumlah komputer sesuai dengan rata-rata jumlah siswa (maksimal 24 siswa per rombel).
17) Memiliki software yang selalu update. 18) Memiliki teknisi komputer dengan jumlah
yang memadai untuk membantu pelaksanaan pembelajaran dan perawatan computer.
19) Memiliki sistem penjaminan keselamatan kerja di dalam Laboratorium Komputer.
e. Kantin 20) Memiliki satu kantin yang dapat menampung pejajan secara memadai.
21) Memiliki mebeler yang memadai sesuai dengan jumlah pejajan.
22) Memiliki lingkungan kantin yang sehat dan bersih.
23) Menyediakan makanan bergisi, fresh dan terjangkau bagi warga sekolah.
f. Auditorium 24) Memiliki ruangan dengan ukuran yang memadai dan ber AC.
25) Memiliki mebeler dan peralatan yang memadai untuk pertemuan dan untuk kegiatan siswa (misalnya: pertemuan orang tua, dll).
26) Memiliki sistem penjaminan keselamatan yang memadai bagi pengguna.
g. Sarana olah raga
27) Memiliki prasarana olah raga dengan ukuran yang memadai dan dapat digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
untuk berbagai jenis kegiatan olah raga. 28) Memiliki sarana olah raga yang memadai
untuk berbagai jenis kegiatan olah raga. 29) Memiliki teknisi dengan jumlah yang
memadai untuk membantu pelaksanaan kegiatan dan perawatan olah raga.
30) Memiliki sistem penjaminan keselamatan yang memadai bagi pengguna sarana dan prasarana olah raga.
h. Pusat belajar dan riset guru
31) Memiliki ruangan untuk sumber belajar dan riset guru dengan luas yang memadai dan yang dilengkapi dengan komputer, jaringan internet untuk guru dengan rasio 1:5 dan dilengkapi media pembelajaran.
32) Memiliki buku referensi baik cetak maupun digital bagi guru sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkannya.
33) Memiliki mebeler bagi guru untuk menyimpan referensi, hasil kerja, dsb. Termasuk kelompok diskusi.
34) Memiliki sistem penjaminan keselamatan kerja di dalam ruang administrasi.
i. Penunjang administrasi sekolah
35) Memiliki ruangan dengan ukuran yang memadai.
36) Memiliki mebeler yang memadai untuk berbagi jenis administrasi.
37) Memiliki server minimum 2 buah. 38) Memiliki komputer dengan jumlah yang
memadai untuk berbagai kegiatan administrasi.
39) Memiliki sistem penjaminan keselamatan kerja di dalam ruang administrasi.
j. Unit kesehatan 40) Memiliki ruangan dengan ukuran yang memadai dan ber AC.
41) Memiliki bahan-bahan dan peralatan dasar untuk P3K.
42) Memiliki tenaga profesional yang dapat menangani pelaksanaan P3K.
43) Memiliki sistem penjaminan keselamatan kerja di dalam unit kesehatan.
k. Toilet 44) Memiliki ruangan yang terpisah antara laki-laki dan perempuan dengan ukuran yang memadai dan sesuai dengan jumlah warga sekolah.
45) Memiliki sistem sanitasi yang baik dan memadai untuk menjamin kebersihan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
kesehatan. 46) Memiliki jumlah air yang memadai untuk
mendukung sistem sanitasi. 47) Memiliki teknisi dengan jumlah yang
memadai untuk membantu perawatan toilet.
l. Tempat bermain, kreasi dan rekreasi
48) Memiliki tempat bermain yang memadai. 49) Memiliki tempat berekreasi yang menjamin
kreativitas siswa. 50) Memiliki tempat untuk rekreasi yang
memadai, misalnya tanaman dan pepohonan yang rindang.
m. Tempat ibadah Memiliki tempat ibadah yang memadai dan sesuai dengan agama masing-masing warga sekolah.
7. Kesiswaan 1) Penerimaan siswa baru didasarkan atas kriteria yang jelas, tegas dan dipublikasikan.
2) Memiliki program yang jelas tentang pembinaan, pengembangan, dan pembimbingan siswa.
3) Melakukan evaluasi belajar dengan cara-cara yang memenuhi persyaratan evaluasi dengan standar internasional.
8. Pembiayaan 1) Menyediakan dana pendidikan yang cukup dan berkelanjutan untuk menyelenggarakan pendidikan sekolah.
2) Menghimpun/menggalang dana dari potensi sumber dana yang bervariasi.
3) Mengelola dana pendidikan secara transparan, efisien, dan akuntabel sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.
9. Regulasi Sekolah
1) Memiliki dan menerapkan regulasi sekolah, baik yang bersifat yuridis maupun yang bersifat moral.
2) Menegaskan regulasi sekolah diterapkan secara adil dan teratur terhadap semua warga sekolah.
10. Hubungan masyarakat
3) Memiliki hubungan antara SBI-masyarakat, baik yang menyangkut substansi maupun strategi pelaksanaannya, ditulis dan dipublikasikan secara eksplisit dan jelas.
4) Melibatkan dan memberdayakan masyarakat dalam pendidikan di sekolah melalui strategi-strategi: (1) memberdayakan melalui berbagai media komunikasi (media tertulis, pertemuan, kontak secara langsung secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
individual, dsb); (2) menciptakan dan melakukan visi, misi, tujuan, kebijakan, rencana, program, dan pengambilan keputusan bersama; (3) mengupayakan jaminan komitmen sekolah-masyarakat melalui kontrak sosial; dan (4) mengembangkan model-model partisipasi masyarakat sesuai tingkat kemajuan masyarakat.
11. Kultur sekolah 1) Menumbuhkan dan mengembangkan budaya/kultur yang kondusif bagi peningkatan efektivitas sekolah pada umumnya dan efektivitas pembelajaran pada khususnya, yang dibuktikan oleh: berpusat pada pengembangan peserta didik lingkungan belajar yang kondusif, penekanan pada pembelajaran, profesionalisme, harapan tinggi, keunggulan, respek terhadap setiap individu warga sekolah; keadilan, kepastian, budaya korporasi atau kebiasaan bekerja secara kolaboratif/kolektif, kebiasaan menjadi masyarakat belajar, wawasan masa s\depan yang sama, perencanaan bersama, kolegialitas, tenaga kependidikan sebagai pebelajar, budaya masyarakat belajar, pemberdayaan bersama, dan kepemimpinan transformatif dan partisipatif.
2) Memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk menciptakan rasa aman, nyaman, menyenangkan, dan membangkitkan komitmen tinggi bagi warga sekolah.
3) Memiliki regulasi sekolah yang mampu menciptakan rasa keadilan dan mengacu semangat kerja ataupun berprestasi.
4) Memberikan kesempatan, hak, dan ras tanggung jawab warga sekolah sesuai dengan kondisi dan kemampuan sekolah.
5) Menciptakan hubungan harmonis, kekeluargaan, dan sekaligus profesional dalam upaya menumbuhkan semangat kerja (etos kerja) yang tinggi.
Sumber : Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah Menengah Pertama Bertaraf Internasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
F. Jenis Kelamin Siswa
Jenis kelamin yang dimaksud adalah laki-laki dan perempuan. Kartono
menyebutkan (1977: 317) bahwa manusia diciptakan dua jenis yaitu laki-laki
dan perempuan. Secara psikologis laki-laki dan perempuan mengalami
perkembangan yang berbeda. Sejak lahir, anak laki-laki dan perempuan
dibiasakan untuk berperilaku sesuai dengan ketentuan masyarakat yang
semestinya dilakukan oleh laki-laki dan yang seharusnya dilakukan oleh
perempuan. Seorang laki-laki mempunyai sifat yang maskulin, keras dan
perkasa, sedangkan perempuan memiliki sifat yang feminim, lemah lembut dan
keibuan. Menurut W.Eaton dan Enns (Ormrod, 2009: 176) anak laki-laki secara
tempramental cenderung lebih aktif dibandingkan dengan anak perempuan.
Oleh karenanya, anak laki-laki lebih sulit duduk tenang untuk waktu lama,
kurang suka membaca dan cenderung membuat ulah dikelas.
Namun hal tersebut tidak berlaku secara mutlak karena pada jaman
sekarang ini banyak juga laki-laki atau perempuan yang mempunyai sifat
seperti lawan jenisnya. Perbedaan sifat antara laki-laki dan perempuan ini dapat
menimbulkan perbedaan persepsi siswa antara laki-laki dan perempuan dalam
hal perhatian, pandangan, cara berfikir, dan perasaan (Gilarso, 1993:5).
G. Pekerjaan Orang Tua
Pekerjaan adalah salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menafkahi
diri dan keluarganya, dimana pekerjaan tersebut tidak ada yang mengatur dan
dia bebas karena tidak ada etika yang mengatur (09 September 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Berdasarkan tingkat pendapatan, jenis pekerjaan dapat digolongkan
menjadi sembilan golongan (Spillane, 1982:14) yaitu sebagai berikut:
1. Golongan A terdiri dari mandor, pedagang, pegawai kantor, pegawai sipil
ABRI, pemilik perusahaan/took/pabrik/perikanan, pemilik bus/colt,
penggarap tanah/pengawas keamanan, petani pemilik tanah, peternak, tuan
tanah.
2. Golongan B terdiri dari buruh nelayan, petani kecil, penebang pohon.
3. Golongan C terdiri dari ABRI (Tamtama s.d Bintara), Guru SD, kepala
bagian, kepala kantor pos (cabang), manager perusahaan kecil, pamong
praja pegawai badan hokum, pegawai negeri golongan Ia s.d Id,
supervisor/pengawas.
4. Golongan D terdiri dari pensiunan, tak mempunyai pekerjaan tetap,
meninggal dunia.
5. Golongan E terdiri dari Guru (SMP s.d SMA), juru rawat, pekerja sosial,
kepala sekolah, kontraktor kecil, pegawai negeri golongan IIa s.d d,
perwira ABRI (Letnan II, Letnan I dan Kapten), wartawan.
6. Golongan F terdiri dari buruh tidak tetap, petani penyewa, tukang/penarik
becak.
7. Golongan G terdiri dari ahli hokum, ahli ilmu tanah/ahli ukur tanah,
apoteker, arsitek, dokter, dosen/guru besar, gubernur, insinyur, kepala
kantor pos (pusat), kontraktor besar, manager perusahaan, menteri,
pegawai negeri golongan IIa ke atas, pengarang, peneliti, penerbang,
perwira ABRI (mayor s.d jenderal), walikota/bupati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
8. Golongan H terdiri dari pembantu, pedagang keliling, tukang cuci.
9. Golongan I terdiri dari artis/seniman, buruh tetap, montir, pandai
besi/emas/perak, penajhit, penjaga, sopir bus/colt, tukang kayu, tukang
listrik, tukang mesin.
H. Pendidikan Orang Tua
Ada tiga pengelompokkan pendidikan menurut Philip H Coombs (Muri,
1982: 61) yaitu:
1. Pendidikan Formal
Pendidikan formal yaitu jalur pendidikan yang terstruktur yang berjenjang
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Misalnya SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.
2. Pendidikan Nonformal
Pendidikan Nonformal yaitu jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang
dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Misalnya dalam
bentuk kursus-kursus.
3. Pendidikan Informal
Pendidikan Informal yaitu jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
Menurut Winkel (1986: 160), pendidikan informal adalah suatu jenis
pendidikan yang tidak terencana dan tersusun secara tegas dan tidak
sistematis, dilaksanakan di luar sekolah terutama dalam keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
I. Kerangaka Berpikir
Dalam kehidupan bermasyarakat, perempuan dan laki-laki dituntut untuk
dapat berperilaku yang semestinya dilakukan oleh masing-masing individu.
Dalam perilaku di sekolah siswa laki-laki cenderung lebih suka ribut di kelas,
tidak memperhatikan guru saat mengajar. Sedangkan siswa perempuan lebih
tenang dan mau memperhatikan guru yang sedang mengajar dan perempuan
cenderung lebih peka terhadap gejala-gejala sosial. Ini dikarenakan perempuan
memiliki sensitifitas dan perhatian yang tinggi daripada laki-laki. Perbedaan
sifat laki-laki dan perempuan inilah yang dapat memberikan persepsi yang
berbeda terhadap pelaksanaan proses pembelajaran RSBI dalam hal pandangan,
cara berpikir, perasaan dan perhatian (Gilarso, 1993:5).
Setiap orang tua siswa mempunyai jenis pekerjaan yang berbeda-beda.
Dalam penelitian ini pekerjaan orang tua dibedakan menjadi Polri/TNI, PNS
dan wiraswasta. Orang tua yang menjadi pembuat keputusan akan menjadi
panutan bagi anak-anaknya. Secara tidak langsung pekerjaan orang tua akan
mempengaruhi cara mendidik anaknya. Sebagai contoh misalnya saja seorang
TNI/Polri akan mendidik anaknya dengan disiplin yang sangat tinggi. Berbeda
dengan orang yang bekerja wiraswasta, akan mendidik anaknya dengan tingkat
kedisiplinan yang relatif lebih ringan bahkan orang tua lebih santai dalam
membimbing anaknya. Perbedaan inilah yang diduga dapat memberikan
persepsi yang berbeda.
Setiap siswa pasti mempunyai orang tua yang tingkat pendidikannya
berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Tugas orang tua antara lain adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
menentukan pendidikan yang baik bagi anaknya, sekaligus mendidik anaknya
agar tumbuh menjadi anak yang dapat dibanggakan. Kemampuan orang tua
dalam mendidik anak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan
yang dimaksud adalah tingkat pendidikan formal, SD, SMP, SMA dan
Perguruan Tinggi. Tingkat pendidikan orang tua akan berpengaruh terhadap
cara pandang siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah. Cara
pandang orang tua itu akan ditiru oleh anaknya sehingga cara pandang siswa
dalam menentukan persepsinya terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di
sekolah akan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua.
J. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitan dalam penelitian ini adalah:
1. Ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di
SMP berstatus RSBI ditinjau dari jenis kelamin.
2. Ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di
SMP berstatus RSBI ditinjau dari pekerjaan orang tua.
3. Ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di
SMP berstatus RSBI ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian studi kasus. Studi kasus
merupakan kajian tentang peristiwa, lingkungan dan kondisi tertentu yang
memungkinkan mengungkapkan sesuatu (Basuki, 2006:113). Studi kasus
dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas delapan di SMP Negeri 5
Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Studi kasus akan dilaksanakan di SMP Negeri 5 Yogyakarta. Penelitian
ini akan dilaksanakan pada bulan Januari 2012.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan bagian yang terlibat dalam penelitian
dan terkait dalam penelitian. Pada penelitian ini, subjek penelitiannya adalah
siswa-siswi kelas delapan di SMP Negeri 5 Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi titik perhatian dalam suatu
penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah persepsi
siswa SMP terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
SMP berstatus RSBI ditinjau dari jenis kelamin, pekerjaan orang tua dan
tingkat pendidikan orang tua.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 5
Yogyakarta. Secara keseluruhan siswa yang duduk di kelas VIII sebanyak
273 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono 2010: 62). Sampel dalam penelitian ini saya mengambil
sampel 100 siswa yang duduk di kelas VIII.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini merupakan non
probability sampling dengan menggunakan teknik convenience sampling,
atau sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan (Hasan
Mustofa, 2000). Peneliti menetapkan sampel sebanyak 100 siswa yang
duduk di kelas delapan SMP Negeri 5 Yogyakarta. Dengan
mempertimbangkan, siswa-siswi kelas delapan di SMP tersebut sudah
mengalami, melihat, dan merasakan pelaksanaan proses pembelajaran di
sekolahnya kurang lebih satu tahun. Hal ini bertujuan agar siswa-siswi
dapat memberikan jawaban pada kuesioner penelitian dengan keadaan yang
sebenarnya dan apa adanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Penelitian dan Pengukuran
Variabel penelitian adalah salah satu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2010:61). Variabel dalam penelitian beserta pengukurannya adalah sebagai
berikut:
a. Persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran
Persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran akan diukur
dengan menggunakan kuesioner. Skala pengukuran instrumen penelitian
menggunakan skala likert dengan alternatif jawaban Sangat Setuju (SS),
Setuju (S), Netral (N), Tidak setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
Alternatif jawaban dan penskoran untuk setiap item pertanyaan dalam
kuesioner adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Skoring Berdasarkan Skala Likert
Alternatif Jawaban
Skor
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Netral 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
b. Jenis Kelamin
Jenis kelamin di golongkan menjadi dua yaitu :
Tabel 3.2
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Kode
Laki-laki 1
Perempuan 2
c. Pekerjaan orang tua
Pekerjaan orang tua digolongkan menjadi tiga yaitu:
Tabel 3.3
Skoring Jenis Pekerjaan
Pekerjaan Skor
Polri/TNI 1
PNS 2
Wiraswasta 3
d. Tingkat pendidikan orang tua
Tingkat pendidikan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
pendidikan formal yang tertinggi yang berhasil dicapai oleh orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tingkat pendidikan diberi skor sebagai berikut:
Tabel 3.4
Skoring Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Skor
SD 1
SMP 2
SMA 3
Perguruan Tinggi 4
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner
atau angket. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab (Sugiyono, 2010: 199). Pengumpulan data dari
responden dengan menggunakan metode ini memakai daftar pernyataan
tertulis untuk diisi dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.
G. Instrumen Penelitian
Indikator yang digunakan untuk menilai persepsi siswa terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
tertera pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 3.5
Kisi-kisi Kuesioner
No Indikator Nomor Butir
Item Positif Item Negatif
1. Pembelajaran dapat menumbuhkan
dan mengembangkan daya kreasi,
inovasi, nalar dan menemukan
kemungkinan-kemungkinan baru.
1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9, 10,
11
2. Menerapkan model pembelajaran
aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
23, 24, 25
3. Menerapkan proses pembelajaran
berbasis TIK 22 21
4. Proses pembelajaran menggunakan
Bahasa Inggris khususnya mata
pelajaran sains, matematika, dan
TIK
12, 13, 14,
16, 17, 18, 20 15, 19
H. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah tingkatan untuk mengukur suatu tes yang seharusnya
diukur. Suatu tes tidak bisa valid untuk sembarang keperluan atau
kelompok dengan kata lain suatu tes hanya valid untuk suatu keperluan
dan pada kelompok tertentu (Sumanto, 1990:33). Pengujian validitas
menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Di mana :
= koefisien korelasi antara skor setiap item (X) dan skor
total (Y)
= jumlah perkalian antara X dan Y
= skor rata-rata dari X
= skor rata-rata dari Y
N = jumlah responden
Untuk mendapatkan data yang valid maka instrumen yang digunakan
harus valid. Instrumen yang valid dapat digunakan untuk mengukur apa
yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih
dahulu diujicobakan pada 40 responden kemudian diolah menggunakan
program SPSS.
Suatu butir pertanyaan dikatakan valid apabila nilai yang
merupakan nilai dari Correlated item-total Correlation > dari
(Ghozali, 2006). Uji validitas menggunakan sampel sebanyak N=40
dengan taraf signifikan 5%, maka diperoleh sebesar 0, 312.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas
No Keterangan
1 0,312 0,487 Valid
2 0,312 0,421 Valid
3 0,312 0,519 Valid
4 0,312 0,486 Valid
5 0,312 0,461 Valid
6 0,312 0,525 Valid
7 0,312 0,421 Valid
8 0,312 0,353 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
9 0,312 0,412 Valid
10 0,312 0,560 Valid
11 0,312 0,548 Valid
12 0,312 0,753 Valid
13 0,312 0,718 Valid
14 0,312 0,777 Valid
15 0,312 0,668 Valid
16 0,312 0,415 Valid
17 0,312 0,441 Valid
18 0,312 0,648 Valid
19 0,312 0,533 Valid
20 0,312 0,585 Valid
21 0,312 0,550 Valid
22 0,312 0,523 Valid
23 0,312 0,550 Valid
24 0,312 0,581 Valid
25 0,312 0,387 Valid
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas menggunakan reliabilitas dengan menggunakan
internal consistency, yang dilakukan dengan cara mencobakan instrumen
penelitian sekali saja untuk memperoleh data dan akan dianalisis untuk
memprediksi reliabilitas instrumen tersebut.
Untuk menganalisis reliabilitas, peneliti menggunakan rumus alpha.
Rumus ini hanya dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen
yang skornya berupa rentangan antara beberapa nilai (Muhadi, 2009: 51).
Rumus alpha sebagai berikut:
Di mana :
= reliabilitas instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
= jumlah varians butir
= varians total
K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Pengujian reliabilitas diolah dengan menggunakan program SPSS for
Windows Versi 19, dengan uji statistik Cronbanch Alpha (α).
Tabel 3.7
Tabel Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
,918 ,918 25
Untuk pengujian reliabilitas maka dilihat nilai dari alpha cronbach. Jika
alpha cronbach > dari 0,6 maka dikatakan kuesioner tersebut reliabel
(Nunnally, 1967). Dari output diketahui nilai alpha cronbach 0,918 > 0,6
maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut reliabel.
I. Teknik Analisis Data
a. Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
Untuk menguji normalitas menggunakan rumus uji One Sample
Kolmogorov Smirnov.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas varians dalam penelitian ini menggunakan Uji t
dengan sampel independen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
b. Uji Hipotesis
Prosedur pengujian hipotesis sebagai berikut:
1. Rumusan Hipotesis
Dalam penelitian ini terdapat tiga hipotesis yaitu sebagai berikut:
1) Hipotesis I
Ho = Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan
proses pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari jenis kelamin
H1 = Ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari jenis kelamin siswa
2) Hipotesis II
Ho = Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan
proses pembelajaran di SMP RSBI dari jenis pekerjaan orang
tua.
H1 = Ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI dari jenis pekerjaan orang tua.
3) Hipotesis III
Ho = Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan
proses pembelajaran di SMP RSBI dari tingkat pendidikan
orang tua.
H1 = Ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI dari tingkat pendidikan orang
tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Pengujian Hipotesis
1) Menentukan besarnya nilai t
Nilai t tabel diperoleh dari tabel t.
Nilai t hitung diperoleh dari:
Dimana:
= rata – rata skor kelompok-1
= rata – rata skor kelompok-2
= Jumlah kuadrat skor kelompok 1
= Jumlah kuadrat skor kelompok 2
= Banyak skor yang dimiliki kelompok 1
= Banyak skor yang dimiliki kelompok 1
2) Pengujian hipotesis I menggunakan Uji t karena hanya terdapat dua
variabel yang nantinya akan dibedakan apakah kedua variabel
tersebut sama atau berbeda. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan program SPSS.
3) Pengujian hipotesis II dan III menggunakan uji F atau ANOVA
dengan menggunakan bantuan program SPSS One Way Anova.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah
Pada tahun 1944 – 1945 (jaman sebelum clas II) berdirilah Sekolah
Menengah Pertama khusus Putri (SMPP), yang awal berdiri berlokasi di jalan
Sabirin Yogyakarta (sekarang lokasi SMU Stella Duce) dipimpin oleh Bapak
Markoes Suparto. Estafet pimpinan sekolah dilanjutkan oleh Bapak Samadi
kemudian dipercayakan kepada Bapak Dwidjo Hudjoyo. Selama
kepemimpinan Bapak Dwidjo, SMPP mengalami kesulitan mendapatkan lokasi
kegiatan yang sesuai dengan laju perkembangan dan kiprah pengabdiannya.
Tempat kegiatan terpaksa berpindah-pindah beberapa kali, dari Jl. Sabirin ke
Jl. Kaliurang (sekarang lokasi SMU 6 Yogyakarta) kemudian pindah ke Dagen
(sekarang lokasi SMEA Negeri 3) dan akhirnya pindah ke bekas asrama
MILITER ACADEMY (cikal bakal AKABRI) yang sebelumnya sebagai
asrama tentara Dai Nippon di Jl. Djuwadi 4 Yogyakarta.
Selanjutnya Bapak Dwidjo menyerahkan kepemimpinan SMPP kepada
Bapak R. Soemadi Gondoatmojo. Di bawah kepemimpinan beliau SMPP
semakin meningkat kiprah baktinya dan pada tanggal 23 Juli 1951 pemerintah
menambah lingkup siswanya yang semula hanya siswa putri menjadi siswa
putra dan putri, dengan nama SMP Negeri V Yogyakarta. Sampai dengan
tahun 1959 SMP Negeri V tetap di bawah pimpinan Bapak Soemadi. Karena
Bapak Soemadi diangkat sebagai pengawas, beliau menyerahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
kepemimpinan kepada Bapak Hadi Sajogo dan kemudian pada 28 Juni 1971,
beliau menyerahkan kepemimpinan kepada Bapak Drs. Soerjadi.
Pada tanggal 17 Juli 1974, di saat SMP Negeri V yang berlokasi di Jl.
Wardani dan dipimpin oleh Bapak R.D. Soeprapto, SMP Negeri IV
diintegrasikan “Manunggal” dengan SMP Negeri V Yogyakarta yang
kemudian beralamatkan di Jl. Wardani 1 Yogyakarta.
SMP Negeri V (baru) ini menjadi sekolah besar ditilik dari jumlah siswa
yang tertampung dalam 33 kelas. Karena kesulitan pengadaan ruang guru,
jumlah besar itu disederhanakan menjadi 30 kelas sehingga masing-masing
parallel kelas terdapat 10 kelas. Bertepatan dengan pengintegrasian tersebut,
pemerintah membangun SMP Negeri IV yang baru di Jl. Wates Yogyakarta.
Pada tahun 1980 masih di bawah pimpinan Bapak Drs. Soerjadi atas
kebijaksanaan Kantor Wilayah Depdikbud Prop. DIY, SMP Negeri V berubah
nama (penulisannya) menjadi SMP Negeri 5 Yogyakarta.
B. Visi dan Misi SMP Negeri 5 Yogyakarta
1. Visi Sekolah : “ Mengukir Prestasi Tinggi, Piawai Mengasah Budi Pekerti
dan Unggul dalam Era Globalisasi”
Indikator Visi program RSBI:
a. Unggul dalam pengembangan SKL berstandar internasional.
b. Unggul dalam pengembangan kurikulum berstandar internasional.
c. Unggul dalam proses belajar mengajar berstandar internasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
d. Unggul dalam tenaga pendidik dan kependidikan sesuai standar
internasional.
e. Unggul dalam sarana dan prasarana atau fasilitas pendidikan sesuai
dengan standar internasional.
f. Unggul dalam manajemen sekolah yang berstandar Internasional (ISO
9001:2000).
g. Unggul dalam pengalaman dana pendidikan beserta implementasinya
sesuai dengan standar internasional.
h. Unggul dalam pengembangan sistem penilaian berstandar internasional.
i. Unggul dalam prestasi akademik dan nonakademik bertaraf nasional
dan internasional.
j. Unggul dalam IMTAQ dalam rangka hidup bersama (learning to live
together).
2. Misi SMP Negeri 5 Yogyakarta
a. Unggul dalam pengembangan SKL berstandar Internasional
1) Mengupayakan perolehan SKL Internasional baik dari dalam
maupun luar negeri.
2) Menyusun dan membuat SKL yang berstandar internasional untuk
diterapkan di sekolah.
3) Mendokumentasikan SKL internasional di sekolah.
4) Memperluas dan memperdalam SKL di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Unggul dalam pengembangan kurikulum berstandar internasional
1) Menjabarkan kurikulum internasional berdasarkan SKL yang telah
ditetapkan.
2) Membuat RPP untuk mata pelajaran IPA / Sains, Matematika, Bahasa
Inggris dan ICT yang berstandar internasional.
3) Mendokumentasikan kurikulum internasional untuk mata pelajaran
IPA / Sains, Matematika, Bahasa Inggris dan ICT.
c. Unggul dalam proses belajar mengajar berstandar internasional
1) Membuat rencana kegiatan pengelolaan PBM yang berstandar
internasional.
2) Mengembangkan media pembelajaran yang berstandar internasional.
3) Rintisan pendampingan guru dalam pembuatan instrumen penilaian
beserta penerapan dan analisisnya dengan menggunakan komputer
atau internet.
d. Unggul dalam tenaga pendidik dan kependidikan sesuai standar
internasional
1) Mengadakan program pelatihan penguasaan Bahasa Inggris,
IPA/Sains, Matematika, da ICT dengan TOEFL 450.
2) Meningkatkan kemampuan materi guru IPA/Sains, Matematika,
Bahasa Inggris dan ICT yang berstandar internasional.
3) Meningkatkan kemampuan guru untuk menggunakan ICT dalam
PBM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
e. Unggul dalam sarana dan prasarana atau fasilitas pendidikan sesuai
dengan standar internasional
1) Menyusun dan mengkondisikan fasilitas pendidik berstandar
internasional.
2) Pengadaan atau pembelian fasilitas pokok berstandar internasional
seperti laboratorium (Fisika, Biologi, dan Kimia), laboratorium
komputer dengan spesifikasi Pentium 4.
3) Memasang dan menyempurnakan jaringan internet ke semua ruang
dengan SIMS (sistem Informasi Manajemen Sekolah) sesuai dengan
standar internasional.
4) Menyediakan peralatan dan media pembelajaran di kelas yang sesuai
dengan standar internasional.
f. Unggul dalam manajemen sekolah yang berstandar internasional (ISO
9001:2000)
1) Mengimplementasikan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) yang
mencerminkan transparansi dan akuntabilitas baik dalam bentuk
administratif maupun tidak.
2) Mendokumentasikan berbagai panduan khusus pengelolaan berstandar
(ISO 9001:2000) beserta operasional penerapannya dalam berbagai
aspek pedidikan yang berbasis ICT.
3) Melakukan jalinan kerja sama dengan sekolah sederajat yang
berstandar Internasional baik dalam negeri maupun luar negeri dalam
bentuk nota kesepahaman (MOU).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
g. Unggul dalam pengalaman dana pendidikan beserta implementasinya
sesuai dengan standar internasional
1) Melakukan IGA (Income Generating Activities).
2) Mencari sponsor untuk menunjang pembiayaan pendidikan.
3) Mengundang dan mengadakan pertemuan dengan semua pelaku
kepentingan (stakeholder).
4) Mengundang untuk mengadakan kerja sama dengan dunia
usaha/industri khususnya yang peduli dengan dunia pendidikan.
h. Unggul dalam pengembangan sistem penilaian berstandar internasional
1) Mengadakan kegiatan untuk memperoleh konsep dan panduan standar
internasional sistem penilaian.
2) Mengadakan kegiatan pembuatan kisi-kisi kompetensi yang akan
dinilai sesuai dengan standar internasional untuk IPA/Sains,
Matematika, Bahasa Inggris dan ICT.
3) Mengadakan kegiatan khusus pembuatan instrumen soal dalam
berbagai bentuk/jenis untuk mata pelajaran IPA/Sains, Matematika,
Bahasa Inggris dan ICT sesuai dengan tuntutan kurikulum
internasional.
i. Unggul dalam prestasi akademik dan nonakademik bertaraf nasional dan
internasional
1) Meningkatkan prestasi lomba mata pelajaran yaitu Olimpiade Sains
dan Komputer, serta Bahasa Inggris baik nasional maupun
internasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2) Meningkatkan prestasi olahraga dan seni baik nasional maupun
internasional.
j. Unggul dalam IMTAQ dalam rangka hidup bersama (learning to live
together)
1) Meningkatkan IMTAQ melalui pembinaan rutin baik bagi guru,
karyawan, maupun siswa sesuai dengan agama yang dianut.
2) Pembudayaan 5 S (Senyum, Salam, Sopan, Santun dan Sabar) dalam
kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah dan masyarakat dalam
rangka mengembangkan rasa saling 3 A (Asah, Asih dan Asuh).
C. Tujuan SMP Negeri 5 Yogyakarta Program Layanan RSBI
1. Tujuan Umum
a. Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
b. Untuk menghasilkan lulusan SMP yang memiliki kompetensi berkelas
nasional dan internasional sekaligus.
2. Tujuan Khusus
SMP Negeri 5 Yogyakarta mempunyai tujuan khusus untuk
mewujudkan visi, misi dan target sekolah dengan orientasi penyelenggaraan
pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah.
Secara khusus, tujuan SMP Negeri 5 Yogyakarta Program layanan RSBI
adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
a. Terwujudnya dokumen kurikulum berstandar internasional : SKL,
Silabus, RPP.
b. Tersusunnya perangkat PBM yang berstandar internasional.
c. Terlaksananya kegiatan PBM baik teori maupun praktik yang berstandar
internasional.
d. Terlaksananya pendampingan guru dalam pembuatan instrumen
penilaian beserta penerapan dan analisisnya dengan menggunakan
komputer atau internet.
e. Meningkatnya kemampuan guru dalam penguasaan Bahasa Inggris dalam
pembelajaran IPA/ Sains, Matematika, dan ICT dengan TOEFL 450.
f. Meningkatnya kemampuan penguasaan materi guru IPA/ Sains,
Matematika, Bahasa Inggris dan ICT yang berstandar internasional.
g. Meningkatnya kemampuan guru untuk menggunakan ICT dalam PBM.
h. Tersedianya fasilitas pendidikan berstandar internasional untuk
menunjang PBM seperti laboratorium IPA (Fisika, Biologi dan Kimia),
laboratorium komputer dengan spesifikasi Pentium 4.
i. Terwujudnya manajemen sekolah dengan SIMS (Sistem Informasi
Manajemen Sekolah) sesuai dengan standar internasional.
j. Tersedianya fasilitas dan peralatan serta media pembelajaran di kelas
yang sesuai dengan standar internasional.
k. Sekolah mengimplementasikan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Organi
E. Strukt
1. Kelo
men
seba
a. K
b. K
c. K
isasi
ur dan Mu
ompok Mat
Struktur
nengah yang
agai berikut
Kelompok m
Kelompok m
Kelompok m
uatan Kurik
a Pelajaran
dan muata
g tertuang d
:
mata pelajar
mata pelajar
mata pelajar
kulum
an KTSP p
dalam SI m
an agama d
an kewarga
an ilmu pen
pada jenja
meliputi lim
dan akhlak m
anegaraan da
ngetahuan d
ang pendid
ma kelompok
mulia.
an kepribad
dan teknolog
ikan dasar
k mata pela
dian.
gi.
58
r dan
ajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
d. Kelompok mata pelajaran estetika.
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan.
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan
dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005
Pasal 7.
2. Struktur Kurikulum
a. Mata Pelajaran
Struktur muatan mata pelajaran yang diberikan SMP Negeri 5
Yogyakarta adalah sebagi berikut:
Komponen VII VIII IX
1 2 1 2 1 2 A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2 2. Pendidikan
Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 6 6 6 6 6 6 4. Bahasa Inggris 6 6 6 6 6 65. Matematika 6 6 6 6 6 6 6. Ilmu Pengetahuan Alam 6 6 6 6 6 6 7. Ilmu Pengetahuan
Sosial 4 4 4 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2 2 2 2 9. Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
2 2 2 2 2 2
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 2 2 2 2 2
B. Muatan Lokal 1. Wajib (Bahasa Jawa) 2 2 2 2 2 2 2. Pilihan (Elektro, PKK) 3. Membatik
2 2 2 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2*)
2*)
2*)
2*)
2*)
2*)
Jumlah 40 40 40 40 40 40 Keterangan: *) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan
potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Muatan lokal wajib
yang dikembangkan adalah Bahasa Jawa, sedangkan muatan lokal pilihan
adalah membatik.
3. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat peserta
didik sesuai dengan kondisi SMP Negeri 5 Yogyakarta.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui:
a. Kegiatan pelayanan konseling.
b. Kegiatan pengembangan pribadi dan kreativitas siswa.
c. Pengembangan diri Iptek.
4. Beban Belajar
Beban belajar diatur menggunakan Sistem Paket yaitu sistem
penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan
mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah
ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku
di SMP negeri 5 Yogyakarta. Beban belajar setiap mata pelajaran pada
Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Sebagai rintisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
sekolah bertaraf internasional SMP Negeri 5 Yogyakarta mempersiapkan
diri menuju sistem SKS (Sistem Kredit Semester).
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang
dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran
melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta
didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi anatara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar
kegiatan tatap muka per jam pembelajaran berlangsung selama 40 menit.
Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu adalah 38 jam pembelajaran
ditambah kegiatan pengembangan diri yang lamanya ekuivalen 2 jam.
Pemanfaatan alokasi waktu kegiatan terstruktur dan tidak terstruktur
sebanyak maksimum 50% dari jumlah alokasi waktu tatap muka per mata
pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran.
Alokasi waktu dimaksud, digunakan untuk pelaksanaan remedial dan
pendalaman/pengayaan materi. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
5. Pedoman Umum Penilaian
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik.
b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan.
c. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
d. Penilaian oleh lembaga Internasional.
6. Ketuntasan Belajar
Kegiatan pembelajaran mengacu pada pembelajaran tuntas, dengan
ketentuan:
a. Penguasaan kompetensi siswa kurang dari KKM dan waktu habis
dilakukan remedial.
b. Penguasaan kompetensi siswa sama atau lebih besar dari KKM dan
waktu habis, dilakukan kegiatan pembelajaran kompetensi dasar
berikutnya.
c. Penguasaan kompetensi sama atau lebih besar dari KKM dan waktu
tersisa dilakukan pengayaan.
Untuk menentukann kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangkan:
a. Tingkat kemampuan rata-rata peserta didik.
b. Kompleksitas kompetensi.
c. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran.
7. Kenaikan Kelas, Kelulusan dan Mutasi
a. Kenaikan kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.
Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan nilai rapor semester ke-2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
b. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat (1),
peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan
dasar dan menengah setelah :
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga
dan kesehatan.
3) Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi.
4) Lulus Ujian Nasional.
c. Mutasi
1) Mutasi masuk
2) Mutasi keluar
8. Pendidikan Kecakapan Hidup
SMP Negeri 5 Yogyakarta memberikan kecakapan hidup yang
mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan
kecakapan vokasional, secara terpadu dan merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri
yang juga disesuaikan dengan visi dan misi sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
9. Keunggulan Lokal dan Global
a. Keunggulan Lokal
SMP Negeri 5 Yogyakarta mengembangkan nilai-nilai seni, budaya
dan keagamaan yang diberikan kepada siswa, dengan harapan siswa
dapat memaknai nilai-nilai tersebut dalam kehidupan kesehariannya.
Dengan keunggulan dalam bidang keagamaan inilah diharapkan lulusan
SMP Negeri 5 Yogyakarta dapat menjadi orang yang beriman dan
bertakwa (IMTAQ) dan menguasai ilmu pengetahuan dalam teknologi
(IPTEK). Keunggulan lokal di bidang IPTEK di samping penguasaan
ilmu pengetahuan sesuai tuntutan materi secara nasional dan global juga
memperhatikan pengembangan ilmu pengetahuan yang ada di daerah
misalnya di bidang Biologi tidak meninggalkan materi pembelajaran
Biologi yang ada di daerah seperti tumbuh-tumbuhan lokal. Dengan
keunggulan di bidang seni dan budaya diharapkan peserta didik tetap
memiliki kepribadian budaya sendiri walaupun dalam kehidupan global.
b. Keunggulan Global
Dalam rangka menghadapi tantangan global maka SMP Negeri 5
Yogyakarta mengembangkan beberapa program antara lain:
1. Pengembangan pembelajaran berbasis ICT (Information and
Communication Technology) dan internet.
2. Mengembangkan program e-learning untuk pengembangan program-
program sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3. Mengembangkan English Day untuk menyiapkan civitas akademika
SMP Negeri 5 Yogyakarta agar siap dalam pergaulan internasional.
4. Mengembangkan media-media pembelajaran yang berbasis ICT.
5. Pengembangan keterampilan di bidang IPTEK, misalnya robotik.
F. Peraturan Sekolah
Untuk menunjang proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien,
siswa SMP Negeri 5 memiliki beberapa kewajiban yang harus dilaksanakan.
Berikut ini beberapa kewajiban yang harus dilaksanakan oleh siswa:
1. Siswa telah hadir di tempat belajar sebelum pelajaran dimulai.
2. Mengenakan pakaian seragam sekolah lengkap sesuai peraturan yang
berlaku.
3. Menyampaikan surat ijin dari orang tua/wali jika tidak masuk sekolah.
4. Wajib menciptakan dan melaksanakan 6K di lingkungan sekolah.
5. Menyediakan perlengkapan pelajaran sendiri sesuai jadwal dan
mengikuti pelajaran dengan tekun sampai jam pelajaran selesai.
6. Berdoa mengucapkan niat belajar sebelum pelajaran dimulai serta
membaca syukur, dan berdoa dengan khitmad sesudah pelajaran
selesai.
7. Mengikuti upacara bendera dengan khitmad, baik sebagai peserta
maupun sebagai petugas.
8. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang dipilih dengan tekun dan
bertanggung jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
9. Berperan aktif dalam kegiatan-kagiatan siswa yang diselenggarakan
OSIS.
10. Menjaga dan mengharumkan nama baik pribadi, keluarga, dan sekolah
dengan bertingkah laku sopan santun.
11. Siswa harus meninggalkan ruang kelas maksimal 15 menit sesudah
pelajaran selesai, kecuali ada kegiatan terprogram/terjadwal atas ijin
dan sepengetahuan urusan sarana dan prasarana.
G. Kode Etik Pegawai
SMP Negeri 5 memiliki beberapa peraturan yang khusus bagi para
pegawainya. Peraturan tersebut merupakan kode etik yang menjadi patokan
bagi pegawai dalam menjalankan tugasnya. Kode etik pegawai adalah sebagai
berikut:
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Setia dan taat kepada Negara Kesatuan dan Pemerintah Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
3. Menjaga nama baik Korps Pegawai Pemerintah Kota Yogyakarta.
4. Mentaati ketentuan jam kerja dan melaksanakan tugas kedinasan dengan
penuh dedikasi dan rasa tanggung jawab dalam memberikan pelayanan
yang terbaik kepada masyarakat.
5. Tidak menyalahgunakan jabatan dan wewenang, tidak melakukan
pungutan yang tidak sah, serta tidak menerima pemberian dalam bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
apapun yang berkaitan dan mempengaruhi tugas kedinasan untuk
kepentingan pribadi, seseorang, atau golongan.
6. Saling menghormati, mampu bekerjasama, menciptakan suasana kerja dan
hubungan yang harmonis sesama pegawai.
7. Senantiasa berpikiran positif terhadap tugas pekerjaan, kreatif, responsif,
dan selalu berusaha untuk mencapai hasil yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Dari penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 5 Yogyakarta pada kelas
VIII, diperoleh data melalui kuesioner dari 100 responden. Berdasarkan
kuesioner tersebut dapat diperoleh data siswa yang mencakup jenis kelamin,
pekerjaan, tingkat pendidikan orang tua dan persepsi siswa terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran di SMP Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional. Berikut ini penjelasan dari karakteristik siswa yang telah
dikumpulkan.
1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari penelitian yang dilakukan pada kelas VIII SMP Negeri 5
Yogyakarta melalui kuesioner, telah didapatkan data distribusi responden
berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut :
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki
Perempuan
45
55
45%
55%
Jumlah 100 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 45 siswa atau 45%, dan responden yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 55 siswa atau 55%. Dengan demikian dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
disimpulkan bahwa responden yang berjenis kelamin perempuan lebih
banyak daripada responden yang berjenis kelamin laki-laki.
2. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
Dari penelitian yang dilakukan pada kelas VIII SMP Negeri 5
Yogyakarta melalui kuesioner, telah didapatkan data distribusi responden
berdasarkan pekerjaan orang tua sebagai berikut :
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
Pekerjaan Orang Tua Jumlah Persentase
Polri/TNI
PNS
Wiraswasta
3
44
53
3%
44%
53%
Jumlah 100 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang orang tuanya
bekerja sebagai Polri/TNI sebanyak 3 siswa atau 3%, responden yang orang
tuanya bekerja sebagai PNS sebanyak 44 siswa atau 44%, sedangkan
responden yang orang tuanya bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 53 siswa
atau 53%.
3. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua
Dari penelitian yang dilakukan pada kelas VIII SMP Negeri 5
Yogyakarta melalui kuesioner, telah didapatkan data distribusi responden
berdasarkan tingkat pendidikan orang tua sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua
Tingkat Pendidikan
Orang Tua Jumlah Persentase
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
-
2
6
92
0%
2%
6%
92%
Jumlah 100 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang orang tuanya
berpendidikan maksimal SD tidak ada. Responden yang orang tuanya
berpendidikan maksimal SMP sebanyak 2 siswa atau 2%, responden yang
orang tuanya berpendidikan maksimal SMA sebanyak 6 siswa atau 6%,
sedangkan responden yang orang tuanya berpendidikan maksimal Perguruan
Tinggi sebanyak 92 siswa atau 92%.
4. Persepsi Siswa terhadap Pelaksanaan Proses Pembelajaran di SMP Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional.
Berdasarkan skor-skor yang telah diperoleh, persepsi siswa
dikelompokkan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II
(Masidjo, 1995). Kategori kecenderungan berdasarkan PAP disajikan dalam
tabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 5.4
Kecenderungan berdasarkan PAP Tipe II
Tingkat Persentase Kategori
81% - 100% Sangat Positif
66% - 80% Positif
56% - 65% Cukup Positif
46% - 55% Kurang Positif
Kurang dari 46% Negatif
Untuk pengelompokan tersebut terlebih dahulu menentukan rentang
skor jawaban dari responden, dengan cara sebagai berikut:
Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 25 x 5 =125
Skor terendah yang mungkin dicapai = 25 x 1 = 25
Skor = nilai terendah + (nilai tertinggi-nilai terendah) x %
Maka diperoleh perhitungan :
25 + (125-25) x 81% = 106
25 + (125-25) x 66% = 91
25 + (125-25) x 56% = 81
25 + (125-25) x 46% = 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Berdasarkan ketentuan di atas maka persepsi siswa terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI dapat dijelaskan dalam
tabel sebagai berikut:
Tabel 5.5
Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Proses Pembelajaran di SMP RSBI
Tingkat
Persentase Skor Frekuensi Kategori Persentase
90% - 100%
80% - 89%
65% - 79%
55% - 64%
< 55%
106-125
91-105
81-90
71-80
25-70
6
37
36
21
0
Sangat Positif
Positif
Cukup Positif
Kurang Positif
Negatif
6%
37%
36%
21%
0%
Jumlah 100 100%
Dari tabel di atas terdapat siswa yang memiliki persepsi sangat positif
sebanyak 6 siswa (6%), 37 siswa (37%) memiliki persepsi positif, 36
siswa (36%) memiliki persepsi cukup positif, 21 siswa (21%) memiliki
persepsi kurang positif dan tidak ada siswa memiliki persepsi negatif
(0%).
B. Pengujian Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui kenormalan
distribusi data. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini dengan
menggunakan uji hipotesis (One Sample Kolmogorov Smirnov) dengan
bantuan program SPSS 19. Rangkuman hasil pengujian normalitas dengan
menggunakan SPSS 19 adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
a. Uji normalitas data persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI untuk kelompok jenis kelamin siswa
Tabel 5.6
Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan Jenis kelamin Siswa
Jenis kelamin Perempuan
Jenis Kelamin Laki-laki
N 55 45 Normal Parameters
a,b Mean 88,38 90,42
Std. Deviation 8,862 10,277 Most Extreme Differences
Absolute ,066 ,120 Positive 0,66 ,120 Negative -,063 -,084
Kolmogorov-Smirnov Z ,491 ,808 Asymp. Sig. (2-tailed) ,970 ,531
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. The distribution has no variance for this variable. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test cannot be performed.
Dari hasil pengujian normalitas menunjukkan nilai probabilitas =
0,970 > 0,05 untuk jenis kelamin perempuan dan probabilitas = 0,531 >
0,05 untuk jenis kelamin laki-laki maka distribusi data persepsi siswa
terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI untuk
kelompok jenis kelamin perempuan dan laki-laki adalah normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
b. Uji normalitas data persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI untuk kelompok pekerjaan orang tua
Tabel 5.7
Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
Jenis Pekerjaan
TNI/Polri
PNS Wiraswasta
N 3 44 53
Normal Parameters
a,
b
Mean 94,67
88,80 89,42
Std. Deviation 13,051
9,471 9,502
Most Extreme Differences
Absolute ,297 ,093 ,090
Positive ,214 0,93 ,090 Negative -,297 -,085 -,051
Kolmogorov-Smirnov Z ,514 ,619 ,654
Asymp. Sig. (2-tailed) ,954 ,838 ,786
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. The distribution has no variance for this variable. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test cannot be performed.
Dari hasil pengujian normalitas menunjukkan nilai probabilitas =
0,954 > 0,05 untuk siswa yang orang tuanya bekerja menjadi TNI/Polri,
nilai probabilitas = 0,838 > 0,05 untuk siswa yang orang tuanya bekerja
menjadi PNS dan probabilitas = 0,786 > 0,05 untuk siswa yang orang
tuanya berwiraswasta maka distribusi data persepsi siswa terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI untuk kelompok jenis
pekerjaan adalah normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
c. Uji normalitas data persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI untuk kelompok pendidikan orang tua
Tabel 5.8
Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan Pendidikan Orang Tua
SD SMP SMA PT
N 2 6 92
Normal Parameters
a,b
Mean 96,50 88,00 89,23
Std. Deviation 2,121 14,170 9,299 Most Extreme Differences
Absolute ,260 ,154 ,096
Positive ,260 ,154 ,096 Negative -,260 -,115 -,059
Kolmogorov-Smirnov Z ,368 ,377 ,924
Asymp. Sig. (2-tailed) ,999 ,999 ,360
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. The distribution has no variance for this variable. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test cannot be performed
.
Dari hasil pengujian normalitas menunjukkan tidak terdapat orang
tua siswa yang mempunyai pendidikan maksimal SD. Nilai probabilitas
= 0,999 > 0,05 untuk data dari siswa yang orang tuanya berpendidikan
maksimal SMP, probabilitas = 0,999 > 0,05 untuk data dari siswa yang
orang tuanya berpendidikan maksimal SMA dan probabilitas = 0,360 >
0,05 untuk data dari siswa yang orang tuanya berpendidikan maksimal
Perguruan Tinggi. Dengan demikian distribusi data persepsi siswa
terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI berdasarkan
jenis pendidikan orang tua, yaitu yang berpendidikan maksimal SMP,
SMA dan perguruan tinggi adalah normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
2. Uji Homogenitas
a. Uji homogenitas persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI untuk kelompok jenis kelamin.
Berdasarkan nilai pada levene’s Test for Equality of Variances
menunjukkan bahwa Sig. sebesar 0,096 dengan = 0,05. Hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa Sig. > yaitu 0,096 > 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa pada tingkat signifikansi 5% varian persepsi siswa
terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI berdasarkan
jenis kelamin adalah sama.
b. Uji homogenitas persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI untuk kelompok pekerjaan orang tua.
Berdasarkan nilai pada Levene Statistic menunjukkan bahwa Sig.
sebesar 0,216 dengan = 0,05. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
Sig. > yaitu 0,216 > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa pada tingkat
signifikansi 5% varian persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI berdasarkan jenis pekerjaan orang tua adalah
sama.
c. Uji homogenitas persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI untuk kelompok pendidikan orang tua.
Berdasarkan nilai pada Levene Statistic menunjukkan bahwa Sig.
sebesar dengan = 0,05. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
Sig. > yaitu > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa pada tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
signifikansi 5% varian persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI berdasarkan jenis kelamin adalah sama.
C. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis I
Pengujian hipotesis I dalam penelitian ini menggunakan program
SPSS for windows 19 dengan Uji t dua sampel. Uji t ini akan
membandingkan apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan
proses pembelajaran di SMP RSBI yang ditinjau dari jenis kelamin siswa.
a. Rumus hipotesis
Ho = Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari jenis kelamin.
H1 = Ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari jenis kelamin siswa.
b. Hasil pengujian hipotesis
Tabel 5.9
Hasil Pengujian Hipotesis 1
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Skor Equal variances assumed
2,830 ,096 1,066 98 ,289 2,040 1,914 -1,758 5,839
Equal variances not assumed
1,050 87,451 ,297 2,040 1,943 -1,821 5,902
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Dari hasil uji homogenitas varian menunjukkan bahwa nilai Sig.
sebesar 0,096 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa varian data
berdasarkan jenis kelamin adalah homogen.
Oleh karena kedua varians homogen, maka hasil uji t yang dipakai
adalah yang berada pada baris equal variances assumed yang
menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,289. Nilai Sig. sebesar 0,289
> 0,05 maka Ho diterima yang berarti bahwa pada taraf signifikansi 5%
rata-rata persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di
SMP RSBI berdasarkan jenis kelamin siswa adalah sama.
2. Pengujian Hipotesis II
Pengujian hipotesis II dalam penelitian ini menggunakan program
SPSS for windows 19 dengan uji F yaitu dengan menggunkan One Way-
Anova. Uji hipotesis II ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok data mengenai persepsi siswa terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI yang ditinjau dari jenis
pekerjaan orang tua siswa.
a. Rumusan Hipotesis
Ho = Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI dari jenis pekerjaan orang tua.
H1 = Ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI dari jenis pekerjaan orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
b. Hasil pengujian hipotesis
Tabel 5.10
Hasil Pengujian Hipotesis 2
ANOVA
Skor
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 98,306 2 49,153 ,536 ,587
Within Groups 8892,694 97 91,677 Total 8991,000 99
Dari tabel di atas dapat diketahui nilai probabilitas Sig. (2-tailed)
sebesar 0,587. Nilai sig. sebesar 0,587 > 0,05 maka Ho diterima, yang
artinya pada taraf signifikansi 5% persepsi siswa terhadap pelaksanaan
proses pembelajaran di SMP RSBI berdasarkan jenis pekerjaan orang tua
siswa adalah sama.
3. Pengujian Hipotesis III
Pengujian hipotesis III dalam penelitian ini menggunakan program
SPSS for windows 19 dengan uji F yaitu dengan menggunakan One Way-
Anova. Uji hipotesis III ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok data mengenai persepsi siswa terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI yang ditinjau dari tingkat
pendidikan orang tua siswa.
a. Rumusan Hipotesis
Ho = Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI dari tingkat pendidikan orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
H1 = Ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI dari tingkat pendidikan orang tua.
b. Hasil pengujian hipotesis
Tabel 5.11
Hasil Pengujian Hipotesis III
ANOVA
Skor
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups
85,839 2 42,919 ,468 ,628
Within Groups 8905,161 97 91,806 Total 8991,000 99
Dari tabel di atas dapat diketahui nilai probabilitas Sig. (2-tailed)
sebesar 0,628. Nilai sig. sebesar 0,628 > 0,05 maka Ho diterima, yang
artinya pada taraf signifikansi 5% persepsi siswa terhadap pelaksanaan
proses pembelajaran di SMP RSBI berdasarkan tingkat pendidikan orang
tua siswa adalah sama.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian di SMP 5 dan menganalisis data maka
diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari jenis kelamin.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, disimpulkan bahwa tidak
ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
SMP RSBI ditinnjau dari jenis kelamin siswa. Hal ini dapat ditunjukkan
dengan hasil Uji t yang dibantu menggunakan SPSS 19 dengan hasil =
Sig. (2-tailed) sebesar 0,289. Nilai Sig. sebesar 0,289 > 0,05. Adanya
dugaan bahwa siswa laki-laki mempunyai pandangan yang berbeda terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI ternyata tidak didukung
oleh data.
Ini berarti jenis kelamin tidak mempengaruhi persepsi mengenai
pelaksanaan proses pembelajaran. Hal ini bisa dikarenakan pada
pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah tidak membeda-bedakan antara
laki-laki dan perempuan dalam proses belajar mengajar. Proses
pembelajaran yang menyenangkan, inovatif membuat siswa senang
sehingga siswa baik laki-laki maupun perempuan merasa nyaman dalam
belajar.
2. Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua siswa.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, disimpulkan bahwa tidak
ada perbedaan persepsi siswa mengenai pelaksanaan proses pembelajaran
ditinjau dari pekerjaan orang tua hal ini ditunjukan melalui uji F diperoleh
hasil = Sig. (2-tailed) sebesar 0,587 > = 0,05. Adanya dugaan bahwa
orang tua siswa yang bekerja sebagai TNI/Polri, PNS, wiraswasta
mempunyai pandangan yang berbeda terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI ternyata tidak didukung oleh data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Hal ini diduga karena latar belakang pekerjaan orang tua yang tidak
jauh berbeda, semua orang tua menanamkan nilai kebaikan pada anak-
anaknya. Orang tua mempengaruhi pola asuh yang baik yang pada giliranya
akan berpengaruh pada cara pandang siswa terhadap suatu pola asuh di
sekolah dan lingkungan sekitarnya. Dengan adanya pandangan tersebut
tentunya siswa dapat menentukan sikap atau persepsi mereka terhadap
pelaksaan proses pembelajaran di SMPnya. Hal ini yang menjadi penyebab
tidak adanya perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran
ditinjau dari pekerjaan orang tua.
3. Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua siswa.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, disimpulkan bahwa tidak
ada perbedaan persepsi siswa mengenai pelaksanaan proses pembelajaran
ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua. Hal ini ditunjukkan melalui uji F
diperoleh hasil = Sig. (2-tailed) sebesar 0,628 > = 0,05. Ada dugaan
bahwa siswa yang tingkat pendidikan orang tuanya pada jenjang SD, SMP,
SMA dan perguruan tinggi mempunyai pandangan yang berbeda terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI, tetapi ternyata dugaan
tersebut tidak didukung oleh data.
Hal ini membuktikan bahwa tingkat pendidikan orang tua siswa
yang berpendidikan tinggi ataupun rendah, ternyata tidak berpengaruh
terhadap persepsi siswa mengenai pelaksanaan proses pembelajaran. Diduga
karena pada masa sekarang ini orang tua sudah sadar akan pentingnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
kebutuhan pendidikan bagi anaknya. Setiap orang tua pasti menginginkan
anaknya memperoleh pendidikan yang layak dan dengan bekal pendidikan
tersebut, diharapkan anak dapat memiliki kehidupan yang berkecukupan
bahkan lebih dari kehidupan orang tuanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari analisis data yang telah dibahas pada Bab V dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari jenis kelamin siswa. Kesimpulan
ini didukung oleh hasil perhitungan dengan nilai Sig. 0,289 > 0,05
2. Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari pekerjaan orang tua. Kesimpulan
ini didukung oleh hasil perhitungan dengan nilai Sig. 0,587 > 0,05.
3. Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.
Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan dengan nilai Sig. 0,628 >
0,05.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Peneliti hanya memfokuskan pada faktor jenis kelamin, pekerjaan orang tua,
tingkat pendidikan orang tua yang mempengaruhi persepsi siswa terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran. Ada kemungkinan persepsi siswa dapat
dipengaruhi oleh faktor yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
2. Keterbatasan penulis dalam hal menulis, biaya dan waktu sehingga hanya
pelaksanaan proses pembelajarannya saja yang dapat diteliti, ada
kemungkinan peneliti dapat meneliti faktor lain yang dapat diteliti.
C. Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti berdasarkan penelitian ini
adalah:
1. Bagi Siswa
Bagi siswa hendaknya tidak memberikan penilaian secara subjektif pada
pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah. Sebaiknya siswa juga
mempunyai sikap yang tegas dalam memberikan persepsi supaya tidak
mudah terpengaruh oleh orang lain.
2. Bagi Sekolah
Sebaiknya sekolah meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran di
sekolah dengan cara memenuhi dan melaksanakan standar nasional
pendidikan meliputi; standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian. Dengan
demikian, sekolah dapat menghasilkan siswa yang berkualitas dan mampu
bersaing di dunia internasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi siswa. Para peneliti lain dapat menggunakan skripsi
ini sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
DAFTAR PUSTAKA
Agus Erwan,dkk. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif untuk Administrasi Publik dan Masalah-masalah Sosial. Yogyakarta:GAVA MEDIA.
Basuki, Sulistyo. 2006. Metode Penelitian.Jakarta: PT. Wedatama Widya Sastra
Dafiddof, Unda.L. 1981. Psikology : Suatu Pengantar Terjemahan : Mari Juniawati. Jakarta : Erlangga. Daviddof, Linda L. 1988. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah Menengah Pertama Bertaraf Internasional(SMP-SBI). Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.
Gilarso. 1993. Moral Keluarga. Yogyakarta. USD. Yogyakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1997. Jakarta : Balai Pustaka.
Maridjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Muri, Yusuf. 1982. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Ghalia Indonesia
Ormrod. 2009. Psikologi Pendidikan. ERLANGGA: Jakarta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. ALFABETA: Bandung.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.
Sumanto. 1990. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Thoha, Miftah. 1988. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Bandung: Rajawali. Trihendradi, C. 2009. Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta:
Andi Offset. Triyono, Pungky Tri. 2009. Persepsi Siswa Mengenai Profesi Guru ditinjau dari
Jenis Kelamin Siswa, Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Pekerjaan Orang Tua. Skripsi USD: Tidak diterbitkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Winkel, WS, 1989, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Gramedia, Jakarta
Winkel. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta . PT Grasindo, Jakarta, 199.
Wirawan, Sarlito. 1992. Psikologi Lingkungan. Jakarta: Grasindo.
http://cookeyzone.blogspot.com/2009/04/pengertian-profesi-dan-pekerjaan.html (Jumat,09-09-2011)
http://edukasi.kompas.com/read/2010/07/21/11150214/Yogyakarta.Mulai.Evaluas
i.RSBI. (jumat 09-09-2011). http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=teknik+sampling&source=web&cd=1
&ved=0CCkQFjAA&url. (Sabtu 24-03-2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR RESPONDEN SMP NEGERI 5 YOGYAKARTA
No Jenis
Kelamin Pekerjaan Pendidikan No
Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1. Laki‐laki Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 1 4 3 4 5 80
2. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
2 2 4 4 4 4 3 2 2 4 4 2 2 2 2 4 4 3 3 3 3 3 4 5 5 80
3. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
5 5 5 4 5 3 4 3 3 3 4 2 4 2 2 5 5 3 3 3 4 5 5 5 5 97
4. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 86
5. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 93
6. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
4 5 3 3 3 5 4 3 5 5 3 4 5 3 3 3 5 4 3 4 1 3 3 3 3 90
7. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 96
8. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3 82
9. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 86
10. Laki‐laki Polri/TNI Perguruan Tinggi
4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 5 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 80
11. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 5 5 5 85
12. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
3 5 4 4 5 3 3 4 5 4 5 4 4 4 3 5 5 5 3 4 3 5 5 3 5 103
13. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
5 5 4 3 5 3 3 5 2 3 5 3 5 3 3 3 5 3 3 4 5 3 5 5 5 98
15. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
4 3 3 4 4 3 4 3 2 4 5 3 3 3 4 4 4 2 3 3 5 5 4 3 4 89
16. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 80
17. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 5 3 4 4 5 5 3 3 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 3 5 3 3 3 4 104
18. Laki‐laki Wiraswasta Perguruan Tinggi
3 4 5 4 4 3 4 3 3 3 4 5 4 3 3 5 4 3 3 4 3 5 5 5 4 96
19. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 1 4 3 2 2 1 3 4 4 3 3 78
20. Laki‐laki Wiraswasta Perguruan Tinggi
3 5 3 5 4 3 3 3 3 5 5 2 3 3 3 5 4 5 3 2 3 3 4 4 5 91
21. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 3 3 5 4 3 3 3 5 5 4 3 4 99
22. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 3 2 5 4 3 4 1 3 5 4 3 5 96
23. Laki‐laki Wiraswasta SMA 5 5 5 2 5 1 4 2 4 5 5 1 1 1 1 5 5 5 1 1 1 2 2 1 1 71
24. Laki‐laki Wiraswasta SMA 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 86
25. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 2 4 3 2 4 5 5 5 5 85
26. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
4 4 4 4 4 5 5 4 3 5 4 3 5 5 5 4 4 5 4 3 5 3 4 4 4 104
27. Laki‐laki Wiraswasta Perguruan Tinggi
3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 2 2 1 4 4 2 2 2 4 5 2 3 3 77
28. Laki‐laki Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 82
29. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30. Laki‐laki Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 5 4 3 3 3 5 4 4 4 4 94
31. Laki‐laki Wiraswasta Perguruan Tinggi
3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 79
32. Laki‐laki Polri/TNI Perguruan Tinggi
5 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 105
33. Laki‐laki Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 5 4 5 5 4 4 3 5 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 98
34. Perempuan Wiraswasta SMA 4 3 4 4 5 5 4 4 3 5 4 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 110
35. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 3 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 3 5 5 4 5 5 107
36. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 97
37. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 110
38. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 2 2 4 3 4 4 85
39. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 89
40. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 3 4 5 4 3 2 4 5 4 5 5 107
41. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
4 3 4 3 4 3 3 3 3 5 4 2 2 2 4 5 3 3 5 4 1 1 3 4 5 83
42. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 82
43. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 79
44. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
3 4 4 3 4 5 4 3 3 4 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 95
46. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 2 3 4 3 2 3 73
47. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 83
48. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 2 85
49. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
4 4 5 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 89
50. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
4 4 4 3 4 5 5 3 4 3 5 2 4 2 1 4 4 5 1 3 4 5 4 3 4 90
51. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 90
52. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
5 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 93
53. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 82
54. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
3 4 4 4 2 4 4 2 2 3 4 2 4 4 3 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 75
55. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 2 5 3 3 2 3 4 4 3 3 4 87
56. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 95
57. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 3 2 3 2 4 4 4 5 4 83
58. Laki‐laki Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 98
59. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 5 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 5 5 4 4 3 3 5 4 3 3 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 95
61. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 91
62. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 86
63. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 1 4 2 3 3 1 4 2 3 3 3 4 4 76
64. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 90
65. Laki‐laki Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 104
66. Laki‐laki Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 95
67. Laki‐laki Polri/TNI Perguruan Tinggi
4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 99
68. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 2 4 3 1 2 2 4 3 4 4 4 79
69. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 3 5 5 5 5 5 97
70. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 2 3 2 4 4 2 2 2 5 4 4 4 4 83
71. Laki‐laki Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 83
72. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 2 2 3 2 4 3 2 2 4 4 3 3 4 4 79
73. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 89
74. Perempuan Wiraswasta SMA 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 2 3 2 4 4 3 3 3 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 3 2 3 4 4 4 4 3 2 3 1 2 2 2 3 3 2 2 2 3 4 3 4 4 73
76. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 5 4 3 3 3 80
77. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 81
78. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
5 5 5 5 4 4 5 5 3 5 4 2 3 2 1 5 5 3 1 2 4 5 5 5 5 98
79. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 83
80. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 78
81. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 83
82. Laki‐laki Wiraswasta SMP 5 4 4 3 3 4 4 3 4 4 5 3 5 5 3 5 3 5 2 3 5 5 4 3 4 98
83. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 95
84. Laki‐laki Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 3 4 4 4 3 5 5 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 4 3 3 3 86
85. Laki‐laki Wiraswasta Perguruan Tinggi
5 3 5 4 4 4 5 3 4 5 5 2 4 5 4 5 5 4 3 2 5 5 5 5 5 106
86. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
5 4 5 3 4 5 5 3 3 4 5 5 4 4 3 3 4 4 3 2 5 5 4 4 5 101
87. Laki‐laki Wiraswasta Perguruan Tinggi
5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 2 3 3 3 4 3 2 2 4 5 4 5 5 101
88. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
3 3 4 2 4 3 4 4 2 2 3 2 5 2 5 5 4 3 4 3 5 4 5 5 5 91
89. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 2 2 1 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90. Laki‐laki Wiraswasta Perguruan Tinggi
5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 3 3 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 110
91. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 72
92. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 5 1 4 5 5 4 3 4 5 3 3 3 94
93. Perempuan PNS SMA 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 5 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4 5 4 95
94. Perempuan PNS Perguruan Tinggi
4 5 4 1 3 3 4 4 5 3 4 3 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 2 2 98
95. Laki‐laki Wiraswasta Perguruan Tinggi
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77
96. Laki‐laki PNS Perguruan Tinggi
4 3 4 1 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 4 86
97. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 5 3 2 3 3 4 4 4 3 88
98. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 91
99. Perempuan Wiraswasta Perguruan Tinggi
3 2 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 5 5 4 5 5 5 2 3 4 5 5 5 5 97
100. Perempuan Wiraswasta SMA 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Validitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 40 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Butir1 4,45 ,783 40
Butir2 4,20 ,791 40
Butir3 4,25 ,809 40
Butir4 4,15 ,770 40
Butir5 4,47 ,716 40
Butir6 4,08 ,572 40
Butir7 4,38 ,540 40
Butir8 4,08 ,764 40
Butir9 4,13 ,911 40
Butir10 4,28 ,640 40
Butir11 4,33 ,730 40
Butir12 3,35 ,949 40
Butir13 3,90 1,172 40
Butir14 3,63 1,079 40
Butir15 3,58 1,217 40
Butir16 4,20 ,564 40
Butir17 4,45 ,597 40
Butir18 3,78 ,947 40
Butir19 3,75 1,032 40
Butir20 3,15 ,921 40
Butir21 4,10 ,982 40
Butir22 4,35 ,802 40
Butir23 4,35 ,700 40
Butir24 4,70 ,516 40
Butir25 4,38 ,628 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
Butir1 97,98 134,384 ,487 . ,915
Butir2 98,23 135,461 ,421 . ,916
Butir3 98,18 133,481 ,519 . ,915
Butir4 98,28 134,563 ,486 . ,915
Butir5 97,95 135,638 ,461 . ,916
Butir6 98,35 136,490 ,525 . ,915
Butir7 98,05 138,203 ,421 . ,916
Butir8 98,35 136,951 ,353 . ,917
Butir9 98,30 134,318 ,412 . ,917
Butir10 98,15 135,105 ,560 . ,914
Butir11 98,10 134,041 ,548 . ,914
Butir12 99,08 126,840 ,753 . ,910
Butir13 98,53 123,743 ,718 . ,911
Butir14 98,80 124,010 ,777 . ,909
Butir15 98,85 124,233 ,668 . ,912
Butir16 98,23 138,025 ,415 . ,916
Butir17 97,98 137,307 ,441 . ,916
Butir18 98,65 129,003 ,648 . ,912
Butir19 98,68 130,225 ,533 . ,915
Butir20 99,28 130,666 ,585 . ,913
Butir21 98,33 130,533 ,550 . ,914
Butir22 98,08 133,507 ,523 . ,915
Butir23 98,08 134,430 ,550 . ,914
Butir24 97,73 136,563 ,581 . ,915
Butir25 98,05 137,741 ,387 . ,917
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
102,43 143,840 11,993 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,918 ,918 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NORMALITAS
A. Jenis Kelamin
1. Laki-laki
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Gender Skor
N 45 45
Normal Parametersa,b Mean 1,00 90,42
Std. Deviation ,000c 10,277
Most Extreme Differences Absolute ,120
Positive ,120
Negative -,084
Kolmogorov-Smirnov Z ,808
Asymp. Sig. (2-tailed) ,531
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. The distribution has no variance for this variable. One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test cannot be performed.
2. Perempuan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Gender Skor
N 55 55
Normal Parametersa,b Mean 2,00 88,38
Std. Deviation ,000c 8,862
Most Extreme Differences Absolute ,066
Positive ,066
Negative -,063
Kolmogorov-Smirnov Z ,491
Asymp. Sig. (2-tailed) ,970
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. The distribution has no variance for this variable. One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test cannot be performed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Jenis Pekerjaan Orang Tua
1. Polri/TNI
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pekerjaan Skor
N 3 3
Normal Parametersa,b Mean 1,00 94,67
Std. Deviation ,000c 13,051
Most Extreme Differences Absolute ,297
Positive ,214
Negative -,297
Kolmogorov-Smirnov Z ,514
Asymp. Sig. (2-tailed) ,954
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. The distribution has no variance for this variable. One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test cannot be performed.
2. PNS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pekerjaan Skor
N 44 44
Normal Parametersa,b Mean 2,00 88,80
Std. Deviation ,000c 9,471
Most Extreme Differences Absolute ,093
Positive ,093
Negative -,085
Kolmogorov-Smirnov Z ,619
Asymp. Sig. (2-tailed) ,838
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. The distribution has no variance for this variable. One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test cannot be performed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Wiraswasta
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pekerjaan Skor
N 53 53
Normal Parametersa,b Mean 3,00 89,42
Std. Deviation ,000c 9,502
Most Extreme Differences Absolute ,090
Positive ,090
Negative -,051
Kolmogorov-Smirnov Z ,654
Asymp. Sig. (2-tailed) ,786
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. The distribution has no variance for this variable. One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test cannot be performed.
C. Tingkat Pendidikan
1. SMP
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pendidikan Skor
N 2 2
Normal Parametersa,b Mean 2,00 96,50
Std. Deviation ,000c 2,121
Most Extreme Differences Absolute ,260
Positive ,260
Negative -,260
Kolmogorov-Smirnov Z ,368
Asymp. Sig. (2-tailed) ,999
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. The distribution has no variance for this variable. One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test cannot be performed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. SMA
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pendidikan Skor
N 6 6
Normal Parametersa,b Mean 3,00 88,00
Std. Deviation ,000c ,14,170
Most Extreme Differences Absolute ,154
Positive ,154
Negative -,115
Kolmogorov-Smirnov Z ,377
Asymp. Sig. (2-tailed) ,999
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. The distribution has no variance for this variable. One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test cannot be performed.
3. Perguruan Tinggi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pendidikan Skor
N 92 92
Normal Parametersa,b Mean 4,00 89,23
Std. Deviation ,000c 9,299
Most Extreme Differences Absolute ,096
Positive ,096
Negative -,059
Kolmogorov-Smirnov Z ,924
Asymp. Sig. (2-tailed) ,360
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. The distribution has no variance for this variable. One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test cannot be performed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HIPOTESIS
A. Pengujian Hipotesis I
Group Statistics
Gender N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Skor Laki-laki 45 90,42 10,277 1,532
Perempuan 55 88,38 8,862 1,195
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std. Error
Differenc
e
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Sk
or
Equal
variances
assumed
2,830 ,096 1,066 98 ,289 2,040 1,914 -1,758 5,839
Equal
variances
not
assumed
1,050 87,451 ,297 2,040 1,943 -1,821 5,902
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Pengujian Hipotesis II
Descriptives
Skor
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minimu
m
Maximu
m
Lower
Bound
Upper
Bound
TNI/Polisi 3 94,67 13,051 7,535 62,25 127,09 80 105
PNS 44 88,80 9,471 1,428 85,92 91,67 72 110
Wiraswasta 53 89,42 9,502 1,305 86,80 92,03 71 110
Total 100 89,30 9,530 ,953 87,41 91,19 71 110
Test of Homogeneity of Variances
Skor
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,216 2 97 ,806
ANOVA
Skor
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 98,306 2 49,153 ,536 ,587
Within Groups 8892,694 97 91,677
Total 8991,000 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Pengujian Hipotesis III
Descriptives
Skor
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence Interval
for Mean
Minimum Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
2 1 98,00 . . . . 98 98
3 6 88,00 14,170 5,785 73,13 102,87 71 110
4 93 89,29 9,267 ,961 87,38 91,20 72 110
Total 100 89,30 9,530 ,953 87,41 91,19 71 110
Test of Homogeneity of Variances
Skor
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,769a 1 97 ,187
a. Groups with only one case are ignored in computing
the test of homogeneity of variance for Skor.
ANOVA
Skor
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 85,839 2 42,919 ,468 ,628
Within Groups 8905,161 97 91,806
Total 8991,000 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI